Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN KEMAMPUAN
METAKOGNISI SISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN UNTUK MATERI
APLIKASI NILAI MUTLAK PADA PERSAMAAN LINEAR DAN PERTIDAKSAMAAN
LINEAR DI KELAS X IPA 1 SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
DISUSUN OLEH:
RETNA WIDYANINGSIH
NIM : 171442001
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jika anda belum berhasil dalam segala hal maka bangkitlah dan kerjakan sampai anda dapatkan
kemenangan dalam hidupmu. Jadilah pribadi yang lebih baik dan jangan menyia-nyiakan waktu
sebab satu menit kamu menyia-nyiakan waktu maka anda sudah menyiakan kesempatan yang
mungkin dalam hidupmu sangat bermanfaat.
Karya ini kupersembahkan untuk:
Bapak, Ibu dan Papa angkat yang tercinta
Semua orang yang telah mendukungku dan mengasihiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Retna Widyaningsih (171442001). 2020. Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
dan Kemampuan Metakognisi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin untuk Materi Aplikasi
Nilai Mutlak pada Persamaan Linear dan Pertidaksamaan Linear di Kelas X IPA 1 SMA
Bopkri 2 Yogyakarta. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Siswa perlu menggunakan metakognisi untuk materi aplikasi nilai mutlak pada persamaan dan
pertidaksamaan linear karena hal itu berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa tentang
proses berpikirnya atau pengetahuan seseorang tentang kognisinya, serta kemampuan untuk
mengontrol aktivitas kognisi tersebut dalam belajar dan berpikir. Peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa selama
mengerjakan soal-soal aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear
berdasarkan jenis kelamin ? (2) Bagaimana kemampuan metakognisi siswa dalam mengerjakan
soal-soal aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan
jenis kelamin?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dan penelitian
deksriptif kuantitatif. Tujan penelitian akan mendeksripsikan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi siswa ditinjau dari jenis kelamin untuk
materi aplikasi nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear. Peneliti melakukan
wawancara dengan menggunakan pertama – tama, dipilih tiga kelompok subjek wawancara
yaitu yang mendapatkan nilai matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai matematika
rendah. Pengelompokkan subjek wawancara ini didasarkan pada hasil nilai lembar kerja siswa
pada pertemuan pertama, lembar kerja siswa pertemuan kedua, dan lembar tes tertulis. Peneliti
menganalisis kemampuan pemecahan masalah selama mengerjakan soal-soal aplikasi nilai
mutlak persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan jenis kelamin yaitu S1
(perempuan) dan S2 (laki-laki) dengan nilai matematika tinggi dinyatakan sudah baik memiliki
kemampuan pemecahan masalah menurut teori Polya, S3 (perempuan), S4 (laki-laki), S5
(perempuan) dan S6 (laki-laki) dengan nilai matematika sedang dan nilai matematika rendah
dinyatakan belum baik mempunyai kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dapat ditunjukkan
S3 sampai S6 belum dapat melaksanakan langkah-langkah Polya untuk bagian memeriksa
kembali. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan dari 6 subjek yaitu siswi perempuan
belum memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik sedangkan siswa laki-laki belum
memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik. Peneliti menganalisis kemampuan
metakognisi selama mengerjakan soal-soal aplikasi nilai mutlak persamaan linear dan
pertidaksamaan linear berdasarkan jenis kelamin yaitu S1 (perempuan), S2 (laki-laki), S3
(perempuan), S4 (laki-laki), S5 (perempuan) dan S6 (laki-laki) memiliki level-level metakognisi
aware use. Dalam hal ini, siswa menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu penyelesaian
dengan memberikan penjelasan dari penyelesaian tersebut. Sehingga dapat disimpulkan secara
keseluruhan dari 6 subjek yaitu siswi perempuan dapat melaksanakan tahap-tahap metakognisi
(perencanaan, pemantauan, evaluasi) dengan baik, sedangkan siswa laki-laki belum dapat
melaksanakan tahap-tahap metakognisi (perencanaan, pemantauan, evaluasi). Hal ini
ditunjukkan siswa laki-laki belum dapat melakukan proses pemantauan (monitoring) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
evaluasi dengan baik. Sehingga adanya perbedaan antara siswa perempuan dan siswa laki-laki
serta menurut Kartini Kartono (1989) mengatakan adanya perbedaan antara siswa laki-laki dan
siswi perempuan
Kata-kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, kemampuan metakognisi, nilai mutlak,
persamaan linear, pertidaksamaan linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Retna Widyaningsih (171442001). 2020. Students 'Ability to Solve Problems and Students'
Metacognition Abilities Based on Gender for the Topic of Applications Absolute Value in
Linear Equations and Linear Inequations in Class X IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta.
Thesis, Master of Mathematics Education Study Program, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
Students need to use metacognition for the application of absolute value in linear equations and
inequations because it relates to the knowledge students have about their thought processes or
one's knowledge of their cognition, as well as the ability to control these cognitive activities in
learning and thinking. The researcher formulated the problem in this study, namely (1) What is
the problem solving ability of students while working on questions of the application of absolute
values in linear equations and linear inequations based on gender? (2) What is the ability of
students' metacognition in solving problems of the application of absolute values in linear
equations and linear inequations based on gender?. The aims of the research were to describe the
students 'ability to solve problems and the ability of students' metacognition in terms of gender
for the application of absolute values and linear inequations. The researcher conducted
interviews for the, selected three groups of subjects namely those who received high
mathematical scores, moderate mathematical scores and low mathematical scores. Researcher
analyzed the ability to solve problems on the application of absolute value of linear equations
and linear inequations based on gender, namely S1 (female) and S2 (male) with high
mathematical scores, which means that they have good ability to solve problems according to
Polya's theory, S3 ( female), S4 (male), S5 (female) and S6 (male) with moderate mathematical
values and low mathematical scores, which means that they have not been good at problem
solving skills. It can be shown that S3 through S6 have not been able to carry out Polya's steps
for the re-checking section. So it can be concluded that as a whole the 6 subjects namely female
students do not have the ability to solve problems well while male students do not have the
ability to solve problems well either. The researcher analyzed the ability of metacognition while
working on the application problems of absolute value of linear equations and linear inequations
based on gender, namely S1 (female), S2 (male), S3 (female), S4 (male), S5 (female) and S6
(male) and it was found that they have metacognitive levels of aware use. In this case, the
students realize that they must use a solution by providing an explanation of the solution. So it
can be concluded that as a whole the 6 subjects namely female students can carry out the stages
of metacognition (planning, monitoring, evaluation) well, while male students have not been able
to carry out the stages of metacognition (planning, monitoring, evaluation) well. This is indicated
by the male students not being able to carry out the monitoring and evaluation processes
properly. So it can be concluded that there are differences between female students and male
students and in line with that Kartini Kartono (1989) said there are differences between male and
female students
Keywords: problem solving abilities, metacognition abilities, absolute values, linear equations
and linear inequations.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Retna Widyaningsih
Nomor Mahasiswa : 171442001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma suatu karya ilmiah yang berjudul :
Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah dan Kemampuan Metakognisi Siswa
Berdasarkan Jenis Kelamin untuk Materi Aplikasi Nilai Mutlak pada Persamaan Linear
dan Pertidaksamaan Linear di Kelas X IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 28 Juli 2020
Yang menyatakan
Retna Widyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah dan
Kemampuan Metakognisi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin untuk Materi Aplikasi Nilai
Mutlak pada Persamaan Linear dan Pertidaksamaan Linear di Kelas X IPA 1 SMA
Bopkri 2 Yogyakarta
Penulis dapat menyelesaikan tesis ini atas doa, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu mendukung, diantaranya:
1. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Prof St. Suwarsono selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah sabar. Memberi nasehat
untuk peneliti dan selalu menyemangatin di setiap selesai bimbingan.
3. Semua teman-teman penelitian S2 angkatan 2017 yang dengan caranya telah membantu dan
menyemangati selama proses pengambilan data tesis.
4. Bapak Wagimin dan Ibu Wantini sebagai orang tua yang selalu memberi doa, semangat,
nasehat dan menanyakan di setiap pengerjaan tugas akhir
5. Rm. Paul Suparno,SJ sebagai orang tua angkat yang selalu memberi doa, tegas, memberi
semangat selama proses pengerjaan tugas akhir
6. Keluarga besar dari Bapak dan Ibu yang selalu memotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................................... ii
TESIS .......................................................................................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................................................................. vi
ABSTRACT .............................................................................................................................................. viii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................................................... ix
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. x
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................................... 11
D. Kebaruan Penelitian ..................................................................................................................... 12
E. Penjelasan Istilah .......................................................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................................................ 13
BAB II ........................................................................................................................................................ 15
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................ 15
A. Masalah Matematika ........................................................................................................................ 16
B. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika ................................................................................ 18
C. Model Proses Pemecahan Masalah ................................................................................................. 20
Tabel 1: Fase-fase model pembelajaran pemecahan masalah menurut Krulik dan Rudnick
(1996) (dalam Murdiana, 2015: 8) ................................................................................................... 21
Tabel 2: Aksi Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menurut Alan H. Schoenfeld
(1991:65)............................................................................................................................................. 22
Tabel 3: Langkah-langkah penyelesaian masalah menurut John Dewey (dalam Gulo ,
2002:115) ............................................................................................................................................ 23
Tabel 4: Indikator Menyelesaikan Masalah Dengan Menggunakan Langkah Polya (1973:5). . 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Proses Metakognisi ........................................................................................................................... 27
1. Definisi Metakognisi ..................................................................................................................... 27
2. Ketrampilan Metakognisi............................................................................................................. 29
3. Tahap – tahap Metakognisi .......................................................................................................... 31
4. Level Metakognisi ......................................................................................................................... 32
E. Proses Kognisi dan Metakognisi ...................................................................................................... 34
1. Perbedaan Antara Proses Kognisi dan Metakognisi ................................................................. 34
Tabel 5: Perbedaan Proses Kognisi dan Metakognisi Menurut Gama (dalam Zahra, 2016: 40)
............................................................................................................................................................ 35
2. Strategi Menumbuhkan Metakognisi Dalam Pembelajaran Matematika ............................... 36
3. Strategi Kognisi dan Strategi Metakognisi ................................................................................. 39
F. Indikator dan Perilaku Metakognisi ............................................................................................... 41
1. Indikator yang Terkait dengan Ketrampilan Metakognisi ....................................................... 41
Tabel 6, Indikator Proses Metakognisi yang terkait dengan Ketrampilan Metakognisi dalam
Pemecahan Masalah menurut Krool, dan Gorofalo (dalam Zahra, 2016 :93) ........................... 43
G. Penerapan Pendekatan Metakognisi Berbasis Masalah Kontekstual ...................................... 45
H. Jenis Kelamin Dalam Proses Belajar Mengajar ........................................................................ 45
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Metakognitif Peserta Didik ...................... 47
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik ................................. 48
I. Peranan Jenis Kelamin Dalam Belajar Matematika ..................................................................... 48
J. Materi Aplikasi Nilai Mutlak Pada Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linier di SMA ... 50
1. Memahami dan Menemukan Konsep Nilai Mutlak .................................................................. 51
2. Persamaan Linear ......................................................................................................................... 57
3. Pertidaksamaan Linear ................................................................................................................ 61
K. Hasil – Hasil Penelitian Relevan .................................................................................................. 64
L. Kerangka Berpikir ............................................................................................................................ 68
BAB III ....................................................................................................................................................... 74
Metode Penelitian ...................................................................................................................................... 74
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................................................................... 74
B. Subjek Penelitian .............................................................................................................................. 75
C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................................................... 76
D. Prosedur Penelitian ........................................................................................................................... 76
1. Tahap Persiapan ........................................................................................................................... 76
2. Tahap Pelaksanaan ....................................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Metode Pengumpulan Data .............................................................................................................. 79
1. Observasi ....................................................................................................................................... 79
2. Tes Tertulis .................................................................................................................................... 79
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) .................................................................................................... 80
4. Wawancara .................................................................................................................................... 80
Tabel 7. Kategori Nilai Matematika ................................................................................................ 81
F. Proses Validasi .................................................................................................................................. 81
G. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................................................... 83
1. Lembar Kerja Siswa ..................................................................................................................... 83
Tabel 3.1 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-1 ........................................................................... 84
Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-2 ........................................................................... 85
2. Lembar Tes Tertulis ..................................................................................................................... 86
Tabel 3.3 Soal Tes Tertulis ............................................................................................................... 86
3. Pedoman Wawancara ................................................................................................................... 87
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Kemampuan Metakognisi Berdasarkan Tahapan-tahapan
Metakognisi menurut Sukmadinata (2004: 7-9) .................................................................................. 87
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Proses Pemecahan Masalah Siswa (dalam Zahra, 2016: 102-
104) ..................................................................................................................................................... 89
H. Proses Lembar Validasi Soal Tes Akhir ................................................................................. 90
I. Lembar untuk Proses Validasi Soal Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................ 92
BAB IV ....................................................................................................................................................... 95
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................................. 95
A. Deksripsi Singkat Lokasi SMA Bopkri 2 Yogyakarta ................................................................... 95
B. Analisis Data Kuantitatif .................................................................................................................. 96
C. Pembahasan Data Kuantitatif.......................................................................................................... 97
1. Hasil Skor Pengerjaan LKS dan Pengerjaan Tes Tertulis ........................................................ 97
2. Skor Gabungan Pengerjaan Siswa .............................................................................................. 98
D. Kesimpulan Data Kuantitatif ........................................................................................................... 98
E. Analisis Data Kualitatif .................................................................................................................... 99
F. Pembahasan Analisis Data Kualitatif ........................................................................................... 100
1. Proses Pengumpulan Data di Lapangan ................................................................................... 100
a. Proses Keterlaksanaan Observasi ......................................................................................... 101
b. Proses Keterlaksanaan Uji Coba di Lapangan .................................................................... 102
2. Hasil Pengerjaan Siswa .............................................................................................................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a. Hasil Pengerjaan LKS 1 ......................................................................................................... 105
b. Hasil Pengerjaan Siswa untuk Soal LKS ke-2 ..................................................................... 105
c. Hasil Pengerjaan Tes Tertulis ................................................................................................ 106
Siswa 1 (S1) ...................................................................................................................................... 106
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 106
Nomor 2a .......................................................................................................................................... 107
Nomor 2b .......................................................................................................................................... 107
Nomor 3 .................................................................................................................................... 107
Nomor 4a .......................................................................................................................................... 108
Nomor 4b .......................................................................................................................................... 108
Nomor 5 ............................................................................................................................................ 108
Siswa 2 (S2) ...................................................................................................................................... 109
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 109
Nomor 2a .......................................................................................................................................... 109
Nomor 2b .......................................................................................................................................... 110
Nomor 3 ............................................................................................................................................ 111
Nomor 4a .......................................................................................................................................... 111
Nomor 4b .......................................................................................................................................... 111
Nomor 5 ............................................................................................................................................ 111
Siswa 3 (S3) ...................................................................................................................................... 112
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 112
Nomor 2a .......................................................................................................................................... 112
Nomor 2b .......................................................................................................................................... 112
Nomor 3 ............................................................................................................................................ 113
Nomor 4a dan 4b ............................................................................................................................... 113
Nomor 5 ............................................................................................................................................ 113
Siswa 4 (S4) ...................................................................................................................................... 114
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 114
Nomor 2 ............................................................................................................................................ 114
Nomor 3 ............................................................................................................................................ 115
Nomor 4a .......................................................................................................................................... 115
Nomor 4b .......................................................................................................................................... 115
Nomor 5 ............................................................................................................................................ 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Siswa 5 (S5) ...................................................................................................................................... 116
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 116
Nomor 2a .......................................................................................................................................... 116
Nomor 2b .......................................................................................................................................... 116
Nomor 3, nomor 4b dan nomor 5: tidak dikerjakan .......................................................................... 116
Nomor 4a .......................................................................................................................................... 116
Siswa 6 (S6) ...................................................................................................................................... 117
Nomor 1 ............................................................................................................................................ 117
Nomor 2a dan 2b ............................................................................................................................... 117
Nomor 3 ............................................................................................................................................ 118
Nomor 4a .......................................................................................................................................... 118
Nomor 4b: Tidak dikerjakan ............................................................................................................. 118
Nomor 5 ............................................................................................................................................ 119
3. Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Soal Tes Tertulis Dengan Menggunakan Kemampuan
Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Metakognisi Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 120
a. Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Soal
Tes Tertulis .......................................................................................................................................... 120
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 122
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 122
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 127
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 127
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 135
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 135
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 141
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 141
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 147
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 147
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 153
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 153
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 159
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 160
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 164
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 164
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 170
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 174
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 174
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 179
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 179
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 184
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 184
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 189
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 189
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 193
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 193
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 199
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 199
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 204
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 204
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 209
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 209
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 215
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 215
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 221
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 221
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 228
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 228
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 231
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 231
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 235
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 235
B Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Kemampuan Metakognisi Ditinjau Dari Soal Tes Tertulis
.............................................................................................................................................................. 241
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 241
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 241
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 245
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 248
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 248
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 252
Hasil Wawancara S1 ....................................................................................................................... 252
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 255
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 255
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 259
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 259
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 263
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 263
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 266
Hasil Wawancara S2 ....................................................................................................................... 266
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 270
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 270
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 273
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 274
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 277
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 277
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 280
Hasil Wawancara S3 ....................................................................................................................... 280
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 283
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 284
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 285
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 285
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 289
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 289
Soal No 4b ........................................................................................................................................ 292
Hasil Wawancara S4 ....................................................................................................................... 293
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 296
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 296
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 300
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 300
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Hasil Wawancara S5 ....................................................................................................................... 303
Soal No 2a: ....................................................................................................................................... 307
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 307
Soal No 2b ........................................................................................................................................ 311
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 311
Soal No 4a ........................................................................................................................................ 314
Hasil Wawancara S6 ....................................................................................................................... 314
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................................. 275
BAB V ...................................................................................................................................................... 276
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................... 276
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 276
B. Saran ................................................................................................................................................ 277
Refleksi ..................................................................................................................................................... 278
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 280
LAMPIRAN............................................................................................................................................. 282
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................................................... 282
Instrumen Penilaian LKS 1 .................................................................................................................... 286
Instrumen Penilaian LKS 2 .................................................................................................................... 294
Instrumen Penilaian Soal Tes Akhir ..................................................................................................... 297
Lembar Validasi RPP ............................................................................................................................. 301
Lembar Validasi Soal LKS 1 ................................................................................................................. 305
Lembar Validasi Soal LKS 2 ................................................................................................................. 308
Lembar Validasi Soal Tes Akhir ........................................................................................................... 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses berpikir dalam pemecahan masalah merupakan hal penting yang perlu
mendapat perhatian pendidik terutama untuk membantu peserta didik agar dapat
mengembangkan kemampuannya memecahkan masalah baik dalam konteks dunia nyata
maupun dalam konteks matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Lester (dalam
Gartman dan Freiberg, 1993) tujuan utama mengajarkan pemecahan masalah dalam
matematika adalah tidak hanya untuk melengkapi peserta didik dengan sekumpulan
ketrampilan atau proses, tetapi lebih kepada memungkinkan peserta didik berpikir untuk
dirinya sendiri.
Pemecahan masalah yang efektif dapat diperoleh dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menerapkan strategi metakognitif ketika menyelesaikan soal
(McLoughlin dan Holllingworth, 2003). Terlaksananya proses metakognitif dalam
pemecahan masalah merupakan salah satu faktor menarik yang banyak diperhatikan oleh
kalangan pendidikan. Hal tersebut disebabkan keuntungan yang dapat diperoleh ketika
pemecahan masalah dilakukan dengan melibatkan kesadaran terhadap proses berpikir serta
kemampuan pengaturan diri, sehingga memungkinkan terbangunnya pemahaman yang kuat
dan menyeluruh terhadap masalah disertai alasan yang logis. Pemahaman semacam ini
merupakan salah satu hal yang selalu ditekankan ketika berlangsung pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
matematika disemua tingkatan pendidikan, karena kesesuainnya yang kuat dengan pola
berpikir matematika.
Dalam memecahkan masalah, diperlukan kemampuan dalam melakukan proses
penemuan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses penemuan cara
untuk mencapai tujuan diperlukan kesadaran tentang proses berpikir yang dilakukan tahap
demi tahap untuk mengontrol kebenaran langkah-langkah yang dilakukan. Kesadaran
tentang proses berpikirnya sendiri ini dikenal sebagai salah satu bentuk kemampuan
metakognisi.
Metakognisi adalah suatu kata yang berkaitan dengan apa yang dia ketahui
tentang dirinya sebagai individu yang belajar dan bagaimana dia mengontrol serta
menyesuaikan perilakunya (Suherman, 2001: 95). Walaupun pendefinisiannya berbeda,
namun secara umum metakognisi merupakan kesadaran atau pengetahuan seseorang
terhadap proses dan hasil berpikirnya (kognisinya) serta kemampuannya dalam mengontrol
dan mengevaluasi proses kognisi tersebut. Oleh karena itu, penekanan guru pada proses
pembelajaran matematika harus seimbang antara melakukan (doing) dan berpikir
(thinking).
Metakognisi juga dapat meningkatkan motivasi siswa. Hal ini karena ketika siswa
gagal dalam ujian maka dia tidak akan putus asa karena dia mencari tahu apa penyebab
kesalahannya. Seperti halnya diungkapkan Peirce (2003: 5), “metacognition affects
motivation because it affects attribution and self efficacy”. Kegagalan menyebabkan siswa
akan tetap percaya diri dalam menghapi masalah yang akan datang.
Dengan kemampuan metakognisi siswa dapat lebih bermakna dalam belajar
matematika serta aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika dari pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pernah diperoleh. Kemampuan metakognisi juga baik akan meningkatkan peluang dalam
memecahkan masalah non-rutin.
Menurut Eka (2003), stereotype peran jenis kelamin mengatakan pria lebih kompetitif
dibandingkan wanita. Karakteristik pribadi yang dimiliki wanita lebih mengarahkan
mereka menghindari konflik dan persaingan. Wanita lebih bersifat kooperatif dan kurang
kompetitif. Keadaan ini disebabkan dengan adanya perasaan takut akan sukses yang
dimiliki wanita serta konsekuensi social yang negative yang akan diterimanya. Bila wanita
sukses bersaing dengan pria, mungkin akan merasa kehilangan feminimitas, dan
popularitas. Anggapan tersebut sebelumnya diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Ahlgren tahun 1983 yang mengatakan sikap kooperatif lebih tinggi pada wanita dan
sikap kompetitif lebih tinggi pria.
Dalam kajian empiris yang dilakukan oleh Joyce (1991) secara umum yang dilakukan
di Kanada dan Kuba, siswa pria lebih kritis dari pada siswa wanita. Dalam hasil penelitian
tersebut, ditemukan siswa pria lebih menunjukkan kekritisannya daripada wanita.
Misalnya, ketika terjadi kesalahan pengajaran oleh guru di papan tulis. Dari penelitian yang
dilakukan di Kanada didapatkan secara umum meski wanita menunjukkan usaha yang lebih
keras dibandingkan laki-laki, namun laki-laki mempunyai kemampuan yang lebih dari pada
wanita untuk kelas matematika. Sedangkan di Kuba tidak ada perbedaan kemampuan yang
signifikan antara laki-laki dan wanita meski untuk matematika ada sedikit wanita yang
lebih superior dari laki-laki.
Peneliti merangkum penelitian yang berjudul “ Developmental Aspects: Metacognition
And Problem Solving “ ( Aspek Pengembangan: Matakognisi dan Pemecahan Masalah)
yang ditulis Roseanne Gibson dari Edith Cowan University 1996. Dalam jurnal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ditulisnya, peneliti menarik kesimpulan yaitu bahwa pemecahan masalah matematika telah
menjadi fokus reformasi kurikulum baru-baru ini. Para peneliti telah menyelidiki faktor-
faktor yang tampaknya mempengaruhi pemecahan masalah matematika; salah satu faktor
ini adalah metakognisi. Studi ini mengidentifikasi aspek metakognitif dan menyelidiki
hubungan metakognisi dan usia dalam konteks pemecahan masalah matematika. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menyelidiki aspek metakognitif dalam
konteks pemecahan masalah matematika. Tujuan dari penelitian ini juga adalah untuk
menciptakan situasi yang memungkinkan dibuatnya kesimpulan tentang aspek
perkembangan metakognisi anak dalam pemecahan masalah. Sampel untuk penelitian ini
dipilih dari sekolah dasar di pusat kota Perth. Sekolah dipilih karena memiliki jangkauan
anak-anak dari berbagai latar belakang dan sosial ekonomi yang berbeda level. Penelitian
ini berfokus pada total dua puluh empat anak dari tahun kedua, keempat dan keenam; ada
delapan anak dari setiap tahun setiap tingkat. Sepuluh nama (termasuk dua cadangan) dari
masing-masing kelas adalah dipilih secara acak. Setiap anak diberi masalah matematika
non-rutin yang sama untuk diselesaikan secara mandiri. Tujuan utama dari penelitian
adalah untuk mengidentifikasi kesadaran dan strategi metakognitif siswa (dalam kaitannya
dengan pemecahan masalah matematika) untuk menyelidiki aspek mana yang mengalami
pengembangan dan apakah ada tren perkembangan yang terbukti. Penelitian ini
menggunakan protokol wawancara semi-terstruktur, daftar observasi, kaset-kaset rekaman
pemikiran siswa dengan lantang, deskripsi dan analisis langkah-langkah dan aktivitas
tertulis siswa. Data deskriptif dari penelitian ini menunjukkan ada kecenderungan
perkembangan untuk kesadaran metakognitif dan strategi dalam kaitannya dengan
pemecahan masalah matematika. Penelitian ini membedakan anak yang lebih besar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
anak yang lebih kecil berdasarkan pengembangan metakognitif dalam kaitannya dengan
pemecahan masalah matematika, menyarankan strategi metakognitif dan aspek
perkembangan maju dan berubah seiring bertambahnya usia. Data dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kekurangan dalam aspek metakognitif disebabkan oleh kurangnya
pengembangan metakognitif, bukan kegagalan untuk menggunakan aspek metakognitif.
Analisis deskriptif memberikan wawasan tentang proses pemikiran, kesadaran
metakognitif, dan strategi metakognitif yang dapat dipahami dan diterapkan oleh anak-anak
dari berbagai tingkatan tahun. Deskripsi tentang tema dan tren tingkat tahun perkembangan
metakognitif memberikan potret anak-anak 'tingkat tahun' yang berbeda.
Peneliti merangkum penelitian yang berjudul “ Metacognitive Knowledge and
Metacognitive Regulation in Self-Regulatory Learning Style, and in Its Effects on
Performance Expectation and Subsequent Performance across Diverse School Subjects “ (
Pengetahuan Metakognitif dan Regulasi Metakognitif dalam Gaya Belajar Regulasi
Mandiri, dan Pengaruhnya terhadap Ekspektasi Kinerja dan Kinerja Selanjutnya di
Berbagai Mata Pelajaran Sekolah) yang ditulis Georgia Stephanou, Maria-Helena
Mpiontini dari Fakultas Pendidikan di Universitas Makedonia Barat, Florina, Yunani dan
dari Open University, Patra di Yunani pada tahun 2017. Dalam jurnal yang ditulisnya,
peneliti menarik kesimpulan yaitu penelitian ini bertujuan untuk menguji: (a) pengetahuan
metakognitif siswa dan regulasi metakognitif ketika mereka melakukan pekerjaan sekolah
atau pekerjaan rumah, dan gaya belajar mereka yang diatur sendiri mengenai empat jenis
regulasi perilaku yang berbeda: eksternal, introyek, teridentifikasi, dan intrinsik; dan (b)
peran metakognisi dalam gaya belajar yang diatur sendiri, dan dalam dampak gaya belajar
yang diatur sendiri pada harapan kinerja, dan kinerja berikutnya dalam mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sekolah bahasa, matematika dan pendidikan jasmani. Sebanyak 243 siswa dari kedua jenis
kelamin (122 laki-laki, 121 perempuan), kelas 5 dan 6, berusia 11 hingga 12 tahun (Berarti
rerata = 11,21 tahun, SD = 0,67 tahun) berpartisipasi dalam penyelidikan ini. Para peserta
datang, secara acak, dari 20 sekolah dasar negeri dari berbagai daerah di Yunani. Siswa
mewakili berbagai tingkat sosial ekonomi orang tua, dengan 35%, 40% dan 15% dari orang
tua mereka telah menyelesaikan pendidikan tersier, pendidikan menengah, dan pendidikan
dasar. Selain itu, 25 guru, 14 perempuan dan 11 laki-laki, yang mengajar di kelas yang
berpartisipasi berpartisipasi dalam penelitian ini. Usia mereka berkisar antara 26 hingga 55
tahun, dengan usia rata-rata 43 tahun, SD. = 59. Mereka melaporkan pengalaman mengajar
dari 3 hingga 27 tahun dengan keseimbangan di antara tahun pengalaman mengajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (a) siswa menggunakan pengetahuan metakognitif
(dominan, deklaratif) dan regulasi metakognitif (terutama, perencanaan) pada tingkat
sedang, dan mereka melaporkan profil campuran dari gaya belajar pengaturan diri, yang
disukai diidentifikasi; (b) regulasi metakognitif, dibandingkan dengan pengetahuan
metakognitif adalah perumus yang lebih kuat dari gaya belajar regulasi sehingga peserta
diukur melalui kuesioner yang dirancang untuk siswa sekolah dasar dan menengah; (c)
metakognisi menjelaskan sebagian kecil variasi dari kedua ekspektasi kinerja, di luar gaya
pengaturan diri, dan kinerja, di luar efek interaktif dari ekspektasi kinerja dan gaya belajar
pengaturan, baik dalam bahasa maupun matematika, sementara itu tidak memiliki
kontribusi unik yang signifikan dalam pendidikan Jasmani; (d) peraturan eksternal
memiliki kontribusi negatif dalam kinerja sekolah di tiga mata pelajaran sekolah. Kinerja
sekolah adalah skor rata-rata nilai semester di tiga mata pelajaran sekolah yang berasal dari
catatan sekolah, dan peringkat guru dari kinerja siswa mereka. Para guru diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
menilai setiap siswa mereka pada skala 4-item ( skor 1 = sangat buruk, sampai skor 5 =
sangat baik) untuk kinerja dalam matematika, bahasa dan pendidikan jasmani.
Peneliti merangkum penelitian yang berjudul metakognisi siswa dalam memecahan
masalah soal matematika pada pokok bahasan system persamaan linier 2 variabel ditinjau
dari kemampuan matematika SMP “ yang ditulis Andri Pipit Rahdiyanti dari Universitas
Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2018. Dalam jurnal yang ditulisnya peneliti menarik
kesimpulan yaitu penelitian tersebut bertujuan untuk mendeksripsikan metakognisi siswa
dalam memecahkan masalah soal matematika untuk materi system persamaan 2 variabel.
