60

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

  • Upload
    voanh

  • View
    295

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017
Page 2: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN

PENGENALAN SENJATA

UNTUK

KADER BELA NEGARA

JAKARTA 2017

Page 3: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

KATA PENGANTAR

Senjata ringan digunakan oleh Prajurit TN! Angkatan Darat guna mempertahankan dan menjaga kedaulatan wilayah NKRI, senjata ringan merupakan senjata perorangan yang dibawa oleh seorang prajurit dalam pelaksanaan tugas. Agar dalam pelaksanaan tugas dapat dicapai hasil yang optimal seorang prajurit harus dibekali pengetahuan yang mendukung dalam menyelesaikan tugas pokok. Dengan demikian diperlukan suatu Hanjar/Piranti Lunak tentang pengetahuan dan pengenalan senjata ringan.

Hanjar ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta Pembentukan

Kader Bela Negara untuk memahami pentingnya pengetahuan tentang Pengenalan Senjata.

Semoga hanjar ini bermanfaat bagi peserta Pembentukan Kader

Bela Negara selama mengikuti proses pembelajaran di lembaga ini dan menambah wawasan ilmu pengetahuan sehingga mampu mengembangkan dan mengimplementasikan dengan baik.

Jakarta, 2017

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan,

Dr. Sutrimo

Page 4: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

RAHASIA

DAFTAR ISI

Halaman BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ................................................................... 1 2. Maksud dan tujuan ................................................ 1 3. Ruang lingkup dan tata urut ................................. 1

BAB II PENGETAHUAN SENJATA M16 A1

4. Umum ................................................................... 2 5. Karakteristik .......................................................... 2 6. Tindakan keamanan dan bongkar pasang ........... 5 7. Cara bekerjanya senjata ....................................... 7 8. Macam, sebab dan cara mengatasi gangguan ..... 9 9. Pemeliharaan ....................................................... 11 10. Evaluasi ................................................................ 13

BAB III SENAPAN SERBU MODEL 1 / SS1

11. Umum ................................................................... 14 12. Karakteristik .......................................................... 14 13. Nama-nama bagian dan perlengkapan ................ 12 14. Cara bongkar pasang ........................................... 17 15. Penggunaan senapan .......................................... 23 16. Mekanisme kerja senapan .................................... 29 17. Gangguan dan cara mengatasinya ....................... 29 18. Jenis-jenis gangguan dari cara mengatasinya ...... 23 19. Perlengkapan senjata (perlengkapan baku) ......... 25 20. Munisi ................................................................... 32 21. Pemeliharaan ....................................................... 33 22. Evaluasi ................................................................ 35

BAB IV SENJATA PISTOL FN-46

23. Umum ................................................................... 36 24. Karakteristik ........................................................... 36 25. Keterangan teknik ................................................ 37 26. Nama-nama bagian senjata ................................. 37 27. Tindakan keamanan dan bongkar pasang ........... 38

Page 5: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

RAHASIA

28. Bekerjanya senjata ............................................... 42 29. Munisi .................................................................... 47 30. Gangguan dan cara mengatasinya ...................... 48 31. Gangguan Senjata dalam Arti tidak Menembak karena Kamar masih Kosong ................................ 49 32. Gangguan Senjata dalam Arti Peluru Tidak Meletus (KET) ..................................................................... 49 33. Gangguan Senjata karena Pukulan dari Ujung Pena Pemukul Kurang Dalam (dangkal) ........................ 49 34. Peluru Sama Sekali tidak dapat Meletus .............. 49 35. Gangguan Peluru Bertumpuk dan tidak dapat Masuk kamar ........................................................ 50 36. Gangguan Senjata yang Sulit Ditembakan ............ 50 37. Gangguan Senjata, Pemukul Setengah Tegang .. 50 38. Gangguan Senjata karena Kelongsong Macet dalam Kamar ........................................................ 50 39. Pemeliharaan ....................................................... 51 40. Alat-alat Pemeliharaan ......................................... 51 41. Penjelasan Penggunaan ...................................... 52 42. Pemeliharaan sebelum Menembak ....................... 52 43. Pemeliharaan Setelah Selesai Latihan Menembak ............................................................ 53 44. Evaluasi ................................................................. 53

BAB V EVALUASI

45. Evaluasi Akhir ....................................................... 54

BAB VI PENUTUP

46. Penutup ................................................................ 55

Page 6: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

RAHASIA

PENGETAHUAN SENJATA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum. Tugas pokok TNI AD adalah mempertahankan keutuhan

wilayah NKRI di darat, seorang prajurit TNI AD harus menguasai alat dan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan tugas tersebut. Agar dalam melaksanakan tugas dapat dicapai hasil yang optimal seorang prajurit harus dibekali pengetahuan yang mendukung dalam menyelesaikan tugas pokok, salah satu peralatan yang digunakan oleh seorang prajurit adalah senjata, dengan demikian diperlukan suatu peranti lunak tentang pengetahuan senjata ringan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Departemen ini disusun dengan maksud

untuk dijadikan salah satu bahan ajaran Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara.

b. Tujuan. Agar Peserta Diklat mengerti tentang Pengetahuan

Senjata Ringan sebagai bekal pengetahuan dan dapat menerapkannya dalam pelaksanaan tugas.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah Departemen ini tentang

Pengetahuan Senjata Ringan meliputi : senjata M.16 A1, senjata SS1, pistol FN 46 dan granat tangan dengan tata urut sebagai berikut: a. Pendahuluan. b. M 16 A1. c. SS 1. d. Pistol FN 46. e. Granat tangan. f. Evaluasi Akhir Pelajaran. g. Penutup.

Page 7: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

2

BAB II PENGETAHUAN SENJATA M.16 A1

4. Umum.

a. Senjata M. 16 Al di buat di negera Amerika Serikat. b. Dibuat oleh Sindikat Pembuat Senjata Ringan yang diberi nama

Arm Linght Difisien yang di ketahui oleh Zinzin Stuner. c. Senjata M. 16 A1 merupakan senjata perorangan, ringan dalam

pembawaannya dan mudah dalam pelayanan. d. Senjata M. 16 A1 sangat baik dan efektif untuk pertempuran

hutan maupun pertempuran kota. e. Senjata M. 16 A1 merupakan modifikasi senjata AR. 15. f. Merupakan senjata standar dari Angkatan Darat Amerika pada

waktu senjata ini selesai dibuat. g. Pada saat sekarang ini senjata M. 16 A1 sudah di kembangkan

kembali menjadi senjata M. 16 A2 yang mempunyai Psoot alur 7 inchi.

Gambar Senjata M.16 A1 5. Karakteristik.

a. Sifat-sifat Senjata.

1) Senjata M. 16 A1 menggunakan peluru kaliber 5,56 mm.

Page 8: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

3

2) Sistem pendinginan dengan mengunakan udara dan dapat ditembakkan secara rentetan dan tunggal (satu persatu).

3) Dilengkapi dengan kaki sandaranan (bipot), sangkur dan

alat pembersih pada dasar popor. 4) Menggunakan pisir “O” dengan dua kedudukan untuk

menembak jarak dekat sampai dengan jarak 300 meter tanpa tanda huruf (pisir tempur) dan untuk jarak 300 sampai 500 meter dengan tanda huruf “L”.

5) Pegangan pengangkut dapat berfungsi juga sebagai

dukungan telescope. 6) Jika pemeliharaannya baik / maksimal, maka senjata ini

mampu menembakan peluru sampai 20.000 butir peluru tanpa mengalami kerusakan yang berarti / fatal.

7) Dapat menggunakan tugas macam peluru :

a) Peluru tajam : M. 193, SS 92 dan MU-4 TJ b) Peluru cahaya : L 95 dan MU – 5 N c) Peluru hampa (blank) : MU – 5 H

b. Keterangan Teknik.

1) Berat.

a) Senjata + Magazen kosong + tali sandang + sangkur : 3,2 kg. b) 1 (satu ) butir peluru MU - 4 TJ : 0,11 kg. c) Magazen kosong isi 20 butir : 0,09 kg. d) Magazen isi 20 butir peluru : 0,24 kg. e) Tali sandang : 0,2 kg. f) Kaki depan : 0,3 kg. g) Sarung kaki depan : 0,3 kg. h) Sangkur : 0,03 kg. i) Sarung sangkur : 0,41 kg. j) Senjata + Magazen penuh 20 butir sandang + sangkur terpasang peluru + ta + kaki depan (bipot) : 3,62 kg.

Page 9: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

4

2) Panjang. a) Senjata tanpa sangkur : 0,98 m. b) Senjata dengan sangkur terpasang : 1,22 m. c) Laras : 0,508 m.

