35
1 BAB I PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH A. Pengertian Kepribadian Muhammadiyah Sebelum membahas kepribadian Muhammadiyah secara khusus maka yang lebih penting untuk diketahui ialah pengertian kepribadian secara umum. Adapun pengertian kepribadian secara umum. Adapun pengertian kepribadian secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu segi bahasa dan istilah. Dari segi bahasa kepribadian berasal dari bahasa Belanda yaitu Persoonlijkeid” yang berarti “diri pribadi”. Dari segi istilah kepribadian berarti kesan-kesan yang terpancar dari diri seseorang yang dapat dinilai baik atau buruk. Berdasarkan pengertian kepribadian di atas dapat kita simpulkan bahwa harga diri seseorang diukur dari kepribadiannya. Sebahagian orang telah berhasil mencapai prestasi dalam kehidupan baik dalam ekonomi, ilmu pengetahuan dan sebagainya, namun tidak memiliki kepribadian yang baik sehingga mereka tetap tidak terhormat. Maka menurut Muhammadiyah kepribadian yang paling penting dimiliki oleh seseorang adalah kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah adalah kepribadian yang berdasarkan keteladanan Muhammad SAW. jadi berdasarkan pengertian ini dapat kita pahami bahwa baik tidaknya kepribadian seseorang itu dapat diukur pada kemampuan untuk mengikuti Rasulullah saw. Orang yang paling bagus kepribadiannyaa ialah orang yang mencontoh kepribadian Rasulullah saw.

kemuh-anQ KLS2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kemuh-anQ KLS2

1

BAB I

PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

A. Pengertian Kepribadian Muhammadiyah

Sebelum membahas kepribadian Muhammadiyah secara khusus

maka yang lebih penting untuk diketahui ialah pengertian kepribadian

secara umum. Adapun pengertian kepribadian secara umum. Adapun

pengertian kepribadian secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu segi

bahasa dan istilah.

Dari segi bahasa kepribadian berasal dari bahasa Belanda yaitu

“Persoonlijkeid” yang berarti “diri pribadi”.

Dari segi istilah kepribadian berarti kesan-kesan yang terpancar dari

diri seseorang yang dapat dinilai baik atau buruk.

Berdasarkan pengertian kepribadian di atas dapat kita simpulkan

bahwa harga diri seseorang diukur dari kepribadiannya. Sebahagian orang

telah berhasil mencapai prestasi dalam kehidupan baik dalam ekonomi,

ilmu pengetahuan dan sebagainya, namun tidak memiliki kepribadian

yang baik sehingga mereka tetap tidak terhormat.

Maka menurut Muhammadiyah kepribadian yang paling penting

dimiliki oleh seseorang adalah kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian

Muhammadiyah adalah kepribadian yang berdasarkan keteladanan

Muhammad SAW. jadi berdasarkan pengertian ini dapat kita pahami

bahwa baik tidaknya kepribadian seseorang itu dapat diukur pada

kemampuan untuk mengikuti Rasulullah saw. Orang yang paling bagus

kepribadiannyaa ialah orang yang mencontoh kepribadian Rasulullah

saw.

Page 2: kemuh-anQ KLS2

2

Sebaliknya orang yang paling buruk kepribadiannya adalah orang yang

bertentangan dengan kepribadian Muhammad saw. Itulah sebabnya Allah

berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat : 21 :

Artinya:

“Sesungguhnya Rasul Allah itu menjadi ikutan (teladan) yang baik untuk

kamu bagi orang yang mengharapkan menemui Allah dari hari

kemudian, dan yang mengingat Allah sebanyak-banyaknya.

B. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah

Fungsi kepribadian Muhammadiyah adalah sebagai pedoman,

pegangan, landasan (PPL) bagi segenap warga Muhammadiyah.

Mengingat situasi dan kondisi selalu berubah, lagi pula tantangan dan

hambatan Muhammadiyah semakin besar sehingga perlu membuat pola

pertahanan yang jelaas. Pola pertahanan yang jelas itulah kepribadian

Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyahlah yang akan menjaga jati

diri Muhammadiyah supaya tidak timbul dan tenggelam oleh pengaruh

zaman.

C. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah berawal dari pengajian pimpinan

Muhammadiyah yaitu KH. Fakih Usman. Dengan memerlukan waktu

yang cukup panjang. KH. Fakih Usman memberikan kuliah dengan judul

“apakah Muhammadiyah itu?”. Pengajian ini berlangsung sejak bulan

Ramadhan tahun 1381 atau 1961 sampai disahkan menjadi kepribadian

Muhammadiyah.

Page 3: kemuh-anQ KLS2

3

Kepribadian Muhammadiyah disahkan pada tanggal 29 April 1963,

sedangkan tim perumusnya terdiri dari 7 orang yaitu:

1. KH. Fakih Usman

2. Prof. KH. Farid Ma‟ruf

3. H. Jaenawi Hadikusuma

4. M. Jindar Tamimi

5. DR. Hamka

6. K. Muh. Wardan

7. M. Solah Ibrahim

Kepribadian Muhammadiyah dapat diterima setelah disempurnakan pada

Muktamar Muhammadiyah di Jakarta, yaitu Muktamar ke-35

Adapun latar belakang kepribadian Muhammadiyah tersebut antara lain:

a. Situasi dan kondisi yang selalu berubah, sehingga perlunya

mempertahankan identitas Muhammadiyah yang sebenarnya.

b. Agar jati diri Muhammadiyah tidak hilang ditelan masa, sehingga

diharapkan kepribadian Muhammadiyah sebagai landasan, pedoman

dan pegangan bagi segenap keluarga Muhammadiyah.

D. Rumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah terdiri atas 4 bagian:

1. Apakah Muhammadiyah itu

2. Dasar amal usaha Muhammadiyah

3. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

4. Sifat-sifat Muhammadiyah

Keempat bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, bahkan

memiliki hubungan yang erat, serta merupakan kesatuan yang dapat

diberi nama “Kepribadian Muhammadiyah”.

Page 4: kemuh-anQ KLS2

4

Pada bagian pertama sampai pada bagian keempat mempunyai satu

kesatuan makna yang tak dapat dipisahkan. Adapun lebih jelasnya dapat

diuraikan di bawah ini sebagai berikut:

1. Bagian pertama kita mengenal Muhammadiyah dari segi hakikaat,

gerakan-gerakan dan kemana tujuannya yang hendak dicapai.

2. Pada bagian kedua dikemukakan pegangan yang kokoh agar tidak

tergelincir dari segala keadaan dan tetap memperoleh Ridha Allah

SWT.

3. Pada bagian ketiga dikemukakan pedoman yang jelas yang harus

ditempuh agar tidak menyimpang.

4. Pada bagian keempat dijelaskan sifat-sifat Muhammadiyah dalam

setiap ucapan, perbuatan serta kebijakan yang ditempuh.

Soal-Soal:

1. Pengertian kepribadian dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi bahasa

dan istilah.

Jawab:

a. Dari segi bahasa berarti:

b. Dari segi istilah berarti:

2. Apa yang dimaksud kepribadian Muhammadiyah? Jelaskan!

Page 5: kemuh-anQ KLS2

5

3. Siapakah yang paling bagus kepribadiannya menurut Muhammadiyah?

Jelaskan!

4. Apa fungsi kepribadian Muhammadiyah?

5. Kapan kepribadian Muhammadiyah dicetuskan?

6. Siapakah yang termasuk perumus kepribadian Muhammadiyah?

7. Sebutkan 4 rumusan kepribadian Muhammadiyah!

Page 6: kemuh-anQ KLS2

6

8. Sebutkan latar belakang disusunnya kepribadian Muhammadiyah!

a.

b.

9. Kapan kepribadian Muhammadiyah disahkan?

10. Tuliskan dan terjemahkan surah Al-Ahzab ayat 21!

Page 7: kemuh-anQ KLS2

7

BAB II

DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Selagi manusia masih hidup, wajib beramal sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Amal yang baik adalah amal yang bermanfaat

bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa dan negara. Namun satu hal

yang amat penting adalah ridla Allah SWT. dan rahmat-Nya bagi amal

tersebut.

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk itu

kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan harus meluas dan merata.

Untuk mencapai maksud mulia tersebut maka Muhammadiyah

mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas landasan prinsip-prinsip

yang tersurat dan tersirat dalam Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah yaitu:

1. Bahwa hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat

kepada Allah SWT.

Hal ini dikemukakan dalam Al-Qur‟an Surat Muhammad ayat 19:

Artinya: “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang

haq) melainkan Allah SWT.”

Ajaran tauhid adalah ajaran seluruh Nabi dan Rasul. Muhammadiyah

sebagai pengikut Rasulullah SAW. juga menempatkan ajaran tauhid

sebagai ajaran yang paling pokok.

2. Hidup manusia harus bermasyarakat.

Tidak satupun manusia di alam dunia ini yang dapat hidup sendiri dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Islam hidup bermasyarakat

merupakan sunnatullah.

Page 8: kemuh-anQ KLS2

8

Allah berfirman dalam surat Al-Hujarat ayat 13 sebagai berikut:

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya telah kami ciptakan kamu

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan kami jadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, yang demikian itu agar kamu saling

mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu sekalian di

sisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kamu sekalian.

3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam

Dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan

kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur‟an:

Artinya: “sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah

Islam (QS. Ali Imran : 19).

Artinya: “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka

sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di

akhirat termasuk orang-orang rugi”. (QS. Ali Imran : 85).

Page 9: kemuh-anQ KLS2

9

4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat

adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada

kemanusiaan. Allah berfirman :

ا المؤ من ون المذين امن وا باهلل ورسوله ثم ل ي رتا ب وا وجا هدوا انمد ون .باموا وا س اهلل اول ه الل

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang beriman hanyalah orang-orang

yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-

ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan

Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.

5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan nabi Muhammad SAW.

Allah berfirman:

Artinya: “Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah

aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

Ittiba’ maksudnya mengikuti akhlak Rasulullah dengan menyertai ilmu

dan pemahaman.

Page 10: kemuh-anQ KLS2

10

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban

organisasi.

