Kep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kep

Citation preview

KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN

PENGERTIAN :KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). Menurut supariasa (2000) kurang energi protein (KEP). Adalah seorang yang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. ETIOLOGI :Kurang energi protein dijumpai dalam tiga bentuk yaitu marasmus, kwashiorkor dan bentuk campuran marasmic-kwashiorkor. Bentuk marasmus terjadi karena kurangya energi/kalori sedangkan kwashiorkor terutama oleh karena kekurangan zat protein manisfestasi klinik. Bukti klinik malnutrisi protein tidak jelas tetapi meliputi letargi, apatis atau iritabilitas. Bila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak cukup, kurang stamina, kehilanagn jaringan musuler, bertambah kerentanan terhadap infeksi, dan odem atau pembengkakan.Penyebab tidak langsung dari KEP sangat banyak, sehingga disebut juga sebagai penyakit degan kausa multifactorial. Dapat juga karena penyerapan protein terganggu, seperti pada keadaan diare kronik, kehilangan protein abnormal pada proteinuria (nefrosis). Anak balita itu justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekuragan gizi pada anak- anak yang menderita KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan pada anak , penyebab langsung dari KEP adalah kekurangan kalori protein .masukan makanan yang kurang dari penyakit atau kelainan yang diderita anak, misalnya infeksi , malabsorbsi dan lain-lain. TANDA DAN GEJALA KEP :Pada pemeriksaan klinis, penderita KEP akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut: MARASMUS Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang tebungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit, bahkan sampai tidak ada Sering disertai diare kronik atau konstipasi/susah buangan air, serta penyakit kronik Tekanan darah, detak jantung ,dan pernapasan berkurang.

KWASHIORKOR Oedem umumnya diseluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum pedis) Wajah membualat dan sembab Otot-otot mengecil, lebihnyata apabila diperiksan pada posisi berdiri dan duduk, anak berbaring terus menerus Perubahan status mental: cengeng,rewel,kadang apatis Anak sering menolak segala jenis makanan (aonereksia) Pembesaran hati Sering disertai infeksi, anemia, dan diare/mencret Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut Ganguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam tekelupas (krezy pavement dermatosis) Pandangan mata pada anak tampak sayu MARASMUS KWASHIORKORTanda - tanda marasmic-kwashiorkor dalah gabungan dari tanda-tanda yang ada pada marasmus dan kwashiorkor yang ada (Depkes RI, 1999)Berdasarkan proses terjadinya dapat dibedakan menjadi : KEP primer: bila terjadi akibat tersedianya zat gizi/bahan makanan. KEP sekunder: bila tejadi karena adanya kelainan/menderita penyakit. Bentuk Kekurangan Energi Protein (KEP), bedasarkan penyebab dan gambaran klinis dibedakan menjadi : Marasmus: akibat kkurangan energi Kwashiorkor: akibat kekurangan protein Marasmus kwashiorkor : akibat kekuranga energi dan protein . dimana gambaran klinisnya merupakan gabungan dari kedua kelainan tersebut

TINDAKAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGATASI KEP1. Mengendaliakan penyakit-penyakit infeksi, khususnya diare, melalui :a) Perbaikan : sanitasi,personal, lingkungan terutama makanan dan peralatan.b) Pendidikan : dasar, kesehatan,gizic) Program imunisasiPencegahan penyakit erat dengan kaitnya dengan lingkungan seperti TBC,Malaria DHF, Parasit (cacing)2. Memperkecil dampak penyakit infeksi terutama diare diwilayah yang sanitasinya lingkungannya belum baik.3. Diteksi dini dan manajement awal / ringan a) Memonitor tumbang dan setatus gizi balita secara kontinyub) Pehatikan kusus faktor resiko tinggi yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan setatus gizi (kemiskinan,ktidaktahuan penyakit infeksi)4. Memelihara setatus gizia) Dimulai sejak dalam kandungan , ibu hamil dengan gizi yang baik , melahirkan bayi dengan setaus gizi yang baik pula.b) Setelah lahir segera di beri asi ekslusif sampai 4 bulanc) Pemberian makanan tambahan (pendamping) asi mulai usia 4 bulan secara terhadapd) Memperpanjang masa menyusui selama mungkin selama bayi menghendaki (maksimal 2 tahun).

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN Pengobatan terhadap KEP adalah ditujukan untuk menambah zat gizi yang kurang, namun dalam prosesnya memerlukan waktu dan harus secara berharap, oleh karenanya harus dirawat inap dirumah sakit . secara garis besar penanganan KEP adalah sebagai berikut: Pada tahap awal harus cairan intara vena, selanjutnya dengan parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori dan tinggi protein. Komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia, dehidrasi, dan defisiensi vitamin diberikan bersamaan. Penanganan terhadap perkembanganmental anak melalui terapi tumbuh kembang. Penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit akan mempengaruhi keberhasilan penanganan KEP di rumah. Pencegahan dari KEP pada dasarnya adalah bagaimanan makanan yang seimbang dapat dipertahankan ketersediaan di masyarakat. Langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pencegahan KEP adalah : Mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan menggiatkan kegiatan surveillance gizi di iinstitusi kesehatan terdepan (puskesmas). Mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian mekanan pendamping ASI. Memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi. Merehabilitasikan anak yang menderita KEP pada fase awa;/BGM. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana. Mengingkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain.