Upload
hatuong
View
259
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NO 218/KEP-BKIPM/2014
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan agar lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel di mbidang perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur mengenai metode uji yang digunakan dalam mendiagnosa dan mendeeksi hama dan penyakit ikan karantina golongan parasit, bakteri, jamur dan virus pada media pembawa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan tentang disusun Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282
LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK : [email protected]
ii
Nomor 118, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2002 tentang
Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
5. Peraturan Presiden nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126);
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/21/M.pan/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1;
iii
11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;
12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP. 69/MEN/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Prosedur Standar di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 26
Tahun 2013 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
KESATU : Menetapkan Standar Operasional Prosedur Tata Laksana
Laboratorium Karantina Ikan, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.
KEDUA : Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium
Karantina Ikan sebagaimana dimaksud dictum KESATU digunakan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 28 Agustus 2014 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN ttd NARMOKO PRASMADJI
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian
Hukum dan Organisasi,
Sugiman
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA LABORATORIUM
2014
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata
Laksana Laboratorium Karantina Ikan ini dapat diselesaikan.
SOP ini sangat penting, sebagai petunjuk bagi pelaksana
laboratorium karantina ikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dalam rangka mewujudkan perkarantinaan ikan yang berkualitas,
memuaskan, transparan, terstandar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Harapan kami SOP ini dapat menjadi petunjuk dalam penatalaksanaan
laboratorium Karantina Ikan.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana
Laboratorium Karantina Ikan merupakan salah satu kegiatan yang dibiayai
oleh Anggaran Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Karantina Ikan
Tahun 2014 di Bidang Pengelolaan Instalasi dan Laboratorium
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas
kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan pedoman
ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Hasil Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana
Laboratorium Karantina Ikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Kepala Badan Karantina Ikan
Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan
R. Narmoko Prasmadji
ii
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..…….. ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….………… iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.2. Ruang Lingkup…………………………………..................... 2
1.3. Tujuan………………………………………………….………….. 2
1.4. Pengertian dan Istilah………….………………………………. 3
1.5. Makna dan Simbol……………………………………………… 5
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR…………………………… 7
2.1. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel
Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas
Perikanan Yang Dilalulintaskan……………………………..
7
2.2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus……………….. 8
2.3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri…………….. 9
2.4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit…………….. 9
2.5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik…………… 11
LAMPIRAN
iii
D A F T A R T A B E L
Tabel 1. Makna dan Simbol…………………………………………………. 5
Tabel 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel
Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas
Perikanan Yang Dilalulintaskan………………………………...
7
Tabel 3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus…………………… 8
Tabel 4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri….…………….. 9
Tabel 5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit …………...…… 10
Tabel 6. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik………...……… 11
iv
D A F T A R L A M P I R A N
Lampiran 1. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media
Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan
Yang Dilalulintaskan
Lampiran 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Lampiran 3. SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD)
Lampiran 4. SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Lampiran 5. SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
Lampiran 6. SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Lampiran 7. SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic
Necrosis Virus (IHHNV)
Lampiran 8. SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Lampiran 9. SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small
virus (MrNv)
Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus
Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M.
fortuitum
Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N.
asteriodes
v
Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Lampiran 27. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae
Lampiran 28. SOP Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp.
Piscicida
Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
Lampiran 30. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri
Lampiran 31. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica
Lampiran 32. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae
Lampiran 33. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus
Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi
Lampiran 37. SOP Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis
Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis
Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens
Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus
Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni
Lampiran 48. SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini
Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughly
Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karantina Ikan mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan
masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri
dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya hama dan
penyakit ikan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan
peraturan perundang-undang yang berlaku. Dalam upaya pencegahan
masuknya Hama dan Penyakit Ikan Karantina ( HPIK ) dari luar negeri ke
Indonesia dan mencegah penyebarannya antar wilayah di Indonesia,
laboratorium penguji Karantina Ikan merupakan unsur yang sangat penting
dan mutlak diperlukan dalam pelaksanaan tindak karantina. Laboratorium
penguji Karantina Ikan adalah merupakan tempat dimana bisa dibuktikan
bahwa pelaksanaan tindak karantina ikan benar-benar telah Scientifically
justified dalam penetapan suatu diagnosis sehingga tindakan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik hasil dan mutunya. Oleh karena
itu pengelolaan laboratorium yang benar merupakan kebutuhan yang
mutlak bagi Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan kondisi UPT setempat. Kegiatan Operasional
laboratorium Karantina Ikan yang valid mutlak diperlukan, sehingga
penetapan suatu diagnosis merupakan hasil pemeriksaan yang terjamin
mutunya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas diperlukan
Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk melaksanakan
tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi berdasarkan indikator-indikator
teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur
kerja dan sistem kerja pada UPT setempat. SOP dibuat untuk menghindari
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 226/KEP-BKIPM/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
2
variasi yang muncul dalam suatu tindakan pada pelaksanaan sehingga
sistem yang ada dapat berfungsi efektif dan efisien. SOP berisikan tentang
uraian kegiatan, pelaksana, dan mutu baku yang berisi norma waktu yang
menjadi standar lamanya pelayanan. Pada prespektif internal SOP akan
memperjelas persyaratan dan target pekerjaan serta memberikan informasi
rinci berkenaan dengan apa yang akan dilakukan oleh pelaksana sesuai
dengan fungsi dan tugasnya, sedangkan secara eksternal SOP ini
merupakan standar pelayanan dalam rangka menjamin konsistensi
pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur.
Pusat Karantina Ikan – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), senantiasa dituntut berperan
serta dalam peningkatan pelayanan publik sesuai dengan tugas dan
fungsinya, sebagaimana tercantum dalam peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER. 15/MEN/2010 disebutkan Pusat Karantina Ikan
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan
perkarantinaan ikan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
Salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut di atas adalah dengan
menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium
Karantina Ikan. Diharapkan SOP ini menjadi acuan dalam pelaksanaan tata
laksana laboratorium karantina ikan.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata
Laksana Laboratorium Karantina Ikan mencakup uraian kegiatan,
pelaksana dan mutu baku berdasarkan indikator-indikator teknis,
administratif dan prosedural di laboratorium karantina ikan.
1.3. Tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium
Karantina Ikan disusun dengan tujuan sebagai SOP dalam
pelaksanaan tata laksana laboratorium karantina ikan dalam rangka
menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi
mutu, waktu, dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan.
3
1.4. Pengertian dan Istilah
a. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP
adalah penetapan tertulis mengenai apa, kapan, dimana dan oleh
siapa suatu kegiatan/ tugas harus dilakukan sebagai dasar dan
acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam suatu organisasi.
b. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang merepresentasikan
suatu proses tertentu dalam SOP.
c. Mutu Baku adalah alat kendali mutu sehingga sebuah proses
benar-benar memenuhi kualitas yang diharapkan sebagai mana
ditetapkan dalam standar pelayanan, seperti waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan, persyaratan/ kelengkapan yang
diperlukan dan outputnya.
d. Uraian Kegiatan adalah uraian kegiatan berdasarkan indikator-
indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata
kerja, prosedur kerja dan sistem kerja.
e. Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan adalah lembar yang berisi data
Kegiatan identifikasi kegiatan, dan identifikasi langkah.
f. Lembar Kerja Identitas Kegiatan adalah lembar yang berisi
nomenkelatur instansi, nomor SOP, tanggal pembuatan, tanggal
revisi, tanggal efektif, pengesahan, nama SOP, dasar hukum,
kualifikasi pelaksana, keterkaitan SOP, peralatan/ perlengkapan,
peringatan serta pencatatan dan pedataan.
g. Petugas Administrasi adalah petugas di lingkungan Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM), baik petugas teknis atau non teknis yang
berhubungan langsung dengan pelanggan di counter pelayanan.
h. Petugas Pengambil Contoh adalah petugas di lingkungan Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengambil dan menangani
contoh pada suatu populasi untuk tujuan tertentu, dilakukan
secara terencana, terukur dan merepresentasikan kondisi umum
populasi.
4
i. Petugas Penerima contoh/ Petugas Administrasi Laboratorium
adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang berada di
laboratorium bertugas menerima contoh membukukan,
mengkodefikasi, mengisi form distribusi contoh sesuai dengan
target pengujian.
j. Manager Teknis adalah petugas di lingkungan Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teknis
laboratorium sesuai yang diatur pada ISO 17025.
k. Manager Administrasi adalah petugas di lingkungan Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertanggung jawab terhadap administrasi
laboratorium sesuai yang diatur pada ISO 17025.
l. Penyelia adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengkoordinir semua kegiatan
yang berlangsung pada masing-masing bidang pengujian sesuai
yang diatur pada ISO 17025.
m. Analis adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian dan
analisis terhadap contoh uji sesuai yang diatur pada ISO 17025.
n. Petugas Patologi/ Nekropsi adalah petugas laboratorium di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan
nekropsi terhadap media pembawa sesuai dengan target
pengujian.
o. Petugas Laboratorium Virologi adalah petugas laboratorium di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan
pengujian virus.
5
p. Petugas Laboratorium Bakteriologi adalah petugas laboratorium di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan
pengujian bakteri.
q. Petugas Laboratorium Parasitologi adalah petugas laboratorium di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan
pengujian parasit.
r. Petugas Laboratorium Mikologi adalah petugas laboratorium di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan
pengujian mikotik.
1.5. Makna dan Simbol
Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang
merepresentasikan suatu proses tertentu dalam SOP. Adapun simbol
yang digunakan pada SOP ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Makna dan Simbol
No
Simbol
Arti
1.
Mulai proses atau akhir proses
2.
Proses
3.
Pengambilan keputusan (ya/
tidak)
4.
Dokumen dari tembusan
6
5.
Perpindahan halaman
6.
Garis alur proses
7.
Garis alur tembusan
7
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium
karantina ikan terdiri dari uraian kegiatan, pelaksana dan mutu baku
sesuai dengan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural di
laboratorium Karantina Ikan.
2.1. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media
Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang
Dilalulintaskan
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel media pembawa)
sesuai dengan distribusi contoh di laboratorium, yaitu: mulai diterimanya
contoh di laboratorium sampai dengan diserahkannya Laporan Hasil Uji
(LHU) kepada pelayanan operasional. Berikut SOP Alur Pengujian HPI/
HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap
Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan:
Tabel 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan
No No SOP JUDUL
1. 1/PIL/BKIPM.2/2014 Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel
Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap
Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan
SOP terlampir.
8
2.2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Pengujiaan golongan virus dilakukan sesuai dengan permohonan
target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013
tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan,
media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan virus terdiri dari 17 (tujuh
belas) HPIK, yaitu: 7 (tujuh) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan
10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan crustacea.
Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus:
Tabel 3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
No No SOP JUDUL
1. 2/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
2. 3/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD)
3. 4/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
4. 5/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus
(IPNV)
5. 6/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis
Virus (IHNV)
6. 7/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Infectious Hypodermal and
Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
7. 8/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Baculovirus penaei (BP)
8. 9/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
9. 10/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
10. 11/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
11. 12/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
12. 13/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
13. 14/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
14. 15/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
15. 16/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Macrobrachium rosenbergii
nodavirus Extra small virus (MrNv)
16. 17/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
17. 18/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Nodavirus
18. 19/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
SOP terlampir.
9
2.3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
Pengujiaan golongan bakteri dilakukan sesuai dengan permohonan
target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013
tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan,
media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan bakteri terdiri dari 13
(tujuh belas) HPIK, yaitu: 11 (sebelas) HPIK pada media pembawa golongan
ikan dan 2 (dua) HPIK pada media pembawa golongan crustacea.
Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan bakteri:
Tabel 4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
No No SOP JUDUL
1. 20/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
2. 21/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
3. 22/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Renibacterium
salmoninarum
4. 23/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. Fortuitum
5. 24/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes
6. 25/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
7. 26/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
8. 27/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae
9. 28/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Photobacterium damselae
subsp. Piscicida
10. 29/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
11. 30/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var
homeri
12. 31/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica
13. 32/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus iniae
14. 33/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus
SOP terlampir.
2.4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Pengujiaan golongan parasit dilakukan sesuai dengan permohonan
target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013
10
tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan,
media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan parasit terdiri dari 16
(enam belas) HPIK, yaitu: 6 (enam) HPIK pada media pembawa golongan
ikan dan 10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan molusca.
Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan parasit:
Tabel 5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
No No SOP JUDUL
1. 34/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
2. 35/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma)
cerebralis
3. 36/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus koi
4. 37/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Pleistophora
hyphessobryconis
5. 38/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
6. 39/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Henneguya exillis
7. 40/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
8. 41/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia ostreae
9. 42/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia)
costale
10. 43/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia)
nelsonii
11. 44/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia refringens
12. 45/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
13. 46/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus marinus
14. 47/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus olseni
15. 48/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
16. 49/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos mackini
17. 50/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos roughley
SOP terlampir.
2.5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Pengujiaan golongan mikotik dilakukan sesuai dengan permohonan
target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013
tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan,
11
media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan mikotik terdiri dari 5
(lima) HPIK, yaitu: 4 (empat) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan
1 (satu) HPIK pada media pembawa golongan crustacea.
Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik:
Tabel 6. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
No No SOP JUDUL
1. 51/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
2. 52/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
3. 53/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
4. 54/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
5. 55/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
6. 56/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
SOP terlampir.
Lampiran 1. Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Nomor SOP 1/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014
Disahkan oleh
Nama SOP
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. SOP Penerbitan Health Certificate for Fish and Fish Products (KI-D1) /Sertifikat Kesehatan 1. PC
Ikan (KI-D2) berdasarkan LHU Laboratorium 2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPIK Golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
3. SOP Pengujian HPIK Golongan Bakteri
4. SOP Pengujian HPIK Golongan Mikotik
5. SOP Pengujian HPIK Golongan Virus
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan
Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh
(sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
Petugas
Pengambil
Contoh
Petugas
Penerima
contoh/ Petugas
Administrasi
Laboratorium
Manager TeknisPetugas Patologi/
Nekropsi
Petugas
Laboratrium
Virologi
Petugas
Laboratorium
Bakteriologi
Petugas
Laboratorium
Parasitologi
Petugas
Laboratorium
Mikologi
Manager
Administrasi
Laboratorium
Petugas
Administrasi
Pelayanan
Operasional
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
1Menyerahkan contoh ke petugas
penerima contoh
Contoh/ media
pembawa5 menit
Contoh/ media
pembawa
2 a. Menerima contoh dari petugas 1. Contoh/ media 10 menit Form distribusi
pengambil contoh; pembawa
b. Membukukan, mengkodefikasi*; 2. Buku
c. Mengisi form distribusi contoh 3. Form distribusi
sesuai dengan target pengujian
dan menyerahkan form distribusi
contoh ke Manajer Teknis
2 Memverifikasi dan menandatangani
form distribusi dan menyerahkan
kembali ke petugas penerima contoh Form distribusi 15 menit
Form distribusi
yang telah
ditandatangani
3 Mendistribusikan contoh uji ke
laboratorium tujuan. Apabila berupa non
isolat/ non fiksatif diserahkan kepada
petugas laboratorium patologi / nekropsi,
bila berupa isolat / fiksatif langsung
diserahkan kepada petugas laboratorium
terkait
Form distribusi yang
telah ditandatangi15 menit Contoh
4 Melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi
contoh uji di bawa masing-masing
petugas laboratorium terkait Peralatan nekropsi 1 jam
Contoh uji/ target
organ
Tim nekropsi terdiri dari petugas
masing-masing laboratorium yang
ditunjuk oleh MT sesuai dengan
target pemeriksaan
a. Melakukan pengujian contoh uji
sesuai dengan target pengujian,
b. Membuat laporan hasil uji
sementara (LHUS),
c. Melakukan analisa LHUS dan
diserahkan kepada Manajer Teknis
6 Memverifikasi LHUS, apabila belum
sesuai, dikembalikan kepada petugas
laboratorium terkait untuk diperbaiki.
