22
 ," ,,::.::.l1.il,ii KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN.I ; Nomor : 625IMen kes/S W l?01 Tanggal 21 Mei 201U, DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK KEMENTERIAN KESEHATAN_R.I. , JAKARTA 2O1O

Kepmenkes625tahun2010PedomanPenyusunanSistemRemunerasiPegBLURS

  • Upload
    om-muiz

  • View
    45

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

da

Citation preview

  • ,"

    ,,::.::.l1.il,ii

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN.I ;Nomor : 625IMen kes/S W l?01

    Tanggal 21 Mei 201U,

    DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIKKEMENTERIAN KESEHATAN_R.I. ,JAKARTA 2O1O

  • KATA PENGANTAR

    Pedomqn Penyusunon sistem Remunerosi pegowoi Bodon LoyononUmum Rumoh sokit ini disusun sebogol tindok lonjui dori peroiuron MenteriKeuongon Nomor 73lPMK.o 5/2007 tentong Perubohon Atqs peroturon MenteriKeuongon Nomor loIPMK.O2/2006 tentong pedomon penetopon RemunerosiBogi Pejobot pengeroro, Dewon pengowos don pegowoi Bodon LoyononUmum Rumoh Sokit.

    Buku pedomon ini disusun dengon mengodopsi kegioton_kegiotonoperosionol yong odo dirurnoh sokit dengon tujuon untuk mendukung strotegiusoho rumoh sokit dorom menjoronkon visi don misinyo, dengonmenyesuoikon kondisi don kemompuon keuongon mosing-mosing rumoh sokityong mengikuti ketentuon peroturon yong berloku.

    Soyo berhorop bohwo buku ini dopot dimonfootkon dengon seboik-boiknyo koreno okon berguno sebogoi ocuon kerongko berfikir, prinsip-prinsipdon keteniuon dosor sebogoi londoson penyusunon sistem remunerosipegowoi Bodon Loyonon Umum Rumoh Sokit.

    Sekreioris,

    Dr. dr. Sutoto, M. Kes

  • DI R EKTU R J E N D ERNTilTI},^,ANAN MEDI K

    Berdosorkon ketentuon posol 36 Peroturon Pemerintoh Nomor 23Tohun 2005 ientong Polo Pengeloloon Keuongon Bodon Loyonon Umum (PPK-BLU) disebutkon bohwo : Pejoboi Pengelolo, Dewon Pengowos don PengowoiBLU dopol diberikon remunerosi.

    Remunerqsi merupokon komponen-komponen imbolon qtoskesedioon pegowoi untuk bekerjo, menunjukkon kinerjo otou prestos!, donkomponen loinnyo yang dopot membongun perosoon omon don merosodihorgoi dolom bekerjo.

    Agor mendorong motivosi bekerjo don berprestosi moko rernunerosihorus diotur sedemikion rupo dengon suotu sistenr yong jelos sehinggopegowoi meroso mendcpot perlokuon loyok don odil " competent ond foir".

    Untuk menetopkon keodilon suotu sistem teniu sojo perlu ditetopkonfoktor-foktor pengukur don proses pengukuron yong obyektif. Dernikion puloyong okon dilokukon dolom penyusunon polo remunerosi. Pekerjoon yongtingkot tuntuton tonggung jcwobnyo lebih tinggi, tentu sojo okon mendopotniloi imbolon yong tinggi dernikion pulo kinerjo otou prestosi yong tinggi tenluokon mendopotkon niloi imbolon yong berbedo dengon niloi kinerjo yongrendoh, moko polo sistem remunerosi ini okon berbosis podo prinsip : " equelpoy for jobs of equol volue ".

    Dengon .demikion moko dihoropkon bohwo sistem insentif okon

    memiliki doyo dorong motivosi pegowoi dolom mendukung sosoron usohodon pengembongon RS BLU, dengon mengembon omqnoh sebogoi rumohsokit pemerintoh.

    Direktur Jenderol Bino Peloyonon Medik,

    dr. Supriyontoro, Sp.P, MARS

  • DAFTAR ISI

    Koto Pengontor

    Koto Sombuton il

    Doftor lsi

    Kontributor IV

    PENDAHULUANA. Lotqr BelokongB. Moksud , Tujuon don MonfooiC. Ruong LingkupD. Pengertion

    SISTEful REMUNERASIA. Hok don Kewcjibon Rumoh Sokit don pegowoiB. Komponen RemunerosiC. Prinsip Dosor RemunerosiD. Niloi, Peringkot don lndeks PekerjoonE. Peringkot PekerjoonF. Evoluosi Kinerjo

    KilENIUAN DAN PERHITUNGAN PEMBIAYAAN REMUNERASI I3A. Komposisi Komponen don Polo Perhitungon 13B. Keiooton terhodop ketentuon don peroturon yong berroku l3C. Kemompuon Keuongon Rumoh Sokii i3PENUTUP ......;..........

    .......... t4

    II233

    E

    578l0II12

    lil

    IV

  • DEPARTEMEN KESEHATA,I*. NffiJalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4

    -g lakarta t2950 ryTelepon : (021) S20|S9O (Hunting)

    KEPUIUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOIUoR : tx,or,o5/t/ t +gz/ zoto

    TENTANGPEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI

    BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKITDIREKTOMT JENDEML BINA PELAYAruEU N,IEOIT

