KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_94_TAHUN_2019.pdf · -4-Menetapkan PERTAMA Tanah/Lahan untuk Perluasan Bandar Udara Kelas

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 94 TAHUN 2019

TENTANG

RENCANA INDUK BANDAR UDARA SANGGU

DI KABUPATEN BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Pasal 457 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan telah

mengatur rencana induk bandar udara pada bandar

udara yang beroperasi harus disesuaikan;

b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi

Rencana Induk Bandar Udara Sanggu di Kabupaten

Bari to Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, telah

memenuhi persyaratan administratif dan teknis;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang

Rencana Induk Bandar Udara Sanggu di Kabupaten

Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4956);

-2-

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang

Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4075);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang

Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Negara Nomor 5295);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);

5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara


6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun

2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

1046);


2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan

Lokasi Bandar Udara (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 757) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan

Republik Indonesia Nomor: PM 64 Tahun 2018 tentang

Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar

Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Nomor 842);


2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit

Penyelenggara Bandar Udara (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 1332) sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2018 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang

-3-

Memperhatikan

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara

Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 262);


2016 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

695);


2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian Izin

Mendirikan Bangunan Bandar Udara dan Persetujuan

Pengembangan Bandar Udara (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 1031);


2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan

Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part

139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara



2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 1756);

: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor

4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Barito Selatan Tahun 2014-2034;

2. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor

5 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2035;

3. Surat Rekomendasi Bupati Barito Selatan

Nomor B-565/SEKDA/AS.II-EK/500/08/2017 tanggal

1 Agustus 2017 tentang Rekomendasi Perluasan dan

Pengembangan Bandar Udara Sanggu Kabupaten

Barito Selatan

4. Surat Pernyataan Bupati Barito Selatan Nomor

B-566/SEKDA/AS.II-EK/500/08/2017 tanggal 1

Agustus 2017 tentang KeSanggupan Penyiapan

-4-

Menetapkan

PERTAMA

Tanah/Lahan untuk Perluasan Bandar Udara Kelas III

Sanggu Buntok Seluas 19,14 Ha;

5. Surat Rekomendasi Bupati Barito Selatan Nomor

B.415/SETDA/ASS.III-BU/553/08/2017 tanggal

2 Agustus 2017 tentang Rekomendasi Rencana Induk

Bandar Udara Sanggu-Buntok;

6. Surat Rekomendasi Gubernur Kalimantan Tengah

Nomor 553/187/DISHUB/2018 tanggal 7 Maret 2018

tentang Rencana Induk Bandar Udara Sanggu-Buntok

di Kabupaten Barito Selatan-Provinsi Kalimantan

Tengah;

7. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara

Sanggu Buntok Nomor: UM.002/247/SGU-

BTK/VIII/2018 tanggal 30 Agustus 2018 perihal

Permohonan Penetapan Rencana Induk Bandar Udara

Sanggu Buntok;

8. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara

Sanggu Buntok Nomor: UM.002/213/SGU-

BTK/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 perihal

Pernyataan Kesesuaian Lokasi Bandar Udara Sanggu

Buntok dengan RTRW Kabupaten Barito Selatan dan

Provinsi Kalimantan Tengah;

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

RENCANA INDUK BANDAR UDARA SANGGU BUNTOK DI

KABUPATEN BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN

TENGAH.

: Bandar Udara Sanggu berada di Kabupaten Barito Selatan

Provinsi Kalimantan Tengah, dengan referensi pada titik

ujung landas pacu TH. 15 terletak pada koordinat geografis

1° 39’ 59,398” Lintang Selatan (LS) dan 114° 53’ 51,295”

Bujur Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara X =

20.000 meter dan Y = 20.000 meter, dimana sumbu X

berhimpit dengan sumbu landas pacu yang mempunyai

azimuth 150° 17’ 17,0721” geografis dan sumbu Y melalui

ujung landas pacu TH. 15 tegak lurus sumbu X;

-5-

KEDUA : Lokasi dan titik-titik ujung landas pacu bandar udara

sebagaimana pada Diktum PERTAMA sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

KETIGA : Titik referensi bandar udara/ Aerodrome Reference Point

(ARP} Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito Selatan

Provinsi Kalimantan Tengah yaitu 01° 40’ 09,49” Lintang

Selatan (LS) dan 114° 53’ 52,38” Bujur Timur (BT).

