52
i KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA BERBAGAI UKURAN KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN MANDALLE KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN SKRIPSI NURSYAMSIAH L211 08 002 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

i

KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA BERBAGAI UKURAN KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN

MANDALLE KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN

SKRIPSI

NURSYAMSIAH L211 08 002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

ii

Abstrak

NURSYAMSIAH. Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada BerbagaiUkuran Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Mandalle Kabupaten PangkajeneKepulauan. Dibimbing oleh Khusnul Yaqin dan Moh.Tauhid Umar. Perkembangan industri yang semakin pesat menghasilkan macam-macam jenis limbah yang kebanyakan dibuang ke lingkungan perairan yang salah satudampaknyadapat mengakibatkan pencemaran logam yang berbahaya bagi biota perairan. Penelitian inidilakukan untuk membandingkan kandungan logam Pb dan Cd pada berbagai ukuran kerang hijau (Perna viridis). Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai bahaninformasidalammonitoring pencemaran perairan yang menggunakan kerang hijau sebagai organisme target. Penelitianini dilaksanakan pada bulan September 2012 - Januari 2013.Kerang hijau 300 ekor masing-masing terdiri dari 100 ekor dikelompokan berdasarkan ukuran panjang 2-4 cm, 4-6 cm dan 6-8 cm dibagi menjadi 5 sub kelompok disetiap pengelompokan ukuran. Kerang hijau didestruksi kemudian dianalisis menggunakan metode AAS (Atomic Absoption Spektrophotometer) untuk mengetahui kandungan logam Pb dan Cd dalam kerang hijau. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi logam Pb ukuran 2-4 cm yaitu 0,0622 µg/g, ukuran 4-6 cm yaitu 0,1912 µg/g dan ukuran 6-8 cm yaitu 0,4576 µg/g. Sedangkan konsentrasi logam Cd ukuran 2-4 cm yaitu 2,2506 µg/g, ukuran 4-6 cm yaitu 0,332µg/g dan ukuran 6-8 cm yaitu 0,153µg/g. Berdasarkan hasil analisis spss didapatkan hasil bahwa konsentrasi logam Pb yang paling tinggi terdapat pada kerang hijau ukuran 6-8 cm sedangkan konsentrasilogam Cd hampir sama disemua ukuran kerang hijau. Kandungan logam Pb dalam perairan masih berada di bawah standar baku mutu perairan yang telah ditetapkan oleh KEPMEN LH No 51 tahun 2004 untuk biota laut. Sedangkan kandungan logam Cd dalam perairan telah melebihi batas ambang baku mutu perairan.

Page 3: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

iii

KONSETRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA BERBAGAI UKURAN KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN

MANDALLE KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN

Oleh: Nursyamsiah

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas sarjana

Pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2014

Page 4: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada

BerbagaiUkuran Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan

Mandalle Kabupaten PangkajeneKepulauan

Nama Mahasiswa : Nursyamsiah

Nomor Stambuk : L211 08 002

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing:

Ketua Dr. Ir. KhusnulYaqin, M.Sc NIP. 196807261994031002

Anggota M. Tauhid Umar, S.Pi,M.P NIP. 197212182008011010

Mengetahui,

Tanggal Lulus :

Dekan FakultasIlmuKelautandanPerikanan Prof. Dr.Ir.JamaluddinJompa,M.Sc NIP.196703081440031001

Ketua Program studi, Prof.Dr.Ir.Sharifuddin Bin Andy Omar.MSc NIP. 195902231988111001

Page 5: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Masago, Kecamatan Patimpeng

Kabupaten Bone pada tanggal 10 Januari 1990. Lahir dari

pasangan suami istri Syarkawi, MH dan St. Nursiah, S.Pd.

Merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Penulis Tamat

SD Neg. 260 Masago pada tahun 2002, taman SMP Neg. 2

Salomekko pada tahun 2005, tamat di SMA Neg. 1 Kahu

pada tahun 2008 dan diterima di Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan Universitas Hasanuddin pada tahun 2008.

Selama kuliah, penulis aktif dilembaga internal maupun eksternal

Fakultas. Diinternal fakultas penulis pernah menjadi pengurus BEM KELUARGA

MAHASISWA PERIKANAN FIKP UNHAS periode 2009/2010 serta pengurus

HimpunanManajemenSumberdayaPerairanFakultasIlmuKelautandanPerikanan

UniversitasHasanuddin periode 2010/2011. Sedangkan dilembaga eksternal

fakultas, penulis pernah ikut Basic Training HMI Komisariat Ekonomi tahun 2009,

Pengurus UKM Renang Unhas periode 2010/2011 serta aktif di UKM SAR Unhas

pada tahun 2010 sampai sekarang.

Page 6: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan skripsi dengan judul “Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)

pada BerbagaiUkuran Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Mandalle

Kabupaten PangkajeneKepulauan”.

Selama pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua,Syarkawi, MH dan ST. Nursiah, S.Pd atas bantuan berupa

materi dan non materi yang tiada hentinya serta kasih sayang dan

kepercayaan yang tiada taranya serta kepada saudara-saudariku, Muh.

Akbar,S.Kel,Ahmad Ikbal, S.P, Sahriana, Ummulhadi, Sahriati dan Muh. Ali

atas motifasi yang tiada henti-hentinya hingga penulis menyelesaikan sripsi.

2. Dr. Ir. Khusnul Yaqin, M.Sc sebagai pembimbing I dan Moh. Tauhid Umar,

S.Pi, M.P sebagai pembimbing II yang telah memberi banyak arahan,

motifasi dan bimbingan kepada penulis.

3. Ir. Liestiaty Fachruddin, M. Fish, Dr. Sri Wahyuni danIr. Bachrianto

Bachtiar, M.Si sebagai penguji yang telah memberi banyak saran dalam

kelengkapan skripsi.

4. Kepada teman-teman MSP 08 yang telah banyak meluangkan waktunya

dalam memberi motifasi dan arahan selama ini terkhusus kepada sahabatku

Guslia Siti Widarma Siregar, Muh. Ansar, Jasmani dan Sugi Raya Aminullah.

5. Teman-teman di posko Gurila SAR Unhas, terkhusus kepada teman-teman

yang juga sedang dalam tahap akhir studi yang telah mengisi waktu luang

Page 7: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

vii

dengan cerita-cerita lucu dan inspiratif dari balik perjuangan dalam

menyelesaikan studi.

6. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya

selama ini hingga penulis menyelesaikan skripsi.

Keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis membuat skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian penulis mengharapkan semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin

Penulis,

Nursyamsiah

Page 8: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

A. Kerang Hijau (Perna viridis) .......................................................... 3

B. Pencemaran .................................................................................. 5

C. Logam ........................................................................................... 6

D. Kualitas Air .................................................................................... 10

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 12

A. Waktu dan Tempat ........................................................................ 12

B. Alat dan Bahan ............................................................................. 12

C. Hewan Uji ...................................................................................... 13

D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 13

E. Analisis Data ................................................................................. 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 16

A. Hasil .............................................................................................. 16

1. Parameter Kualitas Perairan .................................................... 16

2. Konsentrasi Logam Pb dan Cd Pada Kerang Hijau ................. 18

B. Pembahasan ................................................................................. 21

1. Parameter Kualitas Perairan .................................................... 21

2. Konsentrasi Logam Pb dan Cd Pada Kerang Hijau ................. 22

V. KESIMPULAN ..................................................................................... 25

A. Kesimpulan ............................................................................. 25

B. Saran ...................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 26

LAMPIRAN ............................................................................................... 28

Page 9: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Hal

1. Bentuk Senyawa Cd yang digunakan dalam Pabrik ................................... 10

2. Kriteria Keeratan Hubungan Korelasi dalam Analisis Regresi .................... 15

3. Kualitas Perairan Mandalle Kabupaten Pangkajene Kepulauan ................. 16

4. Kandungan Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Perairan Mandalle Kabupaten Pangkajene Kepulauan ............................................. 16

5. Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ukuran Kerang Hijau yang Berbeda ....................................................................... 18

6. Hubungan Kandungan Logam Pb dengan Morfologi Kerang Hijau ............ 19

7. Hubungan Kandungan Logam Cd dengan Morfologi Kerang Hijau ........... 20

Page 10: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Hal

1. Data Ukuran Kerang Hijau (Perna viridis).................................................... 28

2. Timbangan Berat Kering Kerang Hijau (Perna viridis) ................................ 31

3. Kandungan Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ukuran Kerang Hijau (Perna viridis) ........................................................................ 34

4. Uji Normlitas Data ...................................................................................... 35

5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No1mor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Biota Laut ...................................................... 40

6. Kualitas Air Optimal untuk Beberapa Biota Air .......................................... 41

Page 11: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri saat ini semakin pesat. Hal tersebut menimbulkan

dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang ditimbulkan yaitu

berupa meluasnya lapangan pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat,

sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu berupa perubahan kualitas

perairan yang disebabkan oleh buangan air limbah yang telah melampaui

ambang batas. Mengingat sekarang ini semakin banyak industri yang

berkembang maka limbah yang dihasilkan pun sangat berfariasi begitu pula

dengan jumlah limbah yang dihasilkan (Apriadi, 2005).

Umumnya, limbah industri akan dibuang ke laut yang kebanyakan dalam

bentuk logam yang dapat masuk ke dalam rantai makanan yang berpotensi

membahayakan tubuh hewan laut dan akhirnya membahayakan kesehatan

manusia yang mengonsumsinya. Logam dapat membahayakan jika

konsentrasinya melebihi ambang batas yang telah ditentukan (Kencono, 2006).

Logam berbahaya yang sering mencemari lingkungan perairan antara lain

merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb). Logam tersebut diketahui dapat

terakumulasi di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam jangka

waktu yang lama sebagai racun. Logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian

tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasi melalui berbagai perantara salah

satunya adalah melalui makanan yang terkontaminasi oleh logam (Sembiring,

2009).

