78
KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI PROVINSI RIAU SERASI MARITO DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

  • Upload
    dotram

  • View
    243

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN

TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI

PROVINSI RIAU

SERASI MARITO

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN

TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI

PROVINSI RIAU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

SERASI MARITO

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 3: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

RINGKASAN

SERASI MARITO. E34050900. Komposisi Vegetasi dan Keanekaragaman

Tumbuhan Obat di Arboretum PT Arara Abadi Provinsi Riau. Dibimbing

oleh AGUS HIKMAT dan ERVIZAL A. M. ZUHUD

Salah satu sumberdaya alam di kawasan Arboretum PT. Arara Abadi adalah

tumbuhan obat. Sehubungan dengan hal tersebut dan guna mengetahui seberapa

besar potensi sumberdaya spesies tumbuhan, khususnya tumbuhan obat di areal

Arboretum PT Arara Abadi. Penelitian selama dua bulan, yaitu pada bulan

Oktober – November 2009.

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder. Data primer terdiri dari spesies-spesies tumbuhan yang diperoleh

melalui analisis vegetasi, Sedangkan untuk data sekunder terdiri dari kondisi

umum lokasi, letak dan luas, topografi, geologi dan tanah, iklim dan hidrologi,

flora dan fauna. Analisis vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode

kombinasi jalur dan garis berpetak dengan ukuran jalur 20 m x 500 m, sebanyak 4

jalur. Peletakan jalur secara sistematis, dengan jarak antar jalur 100 m. Jalur

tersebut dibagi-bagi lagi menjadi petak 20 m x 20 m untuk pohon, 10 m x 10 m

untuk tiang, 5 m x 5 m untuk pancang, dan 2 m x 2 m untuk anakan/tumbuhan

bawah.

Hasil penelitian menunjukkan komposisi vegetasi yang ada di petak contoh

pengamatan di Arboretum PT Arara Abadi ditemukan sebanyak 102 spesies dari

47 famili. Berdasarkan indeks nilai pentingnya (INP) pada tingkat pohon

didominasi oleh meranti (Shorea smithiana) sebesar 48,06%, pada tingkat tiang

didominasi meranti (Shorea smithiana) sebesar 41,43%, pada tingkat pancang

didominasi medang (Litsea odoreifera) sebesar 34,68%, dan pada tingkat semai

dan tumbuhan bawah didominasi kelat (Syzygium sp1.) 20,60%. Keanekaragaman

spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan obat ditemukan sebanyak 38

spesies dari 25 famili, atau 37% dari seluruh spesies tumbuhan yang ditemukan di

Arboretum PT Arara Abadi.

Kata kunci : Arboretum, tumbuhan obat, komposisi vegetasi, keanekaragaman

spesies

Page 4: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

SUMMARY

SERASI MARITO. E34050900. Vegetation Composition and Diversity of

Medicinal Plants in PT. Arara Abadi’s Arboretum the Province of Riau.

Under supervision of AGUS HIKMAT and ERVIZAL A. M. ZUHUD

One of potency natural resources in PT. Arara Abadi’s Arboretum is

medicinal plants. A study on vegetation composition and diversity of medicinal

plants in the area of PT. Arara Abadi’s Arboretum was conducted during October-

November 2009.

The data that were collected during the study consisted of primary and

secondary data. The primary data consisted of medicinal plants species that were

collected through vegetation analysis. The secondary data were general condition

of study location consisted of wide and geographically location, climate,

hydrological data, flora and fauna. The vegetation analysis used combination of

strip and quadrate sampling techniques. The sampling plots were (20 x 50) of

meter square width that consisted of 4 strips. The sampling plot was allocated

systematically at every 100 m far from each strip. Line is again divided into (20 x

20) of meter plots for trees, (10 x 10) of meter for the pole, (5 x 5) of meter for

the stake, and (2 x 2) for seedlings.

The result of the vegetation composition in PT. Arara Abadi’s arboretum

consisted of 102 species from 47 families. Based on Important Value Index (IVI)

the tree level was dominated by Meranti (Shorea smithiana) (48.06 %), the

sapling level was dominated by Meranti (Shorea smithiana) (41.43%), the pole

level was dominated by Medang (Litsea odoreifera) (34.68%), the seedling level

was dominated by Kelat (Syzygium) (20.60%). The biodiversity of plants species

that have potency as medicinal plants were 38 species from 25 families, those

were 37% from the total plants species found in PT. Arara Abadi’s Arboretum.

Keywords: Arboretum, medicinal plants, vegetation composition, species

biodiversity

Page 5: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Minas, Riau pada tanggal 21 Oktober

1987 sebagai anak ketiga dari sembilan bersaudara pasangan K.A

Siregar dan N.R br Hombing. Jenjang pendidikan formal yang

ditempuh penulis, yaitu pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1

Minas pada tahun 1993-1999. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah

Lanjutan tingkat Pertama di SLTPN 1 Minas pada tahun 1999–2002 dan Sekolah

Menengah Atas di SMAN 1 Minas 2002–2005 dan pada tahun yang sama lulus

seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah

(BUD). Pada tahun 2006 dengan program mayor minor penulis mendapatkan

Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas

Kehutanan IPB.

Penulis merupakan anggota HIMAKOVA dan pernah menjadi anggota

kepanitiaan dalam beberapa kegiatan di tingkat fakultas ataupun di IPB, seperti

panitia Gebyar HIMAKOVA Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan

Ekowisata (2007) dan acara lainnya. Penulis juga mengikuti kegiatan

HIMAKOVA lainnya yakni SURILI (Studi Konservasi Lingkungan) di Taman

Nasional Bantimurung-Bulusaraung (2007) dan Taman Nasional Bukit Baka-

Bukit Raya (2008). Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di organisasi

kemahasiswaan yakni anggota Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) dan

Komisi Kesenian (KOMKES).

Pada tahun 2007 penulis mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan

jalur Baturaden-Cilacap. Pada tahun 2008 mengikuti Praktek Umum Konservasi

Ex-situ (PUKES) jalur Jonggol-Kebun Raya Bogor. Pada tahun 2009 penulis

melakukan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Tesso Nilo,

Propinsi Riau.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di IPB, penulis menyelesaikan

skripsi dengan judul “Komposisi Vegetasi dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat

di Arboretum PT Arara Abadi Provinsi Riau” di bawah bimbingan Dr. Ir Agus

Hikmat MSc.F dan Dr. Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS.

Page 6: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Komposisi Vegetasi

dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Arboretum PT Arara Abadi

Provinsi Riau adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan

dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada

perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Februari 2010

Serasi Marito

NRP E34050900

Page 7: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Judul Skripsi : Komposisi Vegetasi dan Keanekaragaman Tumbuhan

Obat di Arboretum PT Arara Abadi Provinsi Riau

Nama : Serasi Marito

NIM : E34050900

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F Dr. Ir. Ervizal A. M.Zuhud, MS

NIP 196209181989031002 NIP 195906181985031003

Mengetahui:

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS

NIP 195809151984031003

Tanggal Lulus:

Page 8: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala karunia-Nya, sehingga penyusunan karya ilmiah ini dapat diselesaikan.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2009, dengan judul

Komposisi Vegetasi dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Arboretum PT

Arara Abadi Provinsi Riau.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan bagi pengelola Arboretum PT. Arara Abadi guna menunjang dalam

upaya-upaya pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan berbagai spesies,

khususnya spesies tumbuhan yang bermanfaat untuk obat.

Penulis menyadari tidak sempurna skripsi yang penulis buat ini. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan

pengembangan penelitian selanjutnya. Harapan penulis, sebuah karya kecil ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin.

Bogor, Februari 2010

Penulis

Page 9: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur yang tak terhingga ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F selaku pembimbing pertama dan Dr. Ir.

Ervizal A.M. Zuhud, MS selaku pembimbing kedua terimakasih atas

kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan ilmu, bimbingan dan

nasehat kepada penulis.

2. Dr.Ir Dede Hermawan, M.Sc, Dr.Ir. Rata Matangaran, MS dan Dr.Ir

Nurheni Wijayanto, MS sebagai dosen penguji pada sidang komprehensip

penulis.

3. Semua bapak dan ibu Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

yang telah mengajarkan dan memberi ilmu kepada penulis.

4. Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Siak Sri Indrapura serta seluruh staf

Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang telah memberikan bantuan

kepada penulis berupa bantuan dana Beasiswa Utusan Daerah dan telah

membantu segala kelancarannya.

5. Bapak Alias Abdul Jalil, Johannes Koto dan Robin Sihite selaku pembina

di lapangan dari PT Arara Abadi, sekretaris dan seluruh staf yang telah

membantu memberikan bantuan untuk kelancaran penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi.

6. Semua alumni yang telah membantu selama di lapangan seperti Bambang

Maghribi, Deny Widjaya, Agy, dan Aming yang telah memberikan

dukungan dan bantuan selama dilapangan.

7. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak dan Ibu (K.A Siregar dan N.R br

Hombing), kedelapan saudara-saudaraku yang kukasihi yaitu Sasmita

Laurence, Sarwenty, Tika Romauli, Suminta Dame, Hayati, Hervina

Friska, Hopper Ferikson dan Setia Marical atas Do’a dukungan materi dan

juga moril serta curahan kasih sayang yang tulus ikhlas.

Page 10: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

8. Kepada semua pihak yang telah membantu selama penelitian di lapangan

yaitu kepada Bu’De, Pak’De, Janer Marbun, Rusli, Marasagu Daulay,

Marahakim, Harizon, Zamri, Ilham Nasution, A. Siregar, Dasirin, Isyanto.

9. Teman seperjuangan penelitian di lokasi yang sama yaitu Rizqiah Ma’mur

dan Betriaroza.

10. Keluarga besar HIMAKOVA yang telah memberikan banyak ilmu dan

pelajaran.

11. Keluarga besar KSHE 42 yang telah memberi warna-warni kehidupan dan

arti pertemanan dan persahabatan yang sesungguhnya.

12. Sahabatku tersayang Doris Debora, Agustina Roswita Atok, Marie, Ester

yang tak pernah berhenti memberikan motivasi, semangat, doa dan

dukungan. Kehadiran kalian, sangat berarti dalam hidupku.

13. Teman-teman seperjuangan di Laboratorium Konservasi Tumbuhan yang

tiada hentinya memberi dukungan semangat.

14. Semua teman-teman yang dengan caranya masing-masing telah

membantu dan meluangkan waktu demi kelancaran dan penyempurnaan

skripsi ini.

Page 11: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................. 1

1.3 Manfaat ............................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Obat ................................................................... 2

2.2 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat........................... 2

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan Obat .............................................. 3

2.4 Arboretum PT Arara Abadi ................................................. 3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 5

3.2 Alat dan Bahan ................................................................... 5

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan ............................................. 5

3.4 Metode Pengambilan Data .................................................. 5

3.4.1 Analisis vegetasi ........................................................ 5

3.4.2 Identifikasi tumbuhan obat ......................................... 7

3.5 Analisis Data ...................................................................... 7

3.5.1 Komposisi vegetasi .................................................... 7

3.5.2 Tingkat keanekaragaman spesies ............................... 8

3.5.3 Indeks kemerataan .................................................... 8

3.5.4 Tingkat persentasi tumbuhan obat ............................. 8

3.5.4 Analisis penggunaan tumbuhan obat ......................... 8

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas ................................................................... 10

4.2 Topografi dan Iklim ............................................................ 11

4.3 Geologi dan Tanah .............................................................. 11

4.4 Hidrologi ............................................................................. 11

4.5 Kondisi Flora dan Fauna ..................................................... 11

4.5.1 Flora .......................................................................... 11

4.5.2 Fauna ......................................................................... 12

4.6 Arboretum Arara Abadi ....................................................... 12

4.6.1 Taman herba .............................................................. 12

4.6.2 Pembibitan dan koleksi tanaman lokal ....................... 12

4.6.3 Pusat pelatihan gajah ................................................. 13

Halaman

Page 12: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

4.7 Aksesibilitas ........................................................................ 13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Komposisi Vegetasi ............................................................. 14

5.1.1 Nilai penting tingkat semai ........................................ 15

5.1.2 Nilai penting tingkat pancang..................................... 16

5.1.3 Nilai penting tingkat tiang .......................................... 17

5.1.4 Nilai penting tingkat pohon ........................................ 17

5.1.5 Penyebaran kelas diameter pohon .............................. 18

5.1.6 Keanekaragaman spesies tumbuhan ........................... 19

5.1.7 Kemerataan individu .................................................. 20

5.1.8 Status konservasi spesies tumbuhan ........................... 20

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Obat ....................................... 21

5.2.1 Kekayaan spesies dan famili tumbuhan obat ............. 21

5.2.2 Keanekaragaman tumbuhan obat

berdasarkan

habitus...................................................................... 22

5.2.3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan bagian

yang digunakan ........................................................ 23

5.2.4 Potensi tumbuhan obat berdasarkan

kelompok

penyakit .................................................................... 23

5.2.4.1 Gangguan peredaran darah ........................... 23

5.2.4.2 Penawar racun .............................................. 25

5.2.4.3 Penyakit kelamin .......................................... 27

5.2.4.4 Penyakit kusus wanita .................................. 26

5.2.4.5 Penyakit kulit ............................................... 26

5.2.4.6 Penyakit kepala dan demam ......................... 27

5.2.4.7 Penyakit mulut ............................................. 28

5.2.4.8 Penyakit saluran pernapasan ......................... 29

5.2.4.9 Penyakit lainnya ........................................... 29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ......................................................................... 31

6.2 Saran ................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32

LAMPIRAN ................................................................................. .. .......... 34

Page 13: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1 Bentuk petak ukur analisis vegetasi ........................................................ 6

2 Denah lokasi penelitian di Arboretum PT Arara Abadi ........................... 10

3 Famili dan jumlah spesies tumbuhan di Arboretum PT Arara

Abadi ..................................................................................................... 14

4 INP spesies tumbuhan pada tingkat semai dan tumbuhan bawah ............. 15

5 INP spesies tumbuhan pada tingkat pancang ........................................... 16

6 INP spesies tumbuhan pada tingkat tiang ................................................ 17

7 INP spesies tumbuhan pada tingkat pohon .............................................. 18

8 Diagram kelas diameter pohon per luas areal petak penelitian ................. 19

9 Persentase tumbuhan obat dan bukan tumbuahan obat ............................ 21

10 Famili dan spesies tumbuhan obat........................................................... 22

11 Persentase habitus tumbuhan obat ........................................................... 22

12 Bagian tumbuhan yang digunakan .......................................................... 23

13 Harendong/senggani (a) dan harendong bulu (b) .................................... 24

14 Pasak bumi (a) dan buah kulim (b)........................................................ 29

Page 14: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1 Klasifikasi kelompok penggunaan dan macam penyakit.......................... 9

2 Rekapitulasi nilai indeks keanekaragaman Shannon pada berbagai

tingkat pertumbuhan ............................................................................... 19

3 Rekapitulasi Nilai Indeks Kemerataan pada berbagai tingkat

pertumbuhan........................................................................................... 20

4 Status konservasi spesies tumbuhan yang ditemukan di petak

contoh penelitian .................................................................................... 21

5 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

gangguan peredaran darah ...................................................................... 24

6 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun ................. 25

7 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

kelamin .................................................................................................. 25

8 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

khusus wanita ......................................................................................... 26

9 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

kulit ........................................................................................................ 27

10 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

kepala dan demam .................................................................................. 28

11 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

mulut ...................................................................................................... 28

12 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

saluran pernafasan .................................................................................. 29

13 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

lainya ..................................................................................................... 30

Page 15: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1 Daftar famili teridentifikasi..................................................................... 35

2 Daftar spesies tumbuhan yang diperoleh dari seluruh areal pengamatan .. 36

3 Spesies tumbuhan bermanfaat obat yang ditemukan ............................... 39

4 Senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan obat .............. 43

5 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat semai

dan tumbuhan bawah .............................................................................. 45

6 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat

pancang .................................................................................................. 51

7 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat tiang .......... 55

8 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat pohon

............................................................................................................... 58

Page 16: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang mampu menyediakan

bahan-bahan kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan, papan, dan obat-obatan.

