Upload
indriane-risti
View
23
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kep Gawat Darurat
Citation preview
PENGETAHUAN DASAR KERACUNAN
Oman Hendi, S. Kep,Ners
*
PENDAHULUAN
KERACUNAN :
Efek yang tidak diinginkan dari berbagai bahan kimia terhadap organisme hidup.
Efek yang timbul sangat bervariasi, mulai dari kematian yang sangat cepat sampai efek yang tidak diketahui dalam beberapa bulan bahkan sampai beberapa tahun
Efek yang tidak diinginkan bisa terjadi pada organ tertentu, bisa pada satu tipe sel di seluruh tubuh, bisa juga pada reksi biokimia yang spesifik dalam tubuh.
*
KERACUNAN
Keracunan kronikGejala tidak jelas ; malaese, pucat, anemia.Perlu waktu lama untuk menegakkan diagnosa. Kadang tidak terdiagnosaKeracunan akut Umumnya korban dalam keadaan gawat daruratSetiap petugas harus mampu memberikan pertolongan cepat, tepat dan rasional.*
TINDAKAN RASIONAL
*
BAHAN BERBAHAYA
Semua penyebab keracunan disebut bahan berbahaya ;
Pestisida (insektisida, rodentisida, herbisida, fungisida). Paling banyak dilaporkan.
Bahan kimia pertanian lainnya
Contohnya pupuk urea, mempunyai bentuk fisik serupa gula pasir.
Bahan kimia industri
Apakah ada pabrik kimia di sekitar kita ?. Bila terjadi kebocoran dan masyarakat sekitar terpapar. Harus tahu gejala yang timbul, harus tahu tindakan pertama sebelum merujuk ke rumah sakit.
*
Bahan kimia rumah tangga
Bahan kimia yang digunakan di rumah, seperti detergen, pemutih pakaian, pembersh WC, anti karat, minyak tanah, kamper,batu batere ukuran kancing, dll.Bila belanja bahan-bahan di atas, lihat apakah bahan aktifnya dicantumkan? Apakah ada petunjuk tindakan awal bila terpapar? .5. Keracunan obat (kelebihan dosis obat)
Harus dibedakan dengan efek samping obat, juga harus dibedakan dengan reaksi anafilaksi.
*
6. Toksin alam
Tumbuhan beracun : Jamur, singkong, jengkol, gadung.
Binatang berbisa : ular, kalajengking, ubur-ubur, bulubabi,
lebah, dll.
Gas beracun gunung api : H2S, CO, CO2
7. Makanan terkontaminasi
Terkontamonasi bakteri yang mengeluarkan toksin; C.
botulinum, V. cholera, Staphylococcus. Atau
terkontaminasi bahan kimia.
8. Bahan kimia untuk perang
Gas sarin. Dilarang oleh badan dunia (WHO). Tapi ada orang yang sengaja menyimpan
*
ALUR PASIEN KERACUNAN
*
ATASI KEGAWATAN
Buka jalan nafas
Berikan bantuan nafas untuk henti nafas
Pijat jantung luar untuk henti jantung
Atasi syok bila ada tanda syok
Atasi koma bila ada koma
Berikan anti kejang untuk kejang
Atasi hipotermi / hipertermi
Atasi kegawatan lain
KEADAAN PASIEN STABIL
PEMERIKSAAN
Anamnesa / alloanamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium (lab. rutin, analisa gas darah)
IDENTIFIKASI PENYEBAB KERACUNAN
Konsultasi Sentra Keracunan
Pemeriksaan laboratoriumInformasi toksikologi
*
UPAYA MENGURANGI ABSORBSI RACUN
DEKONTAMINASI
Kulit dan mata
Saluran cerna
(Gastroskopi, rangsang muntah, bilas lambung,
pemberian arang aktif, katartik)
ELIMINASI CEPAT
Diuresis paksa, peritoneal dialisa,
hemodialisa, hemoperfusi
OBSERVASI 12 JAM
Bila timbul kegawatan, berikan antidotum
EVALUASI
KEGAWATAN TIDAK TERATASI
Gagal nafas, gagal jantung, gagal ginjal
KEGAWATAN TERATASI
Kasus bunuh diri, konsul Psikiater
PULANG
Kontrol rawat jalan
RAWAT ICU
*
DEKONTAMINASI
*
DEKONTAMINASI
Keracunan dapat menyebabkan efek lokal (kulit dan mata) maupun efek sistemikEFEK LOKALIRITATIF KOROSIFHanya merusak dinding sel permukaanMelarutkan /menggumpalkan seluruh sel sampai lap.bawahTidak bersifat penetrasi Bersifat penetrasiRasa gatal/pedihNyeri hebat/rasa terbakar*
PERBEDAAN SIFAT KOROSIF DAN IRITATIF
pH, sangat rendah (asam kuat) / sangat tinggi ( basa kuat).
Bentuk pelarut, dalam bentuk cairan bersifat korosif, dalam bentuk gas bersifat iritatif, contoh formalin.
Konsentrasi dalam larutan. Semakin pekat bersifat korosif, semakin encer bersifat iritatif.
PENANGANAN : dengan pengenceran.
Jangan menetralkan asam dg basa atau sebaliknya
*
DEKONTAMINASI MATA
Lepas lensa kontak, bila korban memakai lensa kontak.
Jangan memberikan salep mata, karena salep mata akan menutupi permukaan bola mata dan menghalangi irigasi mata
CARA SEDERHANA :
Siapkan baskom, lalu Isi dengan air hangat,
Celupkan muka korban kedalam baskom
Mata dikedipkan, selama 15 menit
*
IRIGASI MATA
Posisi duduk dgn kepala tengadah atau berbaring.
Muka menoleh kearah mata yang akan dilakukan irigasi.
Cairan limbah harus ditampung.
Berikan lidocain tetes mata
Gunakan air hangat / NaCl fisiologis.
Biarkan mengalir tanpa tekanan, selama 15 menit.
Gunakan retraktor kelopak mata, lakukan swab dg kapas lidi.
Bila mata masih pedih, kemerahan, atau ada ulkus kornea konsulkan kepada spesialis mata.
*
DEKONTAMINASI KULIT
Lepas pakaian korban, lepas arloji, perhiasan, sepatu
Gunakan air mengalir, hangat kuku, jangan yang panas utk mencegah agar pori tidak terbuka,
Lamanya 15 mnt.
Bila bahan larut dalam lemak, gunakan air sabun atau isoprofil alkohol.
Bawah kuku dicuci dan disikat, rambut dicuci (keramas)
Bila terpapar organoposfat, boleh diberikan krim yang mengandung vit,E atau berikan minyak jagung.
Penolong harus menggunakan alat pelindung diri.
*
TERPAPAR BAHAN KOROSIF
Gambaran klinis
Lesi luka bakar, daerah dengan warna abu2 atau kehitaman.Dikelilingi jaringan yang odem berwarna kemerahan dan terdapat perdarahan maupun bulae.
Cara dekontaminasi
Baju dicuci dulu baru dilepas,
Pakaian melekat dikulit jangan diangkat.
Kulit penderita jangan disikat.
*
AlAT PELINDUNG DIRI
HelmTutup muka kacaMasker (SARS)Jas hujan baju dan celanaSarung tangan karet untuk pabrik.Sarung tangan ditutup lak ban.Sepatu boot , juga ditutup lakbanDEKONTAMINASI SALURAN NAFAS
Terpapar oleh asap, uap, aerosol, tepung dll
Secepatnya dikeluarkan dari daerah berbahaya
Tempatkan didaerah yang terbuka, ruangan yang banyak udara segar.
Berikan udara lembab dengan nebulisasi.
Bila perlu O2, berikan O2 lembab.
Bila perlu bantuan nafas, berikan nafas buatan dengan menggunakan valve-mask-bag.
Jangan lakukan bantuan nafas mulut ke mulut.
*
DEKONTAMINASI SALURAN CERNA
PENGENCERAN DALAM LAMBUNG :
Berikan susu, sangat baik karena susu mengandung protein dan lemak, akan melindungi mukosa usus, selain itu susu mudah didapat.
Banyaknya, untuk dewasa 250cc, untuk anak 100cc, bila berlebihan akan merangsang pengosongan lambung
Susu tidak boleh diberikan, bila korban menelan Organoposfat, Baygon atau kamper, karena larut dlm susu, akan mempercepat penyerapan.
Tidak boleh diberi minum bila penderita tidak sadar.
Bila menelan pil dalam jumlah yang banyak, berikan air minum lalu lakukan rangsang muntah
*
BILAS LAMBUNG
INDIKASI :
Menelan bahan berbahaya dlm jumlah yang banyak.
Bahan cepat diabsorpsi (Sianida, Striknin )
Ada kontra indikasi rangsang muntah (tidak sadar)
Rangsang muntah tidak berhasil.
Efektif dalam waktu 1 jam pertama, dapat dikerjakan dalam 12 jam setelah menelan bahan berbahaya.
*
BILAS LAMBUNG (lanjutan)
Gunakan NGT no 16-18 F.
Pemberian 250 cc (dewasa), 100 cc (anak), di ulang2 sampai mencapai jumlah 2 3 L.
Penderita apatis, dilakukan dengan posisi miring kekiri.
Pada penderita tidak sadar, lakukan intubasi lebih dulu.
Dilakukan dirumah sakit, oleh yang sudah berpengalaman.
Saat mencabut NGT harus dijepit dgn klem / pean. Cairan bilasan lambung dalam NGT, bila menetes dalam rongga mulut atau teraspirasi akan menyebabkan bronkhospasme
Indikasi kontra, bila menelan bahan korosif & hidrokarbon.
*
PEMBERIAN ARANG AKTIF
Untuk mengurangi penyerapan Bahan Berbahaya dalam saluran cerna.
Untuk Bahan Berbahaya yang belum diketahui.
Pemberian melalui NGT setelah bilas lambung.
Dosis arang aktif 1g / kg bb.
Dicampur sorbitol, 2 cc / kg berat badan, cara sorbitol dicampur bubuk arang aktif.
Pemberian dapat diulang tiap 2-4 jam, bila keracunan obat2 lepas lambat, obat salut gula.
Pemberian ulangan jangan dicampur dengan sorbitol
*
Arang aktif dapat menyebabkan konstipasi, tidak boleh diberikan pada penderita ileus obstrutif.
Saat mencabut, NGT harus dijepit dengan klem.
Bila teraspirasi, akan menimbulkan bronkospasme.
Arang aktif tidak menyerap alkohol, zat besi, lithium, asam organik dan organoklorin.
GASTROSKOPI
Bila menelan batre ukuran kancing, pil KMnO4
Dilakukan oleh orang yang terlatih
*
ELIMINASI CEPAT
Upaya untuk mengeluarkan zat toksis dari dalam tubuh secepat mungkin. Dilakukan pada korban yang mengelami ancaman kematian.
Ada 4 cara : Diuresis paksa, Peritoneal Dialisa, Hemodialisa dan Hemoperfusi
Syarat untuk diuresis paksa
1. Gejala keracunan berat/ada ancaman jiwa
2. Bahan harus larut dalam air
3. Bahan tidak larut dalam lemak dan tidak diikat protein
4. Berat molekul kecil, dapat melewati glomerulus ginjal
5. Bahan dieksresi dalam bentuk yang masih aktif
6. Bahan tidak dieksresi lebih cepat melalui paru atau kulit
*
OBAT YANG MEMENUHI KRITERIA
Obat yang memenuhi kriteria untuk diuresis paksa :
Salisilat & metilsalisilat
Amfetamin
Fenobarbital dan Barbital
Alkohol dan metil alkohol
Keracunan Jengkol
Kina
Sulfonamid
Bromida
Litium
Memprobamat dan pirimidon
*
DIURESIS PAKSA
Cairan yang digunakan NaCl 0,9% dan Dekstrosa 5%
4 Jam pertama : 300cc cairan/jam
Nilai diuresis, bila < 350 cc/jam, diuresis paksa dihentikan
4 jam kedua : 6000 cc cairan/jam bila diuresis baik
4 jam berikutnya :400 cc cairan/jam, sampai sadar
Diuresis alkali :
Untuk keracunan salisilat, fenobarbital dan jengkol.
CairanKCl 1,5% dan BicNat 1,25% atau 100mEq/L sampai pH Urine > 7,5
Diuresis asam :
Untuk keracunan amfetamin, kina
Cairan Ammonium klorida 1% sampai pH urine < 7
*
Kontra Indikasi
Tidak boleh dilakukan diuresis paksa, bila ada :
Oedem paru (keracunan Metaqualon)Gagal ginjalGagal jantungSyok*
PERITONEAL DIALISA
Peritoneum berfungsi sebagai membran semipermeabel untuk bahan berdifusi ke dalam cairan salisilat
Tujuan : untuk mengeluarkan bahan sebanyak mungkin, bukan mengeluarkan metabolitnya
Syarat : zat toksis yang larut dalam air, tidak larut dalam lemak
Phenobarbital 15 mg% sebaiknya dilakukan peritonel dialisa
*
Cara peritoneal dialisa :
Berikan cairan dialisat 2000 ml untuk dewasa, 200 ml untuk anak-anakDialisat dicampur 3KCl (isi agr KCl/5 cc)+1000 U heparin+ 2 cc ProkainMasukkan ke dalam peritoneum melalui trokarBiarkan selama 10-30 menit Lalu dikeluarkan lagi*
*