Upload
wendra-armansyah
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kematian maternal merupakan suatu fenomena puncak gunung es karena kasusnya cukup
banyak namun yang nampak di permukaan hanya sebagian kecil. Diperkirakan 50.000.000
wanita setiap tahunnya mengalami masalah kesehatan berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan. Komplikasi yang ada kaitannya dengan kehamilan berjumlah sekitar 18 persen
dari jumlah global penyakit yang diderita wanita pada usia reproduksi. Diperkirakan 40
persen wanita hamil akan mengalami komplikasi sepanjang kehamilannya. Disamping itu 15
persen wanita hamil akan mengalami komplikasi yang bisa mengancam jiwanya dan
memerlukan perawatan obstetri darurat dan perawatan tersebut biasanya masih belum
tersedia. World Health Organization !"#$% memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian
ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya && persen diantaranya terjadi di negara
berkembang'. Dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu setiap menit
meninggal akibat kehamilan dan persalinan. (ngka kematian maternal di negara berkembang
diperkirakan mencapai 100 sampai 1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup sedang di negara
maju berkisar antara tujuh sampai 15 per 100.000 kelahiran hidup. )ni berarti bahwa di negara
berkembang risiko kematian maternal satu diantara '& persalinan sedangkan di negara maju
satu diantara '&.000 persalinan. *alah satu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya
keadaan pelayanan kesehatan dalam suatu negara atau daerah adalah angka kematian
maternal !maternal mortality%. *ur+ei Kesehatan ,umah -angga !*K,-% di )ndonesia
menjumpai kematian ibu 450 per 100.000 kelahiran hidup. ada tahun 1&&' (ngka Kematian
)bu !(K)% sekitar 4'1 per 100.000 kelahiran hidup. #asil *ur+ei Demografi dan Kesehatan
)ndonesia Departemen Kesehatan !*DK) Depkes% menetapkan (K) di )ndonesia secara
nasional sebesar /&0 per 100.000 kelahiran hidup dan merupakan angka tertinggi dibanding
dengan negaranegara (*(2 lainnya. *umber data yang lain pada tahun 1&&4 dari hasil
penelitian di rumah sakit umum di )ndonesia terdapat angka kematian ibu sebesar 550 per
100.000 kelahiran hidup. (ngka ini mengalami penurunan sebesar /3/ per 100.000 kelahiran
hidup. (ngka ini tiga sampai enam kali lebih besar dari negara di wilayah (*(2 dan lebih
besar 50 kali dibanding dengan negara maju.
1
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
2/29
Komplikasi kehamilan dan persalinan yang terjadi di berbagai negara berkembang menjadi
penyebab utama kematian wanita pada usia reproduksi. )ni berarti ebih dari satu wanita
meninggal setiap menit dari penyebab komplikasi atau ini berarti 585.000 wanita meninggal
setiap tahun. Kurang dari satu persen kematian ini terjadi di negara maju ini memperlihatkan
bahwa wanita dapat menghindari kematian tersebut jika sumber daya dan jasa tersedia.
ertambahnya jumlah tenaga kesehatan yang melayani wanita hamil dan melahirkan ternyata
belum menurunkan angka kematian ibu secara bermakna. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
penyelesaian masalah secara medis teknis bukan merupakan jaminan penyelesaian masalah
tingginya mortalitas ibu. (da faktor lain yang akan menyumbang keberhasilan inter+ensi
medis yaitu dengan ditopang oleh cepatnya pengambilan keputusan ibu atau keluarga untuk
mencari pertolongan. -indakan ini sangat banyak dipengaruhi oleh sikap waspada ibu dan
keadaan sosial ekonomi keluarga. )bu yang telah diberi informasi bahwa kehamilan mungkin
berisiko tinggi biasanya lebih waspada bila menghadapi permasalahan selama kehamilan.
*ejauh ini informasi yang diberikan terbatas pada ibu dan bersifat umum sehingga kurang
terkait dengan anggota keluarga lain. ada keadaan kritis atau bahaya bukan hanya ibu yang
berperan memutuskan untuk mencari pertolongan tetapi seluruh keluarga. erawatan selama
persalinan dan kehamilan yang telah diperbaiki dapat mengurangi kematian maternal 50
sampai 80 persen serta kematian perinatal /0 sampai 40 persen. erbaikan aspek sosial
budaya ekonomi dan pendidikan dapat membantu mengatasi 64 persen penyebab kematian
ibu. erbaikan penanganan klinis bisa mengatasi /6 persen kematian ibu. *ementara itu lebih
dari 30 persen kasus kematian maternal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan para
suami yang mengambil keputusan yang utama di dalam mencari perawatan untuk istrinya.
Kesadaran masyarakat akan tandatanda bahaya pada kehamilan merupakan upaya
meminimalkan kegawat daruratan obstetri namun banyak kepercayaan tradisional dan
penundaan pengambilan keputusan untuk mencari perawatan pada fasilitas kesehatan yang
masih dijalankan di masyarakat. Ketiadaan dana dan keterlambatan transportasi yang cepat
untuk mencapai fasilitas kesehatan menjadi penyebab faktor kematian. Keterlambatan
kegawatdaruratan obstetri lebih lanjut juga dapat disebabkan oleh tidak tersediannya
kapasitas untuk melakukan perawatan obstetri di kalangan petugas medis. Kepercayaan
tradisional yang dianut masyarakat tertentu akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
suami sebagai kepala keluarga atau orang yang memegang peranan penting di dalam
keluarga. (kibatnya jika terjadi kasus kegawatdaruratan pada ibu hamil melahirkan atau
setelah melahirkan harus melibatkan beberapa pihak untuk berembuk. #al ini akan
2
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
3/29
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
4/29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Kardires!irasi
eningkatan secara signifikan selama kehamilanlaju nafasoksigentidal +entilasi dan
a$'.7ungsional residual penurunan kapasitas a$' tapi ada sehingga penurunan
konsentrasi plasma bikarbonat menghindari respirasi alkalosis. Ditandai diafragma terangkat
dan nafas dari dinding dada adalah lebih sering dibandingkan pernafasan dinding
abdomen.*elama periode apnea ada saturasi oksigen yang cepat karena kapasitas residualfungsional menurun dan peningkatan konsumsi oksigen. #al ini terutama penting untuk
saturasi pasien hamil untuk menghindari hipoksemia selama masa induksi anestesi umum.