Jenis kerang-kerangan merupakan bioindikator pencemaran yang efisien

untuk menduga pencemaran logam karena merupakan filter feeder dan memunyai

toleransi yang besar terhadap tekanan ekologis yang tinggi. Kerang hijau (Perna

viridis) merupakan salah satu jenis kerang-kerangan (moluska, kelas bivalvia) yang

Page 12: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

2

dapat bertahan hidup dan berkembang biak pada kondisi tekanan ekologis yang

tinggi. Kemampuan dalam mengakumulasi logam pada kerang hijau dapat

digunakan untuk memperoleh gambaran tingkat pencemaran logam pada lingkungan

dimana kerang hijau itu hidup (Apriadi, 2005).

Sampai saat ini masih kurang penelitian yang berkaitan dengan

konsentrasi logam Pb dan Cddalam tubuh kerang hijau (Perna viridis) dalam

berbagai ukurannya. Oleh karena itu penelitian seperti ini sangat diperlukan

dalam upaya membangun lingkungan perairan yang sehat.

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk membandingkan tingkat konsentrasi logam Pb

dan Cd pada berbagai ukuran kerang hijau (Perna viridis) yang

berbeda.Sedangkan kegunaan penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi

untuk monitoring bahan pencemar logam Pb dan Cd yang menggunakan kerang

hijau (Perna viridis) sebagai organisme target.

Page 13: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Kerang Hijau (Perna viridis)

Kerang hijau merupakan salah satu organisme air yang hidup menetap

dan mampu hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi.

Tekanan ekologis ini dapat berupa pencemaran air yang biasanya berasal dari

alam, pemukiman dan industri. Kerang hijau ini tergolong binatang lunak

(Moluska), bercangkang dua (bivalvia) yang bentuknya simetris dan berkaki kecil.

Umumnya kerang hijau hidup di laut, bernapas dengan insang yang berlapis-

lapis (lamellabranchia) dimana antara lapisan terdapat silia (Akbar, 2002).

Menurut Cappenberg (2008), kerang hijau diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Molusca

Class : Bivalvia

Sub class : Lamellibranchia

Ordo : Anisomyria

Superfamily : Mytilacea

Family : Mytilidae

Sub family : Mytilinae

Genus : Perna

Species : Perna viridis Linnaeus 1758

Kerang hijau atau dikenal sebagai green mussels adalah kerang yang

memiliki nilai ekonomis yang tinggi.Tersebar luas di perairan Indonesia dan

ditemukan melimpah pada perairan pesisir, daerah mangrove dan muara

sungai.Umumnya hidup menempel dan bergerombol pada dasar substrat yang

Page 14: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

4

keras seperti batu, kayu, bambu beton, dll dengan menggunakan bysus. Kerang

hijau tergolong dalam organisme sesil yang hidup bergantung pada ketersediaan

zooplankton, fitoplankton dan material yang kaya akan kandungan organik

(Cappenberg, 2008).

Dilihat dari cara makan, kerang hijau termasuk dalam kelompok

suspension feeder yang berarti untuk mendapatan makanan (fitoplankton,

detritus, diatom dan bahan organik lainnya) yang tersuspensi dalam air adalah

dengan cara menyaring air tersebut (Cappenberg, 2008).

Makanan kerang hijau yang berupa mikroalga masuk kedalam rongga

mulut setelah melalui penyaringan dengan cilia yang terdapat pada labial palp

sehingga air yang mengandung makanan akan terbawa masuk kedalam rongga

mantel. Kelansungan hidup dan pertumbuhan kerang sangat dipengaruhi oleh

kelimpahan makanan di perairan.Namun akhir-akhir ini, kondisi perairan pesisir

semakin tidak menyehatkan karena semakin banyaknya buangan dari sungai

yang masuk ke dalam perairan yang mengandung logam berbahaya. Kondisi ini

berpengaruh terhadap mikroalga dan kerang hijau sendiri karena hewan ini

merupakan bioakumulasi bagi logam sehingga kadar logam dalam kerang hijau

ikut meningkat yang menyebabkan terganggunya filtrasi makanan. Kondisi ini

dapat mengakibatkan kerang hijau mengalami penurunan pertumbuhan dan

bahkan dapat mengalami kematian (Suryono, 2006).

Jenis kerang baik yang masih kecil maupun yang sudah besar

merupakan organisme target untuk memonitor suatu pencemaran lingkungan

oleh logam. Hal tersebut karena oleh sifat kerang yang menetap dalam suatu

habitat tertentu. Dari analisis logam dalam jaringan kerang dapat diketahui kadar

pencemaran logam pada daerah dimana kerang ini didapatkan. Jenis kerang

juga dapat dipakai untuk memonitor pengaruh konsentrasi logam terhadap

Page 15: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

5

kualitas air, faktor musim, temperatur, kadar garam, diet dan reproduksi

(Darmono, 1995).

B. Pencemaran

Pencemaran perairan merupakan masuknya atau dimasukannya mahluk

hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia

sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air

tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (Permen RI No. 82 Tahun

2001).

Pencemaran logam terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang

erat hubungannya dengan penggunaan logam oleh manusia. Pada awal

digunakannya logam sebagai alat, belum diketahui pengaruh pencemaran pada

lingkungan. Tanpa diduga, perkembangan ilmu kimia berkembang dengan cepat

dan dengan ditemukannya garam-garam logam (HgNO3, PbNO3, HgCl, CdCl2,

dll) serta diperjual belikannya garam-garam tersebut untuk industri, maka tanda-

tanda pencemaran lingkungan mulai timbul (Darmono, 1995).

Dalam lingkungan perairan, ada tiga media yang dapat dipakai sebagai

indikator pencemaran logam, yaitu air, sedimen dan organisme hidup.Pemakaian

organisme hidup sebagai indikator pencemaran disebut sebagai bio-

indikator.Setiap lingkungan perairan alami terdapat berbagai organisme hidup

dan berada pada suatu sistem trofik (trophic level). Masuknya bahan pencemar

kedalam badan perairan akan membunuh organisme yang paling sensitif. Jika

penambahan bahan pencemar ini terus menerus masuk kedalam perairan maka

akan membunuh moluska kelompok filter feeder (Hutagalung, 1984).

Secara garis besar sumber pencemaran perairan dapat dikelompokkan

menjadi tujuh kelas yaitu limbah, industri, limbah cair pemukiman (sewage),

limbah cair perkotaan (urban storm water), pertambangan, pelayaran (shipping),

Page 16: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

6

pertanian dan perikanan budidaya. Sedangkan bahan pencemar utama yang

terkandung dalam buangan limbah dari ketujuh sumber tersebut berupa sedimen,

unsur hara (nutrient), logam beracun, pestisida, organisme eksotik, organisme

phatogen, sampah dan oxygen depleting substance (bahan yang menyebabkan

kandungan oksigen dalam air berkurang (Dahuri, 1998).

Permasalahan pencemaran perairan merupakan permasalahan yang

sangat serius untuk ditangani karena merugikan lingkungan dan ekosistem

umum. Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang 1953, pencemaran logam

semakin sering terjadi dan paling banyak dilaporkan (Dindin, 2006).

C. Logam

Secara fisik, istilah logam mengandung arti bahwa suatu unsur yang

merupakan konduktor listrik yang baik dan mempunyai konduktifitas panas,

mempunyai rapatan, muatan ditempa, kekerasan dan keelektropositifan yang

tinggi (Apriadi, 2005).

Konsentrasi alamiah logam di alam akan berubah-ubah tergantung pada

kadar pencemaran oleh ulah manusia atau oleh perubahan alam seperti erosi.

Namun ternyata konsentrasi logam dalam lingkungan oleh pengaruh

pertambangan masih lebih besar dari pada akibat erosi alamiah (Darmono, 1995)

Logam berasal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni, organik

dan anorganik yang merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan

digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban

manusia.Logam diambil dari pertambangan dibawah tanah kemudian dicairkan

dan dimurnikan oleh pabrik agar menjadi logam murni. Dalam proses pemurnian

logam yaitu mulai dari pencairan sampai menjadi logam, sebagian akan terbuang

ke lingkungan. Secara alami, siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi

kemudian kelapisan tanah, kemudian kemahluk hidup (tanaman, hewan dan

Page 17: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

7

manusia), kedalam air, mengendap dan akhirnya akan kembali ke kerak bumi.

Logam dalam kerak bumi terbagi menjadi dua yaitu logam makro dan mikro,

dimana logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mg/kg dan logam mikro

jumlahnya kurang dari 500 mg/kg (Darmono, 1995)

Dari sudut pandang toksikologi, logam terbagi menjadi dua jenis yaitu

logam esensial dan non esensial.Dianggap logam esensial karena dalam jumlah

tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup. Akan tetapi, jika jumlahnya

berlebihan akan menimbulkan efek racun. Jenis logam yang termasuk esensial

yaitu Zn, Cu, Fe, Co, Mn, Ni dan sebagainya.Sedangkan logam non esensial

atau beracun masih belum diketahui keberadaan dan manfaat bagi tubuh bahkan

dapat bersifat racun.Jenis logam yang termasuk dalam logam non esensial yaitu

Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Apabila logam mengalami tingkat kepekatan yang

tinggi dari yang biasa maka akan mengancam manusia jika memasuki rantai

makanan (Yudo,2006).

a. Timbal (Pb)

Timbal dalam klasifikasi logam lebih dikenal dengan nama timah hitam,

dalam bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum dan logam ini disimbolkan dengan

Pb. Timbal merupakan konsentrasi logam yang memiliki sifat toksik yang tinggi.

Logam ini berasal dari buangan industri baja/ metal dan juga berasal dari korosi

yang terjadi.