    TAHUNANGGAMN 2O1O

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    Menimbang : bahwa untuk meraksanakan ketentuan pasar 36 peraturan pemerintahNomor 23 Tahun 200s tentang Rengetoiaan xeuangan Badan LayananUmum (PK-BLU), maka dianggip perfju uniui ,.nyurun pedoman sistemremunerasi p-egawai Badan Layanan Umum Rumah Sriit yrrl ir,rir, ;i;cian merata di lingkungan Kementerian Kes;hata;i-b. bahwa remunerisi oagi pegawai Badan Layinan Umum Rumah sakit::li:iT^q..r:ng motivasi bekerja dan. berpresrasi serta pengembanganorn pegawar yang akan berdampak pada kuaiiias dan inovasipetayaianrumah sakit;

    c. bahwa sesuai pertimbangan huruf a dan b' di atas, maka daramg:9f_ry:lga perlu dibentuk Tim pembina penyusunan Siri;;Kemunerasr regawai Badan Layanan Umum Rumah sakit dengan suatuKeputusan Menteri Kesehatan RllMengingat : 1. undang-Undang Nomor gJafrul 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian(Lembaran Negara Repubrik rndonesia ranun"rgi+ Nomor ss, ?;;.,b.h;;

    ::T::r3l f"s:lr.Repubtik tndonesia Nomor 3041) seUagaimana retihi:l' i,:::ffiL,H, il:lil' U"Tli, ii',,#1,,:tr ff

    ,T.lff., 33i3;kepegawaian;2. yio:lg;^r:{:lg lo1ror 1.Jr.nr.n 2004 Tentans perbendaharaan Nesara(Lembaran.Negara Repubrik rndonesia tatrun loo+ Nomor s,ri;rd;;

    Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor +SSSi.3. Undang-Undang Nomor go_Tatrun-zooi t.n6;"Kesehatan (LembaranNegara Repubrik rndonesia Tahun 200g r,romoi t?+, Tambahan'Le;a;;;;, Negara Nomor5063);4' Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (LembaranNegara Tahun 2009 Nomor 183, ramuinan iembaran N;g,,o N;;;5072);5. peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 200s rentang pengeroraanKe,uano31lqdan Layanan Umum (Lembrrrn tt.trr. nepiO,,f t;d;;i;Tahun 2005 Nomor 4g, Tambahan'Lemoarin Nrgrr. Reiubrik rrjg;1;;i;' Nomor 4502);

    .

    -' '

    6' Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tanggal 21 oktober 200gtentang Pengangkatan sebagai Menteri Kesehatan Jitim xauinelrnoo*ri.Bersatu ll;7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 0g/pMK.oz2006 tentanopembentukan Dewan pengawa! pada Badan Layana; uffi,-- rv"rs"v

    ::]l:j-,:l:ri i

    :,, I

    rat.i ,*

    :?a:9

    =*=J-l

    =gg3&gd

    -

    .=t=lsl

    I:sgg=d

    I

  • DEPARTEMEN KESEHATANJalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4

    -

    9 Jakarta 12950Telepon : (021) 5201590 (Huntirg)

    INDONESIASEHAT

    201 0

    8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05n007 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.022006 tentang PedomanPenetapan Remunerasi Bagi Peiabat Pengelola, Dewan Pengawas, danPegawai Badan Layanan Umum;Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK,05/2009 tentang Rencana Bisnisdan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 1575/Menkes/Per/X112005TentarigOrganisasi dan Tata Keria Departemen Kesehatan sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor439/Menkes/Perl/l/2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan MenteriKesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/l(l/2005 tentang Organisasi dan TataKerja Departemen Kesehatan;

    MEMUTUSKAN

    Membentuk Tim Pembina Penyusunan Remunerasi Badan Layanan UmumRumah Sakit dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalamlampiran keputusan iniTim Pembina Penyusunan Remunerasi Badan Layanan Umum Rumah Sakitmempunyaitugas :1. Menyusun petunjuk teknis peraturan dan ketentuan-ketentuan yang

    mendukung penyusunan Remunerasi Badan Layanan Umum RumahSakit.

    2. Melakukan koordinasi, bimbingan teknis dan supervisi dalam rangkapeningkatan mutu dan kinerja Badan Layanan Umum Rumah Sakit.

    3. Melakukan pertemuan secara berkala dalam rangka monitoring danevaluasi pelaksanaan kegiatan Remunerasi Badan Layanan UrnumRumah Sakit.

    4. Melaporkan pelaksanaan kegiatan tim pembina kepada Menteri KesehatarrRepublik lndonesia.

    Bahwa nama-nama yang lercantum dalam lampiran sural keputusan inidianggap cakap dan mampu untuk 'diserahi tugas dalam pelaksanaanpenyusunan remunerasi tahun anggaran 2010.Segala biaya yang timbul akibat dari penetapan Surat Keputusan ini,dibebankan kepada DIPA Sekretariat Kantor Pusat Direktorat Jenderal BinaPelayanan Medik tahun anggaran 2010.Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan diJakartaPada tanggal 25 r'hret 2010

    a.n. MENTERI KESEHATAN Rl-DIREKIUR JENDEML BINA PELAYANAN MEDIK

    9,

    10.

    MenetapkanKesatu

    Kedua

    Ketiga

    Keempat

    Kelima

    *

    FARID W HUSAhINrP 1 95003091 9791 21001

    Tembusan :1. Menteri Kesehatan Republik lndonesia ( Sebagai Laporan )2. .Meiiie-ri Keuangan Republik lndonesia3, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik lndonesia4. lnspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Republik lndonesia

  • wHEI{IERIKESEHATAXREPUAUK UIOONESIA

    KEPUTUSAN MENTERT KESEHATAN REPUBLTK INDONESIANOMOR : 62SlMenkes/SKA//201 0

    TENTANG

    PEDOMAN PENYUSUNAN STSTEM REMUNERASIPEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

    DI LINGKUNGAN KEMENTERTAN KESEHATAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONES!A,

    Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 36 peraturan pemerintahNomor 23 Tahun 2005_tentang pola Fengelolaan Xarrng"n B;JrnLayanan Umum (ppK-BLU), maka diangg-ap perlu untuf-menyusunpedoman sistem remunerasi pegawai e[u iRJman s"rii v""g i"y"rdan adildi lingkungan Kementeriin Kesehatan.b. bahwa remunerasi bagi pegawai BLU Rumah sakit dapat mendorongmotivasi bekerja aan iirie4-a i",t, p",idb"ngan diri pegawai yang3kan berdampak pada kualitas dan inovisi pelaylnan ,ur"[ r"xit.'-'c. lah.wa sesuai pertimbangan huruf a dan 'b di atas, p"ri, oi[i"pr"n5:j;:lu'"J[Hlr:,:'ij:T.R e m u ne ra s i eu g "*" i,B I U n,, J'n 5 jiit

