93
KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A DALAM MENARIK MINAT PARA DONATUR MELALUI DARUL AITAM YAYASAN AQSHAL GHAYAT JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) oleh: Ahmad Nurul Macky 1112051000086 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A

DALAM MENARIK MINAT PARA DONATUR

MELALUI DARUL AITAM YAYASAN AQSHAL GHAYAT

JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

oleh:

Ahmad Nurul Macky

1112051000086

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Page 3: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Page 4: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Page 5: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

iv

ABSTRAK

Ahmad Nurul Macky

Komunikasi Persuasif DR. Khaitami M. Nuh, MA Dalam Menarik Minat

Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat

Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan

kegiatannya berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan

bermasyarakat haruslah memiliki tujuan. Banyaknya lembaga yang berada dalam

masyarakat menandakan bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap

sebuah lembaga. Berhasilnya suatu lembaga dapat diukur dari besar kecilnya

pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula sebaliknya. KH. Khaitami

sebagai ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat mempunyai peran penting

dalam mengelola lembaga amanah umat. Sebagai lembaga sosial pengelola

amanah umat yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari

masyarakat, KH. Khaitami menggunakan komunikasi persuasif, untuk menarik

minat para donatur karena merupakan sarana dalam penyampaian pesan yang

dilakukan dengan suatu ajakan atau seruan tanpa merasa adanya paksaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, timbul beberapa pertanyaan yaitu:

Bagaimana bentuk komunikasi persuasif yang diterapkan oleh DR. KH. Khaitami

M. Nuh, MA dalam menarik minat para donator melalui Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat Jakarta Barat? Bagaimana analisis dan evaluasi dalam komunikasi

persuasif DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA dalam menarik minat para donatur

melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan masuk ke dalam

jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai suatu fenomena secara detil.

Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah teori komunikasi

persuasif dari Jalaludin Rahmat, yaitu Komunikasi Persuasif didefinisikan sebagai

proses mempengaruhi dan mengendalikan pendapat, perilaku, dan tindakan orang

lain melalui pendekatan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak

seperti atas kehendaknya sendiri. Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau

fenomena yang menunjukan suatu perubahan yang terus menerus dalam konteks

waktu, setiap pelaksanaa atau perlakuan secara terus-menerus. Dengan

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil Penelitian ini menampilkan bentuk komunikasi persuasif yang di

lakukan oleh KH. Khaitami dalam menarik minat para donatur serta teknik-teknik

komunikasi persuasif KH. Khaitami. Dalam proses komunikasinya terhadap para

donatur atau ceramah/pesan KH. Khaitami ini menggunakan bentuk komunikasi

persuasif dengan cara dakwah, dengan dakwah bil lisan dan bil hal. Adapun

analisis dan evaluasi komunikasi persuasif KH. Khaitami dengan analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, Threats)

Kata kunci: Komunikasi Persuasif, DR. Khaitami, Donatur, Darul Aitam,

Page 6: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmirrahim

Alhamdulillah wa Syukurillah, puji syukur penulis panjatkan atas semua

ni‟mat dan karunia yang Allah SWT berikan selama ini, yang tak henti-hentinya

memberikan kekuatan yang luar biasa disaat penulis merasakan lelah, jenuh

menghadapi semua kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi yang

berjudul “Komunikasi Persuasif DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA Dalam Menarik

Minat Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat”

telah selesai disusun.

Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah

Nabi Besar Muhammad SAW yang dengan limpahan syafa‟atnya menuntun

umatnya kejalan kebaikan, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT

semata, karena sesungguhnya tanpa kehendak-Nya segala sesuatu tidak mungkin

terjadi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun tidak

langsung. Betapapun hebatnya manusia, tak ada yang bisa melakukan segala

sesuatunya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Untuk itu perkenankanlah

penulis secara khusus dengan rasa hormat dan bangga menyampaikan ucapan

terima kasih yang mendalam kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I

BidangAkademik, Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II Bidang

Page 7: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

vi

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Ibu Kalsum Minangsih MA, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, dan juga

meluangkan waktu, fikiran dan tenaga, dalam memberikan arahan dan

bimbingan di sela-sela kesibukan beliau. Serta telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini. Dan dalam pengurusan

nilai-nilai kuliah. Terima kasih ibu.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan serta kontribusi yang tak

ternilai harganya. Semoga menjadi amal ibadah yang tak akan terputus.

5. Dan tak lupa kepada seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, juga para staf Perpustakaan Fakultas yang

telah memberikan pelayanan buku-buku serta literatur kepada penulis

selama menjalani penelitian dan studi di kampus ini.

6. Bapak. DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA selaku objek yang penulis teliti,

penulis mengucapkan banyak terima kasih telah diizinkan untuk meneliti

serta waktu, fikiran, pengalaman, tenaga, ilmu yang beliau luangkan

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

beliau selalu diberi kekuatan sehingga ilmu beliau terus menerus dapat di

syiarkan.

Page 8: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

vii

7. Untuk kedua orang tua H. Ahmad Syahwandi (Alm), Ayahanda tercinta

yang telah berpulang ke rahmatullah semoga beliau diterima disisi-Nya,

dan di ampunkan segala dosanya serta dijadikan kuburnya taman dari

taman-taman surga Aamiin…Serta Ibunda Hj.Nuryati Usman yang

dengan pengorbanan beliau seorang diri dengan kasih sayangnya tak kenal

lelah dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya sehingga kami

menjadi orang yang berpendidikan, motivasi, do‟a dan seluruh

pengorbanan beliau yang tidak terhingga baik berupa moril maupun

materil. Jasa kalian tak dapat dibalas dengan apapun. Terima kasih ya

Ayah….. Terima kasih ya Ummi….

8. Untuk semua saudara-saudariku tercinta, Hj. Syahlianur beserta suami

Subekti Ilham, Evie Fauzaniah beserta suami Nandang Supena S. IP,

Nurkomala beserta suami Iwan Setiawan S.Pd M. Pd, abangku satu-

satunya H. Nursyawaludin S. Kom beserta istri Hj. Nurjannah M. Pd,

Nurfikria beserta suami Nurkholis, Fhitrotunnisa beserta suami Andri

Priyanto, adeku yang paling bontot Emi Multazamiah, (semoga skripsinya

segera selesai) semoga kalian terus menerus diberkahi rezeki dan diridhoi

Allah SWT didunia maupun akhirat. Aamiiiinnn….

9. Teman-temanku seperjuangan semua yang kucinta khususnya Keluarga

besar KPI angkatan 2012 serta kakak-kakak senior dan adik-adik junior

yang sudah memberikan insipirasi kepada peneliti.

10. Teman-teman KPI C, Falahul Muallim Yusuf, Abitu Rahmansyah,

Sukmana Galih Maulana, Mohammad Miqdad, Ardiansyah Fadli, Abdul

Haris Maulana, Rifqi Masruri, Hamzah Hasbi, Muhammad Syahid

Page 9: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

viii

Ramdhani, Zoupi Dwi Raka, Ahmad Zein, Kemal Aqwam Maulana, Haris

Mauludin dan semua rekan yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini. Semoga jalan hidup yang kita jalani selalu diberi petunjuk oleh

Allah SWT dan semoga tali silaturrahim kita semua tetap terjaga dengan

baik.

11. Keluarga KKN Bravo 2015 serta Keluarga Besar jajaran Perangkat Desa

Tenjo, Kabupaten Bogor, semoga tali silahturahmi tetap tersambung di

antara kita.

Penulis berharap semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi

para pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan, akhir kata mohon

maaf jika dalam penulisan skripsi ini terdapat kesalahan dan kekurangan, hanya

do‟a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga semua kebaikan kalian,

senantiasa Allah SWT balas dengan limpahan yang berlipat ganda disertai

keberkahan oleh-Nya. Amin, Amin yaa Rabbal „Alamin

Jakarta, 9 November 2017

Ahmad Nurul Macky

Page 10: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ........................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6

G. Metodologi Penelitian ......................................................... 7

H. Sistematika Penulisan .......................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Ruang Lingkup Komunikasi................................................ 12

B. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif ................................ 24

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA............................... 36

1. Riwayat hidup ................................................................ 36

2. Pendidikan ..................................................................... 37

3. Karya-karya DR. Khaitami M. Nuh, MA ...................... 39

B. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Pesantren Darul Aitam

Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat ................................ 40

C. Visi dan Misi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat ........... 44

D. Struktur Organisasi .............................................................. 45

E. Kegiatan Darul Aitam yayasan Aqshal ghayat .................... 46

Page 11: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

x

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian ............................................................... 48

B. Komunikasi Persuasif DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA. .... 49

C. Evaluasi dan Analisis Bentuk Komunikasi Persuasif

DR. KH. Khaitami ............................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 71

B. Saran .................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 77

LAMPIRAN

Page 12: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah kebutuhan dalam kehidupan yang isinya terdapat unsur

bahasa, gerak tubuh, dan ekspresi dalam menyampaikan pemikiran yang

disebut sebagai pesan. Dengan mengutarakan sebuah pesan maka terjadi suatu

aktifitas antara komunikator yakni diri sendiri dengan komunikan yaitu orang

lain yang disebut dengan aktifitas makhluk sosial yang sifatnya dasariah,

sehingga pada akhirnya komunikasi menjadi sebuah kebutuhan permanen

manusia yang membentuk keberlangsungan kehidupan makhluk sosial.1

Sebuah strategi diperlukan dalam komunikasi, hal ini didasarkan karena

untuk mencapai tujuan diperlukan langkah-langkah yang sistematis dan

terarah agar tujuan yang telah direncanakan dapat diterima dan dipahami oleh

masyarakat. Strategi yang spesifik menjadi kesatuan dalam komunikasi

organisasi terutama pada lembaga yang ingin mencapai tujuan dengan cara

cepat. Salah satu aspek utama pendukungnya yakni penguasaan terhadap

informasi yang disampaikan dengan baik akan membuat hubungan

komunikasi organisasi dengan masyarakat memberikan hasil yang sama-sama

menguntungkan.

Oleh karena itu keterampilan berkomunikasi dan penguasaan terhadap

informasi harus diutamakan, karena isinya mencakup gambaran besar

mengenai program yang direncanakan seperti pengetahuan, visi dan misi, serta

tujuan yang ingin dicapai. Evert M. Rogers mengatakan dalam bukunya

komunikasi organisasi “sebuah lembaga yang teroganisasi dengan baik serta

cepat dalam mencapai tujuannya adalah lembaga yang anggotanya memiliki

pengetahuan tentang informasi dan penguasaan baik terhadap tehnik

penyampaian”.

1Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), cet ke-21, h. 9.

Page 13: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

2

Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan bahwa

semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga.Lembaga

yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya berkaitan

dengan kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan

bermasyarakat.Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan

kegiatannya memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu

lembaga dapat diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap

masyarakat begitu pula sebaiknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

“lembaga adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu

penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha.2

Dalam hal ini berkaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang di

dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang

menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya

dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan

sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk

kepedulian sosial.

Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak

dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja,

tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah

umat yang berada dalam masyarakat.Dengan adanya lembaga sosial pengelola

amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat kepada

lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan dipercayai

harus dapat bertanggungjawab untuk mengelolanya.

Dengan adanya kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap

pengelola amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang

didirikan dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga

berlomba dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke-4, h.

655.

Page 14: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

3

tercapainya tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga

sosial yang bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet

Dhuafa, Darul Aitam, Mizan Amanah dan lembaga-lembaga lainnya. Semua

lembaga-lembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan

berbagai macam strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin

kerjasama dengan masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola

dana terutama dari para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran

utama dalam pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki

peran penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan.

Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat sebagai lembaga pengelola amanah

umat memiliki tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah

umat yang lain yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal

dari masyarakat, akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda

dalam mencapai tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh

lembaga dapat tercapai dan sesuai dengan yang dicita-citakan.

Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, Darul Aitam

Yayasan Aqshal Ghayat harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan

masyarakat, karena masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah

lembaga. Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat berupaya untuk bekerjasama

dengan para donatur dan mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra

perusahaan sebagai bagian pendukung terlaksananya tujuan lembaga.

Tumbuhnya minat para donatur dan mitra perusahaan, tidak terlepas dari

sosok ketua umum Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat yaitu DR. KH.

Khaitami M. Nuh, MA yang dalam kepemimpinannya telah berhasil

menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan sehingga Darul

Aitam Yayasan Aqshal Ghayat tumbuh berkembang menjadi 17 cabang yang

di antaranya berada di daerah Jakarta, Bogor hingga Banten.

DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA selaku ketua Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat, juga aktif di organisasi FKMM (Forum Komunikasi Masjid

dan Mushalla) se-Jakarta Barat dan Jakarta Selatan KH. Khaitami adalah

Page 15: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

4

sosok kiai yang sangat disegani juga sangat memperhatikan masyarakatnya

yang berada di lingkungan darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat.

Dalam kesibukan sehari-hari sebagai ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal

Ghayat atau sebagai ketua FKMM dan di majlis taklim di wilayah Jakarta,

KH. Khaitami masih menyempatkan waktunya untuk menumbuhkan minat

para donatur dan mitra perusahaan dalam setiap majlis taklim yang KH.

Khaitami pimpin. Banyak masyarakat yang secara tidak sadar tergugah untuk

mendonasikan dana untuk kelangsungan Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat

tersebut. Dalam penyampaian dakwahnya, pesan yang disampaikan KH.

Khaitami sebagai komunikator menggunakan bahasa yang lugas dan mudah

dipahami kepada orang lain (komunikan) namun tidak melukai atau

menyinggung secara verbal maupun nonverbal, sehingga pesan yang

disampaikan mudah diterima oleh jama’ah (komunikan).

Di dalam Al-qur’an surat Muhammad ayat ke- 7 Allah berfirman:

ينصركم ويثبت أقدامكم يا أيها الذين آمنىا إن تنصروا للا

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu kamu menolong (agama)

Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”

(QS: Muhammad : 7).

Ayat ini merupakan perintah Allah kepada mukminin agar mereka

menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-

musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya. Jika mereka melakukan hal

itu, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menolong mereka dan

meneguhkan mereka, yakni menguatkan mereka dengan kesabaran,

ketenangan, dan keteguhan serta membuat badan mereka dapat bersabar di

atasnya serta menolong mereka terhadap musuh mereka. Ini adalah janji dari

Allah Yang Maha Pemurah yang benar janji-Nya, bahwa barang siapa yang

menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Dia akan

menolongnya, dan memudahkan sebab-sebab pertolongan terhadap dirinya.3

3 http://www.piss-ktb.com/2015/12/4595tafsir-qs-muhammad-ayat-7-maksud.html,

diakses pada 25 Oktober 2017.

Page 16: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

5

Sehubungan dengan konteks dakwah dan sosial inilah, DR. KH. Khaitami

M. Nuh, MA sebagai kiai sekaligus ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal

Ghayat yang berada di Jakarta Barat adalah sosok kiai yang mempunyai ciri-

ciri seperti yang telah disebutkan diatas. Beliau sebagai seorang figur kiai

menekankan kepada masyarakat agar menjalankan amar ma’ruf nahi munkar

serta berlomba-lomba dalam kebaikan dalam membantu anak yatim dan kaum

dhuafa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui

dan mengungkap penelitian komunikasi yang digunakan oleh kiai pada

lembaga sosial Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat dalam meningkatkan

minat para donatur kepada lembaga tersebut dan penelitian ini diberi judul

“Komunikasi Persuasif DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA Dalam Menarik

Minat Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat

Jakarta Barat”.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka dalam penelitian ini

penulis membatasi masalah yang ingin diteliti mengenai strategi komunikasi

dan bentuk komunikasi DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA melalui Yayasan

Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat.

C. Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk komunikasi persuasif yang dilakukan oleh DR. KH.

Khaitami M. Nuh, MA dalam menarik minat para donatur melalui

Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat?

2. Bagaimana evaluasi dan analisis terhadap bentuk komunikasi persuasif

yang dilakukan oleh DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA dalam menarik

minat para donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

Page 17: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

6

1. Untuk mengetahui apa saja bentuk komunikasi persuasif yang

dilakukan oleh DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA dalam menarik minat

para donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta

Barat.

2. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dan menganalisis strategi

komunikasi persuasif yang dilakukan oleh DR. KH. Khaitami M. Nuh,

MA dalam menarik minat para donatur melalui Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat Jakarta Barat.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua:

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

perkembangan wacana keilmuan komunikasi, terutama tentang strategi

komunikasi persuasif seorang kiai yang sukses dan membawa peningkatan

multiguna bagi umat Islam. Sekaligus dapat menambah khazanah

keilmuan dakwah Islam DR. K.H. Khaitami M. Nuh, M.A dengan

pengalaman, pengetahuan, dan motivasinya terhadap dakwah Islam.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tindakan praktis untuk

memberikan pengetahuan kepada penulis tentang strategi komunikasi

persuasif DR. K.H. Khaitami M. Nuh, M. A dan dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat memperkaya khazanah intelektual, wawasan dan

gambaran secara utuh mengenai strategi komunikasi.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan karya ilmiah ini, sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih jauh dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah skripsi,

maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu

skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis

Page 18: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

7

teliti. Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada dalam suatu penelitian

skripsi yang meneliti dan mengkaji secara spesifik tentang Komunikasi

Persuasif DR. KH. Khaitami M. Nuh, M. A, dalam menarik minat para

donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat.

Namun masih ada beberapa skripsi yang ada kaitannya dengan judul

penulis diantaranya:

1. Strategi Komunikasi Costumer Relationship Management Lembaga

Amil Zakat Dompet Dhuafa Dalam Menjaga Loyalitas Donatur oleh

Penulis Danang Budi Utomo (Skripsi: UIN 2014). Pembahasan

masalah skripsinya adalah tentang bagaimana strategi komunikasi dan

implementasi CRM LAZ Dompet Dhuafa dalam menjaga loyalitas

donatur.

2. Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam

meningkatkan minat para donatur oleh Adam Noor (Skripsi: UIN

2014). Dalam penelitiannya pembahasan masalah skripsinya adalah

tentang bagaimana perumusan, implementasi dan evaluasi strategi

yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah.

3. Komunikasi Instruksional KH. Ahmad Ihsan (Kyai Cepot) Dalam

Mengembangkan Potensi Dakwah Para Santri Di Pondok Pesantren

Ibadurrahman Cipondoh Kota Tangerang oleh Wahyudi (Skripsi: UIN

2012). Penelitiannya mengenai komunikasi instruksional faktor

penghambat dan pendukungnya serta penerapannya terhadap

pengembangan potensi dakwah para santri.

Oleh karena itu, apa yang penulis lakukan ini pada dasarnya tidak

mengambil adanya tulisan yang penulis jadikan suatu perbandingan

terhadap skripsi ini, sehingga skripsi yang penulis angkat benar-benar hasil

karya penulis sendiri.

G. Metodologi Penelitian

Pada penyusunan skripsi ini, penulis membagi metodologi ke dalam

beberapa bagian, yaitu:

Page 19: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

8

1. Metode Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka metode yang penulis

gunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif yaitu suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.4 Metode

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memberikan gambaran

secara objektif suatu masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini

pendekatan yang digunakan bersifat deskriptif analisis yaitu

melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu, sebagai prosedur

pemecahan yang di selidiki dengan menggambarkan/melukiskan

keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan

lain-lain) padasaat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan

penelitian non hipotesa.5

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah DR. K.H. Khaitami M. Nuh,

M. A. Sedangkan objek penelitiannya adalah Strategi Komunikasi

Persuasif yang digunakan DR. K. H. Khaitami M. Nuh, M.A melalui

Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat dalam menarik minat para

donatur.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis

menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan

oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-

4Lexy, J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007),

h. 3. 5Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1985), Cet. Ke 2, h.

139.

Page 20: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

9

orang yang akan diobservasi.6Observasi ini secara umum melalui

pengamatan langsung dengan bertatap muka antara penulis dan

responden (DR. K.H. Khaitami M. Nuh, M. A) di kediaman beliau

serta pengajian yang diadakan di yayasan darul aitam aqshal ghayat

jakarta barat.

2. Wawancara

Interview atau wawancara yang dimaksud adalah teknis dalam

upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan

proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data. Data yang

diperoleh dengan teknis ini adalaha dengan cara tanya jawab secara

lisan dan bertatap muka langsung antara seorang atau beberapa orang

interviewer (pewawancara) dengan seorang atau beberapa orang

interview (yang diwawancarai).7Sedangkan jenis pedoman interview

yang digunakan oleh penulis adalah jenis pedoman interview tidak

terstruktur, yakni pedoman wawancara yang hanya memuat garis-garis

besar pertanyaan yang akandiajukan.8Adapun komunikan yang

penulis wawancarai, DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, dan satu

donatur.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,

agenda, atau juga gambar-gambar.9

Metode dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh data,

baik data yang sifatnya primer maupun sekunder yang nantinya dapat

memperkuat dan melengkapi data yang terkait dengan masalah

penelitian.

6 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 165.

7Wardi, Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah,(Jakarta: Logos, 1997), h. 72.

8Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), h. 231. 9Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 231.

Page 21: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

10

4. Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada spesifikasi penelitian maka dalam

melakukan analisis terhadap data-data yang telah telah tersaji secara

kualitatif juga menggunakan metode data kualitatif deskriftif yaitu

proses analisis data dengan maksud menggambarkan analisis secara

keseluruhan dari data yang disajikan tanpa menggunakan rumusan-

rumusan statistik atau pengukuran. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan pola berfikir induktif. Berfikir induktif merupakan

suatu jenis pola berfikir yang bertolak dari fakta empiris yang didapat

dari lapangan (berupa data penelitian) yang kemudian dianalisis,

ditafsirkan dan berakhir dengan penyimpulan terhadap permasalahan

berdasar pada data lapangan tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Pembahasan dan penelitian dibagi ke dalam V BAB. Dalam setiap babnya

akan dibagi ke dalam sub bab, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis mulai dengan pendahuluan yang merupakan Bab I, yaitu

terdiri atas; Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi

Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Selanjutnya penulis menempatkan tinjauan teori pada bab berikut

ini, yakni meliputi; Pengertian dan Tahapan-tahapan Strategi,

Pengertian Komunikasi, Pengertian Komunikasi Persuasif,

Komponen dan Teknik-teknik Komunikasi Persuasif.

Page 22: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

11

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ke-tiga, penulis menggambarkan tentang Sejarah dan

Latar Belakang Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat,

Profil DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Visi dan Misi Darul Aitam

Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

Pada bab ke-empat ini, mencakup tentang Analisis Komunikasi

Persuasif Yang Digunakan DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA

Dalam Menarik Minat Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat Jakarta Barat, Faktor Pendukung, Hambatan, dan

Solusinya.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Page 23: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Pengertian Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin,

yaitu communicatio. Istilah tersebut bersumber dari perkataan communis

yang artinya sama makna atau sama arti.1

Everet M. Rogers (1985) mengemukakan bahwa komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.2

Secara terminologi, istilah komunikasi adalah suatu tingkah laku,

perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang,

yang mengandung arti atau makna, atau lebih jelasnya, suatu pemindahan

atau penyampaian informasi, mengenai pikiran, dan perasaan-perasaan.3

Menurut Hovlan, komunikasi dapat didefinisikan “as the process by

which an individuals the communicator-transmitastimuli (ussualy verbal

symbols) to modify the behavior of other individuals communicateest.”

Dengan mengkomunikasikan rangsangan dalam bentuk kata-kata terltulis

atau lisan, komunikaor mampu mengubah perilaku individu atau

komunikan lainnya.4

1 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 14.

2 H. Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013), h. 33. 3 James G. Robbins dan Barbara S. Jones, Komunikasi yang Efektif, (Jakarta: CV. Pedoman

Ilmu Jaya, 1995), h. 1. 4 Dr. M. Budayatna, MA, Dra. Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2002), h. 23.

Page 24: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

13

Menurut Onong Uchayana, komunikasi berarti suatu proses

penyampaian suatu pesan seseorang kepada orang lain.5

Adapun pengertian komunikasi terdapat banyak pendapat para ahli

komunikasi, diantaranya:

a. Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan bahwa komunikasi

adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan maksud mengubah tingkah laku

mereka.6

b. Laswell, mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan

suatu proses yang menjelaskan siapa (who), mengatakan apa (says

what), dengan saluran apa (in which channel), kepada siapa (to

whom), dan dengan akibat atau hasil apa (with what effect).7

c. Carl I Hovland, mengatakan bahwa komunikasi adalah the procces by

which an individuals (the communicator) transmits stimuli (usually

verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (the

audience) yang berarti proses dimana seseorang (komunikator)

menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang

dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain

(komunikan).8

d. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, mengatakan bahwa

komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan,

5 Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 4

6 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013) CetKe-1, h. 164.

7 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1998) h.18.

8 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 1985)

h.3.

Page 25: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

14

emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol

seperti kata-kata, gambar, angka dan lain-lain.9

Dari beberapa pengertian diatas, penulis berkesimpulan bahwa

komunikasi merupakan proses transformasi pesan antara dua individu atau

lebih yang memiliki makna berupa simbol dalam bentuk kata(verbal),

gerakan (non-verbal) dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan

mudah untuk tujuan tertentu.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi pada hakikatnya berlangsung atas proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran berupa

gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Dalam

prosesnya komunikasi dibangun dengan beberapa unsur, yaitu:

a. Komunikator (Sender)

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan.

Encoder adalah istilah lain yang mempunyai pengertian yang sama

dengan komunikator. Encoder dalam menyampaikan pesan sifatnya

encoding, yaitu suatu usaha komunikator dalam menafsirkan pesan

yang akan disampaikan kepada komunikan, agar komunikan dapat

memahaminya.10

Dalam hal ini yang menjadi Komunikator adalah DR.

KH. Khaitami M. Nuh, M. A.

b. Pesan (Message)

Pesan adalah keseluruhan dari pendapat yang disampaikan oleh

komunikator, pesan seharusnya mempunyai inti sebagai pengarah di

9 Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) Edisi Ke-1, h. 2.

10Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 44.

Page 26: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

15

dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku

komunikan.11

Pesan yang disampaikan oleh Bapak Khaitami berupa,

ceramah agama yang di sampaikan kepada para donatur.

c. Komunikan (Receiver)

Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Decoder,

adalah istilah lain yang mempunyai pengertian sama dengan

komunikan. Dalam menerima pesan decoder mempunyai sifat

decoding, yaitu suatu usaha komunikan dalam menafsirkan pesan

yang disampaikan oleh komunikator.12

Komunikan disini yaitu para

donatur dan para siswa-siswi Darul Aitam.

d. Media (Channel)

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.13

Media yang dipakai oleh Bapak

Khaitami berupa Ceramah melalui setiap kegiatan yang dilakukan

oleh Darul Aitam.

e. Efek (Effect)

Efek adalah perubahan yang terjadi di pihak komunikan

sebagai akibat diterimanya pesan melalui komunikasi.14

Efek dari

pesan yang disampaikan oleh Bapak Khaitami berdampak kepada

tingkah laku para donatur.

11

H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (jakarta: Bumi Askara, 2008)

Edisi 1, CetKe-5, h. 6-7. 12

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 44. 13

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi, Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011) h. 18. 14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 45.

Page 27: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

16

f. Umpan Balik (Feedback)

Feedback dapat diartikan sebagai respon, umpan balik dan

peneguhan adalah pesan dikirim kembali dari penerima sumber,

memberi tahu sumber tentang reaksi penerima dan

memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku

selanjutnya.15

Menurut uraian di atas, dapat dismpulkan bahwa proses terjadinya

komunikasi terdiri dari beberapa unsur, seperti komunikator (sender),

pesan (message), komunikan (receiver), media (channel), efek (effect), dan

umpan balik (feedback) demi tercapainya tujuan komunikasi.

3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Komunikasi tidak hanya berkutat pada persoalan pertukaran berita

dan pesan, tetapi juga melingkupi kegiatan individu dan kelompok berkaitan

dengan tukar menukar data, fakta, dan ide. Menurut Onong Uchyana (1996),

ada beberapa fungsi yang melekat dalam proses komunikasi, yaitu sebagai

berikut:

a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,

penyebaran berita, data, gambar, pesan, opini, dan komentar

yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas

terhadap kondisi lingkungan dan orang lainsehingga mengambil

keputusan yang tepat.

b. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu

pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak

15

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. h. 180.

Page 28: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

17

sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga sadar akan

fungsi sosialnya dan dapat aktif dalam masyarakat.

c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek

ataupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan

pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan

kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

d. Debat dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyeleaikan

perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan

bukti-bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum

agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang

menyangkut kepentingan bersama.

e. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta

pembentukan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan

dalam semua bidang kehidupan.

f. Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil kebudayaan dan

seni dengan tujuan melestarikan warisan masa lalu,

mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horizon

seseorang serta membangun imajinasi dan mendorong

kreativitas dan kebutuhan estetikanya.

g. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan imaji dari

tari, drama, kesenian, kesusastraan, musik, olahraga,

kesenangan, kelompok, dan individu.

