22
1081 Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen? Ergy Ghulam Habibie – 071012023 Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga ABSTRAK Peran perusahaan multinasional menjadi perhatian sentral di era globalisasi. Paling tidak hal inilah yang terlihat dari peran perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok, Huawei. Pertumbuhan bisnis Huawei dalam dua dekade terakhir berdampak pada adanya respon penolakan dari negara-negara tujuan pemasarannya. Penolakan dari produk-produk Huawei didasari oleh asumsi Huawei sebagai ancaman keamanan oleh beberapa negara, termasuk oleh Amerika Serikat, Australia, dan Uni Eropa. Dengan adanya asumsi keterkaitan Huawei dan Tiongkok maka memunculkan pertanyaan yakni apakah Huawei dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai instrumen kepentingan nasional Tiongkok? Jika tidak, seperti apakah tepatnya bentuk keterkaitan Huawei dalam pencapaian kepentingan nasional Tiongkok berlangsung? Penelitian ini menghadirkan opsi lain dari bentuk keterkaitan Huawei dan Tiongkok, yakni subjek ataukah agen. Kata-kata kunci: Huawei, Tiongkok, kepentingan nasional, instrumen, subjek, agen. The role of multinational corporations become a central concern in the era of globalization.At least this is visible from the role of Chinese telecommunications company, Huawei. Huawei's business growth in the last two decades have an impact on the growing rejection from countries of Huawei market. Rejection of products based on the assumption that Huawei was perceived as security threat by several countries, including the United States, Australia, and the European Union. With the assumption of Huawei and China linkage then raises the question of whether Huawei could easily be classified as an instrument of China interest? If not, then what exactly is the form of Huawei-China linkage in the frame of achieving China National interest ? This research presents another option of linkages between Huawei and China, wether Huawei is the subject or the agent. Kata-kata kunci: Huawei, Tiongkok, kepentingan nasional, instrumen, subjek, agen.

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

  • Upload
    ngoanh

  • View
    249

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

1081

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen,Subjek, atau Agen?

Ergy Ghulam Habibie – 071012023

Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

ABSTRAK

Peran perusahaan multinasional menjadi perhatian sentral di era globalisasi.Paling tidak hal inilah yang terlihat dari peran perusahaan telekomunikasiasal Tiongkok, Huawei. Pertumbuhan bisnis Huawei dalam dua dekadeterakhir berdampak pada adanya respon penolakan dari negara-negaratujuan pemasarannya. Penolakan dari produk-produk Huawei didasari olehasumsi Huawei sebagai ancaman keamanan oleh beberapa negara, termasukoleh Amerika Serikat, Australia, dan Uni Eropa. Dengan adanya asumsiketerkaitan Huawei dan Tiongkok maka memunculkan pertanyaan yakniapakah Huawei dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai instrumenkepentingan nasional Tiongkok? Jika tidak, seperti apakah tepatnya bentukketerkaitan Huawei dalam pencapaian kepentingan nasional Tiongkokberlangsung? Penelitian ini menghadirkan opsi lain dari bentuk keterkaitanHuawei dan Tiongkok, yakni subjek ataukah agen.

Kata-kata kunci: Huawei, Tiongkok, kepentingan nasional, instrumen, subjek,agen.

The role of multinational corporations become a central concern in the era ofglobalization.At least this is visible from the role of Chinesetelecommunications company, Huawei. Huawei's business growth in the lasttwo decades have an impact on the growing rejection from countries ofHuawei market. Rejection of products based on the assumption that Huaweiwas perceived as security threat by several countries, including the UnitedStates, Australia, and the European Union. With the assumption of Huaweiand China linkage then raises the question of whether Huawei could easily beclassified as an instrument of China interest? If not, then what exactly is theform of Huawei-China linkage in the frame of achieving China Nationalinterest ? This research presents another option of linkages between Huaweiand China, wether Huawei is the subject or the agent.

Kata-kata kunci: Huawei, Tiongkok, kepentingan nasional, instrumen,subjek, agen.

Page 2: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1082 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Ekspansi bisnis Huawei ke pasar global tidak serta merta mampumenjangkau pangsa pasar telekomunikasi. Dalam perjalananinternasionalisasinya, Huawei dianggap sebagai ancaman keamananoleh beberapa negara, termasuk oleh Amerika Serikat, Australia, UniEropa, dan beberapa negara lain. Asumsi ancaman keamanan inimuncul akibat adanya dugaan keterkaitan Huawei dengan pemerintahTiongkok. Respon utama dari produk Huawei yang dianggapmengancam keamanan ini datang dari AS yang menilai Huaweimemanfaatkan investasi di negara lain untuk mengontrol danmengambil data-data rahasia dari suatu negara. Melalui laporan yangberjudul “Investigative Report on the U.S. National Security IssuesPosed by Chinese Telecommunications Companies Huawei and ZTE,”Huawei dianggap tidak mampu untuk membuktikan kredibilitas sebagaiperusahaan telekomunikasi terdepan dan terkesan menutupi mengenairelasi perusahaan dengan pemerintah Tiongkok. Di Australia,pemerintahan Tony Abbot melanjutkan pelarangan partisipasi Huaweidalam lelang kontrak National Broadband Network Australia (NBN)sebesar 38 juta dolar AS. Sedangkan di Uni Eropa, Huawei ditolakkarena dianggap melakukan persaingan bisnis yang tidak adil. MelaluiKomisioner Perdagangan, Karel De Gucht, Uni Eropa menyatakan akanmelakukan investigasi terkait subsidi dana dari pemerintah Tiongkokyang diberikan kepada Huawei. Selain dari AS, Australia, dan UniEropa, Huawei turut menghadapi persoalan pelarangan operasi dibeberapa negara lain yakni Aljazair, Kanada, Selandia Baru, dan Indiadengan alasan yang berbeda-beda.

Alasan populer dibalik penolakan Huawei adalah tuduhan bahwaHuawei menjadi alat kepentingan nasional dari Tiongkok. Sehinggakekhawatiran negara-negara tersebut terhadap produk-produk Huaweitidak bisa dilepaskan dari Tiongkok sebagai negara tempat Huaweiberasal. Kecemasan ini muncul didasari atas akibat meningkatnyapertumbuhan teknologi yang dijalankan oleh Tiongkok. Jaringanintelejen Tiongkok menjadi sangat aktif dan canggih, terutama yangberkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional sepertiAS. Sehingga, Huawei sebagai perusahaan penyedia alat telekomunikasidiyakini oleh AS dan negara-negara lain memiliki hubungan denganpemerintah Tiongkok dan digunakan sebagai alat perantara dalam aksipengintaian pemerintah Tiongkok. Keyakinan ini terkait pula denganketerlibatan militer Tiongkok, People’s Liberation Army (PLA). Asumsiketerlibatan PLA dalam bisnis Huawei didasarkan atas latar belakangdari pendiri Huawei, Ren Zhengfei, sebagai seorang mantan anggotaPLA.