Apabila LHUS telah sesuai diserahkan
kepada MA untuk penerbitan Laporan
Hasil Uji (LHU)
Buku/standar acuan
pengujian/referensi
Puskari/ OIE
30 menitLHUS yang telah
diverifikasi
7 Memerintahkan petugas administrasi
untuk menerbitkan LHULHUS 15 menit draf LHU
8 Menerbitkan LHU dan menyerahkan
kepada MT atau MM atau MA untuk
ditandatangani Draf LHU 15 menit draf LHU
9 Menandatangani LHU dan diserahkan
kepada petugas administrasi
laboratorium Draf LHU 10 menit LHU
Apabila MT/MM/MA tidak ada,
diwakili oleh deputi
10 Memberikan penomeran, mengarsipkan
rekaman LHU, dan diserahkan kepada
petugas administrasi pelayanan
operasional (PHPI/ petugas yang
bertugas dicounter pelayanan)Arsip 5 menit LHU
11 Menerima LHU
Tanda terima LHU 5 menitTanda terima
LHU
Untuk dilanjutkan penerbitan HC
No. Uraian Kegiatan
Mutu Baku
5 - Petugas laboratorium : Penyelia
dan Analis laboratorium terkait,
- **Waktu : sesuai dengan lamanya
pengujian
PELAKSANA
14 hari** LHUS
Peralatan & bahan uji
sesuai dengan tujuan
pengujian
*kodefikasi dilakukan sebelum MP
didistribusikan di laboratorium
sehingga pelaksana laboratorium
tidak mengetahui asal MP (bersifat
rahasia) agar pelaksana
laboratorium bebas dari setiap
pengaruh dan tekanan komersial
MT/MM/MA
LHUS LHUS LHUS LHUS
non isolat/ non fiksatif
Isolat/ fiksatif
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
2 Petugas penerima contoh di bawah kendali Manajer Administrasi :
a. Menerima contoh dari petugas pengambil contoh;
b. Membukukan, mengkodefikasi;
c. Mengisi form distribusi contoh uji sesuai dengan target pemeriksaan dan menyerahkan form distribusi contoh uji ke Manajer Teknis
Langkah Utama 1 Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh
2 Petugas penerima contoh mendistribusikan contoh uji ke laboratorium tujuan. Apabila berupa non isolat/ non fiksatif diserahkan kepada
petugas laboratorium patologi / nekropsi, bila berupa isolat / fiksatif langsung diserahkan kepada petugas laboratorium terkait
3 Petugas laboratorium patologi melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi contoh uji di bawa masing-masing petugas laboratorium terkait
4 Petugas laboratorium :
a. Melakukan pengujian contoh uji sesuai dengan target pengujian,
b. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS),
c. Melakukan analisa LHUS dan diserahkan kepada Manajer Teknis
5 MT. memverifikasi LHUS, apabila belum sesuai, dikembalikan kepada petugas laboratorium terkait untuk diperbaiki. Apabila LHUS telah
sesuai diserahkan kepada MA untuk penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU)
6 MA memerintahkan petugas administrasi untuk menerbitkan LHU
7 Petugas Administrasi menerbitkan LHU dan menyerahkan kepada MT atau MM atau MA untuk ditandatangani
8 MT atau MM atau MA menandatangani LHU dan diserahkan kepada petugas administrasi laboratorium
9 Petugas administrasi laboratorium memberikan penomeran, mengarsipkan rekaman LHU, dan diserahkan kepada petugas administrasi
pelayanan operasional (PHPI/ petugas yang bertugas dicounter pelayanan)
Langkah Akhir 1 Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Petugas pengambil contoh menyerahkan contoh ke petugas penerima contoh
Lampiran 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Nomor SOP 2/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014
Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. 3. Referensi dan Jurnal
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD)
SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
SOP Pengujian Taura Syndrome Virus ( TSV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
SOP Pengujian Nodavirus
SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di
buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa (bp)Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target
Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS LHUS
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan
metode konvensional
Label berisi kode
pemeriksaan virus dengan
metode konvensional
No.
Mutu Baku
Manager Teknis
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan Waktu Output
Uraian Kegiatan
Keterangan
Pelaksana
15 menit
7 hariGambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel
selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode
pemeriksaan virus dengan
metode molekuler
2 hari
8 jam
5 jam
a.
b.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan
metode biologi molekuler
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke
dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian
sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
3 hari
15 menit
5 menit
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan
metode immunologi/ serologi
Label berisi kode
pemeriksaan virus dengan
metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
3 hari
4 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan
diserahkan kepada MT
Menerima LHUS
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1.Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan
dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode konvensional
2. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode biologi molekuler
3. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode immunologi/ serologi
4. Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1. MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian HPIK Golongan Virus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda virus, dilanjutkan
dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus
sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 3. SOP Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Nomor SOP 3/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target,
tanpa kurva standard
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
2.Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoha.
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
5 jam
Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
b.Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode
biologi molekuler
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri
MT menerima LHUS
Lampiran 4. SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Nomor SOP 4/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target,
tanpa kurva standard
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
5 jam
2.Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode
biologi molekuler
Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
a.
b.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio (SVC)
MT menerima LHUS
Lampiran 5. SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
Nomor SOP 5/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Infectious Pancreatic
Necrosis Virus (IPNV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANANNIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus
dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 haria.
b.Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus
dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) (IPNV) dengan metode immunologi/
serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Viru s (IPNV)
MT menerima LHUS
Lampiran 6. SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Nomor SOP 6/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus
dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 haria.
Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus
dengan metode biologi molekulerb.
Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode immunologi/
serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Rutin
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
MT menerima LHUS
Lampiran 7. SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Nomor SOP 7/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic
Necrosis Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
b.Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic
Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler
a.
Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic
Necrosis Virus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan
metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan
metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan
metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Rutin
MT menerima LHUS
Lampiran 8. SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Nomor SOP 8/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 haria.
b.Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode
biologi molekuler
Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP)
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 9. SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
Nomor SOP 9/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Monodon baculovirus virus
(MBV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 haria.
b.Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode
biologi molekuler
Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Monodon baculovirus virus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Monodon baculovirus virus
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Nomor SOP 10/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
b.Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode
biologi molekuler
a.
Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV)
MT menerima LHUS
Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Nomor SOP 11/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh2.
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 haria.
b.Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode
biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Taura Syndrome Virus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus
MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Taura Syndrome Virus
Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Nomor SOP 12/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian White Spot Syndrome
Virus (WSSV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan
metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan
metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
a.
b.Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan
metode biologi molekuler
c.
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Rutin
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Nomor SOP 13/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan
metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
b.Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan
metode biologi molekuler
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan
metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
Manager TeknisNo.
c.
a.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus
Rutin
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus
Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Nomor SOP 14/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan Waktu
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
Manager TeknisNo.
a.
b.Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode
biologi molekuler
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
MT menerima LHUS
Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
Nomor SOP 15/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Koi herpesviru s (KHV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan Waktu
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Koi herpesvirus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Koi herpesvirus dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
Manager TeknisNo.
a.
b.Melakukan pengujian Koi herpesvirus dengan metode biologi
molekuler
c.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV)
MT menerima LHUS
Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
Nomor SOP 16/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii
nodavirus Extra small viru s (MrNv)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan Waktu
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus
Extra small virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
b.Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus
Extra small virus dengan metode biologi molekuler
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus
Extra small virus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
Manager TeknisNo.
c.
a.
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)dengan metode
konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode
biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode
immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
MT menerima LHUS
Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
Nomor SOP 17/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Infectious myonecrosis
virus (IMNV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Kelengkapan Waktu
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
2.Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan
metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan
metode immunologi/ serologi
Manager TeknisNo.
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
7 hari kerja
7 hari kerja
c.
a.
b.Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan
metode biologi molekuler
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
MT menerima LHUS
Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus
Nomor SOP 18/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Nodavirus
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
2. a. Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensionalLabel berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output
b.Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi
molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
8 jam
c.Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/
serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Nodavirus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Nodavirus
Rutin
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus
MT menerima LHUS
Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Nomor SOP 19/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virusHasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat
di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain
mengkodefikasi dan mengisi
form, juga menilai kesiapan
bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Primer Set Konvensional, per
target
Foto hasil pengujian PCR yang
menunjukkan berat pasangan basa
(bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafikReal time PCR, per target tanpa
kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometerElisa, per target
mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
muncul warna flourescent pada
preparatIFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparatIHC, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per
target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas
Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
2. a.Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect)
dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional
adalah: kultur sel, per contoh
b.Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode
biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
7 hari kerja
7 hari kerja
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
8 jam
c.Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode
immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode imunologi/serologi
8 jam
3 jam
2 hari
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Rutin
Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
Nomor SOP 20/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014
Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida 3. Referensi dan Jurnal
3. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
4. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum
5. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
6. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
7. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
8. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae
9. SOP Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
10. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
11. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri
12. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica
13. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae
14. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas
salmonicida dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
*Masa inkubasi bakteri tertentu
memerlukan waktu yang
panjang (maksimal 14 hari), per
target
b.Melakukan pengujian bakteri Aeromonas
salmonicida dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per target
PCR produk dan grafik RT PCR, per target
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Aeromonas
salmonicida dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas
salmonicida dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji; d.
Pelaksana Mutu Baku
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas
salmonicida dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
8 Jam
5 jam
No.
Manager TeknisPetugas Laboratorium
BakteriologiKelengkapan Waktu
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif
ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan
pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan
diserahkan kepada MT
Menerima LHUS
Output Keterangan
15 menit
14 hari*
7 hari
4 hari
15 menit
5 menit
3 hari
3 hari
8 hari
c.
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP2. Jenis Kegiatan3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul KegiatanLangkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan
metode konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan
metode histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan
metode biologi molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan
metode immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi HPI/ HPIK golongan Bakteri dengan
Teknik Skuensing6 Petugas Laboratorium bakteri membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MTLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian HPI/ HPIK Golongan BakteriRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian HPI/ HPIK Golongan BakteriPetugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri sesuai dengan
disposisiMT menerima LHUS
Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Nomor SOP 21/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per target dari sampel
jaringan
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standar
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standar
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel jaringan
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel isolat
e.Melakukan identifikasi bakteri Aeromonas salmonicida
dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
8 Jam
5 jam
8 hari
d.Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
5 hari kerja
5 hari kerja
2 hari kerja
8 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode
konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode
histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi
molekuler
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode
immunologi/ serologi
5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
Nomor SOP 22/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Renibacterium
salmoninarum
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per target dari sampel
jaringan
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standar
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standar
d. Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum
dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
19 minggu
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
1 hari
2 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode
konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode
histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode
biologi molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode
immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum dengan Teknik
SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
MT menerima LHUS
Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum
Nomor SOP 23/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum,
M. chelonai, M. fortuitum
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. fortuitum dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. fortuitum dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. fortuitum dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
21 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. fortuitum dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
d.Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M.
chelonai, M. fortuitum dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
8 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M.
fortuitum dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M.
fortuitum dengan metode histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M.
fortuitum dengan metode biologi molekuler
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M.
fortuitum dengan metode immunologi/ serologi
5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum , M. chelona i, M.
fortuitum dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. Fortuitum
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. Fortuitum
MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum
Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
Nomor SOP 24/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae , N. campachi, N. asteriodes
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
d.
Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N.
