17
ِ ات ِ ّ ي سْ نِ م ا و نِ سُ فْ ن ِ رْ وُ رُ شْ نِ مِ له ل اِ " بُ وذُ ع ن وْ هُ رِ فْ ع تْ س ن وُ هُ نْ يِ ع تْ س ن وُ هُ د مْ ح نِ 4 ِ دْ م حْ ل 4 نِ 8 4 لاِ 8 ه لِ 8 لاْ ن ُ د هْ ش >. ُ ه ل يِ اذ ه لا فْ لِ لْ ضُ يْ ن م وُ ه ل 4 لِ ضُ م لا فُ له ل ِ هِ دْ ه يْ ن م ا، نِ ل ا مْ ع ُ هُ لْ وُ س ر وُ هُ دْ " ن ع ً د 4 م حُ م 4 ن ُ د هْ ش وُ ه ل S كْ يِ ر ش لاُ ه دْ ح وُ له ل نْ وُ مِ لْ سُ 4 مْ مُ ت ن و 4 لاِ 8 4 نُ تْ وُ م ت لا وِ هِ ات قُ ن 4 ق ح له ل > وُ ق 4 ن وُ ن م ء نْ تِ د 4 ل هاُ 4 ي ا ب4 ث " ب ا و ه " جْ و ا ر هْ نِ م ق ل ح وٍ ه دِ ح وٍ سْ ف نْ نِ مْ مُ ك ق ل ح يِ د4 ل ُ مُ ك4 " ب ر> ْ وُ ق4 ن ُ اس ن ل ا ه4 ي ا ب ان ك له ل 4 نِ 8 ام حْ ر لاْ وِ هِ " ت نْ وُ ل اء س ن يِ د ل له ل وُ ق4 ن وً اء سِ ن و ً رْ يِ x ث كً لا ا " حِ ا ر مُ هْ نِ م اً " نْ | يِ } ف رْ مُ كْ ن ل عْ مُ ك لْ رِ فْ ع ن وْ مُ ك ل ا مْ ع ْ مُ ك لْ حِ لْ ضُ ي ً دْ بِ د سً لاْ و ق ْ وُ لْ وُ ق و له ل وُ ق4 ن ْ وُ ن م نْ تِ د4 ل ا ه4 ي ا ب اً مْ يِ ظ ع> ً رْ و ق ار فْ د ق ف> ُ ه لْ وُ س ر و له ل ِ عِ طُ يْ ن م وْ مُ ك " بْ وُ نُ ذ، م4 ل س وِ هْ ن ل عُ له ل ى4 ل صٍ د4 م حُ مُ يْ د هِ يْ د هْ ل رْ ي خ ، وِ له ل ُ " ات نِ كِ ثْ بِ د حْ ل ق دْ ص 4 نِ ا فِ ار4 ن ل ىِ ف> ِ ه ل لا ص4 لُ ك وً ه ل لا صٍ ه عْ دِ " ب4 لُ ك وٌ ه عْ دِ " بٍ ه ت دْ حُ م4 لُ ك ا، و هُ ي ا ب دْ حُ م> ِ رْ وُ مُ لاْ 4 ر ش و. Sidang Jum’ah yang berbahagia. Setelah kita bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan bershalawat kepada nabi kita Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Kita berharap dan memohon semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala, meridhoi dan menerima amalan yang kita lakukan sebagai amalan ibadah yang diterima serta kita memohon pula untuk senantiasa dijadikan pengikut Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam yang setia hingga akhir hayat serta kita tidak kembali keharibaanNya kecuali dalam keadaan berserah diri kepadaNya,

khutbah hijrah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: khutbah hijrah

و�ر� ر� ش� م�ن� �الله� ب �ع�وذ� و�ن ه� �غ�ف�ر� ت �س� و�ن �ه� �ن �ع�ي ت �س� و�ن �ح�م�د�ه� ن �ه� �ل ل �ح�م�د� ال ��ن إو�م�ن� �ه� ل �م�ض�ل � ف�ال الله� �ه�د�ه� ي م�ن� �ا، �ن �ع�م�ال أ �ات� -ئ ي س� و�م�ن� �ا ن �ف�س� �ن أ

. �ه� ل �ك� ر�ي �ش� ال و�ح�د�ه� الله� � �ال إ �ه� �ل إ � ال �ن� أ ه�د� �ش� أ �ه� ل ه�اد�ي� � ف�ال �ض�ل�ل� ي�ه� و�ل س� و�ر� �د�ه� ع�ب م�ح�م�د6ا ��ن أ ه�د� �ش� و�أ

�م� �نت و�أ � �ال إ ��ن �م�و�ت ت � و�ال �ه� �ق�ات ت �ح�ق الله� �ق�وا ات �وا ء�ام�ن �ن� �ذ�ي ال � =ها �ي أ �ا ي�م�و�ن� ل م=س�

�ه�ا م�ن ل�ق� و�خ� و�اح�د�ة? �ف�س? ن م�ن� �م� �ق�ك ل خ� Cذ�ي ال �م� Cك ب ر� Cق�و�ا ات �اس� الن Cه�ا ي� �اأ ي

�و�ن� اء�ل �س� ت �ذ�ي ال الله� Cق�وا و�ات اء6 �س� و�ن ا �ر6 �ي �ث ك 6 ر�ج�اال �ه�م�ا م�ن Cث� و�ب و�ج�ه�ا ز�6ا �ب ق�ي ر� �م� �ك �ي ع�ل �ان� ك الله� Cن� إ ح�ام ر�

� �أل و�ا �ه� ب

�م� �ك ل �ح� �ص�ل ي �د6ا د�ي 6س� ق�و�ال �و�ا و�ق�و�ل الله� Cق�وا ات �و�ا آم�ن �ن� Cذ�ي ال Cه�ا ي� �اأ ي

ا ف�و�ز6 ف�از� ف�ق�د� �ه� و�ل س� و�ر� الله� �ط�ع� ي و�م�ن� �م� �ك �و�ب ذ�ن �م� �ك ل �غ�ف�ر� و�ي �م� �ك �ع�م�ال أ�م6ا ع�ظ�ي

ص�لCى م�ح�مCد? ه�د�ى� �ه�د�ى� ال �ر� ي و�خ� الله�، �اب� �ت ك �ث� �ح�د�ي ال ص�د�ق�� أ Cن� ف�أ

Cل� و�ك Zد�ع�ة� ب �ة? م�ح�د�ث Cل� و�ك �ه�ا، �ات م�ح�د�ث �م�و�ر� �أل ا Cر و�ش� ، Cم� ل و�س� �ه� �ي ع�ل الله�Cار� الن ف�ي �ة� �ل ض�ال Cل� و�ك �ة6، �ل ض�ال �د�ع�ة? .ب

Sidang Jum’ah yang berbahagia.Setelah kita bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan bershalawat kepada nabi kita Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Kita berharap dan memohon semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala, meridhoi dan menerima amalan yang kita lakukan sebagai amalan ibadah yang diterima serta kita memohon pula untuk senantiasa dijadikan pengikut Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam yang setia hingga akhir hayat serta kita tidak kembali keharibaanNya kecuali dalam keadaan berserah diri kepadaNya, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita di dalam surat Ali Imran ayat 102: Artinya: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan beragam Islam.” (QS. Ali Imran 102)Sidang Jum’at yang berbahagia

Perputaran waktu terus bergulir seiring dengan perputaran matahari. Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, tanpa terasa kita sampai pada suatu putaran bulan Muharam yang merupakan permulaan dari putaran bulan dalam kalender hijriyah. Banyak dari saudara kita yang menjadikan bulan Muharram ini sebagai momentum, sehingga memperingatinya merupakan suatu hal yang menjadi keharusan bahkan terkadang sampai keluar dari syari’at Islam. Padahah Rasul Shalallaahu alaihi wasalam dan para sahabatnya serta ulama pendahulu umat tidak pernah melakukan hal tersebut.

Page 2: khutbah hijrah

Sidang Jum’at yang berbahagiaMestinya kita banyak bertafakur untuk bermuhasabah atas bertambahnya umur ini, karena sesungguhnya dengan bertambah-nya umur berarti hakekatnya berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini. Allah menciptakan kita hidup di muka bumi ini bukan untuk sia-sia. Tanpa tujuan yang jelas. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Allah menciptakan makhluk bernama manusia tiada lain hanya untuk beribadah kepadaNya. Allah berfirman di dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 sebagai berikut:Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (beribadah kepadaKu).”Sidang Jum’at yang berbahagia ..

Hidup di dunia ini sementara bukan kehidupan yang abadi atau kekal, dan dunia ini hanya merupakan persinggahan, yang tujuannya adalah kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat. Berkenaan dengan ini Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:Artinya: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (Al-A’la: 17).Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia dengan segala gemerlapan dan keindahannya tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan kebaikan dan kekekalan kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Sidang Jum’at yang berbahagiaMaka seorang yang beriman kepada Allah, dia harus lebih memanfaatkan kehidupan dunia ini dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan kehidupan yang abadi tersebut. Dan menjadikan dunia ini sebagai sarana menuju kehidupan akhirat yang lebih baik. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hasyr:Artinya: “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat) dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al-Hasyr: 18).

Sidang Jum’at yang berbahagia ..Lalu bekal apa yang akan kita bawa menuju kehidupan yang penuh dengan kebaikan tersebut? Dengan hartakah? Pangkatkah yang kita banggakan? Atau keturunankah? Saya keturunan raja, bangsawan atau kyai. Ternyata bukan itu semua, sebab Allah Maha Kaya, Maha Berkuasa dan Maha Suci tidak memandang yang lain dari hambaNya kecuali taqwa hambaNya. Sebagaimana Allah ingatkan dalam firmanNya:Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu”.