Keyakinan mengenai ancaman keamanan yang dibawa oleh Huawei jugadidasari dari isu mengenai ketiadaan transparansi dalam strukturorganisasi perusahaan. Pelanggan dari Huawei tidak dapat memastikan

Page 3: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1083

siapa pemegang kendali perusahaan. Menurut negara-negara yangmenolak produk Huawei, Huawei tidak kooperatif ketika diminta untukmenyediakan daftar sepuluh pemegang saham terbesar perusahaan. Halini dinilai AS sebagai indikasi ancaman dari ekspansi bisnis Huawei. Asumsi keterlibatan pemerintah Tiongkok dalam internasionalisasibisnis Huawei memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikanbenar tidaknya tuduhan yang dialamatkan oleh negara-negara tersebutkepada Huawei. Dengan demikian penting untuk memunculkanpertanyaan mengenai pengklasifikasian bentuk keterkaitan Huaweidalam pencapaian kepentingan nasional Tiongkok. Dengan kata lain,apakah Huawei dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai instrumenkepentingan nasional Tiongkok? Jika tidak, seperti apakah tepatnyabentuk keterkaitan Huawei dalam pencapaian kepentingan nasionalTiongkok berlangsung?

Merkantilisme dalam Globalisasi

Untuk mengklarifikasi keterkaitan Huawei dan Tiongkok, perlu untukmelihat hubungan antara negara dan pasar dalam kerangka EkonomiPolitik Internasional. Dari ketiga pendekatan yang menjelaskanhubungan antara negara dan pasar, salah satunya terdapat teorimerkantilisme. Perlu dicatat bahwa teori merkantilisme muncul padasekitar lima abad yang silam, yakni pada abad keenambelas danketujuhbelas. Namun untuk mengaitkan dengan keterkaitan Huaweidan Tiongkok, maka penting untuk menelusuri perkembangan dandinamika teori merkantilisme pada era globalisasi.

Dengan adanya fenomena globalisasi yang dipercayai kaum liberalisme,kaum merkantilis juga sepakat bahwa globalisasi ekonomi sedangberjalan. Namun kaum merkantilis melihat globalisasi bukan sebagaihal baru. Jika pandangan globalisasi seringkali ditandai dengankehadiran aktor-aktor non-negara seperti perusahaan multinasional,maka merkantilisme berpandangan bahwa kehadiran perusahaanmultinasional disamakan seperti korporasi dagang di era merkantilismeklasik, layaknya British East India Company di abad ketujuhbelas dankedelapanbelas. Dengan kata lain, kaum merkantilis tidak menganggapperusahaan multinasional sebagai aktor kapitalis baru dalamperdagangan bebas, melainkan sebagai turunan dari korporasi dagangyang telah ada sejak lama.

Lebih lanjut merkantilisme berpandangan bahwa meningkatnyaperusahaan-perusahaan multinasional tidak serta merta menghilangkanperan negara di dalamnya. Kaum merkantilis menganggap perusahaanmultinasional sebagai bentuk kontemporer dari ekspansi ekonominegara-negara tertentu. Negara-negara tertentu ini merujuk pada

Page 4: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1084 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

negara-negara yang gencar meningkatkan perekonomiannya melaluiekspansi secara ofensif, termasuk dengan cara mengambil kedaulatannegara-negara yang lebih lemah. Negara-negara kuat ini menjadikanperusahaan multinasional sebagai alat untuk mempertaruhkankedaulatan negara-negara lemah. Sehingga negara mempunyai peranpenting sebagai sebuah institusi penyeimbang, sedangkan perusahaanmultinasional memiliki peran sebagai pendorong dari pendapatan luarnegeri yang digunakan untuk menjamin kesejahteraan negara danmembiayai militer serta komitmen politik luar negeri.

Sebagai bentuk kontemporer, hubungan perusahaan multinasionaldengan negara menjadi lebih lunak (soft) dalam pandanganmerkantilisme kekinian. Jika merkantilisme klasik melihat perusahaanmultinasional sebagai sebuah alat kepentingan nasional secara rigid,maka merkantilisme di era globalisasi melihat peran perusahaanmultinasional secara lebih fleksibel. Hal ini membawa penulis untukmenginterpretasikan bahwa menempatkan perusahaan multinasionalyang bersifat swasta dalam penggunaan kepentingan nasional tidaklahmudah. Sebagai gantinya, perlu diperiksa bentuk-bentuk lain dariketerkaitan perusahaan dengan kepentingan nasional negara.Berdasarkan hal ini maka bentuk lain dari keterkaitan perusahaandalam kepentingan nasional adalah subjek dan agen. Jika instrumenmerupakan turunan dari konsep politik, maka subjek merupakanturunan dari konsep hukum, sedangkan agen merupakan turunan darikonsep ekonomi.

Konsepsi Instrumen, Subjek, dan Agen

Dalam penelitian ini, penulis mengonsepsikan bentuk keterkaitanHuawei dan Tiongkok tidak saja sebagai instrumen kepentingannasional. Melainkan muncul konsepsi lain dari bentuk keterkaitanHuawei dan Tiongkok, yakni sebagai subjek ataukah agen. Sehinggasebelum mengoperasionalkan ke dalam kaitan Huawei dan Tiongkok,penting untuk membedakan ketiga konsep tersebut terlebih dahulu.

Instrumen

Jika merujuk pada definisi yang terdapat pada Oxford Dictionaries,maka instrumen didefinisikan sebagai (1) A tool or implement,especially one for precision work; (2) A means of pursuing an aim. Jikainstrumen merupakan sebuah alat, maka instrumen tidak memilikikendali atas benda yang dikenai. Dengan kata lain, instrumen sebagaialat hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh pemakainya.

Page 5: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1085

Seringkali instrumen digunakan sebagai alat bantu untuk memperolehhasil pekerjaan yang lebih baik. Sebagai contoh, gergaji merupakaninstrumen untuk memotong kayu yang digunakan oleh tukang kayu.Untuk memotong kayu dapat menggunakan alat pemotong lain, sepertipisau, namun hasil potongan kayu akan lebih terlihat sempurna jikamenggunakan gergaji.

Jika instrumen ini dikaitkan dengan hubungan perusahaan dan negara,maka perusahaan bersifat pasif. Dengan kata lain perusahaan berada dibawah kontrol negara. Karena bersifat pasif maka perusahaanmenjalankan instruksi-instruksi negara yang bertujuan untuk mencapaikepentingan nasional. Sehingga seringkali perusahaan yang menjadiinstrumen kepentingan ini merupakan perusahaan milik pemerintahyang dikontrol secara penuh. Negara memegang peran secara penuhterhadap pengembangan perusahaan, yakni negara berperan sebagaipengawas terhadap pengembangan perusahaan.

Subjek

Sedangkan definisi subjek adalah (1) A person or thing that is beingdiscussed, described, or dealt with. Jika subjek merupakan seseorangatau sesuatu yang sedang dibahas, maka subjek memiliki poin yangmenjadikannya sebagai sebuah topik pembahasan. Untukmengoperasionalkan subjek, penulis mengambil contoh subjek hukuminternasional. Dalam hal ini, subjek merujuk pada pemegang hak dankewajiban. Seperti negara adalah subjek hukum internasional, sehingganegara memiliki hak dan kewajiban hukum internasional. Sebagaisubjek hukum internasional, negara terikat berdasarkan kehendaksukarela dari negara tersebut.

