13
Keterampilan Dasar Mengajar menurut Turney (1973) ada 8 (delapan) yakni : 1. Ketrampilan Bertanya 2. Ketrampilan Memberikan Penguatan 3. Ketrampilan Mengadakan Variasi 4. Ketrampilan Menjelaskan 5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaran 6. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 7. Ketrampilan Mengelola Kelas 8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan 1. Ketrampilan Bertanya Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil  pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif. Pertanyaan yang baik di bagi manjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan  pertanyaan menurut taksonomo Bloom. Pertanyaan menurut maksudnya terdiri d ari : P ertanyaan  permintaan ( compliance question), pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) dan pertanyaan menggali (probing question). Sedangkan pertanyaan menurut taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde question), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan (application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan pertanyaan evaluasi (evaluation question). Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah: a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.  b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.

Keterampilan Dasar Mengajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

8 Keterampilan Dasar Mengajar

Citation preview

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    1/13

    Keterampilan Dasar Mengajar menurut Turney (1973) ada 8 (delapan) yakni :

    1. Ketrampilan Bertanya2. Ketrampilan Memberikan Penguatan3. Ketrampilan Mengadakan Variasi4. Ketrampilan Menjelaskan5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaran6. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil7. Ketrampilan Mengelola Kelas8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

    1. Ketrampilan Bertanya

    Ada yang mengatakan bahwa berpikir itu sendiri adalah bertanya.

    Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon

    yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil

    pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.

    Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang

    tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif.

    Pertanyaan yang baik di bagi manjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan

    pertanyaan menurut taksonomo Bloom. Pertanyaan menurut maksudnya terdiri dari : Pertanyaan

    permintaan ( compliance question), pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan

    mengarahkan atau menuntun (prompting question) dan pertanyaan menggali (probing question).

    Sedangkan pertanyaan menurut taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall

    question atau knowlagde question), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan

    (application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan pertanyaan evaluasi

    (evaluation question).

    Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah:

    a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.

    b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    2/13

    c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.

    d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.

    e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.

    f. Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.

    g. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.

    h. Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.

    Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan

    sikap yang baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa.

    Dan harus menghindari kebiasaan seperti : menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban

    siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak,

    menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda.

    Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang

    menuntut respons siswa sehingga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan

    berpikir siswa, di masukkan dalam golongan pertanyaan. Ketrampilan bertanya di bedakan atas

    ketrampilan bertanya dasar dan ketrampilan bertanya lanjut.

    Ketrampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam

    mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah :

    Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singakat, Pemberian acuan, pemusatan, Pemindah

    giliran, Penyebaran, Pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.

    Sedangkan ketrampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari ketrampilan bertanya dasar yang

    lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar

    pertisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Ketrampilan bertanya lanjut di

    bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua

    komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan ketrampilan bertanya lanjut. Adapun

    komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam

    menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan

    peningkatan terjadinya interaksi.

    2. Ketrampilan Memberikan Penguatan

    Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non

    verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,

    yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas

    perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    3/13

    suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku

    tersebut.

    Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif

    terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap

    pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajarserta membina tingkah laku siswa yang produktif. Ketrampilan memberikan penguatan terdiri

    dari beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa

    calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.

    Komponen-komponen itu adalah :

    a) Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan,

    persetujuan dan sebagainya.

    b) Penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan

    dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang

    menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh, seperti yah,

    jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan. Penggunaan penguatan secara evektif

    harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektifitas, kebermaknaan, dan menghindari

    penggunaan respons yang negatif.

    3. Ketrampilan Mengadakan Variasi

    Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar

    yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar,

    siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajarmengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan

    ke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu :

    a) Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara (teacher voice),

    Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence),

    mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement), gerakan badan mimik:

    variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (

    teachers movement).

    b) Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat pengajaran biladitunjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat

    didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut :

    variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat

    didengart (auditif aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau

    bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids).

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    4/13

    c) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan

    belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi

    dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana

    kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.

    4. Ketrampilan Menjelaskan

    Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang

    diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang

    lainnya. Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan

    guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.

    Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa

    memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya

    keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

    Secara garis komponen keterampilan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

    1. Merencanakan materi penjelasan yang mencakup:

    a. menganalisis masalah,

    b. menentukan hubungan, serta

    c. menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai.

    2. Menyajikan penjelasan, yang mencakup:

    a. kejelasan, yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,

    b. penggunaan contoh dan ilustrasi, yang bisa dilakukan dengan pola induktif atau deduktif,

    c. pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan

    membuat struktur sajian, dan

    d. balikan, yang bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa, baik

    melalui pertanyaan mapun melalui tugas.

    5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaran

    Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang

    dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa

    agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut

    akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran

    (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan

    belajar mengajar.

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    5/13

    Kemungkinan penggunaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam proses belajar-

    mengajar, sangat erat berkaitan dengan tujuan prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran

    yang diuraikan berikut ini:

    1. Tujuan

    Kegiatan membuka dan menutup pelajran yang dilakukan dengan baik akan berpengaruh poeitif

    terhadap proses dan hasil belajar-mengajar. Pengaruh positif itu antara lain:

    Tumbuhnya perhatian motivasi siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan

    Mengetahui batas tugas yang akan dikerjakan

    Mempunyai gambaran jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin diambil dalam

    mempelajari bagian-bagian dari pelajaran

    Mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal

    baru yang akan dipelajari

    Dapat menghubungkan konsep, fakta, ketrampilan atau konsep yang tercakup dalam suatu

    pristiwa.

    Siswa mengetahui tingkat keberhasilan dalam mempelajari pelajaran itu, sedangkan guru dapat

    mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.

    2. Prinsip Penggunaan

    Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari penggunaan

    komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus dipertimbangkan oleh

    guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

    Bermakna

    Dalam usaha menarik perhatian atau dalam memotivasi, guru hendaknya memilih yang relevan

    dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau uasaha yang sifatnya dicari-cari atau dibuat-buat

    hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan

    pelajaran mungkin sementara bisa memikat siswa tetapi gagal di dalam mewujudkan

    kelangsungan penguasaan pelajaran.

    Berurutan dan berkesinambungan

    Aktivitas yang ditempuholeh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali pokok-

    pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang utuh. Dalam

    mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu diusahakan suatu susunan yang

    tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitan yang jelas antara satu bagian dengan bagian

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    6/13

    yang lainnya, atau ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki

    siswa..

    Komponen ketrampilan membuka dan menutup pelajaran meliputi:

    a. Membuka Pelajaran

    Awal pelajaran atau awal setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran guru harus melakukan

    kegiatan membuka pelajaran. Komponen keterampilan membuka pelajaran itu meliputi : menarik

    perhatian siswa, menimbulkan motivasI, materi acuan dan membuat kaitan. Tiap komponen

    terdiri dari beberapa kelompok aspek dan kegiatan yang saling berhubungan. Sebagai

    keterampilan maka sifatnya integrative dan ada beberapa komponen yang tumpang tindih.

    Komponen-komponen dan aspek-aspeknya itu adalah sebagai berikut.

    1. Menarik Perhatian Siswa

    Cara yang dapat dipergunakan :

    a. Gaya Mengajar Guru

    Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru. Contoh: guru

    memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari biasanya dia kerjakan dalam

    membuka pelajaran. Kali ini guru berdiri di tengah-tengah kelas untuk bercerita atau

    menyampaikan informasi awal mengenai materi yang akan diajarkan, pada kesempatan lain

    mungkin guru berdiri di belakang atau di muka kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang

    meyakinkan.

    b. Penggunaan Alat Bantu Mengajar

    Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar, model, skema, dan

    sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Dengan digunakannya alat-alat bantu mengajar itu,

    disamping dapat menarik perhatian siswa, dapat pula menimbulkan motivasi dan memungkinkan

    terjadi kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal baru yang akan dipelajari.

    c. Pola Interaksi Yang Bervariasi.

    Variasi pola interaksi guru-siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa mendengarkan

    atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan permulaan saja.

    Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari.

    Oleh karena itu agar siswa dapat tertarik perhatiannya guru hendaknya mengadakan pola

    interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan proses belajar-mengajar. Seperti misalnya,

    guru memberi perintah siswa mengerjakan perintah itu, siswa berinteraksi dengan siswa lainnya

    dalam diskusi kelompok kecil atau dalam suatu eksperimen, guru mengemukakan masalah yang

    menarik ke seluruh kelas lalu siswa diminta mengemukakan pendapat mereka, atau guru

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    7/13

    menunjukkan barang yang bisa ditonton seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa

    diminta untuk melihatnya secara bergiliran baik secara berkelompok atau sendiri-sendiri.

    2. Menimbulkan Motivasi

    Sedikitnya ada 4 cara untuk menimbulkan motivasi siswa, yaitu :a. Dengan Hangat dan Antusias

    Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat dan hangat. Sebab sikap yang demikian itu

    dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan kesenangan

    dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.

    b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu

    Guru dapat meningkatkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan

    keheranan pada siswa. Misalnya, dengan menceritakan pada siswa sejarah phytagoras yang dapat

    menimbulkan pertanyaan, menunjukkan suatu gambar atau mendemonstrasikan suatu peristiwa.Lalu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan cerita, gambar, atau

    peristiwa tersebut. Cara-cari ini sangat baik untuk menimbulkan motivasi siswa.

    c. Mengemukakan ide yang bertentangan

    Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide yang bertentangan dengan

    mengajukan masalah atau kondisi diri kenyataan sehari-hari . Contoh : kita tahu bahwa segitiga

    merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga sisi, Lalu mengapa tower seluler dibangun oleh

    kumpulan segitiga-segitiga?

    d. Dengan Memperhatikan Minat Siswa.

    Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat dipengaruhi oleh

    faktor-faktor jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam

    menentukan aktivitas yang harus dipilih oleh guru bagi siswa suatu sekolah perlu

    dipertimbangkan faktor-faktor tersebut. Misalnya, siswa tersebut menganalisis bangunan yang

    ada di sekitar mereka, atau kendaraan-kendaraan yang lewat, dan sebagainya adalah sangat

    menarik minat mereka.

    3. Memberi Acuan (Structuring)

    Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang

    memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari

    dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran tersebut. Untuk itu cara

    yang dilakukan adalah :

    a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    8/13

    Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang

    harus dikerjakan oleh siswa agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang lingkup

    materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan. Contoh : misal ada

    tiga buah gambar segitiga siku-siku dengan posisi sisi miring yang berbeda di tiap segitiga.

    Siswa disuruh mengamati ketiga gambar segitiga tersbut dan menyimpulkan apa yang dilihatnya.

    b.Menyarankan Langkah-Langkah Yang Akan dilakukan

    Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari materi

    dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan misalnya :

    Guru : tugas kalian adalah membuktikan rumus volum kerucut. Langkah yang harus dikerjakan

    adalah:

    Buatlah model kerucut tanpa bidang alas dari kertas karton

    Buatlah model tabung dari kertas manila

    Isilah kerucut sampai penuh denagn pasir/beras

    Tuangkan beras/pasir tersebut ke model tabung

    Ulangi kegiatan tersebut sampai tabung penuh dengan pasir/beras

    Apa yang dapat anda simpulkan?

    c. Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas

    Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari sifat suatu konsep,

    tanda, media, hewan dan lain-lain. Selain itu siswa perlu diingatkan untuk menemukan hal

    negatif yang hilang atau kurang lengkap. Contoh : Periksalah bangun-bangun datar berikut ini.

    Tentukan bangun datar mana yang termasuk ke dalam jajar genjang. Dan jelaskan mengapa

    bangun datar yang lain tidak termasuk ke dalam jajar genjang?

    d. Mengajukan pertanyaan

    Pertanyaan diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran akan mengarahkan siswa

    dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Contoh : Sebelum mulai mempelajari

    tentang mean, median dan modus, guru akan menanyakan tentang data tunggal untuk membantu

    siswa memahami dari mean, median, dan modus tersebut (apersepsi).

    4. Membuat Kaitan

    jika guru akan mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dikenal

    siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman. Hal-hal

    yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan bahan pengait.

    Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan :

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    9/13

    a) Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami

    dengan mengajukan pertanyaan atau merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.

    b) Guru membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru dengan

    pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan

    pengetahuan lama yang telah dikuasai. Contoh : Guru lebih dahulu mengajukan pertanyaanuntuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.

    c) Guru menjelaskan konsepnya atau pengertiannya lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan

    secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali

    baru. Contoh : guru lebih dahulu menjelaskan pengertian turunan sebelum ia menjelaskan hal-

    hal yang berhubungan dengan integral.

    b. Menutup Pelajaran

    Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan guru harus melakukan kegiatan

    menutup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi pelajaran

    yang telah dipelajari. Cara yang dapat dilakukan adalah :

    1. Meninjau Kembali

    Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah

    dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi :

    Merangkum inti pelajaran. Misalnya : siswa diminta membuat rangkuman secara lisan tentang

    pelajaran yang beru dipelajarinya, jika rangkuman yang dibuat siswa itu salah atau kurang

    sempurna, guru harus membenarkan rumusan tersebut.

    Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki

    buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali). Misalnya : setelah siswa mempelajari

    secara individual tentang kubus, guru meminta siswa menyebutkan inti materi yang dipelajari.

    Sementara itu guru menuliskan inti materi pelajaran yang ditemukan siswa-siswa di papan tulis.

    2. Mengevaluasi

    Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh

    terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi. Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi :

    a. Mendemonstrasikan ketrampilan

    Contoh : misalnya setelah siswa membuat kerangka kubus, guru dapat meminta siswa untuk

    menjelaskan komponen yang ada dalam kubus tersebut.

    b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

    Contoh : setelah guru menerangkan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal

    persamaan.