KEEMPAT : Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito Selatan Provinsi

Kalimantan Tengah sebagaimana dimaksud pada Diktum

PERTAMA merupakan Bandar Udara dengan Hierarki

Pengumpan (spoke) dan diselenggarakan oleh Unit

Penyelenggara Bandar Udara Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara.

KELIMA : Luas lahan untuk kebutuhan pembangunan dan

pengembangan Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito

Selatan Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana dimaksud

pada Diktum PERTAMA seluas kurang lebih 79,29 Hektar

(Ha) terdiri atas:

a. lahan eksisting seluas kurang lebih 60,15 Hektar

(Ha);dan

b. lahan pengembangan seluas kurang lebih 19,14 Hektar

(Ha).

KEENAM : Rencana Induk Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito

Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini terdiri atas :

a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan penumpang

dan kargo;

b. kebutuhan fasilitas;

c. tata letak fasilitas;

d. tahapan pelaksanaan pembangunan; dan

e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan.

-6-

KETUJUH

KEDELAPAN

KESEMBILAN

KESEPULUH

KESEBELAS

KEDUABELAS

KETIGABELAS

: Penyelenggara Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito

Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, wajib memenuhi aspek

keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

: Penyelenggara bandar udara dalam jangka waktu paling

lama 3 (tiga) tahun wajib melengkapi dokumen yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Lampiran II

Keputusan ini, antara lain:

a. kawasan keselamatan operasi penerbangan;

b. daerah lingkungan kerja;

c. daerah lingkungan kepentingan; dan

d. batas kawasan kebisingan.

: Penyelenggara bandar udara berkewajiban untuk:

a. menyusun teknik terinci fasilitas pokok bandar udara;

dan ,

b. menyusun analisa dampak lingkungan terhadap

pembangunan dan pengoperasian bandar udara.

: Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara

Sanggu di Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan

Tengah dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

: Rencana Induk Bandar Udara Sanggu di Kabupaten Barito

Selatan Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KEENAM berlaku untuk jangka waktu 20

(dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima)

tahun.

: Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak

sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk

sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM wajib

memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan

Udara.

: Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

-7-

KEEMPATBELAS Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 26 April 2019

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;3. Menteri Sekretaris Negara;4. Menteri Keuangan;5. Menteri Dalam Negeri;6. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;8. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;9. Menteri Badan Usaha Milik Negara;10. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala BAPPENAS;11. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para

Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;12. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah;13. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah;14. Ketua DPRD Kabupaten Barito Selatan;15. Bupati Barito Selatan;16. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah;17. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito

Selatan;18. Kepala Kan tor Unit Penyelenggara Bandar Udara Sanggu.

sesuai dengan aslinya

O HUKUM,

HERPRIARSONO

-8-

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : KM 94 TAHUN 2019

TENTANG RENCANA INDUK BANDAR

UDARA SANGGU DI KABUPATEN BARITO

3ELATAN PROVINSI KALIMANTAN

TENGAH

RENCANA INDUK

I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo

Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk

memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara

dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara

sebagaimana tercantum pada Tabel I.

Tabel I

PRAKIRAAN LALU LINTAS ANGKUTAN UDARA

BANDAR UDARA SANGGU


NO URA1ANEKSISTING

(TAHUN 2015)TAHAP I TAHAP II KET.

1 Pergerakan Penumpang

a. Tahunan 77 6.140 12.583 Penumpang

b. Harian 1 109 224 Penumpang

c. Jam Sibuk 1 75 109 Penumpang

2 Pergerakan Pesawat

a. Tahunan 136 562 982 Pergerakan

b- Harian 1 4 8 Pergerakan

c. Jam Sibuk 1 3 4 Pergerakan

3 Jumlah Pesawat Jam Sibuk 1 2 3 Pesawat

4 Pergerakan Kargo - 0,2 0,3 Ton/tahun

5Pesawat terbesar yang

dilayaniDHC-6 Domier 328 TP ATR 72-500 Pesawat

6 Rute terjauh Palangkaraya Banjarmasini

Balikpapan

-9-

II. Kebutuhan Fasilitas

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan. untuk dibangun dan

dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.

2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara

sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), wajib didahului dengan

Kajian Lingkungan serta telah diterbitkannya Izin Pembangunan Bandar

Udara oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia; dan

3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dilaksanakan

dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuan

pendanaan sesuai peraturan perundang-undangan.

-10-

Tabel II

RENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN

BANDAR UDARA SANGGU KABUPATEN BARITO SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NO

KEBUTUHAN FASILITAS

KETERANGANITEMEKSISTING

(TAHUN

2018)

TAHAPI TAHAPII

1 Pesawat terbesarDHC-6

Domier 328T p

ATR 72 - 500

2 Rute terjauh Banjarmasin Banjarmasin Balikpapan

3Aerodrome Reference

Code IB2B 3C

4Kategori Operasional

Runway

Non

Instrumen

Non

Instrumen

Instrumen

non presisi

5Dimensi Runway

750x23 1100x30 1450x30 m2Runway 15-33

6Dimensi Runway Strip

851 x 80 1220x80 1690x 150 m2Runway 15-33

7

RESA

Runway 15 90 x 46 90x60 90x60 m2

Runway 33 - 90x60 90x60 m2

8

Stopway

Runway 15 - - 60x30 m2

Runway 33 - - 60x30 m2

9

TORA

Runway 15 750 1100 1450 m

Runway 33 750 1100 1450 m

10

LDA

Runway 15 750 1100 1450 m

Runway 33 750 1100 1450 m

11

ASDA

Runway 15 750 1100 1510 m

Runway 33 750 1100 1510 m

12TODA

Runway 15 900 1250 1660 m

-11-

NO

J KEBXJTUHAN FASILITAS

KETERANGAN• .... T

ITEM |

.............. i. .... --I

PERSISTING,

(TAHUN

2018)7

TAHAPI TAHAPII

Runway 33 791 1250 1660 m

13

Apron

- Jumlah pesawat di

apron :

DHC-6 (seat 18) 1 i - Pesawat

Dornier 328 (30 seat) - 2 . - Pesawat

ATR 72 - 500 (seat 68) - - 2 Pesawat

- Total jumlah pesawat 1 2 2 ' Pesawat

- Dimensi apron 60 x 40 80x60 102x70 m2

14

Taxiway

- Perpendicular 1 1 1 Pesawat

- Dimensi Taxiway 61,5 x 12 58 x 15 80 x 15 m2

15 Turning Area

Runway 15 460 1500 1500 m2

Runway 33 460 1500 1500 m2 ■

16Fasilitas Komunikasi

Penerbangan

HF-SSB HF-SSB HF-SSB

VHF A/G VHF A/G VHF A/G

UHF Radio

Link

UHF Radio

Link

- Tower Set Tower Set

17

Felayanan Lalu Lintas

Udara APIS AFIS ADC

18Fasilitas Navigasi

Penerbangan

NDB NDB VOR/DME

- - GNSS

19Fasilitas Keamanan

Penerbangan

X-Ray Cabin X-Ray Cabin X-Ray Cabin

X-Ray

Baggage

X-Ray

Baggage

X-Ray

Baggage

Walk Trough

Metal

Detector

Walk Trough

Metal

Detector

Walk Trough

Metal

Detector

Handheld

Metal

Detector

Handheld

Metal

Detector

Handheld

Metal

Detector

-12-

NO

KEBUTUHAN FASILITAS


(TAHUN ;

2018)

TAHAP I TAHAP II

Pagar

Perimeter

Pagar

Perimeter

Pagar

Perimeter

-

Explosive

Detector

Explosive

Detector

- X-Ray Cargo X-Ray Cargo

- CCTV CCTV

Kendaraan

Patrol!

Kendaraan

. Pacroli -

Avsec Radio

Communicati

on

Avsec Radio

Communicati

on

20 Kategori PKP-PK 2 3 5

A ZONA PUBLIK

1 TERMINAL PENUMPANG 320 320 1700 m2

2

PARKIR MOBIL 500 500 4142 m2

PARKIR MOTOR 198 198 m2

PARKIR TAKSI - - 300 m2

PARKIR BUS - - 300 m2

LUAS KEBUTUHAN

PARKIR 500 698 4940 m2

3 KANTIN - - 100 m2

4 FASILITAS IBADAH - - 300 m2

B ZONA TEKN1S

1 FASILITAS NAVIGASI

a. Menara Pengawas - - 150 m2 (lahan)

b. Kantor Administrasi

AirNav - - 100 m2 (lahan)

c. Genset AirNav - - 48 m2 (lahan)

d. Menara Air AirNav - - 20 m2 (lahan)

2

FASILITAS

METEOROLOGI

a. Kantor Meteo 200 200 200 m2 (lahan)i

-13-

NO

KEBUTUHAN FASILITAS


(TAHUN

2018) -

TAHAPI TAHAP II

b. Taman Meteo 400 400 400 m2 (lahan)

3 KANTOR OPERASIONAL I - 300 m2

4 KANTOR ADMINISTRASI 100 100 300 m2

5 BANGUNAN PKP-PK 144 375 375 m2

6 BANGUNAN VOR/DME - - 40000 m2 (Lahan)

7 BANGUNAN NDB 83 83 - m2

8 POWERHOUSE 82 250 250 m2

9 BANGUNAN WORKSHOP - - 500 m2

10 BANGUNAN SUMBER AIR 30 250 250 m2

11BANGUNAN PERAWATAN

GSE- -• • 210 m2

12BANGUNAN PELAYANAN

APRON- - 200 m2

13 BAKSAMPAH - - 100 m2

14 KANTOR KEAMANAN - - 216 m2

15

BANGUNAN

PENANGANAN LIMBAH- - 600 m2

16 AREA PEMERINTAHAN - - 1310 m2 (lahan)

C ZONA PENUNJANG

1 POL1KLINIK - - 200 m2

2 DPPU - - 840 m2 (lahan)

3 TERMINAL KARGO - - 1100 m2

' 4 ' BANGUNAN JASA BOGA - - 672 m2 (lahan)

5 AREA RUMAH DINAS 600 600 3100 m2

6GERBANG MASUK

BANDARA- - 100 m2

7AREA CADANGAN

PENGEMBANGAN- " 15000 m2

i

III. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan

pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan serta

-14-

pembangunan dan pengembangan bandar udara sebagaimana tercantum

pada Lampiran II.A dan II.B.

IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan

1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,

pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara

sesuai rencana induk, dengan rincian sebagai berikut:

a. Luas lahan eksisting = ± 60,15 Ha

b. Luas lahan pengembangan = ± 19,14 Ha

Total Kebutuhan Lahan Bandara = ± 79,29 Ha

2. Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada butir IV angka 1

(satu), dinyatakan dalam sistem koordinat bandar udara yang posisinya

ditentukan terhadap titik referensi sistem koordinat bandar udara

(perpotongan sumbu X dan sumbu Y) yang terletak pada koordinat

geografis 1° 39' 59,398” Lintang Selatan (LS) dan 114° 53’ 51,295* Bujur

Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan

Y = 20.000 meter dimana sttmbu X berimpit dengan sumbu landas pacu

yang mempunyai azimuth 150° 17’ 17,0721” geografis dan sumbu Y

melalui ujung landas pacu TH.15 tegak lurus sumbu X, sebagaimana

tercantum pada Tabel III.

3. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada butir IV angka

2 (dua) sebagaimana tercantum pada Lampiran II.C.

-15-

Tabel III

DAFTAR SISTEM KOORDINAT BATAS LAHAN

BANDAR UDARA SANGGU


Batas Lahan Eksisting Bandar Udara

Sistem Koordinat

Sistem Koordinat Dengan Referensi Ellipsoid WGS-84

(ID-95) ■ ■

Bandar Udara (ACS) Koordinat UTM Koordinat Geografis

Nomor

X Y X ' Y Lintang

Selatan (LS)

Bu jur Timur

<BT)

Titik (Meter) (Meter) (M eter) (Meter) 0 4 44 0 « u

A l 19,834.94 20,167.56 266,162.75 9,815,902.80 1 39 52.030 114 53 53.360

A2 21,228.00 20,111.83 266,804.80 9,814,665.27 1 40 32.330 114 54 14.090

A3 21,223.84 19,951.58 266,663.55 9,814,589.45 1 40 34.790 114 54 9.520

A4 21,315.33 19,952.58 266,709.77 9,814,510.48 ' 1 40 37.370 114 54 11.010

A5 21,306.93 19,867.82 266,631.99 9,814,475.77 1 40 38.490 114 54 8.490

A6 21,280.23 19,598.46 266,384.81 9.814,365.45 1 40 42.080 114 54 0.490

A7 20,578.59 19,636.33 266,069.94 9,814,993.61 1 40 2 i.6 2 0 114 53 50.330

A8 20,583.77 19,676.89 266,107.73 9,815,009.22 1 40 21.110 114 53 51.550

A9 20,591.12 19,734.51 266,161.42 9,815,031.39 1 40 20.390 114 53 53.290

A10 20,481.59 19,764.36 266,133.07 9,815,141.32 1 40 16.810 114 53 52.380

A l l . 20,480.77 19,788.60 266,153.71 9,815,154.04 1 40 16.400 114 53 53.050

A12 20,385.59 19,819.05 266,132.98 9,815,251.81 1 40 13.220 114 53 52.380

A13 20,356.46 19,798.47 266,100.68 9,815,266 90 1 40 12.730 114 53 51.330

A14 20,321.51 ,19,789.33 266,075.41 9,815,292,73 1 40 11.880 114 53 50.520

A15 20,114.57 19,793.92 265,976.83 9,815,474.73 1 40 5.960 114 53 47.340

A16. 20,118.03 19,886.73 266,059.15 9,815,517.73 1 40 4.560 114 53 50.000

A17 20,073.32 19,891.02 266,040.72 9,815,558.69 1 40 3.230 114 53 49.400

A18 20,005.90 19,897.50 266,012.93 9,815,620.46 1 40. 1.210 114 53 48.510

A19 19,957.11 19,904.65 265,994.96 9,815,666.38 1 39 59.720 114 53 47.930

A20 19,896.65 19,864.07 265,929.74 9,815,698.78 1 39 58.660 114 53 45.820

A21 19,915.83 19,812.13 265,894.14 9,815,656.37 1. 40. 0.040 114 53 44.670

A22 19,829.05 19,811.90 265,850.93 9,815,731:63 1 39 57,590 114 53 43.270

-16-

Batas Lahan Pengembangan Bandar Udara

S is tem K o o rd in a t S is tem K o o rd in a t D en gan R e fe ren s i E llip so id W G S -8 4 (ID -95 )

N om orB a n d a r U d a ra (ACS ) K o o rd in a t U T M K o o rd in a t G eogra fis

T it ikX Y X Y L in tan g B u ju r T im u r (BT )

S e la ta n (LS )

(M ete r) (M ete r) (M e te r ) (M eter) 0 i M 0 < U

B1 19,765.00 19,897.50 265,893.529 9,815,829.687 1 39 54.400 114 53 44.650

B2 19,765.00 20,102.50 266,071.581 9,815,931.295 1 39 51.100 114 53 50.420

B3 19,833.86 20,102.51 266,105.713 9,815,871.487 1 39 53.050 114 53 51.520

B4 19,830.47 19,897.50 265,925.978 9,815,772.826 1 39 56.250 114 53 45.700

B5 21,710.06 20,111.83 267,043.734 9,814,246.577 1 40 45.970 114 54 21.800

B6 21,710.06 19,867.82 266,831.801 9,814,125.634 1 40 49.900 114 54 14.940

B7 21,256.34 19,599.75 266,374.087 9,814,386.840 1 40 41.380 114 54 0.150

B8 21,367.06 19,385.92 266,243.256 9,814,184.691 1 40 47.950 114 53 55.910

B9 21,348.10 19,368.18 266,218.448 9,814,192.371 1 40 47.700 114 53 55.110

BIO 21,227.37 19,601.31 266,361.090 9,814,412.770 1 40 40.530 114 53 59.730

B l l 20,073.32 19,676.89 265,854.735 9,815,452.558 1 40 6.670 114 53 43.390

B12 19,946.45 19,897.50 265,983.464 9,815,672.091 1 39 59.530 114 53 47.560

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

jsesuai dengan aslinya

’O HUKUM,

JI HERPRIARSONO

50m 100m 150m 200m

J a la n K u m b a n g B e rn a u n g

K ebun c a m p u ra n

K ebun c a m p u ra nK ebun c a m p u ra n

— ir 60.0 *RWSTRIP

/ u u . u

LANDAS PACU EKSISTING / «

---.CO.Ja lan A n g g re k

R un w a y S tr ip

'a s a r

'e m u i ia n

K e b u n c a m p u ra n

D anau S a n g g u .j |

Y=20,600-

Y=20,400-

Y=20,200-

Y=20,000-

Y= 19,800-

Y= 19,600-

Lah a n M ilik P e m d o

\V

\ 1 ' r f =\ I

K ebun c a m p u ra n

P e m u k im a n

-Y=20,600

-Y=20,200

-Y=20,000

-Y= 19,800

-Y= 19,600

KETERANGAN :

1. TERMINAL PENUMPANG2. TERMINAL VIP3. STASIUN METEO4. TAMAN METEO5. KANTOR ADMINISTRASI DAN OPERASI6. P K P -P K7. SUMBER AIR8. POWER HOUSE LAMA9. BANGUNAN NOB10. WINDSOCK11. RUMAH DINAS BANDARA DAN METEO12. PARKIR PUBUK13. WORKSHOP14. POWER HOUSE BARU

DATA KOORDINAT THRESHOLD

JALAN EKSISTING

DANAU / SUNGAI

TJ BANGUNAN

DRAINASE

PAGAR BANDARALUAS LAHAN EKS BANDARA = 60,15ha

engan aslinya HUKUM,

------ | RUNWAY

~ | TURAP

NO TITIK

SISTEM KOORDINAT BANDAR UDARA (ACS) SISTEM KOORDINAT UTM SISTEM KOORDINAT CEOGRAFIS W GS-84

X(m eter)

Y(m eter)

X(m eter)

Y(meter)

Lintong Selotan Bujur Timur

* * ' ”

1 TH.15 20.000,000 20.000,000 266.099,029 9.815.676.386 1 39 59,398 114 53 51,295

2 TH.33 20.750,000 20.000,000 266.470,759 9 .815.024,990 1 40 20,612 114 54 03,295 IWAHJU ADJI HERPRIARSONO

LAMPIRAN I


NOMOR : KM 9A TAHUN 2019

TANGGAL : 26 APRIL 2019


ttd.

BUDI KARYA SUMADI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


KABUPATEN BARITO SELATAN


NAMA GAMBAR

LAYOUT EKSISTING

NOMOR JUMLAH LEMBAR

1450LANDAS PACU RENCANA TAHAP RWSTRIPSTOPWAYSTOPWAYRWSTRIP

LANDAS PACU RENCANA TAHAP I

LANDAS PACU EKSISTINC

DRAINASE RENCANA

Y= 20,000-

. . DRAINASE RENCANADRAJKASE RENCANA

DANAU SANGGU U '1111........ 'I '

100m

Y=20.400-

Y= 19,600-

Y= 19,200-

JALAN TANAH RENCANA JALAN PEMDA) *****

TERMINAL

JL . ANGGREK

PEUUKIMAN

RAWA - RAWA

RAWA - RAWA

300m 400mzoom

-Y=20.400

a -Y=20,000

-Y= 19.600

~Y= 19,200

k

_____________ --------------------------s

~ T ~o> O o*

CN 8 s 04 04

iiX

IIX X X x X X

KETERANGAN :1. TERMINAL PENUMPANG2. MENARA PENGAWAS3. KANTOR OPERASI4. AIRPORT MAINTENANCE5. ME / WORKSHOP6. GSE MAINTENANCE7. APRON SERVICE BUILDING8. PK - PPK9. STASIUN METEO10. PARKIR TAXI11. PARKIR BUS12. PARKIR MOTOR13. PARKIR PUBLIK14. KANTIN SOPlR15. KANTOR KEAMANAN16. KANTOR ADMINISTRASI17. GARDU PLN18. GARDU TELKOM

19. BANGUNAN SUMBER AIR20. POWER HOUSE21. KANTIN KARYAWAN22. LAHAN KARGO23. LAHAN JASA BOGA24. LAHAN DPPU25. GERBANG MASUK BANDARA26. AREAL PENGEMBANGAN27. AREAL RUMAH DINAS28. VOR / DME29. PAPI30. WINDSOCK31. TAMAN METEO32. POS JAGA33. AREAL PEMBAKARAN SAMPAH34. BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH35. POLIKLINIK36. AREAL FASIUTAS I8ADAH

FASIUTAS EKSISTING

TAHAP I

TAHAP II

PEMUKIMAN

CADANGAN LAHAN

PAGAR BANDARA RENCANA

TURAP EKSISTING

DANAU SANGGU

JALAN AKSES

SUNGA1

TURAP RENCANA

KONTUR

WAHJU ADJI HERPRIARSONO

LAMPIRAN IIA


NOMOR : KM 9A TAHUN 2019



ttd.

BUDI KARYA SUMADI





NAMA GAMBAR

RENCANAINDUK

NOMOR JUMLAH LEMBAR

KETERANGAN :1. TERMINAL PENUMPANG2. MENARA PENGAWAS3. KANTOR OPERASI4. AIRPORT MAINTENANCE5. ME / WORKSHOP6. GSE MAINTENANCE7. APRON SERVICE BUILDING8. PK - PPK9. STASIUN METEO10. PARKIR TAXI11. PARKIR BUS12. PARKIR MOTOR13. PARKIR PUBUK14. KANTIN SOPIR15. KANTOR KEAMANAN16. KANTOR ADMINISTRASI17. GARDU PLN18. GARDU TELKOM

19. BANGUNAN SUMBER AIR20. POWER HOUSE21. KANTIN KARYAWAN22. LAHAN KARGO23. LAHAN JASA BOGA24. LAHAN DPPU25. GERBANG MASUK BANOARA26. AREAL PENCEMBANGAN27. AREAL RUMAH DINAS28. VOR / DME29. PAPI30. WINDSOCK31. TAMAN METEO32. POS JAGA33. AREAL PEMBAKARAN SAMPAH34. BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH35. POLIKLINIK36. AREAL FASILITAS IBADAH

FASIUTAS EKSISTING JALAN AKSES

TURAP RENCANA

KONTUR

CADANGAN LAHAN

PAGAR BANOARA RENCANA

TURAP EKSISTING

DANAU SANGGU

Salinan^^ftdengan aslinya ^ K tm ^ M D H U K U M ,

LAMPIRAN MB


NOMOR ; KM 94 TAHUN 2019


MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

----- «---------------* ttd.

WAHJU ADJI HERPRIARSONO BUDI KARYA SUMADI

m? KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA




NAMA GAMBAR

FASILITAS SISI DARAT

NOMOR JUMLAH LEMBAR

Y= 19.600

Y= 19.900 Y= 19.900

Y= 19.800 Y= 19.800

Y= 19.700 Y=19.700

50m

DRAINASE RENCANA

25m 75m 100m

I §

750LANDAS PACU EKSISTING

i s a

OANAU SANGGU

Y=20,00a -Y=20,000

'=19.600

RESA

JALAN TANAH (RENCANA JALAN PEUDA)

60 60 RWSTRIP STOPWAY

1450LANDAS PACU RENCANA TAHAP

60 . 60 90STOPWAY RWSTRIP RESA

1100LANDAS PACU RENCANA TAHAP

JL. ANGGREK

-Y=20,400

PEMUKIMAN

RAWA - RAWA

100m 200m 300m 400mUrn

LAHAN EKSISTING = 60 .15 HA

LAHAN RENCANA = 19.14 HA

LUAS LAHAN BANDAR A = 79 .29 HA

DATA KOORDINAT THRESHOLD

NO TITIK

SISTEM KOORDINAT BANDAR UDARA (ACS) SISTEM KOORDINAT UTM SISTEM KOORDINAT GEOGRAfIS WGS-84

X(meter)

Y(meter)

X(meter)

Y(meter)

Untong Seloton Bujur Timur

* #1 TH.15 20.000,000 20.000,000 266.099,029 9.815.676.386 1 39 59,398 114 53 51,295I 2TH.33 21.450,000 20.000.000 266.817,706 9.814.417.020 1 40 40,413 114 54 14.496 |

ngan aslinya HUKUM,

ADJI HERPRIARSONO

LAMPIRAN II.C


NOMOR ; KM 94 TAHUN 2019



ttd.

BUDI KARYA SUMADI





NAMA GAMBAR NOMOR JUMLAH LEMBAR

KEBUTUHAN LAHAN 04 04

Documents

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_94_TAHUN_2019.pdf · -4-Menetapkan PERTAMA Tanah/Lahan untuk Perluasan Bandar Udara Kelas