Sahabat Ali pernah memperingatkan:

ا ق ب اام ي ه ال اا بن اام

Maksud peringatan tersebut adalah bahwa kebenaran yang tidak

ditegakkan atas landasan organisasi, akan dikalahkan oleh kebatilan yang

disertai disiplin organisasi.

Soal-Soal:

1. Bagaimana amal yang tidak baik menurut Muhammadiyah?

2. Apa fungsi mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terhadap amal

usaha Muhammadiyah?

3. Ada berapa point prinsip yang tersurat dan tersirat dalam mukaddimah

Anggaran Dasar Muhammadiyah? Sebutkan!

4. Mengapa manusia harus hidup bermasyarakat?

5. Jelaskan pengertian ittiba‟!

Page 11: kemuh-anQ KLS2

11

BAB III

PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN

MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah ibaratnya kapal yang berlayar, pasti mempunyai

tujuan tempat untuk berlabuh. Maka untuk sampai ketempat tujuan tersebut

memerlukan kompas yang merupakan pedomannya. Kompas inilah yang

berfungsi untuk menuntun perjalanan supaya tidak salah arah. Makka

Muhammadiyah sejak semula berkeyakinan bahwa kompas yang paling tepat

sebagai pedomannya yaitu “Al-Qur‟an dan As-Sunnah”. Maka menurut

Muhammadiyah segala langkah dan perjuangan manusia dan organisasi baru

bisa selamat jika dituntun oleh Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

Itulah sebabnya banyaknya kegagalan, ujian, penderitaan,

kebinasaan dan azab karena sebahagian manusia sudah meninggalkan kedua

pedoman ini. Allah SWT. firmankan dalam Al-Qur‟an yaitu QS. Thaha:124:

Artinya: “Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka

sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan

menghimpinnya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.

Selain Allah mengancam manusia yang hidup tanpa dibimbing

oleh Al-Qur‟an, juga nabi Muhammad saw. berpesan kepada umatnya untuk

selalu berpegang teguh kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Pesan nabi

tersebut dapat dilihat dari sabdanya sebagai berikut:

Page 12: kemuh-anQ KLS2

12

ت ركت ف ك امرين ماان ت مكت بما لن تض قوا ابدا كتاب اهلل وسنمة رسوله

Artinya: “Kutinggalkan dua barang pusaka kepadamu, jika tetap berpegang

teguh pada keduanya, niscaya tidak sesat selama-lamanya yaitu Al-Qur’an

dan Sunnah Rasul-Nya”.

Soal-Soal:

1. Apa fungsi pedoman dalam kehidupan sehari-hari?

2. Apakah yang menjadi pedoman bagi Muhammadiyah dalam beramal dan

berjuang?

3. Tuliskan ayat Al-Qur‟an yang menjadi dasar bagi Muhammadiyah dalam

menetapkan pedomannya!

4. Bagaimana akibat hidup manusia yang jauh dari Al-Qur‟an?

5. Tuliskan hadist nabi yang menjadi landasan bagi Muhammadiyah yang

menjadikan Al-Qur‟an sebagai pedoman!

Page 13: kemuh-anQ KLS2

13

BAB IV

SIFAT-SIFAT MUHAMMADIYAH

Segala sesuatu di atas dunia ini mempunyai tanda. Tanda-tanda

sesuatu itu biasanya dikenal melalui sifat-sifatnya. Maka untuk mengenal

warga Muhammadiyah dapat juga dikenal melalui sifat-sifat Muhammadiyah.

Sifat-sifat Muhammadiyah ini dibakukan oleh Muhammadiyah untuk dipakai

sebagai tolak ukur bagi segenap warga Muhammadiyah.

Adapun sifat-sifat Muhammadiyah yaitu ada 10:

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.

4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan

falsafah Negara yang sah.

6. Amar ma‟ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh

tauladan yang baik.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan

pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.

8. Kerjasama dengan golongan Islam maupun juga dalam usaha menyiarkan

dan mengamalkan agama Islam, serta membela kepentingannya.

9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam

memelihara keadilan, serta bersifat korektif ke dalam dan keluar dengan

bijaksana.

10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Kesepuluh sifat-sifat di atas sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-

Sunnah. Adapuun yang menjadi dasar disusunnya sifat-sifat Muhammadiyah

tersebut antara lain, agar jati diri Muhammadiyah tidak gampang berubah-

ubah oleh kondisi jaman yang selalu berubah-ubah. Selain itu sifat-sifat

Muhammadiyah perlu dibakukan agar warga Muhammadiyah tidak luntur

oleh kondisi masyarakat yang serba majemuk.

Page 14: kemuh-anQ KLS2

14

Soal-Soal:

1. Apa fungsi sifat-sifat Muhammadiyah bagi warga Muhammadiyah?

2. Diantara sifat-sifat yang dimiliki Muhammadiyah yang mana paling

penting dijadikan prioritas untuk kondisi saat ini?

3. Tuliskan sifat-sifat Muhammadiyah yang paling mudah dan paling sukar

anda miliki!

4. Dapatkah 10 sifat-sifat Muhammadiyah itu diterapkan untuk kondisi

sekarang? Jelaskan menurut pendapat Anda!

