Upload
nguyenthien
View
338
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
KESUSASTRAAN JEPANG
ZAMAN PERTENGAHAN
(KAMAKURA-AZUCHI-MOMOYAMA)
PEMBAGIAN MENURUT ZAMAN
Masa Awal
140 tahun Masa Akhir
270 tahun
Sejak kaisar Genkoo –Kamakura Bakufu runtuh
• Zaman Shinkokin (新古今)
• Aliran agama baru ; Joodooshu, Nichirenshuu, Zenshuu esei/dongeng tersendiri
Zaman Nanbokucho, Muromachi, Azuchi Momoyama
• Sastra seniman-samurai-rakyat
• Drama Noh
• Drama Kyoogen sebagai efek perang
KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN
Kelompok sastra Judul Buku Penyair
Pantun Waka Shinkokinshuu Fujiwara Teika
Gyokuyooshuu Fujiwara Ietaka
Fuugashuu Kyoogoku Tamegane
Shinyooshuu Soora Shinno
Pantun Renga Tsukubashuu Nijoo Yoshimoto
Shinsen
Tsukubashuu
Soozei Shinkei
Haikai Renga - Arakita Moritake
Kanshibun Gozan Bungaku
Kayoo Enkyoku
Wasan
Kouta
KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN
Kelompok sastra Judul Buku Penyair
Monogatari Matsura no Miya
monogatari
Sumiyoshi Monogatari
Mumyoo Zooshi
Rekishi Monogatari Mizukagami
Masukagami
Shiron Gukanshoo
Jinno Shootooki
Gunki Monogatari Hoogen monogatari
Heike Monogatari
Soga monogatari
Taiheiki
Gikeiki
Heiji Monogatari
KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN Kelompok sastra Judul Buku Penyair
Setsuwa Ujishuui monogatari Fujiwara Teika
Shasekishuu Fujiwara Ietaka
Otogizooshi Bunshoo Zooshi Kyoogoku Tamegane
Hachi Kazuki Soora Shinno
Zuihitsu Hoojooki Nijoo Yoshimoto
tsurezuregusa Soozei Shinkei
Nikki Kenreimonin Ukyoo no
daibu
Arakita Moritake
Kikoo Kaidooki, Tookan Kiko
Drama Noh (Yookyoku)
Kyoogen
Koowakamai
- Kannami
Zeami
Zenchiku
WAKA & RENGA
Awal Zaman Kamakura adalah masa keemasan bagi
penyair pantun roppyakuban utaawase &
sengohyakuban utaawase
Shinkokinshuu adalah kumpulan pantun terpilih yang
diperintahkan kaisar Gotoba kepada Minamoto
Michitomo, Fujiwara Ariie, Fujiwara Teika, Fujiwara
Ietaka, Fujiwara Masatsune, Jakuren, terdiri dari 20
jilid dan 2000 pantun
Memiliki gaya Yugen (abstrak & halus) dan ushin
(mendekati realisme)
Honkadori : Menggubah pantun lama jadi pantun
baru dengan bumbu suasana kesegaran
FUJIWARA TEIKA Fujiwara Teika meninggalkan
catatan harian dalam Kanbun yang berjudul Meigekki
Dari buku harian ini diketahui sifatnya yang egois, berambisi tinggi, cepat marah & tidak tenang
Gaya khasnya adalah Ushin, melukiskan kegairahan dengan rangkaian kata yang halus tapi semua hanya khayalan
Ia menulis juga teori pantun, dan buku penelitian ttg Genji Monogatari
Buku yang memuat pantun gubahannya adalah Shuuigusoo
CONTOH PANTUN BUATAN FUJIWARA
TEIKA
Haru no yo no
Yume no ukihashi
Todae Shite
Mine ni Wakaruru
Yokogumo no sora
Tamayura no
Tsuyu mo namida mo
Todomarazu
Nakihito Kouru
Yado no Akikaze
Satu pagi musim semi
Ketika aku menengadah ke langit
Setelah terbangun dari mimpi hampa
Gumpalan awan memanjang
Menjauhi gunung tenang melayang
Ketika Aku menangis rindu
Rindu ibuku yang telah tiada
Angin musim gugur bertiup melaju
Menggugurkan embun di daun rumput
Lenyap senyap entah kemana
FUJIWARA IETAKA Ikusato ka
Tsuki no hikari mo
Niou Ramu
Ume saku yama no
Mine no haru kaze
Angin musim semi
bertiup membawa
keharuman
Bunga Ume di lereng gunung
Dan menyebar ke desa-desa
Nan bermandikan cahaya
bulan
Penyair satu ini memiliki
sifat baik, ramah & terus
terang. Ciri khas
pantunnya adalah nyata &
terus terang, memberikan
harapan.