9empertahankan ibu $' diatas 60 mm#g akan membantu memastikan oksigenasi janin
yang memadai. (gen inhalasi dipercepat karena peningkatan +entilasi menit.9ukosa
pernafasan menjadi membesar dan rentan terhadap perdarahan akibat perubahan hormonal
perawatan sehingga khusus harus diberikan selama intubasi. :olume darah ibu meningkat
hingga 50;. urah jantung meningkat secara signifikan untuk mempertahankan ibu dan janin
dengan meningkatkan heart rate dan stroke +olume. *elama persalinan dan segera sesudah
persalinan. ada umumnya sekitar 400 cm/ dan 800cm/ darah yang keluar dari +agina dan
sesartetapi ini biasanya juga dilewatkan oleh +olume darah serta curah jantung umunya
kembali normal setelah ' minggu setelah melahirkan. osisi yang terlentang menyebabkan
penurunan curah jantung karena kompresi dari pembuluh darah besar. Kompresi aortaca+a
ini merupakan penyebab dan mudah diperbaiki bagi gawat janin akibat hipoperfusi uterus
yang signifikan. )bu hamil pada trimester ke / terutama harus ditempatkan dengan posisi
memiringkan jika mereka harus berbaring untuk memperbaiki rahim yang membesar. #al ini
juga penting untuk dicatat bahwa selama trimester ke' ada penurunan sistemik resistensi
+askular kenaikan rendah tekanan darah ibu yang secara bertahap naik kembali
normaltekanan darah sistolik ibu harus dipertahankan pada &0 mm#g untuk memsatikan
perfusi plasenta.
erubahan K< yang umumnya termasuk de+iasi ke kiri dan =ray dada dapat memberikan
kesan jantung karena ele+asi dari diafragma.akhirnya aliran sistolik murmur ternilai. Karenapeningkatan +olume darah. !,oberta #ines '005%
4
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
5/29
2.2. Sistem "enal dan #astrintestinal
aju glomerular filtrasi meningkat secara signifikan pada kehamilan sebanyak 50;
menyebabkan penurunan nitrogen urea darah !>2% dan kreatinin. (da penurunan ginjal
renal tubular untuk glukosa ada asam amino menyebabkan glycosuria serta proteinuria !lebih
dari /00 mg?dl% proses penyebab seperti preeklampsia dapat mempengaruhi sistem ginjal
secara signifikan menyebabkan protenuria mendalam dan gagal bahkan ginjal. ,efleks
gastroesophageal dan pengosongan dari lambung adalah penyebab signifikan morbiditas dan
kematian ibu. #al ini disebabkan kombinasi faktor termasuk efek progesteron serta penaikan
ke atas dari perut oleh uterus. ada umunya hipersekresi asam lambung mneyebabkan #
lambung dibawah '5 menempatkan ibu hamil berisiko besar seperti aspirasi pneumonitis.
!,oberta #ines '005%
2.$. Hematlgi
Kehamilan dinilai sebagai hiperkoagulasi yang meningkatkan risiko trombosis +ena dalam
dan emboli paru tetapi perlindungan terhadap perdarahan ibu.leukosistosis ringan dan
penurunan '0; dalam jumlah trombosit juga terlihat.akhirnya anemia fisiologis yang
disebabkan oleh peningkatan massa sel darah merah terhadap +olume plasma terlihat biasa.
!,oberta #ines '005%
2.%. &nitring Janin
*aat seorang pasien hamil dirawat diunit perawatan intensifpendekatan tim akan
mengoptimal hasil harus dikonsulkan dokter kandungan. (wal perawatan karena perlunya
menyediakan monitoring yang tepat tidak hanya ibu tapi juga janin modalitas yang paling
umum digunakan untuk memantau janin dengan >**< dapat digunakan untuk menilai posisi letak plasentadarah
arteri uterina yang semuanya membantu dalam menilai kesejahteraan janin. 2*- digunakan
untuk menilai D@@dalam kaitannya dengan gerakan janin serta kontraksi uterus. ada
kehamilan 2*- dianggap reaktif ketika djj meningkat selama 15 kali selama perode waktu 15
detik. ada kehamilan prematur10 dari 10 kriteria digunakan ontraction stress test !*-%
digunakan untuk menentukan toleransi janin dari intrauterina. Kontraksi diinduksi umumnya
dengan penggunaan oksitosin dan djj dinilai.jika ada / dideselerasi lambat dalam jangka
waktu 10 menit. -es ini dianggap positif dan inter+ensi perlu dipertimbangkan. Deselerasi
lambat umumnya dianggap sebagai tanda uteroplasenta. #al ini penting utnuk
5
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
6/29
mempertimbangkan kondisi ibu ketika menafsirkan janin sebelum inter+ensikarena beberapa
kondisi ibu seperti hipotensi dan hipoksemia terkadang harus cepat diperbaiki dengan
perbaikan lanjutan dalam hasil test janin. -es ini melibatkan faktorfaktor seperti gerakan
janin nafas serta cairan amnion. !,oberta #ines '005%
2.'. Km!likasi (bstetri
Kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi serius yang membutuhkan keahlian dari tim
perawatan intensif ini masalah umum berasal dari perdarahan massif yang keluar penyakit
hipertensi dalam kehamilan dan emboli pulmonal. !,oberta #ines '005%
2.'.1. Perdara)an massi*
erdarahan obstetri adalah penyebab utama kematian ibu didunia. #al ini umumnya
disebabkan oleh atonia uteri penyebab lain termasuk plasenta abnormal plasenta
pre+iasolusio plasentalaserasi jalan lahir ruptur uteri in+ersi uteri koagulopati dan
hematoma. erdarahan post partum didefinisikan sebagai darah yang keluar lebih dari 500
cc sampai 1000 cc selama persalinan dan sesarterjadi penurunan hematokrit lebih dari 10
5; atau membutuhkan transfusi setelah melahirkan akibat kehilangan darah.manajement
dan syok hipo+olemi termasuk menjaga tekanan darah sistolik diatas &0 mm#gurin yang
keluar '5ml?jam dan pantau sampai normal. !,oberta #ines '005%
1. Atnia +teri
a. De*inisi atnia +teri
(tonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus?kontraksi rahim yang menyebabkan
uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta
setelah bayi dan plasenta lahir !Karkata '011%
erdarahan oleh atonia uteri dapat dicegah dengan A
9elakukan secara rutin manajemen aktif kala ))) pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini dapat menurunkan insidens perdarahan
pascapersalinan akibat atonia uteri.