5. Tuliskan contoh-contoh lapang dada dan luas pandangan dalam

kehidupan sehari-hari!

Page 15: kemuh-anQ KLS2

15

BAB V

KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP

MUHAMMADIYAH

A. Sejarah Perumusan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah

Dengan “Kepribadian Muhammadiyah” diharapkan segenap

warga Muhammadiyah mendapatkan shibghah yang jelas sesuai dengan

teladan nabi Muhammad saw. Akan tetapi rupanya suasana

politik waktu itu mengharuskan para pimpinan Muhammadiyah

lebih jeli dalam mengamati situasi dan kondisi, terutama

menjelang meletusnya G 30 S/ PKI tahun 1965.

Saat itu semakin terasa betapa beratnya perjuangan untuk

menegakkan kebenaran, mengingat norma-norma kebenaran semakin

kabur. Betapa tidak konsep NASAKOM jelas merupakan sesuatu yang

nonsense (tidak masuk akal) untuk dapat dilaksanakan, tetapi mayoritas

ummat terpaksa menerima konsep ideologi campuran tersebut.

Teka-teki tentang kaburnya kebenaran, terjawab dengan

meletusnya G 30 S/ PKI tahun 1965. Dengan demikian Muhammadiyah

terpanggil kembali dan yang kesekian kalinya untuk berusaha

menyelamatkan aqidah umat, dengan merumuskan suatu rumusan “Matan

keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah (MKCHM)”.

Sama halnya dengan “Kepribadian Muhammadiyah”, sebenarnya

pokok-pokok pikiran tentang bagaimana keyakinan dan bagaimana cita-

cita hidup Muhammadiyah itu sudah ada, tetapi masih berserakan dan

belum tersusun dengan sistematika yang bagus.

Maka dipandang perlu untuk menghimpun dan menyusun

kembali menjadi rumusan yang siap dipakai sebagai pedoman, terutama

akan bermanfaat sekali lagi generasi penerus.

Pada tahun 1966, saat sidang Tanwir diadakan di Yogyakarta,

menjelang pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah yang ke-37 yang

Page 16: kemuh-anQ KLS2

16

diadakan pula di Yogyakarta, ide rumusan tersebut diterima untuk

kesempurnaannya, Muktamar mengamanatkan kepada PP

Muhammadiyah.

Timbul satu pertanyaan, mengapa Muhammadiyah tidak

memakai istilah ideologi? Tampak begitu jelinya Pimpinan

Muhammadiyah. Mereka berlandaskan bahwa istilah ideologi adalah

buatan manusia, produk akal, tetapi istilah “keyakinan” bersumber pada

istilah dalam agamanya, yaitu masalah iman / aqidah.

B. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Bismillahirrahmanirrahim

1. Muhammadiyah adalah gerakan berasaskan Islam, bercita-cita dan

bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,

untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan

khittah Allah di muka bumi.

2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang

diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim,

Musa, Isa dan seterusnya sampai nabi Muhammad saw. sebagai

hidayah ddan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,

dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual duniawi dan

ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur‟an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada nabi

Muhammad saw.

b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan oleh nabi Muhammad

saw. sesuai dengan jiwa ajaran Islam dengan menggunakan akal

pikiran.

Page 17: kemuh-anQ KLS2

17

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang

meliputi:

a. Aqidah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya aqidah Islam yang

murni, bersih dari segala kemusyrikan, bid‟ah dan khurafat, tanpa

mengabaikan toleransi menurut ajaran agama Islam.

b. Ibadah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai akhlaq mulia

dengan berpedoman kepada ajaran Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul,

tidak bersendi kepada nilai ciptaan manusia.

c. Akhlaq

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yaang

dituntunkan oleh Rasulullah saw. tanpa tambahan dan perubahan

dari manusia.

d. Mu‟amalah duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu‟amalah

duniawiyah dengan berdasarkan ajaran agama, serta menjadikan

semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah

SWT.

5. Muhammadiyah mengajak segenaplapisan bangsa Indonesia yang

telah mendapat karunia Allah berupa tanah air negara Republik

Indonesia yang berfalsafah Pancasila, untuk berusaha bersama-sama

menjadikan negara adil, makmur yang diridhai Allah SWT.

“BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR”

Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhamamdiyah seperti tersebut di

atas adalah merupakan keputusan sidang Tanwir Muhammadiyah di

Ponorogi, tahun 1969.

Rumusan tersebut telah mendapatkan perubahan dan perbaikan

oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas kuasa Tanwir tahun 1970 di

Yogyakarta.

Page 18: kemuh-anQ KLS2

18

Bismillahirrahmanirrahim

1. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

terdiri atas lima angka.

2. Lima (5) angkat tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

2.1. Kelompok pertama: mengandung pokok-pokok persoalan yang

bersifat ideologis, ialah angka 1 dan 2.

2.2. Kelompok kedua: mengandung persoalan mengenai faham

agama menurut Muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4.

2.3. Kelompok ketiga: mengandung persoalan mengenai fungsi dan

misi Muhammadiyah dalam masyarakat negara Republik

Indonesia ialah angka 5.