3) Kecepatan awal / VO : 990,6 m/det 4) Kecepatan tembak : 700-950 pel / menit. 5) Kecepatan tembak rentetan terus menerus : 150-200 pel / menit. 6) Kecepatan tembak semi otomatis : 45 65 pel / menit. 7) Kecepatan tembak rentetan pendek terbalik : 12-15 pel / menit. 8) Tekanan mulut laras : 176 kg 9) Jarak efektif : 460 meter. 10) Jarak capai maksimal : 2650 meter.

c. Perbedaan senjata AR - 15 dengan M. 16 A1.

NO BAGIAN JENIS SENJATA

AR-15 M.16 A1 1. Tombol pendorong penutup Tidak ada Ada 2. Tangkai pemegang penegang Pendek Panjang 3. Alur dan galangan 4 ke kanan 6 ke kiri 4. Ujung peredam api Terbelah Tidak terbelah

d. Nama - nama Bagian Senjata.

1) Magazen. 2) Tali sandang. 3) Pengantar penutup / pelooik. 4) Tangkaian pemegang penegang. 5) Laras dan ekor. 6) Kas dan popor. 7) Sangkur. 8) Sarung sangkur. 9) Kaki depan ( bi pot)

Page 10: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

5

Gambar

6. Tindakan Keamanan dan Bongkar Pasang.

a. Tindakan Keamanan. Tindakan keamanan adalah salah satu

perlakuan terhadap senjata apapun jenisnya, tindakan keamaman ini merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan setiap senjata yang digunakan. Jadi tindakan keamanan ini adalah di atas segala-galanya apalagi pada saat melaksanakan menembak. Tindakan keamanan harus dilakukan pada saat:

1) Menerima senjata dari orang lain. 2) Sebelum dan sesudah menyimpan / menyerahkan

senjata. 3) Akan mengatasi gangguan. 4) Mempelajari senjata. 5) Membongkar senjata. 6) Cara melaksanakan tindakan keamanan :

a) Senjata di depan badan, arahkan laras senjata ketempat yang aman.

Page 11: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

6

b) Lepas magazen dengan menekan tombol magazen dengan telunjuk tangan kanan dan cabut magazen dengan tangan kiri.

c) Tarik tangkai pemegang penegang kebelakang dengan tangan kanan dan tekan pai penahan penutup dengan ibu jari tangan kiri sehingga penutup bertahan di belakang.

d) Atur pengatur tembakan pada posisi “S” ( safe ) dengan ibu jari tangan kanan.

e) Periksa kamar, ada atau tidaknya peluru dalam kamar, kalau ada keluarkan dengan cara kedepankan penutup dengan menekan tombol penahan penutup dan tarik kembali tangkai pemegang penegang kebelakang sehingga peluru keluar dari kamar, bila tidak dapat dengan cara ini congkel dengan penggait kelongsong atau obeng kecil.

f) Bila yakin kamar telah kosong kembalikan penutup kedepan dengan cara menekan tombol penahan penutup dengan ibu jari tangan kiri.

g) Buka kunci / tempatkan pada posisi semi. h) Arahkan laras senjata ketempat yang aman, tarik

picu pandangan diarahkan ke ujung laras. i) Pasang kembali magazen, maka demikian senjata

dalam keadaan aman. b. Bongkar Pasang. Bongkar pasang senjata ini dipelajari dengan

maksud agar para prajurit tahu persis akan senjata yang dibawanya, selain itu bila ada kerusakan maka prajurit tersebut dapat memperbaikinya dengan mudah. Adapun cara melaksanakan bongkar pasang senjata sebagai berikut : 1) Laksanakan tindakan keamanan. 2) Lepaskan tali sandang dengan cara melepaskan kaitan

depan dan belakang. 3) Lepaskan magazen dari kedudukannya dengan cara

menekan tombol magazen dengan telunjuk tangan kanan dan cabut dengan tangan kiri.

4) Tekan pasak bagian belakang dengan ibu jari tangan kanan bila sulit dapat menggunakan pertolongan obeng atau ujung peluru, cabut dari kanan jangan sampai lepas

Page 12: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

7

dari kedudukannya dan biarkan popor tergantung sedemikian rupa.

5) Keluarkan rangkaian penutup / peluncur / pelocok dengan cara mencabut tangkai pemegang penegang kebelakang.

6) Keluarkan tangkai pemegang penegang dari kedudukannya.

7) Pisahkan rangkaian popor dengan ekornya gunakan cara menekan pasak bagian depan dari kiri ke kanan, cabut jangan sampai terlepas dari kedudukannya.

8) Dengan demikian senjata telah terbongkar untuk bagian besarnya.

9) Pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, setelah senjata terpasang cek cara kerjanya dengan cara menarik tangkai pemegang penegang kebelakang secara berulang kali dan tembakan dengan cara menekan picu.

7. Cara Bekerjanya Senjata.

a. Gerakan permulaan.

1) Tarik tangkai pemegang penegang kebelakang sehingga

rangkaian pelocok berkedudukan di belakang. 2) Keluarkan magazen kosong dari rumah magazen,

rangkaian pelocok masih tetap berada dibelakang karena tertahan oleh bubung penahan penutup.

3) Masukan magazen isi peluru kedalam rumah magazen. 4) Peluru teratas yang berada pada magazen sudah sejajar

dengan penutup bagian bawah dan siap untuk dimasukan kedalam kamar.

b. Pengisian.

1) Palang penahan penutup ditekan, maka penahan akan melepaskan pelocok bergerak kedepan karena pegas-pegas tolak balik yang semula tegang dengan seketika menjadi kendor.

2) Pada waktu rangkaian penutup bergerak kedepan, maka

penutup bagian depan akan mendorong peluru teratas pada magazen masuk ke dalam kamar dan penutup

Page 13: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

8

bagian depan akan rapat pada bagian belakang dari kamar.

c. Penguncian.

1) Pada waktu penutup bergerak kedepan penuh, maka

penutup berputar kekiri dan terjadilah penguncian. 2) Bersamam dengan penguncian maka penggait

kelongsong akan pinggiran kelongsong sehingga pasak pelempar kelongsong tertekan kebelakang (kedalam) oleh dasar kelongsong sehingga pegas pasak pelempar kelongsong menjadi tegang.

3) Jengger pengunci penutup berhadapan dengan jengger

pengunci kamar. d. Penembakan dan Letusan.

1) Pengatur tembakan pada posisi “S”. 2) Pena pemukul berada dibelakang. 3) Pelatuk didepan (ujung depan pemukul menahan rapat

pada gigi penegang pemukul). 4) Picu ditarik maka ujung depan pelatuk bergerak kebawah

dan akan melepaskan gigi penegang, pemukul. 5) Pemukul bergerak kedepan karena pegasnya dan

memukul bagian belakang pena pemukul, ujung pena pemukul penggalak, akibat penggalak terpukul oleh ujung pena pemukul maka terjadilah letusan.

e. Penguncian Terbuka.

1) Setelah terjadi letusan maka anak peluru akan bergerak

kedepan akibat tekanan gas yang dihasikan dari pembakaran isisan pendorong.

2) Sebelum anak peluru meninggalkan laras maka sebagian

gas akan tersalur melalui lubang gas dan disalurkan

Page 14: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

9

melalui saluran kebelakang untuk mendorong pengantar penutup kebelakang.

3) Penutup terus bergerak kebelakang memaksa penutup

untuk berputar kekanan, akibat perputaran ini maka terjadilah pembukaan penguncian.

f. Penggaitan.

1) Rangkaian penutup terus bergerak kebelakang, pengaitan

kelongsong akan mengait pingiran kelongsong dan menariknya kebelakang sampai keluar dari kamar.

2) Karena pegas pasak pelempar kelongsong ingin kendor,

sedangkan bagian depan kelongsong sudah bebas maka akhirnya kelongsong akan terlempar melalui lubang pelempar kelongsong kesebelah kanan senjata.

g. Penegangan.

1) Rangkaian penurup terus bergerak kebelakang. 2) Bagian belakang penutup akan mendorong pemukul

kebelakang dan akhirnya pemukul akan tertahan oleh lengan depan pelatuk.

3) Pemukul tertahan dibelakang maka terjadilah

penegangan. 8. Macam, Sebab dan Cara Mengatasi Gangguan.

a. Macam dan Sebab Gangguan.