Timbal (Pb) dalam susunan unsur merupakan logam yang terdapat

secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil

melalui proses alami termasuk letusan gunung merapi dan proses geokimia. Pb

merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan dan perak keabu-abuan

dengan titik leleh pada 327,50C dan titik didih 17400C pada tekanan atmosfer.

Page 18: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

8

Timbal dapat merusak sistem syaraf jika terakumulasi dalam jaringan halus dan

tulang untuk waktu yang lama (Kurniawan, 2011).

Pencemaran lingkungan air oleh timbal kebanyakan bersumber dari

aktifitas manusia yang mengekstraksi dan mengeksploitasi logam tersebut,

seperti hasil buangan limbah pabrik, industri dll. Timbal digunakan untuk

berbagai kegunaan, terutama sebagai bahan perpipaan, bahan aktif untuk

bensin, baterai, pigmen dan amunisi.Kehadiran logam Pb di perairan tertentu

akan membawa dampak negatif terhadap biota atau ikan diperairan dan manusia

yang mengkonsumsi ikan di perairan tersebut.

Dampak yang ditimbulkan yaitu merusak fungsi organ tubuh seperti

ginjal, sistem saraf dan sistem reproduksi. Selain itu, timbal dapat menyebabkan

anemia dan keracunan bagi wanita hamil dan bayi yang terakumulasi dalam ASI

(Kurniawan, 2011).Suksmerri (2008) menyatakan bahwa dampak dari kandungan

logam ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. Diantaranya adalah

mempengaruhi perilaku dan intelejensia, dapat merusak fungsi organ tubuh

seperti ginjal, sistem saraf, sistem reproduksi, meningkatkatkan tekanan darah

dan mempengaruhi perkembangan otak.

Timbal masuk ke perairan melalui pengendapan, jatuhan debu yang

mengandung Pb yaitu dari hasil pembakaran bensin yang mengandung timbal

tetraetil, erosi dan limbah industri. Penggunaan dalam jumlah paling besar

adalah untuk bahan produksi bensin pada kendaraan bermotor, elektroda dari

aki, industri percetakan tinta, pelapis pipa-pipa sebagai anti korosif dan

digunakan dalam campuran pembuat cat sebagai bahan pewarna karena daya

larutnya yang rendah dalam air (Darmono, 1995).

Menurut Darmono (1995),timbal banyak digunakan untuk berbagai

keperluan karena memiliki sifat sebagai berikut:

Page 19: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

9

1. Mempunyai titik lebur rendah, mudah digunakan dan biaya operasionalnya

murah.

2. Mudah dibentuk.

3. Sifat kimia yang aktif sehingga dapat digunakan untuk melapisi logam agar

tidak karatan.

4. Bila dicampur dengan logam lain akan membentuk logam campuran yang

lebih bagus dari pada logam murninya.

5. Kepadatan yang melebihi logam lainnya.

Secara alamiah timbal dapat masuk kedalam perairan melalui

pengkristalan Pb di udara dengan menggunakan bantuan air hujan. Disamping

itu, proses korofikasi dari batuan mineral akibat pengikisan air dan angin juga

merupakan salah satu sumber Pb yang akan masuk kedalam air laut melalui

aliran sungai. Sumber utama Pb lainnya berasal dari aktifitas masyarakat

seperti transportasi, bahan industri, aktifitas rumah tangga, rumah sakit dan

hotel, buangan oli, tumpahan minyak kapal dan terkelupasnya cat kapal (Asis,

2000).

b. Logam Kadmium (Cd)

Sifat logam ini tahan panas dan tahan korosi. Logam ini ditemukan

bercampur dengan logam lain terutama pada pertambangan seng dan timbal.

Kadmium berwarna putih keperakan menyerupai aluminium digunakan untuk

melapisi logam seperti halnya seng, tetapi kualitasnya menjadi lebih baik walau

harganya lebih mahal.Logam kadmium juga digunakan sebagai elektrolisis

dimana logam ini direndam atau disemprot. Seperti halnya Pb,Cd juga banyak

diguanakan sebagai bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik,

biasanya dalam bentuk sulfida yang dapat memberi warna kuning sampai coklat

sawo matang. Bentuk garam kadmium dari asam lemah sangat bagus untuk

stabilisator pada pembuatan PVC ataupun plastik untuk mencegah radiasi dan

Page 20: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

10

oksidasi.Kadmuin juga digunakan dalam pembuatan aki (baterai)(Darmono,

1985). Tabel 1 memperlihatkan bentuk senyawa Cd yang digunakan dalam

beberapa pabrik.

Tabel1.Bentuk senyawa Cd yang digunakan dalam pabrik (Darmono, 1995)

Pabrik Bentuk

Pelapis Logam Logam

Cat/Pigmen Sulfida

PVC/Plastik Logam

Baterai/Aki Campuran (Cd/Ni)

Air sungai dan irigasi pertanian yang mengandung kadmium akan terjadi

penumpukan pada sedimen dan Lumpur. Sungai dapat membawa kadmium

pada jarak sampai dengan 50 km dari sumbernya. Kadmium dalam tanah

bersumber dari alam dan sumber antropogenik yang berasal dari endapan

penggunaan pupuk dan limbah. Sebagian besar kadmium dalam tanah

berpengaruh pada pH, larutan material organik, logam yang megandung oksida,

tanah liat dan zat organik maupun anorganik. Rata-rata kadar kadmium alamiah

dikerak bumi sebesar 0,1-0,5 ppm (Sudarmaji, 2006).

Pada daerah yang terkontaminasi logam, organisme laut mengabsorpsi

Cd lebih dari proporsionalnya, sedangkan pada daerah yang cukup bersih dan

tidak terkontaminasi, absorbsinya kurang dari proporsional.Pada krustasea

dekapoda (jenis udang) logam esensial seperti Zn, Cu dan Mn, dan absorbsinya

dapat diregulasi, tetapi Cd tidak dapat (Darmono, 1995).

D. Kualitas Air

Logam dan mineral lainnya hampir selalu ditemukan dalam air tawar dan

air laut, walaupun dalam jumlah yang sedikit.Secara alamiah, beberapa macam

Page 21: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

11

logam baik logam ringan maupun logam jumlahnya sangat sedikit. Beberapa

logam tersebut bersifat esensial yang sangat dibutuhan oleh tubuh dalam proses

kehidupan seperti kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg) yang berguna untuk

membentuk kutikula/sisik pada ikan dan udang. Sedangkan seng (Zn), tembaga

(Cu) dan mangan (Mn) merupakan logam yang sangat bermanfaat dalam

pembentukan haemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air

(Darmono, 1995).

Beberapa macam logam biasanya lebih dominan dari pada logam

lainnya. Hal ini tergantung dari sumber air (air tanah dan air sungai). Disamping

itu, jenis air juga mempengaruhi kandungan logam didalamnya (air tawar, air

payau dan air laut).Air sungai didaerah hulu mungkin kandungan logamnya

berbeda dengan air sungai dekat muara.Hal ini disebabkan karena dalam

perjalanan air mengalami kontaminasi, baik dari erosi maupun dari pencemaran

disepanjang tepi sungai. Kandungan logam air juga berbeda-beda, seperti

daerah pantai, daerah dekat muara sungai dan daerah laut lepas. Biasanya

daerah pantai memiliki kandungan logam yang lebih banyak dibandingkan

dengan kandungan logam laut lepas (Darmono, 1995)

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya keberadaan

konsentrasi logam diperairan adalah pH, suhu dan Oksigen terlarut dimana

menunjukan bahwa kenaikan suhu dan penurunan pH perairan menyebabkan

tingkat bioakumulasi semakin besar. Kenaikan pH pada suatu perairan akan

diikuti dengan semakin mengecilnya senyawa-senyawa logam dalam hal ini,

kelarutan logam akan semakin meninggi pada pH rendah dan akan berkurang

kelarutannya dengan peningkatan nilai pH yang kemudian menyebabkan

kandungan logam akan terendapkan di dasar perairan (Khomainy, 2010).

Page 22: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

12

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 - Januari 2013.

Pengambilan sampel dilakukan di perairan Mandalle, Kabupaten Pangkajene

Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Pengukuran panjang, lebar, tinggi serta

berat basah dan kering sampel dilakukan di Laboratorium Ekotoksikologi FIKP

Unhas. Uji konsentrasi logam timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dilakukan di

Laboratorium Biofarmaka PKP Unhas.

B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cool box sebagai tempat

menyimpan sampel ketika dipindahkan dari lokasi pengambilan sampel ke

laboratorium.Nampan digunakan sebagai wadah untuk meletakan sampel yang

telah diukur.Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi

sampel.Pinset digunakan untuk memisahkan daging dari cangkangnya.Spidol

digunakan untuk memberi tanda pada kertas sampel dan aluminium

foil.Timbangan elektrik digunakan untuk mengukur berat sampel.Water quality

checker digunakan untuk mengukur suhu, pH, DO perairan.Salinometer

digunakan untuk mengukur salinitas perairan. AAS (Atomic Absorption

Spectrophotometer) untuk mengetahui konsentrasi logam Pb dan Cd sampel.

Oven untuk mengeringkan sampel.Sechi disk untuk mengetahui tingkat

kekeruhan perairan. Alat tulis menulis digunakan untuk mencatat data serta

kamera untuk mendokumentasikan hasil kegiatan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akuades, asam nitrat

pekat (HNO3) 65 %, tissue, aluminium foil dan plastik sampel.

Page 23: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

13

C. Hewan Uji

Hewan uji dalam penelitian ini yaitu kerang hijau (Perna viridis) dengan

ukuran panjang tubuh antara 2-4 cm, 4-6 cm dan 6-8 cm masing-masing 100

ekor.

D. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan kerang hijau dan pengukuran kualitas perairan.

Kerang hijau dikumpulkan dari perairan Mandalle Kabupaten Pangkep

sebanyak 300 ekor yang masing-masing 100 ekor dengan ukuran panjang 2-4

cm, 100 ekor ukuran panjang 4-6 cm dan 100 ekor ukuran 6-8 cm. Selanjutnya,

kerang hijau yang telah dipisahkan berdasarkan ukuran dimasukan kedalam

cool box kemudian dipindahkan ke laboratorium untuk melakukan pengukuran

panjang, lebar, tinggi cangkang dan berat kering daging serta untuk menguji

konsentrasi logam Pb dan Cd yang terkandung dalam tubuh kerang hijau.

Pengukuran kualitas perairan dilakukan dengan menggunakan water

quality checker untuk mengetahui kandungan pH, oksigen terlarut (DO) dan

suhu , Sechi disk untuk mengukur kekeruhan dan salinometer untuk mengetahui

salinitas perairan.

2. Pengukuran sampel kerang hijau

Panjang, lebar dan tinggi kerang hijau diukur dengan menggunakan

jangka sorong. Pengelompokan sampel dipisah berdasarkan rentang ukuran

panjang yang telah ditentukan. Setelah mencatat ukuran panjang, lebar dan

tinggi kerang hijau, selanjutnya dilakukan pembedahan untukmengambil daging

kemudian diletakan diatas aluminium foil yang telah diberi label kemudian

dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 1100Cselama 24 jam.

Sampel yang telah kering ditimbang lagi untuk mengetahui berat kering sampel.

Setelah itu, masing-masing dari 100 ekor dari setiap rentang ukuran dibagi

Page 24: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

14

menjadi 5 kelompok untuk dianalisis konsentrasi logam timbal (Pb) dan

kadmium (Cd) dengan menggunakan metode AAS(Atomik Absorption

Spectropotometer).

3. Proses Destruksi

Uji konsentrasi logam dilakukan dengan menggunakan AAS dengan tipe

PinAACL 900T metode furnace. Sebelum dianalisis dengan menggunakan AAS,

terlebih dahulu sampel didestruksi dengan cara sampel kerang hijau dimasukan

ke dalam gelas kimia kemudian ditimbang untuk mengetahui berat sampel.

Pembagian ukuran panjang sampel yaitu 2-4 cm, 4-6 cm dan 6-8 cm

ditambahkan dengan asam nitrat pekat (HNO3 65%) masing-masing 20 ml, 30 ml

dan 40 ml kemudian dipanaskan diatas hot plate dengan suhu 100oC sampai

uapnya jernih. Sampel ditunggu beberapa menit hingga agak dingin kemudian

ditambahkan aquades. Untuk ukuran 2-4 cm dan 4-6 cm ditambahkan 50 ml

aquades dan untuk ukuran 6-8 cm ditambahkan 100 ml aquades kemudian

disaring dengan menggunakan kertas saring whatman 1441-125. Sampel siap

diuji konsentrasi logam dengan menggunakan AAS.

4. Uji Konsentrasi logam

Sampel yang telah didestruksi dimasukan dalam auto sample sebanyak

20 µl. Gas Argon dibuka kemudian instrument (alat AAS) dan komputer

dinyalakan. Pada AAS, burner head, drain tubing, drain sensor dan penutup

furnacedilepaskan. Auto sampler furnace dipasang. Tangan robot akan bergerak

secara otomatis mengarahkan sampel untuk dibaca.

Software Winlab 32 For AA dibuka kemudian pilih tootbar, technique lalu

pilih furnace, kemudian pilih jenis logam yang akan dianalisis. Hasil pembacaan

dari instrument secara otomatis akan terbaca disoftware Winlab 32 For AA.

Page 25: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

15

5.Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)

Menurut Setiawan (2010), untuk memperoleh konsentrasi logam

sebenarnya pada sampel kerang hijau digunakan rumus

Dimana;

Ksebenarnya : Konsentrasi logam sesungguhnya (µg/g)

K AAS : Konsentrasi logam yang terbaca oleh AAS (mg/l)

V : Volume penetapan pembacaan (ml)

Bk : Berat Kering sampel yang digunakan untuk analisis (g)

E. Analisis Data

Untuk mengetahui perbedaan konsentrasi logam Pb dan Cd dari rentang

ukuran panjang yang sudah ditentukan digunakan ANOVA karena data

berdistribusi normal.Uji lanjutan digunakan uji Benferoni. Untuk melihat keeratan

hubungan antara ukuran panjang kerang hijau dengan kandungan logam Pb dan

Cd digunakan analisis Pearson.

Untuk menentukan kategori keeratan hubungan antara ukuran kerang

hijau dengan kandungan logam Pb dan Cd digunakan kriteria yang disarankan

oleh Fowler (1992).

Tabel 2. Kriteria Keeratan Hubungan Korelasi Dalam Analisis Regresi (Fowler,1992)

Nilai Koefisien R Keterangan

0.00-0,19 Sangat lemah

0,20-0.39 Lemah

0.40-0.69 Moderat

0.70-0.89 Kuat

0.90-1.00 Sangat kuat

Page 26: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Parameter Kualitas Perairan

Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kemampuan hidup organisme

air. Kualitas air menjadikan hewan air tumbuh dengan sehat dan cepat, namun

keadaan sebaliknya menjadikan hewan air tidak mampu hidup bahkan dapat

berujung kepada kematian.Hasil pengukuran kualitas air perairan Mandalle dapat

dilihat pada Table berikut ini.

Tabel 3. Kualitas Perairan Mandalle Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Parameter Perairan

Satuan Konsentrasi Rata-rata Standar

St. 1 St. 2 St. 3

Suhu 0C 28,7 28,8 28,6 28,7 26-30*

Kekeruhan NTU 12 13 11 12 <5**

pH - 7,86 7,86 7,86 7,86 6-9*

Salinitas ppt 34 34 34 34 27-34*

DO mg/L 5,5 5,3 5,7 5,5 >5**

Keterangan: * Kualitas air optimal untuk biota air (Effendi, 2005) ** Baku mutu air laut untuk biota laut (KEPMEN LH Nomor 51 Tahun 2004)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yaqin dkk (2012)

diperairan Mandalle, didapatkan nilai kandungan logam Pb dan Cd dalam air

sebagai berikut.

Tabel 4. Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Perairan Mandalle Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Yaqin dkk, 2012).

Konsentrasi Logam

Satuan Konsentrasi Rata-

rata Standar

St. 1 St.2 St.3

Timbal (Pb) µg/ml 0,00175 0,0017 0,00179 0,00175

0,008

Kadmium (Cd) µg/ml 0,00195 0,00189 0,002 0,00195

0,001

Keterangan:

* Baku mutu air laut untuk biota laut (KEPMEN LH Nomor 51 Tahun 2004)

Page 27: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

17

a. Suhu

Hasil pengukuran suhu menunjukan bahwa suhu di perairan Mandalle

berkisar antara 28,6 – 28,8 0C dengan nilai rata-rata yaitu 28,7 0C. Suhu ini

masih baik untuk pertumbuhan kerang hijau. Suhu yang baik untuk pertumbuhan

kerang hijau yaitu 26-30 0C (Effendi, 2005).

b. Kekeruhan

Tingginya nilai kekeruhan disebabkan oleh terjadinya pasang surut

perairan sehingga sedimen bercampur dengan air. Jika hal ini terjadi dalam

jangka waktu yang lama maka akan mengganggu proses fotosintesis tanaman

air yang mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut perairan. Menurut Effendi

(2003), tingginya kekeruhan perairan dapat mengakibatkan terganggunya sistem

osmoregulasi, misalnya pernapasan dan daya lihat organisme akuatik, serta

dapat menghambat penetrasi cahaya untuk masuk ke dalam air.

c. Derajat Keasaman (pH)

Hasil pengukuran pHmenunjukan bahwa nilai pH perairan Mandalle yaitu

7,86. Nilai ini masih baik untuk pertumbuhan kerang hijau. Menurut Effendi

(2005), derajat keasaman yang baik untuk pertumbuhan kerang hijau yaitu 6-9.

d. Salinitas

Hasil pengukuran salinitas menunjukan bahwa salinitas perairan Mandalle

yaitu 34 ppt. Nilai salinitas ini masih baik untuk pertumbuhan kerang hijau.

Salinitas yang baik untuk pertumbuhan kerang hijau yaitu 27-35 ppt (Effendi,

2005).

e. Oksigen Terlarut (DO)

Hasil pengukuran DO menunjukan bahwa nilai DO perairan Mandalle

berkisar antara 5,3 – 5,7 mg/l dengan nilai rata-rata 5,5 mg/l. Perairan yang

Page 28: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

18

diperuntukan bagi kepentingan perikanan sebaiknya memiliki kadar oksigen tidak

kurang dari 5 mg/l (Effendi, 2003).

f. Konsentrasi Logam Pb dan Cd dalam Air

Hasil pengukuran konsentrasi logam Pb dalam perairan Mandalle yaitu

0,00175 µg/ml. Nilai ini masih baik untuk kondisi perairan yang telah ditetapkan

dalam standar baku mutu perairan yaitu 0,08mg/l. Sedangkan nilai konsentrasi

logam Cd dalam perairan Mandalle yaitu 0,00195 µg/ml. Nilai ini telah melebihi

nilai standar baku mutu perairan yaitu 0,001 mg/l (Lampiran 5).