Sidang Jum’at yang berbahagiaJelas bagi kita bahwa bekal yang harus kita persiapkan tiada lain hanyalah taqwa, karena taqwa adalah sebaik-baik bekal dan persiapan. Allah berfirman dan mengingatkan kita semua dalam surat Al-Baqarah:Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa

Page 3: khutbah hijrah

dan bertaqwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al. Baqarah: 197).

Sering kita mendengar kata takwa dari ustadz, mubaligh dan para penceramah, namun bagi kebanyakan kita antara perbuatan dengan apa yang didengar tentang takwa jauh dari semestinya. Mengapa demikian? Di antara sebabnya mereka belum tahu hakekat takwa, tingkatan dan buah dari takwa tersebut. Sehingga hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri tanpa adanya perhatian penuh terhadap pentingnya bertakwa yang merupakan sebaik-baik bekal bagi kehidupan dunia ini terlebih kehidupan akhirat nanti.

Sidang Jum’at yang berbahagia …Ar-Rafi’i menyatakan dalam Al-Mishbahul Munir Fi Gharibisy Syahril Kabir, “Waqahullahu Su’a” artinya Allah menjaga dari kejahatan. Dan kata Al-Wiqa’ yaitu segala sesuatu yang digunakan sebagai pelindung. Itulah arti takwa secara bahasa. Sedangkan takwa menurut syariat para ulama berbeda pendapat, namun semuanya bermuara pada satu pengertian, yaitu seorang hamba melindungi dirinya dari kemurkaan Allah, dan juga siksaNya. Hal itu dilakukan dengan melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangNya. Ibnu Qayyim menyatakan, hakikat takwa adalah mentaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan ataupun perkara yang dilarang. Maka dia melakukan perintah itu karena imannya terhadap apa yang diperintahkanNya disertai dengan pembenaran terhadap janjiNya, dengan imannya itu pula ia meninggalkan yang dilarangNya dan takut terhadap ancamanNya.

Sidang Jum’at yang berbahagia.At-Takwa dalam Al-Qur’an mencakup tiga makna yaitu: pertama: takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal itu seperti firmanNya:Artinya: “Dan hanya kepadaKulah kamu harus bertakwa.” (Al-Baqarah: 41).Kedua: Bermakna taat dan beribadah, sebagaimana firmanNya:Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa”. (Ali Imran: 102).Ibnu Abas Radhiallaahu anhu berkata, “Taatlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketaatan.”Mujahid berkata, “Takwa kepada Allah artinya, Allah harus ditaati dan pantang dimaksiati, selalu diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.”Ketiga, dengan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat takwa dari makna takwa, selain pertama dan kedua. Allah berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang mentaati Allah dan rasulNya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya maka mereka itulah orang yang beruntung”. (An-Nur: 52).

Sidang Jum’at yang berbahagia ..Para mufassir juga berkata, bahwa takwa mempunyai tiga kedudukan:1. Memelihara dan menjaga dari perbuatan syirik

Page 4: khutbah hijrah

2. Memelihara dan menjaga dari perbuatan bid’ah3. Memelihara dan menjaga dari perbuatan maksiat.Sehingga seorang disebut muttaqin, selalu berusaha sungguh-sungguh berada dalam keadaan taat secara menyeluruh, baik dalam perkara wajib, nawafil (sunnah), meninggalkan kemaksiatan berupa dosa besar dan kecil. Serta meninggalkan yang tidak bermanfaat karena khawatir terjerumus ke dalam dosa, itulah cakupan takwa sebagaimana dimengerti oleh salafush shalih.

Sidang Jum’at yang berbahagia.Apa yang kita dapatkan bila bertakwa kepada Allah?Allah Ta’ala menjanjikan kepada kita, akan berada dalam kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Di antara janji Allah yang merupakan buah dari takwa adalah memberikan jalan keluar dan mendatangkan rizki. Allah Ta’ala berfirman:“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (At-Thalaq: 2-3).

Mengadakan jalan keluar artinya menyelamatkannya dari setiap kesulitan di dunia dan akherat. Ibnu ‘Uyainah berkata itu artinya, ia mendapat keberkahan dalam rizkinya. Dan Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Barangsiapa berlepas dari kuatnya kesulitan dengan kembali kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dari beban yang ia pikul. “ (Jami Ahkamiil Qur’an, VIII: 6638-3369, secara ringkas) Dan balasan bagi mereka di akhirat yang jelas adalah akan mewarisi tempat yang merupakan dambaan setiap insan yaitu Surga dengan segala kenikmatannya. Allah Ta’ala berfirman:

“Itulah Surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba kami yang selalu bertakwa” (Maryam: 63).Demikianlah kita sebagai hamba Allah, sudah semestinya dalam menghadapi bulan Muharam ini dengan bertafakkur, sudah sejauh mana persiapan kita menghadapi kehidupan yang abadi tersebut. Yang terkadang kita begitu bersemangat dan penuh antusias menggapai kehidupan yang fana ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

