Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KESIAPAN GURU KELAS DALAM
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK
MENURUT KURIKULUM 2013 MI KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SERA KANIA SARI
NIM 11513007
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
iii
KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013
MI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SERA KANIA SARI
NIM 11513007
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vii
MOTTO
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Al-Insyiroh:7)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
(ArRahman : 13)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Ayahanda tercinta (Hasan Han) dan Ibunda (Umi Kholifah), serta
adikku (Adhi Wahyu Handika, Ainan Salsabila, Dina Rifiyana
Aslah), dan semua keluarga (Mas Puguh, Mbak Erni, Nurma,
Dyah, Bu Ning, Pak Udin).
Teman-teman konsentrasi IPS angkatan 2013
Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2013
Sahabat terbaik : Silvia , Risky, Citra, Nanik
Keluarga besar KKN Desa Pregolan
ix
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya puji dan
syukur yang senantiasa penulis hanturkan kepada Allah SWT. Segala limpahan
taufik dan hidayah serta inayahNya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dan
kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasullullah SAW. Keluarga, sahabat dan para pengikut
setianya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata dari jerih payah
penulis sendiri melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril
maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga, beserta
staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah
yang nyaman dan kondusif.
2. Ibu Peni Susapti M.Si selaku kaprogdi jurusan PGMI IAIN Salatiga.
3. Bapak Suwardi M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak dosen pembimbing skripsi Suwardi M.Pd yang tulus, ikhlas dan
senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
x
5. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesainya
skripsi ini.
6. Ayahanda tercinta (Hasan Han), Ibunda (Umi Kholifah) yang selalu tulus
dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis, serta semua pihak yang
telah membantu.
7. Kepala MI Se-Kota Salatiga beserta guru dan karyawan yang telah
berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan skripsi ini.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima
Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat amalan balasan yang berlipat
ganda. Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi
wacana keilmuan baru bagi para pembaca. Dan sebagai manusia penulis
menyadari banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca
sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 31 Juli 2017
Penulis
Sera Kania Sari
xi
ABSTRAK
Kania Sari, Sera. 2017. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran
Tematik Menurut Kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2017.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Suwardi, M.Pd
Kata kunci : Kesiapan; Pembelajaran Tematik; Kurikulum 2013
Penelitian ini membahas tentang kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2017.
Kajian ini dilatar belakangi oleh banyaknya sekolah yang belum melaksanakan
dan belum siap melaksanakan pembelajaran tematik kurikulum 20133. Rumusan
masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah kesiapan
guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI
Kota Salatiga?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peniliti menggunakan
pendekatan kuantitatif. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan
yang dilaksanakan di MI Kota Salatiga. Sampel yang penulis gunakan adalah guru
yang berjumlah 50 guru. Data-data dalam penelitian ini penulis dapatkan dengan
metode angket. Semua data dianalisis dengan analisis pendahuluan, uji hipotesis
dan analisis lanjut.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka
diperoleh jawaban bahwa: (1) Guru yang siap melaksanakan kurikulum 2013 MI
Se-kota Salatiga tergolong sangat baik (A), dengan prosentase 48% pada interval
(46-60) dengan jumlah frekuensi 24 dari 50 reponden (2) Guru yang siap
melaksanakan kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga tergolong baik(B), dengan
prosentase 52% pada interval (31-45) dengan jumlah frekuensi 26 dari 50
reponden (3) Guru yang siap melaksanakan kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga
tergolong cukup (C), dengan prosentase 0% pada interval (16-30) dengan jumlah
frekuensi 0 dari 50 reponden (4) Guru yang belum siap melaksanakan kurikulum
2013 tergolong kurang (D), dengan prosentase 0% pada interval (0-15) dengan
jumlah frekuensi 0 dari 50 responden.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL... ................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO... ............................................................................................ ii
JUDUL ....................................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................................. vi
MOTTO...................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... xiv
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6
D. Hipotesis ......................................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 6
F. Definisi Operasional ....................................................................................... 7
G. Metode Penelitian
xiii
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ..................................................... 10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................... 10
3. Populasi dan Sampel ................................................................................ 11
4. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 12
5. Instrumen Penelitian ................................................................................. 13
6. Metode analisis data ................................................................................. 19
H. Sistematika Penulisan..................................................................................... 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Kesiapan ........................................................................... 21
2. Pengertian Pembelajaran Tematik...................................................... 21
3. Landasan Pembelajaran Tematik ....................................................... 23
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................................. 25
5. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik ............................................... 26
6. Kesiapan Guru Merencanakan Pembelajaran Tematik ...................... 27
7. Kesiapan Guru Melaksanakan Pembelajaran Tematik ...................... 29
8. Kesiapan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Tematik ....................... 32
B. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013 ............................................................... 32
2. Pendekatan Kurikulum 2013 .............................................................. 35
xiv
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 39
2. Data Guru dan Siswa ................................................................................ 41
3. Daftar Responden ..................................................................................... 42
4. Kurikulum Sekolah .................................................................................. 46
B. Penyajian Data ............................................................................................... 47
BAB IV ANALISIS DATA
A. Data tentang kesiapan guru ...................................................................... 52
B. Analisis lanjut........................................................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 62
B. Saran ........................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 65
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Variabel Dan Instrumen .......................................................... 11
Tabel 2.1 Perbedaaan KTSP dan Kurikulum 2013 .......................................... 34
Tabel 3.1 Daftar Guru Yang Diberi Angket..................................................... 43
Tabel 3.2 Jawaban Angket Variabel Kesiapan Guru ....................................... 48
Tabel 3.3 Skor Jawaban Variabel Kesiapan Guru ........................................... 50
Tabel 4.1 Hasil Skor Variabel Kesiapan Guru ................................................. 53
Tabel 4.2 Interval Kesiapan Guru .................................................................... 57
Tabel 4.3 Nilai Nominasi Kesiapan Guru ........................................................ 57
Tabel 4.4 Nilai Prosentase Kesiapan Guru ...................................................... 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket .................................................................................... 67
Lampiran 2 Lembar konsultasi skripsi ....................................................... 74
Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing ........................................................ 75
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................... 76
Lampiran 6 Surat Keterangan dari Obyek Penelitian ................................ 82
Lampiran 7 Satuan Kredit Kerja (SKK) ..................................................... 88
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup ............................................................. 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pasal 31 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat
pendidikan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, terdapat tiga jalur
pendidikan yang dapat diterapkan, yaitu pendidikan formal, informal, dan
non-formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang bertingkat dan
sistematis dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi.
Sedangkan pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang
usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari di lingkungan
sosialnya. Pendidikan nonformal sendiri merupakan pendidikan diluar
pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.
Pendidikan merupakan tolak ukur dalam status sosial. Hal ini terjadi
karena pendidikan dapat mempengaruhi, merubah, bahkan mengembangkan
pandangan, sikap, dan keterampilan hidup seseorang, pendidikan juga dapat
menentukan kemajuan sebuah negara. Pendidikan juga menentukan masa
depan bangsa Indonesia. Masa depan bangsa Indonesia terletak pada tangan
generasi muda. Mutu bangsa ini kemudian hari akan bergantung pada
pendidikan yang mereka dapat terutama melalui pendidikan formal yang
mereka terima di sekolah. Apa yang akan dicapai di sekolah ditentukan oleh
kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Maka dapat dipahami bahwa
2
kurikulum adalah alat pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan
pendidikan negara. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat, akan sulit untuk
mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dicita-citakan oleh sebuah
lembaga pendidikan, baik formal, informal maupun non formal(Nasution,
1984 : 5).
Kurikulum sebagai salah satu komponen sangat diperlukan sebagi
pedoman pengajaran. Kurikulum berkaitan erat dengan mutu pendidikan,
walaupun kurikulum bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi mutu
pendidikan (Kwartolo, 2002: 107). Kurikulum sudah semestinya dirancang
sesuai dengan kebutuhan saat ini. Setiap lima tahun sekali, Indonesia
mengganti kurikulum untu menjawab permasalahan kurikulum dan
menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP
dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global (Kemendikbud : 2012).
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang saat ini digencarkan sebagai
pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
adalah suatu pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi
peserta didik, yang bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia
yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara negara yang demokratis, dan
bertanggung jawab (Kemendikbud: 2013).
3
Permendikbud No. 160 tahun 2014 menyatakan pemberlakuan kurikulum
tahun 2006 dan 2013 bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah yang
melaksanakan kurikulum 2013 sejak semester pertama 2014/2015 dan kembali
melaksanakan kurikulum satuan pendidikan mulai semester kedua. Bagi
sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester
diharapkan tetap melanjutkan sebagai sekolah percontohan dan
pengembangan kurikulum 2013.
Pada saat kurikulum 2013 diberhentikan karena adanya beberapa alasan
dari pemerintah yang meliputi kurangnya perencanaan, persiapan, dan
penerapan pada kegiatan belajar mengajar kurikulum 2013. Penyelengaraan
kurikulum 2013 dianggap kurang maksimal karena dipengaruhi oleh persiapan
dan perencanaan yang kurang dan tergesa-gesa. Selain itu distributor buku
kurikulum 2013 yang sangat lambat menyebar keseluruh wilayah di Indonesia.
Tidak hanya itu saja, sistem pembelajaran pada kurikulum 2013 terlalu
menonjolkan pendidikan moral seperti pelajaran Agama, Bahasa Indonesia,
dan Sejarah serta sedikit menyampingkan pelajaran yang berbau sains.
Meskipun saat ini kurikulum 2013 diberhentikan dan sedang dievaluasi
oleh pemerintah dan nantinya juga akan kembali menerapkan kurikulum 2013
setelah evaluasi selesai. Kemendikbud menargetkan ada tahun 2018 semua
sekolah serentak melaksanakan kurikulum 2013. Kesiapan sekolah dalam
menerapkan kurikulum 2013 akan dilihat dari segi guru, peserta didik, sarana
prasarana, dan tentunya kepala sekolah. Sangat penting sekali mengetahui
kesiapan sekolah terutama guru dalam menerapkan pembelajaran
4
menggunakan kurikulum 2013, dengan tujuan agar pada saat proses
pembelajaran kurikulum 2013, sekolah sudah benar-benar siap dan mampu
menggunakan kurikulum 2013 dengan baik.
Madrasah Ibtidaiyah merupakan jenjang pendidikan dasar pada sekolah
formal di Indonesia setelah lulus sekolah taman kanak-kanak. Madrasah
ibtidaiyah ini layaknya seperti sekolah dasar. Namun, pada madrasah
ibtidaiyah ditambahi dengan penjabaran mata pelajaran pendidikan agama
islam. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Madrasah Ibtidaiyah di Salatiga yang saya observasi terletak
dibeberapa tempat yaitu Noborejo, Kumpulrejo, Gamol, Pulutan dan
Kutowinangun Kota Salatiga Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil observasi, Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Salatiga sudah
banyak yang menggunakan kurikulum 2013, walaupun masih ada yang belum
menggunakan kurikulum 2013 dan masih menggunakan kurikulum ktsp.
Walaupun sudah banyak yang menggunakan kurikulum 2013, ada beberapa
sekolah yang belum siap mengingat kurikulum 2013 masih dalam masa
percobaan akan tetapi pada tahun 2018 semua sekolah harus menggunakan
kurikulum tersebut. Madrasah Ibtidaiyah di Salatiga yang baru menerapkan
kurikulum 2013 masih kelas 1 dan kelas 4, namun juga sudah banyak sekolah
yang menerapkan kurikulum 2013 untuk semua kelas.
Kurikulum yang terbilang baru ini diterapkan dalam semua mata pelajaran.
Ketika pendidik sudah siap dengan adanya perubahan kurikulum namun
peserta didik dan guru sebagian belum siap untuk melaksanakan belajar
5
mengajar dengan pendekatan kurikulum 2013. Oleh karena itu pendidik
maupun peserta didik harus sama-sama siap dalam implementasi kurikulum
2013.
Kurikulum 2013 mengharuskan guru berperan optimal dalam
pembelajaran. Untuk menyiapkan guru ideal dalam pembelajaran kurikulum
2013 diperlukan pelatihan khusus untuk guru. Oleh karena itu guru diwajibkan
mengikuti pelatihan guru agar dengan mudah memahami pembelajaran
kurikulum 2013. Dalam implementasi kurikulum 2013, guru menjadi
perhatian yang sangat penting. Guru adalah seseorang yang berhadapan
dengan peserta didik secara langsung sehingga memberikan pengaruh
keberhasilan dalam pembelajaran. Tidak hanya berhenti di pelatihan, setelah
selesai pelatihan guru tetap harus didampingi, dibina serta tetap dalam
pengawasan agar pemahaman mereka terhadap kurikulum terus berlanjut
bahkan bisa berbagi dengan guru-guru lain.