2. Konsentrasi Logam Pb dan Cd Pada Kerang Hijau

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Konsentrasi logam Pb dan

Cd pada kerang hijau dengan ukuran yang berbeda-beda memiliki daya

akumulasi yang berbeda-beda pula.Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ukuran Kerang Hijau yang Berbeda-Beda

Ukuran Panjang Kerang

Hijau (cm)

Logam

Timbal (Pb) Kadmium (Cd)

2 – 4 cm 0,06620a ± 0,28137 0,25060a ± 0,180024

4 – 6 cm 0,19120ab ± 0,336709 0,33200a ± 0,062133

6 – 8 cm 0,45760b ± 0,91926 0,15300a ± 0,054383

Keterangan: Huruf yang sama di sebelah angka pada kolom yang sama menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05)

Berdasarkan hasil analisis varians (Anova) konsentrasi logam Pb dan Cd

pada berbagai ukuran menunjukan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi logam

Pb yang nyata (P<0,05) pada berbagai ukuran kerang hijau sedangkan untuk

logam Cd menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05). Hasil uji

benferoni untuk konsentrasi logam Pb menunjukan bahwa konsentrasi Pb pada

Page 29: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

19

ukuran 2-4 cm berbeda nyata (P<0,05) dengan ukuran 6-8 cm tetapi tidak

berbeda nyata (P>0,05) terhadap ukuran 4-6 cm.

Konsentrasi logam dalam tubuh kerang hijau dapat mengakibatkan

perubahan morfologi. Hal ini dapat dilihat pada hubungan konsentrasi logam Pb

dan Cd terhadap morfologi kerang hijau pada Tabel dibawah ini.

Tabel 6. Hubungan Konsentrasi Logam Pb dengan Morfologi Kerang Hijau

a. Ukuran 2-4 cm

Berdasarkan Tabel 4 diatas terlihat bahwa kerang hijau ukuran 2-4 cm

memiliki hubungan moderat yang positif terhadap lebar cangkang kerang hijau

dan memiliki hubungan moderat yang negatif terhadap tinggi cangkang kerang

hijau terhadap konsentrasi logam Pb. Hubungan moderat positif mempunyai arti

semakin lebar cangkang maka semakin tinggi kandungan logam Pb sedangkan

hubungan moderat negatif mempunyai arti semakin tinggi cangkang kerang hijau

maka semakin rendah kandungan logam Pb dalam tubuh kerang hijau.

b. Ukuran 4-6 cm

Berdasarkan Tabel 4 di atasterlihat bahwa kerang hijau ukuran 4-6 cm

memiliki hubungan sangat kuat terhadap tinggi cangkang kerang hijaudengan

konsentrasi logam Pb artinya, semakin tinggi cangkang kerang hijau, maka

UKURAN (cm)

PARAMETER MORFOLOGI

PANJANG LEBAR TINGGI BERAT KERING

2-4 cm

R = 0,2982 R= 0,5032 R=0,5165 R= 0,2812

R2= 0,0889 R

2= 0,2532 R

2= 0,2668 R

2= 0,0791

Y= 0,1002x-0,2194 Y=0,3392x-0,2886 Y=-0,4123x+0,8275 Y=-0,579x+0,2165

4-6 cm

R= 0,2117 R= 0,3748 R= 0,9603 R= 0,3994

R2= 0,0448 R

2= 0,1405 R

2= 0,9222 R

2= 0,1595

Y=-,0533x+0,4679 Y=-,6597x+2,5114 Y= 1,935x-4,3536 Y= 5,64x-2,6395

6-8 cm

R= 0,5496 R= 0,001 R= 0,1140 R= 0,5949

R2= 0,3021 R

2= 0,0001 R

2= 0,013 R

2= 0,3539

Y=-0,3289x-2,6948 Y=0,0283x+0,3984 Y=-0,164x+0,9815 Y=-0,6321x+1,2138

Page 30: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

20

semakin tinggi konsentrasi logam Pb dalam tubuh kerang hijau. Pada kisaran

ukuran ini kerang hijau yang terkontaminasi logam Pb akan tampak lebih tinggi

dari ukuran normalnya.

c. Ukuran 6-8 cm

Dari Tabel 4 diatas terlihat bahwa konsentrasi logam Pb dengan panjang

cangkang dan berat kering memiliki hubungan moderat yang negatif. Semakin

tinggi konsentrasi logam Pb pada daging kerang hijau maka semakin kecil

ukuran dan bobot daging. Dengan demikian, kerang yang terpapar logam Pb

pada ukuran ini cenderung mengecil dengan bobot daging yang rendah.

Hubungan antara konsentrasi logam Cd dengan bentuk morfologi kerang

hijau dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 7. Hubungan Konsentrasi Logam Cd dengan Morfologi Kerang Hijau

a. Ukuran 2-4 cm

Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat bahwa panjang cangkang kerang

hijau ukuran 2-4 cm memiliki hubungan moderat yang positif terhadap

konsentrasi logam Cd. Hal ini menandakan bahwa semakin panjang ukuran

cangkang kerang hijau maka semakin tinggi konsentrasi logam Cd dalam tubuh

UKURAN (cm)

PARAMETER MORFOLOGI

PANJANG LEBAR TINGGI BERAT KERING

2-4 cm

R= 0,5227 R= 0,3913 R= 0,2819 R= 0,1792

R2= 0,2732 R2= 0,1531 R2= 0,0795 R2= 0,0321

Y=1,1237x-3,6262 Y=1,6875x-1,5145 Y= -1,44x+2,9096 Y=-2,3592x+0,8631

4-6 cm

R= 0,1533 R= 0,4969 R= 0,0025 R= 0,5486

R2= 0,0245 R2= 0,2469 R2= 0,000006 R2= 0,301

Y=-0,0073x+0,3697 Y=-0,406x+0,8995 Y=0,0009x+0,3299 Y=-1,4295x+1,0495

6-8 cm

R= 0,6407 R= 0,7529 R= 0,7923 R= 0,9562

R2= 0,4105 R2= 0,5669 R2= 0,6277 R2= 0,9143

Y= -0,2268x-1,6958 Y=-1,2374x+2,7417 Y=-0,6738x+2,3061 Y -0,6011x+0,8721

Page 31: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

21

kerang hijau. Dengan kata lain, konsentrasi logam Cd mempengaruhi

pertumbuhan cangkang yang semakin panjang.

b. Ukuran 4-6 cm

Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat bahwa lebar cangkang dan berat

kering daging kerang hijau ukuran 4-6 cm memiliki hubungan moderat yang

negatif terhadap konsentrasi logam Cd. Semakin tinggi kandungan logam Cd

pada lebar cangkang dan berat kering daging kerang hijau maka semakin kecil

cangkang dan bobot daging kerang hijau.

c. Ukuran 6-8 cm

Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat bahwa panjang, lebar, tinggidan berat

kering kerang hijau dengan konsentrasi logam Cd memiliki hubungan moderat

yang negatif yang menandakan bahwa semakin tinggi kandungan logam Cd

maka terjadi penurunan panjang, lebar, tinggi dan bobot daging kerang hijau.

B. Pembahasan

1. Parameter Kualitas Perairan

Pada pengamatan fisika dan kimia perairan yaitu suhu, pH, salinitasdan

DO masih menunjukan kondisi yang memungkinkan kerang hijau melakukan

proses-proses biologis dalam hidupnya.Hal ini karena hasil pengukuran yang

didapatkan masih berada pada nilai standar baku mutu air laut untuk biota laut

(KEPMEN LH No. 51 Tahun 2004). Sedangkan tingkat kekeruhan perairan

tergolong tinggi yang disebabkan oleh pengambilan data betepatan dengan

musim kemarau dan tingginya aktifitas pasang surut perairan.

Jika kerang hijau berada pada lingkungan dimana parameter fisika dan

kimia perairan telah melebihi batas toleransi terhadap pertumbuhan maka kerang

Page 32: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

22

hijau tidak akan mampu bertahan hidup, bahkan akan berujung kepada

kematian.

a. Konsentrasi Logam Pb dan Cd dalam Air

Logam dalam air jarang sekali berbentuk atom sendiri, tetapi biasanya

terikat oleh logam lain sehingga berbentuk molekul. Logam-logam yang bersifat

racun seperti Hg, Pb dan Cd yang terdapat dalam air kebanyakan berbentuk ion.

Kadar garam juga mempengaruhi senyawa logam dalam air laut sehingga terjadi

interaksi antara logam dan logam, misalnya Ca dengan Cd. Logam berbahaya

diserap oleh hewan air melalui insang dan saluran pencernaan. Karena sifatnya

yang toksik mengakibatkan logam ini dapat mematikan. Jika hewan air tersebut

tahan terhadap konsentrasi logam yang tinggi, maka logam itu dapat tertimbun

dalam jaringannya, terutama pada hati dan ginjal (Darmono, 1995).

konsentrasi logam Pb dalam perairan masih berada dibawah standar

mutu perairan, namun konsentrasi logam Cd dalam perairan telah melebihi

standar baku mutu perairan. Nilai konsentrasi logam Cd yang didapatkan di

perairan Mandalle yaitu 0,00195 mg/l, sedangkan standar baku mutu perairan

yang telah ditetapkan oleh KLH Tahun 2004 untuk logam Cd yaitu 0,001 mg/l.

Meskipun daya racun yang ditimbulkan oleh satu jenis logam terhadap semua

biota perairan tidak sama, namun kehancuran dari suatu kelompok dapat

menjadikan terputusnya satu mata rantai kehidupan (Apriadi, 2005).

2. Konsentrasi Logam Pb dan Cd pada Kerang Hijau

Hasil penelitian menunjukankonsentrasi logam Pb pada ukuran kerang

hijau yang lebih besar (ukuran 6-8 cm) mengakumulasi logam yang paling

banyak dibandingkan dengan kerang hijau ukuran 2-4 cm dan 4-6 cm. Faktor

ukuran kerang hijau dapat mempengaruhi konsentrasi logam didalam tubuh

organisme. Peningkatan konsentrasi logam dari ukuran kerang hijau yang paling

Page 33: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

23

kecil hingga yang paling besar dipengarhi oleh kemampuan kerang hijau untuk

menyerap logam tempat biota tersebut berada (Apriadi, 2005). Saat kerang hijau

menyerap makanan, partikel logam juga ikut terserap ke dalam tubuh. Semakin

banyak makanan yang disaring, semakin banyak pula logam yang terakumulasi

dalam tubuh. Logam yang masuk kedalam tubuh tidak dikeluarkan lagi tetapi

akan menumpuk dalam tubuh kerang hijau.

