Upload
phungnguyet
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BALAI LITBANG P2B2 DONGGALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAJl. Masituju 58 Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah
email : [email protected], [email protected] : www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id
KEMENTERIANKESEHATANREPUBLIKINDONESIA
BALAI LITBANG P2B2 DONGGALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIALaporan Tahunan - 2016
Laporan Tahunan� 2016
BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Tahun 2015
Selama pelaksanaan kegiatan tahun 2016, Balai Litbang P2B2 Donggala
menemui berbagai hambatan, yaitu :
1. Terjadi satu kali revisi DIPA dan tujuh kali revisi POK sehingga
mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan dan penyesuaian
alokasi anggaran yang ditetapkan. Revisi DIPA dilakukan karena adanya
efisiensi penghematan tahap tiga. Efisiensi dilakukan pada belanja
barang berupa belanja bahan, belanja barang untuk persediaan barang
konsumsi, belanja perjalanan dinas. Selain belanja barang, efisiensi juga
dilakukan pada belanja modal yaitu pada pengadaan peralatan mesin
dan sisa kontrak gedung dan bangunan. Sedangkan revisi POK
dilakukan dengan rincian sebagai berikut :
1.1. Tanggal 11 Februari 2016, melakukan revisi POK yang pertama.
Dengan rincian yang direvisi, yaitu :
‐ Output Publikasi Informasi di bidang UKM untuk kegiatan
workshop penulisan.
‐ Output Hasil Litbang di Bidang UKM untuk kegiatan penelitian
Monitoring pengobatan DHP pada penderita malaria
plasmodium falcifarum dan plasmodium vivax di wilayah
Provinsi Gorontalo Tahun 2016.
‐ Output Dukungan Layanan Manajemen.
1.2. Tanggal 23 Maret 2016, melakukan revisi POK ke dua. Adapun
rincian yang direvisi, yaitu :
- Output Penelitian Penguatan Kebijakan Pengendalian Malaria
Melalui Pendekatan Sosial Budaya di Daerah Kepulauan di
Kabupaten Banggai Kepulauan dan Tojo Una-Una.
- Output Dukungan Layanan Manajemen.
1
Laporan Tahunan� 2016
1.3. Tanggal 5 April 2016, melakukan revisi POK ke tiga. Revisi
dilakukan pada Output layanan Perkantoran. Yang direvisi yaitu
belanja tunjangan fungsional peneliti dialihkan ke belanja
tunjangan struktural.
1.4. Tanggal 24 Mei 2016, melakukan revisi POK keempat. Perubahan
dilakukan pada :
- Output Hasil Litbang di Bidang UKM yaitu Penelitian
Pengembangan Model Spasial untuk Surveilans Demam
Berdarah Dengue di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
karena perubahan judul penelitian dari Kualitas Diagnosis
Mikroskopis Schistosomiasis di Kabupaten Poso dan Sigi
Tahun 2016 berubah menjadi Pemetaan habitat hospes
perantara schistosomiasis keong Oncomelania hupensis
lindoensis di daerah intervensi program integrasi lintas sektor
menuju eliminasi.
- Output Layanan Perkantoran.
1.5. Tanggal 1 Juli 2016, melakukan revisi POK ke Lima. Revisi
dilakukan pada output Hasil Litbang di bidang UKM yaitu pada
penelitian “Mengevaluasi Efektivitas Lebih Lanjut DHP pada
penderita malaria plasmodium falcifarum dan plasmodium vivax
tanpa komplikasi di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016.
1.6. Tanggal 22 November 2016, revisi POK ke Enam. Revisi dilakukan
pada output Hasil Litbang di bidang UKM.
1.7. Tanggal 30 Desember 2016, revisi POK ke tujuh. Revisi dilakukan
pada output Dukungan Manajemen
2. Masih adanya pegawai yang rangkap jabatan sehingga terjadi
penumpukan pekerjaan.
2
Laporan Tahunan� 2016
B. Kelembagaan
Balai litbang P2B2 Donggala merupakan salah satu unit pelaksana teknis di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, yang
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan
pengendalian penyakit bersumber binatang. Balai Litbang P2B2 Donggala
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Secara administrasi dibina oleh sekretaris Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dan secara teknis fungsional dibina oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Adapun susunan organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan
peraturan Menkes RI Nomor 920/MENKES/V/2011 sebagai berikut :
1. Kepala
2. Subbagian Tata Usaha
3. Seksi Program dan Kerjasama
4. Seksi Pelayanan Penelitian
5. Instalasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional
3
Laporan Tahunan� 2016
Berikut ini struktur organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala:
Bagan Struktur Organisasi
Balai Litbang P2B2 Donggala SK MENKES No. 920/MENKES/V/2011
KEPALA SEKSI PROGRAM DAN KERJA SAMA Hayani Anastasia, S.K.M.,M.P.H
KEPALA SEKSI PELAYANAN PENELITIAN Sitti Chadijah, S.K.M.,M.Si
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
Rosmini, S.K.M.,M.Sc.
K E P A L A Muh Faozan, S.K.M.,M.P.H
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala
4
Laporan Tahunan� 2016
C. Sumber Daya
Balai Litbang P2B2 memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana
serta alokasi anggaran sebagaimana diuraikan berikut ini:
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
• Berdasarkan jabatan
Tabel 1. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Jabatan Tahun 2016
No Nama Jabatan Jumlah
1 Kepala Balai 1
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1
3 Seksi Program dan Kerjasama 1
4 Seksi Pelayanan Penelitian 1
5 Peneliti Muda 5
6 Peneliti Pertama 15
7 Analis Hasil Penelitian 4
8 Analis Data dan Informasi 1
9 Analis Program dan Anggaran 1
10 Analis Manajemen Kepegawaian 1
11 Analis Hubungan Kelembagaan 1
12 Penata Laporan Keuangan 2
13 Analis Pengelola BMN 1
14 Pranata Kearsipan 1
15 Bendahara 1
16 Pranata Laboratorium Perekayasa 2
17 Pengadministrasi Perpustakaan 1
18 Pengadministrasi Umum 1
19 Pengelola Instalasi Air dan Listrik 1
5
Laporan Tahunan� 2016
Jumlah 42
• Berdasarkan Kelompok Umur
Tabel 2. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2016
No. Kelompok umur Jumlah % 1. < 30 Tahun 6 14 2. > 30 Tahun 20 47 3. > 40 Tahun 16 39
Jumlah 42 100
• Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
No Jenis Kelamin Jumlah % 1 Laki-laki 20 48 2 Perempuan 22 52
Jumlah 42 100
• Berdasarkan Golongan
Tabel 4. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Golongan Tahun 2016
No Golongan Jumlah % 1 IV 1 2 2 III 36 85 3 II 4 11 4 I 1 2
Jumlah 42 100
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 5. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016 No Pendidikan Jumlah % 1 S2 12 29 2 S1 23 54 3 D3 5 11 4 SMA 1 3 5 SMP 1 3
Jumlah 42 100
6
Laporan Tahunan� 2016
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang
dalam mencapai tujuan dan sasaran Balai Litbang P2B2 Donggala.
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan berdaya guna
akan memudahkan SDM dalam melaksanakan setiap kegiatan dan
program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di
lingkungan Balai Litbang P2B2 Donggala salah satunya dilakukan melalui
pelaporan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN).
Balai Litbang P2B2 Donggala memiliki aset BMN periode per 31
Desember 2016 senilai Rp 14.096.458.336,-. Dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 6. Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Balai Litbang P2B2
Donggala Tahun 2016
Satker
Sarana Prasarana
Tanah (m²)
Peralatan dan Mesin (buah)
Gedung dan
Bangunan (unit)
Irigasi (unit)
Jaringan
(unit)
Aset Tetap
Lainnya (buah)
Aset Tetap yang tidak digunakan
(unit) Balai Litbang P2B2 Donggala
19.965 3.434 20 3 3 530 142
c. Alokasi Anggaran
Pagu anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016 adalah Pagu
tetap sebesar Rp. 9,405,655,000. Sumber pembiayaan kegiatan yang
dilaksanakan berasal dari DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala dan DIPA
Badan Litbangkes tahun 2016. Rincian anggaran dapat dilihat pada
tabel 7.