emberian misoprostol peroral '/ tablet !400 B 600% setelah bayi lahir.
b. Diagnsis
Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan
masih aktif dan banyakbergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri
masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek. erlu
diperhatikkan bahwa pada saat atonia uteri didiagnosis maka pada saat itu
juga masih ada darah sebanyak 5001000 cc yang sudah keluar dari
6
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
7/29
pembuluh darahtetapi masih terperangkap dalam uterus dan harus
diperhitungkan dalam kalkulasi pemberian darah pengganti.
,. Penanganan
anyaknya darah yang hilang akan mempengaruhi keadaan umum pasien.
asien bisa amsih dalam keadaan sadarsedikit anemis atau sampai syok
berat hipo+olemi.-indakan pertama yang harus dilakukan bergantung pada
keadaan klinisnya.
ada umumnya dilakukan secara simultan !bila pasien syok% hal hal sebagai
berikut
*ikap trendelenbrug memasang +enous line dan memberikan oksigen
*ekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara A
9assase fundus uteri dan merangsang puting susu
emberian oksitosin dan turunan ergot melalui suntikan secara i.m i.+
9emberikan deri+at prostaglandin 7'C !carbonat tromethamine% yangkadang kadang memberikan efek samping berupa diarehipertensimual
muntahfebrisdan takikardi.
emberian misoprostol 8001000g per rektal.
Kompresi bimanual eksternal?internal
Kompresi aorta abdominalis
emasangan Etampon kondomA kondom dalam ka+um uteri disambungkan
dengan kateterdifiksasi dengan karet gelang dan diisi cairan infus '00 ml
yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan operatif.
2. Plasenta !re-ia
A. De*inisi !lasenta !re-ia
lasenta re+ia adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim demikian rupa sehinggga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium
uteri internum.
*ejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen
bawah rahim kearah proksimal memungkinkan plasenta yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen bawah
rahim seolah plasenta tersebut berimigrasi. $stium uteri yang secara dinamik
mendatar dan meluas dalam persalinan kala satu bisa mengubah luas pembukaan
ser+iks yang tertutup oleh plasenta. 7enomena ini berpengaruh pada derajat atau
klasifikasi dari plasenta pre+ia ketika pemeriksaan dilakukan baik dalam masa
antenatal maupun dalam masa intranatal baik dengan ultrasonografi maupun
pemeriksaan digital. $leh karena itu pemeriksaan ultrasonografi perlu diulang
secara berkala dalam asuhan antenatal ataupun intranatal ! halik '011%.
B. Klasi*ikasi !lasenta !re-ia
7
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
8/29
1. lasenta pre+ia totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi
seluruh ostium uteri internum.
'. lasenta pre+ia parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium
uteri internum.
/. lasenta pre+ia marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada
pinggir ostium uteri internum.
4. lasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
lebih kurang ' cm dari ostium uteri internum. @arak yang lebih dari '
cm dianggap plasenta letak normal.
. Diagnsis
erempuan hamil yang mengalami perdarahan dalam kehamilan lanjut
biasanya menderita plasenta pre+ia atau solusio plasenta.
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
9/29
lebih bebas dan kurang stress serta biaya dapat ditekan. ,awat inap kembali
diberlakukan bila keadaan menjadi lebih serius.
#al yang perlu dipertimbangkan adalah adaptasi fisiologik perempuan hamil
yang memperlihatkan seolah keadaan klinis dengan tanda tanda +ital dan hasil
pemeriksaan laboratorium yang masih normal padahal bisa tidak mencerminkan
keadaanya yang sejati. @ika perdarahan terjadi dalam trimester kedua perlu
diwantiwanti karena perdarahan ulangan biasanya lebih banyak. @ika ada gejala
hipo+olemia seperti hipotensi dan takikardi pasien tersebut mungkin telah
mengalami perdarahan yang cukup berat lebih berat daripada penampakannya
secara klinis. -ransfusi darah yang banyak perlu segera diberikan.
ada keadaan yang telibat stabil dalam rawatan di luar rumah sakit
hubungan suami istri dan kerja rumah tangga dihindari kecuali jika setelahpemeriksaan ultrasonografi ulangan dianjurkan minimal setelah 4 minggu
memperlihatkan ada migrasi plasenta menjauhi ostium uteri internum. ila hasil
ultrasonografi!>*
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
10/29
berhubung pengaruh sampingan bradikardia dan hipotensi pada ibu. Demikian
juga dengan indometasin tidak diberikan berhubung mempercepat penutupan
duktus arteriosus pada janin.
erdarahan dalam trimester ketiga perlu pengawasan lebih ketat dengan
istirahat baring yang lebih lama dalam rumah sakit dan dalam keadaan yang
serius cukup alasan untuk merawatnya sampai melahirkan. *erangan perdarahan
ulang yang banyak bisa saja terjadi sekalipun pasien diistirahat baringkan. @ika
pada waktu masuk terjadi perdarahan yang banyak perlu segera dilakukan
terminasi bila keadaan janin sudah +iabel. ila perdarahannya tidak sampai
demikian banyak pasien diistirahatkan sampai kehamilan /6 minggu dan bila
pada amniosentesis menunjukan paru janin telah matang terminasi dapat
dilakukan dan jika perlu melalui seksio sesarea !halik '011%.
