35
KLIPING BAHAN ADITIF MAKANAN DAN MINUMAN Oleh : Galuh Putri Pasicakti Kelas XI IA 6 SMA NEGERI 2 LAMONGAN T.P. 2013/2014 i

kimia

Embed Size (px)

Citation preview

KLIPING BAHAN ADITIFMAKANAN DAN MINUMAN

Oleh:Galuh Putri PasicaktiKelas XI IA 6

SMA NEGERI 2 LAMONGANT.P. 2013/2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin.Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderangDalam penyusunan kliping ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasihMudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Lamongan, 16 Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIiii

BAB I PENDAHULUAN1.1Latar Belakang11.2Tujuan21.3Landasan Teori 21.4Manfaat3BAB II ISI2.1Tango42.2 Oreo52.3Lays62.4Piattos72.5Kacang Oven Iyes82.6Tic Tac92.7Mi Goreng102.8Berri Bonz112.9Twiststick122.10 Snackrezz132.11 Ring142.12 Roti Sandwich Sari Roti152.13 Gery162.14 Energen172.15 Frenta182.16 Teh Sisri Gula Batu192.17 Feast202.18 Top Ice212.19 Milo222.20 Coca Cola23

BAB III PENUTUPKesimpulan24Saran24

i

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini, produk makanan dan minuman sudah sangat banyak rupa dan macamnya. Dari harga yang seribuan hingga yang seratus ribuan, produk makanan ini tersebar luas di hadapan kita. Seiring perkembangan teknologi, makanan manusia di jaman ini juga sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Seperti halnya mereka menginginkan pakaian dan elektronik yang canggih, maka mereka juga menginginkan makanan yang canggih yakni instan, berpenampilan menarik, dan enak rasanya. Hal ini terbukti dari penjualan produk makanan dan minuman ringan yang sangat fantastis. Padahal mereka tidak menyadari dari mana penampilan menarik tersebut muncul.Bahan Tambahan Makanan (BTP) atau yang lebih sering kita kenal dengan Zat Aditif Makanan. Peraturan mengenai BTP tertulis jelas dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan (Lampiran II) atau yang lebih akrab kita sebut Permenkes 722/88.Seiring perkembangan ilmu teknologi pangan dan adanya kajian ilmiah terbaru mengenai keamanan BTP yang ada di dunia saat ini, maka saat ini Badan POM bersama dengan Pakar terkait sedang mempersiapkan revisi dari Permenkes 722/88 tersebut yang nantinya revisi peraturan ini akan dimandatorikan melalui Peraturan Kepala BPOM tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan dalam Pangan. Sampai saat ini, rancangan peraturan tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama Tim Pakar.Penggunaan BTP ke dalam produk panganditujukan untuk menghasilkan produk yang mempunyai rasa yang enak, berwarna menarik, lebih awet serta mempunyai berbagai macam rasa sesuai perkembangan jaman dan permintaan konsumen. Kemajuan ilmu teknologi pangan dan inovasi oleh produsen karena adanya permintaan dari konsumen di dunia dewasa ini, juga menyebabkan meningkatnya penggunaan BTP pada produk-produk ini.Beberapa penggunaan BTP dalam produk makanan adalah pewarna makanan, penguat rasa. perisa,penstabil,pengemulsi,pengental, pengembang,pengawet dan lainnya.Penstabil,pengemulsi danpengental memiliki kemiripan dalam fungsi dan tujuannya sehingga dikategorikan dalam satu poin di lampiran II permenkes 722/88. Fungsi dari ketiga BTP ini adalah untuk membantu pembentukan dan pemanatapan sistem dispersi yang homogen pada produk makanan dan minuman. Sedangkan zat pengembang belum dimasukkan dalam permenkes 722/88 sebagai bahan tambahan makanan, namun zat ini tidak diragukan lagi ia berfungsi sebagai zat tambahan makanan. Adapun fungsi dari zat ini adalah untuk mengembangkan produk olahan tepung dalam makanan sejenis roti, kue dsb.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahuijenis-jenis bahan tambahan yang tergolong dalam zat aditif alami dan zat aditif sintesis

1.3 Landasan Teori

Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal.Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya.Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu :1. Zat Aditif AlamiZat aditif alami merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe, gula aren, dan asam.

2. Zat Aditif Sintetis ( Buatan )Zat aditif sintetis merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap kesehatan tubuh. Beberapa bahan makanan yang termasuk ke dalam zat aditif sintetis di antaranya : formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin, dan sakarin. Biasanya, zat aditif sintetis lebih berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif sintetis memerlukan serangkaian proses kimia yang terkadang mengalami proses kimia yang tidak sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen. Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:a) Meningkatkan kandungan gizi pada makanan.b) Menjaga kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.c) Menjaga agar makanan dapat tahan lama.d) Memberikan warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.e) Memberikan rasa sedap pada makanan.f) Memberikan aroma yang khas pada makanan.