    Mengingat : 1- undang-Undang Nomor g rahun 1gz4 tentang pokok-pokokKepegawaian (Lembaran Negara Repubtik lndones'ia fanun fiiqNomor 55, Tambahan Lembaian Negara Repubrik rndonesia Nomorloj1) sebagaimana terah. diubah aerigan Undang-Undrnj porli aal-ahun 1999 tentang pe.rubahan atas dndang-Und-ang ruo,ioia i"nrn1974 tentang pokok_ pokok kepegawaian;2. Undang--Undang Nomor t iahlun 2oo+ Tentang perbendaharaanfeo3ra. (Lembaran Negara Republik tndonesia Taliun zooa ruomoil,Tambahan Lembaran Negara Fiepubrik rndonesia Nomoiaissi,-"'-' '3. 'undang-Undang Nomoi g6 iahun 2oo9 tentang Kesehatan(Lembaran

    .

    Negara Repubrik rndonesia Tahun 20019 Nomo r liq,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun xios tentang Rumah sakit' (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tam6ahan r_emuaianNegara Nomor 5072);5. peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengeroraan

    ^.",111n_:l jloan

    ^!il"l?n Umum (Lembaran Neiara H.puulir,rndonesia Tahun 2005 Nomor 4g, Tambahan Lem-brran N!g"i,Republik lndonesia Nomor 4EO2);6- peraturan Menteri Keuangan Nomor 1otpWK.o2t2oo6 tentangpedoman penetapan Remu-nerasi Bagi eefabat pengeroia, D;;;;pengawas, dan pegawai Badan tayanin umum seba-gaimana terahdiubah dengan Peraturan Menteri Xluangan Nomor 73lpM K.OStzOOltentang perubahan Atas peraturan ilrenteri xeuangan - No;;r10rpMK.02r2006 tentang pedoman eenetafan nurri"r"ri eagipejabat pengerora, Dewin pengawas, oan Fegawai Badan tayana"nUmum;

  • 7.

    MENTERI KESEHATA}IREPUBLTK IIIOOXESIA

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor'iS75lMenkeslPerlxlr2}o5 tentang organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan sebagaimLna tetatr diubah terakhir denganPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes lperNll2o}g tentlngperubahan kedua atas peraturan tvlenteri Kesehatan Nomor1575/Menkes/Per/Xl/2005

    . tentang organisasi dan Tata Kerja

    Departemen Kesehatan;

    Keputusan Mente.i Kesehatan Nomor 920/Menkes/slV)u2oog tentanglu9.9ryn Pengetolaan pegawai Non pegawai Negeri Sipil Oi numansakit BLU Di Lingkungan Direktorat Jenderal ein-a eetiyanrn trlr"oitDepartemen Kesehatan;

    8.

    Menetapkan

    KESATU

    KEDUA

    KETIGA

    KEEMPAT

    KELIMA

    MEMUTUSKAN

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMANPENYUSUNAN SISTEM REMUNEMSI PEGAWAI BADAN UYIruANUMUM RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESE}|ATAN.Pedoman Penyusunan sistem Remunerasi pegawai Badan Layanan UmumRumah Sakit Di Lingkungan Kementerian Kesehatan iebagaimanadimaksud Diktum Kesatu tercantum daram Lampiran keputusan ini -'Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagaiacuan bagi setiap Badan Layanan Umum Rumarr- sakii oi LingkunginKementerian Kesehatan daram menyusun sistem remunerasi uagi pJg;Gi '

    Penyusunan sistem remunerasi bagi pegawai BLU masing-masing RumahSakit di lingkungan Kementerian xeie'natan harus telah diselesaikan sesuaiketentuan dalam Pedoman ini serambat-rambatnya 1 (satu) tahun se;axditetapkannya Keputusan ini.Keputusan ini mulai berlaku setelah ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 Mel 2Q10

    MENTERI KESEHATAN,

    A4t\lJail'sqdr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MpH, Dr.pH

  • t,

    f,EHTERI KESEHATAXREPUBUK IIiIOONESIA

    LampiranKeputusan Menteri KesehatanNomor : 625/Menkes/Sl$//2010Tanggal : 21 Mei 2010

    PEDOMAN PENYUSUNAN STSTEM REMUNERASIPEGAWAIBADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

    DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

    I. PENDAHULUANA. LATARBELAKANG

    Memasukiera globalisasi dan perdagangan bebas, rumah sakit menghadapi persaingan

    usaha yang semakin kompleks, bukan saja dengan rumah-rumah sakit luar negerinamun juga rumah sakit swasta dalam negeri yang sangat menaruh perhatian tinggipada kualitas dan inovasi peiayanan, didukung oleh strategi pemasaran yang sangatintensif.

    Pegawai rumah sakit merupakan human capitalyang sangat menentukan keberhasilan

    rumah sakit .dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompleks. Olehkarena itu sudah selayaknya BLU Rumah Sakit perlu menyusun suatu sistem untukmemacu motivasi pegawai dalam menghadapi persaingan; membangun komitmenpegawaidalam bekerja dengan etos kerja tinggi dan berkesadaran mematuhi ketentuan-ketentuan, mendorong pegawai menunjukkan kinerja yang diharapkan organisasi sertamengembangkan kompetensi rumah sakit secara berkelanjutan, sehingga dengandemikian secara keseluruhan mampu mendukung BLU Rumah Sakit dalam menghadapipersaingan global.