Page 29: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

18

h. Integrasi menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu

kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang diperlukan

agar saling mengenal, mengerti, serta menghargai kondisi

pandangan dan keinginan orang lain.16

Pendapat lain mengatakan, bahwa komunikasi mempunyai tiga

fungsi sosial, yaitu:

a. Fungsi pengawasan, menunjukan pada upaya pengumpulan,

pengolahan, produksi dan penyebarluasan informasi mengenai

peristiwa-peristiwa yang terjadi baik di dalam maupun di luar

lingkungan suatu masyarakat. Upaya ini selanjutnya diarahkan

pada tujuan untuk mengendalikan apa yang terjadi di

lingkungan masyarakat. Misalnya, mencegah kekerasan,

memlihara ketrtiban dan keamanan.

b. Fungsi korelasi, menunjukan pada upaya memberitakan

interpretasi atau penafsiran informasi mengenai peristiwa-

peristiwa yang terjadi. Atas dasar interpretasi informasi ini

diharapkan berbagai kalangan atau sebagian masyarakat

mempunyai pemahaman, tindakan atau reaksi yang sama atas

peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dengan kata lain, melalui

fungsi korelasi ini komunikasi diarahkan pada upaya

pencapaian konsesus (kesepakatan). Kegiatan yang demikian,

lazim disebut sebagai kegiatan propaganda.

16

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 28-29.

Page 30: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

19

c. Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pendidikan dan warisan

nilai-nilai, norma-norma, dan prinsip-prinsip dari satu generasi

ke genarasi lainnya atau dari anggota/ kelompok

masyarakat.17

Dari berbagai penjelasan fungsi diatas, penulis menyimpulkan

bahwa komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-

tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun jangka

panjang. Tujuan jabgka pendek, misalnya memperoleh pujian,

menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati dan sebagainya.

Adapun jangka panjang dapat diraih melalui keahlian komunikasi, misalnya

keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing, ataupun keahlian menulis.

Kedua tujuan tersebut berkaitan dalam arti bahwa berbagai pengelolaan

kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka

panjang berupa keberhasilan dalam karir, misalnya memperoleh jabatan,

kekuasaan, penghormatan sosial dan kekayaan.

R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnent, dalam

buku beliau yang berjudul “Teaching for Effective Communication”

bahwa tujuan sentral komunikasi terdiri atas tiga tujuan, yaitu:

a. To secure understanding (untuk menyamakan pemahaman).

b. To estasblish acceptance (membangun penerimaan).

c. To motivate action (memotivasi tindakan).18

Tujuan pertama dari komunikasi adalah to secure understanding

17

Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.

44-45 18

H. A. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Bandung: Bumi Aksara , 1997),

cet ke-3, h. 10.

Page 31: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

20

yaitu memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya.

Setelah komunikan mengerti dan menerima maka penerimanya itu harus

dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to

motive action). Jadi, tujuan komunikasi bagimana suatu pesan dapat sampai

dan diterima oleh komunikan sehingga menimbulkan efek tertentu.

Secara singkat dapat ditegaskan bahwa komunikasi bertujuan

mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan. Setiap akan

mengadakan komunikasi, komunikator perlu mempertanyakan

tujuannya.19

4. Jenis-Jenis Komunikasi

Pengelempokan jenis-jenis komunikasi bertujuan untuk

membedakan antara bentuk satu komunikasi dan komunikasi yang lainnya

dengan tujuan efektifitas pesan komunikasi, terutama pada sasaran dan

media yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan agar sesuai dengan

tujuan komunikasi.

Jenis komunikasi dapat dibedakan menjadi:

1. Komunikasi personal terdiri atas:

a. Komunikasi intrapersonal;

b. Komunikasi interpersonal;

2. Komunikasi publik

3. Komunikasi massa

19

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 27.

Page 32: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

21

a. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah

proses penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi dalam diri

komunikator, antara diri sendiri. Jenis komunikasi ini merupakan

keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan

simbolis dari pesan-pesan yang diproduksi melalui proses pemikiran

internal individu.20

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang dilakukan sehari-

hari dalam upaya memahami diri pribadi, diantaranya berdoa,

bersyukur, intropeksi diri dengan meninjau perbuatan, seperti

melamun, merencanakan aktivitas yang akan dilakukan, dan

berimajinasi secara kreatif.

b. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antar individu yang lain atau kurang lebih secara tatap

muka (face to face). Sebagaimana dinyatakan oleh R. Wayne Pace

yang dikutip oleh Hafied Changara, “international communication

involving to more people in face to face setting.”21

Menurut sifatnya komunikasi antar pribadi dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu komunikasi diadik dan komunikasi triadik.

Adapaun yang dimaksud dengan komunikasi diadik adalah

komunikasi yang berlangsung dua orang secara tatap muka. Oleh

karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi

20

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 102. 21

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2000), cet ke-2, h. 31.

Page 33: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

22

secara intens. Komuniktor memusatkan perhatiannya hanya kepada

diri komunikan seorang itu.

Sedangkan komunikasi triadik adalah komunikasi yang

berlangsung anatara tiga orang atau lebih secara tatap muka yang

anggotanya antara satu sama lain saling berinteraksi.22

Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadik, maka

komunikasi diadik lebih efektif karena komunikator memusatkan

perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai

frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang

berlangsung, kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap

efektif tidaknya proses komunikasi.23

c. Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah prsoes komunikasi yang terjadi antara satu

individu dengan khalayak yang banyak secara tatap muka seperti acara pidato

presiden, ceramah agama, khutbah jumat, dan pengajian majelis ta’lim.

Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara

kontinu dengan pembicara dan yang dapat diidentifikasi. Interaksi antara

narasumber dengan penerima pesaan sangat terbata. Hal ini karena waktu

yang digunakan sangat terbatas.24

d. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah jenis komunikasi dimana pesan yang

disampaikan secara langsung oleh komunikan, tapi melalui sebuah media

massa, seperti, radio, televisi, media cetak, dan internet.

22

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 32. 23

Alo Liliweri, Komunikasi Antarpersonal, (Jakarta: Kencana, 2015) h.16 24

Hafied Changara, Pengantar Imu komunikasi, h. 33

Page 34: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

23

Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi lain intinya adalah

sifat pesan dan komunikasi massa yang terbuka dengan khalayak yang

variatif baik dilihat dari segi agama, suku, pekerjaan, dan sebagainya.25

5. Hambatan Komunikasi

Dalam proses komunikasi, tentunya ditemukan beberapa hambatan

yang dapat menghambat kelancaran komunikasi tersebut. Menurut

Effendy, hambatan-hambatan komunikasi sebagai berikut:

a. Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang

menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik

dan gangguan semantik.Pertama, gangguan mekanik merupakan

gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang

bersifat fisik. Kedua, gangguan semantik merupakan pesan yang

pengertiannya menjadi rusak, terjadi perubahan pengertian kata-kata

atau pengertian kata-kata yang sebenarnya.

b. Kepentingan

Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam

menanggapi atau menghayati pesan. Seseorang juga akan

memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan

kepentingannya.26

c. Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang benar

sesuai keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Karena seseorang

25

Hafied Changara, Pengantar Imu Komunikasi, h. 35-37. 26

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti: 2003) h. 45-48.

Page 35: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

24

memiliki keinginan, kebutuhan dan kekurangan yang berbeda-beda

dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat karenanya motivasi itu

berbeda dengan intesitasnya.

d. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat

bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai

prasangka selalu bersikap curiga dan menentang komunikator yang

hendak melancarkan komunikasi.karena biasanya komunikasi dengan

timbulnya kecurigaan akan menimbulkan emosi yang memaksa

menarik kesimpulan atas prasangka tanpa menggunakan pikiran yang

rasional bukian pikiran yang subjektif.27

Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa

hal yang menjadi hambatan proses terjadinya komunikasi adalah

gangguan, kepentingan, motivasi, terpendam dan prasangka.

B. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif

1. Definisi Komunikasi Persuasif

Secara etimologi, istilah komunikasi persuasif terdiri dari dua kata,

yaitu komunikasi dan persuasi. Kata komunikasi sendiri berasal dari

bahasa Latin yaitu communis yang artinya sama, communico,

communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make

common). Secara bahasa komunikasi mengharapkan suatu pikiran, makna,

atau pesan dianut secara sama.28

Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat

27

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 45-48. 28

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), h. 41.

Page 36: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

25

kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator dan diterima oleh komunikan. Jika tidak ada kesamaan

makna, maka komunikasi yang terjadi berada dalam situasi yang tidak

komunikatif, misalnya pidato, ceramah, khutbah, dan lain-lain, baik secara

lisan maupun tulisan.29

Sedangkan kata persuasi (persuasion) juga berasal

dari bahasa Latin, yaitu persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere, yang

berarti mengajak, membujuk, atau merayu.30

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa komunikasi adalah suatu

proses penyampaian pesan dengan tujuan adanya kesamaan makna dan

pengertian.

Adapun jika diartikan secara terminologi, maka akan ditemukan

beragam pengertian komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para

ahli di bidang komunikasi. Menurut Ronald L. Applebaum dan Karl W.E.

Atanol (1974) dalam Malik dan Irianta, komunikasi persuasif adalah:

“Complex process of communication by which one individual or

group elicits (intentionally or unintentionally) by nonverbal or verbal

means a specific response from another individual or group (proses

komunikasi yang kompleks ketika individu atau kelompok

mengungkapkan pesan (baik dengan sengaja atau tidak sengaja) melalui

cara-cara verbal dan nonverbal untuk memperoleh respon tertentu dari

individu atau kelompok lain).”31

Kata persuasi atau persuasion dalam bahasa inggris bersumber dari

kata Latin persuasio.Kata kerjanya adalah persuadere yang berarti

membujuk, mengajak, atau merayu.32

Dalam kamus besar Bahasa

29

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Cet. ke-18 (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 30. 30

Effendy, Dinamika Komunikasi, Cet. 2 (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 1992), h.

21. 31

Ronald L. Applebaum dan Karl W.E. Anatol dalam Deddy Djamaluddin Malik dan Yosal

Iriantara, Komunikasi Persuasif (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994) h. 5. 32

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004) h. 21.

Page 37: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

26

Indonesia, diartikan persuasif adalah ajakan kepada sesorang dengan cara

memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya: bujukan halus.

Persuasif bersifat membujuk secara halus supaya menjadi yakin.33

Dalam proses komunikasi, ada lima elemen dasar yang

dikemukakan oleh Harold de Lasswell dengan istilah “Who Says What in

Which Channel to Whom with What Effect”. Kelima elemen dasar tersebut

adalah Who (sumber atau komunikator), Says what (pesan), to whom

(penerima), with what effect (efek atau dampak). Lima elemen dasar dari

komunikasi yang dikemukakan Haroled de Lasswell di atas akan bisa

membantu komunikator dalam menjalankan tugas mulianya.

Selain itu, banyak pula pakar komunikasi yang lebih menekankan

bahwa persuasif adalah kegiatan psikologis. Di antara yang berpendapat

seperti ini adalah yang dikemukakan oleh Jalaluddin Rakhmat.

Menurutnya, komunikasi persuasif diartikan sebagai suatu proses

mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan

manipulasi psikologis sehingga orang bisa bertindak seperti atas

kehendaknya sendiri.34

Hanya saja terdapat perbedaan pada teknik

penyampaian pesan antara keduanya. Pada komunikasi persuasif

penyampaian pesan dilakukan dengan cara membujuk, merayu,

meyakinkan, mengiming-iming dan sebagainya sehingga terjadi kesadaran

untuk berubah pada diri komunikan yang terjadi secara suka rela tanpa

adanya paksaan. Sedangkan pada komunikasi koersif perubahan opini,

33

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002) Cet. Ke-2. Edisi Ke-3, h. 864. 34

Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1988), h. 14.

Page 38: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

27

sikap, dan perilaku terjadi dengan perasaan terpaksa dan tidak senang

karena adanya ancaman dari komunikator. Efek dari teknik koersif ini bisa

berdampak timbulnya rasa tidak senang, rasa benci, bahkan mungkin rasa

dendam. Sedangkan efek dari komunikasi persuasif adalah kesadaran,

kerelaan dan perasaan senang.

Sejalan dengan pendapat di atas, A.W. Widjaja mendefinisikan

komunikasi persuasif tidak lain daripada suatu usaha untuk meyakinkan

orang agar komunikannya berbuat dan bertingkah laku seperti yang

diharapkan komunikator dengan cara membujuk tanpa memaksanya dan

tanpa menggunakan kekerasan.35

Demikian pula yang diungkapkan oleh

T.A. Lathief Roesydiy, bahwa persuasif adalah suatu teknik

mempengaruhi manusia dengan jalan memanfaatkan atau menggunakan

data dan fakta psikologis dan sosiologis dari komunikan yang hendak

dipengaruhi.36

Definisi yang lain tentang komunikasi persuasif dikemukakan oleh

Brembeck dan William Howwel yang mengungkapkan bahwa persuasi

adalah usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan dengan

memanipulasikan motif-motif orang kearah tujuan yang sudah ditetapkan.

Kemudian mereka merubah pendapatnya dengan merumuskan persuasi

sebagai : “Communication intended to influence choise” (komunikasi yang

dimaksudkan untuk mempengaruhi pilihan orang).37

35

A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h.

66. 2 36

T. A. Lathief Rousydiy, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi (Medan:

Rimbow, 1995), h. 95. 37

Wiston Brembeck dan William Howell, Persuasion : A means of Social Change, ed.

Deddy Djamaluddin Malik dan Yosal Iriantara (Bandung : PT.Remaja R osda Karya , 1994), h. v.