PANTUN DARI PENYAIR WANITA
Shikishi Naishinno (putri kaisar)
Tama no o yo
Taenaba taene
Nagaraeba
Shinoburu koto no
Yowari mo zo suru
Daripada hidup tiada arti
Tiada cinta tiada cita
Biarlah hidupku berakhir
Biarlah aku pergi
Aku tak kuasa lagi
Kunaikyoo
Usuku koki
Nobe no midori no
Wakakusa ni
Ato made miuru
Yuki no mura kie
Kalau memandang ke padang rumput
Pada awal musim semi
Pucuk muda mulai tumbuh
Segar indah mempesona
Di sela-sela salju yang mencair
MINAMOTO NO SANETOMO : SEORANG
JENDRAL KE 3 KAMAKURA BAKUFU YANG
MENYUKAI MANYOOSHU.
Ooumi no
Iso no todoro ni
Yosuru nami
Warete Kudakete
Sakete Chirukamo
Ombak besar yang menerpa
Batu karang di pinggir pantai
Remuk redam berkeping-keping
Dan menjadi buih putih
Lenyap menghilang entah kemana
Hakoneji o
Waga koekureba
Izu no umi ya
Oki no kojima ni
Nami no yoru miyu
Setelah melalui jalan mendaki
Jalan di lereng gunung Hakone
Nun jauh di sana terbentang laut Izu
Dan ombak seakan kear-mengejar
Menuju pulau di tengah laut
PASCA SHINKOKINSHU
Setelah peristiwa Jookyu no Ran tahun 1221
(kudeta yang tidak berhasil oleh bekas kaisar
Gotoba ke pemerintahan Kamakura) Kaisar
Jookyuu memerintahkan Fujiwara Teika untuk
mengumpulkan pantun2 penting
Shinchokusen wakashuu
Shinchokusen wakashuu isinya lebih mendalam
dan gaya bahasanya mudah dimengerti
pengaruh bangsawan sudah mulai pudar
GYOKUYOOSHUU & FUGASHUU
Gyokuyooshuu adalah kumpulan pantun yang disusun Kyoogoku Tamekane, atas perintah kaisar Fushimi
Fuugashuu adalah kumpulan pantun karangan kaisar Hanasono yang belajar dari Tamekane
Eda ni moru
Asahi no kage
Sukunaki ni
Suzushisa fukaki
Take no oku kana
Cahaya matahari pagi
Yang merembes hanya sedikit
Membuat sangat sejuk
Bila berada
Di hutan bambu ini
SHOOTETSU
Ketika zaman Muromachi, pantun Waka mengalami kemunduran. Hanya beberapa penyair yang menonjol yakni Imagawa Ryooshun, Shinkei & Shootetsu. Shootetsu adalah sekretaris kuil Toofukuji, ia berbakat membuat pantun romantik. Selama hidupnya ia berhasil membuat 40.000 pantun
Ikusato no
Hanadori no ne mo
Kasumu hi no
Hikari no uchi ni
Komoru haru kana
Suasana desa musim semi
Matahari lembut bersinar
Bunga membuka kuncupnya
Menyambut burung berkicau
Dalam kedamaian
KEPOPULERAN RENGA
Sejak zaman Nanbokucho, pantun renga menjadi
populer mengalahkan waka.
Renga adalah pantun 2 bait, bait pertama (5.7.5)
dibacakan oleh 1 orang, pantun ke dua (7.7) dibacakan
orang lain sebagai jawaban atas pantun pertama
terdiri dari 50 s.d 100 bait, sehingga renga harus
dilakukan berkelompok
Renga menjadi populer mungkin ada hubungannya
dengan pola pemikiran yang berdasarkan keinginan
berkelompok dan membebaskan diri dari keadaan
masa lalu maupun masa datang.