    Untuk tujuan{ujuan tersebut, agar efektif maka remunerasi yang layak dan adil perludisusun sebagai alat motivator bagi pegawai, sebagaimana ketentuan PeraturanPembrintah No 23 tahun 2005 pasal 36 tentang Pola Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum (PPK -BLU), yang menyebutkan bahwa pejabat Pengelola, DewanPengawas dan Pegawai BLU RS dapat diberikan remunerasi.

    Remunerasi merupakan imbal jasa yang manfaatnya diterima pegawai berupakomponen-komponen untuk penghargaan atas pekerjaan dan penghargaan atas kinerjadisamping untuk perlindungan keamanan pegawai dalam bekerja maupun penghargaanatas masa kerja pegawai.

  • HENIERI KESEHATATIREPUAUK IIDO}IESIA

    Penyusunan sistem remunerasi wajib memperhatikan kelayakan penerimaan bagipegawai, yaitu didasarkan pada tingkat kewajaran kehidupan fisik dan sosial pegawai dilingkungan tempat pegawai ditugaskan dengan tetap menyesuaikan kondisi dankemampuan keuangan BLU Rumah Sakit yang bersangkutan. Sistem remunerasi wajibdidasar.kanpadaprinsipataukesetaraanpadasetiapkomponennya,yaituPenghai'gaan atas pekerjaan didasarkan prinsip kesetaraan tingkat kompleksitaspekerjaan alau "equal pay for jobs of equal value' ; penghargaan atas kinerja didasarkankesetaraan tingkat pencapaian total target kinerja (total pefformance target) atau prinsip'equal pay for pefformance of equat value* dan kesetaraan yang berkaitan denganketentuan-ketentuan berbasis perorangan/individual yang didasarkan atas prinsip 'equalpay for people of equalvalue".

    Ketentuan dalam sistem remunerasi harus diatur sedemikian rupa secara jelas danterkendali implementasinya sehingga melalui sistem remunerasi tersebut pegawai akan

    mendapatkan rasa aman, berharga dan merasa diperlakukan adil serta memiliki daya

    doiong motlvasi dalam mendukung sasaran usaha serta pengembangan Bl-U RumahSakit. Sedangkan bagi Rumah Sakit kejelasan sistem remunerasidapat mengendalikanpengeluaran pembiayaan yang akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan-

    Dengan demikian maka BLU Rumah Sakit wajib menyusun dan menetapkan sistemremunerasi berdasarkan kerangka berpikir, prinsipprinsip dan ketentuan dasarsebagaimana dalam pedoman ini, dengan menyesuaikan kondisi dan kemampuankeuangan masing-masing rumah sakit.

    B. MAKSUD,TUJUAN DAN MANFAAT1. Maksud.

    Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan kerangka berpikir, prinsip-prinsip danketentuan dasar sebagai landasan penyusunan sistem remunerasi pegawai BLU

    Rumah Sakit.

    2. TujuanPenyusunan dan penetapan sistem remunerasi ini bertujuan untuk mendukungstrategi usaha rumah sakit dalam menjalankan visi dan misinya, denganmenyesuaikan kondisi dan kemampuan keuangan masing-masing rumah sakit serta

    mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku.

  • c.

    rlE}TTERl XESE}IATANREPUBI.JI( ITIDONF.SIA

    3. ManfaatManfaat dari ditetapkannya sistem remunerasi ini adalah untuk memacu motivasi

    pegawaiagarmemilikikomitmentinggidalambekerjadenganmentaatisegalaketentuan dan peraturan yang berlaku, membangun tim kerja yang solid,menunjukkan kinerja yang diharapkan rumah sakit sei'ta memacu motivasi pegawai

    untukmembangunkompetensirumahsakitSecaraberkelanjutan.

    RUANG LINGKUP

    Pedoman penyusunan sistem remunerasi ini memberikan penjelasan tentang : hak dan

    kewajiban antara rumah sakit dengan pegawai, komponen-komponen remunerasi'kerangka berpikir, prinsip-prinsip dasar dan ketentuan remunerasi serta garis besar

    perhitungan pembiayaan remunerasi.pedoman ini juga dllengkapi dengan conloh perin$kat pekerjaan, formula dan indekspenghargaankinerjayangdapatdimodifikasisesuaidengankondisidankemampuankeuangan masing-masing BLU Rumah Sakit'

    PENGERTIAN

    1. Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentukuntukmemberikanpelayanankepadamasyarakatberupapenyediaanbarangdan/atau jasa yang d'rjual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalammelakukankegiatannyamengacupadaprinsipefisiensidanproduKivitas'

    2. Remunerasi adalah pengeluaran biaya oleh BLU Rumah Sakit, sebagai imbaljasakepadapegawai'yangmanfaatnyaditerimapegawaidalambentukdanjeniskompgnen-komponen perhargaan dan perlindungan'

    3. Pegawai Tetap yang dimaksudkan dalam pedoman ini adalah pegawai tetap BLURumah Sakit baik PNS maupun Non PNS'

    4. Sistem remunerasi BLU Rumah Sakit adalah sistem imbaljasa yang dikelola dengansistem keuangan dan peraturan rumah sakit untuk pegawaitetap BLU Rumah sakit

    selain Dewan Pengawas dan Direksi'

    5. Komponen remunerasi adalah pengelompokan jenis-jenis remunerasi berdasarkantujuan-tujuannYa.

    D.

  • 6.

    7.

    TTENIERI KESEHAIAT'REPUAUKNOOilESI,A

    Total remunerasi BLU RS adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakityang terdiri atas komponen-komponen remunerasi.

    Pekerjaan/Jabatan/Job adalah segala kegiatan kerja yang ditetapkan secara resmikepada pemegang pekerjaan berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang terkaitdengan pembagian pekerjaan yang tercermin dalam struktur organisasi, dan dadpadanya diharapkan pencapaian totaltarget kinerja sebagaimana diharapkan rumahsakit.