1) Tidak dapat ditembakan. Sebabnya : Terdapat gangguan

didalam salah satu peralatan senjata. 2) Peluru tidak meletus. Sebabnya :

a) Pena pemukul patah / aus. b) Pegas pemukul patah. c) Pemasangan pena pemukul salah. d) Peluru rusak / ket.

Page 15: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

10

3) Penguncian tidak baik. Sebabnya : a) Kamar kotor. b) Jengger penguncian kotor. c) Lubang gas kotor / tersumbat. d) Tabung gas kotor/ bengkok. e) Pasak penutup patah. f) Cincin penutup patah.

4) Penggait kelongsong kurang. Sebabnya : a) Kamar kotor. b) Penggait kelongsong patah. c) Pegas penggait kelongsong patah.

5) Pelempar kelongsong patah. Sebabnya :

a) Pasak pelempar kelongsong patah. b) Pegas pelempar kelongsong patah / rusak. c) Saluran gas kebelakang kurang.

6) Tidak dapat ditegangkan. Sebabnya : a) Pesawat tembak ada yang rusak. b) Salah satu bagian pesawat tembak ada yang hilang

tidak terpasang. 7) Pengisian kurang lancar. Sebabnya :

a) Peluncur kotor / berlemak. b) Bagian dalam magazen kotor. c) Didalam magazen ada benda lain. d) Terlalu banyak peluru didalam magazen. e) Pegas pengantar penutup patah. f) Pegas magazen kendor. g) Mulut magazen rusak.

8) Pengantaran peluru rangkap. Sebabnya : - Mulut magazen bagian atas rusak.

9) Kamar tidak bisa diisi peluru. Sebabnya :

a) Peluru kotor / berkarat. b) Peluru cacat / bengkok. c) Dalam kamar ada peluru / kelongsong.

Page 16: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

11

b. Cara Mengatasi Gangguan. 1) Tindakan pertama untuk setiap gangguan yang terjadi:

a) Magazen di tekan keatas. b) Tarik tangkai pemegang penegang kebelakang. c) Tekan tombol pendorong penutup kedepan. d) Lanjutkan tembakan.

2) Bila masih terjadi gangguan, bongkar senjata, periksa

senjata dan periksa bagian - bagiannya serta bersihkan dan yang rusak / patah ganti.

3) Sebelum peluru dimasukan kedalam magazen, peluru

diperiksa terlebih dahulu dan bersihkan dari kotoran. 4) Keharusan dari setiap menembak, setelah munisi masuk

kamar supaya mendorong pengantar penutup kedepan. 9. Pemeliharaan. Pemeliharaan ialah salah satu cara untuk merawat

senjata agar selalu siap digunakan setiap saat, selain itu juga agar senjata mempunyai jangka waktu pemakaian yang panjang dan terhindar dari gangguan yang akan cepat melapukan senjata terutama gangguan dari karat. a. Alat - alat Pemeliharaan.

1) Sikat laras. 2) Sikat kamar. 3) Lantak. 4) Kuas kecil. 5) Kain planel. 6) Minyak senjata. 7) Minyak LSA. 8) Minyak tanah. 9) Minyak pembersih laras.

b. Macam - macam pemeliharaan.

1) Pemeliharaan rutin. a) Pemeliharaan harian. b) Pemeliharaan mingguan. c) Pemeliharaan untuk disimpan dalam jangka waktu

yang relatif panjang / lama. 2) Pemeliharaan untuk dipakai menembak.

Page 17: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

12

a) Sebelum menembak. (1) Laras harus betul - betul dibersihkan dan

kering. (2) Bagian - bagian yang bergerak diminyaki tipis-

tipis. (3) Pengantar penutup dan bagian dalam harus

bersih dan kering. (4) Bagian luar senjata bersihkan dan diminyaki.

b) Selama menembak.

(1) Periksa bagian - bagian yang mudah lepas. (2) Bersihkan bagian kamar bila ada waktu.

c) Sesudah menembak. (1) Bongkar senjata menurut bagian besarnya. (2) Periksa bagian - bagian mekaniknya bila ada

yang rusak segera laporkan kesatuan atas. (3) Setelah bersih beri minyak tipis - tipis. (4) Khusus untuk laras beri minyak laras agak tebal

untuk mencegah timbulnya karat. 3) Cara meminyaki senjata.

a) Sebelum senjata digunakan senjata diminyaki tipis - tipis.

b) Dalam menjalakan tugas 2 atau 3 hari sekali senjata

diminyaki seluruhnya. c) Untuk disimpan dalam jangka waktu relatif lama

senjata diberi gemuk agar terhindar dari gangguan karat dan jangan sekali - kali menyimpan senjata dalam keadaan terbungkus kain terutama laras jangan sampai disumbat.

4) Hal - hal yang harus dibersihkan / dibongkar oleh

pengguna. a) Pelindung tangan. b) Pasak tertutup. c) Pena pemukul. d) Pengantar penutup. e) Pasak penutup. f) Penggait kelongsong.

Page 18: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

13

g) Pembersihan dan meminyaki senjata gunakan minyak LSA dan minyak laras.

10. Evaluasi.

a. Jelaskan cara kerja senjata pada fase pengisian ? b. Jelaskan cara melaksanakan tindakan keamanan ? c. Sebutkan macam-macam alat pemeliharaan I

Page 19: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

14

BAB III SENAPAN SERBU MODEL 1/SS 1

11. Umum. Senapan Serbu Model 1 di singkat SS1 adalah hasil

produksi PT. Pindad (Persero), senapan ini hasil modifikasi dari senapan FNC ( Fabrik National Caraben ) senjata asal yang memproduksi hasil senapan FNC ini adaiah Negara Belgia. Dengan perkembangan teknologi di Indonesia maka senapan dapat diproduksi dengan baik dan pada saat sekarang ini senapan SS-1 akan menjadi standart bagi Angkatan Darat Indonesia.

12. Karakteristik.

a. Sifat - sifat Senapan.

1) Senapan serbu model 1 disingkat SS 1, menggunakan munisi dengan kaliber 5,56 mm dengan kisar alur 7 inci.

2) Dibuat di PT. Pindad ( Persero ) yang mempunyai

konstruksi sama dengan FNC buatan Belgi. 3) Seluruh komponen telah 100% di Indonesia dengan

beberapa perbaikan yang disesuaikan dengan keadaan postur tubuh prajurit Indonesia.

4) Senapan ini bekerja secara otomatis yang dapat

ditembakan secara: a) Tembakan tunggal ( pada angka 1 ). b) Tembakan rentetan tiga - tiga (pada angka 3 ). c) Tembakan rentetan panjang ( pada huruf A).

5) Ditinjau dari larasnya senapan ini dapat digolongkan

menjadi 2 ( dua ) jenis yaitu : a) Laras pendek (SS1-Varian 2). b) Laras panjang ( SS1-Varian 1 ).

6) Alat Bidik. Untuk alat bidik menggunakan pisir dan pejera.

a) Pisir “O” dapat diatur kekiri dan kekanan.

Page 20: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

15

b) Pisir dengan angka 200 digunakan untuk menembak sampai jarak 300 meter.

c) Pisir dengan angka 300 digunakan untuk menembak

diatas 300 meter sampai dengan 450 meter. d) Dilengkapi pisir untuk menembak granat senapan

yang dipasang pada gas blok (untuk senapan Varian 2 tidak dilengkapi dengan pisir ini).

b. Keterangan Teknik.

NO KETERANGAN TEKNIK VARIAN 1 VARIAN 2

1. Kaliber 5.56 X 45 mm 5.56 X 45 mm

2. Berat

Senapan tanpa magazen 3,8 Kg 3,7 Kg

Magazen Kosong 0,21 Kg 0,21 Kg

Magazen Kosong isi 30 Butir 0,57 Kg 0,57 Kg

3. Panjang

Senapan dengan popor terentang

997 mm 910 mm

Senapan dengan popor terlipat 766 mm 665 mm

4. Laras

Jumlah Alur 6 6

Arah Putaran Alur Ke kanan Ke kanan

Kisar Alur 7 inchi 7 inchi

Panjang Laras 449 mm 362,5 mm

5. Kecepatan Tembak

Teoritis 720-760 peluru/m nt

720-760 peluru/mnt

Otomatis Efektif 120 peluru/mnt 120 peluru/mnt

Tunggak Efektif 60 peluru/mnt 50 peluru/mnt

6. Jarak tembak efektif

Tanpa Teleskop 400 m 400 m

Dengan Teleskop 600 m 600 m

Page 21: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

16

Gambar Senjata Model 1 / SS 1

13. Nama Nama Bagian dan Perlengkapan.

a. Nama-nama Bagian Besar.

