Upload
esti-parwati
View
247
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Komposisi Penduduk Tahun 2010 Berdasarkan Sensus Kabupaten Brebes
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk merupakan pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Komposisi penduduk dibedakan menjadi :
Komposisi penduduk dibedakan menjadi:
a.Berdasarkan umur dan jenis kelamin
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
Umur 0-14 tahun dinamakan usia muda / belum produktif. Umur 15-64 tahun dinamakan usia dewasa / usia kerja Umur 65 tahun ke atas dinamakan usia tua / usia tidak produktif.
b. Komposisi Penduduk
Penduduk dapat dikelompokkan menurut pekerjaannya. Diantaranya pegawai negara sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani dan lain sebagainya
c. Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Dengan adanya ijazah yang dimiliki dapat menjadi syarat untuk penduduk mendapatkan lapangan pekerjaan.
d. Komposisi menurut agama
Di Indonesia ada 5 agama yang banyak dianut penduduk Indonesia diantaranya adalah islam, Kristen, katholik, hindu dan budha.
e. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan adalah tempat tinggal penduduk di desa dan tempat tinggal di kota. Di Indonesia banyak penduduk yang tinggal di desa karena negara agraris karena mata pencaharian mereka adalah petani.
Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Brebes
Dari hasil entri data daftar SP2010-RBL1 dan SP2010-L2 diketahui bahwa jumlah
penduduk Kab. Brebes tahun 2010 (termasuk penduduk L2) adalah sebanyak 1.732.719 jiwa
terdiri penduduk laki-laki sebanyak 872.135 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
860.584 jiwa. Sementara jumlah rumahtangga nya adalah 452.961 rumahtangga dengan rata-
rata anggota rumahtangga sebanyak 3,83. Dalam kurun waktu antara tahun 1990=2000 dan
tahun 2000-2010 rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah sebesar 1,09 % dan
0,22 %. Sex ratio tahun 1990 sebesar 97,20 %, tahun 2000 sebesar 99,80 % dan tahun 2010
sebesar 101,34 %.
Apabila dilakukan perbandingan hasil Sensus Penduduk 1990, 2000 dan 2010
berdasarkan tabel-tabel pada lampiran VI-1 dan VI-5, diketahui bahwa laju pertumbuhan
penduduk dan rata-rata anggota rumahtangga kecenderungannya semakin menurun.
Penurunan laju pertumbuhan penduduk dan rata-rata anggota rumahtangga terjadi akibat
tingginya migrasi penduduk keluar daerah untuk mencari nafkah di kota besar dan menjadi
pekerja di luar negeri.
Angka sex ratio antar ketiga sensus tersebut mengalami kecenderungan naik dari tahun
1990 sebesar 97,20 %, tahun 2000 sebesar 99,80 % dan tahun 2010 sebesar 101,34.%, hal
tersebut terjadi salah satu penyebabnya adalah karena migrasi penduduk didominasi
perempuan, baik menjadi TKW di luar negeri, pembantu rumahtangga, buruh pabrik dan
pekerja di warteg. Jumlah TKW yang berasal dari Brebes dari tahun ke tahun semakin
banyak sebagai dampak dari gencarnya promosi terkait keberhasilan TKW di luar negeri.
