Upload
lestarysusanto
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEPATUHAN PASIEN
KHAIRIL ARMAL, S.Si, Apt, SpFRS
PENGERTIAN Kepatuhan adalah :
Kemauan pasien untuk mengikuti anjuran dari
petugas kesehatan (Cramer 1991)
Although the term compliance is commonly used in the medical and pharmaceutical literature, it has been criticised because it has unfavourable connotations in terms of the clinician-patient relationship. It seems to denote a relationship in which the role of the clinician is to decide on the appropriate treatment and issue the relevant instructions,whilst the role of the patient is to comply with the ‘doctor’s orders’.
The term adherence has been adopted by many as an alternative to compliance, in an attempt to emphasise that the patient is free to decide whether to adhere to the doctor’s recommendations and that failure to do so should not be a reason to blame the patient.
KLASIFIKASI KETIDAKPATUHAN PASIEN1. Kepatuhan penuh (Full compliance)2. Kepatuhan sebagian (Partial Compliance)3. Tidak Patuh (non Cmpliance)4. Terlalu patuh (over compliance)5. Temporer (Drug Holiday)
KEPATUHAN PENUH Adalah tingkat kepatuhan yang paling
tinggi dengan rata-rata 80-100% obat yang diberikan dugunakan secara
tepat, sesuai instruksi Contoh : Tingkat kepatuhan dalam
menggunakan alat kontrasepsi mencapai 80%
KEPATUHAN SEBAGIAN Menggambarkan keaadaan bahwa
pasien kadang-kadang “Lupa” menggunakan obatnya
Tingkat ketepatan penggunaan obat sesuai instruksi 50-80%
Contoh: penggunaan obat antihipertensi , kadang dipengaruhi oleh kepuasan atau ketidakpuasan dalam berkonsultasi berhubungan
dengan pengetahuan
TIDAK PATUH Pasien menggunakan obat secara
tidak tepat Seoran pasien dikategorikan sebagai
tidak patuh bila ketepatan penggunaan obatnya 0-50%
Hal ini dapat menyebabkan keggalan dalam pengobatan
OVER COMPLIANCE Istilah ini digunakan untuk pasien yang menggunakan obat melebihi
dari yang dianjurkan Konsekwensinya adalah dapat terjadi
keracunan atau efek samping Contoh : penderita asma
DRUG HOLIDAYS Adalah kejadian dimana pasien memutuskan
untuk menghentikan penggunaan obat selama beberapa saat karena saran atau informasi yang salah dari teman atau keluarga
KETIDAKPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN
Menggunakan obat secara tidak sesuai dengan petunjuk, dalam bentuk SALAH :
obat dosis bentuk dosis cara penggunaan saat penggunaan lama penggunaan
METODA PENGUKURAN KEPATUHAN PASIENA. Tidak langsung :
B. Langsung :
Langsung Adalah metoda pengukuran memlalui
pemantauan kadar obat di dalam darah atau pemantauan kadar metabolit /senyawa pelacak dalam urine
Kelemahan metoda ini adalah daapat terjadi overestimate ataau underestimate karena pasien dapat mengubah kebiasaan minum obat 1 atau 2 hari sebelum pemeriksaan
Tidak langsung
wawancaramenghitung sisa obatmeneliti catatan peresepan kembali ( iter )
PENELUSURAN SEJARAH PENGOBATAN1. Apakah pasien minum obat s endiri atau dibantu orang
lain?2. Apakan pasien mengerti tujuan minum obat?3. Apakah pasien pernah minum obat untuk orang lain?4. Apakah pasien pernah memberikan obatnya untuk
orang lain?5. Apakah pasien selalu membawa obatnya kemana dia
pergi?6. Apakah pasien menkhawatirkan efek samping obat?7. Apa yang dilakukan bila lupa minum obat?8. Pada keadaan apa pasien biasanya lupa minum obat?9. Bagaimana pasien menyimpan obat?
Wawancara (Skala Morisky)1. Apakah bapak/Ibu pernah lupa minum obat?2. Apakah Bapak/Ibu peduli dengan waktu minum obat?3. Apabila merasa ada perbaikan, apakah Bapak/Ibu
menhentikan minum obat?4. Apabila bapak/Ibu merasa penyakit bertambah parah
apakah menghentikan minum obat?Jawaban No 1,3, dan 4 ya: Nilai 1 Tidan Nilai 0No 2 ya: 0 Tidak 1Nilai 4 tidak patuhNilai 3 Kurang patuhNilai 2 rata-rataNilai 1 MemuaskanNilai 0 : Patuh
PILL COUNT Skor Kepatuhan diukur sebagai berikut : Jlh tablet yang diberikan-jlh tablet yang tiak
diminum X100 Jlh tablet yang diberikan