$. Sl+si Plasenta
A. De*inisi sl+si !lasenta
*olusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang
normal implantasinya antara '' minggu dan lahirnya anak !*astrawinata 1&84%.
(bdul ari *aifuddin dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta
adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum janin
lahir dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada kehamilan di atas ''
minggu atau berat janin di atas 500 gram ! (bdul * '00'%.
B. Klasi*ikasi sl+si !lasenta
lasenta dapat terlepas hanya pada pinggirnya saja !ruptur sinus marginalis%
dapat pula terlepas lebih luas !solusio plasenta parsialis% atau bisa seluruh
permukan maternal plasenta terlepas !solusio plasenta totalis%. erdarahan yang
terjadi dalam banyak kejadian akan merembes antara plasenta dan miometrium
untuk seterusnya menyelinap di bawah selaput ketuban dan akhirnya
memperoleh jalan ke kanalis se+ikalis dan keluar melalui +agina atau
perdarahan eksternal !re+ealed hemorrhage%. (kan tetapi ada kalanya walaupun
jarang perdarahan tersebut tidak keluar melalui +agina atau perdarahan
tersembunyi !concealed hemorrhage% jika A
agian plasenta sekitar perdarahan masih melekat pada dinding rahim.
*elaput ketuban masih melekat pada dinding rahim
erdarahan masuk ke dalam kantong ketuban setelah selaput ketuban pecah
karenanya
agian terbawah janin umumnya kepala menempel ketat pada segmen
bawah rahim.
10
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
11/29
Dalam klinis solusio plasenta dibagi ke dalam berat ringannya gambaran
klinik sesuai dengan luasnya permukaan plasenta yang terlepas yaitu solusio
plasenta ringan solusio plasenta sedang dan solusio plasenta berat. Fang ringan
biasanya baru diketahui setelah palsenta lahir dengan adanya hematoma yang
tidak luas pada permukaan maternal atau ada ruptur sinus marginalis.
embagian secara klinik ini baru definitif bila ditinjau retrospektif karena
solusio plasenta sifatnya berlangsung progresif yang berarti solusio plasenta
yang ringan bisa berkembang menjadi lebih berat dari waktu ke waktu. Keadaan
umum penderita bisa menjadi buruk apabila perdarahannya cukup banyak pada
kategori concealed hemorrhage !halik '011%.
a. *olusio plasenta ringanuas plasenta yang terlepas tidak sampai '5 ; atau ada yang
menyebutkan kurang dari 1?6 bagian. @umlah darah yang keluar biasanya
kurang dari '50 ml. -umpahan darah yang keluar terlihat seperti pada haid
ber+ariasi dari sedikit sampai seperti menstruasi yang banyak. mumnya pertumpahan darah terjadi ke
luar dan dalam bersamasama.
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
12/29
uterus dan pada solusio plasenta yang berat terdapat kelainan denyut jantung
janin pada pemeriksaan dengan kardiotokografi !K-*< tidak
memberikan kepastian berhubung kompleksitas gambaran retroplasenta yang
normal mirip dengan gambaran perdarahan retroplasenta pada solusio plasenta.
Kompleksitas gambaran normal retroplasenta kompleksitas +ascular rahim
sendiri desidua dan mioma semuanya bisa mirip dengan solusio plasenta dan
memberikan hasil pemeriksaan positif palsu. Di samping itu solusio plasenta
sulit dibedakan dengan plasenta itu sendiri. emeriksaan ulang pada perdarahan
baru sering bisa membanntu karena gambaran ultrasonografi dari darah yang
telah membeku akan berubah menurut waktu menjadi lebih ekogenik pada 48
jam kemudian menjadi hipogenik dalam waktu 1 sampai ' minggu.
enggunaan color Doppler bisa membantu diagnosis solusio palsenta di
mana tidak terdapat sirkulasi darah yang aktif padanya sedangkan pada
kompleksitas lain baik kompleksitas retroplasenta yang hiperekoik maupun
yang hipeokoik seperti mioma dan kontraksi uterusterdapat sirkulasi darah yang
aktif padanya. ada kontraksi uterus terdapat sikulasi aktif di dalamnya pada
mioma sirkulasi aktif terdapat lebih banyak pada bagian perferi daripada di
bagian tengahnya.
ulseswa+e Doppler dinyatakan tidak menjadi alat yang berguna untuk
menegakkan diagnosis solusio plasenta berhubung hasil pemeriksaaan yang
tidak konsisten.Magnetic resonance imaging (9,)%
bisa mendeteksi darah melalui deteksi
methemoglobin tetapi dalam situasi darurat seperti pada kasus solusio plasenta
tidaklah merupakan perangkat diagnosis yang tepat.
(lfafetoprotein serum ibu 9aternal serum alpha fetoprotein screening
!9*(7% dan human chorionic gonadotropin !h
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
13/29
lain yang meninggikan 9*(7 adalah kehamilan dengan kelainankelainan
kromosom neural tube defect juga pada perempuan yang berisiko rendah
terhadap kematian janin hipertensi karena kehamilan plasenta pre+ia ancaman
persalinan prematur dan hambatan pertumbuham janin. ada perempuan yang
mengalami persalinan prematur dalam trimester ketiga dengan solusio plasenta
dijumpai kematian 9*(7 dengan sensiti+itas 63 ; bila tanpa perdarahan dan
dengan sensiti+itas 100 ; bila disertai perdarahan. 2ilai ramal negatif !negati+e
predicti+e +alue% pada keadaan ini bisa mencapai &4 ; pada tanpa perdarahan
100 ; pada perdarahan.
>ji coba Kleihau+er untuk mendeteksi darah atau hemoglobin janin dalam
darah ibu tidak merupakan uji coba yang berguna pada diagnosis solusio
plasenta karena perdarahan pada solusio plasenta kebanyakan berasal dari
belakang plasenta bukan berasal dari ruang inter+illus di mana janin berdekatan
sekali dengan darah ibu !halik '011%.