Page 39: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

28

Burke sebagaimana dikutip Larson bahwa persuasi dipandang

sebagai : “The cocreation of a state of identification or alignment between

a source and a receiver that result from the use of symbols.” Persuasi

adalah penciptaan bersama dari suatu pernyataan identifikasi atau kerja

sama diantara sumber pesan dengan penerima pesan yang diakibatkan oleh

penggunaan simbol-simbol. Dari definisi yang dikemukakan oleh Burke di

atas, terlihat kecenderungan persuasi sebagai hasil dinamika aktif dari

sumber pesan dan penerima pesan. Komunikasi tidak dipandang sebagai

yang linier, melainkan circular, yang sangat memperhatikan umpan balik,

konteks dan aktivitas si penerima pesan. Antara pemberi pesan dengan

penerima pesan terjadi proses saling mempengaruhi melalui interaksi dan

interrelasi antara keduanya. Menarik benang merah dari beberapa pendapat

yang dikemukakan ahli di atas dapat dipahami bahwa komunikasi

persuasif (persuasive commmunication) adalah komunikasi yang bertujuan

untuk merubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku

seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

komunikator dengan cara membujuk atau tanpa kekerasan, meyakinkan

agar orang tersebut dapat dengan mudah menerima isi pesan yang

disampaikan kepadanya.

Selanjutnya, dari berbagai pendapat yang telah dikemukan juga

dapat dipahami bahwa pada dasarnya komunikasi persuasif dibangun oleh

tiga unsur yang fundamental, yakni orang yang berbicara, materi

pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya.

Aspek yang pertama disebut komunikator atau persuader, yang merupakan

Page 40: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

29

sumber komunikasi, aspek yang kedua adalah pesan, dan aspek yang

ketiga disebut komunikan atau persuadee, yang merupakan penerima

komunikasi.

Ada beberapa ahli dalam komunikasi, mendefiniskan komunikasi

persuasif sebagai berikut, yaitu:

a. K. Andeerson mendefinisikan, komunikasi persuasif merupakan

perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan,

sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi

berbagai pesan.

b. Menurut H. A. W Widjaja, Komunikasi persuasif adalah suatu usaha

untuk meyakinkan seseorang atau kelompok seolah-olah keyakinan itu

timbul atas dasar keyakinannya sendiri tanpa menggunakan sanksi-

sanksi atau paksaan, baik yang tampak maupun tidak tampak.38

c. Menururt Suranto A. W, Komunikasi persuasif adalah seseorang atau

sekelompok orang yang dibujuk dan diharapkan sikapnya berubah

secara sukarela dengan senang hati dan sesuai dengan pesan-pesan

yang diterimanya.39

d. Menurut Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, Komunikasi

persuasif adalah suatu proses , yakni proses memengaruhi sikap,

pendapat, perilaku orang lain, baik secara verbal maupun non verbal.40

38

H. A. W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Askara, 1997)

h. 67. 39

Suranto A. W, Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi Untuk Meningkatkan

Kinerja Perkantoran, (Yogyakarta: Media Wacana, 2005), h. 116. 40

Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi, (Jakarta:

Akademia Permata, 2013), h. 12

Page 41: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

30

e. Menurut Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi persuasif adalah salah satu

teknik komunikasi yang menekankan pada proses mempengaruhi

pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi

psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti kehendaknya

sendiri.41

f. Menurut Phill Astrid, Komunikasi Persuasif adalah suatu tekhnik

mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan

data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang

hendak dipengaruhi.42

Dari definisi di atas, dapat mengambil kesimpulan bahwa

komunikasi persuasif adalah bentuk komunikasi yang mempunyai tujuan

khusus dan terarah untuk mengubah perilaku komunikan, baik secara

verbal maupun non verbal dengan menggunakan data-data dan fakta

psikologis manusia seperti, emosi, identifikasi, imitasi, sugesti dan lain-

lain. Sehingga orang dapat melakukan sesuatu dengan komunikator tanpa

adanya paksaan atau sukarela.

2. Bentuk Komunikasi Persuasif

Di dalam komunikasi persuasif terdapat bentuk-bentuk komunikasi

persuasif, yang perlu kita ketahui yaitu :

1) Iklan, Di dalam iklan, komunikasi persuasif sering kali komunikasi jenis

ini dimanfaatkan sebagai bentuk kegiatan pemasran. Karena, iklan sendiri

merupakan bagian dari jenis promosi. Sehingga, iklan merupakan bagian

41

Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 102. 42

Phill Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Binacipta, 1977),

h. 17.

Page 42: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

31

kecil dari aktivitas promosi yang lebih luas. Iklan inilah yang

menggunakan komunikasi persuasif sebagai bahasa mengajak para calon

pelanggan untuk menggunakan produknya.

2) Dakwah, Dakwah merupakan aktivitas yang bersifat menyerukan seperti

layaknya orasi namun sifatnya mengajak orang-orang untuk berjalan ke

jalan yang benar. Sehingga, aktivitas ini memerlukan bahasa persuasif

yang dapat membuat orang yang mendengar pesan tersebut menjadi ikut

pengaruh dalam bahasa dan kata-kata yang disampaikan. Aktivtas inilah

yang kerap kali dilupakan kalau menggunakan persuasif tapi bukan

dogmatis.

3) Pamflet, Pamflet merupakan bentuk komunikasi persuasif secara verbal

yang berbentuk tulisan. Bentuk ini sebenarnya masuk ke dalam kategori

iklan. Namun, pada umumnya di jaman sekarang menjadi paradigma

dalam bentuk audio visual. Di dalam pamflet pastinya berunsur iklan yang

bersifat mengajak, sehingga pamflet merupakan salah satu bentuk

komunikasi persuasif.

4) Komunikasi Antarpribadi, merupakan pengiriman pesan-pesan dari

seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelopmpok orang dengan

efek dan umpan balik yang langsung. Dalam setiap kegiatan komunikasi

antarpribadi selalu melibatkan orang sebagai organ pelaksana dalam

penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang disampaikan oleh

komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik, dapat digunakan

dengan teknik persuasif. Adapun teknik ypersuasif yang dimaksud dalam

Page 43: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

32

hal ini adalah suatu kegiatan dalam upaya membujuk komunikan agar

melakukan atau berbuat sesuai dengan maksud dan tujuaan komunikator.43

3. Teknik Komunikasi Persuasif

Menurut Onong Uchjana Effendy, persuasif merupakan kegiatan

psikologis yang bertujuan untuk merubah sikap, perbuatan dan tingkah

laku dengan kesadaran yang disertai dengan perasaan senang agar

komunikasi tersebut mencapai sasaran dan tujuan, perlu dilakukan

perencanaan yang matang. Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-

komponen proses komunikasi yang mencakup: pesan, media, dan

komunikan.44

Adapun yang perlu diperhatikan komunikator yaitu sesuatu

yang berkaitan dengan pengelolaan pesan.Untuk itu diperlukan teknik-

teknik tertentu dalam melakukan komunikasi persuasif.

Menurut Effendy, teknik yang dapat dilakukan dalam proses

komunikasi persuasif, yaitu:

1) Teknik Asosiasi

Teknik Asosiasi adalah penyajian proses komunikasi dengan

cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang

menarik perhatian khalayak.

2) Teknik Integrasi

Teknik Integrasi adalah kemampuan seseorang untuk

menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Hal ini

menyatakan bahwa melalui kata-kata verbal maupun non verbal,

komunikator menggambarkan bahwa ia senasib dan menjadi satu

43

Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti 1991) h. 13 44

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 21.

Page 44: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

33

dengan komunikan. Kata-kata yang digunakan komunikator dalam

menyatukan diri dengan kata “kita”, bukan saya atau kami.

“Yang utama adalah takut, takut dengan Allah. Kalau takut,

maka kita akan takut kehilangan cinta dan kasih dari Allah, karena

kita tidak membantu dan membina anak yatim. Kalau kita ingin

dicintai dan mendapat kasih dari Allah kita harus mencintai anak

yatim, dengan begitu insya Allah di akhirat nanti kita dapat

berkumpul kembali seperti hadits yang disampaikan oleh Nabi

Muhammad SAW”.45

Uraian di atas merupakan salah satu komunikasi persuasif dengan

teknik integrasi dimana Bpk Khaitami menyampaikan materi dengan kata

“kita” dengan tujuan menyatukan diri dengan para donatur baik yang

sifatnya berdasarkan pengalaman atau sebaliknya.

3) Teknik Pay Off and Fear Arousing

Teknik Pay Off adalah mengiming-iming dengan hal yang

menguntungkan atau memberi harapan-harapan yang baik. Sedangkan

fear arousing adalah menakut-nakuti atau menggambarkan

konsekuensi yang buruk.

“Berbahagialah orang-orang yang di rumahnya terdapat

anak Yatim, karena apa? Karena Rasulullah memberikan jaminan

bagi siapa saja yang di dalam rumahnya memelihara anak

Yatim.Pertama, dapat pahala yang setaraf dengan jihad.Kedua,

mendapat perlindungan di hari kiamat.Ketiga masuk surga dengan

mudah.Para bapak dan ibu-ibu donatur begitu dahsyatnya janji

Allah dan Rasulnya terhadap yatim, semoga menjadi jalan tol yang

dapat mengantarkan kita semakin dekat memasuki ke gerbang

pintu surga Allah SWT”.46

Menurut uraian di atas, Bapak Khaitami menyampaikan hal

tersebut dengan tujuan memberikan iming-iming kepada para donatur

45

DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017 46

DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017

Page 45: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

34

dengan memaparkan tentang bagaimana memuliakan anak yatim,

siapa saja yang didalam rumahnya terdapat anak yatim dan

memuliakannya serta mengurusnya, Allah dan Rasulnya telah

menjamin pahala yang berlipat di akhirat nanti. Adapun dalam bentuk

penyampaian yang lain sebagai berikut:

“Islam memotivasi setiap mukmin untuk memberikan

kontribusi maksimal kepada umat dan orang lain. Islam sangat

mencela orang yang hanya berfikiran sempit dengan

mementingkan kebutuhan pribadi dan tidak peduli dengan

kebutuhan orang lain, seperti yang diriwayatkan Abu

Nua’im,”Barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum

muslimin, maka ia bukanlah dari golongan mereka”. Bapak ibu

para donatur, teguran tersbut tertuju kepada orang-orang yang

bersikap individualistis dan tidak peduli terhadap kebutuhan orang

lain khususnya anak yatim. Semoga Allah menjauhkan kita dari

sifat tersebut”.47

Menurut uraian di atas, Bapak Khaitami mencoba menjelaskan

materi/ceramah dengan teknik pay off dan fear arousing dengan tujuan

para donatur dapat melakukan hal-hal tersebut dengan sukarela dan

tanpa paksaan terutama dalam menjalankan apa yang diperintah oleh

Allah dan Rasulnya dan menjauhi larangan-Nya.

4) Teknik Icing

Teknik Icing adalah seni penataan pesan dengan himbauan

emosional (emotional appeal) sedemikian rupa sehingga komunikan

menjadi lebih tertarik. Hal tersebut disampaikan seperti:

“Setiap orang yang melangkahkan aktivitasnya untuk

kepentingan Agama Allah, bertujuan li’laa’i kalimatillah, bukan

untuk kekayaan dunia tetapi untuk kekayaan akhirat”.48

47

DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017 48

DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017

Page 46: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

35

Uraian di atas menunjukkan komunikasi persuasif dalam

penataan pesan yang mengandung makna emosional seseorang khusus

bagi para donatur, mengenai membantu mengurus anak yatim.

5) Teknik Red Herring

Teknik Red Hering adalah seni seorang komunikator untuk

meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan

argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit

demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh

dalam menyerang lawan.Jadi teknik ini digunakan dalam keadaan

komunikan di posisi terdesak.49

Menurut uraian di atas teknik-teknik dalam komunikasi

persuasif terdiri dari teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik pay off

and fear arousing, teknik icing, dan teknik red herring.

49

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 22-24

Page 47: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

36

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA

1. Riwayat Hidup

Nama lengkapnya adalah Muhammad Khaitami, Orang tua, teman,

saudara memanggil beliau Khaitami. Beliau dilahirkan di Ciruas, Serang, Banten

pada tanggal 7 Juni 1954, ia lahir dari keluarga ulama. Khaitami di lahirkan dari

keluarga ulama Ayahnya bernama Muhammad Nuh seorang ulama dari daerah

Ciruas, Serang, Banten. Dan Ibunya bernama Hj. Nawiyah, merupakan sosok

perempuan asli Serang.

Muhammad Khaitami di kenal dengan akhlaknya yang tinggi, gemar

menuntut ilmu, serta ramah, baik terhadap kawan maupun terhadap orang yang

tidak suka padanya. Semuanya di hadapi dengan ramah tamah dan sopan santun

yang tinggi terlebih lagi kebaktian beliau terhadap orang tuanya yang sangat luar

biasa. Dalam berdakwah, KH. Khaitami selalu bersikap santun, penuh dengan

candaan yang intelek, serta tidak menggebu-gebu dalam menyampaikan

pesan/ceramah, sehingga dari sikapnya itu semua Muhammad Khaitami mendapat

respon yang baik dari masyarakat.

Di usianya yang ke 36 tahun Khaitami menikahi seorang wanita yang

bernama Dra. Hj. Rosyadah Thaha pada tahun 1990, hingga saat ini dikaruniai 5

orang anak, 2 orang putra bernama Ahmad Nur Amali (Al-Azhar Kairo) dan

Ahmad Nu’man Faritsi (Al-Azhar Kairo) dan 3 orang putri bernama Fitri Amaliah

Page 48: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

37

(UIN Jakarta), Mawaddah Rahmi (UIN Jakarta) dan Wafa Fauziah (PonPes Al-

Qur’aniyah Tangerang Banten).1

2. Pendidikan

Muhammad Khaitami muda memulai pendidikan dengan sekolah di

SD/Ibtidaiyah Al-Khairiyah Pipitan, Serang, Banten lulus tahun 1968, kemudian

beliau melanjutkan ke tingkat SMP/Tsanawiyah Al-Khairiyah lulus tahun 1971,

dan lanjut ke tingkat SMA/Aliyah pada sekolah yang sama yaitu Al-Khairiyah

Pipitan, Serang, Banten lulus tahun 1974.

Selepas dari SMA/Aliyah, Muhammad Khaitami melanjutkan pendidikan

ke tingkat strata 1, diantaranya beliau menuntut ilmu tidak hanya satu universitas

saja, melainkan beberapa universitas di antaranya: Sarjana Muda Syari’ah IAIN

SGD Serang lulus tahun 1978, S1 Fakultas Syari’ah IAIN SGD Serang lulus

tahun 1987, S1 Fakultas Tarbiyah Darul Qalam Tangerang lulus tahun 2003, Akta

IV Univesitas Terbuka (UT) Jakarta lulus tahun 1990, S2 Magister Manajemen

Al-Guroba Jakarta lulus tahun 1997, S2 Magister Agama Konsentrasi Pendidkan

Islam Universitas Muhamadiyah Jakarta lulus tahun 2003, dan Program Doktor

Manajemen Pendidikan Universitas Islam Attahiriyah Jakarta lulus tahun 2014.

