16
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Naskah Publikasi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan Oleh: MISTINURASIH A310120227 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA …eprints.ums.ac.id/48398/20/NASKAH PUBLIKAIS.pdf · TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Naskah Publikasi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE

    DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA:

    TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

    Naskah Publikasi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

    pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

    Diajukan Oleh:

    MISTINURASIH

    A310120227

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2016

  • 2

    Publikasi Ilmiah

    i

  • 1

    ii

  • 1

    iii

  • 1

    KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA TERE

    LIYE DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI

    SMA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

    Abstrak

    Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan latar sosio-historis Tere Liye; (2)

    memaparkan struktur yang membangun novel Pulang karya Tere Liye; (3)

    mengungkapkan konflik batin tokoh utama novel Pulang karya Tere Liye; (4)

    mendeskripsikan implementasi novel Pulang karya Tere Liye sebagai bahan ajar

    sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

    Data dalam penelitian ini adalah kalimat dan kutipan dalam novel Pulang karya Tere

    Liye. Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber data

    primer dan sekunder. Sumber data primer pada penelitian ini adalah novel Pulang

    karya Tere Liye dan sumber data sekunder pada penelitian ini adalah biografi

    pengarang novel Pulang karya Tere Liye. Data-data tersebut divalidasi dengan teknik

    triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model pembacaan semiotik terdiri

    atas pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian ini (1) latar sosio-historis

    Tere Liye; (2) struktur yang dikaji dalam penelitian novel Pulang karya Tere Liye

    terdiri dari tema dan fakta cerita. Terdapat tokoh kompleks (bulat) dan tokoh

    sederhana (pipih). Alur dalam novel ini adalah alur campuran. Latar dibedakan

    menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Tema novel Pulang karya Tere

    Liye adalah perjuangan seorang laki-laki yang mempertahankan kejayaan Keluarga

    Tong, (3) konflik batin tokoh utama novel Pulang karya Tere Liye ditinjau dari

    psikologi sastra dibagi menjadi tiga jenis konflik yaitu konflik mendekat-mendekat

    (approach-approach conflict), konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance

    conflict), dan konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict), dan (4) hasil

    penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran sastra di SMA kelas XII

    semester II dengan KD 3.1 dan KI 4.1.

    Kata Kunci: Konflik Batin, Novel Pulang karya Tere Liye, Pembelajaran Sastra di

    SMA, Struktur novel.

    Abstract

    The purpose of this study is to (1) describe the background sosio-historis novelist; (2)

    set out the structure novel Pulang creation Tere Liye; (3) reveals the inner conflict of

    the main character in the novel Pulang creation Tere Liye; (4) describes the

    implementation of the novel Pulang creation Tere Liye as one of the teaching material

    in high school literature. This study used descriptive qualitative method. Data in this

    study were sentences and excerpts of the novel Pulang creation Tere Liye. Source

    data in this study divided into two primary data sources and secondary data sources.

    The primary data source in this study is novel Pulang karya Tere Liye and secondary

    data sources on this research is a biography of a novelist. The data is validated by

    using triangulation theory. Data analyis technique used is the method of reading

    semiotic models. The results of this study are (1) background sosio-historis Tere Liye;

    (2) structures that were examined in research consisted of themes and facts of the

    story. There are main characters and simple figures. Groove in the story is a mix of

    groove. A background can be divided into backlight, baclight time, and social

    background. The theme of the novel is a man who struggles to maintain fame of Tong

  • 2

    Family; (3) the inner conflict of the main character in the novel; (4) implementation as

    teaching material in high school literature II semester of class XII with basic

    competencies 3.1 and core competencies 4.1

    Keywords: Inner Conflict, Novel Pulang creation Tere Liye, Structure Novel.

    1. PENDAHULUAN

    Karya sastra dapat lahir dari kehidupan atau latar belakang pengarang, hal ini

    menyebabkan latar belakang pengarang sangat berpengaruh terhadap karya sastra

    yang dihasilkan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya.

    Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan

    dilengkapi dengan kejiwaannya, sehingga pengalaman sendiri dan pengalaman hidup

    di sekitar pengarang akan terproyeksi secara imajiner ke dalam teks sastra. Begitu

    pula pembaca, dalam menanggapi karya sastra tak akan lepas dari kejiwaan masing-

    masing. Karya sastra tersebut dapat berupa novel, cerpen, drama, maupun puisi.

    Bentuk karya sastra yang terkenal dikalangan masyarakat dewasa ini adalah novel.

    Novel berisi cerita fiksi dalam bentuk tulisan yang memiliki unsur instrinsik dan

    ekstrinsik. Novel menceritakan kehidupan makhluk hidup dengan interaksinya dengan

    lingkungan dan sesama. Novel merupakan sebuah karya sastra yang panjang yang

    isinya mengandung rangkaian cerita pada kehidupan tokoh tertentu serta tokoh-tokoh

    yang mengelilinginya. Novel juga menonjolkan watak dan sifat perilaku pada setiap

    tokoh yang berada dalam isi novel.

    Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi

    setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya.

    Fenomena kehidupan itu beraneka ragam baik yang mengandung aspek sosial,

    budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral maupun gender. Adanya

    daya imanijatif berbagai realitas kehidupan yang dihadapi sastrawan diseleksi,

    direnungkan, dikaji, diolah, kemudian diungkapkan dalam karya sastra yang lazim

    bermediumkan bahasa (Al-Ma’ruf, 2012:1).

    Karya sastra berhubungan dengan psikologi, keduanya memiliki kesamaan, yakni

    berasal dari manusia dan kehidupan. Fenomena kehidupan tentu beraneka ragam

    mengandung aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral,

    dan gender. Psikologi sastra mempelajari fenomena, kejiwaan tertentu yang dialami

    oleh tokoh utama dalam karya sastra. Karya sastra memberikan kesadaran kepada

  • 3

    pembaca tentang arti kehidupan, walaupun hanya digambarkan lewat bentuk karya

    fiksi.

    Psikologi sastra secara definitif mempunyai tujuan untuk memahami aspek-aspek

    kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Meskipun demikian, bukan

    berarti bahwa analisis psikologi sama sekali terlepas dengan kebutuhan masyarakat.

    Sesuai dengan hakikatnya, karya sastra memberikan pemahaman terhadap masyarakat

    secara tidak langsung melalui tokoh-tokohnya (Ratna, 2011:342). Pendekatan

    psikologi digunakan karena tokoh utama berhubungan dengan konflik batin serta

    tingkah laku maupun aktifitas kejiwaan yang dialami. Penelitian ini menggunakan

    psikologi sastra sebagai pendekatan agar mampu menangkap makna konflik batin

    yang terkandung dalam novel Pulang karya Tere Liye dan permasalahan ini

    menyentuh permasalahan psikologi. Hubungan konflik batin dengan psikologi sastra

    yakni perilaku yang muncul dari diri seseorang dan ditanamkan pada kegiatan yang

    dilakukan atau kebiasaan keseharian.

    Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan latar sosio-historis Tere Liye; (2)

    memaparkan struktur yang membangun novel Pulang karya Tere Liye; (3)

    mengungkapkan konflik batin tokoh utama novel Pulang karya Tere Liye; (4)

    mendeskripsikan implementasi novel Pulang karya Tere Liye sebagai bahan ajar

    sastra di SMA. Konflik batin dalam novel ini dapat diimplementasikan terhadap

    materi pembelajaran sastra di jenjang SMA pada kurikulum 2013 kelas XII dengan

    SK 7 memahami berbagai hikayat, novel indonesia, novel terjemahan dan KD 3.1 dan

    KI 4.1.

    Menyajikan penelitian yang relevan bertujuan untuk mengetahui keaslian suatu

    penelitian. Kajian pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian

    sebelumnya. Kajian terhadap hasil penelitian sebelumnya ini hanya akan dipaparkan

    beberapa penelitian sejenis yang berkaitan dengan permasalahan. Berikut adalah

    penelitian–penelitian terdahulu, yang sesuai dengan kajian yang dikaji dalam

    penelitian ini.

    Penelitian pertama dilakukan oleh Rahmad Priadi (2009) dengan judul “An

    Analysis of The Main Characters’ Conflicts in Mitch Albom’s Tuesdays with Morrie”.

    Penelitian ini memfokuskan pada analisis mengenai unsur konflik yang terdapat pada

    kedua tokoh yang ada pada novel berjudul Tuesdays with Morrie, yang ditulis oleh

    Mitch Albom. Peneliti mengumpulkan dan menyeleksi kutipan-kutipan yang berasal

  • 4

    dari novel tersebut. Konflik dalam penelitian ini dibagi menjadi konflik eksternal dan

    internal.

    Penelitian kedua dilakukan oleh Maulana Malik (2012) dengan judul “The conflict

    of the main character in “Remember Me” by Allen Coulter (Psychological analysis)”.

    Penelitian ini bertujuan untuk membahas konflik dan efek psikologi yang dialami

    tokoh utama di film “Remember Me”. Peneliti menggunakan dua pendekatan yaitu

    pendekatan struktural dan psikologi. Peneliti membagi konflik menjadi dua yaitu

    konflik internal dan eksternal. Konflik internal yaitu konfik Tyler Hawkins dengan

    ayahnya, dimulai dengan kakaknya yang bunuh diri karena ayahnya tidak peduli

    terhadap bakatnya. Kejadian tersebut membuatnya marah kepada ayahnya. Sementara

    konflik eksternal terjadi pada kehidupan sosialnya. Ia memiliki masalah dengan Neil

    (ayah dari kekasihnya).

    Penelitian ketiga dilakukan oleh Ida Bagus Gede Agung Antara (2013) dengan

    judul “The Analysis of Conflict in Movie Script Avatar by: James

    Cameron”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori dari

    konflik dan bagaimana cara mengatasi konflik tersebut, aspek psikologi dari karakter

    yang terlibat serta pengaruh konflik terhadap proses pengembangan plot di dalam film

    fiksi karya James Cameron. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

    Reaske (1966) dalam mengidentifikasi jenis konflik yang terjadi dan teori Thomas

    dan Killman (1970) untuk mencari solusi yang digunakan untuk mengatasi konflik

    yang terjadi. Untuk mengklasifikasi jenis plot, penelitian ini menggunakan teori dari

    Freytag (1895) danteori dari Bernhardt (1953) untuk mengidentifikasi aspek psikologi

    karakter di dalam film Avatar.

    Penelitian keempat dilakukan oleh Bernard J. Paris (2013) dengan judul

    “Character and Conflict in Jane Austen's Novels: A Psychological Approach

    Paperback”. Peneliti menganalisis tokoh protagonis pada empat novel populer Jane

    Austen. Peneliti menggunakan teori Northrop Frye dalam bentuk komik untuk

    menganalisis dan menggambarkan struktur formal dari novel, dan teori psikologi

    Karen Horney untuk mengekplorasi kepribadian dan konflik batin tokoh utama.

    Penelitian kelima dilakukan oleh Sumiati (2015) dengan judul “Mariam’s

    Personality in Facing External Conflict as Seen in A Thousand Splendid Suns Novel”.

  • 5

    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konflik eksternal yang dialami oleh

    karakter Mariam, apa faktor penyebab dari konflik eksternal yang dialaminya serta

    bagaimana kepribadiannya dalam menyikapi konflik tersebut. Analisis terhadap

    konflik eksternal dalam penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Sigmund

    Freud; struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan superego.

    2. METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Strategi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah strategi penelitian terperancang (embedded reaserch). Data

    dalam penelitian ini adalah latar sosio-historis pengarang, struktur novel, dan kalimat

    serta kutipan dalam novel Pulang karya Tere Liye, sedangkan sumber data

    penelitian ini dibedakan menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.

    Sumber data primer penelitian ini adalah novel Pulang karya Tere Liye dan sumber

    data sekunder dalam penelitian ini adalah biografi pengarang. Teknik pengumpulan

    data pada penelitian ini adalah teknik simak, catat dan pustaka. Pengumpulan data

    dilakukan dengan menyimak data yang berkaitan dengan konflik batin tokoh utama

    dalam novel Pulang karya Tere Liye, dan mencatatnya. Data yang ditemukan

    divalidasi dengan menggunakan trianggulasi teori. Teknik Analisis data yang

    digunakan adalah pembacaan model semiotik yang terdiri atas pembacaan heuristik

    dan pembacaan hermeneutik. Peneliti menganalisis data dengan membaca novel

    Pulang karya Tere Liye, kemudian membaca teks secara terus-menerus secara bolak-

    balik dari awal sampai akhir. Pembacaan ini guna menafsirkan makna peristiwa dan

    kejadian yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye, dan menemukan konflik

    batin tokoh utama pada novel.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Latar Sosio-Historis Tere Liye

    Penelitian ini memaparkan riwayat hidup, karya-karya sastra, latar sosial budaya,

    dan ciri khas kesusastraan Tere Liye.

    3.1.1 Riwayat Hidup Tere Liye

    Karya sastra pada gilirannya sangat identik dengan riwayat hidup, pertanyaan-

    pertanyaan pengarang dianggap sebagai suatu kebenaran, biografi mensubordinasikan

    karya (Ratna, 2012:56). Biografi dimanfaatkan dalam kaitannya dengan latar

    belakang proses rekontruksi fakta-fakta, membantu menjelaskan pikiran-pikiran

  • 6

    seorang ahli, seperti sistem ideologis, paradigma ilmiah, pandangan dunia, dan

    kerangka umum sosial budaya yang ada disekitarnya (Ratna, 2012: 58).

    Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di Tandaraja Palembang. Tere Liye

    merupakan nama pena yang diambil dari bahasa india yang artinya “untuk-mu, untuk-

    Mu”. Tere Liye sudah mencintai dunia tulis menulis sejak ia duduk di bangku Sekolah

    Dasar (SD) di Sumatera. Kini ia menjadi salah satu anggota Ikatan Akuntansi

    Indonesia dan menjadi novelis terkenal di Indonesia.

    3.1.2 Karya-Karya Tere Liye

    Karya Tere Liye yakni kumpulan puisi dan novel.Kumpulan puisi berjudul

    Dikatakan atau Tidak Dikatakan, itu Tetap Cinta diterbitkan oleh Gramedia tahun

    2014. Beberapa judul puisi yakni, (1) Saat Hujan, (2) Memilikimu, (3) Sajak

    “Kalaupun Tidak”, (4) Sajak Kalkulator Perasaan, dan (5) Bukankah, atau Bukankah.

    Novel karya Tere Liye antara lain, (1) #Aboutlove (Gramedia, 2015), (2) Bulan

    (Gramedia, 2015), (3) Pulang (Gramedia, 2015), (4) Rindu (Republika, 2014), (5)

    Bumi (Gramedia, 2014), (6) Amelia (Republika, 2013), (7) Negeri Di Ujung Tanduk

    (Gramedia , 2013), (8) Berjuta Rasanya (Publishing, 2012), (9) SepotongHatiyang

    Baru (Publishing, 2012), (10) Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah (Gramedia, 2012),

    (11) Negeri Para Bedebah (Gramedia, 2012), (12) Sang Penanda (Publishing, 2011),

    (13) Ayahku (Bukan) Pembohong (Gramedia, 2011), (14) Eliana, Serial Anak-anak

    Mamak (Gramedia, 2011), (15) Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin

    (Gramedia, 2011), (16) Pukat, Serial Anak-anak Mamak (Gramedia, 2010), (17)

    Burlian, Serial Anak-anak Mamak (Republika, 2009), (18) Rembulan Tenggelam di

    Wajahmu (Republika, 2009), (19) Bidadari-bidadari Surga (Republika, 2008), (20)

    Sunset Bersama Rosie (Grafindo, 2008), (21) Hafalan Shalat Delisa (Republika,

    2007), (22) Moga Bunda Disayang Allah (Republika, 2007), (23) Cintaku Antara

    Jakarta dan Kuala Lumpur (Add Print, 2006), (24) The Gogons Series: Jams and

    Incridible Incidents (Gramedia, 2006), dan (25) Mimpi-mimpi si Patah Hati (Add

    Print, 2005).

    3.1.3 Latar Sosial Budaya

    Latar sosial budaya Tere Liye menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan

    perilaku kehidupan sosial masyarakat dalam karya fiksi tata cara kehidupan sosial

    masyarakat mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan

  • 7

    hidup, cara berfikir, dan bersikap (Nurgiyantoro, 2009:322). Novel Pulang karya

    Tere Liye memiliki latar sosial budaya yakni, kebiasaan di daerah pedalaman

    Sumatera dan kehidupan sosial yang miskin, serta jauh dari kota namun pemahaman

    mengenai agama sudah cukup kuat.

    3.1.4 Ciri-ciri Kesusastraan Tere Liye

    Setiap pengarang memiliki ciri khas kepengarangannya masing-masing. Hal ini

    mendasari setiap perbedaan dari hasil karya sastra. Hasil karya sastra pengarang satu

    dengan pengarang yang lain dapat dibandingkan untuk mengetahui kemurnian karya

    sastranya. Ciri khas kesusastraan Tere Liye dibedakan dalam 4 ciri khas, yakni (1)

    bernuansa religius islam, (2) menjunjung pendidikan, (3) mengangkat dunia anak-

    anak, dan (4) bertema cinta dan kasih.

    3.2 Struktur Novel Pulang karya Tere Liye

    Analisis ini dilakukan untuk mengetahui unsur pembangun dalam novel Pulang

    karya Tere Liye, yakni tema dan fakta cerita (alur, penokohan, dan latar). Tema dalam

    novel Pulang karya Tere Liye adalah perjuangan seorang laki-laki yang

    mempertahankan kekuasaan Keluarga Tong. Alur dalam novel Pulang karya Tere

    Liye adalah alur campuran, penokohan dalam cerita yakni tokoh Bujang merupakan

    tokoh utama yang menjadi tokoh hero atau tokoh yang dikagumi. Awal hingga akhir

    cerita, menceritakan segi kehidupan Bujang, sisi kepribadian, dan lain-lain. Bujang

    menjadi tangan kanan Tauke Besar karena Bujang mampu bela diri dan memiliki otak

    yang cerdas, Tauke Besar merupakan tokoh tambahan yang hanya muncul beberapa

    kali dalam cerita, meskipun Tauke Besar adalah kepala Keluarga Tong. Keluarga

    Tong memiliki kepala tukang pukul yakni Kopong. Kopong, White, dan Salonga

    merupakan tokoh protagonis yang membantu Bujang saat Bujang merebut kekuasaan

    Keluarga Tong yang jatuh di tangan Basyir. Alur dalam novel Pulang adalah alur

    campuran. Latar dibedakan menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar

    sosial. Latar tempat pada novel Pulang karya Tere Liye terjadi di talang, Hong Kong,

    Manila, Makau, dan di Ibu Kota. Latar waktu terjadi pada masa kini dan dua puluh

    tahun silam, dan latar sosial yakni suasana markas Keluarga Tong yang di dominasi

    tukang pukul. Adapun tema yang terkandung dalam novel Pulang karya Tere Liye

    adalah perjuangan seorang laki-laki yang mempertahankan kejayaan Keluarga Tong.

  • 8

    3.3 Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Pulang karya Tere Liye

    Menurut Dirdagunansa (dalam Sobur, 2009:292-293) jenis konflik batin dibagi

    menjadi beberapa bentuk yakni, a) konflik mendekat-mendekat (approach-approach

    conflict), konflik ini terjadi ketika Tauke memberi pilihan hadiah, sehingga Bujang

    mengalami konflik batin yang menyebabkan ia tidak memilih hadiah tersebut, b)

    konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict), konflik yang terjadi saat

    Bujang ingin memeluk Bapak sebelum pergi ke Kota, c) konflik menjauh-menjauh

    (avoidance-avoidance conflict), konflik ini terjadi saat Bujang diperintahkan oleh

    Tauke untuk menembak Salonga, guru tembaknya. Konflik batin yang lebih sering

    muncul dalam novel Pulang karya Tere Liye adalah konflik mendekat-menjauh

    (approach-avoidance conflict).

    3.4 Implementasi Novel Pulang karya Tere Liye sebagai Bahan Ajar Sastra di

    SMA

    Lazar (dalam Al-Ma’ruf:2011) menjelaskan, bahwa fungsi sastra adalah: (1)

    sebagai alat untuk merangsang siswa dalam menggambarkan pengalaman, perasaan,

    dan pendapatnya; (2) sebagai alat untuk membantu siswa dalam mengembangkan

    kemampuan intelektual dan emosionalnya dalam mempelajari bahasa; dan (3) sebagai

    alat untuk memberi stimulus dalam pemerolehan kemampuan berbahasa. Adapun

    fungsi pembelajaran sastra adalah: (1) memotivasi siswa dalam menyerap ekspresi

    bahasa; (2) alat simulatif dalam language acquisition; (3) media dalam memahami

    budaya masyarakat; (4) alat pengembangan kemampuan interpretative; dan (5) sarana

    untuk mendidik manusia seutuhnya (educating the whole person).

    Menurut Abdul Majid (2011:173) bahan ajar adalah bentuk yang digunakan untuk

    membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan

    yang dimaksud biasa berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis.

    Hamdani, M.A. (2011:218-219) menjelaskan beberapa pengertian bahan ajar, yaitu

    sebagai berikut.

    Bahan ajar adalah segala sesuatu bentuk bahan yang digunakan oleh guru

    dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud

    bisa berupa bahan tertulis atau bahan tidak tertulis.

    Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk

    perencanaan dan pebelahan implementasi pembelajaran.

    Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik

  • 9

    tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang

    memungkinkan siswa untuk belajar.

    Menurut Abdul Majid (2011:174) dari berbagai pendapat diatas dapat disarikan

    bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi disusun secara sistematis sehingga

    tercipta lingkungan/Suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan

    demikian, bentuk ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:

    Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja

    siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.

    Bahan ajar dengan (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact

    disk audio.

    Bahan ajar pandang dengan (audio visual) seperti video, compact disk, film.

    Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk

    interaktif.

    Frey (dalam Al-Ma’ruf, 2011) mengemukakan bahwa melalui pembelajaran sastra

    yang apresiatif diharapkan pembelajaran sastra dapat membentuk pengembangan

    imajinasi pada siswa. Hal tersebut sangat mungkin untuk dicapai sebab menurut

    Sayuti (dalam Al-Ma’ruf, 2011), sastra menyediakan peluang (pemaknaan yang) tak

    terhingga. Sebagai contoh, melalui membaca roman, siswa dapat mengenali tema

    tertentu, bagaimana tema dicerminkan dalam plot, bagaimana karakter hadir dalam

    sikap atau nilai-nilai, dan bagaimana pengisahan menjadi bagian dari pandangan

    tertentu (Lazar dalam Al-Ma’ruf, 2011).

    Kategori bahan ajar menurut Rahmanto (2004:16), pembelajaran sastra dapat

    membantu proses memahami secara utuh apabila mencakup 4 manfaat, yaitu (1)

    membantu keterampilan berbahasa, (2) meningkatkan kemampuan budaya, (3)

    mengembangkan cipta rasa, dan (4) menunjang pembentukan watak.Berdasarkan

    penjelasan tersebut, penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra

    di SMA. Novel Pulang karya Tere Liye ini dapat diterapkan dalam pembelajaran

    SMA kelas XI kurikulum 2013 sesuai dengan KI dan KD, berikut penjabarannya.

    Kompetensi Inti 3 yakni; memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

    pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

    tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan

    wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

  • 10

    yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    Penjabaran KI dan KD diatas dapat dilihat bahwa novel merupakan salah satu

    pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II. Pada KI 3.1 siswa dapat

    memahami novel Pulang berdasarkan struktur luarnya yaitu konflik batin dalam novel

    Pulang. Pada KD 4.1 siswa dapat menginterpretasi makna yang terkandung dalam

    pesan novel tersebut.

    4. PENUTUP

    Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

    4.1 Berdasarkan latar sosio-historis pengarang, Tere Liye adalah seorang penulis

    kelahiran Tandaraja (Palembang), 21 Mei 1979. Tere Liye mencintai dunia

    tulis menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia menjadi novelis diawali

    dengan seorang pria yang tanpa sengaja membaca hasil karyanya. Melalui

    kejadian tersebut, Tere Liye menyadari bahwa tulisan mampu mempengaruhi

    orang lain. Gaya kesusastraan Tere Liye sangat khas, yakni tema yang

    diangkat bernuansa religius Islam, menunjung pentingnya pendidikan,

    mengangkat dunia anak-anak yang polos dan tulus, dan bertema cinta dan

    kasih kepada sesama umat.

    4.2 Struktur novel Pulang karya Tere Liye yakni tema dan fakta cerita. Fakta

    cerita terdiri atas penokohan, alur, dan latar. Alur novel tersebut adalah alur

    campuran, plot terdiri dari tahap penyituasian, pemunculan konflik,

    peningkatan konflik, klimaks, dan tahap penyelesaian masalah. Latar/setting

    berwujud latar tempat, waktu dan sosial, latar tempat yakni di talang, Hong

    Kong, Manila, Makau, dan di Ibu Kota. Latar waktu terjadi ada dua tahun

    silam dan masa kini, serta latar sosial adalah suasana markas besar Keluarga

    Tong yang didominasi oleh tukang pukul. Tema dalam novel ini yakni

    perjuangan seorang laki-laki yang mempertahanankan kejayaan Keluarga

    Tong.