7
Laporan Tahunan� 2016
Tabel 7. Jumlah Alokasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2016
No Sumber Dana Jumlah (Rp) 1
DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala 9,405,655,000
2 DIPA Badan Litbangkes Risbinkes (1 Penelitian) 57,280,000Jumlah 9,462,935,000
Berdasarkan laporan keuangan (SAI), total realisasi penyerapan
anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016 adalah sebesar
Rp. 6.942.624.701 (73,81). Adapun realisasi berdasarkan jenis dapat
dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Alokasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala
Berdasarkan Jenis Belanja tahun 2016
Jenis Belanaja Alokasi Realisasi %
Belanja Pegawai 2,785,455,000 2,491,103,982 89.43
Belanja Barang 4,396,800,000 3,249,446,719
73.90
Belanja Modal 2,223,400,000
1,202,074,000
54.06
8
Laporan Tahunan� 2016
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA
1. Dasar Hukum
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan Balai Litbang P2B2
Donggala didasarkan pada :
• Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 42-45
• Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920/Menkes/V/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Donggala.
2. Tujuan, Sasaran dan Indikator
Program yang diselenggarakan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala bertujuan
untuk mendukung program Badan Litbangkes diarahkan untuk menghasilkan
IKU berupa jumlah produk / model / prototipe / standar / formulasi hasil
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Uraian tugas dan fungsi
Balai Litbang P2B2 dapat dilihat pada tabel 9.
9
Laporan Tahunan� 2016
Tabel 9. Uraian Tugas, Fungsi dan Output Balai Litbang P2B2 DonggalaTahun 2016
No Uraian Tugas dan Fungsi Output (RKAKL)
1 Penyusunan rencana dan evaluasi program penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang
Tersusunnya 5 dokumen perencanaan dan evaluasi yaitu Renja, RKA-KL, LAPTAH, LKj, LAPTRI Balai Litbang P2B2 Donggala
2 Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang
Terlaksananya 5 penelitian di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
3 Pelaksanaan administrasi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang.
Terlaksananya layanan perkantoran selama 12 bulan
Dalam dokumen Rencana Aksi Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015-
2019, sasaran outcome hasil program dan kegiatan Balai Litbang P2B2
Donggala adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang
teknologi intervensi kesehatan masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang telah
ditetapkan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala adalah Jumlah produk /
Informasi / Data Litbang kesehatan strategik di bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat (Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kelompok
Rentan, Sumber daya Manusia dan Fasilitas dan Perbekalan Kesehatan).
IKK tersebut ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran outcome
sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Aksi Kegiatan Balai
Litbang P2B2 Donggala tahun 2015-2019.
10
Laporan Tahunan� 2016
Tabel 10. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2016
Sasaran Indikator Target
Meningkatkan Penelitian dan Pengembangan di bidang Upaya Dasar Kesehatan Masyarakat
Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat didalam media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional.
4
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan dibidang Upaya Kesehatan Masyarakat
5
11
Laporan Tahunan� 2016
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam menjalankan tugas dan
fungsinya meliputi :
a. Pengembangan SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan.
b. Peningkatan sarana dan prasarana melalui pengadaan dan pemeliharaan.
c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
dengan mengikuti seminar, pameran, penerbitan jurnal dan kerjasama
dengan instansi lainnya.
d. Menyediakan data dan informasi hasil-hasil penelitian kepada pihak-pihak
yang membutuhkan.
e. Menyusun perencanaan penentuan output bersama-sama dengan
penanggung jawab kegiatan.
f. Membuat komitmen pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
2. Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan Pelaksanaan kegiatan dan program tahun 2016 Balai Litbang P2B2
Donggala mengalami berbagai hambatan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya, yaitu : Dalam mencapai output Produk Data Di Bidang Upaya
Kesehatan Masyarakat ditemukan kendala yaitu pelaksanaan kegiatan
penelitian tidak sesuai dengan rencana awal karena adanya kegiatan survey
nasional, tetapi kegiatan survey nasional tersebut menjadi halangan dalam
pencapaian output kinerja.
3. Terobosan yang dilakukan Terobosan yang dilakukan untuk mencapai tujuan selama tahun 2016 yaitu :
a. Terobosan melalui peningkatan mutu Litbangkes, dengan strategi :
1) Pertemuan kajian IPTEK tahunan yang melibatkan lintas sektor.
12
Laporan Tahunan� 2016
2) Pembahasan Proposal, protokol dan hasil penelitian di Komite Peneliti
dan Litkayasa.
b. Terobosan diseminasi hasil Litbang, dengan strategi:
1) Pelaksanaan seminar hasil Litbangkes, kerjasama dengan Politeknik
Kesehatan Provinsi Mamuju
2) Ikut serta kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor dalam bentuk
pameran hasil Balai Litbang P2B2 Donggala.
c. Meningkatkan publikasi hasil litbangkes melalui seminar, dan penerbitan
jurnal.
13
Laporan Tahunan� 2016
BAB IV HASIL KERJA
A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan yang dilaksanakan Balai Litbang P2B2 Donggala untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibagi dalam tiga program pokok,
yaitu:
a. Penelitian dan Pengembangan P2B2
b. Penyelenggaraan Laboratorium
c. Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana
d. Penyebarluasan dan Pemanfaatan Hasil Litbang
Program pokok tersebut dijabarkan pada kegiatan-kegiatan berikut ini :
a. Penelitian dan Pengembangan P2B2 Penelitian di Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun 2016 terdiri dari
enam penelitian dengan pembiayaan berasal dari DIPA Balai Litbang
P2B2 Donggala (5 penelitian) dan DIPA Badan Litbangkes (1 penelitian).
Adapun gambaran penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian DIPA Balai Litbang P2B2
a) Pengembangan Model Spesial untuk surveilans Demam
Berdarah Dengue di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Penelitian ini bertujuan : untuk Mendapatkan model penentuan
daerah berisiko DBD di Kota Palu Sulawesi Tengah berdasarkan
karakteristik epidemiologi dan lingkungan menggunakan SIG dan
teknologi penginderaan jauh.
Penelitian ini dilakukan :di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Manfaat Penelitian :
14
Laporan Tahunan� 2016
- Manfaat bagi program: Menjadi acuan untuk kegiatan
pencegahan dan pengendalian serta kegiatan surveilans
demam berdarah berupa data dan informasi dalam bentuk
peta dan model prediktif.
- Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan: Sebagai
alternatif pemanfaatan teknologi SIG dan data penginderaan
jauh dalam pengendalian demam berdarah.
- Manfaat untuk masyarakat umum: Hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan peran
serta dalam pengendalian demam berdarah dengue.
Hasil penelitian : menunjukkan pola spasial kasus DBD Tahun
2011 - Juni 2016 cenderung mengelompok. Untuk
pengelompokan kasus DBD Tahun 2011-2016 secara
spasialtemporal didapatkan dua daerah dengan klaster yang
signifikan. Wilayah klaster tersebut memiliki p-value 0,021 untuk
wilayah pertama. Waktu kejadian kasus DBD yang memiliki nilai
signifikan tersebut antara rentang waktu 1 Maret – 30 November
2011 dengan jumlah 25 kasus. Selanjutnya untuk klaster kedua
didapatkan hasil pvalue 0,037 dengan rentang waktu kasus
1 Mei – 30 Juni 2013 dengan jumlah 17 kasus. Pelaksanaan
pemberantasan sarang nyamuk DBD di masyarakat dapat
dilakukan dengan memprioritaskan daerah dengan klaster yang
signifikan. Surveilans kasus dan vektor penyakit harus
ditingkatkan dan dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi
pemetaan.
b) Mengevaluasi Efektifitas Lebih Lanjut Dihydroartemisin
Piperaquine (DHP) Pada Penderita Malaria Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivaks Tanpa Komplikasi di Provinsi
Gorontalo dan Sulawesi Tengah Tahun 2016.
