16
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur atas rahmat tuhan YME atas segala limpahan rahmat, berkah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa halangan suatu apapun. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah yang sederhana ini dan singkat ini sebagai pengantar bagi pembaca dalam memahami Tri Pusat Pendidikan, yang pada kesempatan ini akan kami tunjukan pendidikan pendidikan di lingkungan sekolah. Penyusun juga mengucapkan kepada teman, saudara dan semua pihak yang telah memberi motovasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Semoga Tuhan YME memberi balasan yang sebaik- baiknya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan buat kita semua dan mendapat ridho Tuhan YME. Perlu disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Yogyakarta, 9 April 2010 Penyusun

ketamansiswaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ketamansiswaan

Citation preview

Page 1: ketamansiswaan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur atas rahmat tuhan YME atas segala limpahan

rahmat, berkah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini

tanpa halangan suatu apapun. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak dapat

menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Makalah yang sederhana ini dan singkat ini sebagai pengantar bagi pembaca dalam

memahami Tri Pusat Pendidikan, yang pada kesempatan ini akan kami tunjukan pendidikan

pendidikan di lingkungan sekolah.

Penyusun juga mengucapkan kepada teman, saudara dan semua pihak yang telah

memberi motovasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini

tepat pada waktunya. Semoga Tuhan YME memberi balasan yang sebaik-baiknya.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan buat kita semua dan mendapat ridho

Tuhan YME. Perlu disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran

dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 9 April 2010

Penyusun

Page 2: ketamansiswaan

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui berbagai macam masalah,

untuk memecahkan masalah diperlukan keterampilan berfikir, oleh karena itu

ketrampilan berfikir perlu dilatih sejak usia dini. Taman kanak-kanak merupakan layanan

pendidikan usia dini. Hal ini selaras dengan salah satu tujuan pendidikan bagi anak TK

yaitu memberikan pengalaman pelajar untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan

selaras dengan salaah satu unsur TRILOGI Taman Siswa yaitu Tri Pusat Pendidikan.

II. Rumusan Masalah

Pada kesempatan inilah penyusun mencoba menguraikan salah satu isi dari

TRILOGI Taman Siswa yaitu”. Rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain.

1. Pengertian Perkembangan Kognitif

2. Pengertian Taman Kanak-kanak

a. Pembelajaran untuk anak TK

b. Penerapan Pembelajaran untuk anak TK

c. Rencana kegiatan pembelajaran

d. Rencana penilaian

e. Pelaksanaan

f. Penilaian kegiatan bagi anak TK

III. Ruang Lingkup

Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan secara Nasional disamping

menyempurnakaan kurikulum, dapat pula melalui inovasi dalam metode pembelajaran.

Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada

masa usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya dan

meningkatkan produktivitas kerja dimasa dewasa.

Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 maupun 2000 mengamanatkan perlu

menyiapkan sumber daya manusia sejak dini. Juga didalam UU No: 2/1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional: PP No: 4/1979 tentang kesejahteraan anak; PP 27 tahun

1999 tentang pendidikan dan Deklarasi Dakkar tentang konvensi Hak Anak Sedunia

menekankan betapa pentingnya pendidikan bagi anak. Hal ini membawa konsekuensi

moral bagi penyelenggara pendidikan untuk melaksanakan pendidikan bagi anak mulai

usia dini.

Page 3: ketamansiswaan

Salah satu tahap perkembangan anak Taman Kanak-kanak adalah

perkembanagn kognitif. Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir.

Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan cara anak berfikir. Untuk

mengembangkan kognisi anak, dipergunakan metode-metode yang mampu menggerakan

anak agar menumbuhkan kemampuan berfikir, bernalar, mampu menarik kesimpulan dan

membuat generalisasi.

Menurut Nathan (2002) keterampilan untuk yang in melakukan kegiatan berfikir

bukanlah sesuatu yang instan, melainkan perkembangan dinamis sesuai dengan latihan.

Dalam tulisan ini akan dibahas metode pembelajaran yang mampu mengembangkan

kemampuan berfikir anak di Taman Kanak-kanak.

Page 4: ketamansiswaan

BAB II

PEMBAHASAN

I. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati. Dapat

dikatakan merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan,

perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan cara anaak berfikir. Kemampuan

anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah,

dapaat digunakan sebagai acuan dari pertumbuhan kecerdasannya.

