4
Paper Kimia Koordinasi dan Organologam KIMIA KOORDINASI PENDAHULUAN KELOMPOK I 1. Hafrianti Amirddin H!11 1" ##$ ". Maretrin H!11 1" ##% !. Ulfa Mlia Ka&aroe H!11 1" ##' $. Salma&ati H!11 1" #11 %. (nita Pare Rom)e H!11 1" #1" '. Desri La*)i Langi* H!11 1" #1! +. (lianti H!11 1" #1$ ,. Res- D&i /a0 ati H!11 1" #1% . Il0am Haidir H!11 1" #1' 1#. A i-a Prati&i H!11 1" #1, 11. Nini Astti Al&i H!11 1" #1 1". 2aso Agng H!11 1" #"# KIMIA KOORDINASI 3Pengertian Dasar dan Se4ara0 Kimia Koordinasi5

KIMIA KOORDINASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia

Citation preview

Paper Kimia Koordinasi dan Organologam

KIMIA KOORDINASIPENDAHULUAN

KELOMPOK I

1. Hafrianti AmiruddinH311 12 0042. MaretrinH311 12 0053. Ulfa Mulia KawaroeH311 12 0064. SalmawatiH311 12 0115. Yunita Pare RombeH311 12 0126. Desri Labi LangiH311 12 0137. YuliantiH311 12 0148. Resky Dwi CahyatiH311 12 0159. Ilham HaidirH311 12 01610. Ayu ika PratiwiH311 12 01811. Nini Astuti AlwiH311 12 01912. Baso AgungH311 12 020

KIMIA KOORDINASI(Pengertian Dasar dan Sejarah Kimia Koordinasi)

Kimia koordinasi atau kimia kompleks adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari senyawa-senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Senyawa-senyawa ini molekul-molekulnya tersusun dari gabungan dua atau lebih molekul yang sudah jenuh, misalnya BF3.NH3, Fe(CN)2.4KCN, CoCl3.6NH3, dan lain sebagainya. BF3+ NH3 BF3 . NH3 4 KCN + Fe(CN)2 Fe(CN)2 . 4KCN CoCl3 + 6NH3 CoCl3 . NH3Senyawa-senyawa kompleks tersebut mempunyai arti penting dalam berbagai bidang lapangan seperti:a. Hasil-hasil alam merupakan senyawa kompleks antara kobal dengan porfirin, hemoglobin dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen, juga berisi kompleks, yaitu kompleks antara besi dan porfirin.b. Industri kimia anorganik, seperti pemisahan logam platina, emas, dan perak dari bijihnya berdasarkan pembentukan senyawa kompleks logam-logam bersangkutan dengan kalium sinida, dan elektrolisa serta electropating menggunakan senyawa-senyawa kompleks.c. Analisa, baik analisa kuantitatif maupun kualitatif. Seperti penetapan ion perak dalam larutan, berdasarkan pembetukan perak klorida dengan amoniak.d. Katalisator, umunya digunakan dalam proses teknik kimia yang menggunakan senyawa-senyawa kompleks. Contohnya kompleks logam aluminium dan titan yang digunakan untuk polimerisasi etena menjadi poli-etena pada tekanan rendah.e. Bahan sehari-hari, contohnya larutan CoCl2 sebagai tinta rahasia . bila larutan dituliskan pada kertas, tulisan tidak tampak, tampak biru pada pemanasan. Hal disebabkan karena pemanasan terbentuk kompleks Co[CoCl4] yang biru.Senyawaan koordinasi umumnya terdiri dari satu atom logam atau ion dan setidaknya satu ligan (atom, ion atau molekul) yang dapat dilihat sebagai donor elektron bagi logam itu. Pada mulanya senyawaan ini dianggap aneh karena menyalahi aturan valensi yang sudah dikenal sehingga disebut sebagai senyawaan kompleks. Kelompok senyawaan koordinasi yang terdapat dalam sistem yang hidup (makhluk hidup) dipelajari dalam kimia bioanorganik. Senyawaan koordinasi telah digunakan sebagai zat warna sejak jaman purba antara lain prussian blue (KFe[Fe(CN)6]), aureolin (K3[Co(NO2)6]6H2O, berwarna kuning), dan zat pewarna merah alizarin (garam kalsium aluminium dari 1,2-dihidroksi-9,10-antrakinon). (KFe[Fe(CN)6]) didapatkan oleh pembuat zat warn Diesbach di Berli pada awal abad kedelapan belas. Dan sejak itu banyak dibuat senyawa-senyawa kompleks seperti K4[Fe(CO)6] pada tahun 1753, kobal ammines pada tahun 1798, [Fe(CO)5] pada tahun 1891, dan siklopentadienil pada tahun 1951.Awal dari kimia koordinasi biasanya dianggap sejak dikemukankannya heksamminekobal (III) klorida, CoCl3.6H2O oleh Tassaert pada tahun 1798. Dia mendapatkan , bila larutan Co (II) klorida ditambah larutan NH3 dan dibiarkan semalam, akan terbentuk kristal-kristal CoCl3.NH3 yang berwarna oranye. Namun, teori tersebut tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa-senyawa tersebut masing-masing sudah jenuh valensinya dapat berikatan membentuk senyawa baru.Studi modern senyawaan koordinasi dimulai oleh Alfred Werner (meraih hadiah nobel pada 1913) dan Sophus Mads Jrgensen. Ahli kimia anorganik ketika itu menggunakan teori ikatan organik mutakhir untuk menjelaskan senyawaan koordinasi tetapi gagal. [Co(NH3)6]Cl3 oleh Blomstrand dan Jrgensen diusulkan memiliki rantai nitrogen seperti halnya karbon, dan ion klorida yang terikat langsung pada kobal memiliki ikatan yang kuat. Alfred Werner mengusulkan bahwa kobal memiliki valensi utama dan valensi kedua, dan molekul atau ion yang terikat pada valensi kedua tidak bebas sedangkan yang pada valensi pertama akan lepas sebagai ion jika berada dalam larutan. Kuatnya argumen perlawanan yang diberikan oleh Jrgensen telah mendorong Werner untuk melakukan uji dan sintesis senyawa koordinasi baru untuk membuktikan teorinya.