��ل �ق�ب و�ت ،� �م �ح�ك�ي ال �ر� و�الذ-ك �ات� �آلي ا م�ن� �ه� ف�ي �م�ا ب �م� �اك �ي و�إ �ي� �ف�ع�ن و�ن ،� �م �ع�ظ�ي ال آن� �ق�ر� ال ف�ي �م� �ك و�ل �ي� ل الله� ك� �ار� ب . �م� �ك و�ل �ي� ل �م� �ع�ظ�ي ال الله� �غ�ف�ر� ت س�

� و�أ ه�ذ�ا ق�و�ل�ي� �ق�و�ل� أ �م� �ي �ع�ل ال �ع� م�ي �الس ه�و� �ه� �ن إ �ه�، �و�ت �ال ت �م� �ك و�م�ن -ي� م�ن الله�. . �م� ي ح� �الر �غ�ف�و�ر� ال ه�و� �ه� �ن إ و�ه�، �غ�ف�ر� ت ف�اس� �ات� �م�ؤ�م�ن و�ال �ن� �ي �م�ؤ�م�ن و�ال �م�ات� ل �م�س� و�ال �ن� �م�ي ل �م�س� ال �ر� ائ و�ل�س�

Khutbah Kedua

م�ن� �ا، �ن �ع�م�ال أ �ات� -ئ ي س� و�م�ن� �ا ن �ف�س� �ن أ و�ر� ر� ش� م�ن� �الله� ب �ع�وذ� و�ن ه� �غ�ف�ر� ت �س� و�ن �ه� �ن �ع�ي ت �س� و�ن �ح�م�د�ه� ن �ه� �ل ل �ح�م�د� ال ��ن إ . ��ن أ ه�د� �ش� و�أ �ه� ل �ك� ر�ي ش� � ال و�ح�د�ه� الله� � �ال إ �ه� �ل إ � ال �ن� أ ه�د� �ش� أ �ه� ل ه�اد�ي� � ف�ال �ض�ل�ل� ي و�م�ن� �ه� ل �م�ض�ل � ف�ال الله� �ه�د�ه� ي

. ق�ال� ا �ر6 �ي �ث ك �م6ا �ي ل �س� ت �م� ل و�س� �ه� اب ص�ح�� و�أ �ه� آل و�ع�ل�ى م�ح�م�د? �ا -ن �ي �ب ن ع�ل�ى الله� ص�ل�ى �ه� و�ل س� و�ر� �د�ه� ع�ب م�ح�م�د6ا

{ : . و�م�ن: �ع�ال�ى ت ق�ال� �م�و�ن� ل م=س� �م� �نت و�أ � �ال إ ��ن �م�و�ت ت � و�ال �ه� �ق�ات ت �ح�ق الله� �ق�وا ات �وا ء�ام�ن �ن� �ذ�ي ال � =ها �ي أ �ا ي �ع�ال�ى ت} { : } ا �ج�ر6 أ �ه� ل �ع�ظ�م� و�ي �ه� �ات -ئ ي س� �ه� ع�ن �ف-ر� �ك ي الله� �ق� �ت ي و�م�ن و�ق�ال� ج6ا م�خ�ر� �ه� ل �ج�ع�ل ي الله� �ق� �ت ي

Page 5: khutbah hijrah

{ : ع�ل�ى =و�ن� �ص�ل ي �ه� �ت �ك �ئ و�م�ال الله� ��ن إ ف�ق�ال� �ه� و�ل س� ر� ع�ل�ى � �م ال �و�الس �ة� �الص�ال ب �م� ك م�ر�� أ الله� ��ن ف�إ �م�و�ا اع�ل ��م ث

.} �م6ا �ي ل �س� ت -م�و�ا ل و�س� �ه� �ي ع�ل =و�ا ص�ل �و�ا ء�ام�ن �ن� �ذ�ي ال � =ها �ي أ �ا ي ، �ي- �ب الن

Zد� ح�م�ي �ك� �ن إ ، �م� اه�ي �ر� �ب إ آل� و�ع�ل�ى �م� اه�ي �ر� �ب إ ع�ل�ى �ت� �ي ص�ل �م�ا ك م�ح�م�د? آل� و�ع�ل�ى م�ح�م�د? ع�ل�ى ص�ل- ��ه�م �لل ا .Zد� ح�م�ي �ك� �ن إ ، �م� اه�ي �ر� �ب إ آل� و�ع�ل�ى �م� اه�ي �ر� �ب إ ع�ل�ى �ت� ك �ار� ب �م�ا ك م�ح�م�د? آل� و�ع�ل�ى م�ح�م�د? ع�ل�ى �ار�ك� و�ب Zد� ي م�ج��ك�. �ن إ ، �م�و�ات� �أل و�ا �ه�م� م�ن �اء� ي �ح� �أل ا �ات� �م�ؤ�م�ن و�ال �ن� �ي �م�ؤ�م�ن و�ال ، �م�ات� ل �م�س� و�ال �ن� �م�ي ل �م�س� �ل ل اغ�ف�ر� ��ه�م �لل ا Zد� ي م�ج� . �ا ق�ن ز� و�ار� 6 �ط�ال با �اط�ل� �ب ال �ا ر�ن

� و�أ �اع�ه�، -ب ات �ا ق�ن ز� و�ار� ح�ق¯ا ��ح�ق ال �ا ر�ن� أ ��ه�م �لل ا الد�ع�و�ات� �ب� ي م�ج� Zب� ق�ر�ي Zع� م�ي س�

. �ا. ن و�اج� �ز� أ م�ن� �ا �ن ل ه�ب� �ا �ن ب ر� �ار� الن ع�ذ�اب� �ا و�ق�ن �ة6 ن ح�س� ة� اآلخ�ر� و�ف�ي �ة6 ن ح�س� �ا �ي الد=ن ف�ي �ا �ن آت �ا �ن ب ر� �ه� �اب �ن ت اج� . ع�ل�ى Zم� ال و�س� ، �ص�ف�و�ن� ي ع�م�ا ة� ��ع�ز ال ب- ر� -ك� ب ر� �ح�ان� ب س� �م�ام6ا إ �ق�ين� �م�ت �ل ل �ا �ن ع�ل و�اج� �ن? �ع�ي أ ة� �ق�ر �ا �ن �ات ي و�ذ�ر- . �ن� �م�ي �ع�ال ال ب- ر� �ه� �ل ل �ح�م�د� و�ال �ن� �ي ل س� �م�ر� ال

. . �ة� الص�ال � �ق�م و�أ �م� ل و�س� �ه� ب و�ص�ح� �ه� آل و�ع�ل�ى م�ح�م�د? ع�ل�ى الله� و�ص�ل�ى

Sekarang ini kita sudah menginjak bulan Muharram 1432 Hijriah. Dalam Islam, antara bulan satu dan bulan lainnya mempunyai kekhususan tertentu. Apa saja keutamaan bulan Muharram?

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dan rencana ke depan yang lebih baik lagi. Momentum perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan Islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah saw dan sahabatnya dari Makkah dan Madinah.

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman yamg artimya: “Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram,” (QS. At Taubah: 36)

Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika Islam datang, bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.

Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda: Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi saw ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka

Page 6: khutbah hijrah

berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasul saw berkata, “Aku lebih berhak mengikuti Musa as daripada mereka.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” (HR Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah saw memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

Landasan puasa tanggal 11 Muharram didasarkan pada keumuman dalil keutamaan berpuasa pada bulan Muharram. Di samping itu sebagai bentuk kehati-hatian jika terjadi kesalahan dalam penghitungan awal Muharram.

Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu baik untuk dilakukan.

Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Muharram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Dan tidak ada landasan yang kuat mengaitkan menyayangi dan menyantuni anak yatim hanya pada bulan Muharram. Wallohu alam bi shawwab (sa/sumber: lenidisini.dagdigdug)

Page 7: khutbah hijrah

Pelajaran Berharga dari Sejarah HijrahOleh H. Zulhamdi M. Saad, Lc

ب- ر� لله� الله الح�مد� صلى �ه� سول ر� �هج�رة� ل ه�ل س� ، �مين� الع�ال�مصار� األ �ضاء� أ 6 نورا �ها وج�عل ، �ك� الم�سال وسلم عليه

�ثن�ي وأ الح�مد� م�ن� Zهل� أ له� هو� �ما ب �عال�ى ت �حم�د�ه� أ ، �ك� والم�مال�ه�، ل �م�ضل � ف�ال الله� �هد�ه� ي م�ن� ع�ليه�، �ل� �وك �ت وأ �ه� ب �وم�ن� وأ ع�ليه�،

� ال و�حد�ه� الله� � �ال إ �له� إ � ال �ن� أ �شهد� ون �ه�، ل ه�ادي� � ف�ال �ل� �ض�ل ي وم�ن��ر� ي خ� �ه�، ور�سول ع�بد�ه� 6 م�حمCدا -د�نا سي ��ن أ �شه�د� ون �ه�، ل ريك� ش�

� واآلثام الم�عاص�ي ه�ج�ر� �ل�ى إ ود�عا �ثل، وامت -ه� ب ر� �ل�ى إ ه�اج�ر� م�ن�آله� وع�ل�ى وسلم عليه الله صلى �ط�ن�، ب وم�ا م�نها ظ�ه�ر� م�ا

المؤم�نين� م�ن� �ه� �ه�دي ب �د�ى اهت م�ن� �ل- ك وع�ل�ى �طهار�، األ ة� �رر� الب : �ه� �ق�ات ت Cح�ق �ع�الى ت الله� �ق�وا ات الله� باد� ع� ف�يا �عد�، ب مCا

� أ �خيار� األ�م6و�ن� ل م�س� �م� �ت �ن أ و� Cال� إ C6ن تم�و�ت � و�ال

Kaum Muslimin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliahkan Allah

 Pada kesempatan khutbah jumat ini, khatib berwasiat, marilah kita terus berupaya seoptimal mungkin untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Selalu berupaya sebaik mungkin beribadah, menjalankan kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada kita, serta meninggalkan larangan-larangan-Nya, semoga itulah ang menjadi bekal utama kita kelak ketika menghadap Allah.

 Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang berbahagia

Sejarah adalah bagian dari kehidupan bangsa-bangsa, dan cahaya yang memandu  manusia dalam perjalanan mereka pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Membaca peristiwa masa lalu ialah mengungkap  faktor-faktor keberhasilan, kemajuan sebuah negeri ataupun kemundurannya. Penemuan tradisi-tradisi sejarah dan hukum-hukum, peristiwa yang terjadi di dalamnya membuat manusia menyadari jalan yang dilaluinya dan tujuannya pada hari esok yang telah menanti. Maka begitulah ayat-ayat Al-Quran menceritakan sejarah-sejarah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu secara panjang dan berulang-ulang. Dijelaskan cerita mereka, posisi mereka, keimanan dan kekufuran mereka, kehebatan mereka, kemenangan, kesombongan bahkan kemunduran dan kehancuran mereka secara gamblang oleh Al-Quran. Semua kisah sejarah itu bukanlah tanpa tujuan. Allah menjelaskan dalam firman-Nya:

Page 8: khutbah hijrah

�ك�ن� و�ل ى �ر� �ف�ت ي 6 ح�د�يثا �ان� ك م�ا �اب� �ب �ل األ �ول�ي أل Zة �ر� ب ع� ق�ص�ص�ه�م� ف�ي �ان� ك �ق�د� ل�ون� �ؤ�م�ن ي ? �ق�و�م ل ح�م�ة6 و�ر� و�ه�دى6 ي�ء? ش� �ل- ك �ف�ص�يل� و�ت �ه� �د�ي ي �ن� �ي ب �ذ�ي ال �ص�د�يق�  ت

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (QS. Yusuf: 111)

ون� �ر� �ف�ك �ت ي �ه�م� �ع�ل ل �ق�ص�ص� ال  ف�اق�ص�ص�

“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” ( QS. Al-A’rof:176)

Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah.

Ketika kita melalui kembali tahun baru hijrah, marilah kita  berhenti sejenak untuk merenungi dan mengambil pelajaran dari perjalanan hijrah dalam realitas kehidupan kita saat ini. Hijrah bukanlah suatu peristiwa biasa, tetapi memiliki dampak yang mendalam bagi perjalanan sejarah. Hijrah juga mempunyai arti besar, dan pelajaran mendalam bagi sejarah islam. Peristiwa Hijrah yang datang dan diperingati pada setiap tahun, adalah bukan sekedar seremonial belaka, namun lebih dari itu, datangnya tahun baru hijrah ini untuk memperbaharui kembali komitmen keislaman kita dan selanjutnya memperbaharui hidup kita. Maka dengan demikian menjadi baiklah kehidupan ini dari hari kemarin, bertambah juga semangat untuk melakukan kebaikan demi kebaikan pada tahun ini.

Allah berfirman: 

ا �ور6 ك ش� اد� ر�� أ و�

� أ �ر� �ذ�ك ي �ن� أ اد� ر�� أ �م�ن� ل �ف�ة6 ل خ� �ه�ار� و�الن �ل� �ي الل ج�ع�ل� �ذ�ي ال و�ه�و�

“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur”. (Al-Furqon: 62)

Peristiwa sejarah yang penting dalam sejarah islam kembali datang pada tahun ini yaitu peristiwa Perjalanan Hijrah Rosulullah saw dari bersama dengan sehabat beliau Abu Bakar Ash-Shidiq ra. Yang sebelumnya telah didahului oleh para sahabat yang melakukan hijrah meninggalkan kota Mekah menujuh kota Madinah Al-Munawwaroh.

Perjuangan dakwah Rosulullah dalam mengajarkan Tauhid, untuk mengenal Allah swt. kemudian menyembah-Nya dengan penuh kecintaan dan ketaatan atas dasar Iman, berbuah penolakan, pembangkangan, bahkan ancaman pembunuhan bagi para sahabat dan diri beliau, sehingga mengharuskan kaum mukminin dan beliau untuk melakukan hijrah.

Hadirin sidang sholat jumat yang berbahagia

Ummul Mukminin Aisyah ra. meriwayatkan: “Saat permusuhan dan penyiksaan terhadap kaum muslimin bertambah berat. Mereka datang dan mengadu kepada Rasulullah saw.

