Upload
davinhartoyo
View
5
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kompensasi dan benefit
Citation preview
PROFIL PERUSAHAAN
Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia menuntut
peningkatan dan perkembangan peran serta dari pemerintah, dunia
usaha dan konsultan.
PT. POLA DWIPA merupakan perusahaan Konsultan Teknik yang
bergerak dalam bidang Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur, Manajemen Konstruksi, Engineering, Studi
Kelayakan serta Amdal.
Berpengalaman sejak tahun 1976 serta didukung oleh para
arsitek, insinyur serta para ahli yang bekerja secara profesional,
merupakan jaminan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Sadar akan pentingnya peranan Konsultan dalam rangka
pembangunan nasional serta dilandasi oleh semangat
profesionalisme dan pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa, PT. POLA
DWIPA akan melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan
pelanggan dengan sebaik-baiknya.
KOMISARIS & DIREKSI
I. KOMISARIS :1. KOMISARIS UTAMA (1 orang)
2. KOMISARIS (2 orang)
II. DIREKSI :
1. Direktur Utama
2. Direktur
3. Wakil Direktur
1. Bagian Arsitektur :G Kepala BagianG Staf
JOB DESCRIPTION :
1. Mendesain rancangan bangunan yang ideal sesuai dengan lokasi
yang ada dan disesuaikan dengan selera konsumen.
2. Mengawasi bagian studio / CAD dalam menggambarkan secara
detail agar hasilnya bisa maksimal dan selesai sesuai deadline.
JOB SPESIFICATION :
a. Priab. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Arsitektur diutamakan memiliki
tingkat kreatifitas yang tinggi dan ahli menggunakan program Autocad, SketchUp.
c. Usia maksimal 28 tahund. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
2. Bagian Sipil Konstruksi dan Amdal :G Kepala BagianG Staf
JOB DESCRIPTION :1. Menghitung konstruksi bangunan agar desain bangunan yang
sudah dibuat masuk akal atau tidak.
2. Melakukan analisis dampak lingkungan pada desain bangunan
yang sudah dibuat.
JOB SPESIFICATION :
a. Priab. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Sipil diutamakan teliti dan detailc. Usia maksimal 28 tahund. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
3. Bagian Supervisi / Manajemen Konstruksi :G Kepala BagianG Kepala SeksiG Staf
4. Bagian Studio / CAD / RAB :G Kasi Studio/CADG Staf
G Kepala Seksi RABG Staf
JOB DESCRIPTION :1. Menghitung perkiraan biaya proyek yang didibutuhkan.
2. Menggambar secara detail menggunakan desain yang sudah dibuat
oleh bagian arsitektur.
JOB SPESIFICATION :
e. Priaf. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Arsitektur diutamakan yang ahli
menggunakan program Autocad, SketchUp.g. Usia maksimal 28 tahunh. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
5. Bagian Mekanikal Elektrikal
JOB DESCRIPTION :
1. Memperbaiki listrik gedung kantor jika ada yang rusak.
2. Sebagai konsultan listrik.
JOB SPESIFICATION :
i. Priaj. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Elektrok. Usia maksimal 28 tahunl. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
6. Bagian Umum, Personalia/Komputer :G Kepala BagianG StafG Seksi Sekretariat
G Seksi Umum & Admstr.G Seksi Komputer
JOB DESCRIPTION :
1. Melakukan pencatatan proyek yang sedang berjalan. (Umum &
Admstr)
2. Mengoperasikan komputer menggunakan program microsoft office
(Komputer).
