17
PROFIL PERUSAHAAN Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia menuntut peningkatan dan perkembangan peran serta dari pemerintah, dunia usaha dan konsultan. PT. POLA DWIPA merupakan perusahaan Konsultan Teknik yang bergerak dalam bidang Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, Manajemen Konstruksi, Engineering, Studi Kelayakan serta Amdal. Berpengalaman sejak tahun 1976 serta didukung oleh para arsitek, insinyur serta para ahli yang bekerja secara profesional, merupakan jaminan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan. Sadar akan pentingnya peranan Konsultan dalam rangka pembangunan nasional serta dilandasi oleh semangat profesionalisme dan pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa, PT. POLA DWIPA akan melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan pelanggan dengan sebaik-baiknya.

Komben

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kompensasi dan benefit

Citation preview

Page 1: Komben

PROFIL PERUSAHAAN

Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia menuntut

peningkatan dan perkembangan peran serta dari pemerintah, dunia

usaha dan konsultan.

PT. POLA DWIPA merupakan perusahaan Konsultan Teknik yang

bergerak dalam bidang Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur, Manajemen Konstruksi, Engineering, Studi

Kelayakan serta Amdal.

Berpengalaman sejak tahun 1976 serta didukung oleh para

arsitek, insinyur serta para ahli yang bekerja secara profesional,

merupakan jaminan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Sadar akan pentingnya peranan Konsultan dalam rangka

pembangunan nasional serta dilandasi oleh semangat

profesionalisme dan pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa, PT. POLA

DWIPA akan melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan

pelanggan dengan sebaik-baiknya.

Page 2: Komben
Page 3: Komben

KOMISARIS & DIREKSI

I. KOMISARIS :1. KOMISARIS UTAMA (1 orang)

2. KOMISARIS (2 orang)

II. DIREKSI :

1. Direktur Utama

2. Direktur

3. Wakil Direktur

1. Bagian Arsitektur :G Kepala BagianG Staf

JOB DESCRIPTION :

1. Mendesain rancangan bangunan yang ideal sesuai dengan lokasi

yang ada dan disesuaikan dengan selera konsumen.

2. Mengawasi bagian studio / CAD dalam menggambarkan secara

detail agar hasilnya bisa maksimal dan selesai sesuai deadline.

JOB SPESIFICATION :

Page 4: Komben

a. Priab. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Arsitektur diutamakan memiliki

tingkat kreatifitas yang tinggi dan ahli menggunakan program Autocad, SketchUp.

c. Usia maksimal 28 tahund. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

2. Bagian Sipil Konstruksi dan Amdal :G Kepala BagianG Staf

JOB DESCRIPTION :1. Menghitung konstruksi bangunan agar desain bangunan yang

sudah dibuat masuk akal atau tidak.

2. Melakukan analisis dampak lingkungan pada desain bangunan

yang sudah dibuat.

JOB SPESIFICATION :

a. Priab. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Sipil diutamakan teliti dan detailc. Usia maksimal 28 tahund. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

3. Bagian Supervisi / Manajemen Konstruksi :G Kepala BagianG Kepala SeksiG Staf

4. Bagian Studio / CAD / RAB :G Kasi Studio/CADG Staf

Page 5: Komben

G Kepala Seksi RABG Staf

JOB DESCRIPTION :1. Menghitung perkiraan biaya proyek yang didibutuhkan.

2. Menggambar secara detail menggunakan desain yang sudah dibuat

oleh bagian arsitektur.

JOB SPESIFICATION :

e. Priaf. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Arsitektur diutamakan yang ahli

menggunakan program Autocad, SketchUp.g. Usia maksimal 28 tahunh. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

5. Bagian Mekanikal Elektrikal

JOB DESCRIPTION :

1. Memperbaiki listrik gedung kantor jika ada yang rusak.

2. Sebagai konsultan listrik.

JOB SPESIFICATION :

i. Priaj. Pendidikan SMK/D3/S1 Teknik Elektrok. Usia maksimal 28 tahunl. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

6. Bagian Umum, Personalia/Komputer :G Kepala BagianG StafG Seksi Sekretariat

Page 6: Komben

G Seksi Umum & Admstr.G Seksi Komputer

JOB DESCRIPTION :

1. Melakukan pencatatan proyek yang sedang berjalan. (Umum &

Admstr)

2. Mengoperasikan komputer menggunakan program microsoft office

(Komputer).

