Upload
marshall-moehammad
View
32
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dsdss
Citation preview
NILAI-NILAI LUHUR BANGSA INDONESIA
Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila
Sejak dahulu bangsa Indonesia dalam menyelesaikan suatu masalah yangmenyangkut kepentingan orang banyak selalu dengan cara musyawarah mufakat.Tujuan musyawarah adalah untuk mencapai mufakat. Arti mufakat,adalah kesepakatan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadangterjadi perbedaan pendapat. Perbedaan adalah sesuatu yang wajar karena setiaporang mempunyai pandangan, pendapat, dan kepentingan sendiri dalam memutuskansuatu masalah. Demikian juga dalam bermusyawarah pasti munculperbedaan pendapat.Perbedaan pendapat tidak perlu dipertentangkan, tetapi perlu dicarikan jalanke luar. Tujuannya agar perbedaan pendapat tersebut dapat disatukan menjadimufakat. Menyatukan berbagai pendapat bukan pekerjaan yang mudah. Untukitu, diperlukan keikhlasan, kebersamaan, tidak mementingkan kepentingan diri,serta tidak mementingkan kepentingan kelompok atau golongan. Apabila semuaorang mempunyai kesadaran seperti itu, musyawarah mufakat akan denganmudah dicapai.Tokoh-tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasarnegara Indonesia merdeka sudah memberi contoh tentang pelaksanaan musyawarahuntuk mencapai mufakat. Misalnya, ditunjukkan pada peristiwa sidangPPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Masih ingatkah kamu apa yang dilakukanBung Hatta dengan tokoh-tokoh Islam dalam menanggapi keberatan pemelukagama lain tentang rumusan sila pertama Pancasila?Dengan semangat kebersamaan untuk menjaga persatuan dan kesatuanbangsa, Bung Hatta dan tokoh-tokoh Islam menyetujui kalimat yang menjadikeberatan pemeluk agama lain untuk dihilangkan. Hal ini menunjukkan bahwatokoh-tokoh tersebut menjunjung tinggi nilai kebersamaan demi untuk menjagapersatuan bangsa dan negara. Selain itu, para negarawan itu lebih mengutamakankepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sikapseperti itu perlu kita contoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai - Nilai Luhur Dalam Keluarga | Sebuah komitmen terhadap Keluhuran Fikrah Islam dalam Keluarga
PKS KOTA MAGELANG -- Mewujudkan Ketentraman, Cinta dan Kasih sayang Suami Isteri (Sebuah
komitmen terhadap Keluhuran Fikrah Islam tentang Keluarga) Agar hubungan suami-isteri ini tidak terbatas pada
hubungan fisik semata, maka syariat Islam telah mengingatkan bahwa salah satu tujuan dari ikatan pernikahan
adalah terwujudnya suasana tentram pada diri pasangan suami-isteri. Terwujudnya cinta dan kasih sayang diantara
mereka berdua.
Dengan seperti itu, maka syariat Islam telah menjamin bagi setiap anggota keluarga kehidupan sosial yang damai,
penuh kebahagiaan, panglimanya adalah cinta karena Allah, kasih sayang, dan tolong menolong dalam suka dan
duka. Terwujudnya rasa tentram dan suasana saling mempercayai. Maka untuk mewujudkan tujuan ini, Islam
mensyariatkan hukum-hukum dan etika-etika yang mengatur pola hubungan antara suami-isteri, serta hukum-hukum
lain yang menjadikan suasana kekeluargaan yang penuh rasa tentram serta berbagai nuansa jiwa yang
memancarkan kebahagiaan.
Tulisan ini mengulas tentang salah satu tujuan dari tujuan-tujuan keluarga, yaitu terwujudnya rasa tentram, cinta dan
kasih sayang. Sehingga hubungan suami-isteri tidak hanya dibatasi dalam bentuk fisik semata.
Allah berfirman,
“Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang ma'ruf” ( QS An Nisaa`: 19)
dan yang dimaksud ma'ruf disini adalah apa yang dianggap sebagai tradisi yang lurus, dan menjadi kebiasaan
orang-orang yang moderat dan konsisten.
Dalam ayat lain Allah berfirman,
“ Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isterimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu
adalah pakaian bagi mereka.” (Al Baqarah: 187)
ungkapan tentang hubungan (suami-isteri) di ayat tersebut , diibaratkan dengan pakain, mengisyaratkan makna
perhiasan/keindahan , menutup kelemahan/kekurangan , dan merekatkan keduanya .
Allah berfirman, “ Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), 'Sesungguhnya Aku
tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal diantara kamu, baik laki laki maupun perempuan, (karena) sebagian
kamu adalah (keturunan) sebagian yang lain.” (Ali Imran :195) dan makna “Sebagian kamu adalah (keturunan)
sebagaian yang lain” bahwa perempuan berasal dari laki-laki dan laki-laki berasal dari perempuan, maka
tidak ada permusuhan dan tidak ada pertentangan. Yang ada adalah saling menghormati , saling
menyempurnakan, saling menyesuaikan dan saling tolong menolong.
Suami dan isteri wajib untuk saling menghormati dan menghargai pihak lain, merasakan kadar beban-beban
kehidupannya, memperhatikan posisinya dalam keluarga, saling membantu dalam menanggung beban dan urusan
rumah tangga, saling menghormati keluarga serta sanak saudara, dan saling mempertimbangkan dalam posisi
kekerabatannya secara nasab.
Suami isteri wajib saling memperhatikan perasaan, saling menghindari sesuatu yang menyakitkan harkat dan
martabat keluarga, baik secara rahasia atau di depan orang banyak, terutama di depan salah satu keluarga masing-
masing.
