Khutbah Jumat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Khutbah Jumat Biasa

Citation preview

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

. .

. ... : . . .

KHUTBAH KEDUA

. . . ... . . . . . . . . . . .

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Alhamdulillahi Rabbil alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah banyak memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah kepada kita semua.

Shalawat beserta salam, semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, beserta semua orang yang mengikuti langkah beliau.

Pada kesempatan yang mulia ini, perkenankanlah khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya, dan umumnya kepada jamaah jumat yang dirahmati Allah, untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah Swt, dengan senantiasa menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah.

Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabada;

Barang siapa meremehkan lima golongan, maka ia akan rugi dalam lima hal, yaitu;

Barang siapa meremehkan ulama, maka dia akan rugi dalam urusan agama.

Sebagaimana diketahui, ulama memegang peranan penting dalam menjaga agama seseorang. Ulama dibahasakan sebagai pewaris para nabi. Pewaris di sini bukan mewarisi hal-hal yang bersifat prafon, keduniawian, melainkan pewaris dalam hal amanah untuk menyampaikan segala sesuatu yang berasal dari Allah dan Rasul Nya, baik itu berupa perintah ataupun larangan.

Sebagaimana diketahui, di dalam al Quran, sumber utama hukum Islam, disamping ayat yang mudah dipahami maksudnya, adapula ayat yang memerlukan pemikiran dan kontemplasi mendalam untuk mengetahui maksud dan kandungannya. Di sinilah ulama memainkan perannya sebagai penuntun umat. Logika berpikir sederhana, jika kita sebagai orang awam tidak mau berinteraksi dengan baik terhadap ulama, bagaimana bisa kita menerima dan memahami apa-apa yang sudah disyariatkan dalam Islam dengan baik dan benar?

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam bahasan ini klasifikasi ulama tentunya bukanlah orang yang mempunyai gelar keagamaan yang didapat dari manusia semata, akan tetapi jauh lebih penting dari itu, ulama dalam bahasan ini adalah orang yang mendalam pengetahuannya terhadap agama, mempunyai pola pikir yang arif, santun dalam berucap dan bertindak, serta mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari yang disertai dengan keikhlasan hati. Dalam menyampaikan syariat Allah pun, ulama senantiasa mempraktekkan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, yakni dengan cara-cara yang bijak dan perkataan yang baik, bukan dengan jalan kekerasan. Sebagaimana dalam al Quran:

serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Al ayat (QS. An Nahl;125)

Begitu pentingnya peran ulama dalam menjaga syariat Islam di muka bumi ini, sampai-sampai ada adagium mautul alim, mautul alam (matinya orang alim seolah-olah matinya alam ini). Tidak berlebihan rasanya, karena memang seandainya di alam ini tidak ada lagi ulama yang menyampaikan syariat Islam yang mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik dan tidak merusak alam, niscaya alam akan cepat binasa.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Barang siapa meremehkan pemerintah, maka dia akan rugi dalam urusan dunia.

Selain memperhatikan hal-hal yang bersifat ukhrowi, Islam juga menaruh perhatian yang cukup besar kepada dunia. Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk mengejar kehidupan akherat sekaligus tidak melupakan nasibnya di dunia ini. Firman Allah Swt;

dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash;77)

Dalam bahasan hadits ini, salah satu upaya agar urusan dunia kita tidak terlantar adalah dengan berinteraksi yang baik kepada pemerintah. Seorang muslim seyogyanya patuh dan taat kepada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Selama kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut tidak melanggar syariat Allah dan sudah melalui mekanisme yang konstitusional, kita wajib untuk mematuhinya. Seandainya pun kita tahu bahwa kebijakan yang diambil tersebut kurang tepat, maka pergunakanlah cara yang santun, legal, dan tidak merendahkan pemerintah dalam menyampaikan aspirasi. Sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk patuh dan taat kepada pemerintah. Patuh dan taat harus dibedakan dari mencari muka, atau istilahnya ABS, Asal Bapak Senang. Patuh dan taat berbasis pada kesadaran dan kebutuhan, sementara cari muka berbasis pada pragmatisme dan oportunis.

Seorang muslim yang baik, ketika sudah mendapatkan dunia nya, maka dia tidak akan focus pada dunia nya semata, melainkan ia akan mempergunakan keduniawiannya untuk mencapai ridho Allah. Itulah yang sebenarnya lebih dikehendaki oleh Allah, muslim yang sukses kehidupan dunia nya, dan sukses kehidupan akheratnya.

Barang siapa meremehkan tetangga, maka dia akan rugi dalam beberapa hal yang bermanfaat.