1.4 Manfaat

Dapatmemberikan referensi kepada masyarakat tentang zat - zat aditif bahan tambahan makanan yang terkandung di dalam makanan kemasan.

BAB IIISI

2.1 TANGO

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, lemak nabati, garam, tepung telur Bahan Aditif Sintetis:Dekstrosa, pengelmusi, lesitin kedelai, pengembang natrium bikarbonat, vanillin, susu bubuk

Masa Kadaluwarsa: 13 09 2014Kemasan: Plastik

2.2 OREO

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, minyak nabati, pasta kacang, pati jagung, garam Bahan Aditif Sintetis:Sirup fruktosa, pengembang (ammonium & natrium bikarbonat ), pengemulsi, perisa identik alami vanila, bubuk coklat, bubuk whey

Masa Kadaluwarsa: 26 10 2014Kemasan: Plastik

2.3 LAYS

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Kentang, minyak kelapa sawit Bahan Aditif Sintetis:Bumbu rasa rumput laut (mengandung ekstrak rumput laut, penguat rasa mononatrium glutamate,dinatrium ribonukleotida)

Masa Kadaluwarsa: 25 03 2014Kemasan: Plastik

2.4 PIATTOS

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung kentang, minyak nabati, pati tapioca, gula, garam Bahan Aditif Sintetis:Bumbu sapi panggang (mengandung penguat rasa dinatrium guanilat dan inosinat, pewarna alami caramel, antioksidan asam askorbat), penguat rasa mononatrium glutamate, kalium klorida, pengemulsi nabati, pengatur keasaman asam sitrat

Masa Kadaluwarsa: 26 10 2014Kemasan: Plastik

2.5 KACANG OVEN IYES

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Kacang tanah, tepung terigu, pati jagung, gula, minyak kelapa sawit, bawang putih, garam Bahan Aditif Sintetis:Perisa bawang, pengembang ammonium bikarbonat, penguat rasa mononatrium glutamat

Masa Kadaluwarsa: 09 07 2014Kemasan: Plastik

2.6 TIC TAC

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tapioka, bawang putih, garam Bahan Aditif Sintetis:Bumbu sapi panggang, penguat rasa mononatrium glutamat, ekstrak daging sapi, pemanis buatan aspartam

Masa Kadaluwarsa: Oktober 2014Kemasan: Plastik

2.7 MI GORENG

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, minyak nabati, ubi, tepung tapioka, bawang merah, bawang putih, garam Bahan Aditif Sintetis:Bubuk cabai, penguat rasa mononatrium glutamat, bubuk merica, natrium karbonat, natrium polifosfat, guar gum, pewarna makanantartrazin CI.19140, pewarna makanan kuning FCF CI. 15985

Masa Kadaluwarsa: 30 07 2014Kemasan: Plastik

2.8 BERRI BONZ

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula, tepung terigu, air, jus buah, pulp buah, minyak sayur Bahan Aditif Sintetis:Sirup glukosa, tepung modifikasi, pengatur keasaman (asam sitrat, natrium sitrat, perisa buah-buahan, monogliserida, pewarna : titanium dioksida CI 77891, merah alura CI 16035, biru berlian CI 42090, kuning FCF CI 15985

Masa Kadaluwarsa: 02 06 2015Kemasan: Plastik

2.9 TWISTSTICK

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, lemak nabati, minyak sayur, garam Bahan Aditif Sintetis:Lesitin kedelai, pewarna makanan dark choco brown 2088,susu bubuk, coklat bubuk

Masa Kadaluwarsa: 06 08 2014Kemasan: Plastik

2.10 SNACKREZZ

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, tepung tapioca, tepung kentang, garam, minyak goreng Bahan Aditif Sintetis:Bumbu rasa balado, penguat rasa

Masa Kadaluwarsa: 18 09 2014Kemasan: Plastik

2.11 RING

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Jagung, minyak nabati, beras, gula, garam Bahan Aditif Sintetis:Bumbu keju, penguat rasa inosiat dan guanilat, pewarna makanan, dadih bubuk, susu skim bubuk, penguat rasa mononatrium glutamat, pewarna kuning FCF CI 15985

Masa Kadaluwarsa: 23 12 2014Kemasan: Plastik

2.12 ROTI SANDWICH SARI ROTI

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, air, mentega, gula pasir, garam, ragi Bahan Aditif Sintetis:Keju (mengandung pengawet kalium sorbet, nisin, pewarna anato), sirup fruktosa, lemak reroti (mengandung antioksidan BHA), margarin (mengandung antioksidan BHA), pewrna beta karoten, susu kental manis, pengemulsi nabati, susu bubuk, perisa keju, pengawet kalsium propionat

Masa Kadaluwarsa: 15 02 2014Kemasan: Plastik

2.13 GERY

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Tepung terigu, gula, minyak nabati, garam Bahan Aditif Sintetis:Whey bubuk, coklat bubuk, susu bubuk, pengemulsi lesithin kedelai, maltodekstrin, pewarna caramel, pengental nabati, perisa artificial vanila

Masa Kadaluwarsa: 13 12 2014Kemasan: Plastik

2.14 ENERGEN

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula, krimer, terigu, garam, telur Bahan Aditif Sintetis:Kalsium karbonat, premix vitamin, ekstrak malt, susu bubuk, kakao bubuk, oat

Masa Kadaluwarsa: November 2014Kemasan: Plastik

2.15 FRENTA

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula pasir Bahan Aditif Sintetis:Pengatur keasaman (asam sitrat, natrium bikarbonat, natrium sitrat), pemanis buatan : natrium siklamat, asesulfam, aspartame, ekstrak stroberi, perisa stroberi, pewarna : karmolsin CI. 14720

Masa Kadaluwarsa: November 2015Kemasan: Plastik

2.16 TEH SISRI GULA BATU

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula, gula batu Bahan Aditif Sintetis:Ekstrak teh, perisa identik alami melati, perisa identik alami gula batu, pemanis buatan (natrium siklamat, asesulfam-k, aspartame), pewarna makan

Masa Kadaluwarsa: Desember 2014Kemasan: Plastik

2.17 FEAST

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Air, gula pasir, minyak nabati, kacang Bahan Aditif Sintetis:Pelapis coklat (mengandung soya lecithin), sirup glukosa, pengental maltodekstrin, pemantap, pengemulsi (nabati), perisa vanilla, pewarna makanan tartrazin CI 19140, susu skim bubuk, whey bubuk

Masa Kadaluwarsa: 31 08 2015Kemasan: Plastik

2.18 TOP ICE

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula Bahan Aditif Sintetis:Krimer nabati (mengandung pewarna makanan beta karoten CI 75130), perisa identik alami coklat, pemanis buatan (natrium siklamat, aspartame, asesulfam-k) , coklat bubuk, susu bubukMasa Kadaluwarsa: November 2014Kemasan: Plastik

2.19 MILO

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula, minyak nabati, 4 mineral Bahan Aditif Sintetis:Sari Malt (Barli), susu bubuk, skim, bubuk kakao, premix vitamin, perisa identik alami vanilinMasa Kadaluwarsa: November 2014Kemasan: Plastik

2.20 COCA COLA

Komposisi: Bahan Aditif Alami:Gula Bahan Aditif Sintetis:Air berkarbonasi, pewarna caramel, pengatur keasaman asam fosfat, konsetrat kola dan kafeinMasa Kadaluwarsa: November 2014Kemasan: Botol plastik

BAB IIIPENUTUP

1. KesimpulanDari sampel-sampel tersebut, dapat disimpulkan bahwa makanan maupun minuman banyak yang menggunakan bahan aditif buatan daripada bahan aditif alami. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi maju dan di beri berbagai zat aditif. Salah satu tujuan penggunaannya agar makanan maupun minuman bisa lebih awet. Itulah mengapa masa kadaluarsa bisa mencapai bertahun-tahun. Makanan yang di jual biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, corn flakes, atau snack. Untuk minuman kebanyakan minuman berkarbonasi maupun minuman dalam bentuk serbuk. Mengonsumsi bahan aditif buatan dapat menyehatkan tubuh apabila kita sebagai konsumen masih mengetahui kadar maupun dosis untuk mengonsumsi bahan tersebut. Karena apabila terlalu banyak justru merusak jaringan-jaringan dalam butuh bahkan menyebabkan kanker. Cara menghindari bahaya dari penggunaan zat aditif adalah hindari sebaik mungkin menggunakan zat aditif buatan dan menambah penggunaan zat aditif alami karena lebih aman. 2. SaranAdapun saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut :1. Perlu adanya pengawasan khusus terhadap penggunaan bahan aditif buatan di industri pangan.2. Perlu di tindak lanjuti masalah penggunaan bahan aditif buatan3. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya penggunaan bahan aditif buatan.4. Perlu adanya inovasi makanan dan minuman yang menyehatkan, dan ramah lingkungan.