Berbeda dengan instrumen yang bersifat pasif, perusahaan sebagaisubjek bersifat aktif dalam hubungannya dengan negara. Namunkeaktifan perusahaan ini bukan merupakan instruksi langsung daripemerintah. Melainkan bentuk sukarela dan inisiatif perusahaan untukmelibatkan diri di dalam upaya pencapaian kepentingan nasional.Perusahaan memiliki sejumlah kebijakan tersendiri untukmengembangkan bisnisnya. Namun perusahaan juga memanfaatkanarena dan fasilitas yang diberikan negara untuk mendukungpengembangan perusahaan. Sehingga negara tidak memiliki kekuasaanlebih untuk memberikan instruksi kepada perusahaan dan hanyaberperan sebagai fasilitator. Perusahaan swasta menjadi contoh dariperan perusahaan sebagai subjek.

Agen

Page 6: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1086 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Sementara agen didefinisikan sebagai (1) A person who acts on behalf ofanother, in particular; (2) A person or thing that takes an active role orproduces a specified effect. Jika agen didefinisikan sebagai seseorangyang bertindak atas nama orang lain dan bersifat aktif, maka agenterikat pada kontrol yang diawasi pihak ketiga dan bertanggungjawabsepenuhnya terhadap pihak ketiga. Seperti halnya agen asuransi.Perusahaan asuransi mempekerjakan seorang agen untuk memasarkanproduk asuransi kepada para konsumen. Untuk memasarkan produkasuransi ini, maka seorang agen asuransi harus mengetahui secara detailmengenai produk-produk yang dipasarkannya dan kemudiandisesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Jika instrumen bersifat pasif, maka perusahaan sebagai agen samadengan subjek yang bersifat aktif. Perusahaan memiliki sejumlah inovasitersendiri guna mencapai tujuan yang sejalan dengan kepentingannasional negara. Namun berbeda dengan subjek, perusahaan yangberperan sebagai agen memiliki kesesuaian erat dengan negara danwajib bertanggungajawab terhadap negara. Negara menjadi supplier(pemasok) terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukanperusahaan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi contoh dariperan negara sebagai agen.

Tabel 1.1. Perbedaan Operasionalisasi Instrumen, Subjek, dan AgenInstrumen Subjek Agen

Pasif/Aktif Pasif Aktif AktifTanggung Jawabterhadap PihakKetiga

Ada Sukarela Ada

Kontrol dari PihakKetiga Ada Ada, jika

berkewajiban Ada

Dari ketiga konsepsi mengenai instrumen, subjek, dan agen maka dapatditemui perbedaan seperti yang ditampilkan dalam tabel 1.1. Untukmengoperasionalkan konsepsi-konsepsi tersebut dalam melihatketerkaitan Huawei dan Tiongkok, maka penulis melihat melaluitemuan data-data. Antara lain data-data yang berisi struktur organisasiHuawei, daftar pemegang saham Huawei, dukungan kebijakanpemerintah terhadap Huawei, hubungan Huawei dalam politik luarnegeri Tiongkok, serta beberapa data pendukung lain.

Sejarah Perkembangan Huawei

Huawei menjadi salah satu perusahaan industri manufakturtekekomunikasi asal Tiongkok yang memiliki perkembangan pesat.Dalam perjalanan dua puluh tahun sejak didirikan, Huawei telahmampu bersaing dengan perusahaan telekomunikasi global. Bahkan

Page 7: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1087

Huawei telah mampu menjadi perusahaan penyedia alat dan jaringantelekomunikasi terbesar kedua di dunia setelah Ericsson.

Kegiatan bisnis Huawei yang tumbuh secara pesat tidak dapatdipisahkan dari peran para pemegang saham. Union of HuaweiInvestment and Holding Co., Ltd. selaku serikat pekerja Huawei danRen Zhengfei selaku pendiri sekaligus CEO Huawei menjadi dua pihakyang memiliki modal dalam bisnis Huawei. Ren memiliki saham sebesar1,4% dari total saham. Sedangkan sisanya yakni sebesar 98,6% dimilikioleh Union. Dari 98,6% saham yang dimiliki Union, dilakukanpembagian melalui sebuah skema implementasi yang bernamaEmployee Shareholding Scheme. Di dalam skema ini, saham Huaweidibagi di antara 84.187 pegawai Huawei. Dengan pembagiankepemilikan antara Ren dan Union, maka dapat dikatakan bahwaHuawei murni merupakan perusahaan telekomunikasi swasta.

Dalam struktur organisasinya, Huawei dipimpin oleh seorang Chief ofExecutive Officer (CEO) tetap yakni Ren Zhengfei yang juga sekaligussebagai pendiri Huawei. Selain CEO tetap, Huawei juga dipimpin olehCEO tidak tetap yang dirotasi selama enam bulan sekali. Tugas dari CEOtidak tetap ini bertanggungjawab terhadap operasi bisnis Huawei dankrisis manajemen. Kinerja CEO ini berada di bawah pengawasan Boardof Director (BOD) yang terdiri dari Komite SDM, Keuangan, Strategidan Pengembangan, serta Audit. Setingkat dengan posisi BOD, turutterdapat Supervisory Board dan auditor independen. Supervisory Boardmemiliki fungsi sebagai pengawas dalam sistem keuangan serta kinerjaperusahaan. Sedangkan auditor independen memiliki fungsi untukmengaudit keuangan tahuan Huawei. Sejak tahun 2000, Huaweimemercayakan audit keuangannya kepada KPMG, perusahaan auditorasal AS.

Di atas Board of Director dan CEO terdapat rapat tahunan pemegangsaham. Melalui rapat tahunan inilah segala bentuk keputusan Huaweiberada. Dalam rapat ini, keputusan-keputusan yang diambil Unionselaku pemegang saham terbesar akan ditinjau oleh Komisi Perwakilanatau sering disebut sebagai The Commission. Komisi ini terdiri atasperwakilan dari pegawai yang memegang saham Huawei.

Bagan 1.1. Struktur Organisasi Huawei

Page 8: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1088 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Sumber: Huawei Corporate Information

Sebelum berhasil menduduki posisi perusahaan telekomunikasi nomordua di dunia, Huawei mengalami sejarah yang panjang sejakpendiriannya di tahun 1987. Huawei Investment and Holding Co., Ltd.menjadi nama resmi perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok yangdidirikan oleh Ren Zhengfei. Sebelum mendirikan Huawei, Renmerupakan anggota militer Tiongkok, People’s Liberation Army (PLA).Jabatan terakhir Ren dalam karir militernya adalah sebagai GeneralStaff Departement di Akademi Teknik Militer Tiongkok. Pada jabatantersebut, Ren bertanggungjawab terhadap riset telekomunikasi untukkepentingan militer Tiongkok. Dalam penelitian ini, penulis membagiperkembangan Huawei ke dalam empat tahapan sebelum memasukipasar global. Yakni Huawei sebagai importir produk telekomunikasi,Huawei sebagai pengembang Research and Development (R&D),Huawei sebagai produsen C&C08, dan Huawei sebagai NationalChampion.