Penelitian menggunakan materi tersebut karena materi tersebut menantang dan sulit untuk
dipelajari oleh siswa terutama pada soal cerita sehingga menduga pada pokok materi ini
mampu mendorong ketrampilan metakognisi siswa pada pemecahan masalah matematika.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
meliputi tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan tahap reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini
menggunakan triangulasi karena penelitian ini melakukan pembanding data dari sumber
yang menggunakan cara berbeda yaitu tes, wawancara dan dokumentasi. Validasi
dilakukan oleh dosen dan guru matematika. Penelitian ini dilakukan di kelas 7 yang diikuti
23 siswa dengan melakukan pengklasifikasian kategori nilai siswa berdasarkan kemampuan
matematika sebagai berikut tinggi (100), sedang (63) dan rendah (50). Pengklasifikasian
kategori nilai diperoleh 2 siswa yang memiliki tingkat kemampuan matematika tinggi (
9%), 12 siswa yang memiliki tingkat kemampuan sedang (52%) dan siswa yang memiliki
kemampuan rendah ( 39%). Siswa dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi
semua indikatpr dalam metakognisi diantaranya prediksi, perencanaan, pemantauan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
evaluasi yang baik karena subyek memenuhi semua indicator didalamnya. Siswa dengan
kemampuan matematika sedang mampu memenuhi satu sampai 3 indikator dalam
metakognisi diantaranya soal cerita siswa mampu memenuhi maksimal dua indicator yaitu
prediksi dan perencanaan hal tersebut karena kurang dalam kemampuan pemahaman soal
cerita sehingga hanya memenuhi beberapa indicator. Soal bentuk biasa siswa mampu
memenuhi maksimal tiga indicator yaitu perencanaan, memonitoring, evaluasi karena siswa
kurang teliti dalam penulisan serta siswa terlambat dalam menyadari hal tersebut.
sedangkan siswa dengan kemampuan matematika rendah maksimal memenuhi 2 indikator
dalam metakognisi yaitu prediksi dan perencanaan karena siswa kurang memahami konsep
operasi hitung, langkah-langkah kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga indikator
tidak terpenuhi,
Peneliti merangkum penelitian yang berjudul “Pemahaman siswa SMP terhadap
konsep persamaan linier satu variable (PLSV) ditinjau dari perbedaan jenis kelamin” ditulis
Nari’I AY pada tahun 2017. Dalam jurnal yang ditulisnya, peneliti menarik kesimpulan
yaitu penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan pemahaman siswa SMP terhadap
konsep PLSV ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Maka guru dapat merancang rencana
pembelajaran yang lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Dalam
proses kegiatan pembelajaran di kelas secara umum guru akan dihadapkan beberapa siswa
laki-laki dan siswa perempuan. Ada beberapa teori yang mengatakan adanya perbedaan
antara siswa laki-laki dan perempuan. Misalnya B enbow & Stanley (1980) mengatakan
siswa SMP memiliki perbedaan kemampuan matematika, yang mana siswa perempuan
lebih unggul dalam perhitungan sedangkan siswa laki-laki lebih unggul pada tugas yang
membutuhkan penalaran matematika. Jenis penelitian ini deksriptif kualitatif. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dilakukan di SMP N 3 Tulang Bawang Tengah dengan subjek seorang perempuan dan laki-
laki dengan kemampuan matematika setara (perbedaan skor maksimal 5 dari total skor
100). Penelitian ini menggunakan wawancara berbasis tes pemahaman konsep (TPK), dan
instrument yang digunakan yaitu soal tes dilakukan validitas oleh dosen dan guru
matematika dan dilakukan juga uji keterbacaan oleh siswa bukan subjek. Hasil penelitian
ini menunjukkan subjek laki dan subjek perempuan mempunyai perbedaan dalam membuat
pernyataan tentang ciri-ciri PLSV dan membangun menggunakan model sebab akibat dari
suatu system PLSV. Perbedaan muncul karena subjek perempuan dapat menyebutkan
sebagian ciri-ciri PLSV, sedangkan subjek laki-laki melakukan kesalahan dalam
menjelaskan sebab akibat yang dihasilkan dari operasi hitung pada suatu PLSV dengan
suatu konstanta. Sedangkan dalam menyajikan PLSV kedalam representasi yang beragam
memberikan contoh PLSV yang berbeda, menggunakan pengelompokkan beberapa kalimat
matematika kedalam contoh dan bukan contoh PLSV, menyimpulkan PLSV dengan alasan
logis serta menyebutkan kesamaan dari perbedaan PLSV dan bukan PLSV kedua subjek
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Secara garis besar maka peneliti menarik kesimpulan dari empat penelitian diatas yaitu
guru sebelum proses pembelajaran di kelas maka guru dapat merancang rencana
pembelajaran yang lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Dalam
proses pembelajaran di kelas secara umum guru akan dihadapkan peserta didik laki-laki
dan perempuan. Sehingga diharapkan peserta didik laki-laki dan perempuan dapat
mengalami proses pembelajaran yang lebih efektif. Proses pembelajaran di kelas ini
melibatkan kemampuan metakognisi dan kemampuan matematika. Kemampuan
matematika peserta didik diukur dengan memberikan soal essay atau soal tes matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Di lain sisi jika dilihat dari kemampuan metakognisi peserta didik laki-laki dan perempuan
dalam memecahkan masalah matematika ini diperlukan menggunakan soal ceita karena
siswa diharapkan dapat mendorong ketrampilan metakognisi pada pemecahan masalah
matematika, dan dapat mengukur tingkat pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan
soal cerita matematika. Mengukur kemampuan metakognisi siswa melibatkan indikator-
indikator metakognisi siswa yaitu perencanaan, pemantauan (monitoring) dan evaluasi.
Sehingga diperoleh tingkat kemampuan metakognisi peserta didik laki-laki dan perempuan
dan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika yang ada pada peserta didik laki-
laki dan perempuan. Jika dilihat dari pemilihan subjek penelitian maka sebenarnya data
yang akurat yaitu diperoleh dari semakin banyaknya subjek yang akan diteliti.
Peneliti selama menjadi guru di salah satu sekolah swasta dan selama melaksanakan
proses pembelajaran di Kelas. Peneliti banyak menemukan beberapa permasalahan siswa
selama mata pelajaran matematika untuk materi aplikasi aritmatika yaitu siswa merasa
kesulitan mengerjakan langkah awal dalam setiap soal cerita, siswa kesulitan membuat
suatu kesimpulan untuk soal cerita. Siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita
yaitu siswi perempuan dan siswa laki-laki. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terkait pemecahan masalah dan metakognisi. Peneliti ingin mengkaitkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan metakognisi berdasarkan jenis kelamin.
Peneliti memilih sekolah SMA Bopkri 2 Yogyakarta karena berdasarkan laporan dari
guru matematika yaitu siswa-siswa masih kesulitan untuk menyelesaikan soal cerita. Guru
matematika memberikan contoh: ketika guru matematika memberikan soal cerita yang
berhubungan dengan aplikasi pythagoras maka siswa akan kesulitan menyelesaikan soal
tersebut dan siswa meminta agar soal cerita yang diberikan tidaklah jauh dengan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
soal yang telah diberikan. Peneliti beranggapan bahwa topik yang dipikirkan sudah sesuai
dengan rencana. Guru matematika memberikan materi penelitian yang akan peneliti
lakukan yaitu berkaitan dengan nillai mutlak, persamaan linear, pertidaksamaan linear dan
aplikasinya. Guru matematika memberikan saran kepada penelitian untuk memperbanyak
soal cerita yang menggunakan tingkat soal mudah, sedang dan tinggi.
Setelah menelaah dan merangkum berbagai penelitian diatas, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi siswa berdasarkan jenis kelamin untuk
materi aplikasi nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa selama mengerjakan soal-soal
aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan
jenis kelamin ?
2. Bagaimana kemampuan metakognisi siswa dalam mengerjakan soal-soal aplikasi nilai
mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan jenis kelamin?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi siswa
berdasarkan jenis kelamin untuk materi aplikasi nilai mutlak persamaan dan
pertidaksamaan linear.
Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa selama mengerjakan soal-
soal aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear
berdasarkan jenis kelamin
2. Untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa selama mengerjakan soal-soal
aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan
jenis kelamin
D. Kebaruan Penelitian
Kebaruan penelitian ini, yang berjudul kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
dan kemampuan metakognisi siswa berdasarkan jenis kelamin untuk materi aplikasi nilai
mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear, terletak pada:
1. Peneliti ingin melakukan penelitian dijenjang SMA karena kebanyakan peneliti sudah
melakukan penelitian di jenjang SD dan SMP.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeksripsikan kemampuan
metakognisi siswa dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
jenis kelamin untuk materi aplikasi nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linier
satu variable
3. Peneliti ingin mendeksripsikan hubungan atau kaitan antara kemampuan metakognisi
dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan jenis kelamin.
Sehingga peneliti mengharapkan adanya perbedaan siswa laki-laki dan siswa
perempuan untuk dilihat kemampuan metakognisi dan kemampuan pemecahan
masalah matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
E. Penjelasan Istilah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah yang digunakan selama penelitian sebagai
berikut:
1. Masalah adalah suatu situasi atau kondisi yang dihadapi oleh seseorang tetapi dia
memiliki keterbatasan pengetahuan dalam menyelesaikan suatu proses situasi yang
sedang dihadapinya tersebut.
2. Kemampuan menyelesaikan masalah adalah suatu kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan suatu masalah yang ada pada pertanyaan soal dengan cara
menggabungkan berbagai materi atau konsep yang sudah dipelajari sebelumnya,
dimana tingkat dari masalah yang harus dipecahkan membutuhkan strategi tertentu dan
cara menyelesaikannya tidaklah mudah.
3. Metakognisi adalah pengetahuan seseorang tentang proses berpikirnya sendiri, atau
pengetahuan seseorang tentang kognisinya serta kemampuan dalam mengatur dan
mengontrol aktifitas kognisinya dalam belajar dan berpikir
4. Kemampuan metakognisi adalah suatu kemampuan dimana siswa sadar dalam
menggunakan pemikirannya untuk merencanakan, mempertimbangkan, mengontrol,
dan menilai terhadap proses dan strategi kognitif dalam dirinya.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat penelitian
dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi siswa
berdasarkan jenis kelamin untuk materi aplikasi nilai mutlak persamaan dan
pertidaksamaan linear.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat memiliki kemanfaatan sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dalam mengembangkan pembelajaran matematika
dengan menggunakan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan
kemampuan metakognisi siswa berdasarkan jenis kelamin untuk materi aplikasi
nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear.
2. Bagi Guru
Memberi inspirasi untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran yang
dikelolanya, dapat menganalisis cara penyelesaian pengerjaan siswa secara detail
dengan melakukan pendekatan wawancara secara individu
3. Bagi Siswa
Memberi pengalaman proses pembelajaran yang berbeda dari proses
pembelajaran yang biasa mereka alami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab 2 ini, peneliti akan menguraikan pokok-pokok bahasan yang akan dibahas pada
landasan teori. Landasan teori yang akan diuraikan yaitu berkaitan dengan masalah matematika
karena masalah matematika adalah suatu pertanyaan atau soal yang menunjukkan adanya
tantangan, tidak mudah diselesaikan menggunakan prosedur yang telah diketahui, dan
memerlukan perencanaan yang benar dalam proses penyelesaiannya. Salah satu kemampuan
yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam belajar matematika adalah pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah diperlukan dalam memahami dan menyelesaikan suatu
masalah. Untuk dapat menyelesaikan masalah seseorang dapat menggunakan ilmu matematika
yang diperoleh sebelumnya sebagai bekal untuk memecahkan masalah baru. Dari kemampuan
pemecahan masalah maka landasan teori ini akan menguraikan mengenai model proses
pemecahan masalah menurut langkah-langkah Krulik dan Rudnick, dan menurut Polya.
Mengerjakan suatu masalah matematika dan dilihat dari model proses pemecahan masalah maka
diperlukan pemecahan masalah matematika dengan baik dan juga dapat dilihat kemampuan
metakognisi yang dimiliki siswa.
Peneliti menguraikan pengertian metakognisi, level-level metakognisi, indikator
metakognisi, ketrampilan metakognisi. Metakognisi adalah mengelola pemikiran dan pemikiran
tentang berpikir, ini mengacu pada kontrol dan pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang
proses kognitif seseorang. Mengembangkan kemampuan metakognitif ternyata penting sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk mempelajari aktifitas dan belajar serta untuk membantu siswa menentukan bagaimana
mereka dapat belajar lebih baik dalam memanfaatkan sumber daya kognitif mereka seperti
kemampuan untuk menilai pemahaman mereka sendiri, menghitung berapa waktu yang mereka
butuhkan untuk mempelajari sesuatu, memilih rencana yang efektif untuk belajar memecahkan
masalah, bagaimana cara memahami ketika ia tidak memahami sesuatu dan bagaimana cara
memperbaiki diri sendiri, kemampuan untuk memprediksi apa yang cenderung akan terjadi atau
mengatakan mana yang dapat diterima oleh akal dan mana yang tidak.
Peneliti akan menguraikan tentang jenis kelamin untuk meninjau kemampuan
metakognisi dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah matematika karena jenis
kelamin berpengaruh juga dalam proses belajar dan mengajar. Pandangan yang bersifat bias,
jenis kelamin sering kali mempengaruhi interaksi dan motivasi siswa pria dan wanita. Sehingga
pada landasan teori peneliti akan sedikit banyak menguraikan tentang jenis kelamin dalam proses
belajar mengajar, pengaruh jenis kelamin terhadap pengetahuan metakognisi, pengaruh jenis
kelamin terhadap pemahaman konsep peserta didik, dan peranan jenis kelamin dalam belajar
matematika.
Penelitian ini akan menggunakan materi aplikasi persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak satu variabel. Setiap siswa diberi masalah matematika non-rutin yang sama untuk
diselesaikan secara mandiri. Berikut uraian detail tentang hal-hal yang akan dikupas pada bab 2
ini:
A. Masalah Matematika
Secara umum, masalah adalah suatu situasi atau kondisi yang dihadapi oleh seseorang
tetapi dia memiliki keterbatasan pengetahuan dalam menyelesaikan suatu proses situasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sedang dihadapinya tersebut. Bell (dalam Stefen, 1998: 29) mengemukakan definisi masalah
sebagai berikut ”suatu situasi dikatakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari
keberadaan situasi tersebut, menyakini bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan dan tidak
segera menemukan pemecahannya “.
Menurut Bruns (2007: 17) masalah adalah suatu kondisi dimana seseorang mencari
beberapa tujuan yang sesuai dengan tindakan nyata. Dalam konteks matematika, sebuah
masalah merupakan situasi yang melibatkan kemampuan matematis, konsep atau proses yang
digunakan untuk mencapai tujuan. Kriteria masalah matematika ialah terdapat kondisi yang
membingungkan terkait dengan pemahaman siswa, ketertarikan siswa untuk menemukan
suatu penyelesaian, siswa tidak mampu memproses secara langsung penyelesaian, dan
penyelesaiannya mensyaratkan penggunaan ide matematika.
Menurut Isnaeni (2014: 250) masalah dalam matematika yaitu ketika seseorang
dihadapkan pada suatu persoalan matematika tetapi tidak dapat langsung mencari solusinya.
Menurut Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara (2015: 84) masalah
matematika meliputi:
1. Masalah rutin, yaitu masalah yang prosedur penyelesaiannya sekedar mengulang secara
algoritmik
2. Masalah non-rutin, yaitu masalah yang prosedur penyelesaiannya memerlukan
perencanaan penyelesaian, tidak sekedar menggunakan rumus, teorema atau dalil
3. Masalah rutin terapan, yaitu masalah yang dikaitkan dengan dunia nyata atau kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Masalah didalam pembelajaran matematika disajikan dalam bentuk pertanyaan. Suatu
pertanyaan akan menjadi masalah jika pertanyaan tersebut menunjukkan adanya suatu
tantangan yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur rutin yang dimiliki
seseorang.
Hudoyo mengatakan suatu pertanyan merupakan masalah bergantung pada individu dan
waktu. Hal ini berarti suatu pertanyaan merupakan suatu masalah bagi siswa yang lain.
Secara lebih khusus Hudoyo mengatakan syarat suatu masalah bagi seseorang siswa sebagai
berikut:
a. Pertanyaan yang diberikan kepada seseorang siswa harus dapat dimengerti oleh siswa
tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan untuk dijawab.
b. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang diketahui siswa.
Jadi, dapat disimpulkan masalah matematika adalah suatu pertanyaan atau soal yang
menunjukkan adanya tantangan, tidak mudah diselesaikan menggunakan prosedur yang telah
diketahui, dan memerlukan perencanaan yang benar dalam proses penyelesaiannya.
B. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika
Salah satu kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam belajar matematika
adalah pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah diperlukan dalam memahami
dan menyelesaikan suatu masalah. Untuk dapat menyelesaikan masalah seseorang dapat
menggunakan ilmu matematika yang diperoleh sebelumnya sebagai bekal untuk memecahkan
masalah baru. Seperti yang dikemukakan NCTM (2000: 52) pemecahan masalah adalah suatu
keterlibatan dalam mencari solusi dengan menggunakan metode yang tidak diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebelumnya. Untuk mencari siswa harus memanfaatkan pengetahuan mereka dan melalui
proses inilah siswa dapat mengembangkan pemahaman matematis baru.
Krulik dan Rudnik (1995: 4) mendefinisikan masalah secara formal adalah “A problem is
a situation, quantitative or otherwise, that confront an individual or grup of individual, that
requires resolution, and for which the individual sees no apparent or obvious means or path
to obtaining a solution”. Definisi tersebut menjelaskan masalah adalah suatu situasi yang
dihadapi oleh seseorang atau kelompok yang memerlukan suatu pemecahan tetapi individu
atau kelompok tersebut tidak memiliki cara yang langsung dapat menentukan solusinya.