Kegiatan pengelolaan hutan diupayakan agar dapat menjamin kesinambungan

pemanfaatannya, bukan sekedar komoditi melainkan sebagai bagian dari sistem

kehidupan. Dengan demikian, pemanfaatannya tidak didasari pada kegiatan

eksploitatif tetapi lebih dilandasi pada usaha-usaha untuk memelihara

keseimbangan dan keberlanjutan sumberdaya hutan.

PT. Arara Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

kehutanan dan merupakan Group Sinar Mas Forestry (SMF) di Riau yang

mengelola Arboretum seluas 173 ha. Arboretum ini mulai di tetapkan dan dikelola

pada tahun 1998. Salah satu potensi sumberdaya di kawasan Arboretum hutan

PT. Arara Abadi yang dapat dikembangkan adalah berupa tumbuhan obat, selain

tumbuhan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut dan guna mengetahui

seberapa besar potensi sumberdaya spesies tumbuhan, khususnya tumbuhan obat

di areal Arboretum PT Arara Abadi, maka dilakukan suatu penelitian tentang

komposisi vegetasi dan keanekaragaman tumbuhan obat di areal tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Komposisi vegetasi di Arboretum PT Arara Abadi.

2. Keanekaragaman spesies tumbuhan obat di Arboretum PT Arara Abadi.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan bagi pengelola Arboretum PT. Arara Abadi guna menunjang dalam

upaya-upaya pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan berbagai spesies,

khususnya spesies tumbuhan yang bermanfaat untuk obat.

Page 17: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat merupakan salah satu produk hasil hutan non kayu. Potensi

tumbuhan obat di hutan-hutan Indonesia tumbuh secara liar. Pemanfaatan spesies

tumbuhan liar ini, sesuai dengan Undang-undang no 5/1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yaitu diharapkan dapat

memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Zuhud, Ekarelawan dan S. Riswan (1994), mengatakan tumbuhan obat

adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat obat, yang

dikelompokkan menjadi tumbuhan obat tradisional (spesies tumbuhan yang

diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan

sebagai bahan baku obat tradisional), tumbuhan obat modern (spesies tumbuhan

yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa/bahan bioaktif yang

berkhasiat obat dan penggunannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis),

dan tumbuhan obat potensial (spesies tumbuhan yang diduga mengandung

senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara

ilmiah atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri).

Tumbuhan obat merupakan salah satu hasil hutan yang bernilai ekonomi

tinggi. Pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung mempunyai

kaitan dengan upaya pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat. Kaitan tersebut

dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam pengobatan tradisional, antara

lain pandangan tentang sakit, pengetahuan ramuan obat tradisional, serta aturan

adat dalam pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang dapat dijumpai pada

masyarakat asli Aliadi dan Roemantyo (1994).

2.2 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat

Keanekaragaman spesies adalah suatu karakteristik tingkat komunitas

berdasarkan organisasi biologisnya serta dapat digunakan untuk menyatakan

struktur komunitas. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman

spesies yang tinggi jika komunitas itu disusun oleh banyak spesies dengan

kelimpahan spesies yang hampir sama sebaliknya jika komunitas disusun oleh

Page 18: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

sedikit spesies yang dominan, maka keanekaragaman spesiesnya rendah

(Soegianto 1990 diacu dalam Duma 1999).

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang terbesar kedua di

dunia setelah Brasil atau terbesar pertama di dunia jika biota laut ikut

diperhitungkan dengan demikian Indonesia merupakan Megasenter terutama

keanekaragaman hayati dunia yaitu kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan dimana

diantara puluhan ribu spesies tumbuhan tersebut sekitar 940 spesies setelah

diketahui berkhasiat sebagai obat dan lebih kurang 180 spesies telah digunakan

dalam ramuan obat tradisional Indonesia. Kekayaan spesies tumbuhan berguna

Indonesia memuat sekitar 1040 spesies (Heyne 1987).

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat merupakan salah satu komponen penting dalam pengobatan

tradisional yang telah lama digunakan. Perkembangan pemanfaatan tumbuhan

obat secara tidak langsung dapat dilihat dari perkembangan pemanfaatan obat

tradisional, karena tumbuhan obat adalah salah satu komponen penting dalam obat

tradisional. Sejak dikeluarkannya Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang

pokok-pokok kesehatan yang menyinggung obat asli Indonesia, pemanfaatan

tumbuhan obat mulai berkembang.

Pelestarian pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika

Indonesia merupakan suatu kegiatan yang terpadu melibatkan banyak institusi dan

berbagai disiplin ilmu serta mempunyai tiga tujuan yang saling berkait dan

mendukung satu sama lainnya (1) untuk memanfaatkan secara berkelanjutan

(suistainable utilization) keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika Indonesia

(2) untuk melestarikan potensi keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika

Indonesia (3) untuk mempelajari keanekaragaman tumbuhan obat tropika

Indonesia. Ketiga tujuan tersebut sejalan dengan kesatuan 3 unsur dasar strategi

konservasi keanekaragaman hayati yaitu perlindungan (saving), pengkajian

(studying), dan pemanfaatan (using).

2.4 Arboretum PT Arara Abadi

Arboretum PT Arara Abadi diartikan sebagai tempat tanaman atau budi

daya tumbuhan berkayu. Bukan hanya pohon yang ditanam, tetapi juga tanaman

Page 19: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

herbal dan bunga yang ditujukan sebagai koleksi dan konservasi tumbuhan.

Arboretum bertujuan melindungi sistem penyangga sumber daya hutan dan air

serta sebagai sarana pendidikan, penelitian dan edukasi rekreasi alam dalam

pelestarian sumberdayanya. Pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian

dimulai dari sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi serta bagi masyarakat

umum. Arboretum dalam peruntukkan tata ruang merupakan kawasan lindung

yang dikelola untuk mencegah kegiatan-kegiatan yang dapat merusak kondisi

kawasan seperti penebangan pohon (Yushan & Sunaryono 2005).

Page 20: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Arboretum PT Arara Abadi Propinsi Riau selama

dua bulan, yaitu pada bulan Oktober – November 2009.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tumbuhan obat yang

tumbuh di Arboretum, alkohol 70%, serta peralatan yang menjadi pendukung

dalam melakukan penelitian ini adalah kamera, tally sheet, kompas, meteran,

patok kayu, Koran bekas, gunting dahan/pisau tajam, golok/parang, sprayer,

meteran jahit, sasak dari bambu atau kayu, kantong plastik besar, spidol permanen

dan alat tulis menulis.

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian berupa data primer dan data

sekunder. Adapun data primer yaitu yang langsung dilakukan dan diamati

dilapangan terdiri dari spesies-spesies tumbuhan yang diperoleh melalui analisis

vegetasi dan spesies-spesies tumbuhan obat, sedangkan data sekunder terdiri dari

kondisi umum lokasi, letak dan luas, topografi, geologi dan tanah, iklim dan

hidrologi, flora dan fauna diperoleh dari pengambilan data di kantor PT Arara

Abadi.

3.4 Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan

kegiatan, yaitu analisis vegetasi, identifikasi spesies tumbuhan secara umum, dan

identifikasi tumbuhan obat.

3.4.1 Analisis vegetasi

Analisis vegetasi menggunakan metode kombinasi jalur dan garis berpetak

(transek) dengan ukuran 20 m x 500 m, sebanyak 4 jalur. Peletakan jalur secara

sistematis, dengan jarak antar jalur 100 m. Selanjutnya petak contoh tersebut

dibagi lagi menjadi petak ukur sesuai tingkat pertumbuhan vegetasinya, yaitu :

Page 21: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

1) Petak ukur semai (2 m x 2 m), yaitu anakan dengan tinggi < 1,5 m dan

tumbuhan bawah/semak/herba, termasuk didalamnya liana, epifit, pandan dan

palem.

2) Petak ukur pancang (5 m x 5 m), yaitu anakan dengan tinggi > 1,5 m dan

diameter batangnya < 10 cm.

3) Petak ukur tiang (10 m x10 m), yaitu diameter batang antara 10 cm – 19,9 cm.

4) Petak ukur pohon (20 m x 20 m), yaitu pohon yang diameter batangnya ≥ 20

cm.

20 m

10 m c

b

d a d d Arah

a a jalur

b b

10 m c c

Keterangan :

a) Petak Semai (2 m x 2 m)

b) Petak Pancang (5 m x 5 m)

c) Petak Tiang (10 m x 10 m)

d) Petak Pohon (20 m x 20 m)

Dalam kegiatan analisis vegetasi data yang dikumpulkan berupa diameter

setinggi dada (1,3 m), nama spesies/lokal, ilmiah. Pengumpulan spesimen untuk

pembuatan herbarium diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti bagian daun,

ranting bunga, dan buah. Khusus herba, rumput dan epifit akar juga diambil.

Untuk spesies pohon dan perdu pengambilan spesimen diambil langsung

dari pohon yang telah diidentifikasi dengan mengambil ranting lengkap dengan

daun-daunnya kalau ada bunganya. Herba dan rumput diambil bagian yang

lengkap sebagaimana seperti pohon dan perdu, sedangkan untuk herba kecil

diambil semua bagiannya termasuk akar. Untuk spesies anggota Arecaceae

diambil pelepah lengkap dengan helai daunnya begitu juga dengan spesies

pandan.

Page 22: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

3.4.2 Identifikasi tumbuhan obat

Identifikasi spesies tumbuhan obat dilakukan melalui 2 tahap kegiatan, yaitu

(1) identifikasi nama ilmiah spesies tumbuhan secara umum dilakukan dengan

menanyakan nama-nama lokal kepada 2 orang pegawai nursery yang

mendampingi kegiatan analisis vegetasi yaitu Nasution dan Regar, pegawai

tersebut telah mengikuti pelatihan pengenalan spesies-spesies tumbuhan yang ada

di arboretum kemudian dicocokan dengan dokumen berdasarkan hasil Survei

Identifikasi Flora dan Fauna di Arboretum PT Arara Abadi yang dilaksakanan

oleh Yushan dan Sunaryono (2005) dan (2) Identifikasi spesies tumbuhan obat

dilakukan dengan melakukan cek silang dengan berbagai buku/literatur tentang

tumbuhan obat yang ada. Literatur yang digunakan adalah : Arisandi dan Andriani

(2006), Dalimartha (2003), Heyne (1987), Zuhud dan Haryanto (1994).

3.5 Analisis Data

3.5.1 Komposisi Vegetasi

Komposisi vegetasi dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Nilai

Penting (INP). Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan analisis vegetasi

adalah (Soerianegara dan Indrawan 1998), sebagai berikut:

Kerapatan (K) (ind/ha) = Jumlah individu suatu spesies

Luas seluruh petak

Kerapatan Relatif (KR) = Kerapatan suatu spesies X 100 %

Kerapatan seluruh spesies

Frekuensi (F) = Jumlah petak terisi suatu spesies

Jumlah semua petak

Frekuemsi Relatif (FR) = Frekuensi suatu spesies X 100 %

Frekuensi seluruh spesies

Dominansi (D) (m2/ha) = Luas bidang dasar suatu spesies

Luas seluruh petak

Dominansi Relatif (DR) = Dominansi suatu spesies X 100 %

Dominansi seluruh spesies

Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks Nilai Penting untuk semai, pancang adalah KR + FR, sedangkan

untuk tiang dan pohon adalah KR + FR + DR.

Page 23: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

3.5.2 Tingkat keanekaragaman spesies

Keanekaragaman spesies dihitung dengan menggunakan Indeks

Keanekaragaman Shannon (H’) dengan menggunakan rumus (Magurran 2004).

H’

= - Σ [ Pi . ln Pi ]

Pi = N

ni

dimana:

H’

= Indeks Keanekaragaman Shannon

ni = Jumlah INP suatu spesies

N = Jumlah INP seluruh spesies

3.5.3 Indeks kemerataan (Evenness)

Indeks kemerataan menunjukkan penyebaran individu di dalam spesies.

Indeks kemerataan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Ludwig &

Reynold 1988).

E = )(ln

'

s

H

dimana:

H’

= Indeks Keanekaragaman Shannon

S = Jumlah spesies

E = Indeks kemerataan

3.5.4 Tingkat persentasi tumbuhan obat

Tingkat persentasi tumbuhan obat dalam areal penelitian dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Persen TO = Σ spesies tumbuhan obat X 100 %

Σ total spesies tumbuhan

3.5.5 Analisis Penggunaan Tumbuhan Obat

Pengolahan dan analisis data tumbuhan obat dilakukan dengan cara

merekapitulasi data berdasarkan :

1) Spesies dan famili

2) Berdasarkan habitus

3) Bagian yang digunakan

4) Kelompok penyakit/penggunannya.

Page 24: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Di dalam menentukan jumlah spesies berdasarkan kelompok

penyakit/penggunaannya diklasifikasikan sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan khasiat/macam

penggunaan No Kelompok

Penyakit/Penggunaan

Khasiat/Macam Penggunaan

1 Gangguan Peredaran Darah Kurang darah, darah kotor, kanker darah, pembersih

darah, pemasok darah, kurang darah pada ibu hamil, dan yang berhubungan dengan kurang darah

2 Keluarga Berencana (KB) Pencegah kehamilan KB, membatasi kehamilan,

mandul, penjarangan kehamilan

3 Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru dan luka-luka lainnya.

4 Penawar Racun Penawar racun binatang, digigit serangga, dan

keracunan makanan.

5 Penyakit Gigi Gusi bengkak, gigi berlubang, dan infeksi

6 Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing

batu.

7 Penyakit Jantung dan Pembuluh

Darah

Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan

darah tinggi, dan yang berhubungan dengan jantung.

8 Penyakit Kepala dan Demam Sakit kepala, pusing pening, demam pada anak-anak,

demam pada orang dewasa.

9 Penyakit Khusus Wanita Keputihan, terlambat haid, darah haid terlalu banyak,

tidak datang haid, dan yang berhubungan dengan

penyakit wanita.

10 Penyakit Kelamin Sypilis, raja singa, gonorhoe.

11 Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, borok,

cacar, campak, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis,

kutu air, dll.

12 Penyakit Kuning Lever, sakit kuning, penyakit hati, hati bengkak.

13 Penyakit Malaria Malaria, demam malaria.

14 Penyakit Mata Mata merah, infeksi

15 Penyakit Mulut Sariawan, bau mulut, dan mengelupas.

16 Penyakit Otot dan Persendian Kejang, perut kejang-kejang, nyeri otot, rematik, sakit

pinggang, sakit otot, keseleo, dan yang berhubungan

dengan penyakit otot.

17 Penyakit Saluran Pembuangan Susah kencing, wasir, saluran kemih, susah buang air

besar, kencing darah, keringat malam.

18 Penyakit Saluran Pernafasan Batuk, TBC, pilek, asma, tenggorokan sakit.

19 Perawatan Kehamilan dan

Persalinan

Keguguran, parawatan sebelum/sesudah melahirkan,

nipas, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI dll.

20 Perawatan Rambut dan Wajah Cuci rambut, perawatan rambut, bedak wajah.

21 Patah Tulang Patah tulang, terkilir.

22 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan,

meningkatkan enzim pencernaan.

23 Lain-lain Limpa, bengkak, beri-beri, sakit kuku, obat tidur, obat

gosok penenang, dan yang tidak tercantum di atas.

Sumber: Direktorat Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan dan Fakultas Kehutanan IPB (2000)

Page 25: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas

Arboretum PT Arara Abadi memiliki luas 173 ha yang terletak di

Kecamatan Mandau Kab. Bengkalis, Kec. Siak Hulu, Siak Sri Indrapura dan Sei

Apit Kab. Siak, Propinsi Riau yang secara geografis Antara 00°06’ – 00°23’ LU

dan 101°08’ – 102°02’ BT dengan batas-batasnya sebagai berikut yang dibagi ke

dalam 2 distrik :

Distrik Gelombang

- Sebelah Utara : Sungai Mandau

- Sebelah Selatan : Areal PT. CPI

- Sebelah Timur : Distrik Rasau Kuning dan Areal PT. RAL

- Sebelah Barat : Areal PT. Ivomas (Perkebunan Sawit)

Distrik Pusaka

- Sebelah Utara : Areal Industri Buton dan PT. MEG

- Sebelah Selatan : Distrik Berbari

- Sebelah Timur : Desa Sungai Rawa

- Sebelah Barat : Desa Dosan, perkebunan sawit masyarakat dan PTP. V

Gambar 2 Denah lokasi penelitian

Page 26: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

4.2 Topografi dan Iklim

Keadaan topografi di wilayah studi IUPHHKHTI PT. Arara Abadi pada

Unit II memiliki bentuk wilayah sebagian besar datar (0-8 %) sampai berombak

(8-15%). Di areal ini terdapat variasi ketinggian dari muka laut yaitu berkisar

antara 8 – 80 m. Klasifikasi iklim di wilayah studi menurut Schmidt dan Ferguson

adalah tipe Iklim A. Sedangkan suhu udara di wilayah ini berkisar antara 26.3 –

27.8 ° C. Suhu udara rata-rata bulanan terendah tercatat pada bulan Januari,

sedangkan suhu udara rata-rata tertinggi pada bulan Maret. Curah hujan rata-rata

tahunan sebesar 2.182 mm, dengan hari hujan 109 hari.

4.3 Geologi dan Tanah

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Rengat dan Pekanbaru, Skala 1 : 250.000

(1991), areal studi termasuk ke dalam formasi (i) Alluvium muda (Qh), dengan

bahan induk endapan sisa-sisa tanaman dan lumpur dan (ii) Formasi Minas

(Qpmi), dengan bahan induk batu lumpur lunak, batu lanau, pasir dan kerikil.

Macam tanah yang dijumpai pada Unit II : Podsolik Gleiik, Podsolik Haplik,

Podsolik Arenik, Gleisol Humik, dan Organosol Fibrist. Secara sistemis sebaran

uraian macam tanah pada Unit II, Distrik Rasau Kuning yaitu Organosol Fibrist.

4.4 Hidrologi

Areal IUPHHKHTI PT. Arara Abadi pada Unit II terletak di Daerah Aliran

Sungai (DAS Mandau). Bentuk topografi DAS Mandau adalah datar atau

tergolong kelas lereng A daerah hilir dan kelas lereng B daerah hulu.

4.5 Kondisi Flora dan Fauna

4.5.1 Flora

Jumlah seluruh strata pohon spesies yang terdapat pada areal yang

dipertahankan sebagai Arboretum hutan alam adalah 42 spesies, 26 spesies

(61,90%) diantaranya spesies komersial (Dipterocarpaceae dan Non

Dipterocarpaceae). Dari hasil Survei Identifikasi Flora dan Fauna di Arboretum

PT Arara Abadi yang dilaksakanan oleh Yushan dan Sunaryono (2005) ditemukan

48 famili dan 135 spesies pohon dan 16 spesies rotan, palma, dan liana serta 26

spesies fauna yang ada dii Arboretum. Di kawasan ini dapat dijumpai flora seperti

Page 27: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

kulim (Scorodocarpus borneensis), kemenyan (Styrax benzoin), balam

(Palaquium burchii), gaharu (Aqualaria mallaccensis), kayu batu (Irvingia

malayana).

4.5.2 Fauna

Di lokasi PT Arara Abadi terdapat fauna seperti gajah Sumatera (Elephas

maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), siamang (Hylobates

syndactylus), monyet ekor panjang (Maccaca fascicularis), rangkong (Buceros

rhinoceros), beo (Gracula religiosa), burung madu (Nectarinia sp.), labi-labi

(Chitra indica) dan lainnya.

4.6 Arboretum Arara Abadi

Arboretum Arara Abadi di bagi atas 3 zonasi sesuai dengan keunikan

kawasan yang dimiliki serta dapat menunjang program pendidikan lingkungan

yaitu Zona Pendidikan (Educational), Penelitian (Research) dan Rekreasi

(Recreational). Di dalam zonasi tersebut telah dan akan dikembangkan program

dan fasilitas pendukung seperti tanaman herba, pembibitan dan koleksi tumbuhan

lokal, dan pusat pelatihan gajah.

4.6.1 Taman herba

Taman herba ini dibangun untuk mengoleksi tanaman obat-obatan herba dan

pohon yang dapat digunakan untuk pengetahuan pengobatan tradisional yang

didapat dari alam sekitar. Taman herba ini mengoleksi beberapa spesies tanaman

obat seperti kemangi (Ocimum basilicum), kembang bugang (Clerodendrum

calamitosum), kembang pukul empat (Mirabilis Jalapa), pasak bumi (Eurycoma

longifolia), kumis kucing (Orthosipon aristatus), sabung nyawa (Gynura

procumbens), daun dewa (Gynura segetum) dan sebagainya.

4.6.2 Pembibitan dan koleksi tumbuhan lokal

Pembibitan tanaman lokal merupakan salah satu program koleksi dan

konservasi dari spesies tumbuhan lokal. Program ini telah dilaksanakan sejak

tahun 2006. Setiap bulan dari nursery ini mampu menghasilkan ± 2000 btg bibit

yang sumber bibitnya diperoleh dari anakan pohon di kawasan Arboretum. Selain

itu, anakan pohon juga diperoleh dari kawasan konservasi di areal Sinarmas

Page 28: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Forestry Riau. Beberapa spesies tanaman lokal yang dibudidayakan di nursery ini

diantaranya yaitu: beberapa spesies meranti-merantian, terap, pulai, balam, arang-

arang, ramin, kelat, kereta, durian hutan, bintangur, kulim, gelam, kenari dan

ketapang. Hasil dari pembibitan tanaman lokal ini dapat digunakan untuk

mendukung program konservasi misalnya seperti rehabilitasi kawasan. Di areal

nursery ini kita dapat mengetahui bagaimana cara membibitkan tumbuhan dan

juga menanamnya secara langsung.

4.6.3. Pusat pelatihan gajah

Pusat Pelatihan Gajah telah dilaksanakan sejak tahun 1998. Saat ini

sebanyak 8 ekor gajah dewasa telah dibina & dilatih oleh pawang-pawang gajah

yang terlatih. 2 ekor gajah betina dari kelompok ini telah melahirkan anak-anak

gajah yaitu Bubu dan Bonita. Gajah-gajah ini dilatih untuk menampilkan atraksi

seperti menyambut pengunjung, melewati tangga batu, bermain bola, dan kitapun

dapat berinteraksi dengan gajah-gajah tersebut. Arboretum juga merupakan

habitat dari gajah-gajah ini untuk mencari makan. Biasanya di sekitaran sungai

dan beberapa blok kecil hutan merupakan tempat mencari makan gajah-gajah

binaan ini. Secara gajah-gajah inipun diberi makan tambahan dari daun kelapa

yang telah disiapkan. Selain itu, secara periodik gajah-gajah liar dari kawasan

sekitar masuk ke dalam Arboretum. Untuk beberapa waktu yang cukup lama dan

diperkirakan gajah-gajah liar ini melakukan proses perkembangbiakan dengan

gajah-gajah yang ada di Arboretum.

4.7 Aksesibilitas

Untuk mencapai Arboretum dari Kota Pekanbaru dapat melalui Jalan Raya

Minas-Perawang menuju Kota Perawang atau terletak 60 Km arah Selatan dari

Kota Pekanbaru. Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru dapat dicapai dengan waktu ±

2 jam. Sedangkan waktu tempuh dari Kota Perawang sendiri menuju pintu masuk

gerbang Arboretum ± 30 menit. Arboretum ini memiliki akses pintu gerbang dari arah

selatan dan juga melewati lokasi pedesaan Pinang Sebatang Barat.

Page 29: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Komposisi Vegetasi

Komposisi komunitas tumbuhan dapat diartikan variasi jenis flora yang

menyusun suatu komunitas. Komposisi jenis tumbuhan merupakan daftar floristik

dari jenis tumbuhan yang ada dalam suatu komunitas (Misra 1973). Selanjutnya

Richard (1966), menggunakan istilah komposisi untuk menyatakan keberadaan

jenis-jenis pohon dalam hutan. Soerianegara dan Indrawan (2005) mengatakan

bahwa komposisi jenis dibedakan antara populasi (satu jenis) dan komunitas

(beberapa jenis).

Kawasan Arboretum PT Arara Abadi merupakan hutan dataran rendah.

Berdasarkan hasil analisis vegetasi yang dilakukan di Arboretum PT Arara Abadi

diperoleh keanekaragaman spesies tumbuhan sebanyak 102 spesies dari 47 famili.

Adapun spesies tumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah spesies-spesies

yang berasal dari famili Dipterocarpaceae dan Fabaceae masing-masing sebanyak

9 spesies. Pada Gambar 3 menunjukkan 12 famili yang memiliki jumlah spesies

lebih besar atau sama dengan tiga, sedangkan daftar famili dan spesies

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 .

Gambar 3 Famili dan jumlah spesies tumbuhan di Arboretum PT Arar Abadi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

AnacardiaceaeArecaceaeClusiaceae

DipterocarpaceaeEuphorbiaceae

FabaceaeLauraceaeMoraceae

MyrtaceaePoaceae

PolypodiaceaeZingiberaceae

Jumlah spesies

Fa

mil

i

Page 30: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Famili Dipterocarpaceae merupakan famili dengan anggota spesies

terbanyak yang ditemukan di petak contoh penelitian. Hal ini dikarenakan famili

Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan yang mendominasi pada hutan hujan

tropis seperti hutan-hutan Sumatera, dengan marga seperti Shorea, Hopea,

Dipterocarpus, Vatica, dan Dryobalanops. Hal ini disebabkan oleh kenaikan

keanekaragaman lokal berhubungan erat dengan sifat-sifat tanah dan iklim mikro.

Naik turunnya intensitas dan sudut penyinaran matahari, curah hujan, suhu dan

pembagian hara antara tanah dan vegetasi adalah lebih besar di hutan tropik

daripada di hutan daerah beriklim sedang (Ashton 1982)

5.1.1 Nilai penting tingkat semai dan tumbuhan bawah

Hasil analisis vegetasi di petak contoh penelitian, tumbuhan pada tingkat

semai dan tumbuhan bawah ditemukan sebanyak 77 spesies dari 40 famili. Jumlah

semai dan tumbuhan bawah pada suatu hutan sangat menentukan keberlangsungan

hutan tersebut untuk beregenerasi dan tetap ada. Berdasarkan nilai INP untuk

spesies tingkat semai dan tumbuhan bawah termasuk ke dalam rangking 10

(sepuluh) besar dengan INP ≥ 5% disajikan pada Gambar 4, sedangkan daftar

spesies tumbuhan tingkat semai dan tumbuhan bawah selengkapnya disajikan

padan Lampiran 6.