Soal-Soal:

1. Apa yang terjadi yang berkaitan dengan MKCHM pada tahun di bawah

ini?

a. 1965 b. 1966 c. 1969 d. 1970

2. Apa yang melatarbelakangi lahirnya MKCHM?

3. Berapa point MKCHM sebelum mengalami perubahan dan sesudah

perubahan?

Page 19: kemuh-anQ KLS2

19

4. Jelaskan pengertian Islam menurut MKCHM point ke-2!

5. Tuliskan empat aspek ajaran Islam menurut MKCHM point ke-4!

6. Bagaimana model negara yang dikehendaki oleh MKCHM point ke-5?

7. Bagaimana fungsi dan misi manusia menurut MKCHM point pertama?

8. Apa perbedaan MKCM tahun 1969 dengan MKCHM tahun 1970?

9. Kapan dan dimana MKCH disahkan?

10. Jelaskan perbedaan keyakinan dan ideologi!

Page 20: kemuh-anQ KLS2

20

BAB VI

PAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH

Pengertian agama menurut putusan tarjih Muhammadiyah yaitu

“Agama adalah apa yang disyariatkan oleh Allah dengan perantaraan Nabi-

Nya berupa perintah dan larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan

manusia dunia dan akhirat. Agama dalam uraian ini yakni agama yang

diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. yang menurut

pandangan Allah adalah Al-Islam.

Jika kita memperhatikan pengertian agama dari kalimat di atas

dapatlah kita pahami bahwa tujuan utama disyariatkannya agama adalah

untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat. Maka untuk mencapai

keselamatan manusia di akhirat tidak mungkin lepas dari kehidupan dunia.

Maka menurut paham Muhammadiyah, pengertian dunia harus dipertegas.

Untuk memahami pengertian dunia tentu saja Muhammadiyah merujuk

kepada yang ditunjukkan oleh nabi Muhammad saw. dalam sabdanya “kamu

lebih mengetahui tentang urusan duniamu”. Sesuatu yang memang tidak ada

ketentuannya dalam syariat Islam. Sebaliknya yang namanya urusan “agama”

harus ada landasan dari Al-Qur‟an atau Al-Hadist.

A. Pendapat Muhammadiyah terhadap Madzhab

Secara garis besar ada dua macam bidang pembahasan dalam hal

madzhab, yaitu madzhab dalam bidang aqidah dan madzhab dalam

bidang fiqih.

Madzhab dalam bidang aqidah, misalnya: Syi‟ah, Khowarij,

Mu‟tazilah, Qodariyah, Jabbariyah, Ahlusunnah wal Jama‟ah. Namun

istilah madzhab dalam bidang aqidah ini dikenal dengan nama aliran-

aliran dalam Islam.

Adapun madzhab dalam bidang fiqih, misalnya: Hanafiah,

Malikiyah, Syafi‟iyah, Hambaliyah. Atau tegasnya: Madzhab Hanafi,

Maliki, Syafi‟i dan Hambali.

Page 21: kemuh-anQ KLS2

21

Pandangan Muhammadiyah terhadap madzhab-madzhab tersebut

secara singkat adalah sebagai berikut:

1. Tidak berpihak kepada salah satu madzhab-madzhab fanatik

madzhab.

2. Dari berbagai macam madzhab tersebut maka Muhamamdiyah

mengakuinya sebagai sesuatu yang benar selama sesuai dengan Al-

Qur‟an dan As-Sunnah.

3. Muhammadiyah bersikap agree in disagreement, artinya

Muhammadiyah memahami adanya perbedaan pendapat, namun

pendapat sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah itulah yang dianut

oleh Muhammadiyah.

B. Mazhab dan Penyebarannya

Mazhab Pendiri Pengikut

terutama di

Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris

asy-Syafi‟i

(Ghazah, Palestina, 150 H/ 767 M

Cairo, Mesir, 204 H/ 20 Januari

820)

Mesir

Suriah

Yaman

Indonesia

Malaysia

Hedjaz (mekah)

Arab Selatan

Bahrein

Afrika Timur

(sebagian)

Asia Tengah

Hambali Ahmad bin Muhammad bin

Hambali (baghdad, Rabiul Akhir

164/780 M – Rabiul Awal

241/855M

Arab Saudi

(mayoritas)

Page 22: kemuh-anQ KLS2

22

Hanafi Nu‟man bin Sabit bin Zaula at-

Taimi (Kufah, 80/699 M – 150

H/767 M)

Mesir

Suriah

Libanon

Turkki

Tunisia

Turkestan

India

Pakistan

Afganistan

Balkan

Cina

Rusia

Irak

Maliki Malik bin Anas bin Abi Amir al-

Asbahi, terkenal dengan sebutan

Imam Dar al-Hijrah (Madinah,

93H/712 M – 179 H/798 M)

Tunisia

Aljazair

Maroko

Spanyol

Mesir

C. Muhammadiyah dan Ahlusunnah wal Jama’ah

Terdapat semacam pendapat di masyarakat awam yang

menganggap bahwa Muhammadiyah tidak termasuk “Ahlusunnah wal

Jama‟ah”.

Jika pengertian Ahlusunnah wal jama‟ah termasuk dalam konteks

hadist nabi, yang menyatakan bahwa umat Muhammad akan pecah

menjadi 71 golongan, semuanya masuk nerak, kecuali satu. Dalam hadist

tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud satu yang selamat adalah: “ma

ana alaihi wa ashha-bih”.

Maksudnya bahwa yang selamat adalah orang-orang yang taat

kepada nabi dan para sahabatnya.

Page 23: kemuh-anQ KLS2

23

Muhammadiyah menempatkan dirinya di barisan terdepan dalam

mengikuti jejak Rasulullah saw. sehingga organisasinya pun dinamakan

“Muhammadiyah”.

Maka tidaklah dapat diragukan lagi dengan demikian

Muhammadiyah termasukk golongan “Ahlusunnah wal jama‟ah”.

Soal-Soal:

1. Jelaskan pengertian agama!

2. Sebutkan fungsi agama bagi kehidupan manusia!

3. Pada hakikatnya ajaran agama terdiri dari 3 hal, sebutkan 3 hal tersebut!

4. Jelaskan perbedaan urusan agama dan urusan dunia!

5. Ada berapa macam mazhab secara garis besarnya, jelaskan!

Page 24: kemuh-anQ KLS2

24

6. Tuliskan contoh-contoh mazhab dalam bidang fikih!

7. Tuliskan 4 macam mazhab dalam bidang aqidah!

8. Bagaimana pandangan Muhammadiyah terhadap mazhab?

9. Apakah Muhammadiyah termasuk ahlu sunnah wal jamaah?

10. Mengapa di masa Rasulullah belum ada mazhab?

Page 25: kemuh-anQ KLS2

25

BAB VII

KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

A. Sejarah Perumusan

Setelah terasa betapa seringnya terjadi suatu keadaan dimana

ternyata terdapat kesenjangan antara program yang telah diputuskan

dengan mantap, namun pelaksanaannya jauh dari yang diharapkan.

Karenanya ada semacam kesan bahwa Muhammadiyah itu pandai

membuat perencanaan dan program yang termasuk kias elite, tetapi

ternyata juga sulit dilaksanakan.

Timbul pemikiran lebih serius, alangkah baiknya kalau program

yang telah diputuskan itu benar-benar menjadi kenyataan. Timbul „azam‟

yang kuat untuk meningkatkan kemampuan merealisir keputusan

tersebut, dengan sekaligus menetapkan time schedule secara mantap yang

dituangkan melalui Muktamar itulah akhirnya dikenal dengan istilah

“khittah” / “langkah pasti” yang diasumsikan benar-benar pasti.

Khittah perjuangan Muhammadiyah untuk pertama kali

dicetuskan oleh almarhum KH. Mas Mansur di kala mendapat

kepercayaan sebagai ketua PP Muhammadiyah. Khittah tersebut dikenal

dengan sebutan “12 langkah Muhammadiyah” tahun 1939.

Berikutnya melalui Muktamar Muhammadiyah Palembang tahun

1956 (Muktamar ke-33). Setiap Muktamar, khittah tersebut diadakan

peninjauan kembali, dan tidak menurutp kemungkinan timbulnya

rumusan khittah yang baru dari muktamar ke muktamar, karena

perbedaan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Berikut ini akan diperkenalkan:

Dua belas langkah Muhammadiyah (Periode Mas Mansyur)

Khittah Palembang tahun 1956

Khittah Perjuangan Muhammadiyah hasil Tanwir tahun 1969 di

Ponorogo

Page 26: kemuh-anQ KLS2

26

B. Duabelas Langkah Muhammadiyah

1. Memperdalam masuknya iman

Hendaknya iman ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi

riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, hingga

iman itu mendarah daging masuk tulang sumsum dan mendalam di

hati sanubari pada anggota Muhammadiyah semuanya.

2. Memperluas faham agama

Hendaknya faham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan

seluas-luasnya, diujikan dan diperbandingkan, sehingga para anggota

Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan bahwa agama Islam yang

paling benar, ringan dan berguna, hinggga merasa nikmat

mendahulukan amalan keagamaan itu.

3. Membuahkan budi pekerti

Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang budi pekerti (akhlaq)

yang terpuji (mahmudah) dan sifat yang tercela (madzmumah),

dibahas pemakaian akhlaq-akhlaq yaang terpuji dan menjauhkan sifat

yang tercela sehingga amalan para anggota Muhammadiyah berbudi

pekerti yang baik lagi berjasa.

4. Menunttun amalan intiqad

Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (self

koreksi) dalam segala usaha dan pekerjaan itu.

Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara khusus

untuk mendatangkan kemaslahatan dan menjauhkan mudlorat.

5. Menguatkan persatuan

Hendaklah menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi,

mengokohkan pergaulan persaudaraan, mempersamakan hak

kemerdekaan lahirnya fikiran-fikiran kita.

Page 27: kemuh-anQ KLS2

27

6. Menegakkan keadilan

Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap diri

sendiri dan ketetapan yang sudah seadilnya dibela dan dipertahankan

dimana juga.

7. Melakukan kebijaksanaan

Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang

disendikan kepada kitabullah dan sunnaah Rasulullah saw.

Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan itu haruslah dibuang,

karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.

8. Menguatkan Majelis Tanwir

Tanwir mempunyai pengaruh besar dalam kalangan organisasi

Muhammadiyah dan menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP

Muhammadiyah, karena wajiblah Tanwir diperteguh dan diatur

sebaik-baiknya. Catatan: Sekarang istilah Majelis Tanwir tidak ada.

9. Mengadakan konferensi bagian

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah dan

perjuangan kita, hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah,

terutama untuk hal yang khusus dan penting seperti usaha-usaha

da‟wah Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.

10. Mempermusyawarakan keputusan

Agar dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah

setiap putusan mengenai tiap-tiap majelis bagian, dimusyawarahkan

dengan pihak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentafidzkannya

untuk mendapatkan hasil dengan segera.

11. Mempertajam gerak langkah

Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang

ada dalam Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang

masih berlangsung maupun yang akan dihadapi.

Page 28: kemuh-anQ KLS2

28

12. Mempersambungkan gerakan luar

Kita berdaya upaya untuk menghubungkan diri dengan pihak luar,

seperti persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di

Indonesia dengan dasar silaturrahim, tolong menolong dan segala

kebaikan, dengan tidak mengubah asas masing-masing. Terutama

perhubungan dengan persyarikatan dan pemimpin Islam.

C. Mengenai Khittah Muhammadiyah Tahun 1956-1959

(Hasil) keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-33 di

Palembang tahun 1956). Muhammadiyah menetapkan khittah buat tahun

1956-1959 sebagai berikut:

1. Menjiwai pribadi para anggota, terutama para pimpinan

Muhammadiyah dengan:

1.1. Memperdalam dan mempertebal tauhid.

1.2. Menyempurnakan ibadah dengan khusyu’ dan tawadhu’.

1.3. Mempertinggi akhlaq.

1.4. Memperluas ilmu pengetahuan.

1.5. Menggerakkan Muhammadiyah dengan penuh keyakinan dan

rasa tanggung jawab, hanya mengharap keridhaan Allah dan

kebahagiaan umat.

2. Melaksanakan uswatun hasanah:

2.1. Muhammadiyah harus selalu di muka, membimbing ke arah

pendapat umum sehingga mempunyai sikap yang tetap maju,

membangun dan membaharui. Dapat bergerak dengan lincah

dan gembira (dinamis dan progresif).

2.2. Menegakkan dakwah Islam dengan menampakkan kepada dunia

manusia tentang keindahan agama Islam, mendidik mereka ke

arah budi pekerti yang mulia, supaya peraturan-peraturan Islam

dapat berlaku dalam masyarakat.

2.3. Membentuk rumah tangga bahagia, menurut sepanjang kemauan

agama Islam dan mewujudkan pergaulan yang baik antara

penghuninya yang satu dengan yang lain.

Page 29: kemuh-anQ KLS2

29

2.4. Mengatur hidup dan kehidupan antara rumah tangga dengan

tetangganya) sejak mulai kelahiran, perkawinan dan kematian,

sehingga akhirnya dapat mewujudkan masyarakat kampung atau

desa Islam, masyarakat kota Islam dan akhirnya negara dimana

yang sebenar-benarnya.

2.5. Anggota Muhammadiyah harus menyesuaikan hidup dan segala

gerak-geriknya sebagai seorang anggota masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya.

3. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi:

3.1. Dengan keutuhan orgnaisasi kita kuat, dan dengan kerapian

administrasi kita terpelihara dari fitnah.

3.2. Pembaharuan dan memudahkan tenaga pengurus, kalau perlu

dengan memindahkan tempat beberapa majelis, sehingga

pimpinan tetap dalam tanngan yang segar dan giat.

3.3. Menanamkan kesadaran berorganisasi kepada para anggota

untuk mewujudkan organisasi yang sehat.

3.4. Administrasi diatur menurut tuntunan yang sudah ada.

3.5. Memelihara harta benda dan kekayaan Muhammadiyah

(inventaris) dengan baik dan teliti sesuai dengan pemeliharaan

seseorang terhadap amanat yang dipercayakan.

3.6. Mendaftar tenaga-tenaga ahli dari keluarga Muhammadiyah

dengan sempurna, sewaktu-waktu ada keperluan dapat

dipergunakan.

4. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal:

4.1. Memperbaiki dan memperlengkapkan amal usaha

Muhammadiyah (termasuk tempat ibadah pada sekolah-sekolah)

sehingga dapat mendatangkan manfaat kepada sesama manusia

dari segala lapisan dan golongan.

4.2. Menggiatkan gerakan perpustakaan, karang mengarang,

menterjemahkan, penerbitan, taman bacaan dan kutub khonnah.

4.3. Mendirikan asrama-asrama di tempat-tempat yang ada sekolah-

sekolah lanjutan dengan diberi pendidikan jasmani dan rohani.

Page 30: kemuh-anQ KLS2

30

5. Mempertinggin mutu anggota dan membentuk kader

5.1. Menetapkan minimum pengertian dan amalan agama yang perlu

dimiliki oleh tiap-tiap anggota Muhammadiyah.

5.2. Memberi penghargaan kepada setiap keluarga Muhammadiyah

dan anak Muhammadiyah maupun umat Islam pada umumnya

yang berjasa, yang tua dihormati, yang muda disayangi.

5.3. Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapannya (tani,

buruh, pedagang pegawai, cerdik pandai, dan lain-lain) sesuai

dengan ajaran Islam.

5.4. Menempatkan pecinta dan pendukung Muhammadiyah

berjenjang naik: simpatisan, calon anggota, anggota dan anggota

teras.

5.5. Mengadakan kursus kemasyarakatan di daerah.

6. Mempererat ukhuwah:

6.1. Mempererat hubungan antara sesama muslim menuju ke arah

kesatuan umat Islam.

6.2. Mengadakan ikatan yang nyata, umpamanya berjama‟ah,

himpunan berkala, ta’ziyah dan sebagainya.

6.3. Mengadakan badan ishlah untuk:

a. Sebagai penghubung bilamana ada keretakan.

b. Mencegah hal-hal yang akan menimbulkan kerusakan.

c. Menghindarkan dan menjauhkan segala hal-hal yang dapat

menimbulkan perselisihan dan perselisihan dan

persengketaan.

7. Menuntun penghidupan anggota:

Membimbing usaha keluarga Muhammadiyah yang meliputi segenap

persoalan-persoalan, penghidupan dan pencarian nafhkah dan

menyalurkannya kepada saluran yang menuju ke arah kesempurnaan.

Page 31: kemuh-anQ KLS2

31

D. Mengenai Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Putusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo, Jawa Timur (beberapa

kutipan).

Kepribadian.

1. Seluruh pimpinan dari PP beserta Majelis hingga tingkat rantingnya

dan bagian-bagiannya tahun 1970 harus sudah memahami dan terlatih

tentang “cita-cita dan keyakinan hidup Muhammadiyah”, keputusan-

keputusan Majelis Tarjih, dan kemudian mengamalkannya, sedang

bagi segenap anggota Muhammadiyah pelaksanaan tersebut di atas

diberi waktu sampai mu‟tamar yang akan datang.

2. Paham dan terlatih hidup berorganisasi, bergerak berdasarkan AD dan

ART Muhammadiyah.

3. Paham dan terlatih untuk mengamalkan ayat-ayat:

1. Surat Al-Baqarah ayat 177

2. Surat Bani Israil ayat 23-38

3. Surat Al-Furqan ayat 63-77

4. Segenap pimpinan diutamakan untuk mengerjakan sholatullail.

5. Mengamanatkan kepada PP untuk segera membuat “tuntunan

pelaksanaannya” paling lambat akhir Maret 1970.

6. Keluarga:

a. Ditiap keluarga Muhammadiyah diadakan pembinaan sholat

berjama‟ah.

b. Setiap ranting atau jama‟ah supaya mengadakan gerakan sholat

berjama‟ah yang tetap.

c. Diadakan gerakan sholat berjama‟ah tersebut disertai pula

pendalam dan melatih diri untuk mengamalkan ayat-ayat Al-

Qur‟an sebagaimana tercantum pada nomor 3 di atas.

d. Pelaksanaan hal tersebut di atas diharapkan sudah terlaksana pada

tahun 1970.

Page 32: kemuh-anQ KLS2

32

7. Hidup berorganisasi:

a. Melaksanakan khittah Muhammadiyah keputusan Muktamar

Palembanng 1956.

b. Dalam pertemuan-pertemuan atau sidang-sidang Muhammadiyah

dibiaskan:

Pembukaan, dimulai dengan “pengajian singkat”

Bila terdengar suara adzan, jalannya sidang atau pertemuan

diskors

Pertemuan atau sidang ditutup dengan membaca surat Al-Ashr

Catatan:

Khittah Muhammadiyah berfungsi sebagai garis-garis besar haluan

Muhammadiyah (semacam GBHN).

Khittah Muhammadiyah tahun 1956 menitikberatkan pada kualitas

dan kuantitas anggota dan pimpinan Muhammadiyah.

Soal-Soal:

1. Jelaskan pengertian khittah!

2. Siapakah KH. Mas Mansyur itu?

3. Sebutkan 3 macam khittah yang anda ketahui lengkap dengan tahunnya

masing-masinng!

Page 33: kemuh-anQ KLS2

33

4. Jelaskan pengertian:

a. Akhlaq

b. Mahmudah

c. Mazmumah

d. Intikad

5. Jelaskan latar belakang munculnya khittah Muhammadiyah!

6. Jelaskan fungsi khittah bagi Organisasi Muhammadiyah!

7. Jelaskan apa yang menjadi titik perhatian khittah Muhammadiyah tahun

1956!

Page 34: kemuh-anQ KLS2

34

8. Jelaskan fungsi badan ishlah dalam Muhammadiyah!

9. Bagaimana cara membina keluarga menurut khittah Ponorogo?

10. Sekiranya anda membuat khittah, khittah apa namanya yang paling tepat

untuk kondisi sekarang?

Page 35: kemuh-anQ KLS2

35

E.