Menurut Wardani (2008: 18) pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal, untuk dapat
menyelesaikannya dibutuhkan penalaran, pemahaman konsep dan ketrampilan dalam
matematika yang cukup tinggi. Menurut Wardani (2008: 18) ciri dari pertanyaan atau
penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah ada tantangan dalam materi tugas awal dan
masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui
penjawab.
Menurut Polya (1973: 5) pemecahan masalah merupakan suatu usaha untuk mencari jalan
keluar dari berbagai kesulitan, dimana cara tersebut masih dikelilingi sejumlah hambatan, dan
untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan usaha yang tidaklah mudah untuk segera dicapai.
Moursand (2005: 29) menyatakan seseorang dianggap memiliki atau mengalami masalah
bila menghadapi 4 kondisi sebagai berikut: memahami dengan jelas kondisi yang sedang
terjadi, memahami dengan jelas tujuan yang diharapkan, memahami sekumpulan sumber daya
yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi situasi yang terjadi sesuai dengan tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diinginkan dan memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai sumber daya untuk
mencapai tujuan.
Dari berbagai penjelasan tersebut dapat disimpulkan pemecahan masalah adalah suatu
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah yang ada pada pertanyaan soal
dengan cara menggabungkan berbagai materi atau konsep yang sudah dipelajari sebelumnya,
dimana tingkat dari masalah yang harus dipecahkan membutuhkan strategi tertentu dan cara
menyelesaikannya tidaklah mudah.
C. Model Proses Pemecahan Masalah
Ada beberapa langkah – langkah pemecahan masalah menurut Krulik dan Rudnick
(1996) (dalam Murdiana, 2015: 4) mengemukakan 5 langkah sebagai berikut:
1. Read the problem (membaca masalah) yaitu menemukan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan menyatakan kembali masalah dengan bahasanya sendiri
2. Explore the problem (menggali masalah) yaitu menentukan apa yang dapat membantu
(gambar/diagram/tabel) dalam penyelesaian masalah
3. Select a strategy (memilih strategi) yaitu melihat pola-pola, membuat perkiraan,
mereduksi hal-hal yang terkait langsung atau menyederhanakan masalah
4. Solve the problem (memecahkan masalah) yaitu melaksanakan strategi yang telah dipilih
melalui pelaksanaan langkah-langkah atau prosedur yang rinci dan sistematis
5. Look back (melihat kebelakang) yaitu mengecek penyelesaian, apakah penyelesaian logis
atau belum
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Krulik dan Rudnick
(1996) (dalam Murdiana, 2015: 8) menyusun fase-fase model pembelajaran pemecahan
masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 1: Fase-fase model pembelajaran pemecahan masalah menurut Krulik dan
Rudnick (1996) (dalam Murdiana, 2015: 8)
Fase – fase Prinsip Reaksi
1. Read and Think Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara
singkat, membagikan lembar masalah untuk dibaca dan
dipikirkan jawaban sementara oleh siswa, memotivasi
siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
dan menjelaskan logistic yang diperlukan
2. Explore and Plan Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengoorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut
3. Select a strategy Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4. Find and Answer Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya sesuai seperti laporan, solusi
masalah, dan gagasan yang membantu siswa untuk
berbagi tugas dengan temannya
5. Reflect and Extend Guru membantu siswa melakukan refleksi/evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka
gunakan dengan berbagai cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Schoenfeld (dalam Lidinillah, 2008: 35) terdapat 5 tahapan dalam memecahkan masalah, yaitu
Reading, Analysis, Exploration, Planning/Implementation, dan Verification. Artzt & Armour-Thomas (dalam
Lidinillah: 2008: 4) telah mengembangkan langkah-langkah pemecahan masalah dari Schoenfeld, yaitu
menjadi Reading, Understanding, Analysis, Exploration, Planning, Implementation, dan Verification. Selain
itu, terdapat aksi pemecahan masalah dalam pembelajaran menurut Alan H. Schoenfeld (1991:65) sebagai
berikut:
Tabel 2: Aksi Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menurut Alan H. Schoenfeld
(1991:65)
Teaching Action Purpose
Before
1. Read the problem. Discuss words or phrases
students may not understand
2. Use whole-class discussion to focus on
importance of understanding the problem
3. (Optional) whole-class discussion of possible
strategies to solve a problem
Illustrate the importance of reading
carefully; focus on special vocabulary Focus
on important data, clarification process Elicit
ideas for possible ways to solve the problem
During
4. Observe and question students to determine where
they are
5. Provide hints as needed
6. Provide problem extensions as needed
7. Require students who obtain a solution to “answer
the question”
Diagnose strengths and weaknesses Help
students past blockages Challenge early
finishers to generalize Require students to
look over their work and make sure it
makes sense
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
After
8. Show and discuss solutions
9. Relate to previously solved problems or have
students solve extensions
10. Discuss special features, e.g. pictures
Show and name different strategies
Demonstrate general applicability of
problem solving strategies Show how
features may influence approach
Langkah-langkah penyelesaian masalah menurut John Dewey (dalam Gulo , 2002:115) ini dilakukan
dalam enam tahap, yakni:
Tabel 3: Langkah-langkah penyelesaian masalah menurut John Dewey (dalam Gulo ,
2002:115)
No Tahap – tahap Kemampuan yang diperlukan
1 Merumuskan masalah Mengetahui dan merumuskan masalah
secara jelas
2 Menelaah masalah Menggunakan pengetahuan untuk
memperinci, menganalisis masalah dari
berbagai sudut
3 Merumuskan hipotesis Berimajinasi dan menghayati ruang lingkup,
sebab akibat dan alternatif penyelesaian
4 Mengumpulkan dan mengelompokkan data
sebagai bahan pengujian hipotesis
Kecakapan mencari dan menyusun data,
menyajikan data dalam bentuk diagram,
gambar dan tabel
5 Pengujian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menghubung-hubungkan dan menghitung.
Keterampilan mengambil keputusan dan
kesimpulan.
6 Menentukan pilihan penyelesaian Kecakapan membuat alternatif penyelesaian,
menilai pilihan memperhitungkan akibat
yang terjadi pada setiap pilihan.
Salah satu model dalam proses pemecahan masalah dikemukakan oleh Gick (dalam Kirkley, 2003)
mengidentifikasikan suatu urutan dasar untuk tiga aktivitas berpikir dalam pemecahan masalah, yaitu:
1. Menyatakan permasalahan (represent problem) termasuk mengaitkan konteks pengetahuan yang tepat,
dan mengidentifikasi tujuan dan kondisi awal yang relevan dengan permasalahan.
2. Pencarian solusi (solution search) termasuk dan mengembangkan rencana aksi untuk mencapai tujuan.
3. Mengimplementasikan pemecahan (implement solution) mencakup melaksanakan rencana tindakan dan
mengevaluasi hasilnya.
Selain model Gick, Polya (1973: 6 – 25) mengemukakan empat langkah dalam model pemecahan masalah
yaitu:
1. Memahami masalah (understanding the problem), yaitu kemampuan memahami prinsip dari
permasalahan misalnya hal apa yang diketahui, data dan kondisi.
2. Memikirkan rencana (devising plan), meliputi berbagai usaha untuk menemukan hubungan masalah
dengan masalah lain antara data dengan hal yang tidak diketahuinya. Perencanaan juga meliputi rencana
untuk melakukan perhitungan, rencana ide yang mungkin dimanfaatkan, mengaitkan materi yang
dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Melaksanakan rencana (carrying out the plan), termasuk mempresentasikan setiap langkah proses
pemecahan.
4. Melihat kembali (looking back), meliputi pengujian proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
Langkah pertama Polya menunjukkan seseorang memerlukan kesadaran dalam pikirannya dan
persepsinya tentang situasi yang dihadapinya termasuk dalam cara mengatur proses kognisinya.
Langkah kedua, seseorang haruslah memiliki kemampuan untuk mengungkapkan kembali berbagai hal
yang ada dalam pikirannya, dengan strategi metakognisi seseorang dapat mengatur proses kognisinya agar ia
dapat mengungkapkan pemahaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya dan akan digunakan untuk
memecahkan masalahnya, hal ini terkait dengan pengetahuan metakognisi.
Langkah ketiga, melakukan kontrol dan memonitor aktivitas proses kognisi pada saat pelaksanaan
pemecahan masalah dilakukan.
Langkah keempat, kesadaran melakukan analisis dan evaluasi proses kognisinya sehingga masalah dapat
diselesaikan. Jadi selama melakukan langkah pemecahan masalah matematika berdasarkan model Polya,
seseorang dapat mengembangkan proses metakognisi untuk mengontrol dan memonitor ketercapaian tujuan
kognisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berikut adalah indikator menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya (1973: 5) sebagai
berikut:
Tabel 4: Indikator Menyelesaikan Masalah Dengan Menggunakan Langkah Polya
(1973:5).
Langkah Polya Indikator
Memahami masalah a. Mampu menuliskan petunjuk dari soal yaitu
menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal dengan benar.
Membuat rencana pemecahan masalah a. Mampu menentukan strategi, rumus, serta
cara yang akan digunakan untuk membuat
solusi alternative penyelesaian masalah
dengan benar
b. Mampu mengaplikasikan soal kedalam
bentuk matematika untuk menyelesaikan
masalah
Melaksanakan rencana a. Mampu menyelesaikan masalah sesuai
dengan strategi dan rumus yang dipilih
b. Mampu menjalankan rencana yang telah
dibuat sebelumnya dengan benar
c. Mampu menuliskan tahap serta tahapan
perhitungan dengan benar
d. Mampu menuliskan hasil akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali jawaban a. Mampu memeriksa jawaban yang diperoleh
terkait hasil perhitungan secara sistematis
b. Mampu menuliskan kesimpulan jawaban
yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Proses Metakognisi
1. Definisi Metakognisi
Wellman (dalam Zahra, 2016: 33) metakognisi adalah suatu bentuk kognisi, yaitu
proses berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol secara aktif dalam kegiatan
kognisi. Secara singkat metakognisi dapat didefinisikan sebagai berpikir atau “person’s
cognition about cognition”.
Makna inti metakognisi adalah 'kognisi tentang kognisi'(Flavell, 1985). Flavell
(1976) berfokus pada dua aspek metakognisi, pengetahuan seseorang tentang pemikiran
mereka dan mereka kontrol dan pemantauan strategi kognitif. Metakognisi adalah
mengelola pemikiran dan pemikiran tentang berpikir, ini mengacu pada kontrol dan
pengetahuan yang dimiliki seseorang proses kognitif seseorang.
Desmita (2012:132) menegaskan, metakognitisi adalah “pengetahuan dan
kesadaran tentang proses kognisi, atau pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya”.
Secara lebih rinci Biryukov (2003) mengemukakan bahwa aspek-aspek metakognisi
merupakan dugaan pemikiran seseorang tentang pemikirannya yang meliputi
pengetahuan metakognitif (kesadaran seseorang tentang apa yang diketahuinya),
keterampilan metakognitif (kesadaran seseorang tentang sesuatu yang dilakukannya) dan
pengalaman metakognitif (kesadaran seseorang tentang kemampuan kognitif yang
dimilikinya). Misalnya siswa SMP mempelajari materi bilangan bulat, dia perlu
menyadari pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep dan sifat-sifat operasi hitung
bilangan bulat yang telah dipelajarinya dari SD, mengetahui dan memahami prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
operasi hitung bilangan bulat yang dilakukannya dan menyadari kemampuan yang
dimilikinya untuk menyelesaikan masalah terkait bilangan bulat.
Livingston (dalam Zahra, 2016: 35) “metakognisi” sering didefinisikan sebagai
“berpikir tentang berpikir”. Dalam kenyataannya, pendefinisian tersebut bukanlah hal
yang sederhana. Bentuk tersebut sudah menjadi bagian dari kosakata dalam psikologi
pendidikan dalam decade terakhir. Sedangkan Blakey Elaine dan Spence Sheila (1990)
memberikan pengertian metakognisi sebagai “berpikir tentang berpikir”, mengetahui
“apa yang kita tahu” dan “apa yang kita tidak tahu”.
Definisi metakognisi merupakan pengetahuan, kesadaran, dan kontrol terhadap
diri sendiri. Dengan demikian, perkembangan metakognitif dapat digambarkan sebagai
suatu perkembangan kemampuan metakognitif seseorang, yaitu menuju pada
pengetahuan, kesadaran dan kontrol belajar seseorang secara lebih besar (Baird dalam
Feriyal Cubuku, 2008:1).
Flavell (dalam Zahra, 2016: 40) membedakan metakognisi dalam 2 karakteristik
yaitu pengetahuan tentang kognisi (knowledge of cognition) dan regulasi dari kognisi
seseorang (self regulation of cognition) sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang kognisi memasukkan pengetahuan terhadap tugas, strategi dan
variabel yang dimiliki seseorang, yaitu pengetahuan metakognisi termasuk
pengetahuan tentang ketrampilan dari perbedaan tugas – tugas pengetahuan strategi
(pengetahuan tentang alternative strategi belajar yang digunakan) dan pengetahuan
kemampuan yang dimiliki seseorang dan yang lainnya.
b. Regulasi kognisi meliputi memonitor dan mengontrol aktivitas belajar seseorang
secara komprehensif. Faktor – faktor aktivitas metakognisi antara lainnya prediksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
hasil, perencanaan strategi, memonitoring aktivitas selama belajar dan evaluasi dari
efektivitas regulasi (Scraw & Moshmann, 1995).
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
secara sederhana metakognisi adalah pengetahuan seseorang tentang proses berpikirnya
sendiri, atau pengetahuan seseorang tentang kognisinya serta kemampuan dalam
mengatur dan mengontrol aktifitas kognisinya dalam belajar dan berpikir. Oleh karena
itu, metakognisi memainkan peranan yang sangat penting dalam kesuksesan siswa.
Mengembangkan kemampuan metakognitif ternyata penting sekali untuk
mempelajari aktifitas dan belajar serta untuk membantu siswa menentukan bagaimana
mereka dapat belajar lebih baik dalam memanfaatkan sumber daya kognitif mereka
seperti kemampuan untuk menilai pemahaman mereka sendiri, menghitung berapa
waktu yang mereka butuhkan untuk mempelajari sesuatu, memilih rencana yang efektif
untuk belajar memecahkan masalah, bagaimana cara memahami ketika ia tidak
memahami sesuatu dan bagaimana cara memperbaiki diri sendiri, kemampuan untuk
memprediksi apa yang cenderung akan terjadi atau mengatakan mana yang dapat
diterima oleh akal dan mana yang tidak.
2. Ketrampilan Metakognisi
Paris, Cross, Lipson, dan King (dalam Zahra, 2016: 40) menyatakan siswa akan
menguasai pelajaran atau memecahkan masalah dengan lebih baik bila mereka berpikir
untuk bertanya pada dirinya sendiri (self questioning strategies), misalnya who, what,
where dan how terkait dengan apa yang dibacanya”. Sedangkan Solso (2007)
menyatakan secara umum metakognisi merupakan bagian dari kemampuan memonitor
diri terhadap pengetahuan pribadi (self knowledge monitoring).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Monitoring merupakan cara seseorang untuk memantau apa yang telah diketahui
atau yang tidak diketahuinya. Kunci untuk efektivitas self-regulation (regulasi diri)
adalah keakuratan self-assesment (assessment diri) tentang pengetahuan yang
diketahuinya atau yang tidak diketahui (Schoenfeld, 1992). Dengan demikian self-
regulation dalam metakognisi adalah kemampuan dalam memonitor proses dan aktivitas
kognisi seseorang untuk menyakinkan apakah tujuan kognisi sudah tercapai.
Hacker (1998 : 9) mengatakan fenomena metakognisi yang dapat digunakan
untuk menginvestigasi pengetahuan seseorang dan proses berpikirnya dan memonitor
secara akurat proses pengetahuannya.