Williams dan Kamil (1986) menyarankan untuk mendorong kemampuan berfikir

anak, sebaiknya guru merancang suatu kegiatan yang memungkinkan masing-masing anak

mendapat kesempatan khusus untuk melakukan penyelesaian masalah, menentukan/

memutuskan sendiri kegiatan mana yang dipilih serta memberikan kesempatan kepada

anak untuk memilih cara menyelesaikan yang lain.

II. Anak Pra Sekolah

Yang dimaksud anak pra sekolah atau anak usia dini adalah mereka yang berusia

3-6 tahun (Bucherdkk, 1993). Sedangkan batasan yang digunakan the Nasional

Association for the Education if Young Children (NAECY) bahwa yang dimaksud dengan

Early Chilhood (anak usia dini) adalah anak yang sejak lahir sampai usia delapan tahun.

Dalam tulisan ini yang dimaksud anak pra sekolah adalah mereka yang berusia 3-6 tahun :

yang di Indonesia pada umumnya mengikuti kelompok bermain (usia 3 tahun) sedangkan

pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman kanak-kanak.

Ditinjau dari psikologi perkembangan, usia pra sekolah merupakan masa yang

menentukan bagi perkembangan anak pada tahapan perkembangan anak selanjutnya.

Dalam masa ini anak berada pada situasi peka untuk menerima rangsangan dari luar. Jika

masa ini anak menerima rangsangan yang sesuai tahapan perkembangan anak,

kemampuan anak akan berkembang dengan optimal.

Menurut Plasget, anak pra sekolah masuk pada tahapan pra oprasional. Pada

tahapan pra oprasional ini, proses berfikir anak berpusat pada penguasaan symbol-simbol

yang mampu mengungkapkan pengetahuan masa lampau. Pada masa ini anak-anak mulai

dapat belajar dengan menggunakan pemikiran, anak mampu mengingat kembali symbol-

simbol dan membayangkan benda yang tak nampak secara fisik.

Page 5: ketamansiswaan

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomer 2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang

diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan ketrampilan yang

melandasi pendidikan dasar serta pengembangan diri.

Penelitian Hess dan Tonney dalam ES Sri Mulyani (2003) menyatakan bahwa

masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting untuk mengembangkan konsep diri

dan tanggung jawab.

III. Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan yang menyediakan

program pendidikan dini anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar (PP RI No.

27 tahun 1990). Pemerintah telah memutuskan bahwa pendidikan Taman Kanak-kanak

merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

anak didik sesuai sifat alami anak. Dalam menuju kedewasaan setiap anak memerlukan

kesempatan untuk mengembangkan diri. Kesempatan untuk mengembangkan diri

memerlukan sarana dan fasilitas dalam berbagai bentuk sarana pendidikan yang

menunjang. Semua fasilitas dan kesempatan pengembangan diri anak, seharusnya tersedia

di Taman Kanak-kanak.

Dalam pedoman pelaksanaan pendidikan Taman Kanak-kanak dinyatakan bahwa

Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk

membantu meletakkan dasar kea rah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan,

ketrampilan, daya piker, daya cipta yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dan

lingkungan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Juga ditegaskan

pendidikan Taman kanak-kanak bukan merupakan prasyarat untuk memasuki Sekolah

Dasar.

Di Taman Kanak-kanak tidak diberikan pelajaran membaca, berhitung, menulis

(Sumiarti P, 1995: 58). Dalam kegiatan ini Taman kanak-kanak dibatasi pada usaha

meletakkan dasar-dasar kesanggupan belajar membaca, menulis dan berhitung.

Salah satu tujuan pendidikan bagi anak TK adalah member pengalaman belajar

untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan penalaran. Kegiatan tersenut merupakan

salah satu bentuk pemecahan masalah sehingga pengembangan kemampuan berfikir dapat

dimungkinkan diperoleh melalui Taman kanak-kanak.

Page 6: ketamansiswaan

a. Pembelajaran Untuk Anak TK

Pemberian pembelajaran harus merupakan salah satu pemberian pengalaman

belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan

secara berkelompok. Metode ini berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep

Learning by doing, yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan sesuatu

sesuai tujuannya.