D. Penanganan
). >mum
1. emberian darah yang cukup
'. emberian $'/. emberian antibiotika
4. ada shock yang berat diberi kostikosteroid dalam dosis tinggi.
)). Khusus
1. -erhadap hypofibrinogenemia.
*ubstitusi dengan human fibrinogen 10 g atau darah segar.
9enghentikan fibrinolyse dengan trasylol !proteinase inhibitor%
'00.000 signa !*% intra +ena selanjutnya kalau perlu 100.000
*?jam dalam infus.
'. >ntuk merangsang diureseA mannit mannitol. Diurese yang baik
lebih dari /040 cubic centimeter !cc% ?jam.
))). $bstetriimpinan persalinan pada solusio plasenta bertujuan untuk
mempercepat persalinan sedapatdapatnya kelahiran terjadi dalam 6 jam.
(lasan ialah A
agian plasenta yang terlepas meluas
erdarahan bertambah
#ypofibrinogenemia bertambah
-ujuan ini dicapai dengan A
a% emecahan ketuban A pemecahan ketuban pada solusio plasenta tidak
bermaksud untuk menhentikan perdarahan dengan segera tetapi
13
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
14/29
untuk mengurangkan regangan dinding rahim dan dengan demikian
mempercepat persalinan.
b% emberian infus pitocin ialah 5 *igma dalam 500 cc glucose 5 ;.
c% *eksio sesarea dilakukan A
Kalau cer+i= panjang dan tertutup
Kalau setelah pemecahan ketuban dan pemberian o=ytocin dalam
' jam belum juga ada his.
Kalau anak masih hidup.
d% #ysterektomi dilakukan kalau ada atonia uteri yang berat yang tak
dapat diatasi dengan usahausaha yang laGim !*astrawinata 1&84%.
2.'.2. Hi!ertensi Dalam Ke)amilan
hipertensi dalam kehamilanpreeklampsiaeklampsia dan sindrom # peningkatan
enGim hati dan trombosit rendah.sindrom ini adalah bagian hipertensi dalam kehamilan
dapat merubah patofisiologi kardio+ascularhematologi renal hepar dan sistem
neurologi.preeklampsi dan penyebab penyerta hipertensi 140?&0 mm#g proteinuria H/00
mg?dl.dan edema.jika terjadi edema diperiorbital eklampsia adalah sudah terjadi kejang.
reeclampsia adalah sindrom yang memiliki manifestasi klinis seperti new-onset
hypertension pada saat kehamilan !setelah usia kehamilan '0 minggu tetapi biasanya
mendekati hari perkiraan lahir% berhubungan dengan proteinuriaA 1I dipstick atau /00 mg
dalam '4 jam urin tampung. *indrom ini terjadi pada 5 8 ; dari seluruh kehamilan.
engobatan antihipertensi pada pasien ini bukan ditujukkan untuk menyembuhkan atau
memulihkan preeklamsia. reeklamsia dapat berkembangkan secara tibatiba pada wanita
muda pada wanita yang sebelumnya normotensi+e sehingga perlu pencegahan gangguan
kardio+askular dan serebro+askular sebagai konsekuensi dari berat dan cepat peningkatan
tekanan darah hal ini adalah tujuan utama manajemen klinis yang membutuhkan
kebijaksanaan penggunaan obat antihipertensi !e+ine et.al '004%.
1. Eklamsi
*erangan kon+ulsi pada wanita dengan preeklampsia yang tidak dapat
dihubungkan dengan sebab lainnya disebut eklamsi. Kon+ulsi terjadi secara general dan
dapat terlihat sebelum selama atau setelah melahirkan. ada studi terdahulu sekitar
14
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
15/29
10; wanita eklamsi terutama nulipara serangan tidak muncul hingga 48 jam setelah
postpartum. *etelah perawatan prenatal bertambah baik banyak kasus antepartum dan
intrapartum sekarang dapat dicegah dan studi yang lebih baru melaporkan bahwa
seperempat serangan eklampsia terjadi di luar 48 jam postpartum !unningham '005%.
a. Diagnsis
*elain pemantauan tekanan darah diperlukan pemeriksaan laboratorium guna
memantau perubahan dalam hematologi ginjal dan hati yang dapat mempengaruhi
prognosis pasien dan janinnya. emeriksaan laboratorium yang dianjurkan untuk
memantau pasien hipertensi dalam kehamilan adalah hemoglobin dan hematokrit
untuk memantau hemokonsentrasi yang mendukung diagnosis hipertensi
gestasional. emeriksaan enGim (*- (- dan D# untuk mengetahui
keterlibatan hati. >rinalisis untuk mengetahui adanya proteinuria atau jumlah
ekskresi protein urin '4 jam. Kreatinin serum diperiksa untuk mengetahui fungsi
ginjal yang umumnya pada kehamilan kreatinin serum menurun. (sam urat perlu
diperiksa karena kenaikan asam urat biasanya dipakai sebagai tanda beratnya pre
eklampsia. emeriksaan K< diperlukan pada hipertensi kronik. *eperti juga pada
kehamilan tanpa hipertensi perlu pula dilakukan pemeriksaan gula darah dan
kultur urin !*uhardjono '003%.
Diagnosis hipertensi dalam kehamilan berarti adalah ditemukannya
peningkatan tekanan darah pada pemeriksaan vital sign *tandar pengukuran
tekanan darah adalah sebagai berikut. -ekanan darah sebaiknya diukur pada posisi
duduk dengan posisi cuff setinggi jantung. (danya penekanan +ena ka+a inferior
oleh uterus gra+id pada posisi berbaring dapat mengganggu pengukuran sehingga
terjadi pengukuran yang lebih rendah. *ebelum pengukuran wanita hamil
dianjurkan untuk duduk tenang 510 menit !
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
16/29
pada trimester ke)) kehamilan dan tekanan diastolik pada primigra+ida dengan
kehamilan normotensi kadangkadang naik sebesar 15 mm#g. $edem telah
ditinggalkan sebagai kriteria diagnostik karena hal tersebut juga banyak terjadi
pada wanita hamil yang normotensi. $edem dianggap patologis bila menyeluruh
dan meliputi tangan muka dan tungkai. *ebagai catatan oedem tidak selalu
terdapat pada pasien preeklamsi maupun eklamsi !rooks '005%.