Solso (2007: 266-268) mengatakan proses-proses yang terlibat dalam monitoring
metakognisi meliputi:
a. Ease of Learning (pertimbangan pemudahan pembelajaran), meliputi seleksi strategi-
strategi yang cocok bagi pembelajar terhadap informasi baru, sekaligus proses
menentukan aspek informasi yang dianggap paling mudah untuk dipelajari.
b. Judgments of Learning (pertimbangan mengenai hasil pembelajaran), hal ini terjadi
setelah tahap akuisisi memori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa judgments of
learning akan menjadi akurat setelah partisipan melakukan sejumlah uji coba,
meskipun belum diketahui apakah judgments of learning sebelumnya.
c. Feeling of Knowing (pertimbangan mengenai perasaan mengetahui), umunya diukur
sebagai indikasi seseorang berpikir bahwa dirinya akan sanggup untuk melakukan
suatu tugas. Metakognisi monitoring dengan meminta participant memberikan
evaluasi mengenai metakognisi mereka. Sebuah kondisi metakognisi yang terjadi
secara alami adalah saat seseorang mengalami kesulitan mengambil suatu item dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
memori, namun pada saat bersamaan seseorang tersebut menyadari bahwa memori
tersebut “sangat dekat” dalam jangkauan.
d. Confidence in Answers (keyakinan terhadap jawaban-jawaban), bersifat retrospeksi
dari pertimbangan yang sudah diputuskan dari memori. Tergantung jenis memori
yang diingat, dan berhubungan dengan keakuratan pengingat.
Proses-proses tersebut saling berhubungan dengan kendala metakognisi. Saat
melakukan monitoring kendala metakognisi berbeda dalam setiap tahap memori.
Kendala metakognisi meliputi strategi-strategi seperti alokasi waktu belajar, dalam tahap
akuisisi memori dapat melibatkan pemilihan jenis proses yang berbeda, tindakan
mengakhiri belajar, strategi pencarian memori, dan keputusan mengakhiri pencarian.
Misalnya pada waktu seseorang harus mengingat sesuatu yang memang mudah diingat,
maka ia akan digunakan sedikit pemrosesan terhadap hal tersebut, akan tetapi jika yang
diingat semakin rumit, maka diperlukan pemrosesan yang lebih lama. Kendala
metakognisi yang dilakukan adalah memberikan waktu yang lama untuk
mempelajarinya.
3. Tahap – tahap Metakognisi
Menurut Woolfolk (2005) (dalam Novita dan Wahyu, 2018: 46) menjelaskan secara lebih rinci ketiga
proses dalam strategi metakognisi sebagai berikut:
a. Proses Perencanaan (planning)
Proses perencanaan merupakan keputusan tentang berapa banyak waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut, strategi apa yang akan dipakai, sumber apa yang perlu
dikumpulkan, bagaimana memulainya, dan mana yang harus diikuti atau tidak dilaksanakan lebih
dulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Proses Pemantauan (Monitoring)
Proses pemantauan merupakan proses yang mengikuti setiap individu dalam mengobservasi atau
memecahkan masalah. Pada proses ini siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri
contohnya : apa yang dilakukan saat mengerjakan soal , bagaimana harus menyelesaikannya dan
mengapa tidak memahami soal tersebut.
c. Proses Evaluasi (Evaluatation)
Proses evaluasi memuat pengambilan keputusan tentang proses yang dihasilkan berdasarkan hasil
pemikiran dan pembelajaran. Misalnya, mengapa siswa mudah/sulit untuk mengerjakan soal
tersebut, apakah tindakan yang baik untuk dilakukan dalam menyelesaikan soal, dapatkah saya
mengubah strategi yang dipakai?, apakah saya membutuhkan bantuan?.
4. Level Metakognisi
Metakognitif berkaitan dengan proses berpikir siswa tentang berpikirnya agar
menemukan strategi yang tepat dalam memecahkan masalah. Keterampilan
metakognitif sangat penting dalam memecahkan masalah, sehingga keterampilan
tersebut perlu ditingkatkan. Menurut Hosseynilar & Kasaei (2013) setiap siswa memiliki
kemampuan metakognitif yang berbeda-beda dan setiap siswa juga memiliki kecepatan
berpikir yang berbeda. Untuk meningkatkan keterampilan metakognitif, diperlukan
adanya kesadaran yang harus dimiliki siswa pada setiap langkah berpikirnya.
“Kesadaran (consciousness) adalah kesiagaan (awareness) seseorang terhadap peristiwa-
peristiwa di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara-suara dari lingkungan
sekitarnya) serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran, perasaan,
dan sensasi-sensasi fisik” (Solso, Maclin O & Maclin M, 2007: 240). Namun, setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah. Berikut ini
tingkat kesadaran/tingkat metakognitif siswa dalam berpikir ketika menyelesaikan suatu
masalah ( Swartz and Perkins, 1998), yaitu:
a. Tacit use adalah penggunaan pemikiran tanpa kesadaran. Jenis pemikiran yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan tanpa berpikir tentang keputusan tersebut.
Dalam hal ini, siswa menerapkan strategi atau keterampilan tanpa kesadaran
khusus atau melalui coba-coba dan asal menjawab dalam memecahkan masalah.
b. Aware use adalah penggunaan pemikiran dengan kesadaran. Jenis pemikiran yang
berkaitan dengan kesadaran siswa mengenai apa dan mengapa siswa
melakukan pemikiran tersebut. Dalam hal ini, siswa menyadari bahwa ia harus
menggunakan suatu langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan
mengapa ia memilih penggunaan langkah tersebut.
c. Strategic use adalah penggunaan pemikiran yang bersifat strategis. Jenis pemikiran
yang berkaitan dengan pengaturan individu dalam proses berpikirnya secara sadar
dengan menggunakan strategi-strategi khusus yang dapat meningkatkan ketepatan
berpikirnya. Dalam hal ini, siswa sadar dan mampu menyeleksi strategi atau
keterampilan khusus untuk menyelesaikan masalah.
d. Reflective use adalah penggunaan pemikiran yang bersifat reflektif. Jenis pemikiran
yang berkaitan dengan refleksi individu dalam proses berpikirnya sebelum dan
sesudah atau bahkan selama proses berlangsung dengan mempertimbangkan
kelanjutan dan perbaikan hasil pemikirannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dalam hal ini, siswa menyadari dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam
langkah- langkah penyelesaian masalah (hal. 421). McGregor ( 2002: 216) berpendapat
lain mengenai level metagognitif, berikut level metakognitif menurut McGregor:
a. Level pertama, menyadari berpikir dan mampu untuk menggambarkan hal itu;
b. Level kedua, mengembangkan tanggung jawab dari strategi berpikir/proses kognitif
yang digunakan dan setelah digunakan;
c. Level ketiga, refleksi evaluatif prosedur (sebelum/ selama/sesudah);
d. Level keempat, transfer pengalaman prosedural dan pengetahuan untuk konteks lain;
e. Level kelima, menghubungkan pemahaman konseptual dengan cara mengalami.
Hofer & Pintrich; Perkins, 1995; Schneider & Lockl, 2002 dalam Ormrod, (2008:
370) mengemukakan bahwa “semakin banyak pembelajar tahu tentang proses berpikir
dan belajar, yaitu semakin besar kesadaran metakognitif mereka, semakin baik proses
belajar dan prestasi yang mungkin mereka capai”.
E. Proses Kognisi dan Metakognisi
1. Perbedaan Antara Proses Kognisi dan Metakognisi
Gama (dalam Zahra, 2016: 49), kaitan proses kognisi dengan proses metakognisi
adalah pengetahuan yang dimiliki sesorang dan tersimpan dalam memori jangka
panjang agar dapat dipanggil kembali sebagai suatu pencarian memori yang
dilakukan secara sadar dan disengaja atau diaktifkan secara otomatis muncul ketika
seseorang dihadapkan pada permasalahan tertentu. Pengetahuan yang muncul melalui
kesadaran dan dilakukan secara berulang, akan menjadi suatu pengalaman, yang
disebut pengalaman metakognisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Content metakognisi adalah pengetahuan, skill dan informasi tentang kognisi
(bagian dari mental), selama kognisi dan sesuatunya berada pada dunia nyata dan
gambaran mental (misalnya objek, kejadian, fisik, fenomena, symbol, ketrampilan
untuk mengatasi kesulitannya, dan informasi dalam tugas). Jadi salah satu yang
membedakan berpikir metakognisi dari bentuk berpikir lainnya adalah
memperhatikan ruang lingkupnya.
Hacker menekankan berpikir metakognisi bukan hal yang bisa muncul secara tiba
– tiba dari dalam ruang lingkupnya terkait dengan representasi mental secara internal
termasuk apa yang diketahui seseorang tentang representasi internal, bagaimana hal
ini bekerja, dan bagaimana seseorang merasakannya. Menurut Gama (dalam Zahra,
2016: 51) Untuk lebih jelas, maka perbedaan antara aktivitas kognisi dan aktivitas
metakognisi diilustrasikan dalam Tabel 2.1 berikut
Tabel 5: Perbedaan Proses Kognisi dan Metakognisi Menurut Gama (dalam Zahra, 2016:
40)
Konten (Isi) Fungsi
Kognisi Pengetahuan, skill dan informasi
yang sudah dimiliki seseorang.
Misalnya menggunakan
lambang/symbol, menentukan
strategi.
Menyelesaikan
permasalahan. Contoh;
ketrampilan membaca,
penggunaan tentang
lambang dan symbol
matematika, memilih cara
pemecahan persamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Metakognisi Pengetahuan, skill, dan informasi
tentang kognisi (bagian dari
mental), contoh: apa yang
diketahui seseorang tentang
proses berpikirnya. Bagaimana
hal itu terjadi, mengapa berpikir
seperti itu?
Melakukan pemantauan
proses kognitif pada waktu
seseorang memecahkan
masalah.
Contoh; berpikir agar lebih
memahami apa yang
dibaca. Menjelaskan
mengapa menggunakan
simbol/lambang
matematika, menjelaskan
mengapa memilih strategi,
bagaimana menentukan
cara pemecahan yang baik.
2. Strategi Menumbuhkan Metakognisi Dalam Pembelajaran Matematika
Blakey & Spence (1990) mengemukakan strategi-startegi atau langkah-langkah
untuk meningkatkan keterampilan metakognisi, yakni:
a. Mengidentifikasi;
“Apa yang kau ketahui” dan “apa yang kau tidak ketahui” Memulai aktivitas
pengamatan, siswa perlu membuat keputusan yang disadari tentang pengetahuan
mereka. Pertama-tama siswa menulis “ apa yang sudah saya ketahui tentang ….”
dan “apa yang ingin saya pelajari tentang ….” Dengan menyelidiki suatu topik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
siswa akan menverifikasi, mengklarivikasi dan mengembangkan, atau mengubah
pernyataan awal mereka dengan informasi yang akurat.
b. Berbicara tentang berpikir (Talking about thinking);
Selama membuat perencanaan dan memecahkan masalah, guru boleh
“menyuarakan pikiran”, sehingga siswa dapat ikut mendemonstrasikan proses
berpikir. Pemecahan masalah berpasangan merupakan strategi lain yang berguna
pada langkah ini. Seorang siswa membicarakan sebuah masalah, mendeskripsikan
proses berpikirnya, sedangkan pasangannya mendengarkan dan bertanya untuk
membantu mengklarifikasi proses berpikir.
c. Membuat jurnal berpikir (keeping thinking journal);
Cara lain untuk mengembangkan metakognisi adalah melalui penggunaan jurnal
atau catatan belajar. Jurnal ini berupa buku harian dimana setiap siswa merefleksi
berpikir mereka, membuat catatan tentang kesadaran mereka terhadap kedwiartian
(ambiguities) dan ketidakkonsistenan, dan komentar tentang bagaimana mereka
berurusan/menghadapi kesulitan.
d. Membuat perencanaan dan regulasi-diri;
Siswa harus mulai bekerja meningkatkan responsibilitas untuk merencanakan dan
meregulasi belajar mereka. Sulit bagi pebelajar menjadi orang yang mampu
mengatur diri sendiri (self-directed) ketika belajar direncanakan dan dimonitori
oleh orang lain.
e. Melaporkan kembali proses berpikir (Debriefing thinking process);
Aktivitas terakhir adalah menfokuskan diskusi siswa pada proses berpikir untuk
mengembangkan kesadaran tentang strategi-strategi yang dapat diaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pada situasi belajar yang lain. Metode tiga langkah dapat digunakan; Pertama:
guru mengarahkan siswa untuk mereviu aktivitas, mengumpulkan data tentang
proses berpikir; Kedua: kelompok mengklasifikasi ide-ide yang terkait,
mengindentifikasi strategi yang digunakan; Ketiga: mereka mengevaluasi
keberhasilan, membuang strategi-strategi yang tidak tepat, mengindentifikasi
strategi yang dapat digunakan kemudian, dan mencari pendekatan alternatif yang
menjanjikan.
f. Evaluasi-diri (Self-evaluation) ;
Mengarahkan pengalaman-pengalaman evaluasi-diri dapat diawali melalui
pertemuan individual dan daftar-daftar yang berfokus pada proses berpikir. Secara
bertahap, evaluasi-diri akan lebih banyak diaplikasikan secara independen. Huitt
(1997) mengemukakan beberapa contoh strategi guru untuk meningkatkan
kemampuan metakognisi siswa,
Armbruster (dalam Collins, 1994) bahwa pengembangan metakognisi kelihatannya
terkait dengan kecakapan dalam belajar. Para peneliti menyarankan bahwa pebelajar
pertama-tama harus menyadari struktur dari teks sebagai pengetahuan tentang tugas dan
karakteristik pribadi mereka sendiri sebagai pebelajar, sebelum mereka dapat mengontrol
secara strategis proses belajar untuk mengoptimalkan pengaruh dari faktor-faktor
tersebut. Lebih jauh, Collins menyatakan bahwa kesadaran akan keterampilan
metakognisi dapat dikumpulkan sedikit demi sedikit melalui pengajaran. Guru dapat
membantu siswa belajar dari membaca, mereka dapat mendorong siswa untuk berperan
aktif dalam membaca, sehingga menjadi pebelajar yang independen. Mengintegrasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
keterampilan metakognisi dalam pembelajaran di kelas dapat membuat tujuan tersebut
dapat dicapai.
Strategi peningkatan metakognisi yang dikemukakan diatas merupakan strategi
umum yang dapat diterapkan pada mata pelajaran apa saja, tentu setelah diadakan
penyesuaian dengan karakteristik mata palajaran yang bersangkutan (pengetahuan
tentang tugas) dan karakteristik pribadi siswa (pengetahuan-diri). Misalnya, pada saat
siswa diminta untuk membuat jurnal atau catatan belajar, siswa dengan tipe belajar visual
akan lebih efektif jika diarahkan untuk membuat peta konsep atau diagram; Sebaliknya
siswa dengan tipe belajar auditorial lebih efektif jika diarahkan untuk membuat catatan
dalam bentuk kata-kata atau kalimat sehingga dapat dibaca dengan keras, baik oleh dia
sendiri maupun dengan bantuan temannya.
Faktor lain yang juga turut mempengaruhi penggunaan strategi tersebut di atas
adalah model disain instruksional yang dipergunakan oleh guru. Misalnya, model disain
instruksional yang dipergunakan akan menentukan pemilihan pendekatan pelatihan
metakognisi yang dipergunakan, apakah dilakukan terpisah dari konten atau
tergabung/terkait dalam konten.
3. Strategi Kognisi dan Strategi Metakognisi
Contoh lain misalnya pada saat seseorang melaksanakan proses pemecahan
masalah ia dapat menggunakan strategi kognitif dan strategi metakognitif secara
saling melengkapi untuk mencapai tujuan kognisi. Misalnya pada saat seseorang
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan aljabar. Jika ia menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika dan menyusun pemecahan
dengan cara-cara tertentu maka akan dapat dikatakan ia melakukan kegiatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mencapai tujuan kognisi dengan menggunakan strategi kognitif. Sedangkan
bagaimana ia memilih mengindentifikasi, mengklarifikasi sehingga ia dapat
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, bagaimana caranya ia memilih
symbol yang digunakan untuk membuat model matematika, dapat memberikan alasan
mengapa ia menentukan dan menggunakan strategi untuk menyelesaikan masalah dan
kemudian mengevaluasi untuk menyakinkan bahwa tujuan kognisi sudah tercapai,
maka proses ini merupakan kegiatan yang terkait dengan penggunaan strategi
metakognisi.
Penggunaan strategi metakognisi dapat juga kita perhatikan pada saat seorang
siswa menggunakan pengetahuannya untuk mengaitkan pengertian perkalian dengan
proses penjumlahan. Aktivitas kognisi siswa dimulai pada saat siswa menerima
informasi bahwa konsep perkalian dua bilangan adalah penjumlahan berulang terksit
dengan kedua bilangan tersebut. informasi ini dicatat dan disimpan dalam gudang
ingatan, dan dapat dipanggil kembali ketika dibutuhkan untuk digunakan. Apabila
siswa diminta untuk menghitung hasil perkalian dari , maka ia akan
melakukan panggilan informasi yang telah disimpannya dengan kesadaran bahwa ia
sudah memiliki pengetahuan sebelumnya tentang hubungan perkalian dengan
penjumlahan, sehingga ia dapat mengaitkan dengan menjumlahkan .