Berdasarkan syariat, seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga. Hal itu adalah ranah otoritas,
pengayoman, dan tanggung jawab. Maka bagi seorang pemimpin, pengayom dan penanggung jawab diharuskan
menjaga martabatnya di antara seluruh anggota keluarganya.
MENGHARGAI DAN MENGEMUKAKAN PANDANGAN TERHADAP NILAI-NILAI MORAL YANG TERMUAT DALAM PRINSIP GOTONG ROYONG MASYARAKAT
Banyak nilai luhur atau mulia (terpuji) yang terkandung dalam kegiatan gotong royong. Nilai luhur yang asalnya dari adat dan budaya kita itu wajib kita lestarikan, meskipun kita hidup di alam modern ini.Nilai luhur itu harus kita jaga agar tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas." Oleh karena itu dihidupkan terus: Nilai-nilai luhur dari gotong royong adalah:- kasih sayang, - rela berkorban tanpa pamrih,- merasa senasib sepenanggungan, sehingga akan tercipta kedamaian,- merasa suka dan duka bersama, lebih-lebih pada saat duka,- dapat meringankan beban anggota/warga.
Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam musyawarah untuk mufakat
Musyawarah merupakan ciri khas bangsa Indonesia, artinya identitas yang dapat membedakan bangsa kita dengan
negara lainnya. Mengapa musyawarah merupakan ciri khas bangsa Indonesia ? Sebab dalam menghadapi setiap
persoalan yang menyangkut kepentingan umum, bangsa kita akan merundingkannya dengan sesamanya untuk
mencapai
penyelesaiannya. Namun, tentu saja hal-hal yang dimusyawarahkan itu adalah hal-hal yang TIDAK memerlukan
pemecahan yang mendesak. Contoh hal yang mendesak : Untuk mengatasi kebakaran rumah tangga, musyawarah
kurang tepat untuk melakukan sebab hal itu membutuhkan tindakan spontanitas.
Ada beberapa nilai luhur yang perlu dilestarikan dalam musyawarah, nilai-nilai tersebut diantaranya :
a. Setiap orang diberikan kesempatan untuk mengikuti musyawarah dengan mengemukakan pendapat.
b. Setiap orang berkesempatan untuk mendengarkan pendapat orang lain yang menjadi peserta musyawarah.
c. Musyawarah dapat memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Musyawarah dapat menimbulkan kewajiban yang mengikat, yakni kewajiban untuk melaksanakan semua
keputusan musyawarah.
e. Musyawarah dapapt menimbulkan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
f. Musyawarah dapat menghilangkan permusuhan, dan lain-lain.
Dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam musyawarah itu maka bangsa Indonesia yakin akan dapat
melaksanakan pembangunan di segala bidang karena segala beban pembangunan itu akan dipikul bersama-sama.
Bukan hanya kewajiban pemerintah saja, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warga negara dan sebaliknya.
Keadilan berdasarkan nilai-nilai Pancasila (Manusia dan Keadilan)
Juni 3, 2012 pebyword Kaitkata: Manusia dan Keadilan
Pancasila merupakan dasar Negara dan landasan idiologi Negara republik Indonesia. Pancasila adalah pandangan hidup yang berkembang dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia. Modernisasi mengharuskan masyrakat Indonesia harus lebih memahami nilai-nilai dari pancasila. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni, dan baru saja kita memperingati hari kelahiran pancasila.
PANCASILA :
Sila pertama dari pancasila adalah ketuhanan yang maha esa, kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga adalah persatuan Indonesia, keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . masyrakat Indonesia sebenarnya menyadari akan pentingnya Pancasila sebagai dasar dan idiologi Negara Republik Indonesia, tetapi banyak juga yang belum memahami arti dari masing-masing sila yang ada di dalam pancasila.Dalam penerapan keadilan di Indonesia, pancasila sangat berperan penting sebagai dasar keadilan seperti disebutkan pada sila kedua dan sila kelima. Sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung delapan makna yaitu :
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.2. Saling mencintai sesama manusia.3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.7. Berani membela kebenaran dan keadilan.8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap
hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila kelima yaitu keadilan social bagis seluruh rakyat Indonesia mengandung makna, anatra lain :
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4. Menghormati hak-hak orang lain.5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.7. Tidak bersifat boros.8. Tidak bergaya hidup mewah.9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.10. Suka bekerja keras.11. Menghargai hasil karya orang lain.12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Kedua sila tersebut sudah sangat menjelaskan dan menjadi dasar dan arahan yang harus masyrakat pahami dan lakukan sebagai manusia yang bisa hidup saling berdampingan di Indonesia dan di muka bumi ini. Sebagai nilai-nilai yang luhur sila-sila didalam pancasila akan menjadi warisan turun temurun bagi anak cucu kita kelak.Keadilan yang ada di Indonesia belum sepenuhnya mengikuti nilai-nilai luhur yang tertera pada pancasila khususnya sila kedua dan kelima, masih banyak kasus koeupsi yang tak terselesaikan, hakim dan jaksa yang bisa disuap dan memenangkan yang salah dan yang mempunyai harta.
Manusia sekrang memang tidak peduli lagi dengan nilai-nilai luhur karena dampak moderinsasi dan globalisasi. Tetapi dengan kepribadian yang mempunyai prinsip harus kita yakini bahwa kita akan menjadi manusia yang beriman dan memiliki rasa keadilan antar sesama manusia. Agar hidup tenang dan bahagia.
. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..