Huawei sebagai Importir Produk Telekomunikasi

Sebelum memulai untuk memproduksi peralatan telekomunikasi,Huawei terlebih dahulu bergerak dalam penjualan penghubung (switch)telepon impor. Perusahaan eksportir alat telekomunikasi asal HongKong menjadikan Huawei sebagai agen untuk mendistribusikan

Page 9: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1089

produknya di wilayah Tiongkok daratan. Dalam tahapan ini, Huaweisekaligus membentuk kader peneliti yang mengadopsi produk importersebut yang nantinya dikembangkan untuk memproduksi alattelekomunikasi dengan merk Huawei. Pembentukan kader penelititersebut sekaligus menjadi cikal bakal dari pengembangan Researchand Development (R&D) Huawei.

Di saat Huawei bergerak dalam kegiatan impor produk telekomunikasi,pada saat itu pula pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan dalammelonggarkan kebijakan impor. Pada era reformasi telekomunikasi yangdilakukan Tiongkok pada 1980an, fokus utama pemerintah adalahdengan menyediakan peralatan-peralatan impor untuk mendukungkegiatan industri, terutama pada sektor telekomunikasi. Sehingga untukmencapai tujuan ini, Tiongkok perlu untuk mengimpor teknologi danperalatan asing. Fokus pemerintah untuk mengimpor peralatan asingjuga tidak dapat dilepaskan dari ketidakmampuan produsen domestikuntuk menyediakan peralatan bagi perusahaan penyedia jasatelekomunikasi yang sedang berkembang. Tingginya permintaan jasatelekomunikasi di Tiongkok turut membawa perhatian bagi perusahaanmanufaktur telekomunikasi di negara-negara lain.Perusahaan-perusahaan ini mendorong pemerintah di negaranyamasing-masing untuk bersedia memberikan pinjaman bagi Tiongkokuntuk mengimpor peralatan telekomunikasi.

Huawei dalam Pengembangan Research and Development(R&D)

Setelah berhasil sebagai importir peralatan telekomunikasi asing, Renmemiliki keinginan untuk mengembangkan Huawei sebagai salah satupemain dalam industri manufaktur telekomunikasi domestik Tiongkok.Hal ini sejalan dengan visi Ren yang ingin menciptakan sebuahperusahaan kompetitor domestik bagi perusahaan-perusahaan penyediaalat telekomunikasi internasional. Untuk mewujudkan visi ini, Huaweimembangun R&D melalui investasi modal senilai 100 juta yuan yangdidapat dari pinjaman dana perusahaan-perusahaan besar dengan sukubunga antara dua puluh hingga tiga puluh persen.

Ketika Huawei sedang berada dalam tahap pengembangan R&D,pemerintah Tiongkok juga melakukan dorongan untuk mengembangkaninstitusi R&D domestik melalui kerangka National Innovation System(NIS). Usaha-usaha pengembangan R&D oleh pemerintah tersebutmuncul melalui program-program yang dibentuk oleh State Science andTechnology Commission (SSTC) secara lebih rinci. Setidaknya terdapattiga program utama yang dijalankan dalam kerangka NIS, yakni Key

Page 10: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1090 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Technologies Program, National High Technology (863) Program, danTorch Program.

Program pertama adalah Key Technologies Program atau dikenaldengan gongguan. Program ini diluncurkan pemerintah pada tahun1982 dalam kerangka mendukung perkembangan R&D. Gongguanmenjadi program pertama yang diluncurkan pemerintah dalam bidangsains dan teknologi. Program ini dibentuk dengan tujuan merevitalisasisistem R&D nasional dan berfokus pada kebutuhan teknologi sertaagrikultur. Dengan tujuan ini, maka gongguan lebih memfokuskan padapenyelesaian isu-isu sains dan teknologi dalam konstruksi ekonomi danpembangunan sosial.

Program kedua yakni National High Technology R&D Program atauyang sering disebut sebagai program 863, diluncurkan pemerintah padatahun 1986. Dibentuknya program 863 didasarkan karena adanyakeresahan dari para ilmuwan Tiongkok terhadap perkembanganteknologi dari negara-negara lain. Sehingga dibentuknya program 863tidak lain memiliki tujuan untuk menyediakan dana bagi riset teknologidan inovasi dalam area kepentingan strategis yang mendukungpembangunan ekonomi dan sosial. Melalui program 863 ini, pemerintahmenyiapkan sejumlah dana untuk diinvestasikan melaluipengembangan dan inovasi dalam institusi R&D.

Program ketiga adalah Torch Program atau houju jihua. Program inimerupakan sebuah program yang dibentuk pemerintah dalammendukung komersialisasi R&D. Program ini dibentuk pada tahun 1988untuk memgakomodir tingginya permintaan terhadap industri teknologidomestik Tiongkok. Tujuan dibentuknya Torch Program adalah untukmendorong teknologi modern agar dapat diproduksi dan dipasarkankepada konsumen.

Huawei sebagai Produsen C&C08

Pada dekade 1990an permintaan dari konsumen domestik terhadap alattelekomunikasi semakin tinggi. Sedangkan produksi alat telekomunikasilokal juga telah mengalami peningkatan, termasuk oleh Huawei. Melaluipengembangan R&D yang telah dilakukan, pada tahun 1993 Huaweiberhasil memproduksi C&C08, yakni sebuah produk alat penghubungtelekomunikasi. C&C08 merupakan produk pertama yang dihasilkanHuawei secara masal dalam pasar domestik. Dalam mempersiapkanproduk C&C08, Huawei memerlukan waktu dua tahun dalampengembangannya yang dimulai dari tahun 1991.

Page 11: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1091

Seiring dengan diproduksinya C&C08, Huawei mendapatkankeuntungan dari kebijakan pengetatan impor oleh pemerintah. Sejaktahun 1995 pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan untuk tidaklagi menerima pinjaman dana terhadap peralatan telekomunikasi impor.Bahkan pada tahun 1996 pemerintah Tiongkok mengenakan tarif importerhadap peralatan telekomunikasi. Selain pengenaan tarif impor,pemerintah memberikan bantuan finansial bagi perusahaan-perusahaantelekomunikasi untuk meningkatkan performa teknologinya. Bantuanini diberikan melalui pinjaman dana dari bank milik pemerintah.Bantuan pemerintah berupa pinjaman dana diberikan pula kepadakonsumen yang membeli produksi telekomunikasi dalam jumlah yangbesar.

Tahun 1996 juga menjadi tahun penanda ketika Tiongkok mengeluarkansebuah kebijakan eksplisit untuk mendukung industri telekomunikasiguna mengurangi dominasi industri telekomunikasi asing. Kebijakantersebut antara lain dilakukan oleh Kementerian Industri Informasidalam mendorong operator telepon domestik seperti China Telecom danChina Mobile untuk menggunakan produk telekomunikasi dariprodusen lokal termasuk Huawei. Melalui kebijakan-kebijakan tersebutpemerintah turut andil dalam mempersiapkan industri telekomunikasiTiongkok di pasar domestik sebelum kemudian menjangkau pasarglobal.

Huawei sebagai National Champion

Keberhasilan Huawei dalam mengembangkan R&D dan berhasilmemproduksi C&C08 telah mendapatkan atensi dari pemerintahTiongkok. Atensi ini diberikan pemerintah Tiongkok melalui pemberianpredikat kepada Huawei sebagai perusahaan unggulan nasional atausering disebut sebagai national champion. Dengan predikat nationalchampion maka Huawei telah mendapat dukungan politik dan finansialdari pemerintah Tiongkok.

Seringkali perusahaan milik negara yang mendapatkan predikatnational champion di Tiongkok. Namun seiring dengan pertumbuhanindustri yang terjadi sejak reformasi industri, predikat ini jugadisematkan pemerintah Tiongkok kepada perusahaan-perusahaan lokalyang sedang mengalami pertumbuhan. Terutama perusahaan besaryang mampu menciptakan persaingan di dalam ekonomi nasional danmeningkatkan reputasi nasional di kancah internasional. Denganpredikat ini, pemerintah Tiongkok memberikan bantuan-bantuankhusus kepada perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk dalambantuan finansial.

Page 12: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1092 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Predikat national champion yang disematkan kepada Huaweimemberikan dampak baik kepada Huawei. Salah satunya yaknimunculnya dukungan-dukungan dari para elit politik Tiongkok. Padatahun 1994, Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Jiang Zemin, datangmenemui Ren. Selain kunjungan Jiang, beberapa elit pemerintahanTiongkok turut mengunjungi Huawei. Tercatat pada tahun 1996, kantorpusat Huawei di Shenzhen dikunjungi oleh Liu Huaqing yang menjabatsebagai Wakil Ketua Central Military Comission, dan juga Wu Bangguoyang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Tiongkok. Dalamkunjungannya tersebut, Wu menjanjikan akan memberikan pinjamandana sebesar lima puluh juta renminbi untuk mengembangkanteknologi telepon seluler berbasis GSM. Selain dari pemerintah pusat,dukungan dari Huawei datang dari pemerintah lokal Shenzhen. Huaweidideklarasikan sebagai salah satu dari 26 proyek kunci pembangunan.Melalui keistimewaan yang diberikan pemerintah Shenzhen ini, Huaweidijanjikan akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.

Tahapan Internasionalisasi Huawei

Setelah berhasil menguasai pasar domestik Tiongkok dan memperolehpredikat sebagai national champion, Huawei mulai melakukan usahauntuk menembus pasar telekomunikasi global. Dimulai sejakpertengahan dekade 1990an, saat ini upaya Huawei dalam memasukipasar global membuahkan hasil dengan menduduki peringkat duaindustri telekomunikasi terbesar di dunia. Proses Huawei dalammemasuki pasar global tersebut dapat dijelaskan melalui tiga tahapanyang ditempuh oleh Huawei, yakni tahapan tentatif, tahapan lepaslandas, dan tahapan matang.

Tahapan Tentatif

Tahapan pertama yang dilalui Huawei pada internasionalisasinya adalahtahapan tentatif. Berdasarkan Beiguang, tahapan tentatif adalahtahapan awal ketika Huawei baru memulai ekspansi bisnisnya di luarwilayah Tiongkok dan masih belum memiliki kematangan teknologidibandingkan dengan pesaing-pesaingnya di pasar global. Beiguangmemetakan tahapan tentatif ini dimulai dari tahun 1996 hingga tahun1999. Pada tahun 1996 Huawei menandatangani kontrak kerjasamadengan perusahaan asal Hong Kong, Hutchison–Whampoa. Setelahberhasil dengan Hutchison, Huawei kemudian mulai untuk menjangkaunegara-negara lain di luar wilayah daratan Tiongkok. Rusia menjadi

Page 13: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1093

negara pertama yang dituju Huawei pada tahun 1997. Setelah berhasilmemasuki pasar Rusia, Huawei kemudian memasuki pasartelekomunikasi Amerika Latin dan Asia.

Negara-negara berkembang memang menjadi tujuan utama di awaltahapan internasionalisasi Huawei. Hal ini dilatarbelakangi olehpengaruh strategi occupying countryside first yang menjadi strategipegangan Huawei sejak di berkembang di tahapan domestik. Strategioccupying countryside first merupakan strategi yang diserap oleh Rendari Mao Zedong, yakni “encircling the cities from the countryside.”Strategi occupying countryside first ini menunjukkan bahwa Huaweiberstrategi untuk memasarkan produknya dari negara yang mudahdimasuki baru menuju yang sulit untuk dijangkau (from the easiest tothe most difficult).

Strategi occupying countryside first ini serupa dengan arah politik luarnegeri Tiongkok yang juga membangun aliansi politiknya dengannegara-negara berkembang. Kerjasama strategi occupying countrysidefirst dari Huawei dan pemerintah Tiongkok terlihat dalam bantuanTiongkok ke negara-negara berkembang Afrika. Pada tahun 2000, Wubersama dengan Ren mengadakan kunjungan diplomatik ke Afrika yangbertujuan untuk menyelesaikan beberapa pengajuan kontraktelekomunikasi pada jangka waktu beberapa tahun ke depan. Hal inimenjadi diplomasi Tiongkok di negara-negara Afrika. Tiongkokmembantu negara-negara Afrika untuk meningkatkan infrastrukturtelekomunikasi sedangkan Huawei menjadi perusahaan yangmenangani pembangunan infrastruktur tersebut.

Tahapan Lepas Landas

Berdasarkan Beiguang, tahapan lepas landas yang menjadi tahapaninternasionalisasi kedua Huawei merupakan tahapan ketika Huaweimulai meningkatkan persaingannya dengan terus memperbaiki kualitasproduknya. Tahapan lepas landas sekaligus menjadi penanda Huaweiuntuk semakin berekspansi di pasar telekomunikasi global. Tahapan inidimulai dari tahun 1999 hingga 2001. R&D menjadi fokus utamaHuawei pada tahapan lepas landas. Hal ini dikarenakan Huawei inginmembangun reputasi dan citra dari produk-produknya di pasar global,setelah sebelumnya pasar global meragukan kualitas produk Huaweipada tahapan tentatif. Salah satu upaya peningkatan R&D ini yakniHuawei membangun pusat R&D di Bangalore, India pada tahun 1999.Tahapan kedua dari internasionalisasi Huawei memang menjaditahapan ekspansi bisnis tercepat dari Huawei. Melalui strategimarketing New Silk Road, Huawei semakin memantapkan upayainternasionalisasinya. Produk-produk Huawei telah masuk ke

Page 14: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1094 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

negara-negara di wilayah Asia Tenggara (Thailand, Singapura, danMalaysia), Timur Tengah (Arab Saudi dan Uni Emirat Arab), dan Afrika(Afrika Selatan dan Mesir).

Di masa tahapan internasionalisasi Huawei, pemerintah Tiongkokmemiliki seperangkat kebijakan untuk mendorong pertumbuhaninvestasi perusahaan lokal di pasar internasional. Salah satunyapemerintah Tiongkok mengeluarkan sebuah kebijakan yakni ZǒuchūqūZhànlüè atau dikenal dengan kebijakan Go Global. Kebijakan inidiluncurkan oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 1999. Kebijakan GoGlobal merupakan strategi Tiongkok untuk mendorong outbond foreigndirect investment (OFDI). Hal ini menjadi strategi alternatif dariTiongkok di saat negara-negara lain lebih memilih untuk mendorongmasuknya investasi asing atau inward foreign direct investment.

Tahapan Matang

Setelah berhasil menjangkau negara-negara berkembang di berbagaiwilayah, Huawei masuk ke dalam tahapan matang, yakni ketikaproduk-produk Huawei mulai mampu bersaing dengan produk laindengan kualitas teknologi tinggi. Dimulai dari tahun 2001, Beiguangmemetakan bahwa tahapan ini masih terus berlangsung hingga saat ini.Tahapan matang Huawei dimulai ketika Huawei memutuskan untukmenjadikan Eropa sebagai salah satu tujuan pemasaran produknya ditahun 2001. Bersamaan dengan debutnya di Eropa, pada tahun 2001Huawei mulai memasarkan produknya di wilayah Amerika Utara.Dengan semakin berkembangnya teknologi yang dimiliki Huawei, makadi wilayah Amerika Utara ini Huawei berani untuk menyaingi produkCisco, dengan memasarkan produk yang 30% lebih murah.

Dalam tahapan matang ini, Huawei turut mendapat keuntungan daridukungan Tiongkok. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlahOFDI Tiongkok dan dibarengi dengan krisis finansial global yangmelanda sejak 2008, maka pemerintah Tiongkok mengeluarkansejumlah regulasi mengenai investasi perusahaan Tiongkok di luarnegeri. Regulasi ini tertuang melalui kerangka liberalisasi dari strategikebijakan Go Global. Jika pada dekade 1980an hingga 1990anperusahaan-perusahaan lokal didorong untuk berinvestasi dinegara-negara berkembang, maka melalui kerangka liberalisasi inipemerintah Tiongkok mendorong perusahaan lokal untuk mampuberinvestasi di negara-negara OECD. Untuk mendukung liberalisasi inipemerintah Tiongkok menerbitkan sejumlah aturan yang memiliki pointerhadap adanya kelonggaran aturan mengenai investasi asing.

Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Page 15: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1095

Sebelum memulai untuk menganalisis keterkaitan antara Huaweidengan pemerintah Tiongkok, terlebih dahulu dibedakan mengenaiterminologi instrumen, subjek, dan agen dalam melihat hubungannegara dan perusahaan. Perbedaan mengenai konsepsi instrumen,subjek, dan agen telah disebutkan pada operasionalisasi konsep yangtercantum dalam di bagian awal penelitian. Namun untuk dapatmenentukan bentuk keterkaitan tersebut, maka penulis mengerucutkanke dalam tiga variabel, yakni keterikatan perusahaan dengan tujuannegara, sifat dari kesesuaian perusahaan dengan tujuan negara, sertaperan pemerintah dalam pengembangan perusahaan. Hal ini didasarkanatas temuan-temuan data yang telah ditampilkan, antara lain temuandata mengenai kepemilikan saham Huawei, struktur organisasi Huawei,bentuk dukungan kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap Huawei,keterlibatan Huawei di dalam setiap kebijakan pemerintah Tiongkok.Sehingga dari ketiga variabel tersebut dapat diklasifikasikan perbedaanseperti yang tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 1.2. Operasionalisasi Instrumen, Subjek, dan Agen dalamKerangka Hubungan Perusahaan dan Negara

Instrumen Subjek Agen

Keterikatan Perusahaandengan Tujuan Negara

Pasif Aktif Aktif

Sifat dari KesesuaianPerusahaan denganTujuan Negara

Wajib Sukarela Wajib

Peran Pemerintahdalam PengembanganPerusahaan

PengawasFasilitator

Supplier

Keterikatan Perusahaan dengan Tujuan Negara

Sejak awal pendiriannya, Huawei telah menunjukkan keseriusannyauntuk terlibat secara aktif dalam mendukung reformasi telekomunikasiyang sedang digalakkan pemerintah Tiongkok. Keseriusan Huawei turuttercermin dari ambisi Ren untuk membangun R&D secara mandiri.Pengembangan R&D Huawei pada kenyataannya membuahkan hasilyakni produk C&C08. Keberhasilan Huawei dalam memproduksi

Page 16: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1096 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

C&C08 turut menjadi cerminan bahwa Huawei berperan aktif di dalammewujudkan upaya Tiongkok untuk menjadi negara dengan kekuatan disektor industri. C&C08 ini kemudian mengantarkan Huawei untukmendapatkan predikat sebagai national champion Tiongkok. Denganpredikat ini membuktikan bahwa peran aktif Huawei dalammengembangkan produk telekomunikasi mendapatkan perhatian seriusdari pemerintah. Tidak saja aktif menjalankan kebijakan pemerintah,Huawei juga aktif menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah danmiliter yang berwenang. Hal ini tidak terlepas dari figur Ren Zhengfeisebagai seorang mantan anggota PLA.

Keaktifan Huawei kembali tercermin dalam tahapaninternasionalisasinya. Melalui adopsi strategi occupying countrysidefirst, Huawei mendekatkan dengan strategi serupa dalam kebijakan luarnegeri Tiongkok. Dengan strategi ini maka Huawei mendekatkan diridengan konsumen-konsumen yang berada di negara berkembang. Halini tentu didukung oleh pemerintah Tiongkok yang juga inginmembangun citra di negara-negara berkembang.

Sifat dari Kesesuaian Perusahaan dengan Tujuan Negara

Keterlibatan Huawei secara aktif dalam mendukung reformasitelekomunikasi Tiongkok bukan merupakan komando resmi yangdiperintahkan oleh pemerintah. Melainkan keterlibatan aktif Huawei inibersifat sukarela. Hal ini didasarkan atas status Huawei yang bukanmerupakan perusahaan milik pemerintah. Dengan kepemilikan sahamyang dimiliki oleh Ren dan Union, Huawei mengukuhkan diri sebagaiperusahaan swasta murni, bukan perusahaan milik pemerintah.Sehingga didasarkan atas kepemilikan saham tersebut, pemerintahTiongkok tidak memiliki wewenang terhadap manajemen sertakeuntungan yang dihasilkan Huawei.

Selain itu, struktur organisasi Huawei menunjukkan bahwa Huaweibekerja secara independen di luar pengaruh pemerintah Tiongkok.Huawei memiliki struktur organisasi yang keputusan tertingginyaberada pada pertemuan para pemegang saham. Di bawah pengawasanpemegang saham ini terdapat Board of Director serta CEO yangbertanggungjawab terhadap setiap keputusan pengembangan sertakeputusan operasi harian. Transparansi organisasi Huawei terlihat daridimasukkannya auditor independen di dalam struktu organisasiHuawei. Auditor independen ini dipercayakan Huawei melalui KPMG,perusahaan auditor asal AS.

Peran Pemerintah dalam Pengembangan Perusahaan

Page 17: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1097

Telah disebutkan bahwa Huawei bergerak sebagai perusahaan swastadan pemerintah tidak memiliki wewenang dalam manajemen, namunpemerintah Tiongkok memiliki peranan penting dalam pengembanganHuawei yakni sebagai fasilitator. Setidaknya peran fasilitator ini terlihatdari berbagai bantuan dalam bentuk dukungan finansial yang diberikanoleh pemerintah Tiongkok sejak Huawei berdiri. Upaya pengembanganperusahaan yang dilakukan pemerintah juga terlihat dari serangkaiankebijakan yang menguntungkan Huawei. Setelah berhasilmengembangkan R&D dengan memproduksi C&C08, Huawei kembalimendapatkan bantuan dana melalui Wakil Perdana Menteri Tiongkok,Wu Bangguo, senilai lima puluh juta renminbi. Bahkan upayapengembangan Huawei bukan saja berasal dari pemerintah pusat,pemerintah lokal Shenzhen pun turut memberikan peran dalampengembangan Huawei. Salah satu bentuk dukungan dari pemerintahShenzhen ini yakni perpanjangan kredit kepada konsumen Huawei.