Gambar 4 INP spesies tumbuhan pada tingkat semai dan tumbuhan bawah

Pada Gambar 4 terlihat bahwa spesies tumbuhan yang memiliki INP

terbesar adalah kelat (Syzygium sp1.) dengan nilai INP sebesar 20,6%, diikuti

0 5 10 15 20 25

Syzygium sp1.

Litsea odorifera

Santiria laevigata

Gleichenia microphylla

Korthalsia sp.

Panera semibifida

Palaquium burchii

Piper caducibractum

Zingiber officinale

Dialium indum

Indeks Nilai Penting (%)

Sp

esi

es

Tu

mb

uh

an

Page 31: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

spesies tumbuhan medang (Litsea odorifera) sebesar 14,54%, lalan (Santiria

laevigata) sebesar 14,33%, dan resam (Gleichenia microphylla) sebesar 8,07%.

5.1.2 Nilai penting tingkat pancang

Spesies tumbuhan pada tingkat pancang ditemukan sebanyak 47 spesies

dari 27 famili pada petak contoh penelitian, sedangkan nilai INP dari spesies

pancang yang termasuk ke dalam rangking 10 (sepuluh) besar disajikan pada

Gambar 5 dan untuk INP dari semua spesies yang ditemukan di petak contoh

penelitian disajikan dalam Lampiran 7. Gambar 5 menunjukkan spesies-spesies

tumbuhan yang memiliki INP ≥ 6%.

Gambar 5 INP spesies tumbuhan pada tingkat pancang

Berdasarkan Gambar 5 di atas terlihat bahwa Indeks Nilai Penting (INP)

spesies pada tingkat pancang di petak contoh penelitian yang tertinggi yaitu

tumbuhan medang (Litsea odorifera) dengan nilai INP sebesar 34,68%, diikuti

oleh kelat (Syzygium sp1.) dan petatal/petaling (Ochanostachys amentacea), Hal

ini menunjukkan regenerasi medang pada tingkat pancang cukup baik sedangkan,

nilai INP yang paling kecil adalah spesies medang buah (Litsea sp.), kedondong

hutan (Dacryodes rostrata), durian hantu (Coelostegia griffthii), dan punak

(Tetramerista glabra) yang masing-masing memiliki INP sama besar yaitu

sebesar 0,26% spesies-spesies ini sangat sedikit sekali ditemukan pada petak

contoh penelitian.

0 10 20 30 40

Litsea odorifera

Syzygium sp1.

Ochanostachys amentacea

Palaquium burchii

Baccaurea deflexa

Myristica sp.

Canarium tomentosum

Dialium indum

Santiria laevigata

Calophylum pulcherimum

Indeks Nilai Penting (%)

Sp

esi

es

Tu

mb

uh

an

Page 32: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

5.1.3 Nilai penting tingkat tiang

Hasil analisis vegetasi pada tingkat tiang ditemukan tumbuhan pada tingkat

tiang ditemukan sebanyak 41 spesies dari 22 famili. Spesies-spesies pada tingkat

tiang yang termasuk rangking teratas dengan INP ≥ 7% di petak contoh

pengamatan disajikan dalam Gambar 6, sedangkan untuk INP dari semua spesies

yang ditemukan di petak contoh penelitian disajikan pada Lampiran 8.

Gambar 6 INP spesies tumbuhan pada tingkat tiang

Pada Gambar 6 terlihat nilai INP terbesar dimiliki oleh spesies tumbuhan

meranti (Shorea smithiana) dengan nilai INP sebesar 43,41%, ini menunjukkan

bahwa meranti yang paling mendominasi diantara spesies lainnya pada tingkat

tiang. Spesies yang memilki INP yang terkecil yaitu spesies kopi-kopi (Randia

anisophylla) sebesar 0,81%.

5.1.4 Nilai penting tingkat pohon

Spesies tumbuhan pada tingkat pohon ditemukan sebanyak 60 spesies dari

32 famili. Spesies-spesies pohon yang memiliki Indeks INP terbesar disajikan

pada Gambar 7 dengan INP ≥ 8%, sedangkan untuk INP dari semua spesies yang

ditemukan di petak contoh pengamatan disajikan pada Lampiran 9.

0 10 20 30 40 50

Shorea smithiana

Myristica sp.

Syzygium sp1.

Palaquium burchii

Litsea odorifera

Pometia pinnata

Ochanostachys amentacea

Jaringa sp.

Macaranga sp.

Nephelium lapaceum

Indeks Nilai Penting (%)

Sp

esi

es

Tu

mb

uh

an

Page 33: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Gambar 7 INP spesies tumbuhan pada tingkat pohon

Gambar 7 terlihat nilai INP terbesar dimiliki oleh spesies tumbuhan

meranti (Shorea smithiana) dari famili Dipterocarpaceae dengan nilai INP sebesar

48,06%. INP ini dapat mencirikan tingkat penguasaan terhadap tempat tumbuh.

Kebanyakan dari spesies Dipterocarpaceae bersifat toleran terhadap intensitas

cahaya pada saat semai dan intoleran setelah mencapai tahap pancang dan tiang

(Ashton 1982).

5.1.5 Penyebaran kelas diameter pohon

Jumlah pohon yang ditemukan pada petak contoh penelitian sebanyak 956

individu yang termasuk ke dalam 60 spesies. Jumlah pohon tersebut memiliki

kelas diameter yang beragam. Kelas diameter pohon yang banyak jumlahnya

terdapat pada kelas diameter 20 – 29 cm dan yang paling sedikit jumlahnya

terdapat pada kelas diameter ≥ 50 cm. Diagram kelas diameter pohon pada petak

contoh pengamatan disajikan pada Gambar 8.

0 10 20 30 40 50 60

Shorea smithiana

Quercus sp.

Litsea odorifera

Syzygium sp1.

Endospermum malaccensis

Myristica sp.

Scorodocarpus borneensis

Sapium sp.

Ochanostachys amentacea

Santiria laevigata

Indeks Nilai Penting (%)

Sp

esi

es

Tu

mb

uh

an

Page 34: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Gambar 8 Diagram kelas diameter pohon per total luas areal petak contoh

penelitian

Berdasarkaan Gambar 8 di atas, struktur vegetasi yang terdapat di petak

contoh penelitian menunjukkan bentuk J terbalik yang berarti struktur tegakan

dalam keadaan normal, karena pohon-pohon yang masih muda lebih banyak

daripada pohon-pohon tua. Jumlah pohon yang berdiameter ≥ 70 cm sebanyak 8

individu, dan diameter pohon yang paling besar adalah 85,98 cm yaitu spesies

meranti (Shorea smithiana). Kondisi vegetasi hutan alam yang normal

ditunjukkan dengan bentuk kurva seperti huruf “J” terbalik (Loewenstein 1996

diacu dalam Husch et al. 2003).

5.1.6 Keanekaragaman spesies tumbuhan

Hasil perhitungan Indeks keanekaragaman Shannon dari setiap tingkat

pertumbuhan seperti tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2 Rekapitulasi nilai indeks keanekaragaman Shannon pada berbagai tingkat

pertumbuhan No Tingkat Pertumbuhan Nilai Indeks Shannon

1 Pohon 2,95

2 Tiang 2.84

3 Pancang 2,99

4 Semai/tumbuhan bawah 3,65

050

100150200250300350400450500550600650700

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 ≥ 70

Ju

mla

h i

nd

ivid

u (

Ind

/4h

a)

Kelas diameter (cm)

Page 35: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Berdasarkan Tabel 2 tersebut bahwa di lokasi penelitian menunjukkan

untuk tingkat pohon, tiang, dan pancang adalah tingkat keanekaragamannya

sedang. Sedangkan pada tingkat semai dan tumbuhan bawah keanekaragaman

spesiesnya tinggi. Menurut Soerianegara dan Indrawan (1988), apabila derajat

keanekaragaman lebih kecil dari satu berarti keanekaragaman spesies pada petak

tersebut rendah, berkisar antara satu dan tiga disebut sedang, dan jika lebih besar

dari tiga disebut mempunyai nilai keanekaragaman spesies pada petak tinggi atau

melimpah.

5.1.7 Kemerataan Individu

Indeks kemerataan menggambarkan adanya penyebaran yang merata dari

setiap spesies pada masing-masing tingkat pertumbuhan yang ada. Adapun nilai

Indeks Kemerataan tersebut seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Indeks Kemerataan pada berbagai tingkat pertumbuhan

No Tingkat Pertumbuhan Nilai Indeks Kemerataan

1 Pohon 0,76

2 Tiang 0,73

3 Pancang 0,77

4 Semai 0,84

Nilai indeks kemerataan memiliki selang antara 0-1, nilai indeks kemerataan

mendekati 1, maka sebaran individu antar spesies relatif merata, sedangkan bila

nilai indeks mendekati 0 maka sebaran individu antar spesies sangat tidak merata

(Krebs 1978). Dari Tabel 3 terlihat bahwa kemerataan spesies-spesies dari tingkat

pertumbuhan yang ada di petak contoh penelitian menunjukkan penyebaran

individu yang relatif merata, terutama pada tingkat semai ini terlihat dari hasil

indeks kemerataan sebesar 0,84.

5.1.8 Status konservasi spesies tumbuhan

Hasil identifiksi spesies tumbuhan dari 102 spesies tumbuhan yang

ditemukan di petak contoh penelitian sebanyak 14 spesies yang masuk dalam Red

List IUCN 2009 dan 2 spesies tumbuhan termasuk langka. Data mengenai status

konservasi spesies tumbuhan disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 tersebut

areal Arboretum PT Arara Abadi mempunyai nilai konservasi yang cukup tinggi.

Page 36: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Tabel 4 Status konservasi spesies tumbuhan yang ditemukan di petak contoh

penelitian

Sumber : Mogea et al. (2001), Red List IUCN (2009)

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Obat

5.2.1 Kekayaan spesies dan famili tumbuhan obat

Dari hasil analisis vegetasi yang dilakukan dan perhitungan persentase

tumbuhan obat dari keseluruhan spesies tumbuhan yang ditemukan di Arboretum

PT. Arara Abadi diperoleh sebanyak 38 spesies dari 25 famili atau 37% dari

jumlah total spesies yang ditemukan. Nilai persantase tumbuhan obat dapat dilihat

pada Gambar 9.

Gambar 9 Persentase tumbuhan obat dan bukan tumbuhan obat

63%

37%

Spesies bukan tumbuhan obat

Tumbuhan obat

No Nama spesies Famili Status konservasi

1 Aquilaria malaccensis Thymelaeaceae Vulnerable (Rentan)

2 Alstonia scholaris Apocynaceae Lower risk (Resiko rendah)

3 Cratoxylum arborescens Hypericaceae Lower risk (Resiko rendah)

4 Dacryodes rostrata Meliaceae Lower risk (Resiko rendah)

5 Irvingia malayana Simaroubaceae Lower risk (Resiko rendah)

6 Koompassia malaccensis Fabaceae Vulnerable (Rentan)

7 Santiria laevigata Burseraceae Lower risk (Resiko rendah)

8 Shorea acuminata Dipterocarpaceae Critically endangered (Kritis)

9 Shorea leprosula Dipterocarpaceae Endangered (genting)

10 Shorea smithiana Dipterocarpaceae Critically endangered (Kritis)

11 Ochanostachys amentacea Olacaceae Data decifient (Kurang data)

12 Vatica stapfiana Dipterocarpaceae Endangered (genting)

13 Styrax benzoin Styracaceae Rare (langka)

14 Scorodocarpus borneensis Olacaceae Rare (langka)

Page 37: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Adapun spesies terbanyak adalah yang berasal dari famili Zingiberaceae

seperti jahe-jahean (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan lengkuas

(Alpinia galanga), Moraceae seperti terap (Artocarpus elasticus), cempedak hutan

(Artocarpus integra), dan beringin (Ficus benjamina), Polypodiaceae sisik naga

seperti (Drymoglossum piloselloides), pakis andam (Nephralepis cordifolia), dan

paku tanduk rusa (Platycerium sp.) dan Fabaceae seperti putri malu (Mimosa

pudica), gelinggang, ketepeng cina (Cassia alata), dan petai hutan (Parkia

speciosa). Pada Gambar 10 disajikan famili dengan jumlah 2 dan 3 spesies.

Gambar 10 Famili dan spesies tumbuhan obat

5.2.2 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan habitus

Potensi tumbuhan obat yang ditemukan di Arboretum PT Arara Abadi

dilihat dari habitusnya atau perawakannya yaitu pohon, perdu dan herba. Adapun

pengelompokkan potensi spesies tumbuhan obat berupa persentase berdasarkan

habitusnya seperti ada pada Gambar 11.

Gambar 11 Persentase habitus tumbuhan obat

0 1 2 3

Euphorbiaceae

Fabaceae

Melastomaceae

Moraceae

polypodiaceae

Zingiberaceae

Olacaceae

Myrtaceae

Jumlah spesies

Fam

ili

53%

10%

37%

Pohon Perdu Herba

Page 38: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Dari Gambar 11 terlihat bahwa tumbuhan obat yang ditemukan terbanyak

adalah yang berhabitus pohon dengan persentase sebesar 53%. Hal ini

dikarenakan spesies tumbuhan yang ada dalam Arboretum PT Arara Abadi

merupakan hutan sisa dalam HTI Group Sinar Mas Forestry (SMF) di Riau.

5.2.3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan bagian yang digunakan

Adapun jumlah spesies yang berpotensi sebagai tumbuhan obat berdasarkan

bagian yang dapat dimanfaatkan dapat dilihat pada Gambar 12 terlihat bahwa

bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daun.

Gambar 12 Bagian tumbuhan yang digunakan

5.2.4 Potensi tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit

5.2.4.1 Gangguan Peredaran darah

Spesies tumbuhan obat yang terdapat di petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

gangguan peredaran darah sebanyak 6 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit

yang ditemukan sebanyak 6 macam, yaitu pendarahan gusi, kencing darah,

perdarahan rahim, perdarahan luka sayatan, pembersih darah, dan pencegah

pendarahan. Spesies tumbuhan obat untuk mengobati penyakit gangguan

peredaran darah selengkapnya disajikan pada Tabel 5.

