Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEPUTUSAN SUMBER PENDANAAN
BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN
KARAKTERISTIK USAHA UKM KONVEKSI DI
TINGKIR SALATIGA
Oleh :
EKA PUTRIANI
NIM : 212006074
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMI
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
ii
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60
Telp :(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : Eka Putriani
N I M : 212006074
Program Studi : Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,
Judul : Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan
Karakteristik Individu dan Karakteristik Usaha
UKM Konveksi di Tingkir Salatiga
Pembimbing : Linda Ariany Mahastanti, SE, MSc
Tanggal di uji : 23 Agustus 2013
adalah benar-benar hasil karya saya.
Didalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan
orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin
atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar
kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 7 Mei 2013
Yang memberi pernyataan,
Eka Putriani
iii
iv
MOTTO
“ I faced it all, I stood tall, and I did it my way ”
v
ABSTRACT
Financing Source Decision Based on Individual Characteristic and Business
Characteristic SME's Tingkir Convection Salatiga
Established businesses (SME's) will not be separated from the issue of
financing. Financing sources consist of internal financing and external financing
sources. An entrepreneur in making financing decisions that will be used can be
based on the individual characteristics and the characteristics of the business.
Such as sex, marital status, age entrepreneurs, level of education, business
experience, business size, and business age. Authors define SME's Tingkir
Convection in Salatiga as the unit of observation, analysis results can be
concluded that most employers use a combination of financing sources both
internal and external that is equal to 74%, while the remaining 26% use external
sources of funds. External sources of funds come from banks, rural banks, and
cooperative banks with the largest percentage is 66%. The results also show that
there is no link between the source of funds to the individual characteristics of
entrepreneurs and businesses in financing decision, which means that it makes no
difference to the characteristics of the entrepreneur in choosing the type of source
of funds, lending institution, or the funds will be used.
Key word : Small Medium Enterprises (SME’s), Financing, Individual
characteristics, Business characteristics
vi
SARIPATI
Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan Karakteristik Individu dan
Karakteristik Usaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga
Mendirikan usaha (UKM) tidak akan terlepas dari masalah pendanaan.
Sumber pendanaan tersebut terdiri dari sumber dana internal dan sumber dana
eksternal. Seorang pengusaha dalam membuat keputusan sumber dana yang akan
digunakan dapat didasari oleh karakteristik individu dan karakteristik usaha
tersebut. Karakteristik itu sendiri antara lain jenis kelamin, status perkawinan,
umur pengusaha, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha, ukuran usaha, dan
lamanya usaha tersebut didirikan. Penulis menetapkan pengusaha UKM Konveksi
di Tingkir Salatiga sebagai satuan pengamatan, hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar pengusaha menggunakan sumber dana gabungan antara
internal dan eksternal yaitu sebesar 74%, sedangkan sisanya yaitu 26%
menggunakan sumber dana eksternal. Sumber dana eksternal tersebut berasal dari
bank, BPR, dan Koperasi dengan presentase terbesar adalah bank yaitu 66%.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat keterkaitan antara
sumber dana dengan karakteristik individu maupun usaha dalam pengusaha
mengambil keputusan sumber pendanaan tersebut, yang berarti tidak ada bedanya
pengusaha dengan karakteristik tersebut dalam memilih jenis sumber dana, tempat
peminjaman, ataupun besar dana yang akan digunakan.
Kata Kunci : Usaha Kecil Menengah (UKM), Pendanaan, Karakteristik Individu,
Karakteristik Usaha
vii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ingin memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME
atas segala limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penelitian mengenai berbagai macam jenis sumber pendanaan yang
digunakan oleh pengusaha UKM serta bagaimana karakteristik individu dan
karakteristik usaha terhadap keputusan sumber pendanaan tersebut, sehingga
penulis tertarik untuk meneliti tentang permasalahan dengan judul penelitian
“Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan Karakteristik Individu dan
Karakteristik Usaha di UKM Konveksi Tingkir Salatiga”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam mencapai gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajeman Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis
sangat menghargai apabila ada saran maupun kritik yang membangun untuk
menjadi lebih baik.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya
pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat dijadikan acuan
bagi penelitian mendatang.
Salatiga, 7 Mei 2013
Penulis
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak tidak aka bisa menyelesaikan skripsi ini. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.
Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana.
Ibu Linda Ariany Mahastanti, SE, MSc selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan pengarahan bagi penulis selama proses menyelesaikan
skripsi ini.
Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D selaku dosen wali studi yang
telah membimbing penulis dalam studi di Fakultas Ekonomi UKSW.
Seluruh staff pengajar yang telah mendidik, memberikan ilmu serta
bimbingan, selama penulis menjalani studi di Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Manajemen UKSW.
Pengusaha UKM Konveksi di Tingkir yang telah meluangkan waktu dan
kesediaannya untuk wawancara serta mengisi kuisioner sehingga data
terkumpul.
Bapak dan Ibu tercinta yang selama ini merawat, mengasuh, membimbing,
mendorong dan mendoakan penulis dari dalam kandungan sampai sekarang.
Adikku Malik dan seluruh keluarga besar tercinta yang selama ini
mendoakan, memberikan semangat, kasih sayang kepada penulis.
ix
Kesayanganku Hardian Asfar terima kasih sudah mau menjadi teman,
sahabat, kekasih yang baik yang selalu memberikan dukungan, perhatian,
semangat, motivasi, bantuan material maupun spiritual serta kasih sayang
yang tidak ternilai harganya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
Buat Keluarga Habe (Ngkong, Mamek, Gandhang, Rian, Gemblong, Bembi,
Jige, Arya, Mbahe), Keluarga Ubur-ubur (Rosita, Tukul, Mas Mayo, Treffi,
Abas, Gondo, Kak Sur, Yudha, Mike, Pepe, Otong, Parto), para sahabat
(Caca, Jatul, Penny, Lea, Natalia, Bang Ipul, Indrajit, Gaby, Ali, Nessa,
Vivi, Ina, Rangga, Adnan, Huda), Tante dan oom sayang (Lia, Jacquelin,
Koh Ferry, Oom Rendy Botak, Bulan, Bendot, Diah) yang selalu
memberikan dorongan motivasi dan semangat, bantuan serta hiburan ketika
penulis dalam kejenuhan dan kesulitan.
Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususan skripsi
yang tidak dapat disebutkan semuanya. Hanya Allah SWT yang maha
melihat dan membalas amal perbuatan umat-Nya dengan imbalan yang
maha adil, dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
“BRAVO FE VIVA UKSW”
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ............................................................... ii
Halaman Persetujuan/Pengesahan ................................................................ iii
Halaman Motto/Persembahan ...................................................................... iv
Abstract ....................................................................................................... v
Saripati ......................................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Ucapan Terima Kasih ................................................................................... viii
Daftar Isi ...................................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................................. xii
Daftar Lampiran ........................................................................................... xiii
Pendahuluan .................................................................................................. 1
Persoalan Penelitian ...................................................................................... 4
Kerangka Teoritis .......................................................................................... 5
Usaha Kecil dan Menengah ............................................................ 5
Keputusan Pendanaan .................................................................... 6
Sumber Pendanaan .......................................................................... 6
Karakteristik Individu dan Usaha.................................................... 7
Metode Penelitian ......................................................................................... 12
Populasi dan Sampel ..................................................................... 12
Pengukuran Konsep ....................................................................... 12
Metode Pengumpulan Data ............................................................. 15
Teknik Analisis ............................................................................... 15
xi
Analisis Data ................................................................................................. 15
Karakteristik Responden ................................................................ 17
Asal Sumber Dana Pengusaha UKM .............................................. 17
Karakteristik dengan Sumber Dana Internal Eksternal .................. 17
Proporsi Sumber Dana Eksternal Pengusaha UKM ........................ 21
Alasan Pengusaha UKM Memilih Sumber Dana Eksternal ........... 23
Karakteristik dengan Sumber Dana EksternaL ............................... 25
Karakteristik dengan Presentase Modal Pinjaman .......................... 27
Karakteristik dengan Presentase Modal Sendiri ............................. 32
Kesimpulan ................................................................................................... 33
Keterbatasan Penulisan dan Saran .................................................. 34
Daftar Pustaka .............................................................................................. 35
Lampiran ...................................................................................................... 38
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengukuran Konsep ........................................................................ 13
Tabel 2 Karakteristik Responden ................................................................. 17
Tabel 3 Proporsi Sumber Dana Pengusaha UKM ........................................ 18
Tabel 4 Karakteristik dengan Sumber Dana Internal Eksternal .................... 20
Tabel 5 Proporsi Rata-rata Sumber Dana Eksternal Pengusaha UKM ......... 23
Tabel 6 Alasan Pengusaha Memilih Sumber Dana Eksternal ...................... 26
Tabel 7 Karakteristik dengan Presentase Modal Pinjam .............................. 27
Tabel 8 Karakteristik dengan Presentase Modal Sendiri .............................. 32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Hasil Kuesioner
Lampiran 4 Alasan Pengusaha Memilih Lembaga Keuangan
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas
1
PENDAHULUAN
Data survei tenaga kerja nasional tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Badan
Perencanaan Nasional (Bappenas) menunjukkan, dari 21,2 juta masyarakat
Indonesia yang masuk dalam angkatan kerja sebanyak 4,1 juta orang atau sekitar
22,2 persen adalah pengangguran, hal ini menimbulkan kekhawatiran akan
tingginya jumlah pengangguran di Indonesia (http://edukasi.kompas.com). Angka
pengangguran yang cukup tinggi tersebut disebabkan oleh banyaknya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) dalam berbagai sektor usaha. Pengangguran tersebut
meningkat seiring terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998. Keadaan ini
dijadikan dorongan oleh masyarakat yang di- PHK untuk bangkit dari kesulitan
keuangan tersebut.
Untuk mengatasi masalah keuangan keluarga dari keadaan tersebut,
masyarakat mempunyai jalan keluar yaitu dengan berwiraswata dengan membuka
usaha kecil-kecilan yang sering disebut dengan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UKM adalah suatu usaha yang
omsetnya kurang dari 1 miliar per tahun dangan pekerja 5-19 orang. Usaha Kecil
dan Menengah ini dipilih oleh masyarakat karena memiliki potensi untuk
menopang kehidupan keluarga pada keadaan sekarang. Selain itu UKM adalah
salah satu jenis usaha yang mampu bertahan ditengah badai krisis. Peranan UKM
dalam perekonomian nasional tidak perlu diragukan lagi. Hal ini didasarkan
paling tidak pada tiga argumen pokok. Pertama, jumlah industrinya yang besar
dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik
serta Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah UKM tercatat 42,39 juta atau 99,9%
dari total unit usaha. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga
kerja. Setiap unit investasi pada sektor UKM dapat menciptakan lebih banyak
kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar.
2
Sektor UKM menyerap 79,04 juta tenaga kerja atau 99,04% dari total angkatan
kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UKM dalam pembentukan PDB cukup
signifikan yakni sebesar 56,72% dari total PDB (BPS, 2009). Carolina (2007)
dalam Kristina (2010) juga mengungkapkan hal yang serupa bahwa UKM
memiliki keunggulan tertentu sebagai kontributor dalam pertumbuhan ekonomi.
Dalam perdagangan antar negara Asean di masa datang kontribusi yang dihasilkan
UKM tidak bisa dipandang remeh karena UKM diharapkan dapat menggantikan
peran usaha besar (Setiawati, 2010 dalam Priminia, 2009). Oleh karena itu sangat
wajar jika pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama harus memberikan perhatian yang besar untuk
mewujudkan UKM yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang kearah
strata yang lebih tinggi.
Hal itu pula yang mendasari warga di daerah Tingkir untuk melakukan
kegiatan usaha tersebut. Walaupun UKM yang berada di daerah Tingkir telah
berdiri sejak sebelum adanya krisis moneter tahun 1998, tetapi mereka tetap
bertahan serta mengembangkan usaha sampai saat ini. Kegiatan usaha tersebut
dalam berbagai bidang seperti usaha makanan, kerajinan, dan konveksi. Akan
tetapi yang paling menonjol dan sedang berkembang saat ini adalah usaha dalam
bidang konveksi, maka penelitian ini hanya akan menyoroti bidang tersebut.
Usaha kecil konveksi di Tingkir meliputi produksi celana pendek (celana kolor),
bed cover, sarung bantal, isi bantal, sarung magic jar, dan sarung galon air.
Keadaan tersebut menarik minat pemerintah kota Salatiga untuk membangun
daerah Tingkir sebagai kawasan desa wisata, yang nantinya diharapkan untuk
lebih maju dan berkembang serta dapat memberikan dampak positif tidak hanya
bagi warga Tingkir maupun kota Salatiga akan tetapi juga bagi masyarakat di
daerah lain sebagai bahan percontohan.
3
Namun dalam mendirikan UKM banyak hambatan yang dihadapi. Salah
satu hambatan yang sering muncul pada usaha kecil dan menengah adalah
pendanaan yang merupakan kendala utama dalam pengusaha UKM (Jamrianti,
2007). Selain itu sebagian besar UKM belum dapat berkembang secara optimal
karena beberapa masalah yang menjadi kendala utama, salah satunya adalah
dalam aspek permodalan (Taufiq, 2006). Menurut hasil penelitian, sumber
pendanaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber dana internal
dan sumber dana eksternal, sumber dana internal berasal dari pemilik usaha
sendiri dan sumber dana eksternal berasal dari luar pemilik usaha baik formal
maupun informal (Nugroho, 2010). Menurut Hartono (2009), selain hambatan
keuangan UKM memiliki kelemahan dalam hal pengambilan keputusan yang
akan mempengaruhi kelangsungan usahanya.
Menurut Robert dan Mark (1998), hutang lebih dipilih untuk pendanaan
eksternal walaupun hampir semua perusahaan kecil tidak dapat meningkatkan
seluruh pembiayaan yang mereka inginkan dari hutang Bank dan istitusi lainnya.
Dengan adanya sumber dana yang dapat diperoleh dari luar pemilik usaha, maka
pengusaha harus lebih teliti dan bijak dalam pemilihan sumber dana eksternal
formal ataupun informal. Pengambilan keputusan dalam pemilihan sumber
pendanaan tersebut dapat didasari oleh karakteristik dari pemilik usaha atau
individu dan karakteritik usaha yang dijalankan. Cassar (2004) dalam Ihsan
(2012) menyebutkan bahwa keputusan pembiayaan bagi suatu usaha terutama
yang berkaitan dengan sumber pembiayaan dari luar dipengaruhi oleh
karakteristik pemilik usaha yaitu tingkat pendidikan, pengalaman usaha dan jenis
kelamin. Selain itu, dikatakan pula dalam Pengkajian koperasi dan UKM (2006)
bahwa karakteristik individu dalam pengambilan keputusan dapat meliputi usia,
pendidikan, status perkawinan, dan sumber modal. Wulandari (2001) dalam
4
Kusumawardhana (2008) mengatakan bahwa karakteristik pribadi yang
mempengaruhi keputusan pengusaha untuk mengambil sumber dana antara lain
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman berusaha, umur, jenis
kelamin, dan penghasilan. Chien dan Devaney (2001) dalam Nugroho (2010),
menyebutkan bahwa karakteristik demografi dan faktor ekonomi berpengaruh
terhadap keputusan penggunaan hutang, faktor demografis adalah usia, status
profesional, status perkawinan, jumlah tanggungan dan pendidikan, sedangkan
faktor ekonomi adalah kepemilikan rumah, pendapat tahunan, harta lancar.
Karakteristik usaha yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan
pendanaan adalah usia dan ukuran usaha (Robert dan Mark, 1998). Semakin besar
skala atau ukuran suatu usaha, maka dana yang dibutuhkan akan semakin besar
untuk kegiatan operasional maupun pengembangan usaha, sehingga menjadi dasar
pengambilan keputusan sumber dana.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya (Nugroho, 2011)
yang melihat UKM di Kecamatan Tingkir dari aspek akuntansinya. Dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa UKM mengalami kesulitan dalam
menganalisis usaha dan penyusunan proposal kredit di bank, metode praktis yang
dapat digunakan dalam pengelolaan keuangan UKM adalah dengan menerapkan
akuntansi yang baik. Meskipun pencatatan dan pelaporan akuntansi sangat
berguna bagi UKM, namun sebagian UKM belum menerapkan akuntansi pada
usahanya sehingga mereka tidak bisa menunjukkan secara pasti jumlah nominal
uang berputar pada kegiatan usahanya yang mungkin saja berasal dari modal
usaha atau utang usaha. Untuk itu penelitian ini akan melihat UKM di Kecamatan
Tingkir dengan fokus yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu mengetahui
keputusan sumber pendanaan berdasarkan karakteristik pengusaha seperti
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan pula oleh (Kusumawardhana, 2008)
5
di Pasar Raya I dan II Salatiga yang mengambil beberapa karakteristik individu
sebagai variabelnya, maka dalam penelitian ini ditambahkan karakteristik usaha
sebagai variabel yang juga menjadi aras ukur dalam pengambilan keputusan
sumber pendanaan. Pada dasarnya penelitian ini sama akan tetapi berbeda dalam
hal waktu dan obyek penelitian data. Melalui penelitian ini penulis ingin
mengetahui tentang masalah sumber pendanaan pada usaha kecil dan menengah
dalam bidang konveksi yang berada di daerah Tingkir Salatiga serta bagaimana
karakteristik individu dan karakteristik usaha itu sendiri dalam pengambilan
keputusan pendanaan.
Persoalan Penelitian
1. Apa sajakah sumber pendanaan yang digunakan pengusaha
konveksi usaha kecil dan menengah di Tingkir Salatiga?
2. Apakah alasan pengusaha kecil memilih sumber pendanaan
tersebut?
3. Bagaimana karakteristik individu pengusaha UKM dalam
pengambilan keputusan jenis sumber pendanaan?
4. Bagaimana karakteristik usaha pengusaha UKM dalam
pengambilan keputusan jenis sumber pendanaan?
KERANGKA TEORITIS
Berkaitan dengan kerangka teoritis, maka pada bagian ini akan
mengemukakan aspek-aspek teoritis yang berkaitan dengan konsep-konsep yang
digunakan atas rumusan persoalan penelitian yang ada.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
UKM adalah kumpulan perusahaan yang heterogen dalam ukuran dan
sifat, dimana apabila dipergunakan secara bersama, akan mempunyai partisipasi
6
langsung dan tidak langsung yang signifikan dalam produksi nasional, penyerapan
tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja (Arifin, 2005 dalam Kuwayama,
2001). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UKM adalah suatu usaha yang
omsetnya kurang dari 1 miliar per tahun. BPS beserta Kementrian Koperasi dan
UKM menggolongkan suatu usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha rumah
tangga adalah usaha yang memiliki pekerja 1-4 orang; usaha kecil memiliki
pekerja 5-19 orang; usaha menengah memiliki 20-99 orang; dan usaha besar
memiliki pekerja sekurang-kurangnya 100 orang. UKM merupakan jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Menurut Keputusan Presiden RI no.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.”
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah menjaga keseimbangan struktur modal. Hal
yang perlu dilakukan dalam keputusan pendanaan, yaitu penentuan alokasi hutang
jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal sendiri. Keputusan pendanaan
berkaitan dengan keputusan mencari sumber pendanaan yang paling
menguntungkan, idealnya dana yang diperoleh mempunyai biaya terkecil dengan
tingkat resiko tertentu (Hanafi, 2004 dalam Hartono, 2009). Keputusan pendanaan
sangat penting bagi kemajuan serta perkembangan suatu usaha, sehingga
keputusan yang tidak tepat akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup
perusahaan tersebut.
7
Sumber Pendanaan
Sumber-sumber dana atau sumber-sumber pembiayaan menunjukkan dari
mana modal yang berupa uang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan suatu
jenis usaha (Riyanto, 1993 dalam Kusumawardhana, 2008). Darmadja (2007) juga
menyebutkan bahwa sumber pendanaan menurut asalnya dibedakan menjadi dua
yaitu pendanaan secara internal dan eksternal. Ketika memulai kegiatan awal
dalam berinvestasi, pendanaan internal sering disebut sebagai modal sendiri,
modal sendiri memiliki arti bahwa dana tersebut dipersiapkan oleh pebisnis yang
bersangkutan (Nugroho, 2010). Modal tersebut berasal dari tabungan, menjual
barang yang dimiliki dan tidak pernah digunakan lagi, serta menagih dana yang
dipinjamkan kepada orang lain (Manurung, 2008 dalam Nugroho 2010). Sumber
dana eksternal dibagi menjadi dua yaitu kredit formal dan informal. Kredit formal
meliputi bank umum, perum pegadaian, BPR, dan koperasi. Sedangkan kredit
informal seperti hutang dagang, arisan, mindring, rentenir, dan keluarga atau
teman (Kusumawardhana, 2008).
Karakteristik Individu dan Usaha
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1991). Karakteristik adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh seseorang/lembaga
organisasi yang sudah melekat padanya (Departemen Sosial RI,
http://www.depsos.go.id). Karakteristik pribadi merupakan salah satu faktor
seseorang dalam memutuskan sesuatu. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan
bahwa keputusan membeli onderdil mobil imitasi dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti usia, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian (Afrilius,
2007). Cassar (2004) dalam Ihsan (2012) menyebutkan bahwa keputusan
pembiayaan bagi suatu usaha terutama yang berkaitan dengan sumber pembiayaan
dari luar dipengaruhi oleh karakteristik pemilik usaha yaitu tingkat pendidikan,
8
pengalaman usaha dan jenis kelamin. Sedangkan karakteristik usaha yang
mendasari pelaku usaha dalam mengambil keputusan adalah usia dan ukuran
usaha (Robert dan Mark, 1998) serta modal, tenaga kerja dan kepemilikan usaha
(Indraningsih, 2001). Karakteristik individu yang menjadi dasar pelaku usaha
dalam mengambil keputusan adalah tingkat pendidikan, usia, status pengusaha,
dan sumber modal (Pengkajian koperasi dan UKM, 2006). Penelitian yang
dilakukan oleh Kusumawardhana (2008) menunjukkan bahwa beberapa
karakteristik individu seperti pendidikan, pengalaman berusaha dan umur
mempengaruhi seorang pengusaha dalam mengambil keputusan pendanaan.
Dalam penelitian ini karakteristik individu yaitu jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status perkawinan, umur, dan pengalaman berusaha serta karakteristik
usaha yang meliputi usia dan ukuran usaha digunakan sebagai faktor yang
menjadi dasar seorang pengusaha dalam pengambilan keputusan pendanaan.
1. Jenis Kelamin
Bhandari dan Deaves (2006), Mittal dan Vyas (2009), Barber dan Odean
(2001) dalam Matrutty (2011) menyebutkan bahwa gender atau jenis kelamin
akan mempengaruhi keputusuan yang diambil individu dalam menghadapi sebuah
pilihan keputusan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Arano, Parker dan
Terry (2010) dalam Matrutty (2011) menunjukkan bahwa laki-laki merupakan
jenis kelamin yang paling overconfidence dalam pengambilan keputusan
keuangan, sehingga cenderung berani dan percaya diri ketika mengambil
keputusan dibandingkan dengan perempuan.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor yang penting dan berguna bagi seseorang
dalam menjalankan suatu usaha. Pendidikan adalah aktifitas yang bertujuan untuk
mengembangkan ketrampilan, pengetahuan, dan menjadi mengerti sehingga
9
mempunyai nilai lebih dalam segala aspek kehidupan (Kusumawardhana, 2008).
Orang yang berpendidikan tinggi akan lebih berpikir praktis dibandingkan
dengan orang yang berpendidikan rendah atau kurang. Dengan demikian tingkat
pendidikan akan mempengaruhi dalam memahami, berpikir, berperilaku, dan
bertindak terhadap suatu hal tergantung luas atau pengetahuan tentang hal tersebut
(Rusli, dalam Kusumawardhana 2008). Oleh karena itu pengusaha yang
berpendidikan tinggi, sedang, maupun rendah akan mempertimbangkan keputusan
yang akan diambil dalam mengambil sumber dana dan memanfaatkan sumber
dana tersebut.
3. Status Perkawinan
Keputusan yang diambil oleh pengusaha dipengaruhi pula oleh statusnya,
cenderung mengacu kepada kepada kebutuhan dari pengusaha, dengan status
kawin maka secara otomatis seorang pengusaha akan memiliki keluarga sendiri
dan jumlah tanggungan semakin meningkat, memotivasi memiliki pendapatan
lebih untuk kebutuhan keluarganya, pengusaha yang memiliki tanggungan yaitu
istri dan anak akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, semakin
banyak tanggung jawabnya semakin besar pula beban yang ditanggungnya karena
resiko yang mungkin terjadi tidak hanya berakibat bagi diri sendiri dan usahanya
namun juga keluarganya (Nugroho, 2010).
4. Umur Pengusaha
Umur pengusaha merupakan faktor dalam diri seseorang yang mendasar
dalam membuat keputusan. Umur merupakan tingkatan atau jenjang putaran
waktu yang didalamnya terdapat rangkaian kejadian berulang-ulang secara tetap
dan teratur atau jenjang hidup yang diukur dengan satuan waktu (Afrilius, dalam
Kusumawardhana, 2008).
Semakin tua umurnya maka seorang pengusaha akan semakin berhati-hati,
10
lebih bijaksana, tidak gegabah dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Hal
ini disebabkan oleh umur yang lebih tua memiliki pengalaman lebih serta tingkat
emosional yang lebih stabil sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengusaha
dalam mengambil keputusan dengan melihat tingkat risiko yang mungkin terjadi,
sehingga tidak menjadi keputusan yang salah (Kusumawardhana, 2008).
5. Pengalaman Berusaha
Pengalaman berusaha merupakan lamanya dalam melaksanakan,
mengatasi suatu pekerjaan dari beragam pekerjaan bahkan berulang-ulang dalam
perjalanan hidup (Almalifah, 2005). Pengalaman berusaha dapat menjadikan
seorang pengusaha menjadi berkembang dan maju karena dapat belajar dari
sesuatu yang telah terjadi. Kebanyakan dari mereka telah mengalami keberhasilan
maupun kegagalan suatu usaha, sehingga menjadikan pengusaha lebih tajam dan
peka dalam melihat kondisi perusahaan maupun lingkungannya serta berhati-hati
dalam mengambil keputusan. Pengalaman seorang pengusaha sangat berpengaruh
dalam mengambil keputusan. Semakin lama pengusaha berdagang, maka mereka
dalam mengambil keputusan terhadap sumber dana yang diperoleh akan lebih
hati-hati. Dan pengusaha yang mempunyai pegalaman baru dalam usahanya
cenderung berani agresif dalam mengambil sumber dana dan menggunakannya
yang digunakan dalam memulai usahanya (Kusumawardhana, 2008).
6. Umur Usaha
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Henderson pada tahun 1999
menunjukkan bahwa umur dari perusahaan memiliki hubungan dengan jenis
strategi finansial yang dipilih oleh perusahaan. Hal yang hampir sama
diungkapkan dalam penelitian Levinthal dan Fichman pada tahun 1998 yaitu
keputusan pengambilan hutang pada suatu perusahaan memiliki hubungan dengan
usia dari perusahaan tersebut. Hannan dan Freeman (1984) berpendapat bahwa
11
proses seleksi cenderung memilih perusahaan yang menunjukkan tingkat
keandalan, kemampuan dan akuntabilitas yang tinggi dalam kinerja, rutinitas, dan
struktur mereka. Karena keandalan dan akuntabilitas cenderung dimiliki oleh
organisasi dengan usia yang lebih tua, tingkat kegagalan cenderung menurun
karena perusahaan tumbuh dewasa. Organisasi-organisasi yang lebih tua memiliki
keuntungan di atas yang lebih muda karena lebih mudah untuk melanjutkan
rutinitas yang ada daripada membuat baru (Stinchcombe, 1965; Nelson dan
Winter, 1982).
Oleh karena itu, perusahaan yang lebih tua lebih dipercaya dalam
melakukan peminjaman hutang karena dianggap lebih berpengalaman, serta
memiliki tingkat keandalan dan akuntabilitas yang tinggi dibanding dengan
perusahan yang lebih muda.
7. Ukuran Usaha
Petersen dan Schulman (1987) dalam Robert dan Mark (1998)
menyimpulkan bahwa rasio hutang atas total asset akan meningkat dan menurun
berdasarkan ukuran perusahaan. Rasio hutang atas total asset yang kecil
menunjukkan bahwa tingkat perputaran asset dalam perusahaan baik sehingga
akan memberikan kemudahan dalam pengajuan kredit atau hutang. Hal serupa di
ungkapkan oleh Holmes dan Kent (1990) bahwa pemilik perusahaan kecil akan
melakukan perluasan usaha ketika memiliki tingkat hutang yang lebih tinggi
melalui hutang jangka pendek. Selain itu, Jose Lopez-Grazia dan Christina Aybar-
Arias (2000) mengungkapkan bahwa kebijakan pendanaan dipengaruhi oleh
ukuran perusahaan dan sektor usaha yang dijalankan. Khususnya pada perusahaan
kecil dan menengah pendanaan yang dipilih cenderung pendanaan jangka pendek
dan pendanaan sendiri.
12
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka
semakin besar tingkat pendanaannya karena kegiatan usaha membutuhkan
pembiayaan yang lebih tinggi, berbeda pada perusahaan yang memiliki skala atau
ukuran yang lebih kecil, biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya akan lebih
kecil sehingga pengambilan keputusan sumber pendanaan akan didasarkan pada
seberapa besar ukuran usaha tersebut. Pada penelitian ini, ukuran usaha diukur
dari besarnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki yaitu usaha rumah tangga adalah
usaha yang memiliki pekerja 1-4 orang; usaha kecil memiliki pekerja 5-19 orang;
usaha menengah memiliki 20-99 orang; dan usaha besar memiliki pekerja
sekurang-kurangnya 100 orang (BPS beserta Kementrian Koperasi dan UKM).
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Malhotra, 1999 : 328).
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh usaha kecil dan menengah di
wilayah Kecamatan Tingkir kota Salatiga. Menurut data yang diperoleh dari situs
resmi kota Salatiga, populasi UKM di Kecamatan Tingkir kota Salatiga adalah
±585 Km dan tersebar di 6 Kelurahan yaitu Kutowinangun, Gendongan, Sidorejo
Kidul, Kalibening, Tingkir Lor dan Tingkir Tengah (www. Pemkot-Salatiga.
go.id).
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap dapat mewakili populasi. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini
menggunakan cara non-probabilitas, yaitu dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu sampling di mana pengambilan elemen–elemen yang dimasukkan
13
dalam sampel dilakukan dengan sengaja sesuai dengan tujuan penelitian, dengan
catatan bahwa sampel tersebut representatif atau mewakili populasi (Supranto,
1997 : 68). Dalam penelitian ini, kriteria pemilihan sampel adalah usaha konveksi
kecil menengah yang berada di daerah Tingkir Salatiga.
Pengukuran konsep
Data yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian merupakan hasil
pengukuran terhadap suatu variabel. Pengaruh karakteristik pengusaha seperti
jenis kelamin, status perkawinan, dan tingkat pendidikan diukur dengan
menggunakan skala nominal. Sedangkan variabel pengalaman berusaha atau lama
usaha terakhir yang dijalani, umur pengusaha, ukuran usaha, dan umur usaha
dalam mengambil keputusan sumber pada pengusaha UKM konveksi di Tingkir
Salatiga menggunakan skala pengukuran rasio. Skala nominal merupakan skala
pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari subyek. Skala
pengukuran rasio adalah skala interval dan memiliki dasar (based value) yang
tidak dapat dirubah (Ghozali, 2005).
Tabel 1
Pengukuran Konsep Karakteristik Individu dan Karakteristik Usaha
Variabel Indikator
Sumber Pendanaan Internal
Eksternal
1 : Modal sendiri
2 : Bank umum
3 : Pegadaian
4 : BPR
5 : Koperasi
6 : Hutang dagang
7 : Arisan
8 : Mindring
14
9 : Rentenir
10 : Keluarga
11 : Teman
Karakteristik Individu Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Status Status Perkawinan
Umur Pengusaha
Pengalaman Berusaha
0 : laki-laki
1 : Perempuan
1 : Tidak Sekolah
2 : SD
3 : SMP
4 : SMA
5 : Sarjana
0 : Kawin
1 : Tidak Kawin
1 : 30 - 40 tahun
2 : 41 - 50 tahun
3 : 51 - 60 tahun
4 : 61 - 70 tahun
1 : 8 - 16 tahun
2 : 17 - 24 tahun
3 : 25 - 32 tahun
4 : 33 - 40 tahun
Karakteristik Usaha Ukuran Usaha
15
- mikro
- kecil
- menengah
- besar
Umur Usaha
1 : 1 - 4 orang
2 : 5 - 19 orang
3 : 20 - 99 orang
4 : >100 orang
1 : 6 - 12 tahun
2 : 13 - 18 tahun
3 : 19 - 24 tahun
4 : 25 - 30 tahun
Sumber: Kusumawardhana (2008)
Metode Pengumpulan data
Data yang akan digunakan adalah data primer yang merupakan data yang
diperoleh secara langsung dari responden melalui pengamatan langsung terhadap
sumber yang diteliti. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari penyebaran
kuesioner kepada pelaku usaha kecil menengah di daerah Tingkir Salatiga. Teknik
yang akan digunakan peneliti untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan angket (kuesioner) dan wawancara.
Teknik Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian keuangan berbasis karakteristik maka
analisis datanya perlu diperlengkapi dengan teknik analisis deskriptif. Statistik
deskriptif adalah salah satu bagian dari statistik ynag membahas tentang cara-cara
pengumpulan data dan menyederhanakan angka-angka pengamatan yang
diperoleh, serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif statistik yaitu
16
Crosstabb, dimana teknik analisis ini bertujuan memberi gambaran tentang
variabel yang akan diteliti serta melihat hubungan antar variabel (Supramono dkk,
2010).
ANALISIS DATA
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data
setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Berikut ini adalah
bahasan analisis terhadap Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan
Karakteristik Individu dan Karakteristik Usaha UKM Konveksi di Tingkir
Salatiga.
Karakteritik Responden
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 pengusaha UKM konveksi
di Tingkir Salatiga. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat
pendidikan, umur pengusaha, pengalaman usaha, serta dilihat dari ukuran
perusahaan dan usia usahanya.
17
Tabel 2
Karakteristik Responden
Sumber : Data Hasil Survey, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengusaha UKM
di Tingkir adalah berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 23 responden atau
34,3% hal ini dikarenakan jenis usaha yang dijalankan adalah konveksi, sehingga
lebih banyak pengusaha wanita daripada pria. Keseluruhan pengusaha telah
berstatus menikah atau kawin, hal ini dimungkinkan karena rata-rata usia
KARAKTERISTIK JUMLAH PRESENTASE
Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 12 34,3%
Wanita 23 65,7%
Total 35 100%
Status Kawin 35 100%
Tidak Kawin 0 0
Total 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 12 34,3%
41-50 tahun 15 42,9%
51-60 tahun 6 17,1%
61-70 tahun 2 5,7%
Total 35 100%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 11,4%
SD 11 31,4%
SMP 10 28,6%
SMA 3 8,6%
Perguruan Tinggi 7 20%
Total 35 100%
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 20 57,1%
17-24 tahun 6 17,1%
25-32 tahun 5 14,3%
33-40 tahun 4 11,4%
Total 35 100%
Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 6 17,1%
5-19 orang 22 62,9%
20-99 orang 7 20%
Total 35 100%
Umur Usaha 6-12 tahun 19 54,3%
13-18 tahun 6 17,1%
19-24 tahun 5 14,3%
25-30 tahun 5 14,3%
Total 35 100%
18
pengusaha merupakan usia yang matang untuk berumah tangga. Untuk usia
pengusaha sebagian besar pengusaha memiliki usia antara 41-50 tahun yaitu
sebanyak 15 responden atau 42,9%. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
pengusaha sebagian besar adalah SD yaitu sebesar 11 responden atau 31,4% dan
terbesar kedua adalah dengan tingkat pendidikan SMP yaitu sebesar 10 responden
atau 28,6%. Pengusaha yang paling banyak memiliki pengalaman usaha adalah
antara 8-16 tahun yaitu sebanyak 20 responden atau 57,1%. Untuk tenaga kerja
yang dimiliki oleh pengusaha sebagian besar adalah berjumlah 5-19 orang atau
termasuk dalam kategori usaha kecil yaitu sebanyak 22 responden atau 62,9%.
Kemudian umur usaha yang dijalankan oleh pengusaha UKM sebagian besar
adalah antara 6-12 tahun yaitu sebanyak 19 responden atau 54,3%.
Asal Sumber Dana Pengusaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rata-rata proporsi sumber
pendanaan yang digunakan oleh 35 responden pengusaha UKM Konveksi di
Tingkir Salatiga. Sumber dana dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana internal
atau modal sendiri dan sumber dana eksternal, akan tetapi ada yang menggunakan
keduanya sebagai sumber dananya.
Tabel 3
Proporsi Rata-rata Sumber Dana Pengusaha UKM
Sumber : Olahan Excel, 2012
Tabel diatas menunjukkan bahwa sumber dana UKM yang ada di daerah
Tingkir sebagian besar berasal dari gabungan antara dana internal dan dana
Sumber Dana Jumlah Presentase
Internal 0 0%
Eksternal 9 26%
Internal dan Eksternal 26 74%
Total 35 100%
19
eksternal yaitu sebesar 74% atau sebanyak 26 pengusaha. Dapat dilihat bahwa
tidak terdapat pengusaha yang 100% sumber pendanaannya dari internal,
sedangkan pengusaha yang menggunakan dana eksternal secara penuh terdapat 9
pengusaha atau sebesar 26%. Dalam hal ini berarti bahwa pengusaha memiliki
keberanian untuk menggunakan sumber dana eksternal atau melakukan pinjaman
sebagai bagian dari pengembangan usahanya. Sumber dana eksternal tersebut
dapat berasal dari bank, perum pegadaian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
koperasi, hutang dagang, renternir, mindring, arisan, keluarga, dan teman. Berikut
adalah sumber dana internal eksternal yang digunakan oleh para pengusaha.
20
Tabel 4
Crosstabulation Karakteristik dengan Sumber Dana Internal Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha
menggunakan dana gabungan internal dan eksternal yaitu sebanyak 26 pengusaha.
Pengusaha UKM tidak ada yang secara 100% menggunakan pendanaannya dari
modal sendiri. Hal ini dikarenakan dalam pengembangan usahanya, pengusaha
membutuhkan dana eksternal selain dari modalnya sendiri. Pengusaha sudah tidak
KARAKTERISTIK JUMLAH
Jenis Kelamin Pria 10
Wanita 16
Total 26
Status Kawin 26
Tidak Kawin 0
Total 26
Umur Pengusaha 30-40 tahun 10
41-50 tahun 11
51-60 tahun 4
61-70 tahun 1
Total 26
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 3
SD 8
SMP 6
SMA 3
Perguruan Tinggi 6
Total 26
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 17
17-24 tahun 6
25-32 tahun 2
33-40 tahun 1
Total 26
Tenaga Kerja 1-4 orang 1
5-19 orang 18
20-99 orang 7
Total 26
Umur Usaha 6-12 tahun 13
13-18 tahun 5
19-24 tahun 4
25-30 tahun 4
Total 26
21
tabu, atau memiliki keberanian berisiko untuk menggunakan dana eksternal.
Sekarang ini pilihan sumber dana eksternal sangat banyak serta menawarkan
berbagai macam kemudahan bagi para pengusaha.
Berikut adalah sumber dana eksternal yang paling banyak digunakan oleh
pengusaha konveksi di Tingkir.
Tabel 5
Proporsi Rata-rata Sumber Dana Eksternal Pengusaha UKM
Data Primer yang diolah, 2012
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar pengusaha UKM Konveksi di
Tingkir Salatiga menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank
dengan proporsi rata-rata 66%. Kemudian sebesar 17% pengusaha menggunakan
sumber dana eksternal yang berasal dari BPR dan sebesar 17% pengusaha yang
menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari Koperasi. Tabel diatas juga
menunjukkan bahwa terdapat dua jenis bank sebagai tempat dimana pengusaha
melakukan pinjaman modal dari banyak jenis bank lainnya, yaitu dengan
prosentasi sebesar 57% untuk bank Mandiri dan 9% bank BRI. Sebagian besar
pengusaha memilih melakukan pinjaman di bank Mandiri karena pihak bank
Mandiri melakukan pendekatan kepada para pengusaha lebih aktif serta
memperkenalkan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)
BankBPR Koperasi Total
Mandiri BRI
57% 9% 17% 17% 100%
22
lebih dahulu dibandingkan dengan bank lainnya. Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Bank Mandiri adalah sebagai bagian dari kegiatan CSR Mandiri yang
menitikberatkan pada bidang pendidikan dan kewirausahaan, disamping misi
sosial dan lingkungan hidup, dengan memberikan dana tambahan untuk
pengembangan usaha dengan angsuran ringan dan system yang mudah (Syamsu
Rizal dan Eva Zulfa, 2012).
Selain alasan tersebut, program PKBL yang diperkenalkan juga memiliki
banyak keuntungan bagi para pengusaha diantaranya adalah pinjaman dengan
bunga rendah, prosedur yang mudah, dan juga jaminan yang tidak sulit
(http://www.bankmandiri.co.id/article/265805761519.asp). Bunga yang diberikan
oleh bank Mandiri adalah sebesar 6% per tahun, yang nantinya bunga tersebut
akan kembali kepada para pengusaha lewat kegiatan yang diadakan oleh bank
Mandiri yaitu seperti pelatihan kepada para pengusaha dan pameran produk dari
usaha tersebut. Pembinaan dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan promosi
yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Mitra Binaan
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri (http://csr.bankmandiri.co.id/menu-visi-
misi-csr-6.html). Sehingga dengan semua kemudahan fasilitas tersebut maka para
pengusaha UKM Konveksi di Tingkir memilih menggunakan sumber dana
eksternal yang berasal dari bank, khususnya bank Mandiri. Hal ini mematahkan
pendapat dari Taufiq (2006) yang mengatakan bahwa terhadap aspek permodalan
UKM masih sulit untuk mengakses kredit ke lembaga perbankan dengan adanya
kendala kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perijinan, retribusi, dan
kewajiban lainnya yang diatur melalui berbagai peraturan pemerintah yang pada
23
akhirnya akan membebani UKM. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh
Priminia (2009) dalam Setiawati (2010) bahwa UKM sulit mendapatkan kredit
dari bank.
Tabel 6
Alasan Pengusaha Memilih Sumber Dana Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Keterangan tabel: Prosedur yang mudah (1), tingkat suku bunga yang
rendah (2), kecepatan uang “cair” (3), dan mempunyai kenalan atau relasi (4).
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM
konveksi di Tingkir memilih sumber dana eksternal yang berasal dari bank, BPR,
koperasi dengan alasan prosedur yang mudah (1) dan tingkat suku bunga yang
Karakteristik
Alasan
TotalBank BPR Koperasi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jenis Kelamin Pria 2 7 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 15
Wanita 12 5 0 1 4 0 1 0 3 0 2 0 28
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Status Kawin 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Tidak Kawin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Umur Pengusaha 30-40 tahun 6 2 0 1 4 0 0 0 1 0 0 0 14
41-50 tahun 6 5 0 1 2 0 0 0 3 0 2 0 19
51-60 tahun 2 3 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8
61-70 tahun 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
SD 2 6 0 0 2 0 1 0 1 0 2 0 14
SMP 3 4 0 3 1 0 0 0 1 0 0 0 12
SMA 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4
Perguruan Tinggi 4 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 8
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 10 3 0 1 6 0 0 0 5 0 2 0 27
17-24 tahun 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
25-32 tahun 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
33-40 tahun 0 3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Tenaga Kerja 1-4 orang 3 1 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 8
5-19 orang 9 7 0 3 5 0 1 0 1 0 0 0 26
20-99 orang 2 4 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 9
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Umur Usaha 6-12 tahun 8 5 0 2 4 0 1 0 4 0 1 0 25
13-18 tahun 2 3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
19-24 tahun 2 2 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 7
25-30 tahun 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
24
rendah (2) untuk pengusaha yang memilih sumber dana eksternal bank. Dapat
dilihat bahwa dari semua karakteristik, keseluruhannya memiliki kecenderungan
memilih sumber dana ekstenal dengan alasan tersebut. Misalnya untuk
karakteristik jenis kelamin, sebagian besar pria dan wanita memilih sumber dana
eksternal bank karena prosedur yang mudah sebanyak 14 responden dan yang
memilih dengan tingkat suku bunga yang rendah sebanyak 12 responden.
Kemudian pengusaha dengan karakteristik jenis kelamin tersebut memilih BPR
dan koperasi sebagian besar juga karena prosedur yang mudah. Begitu pula yang
terjadi dengan karakteristik-karakteristik yang lain.
Hal ini dikarenakan program yang dilakukan oleh bank, khususnya Bank
Mandiri, menawarkan tingkat bunga yang rendah yaitu sebesar 6% per tahun
dengan prosedur peminjaman yang mudah kepada para pengusaha. Seperti halnya
yang dikatakan oleh Syamsu Rizal dan Eva Zulfa (2012) bahwa Bank Mandiri
lewat program kemitraannya memberikan dana tambahan untuk pengembangan
usaha dengan angsuran ringan dan system atau prosedur yang mudah. Kemudian
pengusaha yang memilih sumber dana eksternal BPR dan koperasi dengan alasan
prosedur yang mudah karena lembaga keuangan tersebut memberikan fasilitas
yang mudah dan cepat sehingga pengusaha tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk pencairan dana.
25
Tabel 7
Crosstabulation Karakteristik dengan Sumber Dana Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 7 diatas menunjukkan hasil olahan crostabb antara karakteristik
individu dan usaha dengan sumber dana eksternal yang dipilih oleh pengusaha.
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM Konveksi
di Tingkir menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank, seperti
yang telah digambarkan oleh diagram sebelumnya. Keseluruhan karakteristik
BANK BPR KOPERASI Total
Jenis Kelamin Pria 11 1 0 12
Wanita 18 2 3 23
Total 29 3 3 35
Status Kawin 29 3 3 35
Tidak Kawin 0 0 0 0
Total 29 3 3 35
Umur Pengusaha 30-40 tahun 9 2 1 12
41-50 tahun 12 1 2 15
51-60 tahun 6 0 0 6
61-70 tahun 2 0 0 2
Total 29 3 3 35
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 0 0 4
SD 8 1 2 11
SMP 10 0 0 10
SMA 2 1 0 3
Perguruan Tinggi 5 1 1 7
Total 29 3 3 35
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 14 3 3 20
17-24 tahun 6 0 0 6
25-32 tahun 5 0 0 5
33-40 tahun 4 0 0 4
Total 29 3 3 35
Tenaga Kerja 1-4 orang 4 0 2 6
5-19 orang 9 2 1 22
20-99 orang 16 1 0 7
Total 29 3 3 35
Umur Usaha 6-12 tahun 15 2 2 19
13-18 tahun 5 1 0 6
19-24 tahun 5 0 0 5
25-30 tahun 4 0 1 5
Total 29 3 3 35
26
yang ada memiliki kecenderungan untuk memilih bank sebagai sumber dana
eksternalnya karena pada proses pengembangan UKM tersebut, pihak bank yang
lebih dahulu menawarkan pinjaman lunak kepada para pengusaha. Dalam konteks
ini, khususnya Bank Mandiri sebagai tempat pinjam terbanyak yang dipilih, telah
melakukan pendekatan kepada para pengusaha melalui program kemitraannya
yang memberikan banyak manfaat bagi para pengusaha diantaranya adalah
pinjaman dengan bunga rendah, prosedur yang mudah, dan juga jaminan yang
tidak sulit (http://www.bankmandiri.co.id/article/265805761519.asp). Dari
berbagai macam kemudahan tersebut para pengusaha tertarik dan merasa nyaman
untuk menggunakan sumber dana eksternal tersebut. Program ini merupakan
pinjaman berkelompok dengan masing-masing 5 pengusaha, sehingga menjadi
wajar apabila akhirnya jumlah pengusaha yang melakukan pinjaman di bank lebih
banyak daripada di lembaga keuangan lainnya.
27
Tabel 8
Crosstabulation Karakteristik dengan Presentasse Modal Pinjaman
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 8 diatas menunjukkan hasil olahan crostabb antara karakteristik
individu dan usaha dengan presentase modal yang dipinjam oleh pengusaha.
Dapat diketahui secara jelas bahwa keseluruhan karakteristik memiliki
kecenderungan untuk menggunakan dana eksternal dengan presentase pinjaman
yang tinggi yaitu lebih dari 50%. Secara garis besar hal ini dimungkinkan karena
KARAKTERISTIKPRESENTASE MODAL PINJAMAN
< 50% > 50% JUMLAH
Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 4 11.43% 8 22.86% 12 34%
Wanita 9 25.71% 14 40.00% 23 66%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Status Kawin 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Tidak Kawin 0 0.00% 0 0.00% 0 0%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 5 14.29% 7 20.00% 12 34%
41-50 tahun 6 17.14% 9 25.71% 15 43%
51-60 tahun 1 2.86% 5 14.29% 6 17%
61-70 tahun 1 2.86% 1 2.86% 2 6%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 1 2.86% 3 8.57% 4 11%
SD 4 11.43% 7 20.00% 11 31%
SMP 2 5.71% 8 22.86% 10 29%
SMA 3 8.57% 0 0.00% 3 9%
Perguruan Tinggi 3 8.57% 4 11.43% 7 20%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 10 28.57% 10 28.57% 20 57%
17-24 tahun 1 2.86% 5 14.29% 6 17%
25-32 tahun 1 2.86% 4 11.43% 5 14%
33-40 tahun 1 2.86% 3 8.57% 4 11%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 4 11.43% 2 5.71% 6 17%
5-19 orang 6 17.14% 16 45.71% 22 63%
20-99 orang 3 8.57% 4 11.43% 7 20%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Umur Usaha 6-12 tahun 7 20.00% 12 34.29% 19 54%
13-18 tahun 4 11.43% 2 5.71% 6 17%
19-24 tahun 0 0.00% 5 14.29% 5 14%
25-30 tahun 2 5.71% 3 8.57% 5 14%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
28
dalam pengembangan usahannya selain dari pengusaha membutuhkan dana yang
besar, juga dalam kesempatan tersebut sumber dana eksternal yang dipilih
menawarkan banyak kemudahan serta keuntungan dalam melakukan pinjaman,
sehingga pengusaha lebih memiliki keberanian menggunakan dana eksternal
dengan harapan risiko yang kecil.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM
Konveksi di Tingkir dengan jenis kelamin wanita sebanyak 40% menggunakan
presentase modal pinjaman yang tinggi yaitu > 50%, hal ini menunjukkan bahwa
wanita memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana pinjaman
yang digunakan. Seperti yang dikemukakan oleh Kusumawardhana (2008) dalam
penelitiannya bahwa pria atau wanita tidak ada bedanya atau mempunyai
kesempatan yang sama dalam mengambil keputusan sumber dana yang akan
digunakan, karena sifat agresif atau berani dalam mengambil keputusan bisa
dimiliki oleh pengusaha berjenis kelamin pria atau wanita.
Pengusaha seluruhnya telah berstatus kawin/ menikah, karena jika dilihat
dari umur pengusaha merupakan usia yang matang untuk menikah. Karena
sedikitnya sampel dan keseluruhan responden telah berstatus menikah maka hasil
ini kurang dapat memberikan jawaban atau gambaran yang jelas tentang
pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana antara pengusaha yang telah
menikah dan yang belum menikah.
Dapat diketahui bahwa sebagian besar pengusaha yaitu sebanyak 45,71%
yang menggunakan modal pinjaman berada pada kisaran umur antara 30-50 tahun
dengan presentase modal pinjam > 50%, hal ini menunjukkan dalam rentang umur
tersebut merupakan waktu yang produktif bagi pengusaha dalam melakukan
kegiatan usaha. Sehingga mereka lebih memiliki keberanian dalam mengambil
keputusan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi karena hasrat
29
berbinisnya juga masih tinggi. Hasil ini didukung oleh penelitian dari
Kusumawardhana (2008) yang menyatakan bahwa umur pengusaha tidak
mempengaruhi seorang pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana,
yang berarti bahwa pengusaha yang lebih muda kemungkinan memiliki wawasan
tentang lembaga keuangan yang sama dengan pengusaha yang lebih tua ataupun
pengusaha muda bisa berarti menjalani usahanya lebih lama daripada pengusaha
tua, sehingga pengusaha muda dapat memiliki kecenderungan lebih berani
mengambil keputusan menggunakan sumber dana. Pendapat yang sama oleh Ihsan
(2012) bahwa pengusaha memiliki kebebasan untuk memilih alternatif sumber
modal yang akan digunakan, sehingga tidak ada batasan umur untuk menentukan
pilihan pengambilan keputusan pembiayaan. Umur muda dapat menggunakan
modal internal atau kombinasi modal internal dan modal eksternal, begitupula
sebaliknya.
Pengusaha dengan tingkat pendidikan SD, SMP, dan tidak sekolah
merupakan yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal yaitu
sebanyak 42,86%. Dapat diketahui bahwa pengusaha dengan tingkat pendidikan
tersebut memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal
dengan presentase > 50%, hal ini dapat terjadi karena tidak ada bedanya antara
pengusaha yang lebih berpendidikan atau tidak berpendidikan karena mereka
memiliki kesempatan yang sama dalam menentukan keputusan sumber dana.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Kusumawardhana (2008) yang menyatakan
bahwa semakin tinggi pendidikan maka pengusaha UKM lebih berani
menggunakan modal eksternal daripada internal karena tingkat pendidikan yang
tinggi cenderung lebih berwawasan dalam hal lembaga keuangan dan paham
tentang manfaat dari menggunakan hutang atau modal eksternal.
30
Pengusaha yang memiliki pengalaman berusaha 8-24 tahun adalah yang
paling banyak menggunakan sumber dana eksternal > 50% yaitu sebanyak
42,86%. Pengusaha dengan pengalaman tersebut cenderung berani dalam
mengambil keputusan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi, hal
ini mungkin karena dalam kisaran usia pengalaman tersebut sifat agresif lebih
kuat, sehingga dalam mengambil keputusan sumber dana pun mereka lebih berani.
Hasil ini berbeda dengan penelitian Kusumawardhana (2008) yang menyatakan
bahwa semakin lama usaha yang dijalani, pengusaha akan mendapatkan
pengalaman yang banyak pula dan paham keadaan ekonomi pasar memungkinkan
atau tidaknya menggunakan sumber dana dari hutang. Semakin banyak
pengalaman yang dimilki oleh pengusaha maka akan bijak dalam mengambil
keputusan, pengusaha yang memiliki pengalaman yang cukup lama umumnya
memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan pengusaha yang baru saja
menekuni usahanya (Ihsan, 2012). Menurut Fellers (1996) dalam Arifin (2005)
penggunaan pengalaman sebagai referensi adalah kurang tepat karena pengalaman
usaha tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam mempertahankan eksisteni
perusahaan.
Pengusaha dengan tenaga kerja yang dimiliki antara 5-19 orang
merupakan yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal yaitu
sebanyak 45,71%. Dapat diketahui bahwa pengusaha dengan tenaga kerja yang
dimiliki 5-19 orang merupakan usaha dengan kategori usaha kecil. Dengan jumlah
tanggungan tersebut, pengusaha memiliki keberanian dalam menggunakan sumber
dana eksternal dengan presentase yang tinggi. Hal ini mungkin dikarenakan selain
harus mencukupi kebutuhan keluarganya juga terdapat tanggungan tenaga kerja
yang cukup banyak untuk kategori usaha tersebut. Hasil ini didukung oleh
penelitian Robert dan Mark (1998) yang menyatakan pilihan pembiayaan yang
31
utama adalah pembatasan hak kekayaan yang menetapkan hutang eksternal atas
kekayaan yang mana tidak terikat dengan usia perusahaan yang masih kecil. Jadi
ukuran usaha dengan kategori mikro, kecil ataupun menengah tidak ada bedanya
oleh pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana.
Pengusaha dengan umur usaha yang dimiliki antara 6-18 tahun merupakan
yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal > 50% yaitu sebanyak
34,29%. Hal ini dikarenakan dalam umur usaha yang masih muda pengusaha
lebih banyak memerlukan modal untuk operasional serta pengembangan
usahanya, sehingga pengusaha yang memiliki umur usaha dalam kisaran tersebut
lebih memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal
dengan presentase yang tinggi. Jadi bukan berarti bahwa perusahaan yang
berumur lebih lama memiliki keberanian lebih dalam mengambil sumber dana
karena pengalaman yang dimiliki lebih luas. Hasil ini didukung oleh penelitian
Robert dan Mark (1998) bahwa pilihan atas pendanaan tidak terikat oleh usia
perusahaan dimana memberikan sedikit pengaruh bagi struktur keuangan pada
neraca keuangannya.
32
Tabel 9
Crosstabulation Karakteristik dengan Presentase Modal Sendiri
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha menggunakan
sumber dana internal atau modal sendiri dengan presentase kecil, karena seperti
yang telah diuraikan dalam tabel sebelumnya bahwa sebagian besar pengusaha
menggunakan sumber dana eksternal dengan presentase modal pinjaman yang
tinggi. Keseluruhan karakteristik memiliki kecenderungan untuk menggunakan
KARAKTERISTIKPRESENTASE MODAL SENDIRI
< 50% > 50% JUMLAH
Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 11 31.43% 1 2.86% 12 34%
Wanita 20 57.14% 3 8.57% 23 66%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Status Kawin 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Tidak Kawin 0 0.00% 0 0.00% 0 0%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 11 31.43% 1 2.86% 12 34%
41-50 tahun 13 37.14% 2 5.71% 15 43%
51-60 tahun 6 17.14% 0 0.00% 6 17%
61-70 tahun 1 2.86% 1 2.86% 2 6%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 11.43% 0 0.00% 4 11%
SD 9 25.71% 2 5.71% 11 31%
SMP 9 25.71% 1 2.86% 10 29%
SMA 3 8.57% 0 0.00% 3 9%
Perguruan Tinggi 6 17.14% 1 2.86% 7 20%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 18 51.43% 2 5.71% 20 57%
17-24 tahun 5 14.29% 1 2.86% 6 17%
25-32 tahun 5 14.29% 0 0.00% 5 14%
33-40 tahun 3 8.57% 1 2.86% 4 11%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 5 14.29% 1 2.86% 6 17%
5-19 orang 20 57.14% 2 5.71% 22 63%
20-99 orang 6 17.14% 1 2.86% 7 20%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Umur Usaha 6-12 tahun 17 48.57% 2 5.71% 19 54%
13-18 tahun 5 14.29% 1 2.86% 6 17%
19-24 tahun 5 14.29% 0 0.00% 5 14%
25-30 tahun 4 11.43% 1 2.86% 5 14%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
33
modal sendiri dengan presentase yang kecil, yaitu kurang dari atau sama dengan
50%. Hal ini dapat dimungkinkan karena selain kebutuhan akan dana yang lebih
besar dalam pengembangan usahanya, tawaran menggunakan sumber dana
eksternal sangat menarik karena selain pilihannya yang banyak, masing-masing
sumber dana eksternal memberikan banyak kemudahan serta keuntungan bagi
para pengusaha sehingga pengusaha tidak merasa takut untuk melakukan
pinjaman karena risiko yang besar. Taufiq (2006) mengatakan bahwa terhadap
aspek permodalan UKM masih sulit untuk mengakses kredit ke lembaga
perbankan dengan adanya kendala kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan
perijinan, retribusi, dan kewajiban lainnya yang diatur melalui berbagai peraturan
pemerintah yang pada akhirnya akan membebani UKM, hal ini tidak berlaku di
UKM konveksi Tingkir, karena sebagian besar pengusaha menggunakan sumber
dana eksternal (bank) bahkan dengan presentase pinjaman yang tinggi.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tidak terdapat
pengusaha yang 100% menggunakan modal sendiri. Pengusaha tersebut sebagian
besar menggunakan gabungan antara sumber dana internal dan eksternal yaitu
dengan presentasi 74%, sisanya menggunkan sumber dana eksternal secara penuh.
Sumber dana eksternal tersebut berasal dari Bank sebesar 66% , BPR sebesar
17%, dan Koperasi sebesar 17%. Alasan pengusaha memilih sumber dana
eksternal tersebut adalah tingkat bunga yang rendah, prosedur yang mudah,
kenalan/ relasi, serta kecepatan uang cair. Karenanya sebagian besar pengusaha
34
memilih menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank, khususnya
bank Mandiri, karena memberikan bunga yang ringan serta prosedur yang mudah
melalui program kemitraan dan bina lingkungannya. Karakteristik individu
maupun karakteristik usaha tidak ada bedanya dalam pengusaha melakukan
pemilihan jenis sumber pendanaan, selain dikarenakan karena pendekatan dari
bank, hal ini dapat dimungkinkan lokasi pengambilan sampel yang mengumpul,
jenis usaha yang dilakukan sama, serta terdapat fenomena dimana ketika salah
satu atau beberapa pengusaha di lokasi tersebut melakukan suatu tindakan dalam
hal ini adalah mengambil keputusan sumber dana, maka pengusaha yang lain
dengan lokasi yang berdekatan tersebut akan mengikuti. Keputusan yang
dilakukan oleh sebagian besar pengusaha yaitu sebanyak 62,86% adalah dengan
menggunakan presentase modal pinjaman > 50%. Hal ini dikarenakan para
pengusaha memiliki keberanian dan kesempatan yang sama dalam mengambil
keputusan pendanaannya.
Keterbatasan Penelitian dan Saran
Penelitan ini memiliki keterbatasan dalam kelengkapan dan keakuratan
data, selain fokus penelitian hanya untuk mengetahui sumber dana yang
digunakan oleh pengusaha, obyek penelitian juga hanya menjangkau UKM di
Tingkir dengan jenis usaha konveksi. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik
yang sama, diharapkan melihat UKM tersebut tidak hanya dari sisi satu jenis
usaha melainkan dengan beberapa jenis usaha lain yang ada di Kecamatan Tingkir
agar mendapatkan gambaran yang jelas dari persoalan serta tujuan penelitian
sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
35
DAFTAR PUSTAKA
Abduddin, A, 2006. Dukungan Finansial dan Nonfinansial dalam Pengembangan
Sentra Bisnis UKM.
Adi, M K, 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Anonim, 2006. Kajian Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Usaha
UKM di Propinsi Sumatera Utara.
Arifin, 2005. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas Penggunaan
Dana Modal Ventura oleh UKM.
Basri, F H, 2003. Dinamika UKM di antara Gemuruh Retorika Politik dan Mitos.
Darmadja, Alfita Aprilia, 2008. Prioritas Sumber Pendanaan Pada Usaha Kecil
Menengah Handicraft dan Furniture di Semarang. FE UKSW (skripsi yang
tidak dipublikasikan), Salatiga.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Undip, Semarang.
Hartono, Betsy, 2009. Efek Framing dalam Pengambilan Keputusan Investasi
“Studi Kasus Pengrajin Ukiran Jepara”. FE UKSW, Salatiga.
http://edukasi.kompas.com, diakses tanggal 11 Oktober 2010.
http://www.bankmandiri.co.id/article/265805761519.asp
Mandiri-UMKM-Program Kemitraan, diakses tanggal 18 januari 2013.
http://csr.bankmandiri.co.id/menu-visi-misi-csr-6.html
Mandiri-Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda, diakses tanggal 18
januari 2013.
http://www. Pemkot-Salatiga. go.id, diakses tanggal 1 September 2013.
Ihsan, Nur, 2012. Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Keputusan
Pembiayaan Usaha Peternak Ayam Ras Petelur di desa Ternate,
Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang.
36
Indraningsih, K S, 2009. Analisis Hubungan Antara Karakteristik Usaha Dengan
Keefektifan Jaringan Komunikasi Agribisnis Ikan Hias (Kasus di
Kabupaten Bogor, Jawa Barat).
Kholisoh, L, 1992. Statistika dan Probabilitas, Penerbit Gunadarma, Jakarta.
Kristina, Linda, 2010. Akuntasni Untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) Studi
Kasus di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. FE UKSW, Salatiga.
Kusumawardhana, Edi S, 2008. Pengaruh Karakteristik Pengusaha UKM
Terhadap Pengambilan Keputusan Sumber Pendanaan. FE UKSW
(skripsi yang tidak dipublikasikan), Salatiga.
Malhotra, N K, 1999. Marketing Research : An Applied Orientation, 3 th ed.,
Prentice Hall International Inc, New Jersey.
Matrutty, Gracia M, 2011. Overconfidence dalam Pengambilan Keputusan
Keuangan Berdasarkan Faktor Demografi (Studi Pada Nasabah Bank
Syariah), FE UKSW, Salatiga.
Nugroho, Aryadi A, 2010. Analisis Pengaruh Karakteristik Demografi dan Faktor
Ekonomi Terhadap Pemilihan Sumber Pendanaan Usaha Angkutan Kota
Salatiga. FE UKSW, Salatiga.
Nugroho, Putro, 2005. Perilaku Pedagang Kaki Lima Terhadap Sumber Dana
Dan Penggunaan Laba (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Makanan Siap
Saji di Pasar Mayong Jepara). FE UKSW (skripsi yang tidak
dipublikasikan), Salatiga.
Nugroho, Wahyu B, 2011. Penerapan Aspek-aspek Akuntansi Pada Usaha Kecil
dan Menengah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. FE UKSW, Salatiga.
Riyanto, Bambang, 1993. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan
Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.
Robert dan Mark, 1998. The Financing preference of small firm owners.
37
Setiawati, Diyan, 2010. Penerapan Akuntansi Untuk Usaha Kecil Menengah
(UKM) Studi Kasus di Usaha Dagang Kota Salatiga. FE UKSW, Salatiga.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995. Metode Penelitian Survei, LP3ES,
Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah, 1998. Manajemen Dana Bank, Bumi Aksara, Jakarta.
Supramono dan Utami Intiyas, 2004. Desain Proposal Penelitian Akuntansi dan
Keuangan, Andi Offset, Yogyakarta.
Taufiq, 2006. Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha
(Studi pada UKM Sandal dan Sepatu Desa Wedoro Waru Sidoarjo). FE UPN,
Jawa timur.
Uyanto, Stanislaus S, 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Eka Putriani
NIM : 212006074
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 3 Agustus 1988
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum menikah
Alamat Asal : Pulutan RT O1/ RW III Kecamatan Sidorejo, Salatiga
Judul Skripsi : Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan
Karakteristik Individu dan Karakteristik Usaha UKM Konveksi di Tingkir
Salatiga
Riwayat Pendidikan :
SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga 1994-2000
SMP Negeri 1 Salatiga 2000-2003
SMA Negeri 1 Salatiga 2003-2006
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2006-2013
Seminar dan Training
1. 10 Februari 2007 : Seminar KSM “Advertising that Sells” di UKSW,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
2. 24 September 2007 : Seminar Asuransi “Peran Asuransi dalam
Perekonomian Indonesia” di UKSW, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
3. 2 Juni 2009 : Trading Simulation “ Forex Margin Trading” di
UKSW, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
4. 20 November 2009 : Seminar SEA “Entreprenuership” di UKSW, FEB.
40
Lampiran 2
Kuisioner Sumber Pendanaan Pengusaha UKM di Tingkir
Salatiga
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Petunjuk : Lingkarilah jawaban yang dianggap benar dan isilah titik-titik jawaban
1. Nama : ……………………….
2. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita
3. Umur : …… tahun
4. Tingkat Pendidikan Terakhir :
a. Tidak Sekolah c. SLTP e. Sarjana
b. SD d. SLTA
5. Berapa lamakah anda menjalani usaha dengan jenis yang sama?
a. 1 tahun d. 4 tahun
b. 2 tahun e. 5 tahun
c. 3 tahun f. ...... tahun
PERTANYAAN INTI
Pada bagian ini saudara-saudara diminta untuk memberikan pendapat tentang
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh karakteristik pengusaha
UKM dalam mengambil keputusan sumber pendanaan dengan cara memberi
tanda lingkaran pada jawaban yang dianggap benar.
I. Pertanyaan Untuk Sumber Pendanaan
1. Dari manakah sumber dana anda berasal?
a. Sumber dana Internal (modal sendiri)
% ..................................
b. Sumber dana Eksternal (pinjaman)
% ..................................
41
2. Jika sumber dana anda berasal dari pinjaman :
Sumber Pinjaman % Sumber Pinjaman %
a. Bank f. Renternir
b. Perum Pegadaian g. Mindring
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) h. Arisan
d. Koperasi i. Keluarga
e. Hutang-Dagang j. Teman
II. Pertanyaan Untuk Keputusan Pendanaan
Hal apakah yang mendasari anda untuk mengambil sumber pendanaan dari
luar (pinjaman)? (Diisi yang sesuai dengan pinjaman berasal)
1. Jika sumber pendanaan dari Bank
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
2. Jika sumber pendanaan dari Perum Pegadaian
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
3. Jika sumber pendanaan dari BPR
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
4. Jika sumber pendanaan dari Koperasi
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
42
5. Jika sumber pendanaan dari Hutang-dagang
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
6. Jika sumber pendanaan dari Renternir
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
7. Jika sumber pendanaan dari Mindring
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
8. Jika sumber pendanaan dari Arisan
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
9. Jika sumber pendanaan dari Keluarga
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
10. Jika sumber pendanaan dari Teman
a. Tingkat bunga yang rendah ..... % e. Jatuh tempo pinjaman
b. Jaminan f. Kecepatan uang “cair”
c. Prosedur yang mudah g. .......................................
d. Mempunyai kenalan atau relasi
TERIMA KASIH
43
Lampiran 3
No Jenis Kelamin Status Perkawinan Umur Pengusaha Pendidikan Pengalaman Usaha Tenaga Kerja Umur UsahaSumber Pendanaan Asal Pinjaman
Modal Sendiri (%) Pinjaman (%) Bank BPR Koperasi
1 Pria Kawin 30-40 tahun Sarjana 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 30 70 70
2 Pria Kawin 41-50 tahun SMA 8-16 tahun 20-99 orang 6-12 tahun 50 50 40 10
3 Pria Kawin 51-60 tahun Tidak Sekolah 25-32 tahun 5-19 orang 25- 30 tahun 50 50 50
4 Wanita Kawin 30-40 tahun SMP 8-16 tahun 20-99 orang 6-12 tahun 50 50 50
5 Wanita Kawin 51-60 tahun Tidak Sekolah 33-40 tahun 5-19 orang 13-18 tahun 0 100 70 30
6 Wanita Kawin 51-60 tahun SD 25-32 tahun 5-19 orang 25- 30 tahun 30 70 60 10
7 Pria Kawin 51-60 tahun SMP 25-32 tahun 20-99 orang 25- 30 tahun 10 90 90
8 Pria Kawin 30-40 tahun SMA 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 50 50 30 20
9 Pria Kawin 61-70 tahun SD 33-40 tahun 5-19 orang 25- 30 tahun 90 10 10
10 Wanita Kawin 41-50 tahun SMA 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 50 50 40 10
11 Wanita Kawin 41-50 tahun SD 8-16 tahun 1-4 orang 6-12 tahun 50 50 50
12 Wanita Kawin 61-70 tahun SMP 33-40 tahun 5-19 orang 25- 30 tahun 0 100 100
13 Wanita Kawin 41-50 tahun SD 25-32 tahun 5-19 orang 19-24 tahun 0 100 100
14 Pria Kawin 51-60 tahun SMP 17-24 tahun 5-19 orang 13-18 tahun 0 100 100
15 Wanita Kawin 41-50 tahun Sarjana 17-24 tahun 20-99 orang 13-18 tahun 70 30 30
16 Pria Kawin 41-50 tahun Tidak Sekolah 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 25 75 50 25
17 Wanita Kawin 41-50 tahun SD 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 90 10 10
18 Wanita Kawin 30-40 tahun SMP 8-16 tahun 20-99 orang 6-12 tahun 0 100 100
19 Wanita Kawin 41-50 tahun Sarjana 25-32 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 0 100 100
20 Wanita Kawin 30-40 tahun Sarjana 8-16 tahun 5-19 orang 13-18 tahun 50 50 50
21 Wanita Kawin 30-40 tahun SMP 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 25 75 75
22 Wanita Kawin 30-40 tahun SMP 8-16 tahun 1-4 orang 6-12 tahun 60 40 40
23 Pria Kawin 41-50 tahun Tidak Sekolah 17-24 tahun 5-19 orang 19-24 tahun 30 70 70
24 Wanita Kawin 41-50 tahun SMP 17-24 tahun 1-4 orang 19-24 tahun 20 80 80
25 Wanita Kawin 30-40 tahun SD 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 0 100 100
26 Pria Kawin 41-50 tahun Sarjana 17-24 tahun 20-99 orang 19-24 tahun 20 80 80
27 Pria Kawin 51-60 tahun SD 33-40 tahun 5-19 orang 19-24 tahun 25 75 75
28 Wanita Kawin 41-50 tahun SMP 17-24 tahun 20-99 orang 13-18 tahun 30 70 70
29 Wanita Kawin 30-40 tahun SD 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 30 70 70
30 Wanita Kawin 41-50 tahun SD 8-16 tahun 1-4 orang 6-12 tahun 50 50 40 10
31 Wanita Kawin 30-40 tahun SD 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 25 75 75
32 Wanita Kawin 30-40 tahun Sarjana 8-16 tahun 1-4 orang 13-18 tahun 50 50 40 10
33 Wanita Kawin 30-40 tahun Sarjana 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 30 70 70
34 Pria Kawin 41-50 tahun SMP 8-16 tahun 5-19 orang 6-12 tahun 0 100 100
35 Wanita Kawin 41-50 tahun SD 8-16 tahun 1-4 orang 6-12 tahun 0 100 100
44
Lampiran 4
Alasan
Bank BPR Koperasi
Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Mempunyai kenalan/ relasi Kecepatan uang cair
Prosedur mudah Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah
Mempunyai kenalan/ relasi Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah
Prosedur mudah Prosedur mudah
Kecepatan uang cair
Tingkat bunga rendah
Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah
Tingkat bunga rendah
Tingkat bunga rendah Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Prosedur mudah
Tingkat bunga rendah
Tingkat bunga rendah
Tingkat bunga rendah
Prosedur mudah
Prosedur mudah Kecepatan uang cair
Tingkat bunga rendah
Prosedur mudah Prosedur mudah
Prosedur mudah
Mempunyai kenalan/ relasi
Prosedur mudah
45
Lampiran 5
Reliability Statistics
N of Items
.654 .655 2
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items
Correlations
umur usaha total
1
Sig. (2-tailed) .003 .000
N 35 35 35
umur usaha 1
Sig. (2-tailed) .003 .000
N 35 35 35
total 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 35 35 35
pengalaman usaha
pengalaman usaha
Pearson Correlation
.486** .855**
Pearson Correlation
.486** .869**
Pearson Correlation
.855** .869**