16
KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT SANTA MARIA I. PENDAHULUAN Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Infeksi dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria, yang tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Maria. Dalam mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria yaitu meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, maka Tim Pengendalian Infeksi telah memprogramkan berbagai pelatihan untuk sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi. II. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas utnuk mencapai pelayan yang prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang harus dimiliki oleh setiap petugas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Santa Maria. Menyadari hal tersebut maka Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, merasa ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria. Serangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan telah diprogramkan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi. 1

Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DI RUMAH SAKIT SANTA MARIA

I. PENDAHULUAN

Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Infeksi dilakukan secara

menyeluruh dan berkesinambungan untuk mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria,

yang tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Maria. Dalam

mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria yaitu meningkatkan profesionalisme

sumber daya manusia, maka Tim Pengendalian Infeksi telah memprogramkan berbagai

pelatihan untuk sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya

dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi.

II. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus didukung oleh sumber

daya manusia yang berkualitas utnuk mencapai pelayan yang prima dan optimal.

Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kognitif dan

motorik yang cukup yang harus dimiliki oleh setiap petugas kesehatan khususnya di

Rumah Sakit Santa Maria.

Menyadari hal tersebut maka Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, merasa

ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber

daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria. Serangkaian kegiatan pendidikan

dan pelatihan telah diprogramkan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya

manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya dalam hal pencegahan dan

pengendalian infeksi.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di

Rumah Santa Santa Maria.

B. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan perawat dalam melakukan prosedur tindakan yang

sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

2. Meningkatkan pengetahuan petugas sanitasi/kebersihan dalam melakukan

tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

3. Meningkatkan pengetahuan petugas laundry dalam melakukan tindakan yang

sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

1

Page 2: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

4. Meningkatkan pengetahuan petugas laboratorium dalam melakukan tindakan

yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

5. Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam melakukan

tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

6. Meningkatkan pengetahuan petugas instalasi gizi dalam melakukan pengolahan

dan penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

7. Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam melakukan

penanganan dengan prosedur isolasi agar tetap sesuai dengan prinsip

pengendalian infeksi.

8. Meningkatkan pengetahuan petugas farmasi dalam melakukan tindakan yang

sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

9. Meningkatkan pengetahuan petugas dalam melakukan tindakan dengan prinsip

kewaspadaan standar yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.

IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja Tim

PPI, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang pencegahan pengendalian infeksi,

struktur organisasi Tim PPI dan uraian tugas serta tanggung jawab masing-masing

anggota. Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim PPI dan bagian Diklat RS. Santa

Maria.

2. Pelatihan Hand Hygiene

Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam

menangani pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus

melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai

standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai

mendemonstrasikannya. Pelatihan akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi dan Bagian Diklat.

3. Pelatihan Pemasangan Kateter

Pelatihan ini berisi mengenai pentingnya prinsip steril dalam pemasangan

kateter, cara pemasangan kateter yang benar, komplikasi pemasangan kateter urin.

Pelatihan ini akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,

Bagian Diklat dan Keperawatan.

4. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah

Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta

cleaning service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai dengan standar

pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan

sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah rumah sakit.

2

Page 3: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

5. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat

ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan yang dilakukan di

rumah sakit. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus

dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta

kegunaannya. Pelatihan ini dilakukan oleh Tim PPI dan Bagian Diklat.

6. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line

Pelatihan ini berisi mengenai cara pemasangan infus yang benar, sehingga

meminimalkan terjadinya komplikasi. Dalam pelatihan ini juga akan disampaikan

apa yang dimaksud dengan phlebitis, tanda dan gejalanya, dan penanganannya.

Pelatihan ini akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,

Bagian Diklat dan Keperawatan.

7. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene

Dalam rangka menunjang keberhasilan program hand hygiene maka

diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti handsrub disetiap pintu

masuk, koridor, leaflet cuci tangan, tissue/lap tangan, banner tentang hand hygiene,

sabun cair, pamflet hand hygiene. Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan oleh

Tim PPI berkolaborasi dengan bagian pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit.

8. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung

Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas yang ada di rumah sakit,

teapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit Santa Maria.

Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien seluruh unit rawat

inap dan rawat jalan yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke Rumah Sakit

Santa Maria. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang

dilakukan di koridor, pintu masuk unit ruang rawat, ruang tunggu keluarga pasien,

ruang tunggu obat. Pelatihan dilakukan oleh Tim PPI, Bagian Diklat.

9. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya

Evaluasi dilakukan 1 bulan setelah diberikan pelatihan dan terpenuhinya

sarana dan prasarana, kemudian selanjutnya 3 bulan sekali. Evaluasi ini dilakukan

untuk mendapatkan penilaian terhadap keefektifan pelatihan dan sarana prasarana

yang telah disediakan. Evaluasi dilakukan oleh Tim PPI dan bagian pengadaan

saran prasarana rumah sakit.

10. Pelatihan Perawatan Luka

Pelatihan ini berisi tentang cara perawat melakukan perawatan luka secara

benar dan sesuai dengan prinsip steril. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim PPI

dan Bagian Diklat Rumah Sakit Santa Maria.

3

Page 4: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

11. Pelatihan Pengelolaan Linen

Pelatihan ini berisi pengelolaan linen kotor dan linen bersih mulai dari

pemisahan sampai pendistribusian. Pelatihan ini akan dilaksanakan oleh Tim

Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan Keperawatan.

12. Pelatihan Kebersihan Ruangan

Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititkberatkan pada cara kebersihan

setiap ruangan di rumah sakit meliputi ruang rawat inap, ruang rawat jalan, kantor,

laboratorium, farmasi dan ruang-ruang khusus untuk pemeriksaan penunjang.

Sasaran pelatihan ini adalah seluruh petugas kebersihan meliputi pramu kebersihan

dan cleaning service outsourcing. Pelatihan ini dilaksanakan oleh tim PPI dan

bagian diklat.

13.Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi

Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi

sampai dengan sterilisasi. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim Pengendalian

Infeksi khususnya penanggungjawab sterilisasi bekerjasama dengan bagian Diklat.

14. Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif

Dalam rangka menunjang keberhasilan program kewaspadaan isolasi maka

diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti ruangan bertekanan

negatif untuk pasien-pasien dengan penyakit menular, pasien dengan

imunosupresan. Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan oleh Tim PPI

berkolaborasi dengan bagian pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit.

15. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala)

Pemeriksaan kesehatan karyawan ini dilakukan secara rutin setiap tahun

berupa pemeriksaan HbsAg dan anti HAV yang diberlakukan kepada seluruh

karyawan rumah sakit.

16. Imunisasi Hepatitis

Imunisasi hepatitis diberikan kepada karyaan yang hasil cek HbsAg nya

17. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum

Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis

yang bertugas di Rumah Sakit Santa Maria dalam hal kemungkinan kejadian

tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian tersebut.

18. Revisi SPO

Revisi SPO dilakukan setiap 3 tahun sekali apabila dijumpai ketidaksesuaian

antara SPO sebelumnya dengan praktik di lapangan.

19. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat

Identifikasi ini dilakukan oleh pihak logistik farmasi yang bekerjasama

dengan Tim PPI dalam pengawasan obat dan alat yang kadaluarsa dimana setiap

4

Page 5: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

bulan akan diadakan penarikan pada alat dan obat 6 bulan sebelum masa berlaku

kadaluarsanya.

20. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah / Sampah

Evaluasi kelengkapan sarana pengelolaan limbah/sampah dilakukan setiap

bulan, dimana masing-masing ruangan akan menyerahkan langsung permintaan

sarana yang terkait dengan pengelolaan limbah ke bidang pengadaan sarana dan

prasarana rumah sakit. Evaluasi ini melibatkan tim PPI dalam pemenuhan sarana

yang digunakan sesuai dengan standar PPI.

21. Kampanye Hand Hygiene

Kampanye hand hygiene dilakukan dalam waktu 1 bulan dimana setiap 1

minggu dilakukan 2 kali kampanye yang bergiliran di setiap ruangan perawatan,

ruang tunggu rawat jalan, ruang tunggu rawat inap. kampanye cuci tangan ini

dilakuakn dengan metode demonstrasi, membagikan leaflet. Kampanye ini

dilakukan oleh Tim PPI dengan bekerjasama dengan Tim Keselamatan Pasien.

22. Surveilans Infeksi Saluran Pernafasan (VAP)

Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien

yang terpasang ventilator menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim

PPI mengenai lama pemasangan ventilator dan infeksi yang terjadi karena

pemasangan alat tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan

untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.

23. Surveilans Infeksi Saluran Kencing (ISK)

Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien

yang terpasang urine kateter menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh

Tim PPI mengenai lama pemasangan urine kateter dan infeksi yang terjadi karena

pemasangan urine kateter tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap

bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.

24. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)

Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien

yang terpasang intra vena line menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh

Tim PPI mengenai lama pemasangan intra vena line dan infeksi yang terjadi

karena pemasangan intra vena line tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan

setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.

25. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi (ILO)

Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien

yang dilakukan operasi menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim

PPI mengenai jenis operasi dan infeksi yang mungkin terjadi karena tindakan

5

Page 6: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

operasi tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk

diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.

26. Surveilans Dekubitus

Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien

yang mengalami dekubitus menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim

PPI mengenai jumlah pasien dengan tirah baring dan kejadian dekubitus yang

terjadi karena tirah baring. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk

diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.

27. Surveilans Penderita MRSA

28. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan simulasi.

2. Pengadaan saran dan prasarana dilakukan dengan mengajukan permohonan

pengadaan alat.

3. Evaluasi pelatihan cuci tangan dilakukan dengan melakukan audit kepatuhan cuci

tangan.

4. Tim PPI melakukan rapat dengan Direktur dan komite pelayanan medik mengenai

hasil audit dan rencana tindak lanjut.

VI.SASARAN

1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

Pelatihan ini ditujukan kepada anggota Tim PPI (dokter spesialis, dokter

umum, perawat, petugas laboratorium, petugas instalasi gizi, petugas farmasi,

petugas sanitasi, petugas sarana dan prasarana, IPCLN). Sasaran pelatihan ini

sebanyak 29 orang.

2. Pelatihan Hand Hygiene untuk perawat

Pelatihan hand hygiene untuk perawat di IGD, ruang rawat inap (HCU, PICU,

NICU, ICU, ICCU, stroke unit, lantai 3 dewasa dan anak, kebidanan dan

perinatologi, lantai 5A, lantai 5B, lantai 6) dan ruang rawat jalan yang dilakukan

selama 4 minggu. Setiap minggu dilakukan 2 sesi pelatihan. Setiap 1 sesi pelatihan

ditargetkan peserta sebanyak 30 orang.

3. Pelatihan Pemasangan Kateter

Pelatihan pemasangan kateter dilakukan kepada seluruh perawat baik yang

bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang

dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada

2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.

6

Page 7: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

Pelatihan pemakaian APD dilakukan kepada seluruh karyawan baik staf medis

ataupun staf non medis yang bertugas di ruang rawat inap ataupun rawat jalan,

pengelolaan sampah, instalsi gizi, farmasi, laundry Rumah Sakit Santa Maria yang

dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 4 sesi pelatihan, minggu ke II ada

4 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.

5. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line

Pelatihan pemasangan intra vena line dilakukan kepada seluruh perawat baik

yang bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria

yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke

II ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.

6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene

Pengadaan saran dan prasarana hand hygiene dilakukan selama 2 minggu

berupa pemasangan banner, distribusi leaflet cuci tangan, pengadaan handsrub

disetiap koridor, pintu masuk ruangan pasien untuk dokter dan tenaga kesehatan

yang lain.

7. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung

Pelatihan cuci tangan untuk pengunjung dilakukan selama 2 minggu secara

bergiliran di masing-masing ruangan. Dalam pelatihan ini dilakukan dalam 2 sesi

setiap minggunya, target pesertanya adalah 15 orang setiap sesi.

8. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya

Evaluasi cuci tangan dan saranya untuk staf medis dan non medis dilakukan

selama 2 minggu dengan mengadakan audit cuci tangan dan uadit penyediaan

sarana pada masing-masing unit kerja.

9. Pelatihan Perawatan Luka

Pelatihan perawatan luka dilakukan kepada seluruh perawat baik yang

bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang

dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada

2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.

10. Pelatihan Pengelolaan Linen

Pelatihan pengelolaan linen dilakukan kepada petugas laundry dan pembantu

perawat bertugas di runag rawat inap Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan

selama 2 minggu dengan minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi

pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 15 orang.

11. Pelatihan Kebersihan Ruangan

Pelatihan kebersihan ruangan dilakukan kepada petugas kebersihan bertugas

di runag rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan

7

Page 8: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

selama 2 minggu dengan minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi

pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 30 orang.

12. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi

Pelatihan dekontaminasi alat dilakukan kepada perawat dan pembantu perawat

bertugas di runag rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang

dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II

ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.

13.Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif

Pengadaan ruangan bertekanan negatif direncanakan akan ditempatkan di

ruang pasien isolasi, kamar bedah, ICU, ICCU, HCU.

14. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala)

Periksaan kesehatan berkala akan dilakukan selama 2 minggu di ruang

medical check up dan pada pemeriksaan darah karyawan Rumah Sakit Santa

Maria akannn datang ke laboratorium.

15. Imunisasi Hepatitis

Imunisasi hepatitis dilakukan selama 2 minggu di ruang medikal check up.

16. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum

Sosialisasi kejadian tertusuk jarum dilakukan kepada perawat dan pengelola

sampah selama 2 minggu. Pada minggu I dilakukan 3 sesi dan minggu ke II

dilakukan 3 sesi, dengan masing-masing sesi peserta berjumlah 40 orang.

17. Revisi SPO

Revisi SPO dilakukan pada awal tahun selama 2 bulan oleh tim penyusun PPI

yang disesuaikan denga keadaan dilapangan. SPO yang masih relevan tidak

dilakukan revisi.

18. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat

Identifikasi tanggal kadaluarsa peralatan dan obat dilakukan setiap bulan pada

hari sabtu minggu ketiga disetiap unit kerja keperawatan baik rawat inap maupun

rawat jalan yang dilakukan oleh logistik farmasi.

19. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah / Sampah

Evaluasi kelengkapan saranan pengelolaan limbah dilakukan selama 1 minggu

dengan mengadakan audit penyediaan sarana pengelolaan limbah pada masing-

masing unit kerja baik rawat inap maupun rawat jalan.

20. Kampanye Hand Hygiene

Kampanye cuci tangan dilakukan kepada pengunjung pasien selama 1

minggu. Setiap hari anggota PPI akan secara bergiliran memberikan kampanye

cuci tangan pada setiap keluarga ataupun pengunjung pasien yang berada di ruang

tunggu rawat inap, ruang tunggu rawat jalan dan koridor.

8

Page 9: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

21. Surveilan Infeksi Saluran Pernafasan

Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir

surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien.

Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk

dianalisa.

22. Surveilan Infeksi Saluran Kencing

Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir

surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien.

Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk

dianalisa.

23. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer

Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir

surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien.

Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk

dianalisa.

24. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi

Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir

surveilans PPI disesuaikan dengan tindakan operasi yang dilakukan pada pasien.

Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk

dianalisa.

25. Surveilans Penderita MRSA

26. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

(Terlampir)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan oleh IPCN

melalui rapat rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim PPI.

2. Pelaporan

Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan masing-

masing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan

dilakukan oleh Infection Prevention Control Nurse setiap bulan dan ditujukan

kepada direktur dan ketua komite pelayanan medik.

9

Page 10: Kerangka Acuan Pelatihan Rent Ok

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan

Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang

dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti:

a. Pre planning kegiatan

b. Materi

c. Undangan

d. Daftar hadir

e. Laporan hasil kegiatan

f. Dokumentasi (foto) kegiatan

2. Pelaporan

Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1

minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada ketua Tim PPI setiap 1

bulan sekali, yang selanjutnya akan dilaporkan kepada direktur dan komite

pelayanan medik.

3. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara melihat seluruh

pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan

beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.

Pekanbaru, 2 Januari 2012

Dr. Donna Alfina, SpPD

Ketua Tim Pengendalian Infeksi

10