Upload
dinhtram
View
275
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar Hukum
1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang
Informasi Geospasial.
2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan daerah.
4 Permendagri No 76 tahun 2012 Tentang Pedoman
Penegasan Batas Daerah
2. Sasaran dan Tujuan
• Sasaran adalah terindentifikasinya batas desa
berdasarkan kesepakatan antar desa yang
bersebelahan dalam bentuk peta kerja batas wilayah
administrasi desa sebanyak 401 desa/kelurahan dan
terpasangnya pilar batas desa sebanyak 40 pilar di
Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah
• Tujuan Kegiatan ini adalah menyajikan peta citra batas
wilayah administrasi desa beserta titik-titik koordinat
batas desa dalam Sistem Referensi Geospasial
Indonesia (SRGI) 2013 yang dilakukan dengan metode
kartometrik.
3. Volume dan Lokasi Pekerjaan
4. Data Yang di pergunakan
Data yang dipergunakan adalah :
a. Data Seamles Peta Rupabumi se Kabupaten Klaten
b. Data Citra Resolusi Tinggi Tegak
c. Data Batas Administrasi dari Kabupaten Klaten shp file
d. Data nama-nama dari nopitel dan google eart
Metodologi
Melalui 6 Tahapan :
1.Persiapan
2.Pembuatan Draft Peta Kerja
3.Ajudikasi Batas Desa Temu Kerja
Deliniasi Garis Batas Desa
Identifikasi diatas Peta
Penentuan Titik Kartometrik
Ekstrasi Titik Kartometrik
4.Pemasangan dan Pengukuran Pilar
5.Pengolahan Data dan Penyajian
6.Pelaporan
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
1. Rencana Deliniasi (Penarikan batas desa/Kel
diatas Peta)
• Deliniasi Batas Desa/Kelurahan akan
dilaksanakan di Setiap Kecamatan sesuai
jadwal yang dibagikan
• Tim dari pusat yang akan melaksakan Ajudikasi
sesuai jadwal
• Draf Peta Kerja Desa terdiri dari 2 Peta yaitu
Peta ukuran besar A0 dan Peta Ukuran Kecil
A3.
Contoh Draf Peta Kerja Desa A0
Contoh Draf Peta Kerja A3
Masing-Masing Desa/kelurahan untuk
meneliti garis batas desanya oleh
Kepala Desa bersama kepala Dusun
dan dan Tokoh Masyarakat apabila
pada peta A0 terdapat kekeliruan batas
Desa tersebut maka ditarik garis baru
berwarna merah
Kepala Dusun setuju dgn garis batas
Desa maupun menarik garis batas baru
di atas peta A0 maka Kep. Dusun
menandatangani di peta kecil A3 yang
sudah disiapkan kolomnya.
• Draf peta kerja Desa yang sudah diteliti garis
batasnya akan dibawa ke Kecamatan oleh
kepala Desa untuk di bandingkan dengan
Desa sebelahnya hasil yang sudah diteliti
juga. Apabila garis batas desa yang satu
dengan desa yang sebelahnya sudah
sepakat maka kepala desa menandatangani
pada peta besar A0 yang sudah disiapkan
kolomnya dan di cap basah dan
menandatangani berita araca kesepakan
segmen garis batas Desa dan di cap basah
2. Rencana Pemasangan Pilar Batas Desa.
• Pilar batas desa akan dipasang 1 atau 2 pilar batas desa untuk setiap kecamatan.
• Tim kerja dengan personil dari Kantor Pemerintahan Daerah Kab. Klaten akan mendatangi Kantor Kecamatan sesuai jadwal untuk melakukan Pelacakan (pemasangan tanda batas sementara dengan kayu) antara tim kerja bersama-sama tim daerah akan menuju lokasi yang sudah di rencanakan untuk memasang patok sementara dari kayu yang selanjutnya menandatangi berita acara pelacakan.
Contoh Pelacakan Pilar Batas
• Selanjutnya tanda batas sementara diganti dengan pilar
batas desa dengan konstruksi sbb:
• Contoh Pilar Batas Desa
• Selanjutnya dilakukan Pengukuran GPS Geodetic di
atas Pilar Batas Desa untuk mendapatkan Koordinat
Batas Desa
Sekiandan Terima
kasih