    Konflik batin yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye yakni a) konflik

    mendekat-mendekat (approach-approach conflict), konflik ini terjadi ketika

    Tauke memberi pilihan hadiah, sehingga Bujang mengalami konflik batin yang

    menyebabkan ia tidak memilih hadiah tersebut, b) konflik mendekat-menjauh

    (approach-avoidance conflict), konflik yang terjadi saat Bujang ingin memeluk

    Bapak sebelum pergi ke Kota, c) konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance

  • 11

    conflict), konflik ini terjadi saat Bujang diperintahkan oleh Tauke untuk

    menembak Salonga, guru tembaknya. Konflik batin yang lebih sering muncul

    dalam novel Pulang karya Tere Liye adalah konflik mendekat-menjauh

    (approach-avoidance conflict).

    Implementasi hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di

    SMA, yakni relevan dengan KI 3.1 dan KD 4.1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia

    kelas XII semester II.

    PERSANTUNAN

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,tidak lupa

    salam serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Suatu kebanggaan tersendiri

    bagi penulis yang telah menyelesaikan penelitian sederhana ini, karena berkah dan

    hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konflik Batin

    Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya sebagai

    Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra” untuk memperoleh gelar

    sarjana pendidikan. Penulis menugucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    2. Drs. Zainal Arifin, M.Hum. selaku ketua program studi Pendidikan Bahasa

    Indonesia FKIP UMS

    3. Prof. Dr. Ali Imron Al-Ma’ruf, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah

    berkenan meluangkan waktunya dalam membimbing serta memberikan

    pengarahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

    4. Drs. Djoko Santoso, M.Hum. selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah

    memberikan nasihat dan saran mengenai perkuliahan.

    5. Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMS yang dengan tulus

    membimbing dan mendidik selama perkuliahan.

    6. Semua teman-teman seperjuangan khususnya mahasiswa FKIP PBI UMS.

    Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agni, Binar. 2006. Pantun, Puisi, Majas, Peribahasa, Kata Mutiara. Jakrta:Hi-Fest

    Publishing.

  • 12

    Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2011. Pembelajaran Sastra Apresiatif Dengan Metode

    Rekreasi, Responsi, Redeskripsi.

    http://aliimronalmakruf.blogspot.co.id/2011/04/kbk.html pada tanggal 28 Agustus

    pukul 21.45 WIB.

    Bagus Gede Agung Antara, Ida. “The Analysis of Conflict in Movie Script Avatar by:

    James Cameron”.

    http://Ufdcimages.uflib.ufl.edu/UF/00/00/16/16/00001/uf001616.pdf . Journal of

    Letters. Vol 2, No 2. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2016 pukul 11.15 WIB.

    Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

    University Press.

    Rahmanto, B. 2004.Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Ratna, Nyoman Khuta. 2012. Stilistika Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian

    Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Book.

    ______. 2011. Antropologi Sastra: Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses

    Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    J. Paris, Bernard. “Character and Conflict in Jane Austen's Novels: A Psychological

    Approach Paperback”. http://enjournals.sid/viewpaper.asex . Diunduh pada

    tanggal 28 Oktober 2016

    pukul 11.15 WIB.

    Malik, Maulana. “The Conflict of The Main Character in “Remember Me” by Allen

    Coulter (Psychological analysis)”.

    http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fbib2/article/view/744 . Journal of

    Psychological Analysis. Vol 1, No 11-68. Diunduh pada tanggal 28 Oktober

    2016 pukul 11.15 WIB.

    Sobur. 2009. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.

    Sumiati. “Mariam’s Personality in Facing External Conflict as Seen in A Thousand

    Splendid Suns Novel”. http://Digilib.uin-suka.ac.id/16509/2/10150079_bab-i_iv-

    atau-v_daftar-pustaka.pdf . Journal of Inner Confict the Main Character. Vol 1,

    No 2. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2016 pukul 11.15 WIB.

    Priadi, Rahmad. “An Analysis of The Main Characters’ Conflicts in Mitch Albom’s

    Tuesdays with Morrie”.

    http://Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13432/1/10E00483.pdf . Journal

    of Literature. Vol 3, No 1. Diunduh pada tanggal 28 Oktober pukul 11.15 WIB.

    http://aliimronalmakruf.blogspot.co.id/2011/04/kbk.htmlhttp://ufdcimages.uflib.ufl.edu/UF/00/00/16/16/00001/uf001616.pdfhttp://enjournals.sid/viewpaper.asexhttp://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fbib2/article/view/744http://digilib.uin-suka.ac.id/16509/2/10150079_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdfhttp://digilib.uin-suka.ac.id/16509/2/10150079_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13432/1/10E00483.pdf