Pengaitan ini akan membantu siswa untuk melakukan prosedur penjumlahan untuk
mendapatkan hasil perkalian = = 114. Kesadaran siswa untuk
menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya
sehingga dapat memilih strategi kognisi yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut merupakan penggunaan strategi metakognisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F. Indikator dan Perilaku Metakognisi
1. Indikator yang Terkait dengan Ketrampilan Metakognisi
Kesulitan yang utama untuk mengetahui dan mendekripsikan profil metakognisi
siswa dalam melakukan proses metakognisi disebabkan karena proses tersebut terjadi
secara internal. Oleh karena itu diperlukan indikator yang dapat diamati secara eksternal,
sebagai kerangka kerja untuk menggali, dan mengungkapkan data tentang profil
metakognisi siswa.
Marzano dkk (1988) menjelaskan bahwa metakognisi mencakup dua komponen,
yaitu (a) pengetahuan dan kontrol diri, dan (b) pengetahuan dan kontrol proses. Siswa
yang berhasil adalah siswa yang secara sadar dapat memonitor dan mengontrol belajar
mereka. Pusat dari pengetahuan dan kontrol-diri adalah komitmen, sikap, dan perhatian.
Sedangkan elemen dari pengetahuan dan kontrol proses adalah pengetahuan penting
dalam metakognisi dan kontrol pelakasana dari perilaku.
North Central Regional Educational Laboratory (NCREL) tahun 1995
megemukakan tiga elemen dasar dari metakognisi secara khusus dalam mengahadapi
tugas, yaitu (a) mengembangkan rencana tindakan, (b) mengatur/memonitor rencana,
dan (c) mengevaluasi rencana.
Dari beberapa pendapat para pakar di atas bahwa komponen-komponen
metakognisi meliputi antara lain: (a) pengetahuan seseorang tentang strategi-strategi
kognitif serta bagaimana mengatur dan mengontrol strategi-strategi tersebut dalam
belajar, berpikir, dan memecahkan masalah, dan (b) pengetahuan-diri dan bagaimana
memilih serta menggunakan strategi belajar, berpikir, dan pemecahan masalah yang
sesuai dengan keadaan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pengetahuan seseorang tentang fungsi kognitifnya sendiri, serta kemampuan
seseorang dalam mengatur, mengrontrol dan memberdayakan fungsi kognitifnya dalam
memilih strategi dalam belajar, berpikir, dan pemecahan masalah termasuk dalam
strategimetakognisi. Hal ini sejalan dengan tiga langkah dasar strategi metakognisi
menurut Dirkes (1985) dalam Elaine&Sheila (1990), yakni: (a) menghubungkan
informasi baru pada pengetahuan yang sudah terbentuk, (b) memilih strategi-strategi
berpikir dengan hati-hati, dan (c) merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi proses-
proses berpikir.
Zahra (2016: 92) mengatakan indikator yang terkait dengan proses metakognitif
terdiri dari (a) kesadaran merencanakan pada setiap tahap dengan mengaitkan berbagai
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memiliki strategi yang sesuai dengan tujuan
kognisi, (b) kesadaran dalam melakukan pemantauan dan monitoring pada setiap tahap
pelaksanaan, (c) kesadaran melakukan evaluasi pada setiap tahap pelaksanaan. Berikut
gambaran aktivitas-aktivitas siswa dari setiap komponen metakognisi yang berupa
pertanyaan-pertanyaan pada diri siswa sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 6, Indikator Proses Metakognisi yang terkait dengan Ketrampilan Metakognisi
dalam Pemecahan Masalah menurut Krool, dan Gorofalo (dalam Zahra, 2016 :93)
Langkah Pemecahan Masalah
menurut Polya (1973: 6-25)
Indikator Proses Metakognisi (Ketrampilan
Metakognisi )
1. Memahami Masalah (MM) 1.1 Merencanakan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam merencanakan saat memahami
masalah
1.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam memonitor pelaksanaan saar
memahami masalah
1.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berfikir
dalam mengevaluasi/refleksi saat memahami
masalah
2. Merencanakan Pemecahan
Masalah
2.1 Merencanakan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam merencanakan saat perencanaan
pemecahan masalah
2.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam memonitor saat perencanaan
pemecahan masalah
2.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam mengevaluasi/refleksi tindakan saat
merencanakan pemecahan masalah
3. Melaksanakan Pemecahan 3.1 Merencanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Masalah Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam merencanakan tindakan saat
pelaksanaan pemecahan masalah
3.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam memonitor pelaksanaan tindakan saat
pemecahan masalah
3.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam mengevaluasi tindakan saat
melaksanakan pemecahan masalah
4. Memeriksa kembali 4.1 Merencanakan
sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
dalam mengembangkan perencanaan saat
melakukan pemeriksaan kembali hasil
pemecahan masalah
4.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
saat memonitor pelaksanaan pemeriksaan
kembali hasil pemecahan masalah
4.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya
saat mengevaluasi pelaksanaan pemeriksaan
kembali hasil pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G. Penerapan Pendekatan Metakognisi Berbasis Masalah Kontekstual
Pembelajaran matematika yang menyenangkan dan lebih bermakna dapat diciptakan
dengan adanya kreativitas guru dalam merancang pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran. Pembelajaran matematika harus dapat menantang dan mengaktifkan proses
berpikir siswa. Suryadi (2010) menyatakan bahwa pembelajaran matematika harus diawali
sajian masalah yang memuat tantangan bagi siswa untuk berpikir. Menurut Schoenfeld
(dalam Nanang, 2009: 43), salah satu pendekatan pembelajaran yang dilandasi
konstruktivisme dalam upaya meningkatkan proses kemampuan berpikir dan bagaimana
berpikir terbaik untuk dapat memecahkan masalah matematika sehingga menjadikan siswa
lebih aktif dan kreatif dalam belajar adalah pembelajaran dengan pendekatan metakognitif.
Ilustrasi proses metakognitif siswa dalam pemecahan masalah matematika Berdasarkan
uraian yang menyatakan bahwa keberhasilan pemecahan masalah matematika sangat
dipengaruhi perilaku metakognitif siswa dan pembelajaran matematika sebaiknya diawali
dengan sajian masalah maka dalam pembelajaran matematika perlu menumbuhkan perilaku
metakognitif. Pembelajaran matematika yang menumbuhkan perilaku metakognitif adalah
melaksanakan pembelajaran matematika dengan menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan
siswa terhadap proses dan aktivitas berpikirnya.
H. Jenis Kelamin Dalam Proses Belajar Mengajar
Jenis kelamin adalah perbedaan antara pria dan wanita yang dikonstruksikan secara social
dan budaya (Anonim, 2004:1). Gender mempunyai sifat sosial yang diperoleh dari
pembiasaan atau pembelajaran masyarakat sehingga terpengaruh oleh waktu, tempat, dan
kondisi social. Sering kali pengertian gender disamakan dengan pengertian sex atau jenis
kelamin sehingga muncul pembedaan peran pria dan wanita dalam bidang social
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kemasyarakatan. Padahal perbedaan yang bersifat kodrati antara wanita dan pria adalah jenis
kelamin yang berhubungan dengan alat dan fungsi reproduksi. Gender berpengaruh juga
dalam proses belajar dan mengajar. Pandangan yang bersifat bias gender seringkali
mempengaruhi interaksi dan motivasi siswa pria dan wanita.
Berbagai studi telah dilakukan terkait dengan perbedaan jenis kelamin. Pada studi yang
dilakukan oleh Cavanagh tahun 2005, di Amerika Serikat. Cavanagh mengatakan sekolah-
sekolah yang dikhususkan untuk wanita mempunyai data bahwa siswa-siswa tersebut lemah
dalam bidang ilmu komputer dan teknik. Hal ini menunjukkan mereka lemah dalam dua
bidang tersebut yang merupakan pengembangan dari matematika dan ilmu eksak pada
umumnya. Cavanagh menyatakan kondisi ini terjadi karena wanita memiliki kelamahan
berupa kurangnya kepercayan diri dan kurangnya konsen mereka terhadap ilmu tersebut
(Dee, 2005)
Hal tersebut menguatkan dalam temuan studi sebelumnya yang dilakukan oleh Freeman
pada tahun 2004. Dia mengatakan ada perbedaan pencapaian yang diperoleh antara wanita
dan pria. Siswa pria lebih menonjol dalam bidang eksak yaitu matematika sedangkan siswa
wanita lebih menonjol pada bidang ilmu non eksak yaitu membaca. Freeman juga
mengatakan kondisi ini semakin meningkat ketika usia siswa semakin meningkat. Setelah
menginjak usia remaja ke atas, kesejangan gender ini tetap terus meningkat walaupun
peningkatan kesejangan gap menurun Dee (2005). Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Machin dan McNelly (2006). Pada umumnya wanita lebih
unggul dari pria untuk mata pelajaran bahasa.
Namun kondisi empiris di Swedia mengungkapkan hal yang sedikit berbeda. Hal ini
dikemukakan oleh Holmlund and Sound (2005) dalam studinya. Siswa wanita pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
umumnya memperoleh pencapaian yang melebihi pria dalam bidang non eksak seperti dalam
bidang Bahasa. Sebaliknya untuk bidang matematika, di Swedia tidak ditemukan perbedaan
yang nyata yang mengungkapkan adanya kesenjangan jenis kelamin.
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Metakognitif Peserta Didik
Chisholm (1999) mengungkapkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ketrampilan metakognitif. Theodosiou dkk (2008) mengungkapkan
wanita lebih unggul dibanding pria dalam hal problem solving akan tetapi pria lebih
unggul dibanding wanita dalam hal merencanakan, pengaturan informasi, evaluasi,
orientasi tugas, dan orientasi diri. Valdes dkk (2004) menjelaskan pria lebih perhatian dan
lebih memiliki kecenderungan untuk mengerjakan tugasnya.
Astuti dan Hudiono (2009) mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan antara
peserta didik pria dan perempuan dalam hal kemampuan pemecahan masalah dan
metakognisi. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Anandaraj dan Ramesh (2014) yang
mengungkapkan ada perbedaan jenis kelamin terhadap metakognisi peserta didik. Peserta
didik wanita lebih baik dalam hal metakognisi dibanding peserta didik pria.
Anandaraj dan Ramesh (2014) mengungkapkan hubungan yang signifikan antara
.kemampuan metakognisi dengan kemampuan problem solving. Zimmerman dan
Martinezpons (1990) menjelaskan perempuan lebih terorganisasi, dan lebih baik dalam
proses control dan merencanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan peserta didik
wanita memiliki keunggulan tersendiri dalam kaitannya dengan ketrampilan metakognisi
begitu juga pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik
Menurut Hurlock (dalam Hudiono, 2009: 23) menjelaskan peserta didik pria dan
peserta didik wanita berada pada tahap masa puber. Pada umumnya pengaruh masa puber
lebih banyak terjadi pula peserta didik perempuan dibandingkan dengan peserta didik
pria, sebagian disebabkan karena peserta didik wanita lebih cepat matang daripada
peserta didik pria. Karena perubahan cepat alamiah, peserta didik yang cepat matang
cenderung melemah tenaganya, sehingga peserta didik menjadi lesu dan menampilkan
prestasi di bawah kemampuannya dalam segala bidang. Akibatnya, peserta didik wanita
cenderung berprestasi rendah dan kecenderungan ini sering menjadi kebiasaan pada masa
puber.
Murphy ( 2001) menjelaskan kemampuan akademik berhubungan dengan pola
kebiasaan. Lebih lanjut dijelaskan pria kurang memperhatikan aturan dan sering
mendapatkan teguran. Adeosun (2002) menjelaskan peserta didik wanita memiliki retensi
lebih baik di banding peserta didik pria. Peserta didik wanita dapat mencapai dan
terpelihara kesetaraan belajarnya dibanding dengan peserta didik pria karena pada
faktanya pendidikan pada peserta wanita juga dilakukan sejak kecil. Berdasarkan hal
tersebut dapat simpulkan yaitu kebiasaan berpikirnya dapat dilakukan sejak kecil.
I. Peranan Jenis Kelamin Dalam Belajar Matematika
Menurut Heymans (dalam Kartini Kartono, 1989: 15) perbedaan antara pria dan wanita
terletak pada sifat – sifat sekunderitas, emosional dan aktivitas dari fungsi-fungsi kejiwaan.
Pada wanita fungsi sekunderitas tidak terletak pada bidang intelektual, tetapi pada perasaan,
sehingga nilai perasaan dan pengalaman jauh lebih lama mempengaruhi struktur
kepribadiannya, jika dibandingkan dengan nilai perasaan pria. Wanita merealisasikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
respon-respon yang lebih kuat dan lebih mendetail. Umpamanya saja pada masalah ilmiah
wanita lebih konsekuen dan lebih akurat (persis) dari pada pria. Pada wanita akan membuat
catatan dan diktat pelajaran lebih lengkap dan teliti dari pada pria, tetapi biasanya catatan-
catatan tadi kurang kritis.
Kartini Kartono (1989), menyatakan adanya perbedaan-perbedaan antara pria dan wanita
antara lain: wanita pada umumnya perhatiannya tertuju pada hal-hal yang bersifat konkrit,
praktis, emosional dan personal, sedangkan kaum pria tertuju pada hal-hal yang bersifat
intelektual, abstrak dan objektif.
Perbedaan jenis kelamin menjadikan orang berpikir apakah cara belajar, cara berpikir,
atau proses konseptualisasi juga berbeda menurut jenis kelamin. Dengan demikian perbedaan
jenis kelamin adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara pria dan wanita
yang merupakan hasil konstruksi social dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Pengaruh perbedaan jenis kelamin dalam mempelajari matematika memperoleh
perhatian dalam riset pendidikan sejak awal 1980-an ketika dominasi pria dalam matematika
ditemukan beberapa penelitian. Hal ini diringkas oleh Benbow & Stanley, 1988; Halpren,
1986; Hyde, Fennema,& Lamon, 1990; Reis & park, 2001. Setelah itu beberapa penelitian
menunjukkan hasil berbeda.
Dari beberapa penelitian tersebut ditemukan perbedaan jenis kelamin tidak berperan
dalam kesuksesan belajar, dalam arti tidak dapat disimpulkan dengan jelas apakah pria atau
wanita lebih baik belajar matematika (Hightower, 2003), dan faktanya menunjukkan bahwa
adanya banyak wanita yang sukses dalam karir matematika.
Dalam beberapa penelitian lain, ditemukan bukan adanya perbedaan kemampuan dalam
matematika yang didasari oleh faktor gender, tetapi cara memperoleh pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
matematika juga terkait dengan perbedaan jenis kelamin. Keitel (1998), Pinto (1998), dan
Susento (2006) menunjukkan gender mempunyai hubungan erat dengan pembelajaran
matematika.
J. Materi Aplikasi Nilai Mutlak Pada Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linier di
SMA
Kompetensi Dasar:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
3. Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh, menghadapi masalah,
kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
4. Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan
pertidaksamaan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah nyata.
5. Menerapkan konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan linier dalam
memecahkan masalah nyata.
6. Membuat model matematika berupa persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel
yang melibatkan nilai mutlak dari situasi nyata dan matematika, serta menentukan jawab
dan menganalisis model sekaligus jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Indikator:
4.1.1 Siswa dapat menghadapi permasalahan yang aktual terkait nilai – nilai mutlak
4.1.2 Siswa dapat mendeksripsikan dan menganalisis permasalahan pada kasus persamaan
dan pertidaksamaan linear di kehidupan sehari-hari atau pada masalah nyata.
5.1 Siswa dapat berpikir kreatif dalam membangun konsep dan sifat permasalahan
persamaan dan pertidaksamaan linear dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
6.1.1 Siswa dapat membangun model matematika permasalahan nyata terkait dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear nilai mutlak.
6.1.2 Mengajak untuk melakukan penelitian dasar dalam membangun konsep persamaan
dan pertidaksamaan linear nilai mutlak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari –
hari.