Peneliti mempunyai suatu gagasan untuk melakukan penelitian yang
tujuannya untuk melihat atau memahami sejauh mana kesiapan guru dalam
melaksanakan kurikulum 2013 melalui penelitian yang berjudul
“ KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 MI
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
6
Bagaimana kesiapan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran
tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2016/2017?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan dari penelitian
ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui kesiapan guru dalam pembelajaran tematik menurut
kurikulum 2013 MI Kota Salatiga.
D. Hipotesis
Kesiapan guru dalam pembelajaran tematik sangat diperlukan karena guru
berhadapan langsung dengan peserta didik sehingga memberikan pengaruh
keberhasilan dalam pembelajaran.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan
mengenai kurikulum 2013 pada proses pembelajaran yang dilakukan
oleh seluruh komponen yang ada disekolah dalam menggunakan
kurikulum 2013.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini sebagai pengukur kesiapan belajar peserta didik
dalam berlakunya kurikulum 2013.
7
b. Bagi Guru
Sebagai strategi untuk meningkatkan kesiapan guru dalam
pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan masukan dan bahan
pertimbangan dalam rangka meningkatkan kesiapan sekolah dalam
melaksanakan kurikulum 2013.
F. Definisi Operasional
1. Kesiapan
Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan
dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk
mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006:419).
Menurut Dalyono (2005:52) kesiapan merupakan kemampuan
yang cukup baik fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga
yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental
berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan
suatu kegiatan.
Menurut Slameto (2010:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi
seseorang atau individu untuk memberi respon atau jawaban didalam
cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi.
Jadi, kesiapan guru adalah keseluruhan kondisi psikologis untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar
mengajar.
8
2. Implementasi Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan suatu progam pendidikan yang berisikan
berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogamkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-
norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 disebutkan
bahwa: “ Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan perngaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Dakir, 2004:3).
Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan
program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya, kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan, dan dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan
karakteristik peserta didik, baik pengembangan intelektual, emosional
serta fisiknya (Malik, 2008:237).
Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang di
desain untuk mengembangkan potensi peserta didik, yang bertujuan
untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat,
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman serta bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Pandangan ini menjadikan kurikulum 2013
9
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam
dan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan serta menjadi pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan dalam
pembelajaran kurikulum 2013(Hosnan, 2014: 34).
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan melaksanaan. Dalam melaksanakan
proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan. Akan tetapi,
bantuan guru saat ini harus semakin berkurang karena semakin
bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa
(Hosnan 2014 : 35).
G. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
mengenai faktor-faktor pendukung antara variabel, kemudian dianalisis
untuk menanamkan peranan antar variabel penelitian. Rancangan
penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian ini hanya mencari
10
pengaruh antar variabel X yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, pembelajaran tematik yaitu Y1 dan variabel Y2 yaitu
kurikulum 2013.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti kesiapan guru dalam
pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013. Penelitian ini meliputi 3
variabel, yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran (X),
pembelajaran tematik (Y1) dan kurikulum 2013 (Y2). Asumsi dari
penelitian ini adalah variabel X yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran terhadap Y1 pembelajaran tematik dan variabel Y2 yaitu
kurikulum 2013.
2. Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Kota Salatiga.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2017
sampai selesai.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2012 : 117).
11
Menurut Sukmadinata (2005: 250) kelompok besar dan
wilayah yang menjadi lingkup penelitian disebut populasi. Kelompok
besar tersebut bisa terdiri atas orang seperti guru, siswa, kepala sekolah
atau lembaga seperti sekolah, jurusan, fakultas, kantor, dinas,
direktorat, dsb, atau organisasi seperti komite sekolah, dewan sekolah,
organisasi guru, asosiasi profesi, dsb, atau bisa juga benda-benda
seperti bangunan sekolah, fasilitas belajar, buku-buku dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan populasi
adalah seluruh obyek dalam suatu batas tertentu yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Se-Kota Salatiga yang berjumlah 8 sekolahan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 118). Menurut
Sukmadinata (2005:252) pengambilan sampel merupakan suatu
proses pemilihan dan penetuan jenis sampel dan perhitungan
besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian.
Dari pengetian di atas dapat diambil kesimpulan sampel adalah
sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya dapat diukur dan
yang nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.
Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel
sebanyak 6 sekolah yang diambil adalah guru kelas yang
berjumlah 50 guru. Menurut Emzir (2008:41) sampel untuk studi
12
korelasinal dipilih dengan menggunakan metode sampling yang
dapat diterima dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel
minimal yang dapat diterima.
4. Metode Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan, observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses
biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2005:203).
b. Angket atau Kuisoner
Angket atau kuisoner merupakan satu teknik pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab
dengan responden). Instrumen dan alat pengumpulan datanya berisi
sejumlah pertanyaan yang harus direspon oleh responden
(Sukmadinata, 2005:218).
Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2012:199).
13
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpula bahwa
kuisioner atau angket adalah pengumpulan data dengan penyerahan
pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk
diisi atau dijawab.
5. Instrumen Penelitian
Emory, menyatakan pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.
Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat dinamakan
membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian
dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan
sebagai bentuk penelitian (Sugiyono, 2012:148)
14
Tabel I.I
Instrumen Penelitian
VARIABEL
INDIKATOR
INSTRUMEN
SKOR
3 2 1 0
Kesiapan
Guru
1. Kesiapan guru
dalam
merencanakan
pembelajaran
kurikulum 2013
1. Apakah Bapak/Ibu
Guru menyusun RPP
sesuai dengan kaidah
kurikulum 2013?
2. Apakah Bapak/Ibu
Guru membuat RPP
sebelum
melaksanakan
pembelajaran?
3. Apakah Bapak/Ibu
Guru merumuskan
tujuan pembelajaran
sesuai dengan tata
cara penyusunan RPP
kurikulum 2013?
4. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
mengalokasikan
waktu pembelajaran
sesuai dengan tata
cara penyusunan RPP
kurikulum 2013?
15
5. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
merumuskan materi
sesuai dengan
kurikulum 2013?
6. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
menentukan langkah-
langkah pembelajaran
sesuai dengan tata
cara penyusunan RPP
kurikulum 2013?
7. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
menentukan evaluasi
pembelajaran sesuai
dengan tata cara
penyusunan RPP
kurikulum 2013?
8. Apakah Bapak/Ibu
Guru
membuat/menyiapkan
media pembelajaran
sebelum
melaksanakan
pembelajaran?
9. Apakah Bapak/Ibu
Guru memilih media
16
pembelajaran sesuai
dengan materi
kurikulum 2013?
10. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
menentukan metode
pembelajaran sesuai
dengan materi dalam
RPP kurikulum 2013?
2. Kesiapan guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
kurikulum 2013
11. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
pembelajaran
menggunakan metode
pembelajaran yang
sesuai dengan materi?
12. Apakah Bapak/Ibu
Guru memperoleh
sumber belajar yang
sesuai dengan
kurikulum 2013?
14. 15. 16. 17.
17
13. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
menggunakan sumber
belajar sudah sesuai
dengan prosedur?
3. Kesiapan guru
dalam
mengevaluasi
pembelajaran
kurikulum 2013
14. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan
metode tertulis?
15. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan
metode lisan?
16. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan
metode pengamatan?
21. 22. 23. 24.
18
17. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan
metode evaluasi
penilaian sikap?
18. Apakah Bapak/Ibu
dalam melaksanakan
evaluasi pembelajaran
menggunakan metode
evaluasi penilaian
keterampilan?
19. Apakah Bapak/Ibu
Guru setelah
melaksanakan
evaluasi pembelajaran
langsung mengolah
hasil evaluasi
pembelajaran?
20. Apakah Bapak/Ibu
Guru setelah
mengolah hasil
19
evaluasi melaporkan
hasil evaluasi kepada
orang tua?
6. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik data
kuantitatif deskriptif. Analisis data deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi
dimana sampel diambil, mengenai data deskriptif peneliti perlu
memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya . jika peneliti mempunyai
data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari
ukuran frekuensi mutlak, frekuensi relatif (prosentase) atau mencari
mean, median dan modus (Arikunto 1993:363).
𝑃 =𝐹
N X 100%
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah Skor yang kurang
N : jumlah keseluruhan skor
20
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi, meliputi :
Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Kajian Pustaka berisi tentang kesiapan guru kelas 1 dalam
melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 yang terdiri
dari empat subbab. Subbab pertama berisi tentang manajemen berbasis
sekolah. Subbab kedua berisi tentang kurikulum 2013. Subbab ketiga
berisi pendekatan saintifik. Subbab keempat berisi tentang hubungan
kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik.
Bab III Hasil Penelitian, meliputi: Gambaran umum lokasi dan
subjek penelitian, penyajian data.
Bab IV Analisis Data, meliputi: Analisis deskriptif (tiap-tiap
variabel)
Bab V Penutup, meliputi : kesimpulan dan saran.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Kesiapan
Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan
dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk
mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006: 419).
Menurut Dalyono (2005:52) kesiapan merupakan kemampuan
yang cukup baik fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga
yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental
berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan
suatu kegiatan.
Menurut Slameto (2003:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi
seseorang atau individu untuk memberi respon atau jawaban didalam
cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi.
Jadi, kesiapan guru adalah keseluruhan kondisi psikologis untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar
mengajar.
2. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran
terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun
kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
22
keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik (Abdul Majid,
2014:80).
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, siswa
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya. Oleh
karena itu, pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar dengan melakukan sesuatu. Guru perlu mengemas atau
merancang penalaman belajar yang akan mempegaruhi kebermaknaan
belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-
unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta
memberikan keuntungan bagi siswa. (Munasik 2014 Vol. 15: 2)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan
berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema
tema tersebut diulas dan di elabolarasi dari berbagai sudut pandang
baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam,
humaniora maupun agama, sehingga memberikan pengalaman
bermakna bagi peserta didik. (Kadir dan Asrohah, 2014:9)
23
3. Landasan Pembelajaran Tematik
Menurut Abdul Majid (2014:87) landasan pembelajaran tematik
mencakup:
a. Landasan Filosofis
Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga
aliran filsafat yaitu: progresivme, kontruktivisme, dan humanisme.
Aliran progresivme memandang proses pembelajaran perlu
ditekankan padapembentukan kreativitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa (direct experiences) sebgai kunci dalam
pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah konstruksi
atau pembentukan manusia. Manusia mengkonstruksi
pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena,
pengalaman, dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan
bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang
berkembang secara terus-menerus. Keaktifan siswa yang
diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat siswa
dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang
dimilikinya.
24
b. Landasan psikologis
Pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi
perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi
pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal
bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan
kepada siswa dan bagaimana pula siswa tersebut mempelajarinya.
c. Landasan Yuridis
Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai
kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut
adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik dan setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
25
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Menurut Hosnan (2014: 366) sebagai suatu model
pembelajaran disekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal
ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberi kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik bisa memberikan pengalaman langsung
kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami
hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan pembelajaran tidak begitu
jelas karena fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa
sesuai dengan kurikulum.
26
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian
siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan limgkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan.
5. Prinsip Pembelajaran Tematik
Menurut Abdul Majid (2014:89) prinsip yang berkenaan
dengan pembelajaran tematik integatif sebagai berikut:
a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang
aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan
sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang
beragam dari beberapa mata pelajaran.
b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa
mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian,
materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara
bermakna.
27
c. Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan
kurikulum yang berlaku tapi sebaliknya pembelajaran tematik
harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan
pembelajaran yang ada dalam kurikulum.
d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema
selalu mempertimbangkan karakteristik siswa sepeti minat,
kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.
e. Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah
dipadukan.
6. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
a. Kesiapan dalam merencanakan
Persiapan guru ini harus dirancang dalam RPP (Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kaidah penulisan
RPP Kurikulum 2013 yang didalamnya berisi:
1) Identitas Sekolah:
a) Nama Madrasah
b) Kelas/Semester
c) Tema
d) Subtema
e) Pembelajaran
f) Fokus Pembelajaran
g) Alokasi Waktu
28
2) KI (Kompetensi Inti)
3) KD (Kompetensi Dasar)
4) Indikator
5) Tujuan Pembelajaran
6) Materi Pokok
7) Materi Pembelajaran
8) Metode Pembelajaran
9) Media Pembelajaran
10) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Penutup
11) Penilaian Hasil Pembelajaran:
a) Penilaian Keterampilan
b) Penilaian Kognitif
c) Penilaian Sikap
Kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran tematik yaitu:
1) Menyusun RPP sesuai dengan kaidah kurikulum 2013
2) Membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran
3) Merumuskan tujuan pembelajaran
4) Mengalokasikan waktu pelajaran
5) Menentukan evaluasi pembelajaran
6) Memilih media pembelajaran
29
7) Menentukan metode pembelajaran
b. Kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran tematik
Pada pelaksanaan belajar mengajar harus sesuai dengan RPP yang
ditulis dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan juga kegiatan
penutup:
1) Kegiatan Pendahuluan
Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran adalah yang pertama,
untuk menarik perhatian peserta didik yang dapat dilakukan
dengan cara seperti meyakinkan peserta didik bahwa materi
atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk
dirinya; melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi peserta
didik; dan melakukan interaksi yang menyenangkan. Kedua,
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yang dapat
dilakukan dengan cara membangun suasana akrab sehingga
peserta didik merasa dekat; menimbulkan rasa ingin tahu;
mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan
dilakukan dengan kebutuhan peserta didik. Ketiga, memberikan
acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara seperti
mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian
tujuan (Majid, 2014:129).
30
2) Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap tema
dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan
menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Selain
multimetode dan media, guru mulai menyajikan tema
pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan
berbagai strategi atau metode yang bervariasi. Bahkan, dalam
penyajian tema pembelajaran, guru juga bisa melakukan secara
kelompok kecil, individual, atau klasikal (Hajar, 2013:91).
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dapat diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari peserta didik serta keterkaitannya dengan
pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan
peserta didik serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (Majid, 2014:130)
Hajar (2013:92-93) menyebutkan hal pokok yang harus
dilakukan guru dalam kegiatan penutup diantaranya:
a) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dari
awal hingga akhir, baik dari jalannya pembelajaran,
31
kendala, maupun hal-hal yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
b) Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya,
kurang atau pun lebih, baik dalam bentuk angka-angka,
nilai, maupun pandangan guru secara lisan.
c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengomentari seputar pembelajaran tematik yang telah
dilakukan bersama, mengungkapkan segala keluhannya,
atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
pembelajaran yang baru saja dilakukan.
d) Memberi nasihat dan pesan moral kepada peserta didik,
bukan hanya yang berkaitan dengan tema pembelajaran,
tetapi juga hal lain yang dianggap penting, seperti anjuran
rajin belajar, nasihat menjadi anak yang baik, rajin
menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan
lain sebagainya.
Kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran
tematik adalah
1) Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi
2) Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan
kurikulum 2013
32
3) Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan
prosedur
4) Menyiapkan media pembelajaran
c. Kesiapan Guru Dalam Mengevaluasi Pembelajaran
Pada pengevaluasi juga sesuai dengan RPP yang telah guru tulis
dari penilaian psikomotor atau ketrampilan siswa, sikap atau
afektif siswa sampai kognitif atau kecerdasan siswa, tidak boleh
melenceng dari RPP yang telah dibuat sebelumnya (Hajar,
2013:267).
Kesiapan guru dalam mengevaluasi pembelajaran yaitu:
1) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode tertulis
2) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode lisan
3) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode
pengamatan
4) Penilaian sikap, keterampilan, dan pengamatan
5) Mengolah hasil evaluasi pembelajaran.
B. Kurikulum 2013
1. Pengertian kurikulum 2013
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman
atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar (Nana
Syaodih, 2009:5). Hamalik (2008:44) menyatakan bahwa
kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh
lembaga pendidikan(sekolah) bagi siswa. Menurut Undang-undang
33
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum merupakan suatu perencanaan yangmemuat isi dan
bahan pelajaran, cara, metode atau strategi pembelajaran dan juga
merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang
didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan
untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat,
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan
bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun pelajaran
2013/2014 secara bertahap (Kemendibud:2013). Menurut Hasan
(2013:50) perkembangan kurikulum 2013 didasari oleh BNSP
2010 dan adanya pendidikan karakter serta kewirausahaan.
Kurikulum 2013 juga menuntut siswa untuk bisa
mengamati, aktif dalam bertanya, mencoba dan mengeksplorasi
tema pembelajaran. Untuk hal ini guru dituntut untuk menciptakan
pengajaran yang inovatif dan aplikatif, yang melibatkan siswa
secara langsung dalam pembelajaran, sebagai pusat pembelajaran
34
Tabel 2.1
Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013
No. KTSP Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi Kelulusan
diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2. Standar Isi dirumuskan
berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang
dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melaui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3. Pemisahan antara mata
pelajaran pembentuk sikap,
pembentuk keterampilan, dan
pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari
mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yan ingin dicapai
5. Mata pelajaran lepas satu
dengan yang lain, seperti
sekumpulan mata pelajaran
terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
35
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis
proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
(observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas
peserta didik. (Sariono Vol 3: 6).
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI)
yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Berikut adalah isi dari
Kompetensi Inti:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
2. Pendekatan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, menurut
M. Lazim (2013: 1), pendekatan saintifik didefinisikan sebagai
berikut: Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstrukkonsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskanmasalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkandata dengan berbagai teknik, menganalisis data,
36
menarikkesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”.
a) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah
peserta didik senang dan tertangtang dan mudah
pelaksanaannya.
b) Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan
perhatian peserta didik.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk
aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari
dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan membeikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas subtansi pembelajaran yang
diberikan.
37
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam
berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi
jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam
berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik kesimpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling
memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan
cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang
tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan
membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.
c) Menalar / Mengasosiasi
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis
atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
38
d) Mencoba
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan
untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu
sikap, keterampilan, pengetahuan.
e) Membentuk Jejaring/Kolaboratif
Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi
dengan empati, saling menghormati, dan menerima
kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik
pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek
aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu
mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan
pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah
terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan
dengan pembelajaran tradisional.
39
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Lokasi Penelitian
a. MI Ma’arif Pulutan
1) Nama Madrasah : MI Ma’arif Pulutan
2) Alamat Madrasah : Jl. Dipomenggolo No. 25
Pulutan Rt. 01 Rw. 04
3) Kecamatan : Sidorejo
4) Kota : Salatiga
5) Provinsi : Jawa Tengah
6) NSM : 111233730002
7) Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
8) Tahun Didirikan : 1956
9) Status Tanah : Wakaf
10) Nomor Kepemilikan : No. 11.07.06.07.1.00123 &
No. 11.03.14.01.1.0000
11) Luas Tanah : 1.593 M2 (tanah lain milik
Yayasan dan sudah bersertifikat wakaf seluas 2609 M2)
12) Luas Bangunan : 357 M2
40
b. MI Kumpulrejo 02
1) Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
2) NSS : 111233730007
3) NPSN : 203284934
4) Nama Dusun : Ngeronggo
5) Kelurahan : Kumpulrejo
6) Kecamatan : Argomulyo
7) Kota : Salatiga
c. MI Kumpulrejo 01
1) Nama Sekolah : MI Al Mahmud Kumpulrejo
2) NSS :
3) NPSN :
4) Nama Dusun : Promasan
5) Kelurahan : Kumpulrejo
6) Kecamatan : Argomulyo
7) Kota : Salatiga
d. MIN Salatiga
1) Nama Sekolah : MIN Kecandran Salatiga
2) NSS :
3) NPSN : 20328489
4) Nama Dusun : Gamol Kecandran
5) Kecamatan : Sidomukti
41
6) Kota : Salatiga
e. MI Noborejo
1) Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
2) NSS : 111233730001
3) NPSN : 60713828
4) Nama Dusun : Noborejo
5) Kelurahan : Noborejo
6) Kecamatan : Argomulyo
7) Kota : Salatiga
f. MI Ma’arif Canden
1) Nama Sekolah : MI Ma’arif Canden
2) NSS :
3) NPSN :
4) Alamat : Jl. Nusantara 1, Canden
Kutowinangun
5) Kota : Salatiga
2. Data Guru dan Siswa
a. MI Ma’arif Pulutan
MI Pulutan Salatiga terdapat 26 guru ,1 kepala sekolah dan
2 petugas TU. Untuk kelas 1 terdapat 3 kelas dan masing-masing
kelas ada 2 guru. Jumlah siswa di MI Pulutan ada 530.
42
b. MI Kumpulrejo 02
MI kumpurejo 02 terdapat 10 guru, 1 kepala sekolah dan 2 petugas
TU. Jumlah siswa di MI Kumpulrejo ada 219 siswa.
c. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
MI Kumpulrejo 01 terdapat 15 guru, 1 kepala sekolah, dan 3
petugas TU. Jumlah siswa di MI Kumpulrejo ada 230 siswa.
d. MIN Salatiga
MIN Salatiga terdapat 15 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 2
petugas TU. Jumlah siswa di MIN Salatiga ada 350 siswa.
e. MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo terdapat 10 guru kelas, 1 kepala
sekolah, dan 2 petugas TU. Jumlah siswa di MI tersebut ada 180
siswa.
f. MI Maarif Canden
MI Maarif Canden terdapat 10 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 2
petugas TU. Jumlah siswa di MI tersebut ada 180 siswa.
3. Daftar Responden
Jumlah responden yang peneliti ambil semua guru kelas dari
kelas satu sampai kelas enam, ternyata jumlah daftar responden
yang ada kurang dari yang peneliti perkirakan yaitu jumlahnya 50
(lima puluh) orang. Karena daftar responden kurang dari seratus
maka jumlah responden harus diambil semua.
43
Tabel 3.1
Daftar Guru Yang Diberi Angket
NO Nama Guru Jenis Kelamin Guru Kelas
1. Ahmad Muniri Laki-laki V
2. Umi Nur Khairiyah Perempuan I
3. Patmi Perempuan I
4. Tri Pujiastuti Perempuan II
5. Nur Hidayah Perempuan II
6. Sri Hidayah Riyanti Perempuan II
7. Nikmatul Fadlilah Perempuan III
8. Muzayinah Perempuan IV
9. Siti Zulaekah Perempuan II
10. Nur Asiyah Perempuan IV
11. Anjarinie Yustiningrum Perempuan I
12. Anis Novia Wulandari Perempuan I
13. Nur Azizah Perempuan II
14. Zeny Maulida Perempuan V
15. Endah Wahyu Ningsih Perempuan I
16. AenyKodriyah Perempuan IV
17. Siti Zumrotun Perempuan III
18. Suparti Perempuan II
19. Yusuf Ali Imron Laki-Laki IV
44
20. Iswadati N.M Perempuan I
21. Pranti Lestari Perempuan I
22. Umi Tasripah Perempuan I
23. Ari Purwanto Laki-laki V
24. Hanik Mufidah Perempuan II
25. Mufidati Asy’ari Perempuan II
26. Wiwin Nuryani Perempuan IV
27. Awalina M. Perempuan V
28. Desi Nuraini Perempuan II
29. Siti Anisah Perempuan IV
30. Razikin Laki-laki II
31. Abdul Wahab Laki-laki III
32. Muntoha Laki-laki VI
33. Yuli Inayati Amin Perempuan VI
34. Ratna Puspitasari Perempuan V
35. Ernawati Perempuan II
36. Ibrahim Alfian Laki-laki IV
37. Muflikhin Laki-laki VI
38. Khurur Rozad Laki-laki VI
38. Khurotul Aini Perempuan IV
39. Mutradho Laki-Laki V
40. Agus Indriyatno Laki-laki IV
45
41. Arif Tabi’in Laki-laki V
42. Darno Laki-laki IV
43. Kholifatul Perempuan III
44. Natiqotul Fitriana Perempuan II
45. Sujoro Laki-laki IV
46. Asibro Mulisi Laki-laki IV
47. Ustadzah Perempuan II
48. Umi Saktie H Perempuan I
49. Wawan Laki-laki IV
50. Wahidatul Perempuan III
46
4. Kurikulum Sekolah
a. MI Ma’arif Pulutan
1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013
2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
b. MI Kumpulrejo 02
1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013
2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
c. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013
2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
d. MIN Salatiga
1) Kelas 1, 2, 4, 5 : Kurikulum 2013
2) Kelas 3, 6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 3, 6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
e. MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013
2) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
47
f. MI Ma’arif Canden Kutowinangun
1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013
2) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP
3) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013
B. Penyajian Data
Sebelum penulis sajikan data penilitian, terlebih dahulu penulis
sajikan data dan daftar nama yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Data tentang kesiapan guru dalam pembelajaran tematik menurut
kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga, dikumpulkan melalui angket atau
kuesioner yang dibagikan dan dijawab oleh responden. Angket tentang
kesiapan guru terdiri dari 20 pertanyaan dari aspek perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Tahap pertama untuk mengolah angket yang sudah terkumpul adalah
memberikan skor terhadap setiap jawaban dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jawaban A mendapat skor = 3
2. Jawaban B mendapat skor = 2
3. Jawaban C mendapat skor = 1
4. Jawaban D mendapat skor = 0
52
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Data Tentang Kesiapan Guru
Untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru dalam melaksankan
pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Se-Kota Salatiga, maka
data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik, adapun rumus
statistik yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah :
P =𝐹
N X 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Total Responden
Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah menyiapkan tabel nilai
kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut
kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga.
Data tentang kesiapan guru diperoleh dari angket yang penulis bagikan
terdiri 20 pertanyaan dengan kriteria jawaban dimana setiap soal
terdapat 4 item jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 3
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 2
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 1
d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 0
53
Tabel 4.1
Hasil Skor Variabel Kesiapan Guru
Bersambung...
No.
Responden
Pilihan Jawaban
Skor
Skor
Total
A B C D 3 2 1 0
1 8 8 4 24 16 4 44
2 2 16 2 6 32 2 40
3 12 8 24 9 31
4 6 13 1 18 26 1 45
5 11 8 1 33 16 1 50
6 5 8 7 15 16 7 38
7 6 6 8 18 12 8 38
8 10 8 2 30 16 2 48
9 3 8 9 9 16 9 34
10 4 10 6 12 20 6 38
11 10 5 5 30 10 5 45
12 15 5 45 10 55
13 8 8 4 24 16 4 44
14 9 8 3 27 16 3 46
54
Sambungan...
15 11 2 7 33 4 7 44
16 13 3 3 1 39 6 3 0 48
17 7 10 3 21 20 3 44
18 9 8 3 27 16 3 46
19 3 10 7 9 20 7 36
20 11 9 33 18 51
21 8 8 4 24 16 4 44
22 12 8 36 16 52
23 10 10 30 20 50
24 4 8 8 12 16 8 36
25 13 7 39 14 53
26 14 2 3 1 42 4 3 0 49
27 15 3 2 45 6 2 53
28 6 7 7 18 14 7 39
29 10 5 5 30 10 5 45
30 12 5 3 36 10 3 49
31 13 3 3 1 39 6 3 0 48
32 9 5 6 27 10 6 43
33 13 7 39 14 53
34 11 5 3 1 33 10 3 0 46
Bersambung...
55
Sambungan...
35 10 8 2 30 16 2 48
36 9 4 7 27 8 7 42
37 11 5 3 1 33 10 3 0 46
38 7 9 4 21 18 4 43
39 15 3 2 45 6 2 53
40 17 2 1 51 4 1 56
41 13 3 4 39 6 4 49
42 4 15 1 12 30 1 43
43 10 4 6 30 8 6 44
44 13 4 3 39 8 3 50
45 5 11 4 15 22 4 41
46 11 4 4 1 33 8 4 0 45
47 10 5 5 30 10 5 45
48 8 6 6 24 12 6 42
49 9 9 2 27 18 2 47
50 10 10 30 20 50
56
B. Analisis Lanjut
Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan
dengan rumus sebagai berikut :
i=(xt−xr)+1
Ki
Keterangan:
i = interval
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
Ki = kelas interval
Angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik,
dengan jumlah 20 pertanyaan, maka diperoleh hasil nilai tertinggi dari jawaban
yang diberikan oleh responden adalah 56, sedangkan nilai terendahnya adalah 31.
Sesuai dengan rumus diatas maka:
i = (60−0)+1
4
= 61
4
= 15,2
= 15
Jadi, intervalnya 15
57
Tabel 4.2
Interval Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
Nilai
Jumlah Guru
Kriteria
Keterangan
46-60 24 A Sangat Baik
31-45 26 B Baik
16-30 0 C Cukup
0-15 0 D Kurang
Tabel 4.3
Nilai Nominasi Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
No. Responden Skor Kriteria
01 44 B
02 40 B
03 31 B
04 45 B
05 50 A
06 38 B
07 38 B
08 48 A
09 34 B
10 38 B
Bersambung..
58
Sambungan...
11 45 B
12 55 A
13 44 B
14 46 A
15 43 B
16 48 A
17 44 B
18 46 A
19 36 B
20 51 A
21 44 B
22 52 A
23 50 A
24 36 B
25 53 A
26 49 A
27 53 A
28 39 B
29 45 B
30 49 A
31 48 A
Bersambung...
59
Sambungan...
32 43 B
33 53 A
34 46 A
35 48 A
36 42 B
37 46 A
38 43 B
39 53 A
40 56 A
41 49 A
42 43 B
43 44 B
44 50 A
45 41 B
46 45 B
47 45 B
48 42 B
49 47 A
50 50 A
60
Setelah mengetahui hasil jawaban dari responden, baik yang berkategori baik,
cukup, maka langkah selanjutnya adalah menentekan presentase dari masing-
masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P =𝐹
N X 100%
Diketahui :
F = Guru (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket
tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
sebanyak 26 guru
N = Banyaknya sampel 50 guru
Maka, P = 24
50 x 100% = 48%
F = Guru (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket
tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
sebanyak 26 guru.
Maka, P = 26
50 x 100% = 52%
F = Guru (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket
tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
sebanyak 0 guru.
Maka, P =0
50 x 100% = 0%
F = Guru (responden) yang memperoleh nilai D pada jawaban angket
tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
sebanyak 0 guru.
Maka, P =0
50 x 100% = 0%
61
Tabel 4.4
Nilai Prosentase Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran
Tematik
No. Nilai Interval Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik (A) 46-60 24 48%
2. Baik (B) 31-45 26 52%
3. Cukup (C) 16-30 0 0%
4. Kurang (D) 0-15 0 0%
50 100%
Hasil di atas menunjukkan variabel kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik tergolong Sangat Baik karena termasuk interval (31-45).
Artinya kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik termasuk
tingkat kualifikasi sedang (Baik).
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di MI Se-Kota
Salatiga tahun 2017, tentang kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013, maka diperoleh hasil
kuesioner kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
menurut kurikulum 2013 dengan prosentase 48% atau sangat baik dengan
kriteria A, 52% atau baik dengan kriteria B, dan 0% untuk kategori cukup
dan kurang dengan kriteria C dan D. Hasil tertinggi pada kuesioner adalah
52% dengan kriteria B, maka dapat disimpulkan bahwa guru telah
melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 sudah optimal. Berdasarkan
jawaban dari responden mengenai kesiapan guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 di MI Kota Salatiga,
adapun kurang siapnya guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik
dialami guru baik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi.
Ketidaksiapan guru yakni dalam menyiapkan RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang kurang, dan evaluasi
kognitif, psikomotorik, dan afektif.
63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh maka terdapat saran
antara lain:
1. Guru lebih kreatif dalam menyiapkan pembelajaran.
2. Guru menggunakan penilaian yang bervariatif agar semua aspek
penilaian terpenuhi.
64
DAFTAR PUSTAKA
Dakir. 2004. Perencenaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta
Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Emzir. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:
Rajawali Pers
Hajar, Ibnu. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI.
Jogjakarta: Diva Pres
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia
Kwartolo. 2002. Catatan Kritis Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal
Pendidikan Penabur 1 (1): 106-116
[Kemendikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
. 2013. Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung: Rosdakarya
Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Yth. Bapak/Ibu Guru
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sera Kania Sari
NIM : 115-13-007
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga
Adalah mahasiswa IAIN Salatiga yang saat ini sedang melakukan penelitian
tentang Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik
Menurut Kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017
memohon kesediaan Bapak/Ibu Guru meluangkan waktu untuk mengisi angket
penelitian terlampir.
Penelitian ini semata-mata bersifat ilmiah dan hanya dipergunakan untuk
keperluan penyusunan skripsi. Disamping itu juga diharapkan penelitian ini dapat
memberikan masukan bagi penulis.
Demikian permohonan saya, atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu Guru
disampaikan terima kasih.
Hormat Saya
Sera Kania Sari
Kuesioner Penelitian
A. Identitas Responden
Nama Lengkap :
Guru Kelas :
Usia :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bapak/Ibu Guru diusahakan memilih jawaban dengan memberi tanda
silang (X) sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu Guru
2. Pilihan Bapak/Ibu tidak dinilai sebagai jawaban benar atau salah.
C. Angket Penelitian
1. Apakah Bapak/Ibu Guru menyusun RPP sesuai dengan kaidah
kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Apakah Bapak/Ibu Guru membuat RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran
sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam mengalokasikan waktu pembelajaran
sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam merumuskan materi sesuai dengan
kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum
2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan evaluasi pembelajaran
sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Apakah Bapak/Ibu Guru membuat/menyiapkan media pembelajaran
sebelum melaksanakan pembelajaran?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Apakah Bapak/Ibu Guru memilih media pembelajaran sesuai dengan
materi kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan metode pembelajaran
sesuai dengan materi dalam RPP kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12. Apakah Bapak/Ibu Guru memperoleh sumber belajar yang sesuai
dengan kurikulum 2013?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan sumber belajar sudah
sesuai dengan prosedur?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan metode tertulis?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan metode lisan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
16. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan metode pengamatan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan metode evaluasi penilaian sikap?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Apakah Bapak/Ibu dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
menggunakan metode evaluasi penilaian keterampilan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Apakah Bapak/Ibu Guru setelah melaksanakan evaluasi pembelajaran
langsung mengolah hasil evaluasi pembelajaran?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Apakah Bapak/Ibu Guru setelah mengolah hasil evaluasi melaporkan
hasil evaluasi kepada orang tua?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
LAMPIRAN LEMBAR PENILAIAN
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Sera Kania Sari Jurusan : PGMI
NIM : 115-13-007 Dosen PA : Sri Guno NC. S.Pd.,MA
No. Kegiatan Tanggal Keterangan
1. OPAK STAIN
SALATIGA 2013
“Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa Yang Cerdas,
Peka, dan Peduli”
Peserta 26-27 Agustus
2013
3
2. OPAK TARBIYAH 2013
“Menjunjung Tinggi
Nilai-Nilai Kearifan
Lokal Sebagai Identitas
Pendidikan Indonesia”
Peserta 29 Agustus 2013 3
3. Library User Education Peserta 16 September
2013
2
4. Surat Keputusan Susunan
Pengurus Himpunan
Mahasiswa Program
Studi (HMPS) PGMI
Periode 2013-2014
Pengurus 17 September
2013
4
5. LDK “ Training
Pembuatan Makalah”
Peserta 18 September
2013
2
6. PEDAS MUSIK XIV &
WORKSHOP PSM VIII
STAIN MUSIC CLUB
(SMC) SALATIGA
Panitia 25 November
2013
2
7. Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN
Salatiga “Harmoni
Keluarga PGMI yang
Humanis dan
Berkarakter”
Panitia 27 Agustus 2014 3
8. PLCPP XXIV “PLCPP
sebagai Langkah
Rekonstruktif Karakter
Pandega dalam
Membangun Racana
yang Loyal dan
Bermartabat”
Peserta 26-29 September
2014
2
9. PEDAS MUSIK XV &
WORKSHOP PSM XI
STAIN MUSIC CLUB
(SMC) SALATIGA
Panitia 30 November
2014
3
10. MUSIC IN CAMPUS
STAIN Music Club
(SMC) Salatiga
“JAMMING
BROTHER”
Panitia 1 November
2014
3
11. Pentas Seni dan Budaya
“Melestarikan Budaya
Melalui Seni dan
Keterampilan” HMPS
PGMI IAIN SALATIGA
Panitia 9 Desember 2014 3
12. Seminar Nasional
“Pemuda, Peradaban
Islam, dan Kemandirian”
Peserta 2 September
2015
8
13. Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI IAIN
Salatiga “One Soul, One
Fight, One Goal
Membentuk Mahasiswa
PGMI yang Unggul dan
Berkarakter”
Panitia 5 September
2015
3
14. Surat Keterangan TPQ
Al-Muhajirin
Guru 15 November
2015
10
15. PEDAS MUSIK XVI &
WORKSHOP PSM X
STAIN MUSIC CLUB
(SMC) SALATIGA
Panitia 2 – 9 Desember
2015
3
16. Surat Keputusan Karang
Taruna Kreasi-03
Pengurus 11 Maret 2016 4
17. KONSER PERDANA
GAMANANTA
“ROMANSA NADA
CAKRAWALA” Seni
Music Club (SMC)
Salatiga
Panitia 20 April 2016 3
18. Seminar “Stay Positive” Peserta 26 Mei 2016 2
19. SEMINAR NASIONAL
“INDONESIA
BUDAYAKU
INDONESIA
WARISANKU
(SALATIGA KOTA
PUSAKA)”
Peserta 2 Juni 2016 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sera Kania Sari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 05 Mei 1995
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Lengkap : Desa Tegalrejo Rt 06 Rw 03 Kecamatan
Tengaran Kab. Semarang.
No HP : 085728811827
Pendidikan:
1. Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 01, Lulus Tahun 2007
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tengaran, Lulus 2010
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ampel, Lulus Tahun 2013
4. Strata 1 Institut Agama Islam Negeri Salatiga Lulus Tahun 2017