15
Laporan Tahunan� 2016
Penelitian ini bertujuan : untuk Memonitoring efektifitas dari DHP
pada pengobatan malaria yang disebabkan P. falciparum dan
P.vivax tanpa komplikasi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Penelitian ini dilakukan : di wilayah Kab.Tojo Una Una Prov.
Sulawesi Tengah.
Manfaat Penelitan:
‐ Bahan informasi tentang efektivitas DHP pada pengobatan
malaria yang disebabkan P. falciparum dan P.vivax.
‐ Bahan pertimbangan bagi pengelola program malaria dan
kebijakan kesehatan dalam pengendalian malaria.
‐ Memberikan sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan
tentang efektivitas DHP
Hasil penelitian : menunjukkan bahwa pemeriksaan dari 256 slide
semua negatif selain itu peneliti juga melakukan cross check
terhadap slide positif malaria hasil kegiatan MBS yang telah
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan hasil
cross chek juga semua slide negatif. Berdasarkan hasil MBS
yang tidak menemukan malaria positif di Provinsi Gorontalo maka
peneliti mengajuhkan amandeman untuk pemindahan lokasi
penelitian ke Provinsi Sulawesi Tengah. Peneliti juga melakukan
MBS di Puskesmas Dataran bulan Kec. Ampana Tete. Ada pun
Desa yang pilih untuk pelaksanaan MBS, desa yang endemis
malaria Bulan Jaya, Suka maju dan Girimulyo.
16
Laporan Tahunan� 2016
c) PEMETAAN HABITAT HOSPES PERANTARA
SCHISTOSOMIASIS KEONG Oncomelania hupensis lindoensis
DI DAERAH INTERVENSI PROGRAM INTEGRASI LINTAS
SEKTOR MENENUJU ELIMINASI SCHISTOSOMIASIS DI
INDONESIA .
Penelitian ini bertujuan : agar Tersedianya basis data peta
distribusi fokus keong O. hupensis lindoensis dan penutup lahan
di dataran tinggi Napu Kabupaten Poso dan dataran tinggi Lindu
Kabupaten Sigi.
Penelitian ini dilakukan : di Dataran Tinggi Napu Kabupaten Poso
dan Dataran tinggi Lindu Kabupaten Sigi di SulawesiTengah.
Manfaat Penelitian : Memberikan informasi tentang fokus keong
O.h. lindoensis yang positif dan negatif yang ada di desa Sedoa,
Dodolo dan desa Tomado. Hasil penelitian : diperoleh jumlah fokus keong O. hupensis
lindoensis di Desa Sedoa sebanyak 33 fokus 45% positif sercaria,
Desa Watutau 2 fokus 50% positif sercaria, Desa Tomehipi 8
fokus 13% positif sercaria dan Desa Tomado 15 fokus 75% positif
sercaria.
d) Pemberdayaan anak sekolah dan guru dalam pengendalian
schistosomiasis di Dataran Tinggi Bada Kabupaten Poso
Suawesi Tengah.
Penelitian ini bertujuan : untuk Menilai keberhasilan pelatihan
anak sekolah dan guru dalam pengendalian schistosomiasis.
Penelitian ini dilakukan : di Kecamatan Lore Barat, Dataran Tinggi
Bada,Kabupaten Poso mulai bulan Maret sampai Nopember
2016.
Manfaat Penelitian : meningkatkan pengetahuan dan peran
17
Laporan Tahunan� 2016
serta dalam pengendalian schistosomiasis.
Hasil penelitian menunjukkan : Kepadatan keong O. hupensis
lindoensis di dataran tinggi Napu Desa Sedoa berkisar 2-514
keong/m2, Desa Watutau sekitar 78-368 keong/m2, di dataran
tinggi Bada Desa Tomehipi berkisar antara 20-1020 keong/m2,
dan kepadatan keong di dataran tinggi Lindu Desa Tomado
berkisar antara 3-333 keong/m2.
e) Pengembangan Model Spasial untuk Surveilans Demam
Berdarah Dengue di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Penelitian ini bertujuan : untuk Mendapatkan model penentuan
daerah berisiko DBD di Kota Palu Sulawesi Tengah berdasarkan
karakteristik epidemiologi dan lingkungan menggunakan SIG dan
teknologi penginderaan jauh.
Penelitian ini dilakukan : di wilayah Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
Manfaat Penelitian :
‐ Manfaat bagi program: Menjadi acuan untuk kegiatan
pencegahan dan pengendalian serta kegiatan surveilans
demam berdarah berupa data dan informasi dalam bentuk
peta dan model prediktif.
‐ Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan: Sebagai
alternatif pemanfaatan teknologi SIG dan data penginderaan
jauh dalam pengendalian demam berdarah.
‐ Manfaat untuk masyarakat umum: Hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan peran
serta dalam pengendalian demam berdarah dengue.
18
Laporan Tahunan� 2016
Hasil penelitian : Analisis spasial statistik kasus DBD Kota Palu
untuk kurun waktu 2011- 2016 (bulan Juni) digabungkan dengan
data time series dihasilkan pengelompokan kasus yang
berdekatan secara jarak dan waktu kejadian. Hasil penelitian
mendapatkan dua klaster yang secara lokasi di wilayah Palu
Barat dan Palu Selatan.
2. Penelitian Risbinkes DIPA Badan Litbangkes (1 Penelitian)
Judul Penelitian : Distribusi Spasial Keragaman Nyamuk di sekitar
Kandang Ternak di Kecamatan Mantikulore Kota Palu.
Tujuan Penelitian : Memetakan keragaman nyamuk di sekitar
kandang di Kota Palu.
Manfaat Penelitian : Bagi Program :
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh program sebagai
informasi fauna nyamuk yang ada kaitannya dengan berbagai
macam penyakit tular vektor.
Bagi Iptek :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal fauna nyamuk di sekitar
kandang.
Bagi Masyarakat :
Penelitian ini dapat menjadi peringatan bagi masyarakat terhadap
bahaya penyakit tular vektor.
Tempat dan Waktu : Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Mantikulore, Kota Palu, Prov. Sulawesi Tengahselama 8 bulan
(Maret – Oktober 2016).
Hasil Penelitian :
19
Laporan Tahunan� 2016
‐ Titik lokasi secara geografis terletak pada lima titik koordinat,
yaitu 0°53'54.26"S/119°53'44.34"BT,0°50'32.98"S/
119°54'52.59"BT,0°52'37.70"S/119°52'31.43"BT, 0°52'30.81"S/
119°55'37.35"BT, dan 0°54'19.74"S&119°55'6.17"BT ‐ Jenis ternak yang dikandangkandi lima lokasi penelitian di
Kecamatan Mantikulore, Kota Palu adalah sapi dan kuda. ‐ Jenis nyamuk yang tertangkap sebanyak 14 spesies, yaitu empat
spesies Aedes (Ae. aegypti, Ae. albopictus, Ae. vexans, dan Ae.
vigilax), enam spesies Anopheles (An. flavirostris, An.
indefinitus, An. ludlowae var. torakala, An. ludlowae, An.
subpictus, dan An. vagus), dan empat spesies Culex (Cx.
gelidus, Cx. quinquefasciatus, Cx. tritaeniorhynchus, dan Cx.
vishnui).
‐ Lingkungan abiotik cukup ideal untuk perkembangan nyamuk,
yaitu suhu udara rata-rata berkisar antara 22,36 – 29,64 °C,
kelembaban relatif rata-rata berkisar antara 66,71 – 84,00%,
kecepatan angin rata-rata berkisar antara 0,13 – 1 m/detik, dan
ketinggian tempat antara 10 – 210 meter di atas rata-rata
permukaan air laut. ‐ Nyamuk yang memilik ikelimpahan nisbi tertinggi adalah Cx.
vishnui dan Cx. quinquefasciatus. ‐ Nyamuk yang paling dominan adalah Cx. vishnui dan Cx.
quinquefasciatus. ‐ Pengamatan umur relatif menunjukan bahwa Ae. vexans memiliki
rentang umur terlama, yaitu 31,48 hari, dan yang tercepat
adalah An. subpictus, yaitu 6,55 hari. ‐ Indeks keragaman (H’) nyamuk di Kelurahan Kawatuna, Talise,
dan Tanamodindi menunjukan tingkat kergaman yang sedang.