Berkat kepiawainnya dalam membangun relasi serta pengalamannya

dalam menuntut ilmu, maka pada tahun 1974 sampai tahun 1980 beliau diangkat

dan mengabdi sebagai guru Diniyah Al-Khairiyah Kadikaran, Serang Banten,

tahun 1978 sampai tahun 1980 mengabdi sebagai guru di pesantren Al-Khairiyah

Pipitan, Serang, Banten, tahun 1980 sampai tahun 1983 sebagai Tenaga Kerja

1 DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 19 Maret 2017

Page 49: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

38

Suka Rela (TKS BUTSI) Departemen Tenaga Kerja 2 tahun di Jakarta 1 tahun di

palembang, tahun 1980 sampai tahun 1983 mengabdi sebagai guru di yayasan

Attaufieq Jakarta, tahun 1983 sampai tahun 2014 sebagai Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 189 Jakarta, tahun 1990 sampai tahun 1994 mengabdi

sebagai guru MTs Negeri 12 Jakarta, tahun 1994 sampai tahun 1998 pengelola

pendidikan yayasan Attaubah Jakarta, tahun 1996 sampai tahun 2003 Dosen di

STAI Darul Qalam Tangerang, tahun 2008 sampai tahun 2011 Kepala UPT/Dosen

di STAI Darul Qalam Jakarta, tahun 2012 sampai sekarang Kepala UPT/Dosen di

STAI Acprilisma kampus Darul Aitam Jakarta, tahun 2012 sampai sekarang

sebagai Kepala UPT/Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT)

Kampus Darul Aitam Jakarta.

Selain itu, Muhammad Khaitami aktif dalam organisasi beberapa

organisasi yang ia ikuti antara lain sampai sekarang: tahun 1974 sampai tahun

1977 menjadi pengurus HMI IAIN SGD Serang, tahun 1974 sampai tahun 1978

Ketua PII Kecamatan Ciruas Serang, tahun 1978 sampai 1981 Pengurus PII

Wilayah Banten, tahun 1994 sampai tahun 1997 sebagai Sekretaris MGMP PAI

SMP Jakarta Barat, tahun 2000 sampai 2014 sebagai ketua MGMP PAI SMP

Jakarta Barat, tahun 1997 sampai tahun 2014 sebagai Pelatih Qari/Qariah Pelajar

DKI Jakarta, tahun 2000 sampai 2013 sebagai Tim Pengembang Kurikulum DKI

Jakarta, tahun 1997 sampai sekarang pengurus MUI Kecamatan Kebon Jeruk,

tahun 2005 sampai tahun 2010 Ketua DMI Kecamatan Kebon Jeruk, tahun 2010

sampai sekarang sebagai Ketua I DMI Kota Administrasi Jakarta Barat, tahun

2011 sampai tahun 2014 sebagai Pembina Ittihadul Muballighin Jakarta, tahun

Page 50: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

39

2000 sampai tahun 2014 sebagai Pembina Lembaga Pendidikan Al-Furqan, tahun

2011 sampai sekarang sebagai Pembina Darul Aitam Indonesia, tahun 2005

sampai sekarang sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Masjid dan Mushalla

(FKMM) Jakarta Barat dan Selatan.

3. Karya-karya DR. Khaitami M. Nuh, MA

Sebagai seorang Kiai, Muhammad Khaitami tidak hanya mampu

menyampaikan dakwahnya melalui lisan, tetapi juga dengan karya penanya dan

hasil bangunan pondok pesantren yang diperuntukkan untuk ummat. Meski karya

tulis KH. Khaitami tidak terlalu banyak, namun buku-buku yang di luncurkan

ditengah-tengah ummat banyak ditunggu penerbitannya. Dan beberapa macam

judul karya Pena, serta Pondok Pesantren yang telah diterbitkan dan dibangun

oleh KH. Khaitami adalah sebagai berikut :

a) Aqidah Akhlak Dalam Kisah.

b) The Golden Age Of Islam (Perkembangan Pendidikan Pengetahuan Islam

Klasik Era Al-Ma’mun.

c) Ahsanul Qashas.

Pondok Pesantren yang didirikan di antaranya:

a) Pondok Pesantren Darul Muttaqien, yang bertempat di Kadikaren, Serang,

Banten.

b) Pondok Pesantren Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, yang bertempat

di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

c) Pondok Pesantren Darul Aitam Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Page 51: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

40

B. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Pesantren Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat Jakarta Barat

Berawal dari suatu kegiatan remaja Mushola al-Bayyinah yang disebut

dengan IRBANA (Ikatan Mushola Al-Bayyinah) yang berada di Kampung Baru,

Kelurahan Sukabumi Selatan Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, sutau

organisasi Islam yang mewadai para remaja Kampung Baru yang bergerak dalam

bidang keagamaan dan sosial, dengan kegiatan rutin antara lain berupa Ta’lim

mingguan, yang diasuh oleh para ustadz secara bergantian.

Organisasi Remaja Mushola tersebut setiap saatnya mengalami pasang

surut, terkadang anggota pengajian banyak dan terkadang sedikit, bahkan terjadi

stak untuk beberapa bulan dan hampir tiada. Didasari dengan rasa tanggung jawab

dan amanah sebagai salah seorang pembina, KH. Khaitami M. Nuh yang melihat

masa depan umat dan keadaan lingkungan yang semakin mtidak menentu akibat

arus Globalisasi dan informasi yang semakin mencekam masa depan para remaja,

menganggap perlu adanya pembenahan manajemen dan pembinaan pengurus,

dengan harapan organisasi ini menjadi eksis prospektif dan dapat dirasakan

manfaatnya bagi pembinaan masa depan umat.

Sebagai langkah awal nama IRBANA ditambah dengan nama

ASSAKINAH, sehingga menjadi menjadi IRBANA ASSAKINAH, dengan nama

tersebut diharapkan anggota atau jamaahnya mantap kegiatannya eksis dan

syiarnya melangit.

Langkah berikutnya adalah pembinaan manajemen secara mendasar bagi

para pengurus inti, dan diadakannya studi banding, tour dakwah ke berbagai

Page 52: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

41

daerah, tadabbur dan tafakkur alam. Langkah ini mengalami kemajuan yang

positif dan mendapat respon yang baik dari para remaja, bahkan dalam kegiatan

ta’limnya bukan hanya remaja terdekat, tetapi dari wilayah mushola dan masjid

lainnya.

Sebagai pembina, KH. Khaitami M. Nuh merasa tidak puas dengan

kegiatan IRBANA yang dianggap monoton, yang hanya dirasakan bagi para

pengurus dan anggota saja, tetapi ingin melangkah lebih jauh yang dirasakan

manfaatnya bagi masyarakat luas. Maka diadakan suatu kegiatan tabligh akbar

dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah setiap bulan Muharram dengan

memberikan santunan bagi anak-anak yatim dan mengundang muballigh terkenal.

Di saat itulah sebagai pembina, KH. Khaitami M.Nuh menyampaikan

tentang keadaan umat yang sesungguhnya, umat masa kini dan masa mendatang

serta di saat itu pula pembina menyampaikan program kedepan dan perlunya suatu

tempat pembinaan umat berupa Islamic Center, sebagaimana pada saat kejayaan

umat Islam Dinasti Abbasiyah saat Khalifah Al-Makmun putra Harun Al-Rasyid,

adanya suatu bangunan yang disebut Bait Al-Hikmah, suatu bangunan yang

berbentuk mercusuar, yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat berdiskusi,

tempat perkuliahan, tempat kumpulnya para ilmuan, bahkan tempat

observatorium, dan khalifah sendiri ikut di dalamnya.

Dengan diilhami sejarah kejayaan Islam tersebut, maka sebagai pembina,

KH. Khaitami M. Nuh merasa perlu adanya pembangunan gedung yang saat ini

disebut Darul Aitam (Rumah Berbagai Yatim), yang berfungsi sebagai Islamic

Center, tempat pembinaan anak-anak yatim, baik yatim yang ditinggalkan

Page 53: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

42

bapaknya, lebih-lebih yatim yang ditinggalkan ilmu dan adabnya, yang

diharapkan berfungsi seperti Bait Al-Hikmah yang sesungguhnya.

Darul Aitam dibangun di atas tanah seluas 260 M², yang diawali dengan

pembebasan tanah seharga Rp. 600.000.000,- saat itu, dan penyandang dana

terbesar pada saat itu adalah H. Kemas Thaher, H. Hafani, H. Darmin dan H.

Ajmal, selainnya berupa amal jariyyah atau wakaf para warga, para dermawan,

kampung baru dan sekitarnya bahkan dari berbagai wilayah Jakarta. Darul Aitam

mulai dibangun pada 10 Muharram 1432 H, pada hari itu merupakan hari yang

yang bersejarah bagi masyarakat Kampung Baru khususnya, dibangun bangunan

setinggi empat lantai dengan total biaya sekitar Rp. 2.950.000.000,- (dua milyar

sembilan ratus lima puluh juta rupiah)2.

Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat dibangun empat lantai, terdiri dari:

Lantai Dasar, tempat koperasi, menjual alat-alat tulis, buku-buku, kitab bacaan

santri, Al-Qur’an, makanan, minuman, dan foto copy yang pelayannya ditugaskan

kepada santri secara bergiliran. (1) Lantai pertama berupa ruang Aula: difungsikan

sebagai mushola, tempat pertemuan, kuliah umum, ta’lim bulanan, khatmil

qur’an, tempat diskusi, perpustakaan, resepsionis dan tempat pesta pernikahan. (2)

Lantai Kedua, berupa ruang kelas: terdiri dari 3 ruang pokok yang difungsikan

sebagai tempat belajar santri tingkat SD, SMP, SMA, tempat pembinaan

mudabbir, perkuliahan mahasiswa S1, dan 1 ruang loby sekaligus sebagai ruang

sekretariat, dan satu ruang administrasi dan dokumentasi. (3) Lantai Tiga, ruang

asrama: terdiri dari 2 ruang besar, yang difungsikan sebagai tempat menginap

2 DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 19 Maret 2017

Page 54: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

43

santri putra dan putri, tempat perkuliahan mahasiswa S2, dan satu ruang loby

sebagai ruang sekretariat sekaligus sebagai ruang pengasuhan (mudabbir), dapur

umum dan dua buah kamar mandi. (4) Lantai Empat, ruang multi fungsi: terdiri

dari 2 ruang kamar yang berfungsi sebagai kamar pengasuh (mudabbir), 1 ruang

kuba tempat rapat pengurus, dan halaman lantai atas tempat bermain untuk para

santri dan mudabbir.

Gedung Darul Aitam berdiri dengan megah, memiliki arsitektur ala timur

tengah, telah memiliki kekuatan berupa badan hukum dibawah suatu Yayasan

yang bernama “Aqshal Ghayat”, Notaris Nilda, SH SK. Menteri Kehakiman dan

HAM RI No. C-862.HT.03.02-TH.2002 Tanggal 19 Juni 2002 SK. Kepala Badan

Pertanahan No. 3-X.A-2004 Tanggal 4 Maret 20043.

Aqshal Ghayat memiliki arti “puncaknya tujuan”, maksudnya yaitu

ibadah, nama tersebut terbentuk atas pemerakasa salah seorang pendiri yaitu KH.

Khaitami M. Nuh, yang telah disepakati dalam suatu rapat pengurus, dan

diharapkan dengan nama tersebut setiap orang yang berkiprah dalam yayasan itu

semuanya bernuansa ibadah, setiap orang yang melangkahkan aktifitasnya

bertujuan li’laa’i kalimatillah, bukan untuk kekayaan dunia tetapi untuk kekayaan

akhirat. Sehingga di depan bangunan Darul Aitam terpampang tuliasan ayat Al-

Qur’an

ينصركم ويثبت أقدامكم إن تنصروا للاه

Artinya: jika kalian menolong agama Allah, maka (Dia) Allah akan

menolongmu dan akan meneguhkan pendirian kalian). (QS. Muhammad :

7).

3DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 19 Maret 2017

Page 55: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

44

C. Visi dan Misi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat

Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus

menetapkan visi dan misi organisasi. Visi dan misi organisasi menyajikan

kerangka kerja yang menuntun suatu nilai dan kepercayaan organisasi. Pernyataan

visi dan misi organisasi memainkan peranan penting dalam strategi

pengembangan sistem kualitas. Visi dan misi memberikan identitas organisasi dan

pemahaman terhadap arah yang ingin dituju4.

Visi (vision) adalah suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh sebuah

organiasi di masa yang akan datang. Sedangkan misi (mission) adalah suatu

pernyataan sikap tentang aktivitas dari perusahaan atau organisasi.5

Adapun visi dari Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat adalah :

Membentuk generasi Qur’ani sebagai penghafal dan pengamal Al-Qur’an.

Adapun misi dari Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat adalah :

a. Menciptakan/Kaderisasi Qari-qari’ah yang fashih, mahir dan terampil.

b. Menciptakan hafidz-hafidzah yang alim.

c. Menciptakan generasi yang berkarakter Islami.

d. Menciptakan generasi yang menguasai IPTEK selaras dengan IMTAK

e. Pembiasaan ibadah harian dengan Istiqamah dan Istiqror

f. Menanamkan dan mengutamakan sifat keteladanan dan ketawaduan

4 DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Ketua Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 19 Maret 2017 5 Vibcent Gasdpersz, Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1997), Cet Ke-1, h, 3.

Page 56: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

45

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi pada Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat terdiri dari

Badan pendiri dan Badan pengurus.

