Upload
rossiananf
View
30
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Seni Budaya (Kota Cilegon)
Citation preview
Anggota Kelompok :
Hashfi Haidi Khusnul Khotimah
Lucya Mega Marsita Suci
Ratu Iis Sholihah Rossiana Nurani Fauzan
Via Sulviana
Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.
Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 - 1525 para pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Islam di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 - 1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surasowan menjadi Sultan Banten pertama.
Setelah memasuki masa kemerdekaan, muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Dengan proses yang sangat panjang, Provinsi ini yang dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, dapat dipisahkan sejak 18 November 2000 dengan keputusan Undang-Undang No. 23 tahun 2000 yang disahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Wilayahnya mencakup sisi barat dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Serang, Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang.
Daerah banten
Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kota, yaitu :
Kabupaten Tangerang, Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Tigaraksa. Memiliki kesenian daerah berupa perpaduan antara seni budaya Betawi dan Priangan. Beberapa kesenian yang berkembang sampai saat ini adalah Seni Musik Gambang Keromong dan Tari Krecek yang merupakan tarian pergaulan yang banyak berkembang di kawasan Teluknaga dan Kosambi.
Kabupaten Serang,
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Ciruas. Kabupaten Serang memiliki kesenian berupa Buaya Putih.
Kabupaten Lebak
Pusat pemerintahan di Kecamatan Rangkasbitung, yang berada di bagian utara wilayah kabupaten. Memiliki kesenian berupa Angklung Buhun, Dogdog Lojor.
Kabupaten Pandeglang
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan
Pandeglang. Kabupaten Pandeglang memiliki kesenian
berupa Rampak Bedug, Pandingdang
Pandeglangan, Dzikir Saman.
Kota Tangerang
Pusat pemerintahan berada di Tangerang. Kota Tangerang memiliki kesenian berupa
Tari Cokek dan Barongsai.
Kota Serang Pusat pemerintahannya adalah Serang. Kota Serang memiliki kesenian berupa Debus, Ubrug.
Kota Cilegon Pusat pemerintahannya adalah Cilegon. Kota Cilegon memiliki kesenian Bendrong Lesung, Pantun Bambu.
Kota Tangerang Selatan Pusat pemerintahan berada di Ciputat. Memiliki kesenian berupa Terbang Gede dan Marawis
GAMBAR KESENIAN DAERAH
Buaya Putih Angklung Buhun Dogdog Lojor Rampak Bedug
Pandingdang Dzikir Saman Tari Cokek Debus
Pandeglangan
GAMBAR KESENIAN DAERAH
Ubrug Bendrong Lesung Pantun Bambu
Terbang Gede Marawis
Kota Cilegon terletak di bagian ujung barat Pulau Jawa dengan luas 175,50 / 17550 Ha. Letak/Posisi Astronomis 55224 - 60407 Lintang Selatan (LS) dan 1055405 1060511 Bujur Timur (BT). Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif. Iklim tropis dengan temperatur berkisar antara 22C 33,9C.
BATAS WILAYAH
Sebelah Utara : Kecamatan Bojonegara (Kab. Serang)
Sebelah Barat : Selat Sunda Sebelah Selatan : Kecamatan Anyer dan
Kecamatan Mancak (Kab.Serang)
Sebelah Timur : Kecamatan Kramatwatu (Kab. Serang)
Kecamatan Cilegon
Kecamatan Pulomerak
Kecamatan Grogol
Kecamatan Citangkil
Kecamatan Ciwandan
Kecamatan Cibeber
Kecamatan Purwakarta
Kecamatan Jombang
Kota Industri
Kota Pelabuhan
Kota Perdagangan dan Jasa
Kota Lintasan Pergerakan Lalu Lintas
Regional
Kota Gerbang Ujung Barat Pulau Jawa
Kesenian Daerah
Kota Cilegon memiliki 294 Sanggar Seni Budaya, diantaranya :
Kesenian bernuansa dinamis. Seniman yang sifatnya hiburan.
Group kesenian yang ada sudah dikenal dalam satu paket menjadi kesenian tradisional, diantaranya kesenian :
a. Bendrong lesung b. Qosidah c. Pencak Silat d. Yalil e. Patingtung f. Rampak Bedug g. Ubrug h. Pantun / Patingtung Bambu i. Rudat j. Debus
Merupakan satu kesenian tradisional
unggulan Kota Cilegon yang turun temurun di
lingkungan masyarakat sampai sekarang.
Kesenian tradisional Bendrong Lesung ini
pada mulanya adalah tradisi masyarakat desa
dalam menyambut panen raya sebagai
ungkapan kebahagiaan atas jerih payah yang
dilakukan dan telah membuahkan hasil/panen.
Kegiatan menumbuk pada umumnya
dilakukan secara bersama-sama, kebersamaan
dalam. Proses penumbukan padi ini akan
menimbulkan irama-irama hentakan antan/alu
saling bergantian hingga menimbulkan irama
yang menarik.
LANJUTAN
Pada mulanya, hentakan irama itu timbul dengan sendirinya, namun dalam perkembangan berikutnya irama-irama hentakan yang timbul sedemikian rupa hingga menimbulkan irama yang harmonis, bervariasi dan enak didengar yang dengan kemasan tertentu jadilah sebuah kesenian tradisional bernama Bendrong Lesung.
Jumlah pemain biasanya 20 orang terdiri 6 penabuh kendang, 6 penari dan 8 pemain musik pengiring. Peralatan (Waditra) yang digunakan terdiri dari 1 buah lesung kayu, 6 buah antan/alu, 3 buah nyiru, 3 buah bakul dengan seperangkat alat musik seperti yang biasa digunakan untuk mengiringi pencak silat.
Busana yang digunakan terdiri dari kebaya, kain batik, selendang dan selayer, sedangkan pemusik menggunakan pakaian pangsi hitam. Lagu-lagu bersifat jenaka/gembira karena pada dasarnya kesenian ini bersifat hiburan. Dalam perkembangannya, Bendrong Lesung tidak hanya ditampilkan dalam menyambut panen raya, akan tetapi ditampilkan juga pada acara-acara resmi dan berbagai event-event kesenian baik ditingkat Nasional maupun ditingkat Internasional.
Lanjutan
Biodata narasumber
1. Nami : Juchri Tinggal : Kalang Anyar, Desa Kedaleman, Cibeber Tempat Tanggal Dohir : Cilegon, 06 July 1963 Agama : Islam
2. Nami : Nahrudin Tinggal : Kampung Ketileng, Desa Bulakan Tempat Tanggal Dohir : Cilegon, 03 Februari 1979 Agama : Islam
WAWANCARA
P : Assalamualaikum Lagi nape Pa ? Antuk boten ayun ngobrol sedenget saos. N : Lagi ngaso, antuk saos. Engge nape nong ? P : Engge tugas sekole, ayun nakeni masalah kesenian sing wenten ning Cilegon. N : Naken nape nong ? P : Nape saos kesenian sing wenten ning Cilegon? N : Katah pisan, ning antarane Bendrong Lesung, Pence/ Pencak Silat, Patingtung, Ubrug, Rudat, Qosidahan, Rambak Bedug, Debus, Karo sing lian liane
P : Ari kesenian Rudat, pinten uwong Pa?
N : Biasane jumlahe 14 uwong
P : Nape saos sing diperlokaken peralatane?
N : Peralatan sing di enggo yeiku rebana,
tapi rebanane lebih gede saking rebana
ketimpringan/ qosidahan. Kelambi sing di enggo yeiku celane pangsi, kelambi
kampret warnane ireng polos, ngenggo
kopcah karo pelekat separoh badan.
P : kelipen irama lagune sing di enggo
bahasa Arab Pak?
www.depdagri.go.id/pages/profildaerah/kabupaten/id/36/name/banten/detail/3672/kota-cilegon#nilaibudaya
www.griyawisata.com/art-a- culture/hikayat/artikel/ kesenian-bendrong-lesung-seni-yang-sederhana
rhisy.blogsome.com/2006/09/15/sejarah-banten/
bantentour.com/kebudayaan/kesenian
www.tangerangkab.go.id/
serangkab.go.id/site/content/masyarakat-seni-budaya-
serang
www.tangerangselatankota.go.id
www.tangerangkota.go.id