Upload
jona-tan
View
23
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT PAP Kompresor 2015
Citation preview
KOMPRESORPerancangan Alat Proses
Abdul Wahid Surhim
2015
Rujukan
• Campbell, J. M. 1992. Gas Conditioning and Processing: Equipment Modules, Volume 2.
• Hanlon, Paul C. 2001. Compressor Handbook. McGraw-Hill Companies, Inc.
Jenis-jenis Kompresor
Kompresor
Positive Displacement
Reciprocating
Piston
Plunger
Rotary
Gear
Screw
Vane
Kinetic (Dynamic)
Centrifugal
Radial Flow
Axial Flow
Mixed Flow
Special High Head, Low Flow
Peripheral (Regenerative Turbine)
Tahapan Perhitungan Kompresor (Single Stage)
INPUT:
1. Tekanan Masuk (P1)
2. Suhu Masuk (T1)
3. Rasio Kompresi (R)
4. Laju Alir Gas (q)
5. Berat Molekul Gas
6. Efisiensi Isentropik,
7. Tip Speed (u) HITUNG:
1. Specific Gravity ()2. Rasio Kapasitas Panas (k)
3. Faktor Kompresibilitas (Z),
4. kW/stage
5. Compressor Speed (N),
6. Mechanical Losses (WL),
7. DAYA TOTAL
1. Discharge Temperature (TD)
2. Diameter Impeller
Panduan Seleksi Kompresor
Panduan Pemilihan Drivers Kompresor
Figure 15.1 General Range of Application of Compressor
Daya Kompresor
15.1
15.2
15.3
Persamaan termodinamika dasar
Daya aktual:
Daya teoritis:
3 Jenis Efisiensi
• Efisiensi TERMODINAMIK (ISENTROPIK)– Reversibel (S1 = S2)
– Adiabatik (Q = 0)• Efisiensi MEKANIK
– Frictional losses – Other mechanical losses (mis. valve)
• Efisiensi POLITROPIK– Irreversibel (S1 S2)
– Non-adiabatik (Q 0)
Pers. (15.15)
Prosedur Kompresi
Isentropiccompression
Gas cooling
Tahapberikutnya
Persamaan Umum
15.4
Figure 15.2(a) Enthalpy-Entropy Diagram for a 0.65-0.75 Relative Density Sweet Natural Gas (METRIC)
Figure 15.2(b) Enthalpy-Entropy Diagram for a 0.65-0.75 Relative Density Sweet Natural Gas (ENGLISH)
Efisiensi Menyeluruh
Compressor Head
1
1
1
211
P
P
MW
RZTh a
constant PV
∆h dan R
Specific Gravity (SG)
SG
• MWair = 28.97
Rasio Kapasitas Panas ()
15.6
Bila fraksi komponen diketahui:
15.7
Bila fraksi komponen TIDAK diketahui, rumus empiris:
99.1
i
i
pi
pi
Cy
Cy
55.031.03.1 SG
Hubungan k dan MW(Rule of Thumb page 115)
Kapasitas Panas Molar HK
Laju Alir Masuk Kompresor
• Laju alir masuk kompresor yang actual:
– QG : laju alir gas actual (actual cfm)
– T1 : suhu masuk kompresor (oR)
– P1 : tekanan masuk kompresor (psia)
– Z1 : factor kompresibilitas fluida masuk kompresor
– q : laju alir volumetrik gas masuk kompresor (MMSCFD)
qP
TZQG
1
116506.19
Compression PowerKombinasi Pers. (15.4) dan (15.5)
(15oC 0r 60oF)
(100 kPa or 14.7 psia)
as
s ZP
PT
T
Pq
E
AStagekW
11
/
1
1
21
15.8
Hubungan kW/Stage dan h
R
MWhZ
P
PT
ZP
PT
MW
R
P
P
MW
RZTh
a
aa
11
11
1
1
11
1
21
1
21
1
211
h
T
P
R
qMW
E
AStagekW
ZP
PT
T
Pq
E
AStagekW
s
s
as
s
/
11
/
1
1
21
Faktor Kompresibilitas (Z)
Discharge Temperature (TD)
15.9
Nilai isentropic efficiency (Eisen)• Kompresor sentrifugal: 0.7 – 0.75• Kompresor resiprokal: 0.7 – 0.75 (HS = high speed)• Kompresor resiprokal: 0.83 – 0.90 (LS = low speed)
isen
PP
D ETT
11
1
11
2
1
1
1
2
1
1
P
P
TT
TE
Disen
atau
Figure 15.4(a) Simple Correlation for Estimating Compressor Power (Metric)
Figure 15.4(b) Simple Correlation for Estimating Compressor Power (English)
Konversi
15.10
15.11
s
a
a
sa T
T
P
PQQ 510.
Estimasi Daya Kompresor dengan Nomograf
Relasi Eisen dan Epoly
15.12
15.13
polyEn
n
.
11
1
11
1
1
2
1
2
n
n
PP
PP
isenE
Figure 15.6 Relasi Eisen dan Epoly
Relasi ds dan Ns
Mechanical Losses
TOTAL DAYA = kW/Stage + WL
2
1000
NFW LL
Polytropic Head per Impeller
1 impeller sekitar 3200 m (10.500 ft)
Figure 15.8 Relasi ds dan Ns
Sonic Velocity
MW
TRZgu c
s
Diameter Impeller (Estimasi)
u
qd
050.0
Compressor Speed
d
uN
60
Figure 15.9 Kurva Karakteristik Kompresor Sentrifugal
SURGE
• SURGE: Fenomena ketidakstabilan yang terjadi pada saat laju alir rendah (lihat Kurva Karakteristik Kompresor)
• Surge melibatkan keseluruhan sistem, bukan hanya kompresor, yakni semua kumpulan komponen yang dilewati oleh aliran masuk (upstream) dan keluar (downstream) dari fluida
• Kompresor tidak dapat mencapai tekanan keluar sedemikian rupa sehingga terjadi serangkaian aliran balik
Choke (Sumbatan)
• Choke (efek “dinding batu” atau “stonewall” effect) membatasi kapasitas kompresor
• Kondisi ini disebabkan oleh laju alir membatasi gas yang melalui “mata” impeller pertama
• Aliran ini selalu lebih besar dari disain dan biasanya tidak akan terjadi di bawah 115-120% rated capacity
• Kecepatan maksimum dibatasi oleh bilangan MACH (kecepatan suara) dari gas
Choke (Sumbatan)
• Secara teori, efek choke akan terjadi pada harga ini, tetapi prakteknya biasanya adalah membatasi disain pada bilangan Mach 0.80-0.90
• Gas terringan yang dikompresi di mana choke menjadi masalah yang signifikan adalah propylene
• Propana, butana, dan freon memiliki kecepatan Mach sekitar 200 m/s pada -40oC
• Kompresi gas yang lebih ringan dari propana, choke bukan menjadi perhatian praktis
Anti Surge Control
Contoh 15.1
1. Compressor Head
MWgas = ()(MWair)
2126.0/1
27.155.065.031.03.1
2. Compressor Power
/sm 86400
/dm std 31
1
3
as
s ZT
T
P
Pq
3. Compressor Discharge Temperature (15.9)4. Number of Impellers
5. Diameter Impeller (Estimasi)
/sm 86400
/dm std 31
1
3
as
s ZT
T
P
Pq
6. Specific Diameter and Speed
RECIPROCATING COMPRESSOR
Prinsip Reciprocating Compressor
Prosedur Kerja
Induced volume
Swept/displacement volume
Efisiensi volumetric (Evz) = Vl/Vd
Delivery pressure
Inlet pressure
Clearance (C) = Vc/Vd
Approximate Valve Losses
Prosedur Kerja
• Titik A menggambarkan akhir dari gaya kompresi• Garis ABC menggambarkan gaya masuk total
– Bagian AB menggambarkan ekspansi gas yang terperangkap antara piston dan ujung silinder pada tekanan P2
– Tidak ada gas baru yang masuk silinder hingga gas ini berekspansi ke tekanan P1 (titik B)
– Volume V1 (garis BC) menggambarkan gas baru yang masuk pada gaya masuk (suction stroke)
– Kapasitas silender tetap pada volume V1– Volume ini, tergantung pada rasio kompresi (P2/P1) dan Volume Vc
Perpindahan Piston dan Efisiensi Volumetrik