Badan Pendiri

Ketua/Pembina : DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA

Anggota : Kemas H. Taher

Pengawas : Drs. Syamsu

Anggota : 1. H. Abdurrahim

2. H. Darmin

Badan Pengurus

Ketua Umum : Drs. H. Ahmad Seadie, MA

Ketua : Hanafi

Sekretaris Umum : Aminulloh, S.Pd.I

Sekretaris : Abdul Rahman, S.Kom

Bendahara Umum : Hamim Bin Janim

Bendahara : H. Hapani

Page 57: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

46

ANGGOTA/ SEKSI-SEKSI :

1. H. Muksin

2. H. Mustopa H.M. Abd. Halim

3. H. Azmal

4. Khotib Bin Mursid

5. Muhammad

6. Hasbiallah H. Mustopa

7. Matsani

8. Sapi’ih

E. Kegiatan Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat

a) Kegiatan Harian

Pesantren Terbuka (PESBUK) Darul Aitam Aqshal Ghayat

b) Kegiatan Mingguan

1. Majelis Ta’lim orang tua (laki-laki) setiap malam Selasa ba’da Maghrib

di musholla Al-Bayyinah

2. Majelis Ta’lim kaum Ibu setiap Selasa ba’da ba’da Dzuhur di musholla

Al-Bayyinah

3. Majelis Ta’lim remaja setiap malam Rabu ba’da Isya di musholla Al-

Bayyinah

4. Dzikir dan do’a bersama setiap malam Jum’at di kediaman DR. KH.

Haitami M. Nuh, MA

Page 58: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

47

c) Kegiatan Bulanan

Santunan Yatama setiap Minggu ketiga

d) Kegiatan Tahunan

1. Tour Dakwah dan Bakti Sosial

2. Tadabbur Alam

3. Pawai Obor Sambut Ramadhan

4. I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan

5. Nuzululqur’an

6. Peringatan 10 Muharram dan Santunan 1000 anak-anak yatim

Page 59: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

48

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian

Dalam menganalisis bentuk dan teknik komunikasi persuasif yang KH.

Khaitami, penulis menggunakan teori komunikasi persuasif dari Jalaludin

Rakhmat. Komunikasi persuasif yaitu didefinisikan sebagai proses mempengaruhi

dan mengendalikan pendapat, perilaku, dan tindakan orang lain melalui

pendekatan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas

kehendaknya sendiri. Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau fenomena yang

menunjukan suatu perubahan yang terus menerus dalam konteks waktu, setiap

pelaksanaa atau perlakuan secara terus-menerus

Dengan demikian penulis akan menjelaskan dan menggambarkan hasil

temuan data dengan model dan teori yang penulis gunakan. Melalui teori dan

model yang penulis gunakan penulis dapat memahami bagaimana bentuk dan

teknik komunikasi persuasif KH. Khaitami dalam menarik minat para donatur

melalui darul aitam yayasan aqshal ghayat jakarta barat.

Dari data yang ditemukan, bentuk dan teknik komunikasi yang digunakan

KH. Khaitami dalam menarik minat para donatur melalui darul aitam yayasan

aqshal ghayat jakarta barat yaitu melalui bentuk komunikasi persuasif melalui

bentuk dakwah, yaitu merupakan bentuk aktivitas komunikasi persuasif yang

bersifat menyerukan seperti layaknya orasi namun sifatnya mengajak orang-orang

untuk berjalan ke jalan yang benar. Sehingga, aktivitas ini memerlukan bahasa

persuasif yang dapat membuat orang yang mendengar pesan tersebut menjadi ikut

Page 60: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

49

pengaruh dalam bahasa dan kata-kata yang disampaikan. Dalam hal ini KH.

Khaitami memposisikan dirinya setara dengan komunikan (donatur) demi

terwujudnya komunikasi persuasif yang KH. Khaitami inginkan yaitu para

donatur menyumbangkan sebagian hartanya kepada darul aitam.

Penulis juga menemukan tidak sedikit hambatan dalam proses komunikasi

persuasif KH. Khaitami dalam menarik minat para donatur, beberapa respon

negatif dari para donatur mengingat dalam setiap kesempatan KH. Khaitami

memberikan dakwah berupa pesan/ceramah agama tersebut dinilai bernada

sindiran terhadap kejadian yang nyata terhadap kehidupan para donatur. Hal ini

menjadi hambatan dalam proses komunikasi KH. Khaitami terhadap para donatur

karena di dalam pikiran dan hati para donatur tidak sejalan dengan apa yang ada

dipikiran oleh KH. Khaitami. Kemudian dalam setiap dakwahnya terdapat

beberapa pesan-pesan agama mulai dari masalah fiqih, keutamaan sholat,

keutamaan seorang muslim yang di dalam rumahnya terdapat anak yatim, dan

kewajiban muslim menjaga dirinya dan keluarganya.

B. Analisis Data

1. Bentuk komunikasi persuasi DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA

a. Bentuk Komunikasi Persuasif

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, secara garis besar

dalam mengimplementasikan komunikasi persuasif KH. Khaitami

menggunakan bentuk komunikasi persuasif berupa dakwah.

Aktivitas komunikasi persuasif KH. Khaitami berupa dakwah

sebagai proses komunikasi penyampaian ajaran ideal Islam selama ini

Page 61: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

50

tidak mempunyai kekuasaan untuk membawa masyarakat kepada

perubahan ke arah yang lebih baik. Ada banyak faktor yang menjadi

penyebabnya, salah satunya karena dakwah yang selama ini dilakukan

cenderung kering, impersonal, dan hanya bersifat informatif belaka,

belum menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Fenomena

ini mengindikasikan masih teralienasinya dakwah dari realitas sosial

masyarakat di sekitarnya.

Salah satu cara paling tepat dalam penyampaian materi dakwah

agar terlihat menarik adalah dengan menggunakan komunikasi persuasif,

karena ia merupakan sarana dalam penyampaian pesan dapat dilakukan

dengan suatu ajakan atau seruan tanpa merasa dipaksa. Karena

sesunguhnya dakwah bukanlah propaganda yang memaksakan kehendak

orang lain. Dengan demikian, kegiatan dakwah pada dasarnya sebagai

suatu proses komunikasi antara seorang komunikator dan komunikan

dalam mengupayakan perubahan perilaku seseorang menjadi lebih baik

dari sebelumnya, karena dengan komunikasi seseorang dapat

menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya kepada

orang lain dan dapat memberikan hiburan, memberikan inspirasi,

meyakinkan atau mengajak untuk berbuat sesuatu.

Komunikasi persuasif selain sebagai sarana penyampaian pesan, ia

pun merupakan sarana penyampaian materi dakwah agar selalu menarik,

aktual, dan mempunyai efek pesan terhadap persuader maupun persuadee

nya. Sehingga cara penyampaian dakwah melalui komunikasi persuasif

dapat dilakukan dimanapun tanpa terkecuali yang dilakukan oleh KH.

Page 62: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

51

Khaitami dalam menarik minat para donatur melalui darul aitam yayasan

aqshal ghayat, sehingga komunikasi persuasif tersebut mempunyai ciri

khas tersendiri.

Komunikasi persuasif dilakukan untuk mempengaruhi sikap,

pendapat, dan perilaku orang lain dalam upaya mewujudkan suatu

perubahan sikap dan biasanya persuasif akan tercapai karena karakteristik

pembicara, yang pada analisis penelitian ini dilakukan oleh KH. Khaitami

dengan menggunakan media dakwah sebagai daya tarik terhadap

persuadee, dan terbukti dakwah yang di sampaikan oleh KH. Khaitami

merupakan alat persuasif yang paling efektif yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan peneliti, KH. Khaitami menggunakan

pendekatan komunikasi persuasif metode icing, yaitu upaya menyusun

atau menata pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar,

dilihat, atau dibaca dan orang memiliki kecenderungan untuk mengikuti

apa yang disarankan oleh pesan tersebut. Pada prakteknya kegiatan

persuasif ini adalah seni menata pesan yang dilakukan secara terus

berulang hingga menarik minat persuadee untuk mengikuti imbauan-

imbauan persuader.

Melalui pendekatan persuasif inilah yang KH. Khaitami gunakan

untuk menarik minat para donatur melalui darul aitam yayasan aqshal

ghayat Jakarta Barat agar mendonasikan hartanya untuk kepentingan para

yatim dan kegiatan yang di adakan darul aitam yayasan aqshal ghayat.

Menurut KH. Khaitami mengajak orang untuk berbuat kebaikan dalam

hal ini sedekah bukanlah hal yang mudah, perlu pendekatan-pendekatan

Page 63: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

52

yang dilakukan secara terus menerus dan membutuhkan waktu yang tidak

sebentar untuk mengajak mereka para donatur.

2. Teknik komunikasi persuasi DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA

a. Teknik Komunikasi Persuasif

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara, secara garis besar

dalam mengimplementasikan komunikasi persuasif KH. Khaitami

menggunakan beberapa teknik-teknik komunikasi persuasif. Menurut

Effendy, teknik komunikasi ada 5, yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Teknik Asosiasi

Teknik Asosiasi adalah penyajian proses komunikasi dengan

cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang

sedang menarik perhatian khalayak. Dalam teknik ini Bapak

Khaitami menggambarkan peristiwa tentang anak yatim yang

ditinggalkan ilmu dan adabnya.

“Yatim itu anak yang ditinggal wafat oleh bapak ibunya

sejak masih kecil. Dapat kita bayangkan bagaimana

menderitanya anak-anak yang tidak lagi berkumpul dengan

orang tuanya. Oleh sebab itu maka di lingkungan ini perlu

dibinanya anak-anak yatim, karena yang paling menyedihkan

itu sudah yatim lalu yatimul adab wal fikr (ditinggalkan adab

dan ilmu). Maka perlu adanya pembangunan gedung yang

saat ini disebut Darul Aitam (Rumah Berbagai Yatim), yang

berfungsi sebagai Islamic Center, tempat pembinaan anak-

anak yatim, baik yatim yang ditinggalkan bapaknya, lebih-

lebih yatim yang ditinggalkan ilmu dan adabnya, yang

diharapkan berfungsi seperti Bait Al-Hikmah yang

sesungguhnya.

Menurut uraian di atas, KH. Khaitami saat ini generasi

muda bangsa indonesia semakin merosot nilai akhlak dan moralnya.

Page 64: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

53

Trend dan figur artis barat serta kebudayaannya dijadikan kiblat

mode, akhirnya budaya bangsa Indonesia yang terkenal sopan dan

penuh tata krama semakin punah karena ditinggal oleh generasi

penerusnya.

Hal tersebutlah yang sangat membuat KH. Khaitami miris,

KH. Khaitami sangat menyayangkan semakin bobroknya akhlak

remaja masa kini, karena ada ungkapan yang berbunyi “maju bangsa

karena akhlak, akhlak rusak hancurlah bangsa”. Sukses tidaknya

suatu bangsa mencapai tujuan hidupnya tergantung atas

berkomitmen atau tidaknya bangsa itu terhadap nilai-nilai akhlak.

Jika bangsa tersebut sangat memperhatikan akhlak maka bangsa itu

akan sukses, dan sebaliknya jika ia mengabaikan maka bangsa itu

pun akan hancur.

Maka dari itu dengan mendirikan Darul Aitam Yayasan

Aqshal Ghayat, beliau mencoba mengajak para donatur untuk

memikirkan regenerasi anak bangsa yang penghafal dan pengamal

Al-Qur’an. Mendirikan Darul Aitam (rumah yatim) bukan hanya

untuk membuat para yatim singgah saja karena ditinggal oleh orang

tuanya, tetapi juga untuk menanamkan pendidikan akhlak di

dalamnya. Karena pada dasarnya banyak ajaran yang memiliki

unsur-unsur spiritual dan mengajarkan pada etika bermasyarakat.

KH. Khaitami mengatakan bahwa kita sebagai muslim harus

menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh kelembutan,

adab (tata krama), etika, dan moral kepada setiap sesama manusia,

Page 65: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

54

karena pada intinya agama Islam turun ke dunia ini untuk

memperbaiki akhlak manusia pada masa itu (zaman jahiliyah).

Sesuai dengan ayat Al-quran yang berbunyi Innama bu'itstu

liutammima makarima al akhlaq, yang artinya sesungguhnya Islam

itu turun untuk memperbaiki akhlaq manusia. Inti dari ajaran Islam

sesungguhnya adalah kemuliaan akhlak, perbaikan akhlak, dan budi

pekerti. KH. Khaitami menungkapkan jika kita mau berprilaku

dengan akhlak yang mulia dan sempurna, maka berpeganglah

pada Alquran dan Hadits pahami makna yang terkandung di

dalamnnya.

Dalam dakwahnya KH. Khaitami berpesan bahwa kita

sebagai manusia memang tidak ada yang sempurna dan tidak akan

luput dari kesalahan. Namun, kita tidak boleh pasrah begitu saja,

Allah mengutus Nabi Muhammad SAW dengan tujuan sebagai

prototipe atau panutan umat manusia untuk berakhlak mulia. Maka

dari itu, kita sebagai umat Rasulullah SAW wajib menjadikan beliau

sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik) dalam segala segi

kehidupan, karena dengan demikian aspek kehidupan kita sudah

berislam secara kaffah (total).

b) Teknik Integrasi

Teknik yang direalisasikan bapak Khaitami salah satunya

adalah teknik integrasi, dimana KH. Khaitami dalam menyampaikan

pesan/ceramah sering kali menggunakan kata “kita” dengan tujuan

menyatukan diri dengan para donatur, KH. Khaitami juga

Page 66: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

55

mengaitkan pengalaman pribadinya, terutama dalam menyikapi

permasalahan yang ada yaitu pentingnya suatu bangunan yang

diperuntukkan dalam membangun generasi pengamal dan penghafal

qur’an terutama dengan keprihatinan dan mengurus anak yatim.

“Yang utama adalah takut, takut dengan Allah. Kalau takut,

maka kita akan takut kehilangan cinta dan kasih dari Allah,

karena kita tidak membantu dan membina anak yatim. Kalau

kita ingin dicintai dan mendapat kasih dari Allah kita harus

mencintai anak yatim, dengan begitu insya Allah di akhirat

nanti kita dapat berkumpul kembali seperti hadits yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW”1

ه وسههى: أوا و . عه صههى للاه زة قال قال رسىل للاه عه أب هز

ىهما كافم انتى ف انجىهت هكذا و بهابت وانىسطى وأشار ب أشار بانسه

Artinya: Dari Sahal Bin Sa’ad Radhiallahu’anhu dia berkata:

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan

orang yang menangggung anak yatim (kedudukannya) di surga

seperti ini”, kemudian beliau Shallaallahu’alaihi wa sallam

mengisyaratkan jari telunjuuk dan jari tengah beliau

shallallahu’alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan

keduanya. (HR Bukhari)

Hadits di atas memberikan motivasi kepada kita untuk mau

peduli terhadap anak yatim. Orang yang mau peduli terhadap anak

yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh kedudukan

yang tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad Saw.

