Upload
fannysary
View
69
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Semua bayi pasti menangis ,karena inilah salah satunya cara utama mereka
mengkomunikasikan keinginannya. Bayi menangis dengan berbagai jenis tangisan, misalnya :
menangis karena lapar, mengantuk, kesepian, popoknya basah minta diganti dan merasakan
nyeri.1
Pertama kali, orang tua mungkin tidak tahu mengartikan tangis bayi dan dia berusaha
untuk menenangkan tangis bayi dengan memenuhi keinginannya. Tetapi bayi yang rewel dan
terus menangis mungkinn sedang sakit, iritabel atau kesakitan.1
Kolik adalah masalah yang sering terjadi dan menyebabkan bayi menangis lama dan sulit
didiamkan. Kolik infantil dikarakterisasi dengan tangis yang susah ditenangkan pada bayi sehat,
ditemani oleh ekpresi muka kesakitan, wajah memerah/flushing, perut yang menekuk, dan buang
angin. Kolik biasanya dimulai dibeberapa minggu awal kehidupan dan secara umum terjadi
hingga bayi berumur 4 bulan.2,3
Kolik infantil merupakan penyakit yang bisa hilang dengan sendirinya tetapi
membutuhkan perawatan karena dapat menimbulkan trauma awal pada usus halus dan mungkin
merupakan ekspresi awal dari penyakit atopik, gangguan saluran cerna dan problem psikologi di
masa depan. 2
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Definisi
Kolik adalah suatu pola khas menangis yang hebat disertai nyeri abdomen
paroksismal. Kolik biasanya terjadi pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, tetapi dapat
menetap pada bulan ke-4 atau ke-5 . Kolik umumnya digambarkan sebagai nyeri atau
kram abdomen paroksismal dengan menangis keras dan menarik tungkai ke atas
abdomen. Definisi lain meliputi variabel seperti durasi menangis yang lebih lama dari 3
jam sehari, terjadi lebih dari 3 hari per minggu dan ketidakpuasan orang tua dengan
perilaku anaknya.1,2
Kolik adalah suatu gejala kompleks pada bayi yang ditandai dengan menangis
kuat dan keras, nyeri perut yang jelas dan rewel. Kolik adalah masalah yang sering
terjadi dan menyebabkan bayi menangis lama dan sulit didiamkan.3,4
Gambar 1. Kolik pada bayi
II.2.Epidemiologi
Kolik pada bayi terdiri dari paroksisma tangisan atau kerewelam tanpa sebab yang
jelas yang terjadi 15-45 % pada bayi berusia 4 bulan. Kolik sering terjadi, ditemukan
pada 1 diantara 10 bayi. Lebih sering terjadi pada anak pertama. Kolik seringkali mulai
2
timbul dalam waktu 10 hari sampai 3 minggu setelah bayi lahir, dan berlangsung sampai
bayi berusia 3-4 bulan dimana biasanya kolik akan menghilang dengan sendirinya.2,4
II.3.Penyebab
Meskipun telah banyak studi penelitian terhadap penyebabnya, belum ditemukan
penyebab pastinya. Namun ada beberapa teori yang menjabarkan penyebab kolik
meliputi :5
Gangguan pencernaan.
Hal ini mungkin disebabkan karena intoleransi protein susu sapi atau laktosa .
Refluks esophageal
Suatu kondisi medis yang ditandai dengan mengalirnya kembali isi dari lambung
yang diakibatkan karena kenaikan asam lambung.
Kejang pada otot usus
Hal ini disebabkan karena system pencernaan bayi yang belum matang. Biasanya
terjadi pada BBLR.
Peningkatan gas usus
Hal ini disebabkan oleh udara yang tertelan, difusi dari darah dan produksi bakteri
koliformis intralumen. Faktor-faktor lain yang meningkatkan akumulasi gas usus
adalah tertelannya udara obligat sewaktu menhisap susu, hal ini diperburuk oleh
teknik pemberian makanan yang kurang baik.
Peningkatan kadar hormon yang menyebabkan sakit perut atau perubahan suasana
hati menjadi rewel.
Hipersensitif terhadap stimulasi lingkungan (suara, cahaya, dll)
Sebuah temperamen intens pada masa neonatus
Sebuah sistem saraf yang belum matang .