Sedangkan di Kelurahan Poboya dan Tondo menunjukan
keragaman yang rendah.
20
Laporan Tahunan� 2016
b. Penyelenggaraan Laboratorium 1. Instalasi Biologi Molekuler dan Imunologi
Kegiatan Instalasi Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi yang
dilaksanakan pada tahun 2016 tidak ada yang menggunakan
anggaran perjalanan, hanya bahan laboratorium.
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Studi molekuler Anopheles (Ekstraksi DNA, Elektroforesis dan
PCR Nyamuk Anopheles) Hasil :
Sampel nyamuk adalah Anopheles spp. berasal dari Kota Palu,
yang diperoleh dari Instalasi Laboratorium Entomologi yang
merupakan sebagian dari hasil penelitian Risbinkes 2016. Semua
tahapan kegiatan sudah dilaksanakan, mulai dari estraksi DNA
nyamuk, penentuan konsentrasi dan kemurnian DNA, amplifikasi
DNA dengan mesin PCR serta tahap elektroforesis. Pada
kegiatan ini dipisahkan bagian – bagian tubuh nyamuk untuk
mengidentifikasi dari bagian mana dapat diperoleh DNA dengan
konsentrasi paling tinggi. Konsentrasi dan kemurnian DNA
nyamuk Anopheles spp. dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA nyamuk
Anopheles spp.
Kode sampel konsentrasi kemurnianAn. subpictus ( leg) 5,74 0,685 An. subpictus ( abdomen + wings) 94,8 0,909 An. subpictus ( thorax) 7,4 1,338 An. ludlowae (leg) 92,77 0.92 An. ludlowae (abdomen+wings) 56,03 1,272 An. ludlowae (thorax) 8,85 1,295 An. flavirostris (leg) 1,69 0,342 An. flavirostris (abdomen+wings) 83,47 0,85 An. flavirostris (thorax) 127,86 0,877
21
Laporan Tahunan� 2016
An. vagus (leg) 49,5 0.916 An. vagus (thorax) 76,1 0.946 An. vagus (abdomen+wings) 7,4 0,959
Setelah diperoleh DNA nyamuk, tahap selanjutnya adalah amplifikasi
DNA dengan mesin PCR. Hasil PCR kemudian dielektroforesis dan
hasilnya dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut.
Gambar 1. Elektrofenogram hasil PCR DNA nyamuk Anopheles spp.
Kendala : Pita DNA target belum terlihat pada saat
dilakukan elektroforesis, hanya pita DNA ladder / marker yang
terlihat dengan jelas (11 marker). Hal ini dapat disebabkan tahap
PCR belum berhasil dengan baik, mungkin suhu annealing
kurang tepat.
RTL : perlu dilakukan optimasi tahap PCR sampai diperoleh
produk PCR yang dimaksud.
2) Identifikasi Leptospirosis pada tikus di Labuan Toposo
Hasil :
22
Laporan Tahunan� 2016
Sampel yang terkumpul sebanyak 16 sampel dari Labuan
(bersama dengan Instalasi Parasitologi) ditambah dua sampel
dari Bada (mengikut di kegiatan Penelitian Bu Mini). Ekstraksi
DNA dari organ ginjal tikus sudah dilakukan. Konsentrasi dan
kemurnian DNA yang berhasil diekstraksi dapat dilihat pada tabel
3. berikut.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA nyamuk
sampel organ ginjal tikus dari Labuan dan Bada.
No Kode Sampel*
Konsentrasi (ug/uL)
kemurnian
1 T001 121 2,382 2 T002 191,05 2,265 3 T003 391,39 2,343 4 T004 657,29 2,246 5 T005 381,77 1,95 6 T006 320,41 2,381 7 T007 336,43 2,38 8 T008 332,5 2,195 9 T009 289,06 1,996
10 T010 376,53 2,359 11 T011 74,52 2,243 12 T012 116,73 2,263 13 T013 365,08 2,254 14 T014 278,04 2,43 15 T015 159,14 1,834 16 T016 127,74 2,363 17 Tb1 158,39 2,474 18 Tb2 162,88 2,344
*Keterangan sampel: T1-T16: sampeltikus dari Labuan; Tb1-Tb2
sampel dari Bada.
Setelah dilakukan ekstraksi DNA, maka dilakukan amplifikasi
DNA dengan PCR. PCR dilakukan dua tahap. Tahap pertama
dengan primer V1 dan V2, tahap kedua dengan primer F1 dan
23
Laporan Tahunan� 2016
F2. Untuk menentukan DNA target yaitu bakteri Leptospira spp.,
maka produk PCR dilihat dengan elektroforesis. Hasil
elektroforesis dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Sampel 1-16 M
Gambar 2. Elektrofenogram hasil PCR DNA organ ginjal tikus
Kendala : berdasarkan hasil elektroforesis, terlihat ada pita
DNA pada sampel ginjal tikus (yaitu sampel T3, T4, T5, T6, T7).
Akan tetapi pita masih meragukan, sehingga perlu dilakukan
konfirmasi dengan PCR ulang atau Uji MAT di laboratorium yang
berkompeten.
RTL : akan dilakukan proses PCR ulang untuk pemastian
hasil.
3) Studi molekuler keong O.h.lindoensis(Ekstraksi DNA,
Elektroforesis dan PCR keong O.h.lindoensis)
24
Laporan Tahunan� 2016
Hasil : Sampel yang dikerjakan sebanyak 10 sampel dari Bada
(mengikut di kegiatan Penelitian Bu Mini). Ekstraksi DNA keong
O.hupensis lindoensis pada bulan November 2016. Konsentrasi
dan kemurnian DNA yang berhasil diekstraksi dapat dilihat pada
tabel 4. berikut.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA DNA
keong O.hupensis lindoensis sampel dari Bada.
No Kode Sampel
Konsentrasi (ug/uL)
kemurnian
1 O.h.l.1 9,63 1,55 2 O.h.l.2 80,49 1,32 3 O.h.l.3 6,29 1,40 4 O.h.l.4 10,64 1,51 5 O.h.l.5 7,56 1,57 6 O.h.l.6 5,53 1,84 7 O.h.l.7 5,58 1,74 8 O.h.l.8 10,25 1,42 9 O.h.l.9 4,31 1,38
10 O.h.l.10 4,52 1,43 Setelah dilakukan ekstraksi DNA, maka dilakukan amplifikasi
DNA dengan PCR. Produk PCR dilihat dengan alat elektroforesis.
Hasil elektroforesis dapat dilihat pada gambar 3 berikut:
M
Gambar 3. Elektrofenogram hasil PCR DNA keong O.hupensis lindoensis menunjukkan belum terlihat pita DNA hasil PCR, hanya terlihat pita DNA Marker (M)
25
Laporan Tahunan� 2016
Kendala : berdasarkan hasil elektroforesis, hanya terlihat pita
DNA Marker (M). Hal tersebut mengindikasikan bahwa ampifikasi
PCR belum berhasil.
RTL : akan dilakukan proses PCR ulang untuk pemastian
hasil.
4) Studi molekuler cacing Schistosoma japonicum
Sampel cacing S.japonicum berasal dari Bada. Sapel yang
dikerjakan di laboratorium adalah 10 ekor, terdiri atas 5 cacing
jantan dan 5 cacing betina. Semua tahapan kegiatan sudah
dilaksanakan pada bulan November 2016, mulai dari estraksi
DNA cacing, penentuan konsentrasi dan kemurnian DNA,
amplifikasi DNA dengan mesin PCR serta tahap elektroforesis.
Konsentrasi dan kemurnian DNA cacing S.japonicum dapat dilihat
pada Tabel 5. di bawah ini.
Tabel 5. Hasil Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA cacing
S.japonicum
Kode sampel Konsentrasi
(ug/ul) kemurnian SjB1 24,71 1,89 SJB2 29,16 2,696 SjB3 110,92 1,358 SjB4 95,01 1,102 SjB5 12,48 1,515 SjB6 21,43 1,927 SjB7 82,25 1,651 SjB8 63,92 2,321 SjB9 31,58 2,604 SjB10 66,52 0,960
26
Laporan Tahunan� 2016
Setelah diperoleh DNA cacing tahap selanjutnya adalah
amplifikasi DNA dengan mesin PCR. Hasil PCR kemudian
dielektroforesis dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.
sebagai berikut.
Gambar 4. Elektrofenogram hasil PCR DNA cacing S.japonicum
Kendala : Pita DNA target belum terlihat pada saat
dilakukan elektroforesis, hanya pita DNA ladder / marker yang
terlihat dengan jelas (11 band). Hal ini dapat disebabkan tahap
PCR belum berhasil dengan baik, mungkin suhu annealing
kurang tepat.
RTL : perlu dilakukan optimasi tahap PCR sampai diperoleh
produk PCR yang dimaksud, yaitu pita DNA pada 266 kb.
5) Inisiasi BioBank Lab. Biomolekuler dan Imunologi
Hasil :
kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan entry label
identitas sampel yang dimiliki Inst. Lab. Biomolekuler dan
Imunologi. Sampel DNA yang disimpan sebanyak 200 sampel,
tang terdiri atas sampel nyamuk Anopheles spp., nyamuk Aedes
27
Laporan Tahunan� 2016
spp., cacing S.japonicum, keong O.hupensis lindoensis dan
sampel DNA ginjal tikus.
Kendala : belum memiliki contoh langsung untuk
pembuatan aplikasi untuk Biobank.
RTL :
melakukan koordinasi dengan institusi yang sudah memiliki
aplikasi Biobank untuk bisa diadopsi di Inst. Lab Biomolekuler
Balai Litbang P2B2 Donggala.
6) Pengecekan akhir bahan Lab. Biomolekuler dan Imunologi
Hasil :
beberapa bahan sudah expired, sehingga diinsenerasi setelah
dicatat dan didokumentasikan.
Kendala : beberapa bahan habis pakai dari sisa vektora,
masih belum pencatatannya, karena tidak ada BAST hibah dari
SAL Tim Vektora.
RTL :
Akan ditanyakan bagaimana mekanisme penyerahannya,
sehingga dapat digunakan untuk kegiatan instalasi.
7) Insenerasi Limbah Kegiatan Instalasi Laboratorium Biologi
Molekuler dan Imunologi
Hasil :
Jumlah limbah yang diinsenerasi pada bulan Desember adalah
sebanyak 1,5 kg. Total limbah yang diinsenerasi selama tahun
2016 adalah 7 kg dengan menghabiskan 300 kg arang sebagai
bahan bakar insenerator.
Kendala : pembelian arang bahan bakar insenerasi belum
ditanggung oleh kantor karena belum mengetahui mekanisme
pengusulan anggarannya.
28
Laporan Tahunan� 2016
RTL :
Akan mengusulkan penganggaran pembelian arang bahan bakar
insenerator untuk tahun 2017
2. Instalasi Laboratorium Parasitologi Unit Helmintologi
Hasil Kegiatan :
1) Koleksi Endoparasit pada Tikus asal Ds. Sisere
• Penangkapan Tikus Penangkapan tikus dilakukan dengan menggunakan
perangkap hidup sebanyak 90 buah, dengan umpan kelapa
bakar 30 perangkap, ubi katu atau singkong 30 perangkap,
dan ikan asin 30 perangkap. Pembagian dari umpan tersebut
yaitu 15 perangkap diletakkan dalam rumah dan 15
perangkap diletakkan di luar rumah. Tikus yang tertangkap
diperiksa dilaboratorium dan dimatikan dengan cara
memasukkan ke dalam toples yang berisi kapas yang
mengandung eter.
Hasil yang diperoleh yaitu : sebanyak 16 ekor tikus
tertangkap, dengan satu ekor umpan singkong dan 15 ekor
umpan kelapa, lokasi tertangkap yaitu 4 ekor (25%)
tertangkap di dalam rumah dengan umpan kelapa bakar dan
12 ekor (75%) tikus tertngkap di luar rumah, satu diantaranya
tertangka dengan umpan singkong.
• Identifikasi Tikus Tikus yang tertangkap terlebih dahulu diidentifikasi
spesiesnya menggunakan buku petunjuk identifikasi tikus di
Indonesia, diukur panjang dari keseluruhan badan, ekor,
29
Laporan Tahunan� 2016
telapak kaki, telinga dan diamati warna bulu punggung serta
perut, ukur panjang rambut, dan ditimbang beratnya.
Hasil identifikasi yaitu : 16 ekor tikus dengan spesies Rattus
tanezumi.
• Pembedahan Tikus Tikus yang akan dibedah terlebih dahulu dipingsankan
dengan cara memberikan eter. Pembedahan dilakukan untuk
identifikasi endoparasit yang ada pada tikus, dan dilakukan
pemeriksaan feses untuk melihat telur cacing yang ada di
tikus tersebut.
2) Kegiatan Identifikasi keberadaan Fasciola gigantica dan
Cryptosporidium parvum pada pedet.
• Survei awal
Survei awal dilakukan untuk pengambilan data populasi sapi
yang ada di Desa Marantha Kecamatan Biromaru di Dinas
Peternakan Kabupaten Sigi. Pengantaran surat
pemberitahuan kegiatan ke Dinas Peternakan Kabupaten
Sigi, dan Kantor Desa Maranatha.
Hasil ditemukan data populasi sapi yang ada di Desa
Maranatha ± 213 ekor, yang tersebar di 7 dusun.
• Survei tinja
Survei tinja pada dilakukan sapi yaitu yang berumur 6 bulan –
2 tahun. Cara pengambilan tinja yaitu sampel tinja diambil
dipagi hari sekitar jam 6.00 am untuk mendapatkan tunja
segar dan belum terkontaminasi dengan tanah. Tinja
dikumpulkan dalam wadah kantong plastik sekitar satu
genggam, lalu di bawa ke laboratorium tuk di proses
identifikasi
30
Laporan Tahunan� 2016
Hasil survei tinja pedet dari 7 dusun Desa Maranatha yaitu
diperoleh sebanyak 62 sampel tinja.
• Identifikasi
Sebelum identifikasi sampel tinja diproses menggunakan
metode sedimentaasi dengan formlin eter.
Hasil diperoleh yaitu positif telur Fasciola gigantica : 24
sampel Positif Cryptosporodium sp : 9 sampel
3) Penataan spesiemen
Ascaris suum 11 spesies
Fasiola hepatica 1 spesies
Tiara sp 1 spesies
Melaaniodes 1 spesies
Oncomelania Oh 7 spesies
Unit Parasitologi
- Hasil pemeriksaan cross check 4 slide malaria semua negatif
- Hasil pemeriksaan 9 sampel positif criptosporodium
- Semua slide malaria negatif sama dengan hasil RDT
Hambatan
‐ Masih ada masyarakat yang tidak mengizinkan rumahnya
dipasangkan perangkap tikus, dan merasa dalam rumahnya tidak ada
tikus.
‐ Menjalin kerjasama dengan puskesmas.
Pemecahan Masalah ‐ Saat pemasangan perangkap tim didampingi oleh aparat desa
setempat, untuk memberikan pengertian pada masyarakatnya.
‐ Masih ada pedet yang belum diambil sampel tinjanya dikarenakan
sapinya dibawa keluar desa.
‐ Belum menemukan kasus malaria
Rencana tindak lanjut
31
Laporan Tahunan� 2016
‐ Kerjasama antar instalasi Parasitologi dan instalasi Biomolekuler
tetap akan dilakukan untuk penguatan hasil penelitian dari
masing-masing instalasi, agar dapat lebih bermanfaat terutama
kepada masyarakat tempat pengambilan sampel.
‐ Pengambilan sampel tinja dititip kepada pemilik sapi.
‐ Menjalin kerjasama dengan puskesmas.
Pemanfaatan Laboratorium Pelatihan tenaga mikroskopis malaria Kab.Poso
3. Instalasi Epidemiologi dan Informatika Kesehatan Kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2016 yaitu Review Literatur
Penyakit Bersumber Binatang (PB2). Ruang epidemiologi dan
infrmatika kesehatan dimanfaatkan oleh peneliti sebagai tempat
pengentrian dan analisis data penelitian DBD tahun 2016 .
4. Instalasi Laboratorium Entomologi Kegiatan :
1) Kolonisasi Nyamuk (pengembangbiakan nyamuk)
Kegiatan kolonisasi nyamuk pada triwulan IV, yaitu nyamuk Aedes
aegypti strain susceptible yang telah berkembang menjadi F3, Aedes
albopictus (F1). Adapun jumlah, jentik, pupa, nyamuk dewasa hasil
rearing sampai pada akhir triwulan IV tahun 2016, disajikan pada
tabel 1, 2 dan 3.
Tabel 1. Jumlah jentik hasil kolonisasi (rearing) nyamuk pada Instalasi Laboratorium
Entomologi, Triwulan IV 2016
No Spesies
jentik nyamuk
Stok awal triwulan IV
Hasil rearin
g bulan Triwulan IV
Pengurangan triwulan IV Jumlah jentik akhir
triwulan (c+d)-i
Terjual
Mati
Jadi pupa
Penggunaan intern
Total (e+f+g+
h)
32
Laporan Tahunan� 2016
a b c d e f g h i j
1.
Ae. aegypti strain susceptible(F3) 1.987 7.155
1.000 93
5.769 0 6.862 2.280
2. Ae.
albopictus (F3) 544 1715 250 75 1583 0 1908 351
Tabel 2. Jumlah pupa hasil kolonisasi (rearing) nyamuk pada Instalasi
Laboratorium Entomologi, Triwulan IV 2016
No Spesies pupa nyamuk
Stok awal triwulan
Hasil rearin
g bulan Triwulan IV
Pengurangan triwulan IV Jumlah
pupa akhir
triwulan (c+d)-g
Jadi nyamuk dewasa
Mati Total (e +
f)
a b c d e f g h
1. Ae. aegypti strain susceptible (F3)
3.695 5.769 5.419 97 5.516 3.948
2. Ae. albopictus (F3) 1120 1583 1681 91 1772 931
Tabel 3. Jumlah nyamuk dewasa hasil kolonisasi (rearing) pada Instalasi Laboratorium Entomologi, Triwulan IV 2016
No
Spesies nyamuk
Stok awal triwul
an
Hasil rearin
g bulan Triwulan IV
Pengurangan triwulan IV Jumlah akhir
triwulan (c+d)-h
Terjual Mati
Penggunaan
intern
Total (e+f+
g)
a b c d e f g h i
1.
Ae. aegypti strain susceptible (F3) 5.812 5.419 0 125 450 575 10.656
2. Ae. albopictus (F3) 1.766 1681 0 114 0 114 3.333
2) Uji Insektisida terhadap nyamuk Dewasa
33
Laporan Tahunan� 2016
Bahan aktif Insektisida : Malathion 0.8 % Tanggal Uji : 13 Desember 2016
ulangan Total nyamuk uji
Juml. Nyamuk yang pingsan/mati selama pengujian 0 jam
Juml. Nyamuk yang pingsan/mati selama pengujian 1 jam
Jumlah nyamuk mati setelah 24 jam
% Kematian
% kematian
(pengujian) (dikoreksKontrol I 25 0 0 17 68% II 25 0 0 8 32%Uji I 25 0 2 23 92% 60,2% II 25 0 3 22 88% 56,2% III 25 0 3 23 92% 60,2% IV 25 0 4 23 92% 60,2% rerata 59,2%
Persen kematian uji dikoreksi menggunakan rumus Abbot’s
sehingga diperoleh rata-rata kematian 59,2%.
Bahan aktif Insektisida : Lambdacyhalothrin 0.03 % Tanggal Uji : 6 Desember 2016
ulangan Total nyamuk uji
Juml. Nyamuk yang pingsan/mati selama pengujian 0 jam
Juml. Nyamuk yang pingsan/mati selama pengujian 1 jam
Jumlah nyamuk mati setelah 24 jam
% Kematian
% kematian
(pengujian) (dikoreksKontrol I 25 0 0 10 40% 0% II 25 0 0 5 20% 0%Uji I 25 0 16 22 88% 68,1%
34
Laporan Tahunan� 2016
II 25 0 20 7 28% 8,0% III 25 0 25 10 40% 20,0% IV 25 0 18 12 48% 28,1% rerata 31,1%
Persen kematian uji dikoreksi menggunakan rumus Abbot’s sehingga
diperoleh rata-rata kematian 31,1%.
3) Spot Survei dan Uji index rahang
- Spot survei dilakukan di Kab. Sigi, dari Hasil Spot survei
diperoleh:
No. Spesies UOD UOL KD
TotaJumlah % Jumlah % Jumlah %
1. An. barbirostris 0 0 0 0 1 0,222. An. peditaeniatus 0 0 0 0 3 0,663. An. tesselatus 0 0 0 0 12 2,634. An. vagus 0 0 0 0 75 16,415. An. indefinitus 0 0 0 0 3 0,666. An. limosus 0 0 0 0 10 2,197. Ae. vexans 0 0 3 20 30 6,568. Cx. quinquefasciatus 3 75 1 6,7 9 1,979. Cx. tritaeniorhynchus 0 0 0 0 17 3,7210. Cx. vishnui 1 25 11 73,3 282 61,71 211. Cx. gelidus 0 0 0 0 14 3,0612. Cx. infula 0 0 0 0 1 0,22
Rata-rata 4 100 15 100 457 100 4
- Hasil Uji index rahang
Uji index rahang dilakukan pada spesies nyamuk An. vagus. Dari
hasilnya dimasukkan ke rumus dan diperoleh hasil :
Indeks rahang menggunakan perhitungan dengan rumus yang
dikembangkan oleh J.E. Freund (1953):14
35
Laporan Tahunan� 2016
Keterangan:
x = nilai rata-rata indeks rahang pada Anopheles i fi = frekuensi
n = Jumlah seluruh Anopheles uji
k = tingkat golongan
4) Pemeliharaan spesimen basah dan kering
Hasil kegiatan pemeliharaan spesimen basah dan kering pada triwulan
IV tahun 2016, telah dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap
spesimen kering dan basah, yang terdiri dari:
- Penggantian atau menambah kapur barus ke dalam box serangga,
sebanyak lima box.
- Pemeriksaan cairan pengawet spesimen basah, hasilnya
pemeriksaan semua spesimen basah cairannya masih cukup
sehingga tidak dilakukan penambahan cairan.
- Penataan spesimen nyamuk dengan cara menata ulang spesimen-
spesimen nyamuk yang ada dalam box dan memperbaiki label etiket.
Nyamuk yang kering dan sudah rusak dibuang. Sedangkan nyamuk
yang masih utuh ditata ulang susunannya. Total box yang ditata
sepuluh box.
36
Laporan Tahunan� 2016
Kegiatan tambahan : a. Mendukung kegiatan penelitian pemetaan DBD
- Survei jentik
- Wawancara masyarakat
- Pemasaangan ovitrap di rumah warga
- Menghitung jumlah telur yang diperoleh dari ovitrap positif
- Identifikasi spesies jentik nyamuk dalam container positif yang
diambil pada saat survei jentik
b. Pendampingan mahasiswa uji larvasida
- Uji pendahuluan ekstrak daun seledri terhadap larva Aedes
aegypti, diperoleh Lc 50 kematian larva sehingga dapat
dilanjutkan ke uji sesungguhnya.
- Uji pendahuluan ekstrak daun johar terhadap larva Aedes
aegypti, tidak diperoleh kematian nyamuk pada semua
konsentrasi sehingga tidak dapat dilanjutkan ke uji
sesungguhnya.
- Uji pendahuluan ekstrak daun kemangi terhadap Aedes aegypti,
diperoleh nilai rata-rata kematian jentik sehingga dapat
dilanjutkan ke uji sesungguhnya.
- Uji pendahuluan ekstrak daun sukun terhadap Aedes albopictus
diperoleh nilai rata-rata kematian jentik sehingga dapat
dilanjutkan ke uji sesungguhnya.
Pemanfaatan Instalasi Laboratorium Entomologi Pemanfaatan instalasi laboratorium entomologi triwulan IV dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No Instansi / Instalasi yang memanfaatkan
Jumlah yang digunakan
Jentik Nyamuk Spesies
1. Instalasi entomologi - 300 Ae. aegypti
37
Laporan Tahunan� 2016
2. Mahasiswa FKIK Untad 1.000 - Ae. aegypti
3. Mahasiswa FKIK untad 250 - Ae. albopictus
1. Hambatan Kegiatan Tidak ada
2. Pemecahan Masalah Tidak ada
3. Rencana Tindak Lanjut Tidak ada
5. Instalasi Sumber Daya Hayati Kegiatan : 1) Budidaya Tanaman obat/ Peremajaan Tanaman obat
a. Tanaman yang dibudidayakan selama bulan Oktober, November, Desember adalah : • Nilam (Pogostemon cablin Benth)
• Sambiloto (Andrographis paniculata)
• Buah naga (Hylocereus polyrhizus/undatus)
• Sirih merah (Piper ornatum)
• Kaca Piring (Gardenia augusta)
• Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)
• Kenanga (Cananga odorata)
• Keji beling (Strobilanthes crispa)
• Kemangi (Ocimum xcitriodorum)
• Serai wangi (Cymbopogon nardus)
2) Kegiatan Pasca panen
Pembuatan Simplisia: • Pembuatan simplisia Kwalot (Brucea javanica), diperoleh 300 g
38
Laporan Tahunan� 2016
• Pembuatan simplisia Sambiloto (Andrographis paniculata),
diperoleh 800 g
• Pembuatan simplisia Daun Ungu (Graptophyllum pictum),
diperoleh 100 g
• Pembuatan simplisia Serai wangi (Cymbopogon nardus L),
diperoleh 10 kg
• Pembuatan simplisia Serai (Cymbopogon citratus), diperoleh 10
kg
• Pembuatan simplisia Kayu putih (Graptophyllum pictum),
diperoleh 5 kg
• Pembuatan simplisia Kunyit hitam (Curcuma longa), diperoleh 4,5
kg
• Pembuatan simplisia Serai wangi (Cymbopogon nardus L),
diperoleh 8 kg
3) Uji Khasiat Tanaman Obat Uji repellent minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon nardus) dan
Kayu Putih (Melaleuca leucadendra) terhadap nyamuk Aedes
aegypti
Bahan : minyak atsiri kayu putih, minyak atsiri serai wangi,
minyak kelapa (pengikat), minyak cengkih
Ada 3 kelompok perlakuan :
- Minyak kelapa : minyak atsiri kayu putih + minyak atsiri serai
wangi : minyak cengkih = 2,5 : 2,5 : 0,1 ml
- Minyak kelapa : minyak atsiri kayu putih + minyak atsiri serai
wangi : minyak cengkih = 2 : 3 : 0,1 ml
- Minyak kelapa : minyak atsiri kayu putih + minyak atsiri serai
wangi : minyak cengkih = 1 : 4 : 0,1 ml
39
Laporan Tahunan� 2016
4) Uji Kualitatif Tanaman Obat
Uji Kualitatif Ekstrak Dandang Gendis ( Clinacanthus nutans Lindau) Bahan : HCl 2M, NaCl serbuk, HCl pekat, Reagen wagner, FeCl3 1%, Ethanol absolut Hasil :
No Senyawa Hasil Keterangan
1 Alkaloid +++ Ada
2 Fenolat - Tidak Ada
3 Saponin ++ Ada
4 Flavonoid ++ Ada
5) Membuat Koleksi Herbarium
• Pembuatan herbarium basah tanaman Mentha
suaveolens
• Membuat herbarium kering Daun mimba (Azadirachta
indica A. Juss)
Rencana Kegiatan Selanjutnya
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 disesuaikan dengan matrik kegiatan tahun 2017.
c. Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana 1. Pengembangan SDM
Peningkatan SDM di Balai Litbang P2B2 Donggala yaitu :
- Diklat prajabatan CPNS 5 orang.
- Kursus bahasa inggris 25 orang.
- Workshop Statistik.
- Pembinaan akreditasi laboratorium.
40
Laporan Tahunan� 2016
- Magang teknik pembinaan hewan laboratorium dalam penelitian
1 orang.
- Magang uji berbagai insektisida 1 orang.
- Mengikuti simposium nasional 2 orang.
- Mengikuti seminar proposal 30 orang.
- Melaksnakan pertemuan ilmiah yang diikuti oleh peneliti dan
litkayasa. - Workshop penyusunan artikel ilmiah 3 orang.
2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengembangan sarana dan prasarana dilakukan melalui pengadaan
dan perawatan/pemeliharaan, maka dilakukan beberapa kegiatan
selama tahun 2016 yaitu :
a. Kegiatan peningkatan Sarana dan Prasarana antara lain :
1) Pengadaan keperluan kantor (Optimalisasi PNBP) :
• Taplak meja makan 20 lembar.
• Bantal 22 pasang.
• Keset 22 lembar.
• Tempat sampah 20 buah.
• Spring bed No. 4 sebanyak 3 buah.
2) Perawatan perlengkapan kantor :
• Komputer : 19 unit.
• Laptop : 12 unit.
• Printer : 10 unit.
• UPS : 10 unit.
• Scaner : 1 unit.
3) Perawatan kendaraan :
• Pemeliharaan kendaraan dinas roda 6 : 1 unit.
• Pemeliharaan kendaraan dinas roda 4 : 1 unit.
41
Laporan Tahunan� 2016
• Pemeliharaan kendaraan dinas roda 2 : 2 unit.
4) Pemeliharaan jaringan informasih :
• Instalasi jaringan internet
5) Perawatan gedung kantor
• Pemeliharaan gedung kantor : 2.500 m2
• Pemeliharaan gedung kantor bertingkat : 650 m2
• Pemeliharaan halaman kantor : 15.000 m2.
6) Perawatan sarana gedung
• AC Split : 48 unit.
• Mesin pemotong rumput : 2 unit.
• inventaris kantor : 42 peg.
• Pompa air : 1 unit.
• Genset 100KVA : 1 unit.
b. Kegiatan Perawatan/Pemeliharaan meliputi:
1) Perawatan Gedung Kantor
Perawatan gedung kantor dibagi menjadi 3 yaitu :
Pemeliharaan gedung kantor
Perbaikan gedung kantor yang dilaksanakan meliputi
pembelian alat/bahan kebersihan lantai, pembelian alat-alat
listrik (lampu pijar, kabel, saklar, stop kontak dan lain-lain),
perbaikan plafon dan atap gedung (asrama depan, asrama
belakang, aula, perlengkapan dan lain-lain), perbaikan pintu
keluar di gedung asrama, Laboratorium Parasitologi dan
Laboratorium Biologi Lingkungan, perbaikan papan nama
Instalasi Hewan Coba, perbaikan instalasi listrik di gedung
aula, gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, perbaikan
bak air di wc pelatihan dan perbaikan meja laboratorium di
ruang instlasi sumber daya hayati, pengecatan ruang
andrographis dan teras depan gedung kantor, pengisian
42
Laporan Tahunan� 2016
tabung alat pemadam api ringan untuk pencegahan
kebakaran gedung di lingkungan kantor, pemasangan
teghel dan pemasangan kloset duduk kamar mandi wanita
di gedung kantor, perbaikan pintu di laboratorium
parasitologi, pemasangan sekat di laboatorium parasitologi
dan lain-lain.