    Pemegang pekerjaan adalah pegawai yang diserahitugas secara resmi oleh rumahsakit untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang ditentukan, dan didukung denganSurat Keputusan dari rumah sakit dan atau instansi yang berwenang.

    Kompetensi pekerjaan/Job Competency aCalah sejumlah pengetahuan,keterampilan, sikap kerja yang meliputi nilai-nilai (value), motivasi dan semangatkerja serta telah dibuktikan melalui perilaku pemegang pekerjaan di atas rata-ratadad standar yang diharapkan.

    Evaluasi pekerjaan/Job Evaluation adalah proses penilaian atau penimbangan isiinformasi pekerjaan berdasarkan faktor-faktor yang ditentukan, bukan penilaiantentang kinerja atau kualifikasi pemegang pekerjaan dan atau tingkat eselonisasipekerjaan dalam struktur organisasi, serta bukan tentang judul pekerjaan (job title);yang selanjutnya bertujuan untuk membandingkan tingkat kompleksitas antarpekerjaan. Hasil evaluasi pekerjaan tersebut menggambarkan perbandingan tinggirendahnya kompleksitas tuntuian antar pekerjaan di rumah sakit tersebut.

    Profil pekerjaanlJob profile adalah gambaran tingkat kompleksitas subtu pekerjaanpada setiap faktor penilaian atau faktor penimbang yang ditentukan.

    Nilai pekerjaanlJob Value adalah gambaran profil suatu pekerjaan atas seluruhfaktor-faktor penilaian atau penimbang yang dinyatakan dalam total nilai.

    Peringkat pekerjaan/Job Grading adalah pengelompokan tingkat kompleksitaspekerjaan yang dikelompokkan dari yang terendah sampai tertinggi, sebagai hasilperbandingan antar pekerjaan melalui proses evaluasi pekerjaan, yang dapat berupaCorporate G rade dan Professio n al G rade.

    Corporate Grade adalah susunan peringkat pengelompokan kompleksitas pekerjaanuntuk seluruh pekerjaan dalam organisasi.Prcfessional Grade adalah susunan peringkat kompleksitas pekerjaan di suatukelompok pekerjaan atau profesiyang memiliki ciri-ciri yang sama.

    8.

    o

    10.

    11.

    12.

    13

    14.

    15

  • IIENIERI IGSE}IATANREPUBUX ttlDOItEStA

    Ruang tumbuh peringkat pekerjaan adalah ruang kenaikan peringkat suatupekerjaan yang dapat dicapai pemegang pekerjaan sepanjang memenuhi kenaikanpersyaratan kompetensi yang ditetapkan dan melaksanakan tunlutan tugas pokok,peran dan fungsi di tingkat peringkat tersebut.

    Evaluasi Kinerja adalah membandingkan total target yang ditentukan rumah sakitdengan realisasi total pencapaiannya yang bukan hanya berdasarkan pelayananoleh individu.

    Unit Kerja adalah satuan kerja di rumah sakit yang bertugas melaksanakan tugaspokok, peran dan fungsinya secara terintegrasi mendukung pelayanan operasionalrumah sakit, sesuai visi dan misinya.

    Nilai Nominal Poin adalah nilai satuan rupiah yang ditetapkan rumah sakitberdasarkan analisis hasil kinerja rumah sakit dan penetapan anggaran remunerasi.

    II. SISTEM REMUNERASISistem remunerasi BLU Rumah Sakit adalah_ sistem imbal jasa yang dikelola dengansistem keuangan dan peraturan rumah sakit untuk pegawai tetap BLU Rumah Sakit selainDewan Pengawas dan Direksi, dan disusun serta ditetapkan berdasarkan kerangkaberpikir, prinsip-prinsip dan ketentuan dasar yang ditetapkan dalam pedoman ini, dengantetap menyesuaikan pada kondisi dan kemampuan keuangan masing-masing rumah sakit.Sistem remunerasi untuk Dewan Pengawas dan Direksi telah diatur dalam ketentuantersendiri.

    Sebagai sistem yang menjembatani kepentingan antara pemberi kerja yaitu rumah sakitdengan pelaksana kerja yaitu pegawai, maka sistem remunerasi wajib disusun danditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu :

    A. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit dan Pegawai1. Hak Rumah Sakit

    Sebagai konsekuensi ditetapkannya sistem remunerasi ini maka rumah sakitmempunyai hak untuk mewajibkan pegawai :a. Memberikan komitmen dalam melaksanakan tuntutan pelayanan melatui tugas

    pokok, peran dan fungsi yang ditentukan rumah sakit dengan menyiapkan

    16.

    17.

    18.

    19.

  • ilE}ITERI KESEII,ATAI{REPUBLIK IIIOOilESIA

    kornpetensidirinyaagildapatmelaksanakanpekerjaansecarabertanggungjawab.

    b. Mentaati segala ketentuan kerja dan ketentuan rumah sakit yang berlaku.c. Bekerja secara so/rd dalam proses (erja tim yang terintegrasi untuk mendukung

    kelancaran operasional dan pengembangan rumah sakit'

    d. Menunjukkan pencapaian total target kinerja yang mendukung operasionalmaupun pengembangan rumah sakit.

    e. Berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan kompetensi rumahsakit secara berkelanjutan melalui pembelajaran diri dan kontribusipembelajaran kepada pihak-pihak lain di lingkungan internal rumah sakit sesuaiyang ditargetkan.

    f. Mengembangkan ide-ide kreatif inovatif melalui berbagai strategi.g. Menunjukkan sikap profesional dan beretika dalam kehidupan bekgrja, serta

    membangun citra rumah sakit.