Kriteria diagnosis hipertensi dalam kehamilan rekomendasi dari !he
"ssociety of Obstetrician and #ynaecologists of $anada !@$
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
17/29
eratnya preeklamsi dinilai dari frekuensi dan intensitas abnormalitas yang
dapat dilihat pada -abel '.'. *emakin banyak ditemukan penyimpangan tersebut
semakin besar kemungkinan harus dilakukan terminasi kehamilan. erbedaan antara
preeklamsi ringan dan berat sulit dibedakan karena preeklamsi yang tampak ringan
dapat berkembang dengan cepat menjadi berat.
9eskipun hipertensi merupakan syarat mutlak dalam mendiagnosis
preeklampsia tetapi tekanan darah bukan merupakan penentu absolut tingkat keparahan
hipertensi dalam kehamilan. ontohnya pada wanita dewasa muda mungkin terdapat
proteinuria I/ dan kejang dengan tekanan darah 1/5?85 mm#g sedangkan kebanyakan
wanita dengan tekanan darah mencapai 180?1'0 mm#g tidak mengalami kejang.
eningkatan tekanan darah yang cepat dan diikuti dengan kejang biasanya didahului
nyeri kepala berat yang persisten atau gangguan +isual.
ada preeklamsia dapat terjadi komplikasi akibat tekanan darah yang tinggi
sehingga terjadi kejang. Kejang terjadi tanpa adanya riwayat epilepsy dan bukan
merupakan proses intracranial. Keadaan ini dikenal sebagai keadaan eklamsia.
Tabel 2.2.
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
18/29
roteinuria /00 mg?'4 jam pada wanita dengan hipertensi yang belum ada sebelum
kehamilan '0 minggu.
eningkatan tibatiba proteinuria atau tekanan darah atau jumlah trombosit
100.000?mm/ pada wanita dengan hipertensi atau proteinuria sebelum kehamilan'0 minggu !rooks '005%.
2.'.$. Embli airan Ket+ban
mboli cairan ketuban adalah komplikasi dari kehamilan dengan tingkat kematian
80;di >*( biasanya disertai emboli pulmonal adalah penyebab kematian ibu. #asil (7
dari masuknya cairan amnion kedalam sirkulasi ibu dan menyebabkan dispneatakipnea
dan hipoksia.*elain ituada serangan tibatiba dan kardio+ascular.
a. De*inisi Embli Air Ket+ban
mboli cairan ketuban adalah suatu gangguan kompleks yang secara klasik ditandai
oleh terjadinya hipotensi hipoksia dan koagulopati konsumtif secara mendadak.
b. #e3ala Klinik
*alah satu faktor utama yang membuat (7 sangat mengenaskan adalah tidak dapat
diprediksi sama sekali. 9eskipun sebagian besar kasus terjadi saat onset persalinan
beberapa insiden terjadi di luar persalinan. engecualian pada onset waktu adalah jarang
tetapi beberapa kasus telah dilaporkan terjadi pada periode postpartum lambat setelah
kelahiran seksio cesarean amniocentesis pelepasan plasenta atau dengan aborsi
terapeutik. eberapa kasus juga berhubungan dengan trauma abdominal cervical suture
removal ruptur uterus atau intrapartum amnioinfusion.
9anifestasi klasik (7 digambarkan sebagai dyspnea yang tibatiba dan tidak terduga
kegagalan respiratorik hipotensi yang diikuti oleh kolaps kardio+askular D) dan
kematian. 9enurut 9organ gejala klinik distress pernafasan terjadi pada 51; pasien
hipotensi '3; abnormalitas koagulopati 1'; dan kejang 10;. (nalisis larkeLs national
registry !1&&5% menunjukkan gejala klinik (7 yang terjadi sebelum persalinan adalah
kejang !/0;% dyspnea !'3;% bradikardi fetal !13;% dan hipotensi !1/;%.
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
19/29
-erdapat tiga fase (7 yang diidentifikasi pada manusia. 7ase pertama meliputi A
1. *istim respirasi berupa distress pernafasan dan sianosis
'. #emodinamik berupa edema pulmonal dan syok hemoragik
/. 2eurologis berupa konfusi dan koma
@ika pasien bertahan hidup melewati fase kardiorespiratorik 40;50; akan masuk ke
dalam fase kedua yang dikarakteristik oleh koagulopati perdarahan dan syok. ada fase
kedua gagal jantung kiri merupakan tanda yang jelas dan yang paling sering dilaporkan.
eningkatan tekanan kapiler pulmonal dan central +enous pressure merupakan
karakteristik edema pulmonal.
ada fase ketiga gejala akut telah dilewati dan kerusakan terhadap sistim otak paruparu
dan ginjal telah terjadi. asien meninggal akibat kerusakan otak dan paruparu berat.
)nfeksi dan kegagalan multi organ dapat menyebabkan kematian.
erikut adalah kriteria cardinal (7.
,. Diagnsis
engenalan dan diagnosis (7 dengan segera sangat penting untuk memperbaiki
prognosis maternal dan fetal. *ampai saat ini diagnosis pasti (7 dibuat hanya setelah
otopsi maternal menunjukkan adanya sel skuamous lanugo atau material fetal dan air
ketuban lainnya di dalam +askulatur arterial pulmonal. 9eskipun data laboratorium
mungkin menunjukkan kemungkinan (7 tidak ada hasil laboratorium atau tanda klinis
yang dapat digunakan untuk mendiagnosis (7.
19
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
20/29
Dengan demikian yang bisa dilakukan adalah diagnosis klinis. Karena secara garis besar
air ketuban menyerbu pembuluh darah paruparu maka amat penting untuk mengamati
gejala klinis si ibu. (pakah ia mengalami sesak napas wajah kebiruan terjadi gangguan
sirkulasi jantung tensi darah mendadak turun bahkan berhenti dan atau adanya gangguan
perdarahan.