Terdapat perbedaan antara konsentrasi logam Cd dan Pb terhadap

kerang hijau. Konsentrasi logam Cd pada kerang hijau hampir sama disemua

ukuran. Kejadian semacam ini sangat jarang ditemukan. Kemungkinan hal

tersebut terjadi akibat adanya interaksi antar logam yang mengakibatkan

terjadinya elimimasi atau penolakan dalam penyerapan logam Cd dalam tubuh

kerang hijau. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmono (1995) yang mengatakan

bahwa adanya interaksi antar logam esensial (Cu, Zn, Se, Mn, Fe, Cr) dan logam

non esensial (Pb, Cd, Hg). Adanya interaksi ini dapat meningkatkan atau

menurunkan kadar logam non esensial oleh karena hadir atau absennya logam

esensial. Salah satu contoh yaitu interaksi antara logam Cd dan Zn.

3. Pengaruh Konsentrasi Logam terhadap Morfologi Kerang Hijau

Setelah dilakukan analisis hubungan antara berat kering, panjang, lebar

dan tinggi cangkang kerang hijau dengan konsentrasi logam Pb dan Cd

didapatkan hasil bahwa konsentrasi logam dalam tubuh kerang hijau dapat

mempengaruhi bentuk morfologi kerang hijau tersebut. Konsentrasi logam Pb

mengakibatkan terjadinya perubahan lebar dan tinggi cangkang kerang hijau

pada ukuran 2-4 cm dan 4-6 cm.

Konsentrasi logam Cd juga mempengaruhi bentuk morfologi (panjang,

lebar, tinggi, dan berat kering) kerang hijau. Semakin tinggi konsentrasi logam Cd

maka semakin panjang cangkang kerang hijau. Pada ukuran 4-6 cm konsentrasi

Page 34: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

24

logam Cd berpengaruh terhadap lebar cangkang dan berat kering kerang hijau.

Sedangkan pada ukuran 6-8 cm konsentrasi logam Cd mempengaruhi panjang,

lebar, tinggi dan berat kering kerang hijau.

Akibat akumulasi logam dalam tubuh kerang hijau ini mengakibatkan

perubahan bentuk morfologi kerang. Kencono (2006) mengatakan bahwa apabila

kerang hijau terpapar oleh timbal organik selama masa pertumbuhan dan

perkembangan tubuhnya diduga akan terjadi kelainan bentuk tubuh yang sangat

berbeda.

Page 35: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

25

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Parameter kualitas perairanyaitu suhu, kecerahan, salinitas, pH, dan

Oksigen terlarut perairan Mandalle masih baik untuk pertumbuhan kerang

hijau berdasarkan KEPMEN LH Nomor 51 Tahun 2004.

2. Kerang hijau mengakumulasi logam Pb dan Cd yang berbeda-beda

disetiap ukuran. Akumulasi logam Pb ukuran 2-4 cm yaitu 0,0622 µg/g,

ukuran 4-6 cm yaitu 0,1912 µg/g dan ukuran 6-8 cm yaitu 0,4576 µg/g.

Akumulasi logam Cd pada ukuran ukuran 2-4 cm yaitu 2,2506 µg/g yaitu,

ukuran 4-6 cm yaitu 0,332 µg/g dan ukuran 6-8 cm yaitu0,153 µg/g.

3. Akumulasi logam Pb yang paling tinggi terdapat pada ukuran 6-8 cm.

sedangkan akumulasi logam Cd hampir sama disetiap ukuran.

4. Konsentrasi logam Pb dan Cd dalam tubuh kerang hijau dapat

mempengaruhi bentuk morfologi kerang hijau seperti panjang, lebar dan

tinggi serta berat daging kerang hijau.

B. Saran

1. Dalam monitoring lingkungan perairan terhadap konsentrasi logam Pb

dapat menggunakan kerang hijau ukuran 6-8 cm sedangkan untuk

monitoring konsentrasi logan Cd dalam perairan dapat menggunakan

semua ukuran kerang hijau yaitu 2-4 cm, 4-6 cm dan 6-8 cm.

2. Perlu penelitian lebih lanjut tentang konsentrasi logam esensial dan non

esensial yang terdapat pada tubuh kerang hijau khusunya di perairan

Mandalle Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Page 36: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

26

DAFTAR PUSTAKA

Asis, T. 2000. Distribusi Logam Berat Timbal (Pb), Cadmium (Cd), Zeng (Zn) dan Tembaga (Cu) Pada Musim Timur Di Perairan Pelabuhan Soekarno, Paotere dan Pulau Barrang Lompo Kota Makassar, Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Hasanuddin. Akbar, H.S. 2002. Pendugaan Tingkat Akumulasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni Pada Kerang Hijau (Perna viridis) Ukuran < 5 cm di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta. Skripsi Jurusan Ilmu dan teknologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Apriadi, D. 2005. Kandungan Logam Berat Hg, Pb dan Cr Pada Air, Sedimen dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Kamal Muara Teluk Jakarta.online]http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/117 88/C05ada.pdf?sequence=2 . Diakses Pada Tanggal 27 Juli 2012. Cappenbarg, H.A. W, 2008. Beberapa Aspek Biologi Kerang Hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Oseana, Volume XXXIII Nomor 1. Darmono, 1995. Logam Dalam Sistem Mahluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Dahuri, R., Jacub, R. S .P., Ginting, M. J dan Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya Peisisr dan Laut Secara Terpadu. Penerbit PT. Pradnya S Paramita. Jakarta. Dindin, 2006. Menanggulangi Pencemaran Logam Berat. Unlam Banjarbaru. Banjarmasin. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Effendi, H. 2005. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Fowler.J, and L. Cohen. 1992. Practical Statistics for Field Biologi. John Wiley and Sons, Chichester. Hutagalung,H. 1984. LogamBeratdalamLingkunganLaut.Oseana. Volume IX, Nomor 1:11-20. PusatPenelitianEkologi.LembagaOseanografiNasional LIPI, Jakarta. Keputusan Menteri Lngkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.

http://hukum.unsrat.ac.id/men/menlh_51_2004_l3.pdf Kencono, L. C. 2006. Pemanfaatan Kerang Hijau (Perna viridis Lin.n) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Timbal (Pb) di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta. Skripsi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Page 37: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

27

Khomainy, M. A. 2010. Analisis Kandungan Logam Timbal (Pb) dan Kadmium 6(Cd), Kromium (Cr), Merkuri (Hg), Tembaga (Cu) Pada Kolom Air danSedimen di Perairan Danau Unhas. Skripsi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.

Kurniawan, H. 2011. Penentuan Kadar Pb dalam Air. [online] http://ml.scribd.com/doc/77205343/Makalah-timbal-Pb. Diakses tanggal 30Juli 2012

Sudarmaji,Mukono, J dan Corie I.P., 2006. Toksikologi Logan B3 dan Dampaknyterhadap Kesehatan.[online] http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-03.pdf. Diakses tanggal 31 Juli 2012. Suryono,C.A. 206. Kecepatan Filtrasi Kerang Hijau Perna viridis terhadap Skeletonema sp. pada Media Tercemar Logam Berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu). Jurnal Ilmu Kelautan Volume. 11(3):153-157. Suksmerri. 2008. Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Sembirang, R. 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb Daging Kijing Lokal(Pilsbryoconcha exilis) Dari Perairan Situ Gede, Bogor. Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Bogor. Diakses tanggal 5 Agustus 2012. Yaqin, K.,Tresnati, J., Bachtiar, B., Tandipayuk, L dan Wahyuni, S. 2012. Aplikasi In situ. Biomarker dalam Berbagai Tingkat Organisme Biologis Kerang Hijau, Perna viridis untuk Mendeteksi Bahan Pencemar Logam. Laporan Penelitian LPPM.

Yudo, S. 2006. KondisiPencemaranLogamBerat di Perairan Sungai DKI Jakarta.PusatTeknologiLingkungan-BPPT. JAI Vol.2, No.1.

Page 38: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

28

Lampiran 1. Data Ukuran Panjang, Lebar dan Tinggi Kerang Hijau (Perna viridis) pada Berbagai Ukuran