Seseorang belum bisa dikatakan beriman secara sempurna sebelum dia memuliakan tetangganya. Klaim yang sangat menunjukkan betapa pentingnya menghormati tetangga. Tetangga adalah orang yang secara fisik paling dekat dengan kita, sudah sepantasnya kita saling menghormati. Hubungan yang baik dengan tetangga kita akan membuat hidup kita nyaman dan tenteram. Sikap saling membantu, saling meringankan, dan saling melengkapi akan muncul secara otomatis ketika kita saling menghormati. Sebaliknya, jika kita mempunyai hubungan yang kurang baik dengan tetangga, atau bahkan saling meremehkan, hal-hal yang bermanfaat sebagaimana di atas akan susah kita peroleh.

Islam tidak hanya menganjurkan kita untuk menghormati tetangga yang baik saja, akan tetapi kepada tetangga yang mungkin kurang baik, kita juga mempunyai kewajiban untuk menghormatinya. Hal itu karena, bahkan tetangga yang kurang baik sekalipun akan mendatangkan manfaat jika kita menghormatinya secara proporsional. Hadits nabi;

Sesungguhnya Allah Swt mencintai seseorang yang mempunyai tetangga yang tidak baik yang suka menyakiti dirinya, namun ia tetap bersabar dan mengharap pahala atas perilaku tetangganya itu hingga Allah menyudahinya, baik sewaktu masih hidup atau dengan kematian (HR. Bukhori)

Barang siapa meremehkan kaum kerabat, maka dia akan rugi dalam urusan kasih sayang.

Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia

Tanpa sadar, kadang kita mungkin sering kurang berbuat baik dan menyepelekan kerabat kita. Sampai-sampai muncul istilah wong liyo dadi sedulur, sedulur dadi wong liyo. Kalau sampai ini yang terjadi pada hubungan kita dengan saudara, maka menurut hadits ini, kita termasuk orang yang rugi.

Barang siapa meremehkan istrinya, maka dia akan rugi dalam urusan kenikmatan hidup.

Islam memandang istri bukan sebagai pelengkap rumah tangga, pemanis kamar tidur, atau bahkan pengisi dapur semata. Tetapi Islam memproyeksikan istri untuk menjadi partner kita dalam menjalankan fungsi-fungsi kekhalifahan di muka bumi ini. Term rumahku surgaku hanya akan terwujud apabila hubungan kita dengan istri saling menghargai, saling menghormati, mengasihi, dan sadar akan hak dan kewajibannya masing-masing. Kalau sikap yang demikian tidak terbangun antara suami istri, tidak menutup kemungkinan seseorang akan enggan pulang ke rumah, karena merasa rumahnya panas seperti neraka.

Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia

Islam telah mengajarkan pola hubungan suami istri yang baik, dengan memberikan Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan kita. Nabi Muhammad tidak pernah mendudukkan istri beliau sebagai second opinion dalam rumah tangga, melainkan beliau menjadikan istrinya sebagai policy maker bersama-sama dengan beliau. Pada tataran praktis pun Nabi Muhammad selalu mengambil peran bersama-sama dengan istri beliau. Suatu saat Aisyah ditanya Apa yang Nabi kerjakan di rumah? Aisyah menjawab Nabi membantu anggota keluarga, dan apabila waktu sholat tiba, Nabi bergegas menunaikan sholat Pandangan sikap terhadap istri dituangkan dalam sebuah hadits Dalam Islam, muslim yang paling taat adalah yang berperilaku paling baik, dan yang terbaik di antara kalian adalah yang berperilaku paling baik kepada istrinya

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Kalau kita cermati, hadits diatas sesungguhnya menjabarkan particular pattern tentang bagaimana seharusnya kita berinteraksi dengan ulama, pemerintah, tetangga, saudara, dan juga istri. Tidak kalah penting dari itu, general pattern yang bisa kita ambil adalah, Islam mengajarkan kepada kita semua untuk selalu berinteraksi dengan baik, saling mengasihi, dan saling menghormati kepada sesama manusia, tanpa perlu memandang ras, suku, agama, maupun identitas fisik lainnya. Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, dengan harapan orang lain juga akan berbuat baik kepada kita, yang pada akhirnya akan tercipta sebuah hubungan yang harmonis, sebagaimana tertuang dalam golden rule theory. Ajaran yang demikian sesungguhnya merupakan main purpose, tujuan utama Nabi Muhammad diutus di muka bumi ini. Perlu diingat, bentuk penghormatan kepada orang lain harus dilandasi karena taat kepada Allah, dan penghormatan itu tidak melebihi ketaatan kita kepada Allah Swt.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Demikian, semoga bisa menjadikan motivasi bagi kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang sukses di dunia dan meraih kemenangan di akherat. Amin.