0

2

4

6

8

10

12

14

Buah Seluruh bagian

Daun Rimpang Getah Akar Kulit batang

Jum

lah

Sp

esi

es

Bagian Yang Digunakan

Page 39: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Tabel 5 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

gangguan peredaran darah No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Pendarahan gusi

2 Patikan

Kebo

Euphorbia hirta Daun Kencing darah

3 Harendong/

Senggani

Melastoma affine Biji Pendarahan rahim

4 Harendong

Bulu

Clidemia hirta Daun Pendarahan luka

sayatan

5 Sisik Naga Drymoglossum

piloselloides

Seluruh bagian Pembersih darah

6 Rumput Teki

Cyperus rotundus Seluruh bagian Pencegah pendarahan

Sumber : Arisandi dan Andriani (2006)

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan

senggani berdasrkan literatur adalah daun senggani mengandung saponin,

flavonoida, dan tanin. Sifat kimiawi dan efek farmakologis yaitu daun senggani

rasanya pahit yang dapat menghentikan perdarahan rahim Arisandi dan Andriani

(2006). Kandungan senyawa kimia spesies lainnya selengkapanya disajikan pada

Lampiran 4. Spesies tumbuhan berpotensi obat seperti harendong/senggani dan

harendong bulu disajikan pada Gambar 13 (a) dan 13 (b) .

(a) (b)

Gambar 13 Harendong/senggani (a) dan harendong bulu (b)

5.2.4.2 Penawar racun

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk penawar racun sebanyak

2 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit yang ditemukan sebanyak 2 macam,

yaitu menetralkan racun dan sebagai racun cacing. Spesies tumbuhan obat untuk

penawar racun selengkapnya disajikan pada Tabel 6.

Page 40: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Tabel 6 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun

No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Harendong/Senggani Melastoma affine Akar dan

atau daun

Keracunan

singkong/menetralakan

racun

2 Petai hutan Parkia speciosa Buah Racun cacing

Sumber : Arisandi dan Andriani (2006)

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan petai

hutan adalah tanin, garam alkali, damar yang dapat digunakan sebagai racun

cacing. Spesies senggani juga berfungsi untuk menetralkan racun dan bagian yang

digunakan adalah akar dan atau daun senggani Arisandi dan Andriani (2006).

5.2.4.3 Penyakit kelamin

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

kelamin ditemukan sebanyak 4 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit yang

ditemukan sebanyak 3 macam, yaitu infeksi saluran kemih, kencing darah, dan

mengobati penyakit sipilis. Spesies tumbuhan obat untuk mengobati penyakit

kelamin selengkapnya disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

kelamin No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Pakis andam Nephralepis cordifolia Seluruh bagian Infeksi saluran

kemih

2 Patikan Kebo Euporbhia hirta Daun Kencing darah

3 Pulai Alstonia scholaris Akar Mengobati sipilis

4 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Sipilis

Sumber : Zuhud dan Haryanto (1994)

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan pulai

adalah Alkaloid (Ekitamina, Alstonamina) yang dapat digunakan untuk mengobati

penyakit sipilis. Spesies tumbuhan sirih hutan mengandung senyawa kimia seperti

Piperin, minyak atsiri, dan damar berfungsi untuk mengobati penyakit sipilis dan

bagian yang digunakan adalah bagian daun sirih hutan Zuhud dan Haryanto

(1994).

Page 41: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

5.2.4.4 Penyakit khusus wanita

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

khusus wanita ditemukan sebanyak 4 spesies. jumlah khasiat/macam penyakit

yang ditemukan sebanyak 4 macam, yaitu keputihan, payudara bengkak, haid

berlebih, dan nyeri pada saat haid. Spesies tumbuhan obat untuk mengobati

penyakit khusus wanita selengkapnya disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus

wanita No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Keputihan

2 Patikan Kebo Euphorbia hirta Daun Payudara

bengkak

3 Harendong/Senggani Melastoma affine Daun Haid berlebih

4 Kunyit Curcuma longa Rimpang Nyeri pada saat

haid

Sumber : Dalimartha (2003)

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan sirih

hutan mengandung senyawa kimia seperti Piperin, minyak atsiri, damar senggani

juga berfungsi untuk mengatasi masalah keputihan pada wanita dan bagian yang

digunakan adalah daun sirih tersebut. Sedangkan kunyit mengandung senyawa

kimia seperti Kurkuminoid dan minyak atsiri/volatile oil yang dapat mengurangi

rasa nyeri pada saat haid (Dalimartha 2003).

5.2.4.5 Penyakit kulit

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit

sebanyak 4 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit yang ditemukan sebanyak 4

macam penyakit, yaitu kulit gatal, sakit kulit, kudis/kurap, dan panu. Spesies

tumbuhan obat untuk mengobati penyakit khusus wanita selengkapnya disajikan

pada Tabel 9.

Page 42: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Tabel 9 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Kulit gatal

2 Kemenyan Styrax benzoin Getah Sakit kulit

3 Gelinggang/ketepeng

cina

Cassia alata Daun Kudis, kurap

4 Lengkuas Alpinia galangal Rimpang Panu

Sumber : Dalimartha (2003) , Zuhud dan Haryanto (1994).

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies kemenyan

mengandung senyawa kimia seperti Asam benzoat yang berfungsi untuk

mengobati sakit kulit dan bagian yang digunakan adalah getah kemenyan tersebut.

Zuhud dan Haryanto (1994). Lengkuas mengandung senyawa kimia seperti trans-

p-kumari diasetat, transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi

eugenol setat, minyak atsiri, dan alkaloid kolin yang dapat mengobati penyakit

panu pada kulit dan bagian yang digunakan adalah rimpang lengkuas. Sedangkan

gelinggang/ketepeng cina mengandung senyawa kimia seperti Asam krisofanik,

krisaro-robin, oksimetil, tanin, dan zat pahit yang dapat menyembuhkan penyakit

kudis dan kurap dan bagian yang digunakan adalah daun dari ketepeng cina

tersebut (Dalimartha 2003).

5.2.4.6 Penyakit kepala dan demam

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

kepala dan demam ditemukan sebanyak 12 spesies. Jumlah khasiat/macam

penyakit yang ditemukan sebanyak 4 macam, yaitu demam, sakit kepala, panas

tinggi, dan panas pada anak. Spesies tumbuhan obat untuk mengobati penyakit

kepala dan demam selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Beberapa spesies untuk

mengobati penyakit kepala dan demam yang ditemukan berdasarkan literatur yang

digunakan adalah : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan

Haryanto (1994). Kandungan senyawa kimia dari beberapa spesies tumbuhan

tersebut adalah rambutan hutan yang mengandung senywa kimia seperti tannin,

saponin, flavonoida, zat besi. Beringin mengandung senyawa kimia, yaitu akar

udaranya mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Putri malu

mengandung senyawa kimia mimosine. Meniran mengandung senyawa kimia

Page 43: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

seperti filantin, kalium, mineral, damar, dan tanin dengan masing-masing

kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 10. Kandungan senyawa kimia spesies

lainnya selengkapanya disajikan pada Lampiran 4.

Tabel 10 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

kepala dan demam No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Rambutan Hutan Nephelium lappaceum Kulit buah Demam

2 Jahe-jahean Zingiber officinale Rimpang Sakit kepala

3 Pakis andam Nephralepis cordifolia Seluruh bagian Demam

4 Beringin Ficus benjamina Akar dan daun Panas pada anak

dan demam

tinggi

5 Putri Malu Mimosa pudica Seluruh bagian Panas tinggi

6 Meniran Phylanthus urinaria Seluruh bagian Demam

7 Cempedak hutan Artocarpus integra Akar, biji, kulit

batang

Demam

8 Jukut jampang Eleusine indica Seluruh bagian Demam

9 Embacang Mangifera foetida Daun dan biji Demam

10 Petatal Ochanostachys amentacea Kulit batang Demam

11 Sungkai Peronema canenscens Daun Demam

12 Gelam Melaleuca leucadendron Daun Kepala pusing

Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003) , Zuhud dan Haryanto (1994)

5.2.4.7 Penyakit mulut

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

mulut ditemukan sebanyak 5 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit yang

ditemukan, yaitu untuk sariawan. Spesies tumbuhan obat untuk mengobati

penyakit kepala dan demam selengkapnya disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

mulut No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Rambutan Hutan Nephelium lappaceum Kulit kayu Sariawan

2 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Sariawan

3 Harendong/Senggani Melastoma affine Seluruh bagian Sariawan

4 Gelinggang/ketepeng

cina

Cassia alata Daun Sariawan

5 Medang Litsea odorifera Daun Sariawan

Sumber : Zuhud dan Haryanto (1994)

Page 44: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

5.2.4.8 Penyakit saluran pernafasan

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

saluran pernafasan ditemukan sebanyak 6 spesies. Jumlah khasiat/macam penyakit

yang ditemukan, yaitu bronkhitis, batuk, dan asma. Spesies tumbuhan obat untuk

mengobati penyakit saluran pernafasan selengkapnya disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

saluran pernafasan No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Beringin Ficus benjamina Akar udara dan

daun

Bronkhitis, batuk

2 Meniran Phylanthus urinaria Seluruh bagian Batuk

3 Patikan Kebo Euporbhia hirta Daun Bronkhitis,

4 Sirih Hutan Piper caducibractum Daun Batuk

5 Gaharu Aquilaria malaccensis Kayu dan kulit

batang

Asma dan sesak

napas

6 Gelam Melaleuca leucadendron Daun Asma

Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Zuhud dan Haryanto (1994)

5.2.5.9 Penyakit lainnya

Spesies tumbuhan obat yang terdapat pada petak contoh penelitian di

Arboretum PT Arara Abadi yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit

lainnya ditemukan sebanyak 8 spesies. jumlah khasiat/macam penyakit yang

ditemukan, yaitu obat cacing, obat kuat, liver, gairah seks, post partum, panas

dalam perut dan bengkak, sebagai campuran minuman keras. Spesies tumbuhan

obat untuk mengobati penyakit lainnya selengkapnya disajikan pada Tabel 13.

Spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai obat seperti pasak bumi dan buah

kulim disajikan pada Gambar 14 (a) dan 14 (b) .

(a) (b)

Gambar 14 Pasak bumi (a) dan buah kulim (b)

Page 45: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Tabel 13 Spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

lainnya No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yg

digunakan

Khasiat/macam

penyakit

1 Kulim Scorodocarpus

borneensis

Buah Obat cacing

2 Lengkuas Alpinia galangal Rimpang

lengkuas

Gairah seks

3 Pasak Bumi Eurycoma longifolia Akar Obat kuat

4 Asam Kandis Garcinia syzygifolia Buah Obat kanker

5 Jukut jampang Eleusine indica Seluruh bagian Liver

6 Marpoyan Rhodamnia cinerea Seluruh bagian Post partum

7 Paku tanduk

rusa

Platycerium bifurcatum Daun Panas dalam perut dan

bengkak

8 Pisang-pisang Polyalthia sumatrana Buah Sebagai campuran

minuman keras

Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan Haryanto (1994)

Kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan

pasak bumi berdasarkan literatur yaitu mengandung senyawa kimia seperti

eurikomalakton, amaroli yang berfungsi untuk sebagai tonikum pascapartum, anti

mikroba, anti hipertensi, anti inflamansi, anti piretik, mengobati sakit perut, usus,

malaria dan yang paling dikenal adalah sebagai obat kuat pria (afrodisiak) dan

bagian yang digunakan adalah akar pasak bumi tersebut Zuhud dan Haryanto

(1994). Kandungan senyawa kimia spesies lainnya selengkapanya disajikan pada

Lampiran 4.

Page 46: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Komposisi vegetasi Arboretum PT Arara Abadi ditemukan sebanyak 102

spesies dari 47 famili. Berdasarkan indeks nilai pentingnya pada tingkat

pohon didominasi oleh meranti (Shorea smithiana), pada tingkat tiang

didominasi meranti (Shorea smithiana), pada tingkat pancang

didominasi medang (Litsea odoreifera), dan pada tingkat semai dan

tumbuhan bawah didominasi kelat (Syzygium sp1.).

2. Keanekaragaman spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan obat

ditemukan sebanyak 38 spesies dari 25 famili, atau 37% dari seluruh spesies

tumbuhan yang ditemukan.

6.2 Saran

1. Perlu dikembangkan beberapa spesies tumbuhan obat unggulan seperti

pasak bumi (Eurycoma longifolia) yang memiliki nilai kegunaan yang

tinggi.

2. Melakukan perbanyakan pembibitan spesies yang langka seperti gaharu

(Aquilaria malaccensis), kayu batu (Irvingia malayana), dan kempas

(Koompassia malaccensis).

Page 47: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi Y, Andriani Y. 2006. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan.

Jakarta : Eska Media.

Aliadi, A., Roemantyo, HS,. 1994. Hutan Tropika Indonesia Sebagai Sumber

Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat dalam Zuhud dan

Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan

Obat Hutan Tropika Indonesia. Kerjasama FAHUTAN IPB dengan

LATIN. Bogor.

Ashton, P.S. 1982. Dipterocarpaceae. Flora Malesiana Series I- Spermathopyta,

Vol.9, Part 2. Sijthoff & Noordhoff International Publishers, Alphen aan

den Rijn. The Netherlands.

Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 3. Jakarta : Puspa Swara.

Direktorat Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan dan Fakultas Kehutanan IPB.

2000. Inventarisasi, Identifikasi dan Pemetaan Potensi Wanafarma.

Laporan Akhir. Kerjasama antara Direktorat Pengembangan Aneka

Usaha Kehutanan dan Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial

dengan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Duma, D.S. 1999. Studi Keanekaragaman Jenis Satwaliar Pada Areal Bekas

Kebakaran Taman Nasional Way Kambas Provinsi Lampung. [Skripsi]

Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Tidak Dipublikasikan

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. (Terjemahan). Yayasan

Wanajaya. Jakarta. Halaman 640-641.