Materi Pembelajaran:
1. Memahami dan Menemukan Konsep Nilai Mutlak
Ilustrasi: Kegiatan pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di
sebuah sekolah. Sebuah grup pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah
pada hari Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan pasukan: “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini
berarti jarak pergerakan barisan adalah 4 langkah ke depan. Jika perintah pimpinan
pasukan: “Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak
melawan arah sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya. Besar pergerakan langkah pasukan
tersebut merupakan nilai mutlak, tidak ditentukan arah. “Maju 4 langkah”, berarti mutlak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4 langkah dari posisi diam dan “mundur 3 langkah, berarti mutlak 3 langkah dari posisi
diam.
Dalam hal ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan arahnya. Lebih jelasnya, mari
bersama-sama mempelajari kasus-kasus di bawah ini.
Masalah-2.1
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak melompat
ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2 langkah ke depan,
kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya 1 langkah lagi ke belakang.
Permasalahan:
a. Dapatkah kamu membuat sketsa lompatan anak tersebut?
b. Tentukanlah berapa langkah posisi akhir anak tersebut dari posisi semula!
c. Tentukanlah berapa langkah yang dijalani anak tersebut!
Alternatif Penyelesaian:
Kita mendefinisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu X positif,
sebaliknya lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu X negatif.
Perhatikan sketsa berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi awal si anak. Anak panah
yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si anak sejauh 2
langkah ke depan (mengarah ke sumbu X positif atau +2), anak panah kedua
menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu X negatif atau -3)
dari posisi akhir langkah pertama, demikianlah seterusnya sampai akhirnya si anak
berhenti pada langkah ke 5.
Jadi, kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah 1 langkah saja
ke belakang (x = (+2) + (-3) + (+2) + (-1) + (-1) = –1). Banyak langkah yang dijalani si
anak merupakan konsep nilai mutlak, karena kita hanya menghitung banyak langkah,
bukan arahnya. Banyak langkah selalu dinyatakan dengan bilangan bulat positif
walaupun arahnya ke arah sumbu x negatif. Banyak langkah dapat dinyatakan dengan
nilai mutlak dari sebuah bilangan bulat. Misalnya mundur 3 langkah dinyatakan dengan
nilai mutlak dari negatif 3 (atau |-3|), sehingga banyak langkah anak tersebut adalah |2| +
|-3| + |2| + |-1| + |-1| = 9 (9 langkah).
Perhatikan Tabel 2.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dari ilustrasi dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik sebuah kesimpulan tentang
pengertian nilai mutlak? Jika x adalah variabel pengganti semua bilangan real, dapatkah
kamu menentukan nilai mutlak x tersebut? Perhatikan, x bilangan real, dituliskan
dengan x ∈ R
Dari contoh pada tabel tersebut, kita melihat bahwa nilai mutlak akan bernilai positif
atau nol (nonnegatif). Nilai mutlak adalah jarak antara bilangan itu dengan nol pada
garis bilangan real.
Perhatikan garis bilangan berikut! Kita melakukan beberapa percobaan perpindahan
posisi pada garis bilangan sebagai berikut.
Gambar Selang Nilai Mutlak
Definisi 2.1
Misalkan x bilangan real, nilai mutlak x, dituliskan │x│, didefinisikan
Berikut ini, kita akan mencoba menggambar grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Perhatikan beberapa titik yang mewakili grafik fungsi di atas.
Titik-titik yang kita peroleh pada tabel ini, disajikan dalam koordinat kartesius sebagai
berikut.
Berdasarkan definisi dan gambar grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa nilai |x| pada
dasarnya menyatakan besar simpangan dari titik x = 0.
Contoh 2.1
Gambarkan grafik ( ) | | dengan memanfaatkan Definisi 2.1
Alternatif Penyelesaian
Mari amati langkah– langkah berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Langkah 1.
Buatlah tabel untuk menunjukkan pasangan beberapa titik yang mewakili grafik
tersebut. Tentukan pertama kali nilai x yang membuat nilai fungsi tersebut nol. Tentu x
= 2, bukan? Jadi, koordinat awal kita adalah (2,0)
Langkah 2.
Letakkanlah titik – titik yang kamu peroleh pada tabel di atas koordinat kartesius.
Gambar: Titik pada kurva ( ) | |
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Langkah 3.
Buatlah garis lurus yang menghubungkan titik – titik yang sudah kamu letakkan di
bidang koordinat tersebut sesuai dengan urutan nilai x. Kamu akan mendapat grafik
seperti pada gambar berikut.
Gambar: Grafik ( ) | |
2. Persamaan Linear
Masalah 2.2:
Andi dalam tiga hari berturut-turut membelanjakan uangnya untuk membeli keperluan
sekolah. Pada hari Minggu dia menghabiskan
dari uang yang dimilikinya. Pada hari
Senin, dia membelanjakan uangnya Rp 4.000,00 lebih sedikit dari uang yang dia
belanjakan hari Minggu. Sementara uang yang dibelanjakan pada hari Selasa hanya
dari belanja hari Senin. Sekarang dia masih memiliki uang sisa belanja sebanyak
Rp1.000,00. Dapatkah kamu membuat model dari permasalahan tersebut? Buatlah model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
matematika dari masalah tersebut! Tentukan uang Andi sebelum dibelanjakan?
Alternatif Penyelesaian:
Diketahui
Belanja hari Senin = Rp4.000,00 lebih sedikit dari belanja hari Minggu.
Sisa uang belanja = Rp 1.000,00
Ditanya:
• Buatlah model matematika dari permasalahan di atas.
• Tentukan banyak uang Andi sebelum dibelanjakan.
Marilah kita bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini.
Misalkan banyak uang Andi sebelum dibelanjakan = x rupiah. Dari yang diketahui
diperoleh
Belanja hari Senin =
4000
(
)
Kita buat sebuah persamaan dari kasus ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Uang Andi = jumlah uang yang dibelanjakan + sisa uang uang belanja. sehingga
penyelesaian permasalahan ini, adalah:
(
) (
)
(
) ( )
Jika persamaan (1) diselesaikan maka diperoleh
Dengan demikian uang Andi mula-mula adalah Rp 26.000,00
Masalah-2.3: Di sebuah desa, terdapat sepasang manula yang tinggal di rumah tua. Pada
saat sensus penduduk awal tahun 2013, kakek dan nenek tersebut belum memiliki KTP.
Untuk pembuatan KTP, kakek dan nenek tersebut diminta data tanggal lahir mereka,
tetapi mereka tidak pernah mengetahui tahun lahir mereka. Mereka hanya mengingat
bahwa saat menikah, selisih umur mereka 3 tahun. Saat itu nenek berusia 20 tahun, yaitu
11 tahun setelah proklamasi. Kakek lebih tua daripada nenek. Dapatkah kamu membuat
persamaan linear dari persoalan di atas? Dapatkah kita ketahui tahun lahir mereka?
Alternatif Penyelesaian
Misalkan: Umur kakek = K tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Umur nenek = N tahun
Tahun lahir kakek = TK
Tahun lahir nenek = TN
Pemodelan
Selisih umur kakek dan nenek adalah 3 tahun sehingga K – N = 3 . Nenek berusia 20
tahun, yaitu 11 tahun sesudah proklamasi 1945. Jika sekarang awal tahun 2013 maka
usia nenek adalah:
N = (20 – 11) + (2013 – 1945) atau N = 77 sehingga dengan K – N = 3 diperoleh K =
80.
Selanjutnya kita mendapatkan dugaan tahun lahir mereka dengan:
Tahun lahir + Usia = Tahun sekarang
sehingga dugaan tahun lahir mereka adalah:
TN + 77 = 2013 dan TK + 80 = 2013......................................................(2)
Bila persamaan (2) diselesaikan maka TN = 1936 dan TK = 1933
Dengan demikian, tahun lahir nenek dan kakek adalah 1936 dan 1933.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Definisi 2.2
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan berbentuk ax + b = 0 dengan a, b ∈ R
dan a ≠ 0, dan
x : variabel real
a : koefisien x
b : konstanta yang merupakan suku tetap
Definisi 2.3
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan berbentuk ax + by + c = 0 dengan a, b,
c ∈ R, a ≠ 0 , b ≠ 0 dimana
x,y: variabel real
a : koefisien x
b : koefisien y
c : konstanta yang merupakan suku tetap
3. Pertidaksamaan Linear
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang melibatkan pembatasan
suatu hal. Contohnya, lowongan kerja mensyaratkan pelamar dengan batas usia tertentu,
batas nilai cukup seorang pelajar agar dinyatakan lulus dari ujian, dan batas berat bersih
suatu kendaraan yang diperbolehkan oleh dinas angkutan umum. Perhatikan masalah
berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Masalah-2.5
Ayah Budi lebih muda dibanding paman Budi tetapi lebih tua dari ibu Budi.Sementara
umur bibi Budi hanya satu tahun lebih tua dari umur ibu Budi tetapi satu tahun lebih
muda dari umur ayah Budi. Budi berencana mengurutkan umur antara ayah, ibu, paman,
dan bibinya berdasarkan umur mereka yang lebih tua. Dapatkah kamu membantu Budi
dalam mengatasi permasalahan tersebut?
Catatan: dalam soal tersebut, paman berarti Pak De dalam Bahasa Jawa, karena ini lebih
tua dari ayah Budi.
Pertama sekali didefinisikan variabel-variabelnya sebagai berikut:
Umur ayah = A tahun
Umur ibu = I tahun
Umur paman = P tahun
Umur bibi = B tahun
Dari penjelasan permasalahan di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.
a. Ayah lebih muda dibanding paman
A < P atau A – P < 0 .......................................................................................(5)
b. Ayah lebih tua dari ibu
A > I atau I < A...............................................................................................(6)
c. Umur bibi hanya satu tahun lebih tua dari umur ibu
B – 1 = I atau B > I .........................................................................................(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
d. Umur bibi satu tahun lebih muda dari ayah
B + 1 = A atau B < A .......................................................................................(8)
Dengan mengamati pola di atas, yaitu A < P, I < A, I < B, dan B < A.
Urutan umur mereka mulai dari tertua ke termuda adalah P > A > B > I.
Jadi, kesimpulannya adalah paman lebih tua dibanding ayah, ayah lebih tua dibanding
bibi, dan bibi lebih tua dibanding ibu.
Masalah-2.6: Santi berbelanja di toko peralatan sekolah dengan uang yang tersedia
Rp250.000,00. Harga setiap barang di toko tersebut telah tersedia di daftar harga barang
sehingga Santi dapat memperkirakan peralatan sekolah apa saja yang sanggup dia beli
dengan uang yang dia miliki. Berdasarkan daftar harga, jika Santi membeli 2 seragam
sekolah dan 3 buku maka dia masih mendapatkan uang kembalian. Dapatkah kamu
memodelkan harga belanjaan Santi tersebut?
Dengan memisalkan harga seragam sekolah = x rupiah dan harga buku = y rupiah
maka permasalahan di atas dapat dimodelkan sebagai berikut:
Santi membeli 2 seragam sekolah dan 3 buku dan mendapatkan uang kembalian
mempunyai arti 2x + 3y < 250.000 ........................................................................(9)
Dari masalah di atas, pertidaksamaan (5), (6), (7) , (8) dan (9) disebut pertidaksamaan
linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berikut definisi pertidaksamaan linear.
K. Hasil – Hasil Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan empat hasil peneliti revelan sebagai berikut
1. Roseanne Gibson (1996), Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan
menyelidiki aspek metakognitif dalam konteks pemecahan masalah matematika. Tujuan
dari penelitian ini juga adalah untuk menciptakan situasi yang memungkinkan dibuatnya
kesimpulan tentang aspek perkembangan metakognisi anak dalam pemecahan masalah.
Sampel untuk penelitian ini dipilih dari sekolah dasar di pusat kota Perth. Sekolah
dipilih karena memiliki jangkauan anak-anak dari berbagai latar belakang dan sosial
ekonomi yang berbeda level. Penelitian ini berfokus pada total dua puluh empat anak
dari tahun kedua, keempat dan keenam; ada delapan anak dari setiap tahun setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tingkat. Sepuluh nama (termasuk dua cadangan) dari masing-masing kelas adalah
dipilih secara acak. Setiap anak diberi masalah matematika non-rutin yang sama untuk
diselesaikan secara mandiri. Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi
kesadaran dan strategi metakognitif siswa (dalam kaitannya dengan pemecahan masalah
matematika) untuk menyelidiki aspek mana yang mengalami pengembangan dan
apakah ada tren perkembangan yang terbukti. Penelitian ini menggunakan protokol
wawancara semi-terstruktur, daftar observasi, kaset-kaset rekaman pemikiran siswa
dengan lantang, deskripsi dan analisis langkah-langkah dan aktivitas tertulis siswa. Data
deskriptif dari penelitian ini menunjukkan ada kecenderungan perkembangan untuk
kesadaran metakognitif dan strategi dalam kaitannya dengan pemecahan masalah
matematika. Penelitian ini membedakan anak yang lebih besar dari anak yang lebih
kecil berdasarkan pengembangan metakognitif dalam kaitannya dengan pemecahan
masalah matematika, menyarankan strategi metakognitif dan aspek perkembangan maju
dan berubah seiring bertambahnya usia. Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa
kekurangan dalam aspek metakognitif disebabkan oleh kurangnya pengembangan
metakognitif, bukan kegagalan untuk menggunakan aspek metakognitif. Analisis
deskriptif memberikan wawasan tentang proses pemikiran, kesadaran metakognitif, dan
strategi metakognitif yang dapat dipahami dan diterapkan oleh anak-anak dari berbagai
tingkatan tahun. Deskripsi tentang tema dan tren tingkat tahun perkembangan
metakognitif memberikan potret anak-anak 'tingkat tahun' yang berbeda.
2. Georgia Stephanou1, Maria-Helena Mpiontini (2017), Temuan-temuan mengenai
gaya belajar regulasi mandiri terutama sejalan dengan harapan. Siswa melaporkan
kecenderungan terhadap profil yang ditentukan sendiri tetapi dengan unsur-unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tanpa penentuan nasib sendiri, ketika mereka melakukan berbagai perilaku yang
berhubungan dengan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji yaitu bahwa
penelitian ini bertujuan untuk menguji: (a) pengetahuan metakognitif siswa dan
regulasi metakognitif ketika mereka melakukan pekerjaan sekolah atau pekerjaan
rumah, dan gaya belajar mereka yang diatur sendiri mengenai empat jenis regulasi
perilaku yang berbeda: eksternal, introyek, teridentifikasi, dan intrinsik; dan (b) peran
metakognisi dalam gaya belajar yang diatur sendiri, dan dalam dampak gaya belajar
yang diatur sendiri pada harapan kinerja, dan kinerja berikutnya dalam mata pelajaran
sekolah bahasa, matematika dan pendidikan jasmani. Sebanyak 243 siswa dari kedua
jenis kelamin (122 laki-laki, 121 perempuan), kelas 5 dan 6, berusia 11 hingga 12
tahun (Berarti rerata = 11,21 tahun, SD = 0,67 tahun) berpartisipasi dalam
penyelidikan ini. Para peserta datang, secara acak, dari 20 sekolah dasar negeri dari
berbagai daerah di Yunani. Siswa mewakili berbagai tingkat sosial ekonomi orang
tua, dengan 35%, 40% dan 15% dari orang tua mereka telah menyelesaikan
pendidikan tersier, pendidikan menengah, dan pendidikan dasar. Selain itu, 25 guru,
14 perempuan dan 11 laki-laki, yang mengajar di kelas yang berpartisipasi
berpartisipasi dalam penelitian ini. Usia mereka berkisar antara 26 hingga 55 tahun,
dengan usia rata-rata 43 tahun sampai 59 tahun. Mereka melaporkan pengalaman
mengajar dari 3 hingga 27 tahun dengan keseimbangan di antara tahun pengalaman
mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) siswa menggunakan pengetahuan
metakognitif (dominan, deklaratif) dan regulasi metakognitif (terutama, perencanaan)
pada tingkat sedang, dan mereka melaporkan profil campuran dari gaya belajar
pengaturan diri, yang disukai diidentifikasi; (b) regulasi metakognitif, dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dengan pengetahuan metakognitif adalah perumus yang lebih kuat dari gaya belajar
regulasi sehingga peserta diukur melalui kuesioner yang dirancang untuk siswa
sekolah dasar dan menengah; (c) metakognisi menjelaskan sebagian kecil variasi dari
kedua ekspektasi kinerja, di luar gaya pengaturan diri, dan kinerja, di luar efek
interaktif dari ekspektasi kinerja dan gaya belajar pengaturan, baik dalam bahasa
maupun matematika, sementara itu tidak memiliki kontribusi unik yang signifikan
dalam pendidikan Jasmani; (d) peraturan eksternal memiliki kontribusi negatif dalam
kinerja sekolah di tiga mata pelajaran sekolah. Kinerja sekolah adalah skor rata-rata
nilai semester di tiga mata pelajaran sekolah yang berasal dari catatan sekolah, dan
peringkat guru dari kinerja siswa mereka. Para guru diminta untuk menilai setiap
siswa mereka pada skala 4-item ( skor 1 = sangat buruk, sampai skor 5 = sangat baik)
untuk kinerja dalam matematika, bahasa dan pendidikan jasmani.