Dampak yang ringan biasanya hanya sebatas sesak napas tapi yang berat dapat
mengakibatkan kematian ibu. Dahulu ditemukannya sel skuamosa atau debris lain yang
berasal dari janin di sirkulasi paru sentral dianggap patognomonik untuk emboli cairan
amnion. *elain itu beberapa penelitian memperlihatkan bahwa sel skuamosa trophoblast
dan debris lain yang berasal dari janin mungkin sering ditemukan disirkulasi sentral
wanita dengan kondisi selain emboli cairan amnion.
Dengan demikian temuan ini tidak sensitif atau spesifik dan diagnosis umumnya
ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis yang khas.
lark et all juga membuat register nasional untuk (7 sebagai usaha untuk meneliti dan
memahami sindrom ini lebih baik. erikut adalah kriteria inklusi untuk diagnosis (7.
d. Penatalaksanaan
-erapi untuk (7 tidak bersifat kausatif tetapi suportif dan terfokus pada stabilisasi
jantung dan paru ibu. Kebanyakan pasien akan dirawat di )ntensi+e are >nit !)>%
setelah dilakukan stabilisasi inisial. -ujuan utama terapi adalah menghindari terjadinya
tambahan hipoksia dan kegagalan organ. rinsip utama dalam menangani
kegawatdaruratan obstetric sama dengan gawatdarurat lainnya yaitu prinsip (
!"irway' reathing' and $irculation%. erbedaan utamanya adalah perlunya untuk
menangani ' pasien !ibu dan janin%. 7etus harus dimonitor secara kontinyu untuk
mendeteksi tandatanda adanya gangguan !lebih diinginkan dilakukan oleh perawat
obstetric yang berpengalaman%. >ntuk memastikan perfusi uterus yang optimal selama
penanganan (7 ibu harus dalam posisi miring ke kiri untuk mencegah beban uterus
gra+id menekan +ena ca+a inferior dan mengganggu aliran darah.
9eskipun terdapat penurunan mortalitas tidak ada terapi baru dan tetap bersifat suportif.
*trategi penanganan adalah meningkatkan oksigenasi mendukung sirkulasi dan
mengoreksi koagulopati. ila secara klinis memungkinkan jalur arterial dan kateter arteri
20
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
21/29
pulmonal harus dilakukan untuk menyediakan akses sample darah untuk analisis sitologi
air ketuban dan fetal debris.
$ksigenasi maternal dengan tekanan oksigen arterial H 60 mm#g harus dicapai dengan
memberikan oksigen melaluiface mask kepada seluruh pasien yang sadar. )ntubasi trakea
dan +entilasi mekanik menggunakan oksigen 100; harus dilakukan pada pasien dengan
kejang atau koma.
>ntuk meningkatkan cardiac output dan menyokong tekanan darah dapat diberikan
dopamine pada keadaan syok berat lebih baik diberikan epinefrin atau norepinefrin.
$batobatan lain yang mungkin dapat berguna untuk hipertensi pulmonal berat antara lain
nitric o=ide !sebagai +asodilator pulmonal selektif% prostacyclin dan sildenafil.
Dalam kurang dari 4 jam 50; pasien yang bertahan hidup melewati fase pertama akan
mengalami D) dengan perdarahan massif. Dengan demikian produkproduk darah harus
disiapkan sebelumnya sepertipacked red blood cells atau darah $negati+e. enanganan
D) memerlukan transfusipacked red blood cells dan produkproduk darah lainnya. (kses
intra+ena diperlukan karena mungkin diperlukan transfusi massif. &latelets
cryoprecipitate danfresh frozen plasma harus diberikan sesuai prosedur berdasarkan hasil
laboratorium prothrombin time fibrinogen fibrin danfibrin degradation product !7D%.
*ecara ringkas terdapat tiga tujuan utama terapi yaitu oksigenasi mempertahankan
cardiac output dan tekanan darah dan koreksi koagulopati. *egera setelah keadaan ibu
stabil focus perhatian ditujukan pada kelahiran bayi. @ika fetus telah matur dan belum
dilahirkan pada saat maternal cardiac arrest seksio cesarean harus dilakukan sesegera
mungkin.
"anita yang belum melahirkan dan mengalami henti jantung harus dipertimbangkan untuk
melakukan tindakan seksio caesaria perimortem darurat sebagai upaya menyelamatkan
janin. 2amun bagi ibu yang hemodinamikanya tidak stabil tetapi belum mengalami henti
jantung pengambilan keputusan yang seperti itu menjadi semakin rumit.
ila (7 terjadi sebelum atau selama persalinan fetus dalam bahaya sejak onset (7
terjadi akibat krisis kardiopulmonal maternal. Kelahiran fetus meningkatkan kesempatan
akan prognosis yang baik untuk ibu karena beban uterus gra+id pada +ena ca+a inferior
berkurang sehingga dapat mengurangi penurunan tekanan darah sistemik. Dengandemikian segera setelah kondisi ibu stabil kelahiran bayi harus segera dilakukan. @ika
21
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
22/29
resusitasi ibu tidak berhasil emergency bedside seksio cesarean diperlukan untuk
menyelamatkan janin. *emakin segera setelah maternal cardiopulmonary arrest fetus
dilahirkan semakin baik prognosis fetus. $leh sebab itu meskipun tampaknya sulit serta
meskipun ibu mungkin dipandang sebagai pasien utama usaha resusitasi yang
berkepanjangan tidak disarankan.
2.'.%. Embli !+lmnal
(da berbagai macam kejadian trombotik selama kehamilan. Kejadian Deep :ein
-hrombosis !D:-% berkisar dari 018; menjadi 0'5 ;.pada pasien dengan D:- tidak
diobati 15'0; mengembangkan emboli paru dibandingkan 50; pada pasien yang
diobati.tilogi untuk D:- adalah dinding pembuluh+enadan perubahan dalam koagulasi
!+irchow triad% faktor risiko termasuk usia ibuparitasobesitasantitrombindll.Diagnosis
dapat dipastikan dengan >*
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
23/29
Dikatakan emboli paru masif jika trombus menyumbat lebih dari 50;
+askularisasi daerah pulmo atau jika terdapat dua atau lebih lobar vessel yang
tersumbat oleh trombus dapat dideteksi dengan angiogram atau lebih dari 50; tidak
ada perfusi dilihat dari scan paru.