3. Melakukan rekrutmen dan seleksi pada calon karyawan

(Sekretariat)

JOB SPESIFICATION :

a. Pria / Wanitab. Pendidikan SMK/D3/S1 semua jurusan yang diutamakan ahli

dalam bidang microsoft office (komputer)c. Pendidikan SMK/D3/S1 Akuntansi, Manajemen atau Administrasi

Perkantorand. Pendidikan SMK/D3/S1 Manajemen, Psikologi e. Usia maksimal 28 tahunf. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

7. Bagian Akutansi/Keuangan :G Kepala BagianG Seksi PembukuanG StafG Kasir

JOB DESCRIPTION :

1. Melakukan pencatatan aliran kas yang masuk dan keluar.

2. Diberi tanggung jawab untuk menyimpan uang.

JOB SPESIFICATION :

Page 7: Komben

g. Wanitah. Pendidikan SMK/D3/S1 Akuntansi, Manajemen atau Administrasi

Perkantorani. Usia maksimal 28 tahunj. Bersedia bekerja dalam tekanan dan lembur

STRUKTUR ORGANISASI

Komisaris Utama

Komisaris

Direktur Utama

Direktur

Wakil Direktur

Arsitektur

Sipil dan Amdal

Supervisi / manajemen konstruksi

Studio / CAD / RAB

Mekanikal Elektrikal

Umum, Personalia / Komputer

Akuntansi / Keuangan

Page 8: Komben

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Kompensasi

“Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan

sebagai balas jasa untuk kerja mereka” (Handoko, 2001: 155).

Menurut pendapat yang dituangkan dalam buku Manajemen Sumber

Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif disebutkan bahwa,

“Kompensasi bagi organisasi/perusahaan berarti

penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan

kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang

disebut bekerja” (Nawawi, 2005: 315).

2. Metode Evaluasi Jabatan

Metode ini memiliki Ciri khasnya adalah faktor-faktor kritikal

(tanggung jawab, keterampilan, mental, syarat fisik, kondisi kerja)

tidak dinilai langsung dengan uang, melainkan menggunakan point.

Dengan dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu minimum, rendah,

sedang, tinggi. Dari penjumlahan point untuk berbagai tingkat itulah

ditentukan besar kecilnya gaji atau upah pekerja. Dengan demikian

kompensasi yang diberikan telah mencerminkan segi keadilan dan

diharapkan menumbuhkan semangat kerja yang tinggi bagi pekerja.

Page 9: Komben

3. Pengertian AHP

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas

L. Saaty pada tahun 70 – an ketika di Warston school. Metode AHP

merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem

pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor – faktor

persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan

penilaian – penilaian dan nilai – nilai pribadi ke dalam satu cara yang

logis.

Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat menyelesaikan masalah

multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah yang

kompleks dapat di artikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang

begitu banyak (multikriteria),struktur masalah yang belum jelas,

ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil

keputusan lebih dari satu orang, serta ketidakakuratan data yang

tersedia. Menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu

representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu

struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti

level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga

level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang

kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang

kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan

akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

Page 10: Komben

No Pernyataan SS S AS/TS TS STS

1. Anda menerima gaji atau upah tepat

waktu

2. Anda merasa gaji atau upah yang

diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang

Anda kerjakan

3. Anda merasa gaji atau upah yang diberikan

sesuai dengan jenjang pendidikan Anda

4. Anda memperoleh bonus dari

perusahaan apabila Anda telah

menyelesaikan pekerjaan Anda tepat

waktu

5. Bonus yang Anda peroleh dari

perusahaan sesuai dengan yang Anda

harapkan

6. Anda diberikan jaminan social (asuransi)

yang selalu siap sedia ketika anda

membutuhkan pertolongan

7. Perusahaan menanggung biaya kesehatan

Page 11: Komben

Anda jika Anda membutuhkan

8. Perusahaan menanggung biaya transport

yang berkaitan dengan kepentingan

perusahaan

No Pernyataan SS S AS/TS TS STS

1. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor

tingkat pendidikan

2. Sistem kompensasi karyawan sesuai

dengan standart kualitas perusahaan

3. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor

jumlah produksi sesuai dengan target

perusahaan

4. Sistem kompensasi ditentukan dari faktor

penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu

5. Penguasaan teknologi menentukan kompensasi

6. Posisi jabatan karyawan menentukan kompensasi

7. Pengalaman kerja menentukan kompensasi

8. Tingkat kehadiran karyawan menentukan kompensasi

9. Sistem kompensasi ditentukan dari kerjasama

Page 12: Komben

yang baik antar karyawan

ANALISIS DATA

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer, data yang diperoleh

langsung dari sumbernya. Instrumen yang digunakan adalah

wawancara langsung kepada Bapak Suroso selaku Direktur PT Pola

Dwipa dan setelah itu menggunakan kuesioner untuk menentukan

bobot setiap factor yang ada.

Hasil Data

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa faktor faktor yang mempengaruhi pemberian gaji di PT Pola

Dwipa adalah :

1. Pendidikan

2. Posisi jabatan

3. Standart kualitas perusahaan

4. Lama bekerja

5. Tingkat kehadiran

6. Pengalaman

7. Kemampuan teknis

8. Kemampuan bekerja sama

9. Kinerja karyawan

Menentukan Bobot setiap Faktor dengan AHP

Melalui hasil wawancara yang telah dilakukan , maka Direktur

memberikan penilaian bobot pada setiap factor melalui kuesioner.

Selanjutnya, menentukan bobot pada tiap faktor, nilai bobot ini berkisar antara 0 – 1.

Page 13: Komben

dan total bobot untuk setiap kolom adalah 1. Cara menghitung bobot adalah angka pada

setiap kotak dibagi dengan penjumlahan semua angka dalam kolom yang sama.

  F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 F 6 F 7 F 8 F 9

F10,15

30,135 0,2

0,123

0,288

0,213

0,154

0,143

0,212

F 2

0,147

0,13257

0,10,21

20,12

10,23

20,12

30.03

40,14

3F 3

0,033

0,09250,0

10,01

50,07

70,12 0,05

0,043

0,085

F 4

0,145

0,14566

0,20,11

20,13

70,21

10,14

30,15

70,14

3F 5

0,12 0,1223 0,10,23

40,11

60,15

50,11

80,12

70,11

2F 6

0,155

0,14332

0,10,13

40,12

10,12

20,14

30,13

50,12

3F 7

0,152

0,2340,1

20,13

30,12

50,21

30,10

40,15

30,14

4F 8

0,13 0,11330,0

90,09

0,131

0,131

0,138

0,148

0,131

F 9

0,14 0,1320,0

80,14

20,13

20,14

90,14

0,122

0,111

Mencari nilai bobot untuk masing masing factor

F 1 (Pendidikan) 0,180F 2 (Posisi jabatan) 0,147F 3 (Standart kualitas perusahaan) 0,058F 4 (Lama bekerja) 0,155F 5 (Tingkat kehadiran) 0,134F 6 (Pengalaman) 0,131F 7 (Kemampuan teknis) 0,153F 8 (Kemampuan bekerja sama) 0,122F 9 (Kinerja karyawan) 0,128

Melakukan penjumlahan setiap nilïai bobot prioritas pada setiap baris

tabel dibagi dengan jumlah faktor. Sehingga diperoleh bobot masing-

masing faktor :

Page 14: Komben

KESIMPULAN

Metode AHP dapat menentukan bobot dari faktor mana yang paling

penting dalam memnentukan kompensasi di PT Pola Dwipa. Hasil

analisis yang diperoleh sebagai berikut :

F 1 (Pendidikan) 0,180F 2 (Posisi jabatan) 0,147F 3 (Standart kualitas perusahaan) 0,058F 4 (Lama bekerja) 0,155F 5 (Tingkat kehadiran) 0,134F 6 (Pengalaman) 0,131F 7 (Kemampuan teknis) 0,153F 8 (Kemampuan bekerja sama) 0,122F 9 (Kinerja karyawan) 0,128

Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa F1 (Pendidikan)

memiliki bobot paling besar yaitu 180 yang artinya tingkat pendidikan

menjadi faktor utama dalam menentukan kompensasi. Hal ini

memang bisa dilihat dari karyawan yang bekerja di PT Pola Dwipa rata

– rata Sarjana S1 dan S2, bahkan ada juga yang sudah Insinyur.

Selanjutnya diikuti oleh lama bekerja dan kemampuan teknis dan

seterusnya yang menjadi faktor penentu kompensasi di perusahaan

tersebut.