NO Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

P L T P L T P L T

1 3.9 1.2 2.2 5.9 1.7 2.8 7 2.1 3.1

2 3.8 1 2.2 4.8 1.4 2.4 6.5 2.1 3.1

3 3.2 0.9 1.8 4.5 1.4 2.5 6.5 1.9 2.8

4 3.9 1.2 2.1 4.2 1.3 2.1 7.1 2.2 3.3

5 3.2 1.1 1.7 5.5 1.8 2.7 6.1 1.8 2.9

6 3.8 1.2 2 4.5 1.3 2.1 6.3 1.8 2.8

7 3.9 1.1 2 4.9 1.6 2.4 6.2 2 3.1

8 3.9 1.1 1.9 4.1 1.3 2.3 7.8 2.3 3.8

9 3.6 1.2 1.9 4.4 1.5 2.2 7.7 2.6 3.7

10 3.4 1.1 1.8 4.3 1.2 2.2 6.1 1.9 2.9

11 3.5 1.1 1.9 4.9 1.5 2.3 6.4 1.8 2.9

12 3.4 1 1.7 5.4 1.6 2.5 7.2 2 3.2

13 3.5 0.9 1.8 5.4 1.8 2.6 7.7 2.3 3.3

14 3 0.8 1.6 5.2 1.5 2.5 6.8 2.1 3.1

15 3.5 1.2 1.9 4.3 1.3 2.1 6.3 2.1 3.1

16 4 1.1 2.2 5.4 1.7 2.5 7.9 2.4 3.3

17 3.9 1.3 2.3 4.1 1.2 2.3 6.2 2.3 3.2

18 3.6 1.1 1.9 4.9 1.5 2.5 6.7 1.9 3.2

19 3.3 1 1.8 5 1.4 2.4 6.5 2.1 3.1

20 3.5 1 1.7 4.6 1.4 2.2 6.5 2.1 3.1

21 3.8 1 1.9 4.3 1.2 2 7.3 2.5 3.6

22 4 1.1 2.2 5.1 1.5 2.3 8 2.5 3.8

23 3.7 1.1 1.9 4.7 1.4 2.2 6.1 1.8 3

24 3.3 1 1.2 4.6 1.4 2.3 7.4 2.4 3.4

25 3.6 1.1 1.9 4.8 1.3 2.2 7.1 2.3 3.4

26 2.6 0.7 1.3 5.1 1.5 2.3 6.4 1.8 3

27 3.3 0.8 1.7 5.4 1.8 2.8 8 2.4 3.6

28 3.5 0.9 1.6 4.2 1.2 2.2 6.1 1.8 2.8

29 3.8 1.1 2 4.4 1.3 2.3 6.8 2.1 3.1

30 3.2 1 1.7 4.1 1.2 2 6.1 2 3

31 3.5 1 1.8 4.1 1.1 2 6.1 1.7 2.7

32 3.6 1.1 1.9 4.4 1.2 2.2 8 2.5 4

33 3.8 1.2 2 4.4 1.4 2.2 6.1 1.9 3.2

34 3.5 1.1 1.8 4.8 1.7 2.7 6.1 1.8 2.6

35 3.7 1 1.9 4.6 1.5 2.5 6.1 1.7 2.9

Page 39: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

29

Lampiran 1. Lanjutan

Page 40: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

30

Lampiran 1. Lanjutan

NO Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

P L T P L T P L T

36 3.7 1.1 1.9 4.6 1.4 2.4 6.9 2.2 3.2

37 3.7 1.1 2 5 1.5 2.2 7.5 2.3 3.5

38 2.4 0.7 1.4 5 1.5 2 8 2.3 3.7

39 2.8 1.2 1.6 4.3 1.3 2.3 7.9 2.4 3.9

40 3.6 1 1.9 4.6 1.5 2.2 7.6 2.3 3.5

41 4 1.1 2 5.5 1.6 2.3 6.6 2 3.2

42 3.6 1.1 1.8 4.6 1.3 2.3 6.1 1.8 3

43 3.1 0.9 1.8 4.5 1.3 2.2 6.9 2.1 3.2

44 2.9 0.8 1.7 4.2 1.3 2 7.5 2.3 3.5

45 3 0.9 1.5 4.5 1.3 2.1 6.1 1.7 3

46 3.6 1.1 2.2 4.1 1.3 2.2 6.5 1.9 3

47 3.7 1 1.9 4.4 1.2 2.3 6.1 1.8 3.1

48 3.5 1 2 4.1 1.1 2.1 7.2 2.2 3.2

49 3.9 1.2 1.9 4.1 1.2 2.2 7.7 2.1 3.3

50 3.1 0.8 1.7 4.8 1.5 2.5 6.7 2 3.2

51 3 0.8 1.9 4.5 1.4 2.2 8 2.5 4

52 2.5 0.7 1.4 5 1.5 2.4 6.1 2 2.8

53 2.4 0.6 1.4 4.3 1.3 2.4 6.9 2 3.1

54 3.2 0.9 1.9 4.8 1.5 2.7 8.3 2.6 3.8

55 3.2 0.8 1.5 4.1 1.2 2.2 6.1 1.9 2.8

56 3.5 1.2 1.9 4.2 1.4 2.5 6.4 2 3.1

57 3.3 1.1 1.8 4.6 1.3 2.1 6.2 2 3

58 3.1 0.8 1.6 4.3 1.3 2 6.3 1.8 3

59 3.7 1 1.8 4.2 1.3 2.1 6.9 2 3.3

60 2.5 0.7 1.3 4.9 1.4 2.4 6.2 1.8 2.7

61 3.1 0.9 1.7 4.6 1.5 2.2 6.1 1.9 2.7

62 3.5 1.3 2 4.5 1.4 2.1 6.1 2 2.7

63 2.6 1.2 2 4.6 1.4 2.5 6.1 1.8 2.8

64 3.3 1 1.8 4.1 1.2 2.5 6.2 1.8 2.8

65 3.4 1.1 1.8 4.3 1.2 2.3 6.1 1.8 3

66 4 1.1 2 5 1.6 2.6 6.1 1.9 2.8

67 3.3 0,9 1.7 5 1.6 2.6 6.1 1.9 3

68 2.9 1.2 2.3 4.1 1.3 2.2 6.4 2 3

69 3.3 1 1.8 4.8 1.6 2.4 6.1 1.9 3

70 4 1.2 2.2 4.8 1.3 2.2 6.1 1.8 2.8

71 3.3 1.2 1.7 4.6 1.4 2.2 6.1 1.8 2.9

Page 41: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

31

No. Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

P L T P L T P L T

72 3.9 1.2 2.1 4.4 1.3 2.3 6.3 2.3 3.2

73 3.6 1 1.9 4.7 1.5 2.2 6.1 1.9 3

74 2.2 0.6 1.2 4.5 1.3 2 6.1 2 2.8

75 3.8 1.1 1.9 3.7 1.3 2.3 8.2 2.3 3.8

76 3.5 1 1.7 5 1.5 2.5 8.4 2.5 4.1

77 3.9 1.2 2 4.1 1.2 1.9 7.6 2.3 3.2

78 4 1.2 2.2 4.1 1.2 1.8 7.4 2.3 3.5

79 2.6 0.9 1.4 4.1 1.3 2 7.3 2.1 3.4

80 2.6 0.7 1.6 5.4 1.3 2,7 6.5 2.6 3.2

81 3.8 1.2 1.9 4.4 1.3 2.4 7.5 2.3 3.5

82 3.5 1.2 1.9 4.2 1.2 2.2 8 2.5 3.8

83 3.7 1.2 2 4.1 1.2 2.2 8 2.6 3.8

84 3.7 0.9 1.8 4.1 1.1 2.3 7.2 2.1 3.2

85 3.7 1.1 1.9 4.1 1.3 2.1 6.7 2 3

86 3.9 1.1 1.9 4.3 1.2 2.3 6.5 1.9 3

87 3.8 1.1 1.9 4.7 1.4 2.3 7.4 2.2 3.4

88 3.9 1.3 2.1 4.6 1.3 2.3 6.2 1.9 3.4

89 3.5 1.5 2.1 4.5 1.3 2.4 6.9 2.1 3.1

90 3.6 1.3 2.1 4.6 1.3 2.3 6.4 1.9 3.4

91 4 1.2 2 4.5 1.4 2.2 6.1 2 3.1

92 3.7 1.1 2 4.2 1.4 2.3 7.5 2.2 3.2

93 3.7 1.1 1.9 4.5 1.3 2.2 6.7 2.1 3

94 2.6 0.8 1.4 4.2 1.3 2.1 7.5 2.1 3.5

95 3.9 1.3 2.2 4.7 1.6 2.4 7.6 2.2 3.6

96 3.9 1.2 2 4.3 1.3 2.2 6.8 2.1 3.3

97 3.7 1.1 2.1 4.3 1.3 2.3 7.6 2.3 3.2

98 3.7 1.2 2 5.8 1.9 2.7 7.4 2.2 3.2 99 3.9 1.1 2 4.2 1.4 2 6.5 2.1 3.2

100 3.4 1 1.6 4.4 1.3 2.3 6.1 2.1 3.2

Page 42: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

32

Lampiran 2. Berat Kering Kerang Hijau (Perna viridis)

No. Berat Kering Sampel (g)

Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

1 0.35 0.82 1.03

2 0.33 0.72 0.98

3 0.17 0.57 1.09

4 0.40 0.48 1.36

5 0.23 0.88 0.76

6 0.33 0.49 1.32

7 0.31 0.57 1,48

8 0.32 0.51 1.42

9 0.29 0.50 1.42

10 0.28 0.49 0.92

11 0.24 0.55 0.80

12 0.27 0.83 0.96

13 0.24 0.78 0.99

14 0.21 0.67 1.07

15 0.28 0.48 1.41

16 0.32 0.74 1.30

17 0.43 0.48 1.37

18 0.29 0.58 0.87

19 0.24 0.52 0.85

20 0.23 0.63 1.01

21 0.29 0.50 1.60

22 0.44 0.59 2.60

23 0.26 0.43 1.44

24 0.15 0.50 1.94

25 0.28 0.48 1.06

26 0.16 0.57 0.93

27 0.26 0.91 1.27

28 0.21 0.44 1.15

29 0.28 0.35 1.03

30 0.28 0.42 0.85

31 0.25 0.33 0.85

32 0.29 0.42 1.8

33 0.28 0.47 1.85

34 0.21 0.66 0.76

35 0.25 0.49 0.71

36 0.34 0.41 1.19

37 0.26 0.66 2.07

38 0.10 0.75 1.38

39 0.15 0.41 1.97

40 0.27 0.40 3.14

41 0.22 0.73 0.89

42 0.28 0.41 0.74

43 0.22 0.47 1.26

44 0.18 0.38 1.40

45 0.20 0.47 1.14

46 0.32 0.43 1.00

Page 43: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

33

Lampiran 2. Lanjutan

No. Berat Kering Sampel (g)

Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

47 0.27 0.55 0.97

48 0.31 0.25 1.03

49 0.30 0.33 1.26

50 0.15 0.47 1.26

51 0.13 0.41 1.63

52 0.07 0.54 0.73

53 0.09 0.51 1.13

54 0.22 0.57 1.07

55 0.15 0.30 0.84

56 0.21 0.50 0.91

57 0.26 0.37 1.09

58 0.17 0.42 0.95

59 0.33 0.40 1.13

60 0.22 0.58 1.01

61 0.10 0.39 0.69

62 0.22 0.44 0.02

63 0.29 0.60 0.81

64 0.22 0.35 0.85

65 0.27 0.42 0.77

66 0.33 0.64 0.88

67 0.20 0.57 1.57

68 0.27 0.39 1.23

69 0.27 0.42 1.04

70 0.33 0.40 0.82

71 0.27 0.55 1.31

72 0.28 0.42 1.49

73 0.28 0.38 1.33

74 0.08 0.48 0.75

75 0.30 0.46 1.75

76 0.24 0.78 1.09

77 0.36 0.38 1.20

78 0.37 0.35 1.54

79 0.14 0.31 1.52

80 0.13 0.61 1.06

81 0.28 0.42 1.48

82 0.26 0.40 1.54

83 0.34 0.37 2.06

84 0.18 0.30 1.13

85 0.30 0.43 0.93

86 0.31 0.37 0.84

87 0.31 0.48 1.40

88 0.38 0.48 1.31

89 0.26 0.46 0.86

90 0.35 0.36 1.42

91 0.40 0.48 0.78

Page 44: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

34

Lampiran 2. Lanjutan

No. Berat Kering Sampel (g)

Ukuran 2-4 cm Ukuran 4-6 cm Ukuran 6-8 cm

92 0.35 0.45 1.36

93 0.28 0.40 1.03

94 0.11 0.36 1.17

95 0.35 0.83 1.36

96 0.35 0.37 0.99

97 0.30 0.62 1.03

98 0.32 0.83 1.27

99 0.40 0.43 1.10

100 0.21 0.41 1.16

Page 45: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

35

Lampiran 3. Kandungan Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada

Ukuran Kerang Hijau (Pernaviridis)

NO. Kode Sampel Hasil Pengukuran

Logam Pb (µg/g) Logam Cd (µg/g)

1 2-4 cm I 0.107 0.457

2 II 0.055 0.339

3 III 0.083 0.335

4 IV 0.046 0.051

5 V 0.04 0.071

6 4-6 cm I 0.792 0.353

7 II 0.036 0.298

8 III 0.072 0.427

9 IV 0.05 0.318

10 V 0.006 0.264

11 6-8 cm I 0.37 0.187

12 II 0.429 0.155

13 III 0.614 0.214

14 IV 0.433 0.138

15 V 0.442 0.071

* HasilPengukuran AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer)

LaboratoriumBiofarmaka PKP Unhas

Page 46: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

36

Lampiran 4. Uji Pembandingan Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Berbagai Ukuran Panjang Kerang

Hijau (Perna viridis)

A. Uji Normalistas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UKURAN Logam Timbal Logam Kadmium Panjang Lebar Tinggi Berat Kering

N 15 15 15 15 15 15 15

Normal Parametersa Mean 2.00 .23833 .24520 5.14667 1.51200 2.46350 .65260

Std. Deviation .845 .252149 .130173 1.589805E0 .452551 .584422 .413764

Most Extreme Differences Absolute .215 .299 .124 .223 .214 .201 .289

Positive .215 .299 .110 .223 .202 .197 .289

Negative -.215 -.178 -.124 -.219 -.214 -.201 -.183

Kolmogorov-Smirnov Z .833 1.157 .481 .862 .828 .778 1.118

Asymp. Sig. (2-tailed) .492 .137 .975 .447 .499 .580 .164

a. Test distribution is Normal.

Page 47: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

37

B. Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Logam Timbal 2-4 cm 5 .06620 .028137 .012583 .03126 .10114 .040 .107

4-6 cm 5 .19120 .336709 .150581 -.22688 .60928 .006 .792

6-8 cm 5 .45760 .091926 .041110 .34346 .57174 .370 .614

Total 15 .23833 .252149 .065105 .09870 .37797 .006 .792

Logam Kadmium 2-4 cm 5 .25060 .180024 .080509 .02707 .47413 .051 .457

4-6 cm 5 .33200 .062133 .027787 .25485 .40915 .264 .427

6-8 cm 5 .15300 .054383 .024321 .08547 .22053 .071 .214

Total 15 .24520 .130173 .033610 .17311 .31729 .051 .457

C. ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Logam Timbal Between Groups .400 2 .200 4.889 .028

Within Groups .490 12 .041

Total .890 14

Logam Kadmium Between Groups .080 2 .040 3.071 .084

Within Groups .157 12 .013

Total .237 14

Jika nila sig >0,05 maka ada tidak ada perbedaan. Jika nilai sig.<0,05 maka ada perbedaan.

Page 48: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

38

D. Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Bonferroni

Dependent Variable

(I)

UKURAN

(J)

UKURAN

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Logam Timbal 2-4 cm 4-6 cm -.125000 .127862 1.000 -.48039 .23039

6-8 cm -.391400* .127862 .030 -.74679 -.03601

4-6 cm 2-4 cm .125000 .127862 1.000 -.23039 .48039

6-8 cm -.266400 .127862 .178 -.62179 .08899

6-8 cm 2-4 cm .391400* .127862 .030 .03601 .74679

4-6 cm .266400 .127862 .178 -.08899 .62179

Logam Kadmium 2-4 cm 4-6 cm -.081400 .072320 .847 -.28241 .11961

6-8 cm .097600 .072320 .606 -.10341 .29861

4-6 cm 2-4 cm .081400 .072320 .847 -.11961 .28241

6-8 cm .179000 .072320 .088 -.02201 .38001

6-8 cm 2-4 cm -.097600 .072320 .606 -.29861 .10341

4-6 cm -.179000 .072320 .088 -.38001 .02201

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 49: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

39

E. Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

UKURAN 2.00 .845 15

Logam Timbal .23833 .252149 15

Logam Kadmium .24520 .130173 15

Panjang 5.14667 1.589805 15

Lebar 1.51200 .452551 15

Tinggi 2.46350 .584422 15

Berat Kering .65260 .413764 15

Correlations

UKURAN Logam Timbal Logam Kadmium Panjang Lebar Tinggi Berat Kering

UKURAN Pearson Correlation 1 .656** -.317 .891

** .977

** .975

** .957

**

Sig. (2-tailed) .008 .250 .000 .000 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15

Logam Timbal Pearson Correlation .656** 1 -.173 .509 .643

** .762

** .660

**

Sig. (2-tailed) .008 .539 .053 .010 .001 .007

N 15 15 15 15 15 15 15

Page 50: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

40

Logam Kadmium Pearson Correlation -.317 -.173 1 -.288 -.403 -.396 -.464

Sig. (2-tailed) .250 .539 .298 .136 .144 .082

N 15 15 15 15 15 15 15

Panjang Pearson Correlation .891** .509 -.288 1 .859

** .860

** .844

**

Sig. (2-tailed) .000 .053 .298 .000 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15

Lebar Pearson Correlation .977** .643

** -.403 .859

** 1 .976

** .987

**

Sig. (2-tailed) .000 .010 .136 .000 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15

Tinggi Pearson Correlation .975** .762

** -.396 .860

** .976

** 1 .977

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .144 .000 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15

Berat Kering Pearson Correlation .957** .660

** -.464 .844

** .987

** .977

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .007 .082 .000 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 51: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

41

Lampiran 5. Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun

2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

NO. Parameter Satuan Baku Mutu

Fisika

1 Kecerahan3 m Coral >5 Mangrove – Lamun >3

2 Kebauan - Alami3

3 Kekeruhan3 NTU <5

4 Padatan Tersuspensi Totalb Mg/l Coral: 20 Mangrove : 80 Lamun: 20

5 Sampah - Nihil1(4)

6 Suhuc 0C Alam3(c)

Coral : 28-30(c) Mangrove: 28-30(c) Lamun: 28-30(c)

KIMIA

1 pHd - 7-8,5(d)

2 Salinitase ‰ Alami 3(e)

Coral: 33-34(e) Mangrove: 28-32(e) Lamun: 28-30s(e)

3 Oksigen terlarut mg/l >5

Logam Terlarut

9 Raksa (Hg) mg/l 0,001

No. Parameter Satuan Baku Mutu

12 Kadmium (Cd) mg/l 0,001

14 Timbal (Pb) mg/l 0,008

Catatan

1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batasan deteksi alat yang digunakan

(sesuai dengan metode yang digunakan)

2. Metode analisis mengacu pada metode analisia untuk air laut yang telah

ada, baik internasional maupun nasional.

3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat

(siang, malam dan musim)

4. Pengamatan oleh manusia (visual)

5. Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah

lapisan tipis (this layer) dengan ketebalan 0,01 mm

6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang

dapat menyebabkan eutrofikasi. Pertumbuhan plankton yang berlebihan

dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus dan kestabilan

plankton itu sendiri.

Page 52: KONSENTRASI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) …

42

Lampiran 6. Kualitas Air Optimal Untuk Beberapa Biota Air

Nama Nama Ilmiah pH Suhu (0C)

Oksigen (ppm)

Salinitas (ppt)

Udang putih Penaeus murguiensis 7.9-8.5 28-30 5-10 15-27

Rumput laut Wuchema spinosum 7-8 25-27 4-6 27-30

Rumput laut Gracillaria sp. 7-8 25-27 4-6 20-30

Teripang Holothuria scabra 6.5-8.5 23-32 4-6 26-33

Mutiara Pictada maxima 7.5-8.5 28-30 4-8 32-35

Kerang bakau Crassostrea sp. 6-9 25-32 4-7 15-35

Kerang hijau Perna viridis 6-9 26-30 3-7 27-34

Kerang darah Anadara granulosa 6-9 26-32 3-6 15-34

Sumber: Effendi, 2005