3. Melakukan rekrutmen dan seleksi pada calon karyawan
(Sekretariat)
JOB SPESIFICATION :
a. Pria / Wanitab. Pendidikan SMK/D3/S1 semua jurusan yang diutamakan ahli
dalam bidang microsoft office (komputer)c. Pendidikan SMK/D3/S1 Akuntansi, Manajemen atau Administrasi
Perkantorand. Pendidikan SMK/D3/S1 Manajemen, Psikologi e. Usia maksimal 28 tahunf. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
7. Bagian Akutansi/Keuangan :G Kepala BagianG Seksi PembukuanG StafG Kasir
JOB DESCRIPTION :
1. Melakukan pencatatan aliran kas yang masuk dan keluar.
2. Diberi tanggung jawab untuk menyimpan uang.
JOB SPESIFICATION :
g. Wanitah. Pendidikan SMK/D3/S1 Akuntansi, Manajemen atau Administrasi
Perkantorani. Usia maksimal 28 tahunj. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur
STRUKTUR ORGANISASI
Komisaris Utama
Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Wakil Direktur
Arsitektur
Sipil dan Amdal
Supervisi / manajemen konstruksi
Studio / CAD / RAB
Mekanikal Elektrikal
Umum, Personalia / Komputer
Akuntansi / Keuangan
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kompensasi
“Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka” (Handoko, 2001: 155).
Menurut pendapat yang dituangkan dalam buku Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif disebutkan bahwa,
“Kompensasi bagi organisasi/perusahaan berarti
penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan
kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang
disebut bekerja” (Nawawi, 2005: 315).
2. Metode Evaluasi Jabatan
Metode ini memiliki Ciri khasnya adalah faktor-faktor kritikal
(tanggung jawab, keterampilan, mental, syarat fisik, kondisi kerja)
tidak dinilai langsung dengan uang, melainkan menggunakan point.
Dengan dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu minimum, rendah,
sedang, tinggi. Dari penjumlahan point untuk berbagai tingkat itulah
ditentukan besar kecilnya gaji atau upah pekerja. Dengan demikian
kompensasi yang diberikan telah mencerminkan segi keadilan dan
diharapkan menumbuhkan semangat kerja yang tinggi bagi pekerja.
3. Pengertian AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas
L. Saaty pada tahun 70 – an ketika di Warston school. Metode AHP
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem
pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor – faktor
persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan
penilaian – penilaian dan nilai – nilai pribadi ke dalam satu cara yang
logis.
Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat menyelesaikan masalah
multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah yang
kompleks dapat di artikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang
begitu banyak (multikriteria),struktur masalah yang belum jelas,
ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil
keputusan lebih dari satu orang, serta ketidakakuratan data yang
tersedia. Menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu
representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu
struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti
level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga
level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang
kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang
kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan
akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
No Pernyataan SS S AS/TS TS STS
1. Anda menerima gaji atau upah tepat
waktu
2. Anda merasa gaji atau upah yang
diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang
Anda kerjakan
3. Anda merasa gaji atau upah yang diberikan
sesuai dengan jenjang pendidikan Anda
4. Anda memperoleh bonus dari
perusahaan apabila Anda telah
menyelesaikan pekerjaan Anda tepat
waktu
5. Bonus yang Anda peroleh dari
perusahaan sesuai dengan yang Anda
harapkan
6. Anda diberikan jaminan social (asuransi)
yang selalu siap sedia ketika anda
membutuhkan pertolongan
7. Perusahaan menanggung biaya kesehatan
Anda jika Anda membutuhkan
8. Perusahaan menanggung biaya transport
yang berkaitan dengan kepentingan
perusahaan
No Pernyataan SS S AS/TS TS STS
1. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor
tingkat pendidikan
2. Sistem kompensasi karyawan sesuai
dengan standart kualitas perusahaan
3. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor
jumlah produksi sesuai dengan target
perusahaan
4. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor
penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu
5. Penguasaan teknologi menentukan kompensasi
6. Posisi jabatan karyawan menentukan kompensasi
7. Pengalaman kerja menentukan kompensasi
8. Tingkat kehadiran karyawan menentukan kompensasi
9. Sistem kompensasi ditentukan dari kerjasama
yang baik antar karyawan
ANALISIS DATA
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer, data yang diperoleh
langsung dari sumbernya. Instrumen yang digunakan adalah
wawancara langsung kepada Bapak Suroso selaku Direktur PT Pola
Dwipa dan setelah itu menggunakan kuesioner untuk menentukan
bobot setiap factor yang ada.