Huawei turut menikmati dukungan pemerintah Tiongkok yangdiberikan melalui serangkaian kebijakan. Sejak reformasitelekomunikasi bergulir di era pemerintahan Deng Xiaoping, perhatianpemerintah tidak pernah lepas dari pengembangan R&D. Langkahpengembangan R&D ini termaktub di dalam sejumlah rumusankebijakan dalam kerangka National Innovation System (NIS). Melaluifasilitas kebijakan pengembangan R&D, hal ini tentu dimanfaatkanHuawei untuk berinovasi terhadap produk-produk yang akandikembangkan. Ketika Huawei berada pada tahapan internasional,dukungan pemerintah masih nampak melalui kebijakan Go Global.Dengan kebijakan Go Global, sejumlah bantuan finansial mengalir keHuawei untuk pengembangan perusahaan. Kredit dari bank pemerintahtermasuk salah satu bantuan finansial yang didapat oleh Huawei.

Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Dari analisis data-data yang telah dijabarkan melalui tiga variabeltersebut, maka dapat dikatakan bahwa Huawei merupakan subjek darikepentingan nasional Tiongkok dalam menguatkan posisinya padasektor telekomunikasi di dunia internasional. Subjek menjaditerminologi yang tepat untuk menjelaskan keterkaitan antara Huaweidan pemerintah Tiongkok, dibandingkan dengan terminologi instrumenataupun agen. Hal ini dikarenakan bahwa berdasarkan variabel-variabelyang telah dijelaskan, Huawei merupakan perusahaan swasta yang aktifdalam menjalin ikatan dengan pemerintah. Namun keaktifan Huawei inibukan semata-mata bentuk komando dari pemerintah Tiongkok,melainkan Huawei secara sukarela mendukung upaya reformasitelekomunikasi Tiongkok. Meskipun tidak dapat dipungkiri pula bahwa

Page 18: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1098 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

keaktifan Huawei ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi danprofit perusahaan.

Begitupun dengan pemerintah Tiongkok yang aktif dalam memberikandukungan bagi pengembangan Huawei yang tercermin melaluiserangkaian kebijakan. Meskipun pemerintah menerapkan sejumlahlangkah untuk mendukung Huawei dan perusahaan telekomunikasilainnya, namun pemerintah tidak turut campur dalam manajemen sertastrategi perusahaan. Pemerintah hanya mengawasi dan tetapmembebaskan perusahaan untuk mengatur manajemen sertastrateginya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan Huaweiuntuk mampu bertahan dalam pasar persaingan telekomunikasi globaltetap berada di tangan Huawei. Dan jika dilihat secara keseluruhan,kebijakan-kebijakan Tiongkok lebih banyak berpengaruh kepadaHuawei ketika masih berada dalam pasar domestik. Ketika Huawei telahmencapai kematangan pada tahapan internasional, kebijakan-kebijakanTiongkok ini sebatas mendukung upaya Huawei untuk lebihmempertahankan eksistensinya dalam pasar global. Selain itu, dengankematangan Huawei dalam pasar global berarti pula bahwa kepentingannasional Tiongkok telah tercapai. Yakni menjadikan sektortelekomunikasi sebagai sektor andalan dan menjadikan Tiongkoksebagai kekuatan baru pada sektor ini.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Huawei dan Tiongkok salingmemberikan keuntungan bagi tujuan masing-masing. Yakni Tiongkokmemiliki kepentingan untuk menjadikan negaranya sebagai empatkekuatan besar dunia pada sektor ini.. Sedangkan Huawei mampumenjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di dunia mampumewujudkan kepentingan nasional Tiongkok ini. Untuk mencapaitujuan tersebut, pemerintah menilai bahwa diperlukan desakan sertaurgensi dalam memobilisasi sumber daya global, aktivitas, serta koneksiglobal. Wakil Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok, Jinpei Cheng,mengungkapkan:

“China is still in the tier-four rank of scientifically marginal nations,whereas the United States and Japan are tier-one science superpowers.We hope to reach the next tier, to become a “strong nation” in basicresearch in the coming 20 years.”

Kesimpulan

Berdasarkan dari temuan-temuan data yang dihadirkan sejak Huaweiberkembang di pasar domestik hingga masuk ke dalam pasar global,dapat disimpulkan bahwa Huawei memang memiliki keterkaitan denganpemerintah Tiongkok. Keterkaitan ini bukan merupakan instrumen atau

Page 19: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1099

agen kepentingan, melainkan Huawei merupakan subjek kepentingannasional dari Tiongkok. Kepentingan nasional ini merujuk padakeinginan Tiongkok untuk menjadi salah satu dari kekuatan duniadalam sektor industri telekomunikasi. Huawei dipilih sebagai subjekkepentingan nasional Tiongkok, bukan sebagai instrumen maupun agen.Hal ini didasarkan empat hal. Pertama, Huawei merupakan perusahaanswasta dan pemerintah Tiongkok tidak memiliki andil dalam strukturorganisasi Huawei. Kedua, Huawei terlibat aktif di dalam upayapencapaian kepentingan nasional Tiongkok. Ketiga, Huawei melakukansecara sukarela karena bukan merupakan perusahaan milik negara yangharus tunduk kepada pemerintah. Keempat, meskipun pemerintahTiongkok memberikan sejumlah dukungan kepada Huawei dalambentuk finansial, namun kunci kesuksesan Huawei hingga bersaing dipasar global tetap berada di tangan Huawei

Daftar Pustaka

Buku

Gilpin, Robert. “Three Ideologies of Political Economy.” Dalam ThePolitical Economy of International Relations, 25-64. New Jersey:Princeton University Press, 1987.

____________. “The New Global Economic Order.” Dalam GlobalPolitical Economy Understanding the International Economic Order.New Jersey: Princeton University Press, 2001.

Harwit, Eric. China’s Telecommunications Revolution. New York:Oxford University Press, 2008.

Jackson, Robert dan Georg Sorensen. “International Political Economy.”Dalam Introduction to International Relations, 175-216. Oxford:Oxford University Press, 1999.

Wild, John J, et. al. International Business: the Challenge ofGlobalization. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2008.

Xue-Tong, Yan. Analysis of China’s National Interests, 2002JurnalAhrens, Nathaniel. “China’s Competitiveness: Myth, Reality, and Lesson

for the United States dan Japan. Case Study: Huawei” Center forStrategic and International Studies, 2013, 1-31.

Bell, Stephen dan Hui Feng. “Made in China: IT Infrastructure Policyand the Politics of Trade Opening in Post-WTO China,” Review ofInternational Political Economy, Vol. 14 No. 1 (Feb 2007), 49-76.