Penelitian terbaru menunjukan bahwa kolik makin berhubungan dengan refluks
esofagitis. Yaitu suatu keadaan yang terjadi jika kerongkongan mengalami iritasi karena
asam dari lambung mengalir ke kerongkongan.5,6
3
II.4.Patogenesa
Patogenesisnya multifaktorial, dan dapat melibatkan kebiasaan tingkah laku,
sosial, dan neurodevelopmental yang berperan dalam interaksi saluran cerna dan otak.
Kejadian menangis berhubungan dengan dismotilitas usus dan kesulitan pencernaan,
ketidakmatangan fungsi imun dan sawar usus, hyperalgesia visceral, dan respon
berlebihan terhadap stress.2
Gambar 2. Patogenesis
4
Figure 1. Gastric sensorimotor dysfunctions have been implicated in the pathophysiology of colic. Alterations in
the composition of intestinal microflora appear to affect either the immune response, gastrointestinal motility and
alteration in the brain axis communication promoting the onset of this functional disorder.
II.5.Gejala
Bila bayi mengalami kolik , mereka menangis. Namun semua bayi menangis .
Begitulah cara mereka memberitahu Anda bahwa mereka lapar , basah , atau lelah .
Membedakan bayi menangis penyebab kolik atau bukan adalah sebagai berikut :2,5,6
- Selama 3 bulan pertama kehidupan, bayi bisa menangis sampai 2 jam sehari.
Bayi dengan kolik mulai menangis tanpa alasan yang jelas . Misalnya, mereka
tidak perlu makan atau memiliki popok mereka berubah .
- Seringkali menangis dimulai di malam hari . Atau itu terjadi pada waktu yang
sama setiap hari.
- Menangis berlangsung selama 3 jam atau lebih setiap hari dan hal itu terjadi
lebih dari 3 hari seminggu , selama paling sedikit 3 minggu .
- Bayi dengan kolik menangis lebih keras dan lebih intens daripada biasa
menangis . Kedengarannya lebih seperti teriakan bernada tinggi dari tangisan .
- Bayi dengan kolik sangat sulit untuk menenangkan . Tidak ada yang orang tua
mereka mencoba - termasuk makan dan goyang - berhenti mereka menangis .
Menangis bukan satu-satunya gejala kolik. Bayi dengan kolik juga dapat
menampilkan gejala ini: 5
- Melengkungkan punggung mereka
- Mengepalkan tangan
- Menetekuk lengan dan kaki ke perut mereka
- perut kembung
- Wajah memerah ketika menangis
- Buang gas selama episode menangis, sering kali karena mereka menelan udara
saat mereka menangis .
- Bayi dengan kolik masih makan dan berat badan normal. Berat badan bisa
menjadi tanda dari masalah kesehatan lain.
5
II.6.Diagnosa
Sebelum menegakkan diagnosa kolik, kemungkinan akan adanya kelainan
patologik lain harus terlebih dahulu disingkirkan dengan melakukan ananmnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lain yang diperlukan.2,5
- Anamnesa
Dari anamnesa bisa kita dapatkan gejala kolik yaitu menangis. Tapi tidak hanya
kolik yang dapat menyebabkan bayi menangis. Hal- hal lain yang dapat
menyebabkan bayi menangis yaitu misalnya pada keadaan berikut
infeksi (misalnya: telinga atau infeksi saluran kemih)
bukti refluks atau gangguan pencernaan
tekanan atau radang otak dan sistem saraf
masalah mata (misalnya: goresan atau peningkatan tekanan)
kelainan irama jantung
Patah tulang
Hernia
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
Jika diduga penyebabnya adalah refluks esofageal, maka dilakukan pemeriksaan
untuk mengukur jumlah asam yang mengalami refluks yang mengalami refluks dari
lambung ke kerongkongan.
Kriteria Diagnosis Kolik pada Bayi 2
Harus memenuhi keseluruhannya, pada bayi baru lahir hingga berusia 4 bulan :
Peningkatan iritabilitas secara mendadak, rewel, atau menangis yang beru-lang
ulang tanpa penyebab yang jelas
Serangan berlangsung 3 jam atau lebih per hari dan terjadi sedikitnya 3 hari per
minggu selama paling sedikit 1 minggu.
