12
KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK MULUR KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : Vidia Wulandari A420130099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

1

KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK

MULUR KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Vidia Wulandari

A420130099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

 

HALAMAN PERSETUJUAN

KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK MULUR KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

PUBLIKASI ILMIAH

oleh

VIDIA WULANDARI A420130099

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Efri Roziaty, S.Si, M.Si NIP : 197904242005012004

Page 3: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

HALAMAN PENGESAHAN

KERAGAMA}I JEMS ZOOPLAIIKTON DI PERAIRAN WADI]K MT'LUR

KABI]PATEN ST]KOHARJO PROVINSI JAWA TENGAII

OLEH

VIDIA WULA]\IDARI

A420130099

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilrnu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari selasq 06 Juni 20 1 7

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Efri Roziaty, M.Si

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Suparti, M.Si

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dra. Hariyatrni, M.Si

(Anggota II Dewan Penguji)

Page 4: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain. kecuali secara teftulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungiawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Mei 2077

Penulis

VIDIAWI]LANDARI

A420130099

r

Page 5: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

1

KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK

MULUR KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

Abstrak

Penelitian tentang keragaman jenis zooplankton di Perairan Waduk Mulur

Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan pada bulan Februari-Juni

2017. Tujuan penelitian ini adalah untuki mengetahui Keragaman jenis zooplankton di

perairan Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo . Penelitian bersifat explorative. Metode

yang digunakan adalah metode sampling dan menetapkan 3 stasiun yaitu stasiun A

(karamba ikan), Stasiun B (tempat memancing), dan stasiun C (Irigasi sawah ). Hasil

Keanekaragaman zooplankton ditemukan 24 spesies dari 7 filum utama yaitu Protozoa (5

spesies), Chaetognatha (1 spesies), Sarcomatigophora (5 spesies), Rotifera (7 spesies),

Ciliophora (3 spesies), Athropoda (2 spesies), dan Apicomplexa (1 spesies). Indeks

keanekaragaman (H’) berkisar antara -2,81 sampai -2,94 berarti komunitas biota tidak

stabil. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dibutuhkan perhatian khusus agar komunitas

zooplankton di Perairan Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo dapat distabilkan dengan

mengurangi pencemaran lingkungan.

Kata kunci : Keanekaragaman, Protozoa, Waduk Mulur, Zooplankton.

Abstract

The Research is about diversity of zooplankton species in Mulur Storage

Reservoir Waters in Sukoharjo of Central Java. It has been implemented on March until

April 2017. The purpose of this study is to determine the diversity of zooplankton

species. This Research was using quantitative explorative research. The method is used a

purposive sampling and establish 3 stations, such as Station A (fishing cages), Station B

(fishing area), and Station C (field irrigation). The result of Zooplankton diversity found

24 species of 7 main phylum, it names Protozoa (5 species), Chaetognatha (1 species),

Sarcomatigophora (5 species), Rotifera (7 species), Ciliophora (3 species), Athropoda (2

species), and Apicomplexa (1 species). Index diversity (H’) ranges from -2.81 to -2.81, it

means an unstable biota community. The result indicates that Mulur Storage Reservoir

Waters in Sukoharjo of Central Java needs more attention in order to the zooplankton

community can be stable by reducing environment pollution.

Keywords : Diversity, Protozoa, Mulur Storage Reservior, Zooplankton.

1. PENDAHULUAN

Waduk Mulur yang terletak di Kabupaten Sukoharjo merupakan suatu

ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen biotik dan abiotik yang

saling berinteraksi kemudian membentuk jaringan fungsional yang saling

mempengaruhi. Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo ini merupakan salah satu

waduk yang fungsi utamanya untuk pengairan daerah pertanian. Dari

Page 6: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

2

masyarakat sekitar juga memberdayakannya untuk kegiatan perikanan dalam

karamba, persawahan di tepi waduk dan wisata pemancingan. Kegiatan

tersebut menyebabkan timbulnya kondisi eutrofikasi. Kondisi ini ditandai

dengan melimpahnya konsentrasi unsur hara, menurunnya konsentrasi oksigen

terlarut, meningkatnya padatan tersuspensi, meningkatnya konsentrasi fosfat,

menurunnya penetrasi konsentrasi cahaya atau meningkatnya kekeruhan.

Kondisi eutrofikasi sangatlah tidak menguntungkan karena dapat

mempengaruhi kualitas perairan serta komponen biotik didalamnya seperti

bentos, plankton, tumbuhan air, serta ikan – ikan di dalamnya dapat mengalami

kematian. komponen biotik sangat bepengaruh terhadap kualitas perairan.

karena komponen ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisik,

kimia, dan biologi suatu perairan. Salah satu biota yang digunakan sebagai

parameter biologi dalam menentukan suatu kondisi perairan adalah plankton.

Plankton merupakan organisme yang hidup melayang atau mengapung

di dalam air. Kemampuan geraknya kalaupun ada sangat terbatas hingga

organisme tersebut selalu terbawa arus. Berdasarkan daur hidupnya, plankton

terbagi dalam dua golongan yaitu holoplankton yang merupakan organisme

akuatik dimana seluruh hidupnya bersifat sebagai plankton, golongan ke dua

yaitu meroplankton yang hanya sebagian dari daur hidupnya bersifat sebagai

plankton (Agustini,dkk, 2014 : 39). Berdasarkan ukurannya, plankton dibagi

ke dalam beberapa kelompok, yaitu makroplankton (lebih besar dari 1 mm),

mikroplankton (0,06-1mm) dan nanoplankton (kurang dari 0,06mm) meliputi

beberapa jenis fitoplankton. Diperkirakan 70% dari semua fitoplankton di laut

terdiri dari nanoplankton dan inilah yang memungkinkan terdapatnya

zooplankton sebagai konsumen primer.

Zooplankton dalam ekosistem perairan memiliki peran yang penting

karena zooplankton merupakan konsumen pertama fitoplankton yang

mempunyai peran untuk memindahkan energi dari produsen primer yaitu

fitoplankton ke tingkat konsumen yang lebih tinggi lagi seperti larva ikan, dan

ikan-ikan kecil. Zooplankton merupakan salah satu organisme yang rentan

terhadap kondisi perubahan lingkungan. Ketika jumlah zooplankton minim,

Page 7: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

3

kelimpahan konsumennya seperti larva ikan, dan ikan-ikan kecil akan

mengalami penurunan. Keanekaragaman jenis zooplankton akan berubah

sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan baik faktor fisika,

kimia, maupun biologi. Faktor penunjang pertumbuhan dan perkembangan

bagi zooplankton dalam perairan sangat kompleks dan saling berinteraksi

antara faktor abiotik perairan yang satu dengan yang lainnya, seperti intensitas

cahaya, suhu, CO2 bebas, oksigen terlarut, pH dan zat terlarut dengan faktor

biotik perairan seperti adanya aktivitas pemangsaan oleh hewan, mortalitas

alami, dan dekomposisi. Beberapa organisme mampu hidup di perairan dengan

kondisi tercemar. Pada beberapa spesies ikan, alga maupun fitoplankton dan

zooplankton mempunyai nilai toleransi terhadap pencemaran. Beberapa jenis

zooplankton yang tidak toleran terhadap pencemaran akan terdistribusi di zona

yang lebih mendukung.

Berdasarkan keadaan perairan di Waduk Mulur, perlu dilakukan

penelitian lanjut tentang kualitas perairan di Waduk Mulur ditinjau dari “

Keragaman Jenis Zooplankton Di Perairan Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo

Provinsi Jawa Tengah “.

2. METODE

Pengambilan sampel air dilaksanakan di Perairan Waduk Mulur yang

dibagi menjadi tiga stasiun yaitu Stasiun A (Karamba), Stasiun B (Tempat

Memancing), Stasiun C (Irigasi Sawah). Setiap stasiun dibagi menjadi tiga sub

stasiun untuk mewakili stasiun penelitian. Penentuan stasiun dilakukan dengan

cara Purposive Sampling Method (penentuan titik sampel dengan teknik

survei). Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2017. Jenis penelitian

ini adalah explorasi. Jenis data yang diambil adalah data zooplankton,berupa

Filum,Famili yang didapatkan di Waduk Mulur. Data habitat meliputi nama

lokasi, suhu air, pH air, kelembapan udara dan suhu udara. Analisis data

meliputi Indeks keanekaragaman zooplankton.

Page 8: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

4

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran terhadap faktor-faktor abiotik perairan Waduk Mulur

Sukoharjo terlihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Data Abiotik Waduk Mulur Sukoharjo

No Parameter Stasiun A Stasiun B Stasiun C Kisaran Keterangan

Karanba

Ikan

Tempat

memancing

Irigasi

Sawah

1. Suhu Air

(oC)

30 29 28 20-30 Normal

2. Kelembaban

Udara (%)

86 86,7 87 86-90

Normal

3. Suhu Udara

(oC)

27,3 27,0 26,5 21-35 Normal

4 pH Air 6 7 8 6-8 Normal

Tabel 1, terlihat bahwa suhu air yang diukur menggunakan termometer

Stasiun A yaitu 30oC, Stasiun B yaitu 29

oC dan Stasiun C yaitu 28

oC. Secara

umum, laju perkembangbiakan zooplankton meningkat dengan meningkatnya

suhu perairan, tetapi akan menurun secara derastis setelah mencapai suatu titik

suhu tertentu. Hal ini disebabkan karena setiap spesies zooplankton selalu

beradaptasi terhadap suatu kisaran suhu tertentu. Suhu di Stasiun A, Stasiun B

dan Stasiun C merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan zooplankton.

Menurut Pescod (1973) dan Ray (1964) menyatakan bahwa suhu air antara 20-

30oC merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan zooplankton.

Kelembaban dan suhu udara diukur menggunakan termohigrometer

didapatkan hasil kelembaban tertinggi berada di Stasiun C yaitu 87%, Stasiun

B 86,7% dan Stasiun A yang memiliki suhu lebih rendah yaitu 86%.

Kelembaban udara berbanding terbalik dengan suhu udara, sehingga stasiun C

yang kelembabannya tinggi memiliki suhu udara yang lebih rendah yaitu

26,5oC dibanding dengan stasiun A yaitu 27,3

oC dan stasiun B yaitu 27

oC.

Suhu udara yang baik bagi perkembangan plankton diperairan umum pada

daerah tropis yaitu 21-35oC (Wardoyo, 1989). (E, 2001) Menyatakan bahwa

suhu udara yang dapat ditolerir oleh organisme pada suatu perairan berkisar

Page 9: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

5

antara 20-30oC. Suhu yang sesuai dengan pertumbuhan zooplankton berkisar

15-35oC. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa suhu udara

di Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo masih termasuk normal.

Nilai pH air yang optimum bagi zooplankton berkisar antara 6-8

(Kristanto, 2004). pH di stasiun A, stasiun B dan stasiun C merupakan pH

optimum untuk kehidupan zooplankton. Menurut (Lind, 1979), bahwa pH

optimal untuk pertumbuhan zooplankton berkisar antara 6,0 – 8,0. pH

dipengaruhi oleh kandungan karbondioksida, karbonat, asam organik dan dan

hasil pembusukkan sisa tanaman diperairan. pH dapat mempengaruhi daya

adaptasi biota akuatik dan aktivitas kimiawi di lingkungan perairan. Sebagai

salah satu parameter lingkungan perairan, pH tidak selalu stabil, karena

dipengaruhi oleh keseimbangan antara CO2 dan HCO3. Konsentrasi ion H+,

maka cenderung asam (Kristanto, 2004) Berdasarkan nilai tersebut maka

perairan di waduk mulur memiliki pH yang normal dan mendukung untuk

pertumbuhan zooplankton.

Tabel 2. Hasil Keanekaragaman dan jumlah Zooplankton yang ditemukan

di Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.

Zooplankton

No Filum Jumlah Spesies

St A St B St C

1. Protozoa 19 9 13

2. Chaetognatha 3 1 2

3. Sarcomatigophora 28 25 22

4. Rotifera* 47 38 30

5. Ciliophora 15 10 10

6. Athropoda 2 0 3

7. Apicomplexa** 0 1 0

Jumlah 114 84 80

Total 278

Pengambilan sampel dilakukan di tiga stasiun yaitu stasiun A

merupakan bagian Karamba ikan, stasiun B Pemancingan dan stasiun C

merupakan bagian Irigasi sawah. Total spesies yang ditemukan di ketiga

stasiun adalah 278 spesies. Spesies yang di temukan di stasiun A sebanyak 114

spesies, spesies yang ditemukan di stasiun B sebanyak 84 spesies dan spesies

Page 10: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

6

yang ditemukan di stasiun C sebanyak 80 spesies. Menurut (Barus, 2004)

Kepadatan zooplankton diperairan yang mengalir (lotik) akan lebih sedikit jika

dibanding dengan kepadatan dengan zooplankton di perairan yang tenang

(lentik). Hal ini berhubungan dengan kecepatan arus perairan dimana

zooplankton akan lebih mudah ditemukan diperairan yang tenang dengan

tingkat kejernihn yang tinggi.

17

3

28

47

15

2 0

9

1

25

38

10

0 1

13

2

22

30

10

3 0

Jumlah Zooplankton Waduk Mulur Kab. Sukoharjo

stasiun A stasiun B stasiun C

Gambar 5. Diagram Keanekaragaman Zooplankton di Waduk Mulur

Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah

Pada diagram diatas diketahui bahwa filum Apicomplexa hanya

ditemukan pada stasiun B dengan jumlah yang rendah. Filum Rotifera

memiliki jumlah spesies terbanyak dalam penelitian baik di stasiun A, stasiun

B maupun stasiun C namun jumlah di stasiun A lebih banyak. Filum tersebut

memiliki jumlah spesies yang lebih banyak di stasiun A dibanding stasiun C

bagian karamba ikan. Hal ini dikarenakan banyaknya pestisidan dan bahan-

bahan kimia lainnya sehingga menambah populasi filum tersebut. Sedangkan

untuk filum Protozoa, Chaetognata, Sarcomatigophora, Ciliophora dan

Page 11: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

7

Arthropoda lebih banyak ditemukan di stasiun A yakni bagian Karamba ikan

dan stasiun B bagian tempat Pemancingan.

Filum Rotifera menjadi filum yang memiliki jumlah spesies terbanyak

karena filum ini banyak ditemui di Waduk Mulur Sukoharjo . Hal tersebut

disebabkan di Waduk Mulur Sukoharjo memiliki kondisi yang lembab dan

banyak ditumbuhi lumut, sehingga sangat cocok untuk habitat/pertumbuhan

rotifera.

Tabel 3.Perhitungan Indeks Keanekaragaman Zooplankton di Waduk Mulur

Kaupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.

Perhitungan Stasiun A Stasiun B Stasiun C

Indeks Keanekaragaman (H’) -2,94 -2,81 -2,82

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H’) di Waduk Mulur

Sukoharjo terlihat dari Tabel 3. Indeks keanekaragaman pada stasiun A yaitu

-2,94, stasiun B yaitu -2,81 dan stasiun C -2,82. Dari hasil perhitungan indeks

stasiun A, stasiun B dan stasiun C tersebut dapat diketahui keanekaragaman

zooplankton perairan menunjukkan H’<1. Menurut persamaan Shanon-Wiener

jika H’<1 berarti kualitas biota tidak stabil atau kualitas air tercemar berat.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari hasil penelitian tentang Keanekaragaman Zooplankton di

Perairan Waduk Mulur Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, dapat

disimpulkan bahwa:

Terdapat keanekaragaman zooplankton di Waduk Mulur

Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 24 spesies dari 7

filum utama yaitu Protozoa (5 spesies), Chaetognatha (1 spesies),

Sarcomatigophora (5 spesies), Rotifera (7 spesies), Ciliophora (3 spesies),

Athropoda (2 spesies), dan Apicomplexa (1 spesies).

Page 12: KERAGAMAN JENIS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK …eprints.ums.ac.id/53441/11/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · i halaman persetujuan keragaman jenis zooplankton di perairan waduk mulur kabupaten

8

Indeks Keanekaragaman (H’) Waduk Mulur di Stasiun A (-2,94),

Stasiun B (-2,81) dan Stasiun C (-2,82). Ketiga stasiun menunjukkan hasil

H’<1 berarti kualitas biota tidak stabil atau kualitas air tercemar berat.

4.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan di musim yang

berbeda agar dapat membandingkan populasi zooplankton di musim hujan

dan musim kemarau. Dan penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan

alat pendukung yang sesuai standar agar memperoleh hasil yang

maksimal, dan menggunakan metode selanjtnya hendak di buat zona-zona

area pengambilan sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Basmi, H. (2000). Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan. Bogor: Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

E, A. (2001). Pengaruh Aktivitas Pabrik Semen Andalas Terhadap Kelimpahan,

Diversitas Dan Produktivitas Plankton di Perairan Pantai Lhoknga

Kabupaten Aceh Besar. Aceh: Fakultas MIPA UNSYAH.

Lind, O. (1979). Handbook Of Common Methods in Limnology (2 edition).

Kendal: Hunt Publishing Company Dubuque, Lowa.

Wardoyo, S. T. (1989). Kriteria Kualitas Air untuk Pertanian dan Perikanan.

Makalah pada Seminar Pengendalian Pencemaran Air. . Dirjen Pengairan

Departemen Pekerjaan Umum Bandung.

Yaswar. (2008). Tesis Keanekaragaman Plankton dan Keterkaitanya dengan

kualitas Air di Parapat Danau Toba. Medan: Thesis Universitas Sumatra

Utara. Sekolah Pasca Sarjana.