PENULIS RENGA Nijoo Yoshimoto
Seorang politikus pada dinasti Hokuchoo tapi ia belajar sastra klasik. Ia mengumpulkan penyair Jige (penyair kelas rendah) untuk membuat renga. Thn 1356 mereka menerbitkan kumpulan renga berjudul tsukubashuu.
Shinkei
Shinkei belajar waka dari shotetsu lalu mengkhususkan diri menulis renga. Cirik hasnya dalam karya sasamegoto memadukan waka, renga dan butsudoo (ajaran Budha)
Soogi
Ketika masa Onin no Ran (1467-1477) muncul Soogi yang berguru pada Shinkei. Ia yang membawa Renga ke puncak keemasan, dan berhasil menyusun kumpulan renga Shinsen Tsukubashuu. Soogi sendiri adalah sastrawan pengembara
Satomura Jooho
Meneruskan renga dari zaman Azuchi Momoyama hingga ke zaman Edo
Yuki nagara yamamoto kasumu yuube kana (soogi)
Di puncak gunung masih terlihat salju tapi di kaki gunung samar2 sudah terlihat datangnya musim semi
Yuku mizu tooku yume niou sato (Shoohaku)
Di kaki gunung mengalir sungai ke tempat jauh, di desa di pinggirnya tercium wangi bunga plum
Kawakaze ni hitomura yanagi haru miete (Soochoo)
Melihat dedaunan pohon-pohon willow bergoyang di tiup angin di tepi sungai, terasalah musim semi sudah tiba
Fune sasu oto mo shiruki akegata (Soogi)
Kecipak dayung perahu yang berlayar di sungai di kala fajar menyingsing terdengar jelas sekali
Tsuki ya nao kiri wataru yo ni nokoruran (Shoohaku)
Namun pada malam berkabut yang akan segera menjadi terang itu, masih terlihat wajah sang rembulan
Shimo oku nohara aki wa kurekeri (Soocho)
Melihat di padang rumput turun embun yang membeku, terasalah sebentar lagi musim dingin akan tiba
Naku mushi no kokoro tomo naku kusa karete (Soogi)
Tanpa menghiraukan jeritan serangga, rumputpun mengering satu demi satu
Kakine wo toeba arawa naru michi (Shoohaku)
Bila berkunjung ke rumah teman, kita akan melalui jalan yang kotor karena rumput yang mengering
HAIKAI NO RENGA
Renga pada awalnya adalah permainan kata-kata
yang berasal dari waka, oleh karena itu awalnya
bersifat lucu dan bebas.
Namun lama kelamaan berkembang menjadi jenis
kesusastraan yang serius, pada masa ini penggemar
renga mulai mengadakan pertemuan untuk
membacakan renga yang disebut Haikai no renga
Pada akhir zaman Muromachi tokoh pelopor haikai
adalah Arakida Moritake dan yamazaki Sookan.
つづく
MONOGATARI Pada zaman ini masih ditulis hikayat2 yang meniru
Genji Monogatari yang bertujuan mengenang kembali
kehidupan istana, di antaranya adalah Sumiyoshi
Monogatari, Iwashimizu Monogatari, Matsuranomiya
Monogatari
Rekishi Monogatari “Mizukagami” (tentang kaisar
Jinmu sampai kaisar Ninmyuu sebanyak 54 generasi,
1500 tahun) dan “Masukagami” (tentang Kaisar
Gotoba sampai kembalinya Kaisar Godaigo dari
pengasingan, kisah 15 generasi dan slm 150 tahun)
ARGUMENTASI SEJARAH Buku argumentasi sejarah berjudul “Gukanshoo”, ditulis
oleh penyair bernama Jien.
Gukanshoo tidak sekedar catatan sejarah tapi juga berisi teori sejarah, dalam Gukanshoo juga mengajak memperhatikan pergerakan zaman dan membandingkannya dengan kondisi zaman yang sedang berlangsung untuk menentukan langkah di masa yang akan datang. Gukanshoo juga memakai bahasa rakyat sehingga mudah dipahami.
