Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    1/19

    VI. SISTEM TERNER

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    2/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Untuk sistem terkondensasi (tekanan

    uap yang sangat kecil), terdapat tiga

    variable independen di dalam sistem

    terner:

    Temperatur

    2 variable komposisi

    Untuk gambar disamping dapat dilihat

    bahwa sistem terner dibentuk oleh tigakomponen

    Diagram biner dari tiap-tiap komponen

    dapat dilihat pada sisi dari diagram

    terner

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    3/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Pada sistem terner, komposisinya dinyatakandengan cordinat segitiga

    Misalnya untuk titik X, komposisinya dapat

    dinyatakan dalam A, B dan D jika diambil

    segitiga A-B-D:

    B = 100 x DG/DB

    D = 100 x HB/DB

    A = 100 x GH/DB

    Contoh ini diambil karena pada saat

    penelusuran jalur kristalisasi ada kalanya

    komposisi sistem dinyatakan tidak hanya

    dalam komponen-komponennya, salah satu

    bisa saja dinyatakan sebagai senyawa (D)

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    4/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Jika dalam bentuk proyeksi dua

    dimensinya, temperature tidak dapat

    ditunjukkan.

    Akan tetapi komposisi-komposisi dengan

    temperature liquidus yang sama dapat

    ditunjukkan oleh garis isotermal (T1 s/d

    T4)

    Daerah fasa primer ditunjukkan oleharea A (A-e1-E-e2), B (B-e3-E-e2) dan C

    (C-e1-E-e3) dalam diagram terner

    Titik e1, e2, e3 dan E merupakan titik-

    titik eutectic

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    5/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Jalur kristalisasi p q : Fasa primer A terpresipitasidari cairan, komposisi liquid/cairan

    berubah dari titik p ke q

    q e : Fasa A dan B terpresipitasi

    bersamaan

    e : setelah titik eutectic terner tercapai,

    liquid yang tersisa mengkristalisasi

    menjadi A + B + C

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    6/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Jalur kristalisasi q u : Fasa primer B terpresipitasi

    dari cairan, komposisi liquid/cairan

    berubah dari titik q ke u

    Pada titik u :

    Proporsi solid (100% B) : 100 x qu/Bu

    Proporsi liquid (komposisi u) : 100 x

    qB/Bu

    Komposisi total tetap pada titik q

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    7/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Jalur kristalisasi u e : Fasa primer B + A terpresipitasi

    bersama-sama

    Pada titik w :

    Proporsi solid (komposisi x terdiri dari

    campuran solid A dan B) : 100 x wq/wx

    Proporsi liquid (komposisi w) : 100 x

    qx/wx

    Proporsi A/B dalam solid yang terbentuk

    = xB/xA

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    8/19

    1. Sistem terner tanpa larutan padat

    Jalur kristalisasi e (eutectic terner): Sisa cairan dengan

    komposisi e terkristalisasi menjadi A + B

    + C

    Sebelum kristalisasi diatas terjadi,

    terdapat fasa solid dan liquid sbg

    berikut:

    Proporsi solid (komposisi y) : 100 x

    eq/ey

    Proporsi liquid (komposisi e) : 100 x

    qy/ey

    Proporsi A/B dalam solid yang terbentuk

    = yB/yA

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    9/19

    2. Sistem terner tanpa larutan padatdengan senyawa dengan titik leleh

    yang kongruent

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    10/19

    2. Sistem terner tanpa larutan padatdengan senyawa dengan titik leleh

    yang kongruent Semua komposisi awal yang terletak di

    segitigaAlkemadeA-AB-C pada

    pembekuan sempurnanya akan

    membentuk padatan A, AB dan C

    Semua komposisi awal yang terletak di

    segitigaAlkemadeB-AB-C pada

    pembekuan sempurnanya akan

    membentuk padatan B, AB dan C

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    11/19

    3. Sistem terner tanpa larutan padatdengan senyawa dengan titik leleh

    yang tidak kongruent

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    12/19

    3. Sistem terner tanpa larutan padatdengan senyawa dengan titik leleh

    yang tidak kongruent Semua komposisi awal yang terletak di

    segitigaAlkemadeB-AB-C pada pembekuan

    sempurnanya akan membentuk padatan B,AB dan C. Titik peritektik f adalah titik

    terakhir pembekuan.

    Semua komposisi awal yang terletak di

    segitigaAlkemadeA-AB-C pada pembekuan

    sempurnanya akan membentuk padatan A,

    AB dan C. Titik peritektik e adalah titik

    terakhir pembekuan.

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    13/19

    4. Contoh diagram terner kompleks

    4 C t h di t k l k

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    14/19

    4. Contoh diagram terner kompleksPembagian menjadi beberapa sub-sistem

    Dengan

    menghubungkan

    beberapa senyawa

    kongruent (garisAlkemade) maka

    dapat diagram tsb

    dapat disederhanakan

    menjadi beberapa

    segitiga sub-sistem.

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    15/19

    4. Contoh diagram terner kompleksIdentifikasi daerah fasa primer

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    16/19

    5. Sistem terner dengan larutan padat

    Komposisi solidus berubah dengan

    temperature sehingga mempersulit

    penentuan fasa yang berkesetimbanganpada berbagai temperature hanya dari

    proyeksi seperti sebelumnya yang

    dilakukan pada sistem terner tanpa

    larutan padat

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    17/19

    5. Sistem terner dengan larutan padatPerpotongan isotermal

    Pada temperatur tertentu tie lineyang

    menyatakan kesetimbangan fasa-fasa

    dan komposisinya dapat ditandai padahasil perpotongan isotermal

    Pada daerah dengan satu fasa,

    komposisi fasa = komposisi awal

    Pada daerah dua fasa, komposisi fasa =

    titik pertemuan tie linedengan batasan

    daerah satu fasa

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    18/19

    5. Sistem terner dengan larutan padatPerpotongan isotermal

    Gunakan lever rule than tie line untuk

    menentukan persen fasa-fasa

    Untuk titik p2

    %solid = 100 x p2L2/L2y2

    %liquid = 100 x p2y2/L2y2

    Untuk daerah 3 fasa, komposisi dapat

    dibaca dari segitiga daerah 3 fasa tsb

  • 7/29/2019 Kesetimbangan Fasa & Diagram Fasa 3

    19/19

    5. Sistem terner dengan larutan padatPerpotongan isotermal

    Didaerah 3 fasa dapat digunakan juga

    lever rule untuk menentukan persen

    fasa-fasa

    Misal untuk titik p3

    %= 100 x p3L3/L3 3