campachi, N. asteriodes dengan metode immunologi/
serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
8 hari kerja
8 hari kerja
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
dengan metode konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
dengan metode histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
dengan metode biologi molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
dengan metode immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
dengan Teknik SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Rutin
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Nomor SOP 25/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan
metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan
metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per targe
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel jaringan
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel isolat
e.Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan
Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
d.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan
metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
14 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan
metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
3 hari
2 hari
8 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
8 Jam
8 jam
8 hari
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode biologi
molekuler
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode immunologi/
serologi
5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Rutin
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda
Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Nomor SOP 26/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan
metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan
metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per targe
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel jaringan
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel isolat
e.Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan
Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu
2 hari
9 hari
8 Jam
8 jam
8 hari
d.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan
metode immunologi/ serologi
c.Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan
metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
3 hari
2 hari
8 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode biologi
molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode immunologi/
serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri
MT menerima LHUS
Lampiran 27. SOP Pengujian Streptococcus agalactiae
Nomor SOP 27/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Streptococcus agalactiae
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Streptococcus agalactiae
dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Kelengkapan Waktu Output
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
2 hari
9 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Keterangan
2 hari kerja
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
8 jam
8 hari
d.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
3 hari
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode
konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode
histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode biologi
molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode
immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus agalactiae dengan Teknik
SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiaeRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
MT menerima LHUS
Lampiran 28. SOP Pengujian Photobacterium damselae subsp. Piscicida
Nomor SOP 28/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Photobacterium damselae subsp.Piscicida
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae
subsp. piscicida dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae
subsp. piscicida dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae
subsp. piscicida dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
d.Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae
subsp. piscicida dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae
subsp. piscicida dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
8 hari
2 hari
7 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
dengan metode konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
dengan metode histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
dengan metode biologi molekuler
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
dengan metode immunologi/ serologi
5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
dengan Teknik SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. PiscicidaRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
MT menerima LHUS
Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
Nomor SOP 29/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan
metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan
metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan
Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
d.Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan
metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
6 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan
metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
8 hari
7 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Menerima LHUS 5 menit
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode biologi molekuler
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode immunologi/
serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri
MT menerima LHUS
Lampiran 30. SOP Pengujian Aerococcus viridans var homeri
Nomor SOP 30/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Aerococcus viridans var homeri
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var
homeri dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
48 jam pada suhu 37 C
b.Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var
homeri dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var
homeri dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
d.Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var
homeri dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
2 hari
7 hari
c.Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var
homeri dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
7 hari
7 hari
2 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode
konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homer i dengan metode
histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode
biologi molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode
immunologi/ serologi
5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan Teknik
SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri
Rutin
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri
MT menerima LHUS
Lampiran 31. SOP Pengujian Pseudomonas anguiliseptica
Nomor SOP 31/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Pseudomonas anguiliseptica
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica
dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
21 hari
7 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu
d.Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
c.Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
7 hari
1 hari
2 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode
konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode
histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode
biologi molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode
immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan Teknik
SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguilisepticaRutin
MT menerima LHUS
Lampiran 32. SOP Pengujian Streptococcus iniae
Nomor SOP 32/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Streptococcus iniae
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan
metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan
metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Kit, per targe
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatifELISA, per target
e.Melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan
Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu
d.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan
metode immunologi/ serologi
c.Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan
metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
3 hari
3 hari
2 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
2 hari
9 hari
8 Jam
8 jam
8 hari
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
Menerima LHUS 5 menitSelesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode histopatologi
3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode biologi
molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode immunologi/
serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniae
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniaeRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 33. SOP Pengujian Vibrio parahaemoliticus
Nomor SOP 33/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Vibrio parahaemoliticus
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda bakteridata hasil nekropsi,
isolat//fiksatif
2. a. Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
dengan metode konvensional
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
dan formulir tabel uji
konvensional
Karateristik bakteri
berdasarkan morfologi
(koloni dan sel) dan uji
biokimia
b.Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
dengan metode histopatologiPreparat histologi per sampel
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel
organ/jaringan
PCR Produk dan
dokumentasi berupa foto
pita DNA
Primer Set Konvensional, per
target dengan sampel isolat
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target
dengan sampel jaringan tanpa
kurva standard
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target
dengan sampel isolat tanpa
kurva standard
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel jaringan
Data kualitatif dan
kuantitatif
ELISA, per target dengan
sampel isolat
e.Melakukan identifikasi bakteri Vibrio parahaemoliticus
dengan Teknik SkuensingSusunan DNA target SEKUENSING, per target
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS
harus disahkan (tandatangan)
Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai
dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
14 hari
7 hari
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu
2 hari
9 hari
8 jam
8 hari
d.Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji;
c.Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji;
formulir distribusi contoh uji
Menerima LHUS 5 menit
5 hari kerja
5 hari kerja
2 hari kerja
8 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT15 menit
Selesai
Mulai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode
konvensional2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode
histopatologi3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode biologi
molekuler4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode
immunologi/ serologi5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan Teknik
SkuensingLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus
Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticusRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Nomor SOP 34/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juli 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas 1. PCperikanan yang dilalulintaskan 2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. 3. Referensi dan Jurnal
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Pengujian Microcytos roughley
SOP Pengujian Marteilia sydneyii
SOP Pengujian Perkinsus marinus
SOP Pengujian Perkinsus olseni
SOP Pengujian Paragonimus pulmonalis
SOP Pengujian Microcytos mackini
SOP Pengujian Bonamia exitiosa
SOP Pengujian Bonamia ostreae
SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale
SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
SOP Pengujian Marteilia refringens
SOP Pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
SOP Pengujian Myxobolus koi
SOP Pengujian Pleistophora hyphessobryconis
SOP Pengujian Heterosphoris anguillarum
SOP Pengujian Henneguya exillis
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang sudah
diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil pengujian
PCR yang
menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil pengujian
PCR yang
menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafikRealtime PCR, per target
c.Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
teknik sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUSLHUS
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku
/agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan
disposisi pengujian yang telah ditentukan
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT
Menerima LHUS
Output
15 menit
5 menit
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi contoh
uji
2 hari
8 jam
5 jam
4 hari
15 menit
b.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
metode biologi molekuler
2.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
2 jam
7 hari
5 jam
a.