Dampak dari banyaknya TKW bisa dilihat pada angka sex ratio yang umumnya diatas 100%
pada beberapa desa di beberapa kecamatan sentra TKW seperti Kecamatan Losari, Tanjung,
Banjarharjo, Songgom, Bulakamba dan Wanasari.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis KelaminKECAMATAN L P L+P SEX RATIO
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 SALEM 28.242 28.620 56.862 98,68
2 BANTARKAWUNG 42.720 44.745 87.465 95,47
3 BUMIAYU 47.499 48.437 95.936 98,06
4 PAGUYANGAN 48.655 47.725 96.380 101,95
5 SIRAMPOG 30.692 30.945 61.637 99,18
6 TONJONG 32.466 32.681 65.147 99,34
7 LARANGAN 69.615 67.068 136.683 103,80
8 KETANGGUNGAN 66.693 66.974 133.667 99,58
9 BANJARHARJO 59.155 58.808 117.963 100,59
10 LOSARI 61.242 58.987 120.229 103,82
11 TANJUNG 46.500 44.852 91.352 103,67
12 KERSANA 28.771 29.032 57.803 99,09
13 BULAKAMBA 82.334 79.928 162.262 103,01
14 WANASARI 71.858 68.634 140.492 104,70
15 SONGGOM 34.830 33.294 68.124 104,61
16 JATIBARANG 41.867 41.511 83.378 100,86
17 BREBES 78.996 78.343 157.339 100,83
KABUPATEN 872.135 860.584 1.732.719 101,34
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/KotaNumber of Population by Sex and Age Group
Kelompok umurLaki-laki
MalePerempuan
FemaleTotalTotal
0-4 71,319 71,113 142,432
5-9 99,532 83,142 182,674
10-14 115,849 107,487 223,336
15-19 85,247 80,599 165,846
20-24 72,918 74,506 147,424
25-29 70,346 68,792 139,138
30-34 63,498 64,987 128,485
35-39 60,993 64,014 125,007
40-44 58,722 49,983 108,705
45-49 45,733 56,157 101,890
50-54 45,432 36,259 81,691
55-59 36,454 39,941 76,395
60-64 25,795 26,755 52,550
65-69 16,188 20,991 37,179
70-74 9,748 12,685 22,433
75+ 7,298 8,977 16,275
Total 885,072 866,388 1,751,460
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Brebes
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Brebes sejak tahun 1980 terus mengalami
penurunan. Diterimanya Program Keluarga Berencana oleh masyarakat telah menjadi salah satu
penyebab menurunnya tingkat kelahiran yang menjadi salah satu pemicu menurunnya LPP selama
tahun 1980-2010 yaitu 2,04% selama 1980-1990; 1,14% selama 1990-2000 dan 0,22% selama 2000-
2010. Selama tahun 1980-2000 LPP semua kecamatan turun kecuali Kecamatan Salem naik dari
0,93% periode 1980-1990 menjadi 1,06% periode 1990-2000. Kecamatan Salem merupakan daerah
paling terpencil di Kabupaten Brebes dengan akses transportasi paling salit saat itu.
Penurunan LPP terus berlanjut hingga tahun 2010, dimana selain berkurangnya jumlah
kelahiran, fenomena sosial ekonomi tampak ikut memicu penurunan LPP ini. Booming penduduk
usia muda di tahun 1995-2010 membawa konsekuensi di bidang ketenagakerjaan Kabupaten Brebes.
Sempitnya lapangan kerja non pertanian menjadi penyebab mengalirnya tenaga kerja muda dari
Kabupaten Brebes ke Kota besar (urbanisasi) hingga luar negeri. Keberhasilan imigran asal Brebes di
Kota jakarta dan sekitarnya memotivasi penduduk usia muda untuk ikut serta bermigrasi.
Tersedianya alat transportasi menuju Jakarta sekitarnya sampai tingkat kecamatan bahkan sampai
tingkat desa menambah animo masyarakat Brebes mengadu nasib di Jakarta dan sekitarnya. Ada
diantara mereka yang terus menetap dan ada yang menjadi menjadi penglaju bulanan dan
mingguan. Kenyataan ini menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya jumlah penduduk usia
produktif di Kabupaten Brebes.
Fenomena sosial ekonomi menarik lainnya yang perlu dicermati yang bisa memperkuat
jawaban semakin menurunnya LPP di Brebes, yaitu semakin derasnya arus perpindahan penduduk
wanita dari Kab. Brebes ke luar negeri menjadi TKW selama 20 tahun terakhir, dapat dilihat dari
kenaikan angka Sex Rasio selama 20 tahun terakhir di beberapa kecamatan tertentu yang menjadi
sentra pengiriman TKW, yaitu Kec. Paguyangan, Kec.Larangan, Kec. Banj.arharjo, Kec. Losari, Kec.
Tanjung, Kec. Bulakamba, Kec. Wanasari, Kec. Songgom, Kec. Jatibarang dan Kec. Brebes. Ini
tantangan berat bagi Pemerintah Kab. Brebes untuk lebih meningkatkan daya tarik ekonomi wilaya