,. Diagnsis
#e3ala
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
24/29
-erdapat *- ele+asi , komplit atau inkomplit aritmia takikardi. -anda yang
klasik dari emboli paru adalah gelombang * besar di lead ). gelombang M yang besar
di lead ))) dan - in+erted di lead ))) !*1M/-/%
/. ,ontgen thorak
-idak spesifik karena banyak memberi gambaran normal tetapi pada stadium lanjut
terlihat gambaran Westermark sign!dilatasi pembuluh darah pulmonal pleural efusi
dan ele+asi dari diafragma%
1. *canning :entilasi?perfusi !:?M% aru
)entilation &ulmonary %canning !:?M lung scanning% membantu menegakkan
diagnosa pada pasien tanpa riwayat penyakit kardiopulmonal dan didapatkan rontgen
thorak yang normal.
'. chocardiografi
Dapat sebagai alat diagnostik yang cepat. Digunakan pada pasien yang diberi
trombolisis atau jika akan dilakukan embolektomi.
/. ulmonary angiografi
emeriksaan in+asif paling tepat dan spesifik untuk mendeteksi adanya emboli paru.
Kontraindikasi pada pasien yang alergi terhadap kontras wanita hamil pasien dengan
riwayat emboli paru yang didiagnosa dengan :?M *can.
4. *piral computed tomographic pulmonary angiography !-(%
-( dapat secara akurat mendeteksi disfungsi +entrikel kanan dan derajat emboli
paru.
enilaian untuk menentukan probabilitas seorang pasien menderita emboli paru
dapat dipakai Wells score.
Tabel skr 7ells
Kriteria skor
*uspek D:- secara klinis /
Diagnosis alternatif lain kurang mungkin /
24
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
25/29
dibandingkan
-akikardi 15
)mobilisasi 15
,iwayat D:- atau 15
#emoptisis 1
Keganasan 1
)nterpretasi
-radisional
*kor H6A risiko tinggi
*kor '6A risiko sedang
*kor 'A risiko rendah
(lternatif
*kor H4 A kemungkinan besar . Dipertimbangkan pencitraan
*kor 4 A kemungkinan . eriksa D dimer untuk diagnosis
S+mber8 Adam 9
d.Penatalaksanaan
S+!rti*
-erapi +asopressor !dopamin norepinefrin% harus dipertimbangkan jika hipotensi
menetap. $ksigenasi intubasi dan +entilasi mekanik jika terjadi gagal nafas. @ika
digunakan +entilasi mekanik diperlukan penanganan khusus untuk menge+aluasi
efeknya terhadap hemodinamik. :entilasi mekanis dapat mengurangi aliran balik +ena
dan memperburuk kegagalan ,: pada pasien dengan masif
1. Antikag+lan
Unfractionated heparin4U:H5
25
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
26/29
Tabel $ Dsis He!arin berdasar kadar aPTT
Low molecular weight heparin 4L&7H5
Dosis eno=aparin 1 mg?kg subcutan setiap 1' jam. Keuntungan 9"# adalah dosis
lebih mudah tidak memerlukan pemeriksaan faktor koagulasi secara rutin.
7ar*arin 4+madin5
Diberikan pada hari pertama pemberian heparin. emantauan dengan periksa )2,."arfarin diberikan /6 bulan.
2. Trmblisis
)ndikasi trombolisis untuk emboli paru
(bsolut A
mboli paru masif dengan hipotensi atau hipoperfusi sistemik
,elatif
Disfungsi +entrikel kanan
#ipertensi ulmonal
- *+tensive ,eep vein thrombosis
9encegah berulangnya emboli paru
26
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
27/29
Tabel Trmblitikang di!akai +nt+k embli !ar+ 8
$bat Dosis
*treptokinase !*treptase% '50.000 > selama /0
menit kemudian
100.000>?jam selama
'4 jam
>rokinase !abbokinase% 4400 >?kg selama 10
menit kemudian 4400
>?kg?jam selama 1' jamatau '4 jam
,ecombinant tissue
plasminogen acti+ator
!r-(%
100 mg selama ' jam
S+mber8 Adam9
/. Insersiinferior vena cava (IVC) filter
Dilakukan jika terdapat kontraindikasi terhadap terapi antikoagulan atau terjadi
emboli paru selama terapi antikoagulan terdapat free floating thrombus. Komplikasi
pemasangan ): filter antara lainA kegagalan mencegah emboli paru oklusi +ena ca+a
inferior pecahnya filter dan embolisasi fragmen filter ke jantung dan paru serta
perforasi ca+a risiko D:- meningkat trombosis +ena ca+a. >ntuk itu asien yang
terpasang ): filter sesegera mungkin diberikan antikoagulan jika sudah stabil
kemudian ): filter dapat dilepas !setelah terapi antikoagulan efektif%.
27
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
28/29
#ambar 1 Bard Denali I; *ilter
%. Pulmonary Emolectomy
mbolectomi paru jarang dilakukan tetapi dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan besar yang tidak responsif terhadap trombolisis atau trombolisis
merupakan kontraindikasi absolut. )nsersi +ena ca+a filter harus dipertimbangkan
untuk pasien berisiko tinggi emboli paru dimana antikoagulan menjadi
kontraindikasi serta pasien dengan emboli paru berulang meskipun telah mendapat
antikoagulan.
28
7/26/2019 Kondisi Kritis Pada Ibu Hamil
29/29
BAB III
KESI&PULAN
erawatan intensif pasien hamil melibatkan perawatan simultan dari dua pasien.Keputusan
penting dibuat untuk keselamatan ibu sangat dapat mempengaruhi janin.*esuatu pemahaman
dasar tentang perubahan fisiologis yang beruhubungan dengan kehamilan diperlukan untuk
memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi kritis ibu hamil.