Page 9: khutbah hijrah

meminta izin berhijrah. Pengaduan itu dijawab oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya “Sesungguhnya aku pun telah diberi tahu bahwa tempat hijrah kalian adalah Yatsrib. Barangsiapa yg ingin keluar hijrah  maka hendaklah ia keluar menuju Yatsrib.”

Para sahabat kemudian berhijrah dengan sembunyi-sembunyi menuju kota Madinah, kecuali Umar bin al-Khattab ra yang berhijrah dengan terang-terangan. Umar keluar dari rumahnya, lalu naik ke atas bukit sambil berseru lantang: “Barangsiapa ingin ibunya kehilangan anaknya, atau istrinya menjadi janda, atau anaknya menjadi yatim piatu, maka silahkan menghadangku di balik lembah ini.”  Maka tak ada satu kaum musyrik Makkah yang berani keluar menghadang beliau. Rosulullah dan Abu bakar kemudian menyusul ke Madinah setelah semua kaum muslimin berangkat berhijrah dengan penuh perjuangan dan perencanaan yang tepat.

Hadirin yang berbahagia ...Mengapa peristiwa ini begitu penting untuk kembali kita kaji dan peringati? Sesungguhnya setiap peristiwa sejarah yang dilalui dan dialami Rosulullah mempunyai pelajaran bagi umat islam yang mencintainya.

6 �يرا �ث ك �ه� الل �ر� و�ذ�ك اآلخ�ر� �و�م� �ي و�ال �ه� الل ج�و �ر� ي �ان� ك �م�ن� ل Zة� ن ح�س� Zو�ة س�� أ �ه� الل س�ول� ر� ف�ي �م� �ك ل �ان� ك �ق�د� ل

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahazab:21)

Di antara beberapa pelajaran dari peristiwa hijrah adalah: Pertama, Hijrah mengajarkan kaum muslimin untuk mempertahankan tauhid dan keimanan mereka dengan mengorbankan apa yang mereka miliki.

Pelajaran yang paling berharga dari kisah Hijrah Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah betapa mereka sangat kuat dalam mempertahankan keimanan mereka. Apapun mereka lakukan asalkan keimanan bisa dijaga. Di dalam kisah hijrah kita mendapati banyak contoh bahwa para sahabat rela mengorbankan apa saja demi mempertahankan keimanan mereka.

Orang-orang musyrik Makkah melarang mereka untuk membawa harta benda mereka, dengan mengatakan: “Silahkan anda pergi meninggalkan Mekah, namun jangan pernah membawa hartamu”.

Tentu para sahabat ra,  memahami keutamaan menjadi orang beriman dan mempertahankan keimanan mereka. Mereka faham bahwa dengan berbekal keimanan, maka Allah swt akan bersama mereka. Oleh karenanya, untuk kebahagiaan itu mereka rela meninggalkan harta benda yang mereka miliki demi berangkat hijrah dengan bekal seadanya, dan menebus dengan apa saja yang  mereka miliki.

Allah berfirman:

ه�م� �ف�س� �ن و�أ �ه�م� م�و�ال� �أ ب �ه� الل �يل� ب س� ف�ي و�ج�اه�د�وا وا و�ه�اج�ر� �وا �م�ن آ �ذ�ين� ال ��ن إ

ون� �ز� �ف�ائ ال ه�م� �ك� �ئ �ول و�أ �ه� الل �د� ن ع� ج�ة6 د�ر� �ع�ظ�م� أ

Page 10: khutbah hijrah

“orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. Attaubah: 20)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

�ك� �ئ �ول أ وا �ص�ر� و�ن آو�و�ا �ذ�ين� و�ال �ه� الل �يل� ب س� ف�ي و�ج�اه�د�وا وا و�ه�اج�ر� �وا آم�ن �ذ�ين� و�ال) Zر�يم� ك Zق و�ر�ز� Zة م�غ�ف�ر� �ه�م� ل ح�قا �ون� �م�ؤ�م�ن ال �ع�د�) 74ه�م� ب م�ن� �وا آم�ن �ذ�ين� و�ال

�ع�ض? �ب ب �ى و�ل� أ �ع�ض�ه�م� ب � ح�ام األر� �و �ول و�أ �م� �ك م�ن �ك� �ئ �ول ف�أ �م� م�ع�ك و�ج�اه�د�وا وا و�ه�اج�ر�

) Zيم� ع�ل ي�ء? ش� �ل- �ك ب �ه� الل ��ن إ �ه� الل �اب� �ت ك )75ف�ي

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Anfal: 74-75)

Di dalam kisah hijrah, kita mendapatkan bahwa Abubakar ra mengorbankan semua hartanya, bahkan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya,bahkan keluarga dan anak-anaknya ikut serta dalam membantunya untuk menyukseskan hijrah tersebut. Tentu hal ini tidak bisa dinilai, melainkan dengan kacamata Iman.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah....Peristiwa itu mengajarkan kepada kita kaum muslimin bahwa iman adalah lebih mahal dan berharga dari apapun. Suatu yang mahal ini harus selalu dijaga dan ditingkatkan kualitas ketaqwaannya, karena inilah yang dapat dibawa

Hadirin yang berbahagia

Pelajaran kedua, Hijrah membangun masyarakat yang penuh peradaban. Ketika Rasulullah saw tiba di Madinah, pertama kali yang dilakukannya adalah membangun masjid. Masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia. Sehingga melahirkan manusia-manusia yang luar biasa, berakhlaq mulia, manusia berilmu dan dekat dengan penciptanya.

Tidak cukup sampai di situ, setelah membangun masjid, Rasulullah saw kemudian mempersaudarakan antara kaum Anshar dengan kaum Muhajirin Sehingga tebangun ukhuwwah Islamiyah, melahirkan komunitas yang solid dan persaudaraan yang kokoh dalam bimbingan Rasulullah. Rosulullah juga membangun pasar untuk kaum muslimin, karena saat itu pasar di madinah masih dikuasai oleh orang-orang yahudi yang dapat menentukan harga sesuai dengan keinginan mereka. Maka dibawah pemerintahan Rosulullah masyarakat madinah dapat hidup makmur saat itu.

Hadirin yang berbahagia .....Kemakmuran suatu negeri adalah dapat terwujud jika penduduk suatu negeri tersebut beriman dan melaksanakan perintah Allah dengan sebenar-benarnya. Maka sebaliknya, jika suatu negeri banyak terdapat kesyirikan, orang-orang masih percaya

Page 11: khutbah hijrah

dengan barang keramat, perdukunan, ramalan dan apapun sejenisnya, belum lagi perjudian selalu menjadi bahan pencarian, perzinahan meraja lela, maka bagaimana mungkin rahmat Allah akan turun. Bahkan sebaliknya musibah demi musibah akan tetap melanda negeri itu.

Allah berfirman:

�ا ن �ح� �ف�ت ل �ق�و�ا و�ات �وا آم�ن ى �ق�ر� ال �ه�ل� أ ��ن أ �و� ض� و�ل و�األر� م�اء� �الس م�ن� �ات? ك �ر� ب �ه�م� �ي ع�ل�ون ب �س� �ك ي �وا �ان ك �م�ا ب �اه�م� �خ�ذ�ن ف�أ �وا �ذ�ب ك �ك�ن� �و�ل

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A’rof: 96)

Jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah

Pelajaran ketiga, Perjalanan hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah merupakan momentum awal untuk kemenangan Islam dari masyarakat Jahiliyah. Melalui proses hijrah Nabi Muhammad melakukan konsolidasi untuk membangun masyarakat Islam, yang berkeadilan. Islam hadir untuk memberikan rasa keadilan pada manusia.

Maka jika masyarakat menginginkan keadilan sesungguhnya, maka satu-satu solusi adalah menerapkan konsep keadilan islam. Namun yang terjadi jika disebutkan syariat islam, hukum islam masyarakat sudah menjadi takut dan apriori, yang menganggap hukum islam hanyalah potong tangan. Maka sangat wajar jika para koruptor  tetap melakukukan aksinya mengeruk uang rakyat dan merugikan negara.

Maka syariah hijrah sama persis dengan syariah-syariah Allah lainnya, yaitu tetap berlaku sepanjang zaman. Selama masih ada denyut kehidupan manusia, selama itu pula syariat hijrah harus ada. Hal ini mengandung makna bahwa untuk memperbaiki kualitas hidup manusia, yaitu muslim yang hakiki. Karena tuntutan hijrah adalah transformasi nilai dan reformasi segala aspek kehidupan dan penghidupan manusia ke arah yang lebih baik dan berkualitas.

أع�ظ�م� ـه�م وأنف�س� �ه�م بأم�وال اللـه� بيل� س� فى وجاه�دوا وا وهاج�ر� �وا آم�ن الذ�ين�م�نه برحمة? =هم رب هم ـر� �ش- �ب ي �زون الفائ ه�م وأولئـك اللـه�، ع�ند درجة6

Zأجر عند�ه اللـه� Cن� إ أبدا، فيها خالدين Zمقيم Zنعيم فيها �هم ل Cات? وجن ور�ضوان?Zعظيم

Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjuang di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridlaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Page 12: khutbah hijrah

Semoga mengawali tahun 1432 H ini, kita dapat merancang hari-hari kita ke depan lebih baik lagi. Tak pernah khawatir mengorbankan apa yang kita miliki untuk Allah, membela agamanya dan meneladani generasi awal dalam perjuangan mereka bersama Rosulullah saw. Menjalankan syariat Allah dengan penuh ketaatan. Amiin ya rabbal alamin.

المؤمنين ولسـائر ولكم لى العظيم اللـه� غـفـر ـ� وأست هـذا قول�ى أقول�الغـف�ـور هـو إنـه وه، فاستغـف�ـر� والمسلمات والمسلمين والمؤمنات

الرحيم.