    Kewajiban Rumah Sakit

    sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangannya, maka rumah sakit

    memiliki kewajiban untuk :

    a. Menjamin sistem remunerasi yang layak dan adil, yang dapat memberikanmanfaatkepadapegawaiberupa:Rasaamanpadadiripegawaidalamkehidupan fisik maupun sosial secara wajar di lingkungan tempat pegawaiditugaskan bekerja, memberi penghargaan secara adil atas tingkatkompleksitas pekerjaan berdasarkan tugas pokok, peran dan fungsi pegawaidatam pekerjaannya, penghargaan atas pencapaian total target yangdibuktikan dengan data yang valid dan up date, serta memberi penghargaan

    masa keberadaan atau masa kerja pegawaidi rumah sakit

    b. Memberi kesempatan kepada pegawai dalam peirgembangan i

  • HENTERI XESEHATAilREPUBLIK IXDOI{ESIA

    d. Menjamin kelancaran penyediaan pendanaan remunerasi sebagaimanadirencanakan dan sesuai dengan ketenluan sistem remunerasi yangditetapkan rumah sakit.

    3. Hak dan Kewajiban Pegawai :Melalui sistem remunerasi yang disusun dan ditetapkan sesuai dengan kebutuhanrumah sakit dan kondisi serta kemampuan keuangannya, pegawai akanmendapatkan hak-hak berupa kelayakan dan keadilan dalam penerimaan manfaatremunerasi, yang secara keseluruhan meliputi keamanan kehidupan fisik maupunsosial secara wajar di tempat pegawai ditugaskan, penghargaan atas tugas pokok,peran dan fungsi pekerjaannya serta pencapaian total kinerjanya, penghargaan atasmasa kerja pegawai seda kesempatan pengembangan diri yang berkaitan dengankebutuhan operaslonal dan pengembangan rumah sakit, yang berdampak padaremunerasi pegawai yang bersangkutan..

    . Sedangkan dalam menerima manfaat remunerasi, pegawai berkewajiban untukmemberikan komitmen tinggi dalam bekerja, yaitu melaksanakan pelayanan melaluipenyiapan kompetensi diri dan melaksanakan tugas pokok, peran dan fungsipekerjaan yang ditentukan rumah sakit, serta mentaati segala ketentuan kerja yangberlaku dalam mendukung kelancaran operasional proses kerja tim danpengembangan rumah sakit.

    Pegawai juga mempunyai kewajiban untuk menunjukkan kinerja yaitu pencapaiantotal target kinerja (total pefformance target ) yang mendukung pencapaian sasaranrumah sakit berdasarkan visi dan misinya, berupa pelayanan, pembelajaran,pengembangan ide-ide kreatif inovatif melalui berbagai strategi, bersikap profesionaldan beretika dalam kehidupan bekerja serta menunjukkan sikap terpuji sebagaipribadi,'yang secara keseluruhan dapat memelihara dan membangun citra rumahsakit.

    B. Komponen RemunerasiSistem remunerasiwajib meliputi 3 (tiga)komponen utama, yaitu :1. Pembiayaan untuk Pekerjaan/Jabatan (Pay for Position):

    Jenis remunerasi pada komponen ini terkait langsung dengan pekerjaan yaituberupa gaji poko( dan tunjangan pekerjaan sesuai

    .dengan ketentuan yangberlaku.

  • 2.

    I'IENTERI KESEIIATAIIREPUBUK lllDOXESliA

    Komponen ini bersifat pembayaran tunai kepada pegawai berupa pendapatan

    langsung, yang besarannya bersifat tetap dan rutin setiap bulan'

    Adapun tujuan komponen ini adalah untuk penghargaan kepada pegawai ataskesediaan dan komitmennya dalarn melaksanakan tuntutan pekerjaan danmematuhiketentuan yang berlaku sebagaimana ditentukan rumah sakit.

    Pembiayaan untuk Kinerja (Pay for Performance) '.

    Jenis remunerasi pada komponen initerkait langsung dengan pencapaian total

    target kinerja sebagaimana diharapkan rumah sakit'

    Komponen ini berupa insentif dan atau bonus, bersifat tunai berupa pendapatan

    iangsung, dan rutin secara periodik, sesuai ketentuan waktu yang ditetapkan

    rumah sakit. Adapun besarannya tergantung pada tingkat pencapaian total

    target kinerja.

    Tujuan komponen remunerasi ini adalah sebagai penghargaan kepada pegawaiterhadap pencapaian total kinerja individu, yang dikaitkan dengan kinerja unitkerja, kinerja rumah sakit dan sesuai dengan kondisi dan kemampuankeuangan rumah sakit.

    Pembiayaan untuk Perorangan/lndividu (Pay for People):

    Jenis remunerasi pada komponen ini terkait dengan kondisi-kondisiperorangan/ individu yang dianggap oleh rumah sakit perlu untuk diberikan

    penghargaan melalui remunerasi dan disesuaikan dengan kondisi dankemampuan keuangan rumah sakit

    Komponen ini diterima manfaatnya oleh pegawai, tergantung pada kondisi dan

    pertimbangan serta persyaratan yang ditetapkan rumah sakit, dengan tujuanyang bervariasl tergantung pada jenisnya, yaitu antara lain untuk memberikanpenghargaan, perhatian, perlindungan dan pembangunan citra rumah sakit'

    Komponen tersebut dapat berupa bantuan dan atau premi asuransi,'uang jasamasa kerja, uang pensiun, fasilitas perjalanan dinas dan lainnya'

    Prinsip Dasar Remunerasi :

    Dengan tetap menyesuaikanmasing rumah sakit, makaberdasarkan :

    pada kondisi dan kemampuan keuangan masing-sistem remunerasi wajib disusun dan ditetapkan

    c.

  • 1,

    HENTERI XESE}IATA}IREruOIJ'( HOO9IESI,A

    Kelayakan :

    Memenuhi kewajaran tingkat kehidupan pegawai dalam memenuhi kebutuhanfisik maupun sosial di lingkungan tempat pegawai ditugaskan bekerja.

    Keadilan:

    Prinsip keadilan, meliputi :

    a. Keadilan penerimaan remunerasi :

    Bagi pegawai yang telah menerima suatu jenis remunerasi dari APBN yaituuntuk PNS atau CPNS, maka yang bersangkutan tidak lagi menerima jenisremunerasi yang sama dari sistem remunerasi BLU Rumah Sakit.

    Sedangkan remunerasi bagi pegawai BLU Rumah Sakit Non PNS wajibdiusahakan kesetaraannya dengan PNS, sesuai dengan ketentuanpersyaratan serta kondisi dan kemampuan keuangan rumah sakit.

    Penghargaan penerimaan atas pekerjaan untuk PNS dan CPNS berupagaji pokok dan tunjangan pekerjaan bagi yang berhak, dibiayai oleh APBNdan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sedangkan bagi pegawaiBLU Rumah Sakit Non PNS dibiayai oleh rumah sakit sesuai dengankondisi dan kemampuan keuangan rumah sakit.

    c. Keadilan penghargaan kinerja :

    Penghargaan kinerja individu wajib diperhitungkan berdasarkan nilai kinerjapada pekerjaannya yaitu nilai kinerja atas nilai pekerjaannya.

    Dalam hal tersebut, nilai pekerjaan ditetapkan berdasarkan prinsip 'equal'pay for jobs of equal value" yailu kesetaraan penghargaan ataskompleksitas isi pekerjaan, bukan berdasar kualifikasi pemegang pekerjaandan atau eselonisasi struktur organisasi rumah- sakit, atau lainnya yangtidak terkait dengan pekerjaan dan karakter pekerjaan. Penentuankesetaraan atas pekerjaan dilakukan melalui evaluasi pekerjaan (obevaluation).

    Sedangkan nilai kinerja ditetapkan berdasarkan prinsip "eqLlal pay forpeiormance of equal value'yang dilakukan melalui evaluasi pencapaiantotaltarget kinerja atas individu, unit dan rumah sakit.

    2.

  • !I

    TENTERI KESEHATANREruBUKUOOIIESIA

    Adapun jenis remunerasi penghargaan atas pencapaian total kinerja rumahsakit yang bersifat khusus yaitu berupa bonus dapat ditentukan atas dasardan kriteria keadilan yang dinilai tepat dan wajar oleh masing-masingrumah sakit.

    d. Keadilan penghargaan perorangan/individu :Kesetaraan penghargaan pada jenis remunerasi berdasarkdn peroranganatau individu didasarkan atas prinsip "equal pay for people of equal value"yang kriteria dan persyaratannya ditetapkan oleh rumah sakit sepanjangmemenuhi ketentuan dan peraturan berlaku.

    Nilai, Peringkat dan lndeks Pekerjaan

    1. Metode evaluasi pekerjaan :. Untuk menetapkan kesetaraan penghargaan atas pekerjaan berdasarkan isi

    informasi pekerjaan diperlukan penentuan nilai pekerjaan (iob value) dan alauperingkat pekerjaan (job grade) yang diperoleh melalui evaluasi pekerjaandengan metode yang ditetapkan rumah sakit.

    2. Jumlah peringkat pekerjaan :Jumlah peringkat pekerjaan ditetapkan minimun 10 (sepuluh) dan maksimum 20(dua puluh) di tingkat korporat (corporate grade), yang dilengkapi denganrumusan karakter-karakter khusus pada setiap peringkatnya.

    3. Jenis peringkat pekerjaan :Dalam corporate grade tersebut, beberapa pekerjaan yang memiliki ciri khususdan sama dapat dikelompokkan dalam suatu peringkat pekerjaan khusus yaitu

    . sebagai peringkat profesi (professional grade) dan diberi judul peringkat sesuaidengan karakter kelompok profesinya. Peringkat pekerjaan ini harus terpadudengan peringkat jabatan korporat.

    4. Ruang tumbuh peringkat pekerjaan :Bila berdasarkan pertimbangan karakter dan kebutuhan rumah sakit, suatupekerjaan memungkinkan memiliki ruang tumbuh, maka maksimum ditetapkan 5(lima) peringkat. Setiap ruang tumbuh wajib dilengkapi dengan rumusan karakterkhusus sebagai ciri di setiap o^-ringkat pekerjaan pada masing-masingkelompoknya

    10

  • IIENIERI KESEHATANREPUBUT( IHDOXESI.A

    5. Nilai dan lndeks Pekerjaan :Untuk kepentingan yang terkait dengan penghargaan atas pekerjaan maka padasetiap pekerjaan dapat ditetapkan nilai pekerjaan (iob value) alau melaluiperingkat pekerjaan (iob grade) yang dinyatakan dalam indeks (job index) yailuberupa suatu nilai/angka.

    E. Peringkat Kinerja :penghargaan atas kinerja dalam remunerasi, dalam hal ini disebut sebagai insentif.Dalam perhitungan tersebut, setiap rumah sakit wajib mendasarkan pada formula,sebagaiberikut :

    Nilai ataulndeks

    Pekerjaanlndeks Kinerja

    lndividulndeks Kinerja

    Unit KerjaNilaiNominal

    Poin RSx,X

    Dalam hal penetapan pekerjaan sebagaimana dijelaskan di atas, dapat memakaiketentuan nilai atau indeks pekerjaan; sedangkan indeks kinerja terdiri dari :

    1. lndeks kinerja lndividu (lKl) :Ditetapkan melalui suatu penilaian kinerja yaitu dengan membandingkan antarapencapaian total target kinerja dengan Satuan Kinerja lndividu (SKl) pada faktor-faktor yang ditentukan dan ditargetkan.

    penetapan total target kinerja pada setiap pegawai wajib dideskripsikan secaraspesifik, terukur, realistis, diperkirakan dapat dicapai' menantang dan jelas waktupencapaiannya.

    Adapun hasit dari penilaian terhadap total kinerja individu dapat dikelompokkandalam sekurang-kurangnya 4 (empat) tingkatan yaitu :

    a. Baik sekali, yaitu apabila pencapaian totaltarget jauh melebihiharapan.b. Baik, yaitu apabila pencapaian total target memenuhi harapan'c. sedang, yaitu apabila pencapaian total target kurang memenuhi harapan

    tetapi masih daPat diterima.d. Kurang, yaitu apabila pencapaian total target kurang memenuhi harapan dan

    tidak dapat diterima.