1) Rangkaian laras dan ekor. 2) Rangkaian penutup. 3) Rangkaian popor dan rumah picu. 4) Rangkaian Magazen.

Gambar Rangkaian Laras dan Ekor (Kas)

Gambar Rangkaian Penutup

Page 22: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

17

Gambar Rangkaian Popor dan Rumah Picu

Gambar Rangkaian Magazen

b. Perlengkapan. 1) Sangkur dan sarungnya. 2) Tabung tolak balik. 3) Tas magazen.

14. Cara Bongkar Pasang.

a. Hal-hal yang perlu diperhatikan.

1) Sebelum senapan dibongkar / dibersihkan harus dilakukan

tindakan keamanan.

Page 23: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

18

2) Jangan membongkar senapan secara paksa. 3) Membongkar senapan tidak perlu menggunakan peralatan

khusus. 4) Prajurit hanya diijinkan membongkar bagianbagian

tertentu yaitu : a) Magasen.

b) Kelompok kas dan popor.

c) Kelompok laras dan ekor, Jinjingan Pelindung

tangan dan Tabung gas.

Page 24: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

19

d) Peluncur dan penutup, Tangkai penegang, Pegas pembalik.

b. Tindakan keamanan.

1) Arahkan ujung laras ke tempat yang aman. 2) Tempatkan pengatur tembakan pada "S" (Safe = aman). 3) Lepaskan magasen 4) Periksa kamar. Tarik tangkai penegang ke belakang,

tekan Bolt Stoper bagian bawah, dan penegang tertahan di belakang, kamar laras terbuka lalu lihat kamar laras untuk meyakinkan bahwa tidak ada peluru didalamnya.

5) Kembalikan penutup ke depan dan tempatkan pengatur tembakan pada "1", kemudian tank picu sampai bunyi klik (Gambar 8).

c. Membongkar senapan. Letakkan bagian-bagian yang dibongkar

dari kiri ke kanan dengan urutan kegiatan sebagai berikut: 1) Membuka rumah mekanik dan popor.

Page 25: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

20

a) Letakkan senapan dengan laras menghadap ke kid dan pejera berada di atas.

b) Tekan penahan bagian belakang dari . sebelah kiri

lalu tarik dari sebelah kanan sampai berbunyi klik. c) Dorong bagian belakang rumah mekanik dan popor

ke bawah.

2) Membongkar peluncur.

a) Tarik tangkai penegang ke belakang sampai pada

lekukan ekoran. b) Cabut tangkai penegang. c) Keluarkan tangkai peluncur dari ekoran.

Page 26: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

21

3) Melepas rumah mekanik dan popor dari ekoran. a) Tekan pen penahan bagian depan dari kiri ke kanan,

lalu cabut dari arah kanan sampai berbunyi klik. b) Lepaskan rumah mekanik dan popor.

4) Melepas pelindung tangan.

a) Tarik pelindung tangan bagian depan. b) Lepaskan pelindung tangan.

5) Melepas tabung gas.

a) Putar nok pengunci ke kanan 90 sampai tegak lurus dengan bidang kanan blok depan ekoran.

Page 27: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

22

b) Dorong tabung gas ke belakang / bawah sampai bagian depan ke luar dari alur, lalu angkat bagian depan ke atas.

d. Pemasangan kembali. Urutan pemasangan kembali adalah kebalikan dari urutan pembongkaran. Setelah senapan terpasang, periksa kembali fungsi kerjanya. 1) Putar pengatur tembakan pada angka.

2) Tarik tangkai penegang sampai maksimum lalu lepaskan (gerakan ke depan jangan dihantar).

3) Setelah penutup mengunci, tembakan ke atas ke arah

yang aman ( ulangi sekali lagi).

Page 28: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

23

4) Amati kerja senapan. 5) Bila bekerjanya tidak lancar perlu diulangi urutan

pembongkaran dan pemasangan dengan lebih teliti. 15. Penggunaan Senapan.

a. Mengisi magasen.

1) Masukkan peluru satu per satu ke dalam magasen secara

teratur hingga dasar peluru tersusun rata pada Binding belakang.

2) Pengisian peluru pada magasen dapat pula menggunakan

alat penolong pengisian peluru dengan peluru tersusun dalam klip.

3) Hindari pengisian peluru pada magasen melebihi

kapasitas.

b. Memasang magasen.

1) Masukkan magasen yang telah berisi peluru ke dalam

rumah mekanik dan dorong sampai bunyi klik.

Page 29: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

24

2) Yakinkan dengan menepuk dasar magasen dengan telapak tangan.

c. Mengisi senapan. 1) Tank tangkai penegang ke belakang sampai maksimum

clan lepaskan. 2) Setelah peluru dalam magasen habis ditembakkan. 3) Penegang akan tertahan dibelakang (fungsi dari Bolt

Stoper). 4) Lepas magasen clan ganti magasen baru yang sudah di

isi. 5) Senjata siap ditembakkan kembali tanpa dikokang lagi.

d. Mencabut magasen. Tekan pai magasen, kemudian cabut

magasen.

Page 30: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

25

e. Mengosongkan senapan.

1) Tempatkan pengatur tembakan pada "S". 2) Tarik tangkai penegang ke belakang, ulangi hingga 3 kali

untuk meyakinkan bahwa kamar kosong. 3) Pindahkan pengatur tembakan pada angka '1' kemudian

tarik picu untuk melepaskan pemukul.

f. Melipat dan merentangkan popor.

1) Cara melipat popor.

a) Tempatkan pengatur tembakan pada "S". b) Pegang pelindung tangan dengan tangan kiri dan

popor dengan tangan kanan. c) Tekan popor ke bawah sehingga dapat dilipat

dengan mudah ke arah kiri sampai berbunyi klik.

Page 31: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

26

2) Cara merentangkan popor. a) Pegang pelindung tangan dengan tangan kiri dan

dasar popor dengan tangan kanan. b) Tarik ke belakang dengan mudah sampai berbunyi

klik.

g. Mengatur pisir dan pejera. Pisir dan pejera senapan SS2-V1 sudah distel di pabrik. Pengaturan kembali pisir dan pejera hanya dilakukan apabila terdapat kelainan dan harus di bawah pengawasan pelatih. 1) Mengatur pisir.

a) Bila arah tembakan menyimpang ke kiri atau ke kanan, putar pengatur pisir searah atau berlawanan jarum jam.

b) Pengatur jarak tembak bisa diputar ke kiri atau ke

kanan disesuaikan dengan perkiraan jarak tembak/ sasaran.

Page 32: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

27

2) Mengatur pejera.

Bila sasaran terlalu ke atas atau ke bawah, bisa juga mengatur pejera. Bila pejera diputar ke kanan maka perkenaan akan naik dan bila diputar ke kiri, perkenaan akan turun.

Page 33: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

28

h. Mengatur tembakan. Pengatur tembakan berada di sebelah kiri senapan. 1) Pada angka "1" untuk tembakan tunggal.

2) Pada huruf "A" untuk tembakan rentetan.

3) Pada huruf “S” senapan aman, tidak dapat ditembakkan

Page 34: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

29

Perhatian: - Pemindahan pengaturan tembakan sampai bunyi klik

16. Mekanisme Kerja Senapan.

a. Penegangan. Gerakan penutup ke belakang akan

memampatkan pegas pengembali sekaligus menegangkan pemukul.

b. Pengisian. Pegas pengembali mendorong penutup ke depan.

Sambil bergerak Penutup membawa peluru ke depan sampai ke kamar. Penutup tetap tertegang.

c. Penguncian. Kedudukan peluru tepat di dalam kamar. Pinggir

dasar peluru terkait oleh Pengait Longsong. Penutup berputar ke kanan dan mengunci. Pada akhir gerakan,pemegat tembakan melepaskan pemukul. Saat itu pemukul dipegang oleh picu.

d. Penembakan. Penarikan picu mengakibatkan pemukul lepas

dari kaitan picu. Karena kekuatan pegasnya, pemukul akan memukul pena pemukul. Selanjutnya pena pemukul akan memukul penggalak dan terjadilah letusan. Sebagian gas yang dihasilkan akan masuk ke lubang gas, mendorong penghisap ke belakang.

e. Pembukaan Penguncian. Oleh dorongan gas, penghisap dan

peluncur bergerak ke belakang. Gerakan ini mengakibatkan penutup berputar ke kiri, sehingga penguncian terbuka. Pada akhir gerakan ini penutup bergerak mundur sambill menarik kelongsong.

f. Penarikan dan pelemparan kelongsong. Gerakan mundur

penutup akan membawa kelongsong dari kamar. Selanjutnya dasar kelongsong menabrak Pai pelempar kelongsong, sehingga kelongsong terlempar ke luar.

17. Gangguan dan cara mengatasinya. Pada umumnya gangguan-

gangguan timbul disebabkan : a. Tidak sempurnanya pemeliharaan. b. Pemasangan kembali kurang sempurna (teliti).

Page 35: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

30

c. Adanya kerusakan pads bagiar, senapan. d. Adanya kelainan pada peluru.

18. Jenis-Jenis gangguan dan cara mengatasinya

No Jenis Kemungkinan Penggunaan Penyebab Cara mengatasi Keterangan

1 2 3 4 5 1. Tidak mengisi - Penutup kurang

mundur

- Magasen kurang

naik - Masih ada

kelongsong dalam

kamar

- Tegangkan kembali dan lepaskan

- Perbaiki kedudukan

magasen - Keluarkan

kelongsong

- Pindahkan Pengatur tabung

gas kesebelah

kanan

2. 1 Tidak menembak

~ “ - Peluru mejen (ket)

- Pena pemukul patah

- Picu tidak bekerja - Pemukul tidak

bekerja

- Penguncian tidak sempurna

- Ganti peluru

- Laporkan/ganti patah pena

pernukul

- Laporkan - Laporkan ganti

pemukul

- Tegangkan kembali dan lepaskan

penguncian dengan

mendorong tangkai penegang

- Ulangi tiga kali kalau masih

ada gangguan

segera lapor

3. Kelongsong tidak

keluar kamar - Pengait kelongsong

patah - Laporkan untuk

penggantian - Jika terjadi lagi

bongkar & bersihkan

Q - Kamar kotor - Dasar kelongsong

gumpil - Lubang gas kotor

- Bersihkan kamar - Keluarkan

kelongsong

- Bersihkan lubang

gas

Page 36: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

31

1 2 3 4 7 4. Kelongsong tidak

terlempar - Gerak mundur

kurang - Pelempar

kelongsong patah - Pengait

kelongsong tidak sempurna

- Kamar kotor

- Pindahkan posisi tabung gas ke sebelah kanan

- Bersihkan senapan - Laporkan untuk

diperbaiki - Laporkan untuk

diganti - Bersihkan

5. Tembakan tunggal jadi rentetan

- Senapan terlalu banyak minyak

- Kedudukan pengatur tembakan tidak tepat

- Bersihkan senapan - Betulkan

kedudukan pengatur tembakan

- Laporkan

- Pengatur tembakan rusak

- Diganti - Laporkan

6. Anak peluru macet dalam laras

- Laras kotor - Laras dilantak Bersihkan Laras

- Dilarang keras menembakan senapan bila ada anak peluru macet di dalam laras

- Kelainan Deluru. - Ganti Peluru

19. Perlengkapan Senjata (Perlengkapan Baku).

a, Sangkur lengkap dengan sarungnya.

Page 37: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

32

b. Tali Sandang.

c. Magasen.

d. Tas magasen.

e. Tabung bolak balik.

20. Munisi. Munisi yang dapat ditembakkan dengan senapan SS-1 adalah: a. Peluru tajam MU5-Tj atau (ujung pelor berwrna hijau)

Page 38: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

33

b. Peluru hampa MU5-H.

c. Peluru tekanan gas MU5-TG (ujung bintang berwarna merah).

d. Peluru Tracer MU5-N (ujung pelor berwarna merah).

e. Peluru karet MU5-K

21. Pemeliharaan.

a. Jenis pemeliharaan.

1) Pemeliharaan harian.

a) Dimulai dengan membongkar senapan. b) Bagian-bagian yang harus dibersihkan adalah :

(1) Bagian luar. (2) Bagian yang bergerak. (3) Lubang laras. (4) Penghisap.

Page 39: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

34

(5) Pegas pengembali. (6) Celah-celah pada rumah mekanik dan popor. (7) Celah-celah pada laras dan ekoran. (8) Peluncur dan penutup - Lubang gas blok.

c) Bagian-bagian tersebut dibersihkan dengan

menggunakan kain yang diberi minyak tipis-tipis. Bagian-bagian yang sulit dibersihkan dapat menggunakan kuas atau sikat lunak.

2) Pemeliharaan waktu menembak.

a) Sebelum menembak. Lubang laras agar dikeringkan

dengan menggunakan kain flanel yang berukuran 12 x 2,5 cm dipasang pada tali pelemak.

b) Setelah menembak. Bila keadaan memungkinkan,

dimulai dengan membongkar senapan. Utamakan bagian-bagian sebagai berikut; (1) Kamar dan lubang laras. (2) Peluncur dan penutup. (3) Penghisap. (4) Saluran gas pada gas blok.

3) Bagian-bagian yang lain dibersihkan sama seperti

pemeliharaan harian. b. Alat-alat pemeliharaan.

1) Tali pelemak.

Page 40: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

35

2) Kunci kombinasi

3) Tabung minyak.

4) Kain flanel. 5) Oli OX-52, OM-65, R-T roop, tectyl-800. Catatan : Jangan membersihkan lubang laras memakai lantak

dari logam. 22. Evaluasi.

a. Sebutkan kaliber, berat dan panjang senjata SS-1 varian 2 ! b. Jelaskan tindakan keamanan senjata SS-1 ? c. Sebutkan nama-nama bagian besar senjata SS-1 !

Page 41: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

36

BAB IV SENJATA PISTOL FN-46

23. Umum.

a. Sejarah FN-46 konstruksinya sama dengan FN-466 atau

browing FN-9Mm. Negara asal dari FN-46 adalah Belgia. FN adalah singkatan dari Fabrique National. M adalah singkatan dari Model. HP adalah singkatan dari High Power.

b. Pada laras, peluncur dan kas dari senjata terdapat nomor yang sama. Nomor senjata tersebut disusun dalam 2 (dua) kelompok pertama menunjukan tahun pembuatan dan kelompok kedua adalah nomor urut dari pembuatan senjata.

c. Pada senjata pistol FN-46 ini terdapat beberapa sifat yang harus diketahui oleh pemakai, sesuai dengan yang tertera dalam pasal selanjutnya.

24. Karakteristik

a. Sifat - sifat Senjata.

1) Senjata pistol FN-46 bekerja atas dasar tolak balik (recoil). 2) Penembakan secara tunggal / semi otomatis, dalam arti

tidak dilengkapi dengan pengatur tembakan. 3) Senjata ini dapat menggunakan semua jenis munisi yang

berkaliber 9 mm para bellum. 4) Mempunyai sistim pengamanan rangkap.

a) Kunci pai pengaman. b) Penegang pegangan ( Magazen Safety )

5) Bongkar pasang dan memeliharanya sangat mudah dan sederhana.

b. Gambar Pistol FN 46.

Page 42: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

37

25. Keterangan Teknik.

a. Jenis peluru : Para bellum. b. Kaliber : 9 mm. c. Berat tanpa magazen : 900 gram. d. Daya muat magazen : 11 butir. e. Berat dengan magazen isi 13 butir : 1060 gram. f. Berat magazen kosong : 85 gram. g. Berat magazen penuh 13 butir : 245 gram. h. Berat 1 (satu) butir peluru : 12,3 gram. i. Panjang laras : 118 mm. j. Panjang magazen : 197 mm. k. Panjang maksimal peluru : 29, 3 mm. I. Jumlah alur : 6 buah. m. Putaran alur : Kekanan. n. Spoed alur : 250 mm. o. Kecapatan awal : 350 m/detik. p. Daya dorong : 50 kg/mm2. q. Maksimum tekanan gas : 2500 ATM. r. Bentuk pisir untuk produksi pertama berbentuk “V” dan pejera

berisi muka dan belakang “ Lengkung “. Produksi selanjutnya berbentuk pisir “U”. dan bentuk Pejera sisi belakang berbentuk “Lurus”.

26. Nama-nama Bagian Senjata. Senjata pistol FN-46 dapat di bongkar

menurut bagian besarnya termasuk magazen, nama-nama bagian besar senjata pistol tersebut antara lain :

a. Rangkaian kas.

b. Rangkaian peluncur.

c. Rangkaian laras.

d. Rangkaian pegas penutup dengan tangkainya.

e. Rangkaian palang peluncur.

f. Rangkaian magazen.

g. Rangkaian tas magazen.

h. Rangkaian sarung pistol. Untuk poin g dan h adalah sebagai

perlengkapan senjata.

Page 43: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

38

Gambar

27. Tindakan Keamanan dan Bongkar Pasang

a. Tindakan keamanan senjata. Tindakan keamanan merupakan

salah satu perlakuan terhadap senjata atau apapun juga jenisnya, karena tindakan keamanan adalah hal yang penting yang akan menyangkut dengan keselamatan personel. 1) Urut - urutan tindakan keamanan.

a) Pegang senjata dengan tangan kanan. b) Arahkan laras ketempat yang aman. c) Keluarkan magazen dari kas dengan cara tekan pai

magazen dengan ibu jari tangan kanan dan cabut magazen dengan tangan kiri.

d) Tari peluncur berulang - ulang kebelakang dengan

tangan kiri lihat kamar ada tidaknya peluru, bila ada keluarkan dengan cara kedepankan peluncur (tidak di antar ) dan tarik lagi kebelakang, bila tidak berhasil bongkar senjata dan keluarkan kelongsong / peluru dari kamar dengan pertolongan obeng kecil atau penggait kelongsong.

e) Setelah yakin kamar kosong kembalikan peluncur

kedepan.

Page 44: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

39

f) Pasang magazen dan tarik picu, laras tetap diarahkan ke tempat yang aman.

g) Dengan demikian senjata dalam keadaan aman.

2) Tindakan keamanan di atas, dilakukan jika :

a) Menerima atau memberikan senjata dari / keorang

lain. b) Akan atau menyimpan senjata ke gudang. c) Akan mengatasi gangguan atau kerusakan. d) Setelah menembak. e) Akan mempelajari senjata.

b. Bongkar Pasang Senjata. Senjata pistol FN-46 dapat dibongkar

dan di pasang dengan mudah tanpa menggunakan alat-alat yang khusus. Perlu di perhatikan bahwa bagian-bagian tidak boleh di tukar-tukar dengan bagian pistol yang lainnya. Untuk menghindarkan terjadinya pertukaran maka bagian laras, peluncur dan kas mempunyai nomor seri yang sama. Pertukaran bagian-bagian senjata akan mengakibatkan gangguan-gangguan dalam bekerjanya ataupun perubahan- perubahan pada perkenaan tembakannya. Langkah yang perlu diambil dalam persiapan untuk membongkar pasang senjata adalah sebagai berikut: 1) Siapkan alas yang bersih untuk meletakan bagian - bagian

senjata yang telah di bongkar. 2) Letakan bagian - bagian senjata yang telah dibongkar dari

kiri ke kanan agar memudahkan pada saat pemasangannya.

3) Dilarang membongkar peralatan picu dan pesawat

tembak, kecuali oleh seorang ahli senjata. 4) Urut - urutan bongkar senjata.

Page 45: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

40

a) Pegang senjata dengan tangan kanan. b) Laksanakan tindakan keamanan. c) Lepaskan magazen dengan cara tekan pai magazen

dengan ibu jari tangan kanan, cabut magazen dengan tangan kiri.

d) Tekan peluncur dengan tangan kiri kebelakang

sampai taktik atau lekukan yang paling depan berhadapan dengan gigi pai pengaman.

e) Tekan pai pengaman keatas dengan ibu jari tangan

kanan agar pipi pai pengaman masuk kedalam lekukan palang peluncur bagian depan.

f) Tekan tabung palang peluncur keatas dengan ibu jari

tangan kanan, tekan sumbu palang peluncur yang menonjol dari kanan kekiri selanjutnya tarik atau cabut palang peluncur dengan tangan kiri dari sebelah kiri.

g) Tekan peluncur dengan tangan kiri kebelakang dan

tekan pai pengaman kebawah dengan ibu jari tangan kanan, peluncur akan bergerak kedepan dan lepaskan dari bagian kas.

h) Kas di taruh diatas alas yang telah di sediakan dan

pegang peluncur dengan tangan kiri secara ( terbalik bagian bawah menghadap keatas ) dengan laras menghadap ke badan kita (sipembongkar).

Page 46: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

41

i) Tarik mata tangkai pegas penutup dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan kearah badan, sehingga terlepas dari kedudukannya.

j) Keluarkan pegas penutup dengan tangkainya. k) Keluarkan laras dengan cara menarik noknya keatas

dan kebelakang. I) Dengan demikian senjata pistol P - 1 telah selesai

terbongkar, untuk pembongkaran lebih lanjut tidak diperbolehkan lagi, kecuali oleh ahli senjata.

5) Urutan pemasangan.

(a) Urutan pemasangan kembali adalah kebalikan dari

urutan pembongkaran. (b) Pada saat pemasangan kembali, letak dari mata

tangkai pegas penutup perlu mendapatkan perhatian, jangan sampai terbalik ( yang ratanya harus berada di atas ). Jika pemasangannya terbalik maka palang peluncur tidak dapat masuk dengan mudah dan apabila di paksa akan timbul kerusakan.

(c) Setelah selesai terpasang maka senjata diperiksa :

(1) Cara kerjanya dengan cara tarik peluncur

kebelakang berulang - ulang, pasang magazen dan tembakan.

(2) Kunci pengaman.

Page 47: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

42

(3) Pemegang pengaman. 28. Bekerjanya Senjata. Sistim bekerjanya senjata FN - 46 berdasarkan

perinsip tolak balik (ecoil) yang diakibatkan oleh tekanan gas munisi yang di tembakan. Pengosongan dan pengisian kembali senjata / kamar setelah tiap tembakan yang dilakukan secara otomatis ( semi otomatis ). Jika magazen tidak terpasang, Senjata FN - 46 tidak dapat di tembakan karena adanya sistim “ tanpa magazen aman” a. Langkah-langkah cara kerja senjata.

1) Mengisi Senjata.

(a) Isi magazen sesuai dengan kebutuhan. (b) Masukan kedalam magazen pada senjata (c) Pal pengaman dalam keadaan terbuka. (d) Pegang pistol dengan tangan kanan dengan telunjuk

tangan kanan lurus kedepan pada pelindung picu. (e) Dengan tangan kiri peluncur di tarik sejauh mungkin

kebelakang lepaskan kembali. (f) Dengan gerakan ini satu bitir peluru kedalam kamar

dan siap untuk di tembakan. 2) Keadaan permula.

a) Senjata terisi satu magazen peluru dan satu butir

peluru telah masuk ke dalam kamar. b) Ujung pengumpil berkedudukan tepat dibawah

lengan depan pengungkit. c) Penutup dalam kedudukan terdepan, penggait peluru

telah menggait alur dasar kelongsong. d) Pemukul dalam kedudukan paling belakang

sehingga pegas pemukul dalam keadaan tegang.

Page 48: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

43

e) Penegang penahan pemukul pada gigi muka dari pemukul dan pegas teregang dalam keadaan tegang.

f) Pal pengaman dalam keadaan terbuka atau tidak

terkunci. g) Picu ( pelatuk ) siap untuk di tarik.

3) Penembakan. Jika picu di tarik maka :

a) Picu akan berputar pada porosnya, sehingga

pengumpil akan turut bergerak keatas. b) Ujung atas pengumpil akan mendorong lengan

depan penjungkit ke atas. c) Pengungkit berputar pada porosnya sehingga lengan

belakangnya bergerak kebawah dan menekan bagian mukanya dari penegang ke bawah. Penegang berputar pada porosnya, sehingga bagian belakang bergerak ke atas.

d) Perputaran bagian belakang pada porosnya, mengakibatkan tergelincirnya gigi muka dari pemiku, karena kekuatan dari pegas pemukul yang ingin kendor, maka pemukul berputar pada porosnya dan pemukul kepala dari pena pemukul.

e) Pena pemukul yang semula berkedudukan paling belakang karena tertahan pegas pena pemukul. Pada waktu pemukul memukul kepala pena pemukul maka ujung pena pemukul bergerak kemuka dan keluar dari permukaan penutup dan memukul penggalak dari peluru yang berada dalam kamar.

Page 49: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

44

f) Dengan demikian terjadilah letusan. 4) Tembakan terjadi.

a) Pada saat pena ujung pemukul memukul penggalak

terjadilah letusan peluru. b) Letusan tersebut mengakibatkan timbulnya tekanan

gas didalam peluru kesegala arah. c) Karena anak peluru jauh lebih ringan jika

dibandingkan dengan kekuatan daya tahan pegas penutup bersama beratnya peluncur akan terdorong keluar laras.

d) Setelah anak peluru keluar dari laras menuju kesasaran maka tekanan gas kebelakang akan menimbulkan tolak balik, ini tidak akan mengubah lintasan peluru yang dibidikan kesasaran, karena tolakan terjadi sesaat setelah anak peluru meninggalkan laras senjata.