Tidak ada gangguan pertumbuhan
6
II.7.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kolik harus dimulai dengan penyelidikan penyebab kolik yang
didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
1. Nutrisi 5
Apabila sensitivitas terhadap susu sapi formula dicurigai yang dapat
menyebabkan kolik , hal yang dapat orang tua lakukan adalah :
- Mengubah dari susu formula satu sapi yang lain.
- Mengubah dari susu formula sapi ke susu formula kedelai.
- Mengubah dari formula biasa ke "yg telah dicernakan sebelumnya,"
formula hipoalergenik.
- Tambahkan laktase ke formula.
Kemudian selain itu nutrisi bayi harus dihindari dari makan makanan
tertentu (seperti kafein, susu, sayuran tertentu). Ibu juga mengkonsumsi
suplemen herbal jika sedang menyusui. 2,5
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
- Mengubah jenis botol bayi, gunakan botol dengan liners plastik.
- Jika menyusui melalui botol hanya berlangsung kurang dari 20 menit, mungkin
lubangnya terlalu besar. Sebaiknya dot diganti dengan dot yang lubang nya lebih
kecil.
- Jangan terlalu banyak memberikan susu atau jangan menyusui terlalu cepat.
2. Mengubah Stimulasi Sensorik 2
Hal yang dapat dilakukan adalah mengubah stimulasi sensorik, yaitu :
Membedung bayi
Gendong bayi dalam keadaan tegak atau baringkan bayi dengan posisi
kepala lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya.
Berikan kehangatan kepada bayi melalui botol yang berisi air panas yang
dibungkus dengan kain lembut.
Mengayun-ayun, mengendong atu menepuk-nepuk bayi bisa membantu
menenangkan bayi.
7
Ada juga bayi yang menjadi tenang jika diajak jalan-jalan naik mobil atau
mendengarkan suara musik
Jika setelah 30 menit usaha menggendong atau menenangkan bayi tidak
berhasil, maka biarkan bayi menangis dan nanti dia akan tertidur dengan
sendirinya karena lelah. Jika setelah 15 menit bayi masih menangis,
gendong dan tenangkan kembali.
Pijat bayi.
Rendam bayi dalam air hangat.
Menambah atau mengurangi jumlah rangsangan di lingkungan.
Gambar 3. Menggendong bayi salah satu cara untuk mendiamkan bayi menangis
3. Obat-obatan
Farmakoterapi secara umum tidak menunjukkan efektifitas terhadap kolik.
Sejumlah obat-obatan telah diicoba, seperti pengendur otot, antacid, anti-gas, obat
penenang yang ringan dan antihistamin; tetapi belum ada yang terbukti manjur.
Dapat juga diberikan :2,5
Obat-obatan anti-refluks, refluks jika dicurigai, dapat mengurangi produksi
asam dan untuk mengeluarkan susu.
memberikan bayi beberapa teh herbal (misalnya, chamomile, mint, adas,
verbena, tetapi star anis , karenadapat beracun).
Orang tua tidak boleh memberikan obat untuk kolik kepada bayi yang
berumur dibawah 6 bulan tanpa sepengetahuan dokter.
8
II.8. Pencegahan
Kebanyakan kolik tidak dapat dicegah. Menghindari faktor-faktor yang
berhubungan dengan kolik mungkin akan membantu. Misalnya merubah posisi bayi
ketika disusui atau mengganti sus formula (jika terdapat alergi sus sapi). Kolik bukan
akibat dari pengasuhan atau perawatan anak yang salah, jadi sebagai orang tua, jangan
merasa bersalah atau saling menyalahkan.1,2,5
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Kosim , M.Saleh. 2012. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama Cetakan Ketiga.
Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal : 251-266.
2. Indrio, Flavia.2012.Kolik Infantil. Department of Pediatric, University of Bari,
Italy Nestle Nutrition Institute.
3. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1.19885. Jakarta : Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI. Hal : 336
4. Juffrie, Moh. 2012. Buku Ajar Gastrienterolohgi-Hepatologi Jilid 1 Cetakan
Ketiga.Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal : 179-198
5. Miller-Loncar C. 2004.Infant colic and feeding difficulties. Arch Dis Child .
6. Manjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kedua. Jakarta : Media
Aeculapius FKUI.
10