Hasil Data
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa faktor faktor yang mempengaruhi pemberian gaji di PT Pola
Dwipa adalah :
1. Pendidikan
2. Posisi jabatan
3. Standart kualitas perusahaan
4. Lama bekerja
5. Tingkat kehadiran
6. Pengalaman
7. Kemampuan teknis
8. Kemampuan bekerja sama
9. Kinerja karyawan
Menentukan Bobot setiap Faktor dengan AHP
Melalui hasil wawancara yang telah dilakukan , maka Direktur
memberikan penilaian bobot pada setiap factor melalui kuesioner.
Selanjutnya, menentukan bobot pada tiap faktor, nilai bobot ini berkisar antara 0 – 1.
dan total bobot untuk setiap kolom adalah 1. Cara menghitung bobot adalah angka pada
setiap kotak dibagi dengan penjumlahan semua angka dalam kolom yang sama.
F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 F 6 F 7 F 8 F 9
F10,15
30,135 0,2
0,123
0,288
0,213
0,154
0,143
0,212
F 2
0,147
0,13257
0,10,21
20,12
10,23
20,12
30.03
40,14
3F 3
0,033
0,09250,0
10,01
50,07
70,12 0,05
0,043
0,085
F 4
0,145
0,14566
0,20,11
20,13
70,21
10,14
30,15
70,14
3F 5
0,12 0,1223 0,10,23
40,11
60,15
50,11
80,12
70,11
2F 6
0,155
0,14332
0,10,13
40,12
10,12
20,14
30,13
50,12
3F 7
0,152
0,2340,1
20,13
30,12
50,21
30,10
40,15
30,14
4F 8
0,13 0,11330,0
90,09
0,131
0,131
0,138
0,148
0,131
F 9
0,14 0,1320,0
80,14
20,13
20,14
90,14
0,122
0,111
Mencari nilai bobot untuk masing masing factor
F 1 (Pendidikan) 0,180F 2 (Posisi jabatan) 0,147F 3 (Standart kualitas perusahaan) 0,058F 4 (Lama bekerja) 0,155F 5 (Tingkat kehadiran) 0,134F 6 (Pengalaman) 0,131F 7 (Kemampuan teknis) 0,153F 8 (Kemampuan bekerja sama) 0,122F 9 (Kinerja karyawan) 0,128
Melakukan penjumlahan setiap nilïai bobot prioritas pada setiap baris
tabel dibagi dengan jumlah faktor. Sehingga diperoleh bobot masing-
masing faktor :
KESIMPULAN
Metode AHP dapat menentukan bobot dari faktor mana yang paling
penting dalam memnentukan kompensasi di PT Pola Dwipa. Hasil
analisis yang diperoleh sebagai berikut :
F 1 (Pendidikan) 0,180F 2 (Posisi jabatan) 0,147F 3 (Standart kualitas perusahaan) 0,058F 4 (Lama bekerja) 0,155F 5 (Tingkat kehadiran) 0,134F 6 (Pengalaman) 0,131F 7 (Kemampuan teknis) 0,153F 8 (Kemampuan bekerja sama) 0,122F 9 (Kinerja karyawan) 0,128
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa F1 (Pendidikan)
memiliki bobot paling besar yaitu 180 yang artinya tingkat pendidikan
menjadi faktor utama dalam menentukan kompensasi. Hal ini
memang bisa dilihat dari karyawan yang bekerja di PT Pola Dwipa rata
– rata Sarjana S1 dan S2, bahkan ada juga yang sudah Insinyur.
Selanjutnya diikuti oleh lama bekerja dan kemampuan teknis dan
seterusnya yang menjadi faktor penentu kompensasi di perusahaan
tersebut.