• Volume yang digambarkan oleh garis ABC disebut perpindahan piston (piston displacement): volume gas yang dapat dikompresi jika tidak ada ekspansi gas atau Vd
• Besarnya tergantung pada ukuran piston, kecepatan dan panjang gaya, serta apakah piston tunggal atau ganda
• Efisiensi volumetrik = V1/Vd
– Turun dengan naiknya rasio kompresi dan naiknya Vc
Rasio Kompresi per Langkah (R)
• Harganya kadang melebihi 6:1• Efisiensi volumetrik turun, suhu keluar naik,
dan batasan tekanan mekanik (R) naik• Prakteknya harga R kadang melebihi 4:1 saat
mendorong gas dari tekanan rendah untuk pemrosesan atau penjualan
15.20
Layout Kompresor Dua-Langkah
Prosedur Perhitungan HP Mesin
1. Hitung R (Pers. 15.20) dan kalikan dengan P1
2. Estimasikan ∆P (P2 – P3)
3. P2 aktual = R(P1) + 0.5 ∆P
4. P3 aktual = P2 - ∆P antar langkah
5. Estimasikan T3 (suhu masuk ke langkah kedua)
Ambient dry bulb + 15oC (air cooling) Wet bulb + 15oC (water cooling)
6. Hitung R aktual tiap langkah, hitung daya tiap langkah dan tambahkan untuk mendapatkan daya mesin total yang diperlukan
7. Beban panas total pada cooler adalah jumlah gas sensible heat dari T2 ke T3 dan panas laten total semua fluida yang dikondensasi (air ditambah minyak)
Figure 15.12 Efisiensi Menyeluruh (Kompresi Udara)
Figure 15.13 Faktor Koreksi
• Kurva A untuk unit yang integral atau dapat dipisahkan yang besar, pada rasio kompresi rendah, operasi jalur perpipaan besar yang khas
• Kurva B untuk laju < 600 rpm• Kurva C untuk laju > 900 rpm• Tekanan masuk > 200 kPa (abs.) efisiensi 15-20% lebih rendah dari yang
ditunjukkan
Example 15.2
• 280 000 std m3/d (9.9 MMscfd) gas yang memiliki MW 20.3 ditekan dari 700 – 6000 kPa [101 – 870 psia] pada kompresor integral laju rendah (low speed integral compressor).
• Suhu masuk langkah pertama dan kedua adalah 40oC [104oF] dan 45oC [113oF].
• Jatuh tekanan antar-langkah sebesar 40 kPa. • Estimasikan keperluan dayanya!
1. Tekanan dan Rasio Kompresi
2. E, Z, k, dan m
• Gunakan Fig. 15.12 dan 15.13– Fig. 15.12 pada R = 2.96 line B, maka E = 0.852– Fig. 15.13 pada = gas/udara = MWgas/Mwudara = 20.3/28.97= 0.70 line B,
maka E = 0.98
E = (0.852)(0.98) = 0.835
• Faktor kompresibilitas (Fig. 15.3)– 1st stage ZI = 1.0 dan ZD = 0.98
– 2nd stage ZI = 0.955 dan ZD = 0.945
• Rasio kapasitas panas (k) gunakan grafik di Rule of Thumb hlm. 115 pada MW = 20.3 k = 1.26 dan m = (k-1)/k = 0.206
3.a Daya Kompresor
3.b Daya Kompresor
3.c Daya Kompresor
Efisiensi Volumetrik
15.21
Volumetric Rate Gas
15.22
Displacement Volume
Example 15.3
• Menggunakan harga-harga pada contoh sebelumnya, estimasikan ukuran silinder untuk kompresor berikut
• Speed = 400 rpm• Stroke = 21.6 cm [8.5 in.]• Normal clearence
– 1st stage = 7%– 2nd stage = 12%
• Asumsikan: 2 silinder per stage dan semua silindernya double-acting
1st Stage
2nd Stage
Load
15.24