5) Gerakan ke belakang.

a) Daya tolak balik dari tiap tembakan / letusan yang

terjadi akan mendorong dasar kelongsong permukaan penutup beserta peluncur ke belakang.

b) Karena dasar kelongsong terkait oleh pengait

kelongsong, maka dalam gerakan menutup kebelakang, kelongsong tersebut dan terbawa ke belakang dan keluar dari kamar.

c) Tepat setelah saluar bagian kelongsong ditarik ke

luar dari kamar oleh penggait kelongsong, permukaan dasar kelongsong akan tersentuh oleh pelempar kelongsong dan kelongsong akan terlempar keluar melalui lubang pelempar kelongsong pada bagian peluncur.

Page 50: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

45

Gambar

d) Dengan gerakan peluncur kebelakang maka

pemukul akan tersentuh oleh bagian belakang peluncur dan berputar pada porosnya bagian belakang. Pada gerakan pemukul kebelakang , pegas pemukul menjadi tegang dan gigi muka pemukul tertekan oleh penegeng. Karena pemukul tidak dapat maju kembali kedepan.

Gambar

6) Gerakan ke depan.

a) Dengan kekuatan pegas penutup, peluncur akan

bergerak ke depan, permukaan penutup bagian bawah akan mendorong satu butir peluru dari magazen masuk kedalam kamar.

b) Gerakan penutup akan berhenti setelah rapat

dengan kamar. c) Dengan demikian senjata siap untuk di tembakan

kembali.

Page 51: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

46

d) Proses kejadian tersebut akan berulang sampai peluru habis dalam magazen.

7) Keadaan senjata setelah peluru terakhir ditembakkan.

a) Setelah peluru terakhir masuk kedalam kamar, maka

pengantar peluru pada magazen akan bebas dari tekanan peluru.

b) Bebasnya tekanan tersebut mengakibatkan

pengantar peluru dari magazen menekan palang peluncur keatas.

c) Setelah tembakan terjadi, peluncur bergerak

kebelakang seperti pada gerakan kebelakang dan karena palang peluncur sekarang tertekan keatas oleh pengantar peluru, maka tepat pada waktu lekukan peluncur melewati palang peluncur, palang peluncur tersebut akan masuk kedalam lekukan.

d) Palang peluncur masuk kedalam lekukan

mengakibatkan peluncur tidak kembali kedepan dan penutup tetap dalam keadaan terbuka.

e) Tindakannya : Ganti magazen yang berisi peluru dan

tekanan pukulan peluncur kebawah, senjata terisi kembali dan siap untuk di tembakan.

Gambar

8) Keadaan senjata jika setengah tegangan. Jika gigi

penegang masuk pada gigi belakang dari pemukul, terjadilah senjata setengah tegangan, ada dua hal yang penting untuk diketahui :

Page 52: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

47

a) Keadaan setengah tegang ini merupakan fungsi pengaman agar tidak terjadi tembakan otomatis yang disebabkan kurangnya tekanan gas peluru.

b) Dalam keadaan setengah, pistol tidak dapat di

tembakan karena letak penegang terhadap poros pemukul yang terletak hampir pada sudut mati daya tarik pagar pemukul. Hal tersebut merupakan gangguan senjata.

9) Kerjanya senjata jika magazen tidak terpasang. Jika

magazen tidak terpasang, maka pemegang penegang akan menonjol karena tekanan pegasnya dan bebas dari tekanan. Akibatnya pengumpil akan berkedudukan agak condong ke muka dan jika picu di tarik ujung pengumpil tidak dapat menekan penjungkit sehingga kedudukan penjungkit tidak terpengaruh oleh tarikan picu,karena pistol tidak dapat di tembakan. Perhatikan adakalanya alat pengaman ini tidak bekerja dengan baik karenanya jangan sekali - sekali mengarahkan pistol FN-46 tanpa magazen baik kosong maupun terisi kepada bukan sasarannya.

10) Kerjanya senjata jika terdorong ke belakang. Bilamana

peluncur terdorong kebelakang oleh suatu tekanan dan picu ditarik, maka pengumpil tidak dapat menekan. Karenanya jangan sekali-sekali mendorong pistol P-1 kepada badan musuh.

29. Munisi. Munisi yang dapat digunakan oleh senjata pistol FN-46

adalah munisi yang mempunyai kaliber 9 mm parabelum. Munisi dengan segala jenisnya telah diprosuksi di PT. Pindad Persero dengan menggunakan kode MU - 1 TJ. a. Nama - nama Bagian.

1) Pelor / anak peluru 2) Kelongsong 3) Isi peluru 4) Alur peluru 5) Dasar kelongsong 6) Penggalak

Page 53: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

48

b. Keterangan Teknik. 1) Peluru lengkap.

a) Panjang maksimal : 29,70 mm. b) Berat lengkap : 12,23 gram.

2) Pelor.

a) Berat : 8 gram. b) Panjang maksimal : 19,10 mm. c) Diameter maksimal : 9,02 mm. d) Luas penampang : 63,9 mm2. e) Bentuk : Round Nose (tidak

beralur/bersel lubang)

f) Inti pelor : Lood antimoon. g) Bahan pendorong : Smokeless powder.

3) Kelongsong.

a) Bahan : Ms. 72. b) Panjang maksimal : 19,10 mm. c) Diameter lebar maksimal : 9,68 mm. d) Diameter dasar makasimal : 10 mm. e) Penggalak : Tipe berdan. f) Kecepatan V12,5 : 380 m/det. g) Panjang laras : 200 mm. h) Tekanan gas maksimal : 3000 kg / cm2. i) Hamburan pada jarak 50 m : Maksimal O 14 cm

30. Gangguan dan Cara Mengatasinya. Dalam medan tempur, tiap

prajurit harus terampil mengatasi gangguan- gangguan senjata yang dialami. Untuk itu ia harus menguasai pengetahuan kerjanya senjata. Timbulnya gangguan-gangguan pada umumnya di sebabkan oleh : a. Tidak sempurnanya pemeliharaan. . b. Pemasangan kembali yang kurang teliti setelah dibongkar. c. Peluru yang kotor atau kurang baik. d. Magazen tertukar dengan pistol lain. e. Adanya kerusakan - kerusakan.

Page 54: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

49

31. Gangguan Senjata dalam Arti tidak Menembak karena Kamar masih Kosong. Sebabnya adalah, karena magazen kurang masuk : a. Pada waktu peluncur ditarik kebelakang dan di lepaskan

kembali didalam gerakan “Isi Senjata”, dapat terjadi kamar tetap kosong, karena magazen kurang masuk.

b. Tindakannya : 1) Tekan magazen ke atas dan ulangi gerakan “Isi Senjata”. 2) Arahkan kembali kesasaran dan tarik picu.

32. Gangguan Senjata dalam Arti Peluru Tidak Meletus (KET). Tarik

peluncur ke belakang agar peluru dari kamar dapat terlempar keluar lepas peluncar kembali. Dengan demikian maka peluru didalam kamar telah di ganti peluru berikutnya. Penjelasan : Adakalanya pada beberapa jenis peluru, misalnya peluru PPU/JU (Tahun 1962) penggalaknya agak keras, sehingga baru meletus setelah di tembakan untuk kedua kalinya dengan cara mengulangi menarik pemukulnya kebelakang (tanpa mengganti pelur). Karena itu peluru yang kets hendaknya di anggap masih berbahaya.

33. Gangguan Senjata karena Pukulan dari Ujung Pena Pemukul

Kurang Dalam (dangkal). Jika pistol sering di gunakan untuk latihan kering, tanpa menggunakan lapisan pengaman dari kertas tebal pada kepala pena pemukulnya, maka kepala pena pemukul akan menjadi rusak. Akibatnya ujung pena pemukul tidak cukup keras memukul penggalak, sehingga peluru tidak akan meletus. Kedalaman dari bekas pukulan ujung pena pemukul pada penggalak dapat diperiksa. Jika bekasnya kurang dalam, maka hal tersebut merupakan gejala dari pada kecerobohan si pemakai dalam latihan - latihan kering atau aus karena pemakaian. Hal tersebut hanya dapat diatasi dengan baik, jika pena pemukul tersebut diganti yang cukup panjang.

34. Peluru Sama Sekali tidak dapat Meletus. Jika kerjanya pesawat

picu dan pemukul baik, tetapi peluru tetap tidak dapat meletus, maka bekas ujung pena pemukul pada penggalak peluru harus diperiksa. Jika pada penggalak sama sekali tidak ada bekas - bekas dan pada ujung pena pemukul, maka hal tersebut merupakan tanda bahwaujung pena pemukul patah. Pena pemukul harus diganti.

Page 55: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

50

35. Gangguan Peluru Bertumpuk dan tidak dapat Masuk Kamar. Hal ini dapat terjadi jika dinding atas dari pada magazennya robek atas alasnya telah copot / melebar. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti magazennya.

36. Gangguan Senjata yang Sulit Ditembakan. Picu dapat ditarik

seperti biasa tetapi pemukul tidak dapat bergerak ke muka, sedangkan magazen terpasang. Gangguan ini dapat terjadi, disebabkan pemegang - pemegang yang harus mendorong pengumpil kebelakang tepat di bawah penjungkit : kadang - kadang bekerja, kadang tidak. Biasanya hal tersebut di sebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Kedudukan pegas picu tidak tepat pada saluran pengumpil. b. Pengumpil terlepas dari kedudukan lekukan daripada picu dan

pemegang pengaman. c. Kedua-duanya baik, tetapi pengumpil atau ujung penjungkil

aus. Hal tersebut harus di perbaiki oleh ahli senjata. 37. Gangguan Senjata, Pemukul Setengah Tegang. Ini dapat terjadi

sebagai akibat dari pada tidak terpenuhinya berat tarikan picu, yang seharusnya antara 2,75 kg sampai 3,50 kg. Beberapa alternatif yang dapat menyebabkan hal tersebut yaitu diantaranya : a. Aus, karena pemakaianya terlalu sering ( jarang sekali terjadi ). b. Dibongkar pesawat tembaknya oleh yang tidak berwenang dan

dikikir atau di ubah bentuk gigi pemukulnya, sehingga sudutnya tidak memenuhi syarat dan tarikan picu jadi kurang dari 2,75 kg.

c. Pegas pemukul dan pegas penegang diubah.

Cara mengatasinya : Kembalikan kepada ahli senjata (PALAD / PINDAD ), untuk digangti alat - alatnya yang telah diubah dan menjadi rusak itu.

38. Gangguan Senjata karena Kelongsong Macet dalam Kamar. Hal

ini sering terjadi, karena kamar berkarat yang dapat mengakibatkan hal - hal sebagai berikut.

Page 56: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

51

a. Kelongsong peluru macet. b. Penggait kelongsong patah. c. Hal ini disebabkan waktu menarik kelongsong dari kamar,

kelongsong tersebut tetap macet. d. Pinggir dasar kelongsong robek.

39. Pemeliharaan. Salah satu sebab yang pokok dari pada banyaknya

senjata menjadi rusak atau timbulnya gangguan - ganguan dalam kerjanya adalah segi pemeliharaan yang belum mendapat perhatian yang semestinya, disamping ketentuan-ketentuan lain yang tidak ditaati oleh si pemakai, sebagai contoh misalnya : a. Magazen yang tertukar dengan pistol yang lain pada waktu

pemeliharaan. b. Bagian - bagian lain yang terlarang dibongkar, dirubah,/dibuka

untuk meringankan tarikan picu dan sebagainya. c. Latihan kering yang dilakukan tanpa ganjel /lapisan kertas tebal

pada kepala pena pemukul dan sebagainya. 40. Alat-alat Pemeliharaan.

a. Alat-alat pemeliharaan pistol FN-46 sederhana sekali dan terdiri

dari : 1) Letak yang terbuat dari bahan kuningan. 2) Kain planel putih. 3) Minyak senjata. 4) Minyak tanah.

b. Cara penggunaan alat-alat pemeliharaan. Alat-alat tersebut

dapat digunakan untuk : 1) Membersihkandan meminyaki dalamnya laras dan kamar. 2) Membersihkan bagian - bagian luar / dalam dari peluncur. 3) Membersihkan bagian - bagian luar / dalam dari laras. 4) Membersihkan bagian - bagian dalam / luar dari magazen. 5) Minyak tanah digunakan bilamana pistol, baru diterima

dari gudang penyimpanan dan masih penuh dengan lemak tebal.

Page 57: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

52

41. Penjelasan Penggunaan. a. Minyak tanah. Jika minyak tanah tersedia cukup, sebaiknya

pistol yang baru diterima dari gudang penyimpanan dan penuh dengan lemak tebal, dibongkar dalam 6 (enam) bagian besar. Bagian-bagian tersebut di rendam / dicuci dari lemak tebal tersebut. Kemudian telah bersih, dikeringkan dengan kain planel bersih.

b. Minyak senjata. Jika semua bagian telah bersih dari lemak

tebal dan keringkan dengan kain planel bersih maka bagian-bagian yang bergerak seperti : 1) Peralatan picu. 2) Pesawat tembak. 3) Pegas-pegas pemukul, penggait kelongsong, penjungkit

dan sebagainya, diminyaki dengan minyak senjata tipis-tipis.

c. Lantak digunakan, terutama masuk bagian dalam kamar laras,

rumah magazen, peluncur dan sebagainya. d. Kain planel, untuk mengeringkan minyak tanah dan minyaki

bagian-bagian luar dan dalam dengan minyak senjata. 42. Pemeliharaan sebelum Menembak. Di dalam penyimpanan sehari-

hari senjata diminyaki tipis-tipis luar dalam. Jika akan diadakan latihan menembak, maka pistol dipersipkan sebagai berikut : a. Tindakan keamanan, periksa dan kosongkan senjata. b. Bongkar senjata. c. Kamar dan laras di lantak dengan kain planel kering. d. Peluncur dan semua bagian-bagian yang bergerak harus tetap

berminyak tetapi tidak berlebihan, agar minyak senjata tidak memercik masuk di mata penembak. Pasang kembali senjata dan periksa kerjanya. Hitamkan pisir dan pejera dengan cara menggosoknya pakai kertas karbon atau menempatkan alat-alat bidik tersebut di atas asap api lilin sejenak. Senjata tetap siap untuk digunakan dalam latihan menembak.

Page 58: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

53

43. Pemeliharaan Setelah Selesai Latihan Menembak. a. Secepat mungkin setelah tembakan terakhir dan tindakan

keamanan diambil, maka bagian dalam laras dan kamarnya dilantak dengan kain planel yang berminyak beberapa kali sehingga bersih.

b. Pelaksanaan pembersihan tersebut dilakukan sebagai berikut :

1) Periksa dan kosongkan senjata. 2) Cabut magazen. 3) Tarik peluncur dan tempatkan gigi pai pengaman pada

taktik depan dari peluncur. 4) Siapkan secara kain planel ukuran + 10 x 5 cm pada mata

/ ujung lantak. 5) Kain planel diberi minyak agak banyak. 6) Lantak dengan kain planel yang berminyak tersebut

dimasukan kedalam mulut laras dan dilantak berulang kali, sehingga pada kain planel yang digunakan untuk melantak tidak tampak adanya perubahan warna karena bekas - bekas mesin.

7) Setelah laras dianggap bersih, untuk terakhir kalinya laras diminyaki yang agak banyak.

c. Setibanya di sasaran, senjata di bongkar dan dibersihkan

seluruhnya serta diminyaki tipis - tipis. 44. Evaluasi.

a. Sebutkan nama-nama bagian besar pistol FN-46 ! b. Jelaskan sifat-sifat senjata FN-46 ? c. Jelaskan urut-urutan tindakan keamanan ?

Page 59: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

54

BAB V EVALUASI

45. Evaluasi Akhir.

a. Jelaskan cara kerja senjata pada fase pengisian senjata

M16A1! b. Jelaskan cara melaksanakan tindakan keamanan senjata

M16A1! c. Sebutkan macam-macam alat pemeliharaan senjata M16A1 ! d. Sebutkan kaloiber, berat dan panjang senjata SS-1 varian 2 ! e. Jelaskan tindakan keamanan senjata SS-1 ! f. Sebutkan nama-nama bagian besar senjata SS-1 ! g. Sebutkan nama-nama bagian besar Pistol FN-46 ! h. Jelaskan sifat-sifat senjata FN-46 ! i. Jelaskan urut-urutan tindakan keamanan ! j. Sebutkan nama-nama bagian besar granat I k. Jelaskan sifat-sifat granat tajam ! I. Sebutkan nama-nama bagian kecil granat tajam !

Page 60: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · kementerian pertahanan republik indonesia direktorat jenderal potensi pertahanan pengenalan senjata untuk kader bela negara jakarta 2017

55

BAB VI PENUTUP

46. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan

ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan Peserta Diklat dalam proses belajar mengajar pelajaran Pengetahuan Senjata Ringan pada Pendidikan dan Pelatihan Belanegara.