Pembelajaran merupakan salah satu jenis pemecahan masalah yang diterapakan

secara luas dalam setiap pemecahan masalah yang dialami dalam kehidupan sehari-hari

(Bossing, 1952 : 65) misalnya masalah bagaimana bertanam bunga, bagaimana membuat

susu, bagaimana membuat istana pasir, dsb. Kemampuan memecahkan masalah

merupakan kemampuan intelektual yang bersifat kompleks yaitu kemampuan memahami

konsep, kaidah dan selanjutnya dapat menerapkan konsep dan kaidah tersebut dalam

memecahkan masalah yang dihadapi.

Aktivitas pembelajaran dimaksudkan untuk membantu anak mencari jalan keluar

pemecahan masalah yang dihadapi sehari-hari. Karena itu diharapkan dapat menggerakan

kemampuan kerjasama meningkatkan ketrampilan dan menumbuhkan minat dalam

memecahkan masalah tertentu secara efektif dan kreatif. Pemberian pengalaman belajar

dengan memberi kesempatan anak untuk mengembangkan etos kerja pada diri anak.

Menurut Moelichatoen (1997: 1260) etos kerja yang merupakan sekumpulan sikap dan

kekuasaan untuk melaksanakan pekerjaan secara tekun, cermat, tuntas dan tepat waktu. Di

zaman global nanti etos kerja begitu sangat penting, oleh karena itu harus ditanamkan

kepada anak sendiri mungkin, karena pembentukannya menurut proses yang berlangsung

lama. Disamping itu juga dapat digunakan untuk melatih anak menerima tanggung jawab

dan mengembangkan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

b. Penerapan Pembelajaran Untuk Anak TK

Penerapan pembelajaran Untuk Anak TK merupakan pemberian ketrampilan

dalam memecahkan masalah. Dalam pemecahan masalah diperlukan aktivitas daya pikir

atau ketrampilan, berfikir dan bernalar. Sering terjadi seorang anak tidak cukup

mempunyai latar belakang pengalaman untuk memecahkan masalah secara mandiri disini,

anak mendapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan, ketrampilan dan minat serta

kebutuhannya yang terpadu dengan kemampuan anak yang lain.

Page 7: ketamansiswaan

Kualitas kerja anak yang satu dengan yang lain anak saling mempengaruhi,

karena itu metode ini bermanfaat juga dalam mengembangkan sosialisasi dengan anak lain

dalam kelompok yang dapat menimbulkan kecenderungan berfikir. Dalam metode ini

peran guru sangat penting. Bimbingan guru diperlukan sesuai dengan tujuan melatih

kemampuan dan ketrampilan yang dikembangkan.

Dalam menerapkan metode ini perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

(1) metode harus berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat dihubungkan satu

dengan lain, dan bersifat fleksibel, (2) di dalam kegiatan bersama anak belajar mengatur

diri sendiri untuk bekerjasama dengan teman dalam memecahkan suatu masalah, (3)

dalam metode ini terdapat pengalaman yang sangat berharga bagi anak, (4) berdampak

pada etos kerja, etos waktu, dan etos lingkungan, (5) anak berlatih untuk berinisiatif,

berprakarsa dean tanggung jawab, (6) anak berlatih menyelesaikan tugas yang harus

diselesaikan secara bebas dan kreatif.

c. Rencana Kegiatan Pembelajaran

Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan persiapan

sebagai berikut :

a. Menetapkan tujuan dan tema pembelajaran.

Tema pembelajaran dapat disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya

yang sesuai dengan lingkungan keluarga : membuat minuman untuk tamu, mengasuh

adik, merawat tanaman supaya subur, yang sesuai dengan lingkungan sekolah

misalnya : menyiapkan perayaan kemerdekaan, melaksanakan upacara bendera dan

sebagainya. Ontoh : tema ; persiapan perayaan hari kemerdekaan, rumusan kegiatan

meliputi : (1) membuat hiasan-hiasan misalnya membuat bendera kertas, bendera

plastic, bendera kain, serta pita merah putih. (2) melatih petugas upacara. (3) membuat

minum dan menata kue-kue untuk resepsi perayaan hari kemerdekaan.

b. Menetapkan rancangan bahan dn alat yang diperlukan

Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dan diberi tugas dengan

pengelompokan rumusan kegiatan. Agar masing-masing kelompok dapat

menyelesaikan bagian pekerjaan secara tertib, maka alat dan bahan yang disiapkan

untuk kelompok tertentu hanya dapat digunakan kelompok tersebut.