Husch B, Beer TW, Kershaw J.A. 2003. Forest Mensuration Fourth Edition. New

Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

IUCN. The IUCN Red List Of Threatened. 2009

http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/search. [20 Januari2010]

Krebs. C.J. 1978. Ecological Methodology. Harper and Row Publisher. New

York.

Ludwig, JA., Reynold JF. 1988. Statistical Ecology A Primer On Method and

Computing. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Magurran, AE. 2004. Measuring Biological Diversity. UK : Black Well

Publishing Company.

Misra R. 1973. Ecology Work Book. New Delhi : Oxford & IBH Publishing Co.

Page 48: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Mogea, JP., Gandawidjaja, D. , Wiriadinata, H., Nasution, RE., Irawati. 2001.

Tumbuhan Langka Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Biologi-LIPI. Bogor

Richard, P.W. 1966. The Tropical Rain Forest an Ecological Study. Cambridge an

The University Press. London.

Soerianegara, I., Indrawan, A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas

Kehutanan. IPB. Bogor.

Yushan., Sunaryono. 2005. Laporan Hasil Survei Identifikasi Flora dan Fauna Di

Arboretum PT. Arara Abadi. Perawang. Tidak Diterbitkan

Zuhud, E.A.M., Ekarelawan., dan S. Riswan. 1994. Hutan Tropika Indonesia

Sebagai Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat dalam

Zuhud dan Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman

Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Kerjasama FAHUTAN IPB

dengan LATIN. Bogor.

Zuhud, E.A.M., Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman

Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Jurusan Konservasi

Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB-Lembaga Alam Tropika

Indonesia (LATIN). Bogor.

Page 49: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

LAMPIRAN

Page 50: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 1 Daftar famili teridentifikasi dari total spesies tumbuhan yang

ditemukan

No Famili Jumlah No Famili Jumlah

1 Anacardiaceae 4 24 Hypericaceae 1

2 Anisophyleaceae 1 25 Moraceae 6

3 Annonaceae 2 26 Myristicaceae 1

4 Apocynaceae 1 27 Myrtaceae 5

5 Arecaceae 3 28 Olacaceae 2

6 Bombacaceae 2 29 Orchidaceae 1

7 Burseraceae 2 30 Oxalidaceae 1

8 Clusiaceae 3 31 Pandanaceae 1

9 Cycadaceae 1 32 Piperaceae 1

10 Dilleniaceae 1 33 Poaceae 3

11 Dipterocarpaceae 9 34 Polypodiaceae 6

12 Ebenaceae 1 35 Rhizoporaceae 1

13 Elaeocarpaceae 1 36 Rubiaceae 1

14 Euphorbiaceae 6 37 Sapindaceae 1

15 Fabaceae 9 38 Sapotaceae 3

16 Fagaceae 1 39 Simaroubaceae 2

17 Icacinaceae 1 40 Sterculiaceae 1

18 Lauraceae 3 41 Styracaceae 1

19 Linaceae 1 42 Theaceae 1

20 Loganiaceae 1 43 Thymelaeaceae 1

21 Cyperaceae 1 44 Ulmaceae 1

22 Melastomataceae 2 45 Verbenaceae 1

23 Meliaceae 1 46 Vitaceae 1

47 Zingiberaceae 3

Page 51: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 2 Daftar spesies tumbuhan yang diperoleh dari seluruh areal penelitian

No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus

1 Sirih hutan* Piper caducibractum C.DC Piperaceae Herba

2 Rambutan hutan* Nephelium lappaceum L Sapindaceae Pohon

3 Kelat Syzygium sp1. Myrtaceae Pohon

4 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. Euphorbiaceae Pohon

5 Lalan Santiria laevigata BL. Burseraceae Pohon

6 Medang* Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon

7 Rotan Korthalsia sp. Arecaceae Semak

8 Asam keranji* Dialium indum Linn. Fabaceae Pohon

9 Petai hutan* Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon

10 Kenari Canarium tomentosum Bl. Burseraceae Pohon

11 Mendarahan Myristica sp. Myristicaceae Pohon

12 Mempisang Kandelia candel Druce. Rhizoporaceae Pohon

13 Kabau Jaringa sp. Fabaceae Pohon

14 Kulim* Scorodocarpus borneensis Becc. Olacaceae Pohon

15 Medang bulu Litsea sp. Lauraceae Pohon

16 Resak Vatica stapfiana Dipterocarpaceae Pohon

17 Rayutan/baru cina* Artemisia vulgaris Linn. Vitaceae Herba

18 Tempunik Artocarpus rigidus BL. Moraceae Pohon

19 Marpoyan* Rhodamnia cinerea Myrtaceae Pohon

20 Patikan kebo* Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiaceae Herba

21 Lengkuas* Alpinia galanga Linn., Willd Zingiberaceae Herba

22 Paku kijang Athyrium sorzogonense (Presl)

Milde

Polypodiaceae Herba

23 Jahe-jahean* Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae Herba

24 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. Ebenaceae Pohon

25 Raman Bouea burmanica Griff. Anacardiaceae Pohon

26 Simpur Dillenia reticulata King. Dilleniaceae Pohon

27 Balam Palaquium burchii H.J.L. Sapotaceae Pohon

28 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. Bombacaceae Pohon

29 Durian hutan Durio carinatus Mast. Bombacaceae Pohon

30 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam. Meliaceae Pohon

31 Liana Panera semibifida Myrtaceae Herba

32 Medang rawa Elaeocarpus sp. Elaeocarpaceae Pohon

33 Bintangur Calophyllum pulcherimum Wall. Clusiaceae Pohon

34 Petatal/petaling* Ochanostachys amentacea Mast. Olacaceae Pohon

35 Mahang Macaranga sp. Euphorbiaceae Pohon

36 Mempening Quercus sp. Fagaceae Pohon

37 Kopi-kopi* Randia anisophylla Wall. Rubiaceae Pohon

38 Anggrek Vandopsis sp. Orchidaceae Herba

39 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer Dipterocarpaceae Pohon

40 Sindur rawa Sindora walichii Benth. Fabaceae Pohon

Page 52: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 2 (Lanjutan)

No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus

41 Paku tanduk rusa* Platycerium sp. Polypodiaceae Herba

42 Paku antu Asplenium salignum Bl. Polypodiaceae Herba

43 Pakis andam* Nephralepis cordifolia (L) Presl Polypodiaceae Terna

44 Jambu-jambu Syzygium sp2. Myrtaceae Pohon

45 Embacang* Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae Pohon

46 Harendong* Melastoma affine. Don Melastomataceae Perdu

47 Harendong bulu* Clidemia hirta. D. Don Melastomataceae Perdu

48 Punak Tetramerista glabra Miq. Theaceae Pohon

49 Manggis-manggis Garcinia sp. Clusiaceae Pohon

50 Sendok-sendok Endospermum malaccensis

Muell.

Euphorbiaceae Pohon

51 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent. Sterculiaceae Pohon

52 Kasai* Pometia pinnata Forst. Sapindaceae Pohon

53 Terap* Artocarpus elasticus Rein.W. Moraceae Pohon

54 Cantel Sorghum halepense (L) Pers. Poaceae Semak

55 Pakis haji Cycas rumphii Miq Cycadaceae Herba

56 Tempinis Sloetida elongata Kds. Moraceae Pohon

57 Pasak bumi* Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae Pohon

58 Sisik naga* Drymoglossum piloselloides [L.]

Presl.

Polypodiaceae Herba

59 Kunyit* Curcuma longa Linn. Zingiberaceae Herba

60 Siluk Gironniera subaequalis Planth. Ulmaceae Pohon

61 Putri malu* Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba

62 Sungkai* Peronema canescens Jack Verbenaceae Pohon

63 Kayu batu Irivingia malayana Oliv. Simaroubaceae Pohon

64 Talas* Colocasia esculenta Araceae Herba

65 Pulai* Alstonia scholaris [L.] R. Br. Apocynaceae Pohon

66 Paku Resam Gleichenia microphylla R. Br.

Var. vulcania

Polypodiaceae Herba

67 Ludai Sapium sp. Euphorbiaceae Pohon

68 Gelinggang/ketepeng

cina* Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu

69 Beringin* Ficus benjamina L. Moraceae Pohon

70 Pandan-pandan Pandanus sp. Pandanaceae Semak

71 Terentang Campnosperma auriculatum

Hoo.f

Anacardiaceae Pohon

72 Meniran* Phylanthus urinaria Linn. Euphorbiaceae Herba

73 Gerunggang Cratoxylum arborescens Bl. Hypericaceae Pohon

74 Meranti Shorea smithiana Sym. Dipterocarpaceae Pohon

75 Jampang pait Paspalum conjugatum Berg. Poaceae Perdu

76 Jukut jampang* Eleusine indica (L.) Gaertn. Poaceae Perdu

77 Rumput teki* Cyperus rotundus Linn. Cyperaceae Herba

78 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes Icacinaceae Pohon

79 Kemenyan* Styrax benzoin Dryand. Styracaceae Pohon

Page 53: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 2 (Lanjutan)

No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus

80 Gaharu* Aquilaria malaccensis Lamk. Thymelaeaceae Pohon

81 Gelam/kayu putih* Melaleuca leucadendra syn. Myrtaceae Pohon

82 Seminai/kayu bitis Palaquium ridleyi K.et.G Sapotaceae Pohon

83 Meranti tupai Shorea macroptera Dyer. Dipterocarpaceae Pohon

84 Pisang-pisang* Polyalthia sp. Annonaceae Pohon

85 Jangkang Xylopia ferruginea Annonaceae Pohon

86 Meranti Sumatra Shorea sp. Dipterocarpaceae Pohon

87 Meranti pirang Shorea leprosula Miq. Dipterocarpaceae Pohon

88 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. Dipterocarpaceae Pohon

89 Tembesu Fragrea Fragrans Roxb. Loganiaceae Pohon

90 Pagar-pagar Ixonanthes reticulate Linaceae Pohon

91 Asam kandis* Garcinia syzygifolia Pierre. Clusiaceae Pohon

92 Kempas Koompassia malaccensis

Maing.ex Benth.

Fabaceae Pohon

93 Gluta rengas Gluta elegens Kurz. Anacardiaceae Pohon

94 Sindur Sindora leiocarpa De. Wit. Fabaceae Pohon

95 Trenggayun Paratocarpus trianda Moraceae Pohon

96 Merawan Hopea mangarawan Miq. Dipterocarpaceae Pohon

97 Meranti bunga Shorea parvifolia Dyer. Dipterocarpaceae Pohon

98 Tenggek burung Anisophyllea sp. Anisophyleaceae Pohon

99 Cempedak hutan* Artocarpus integra BL. Moraceae Pohon

100 Akasia Acacia Mangium Willd. Fabaceae Pohon

101 Belimbing hutan Sarcotecha subtriplinervis

Hall.F.

Oxalidaceae Pohon

102 Medang buah Litsea sp. Lauraceae Pohon

Ket * : Spesies tumbuhan obat

Page 54: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 3 Spesies tumbuhan bermanfaat obat yang ditemukan

N

o

Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang

digunakan *

Penyakit yang disembuhkan*

1 Asam Kandis Garcinia

syzygifolia Pierre.

Clusiaceae Pohon Buah Obat kanker

2 Harendong/Seng

gani

Melastoma affine.

D.Don

Melastomataceae Perdu Daun, Akar,

Buah, Biji

Gangguan pencernaan (dispepsi), disentri

basiler, diare, hepatitis, Keputihan (leukorea),

sariawan, haid berlebihan, wasir darah,

Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, Radang dinding

pembuluh darah, pembekuan (tromboangitis)

3 Harendong Bulu Clidemia hirta. Don

Melastomataceae Perdu Daun Pencuci luka bernanah, menghentikan pendarahan pada luka sayatan

4 Jahe-jahean Zingiber officinale

Roxb.

Zingiberaceae Herba Rimpang jahe Asi, mulas, gatal, batuk, luka, sakit kepala,

perut kembung, serbat, selesma

5 Lengkuas Alpinia galanga Linn. Willd

Zingiberaceae Herba Rimpang lengkuas

Reumatik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis, panu

6 Kunyit Curcuma longa

Linn.

Zingiberaceae Herba Rimpang Demam, diare, keputihan, Diabetes melitus,

Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan, Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid,

Memperlancar ASI, Amandel, Berak lender

7 Beringin Ficus benjamina L.

Moraceae Pohon Akar udara dan daun.

Pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri rematik sendi, Luka terpukul

(memar), influenza, radang saluran napas

(bronkhitis), Batuk rejan (pertusis), malaria,

radang usus akut (acute enteritis), Disentri, kejang panas pada anak

Page 55: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 3 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang

digunakan *

Penyakit yang disembuhkan*

8

Kemenyan

Styrax benzoin

Dryand.

Styracaceae Pohon Getah Obat sakit kulit

9 Pasak bumi Eurycoma longifolia

Jack

Simaroubace

ae

Pohon Akar Sebagai tonikum pascapartum, anti

mikroba, anti hipertensi, anti inflamansi,

anti piretik, mengobati sakit perut, usus, malaria dan yang paling dikenal adalah

sebagai obat kuat pria (afrodisiak)

10 Meniran Phylanthus urinaria Linn.

Euphorbiaceae

Herba Akar,batang,daunn Sakit kuning (lever), malaria, demam, ayan, Batuk, Haid lebih, disentri, luka

bakar, luka koreng, Jerawat

11 Rumput teki Cyperus rotundus

Linn.

Cyperaceae Herba Rimpang Kolera, dysentri, batuk.

12 Gelinggang/kete

peng cina

Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu Daun Panu, Kurap, Kudis, Sembelit, Cacingan,

Sariawan.

13 Pulai Alstonia scholaris [L.] R. Br.

Apocynaceae Pohon Akar dan kulit Obat sipilis dan obat malaria

14 Putri Malu Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba Daun, akar, seluruh

tanaman.

Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis,

Panas tinggi, Herpes, Reumatik, Cacingan.

15 Sisik Naga Drymoglossum

piloselloides [L.] Presl.

Polypodiacea

e

Herba Daun dan seluruh

bagian tanaman.

Rasanya manis, sedikit pahit, dingin.

Antiradang, menghilangkan nyeri

(analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat

paru-paru, dan obat batuk (antitusif).

16 Pakis Haji Alspophila glauca (BL)J.SM

Cycadaceae Herba Tangkai sakit perut, mencret.