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    10/13

    c. Mengekpresikan pendapat siswa sendiri

    Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau

    siswa lain. Contoh : misalnya, setelah penje;asan seorang siswa mendemonstrasikan sisi miring

    di depan kelas, lalu siswa lain diminta untuk mengemukakan pendapat mereka tentang sisi

    miring yang sudah dijelaskan tadi.

    d. Soal-soal tertulis

    Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa. Soal-soal tertulis itu dapat

    berbentuk uraian maupun tes objektif, dan melengkapi lembaran kerja.

    6. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

    Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam

    interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan

    kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yangmemungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu

    proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap

    positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta

    membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

    Guru perlu menguasai keterampilan membimbing diskusi kelompok

    musyawarah (diskusi) sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia,

    tiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki keterampilan,

    keterampilan berdiskusi memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir, serta

    diskusi punya peran khusus dalam pencapaian, tujuan pendidikan yang bersifat pembentukansikap, nilai, kebiasaan, dan keterampilan.

    Diskusi kelompok kecil dapat terjadi jika syatat-syarat berikut dapat dipenuhi

    1. Jumlah anggota kelompok 3 - 9 orang

    2. Terjadinya tatap muka informal

    3. Ada tujuan yang ingin dicapai

    4. Berlangsung secara sistematis

    Komponen keterampilan membimbing diskusi kecil terdiri dari:

    1. Memusatkan perhatian

    2. Memperjelas masalah/urusan siswa

    3. Menganalisis pandangan siswa

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    11/13

    4. Meningkatkan uraian siswa

    5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan

    6. Menutup diskusi.

    Agar dapat menerapkan keterampilan di atas secara efektif, guru harus memperhatikan beberapa

    hal antara lain:

    1. Kesesuaian diskusi dengan topik bidang studi yang dibahas

    2. Kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar

    3. Perencanaan dan persiapan yang matang

    4. Iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat, dan

    5. Pemilihan topik diskusi yang tepat

    7. Ketrampilan Mengelola Kelas

    Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar

    yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

    Dalam melaksanakan ketrampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen

    ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang

    optimal (bersifat prefentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan

    mengendalikan pelajaran, dan bersifat represif ketrampilan yang berkaitan dengan respons guru

    terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan

    tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

    Pengelolaan kelas mengacu kepada pengaturan orang dan barang yang memungkinkan

    terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat

    menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu guru perlu menguasai

    keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.

    Dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dibedakan dua masalah yaitu masalah instruksional dan

    masalah pengelolaan. Guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat

    menanganinya secara tepat. Masalah instruksional harus diselesaikan secara instruksional,

    sedangkan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara pengelolaan.

    Komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari 2 kelompok, yaitu keterampilan yang

    bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif. Keterampilan yang bersifat preventif

    berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya gangguan, yang dapat ditunjukkan dengan:

    1. Sikap tanggap

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    12/13

    2. Membagi perhatian

    3. Memusatkan perhatian kelompok

    4. Memberikan petunjuk yang jelas

    5. Menegur, dan

    6. Memberi penguatan

    Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul,

    yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan. modifikasi tingkah laku, yang mencakup :

    1. Meningkatkan tingkah laku yang diharapkan,

    2. Mengajarkan tingkah laku baru, dan

    3. Mengurangi/menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan.

    Pengelolaan kelompok, yang menekankan pemecahan masalah melalui diskusi kelompok.

    menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. agar dapat mengelola

    kelas secara efektif guru harus memperhatikan beberapa hal di samping menghindari sejumlah

    perilaku yang di mudah menimbulkan gangguan.

    8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

    Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 s/d 8 orang

    untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan

    perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinyahubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.

    Komponen ketrampilan yang digunakan adalah: ketrampilan mengadakan pendekatan secara

    pribadi, ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar dan

    ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

    Diharapkan setelah menguasai delapan ketrampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat

    bermanfaat untuk mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkan

    ketrampilan-ketrampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar. Ketrampilan mengajar

    yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back) yang cepat dantepat, penguasaan komponen ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan

    perhatian secara khusus kepada komponen ketrampilan yang objektif dan dikembangkannya pola

    observasi yang sistematis dan objektif.

    Dari delapan kompetensi yang telah dijelaskan di atas, yang paling penting bagi guru adalah

    bagaimana cara guru dapat menggunakan agar proses pembelajaran dapat berjalan baik. Selah

  • 5/24/2018 Keterampilan Dasar Mengajar

    13/13

    satu faktor yang dapat mengukur proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, makin

    banyaknya jumlah siswa bertanya.