c. Menetapkan rancangan pengelompokan

Kegiatan proyek telah dijabarkan dalam 3 kegiatan yaitu : membuat hiasan,

latihan upacara dan menyiapkan kue dan minuman. Dalam pengelompokan anak harus

Page 8: ketamansiswaan

disesuaikan dengan ketrampilan dan kemampuan yang sudah dikuasai anak, di samping

itu perlu memberi kesempatan untuk menumbuhkan minat anak, mengembangkan

kreativitas dan tanggung jawab. pertanyaan-pertanyaan arahan guru dapat merangsang

minatnya. Misalnya : dalam membuat minuman, secara tidak langsung anak telah

belajar tentang macam-macam zat, larutan dan campuran. Dalam menata kue, anak

belajar tentang bentuk-bentuk benda, seperti segitiga, lingkaran, persegi dan lainnya.

d. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan sesuai rumusan

Dilihat dari segi pemecahan masalah, tahapan ini merupakan tahapan yang

penting. Keberhasilan metode ini tergantung pada cara menangani langkah-langkah

kegiatan secara tuntas.

e. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan dan tema, penilaian dapat digunakan teknik observasi.

Yang dirancang untuk diobservasi adalah kualitas peningkatan ketrampilan dalam

menyiapkan kegiatan, peningkatan ketrampilan dalam bekerjasama, pengembangan

kreativitas dan tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

Agar tujuan pembelajaran tercapai, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(1) kegiatan pembelajaran bersumber dari pengalaman anak sehari-hari, (2) kegiatan

merupakan kegiatan yang kompleks dan penanganannya memerlukan kerjasama dengan

orang lain, (3) kegiatan membantu mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar,

dan (4) kegiatan dapat menantang anak dalm perkembangan fisik dan menimbulkan

kepuasan masing-masing anak.

f. Pelaksanaan

Secara ringkas dapat dibagi dalam : (1) kegiatan pra pengembangan yang

merupakan persiapan sebelum menggunakan metode ini, (2) kegiatan pengembangan

merupakan inti dari proses pembelajaran, (3) kegiatan penutup.

g. Penilaian kegiatan bagi anak TK

Penilaian kegiatan proyek merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan

kegiatan pemberian pengalaman belajar. Tanpa adanya penilaian, guru tidak dapat

mengetahui apakah mengetahui apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak. Harapan

yang ingin dicapai dengan penggunaan metode ini adalah :

1. Anak dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

Page 9: ketamansiswaan

2. Anak dapat menyelesaikan tanggung jawab secara tuntas.

3. Anak dapat berkerja sama dengan orang lain.

4. Anak dapat menyelesaikan bagian pekerjaannya.

Berdasarkan hasil kerja anak dalam kelompoknya, guru dapat menarik

kesimpulan, apakah kegiatan dengan metode itu tujuannya tercapai atau tidak. Berdasarkan

pada kesimpulan tersebut selanjutnya guru dapat mengevaluasi pembelajarannya.

BAB III

Page 10: ketamansiswaan

PENUTUP

I. Kesimpulan

Pendidikan usia dini dapat mengembangkan tanggung jawab,

mengembangkan etos kerja, serta mengembangkan kreatifitas. Karena

pendidikan usia dini merupakan metode pemecahan masalah, maka

pengembangan kemampuan berfikir dapat dilatih dengan metode ini yang

selaras dengan salah satu tujuan pendidikan bagi anak TK yaitu memberi

pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berfikir.

Disamping itu pendidikan usia dini juga bermangfaat dalam

mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam

kelompok, yang dapat menimbulkan kecenderungan berfikir.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: ketamansiswaan

Bossing, Nelson L. 1952. Teaching and Secondary School 3 th. Ed. Boston : Hougton

Miftflin Company.

Buchler, RF & Snowman, J. 1993. Psychology Applied to Teaching (7 th ed). Toronto :

Hougton Mifllin Company.

Depdikbud. 1994. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. GBPKB. Jakarta :

Depdikbud.

ES. Sri Mulyani. 2003. Pendidikan Lingkungan di SD dengan Pendekatan Partisipasif dan

Permodelan Untuk Menumbuhkan Perilaku Ramah Lingkungan. Orasi Ilmiah

Pengukuran Guru Besar.

Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

1990. Jakarta : Diperbanyak Oleh PT. Armas Duta Jaya