Layaknya jari telunjuk dan jari tengah. Anak-anak yatim

membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk

perkembangan kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan

1 DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017

Page 67: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

56

hal tersebut, karena ayah atau ibunya sudah meninggal. Maka,

diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua

untuk menuntun mereka ke jalan yang benar. Tanpa perhatian dan

kasih sayang, anak-anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat

tumbuh secara seimbang antara jasmani dan rohaninya, sehingga

memungkinkan anak mengalami perkembangan yang timpang.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw menganjurkan umat Islam agar

mau menggantikan peran ayah dan ibunya dengan jaminan surga

yang berdekatan dengan surga nabi. Selama ini, pengertian

menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja.

Sedang yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal

anak-anak yatim yang tinggal di panti maupun di rumahnya

sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu yang menjadi tempat

curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian bantuan

untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi

yang intens untuk memahami kebutuhan psikologis maupun

pengembangan bakat minat anak yang bermanfaat bagi masa

depannya.

Menurut uraian di atas KH. Khaitami mencoba

memposisikan dirinya sebagai donatur. Teknik yang dilakukan ini

setidaknya mampu membangkitkan rasa semangat para donatur

untuk mendonasikan hartanya ke darul aitam yayasan aqshal

ghayat. Sebagai umat islam, sudah sepatutunya kita memikirkan

generasi ummat yang baik dalam pikirannnya serta sehat jasmani

Page 68: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

57

dan rohaninya. Oleh karena itu, KH. Khaitami memikirkan tentang

bagaimana jika kita ummat Islam harus mempunyai suatu

bangunan yang berfungsi sebagai Islamic Center yang di dalamnya

di peruntukkan untuk sebagaimana pada saat kejayaan umat Islam

Dinasti Abbasiyah saat Khalifah Al-Makmun putra Harun Al-

Rasyid, adanya suatu bangunan yang disebut Bait Al-Hikmah,

suatu bangunan yang berbentuk mercusuar, yang berfungsi sebagai

perpustakaan, tempat berdiskusi, tempat perkuliahan, tempat

kumpulnya para ilmuan, bahkan tempat observatorium, yang

khalifah ikut sendiri di dalamnya.

Dengan diilhami sejarah kejayaan Islam tersebut, maka

sebagai pembina, KH. Khaitami M. Nuh merasa perlu adanya

pembangunan gedung yang saat ini disebut Darul Aitam (Rumah

Berbagai Yatim), yang berfungsi sebagai Islamic Center, tempat

pembinaan anak-anak yatim, baik yatim yang ditinggalkan

bapaknya, lebih-lebih yatim yang ditinggalkan ilmu dan adabnya,

yang diharapkan berfungsi seperti Bait Al-Hikmah yang

sesungguhnya.

c) Teknik Icing

Teknik selanjutnya, KH. Khaitami menggunakan teknik

icing, yaitu dalam menimplementasikan kepada para donatur bapak

Khaitami sering kali menata pesan-pesan yang digunakan, tentunya

dengan kata-kata yang jelas, masuk akal dan mudah dipahami

Page 69: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

58

sehingga menimbulkan emotional appeal pada diri masing-masing

donatur.

“Setiap orang yang melangkahkan aktivitasnya untuk

kepentingan Agama Allah, bertujuan li’laa’i kalimatillah,

bukan untuk kekayaan dunia tetapi untuk kekayaan akhirat”.2

Uraian di atas menunjukan teknik komunikasi persuasif

dalam penataan pesan yang mengandung makna emosional

seseorang khusus bagi donatur, mengenai bagi siapa saja yang

berjalan dijalan agama Allah SWT, maka sesungguhnya kekayaan

yang didapat bukan hanya sekedar di dunia melainkan sampai

akhirat.

d) Teknik Pay off dan Fear arrousing

Teknik selanjutnya yang dilakukan bapak Khaitami adalah

teknik pay off dengan mengadakan program usaha koperasi sebagai

salah satu program unggulan dan dijadikan penanganan profesi bagi

para yatim untuk berwirausaha dan menyikapi problematika

kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang ekonomi, dimana

dalam program tersebut membantu para yatim yang bermasalah

dalam segi finansial, menggunakan keterampilannya sebagai

antisipasi kekurangan biaya. Salah satu pelaksanaannya adalah

dengan membuat keterampilan tangan, menjual alat tulis sekolah,

dan lain sebagainya.

2 DR. KH. Khaitami M. Nuh, MA, Wawancara Pribadi, 19 Maret 2017

Page 70: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

59

Kemudian KH. Khaitami juga menggunakan teknik fear

arrousing, yang dalam teknik ini bapak Khaitami memiliki beberapa

strategi, seperti menyampaikan hal-hal yang sifatnya kepada

kebaikan sebagai bentuk reward dan menerangkan akibat bagi

seseorang yang melakukan keburukan sebagai bentuk punishment.

“Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang

terdapat didalamnya anak yatim yang diperlakukan dengan

baik. Dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah

yang didalamnya terdapat anak yatim tetapi anak itu

diperlakukan dengan buruk”.3

ه ب باند ت انهذي كذ وال حض عهى طعاو ,فذنك انهذي دع انتى أرأ

ه انمسكه م نهمصه انهذه هى ,هىن انهذه هى عه صالتهى سا ,فى

ومىعىن انماعىن ,زاءون

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak

menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka

kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-

orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat

riya' . Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Dari uraian surat al-Ma’un tersebut, KH. Khaitami mencoba

menumbuhkan minat para donatur dengan secara jelas menerangkan

kandungan dari ayat tersebut bahwa untuk terhindar menjadi orang

yang celaka dalam sholat, maka hendaknya kita harus melihat

kondisi dan memperhatikan anak yatim.

Menurut uraian di atas, Bapak Khaitami mencoba

menjelaskan materi/ceramah dengan teknik pay off dan fear arousing

dengan tujuan para donatur dapat melakukan hal-hal tersebut dengan

3 DR. Khaitami M. Nuh, MA, Pengamatan Langsung, Safari Ramadhan, Buka Puasa

Bersama, Darul Aitam, Jakarta Barat, 9 Juni 2017.

Page 71: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

60

sukarela dan tanpa paksaan terutama dalam menjalankan apa yang

diperintah oleh Allah dan Rasulnya dan menjauhi larangan-Nya.

e) Teknik Red Herring

Dan teknik yang terakhir adalah teknik red herring. Adalah

seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam

perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk

kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang

dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan.

Dalam hal ini Bapak Khaitami menggunakan materi yang dikaji

secara teoritis, namun ada juga yang bersifat praktis.

“Aku (Muhammad SAW) dan pengasuh anak yatim kelak di

surga seperti dua jari ini (Rasulullah SAW menunjuk jari

telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya)”.(H.R

Bukhari). Kemudian dalam hadits yang selanjutnya,

“Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang

terdapat didalamnya anak yatim yang diperlakukan dengan

baik. Dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah

rumah yang didalamnya terdapat anak yatim tetapi anak

itu diperlakukan dengan buruk”.(H.R Ibnu Majah).4

C. Evaluasi dan Analisis Bentuk Komunikasi Persuasif DR. Khaitami

Dalam proses komunikasi yang dilakukan KH. Khaitami dalam

menarik minat para donatur melalui darul aitam yayasan aqshal ghayat,

tentunya ditemukan faktor pendukung serta faktor penghambat di dalamnya.

Hal ini menjadi point penting dalam perkembangan kemajuan darul aitam

kedepannya, sehingga darul aitam merasa walupun saat ini banyak lembaga

4 DR. KH. Khaitami M. Nuh, M. A, Pengamatan Langsung, Ceramah di Darul Aitam

Yayasan Aqshal Ghayat, Jakarta, 5 Agustus 2017.

Page 72: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

61

pengemban amanah ummat di Jakarta Barat, khususnya di kecamatan Kebon

Jeruk darul aitam akan tetap eksis dibawah pengaruh fgur seorang KH.

Khaitami menjadi pilihan para donatur untuk menyumbangkan sebagian

hartanya. Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, dan

ancaman yang penulis sudah rangkum melalui hasil observasi dan wawancara

yang dilakukan penulis, antara KH. Khaitami dan donatur:

1. Kekuatan (Strenght)

a. Komunikator (KH. Khaitami)

Dalam proses komunikasi, seorang komunikator adalah salah

satu faktor pendukung yang sangat penting dengan berperan aktif

dalam menarik minat para donatur yang dalam hal ini adalah tugas

Bapak Khaitami sebagai komunikator yang diantaranya,

mempersiapkan ceramah atau pesan yang ingin disampaikan kepada

donatur, mengadakan pengajian, mengadakan kegiatan evaluasi

bersama para pengurus dan membantu para yatim yang tidak mampu

dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.

Keinginan saya untuk menjadi donatur di darul aitam , karena

saya ingin sekali membantu ikut andil pada acara yang

diadakan darul aitam tersebut. Karena saya melihat darul aitam

mempunyai anak yatim yang banyak dan juga sering

mengundang anak yatim yang bukan bermukim di darul aitam,

sehingga saya yakin uang yang saya donasikan benar-benar

digunakan dengan baik.5

5 Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

Page 73: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

62

b. Media

Media merupakan salah satu faktor pendukung komunikasi,

untuk itu Bapak Khaitami melakukan penyampaian ceramah/pesan

kepada para donatur dengan bantuan komputer dan di presentasikan

kepada para donatur. Menurut hasil observasi, Bapak Khaitami

dengan dibantu pengurus, mengunggah ceramah/pesan melalui blog

dan facebook untuk menarik minat donatur dengan lingkup yang lebih

luas.

“Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat sendiri, memiliki blog

untuk memudahkan akses dalam melihat perkembangan darul

aitam dan mempublikasi kegiatan-kegiatan yang telah, atau

yang akan dilaksanakan. Jadi lebih leluasa bagi para donatur

untuk kegiatan yang akan dilaksanakan dan memberi donasi

agar lebih mudah.”6

c. Umpan Balik

Untuk mengetahui tujuan komunikasi perlunya untuk

memperhatikan umpan balik para donatur atas KH. Khaitami,

ceramah/pesan yang disampaikan dan media yang digunakan untuk

menarik minat para donatur dari awal berdirinya darul aitam hingga

sampai saat ini. Menurut hasil wawancara, para donatur melakukan

beberapa perubahan sikap yang awalnya tidak percaya mendonasikan

hartanya, namun saat ini menjadi donatur tetap di darul aitam yayasan

aqshal ghayat. Tidak hanya itu para donatur juga mengambil bagian

dalam setiap acara yang diadakan darul aitam, dan berperan aktif

6 Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

Page 74: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

63

dalam setiap pengajian diluar yang diadakan oleh darul aitam yayasan

aqshal ghayat.7

Setiap darul aitam yayasan aqshal ghayat mengadakan

kegiatan, kegiatan itu selalu berjalan seperti dengan apa yang

direncanakan di proposal kegiatan yang di ajukan ke para

donatur. Dan setiap kegiatan, acaranya selalu bagus,

menyantuni anak yatim dengan jumlah yang cukup banyak, dan

mengundang para penceramah yang terkenal juga, itulah yang

menarik bagi kami para donatur. Laporan keuangan dibacakan

dengan jelas dan secara transparan, sehingga kami tidak

khawatir uang yang saya donasikan di salah gunakan.8

Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa kekuatan

komunikasi persuasif KH. Khaitami dalam menarik minat para

donatur yaitu dari segi Komunikator itu sendiri yaitu KH. Khaitami,

Media yang digunakan oleh KH. Khaitami, dan Umpan balik

(feedback) dari para donatur dalam menyikapi pesan/ceramah yang

disampaikan oleh KH. Khaitami.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Gangguan

Pesan/ceramah yang disampaikan oleh Bapak Khaitami sudah

seharusnya menjadi hal yang harus diterima oleh para donatur, namun

hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penghambat komunikasi

jika para donatur tidak menanggapi apa yang dimaksud oleh KH.

Khaitami. Gangguan yang biasanya terjadi dalam proses penyampaian

pesan/ceramah yang disampaikan Bapak Khaitami berupa, sound

7 Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

8 Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

Page 75: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

64

system yang kurang memadai, para donatur yang mengobrol satu

sama lain sehingga tidak fokus dengan pesan/ceramah yang

disampaikan, dan pemilihan kata-kata Bapak Khaitami yang sulit

dipahami oleh para donatur.9

3. Peluang (Opportunity)

b. Kepentingan donatur

Mengikuti kegiatan-kegiatan rutinitas yang ada di Darul Aitam,

merupakan salah satu faktor penghambat yang mempengaruhi para

donatur dalam menerima pesan/ceramah yang disampaikan KH.

Khaitami. Hal ini berlandaskan karena setiap donatur memiliki

berbagai alasan dan kegiatan lainnya, seperti bekerja, mengurus

rumah, berwiraswasta dan lain-lain. Sedangkan Bapak Khaitami dan

pengurus darul aitam sudah menyesuaikan waktu masing-masing para

donatur, baik dalam kegiatan darul aitam maupun kegiatan luar

lainnya.

c. Motivasi donatur

Menurut hasil observasi dan wawancara, masing-masing donatur

memiliki keinginan, kebutuhan dan kekurangan yang berbeda-beda.

Namun hal tersebut dijadikan motivasi KH. Khaitami untuk terus

memberikan pesan/ceramah serta pendekatan melalui pengajian,

membuka diskusi dengan para donatur dan mencari tahu apa yang

belum diketahui para donatur tentang darul aitam melalui internet dan

media sosial.

9 Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

Page 76: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

65

“Untuk masalah penghambat, hampir saya bisa katakan tidak

ada ya, karena anak-anak panitia darul aitam ini yang bertugas

menyebar proposal langsung door to door, dari rumah ke

rumah jadi bisa saya pastikan donasi yang saya berikan sampai

kepada yang berhak menerimanya yaitu anak yatim yang ada di

darul aitam.”10

4. Ancaman (Threats)

d. Prasangka donatur

Kegiatan-kegiatan yang diadakan di Darul Aitam oleh KH.

Khaitami, seperti santunan yatim piatu setiap bulan dan setiap tahun,

menghafal al-quran, pengajian rutin untuk kalangan ibu-ibu, bapak-

bapak, remaja dan anak-anak, pesantren terbuka, mengadakan wisuda

hafidz/hafidzah setiap tanggal 17 Ramadhan. Kegiatan tersebut

menjadi bukti kepada masyarakat bahwa dana yang mereka donasikan

adalah untuk kegiatan yang bermanfaat bagi para yatim, namun ada

saja donatur yang khawatir bahwa donasi yang mereka berikan akan

di salah gunakan. Faktor inilah yang sering menjadi penghambat

dalam kegiatan komunikasi persuasif Bapak Khaitami. Sehingga KH.

