32
PENGETAHUAN DASAR KERACUNAN Oman Hendi, S. Kep,Ners

KERACUNAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kep Gawat Darurat

Citation preview

  • PENGETAHUAN DASAR KERACUNAN

    Oman Hendi, S. Kep,Ners

    *

  • PENDAHULUAN

    KERACUNAN :

    Efek yang tidak diinginkan dari berbagai bahan kimia terhadap organisme hidup.

    Efek yang timbul sangat bervariasi, mulai dari kematian yang sangat cepat sampai efek yang tidak diketahui dalam beberapa bulan bahkan sampai beberapa tahun

    Efek yang tidak diinginkan bisa terjadi pada organ tertentu, bisa pada satu tipe sel di seluruh tubuh, bisa juga pada reksi biokimia yang spesifik dalam tubuh.

    *

  • KERACUNAN

    Keracunan kronikGejala tidak jelas ; malaese, pucat, anemia.Perlu waktu lama untuk menegakkan diagnosa. Kadang tidak terdiagnosaKeracunan akut Umumnya korban dalam keadaan gawat daruratSetiap petugas harus mampu memberikan pertolongan cepat, tepat dan rasional.

    *

  • TINDAKAN RASIONAL

    Tidak memberikan minuman susu pada pasien yang menelan Karbamat, Organofosfat dan Kamper. Ketiga bahan bersifat lipolitik, mudah larut dalam susu, penyerapan menjadi lebih cepat.Tidak melakukan bantuan nafas mulut ke mulut pada pasien keracunan yang memerlukan banntuan nafasTidak melakukan tindakan rangsang muntah atau bilas lambung pada pasien keracun Ecstasy. Karena pada saat keracunan lambung sudah kosong

    *

  • BAHAN BERBAHAYA

    Semua penyebab keracunan disebut bahan berbahaya ;

    Pestisida (insektisida, rodentisida, herbisida, fungisida). Paling banyak dilaporkan.

    Bahan kimia pertanian lainnya

    Contohnya pupuk urea, mempunyai bentuk fisik serupa gula pasir.

    Bahan kimia industri

    Apakah ada pabrik kimia di sekitar kita ?. Bila terjadi kebocoran dan masyarakat sekitar terpapar. Harus tahu gejala yang timbul, harus tahu tindakan pertama sebelum merujuk ke rumah sakit.

    *

  • Bahan kimia rumah tangga

    Bahan kimia yang digunakan di rumah, seperti detergen, pemutih pakaian, pembersh WC, anti karat, minyak tanah, kamper,batu batere ukuran kancing, dll.Bila belanja bahan-bahan di atas, lihat apakah bahan aktifnya dicantumkan? Apakah ada petunjuk tindakan awal bila terpapar? .

    5. Keracunan obat (kelebihan dosis obat)

    Harus dibedakan dengan efek samping obat, juga harus dibedakan dengan reaksi anafilaksi.

    *

  • 6. Toksin alam

    Tumbuhan beracun : Jamur, singkong, jengkol, gadung.

    Binatang berbisa : ular, kalajengking, ubur-ubur, bulubabi,

    lebah, dll.

    Gas beracun gunung api : H2S, CO, CO2

    7. Makanan terkontaminasi

    Terkontamonasi bakteri yang mengeluarkan toksin; C.

    botulinum, V. cholera, Staphylococcus. Atau

    terkontaminasi bahan kimia.

    8. Bahan kimia untuk perang

    Gas sarin. Dilarang oleh badan dunia (WHO). Tapi ada orang yang sengaja menyimpan

    *

  • ALUR PASIEN KERACUNAN

    *

  • ATASI KEGAWATAN

    Buka jalan nafas

    Berikan bantuan nafas untuk henti nafas

    Pijat jantung luar untuk henti jantung

    Atasi syok bila ada tanda syok

    Atasi koma bila ada koma

    Berikan anti kejang untuk kejang

    Atasi hipotermi / hipertermi

    Atasi kegawatan lain

    KEADAAN PASIEN STABIL

    PEMERIKSAAN

    Anamnesa / alloanamnesa

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan laboratorium (lab. rutin, analisa gas darah)

    IDENTIFIKASI PENYEBAB KERACUNAN

    Konsultasi Sentra Keracunan

    Pemeriksaan laboratoriumInformasi toksikologi

    *

  • UPAYA MENGURANGI ABSORBSI RACUN

    DEKONTAMINASI

    Kulit dan mata

    Saluran cerna

    (Gastroskopi, rangsang muntah, bilas lambung,

    pemberian arang aktif, katartik)

    ELIMINASI CEPAT

    Diuresis paksa, peritoneal dialisa,

    hemodialisa, hemoperfusi

    OBSERVASI 12 JAM

    Bila timbul kegawatan, berikan antidotum

    EVALUASI

    KEGAWATAN TIDAK TERATASI

    Gagal nafas, gagal jantung, gagal ginjal

    KEGAWATAN TERATASI

    Kasus bunuh diri, konsul Psikiater

    PULANG

    Kontrol rawat jalan

    RAWAT ICU

    *

  • DEKONTAMINASI

    *

  • DEKONTAMINASI

    Keracunan dapat menyebabkan efek lokal (kulit dan mata) maupun efek sistemikEFEK LOKALIRITATIF KOROSIFHanya merusak dinding sel permukaanMelarutkan /menggumpalkan seluruh sel sampai lap.bawahTidak bersifat penetrasi Bersifat penetrasiRasa gatal/pedihNyeri hebat/rasa terbakar

    *

  • PERBEDAAN SIFAT KOROSIF DAN IRITATIF

    pH, sangat rendah (asam kuat) / sangat tinggi ( basa kuat).

    Bentuk pelarut, dalam bentuk cairan bersifat korosif, dalam bentuk gas bersifat iritatif, contoh formalin.

    Konsentrasi dalam larutan. Semakin pekat bersifat korosif, semakin encer bersifat iritatif.

    PENANGANAN : dengan pengenceran.

    Jangan menetralkan asam dg basa atau sebaliknya

    *

  • DEKONTAMINASI MATA

    Lepas lensa kontak, bila korban memakai lensa kontak.

    Jangan memberikan salep mata, karena salep mata akan menutupi permukaan bola mata dan menghalangi irigasi mata

    CARA SEDERHANA :

    Siapkan baskom, lalu Isi dengan air hangat,

    Celupkan muka korban kedalam baskom

    Mata dikedipkan, selama 15 menit

    *

  • IRIGASI MATA

    Posisi duduk dgn kepala tengadah atau berbaring.

    Muka menoleh kearah mata yang akan dilakukan irigasi.

    Cairan limbah harus ditampung.

    Berikan lidocain tetes mata

    Gunakan air hangat / NaCl fisiologis.

    Biarkan mengalir tanpa tekanan, selama 15 menit.

    Gunakan retraktor kelopak mata, lakukan swab dg kapas lidi.

    Bila mata masih pedih, kemerahan, atau ada ulkus kornea konsulkan kepada spesialis mata.

    *

  • DEKONTAMINASI KULIT

    Lepas pakaian korban, lepas arloji, perhiasan, sepatu

    Gunakan air mengalir, hangat kuku, jangan yang panas utk mencegah agar pori tidak terbuka,

    Lamanya 15 mnt.

    Bila bahan larut dalam lemak, gunakan air sabun atau isoprofil alkohol.

    Bawah kuku dicuci dan disikat, rambut dicuci (keramas)

    Bila terpapar organoposfat, boleh diberikan krim yang mengandung vit,E atau berikan minyak jagung.

    Penolong harus menggunakan alat pelindung diri.

    *


  • TERPAPAR BAHAN KOROSIF

    Gambaran klinis

    Lesi luka bakar, daerah dengan warna abu2 atau kehitaman.Dikelilingi jaringan yang odem berwarna kemerahan dan terdapat perdarahan maupun bulae.

    Cara dekontaminasi

    Baju dicuci dulu baru dilepas,

    Pakaian melekat dikulit jangan diangkat.

    Kulit penderita jangan disikat.

    *

  • AlAT PELINDUNG DIRI

    HelmTutup muka kacaMasker (SARS)Jas hujan baju dan celanaSarung tangan karet untuk pabrik.Sarung tangan ditutup lak ban.Sepatu boot , juga ditutup lakban
  • DEKONTAMINASI SALURAN NAFAS

    Terpapar oleh asap, uap, aerosol, tepung dll

    Secepatnya dikeluarkan dari daerah berbahaya

    Tempatkan didaerah yang terbuka, ruangan yang banyak udara segar.

    Berikan udara lembab dengan nebulisasi.

    Bila perlu O2, berikan O2 lembab.

    Bila perlu bantuan nafas, berikan nafas buatan dengan menggunakan valve-mask-bag.

    Jangan lakukan bantuan nafas mulut ke mulut.

    *

  • DEKONTAMINASI SALURAN CERNA

    PENGENCERAN DALAM LAMBUNG :

    Berikan susu, sangat baik karena susu mengandung protein dan lemak, akan melindungi mukosa usus, selain itu susu mudah didapat.

    Banyaknya, untuk dewasa 250cc, untuk anak 100cc, bila berlebihan akan merangsang pengosongan lambung

    Susu tidak boleh diberikan, bila korban menelan Organoposfat, Baygon atau kamper, karena larut dlm susu, akan mempercepat penyerapan.

    Tidak boleh diberi minum bila penderita tidak sadar.

    Bila menelan pil dalam jumlah yang banyak, berikan air minum lalu lakukan rangsang muntah

    *

  • BILAS LAMBUNG

    INDIKASI :

    Menelan bahan berbahaya dlm jumlah yang banyak.

    Bahan cepat diabsorpsi (Sianida, Striknin )

    Ada kontra indikasi rangsang muntah (tidak sadar)

    Rangsang muntah tidak berhasil.

    Efektif dalam waktu 1 jam pertama, dapat dikerjakan dalam 12 jam setelah menelan bahan berbahaya.

    *

  • BILAS LAMBUNG (lanjutan)

    Gunakan NGT no 16-18 F.

    Pemberian 250 cc (dewasa), 100 cc (anak), di ulang2 sampai mencapai jumlah 2 3 L.

    Penderita apatis, dilakukan dengan posisi miring kekiri.

    Pada penderita tidak sadar, lakukan intubasi lebih dulu.

    Dilakukan dirumah sakit, oleh yang sudah berpengalaman.

    Saat mencabut NGT harus dijepit dgn klem / pean. Cairan bilasan lambung dalam NGT, bila menetes dalam rongga mulut atau teraspirasi akan menyebabkan bronkhospasme

    Indikasi kontra, bila menelan bahan korosif & hidrokarbon.

    *

  • PEMBERIAN ARANG AKTIF

    Untuk mengurangi penyerapan Bahan Berbahaya dalam saluran cerna.

    Untuk Bahan Berbahaya yang belum diketahui.

    Pemberian melalui NGT setelah bilas lambung.

    Dosis arang aktif 1g / kg bb.

    Dicampur sorbitol, 2 cc / kg berat badan, cara sorbitol dicampur bubuk arang aktif.

    Pemberian dapat diulang tiap 2-4 jam, bila keracunan obat2 lepas lambat, obat salut gula.

    Pemberian ulangan jangan dicampur dengan sorbitol

    *

  • Arang aktif dapat menyebabkan konstipasi, tidak boleh diberikan pada penderita ileus obstrutif.

    Saat mencabut, NGT harus dijepit dengan klem.

    Bila teraspirasi, akan menimbulkan bronkospasme.

    Arang aktif tidak menyerap alkohol, zat besi, lithium, asam organik dan organoklorin.

    GASTROSKOPI

    Bila menelan batre ukuran kancing, pil KMnO4

    Dilakukan oleh orang yang terlatih

    *

  • ELIMINASI CEPAT

    Upaya untuk mengeluarkan zat toksis dari dalam tubuh secepat mungkin. Dilakukan pada korban yang mengelami ancaman kematian.

    Ada 4 cara : Diuresis paksa, Peritoneal Dialisa, Hemodialisa dan Hemoperfusi

    Syarat untuk diuresis paksa

    1. Gejala keracunan berat/ada ancaman jiwa

    2. Bahan harus larut dalam air

    3. Bahan tidak larut dalam lemak dan tidak diikat protein

    4. Berat molekul kecil, dapat melewati glomerulus ginjal

    5. Bahan dieksresi dalam bentuk yang masih aktif

    6. Bahan tidak dieksresi lebih cepat melalui paru atau kulit

    *

  • OBAT YANG MEMENUHI KRITERIA

    Obat yang memenuhi kriteria untuk diuresis paksa :

    Salisilat & metilsalisilat

    Amfetamin

    Fenobarbital dan Barbital

    Alkohol dan metil alkohol

    Keracunan Jengkol

    Kina

    Sulfonamid

    Bromida

    Litium

    Memprobamat dan pirimidon

    *

  • DIURESIS PAKSA

    Cairan yang digunakan NaCl 0,9% dan Dekstrosa 5%

    4 Jam pertama : 300cc cairan/jam

    Nilai diuresis, bila < 350 cc/jam, diuresis paksa dihentikan

    4 jam kedua : 6000 cc cairan/jam bila diuresis baik

    4 jam berikutnya :400 cc cairan/jam, sampai sadar

    Diuresis alkali :

    Untuk keracunan salisilat, fenobarbital dan jengkol.

    CairanKCl 1,5% dan BicNat 1,25% atau 100mEq/L sampai pH Urine > 7,5

    Diuresis asam :

    Untuk keracunan amfetamin, kina

    Cairan Ammonium klorida 1% sampai pH urine < 7

    *

  • Kontra Indikasi

    Tidak boleh dilakukan diuresis paksa, bila ada :

    Oedem paru (keracunan Metaqualon)Gagal ginjalGagal jantungSyok

    *

  • PERITONEAL DIALISA

    Peritoneum berfungsi sebagai membran semipermeabel untuk bahan berdifusi ke dalam cairan salisilat

    Tujuan : untuk mengeluarkan bahan sebanyak mungkin, bukan mengeluarkan metabolitnya

    Syarat : zat toksis yang larut dalam air, tidak larut dalam lemak

    Phenobarbital 15 mg% sebaiknya dilakukan peritonel dialisa

    *

  • Cara peritoneal dialisa :

    Berikan cairan dialisat 2000 ml untuk dewasa, 200 ml untuk anak-anakDialisat dicampur 3KCl (isi agr KCl/5 cc)+1000 U heparin+ 2 cc ProkainMasukkan ke dalam peritoneum melalui trokarBiarkan selama 10-30 menit Lalu dikeluarkan lagi

    *

  • HEMODIALISAPerlu alat Khusus dan perlu keahlianHEMOPERFUSIDarah dialirkan ke dalam kolom karbon aktif + Chamberlite (mesin penukai ion) lalu dimasukkan lagi ke dalam vena

    *

  • Sukses !!!!!!