No.Manager Teknis
( MT)
Petugas Laboratorium
ParasitologiKelengkapan Waktu
Pelaksana Mutu Baku
Uraian Kegiatan
Keterangan
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku
/agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah
ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan
teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit sesuai dengan disposisi
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku
/agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
Nomor SOP 35/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma)
cerebralis
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafikRealtime PCR, per target
c.Melakukan identifikasi Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan
teknik sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3.form disposisi
dilampiri LHUSLHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
b.Melakukan pengujian Myxobolus cerebralis (Myxosoma) dengan
metode biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
5 jam
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
2. a.Melakukan pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan
metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
2 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan
metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan
metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik
sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis sesuai dengan
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi
Nomor SOP 36/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Myxobolus koi dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a. Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
b.Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus koi dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Myxobolus koi
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Myxobolus koi
Rutin
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Pleistophora hyphessobryconis dengan
teknik sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
2. a.Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan
metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
b.Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan
metode biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode
konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode
biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan teknik
sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis sesuai dengan
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis
Rutin
MT menerima LHUS
Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Nomor SOP 38/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Heterosphoris anguillarum dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode
biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode
konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Heterosphoris anguillarum dengan teknik
sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum sesuai dengan
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis
Nomor SOP 39/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Henneguya exillis dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Henneguya exillis dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Henneguya exillis
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Henneguya exillis
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Nomor SOP 40/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Nomor SOP 41/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
Nomor SOP 42/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia)
costale
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
teknik sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
metode biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan
teknik sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
Rutin
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale sesuai dengan
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
Nomor SOP 43/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Haplosporidium
(Minchinia) nelsonii
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
teknik sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
metode konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
metode biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan
teknik sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
Rutin
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii sesuai
Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens
Nomor SOP 45/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
PCR RFLP, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Marteilia refringens dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia refringens dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Marteilia refringens
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Marteilia refringens
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Nomor SOP 45/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
PCR RFLP, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus
Nomor SOP 46/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
isolat agar berisi
jaringan /potongan
organ berspora
kultur pada
Thioglicholate medium
(RFTM)
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Perkinsus marinus dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
4 jam
7 hari
6 jam
14 hari
b.Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni
Nomor SOP 47/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
2.preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
isolat agar berisi
jaringan /potongan
organ berspora
kultur pada
Thioglicholate medium
(RFTM)
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c. Melakukan identifikasi Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing Susunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
a.Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
14 hari
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Perkinsus olseni
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Perkinsus olseni
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Lampiran 3348. SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Nomor SOP 48/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
PCR RFLP, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Microcytos mackini dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
b.Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
2. a.Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode
konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Paragonimus pulmonalis dengan teknik
sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Rutin
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini
Nomor SOP 49/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Primer Set
Konvensional, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Paragonimus pulmonalis dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
b.Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode
biologi molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik
sekuensing4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Microcytos mackini
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini sesuai dengan disposisi
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Microcytos mackini
Rutin
MT menerima LHUS
Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughley
Nomor SOP 50/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Parasit Microcytos roughley
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda parasitdata hasil nekropsi,
fiksatif
preparat apus /
basahmikroskopis, per sampel
preparat histologi histopatologi, per sampel
preparat yang
sudah diwarnai
tissue imprint/ wet
mount, per sampel
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
PCR RFLP, per target
Foto hasil
pengujian PCR
yang menunjukkan
berat pasangan
basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan
grafik
Realtime PCR, per
target, tanpa kurva
stabdard
c.Melakukan identifikasi Microcytos roughley dengan teknik
sekuensingSusunan DNA target Per contoh
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
Output Keterangan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda
parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
15 menit
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Parasitologi
2. a.Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode
konvensional
contoh uji dengan
nomor & kode, form
distribusi contoh uji,
dan formulir tabel uji
konvensional
4 jam
7 hari
6 jam
Manager Teknis
( MT)Kelengkapan Waktu
No.
7 hari kerja
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada
MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
b.Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode biologi
molekuler
contoh uji dengan
nomor & kode, dan
form distribusi
contoh uji
2 hari
8 jam
8 jam
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode biologi
molekuler
3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Microcytos roughley dengan teknik sekuensing
4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Microcytos roughley
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit,
Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley sesuai dengan disposisi
MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Parasit Microcytos roughley
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Nomor SOP 51/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juli 2014
Tanggal Efektif September 2014
Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian Ichthyophonus hofferi 3. Referensi dan Jurnal
3. SOP Pengujian Branchiomyces sanguinis
4. SOP Pengujian Branchiomyces demigrans
5. SOP Pengujian Aphanomyces astaci
6. SOP Pengujian Aphanomyces invadans
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
PUSAT KARANTINA IKAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Petugas Laboratorium
Mikologi
Manager
TeknisKelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode
mikroskopis
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh
uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode
kultur cendawan
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh
uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode
histopatologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh
uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh
uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target
Primer Set Konvensional,
per target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode
immunologi/ serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh
uji
FAT / IFAT / IHC, per
target
f.Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik
sekuensingper target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi
dilampiri LHUS
14 hari isolat cendawan
No.Waktu Output
15 menitdata hasil nekropsi,
fiksatif
2 jam preparat
Mutu BakuPelaksana
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian
yang telah ditentukan
7 hari preparat histologi
14 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
5 jam Produk PCR dan grafik
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah
antigen dan antibody
LHUS
4 hari susunan DNA target
15 menit LHUS
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode
biologi molekulerd.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Menerima LHUS 5 menit
2 hari
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab
a. Produk
b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal1
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode mikroskopis
2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode kultur cendawan
3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode histopatologi
4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode biologi molekuler
5Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode immunologi/ serologi
6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik sekuensing
7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Rutin
MT menerima LHUS
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik,
dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik sesuai dengan disposisi
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
Nomor SOP 52/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Petugas Laboratorium
MikologiManager Teknis Kelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode mikroskopisContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode kultur cendawanContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode histopatologiContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target,
tanpa kurva standard
Primer Set Konvensional, per
target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode immunologi/
serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji FAT / IFAT / IHC, per target
f. Melakukan identifikasi Ichthyophonus hofferi dengan teknik sekuensing per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Waktu Output
d.Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode biologi
molekuler
11 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
8 jam Produk PCR dan grafik
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
15 menit data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam preparat
2 hari
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah antigen
dan antibody
14 hari isolat cendawan
7 hari preparat histologi
7 hari kerja susunan DNA target
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 15 menit LHUS
Menerima LHUS 5 menit LHUS
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah
ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan
metode mikroskopis2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hoffer i dengan
metode kultur cendawan3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan
metode histopatologi4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan
metode biologi molekuler5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan
metode immunologi/ serologi6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan teknik
sekuensing7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MTLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferiRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferi
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam
buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Ichthyophonus hofferi
MT menerima LHUS
Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
Nomor SOP 53/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces
sanguinis
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Petugas Laboratorium
MikologiManager Teknis Kelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode mikroskopisContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b.Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode kultur
cendawan
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode histopatologiContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target,
tanpa kurva standard
Primer Set Konvensional, per
target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode immunologi/
serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji FAT / IFAT / IHC, per target
f. Melakukan identifikasi Branchiomyces sanguinis dengan teknik sekuensing per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Waktu Output
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
15 menit data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam preparat
10 hari isolat cendawan
4 hari preparat histologi
d.Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode biologi
molekuler
3 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
8 jam Produk PCR dan grafik
7 hari kerja susunan DNA target
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 15 menit LHUS
2 hari
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah antigen
dan antibody
Menerima LHUS 5 menit LHUS
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah
ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
metode mikroskopis2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
metode kultur cendawan3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
metode histopatologi4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
metode biologi molekuler5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
metode immunologi/ serologi6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan
teknik sekuensing7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MTLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Branchiomyces sanguinisRutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Branchiomyces sanguinis
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam
buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces sanguinis
Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
Nomor SOP 54/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces
demigrans
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Petugas Laboratorium
MikologiManager Teknis Kelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a.Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode
mikroskopis
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b.Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode kultur
cendawan
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c.Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode
histopatologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target,
tanpa kurva standard
Primer Set Konvensional, per
target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode immunologi/
serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji FAT / IFAT / IHC, per target
f. Melakukan identifikasi Branchiomyces demigrans dengan teknik sekuensing , per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Waktu Output
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
15 menit data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam preparat
2 hari
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah
antigen dan antibody
14 hari isolat cendawan
4 hari preparat histologi
7 hari kerja susunan DNA target
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 15 menit LHUS
d.Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode biologi
molekuler
3 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
8 jam Produk PCR dan grafik
Menerima LHUS 5 menit LHUS
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP
2. Jenis Kegiatan
3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan
Langkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah
ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
metode mikroskopis2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
metode kultur cendawan3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
metode histopatologi4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
metode biologi molekuler6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
metode immunologi/ serologi7 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces demigrans dengan
teknik sekuensing7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MTLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Pengujian Branchiomyces demigrans
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Branchiomyces sanguinisProsedur Pengujian Branchiomyces demigrans
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam
buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces demigrans
MT menerima LHUS
Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
Nomor SOP 55/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces
astaci
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Petugas Laboratorium
MikologiManager Teknis Kelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode mikroskopisContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode kultur cendawanContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode histopatologiContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target,
tanpa kurva standard
Primer Set Konvensional, per
target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode immunologi/
serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji FAT / IFAT / IHC, per target
f. Melakukan identifikasi Aphanomyces astaci dengan teknik sekuensing per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Waktu Output
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
15 menit data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam preparat
14 hari isolat cendawan
7 hari preparat histologi
d. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode biologi molekuler
11 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
8 jam Produk PCR dan grafik
7 hari kerja susunan DNA target
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 15 menit LHUS
2 hari
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah
antigen dan antibody
Menerima LHUS 5 menit LHUS
Mulai
Selesai
Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
Nomor SOP 56/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010
Tanggal Revisi Juni 2014Tanggal Efektif September 2014Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces
invadans
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan
4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit
Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap
Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepala Pusat Karantina Ikan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Petugas Laboratorium
MikologiManager Teknis Kelengkapan Keterangan
1. buku/agenda mikotikDiketahui jenis hifa alami
cendawan
2. a. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode mikroskopisContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
Diketahui jenis hifa alami
cendawan, per contoh
b.Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode kultur
cendawan
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kemurnian isolat, diketahui
bentuk hifa dengan
pembiakan invitro, per
contoh
c. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode histopatologiContoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
ada tidaknya cendawan
dalam jaringan, per contoh
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji
kecocokan dengan jenis
cendawan yang digunakan
sebagai primer,per target,
realtime PCR &
konvensional / target HPIK
Realtime PCR, per target
tanpa kurva standard
Primer Set Konvensional, per
target
Kit, per target
e.Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode immunologi/
serologi
Contoh uji yang telah
dilabel kode contoh uji FAT / IFAT / IHC, per target
f. Melakukan identifikasi Aphanomyces invadans dengan teknik sekuensing , per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka
LHUS harus disyahkan
(tandatangan) Penyelia
4.form disposisi dilampiri
LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Waktu Output
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda
mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan
15 menit data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam preparat
2 hari
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR
yang menunjukkan berat
pasangan basa (bp)
8 harireaksi ikatan/ jumlah antigen
dan antibody
14 hari isolat cendawan
7 hari preparat histologi
Menerima LHUS 5 menit LHUS
7 hari kerja susunan DNA target
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 15 menit LHUS
d.Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode biologi
molekuler
11 hariPCR produk dan gambar
grafik DNA HPIK
8 jam Produk PCR dan grafik
Mulai
Selesai
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP2. Jenis Kegiatan3. Penanggung Jawab a. Produk
b. Kegiatan4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan
Judul KegiatanLangkah awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam
buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang
telah ditentukan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan
metode mikroskopis2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan
metode kultur cendawan3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadan s dengan
metode histopatologi4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan
metode biologi molekuler5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan
metode immunologi/ serologi6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Aphanomyces invadans dengan
teknik sekuensing7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MTLangkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Ditetapkan di Jakarta
Salinan sesuai dengan aslinya Pada Tanggal 28 Agustus 2014
Kepala Bagian Kepegawaian,
Hukum dan Organisasi KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN
HASIL PERIKANAN
ttd
SUGIMAN NARMOKO PRASMADJI
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Aphanomyces invadans Rutin
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Aphanomyces invadans
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam
buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Aphanomyces invadans