Konseling-Praktek & Teknis

Embed Size (px)

Citation preview

PRAKTEK KONSELING (Efektifitas Komunikasi)Oleh: Maulidah Muflihah M.,Psi.,psi

KONSELOR ADALAHSEORANG HELPER BAGI ORANG LAIN / KLIEN

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Efektivitas Konseling Penampilan konselor Kekhasan pribadi konselor Sikap konselor Ketrampilan konselor

Penampilan Rapi, Serasi & Sopan Menumbuhkan rasa percaya diri Menimbulkan rasa hormat orang lain/klien terhadap diri konselor Penampilan yang apik memberi kesan bahwa kita/konselor menghormati klien maupun orang yang dijumpai

Penampilan Keseluruhan & Sikap Menjaga Kesehatan Kebersihan Tubuh Kerapihan dan Keserasian Berbusana Ekspresi Wajah dan Tatapan Wajah Sikap Tubuh Cara Berbicara

PRINSIPMenjaga Sikap Sebaik Mungkin dengan cara menghormati dan memberikan perasaan nyaman kepada orang lain Cara Terbaik Untuk Disegani adalah perlakuan hormat terlebih dahulu

KEKHASAN PRIBADI KONSELOR Kesadaran akan diri dan nilai Kesadaran akan pengalaman budaya Kemampuan untuk menganalisa perasaan sendiri Kemampuan untuk menjadi model dan orang yang berpengaruh Altruism Memiliki etika Bertanggungjawab

Kesadaran Akan Diri dan Nilai Adanya suatu kesadaran akan posisiposisi nilai mereka sendiri Harus mampu menjawab dengan jelas pertanyaaan Siapakah saya?, Mengapa saya menjadi seorang konselor/helper?, Apakah signifikansi sosial dari apa yang saya lakukan?

Kesadaran Akan Pengalaman Budaya Terkait dengan populasi khusus klien/helpi yang harus dihadapi konselor Bila latar belakang helpi/klien yang notabene berbeda dengan konselor, maka perlu diketahui pengalaman yang melatarbelakangi mereka

Kemampuan untuk menganalisa perasaan sendiri Perlu adanya upaya untuk berkepala dingin, terlepas dari perasaan-perasaan pribadi. Harus mempunyai kesadaran dan kontrol perasaan sendiri, untuk menghindari proyeksi kebutuhan Harus mampu menyelami perasaan Tidak menggantungkan harapan untuk sukses terlalu tinggi

Kemampuan menjadi model dan orang yang berpengaruh Terkait dengan kredibilitas helper/konselor Helper sebagai teladan atau model dan orang yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari adalah sangat perlu Mampu menunjukkan kemampuan melihat inti masalah dengan tajam dengan rasa percaya diri yang mapan

Altruisme Ditandai oleh kesediaan berkorban waktu, tenaga, dan mungkin materi Pribadi helper yang efektif ditandai dengan minat lebih besar terhadap orang ketimbang benda.

Memiliki Etika Adanya bimbingan hati nurani yang menunjukkan garis-garis batas tindakan Adanya usaha untuk menyeimbangkan antara rasa aman klien dengan ekspektasi masyarakat

Tanggungjawab Terkait dengan kompetensi konselor Menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada pada diri, sehingga tidak mencanangkan hasil-hasil (tujuan) yang tidak realistis. Ada upaya untuk memberikan referens kepada spesialis lain ketika disadari keterbatasan dalam masalah klien Tidak membiarkan pula kasus klien terkatungkatung tanpa penyelesaian

SIKAP DASAR KONSELOR1. Penerimaan 2. Pemahaman 3. Kesejatian dan Keterbukaan

PENERIMAAN Adanya penghargaan positif, dimana konselor menerima klien apa adanya Berimplikasi pada adanya perasaan aman, bebas, dan leluasa dalam mengeksplorasi dunia batin klien. Ditandai dengan adanya peningkatan kesukaan atau kesediaan klien untuk terlibat dalam proses konseling dan lebih terbuka dalam mengemukakan rahasia/perasaannya

PEMAHAMAN Terkait erat dengan empati Terkait dengan penghayatan perasaan klien sebagaimana klien mempersepsi perasaan-perasaannya. Juga menuntut adanya ketulusan untuk melibatkan diri-melihat dengan klien dalam persepsi dunia pribadi klien

KESEJATIAN & KETERBUKAAN Kesejatian, menunjuk pada keselarasan yang mesti ada dalam pikiran dan perasaan konselor dengan apa yang terungkap melalui perbuatan dan ucapan verbalnya Keterbukaan, merupakan kualitas pribadi sebagai cara konselor dalam mengungkapkan kesejatiannya.

KETRAMPILAN KONSELOR1. Kompetensi Intelektual 2. Kelincahan Karsa Cipta 3. Pengembangan Keakraban

KOMPETENSI INTELEKTUAL Terkait dengan pemikiran siap pakai tentang perilaku manusia, pemikiran yang cerdas, kemampuan mengintegrasikan peristiwa Adanya kompetensi komunikasi Kemampuan untuk membedakan ciri budaya komunikasi klien

KELINCAHAN KARSA-CIPTA Terkait dengan fleksibilitas konselor dalam menempatkan diri Harus cepat tanggap terhadap perubahan sikap, persepsi dan ekspektasi klien terhadap konselor Adanya intensionalitas, yang berkenaan dengan kemampuan konselor untuk memilih sejumlah besar respon-respon pernyataan klien

PENGEMBANGAN KEAKRABAN Disebut pula sebagai rapport Upaya untuk menciptakan, pemantapan dan pelanggengan keakraban selama konseling Sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal maupun non verbal Adanya kesediaan mendengarkan dengan penuh perhatian dan penerimaan segala hal yang diucapkan klien

9 Prinsip Mendengarkan1. Mengetahui perbedaan antara Saya dan Anda 2. Bersikap peduli dan menerima 3. Menunjukkan pesan tubuh yang baik 4. Menunjukkan tutur kata yang baik 5. Menggunakan kalimat pembuka, respon sederhana/singkat dan menggunakan pertanyaan yang sederhana-terbuka

6. Melakukan penataan kembali kalimat/pernyataan klien dengan cara mengulang secara sistematis 7. Merefleksikan perasaan 8. Hindari, untuk bersikap menyalahkan, menghakimi, sok moralis, melakukan labeling, melakukan intrograsi, menekan dan bercanda berlebihan 9. Hindari cara berpikir yang dangkal

Reformulasi Adalah suatu teknik dasar dalam wawancara konseling

Adalah suatu intervensi oleh konselor yang meliputi pengulangan kata-kata secara lebih jelas dan ringkas terhadap perkataan klien.

Prinsip Reformulasi Perasaan yang ditampilkan klien harus dikenali secara luas Klien diberi kesempatan mengemukakan pandangannya Hal-hal subyektif yang disampaikan klien harus dapat diterima, dihargai dan dipahami berdasar sudut pandangnya

Klien adalah orang yang paling mengerti problemnya maupun situasi yang melingkupinya Perilaku klien mempunyai makna dan kelogisan yang spesifik