Khaitami meyakinkan donatur dengan melakukan kegiatan-kegiatan

yang sudah dijadwalkan oleh para pengurus serta menarik minat

masyarakat luas untuk ikut serta sebagai donatur di darul aitam.

“Untuk masalah menghambat yang tidak memiliki uang cash,

darul aitam sudah menyiapkan nomor rekening yang sudah

disiapkan, kalau-kalau ada yang ingin berdonasi memlalui

transfer.”11

10

Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017 11

Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017

Page 77: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

66

KH. Khaitami dalam mengembangkan darul aitam tidak hanya

untuk menyantuni anak yatim saja tetapi berusaha untuk memberikan

pendidikan yang baik kepada anak-anak yatim yang memiliki kekurangan

ekonomi untuk menuntut ilmu.12

Berikut ini beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan oleh

darul aitam dan KH. Khaitami selaku ketua darul aitam yayasan aqshal

ghayat, baik yang diadakan di gedung darul aitam yayasan aqshal ghayat,

maupun yang diadakan di luar.

Gambar 4.113

Ceramah Agama oleh Bapak Khaitami

12

Wawancara Pribadi dengan donatur Arizal, 20 April 2017 13

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Safari Ramadhan Buka

Puasa Bersama, Jakarta 9 Juni 2017

Page 78: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

67

Gambar 4.214

Santunan Kepada Para Yatim

Gambar 4.315

Santunan Perwakilan Bank Mandiri

Kepada Darul Aitam

14

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Santunan Yatim Tahun Baru

Islam, Jakarta, 24 Desember 2016 15

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Buka Bersama Dan Santunan

Bank Mandiri, Jakarta 4 Juli 2014

Page 79: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

68

Gambar 4.416

Bapak Khaitami dalam mengisi acara

di salah satu Kediaman Donatu

Gambar 4.517

Bapak Khaitami Meresmikan Darul Aitam

ke- VII di Daerah Labuan, Serang, Banten

16

Dokumentasi Langsung Peneliti, Pada Acara Haul di salah satu kediaman Donatur,

Jakarta, 26 Agustus 2017 17

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Peresmian Darul Aitam Ke-

VII, Banten, 19 Desember 2013

Page 80: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

69

Gambar 4.618

Penampilan Musikalisasi Al-Qur’an

oleh Para Siswi Darul Aitam

Gambar 4.719

Pengukuhan Hafidz/Hafidzah Pada Acara

Haflah Nuzulul Qur’an

18

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Santunan 1000 Yatim,

Jakarta, 24 November 2013 19

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Pengukuhan

Hafidz/Hafidzah, Jakarta, 4 Agustus 2012

Page 81: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

70

Gambar 4.820

Pengukuhan Hafidz/Hafidzah Pada Acara

Haflah Nuzulul Qur’an

Gambar 4.921

Pawai Obor Santriwati Darul Aitam dalam Menyambut Bulan

Suci Ramadhan 14

20

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat, Pengukuhan

Hafidz/Hafidzah, Jakarta, 4 Agustus 2012 21

Dokumentasi Pribadi Darul Aitam yayasan Aqshal Ghayat, Pawai Obor Keliling

Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1438 H, Jakarta, 26 Mei 2017

Page 82: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah dan hasil penelitian yang

telah peneliti lakukan didapatkan beberapa kesimpulan yang berkenaan

dengan komunikasi persuasif Bapak Khaitami dalam menarik minat para

donatur di darul aitam yayasan aqshal ghayat. Dari kesimpulan tersebut

peneliti dapat menemukan bentuk komunikasi persuasif seperti apa yang

digunakan Bapak DR. Khaitami dalam menarik minat para donatur melalui

darul aitam yayasan aqshal ghayat. Di antaranya sebagai berikut:

1. Dalam setiap dakwah ceramah/pesan agama yang diberikan oleh Bapak

Khaitami, Bapak menggunakan dakwah bil lisan dan bil hal, yaitu

dakwah dengan ucapan dan perbuatan nyata. Dakwah dengan ucapan

diantaranya berdoa pada setiap kegiatan yang dilakukan di darul aitam

baik yang dilakukan para santri maupun para donatur, pengajian rutin

minggu pagi, dan pemberian nasehat kepada para santri. Adapun dakwah

dengan menggunakan perbuatan nyata diantaranya mengadakan santunan

1000 yatim pada setiap bulan Ramadhan, peringatan hari besar Islam

seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, dan menggelar

proses wisuda bagi para santri yang telah hafidz Al-Qur’an.

2. Dalam melaksanakan upaya komunikasi persuasif agar lebih efisien dan

intensif Bapak Khaitami menggunakan strategi komunikasi antar pribadi

dengan teori komunikasi persuasif dan menggunakan metode icing, yaitu

Page 83: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

72

upaya menyusun atau menata pesan sedemikian rupa agar enak didengar,

dilihat, atau dibaca dan orang memiliki kecendrungan untuk mengikuti

apa yang disarankan oleh pesan tersebut.

3. Dalam setiap penyampaian pesan/ceramah yang disampaikan Bapak

Khaitami selalu berpesan kepada para donatur dan para santri dengan

menggunakan teori komunikasi persuasif dengan metode Pay Off and

Fear arousing yang sifatnya mengajak kepada kebaikan dengan

menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah akan dapat pahala

surga namun sebaliknya akan mendapatkan ganjaran berupa azab yang

sangat pedih sebagai fear arousing.

B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Donatur

Dalam proses komunikasi yang dilakukan Bapak Khaitami dalam

menarik minat para donatur, tentunya ditemukan faktor pendukung serta

faktor penghambat di dalamnya. Dari hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan penulis, anatara Bapak Khaitami dan donatur, sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. Komunikator (Bapak Khaitami)

Dalam proses komunikasi, seorang komunikator adalah salah

satu faktor pendukung yang sangat penting dengan berperan aktif

dalam menarik minat para donatur yang dalam hal ini adalah tugas

Bapak Khaitami sebagai komunikator yang diantaranya,

mempersiapkan ceramah atau pesan yang ingin disampaikan kepada

donatur, mengadakan pengajian, mengadakan kegiatan evaluasi

Page 84: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

73

bersama para pengurus dan membantu para yatim yang tidak mampu

dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.

b. Media

Media merupakan salah satu faktor pendukung komunikasi,

untuk itu Bapak Khaitami melakukan penyampaian ceramah/pesan

kepada para donatur dengan bantuan komputer. Menurut hasil

observasi, Bapak Khaitami dengan dibantu pengurus, mengunggah

ceramah/pesan melalui blog dan facebook untuk menarik minat

donatur dengan lingkup yang lebih luas.

c. Umpan Balik

Untuk mengetahui tujuan komunikasi perlunya untuk

memperhatikan umpan balik para donatur atas Bapak Khaitami,

ceramah/pesan yang disampaikan dan media yang digunakan untuk

menarik minat para donatur dari awal berdirinya darul aitam hingga

sampai saat ini. Menurut hasil wawancara, para donatur melakukan

beberapa perubahan sikap yang awalnya tidak percaya

mendonasikan hartanya, namun saat ini menjadi donatur tetap di

darul aitam yayasan aqshal ghayat. Tidak hanya itu para donatur juga

mengambil bagian dalam setiap acara yang diadakan darul aitam,

dan berperan aktif dalam setiap pengajian diluar yang diadakan oleh

darul aitam yayasan aqshal ghayat.

Page 85: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

74

2. Faktor Penghambat

Dalam proses komunikasi, tentunya ditemukan beberapa

hambatan yang dapat menghambat kelanacaran komunikasi tersebut.

Menurut Effendy, hambatan-hambatan komunikasi sebagai berikut:

a. Gangguan

Pesan/ceramah yang disampaikan oleh Bapak Khaitami sudah

seharusnya menjadi hal yang harus diterima oleh para donatur,

namun hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penghambat

komunikasi jika para donatur tidak menanggapi apa yang dimaksud

oleh Bapak Khaitami. Gangguan yang biasanya terjadi dalam proses

penyampaian pesan/ceramah yang disampaikan Bapak Khaitami

berupa, sound system yang kurang memadai, para donatur yang

mengobrol satu sama lain sehingga tidak fokus dengan

pesan/ceramah yang disampaikan, dan pemilihan kata-kata Bapak

Khaitami yang sulit dipahami oleh para donatur, misal kata

“ekspektasi”diartikan oleh para donatur menjadi “ekstasi”.

b. Kepentingan donatur

Mengikuti kegiatan-kegiatan rutinitas yang ada di Darul

Aitam, merupakan salah satu faktor penghambat yang

mempengaruhi para donatur dalam menerima pesan/ceramah yang

disampaikan Bapak Khaitami. Hal ini berlandaskan karena setiap

donatur memiliki berbagai alasan dan kegiatan lainnya, seperti

bekerja, mengurus rumah, berwiraswasta dan lain-lain. Sedangkan

Bapak Khaitami dan pengurus darul aitam sudah menyesuaikan

Page 86: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

75

waktu masing-masing para donatur, baik dalam kegiatan darul aitam

maupun kegiatan luar lainnya.

c. Motivasi donatur

Menurut hasil observasi dan wawancara, masing-masing

donatur memiliki keinginan, kebutuhan dan kekurangan yang

berbeda-beda. Namun hal tersebut dijadikan motivasi Bapak

Khaitami untuk terus memberikan pesan/ceramah serta pendekatan

melalui pengajian, membuka diskusi dengan para donatur dan

mencari tahu apa yang belum diketahui para donatur tentang darul

aitam melalui internet dan media sosial.

d. Prasangka donatur

Kegiatan-kegiatan yang diadakan di Darul Aitam oleh Bapak

Khaitami, seperti santunan yatim piatu setiap bulan dan setiap tahun,

menghafal al-quran, pengajian rutin untuk kalangan ibu-ibu, bapak-

bapak, remaja dan anak-anak, pesantren terbuka, mengadakan

wisuda hafidz/hafidzah setiap tanggal 17 Ramadhan. Kegiatan

tersebut menjadi bukti kepada masyarakat bahwa dana yang mereka

donasikan adalah untuk kegiatan yang bermanfaat bagi para yatim,

namun ada saja donatur yang khawatir bahwa donasi yang mereka

berikan akan di salah gunakan. Faktor inilah yang sering menjadi

penghambat dalam kegiatan komunikasi persuasif Bapak Khaitami.

Sehingga Bapak Khaitami meyakinkan donatur dengan melakukan

kegiatan-kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh para pengurus serta

Page 87: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

76

menarik minat masyarakat luas untuk ikut serta sebagai donatur di

darul aitam.

C. Saran

Secara keseluruhan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Bapak

Khaitami dalam menarik minat para donatur melalui darul aitam yayasan

aqshal ghayat sudah cukup baik, namun ada beberapa poin

kelemahan/kekurangan yang perlu diperbaiki, diantaranya:

1. Perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan dakwah Islam

menyangkut tehnik komunikasi yang digunakan oleh Bapak Khaitami,

materi yang disampaikan dan jadwal kegiatan dakwah agar lebih

diperhatikan.

2. Kepada umat muslim khususnya wilayah kampung baru jakarta barat,

hendaknya menyadari betapa pentingnya lembaga yang menangani para

yatim dan mengelola dana umat dalam kehidupan kita. Sebab tanpa kita

sadari peran dan sumbangsih kitalah yang mengahasilkan generasi

penerus dan penghafal al-qur’an.

3. Perlunya regenerasi kader untuk para calon praktisi atau para calon da’i

atau da’iyah hendaknya ikut berpastisipasi dalam menambah wawasan

keilmuan tentang bagaimana cara berdakwah dimasyarakat yang

disampaikan oleh Bapak Khaitami.

4. Pengurus darul aitam yayasan aqshal ghayat khususnya pada bidang

divisi IT harus memanfaatkan teknologi, seperti membuat blog, atau web

untuk promosi dan inovasi-inovasi yang diperlukan untuk meningkatkan

peran media sosial dan menarik minat para donatur.

Page 88: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurarahman, Oemi. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2001.

Applebaum, Ronald L. dan Anatol, Karl dalam Deddy Djamaluddin Malik dan

Yosal Iriantara, Komunikasi Persuasif. Bandung : Remaja Rosda Karya,

1994.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Brembeck, Wiston dan Howell, William. Persuasion : A means of Social Change,

ed. Deddy Djamaluddin Malik dan Yosal Iriantara (Bandung : PT.Remaja

Rosda Karya , 1994.

Budayatna, dan Mutmainah. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2002

Changara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 1998.

Changara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013

Djuarsa, Sasa Sendjaja, Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.

Aditya Bakti, 2003.

Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Gasdperz, Vincent. Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Griffin, Em. A First Look at Communication Theory. USA, 2003.

Page 89: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

78

Hutagalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta:

PT. Indeks, 2015.

Kasyaf, Ben Akrom. Dahsyatnya Menyantuni Anak Yatim. Jakarta: Al-Maghfiroh,

2012.

Liliweri, Alo. Komunikasi Antar Personal, Jakarta: Kencana 2015.

Liliweri, Alo. Komunikasi Antarpribadi, Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti 1991.

Margono, S. Meteodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Maulana, Herdiyan, and Gumgum Gumelar. Psikologi komunikasi dan Persuasi.

Jakarta: Akademia Permata, 2013.

Moelong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007.

Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Nasional, Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2004.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1985.

Rakhmat, Jalaludin. Retorika Modern Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Robbins, James dan Jones, Barbara. Komunikasi yang Efektif. Jakarta: CV.

Pedoman Ilmu Jaya, 1995

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013.

Rousydiy, T. A. Lathief. Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi.

Medan: Rimbow, 1995

Shadely, Hasan. Ensiklopedia Khusus. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005.

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Bina Aksara, 1985.

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 1998.

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: Pustaka Setia, 2015

Page 90: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

79

Susanto, Phil Astrid. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Binacipta,

1977.

Syamsyul, M. Arifin Abu dkk. Anak Yatim Kajian Fikih & Realitas Sosial,

Sidogiri: Pustaka Sidogiri, 2005.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Piatu”, Kamus Bahasa Indonesia

edisi revisi, Jakarta : Balai Pustaka, 1995.

W, Suranto A. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi Untuk

Meningkatkan Kinerja Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana, 2005.

Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

www.hukum-online.com

http://www.piss-ktb.com/2015/12/4595tafsir-qs-muhammad-ayat-7-maksud.html,

Page 91: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Page 92: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Page 93: KOMUNIKASI PERSUASIF DR. K.H. KHAITAMI M. NUH, M.A …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37226/1/AHMAD... · Teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah