6
KERONGKONGAN B. Kerongkongan Setelah makanan kita kunyah dalam mulut, makanan akan masuk menuju kerongkongan. Sebelum ke kerongkongan, pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat bagian yang memiliki katup dinamakan epiglotis. Epiglotis berfungsi mengatur masuknya makanan dan udara ke dalam tubuh. Saat kita menelan makanan, laring bergerak ke atas sehingga tertutup oleh epiglotis dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam batang tenggorokan (trakea). Namun, terkadang partikel kecil makanan atau air dapat masuk ke dalam laring atau trakea. Akibatnya, secara otomatis kita akan mengalami batuk atau tersedak. Kerongkongan merupakan organ yang berperan sebagai tempat jalannya makanan menuju lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berbentuk tabung dengan diameter 2 cm. Dinding kerongkongan tersusun atas epitelium berlapis pipih. Selain itu, pada kerongkongan terdapat pula beberapa otot, yakni otot melingkar dan otot longitudinal. Apabila otot tersebut berkontraksi, kerongkongan akan bergerak. Gerakan demikian disebut gerak peris taltik. Gerak peristaltik pada kerongkongan ialah gerakan mendorong dan mere mas-remas makanan menuju lambung. Gerak an ini terdiri atas fase kontraksi dan relaksasi. http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-pencernaan- manusia/ Pengertian Kerongkongan Kerongkongan bentuknya seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.

KERONGKONGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

saluran

Citation preview

KERONGKONGANB. KerongkonganSetelah makanan kita kunyah dalam mulut, makanan akan masuk menuju kerongkongan. Sebelum ke kerongkongan, pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat bagian yang memiliki katup dinamakanepiglotis. Epiglotis berfungsi mengatur masuknya makanan dan udara ke dalam tubuh.Saat kita menelan makanan, laring bergerak ke atas sehingga tertutup oleh epiglotis dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam batang tenggorokan (trakea). Namun, terkadang partikel kecil makanan atau air dapat masuk ke dalam laring atau trakea. Akibatnya, secara otomatis kita akan mengalami batuk atau tersedak.Kerongkongan merupakan organ yang berperan sebagai tempat jalannya makanan menuju lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berbentuk tabung dengan diameter 2 cm. Dinding kerongkongan tersusun atas epitelium berlapis pipih.Selain itu, pada kerongkongan terdapat pula beberapa otot, yakni otot melingkar dan ototlongitudinal. Apabila otot tersebut berkontraksi, kerongkongan akan bergerak. Gerakan demikiandisebutgerak peris taltik. Gerak peristaltik pada kerongkongan ialah gerakan mendorong dan mere mas-remas makanan menuju lambung. Gerak an ini terdiri atas fase kontraksi dan relaksasi.http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-pencernaan-manusia/

Pengertian KerongkonganKerongkongan bentuknya seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.

Pengertian KerongkonganKerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju ke lambung. Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Bagian pangkal kerongkongan ( faring) berotot lurik dan bekerja secara sadar menurut kehendak kita. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan secara bergantian. Jadi gerak peristaltic merupakan gerakan kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran sempit berbentuk pipa dengan panjang kurang lebih 25 cm yang menghubungkan faring (anak tekak) dengan lambung. Faring merupakan persilangan antara saluran pernapasan dan pencernaan. Supaya makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, di pangkal tenggorokan terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis akan menutup untuk melindungi saluran pernapasan pada saat menelan makanan.Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan makanan. Dinding kerongkongan sebagian besar tersusun oleh otot polos. Kerongkongan berperan mengantarkan makanan dari faring ke lambung. Makanan dalam bentuk gumpalan-gumpalan (bolus) masuk ke lambung dengan gerakan peristaltik (meremas). Gerak ini mendorong gumpalan makanan ke lambung dengan cepat dalam waktu kurang lebih enam detik. Makanan di dalam kerongkongan tidak mengalami pencernaan.Kerongkongan merupakan saluran panjang ( 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung.Fungsi kerongkonganini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.Bagian dalam kerongkongansenantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.http://hikmat.web.id/tag/gerak-peristaltik-pada-kerongkongan/

Fungsi KerongkonganPosted by tanri alimEsofagus, atau dikenal juga sebagai kerongkongan dalam bahasa awam adalah tabung panjang yang menghubungkan tenggorokan (faring) ke perut. Fungsi utama dari esofagus adalah untuk menelan makanan. Baca terus untuk mengetahui lebih banyak tentang fungsi kerongkongan.

Kerongkongan berasal dari kata Yunani 'oisophagus', yang berarti 'oisein' untuk membawa dan 'phagein', untuk makan. Panjang kerongkongan pada orang dewasa normal adalah 10 inci (25 cm kurang-lebih). Lokasi organ ini berada di antara tenggorokan (trakea) dan tulang belakang. Ini membuka di mulut dan melewati bawah leher sampai diafragma, bergabung dengan ujung atas perut. Ada sejumlah kelenjar yang melapisi dinding bagian dalam kerongkongan yang membantu dalam menjaga kelembaban bagian dan juga memudahkan dalam menelan.

Fungsi Vital Kerongkongan

Kerongkongan adalah bagian penting dari sistem pencernaan dan memainkan peran utama dalam mengangkut makanan, air liur dan cairan ke perut. Disebutkan di bawah ini adalah beberapa fungsi penting dari pipa makanan.

Fungsi utama dari esofagus adalah untuk mengangkut makanan dari mulut ke perut. Fungsi esophagus dilakukan oleh lapisan otot, lapisan dinding kerongkongan, yang disebut sfingter.Makanan diangkut ke perut dengan serangkaian kontraksi yang disebabkan oleh sfingter. Makanan di mulut dibawa ke kerongkongan oleh gerakan peristaltik, suatu proses di mana kontrak otot untuk mendorong makanan melalui kerongkongan ke perut. Ketika proses ini terjadi, otot-otot sfingter atau otomatis menutup untuk menghentikan makanan dari kembali ke mulut.

Selain fungsi ini, sfingter juga melepaskan enzim tertentu yang membantu dalam pencernaan parsial makanan. Bahkan jika orang tersebut berbaring atau terbalik, sfingter memungkinkan makanan harus didorong ke dalam perut.

Ada dua bagian dari sfingter, esophageal sphincter atas dan lebih rendah esophageal sphincter. Sphincter bagian atas biasanya tertutup, tapi terbuka bila makanan atau cairan ditelan. Bagian ke paru-paru diblokir bila sphincter bagian atas terbuka, untuk mencegah makanan atau cairan dari memasuki paru-paru.

Kerongkongan terhubung ke perut oleh sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter tetap tertutup bahkan pada saat istirahat, sehingga mencegah isi dari mengalir kembali ke pipa makanan.

Ketika makanan ditelan, esophageal sphincter atas rileks untuk mendorong makanan ke kerongkongan bagian atas. Makanan ini lebih didorong ke dalam esofagus bagian bawah dengan gerakan peristaltik. Ketika makanan mencapai bagian bawah, lebih rendah esophageal sphincter mengendur untuk mengangkut makanan ke dalam perut.

Kelainan pada Kerongkongan

Sebuah diet yang tepat selalu baik untuk fungsi yang tepat dari kerongkongan. Tapi selama konsumsi minuman berkarbonasi, makanan pedas, dll dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Gejala yang muncul selama fase ini adalah nyeri dada, disfagia atau kesulitan menelan dan mulas. Gangguan lain yang mempengaruhi fungsi tenggorokan adalah penyakit refluks asam atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Perut melepaskan asam tertentu selama proses pencernaan. Ketika meningkat kandungan asam, karena konsumsi lebih pedas atau panas bahan makanan, mengganggu lapisan esofagus. Hal ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah yang memisahkan perut dari esofagus bagian bawah tidak berfungsi dengan baik. Pada akhirnya, gagal untuk mencegah refluks ketika otot-otot perut. Seseorang yang menderita GERD dapat menjalani endoskopi untuk menentukan keberadaan ulkus pada lapisan kerongkongan. Seseorang yang menderita rasa sakit dan masalah pencernaan dapat direkomendasikan untuk mengikuti diet GERD.

Untuk fungsi yang tepat dari kerongkongan, hindari makan junk food yang penuh rasa buatan dan mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Sebaliknya, mengikuti diet sehat, kaya dengan nutrisi dan juga menjaga tubuh Anda terhidrasi dengan minum banyak air dan jus segar.http://www.biologi-sel.com/2013/06/fungsi-kerongkongan.htmlMulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.Bagian dalamdari mulut dilapisi olehselaput lendir.

Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.Penciuman dirasakan oleh sarafolfaktoriusdi hidung.Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.Ludah juga mengandungantibodidanenzim(misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.Epiglotisakan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombangkontraksidanrelaksasiotot ritmik yang disebut denganperistaltik.http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=9KerongkonganKerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).