Pemeliharaan Gedung Kantor Bertingkat
Pemeliharan gedung kantor bertingkat yang dilaksanakan
meliputi perbaikan engsel dan kunci pintu kaca di
Laboratorium Biologi Lingkungan dan Laboratorium
Parasitologi, pembelian trafo philip 36 watt, lampu
emergency, stop kontak 3 mata dan lain-lain untuk
perbaikan instalasi listrik di gedung laboratorium Biologi
Lingkungan (Laboratorium Biomolekuler), perbaikan pipa
kloset, perbaikan atap sakura roof, talang air, pipa kloset
dan lain-lain di kamar mandi lantai 2 Laboratorium Biologi
Lingkungan, pembelian kabel 2 x 2,5 eterna, lampu neon,
lampu sorot dan lain-lain untuk perbaikan instalasi listrik di
gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, pembelian kabel
intercom, klem kabel, kabel tis dan penahan kabel untuk
perbaikan instalasi Iphone di gedung Laboratorium Biologi
Lingkungan, pembelian pipa wastafel untuk perbaikan
wastafel di gedung Laboratorium Biologi Lingkungan,
pembelian besi 10 mm, semen, seng soka dan lain-lain
untuk perbaikan tempat pencucian tanaman obat di gedung
laboratorium biologi lingkunga dan lain-lain.
Pemeliharaan Halaman Kantor
Pemeliharan halaman kantor yang dilaksanakan meliputi
pembelian basmilang, EM4, pemasangan paving blok di
halaman depan Laboratorium Parasitologi, pembelian
43
Laporan Tahunan� 2016
pohon kedondong, pohon sawo, pohon brokoli kuning dan
pohon belimbing untuk pemeliharaan halaman di depan
laboratorium biologi lingkungan, perbaikan saluran air di
depan asrama belakang, perbaikan drainase di halaman
belakang Laboratorium Parasitologi, perbaikan tempat
incenerator dan pemasangan paving blok di halaman
samping laboratorium biologi lingkungan dan lain-lain.
2) Keperluan pokok sehari-hari perkantoran
Pembelian keperluan pokok sehari-hari perkantoran meliputi
pembelian alat tulis kantor, langganan koran, pembelian materai,
pembelian spanduk, biaya fotocopy dan lain-lain.
3) Perawatan Peralatan Kantor
Pemeliharaan peralatan kantor meliputi pemeliharaan :
Komputer : 19 unit.
Laptop : 12 unit.
Printer : 10 unit.
UPS : 10 unit.
Scaner : 1 unit.
4) Perawatan Kendaraan dinas
Pemeliharaan kendaraan dinas roda dua sebanyak 2 unit
kendaraan
Pemeliharaan kendaraan dinas roda empat.
Pemeliharaan kendaraan dinas roda enam.
Perawatan kendaraan dinas Balai Litbang P2B2 Donggala
meliputi semua biaya ganti oli, penggantian spare part dan
pembelian bahan bakar.
5) Perawatan sarana gedung
AC Split : 48 unit.
Mesin pemotong rumput : 2 unit.
inventaris kantor : 42 peg.
44
Laporan Tahunan� 2016
Pompa air : 1 unit.
Genset 100KVA : 1 unit.
d. Penyebarluasan dan Pemanfaatan Hasil Litbang Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan yang
telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala, antara lain dengan
website dan penerbitan jurnal.
1. Website
Balai Litbang P2B2 Donggala juga memiliki website sebagai sarana
publikasi. Website berisikan berita dan informasi kegiatan baik penelitian
maupun laboratorium dapat diketahui oleh masyarakat melalui media
internet. Alamat situs Balai Litbang P2B2 Donggala
www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id
2. Jurnal
Jurnal merupakan salah satu media publikasi ilmiah dan juga media
komunikasi. Oleh karena itu, Balai Litbang P2B2 Donggala telah
menerbitkan jurnal pada tahun 2007 dengan nama Jurnal Vektor
Penyakit. Jurnal ini sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil-hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti Balai Litbang P2B2 Donggala dan
peneliti lainnya yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
B. Pencapaian Kinerja Secara umum hasil kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016, telah
memenuhi sasaran yang ditargetkan. Pengukuran capaian sasaran target,
diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang telah
ditetapkan dalan dokumen Rencana Aksi Balai Litbang P2B2 Donggala
tahun 2015-2019. Pencapaian sasaran strategis dan output kinerja utama
Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016, dapat dilihat pada Tabel 29.
45
Laporan Tahunan� 2016
Tabel 29. Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala, Tahun 2016
Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian %
Meningkatnya kualitas penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Dasar kesehatan Masyarakat.
Jumlah Publikasi Karya Tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional.
4 8
200
Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
5 5 100
Pada tahun 2016 publikasi ilmiah penelitian Balai Litbang P2B2
Donggala yang diterbitkan melebihi jumlah target yang ditentukan karena
minat, kesadaran, aksesbilitas aktivitas serta kapasitas peneliti dalam
teknik penulisan artikel semakin meningkat. Rincian daftar publikasi
Balai Litbang P2B2 Donggala dapat dilihat pada lampiran 4.
46
Laporan Tahunan� 2016
1. Realisasi Anggaran Pagu anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016 adalah Pagu
tetap sebesar Rp. 9,405,655,000 yang dibagi menjadi empat output
program kegiatan di dalam Kertas Kerja Satker tahun 2016 . Pembagian
output program kegiatan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel III.9 .Realisasi Alokasi Anggaran Pasca Efisiensi Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2016
Kegiatan Output RKAKL Pasca Efisiensi (data terakhir) Realisasi
Target kinerja
Anggaran (Rp) Target kinerja (jika ada revisi)
Anggaran (Rp) Capaian kinerja
Anggaran (Rp)
Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Dasar kesehatan masyarakat.
Jumlah Publikasi Karya Tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional.
4 184.200.000 - 136.055.000 4 135.114.300
Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
5 1.638.400.000 - 1.145.607.000 5 1.141.900.971
Dukungan Layanan Manajemen
8 3.197.300.000 - 1.793.443.000 8 3.723.078.550
Layanan Perkantoran 12 4.385.755.000 - 4.314.755.000 12 3.942.530.880
9.405.655.000 7.389.860.000 6.942.624.701
47
Laporan Tahunan� 2016
Rincian alokasi dan realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja
dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Sandingan Realisasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala
berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2015 – 2016
Jenis Belanja Tahun 2015 Tahun 2016 Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %
Pegawai 2.323.433000 2.195.138.916 94,48 2,785,455,000 2,491,103,982 89.43
Barang 2.870.086.000 2.798.138.161 97,494,396,800,000
3,249,446,719
73.90
Modal 6.537.667.000 5.987.900.000 91,592,223,400,000
1,202,074,000
54.06
Jumlah 11.731.186.000 10.981.177.077 93,61 9.405.655.000 6.942.624.701 73,81
2. Upaya untuk Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi Upaya yang telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala untuk
meraih WTP dan Reformasi Birokrasi yaitu:
a. Penandatanganan dokumen pakta intregitas
b. Pemenuhan kewajiban LHKPN
c. Pemenuhan Akuntabilitas Kinerja
d. Pemenuhan kewajiban laporan keuangan
e. Penerapan kebijakan disiplin pegawai dengan menggunakan absen
digital.
f. Pengendalian gratifikasi dilakukan dengan membentuk tim pemantau
Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK). Setiap pegawai
yang mengetahui adanya gratifikasi agar menyampaikan laporan melalui
48
Laporan Tahunan� 2016
kotak saran untuk tim pemantau ZI-WBK. Kemudian tim pemantau ZI-
WBK akan mengidentifikasi laporan tersebut untuk ditindaklanjuti.
49
Laporan Tahunan� 2016
50
BAB V PENUTUP
Laporan Tahunan Satuan Kerja Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2016
merupakan sarana penyampaikan pertanggungjawaban kepada Kepala Badan
Litbang Kesehatan RI dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2016.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Balai Litbang P2B2 Donggala telah
dapat merealisasikan Program dan kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala
tahun 2016 untuk mencapai Indikator Kinerja sebagaimana tercantum dalam
Rencana Aksi Kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015-2019.
Diharapkan dengan disusunnya Laporan Tahunan Balai Litbang P2B2 Donggala
dapat menjadi sarana pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran tahun 2016,
memberikan data dan informasi pelaksanaan kegiatan serta menjadi acuan
evalusi bagi pelaksanaan kegiatan di tahun mendatang.
BALAI LITBANG P2B2 DONGGALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAJl. Masituju 58 Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah
email : [email protected], [email protected] : www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id
KEMENTERIANKESEHATANREPUBLIKINDONESIA
BALAI LITBANG P2B2 DONGGALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIALaporan Tahunan - 2016