Buku lain, Jinnooshootooki ditulis oleh Kitabatake Chifusa, berisikan tentang bagian penting sejarah sejak sebelum Jinmuu Tenno s.d Gomurakami Tenno dgn bersumber ke agama Shintoo yang menerangkan bahwa Jepang merupakan negara istimewa . Buku ini juga menguraikan teori pemerintahan untuk kaisar yang masih muda.
GUNKI MONOGATARI
(CERITA PEPERANGAN)
Hoogen monogatari, Heiji monogatari, Heike monogatari, Heike monogatari, Soga monogatari dll. Yang paling menonjol adalah Heike monogatari
Ditulis oleh Yukinaga seorang bangsawan yang menjadi pendeta dan dibantu pendeta Budha yang buta bernama Shoobutsu untuk mempelajari langsung kehidupan samurai. (representasi kerjasama bangsawan dan seniman rakyat jelata)
Heike monogatari bercerita tentang klan Heike dari tokoh utama Taira no Kiyomori, dan anaknya Shigemori.
Dalam Heike Mngtr juga diterangkan 6 dunia menurut agama Budha (Rokudoo Rinne) yaitu surga (nirwana), dunia manusia, dunia setan yang selalu berperang, dunia binatang, dunia kelaparan dan Neraka.
Hoogen Monogatari
menceritakan pemberontakan Hoogen
Heiji Monogatari
menceritakan pemberontakan Heiji
Heikei Monogatari
menceritakan tentang peperangan
antara keluarga Taira dengan keluarga
Genji
menggunakan tampilan pandangan
mujokan
Taiheki/Sibu Kassenjoo, kumpulan dari Hoogen
Mngtr, Heiji Mngtr, Jookyuuki. Jookyuuki (kudeta
Godaigo thd pemerintah Kamakura)
Selesai ditulis 1371 oleh Kojima Hooshi. Bagiannya:
(1) berdirinya pemerintahan Godaigo, (2) kejadian
sampai meninggalnya Godaigo, (3) peristiwa sampai
pemerintahan Yoshimitsu
Gaya bhs yg digunakan campuran Cina dan Jepang,
kurang luwes, kurang puitis.
Eiyuu Denki Monogatari (biografi para pahlawan),
mis. kepahlawanan Soga bersaudara (Soga
Monogatari), dan Minamoto Yoshitsune (Gikeiki)
Soga Mngtr ttg balas dendam yg dijiwai semangat
samurai Kanto & dibumbui ajaran Budha. Gikeiki
menonjolkan perasaan belas-kasihan manusia &
masa kanak-kanak sampai masa tua Yoshitsune
OTOGIZOOSHI (SEJENIS DONGENG) Dongeng yang dipengaruhi oleh cerita perang yang
tidak diketahui siapa pengarangnya, berjumlah sekitar 400-500.
Otogi adalah sesuatu yang dapat menjadi pasangan (cerita yang menyenangkan dan membuat rileks pembaca), memuat gambar berwarna.
Isinya bermacam-macam ; cerita roman, cerita perang, cerita kepahlawanan, tentang pendeta, dongeng pertapa, dongeng ttg hub, dewa agama shintoo dan Budha (Kumano no Honji), dongeng ttg flora & fauna yang dilukiskan spti manusia, ada juga yang bersumber dari dongeng rakyat spt Issunbooshi, Hachikazuki dll.
ZUIHITSU, NIKKI, KIKOU Essei dan catatan harian di zaman Heian ditulis oleh
wanita, tp di zaman pertengahan ditulis pertapa pria.
Contohnya adalah esei Hoojooki yang ditulis Kamo no
Choomei (pendeta shintoo)
Tsurezuregusa adalah esei yang ditulis Yamada
Kenko. Terdiri dari 243 bab ttg nostalgia zaman kuno,
bagaimana menghadapi kehidupan. Tsurezuregusa
setara dengan Makura no Sooshi.
Karena Kamakura dibuat menjadi pusat
pemerintahan, pusat politik ada 2 yakni Kyoto dan
Kamakura, yang banyak dikunjungi pelancong dan
menimbulkan Kikoo (catatan perjalanan).
Hoojooki
Air sungai selalu mengalir
tetapi airnya akan
berbeda.Buih-buih air itu
pecah lalu mengalir,
kemudian timbul lagi yang
baru dan tidak ada yang
bertahan lama. Manusia
dan segalanya dalam
dunia ini tak ubahnya
seperti air dan buih, tiada
yang kekal.
Tsurezure gusa
Di kala senggang dan
santai, sehari suntuk
menghadapi batu tulis,
semua yang terbayang
dalam hatiku, langsung
kutulis kadangkala
kuhapus, tetapi semua
yang kutulis itu
membingungkan diriku
sendiri
HOOGO DAN KANBUNGAKU
Hogo adalah essei tentang teori agama Budha
yang ditulis dengan katakana. Buku tersebut
dimaksudkan untuk memberikan penerangan
ajaran agama Budha secara sederhana.
Beberapa yang terkenal Kurotani shoonen
Gotooroku, Matsutoosho, Shooboogenzoo dll.
Kanbungaku atau kesusastraan Cina populer
lagi sejak masuknya sekte Zenshuu ke Jepang.
Pendeta Budha dari kedua negara saling
berkunjung sehingga Kanbungaku muncul lagi,
terutama setelah dapat dukungan dari Jendral
Ashikaga Yoshimitsu.
NOH/NOOGAKU (能楽)
Panggung Noh
DRAMA NOH Noh adalah sejenis drama yang terdiri dari Utai
(cerita dlm gaya syair), hayashi (musik yang
mengiringi utai), shosa (tarian atau lakon yang
dipertunjukkan).
Pada akhir zaman Nanbokucho dan awal Muromachi,
muncul tokoh bernama Kannami dan anaknya Zeami
yang menciptakan drama noh sarugaku.
Pantun/syair yang dibawakan saat pementasan
disebut Yookyoku
Yookyoku (skenario drama noh) kira-kira berjumlah
240 buah, yang terbagi jadi 5 babak
Babak I , Wakinoh ; cerita ttg dewa-dewa/upacara
syukur
Babak II, Shuramono ; Cerita ttg samurai yang telah
meninggal di medan perang
Babak III, Kazuramono ; Cerita ttg roh wanita /
wanita sbg tokohnya
Babak IV, Genzaimono ; Cerita ttg kejadian pada
zaman tsb
Babak V, Kirinoh ; Cerita ttg setan/binatang buas
Kelima pembabakan kadang disingkat menjadi babak
Shin (dewa), babak nan (laki-laki), babak nyo
(perempuan), Babak Kyoo (gila), dan babak Ki (setan)
DENAH PANGGUNG NOH
Teater noh disebut noh gakusho, luas panggung
5.5 m
Hashigakari : Lorong berbentuk jembatan yang
menghubungkan panggung dengan tempat
keluar masuk pemain
Atoza : Tempat duduk pembantu shite di
belakang panggung
Jiutaza : Tempat duduk penyanyi pengiring
Kagami no ma : ruang make up
Kiridoguchi : Tempat keluar masuknya pemain
Metsuke Bashira : tiang penunjang panggung
yang berhadapan dgn penonton (tokoh utama
sebelum mulai, berdiri di depan tiang dgn
khusyuk)
Ichino Matsu : cemara 1
Nino matsu : cemara 2
Sanno matsu : cemara 3
Shirasu : batu putih kecil yg ditebarkan di
sekitar panggung
PEMAIN-PEMAIN DALAM NOH
Shite
Waki
Jiutai
Hayashi-kata
Kooken
SHITE (仕手, シテ)
Dalam pertunjukan shite muncul sebagai manusia pada awalnya kemudian menjadi hantu.
Peran yang pertama dikenal dengan maeshite dan peran berikutnya disebut nochishite.
Shitetsure (仕手連れ, シテヅレ) pendamping shite
WAKI (脇, ワキ)
Waki (脇, ワキ) bertugas sebagai partner dari shite.
Wakitsure (脇連れ, ワキヅレ) atau Waki-tsure adalah pendamping waki
JIUTAI (地謡)
Jiutai (地謡) adalah paduan suara, biasanya terdiri dari enam sampai delapan orang.
HAYASHI-KATA
(囃子方)
Hayashi-kata (noh musisi).
Kiri ke kanan:
1. taiko,
2. ōtsuzumi
(hip drum),
3.kotsuzumi
(shoulder drum),
4. flute.
1 2 3 4
KŌKEN (後見)
Kōken (後見) bertugas sebagai penanggung jawab panggung, biasanya terdiri satu sampai tiga orang.
Peran leluhur, pembedaan di
rambutnya, biasanya dlm peran waki-noh (dewa2) /shura noh
(ksatria), roh yg bangkit
Peran sbg iblis, dibagi 2, tobide (iblis) & Beshimi
(monster) spt tengu
Peran orang tua, dlm noh yg dimainkan di
tahun baru,
Topeng paling sering dipakai dlm noh, pembagian sesuai umur ; waka-onna, shakumi, uba, rojo
Topeng pria sesuai peran sosial (prajurit, bangsawan dsbnya)
Topeng peran roh orang mati, hantu pria
: ayakashi, kawazu, yase-otoko, hannya. Hantu perempuan :yamanba, deigan.
TOPENG NOH (面)
Kobeshimi
kawasu
shishiguchi
ootobide
deigan
hannya
KOSTUM NOH
KETERANGAN:
1 天冠(てんかん) 2 鬘帯(かつらおび) 3 面(おもて) 4 天冠の紐(ひも) 5 長絹(ちょうけん) 6 長絹の胸紐(むなひも) 7 長絹の小露(こつゆ) 8 長絹の袖露(そでつゆ) 9 腰巻(こしまき)[打掛の上半身を脱いで腰にまとった状態] 10 着附(きつけ) 11 鬘扇(かつらおうぎ)[中啓]
KOSTUM (SHOZOKU)
Terbagi dalam 7 kategori
Kahatsu (bagian di kepala) : kazura (wig),
Kaburi-mono (yang dipakai di kepala): eboshi (hat), tengan (headdress), etc.
Uwagi (baju tambahan kimono): nōshi (imperial robe), kariginu (jubah pemburu), happi (festival coat), chōken (syal luar), maiginu (selendang penari), etc.
Kitsuke (kimono lengan pendek dipakai di bawah kimono): surihaku, nuihaku, noshime, etc.
Uwagi / Kitsuke (kimono luar): karaori (exquisite women’s kimono), atsuita (exquisite male kimono), etc.
Hakama (celana longgar ala jepang: ōkuchi (large warrior hakama), hangiri(lit. half-cut hakama), sashinuki, nagabakama (lit. long hakama), etc.
Aksesoris lain: kazura-obi, koshi-obi, koshi-himo, etc.
KYOOGEN (狂言)
Kyoogen adalah sejenis lawak yang dipentaskan di
tengah pertunjukan noh, yaitu antara babak satu dan
lainnya
Kyoogen menitikberatkan pada dialog dan gerak
Berbeda dengan noh yang khidmat dan simbolik,
Kyoogen lebih jenaka
Kyoogen berjumlah 300 lebih, terbagi menjadi kyoogen
selamatan (waki kyoogen), kyoogen ttg daimyo
(daimyomono), dll.
Kyoogen tidak menggambarkan manusia zaman dulu
tapi manusia pada zaman tsb, menonjolkan rakyat
jelatanya
Unsur yang mendukung: kabu (tarian), monomane
(meniru), share (kejenakaan), mondo (dialog)
PERBEDAAN NOH DG KYOOGEN
歌(うた)Nyanyian 科白(せりふ) Kata-
kata
舞(まい)Tarian 仕草(しぐさ) Action
悲劇(ひげき)Tragedi 喜劇(きげき) Komedi
能 狂言
どうぞチェックしてください!
http://www.the-noh.com/
KOOWAKAMAI (幸若舞)
Kowakamai adalah seni tari pada zaman Muromachi
setelah adanya Noh, dipelopori anak samurai bernama
Kowaka Maru.
Tariannya bersahaja dan poinnya adalah lagu
pengiring yang mengisahkan tentang para samurai
Secara keseluruhan ceritanya ttg perang
berkepanjangan, tapi tarian ini disukai samurai
karena isinya bersifat kemiliteran
ENKYOKU & WASAN
Nyanyian rakyat populer zaman kamakura
yaitu Enkyoku (sooka) dan Wasan.
Sooka dinyanyikan para samurai dan
bangsawan di pesta sambil memainkan
kipas
Wasan adalah nyanyian untuk penyebaran
agama Budha sekte Joodookyuu