Child, John dan Suzana B. Rodrigues. “The Internationalization ofChinese Firms: A Case for Theoritical Extension?” Management andOrganization Review Vol. 1 No. 3 2005, 381-410.

Doh, Jonathan, Hildy Teegen, dan Ram Mudambi. “Balancing Privateand State Ownership in Emerging Markets’ Telecommunicatios

Page 20: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1100 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Infrastructure: Country, Industry, and Firm Influneces” Journal ofInternational Business Studies, Vol. 35, No. 3 (May, 2004) 233-255.

Elias, D. “The Possible Development of Telecommunications and itsEffect on the Telecommunications Industry” PhilosophicalTransactions of the Royal Society of London. Series A,Mathemathical, and Physical Sciences, Vol. 289 No. 1356,Telecommunications in the 1980s and After (April 21, 1978), 19-28.

Gilpin, Robert. “Review: The Political Economy of the MultinationalCorporation: Three Contrasting Perspectives” The American PoliticalScience Review, Vol. 70, No. 1 (Mar., 1976): 184-191.

Gilley, Bruce. “Huawei’s Fixed Line to Beijing” Far Eastern EconomicReview, 28 December 2000, 94-98.

Grampp, William D. “The Liberal Elements in English Mercantilism”The Quarterly Journal of Economics, Vol. 66, No. 4 (Nov., 1952)465-501.

Harwit, Eric. ”Building China’s Telecommunications Network:Industrial Policy and the Role of Chinese State-Owned, Foreign andPrivate Domestic Enterprises” The China Quarterly Vol. 190 Juni2007, 311-332.

Low, Brian. “Huawei Technologies Corporation: From Local Dominanceto Global Challenge?” Journal of Business and Industrial Marketing,Vol. 22 No. 2 2007, 138-144.

Peilei, Fan. “Promoting Indigenous Capability: The Chinese Governmentand the Catching-Up of Domestic Telecom-Equipment Firms” ChinaReview, Vol. 6, No. 1, Special Issue on: Science and TechnologyDevelopment in China (Spring 2006), 9-35.

Sun, Sunny Li. “Internationalization Strategy of MNEs from EmergingEconomies: The Case of Huawei” The Multinational BusinessReview, Vol. 17 No. 2, 2009, 133-159.

Yang, Xiaohua dan Clyde D. Stoltenberg. “A Review of InstitutionalInfluences on the Rise of Made-in-China Multinationals”International Journal of Emerging Markets Vol. 9 Issue 2 2014,162-180.

Yu, Zhou. “State and Commercial Enterprises in China’s TechnicalStandard Strategies,” China Review, Vol. 6 No. 1, Special Issue on:Science and Technology in China (Spring 2006), 37-65.

Paper dan Tesis

Beiguang, Zhu. “Internationalization of Chinese MNEs and DunningEclectic (OLI) Paradigm: A Case Study of Huawei TechnologiesCorporation’s Internationalization Strategy.” Master Thesis, LundUniversity, Swedia, 2008.

Heilmann, Sebastian, Lea Shih, dan Andreas Hofem. “National Planningand Local Technology Zones: Experimental Governance in China’sTorch Program.” Paper presented at the conference of The Political

Page 21: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen?

Jurnal Analisis HI, September 2014 1101

Economy of China’s Technology and Innovation Policies, Universityof California, June 2011.

Honghua, Men. A Sustainable Chinese Economy? 2004.R. Falkner, “International Political Economy Course,” University of

London.Springut, Micah, Stephen Schlaikjer, dan David Chen. “China’s Program

for Science and Technology Modernization: Implications forAmerican Competitiveness.” Paper prepared for The US-ChinaEconomic and Security Review Commission, CENTRA Technology,Inc., January 2011.

Thornley, Ben et. al. “Impact Investing: A Framework for Policy Designand Analysis.” Paper Insight at Pacific Community Ventures and theInitiative for Responsible Investment at Harvard University, January2011.

Uzunidis, Dimitri dan Blandine Laperche, “The New Mercantilism andthe Crisis of the Global Knowledge Economy,” 2011.

Dokumen Pemerintah

U.S. Congress. Permanent Select Committee on Intelligence“Investigative Report on the U.S. National Security Issues Posed byChinese Telecommunications Companies Huawei and ZTE” (8Oktober, 2012).

Kamus

Oxford Dictionaries onlinehttp://www.oxforddictionaries.com/definition/english/

WebsiteAustralian Government. “National Broadband Network.”

http://www.communications.gov.au/broadband/national_broadband_network (diakses 1 Februari 2014).

Huawei Corporate Information.http://www.huawei.com/uk/about-huawei/corporate-info/index.htm (diakses 19 Maret2013).

Huawei Core Values,http://www.huawei.com/en/about-huawei/corporate-info/core-values/index.htm (diakses 27 Mei 2014).

Huawei Global Corporate Fact Sheet,http://www.huawei.com/en/about-huawei/corporate-info/fact-sheet/2013/index.pdf (diakses 27 Maret 2014).

Huawei Annual Report 2013,http://www.huawei.com/en/about-huawei/corporate-info/annual-report/2013/index.pdf (diakses 27 Maret 2014).

Page 22: Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi0326aacae5full.pdf · berkaitan dengan spionase ekonomi dalam pasar internasional

Ergy Ghulam Habibie

1102 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Ministry of Science and Technology, “S&T Programmes” dalamhttp://www.most.gov.cn/eng/programmes1/200610/t20061009_36224.htm (diakses 6 Juni 2014).

Berita dan Artikel Online

Anonim. “The Company That Spooked the World,” The Economist, 4Agustus 2012, http://www.economist.com/node/21559929 (diakses21 April 2013).

Barfield, Claude. “Australia Leaves Huawei Standing at the Altar,” EastAsia Forum, 24 November 2013http://www.eastasiaforum.org/2013/11/24/australia-leaves-huawei-standing-at-the-altar (diakses 1 Februari 2014).

Bilby, Ethan. “EU Trade Chief Seeks Backing to Investigate China’sHuawei, ZTE: Diplomats,” Reuters, 16 April 2013,http://www.reuters.com/article/2013/04/16/us-eu-china-telecoms-idUSBRE93F1D82013041 (diakses 10 Maret 2014).

Economy Watch, “China Advertises Globally for “National Champion”CEOs,” dalamhttp://www.economywatch.com/in-the-news/china-advertises-globally-for-national-champion-ceos-19-09.html (diakses 10 Juni 2014).

Hu, Ken “Huawei Open Letter,”http://online.wsj.com/public/resources/documents/Huawei20110205.pdf, (diakses 21 April 2013).

Kadlecova, Lucie. “Chinese Huawei: A Real Threat to NationalSecurity?,” E-IR, 13 Maret 2013,http://www.e-ir.info/2013/03/13/huawei-a-threat-to-national-security (diakses 19 Maret 2013).

Heufers, Rainer. “Can “National Champions” Succeed?”http://www.efnasia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=23%3Acan-qnational-championsq-succeed&Itemid=6(diakses 10 Juni 2014).

UK Essays. “Huawei’s Case of Internationalization,”http://www.ukessays.com/essays/economics/case-study-of-huaweis--internationalization-economics-essay.php (diakses 17 Juni 2014).