    1l

  • TENTERI KESETIATAilREP(.|BUK INDOXESIA

    lndeks Kinerja Unit (lKU) :Ditetapkan berdasarkan pencapaian total target kinerja unit kerja sesuai strukturorganisasi runrah sakit, yaitu unit kerja sesuai peran dan fungsi unit kerjatersebut secara struktural dalam organisasi.

    .

    Tujuan ditetapkannya IKU dalam formula insentif ini adalah bahwa agar setiapindividu memberikan perhatian tinggi pada pencapaian kinerja unit kerjanya.Adapun peringkatnya ditetapkan dengan pola yang sama dengan peringkatprestasikerja/kinerja individu, namun dengan nilai indeks yang berbeda.Perbandingan lKldan IKU :

    untuk mendorong usaha pegawai dalam mencapai total target individu yangakan berdampak kepada pencapaian total kinerja unit kerja maka ditetapkan lKllebih besar dari lKU.

    Nominal Poin Rumah Sakit :

    Berupa satuan rupiah sebagai perhitungan nilai uang yang akan dipakai dalamformula penghargaan kinerja setiap pegawai.' penjumlahan hasil perhitunganformula penghargaan pada total pegawai merupakan total anggaran pembiayaanrumah sakit atas penghargaan kinerja dan sekaligus mencerminkan kinerjakeuangan rumah sakit.

    F. EvaluasiKinerjaPenghargaan atas kinerja (pay for performance) berdasarkan hasilevaluasi pencapaiantotaltarget kinerja yang ditetapkan, perlu ditindaklanjuti dengan :

    a. Peninjauan Kin6rja (performance Review)Telaah tentang hal-hal yang menghambat dan mendorong selama prosespencapaian total target kinerja dan perencanaan pencapaian target kinerja yangakan datang, sebagai dasar perbaikan untuk mendorong pencapaian target kinerjaperiode selanjutnya.

    b. PeninjauanPotensi (potentiat Review)Telaah tentang potensi pemegang pekerjaan dan potensi peruang yang dapatdimanfaatkan dan atau dikembangkan untuk keberhasilan pencapaian target kinerjaperiode selanjutnya.

    3.

    4.

    t2

  • l3

    2-.

    3.

    !t!.

    i

    I

    IIENTERI XESETIATAIIREPUBIJI( IHDOTTESIA

    c. Peninjauan Penghargaan (Reward Review)Telaah tentang tingkat pencapaian total target kinerja sebagai dasar penghargaansecara adil sehingga dapat mendorong motivasi pencapaian target kinerja periodeselanjutnya.

    KETENTUAN DAN PERHITUNGAN PEMBIAYAAN REMUNERASI

    1. Komposisi komponen dan pola perhitungan :Agar efektif sebagaimana tujuannya, maka sistem remunerasi wajib disusun denganpola komposisi anggaran komponen biaya sebagai berikut:

    Komponenatas Pekeriaan

    Komponenatas Kinerja

    Komponen atasPerorangan

    Oleh sebab itu rumah sakit perlu menetapkan jenis dan besaran komponen yangbersifat tetap dan rutin yaitu komponen atas pekerjaan dan beberapa kompolenatas perorangan serta selanjutnya menghitung total jumlah pembiayaan untuksemua pegawai. Selain itu, rumah sakit perlu menghitung prediksi pengeluaran biaya

    komponen perorangan yang bersifat non rutin.

    Dari hasil analisis kekuatan keuangan organisasi tersebut maka rumah sakit dapat

    memperoleh gambaran tentang besaran pembiayaan remunerasi untuk insentifkinerja, besaran biaya insentif kinerja yang direncanakan serta perhitungan totalindeks kinerja. Dengan demikian maka selanjutnya dapat diperoleh nilai nominalpoln rumah sakit.

    Ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku :

    Sistem remunerasi wajib memenuhi ketentuan dan peraturan pemerintah yangberhubungan dengan BLU Rumah Sakit. Selanjutnya implementasi sistem wajibkonsisten terhadap kerangka berpikir, prinsip-prinsip, kebijakan dan peraturan yangtelah ditetapkan.

    Kemampuan keuangan rumah sakit:

    Total pembiayaan remunerasiwajib diperhitungkan dan direncanakan secara cermatsesuaidengan kondisidan kemampuan keuangan rumah sakit.

  • tv.

    iIEXTERI XESEHATA'IREPUBTIK IIIOONESIA

    5. Kontroldan pengendalian :sistem remunerasi wajib dilengkapi dengan sistem kontrol dan pengendalianimplementasinya melalui ketentuan prosedur dan administrasi, sehingga secara

    keseluruhan dapat dipertanggungjawabkan'

    PENUTUP

    Sejak ditetapkannya pedoman penyusunan sistem remunerasi ini, maka setiap BLURumah Sakit di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian

    Kesehatan wajib menyusun sistem remunerasinya berdasarkan ketentuan-ketentuandalam pedoman ini untuk diusulkan kepada Menteri Keuangan melalui MenteriKesehatan.

    Untuk melaksanakan sistem remunerasi berdasarkan pedoman ini maka BLU RS perlu

    mempunyai standar kompetensi dan sistem evaluasi kinerja'

    Penyusunan sistem remunerasi rumah sakit ini harus telah diselesaikan selamba!

    lambatnya 't (satu) tahun sejak pedoman ini ditetapkan'

    Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pedoman ini diaturoleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Sistem

    Remunerasi dianggap sah apabila telah disetujui oleh Menteri Kesehatan dan MenteriKeuangan Republik lndonesia.

    dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr'PH

    MENTERI KESEHATAN,

    [14ttJ@*rl4

    l4