Page 56: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 3 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang

digunakan *

Penyakit yang disembuhkan*

17 Patikan Kebo Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiace

ae

Herba Daun Radang tenggorokan, Bronkhitis, Asma,

Disentri, Radang perut, Diare, Kencing darah, Radang kelenjar susu, Payudara

bengkak. Eksim.

18 Rayutan/baru cina

Artemisia vulgaris Linn.

Vitaceae Herba Daun Emenagoga (pasca bersalin), Beri-beri, ambeien, wanita nifas, obat oles pada

bagian yang sakit, bisul.

Page 57: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 3 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang

digunakan *

Penyakit yang disembuhkan*

19 Petai Hutan Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon Buah obat gangguan hati, diabetes, racun

cacing

21 Sirih Hutan Piper caducibractum Piperaceae Herba Daun sirih Sakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal,

Menghilangkan jerawat, Pendarahan gusi, Mimisan, Bronkhitis, Batuk,

Sariawan, Luka, Keputihan, Sakit

jantung, Sifilis, Alergi/biduren, Diare, Sakit gigi

22 Pakis andam Nephralepis cordifolia

(L) Presl.

Polypodiacea

e

Herba Seluruh bagian Obat disentri, infeksi saluran kemih,

penurun panas/demam dan anti bakteri.

23 Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk.

Thymelaeaceae

Pohon Kulit batang dan kayu

Asma dan sesak nafas

24 Terap Artocarpus elastica

Rein.W.

Moraceae Pohon Seluruh bagian obat TBC, dysentri, dan membatasi

kelahiran 25 Kasai Pometia pinnata Forst. Sapotaceae Pohon Kulit batang Luka-luka bernanah

26 Cempedak hutan Artocarpus integra

Merr.

Moraceae Pohon Akar, biji, kulit

batang

Demam, obat murus, dan luka-luka

27 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Gaertn.

Poaceae Perdu Seluruh bagian Liver, malaria, demam, diuretik, dysentri

28 Talas Colocasia esculenta

(L.)

Araceae Herba Umbi Bubur talas dapat melancarkan

pencernaan sehingga dapat dikonsumsi untuk makanan bayi dengan tingkat

alergi yang rendah.

29 Medang Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon Daun Penambah nafsu makan, karminatif,

sariawan, pelancar ASI, dan obat bisul 30 Gelam

Melaleuca

leucadendron L.

Myrtaceae Pohon Daun Stomatik, obat batuk, anti sp.asmodik,

sakit perut, kepala pusing, encok, sakit

gigi, asma

Page 58: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

31 Sungkai Peronema canenscens Jack

Verbenaceae Pohon Daun obat sakit gigi, demam

Page 59: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

*Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan Haryanto (1994)

Lampiran 3 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang digunakan * Penyakit yang disembuhkan*

32 Embacang Mangifera foetida

Lour.

Anacardiaceae Pohon Daun dan biji Daunnya dapat digunakan

sebagai penurun demam, dan

bijinya untuk mengobati

penyakit jamur, kudis dan eksim 33 Kopi-kopi Randia longiflora

Lamk.

Rubiaceae Pohon Daun Luka bakar

34 Marpoyan Rhodamnia cinerea Jack.

Myrtaceae Pohon Seluruh bagian Post partum

35 Petatal Ochanostachys

amentacea Mast.

Olacaceae Pohon Kulit batang Demam dan pembersih badan

setelah melahirkan 36 Paku tanduk

rusa

Platycerium

bifurcatum

C.CHR

Polypodiaceae Herba Daun Panas dalam perut dan bengkak

37 Pisang-pisang Polyalthia sumatrana King

Annonaceae Pohon Buah Sebagai campuran minuman keras

38 Kulim Scorodocarpus

borneensis Becc.

Olacaceae Pohon Buah Obat cacing

Page 60: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 4 Senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan obat

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Kandungan kimia*

1 Asam Kandis Garcinia syzygifolia Pierre. Clusiaceae Pohon Tanin

2 Harendong/Senggani Melastoma affine.D.Don Melastomataceae Perdu Saponin, flavinoida, dan tanin

3 Harendong Bulu Clidemia hirta.Don Melastomataceae Perdu Tanin

4 Jahe-jahean Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae Herba Minyak atsiri, zingeberene, zingoberol, oleo-resin, zingerone

5 Lengkuas Alpinia galanga Linn. Willd Zingiberaceae Herba trans-p-kumari diasetat, transkoniferil diasetat,

asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol

setat, minyak atsiri, dan alkaloid kolin

6 Kunyit Curcuma longa Linn. Zingiberaceae Herba Kurkuminoid dan minyak atsiri/volatile oil

7 Beringin Ficus benjamina L. Moraceae Pohon Akar udara mengandung asam amino, fenol,

gula, dan asam orange

8 Kemenyan Styrax benzoin Dryand. Styracaceae Pohon Asam benzoat

9 Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae Pohon Eurikomalakton, amarolid

10 Meniran Phylanthus urinaria Linn. Euphorbiaceae Herba Filantin, kalium, mineral, damar, dan tannin

11 Rumput Teki Cyperus rotundus Linn. Cyperaceae Herba Minyak atsiri, alkaloid, flavonoid,

12 Gelinggang/ketepeng cina Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu Asam krisofanik, krisaro-robin, oksimetil,

antarahinu, tannin, dan zat pahit

13 Pulai Alstonia scholaris [L.] R. Br. Apocynaceae Pohon Alkaloid (Ekitamina, Alstonamina)

14 Putri Malu Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba Mimosine

15 Sisik Naga Drymoglossum piloselloides [L.]

Presl.

Polypodiaceae Herba

16 Pakis Haji Alspophila glauca (BL) J.SM Cycadaceae Herba

17 Patikan Kebo Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiaceae Herba Alkaloida, tannin, senyawa folifenol, asam

lanolat

Page 61: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 4 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Kandungan kimia*

18 Rayutan/baru cina Artemisia vulgaris Linn. Vitaceae Herba Minyak atsiri

19 Petai Hutan Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon Tanin, garam alkali, damar

20 Rambutan Hutan Nephelium lappaceum L Sapindaceae Pohon Tannin, saponin, flavonoida, zat besi

21 Sirih Hutan Piper caducibractum C.DC. Piperaceae Herba Piperin, minyak atsiri, damar

22 Pakis andam Nephralepis cordifolia (L) Presl. Polypodiaceae Herba

23 Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk. Thymelaeaceae Pohon

24 Terap Artocarpus elastica Rein.W. Moraceae Pohon

25 Kasai Pometia pinnata Forst. Sapindaceae Pohon

26 Cempedak hutan Artocarpus integra Merr. Moraceae Pohon

27 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Gaertn. Poaceae Perdu

28 Talas Colocasia esculenta (L.) Araceae Herba

29 Medang Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon Minyak atsiri, tanin, damar, metal heptanon,

ellagat, tannin

30 Gelam Melaleuca leucadendron L. Myrtaceae Pohon Minyak atsiri

31 Sungkai Peronema canenscens Jack Verbenaceae Pohon

32 Embacang Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae Pohon

33 Kopi-kopi Randia longiflora Lamk. Rubiaceae Pohon

34 Marpoyan Rhodamnia cinerea Jack. Myrtaceae Pohon

35 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. Olacaceae Pohon

36 Paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum C.CHR Polypodiaceae Herba

37 Pisang-pisang Polyalthia sumatrana King Annonaceae Pohon

38 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. Olacaceae Pohon

*Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan Haryanto (1994)

Page 62: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat semai dan tmbuhan bawah

No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

1 Sirih hutan Piper caducibractum C.Dc 1575 2,23 0,27 3,56 5,79

2 Rambutan hutan Nephelium lappaceum L 150 0,21 0,05 0,66 0,87

3 Kelat Syzygium sp1. 8025 11,37 0,7 9,23 20,61

4 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. 325 0,46 0,08 1,06 1,52

5 Lalan Santiria laevigata BL. 5650 8,01 0,48 6,33 14,34

6 Medang Litsea odorifera Val. 4775 6,77 0,59 7,78 14,55

7 Rotan Korthalsia sp. 1950 2,76 0,34 4,49 7,25

8 Asam keranji Dialium indum Linn. 1925 2,73 0,21 2,77 5,50

9 Petai hutan Parkia speciosa Hassk. 400 0,57 0,05 0,66 1,23

10 Kenari Canarium tomentosum Bl. 1050 1,49 0,16 2,11 3,60

11 Mendarahan Myristica sp. 1350 1,91 0,21 2,77 4,68

12 Mempisang Kandelia candel Druce. 100 0,14 0,02 0,26 0,41

13 Kabau Jaringa sp. 1975 2,80 0,12 1,58 4,38

14 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. 175 0,25 0,06 0,79 1,04

Page 63: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

15 Medang bulu Litsea sp. 550 0,78 0,06 0,79 1,57

16 Resak Vatica stapfiana 100 0,14 0,04 0,53 0,67

17 Rayutan/baru cina Artemisia vulgaris Linn. 750 1,06 0,01 0,13 1,19

18 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 275 0,39 0,04 0,53 0,92

19 Marpoyan Rhodamnia cinerea 1300 1,84 0,27 3,56 5,40

20 Patikan kebo Euphorbia hirta, Linn. 1875 2,66 0,2 2,64 5,30

21 Lengkuas-lengkuasan Alpinia galanga Linn., Willd 1100 1,56 0,11 1,45 3,01

22 Pakis kijang Athyrium sorzogonense (Presl) Milde 1075 1,52 0,06 0,79 2,31

23 Jahe-jahean Zingiber officinale Roxb. 2175 3,08 0,2 2,64 5,72

24 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 350 0,50 0,09 1,19 1,68

25 Raman Bouea burmanica Griff. 175 0,25 0,04 0,53 0,78

26 Simpur Dillenia reticulata King. 900 1,28 0,1 1,32 2,59

27 Balam Palaquium burchii H.J.L. 2450 3,47 0,24 3,17 6,64

28 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. 50 0,07 0,02 0,26 0,33

29

Durian hutan Durio carinatus Mast. 50 0,07 0,01 0,13 0,20

Page 64: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 (Lanjutan)

No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

30 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam. 550 0,78 0,09 1,19 1,97

31 Liana Panera semibifida 2225 3,15 0,29 3,83 6,98

32 Medang rawa Elaeocarpus sp. 475 0,67 0,03 0,40 1,07

33 Bintangur Calophyllum pulcherimum Wall. 525 0,74 0,08 1,06 1,80

34 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. 1950 2,76 0,16 2,11 4,87

35 Mahang Macaranga sp. 250 0,35 0,04 0,53 0,88

36 Mempening Quercus sp. 475 0,67 0,09 1,19 1,86

37 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 300 0,43 0,04 0,53 0,95

38 Anggrek Vandopsis sp. 150 0,21 0,03 0,40 0,61

39 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer 150 0,21 0,04 0,53 0,74

40 Sindur rawa Sindora walichii Benth. 25 0,04 0,01 0,13 0,17

41 Paku tanduk rusa Platycerium sp. 225 0,32 0,02 0,26 0,58

42 Paku antu Asplenium salignum Bl. 775 1,10 0,1 1,32 2,42

43 Pakis andam Nephralepis cordifolia (L) Presl.

625 0,89 0,08 1,06 1,94

Page 65: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 (Lanjutan)

No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

44 Jambu-jambu Syzygium sp2. 1325 1,88 0,2 2,64 4,52

45 Embacang Mangifera foetida Lour. 25 0,04 0,01 0,13 0,17

46 Harendong Melastoma affine 1400 1,98 0,14 1,85 3,83

47 Harendong bulu Clidemia hirta 1125 1,59 0,07 0,92 2,52

48 Punak Tetramerista glabra Miq. 75 0,11 0,02 0,26 0,37

49 Manggis-manggis Garcinia sp. 500 0,71 0,07 0,92 1,63

50 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Muell. 100 0,14 0,02 0,26 0,41

51 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent. 125 0,18 0,02 0,26 0,44

52 Kasai Pometia pinnata Forst. 275 0,39 0,07 0,92 1,31

53 Terap Artocarpus elasticus Rein.W. 700 0,99 0,1 1,32 2,31

54 Cantel Sorghum halepense (L) Pers. 1125 1,59 0,03 0,40 1,99

55 Pakis haji Cycas rumphii Miq 1300 1,84 0,08 1,06 2,90

56 Tempinis Sloetida elongata Kds. 50 0,07 0,01 0,13 0,20

57 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack 450 0,64 0,13 1,72 2,35

58 Sisik naga Drymoglossum piloselloides [L.]

Presl.

50 0,07 0,01 0,13 0,20

Page 66: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 (Lanjutan)

No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

59 Kunyit-kunyit Curcuma longa Linn. 350 0,50 0,03 0,40 0,89

60 Siluk Gironniera subaequalis Planth. 275 0,39 0,06 0,79 1,18

61 Putri malu Mimosa pudica Linn. 250 0,35 0,03 0,40 0,75

62 Sungkai Peronema canescens 50 0,07 0,01 0,13 0,20

63 Kayu batu Irivingia malayana Oliv. 175 0,25 0,04 0,53 0,78

64 Talas Colocasia esculenta 125 0,18 0,02 0,26 0,44

65 Pulai Alstonia scholaris [L.] R. Br. 25 0,04 0,01 0,13 0,17

66 Resam Gleichenia microphylla R. Br. Var.

vulcania

4300 6,09 0,15 1,98 8,07

67 Ludai Sapium sp. 250 0,35 0,05 0,66 1,01

68 Gelinggang/ketepeng cina Cassia alata Linn. 500 0,71 0,01 0,13 0,84

69 Beringin Ficus benjamina L. 125 0,18 0,02 0,26 0,44

70 Pandan-pandan Pandanus sp. 125 0,18 0,01 0,13 0,31

71 Terentang Campnosperma auriculatum Hoo.f 75 0,11 0,01 0,13 0,24

72 Meniran Phylanthus urinaria Linn. 100 0,14 0,01 0,13 0,27

Page 67: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K

Ind/ha

KR (%) F FR INP

73 Geronggang Cratoxylum arborescens Bl. 175 0,25 0,03 0,40 0,64

74 Meranti Shorea smithiana Sym. 350 0,50 0,09 1,19 1,68

75 Jampang pait Paspalum conjugatum Berg. 1375 1,95 0,02 0,26 2,21

76 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Gaertn. 1450 2,05 0,01 0,13 2,19

77 Rumput teki Cyperus rotundus Linn. 575 0,81 0,06 0,79 1,61

Total 70575 100,00 7,58 100,00 200,00

Page 68: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 6 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat pancang

No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP

1 Medang Litsea odorifera Val. 968 19,98 0,8 14,71 34,69

2 Kenari Canarium tomentosum Bl. 164 3,39 0,22 4,04 7,43

3 Mendarahan Myristica sp. 176 3,63 0,23 4,23 7,86

4 Manggis-

manggis

garcinia sp. 112 2,31 0,14 2,57 4,89

5 Resak Vatica stapfiana 20 0,41 0,04 0,74 1,15

6 Asam keranji Dialium indum Linn. 172 3,55 0,16 2,94 6,49

7 Meranti Shorea smithiana Sym. 84 1,73 0,13 2,39 4,12

8 Simpur Dillenia reticulata King. 96 1,98 0,16 2,94 4,92

9 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. 168 3,47 0,25 4,60 8,06

10 Balam Palaquium burchii H.J.L. 196 4,05 0,25 4,60 8,64

11 Kabau Jaringa Sp. 88 1,82 0,1 1,84 3,65

12 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. 364 7,51 0,4 7,35 14,87

13 Marpoyan Rhodamnia cinerea 120 2,48 0,17 3,13 5,60

14 Siluk Gironniera subaequalis Planth. 40 0,83 0,06 1,10 1,93

15 Jambu-jambu Syzygium sp2. 108 2,23 0,14 2,57 4,80

Page 69: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 6 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP

16 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 8 0,17 0,02 0,37 0,53

17 Raman Bouea burmanica Griff. 60 1,24 0,11 2,02 3,26

18 Kelat Syzygium sp1. 852 17,59 0,6 11,03 28,62

19 Kapur Dryobalanops oblongifolia

Dyer

36 0,74 0,05 0,92 1,66

20 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 72 1,49 0,12 2,21 3,69

21 Sungkai Peronema canescens 24 0,50 0,04 0,74 1,23

22 Bintangur Calophyllum pulcherimum

Wall.

132 2,73 0,18 3,31 6,03

23 Kedondong hutan Dacryodes rostrata

H.J.Lam.

4 0,08 0,01 0,18 0,27

24 Kasai Pometia pinnata Forst. 116 2,39 0,16 2,94 5,34

25 Medang buah Litsea sp. 4 0,08 0,01 0,18 0,27

26 Terap Artocarpus elasticus

Rein.W.

44 0,91 0,09 1,65 2,56

27 Durian hantu Coelostegia griffthii

Benth.

4 0,08 0,01 0,18 0,27

28 Sindur Sindora leiocarpa De. Wit. 16 0,33 0,03 0,55 0,88

29 Embacang Mangifera foetida Lour. 12 0,25 0,02 0,37 0,62

30 Pisang-pisang Polyalthia sp. 28 0,58 0,03 0,55 1,13

31 Tenggek burung

Anisophyllea sp. 24 0,50 0,04 0,74 1,23

Page 70: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 6 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP

32 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 16 0,33 0,02 0,37 0,70

33 Lalan Santiria laevigata BL. 168 3,47 0,15 2,76 6,23

34 Merawan Hopea mangarawan Miq. 8 0,17 0,02 0,37 0,53

35 Kelumpang Sterculia macrophylla

Vent.

40 0,83 0,05 0,92 1,74

36 Ludai Sapium sp. 20 0,41 0,03 0,55 0,96

37 Gerunggang Cratoxylum arborescens

Bl.

32 0,66 0,04 0,74 1,40

38 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 40 0,83 0,05 0,92 1,74

39 Mempening Quercus sp. 84 1,73 0,1 1,84 3,57

40 Mahang Macaranga sp. 20 0,41 0,03 0,55 0,96

41 Sendok-sendok Endospermum malaccensis

Muell.

20 0,41 0,02 0,37 0,78

42 Medang bulu Litsea sp. 20 0,41 0,04 0,74 1,15

43 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 12 0,25 0,03 0,55 0,80

44 Durian hutan Durio carinatus Mast. 16 0,33 0,02 0,37 0,70

45 Punak Tetramerista glabra Miq. 4 0,08 0,01 0,18 0,27

46 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack 16 0,33 0,03 0,55 0,88

Page 71: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 6 (Lanjutan)

No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP

47 Kulim Scorodocarpus borneensis

Becc.

16 0,33 0,03 0,55 0,88

Total 4844 100,00 5,44 100,00 200,00

Page 72: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 7 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat tiang

No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR

(%)

INP (%)

1 Mendarahan Myristica sp. 48 14,24 0,25 9,69 0,82 13,62 37,55

2 Kelat Syzygium sp2. 31 9,20 0,25 9,69 0,58 9,59 28,48

3 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,13 0,82

4 Lalan Santiria laevigata BL. 2 0,59 0,02 0,78 0,03 0,47 1,83

5 Kabau Jaringa sp. 10 2,97 0,07 2,71 0,15 2,50 8,18

6 Balam Palaquium burchii H.J.L. 39 11,57 0,29 11,24 0,77 12,80 35,61

7 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,32 1,00

8 Medang Litsea odorifera Val. 40 11,87 0,28 10,85 0,66 10,93 33,66

9 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 8 2,37 0,07 2,71 0,17 2,74 7,83

10 Asam Keranji Dialium indum Linn. 3 0,89 0,03 1,16 0,05 0,82 2,87

11 Meranti Shorea smithiana Sym. 52 15,43 0,36 13,95 0,85 14,03 43,42

12 Pisang-pisang Polyalthia sp. 8 2,37 0,08 3,10 0,10 1,71 7,19

13 Jangkang Xylopia ferruginea 1 0,30 0,01 0,39 0,09 1,43 2,12

14 Meranti Sumatra Shorea sp. 2 0,59 0,02 0,78 0,02 0,39 1,76

15 Kasai Pometia pinnata Forst. 16 4,75 0,13 5,04 0,32 5,25 15,04

Page 73: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 7 (Lanjutan)

No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR (%) INP (%)

16 Mahang Macaranga sp. 9 2,67 0,07 2,71 0,16 2,59 7,97

17 Kulim Scorodocarpus

borneensis Becc.

3 0,89 0,03 1,16 0,06 0,93 2,98

18 Gelam Melaleuca leucadendra

syn.

1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,17 0,85

19 Resak Vatica stapfiana 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,74 2,11

20 Kedondong hutan Dacryodes rostrata

H.J.Lam.

3 0,89 0,02 0,78 0,03 0,56 2,23

21 Gaharu Aquilaria malaccensis

Lamk.

1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,37 1,05

22 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,37 1,05

23 Tampui Baccaurea deflexa

Rox.b.

7 2,08 0,05 1,94 0,11 1,88 5,89

24 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,16 0,84

25 Kemenyan Styrax benzoin 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,35 1,04

26 Terap Artocarpus elasticus

Rein.W.

4 1,19 0,06 2,33 0,09 1,49 5,00

27 Kelumpang Sterculia macrophylla

Vent.

2 0,59 0,02 0,78 0,05 0,89 2,26

28 Ludai Sapium sp. 3 0,89 0,03 1,16 0,06 0,97 3,03

29 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Muell.

1 0,30 0,01 0,39 0,07 1,21 1,90

30 Meranti tupai

Shorea macroptera Dyer. 2 0,59 0,02 0,78 0,03 0,58 1,95

Page 74: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 7 (Lanjutan)

No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR (%) INP (%)

31 Meranti pirang Shorea leprosula Miq. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,58 1,95

32 Medang rawa Elaeocarpus sp. 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,23 0,91

33 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 1 0,30 0,01 0,39 0,03 0,44 1,13

34 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,62 1,99

35 Kenari Canarium tomentosum

Bl.

4 1,19 0,04 1,55 0,04 0,72 3,45

36 Simpur Dillenia reticulata King. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,61 1,98

37 Marpoyan Rhodamnia cinerea 1 0,30 0,01 0,39 0,03 0,46 1,14

38 Petatal Ochanostachys

amentacea Mast.

13 3,86 0,11 4,26 0,20 3,37 11,49

39 Beringin Ficus benjamina L. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,40 1,08

40 Raman Bouea burmanica Griff. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,39 1,08

41 Mempening Quercus sp. 6 1,78 0,06 2,33 0,13 2,18 6,29

Total 337 2,58 100,00 6,05 100,00 300,00

Page 75: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 8 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat pohon

No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP

(%)

1 Akasia Acacia Mangium Willd. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,03 0,15 0,42

2 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,03 0,15 0,96

3 Asam kandis Garcinia syzygifolia Pierre. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,05 0,32

4 Asam keranji Dialium indum Linn. 3,25 1,36 0,12 1,98 0,30 1,70 5,04

5 Balam Palaquium burchii H.J.L. 26,5 11,09 0,58 9,57 2,05 11,44 32,10

6 Belimbing hutan Sarcotecha subtriplinervis Hall.F. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,14 0,80 1,34

7 Bintangur Calophylum pulcherimum Wall. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,06 0,33 1,14

8 Cempedak hutan Artocarpus integra BL. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,05 0,32

9 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,11 0,63 1,17

10 Durian hutan Durio carinatus Mast. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,12 0,68 1,49

11 Embacang Mangifera foetida Lour. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,08 0,43 0,97

12 Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,11 0,38

13 Gerunggang Cratoxylum arborescens Bl. 1,5 0,63 0,06 0,99 0,11 0,60 2,21

14 Gluta rengas Gluta elegens Kurz. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,04 0,22 0,49

15 Jambu-jambu Syzygium sp. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,10 0,54 1,35

Page 76: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 8 (Lanjutan)

No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP

(%)

16 Jangkang Xylopia ferruginea 0,5 0,21 0,02 0,33 0,07 0,39 0,93

17 Kasai Pometia pinnata Forst. 3 1,26 0,1 1,65 0,21 1,16 4,06

18 Kayu batu Irivingia malayana Oliv. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,22 1,21 1,74

19 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam. 1,5 0,63 0,06 0,99 0,14 0,80 2,42

20 Kelat Syzygium sp1. 15,75 6,59 0,4 6,60 0,98 5,47 18,66

21 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent. 1,25 0,52 0,02 0,33 0,05 0,30 1,15

22 Kempas Koompassia malaccensis

Maing.ex Benth.

0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,04 0,31

23 Kenari Canarium tomentosum Bl. 1,25 0,52 0,05 0,83 0,21 1,18 2,53

24 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer 1 0,42 0,03 0,50 0,04 0,24 1,16

25 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,02 0,10 0,63

26 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. 7 2,93 0,23 3,80 0,71 3,95 10,67

27 Lalan Santiria laevigata BL. 5,5 2,30 0,19 3,14 0,63 3,52 8,96

28 Ludai Sapium sp. 11,25 4,71 0,26 4,29 0,00 0,01 9,01

29 Mahang Macaranga sp. 6,25 2,62 0,22 3,63 0,35 1,95 8,19

30 Manggis-manggis Garcinia sp. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,09 0,36

31 Marpoyan Rhodamnia cinerea 0,75 0,31 0,02 0,33 0,04 0,22 0,87

Page 77: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 8 (Lanjutan)

No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP

(%)

32 Medang Litsea odorifera Val. 19 7,95 0,47 7,76 1,16 6,51 22,22

33 Medang bulu Litsea sp. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,02 0,14 0,67

34 Medang rawa Litsea sp. 2,5 1,05 0,07 1,16 0,13 0,71 2,91

35 Mempening Quercus sp. 41,75 17,47 0,68 11,22 2,60 14,55 43,24

36 Mempisang Kandelia candel Druce. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,06 0,33 0,60

37 Mendarahan Myristica sp. 8 3,35 0,27 4,46 0,57 3,21 11,01

38 Meranti Shorea smithiana Sym. 37,75 15,79 0,76 12,54 3,53 19,73 48,07

39 Meranti bunga Shorea parvifolia Dyer. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,10 0,37

40 Meranti Sumatra Shorea sp. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,07 0,34

41 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,07 0,37 0,64

42 Merawan Hopea mangarawan Miq. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,03 0,19 0,73

43 Pagar-pagar Ixonanthes reticulate 1 0,42 0,03 0,50 0,10 0,57 1,48

44 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes 0,75 0,31 0,03 0,50 0,04 0,23 1,04

45 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. 6 2,51 0,19 3,14 0,59 3,32 8,96

46 Pisang-pisang Polyalthia sp. 2 0,84 0,07 1,16 0,10 0,58 2,57

Page 78: KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59743/1/E10sma.pdfNama: Serasi Marito NIM : E34050900 ... Johannes Koto dan Robin Sihite selaku

Lampiran 8 (Lanjutan)

No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP

(%)

47 Raman Bouea burmanica Griff. 1,25 0,52 0,05 0,83 0,08 0,47 1,82

48 Rambutan hutan Nephelium lappaceum L 1,25 0,52 0,05 0,83 0,06 0,35 1,70

49 Trenggayun Paratocarpus trianda 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,14 0,41

50 Resak Vatica stapfiana 0,5 0,21 0,02 0,33 0,06 0,33 0,87

51 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 1,5 0,63 0,06 0,99 0,17 0,98 2,59

52 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Muell. 11 4,60 0,25 4,13 0,98 5,50 14,23

53 Siluk Gironniera subaequalis Planth. 0,75 0,31 0,02 0,33 0,04 0,25 0,89

54 Simpur Dillenia reticulata King. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,03 0,19 1,00

55 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. 1,75 0,73 0,06 0,99 0,08 0,45 2,18

56 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,10 0,37

57 Tempinis Sloetida elongata Kds. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,05 0,25 1,06

58 Tembesu Fragrea Fragrans Roxb. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,08 0,35

59 Terap Artocarpus elasticus Rein.W. 1,75 0,73 0,06 0,99 0,19 1,07 2,79

60 Kabau Jaringa sp. 2,75 1,15 0,1 1,65 0,13 0,73 3,53

Total 239 100,00 6,06 100,00 17,88 100,00 300,00