3. Andri Pipit Rahdiyanti (2018), Pengklasifikasian kategori nilai diperoleh 2 siswa
yang memiliki tingkat kemampuan matematika tinggi ( 9%), 12 siswa yang memiliki
tingkat kemampuan sedang (52%) dan siswa yang memiliki kemampuan rendah (
39%). Siswa dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi semua indikatpr
dalam metakognisi diantaranya prediksi, perencanaan, pemantauan, evaluasi yang
baik karena subyek memenuhi semua indicator didalamnya. Siswa dengan
kemampuan matematika sedang mampu memenuhi satu sampai 3 indikator dalam
metakognisi diantaranya soal cerita siswa mampu memenuhi maksimal dua indicator
yaitu prediksi dan perencanaan hal tersebut karena kurang dalam kemampuan
pemahaman soal cerita sehingga hanya memenuhi beberapa indicator. Soal bentuk
essai siswa mampu memenuhi maksimal tiga indicator yaitu perencanaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memonitoring, evaluasi karena siswa kurang teliti dalam penulisan serta siswa
terlambat dalam menyadari hal tersebut. sedangkan siswa dengan kemampuan
matematika rendah maksimal memenuhi 2 indikator dalam metakognisi yaitu prediksi
dan perencanaan karena siswa kurang memahami konsep operasi hitung, langkah-
langkah kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga indikator tidak terpenuhi,
4. Nari’I AY (2017), subjek laki dan subjek perempuan mempunyai perbedaan dalam
membuat pernyataan tentang ciri-ciri PLSV dan membangun menggunakan model
sebab akibat dari suatu system PLSV. Perbedaan muncul karena subjek perempuan
dapat menyebutkan sebagian ciri-ciri PLSV, sedangkan subjek laki-laki melakukan
kesalahan dalam menjelaskan sebab akibat yang dihasilkan dari operasi hitung pada
suatu PLSV dengan suatu konstanta. Sedangkan dalam menyajikan PLSV kedalam
representasi yang beragam memberikan contoh PLSV yang berbeda, menggunakan
mengkelompokkan beberapa kalimat matematika kedalam contoh dan bukan contoh
PLSV, menyimpulkan PLSV dengan alasan logis serta menyebutkan kesamaan dari
perbedaan PLSV dan bukan PLSV kedua subjek tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan.
L. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan secara garis besar yang terdapat pada rumusan
masalah yang telah dimuat pada bab 1. Pada nomor 1 membahas mengenai kemampuan
pemecahan masalah siswa selama mengerjakan soal-soal aplikasi nilai mutlak pada
persamaan linear dan pertidaksamaan linear yaitu menurut Polya sebagai berikut:
understanding the problem (memahami masalah), yaitu kemampuan memahami prinsip dari
permasalahan, devising plan (memikirkan rencana), yaitu meliputi berbagai usaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menemukan hubungan masalah dengan masalah lain antara data dengan hal yang tidak
diketahuinya, carrying out the plan (melaksanakan rencana) yaitu mempresentasikan setiap
langkah proses pemecahan, dan looking back (melihat kembali) meliputi pengujian proses
pemecahan masalah yang telah dilakukan. Peneliti mengkaitkan dengan indikator
pemecahan masalah yang dicetuskan Polya (1973: 5) sebagai berikut:
Langkah Polya Indikator
Memahami masalah a. Mampu menuliskan petunjuk dari soal yaitu
menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal dengan benar.
Membuat rencana pemecahan masalah a. Mampu menentukan strategi, rumus, serta
cara yang akan digunakan untuk membuat
solusi alternative penyelesaian masalah
dengan benar
b. Mampu mengaplikasikan soal kedalam
bentuk matematika untuk menyelesaikan
masalah
Melaksanakan rencana a. Mampu menyelesaikan masalah sesuai
dengan strategi dan rumus yang dipilih
b. Mampu menjalankan rencana yang telah
dibuat sebelumnya dengan benar
c. Mampu menuliskan tahap serta tahapan
perhitungan dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Mampu menuliskan hasil akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali jawaban a. Mampu memeriksa jawaban yang diperoleh
terkait hasil perhitungan secara sistematis
b. Mampu menuliskan kesimpulan jawaban
yang diperoleh
Pada nomor 2 membahas mengenai kemampuan metakognisi siswa dalam mengerjakan soal-soal
aplikasi nilai mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear yaitu level-level
metakognisi dan tahap-tahap metakognisi. Hal ini juga dikarenakan ketrampilan metakognisi
sangatlah penting dalam memecahkan masalah, sehingga ketrampilan tersebut perlu ditingkatkan
serta setiap siswa memiliki kemampuan metakognisi yang berbeda-beda dan setiap siswa juga
memiliki kecepatan berpikir yang berbeda-beda. Level – level metakognisi menurut Swartz dan
Perkins, 1998 yaitu tacit use (penggunaan pemikiran tanpa kesadaran), aware use (penggunaan
pemikiran dengan kesadaran), strategic use (penggunaan pemikiran bersifat strategis), dan
reflective use (penggunaan pemikiran yang bersifat reflektif). Dalam hal ini, siswa diminta untuk
berpikir menggunakan strategi. Hal ini dikarenakan siswa harus sadar dan mampu menyeleksi
strategi khusus untuk menyelesaikan masalah matematika serta peneliti melibatkan tahap-tahap
metakognisi dalam pemilihan kriteria pembuatan soal-soal matematika yaitu perencanaan,
memonitor dan evaluasi terhadap apa yang ia kerjakan. Planning (perencanaan) yaitu siswa
dapat merencanakan menyelesaikan masalah matematika dengan melibatkan keputusan banyak
waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan soal, memikirkan strategi yang akan digunakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
memikirkan setiap langkah awal dalam soal-soal, serta dapat memilah mana yang harus
didahulukan atau tidak didahulukan dalam menyelesaikan; Monitoring (pemantauan), yaitu
proses yang mengikuti setiap individu dalam mengobservasi atau memecahkan masalah. Pada
proses ini siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri. Contohnya: apa yang
sedang dilakukan saat mengerjakan soal, bagaimana harus menyelesaikannya, dan mengapa tidak
memahami soal tersebut; dan Evalutation (proses evaluasi), yaitu melibatkan pengambilan
keputusan tentang proses yang dihasilkan berdasarkan hasil pemikiran dan pembelajaran.
Pada rumusan masalah yang terdapat pada nomor 1 dan 2, peneliti juga mengaitkan
indikator proses metakognisi yang terkait dengan ketrampilan metakognisi dalam pemeahan
masalah (Krool, dan Gorofalo, Zahra, 2016: 93) sebagai berikut
Langkah Pemecahan Masalah
menurut Polya (1973: 6-25)
Indikator Proses Metakognisi (Ketrampilan
Metakognisi )
1. Memahami Masalah
(MM)
1.1 Merencanakan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
merencanakan saat memahami masalah
1.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
memonitor pelaksanaan saar memahami masalah
1.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berfikir dalam
mengevaluasi/refleksi saat memahami masalah
2. Merencanakan 2.1 Merencanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pemecahan Masalah Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
merencanakan saat perencanaan pemecahan
masalah
2.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
memonitor saat perencanaan pemecahan masalah
2.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
mengevaluasi/refleksi tindakan saat merencanakan
pemecahan masalah
3. Melaksanakan
Pemecahan Masalah
3.1 Merencanakan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
merencanakan tindakan saat pelaksanaan
pemecahan masalah
3.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
memonitor pelaksanaan tindakan saat pemecahan
masalah
3.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
mengevaluasi tindakan saat melaksanakan
pemecahan masalah
4. Memeriksa kembali 4.1 Merencanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam
mengembangkan perencanaan saat melakukan
pemeriksaan kembali hasil pemecahan masalah
4.2 Memonitor Pelaksanaan
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya saat
memonitor pelaksanaan pemeriksaan kembali hasil
pemecahan masalah
4.3 Mengevaluasi/Refleksi
Sadar terhadap proses dan hasil berpikirnya saat
mengevaluasi pelaksanaan pemeriksaan kembali
hasil pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB III
Metode Penelitian
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian deksriptif. Sugiyono
(2011: 9) mengatakan metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Sedangkan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,
2007: 5). Menurut Subana dan Sudrajat (2005: 25) penelitian kuantitatif, dilihat dari segi
tujuan digunakan untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeksripsikan
statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar variabel dan adapula yang sifatnya
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeksripsikan banyak hal.
Pengertian metode deksriptif menurut Sugiono (2012: 29) adalah metode yang berfungsi
untuk mendeksripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum. Menurut Whitney dalam Nazir (2009: 54)
mengatakan metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang
digunakan penelitian untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu
waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan penelitian deskriptif kualitatif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat untuk mendapatkan data yang mendalam pada
kondisi obyek ilmiah tentang suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar
fenomena yang diteliti. Sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
menekankan data angka yang akan diolah dengan metode statistika serta mendeksripsikan
setiap hubungan antar variabel atau mendeksripsikan statistik.
Alasan peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif adalah menganalisis dan
mendeksripsikan kemampuan metakognisi siswa dengan menggunakan kemampuan
pemecahan masalah ditinjau dari jenis kelamin untuk materi aplikasi nilai mutlak persamaan
dan pertidaksamaan linear. Sedangkan peneliti menggunakan penelitian deksriptif kuantitatif
adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa selama mengerjakan
soal-soal aplikasi nilai mutlak yang dilihat dari skor gabungan (LKS 1, LKS 2, dan tes
tertulis) yang melibatkan jenis kelamin (siswa laki-laki dan siswi perempuan).
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada siswa SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Siswa yang akan dipilih
sebagai subjek adalah siswa kelas X IPA 1 berjumlah 21. Peneliti melaksanakan penelitian di
SMA Bopkri 2 Yogyakarta karena peneliti tertarik sekolah multikultural Indonesia dan
peneliti yakin jika kemampuan matematika yang dimiliki setiap siswa berada maka peneliti
nantinya akan dapat melakukan penelitian terkait kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dan kemampuan metakognisi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan September sampai November semester genap tahun ajaran 2018/2019
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Tahap Persiapan
a. Memilih materi yang sesuai dengan waktu pelaksanaan penelitian. Materi yang
diambil oleh peneliti adalah aplikasi nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan
linear.
b. Mempersiapkan Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP). Tahap – tahap persiapan
pembuatan RPP adalah sebagai berikut:
1) Mencari sumber buku pegangan guru dan siswa yang berkaitan dengan
kurikulum 2013
2) Mempersiapkan soal cerita yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari –
hari
3) Mencari jurnal yang berkaitan dengan kemampuan metakognisi siswa dan
kemampuan pemecahan masalah
c. Mempersiapkan instrumen pendukung yaitu lembar kerja siswa, lembar soal tes
tertulis dan lembar wawancara.
d. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran matematika kelas X IPA 1 di SMA Bopkri
2 Yogyakarta:
1) Hal – hal yang berkaitan dengan pembelajaran seperti pendekatan apa yang
digunakan dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2) Waktu yang digunakan penelitian
3) Yang bertindak dalam penelitian adalah peneliti
4) Siswa yang akan menjadi sampel
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti sebagai pengamat.
Peneliti melakukan observasi di kelas X IPA 1 pada tanggal 26 Juli 2018. Banyak
keseluruhan siswa di kelas tersebut berjumlah 21, dimana jumlah siswa laki – laki 13
dan jumlah siswa perempuan 8. Ketika melakukan observasi, peneliti mengamati
situasi kelas, cara mengajar guru dengan menggunakan metode pembelajaran,
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Materi pembelajaran yang diajarkan
yaitu nilai mutlak.
b. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti sebagai guru.
Peneliti melakukan uji coba soal yang telah divalidasi yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kelayakkan soal LKS, soal tes tertulis dan pedoman wawancara
untuk mengetahui kemampuan metakognisi serta mengetahui kemampuan pemecahan
masalah. Uji coba di Lapangan dilaksanakan untuk kelas X IPS 2 dengan total
pertemuan sebanyak 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama diisi dengan peneliti
mengajar konsep nilai mutlak pertidaksamaan serta persamaan linear yang dimana
peneliti memberikan latihan soal untuk dikerjakan secara bersama, pertemuan kedua
diisi dengan peserta didik mengerjakan latihan soal-soal dan pertemuan ketiga diisi
dengan peserta didik mengerjakan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Peneliti mengambil data lapangan di kelas X IPA 1 pada tanggal 16 Oktober
2018. tanggal 18 Oktober 2018 dan tanggal 22 Oktober 2018 dengan 3 pertemuan
yaitu pertemuan pertama meriview kembali materi nilai mutlak pertidaksamaan dan
persamaan linear serta membagikan soal LKS ke-1, pertemuan kedua membagikan
soal LKS ke- 2, dan pertemuan ketiga membagikan soal tes tertulis.
Pada pertemuan pertama pada tanggal 16 Oktober 2018, peneliti memberikan
contoh soal sederhana terkait pertidaksamaan dan persamaan linear satu variabel dan
ternyata siswa sudah mampu menjawab dengan benar contoh soal sederhana tersebut.
Peneliti memberikan contoh sederhana terkait nilai mutlak pertidaksamaan dan
persamaan linear satu variabel dan ternyata siswa sudah mampu menjawab dengan
benar. Peneliti memberikan 2 contoh soal terkait cara menyelesaikan soal aplikasi
nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, pada proses
membahas bersama untuk kedua nomor tersebut siswa banyak yang bertanya dan
siswa sangat antusias. Peneliti membagikan soal LKS ke-1 dengan meminta siswa
untuk mengerjakan secara individu. Ketika siswa mengerjakan soal LKS ke-1,
peneliti berkeliling untuk melihat pengerjaan dan peneliti sedikit bertanya mengenai
hasil pengerjaan yang mereka peroleh. Peneliti bertanya mengenai proses pengerjaan
dan hasil pengerjaan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah yang mereka miliki, peneliti ingin mengetahui kemampuan metakognisi
siswa yang dimana peneliti juga ingin mengetahui kognisi yang mereka dapatkan
selama proses pembelajaran.
Pada pertemuan kedua pada tanggal 18 Oktober 2018, peneliti membagikan soal
LKS ke-2 kepada siswa, peneliti memberikan peraturan untuk mengerjakan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
individu tanpa bantuan teman dan guru matematika dan peneliti memberikan waktu
pengerjaan 2 jam pelajaran. Selama proses pengerjaan, peneliti berkeliling dan
melihat cara pengerjaan siswa dan peneliti sempat bertanya ke-2 orang siswa
mengenai proses dia menuliskan jawaban tersebut dan mengapa dia bisa memikirkan
hal yang pertama dia tuliskan dilembar jawaban.
Pada pertemuan ketiga pada tanggal 22 Oktober 2018, peneliti membagikan soal
tes tertulis ke siswa dan memberi peraturan selama proses pengerjaan tes tertulis
jangan melihat buku catatan atau buku matematika serta dikerjakan secara individu.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Arifin (2009: 152), observasi merupakan suatu proses yang alami,
bahkan mungkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di
dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas guru sering melihat, mengamati, dan
melakukan interprestasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengamati orang lain.
Observasi dilakukan peneliti ketika proses pembelajaran sedang berlangsung,
observasi dilakukan dengan tujuan mengetahui proses pembelajaran secara detail dan
pengamatan terhadap proses penerapan pembelajaran. Observasi pada penelitian ini
adalah observasi kelas untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
dan kemampuan metakognisi siswa.
2. Tes Tertulis
Untuk mengetahui hasil belajar matematika pada materi aplikasi nilai mutlak persamaan
dan pertidaksamaan linear. Tes yang digunakan dalam peneliti ini adalah tes untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi
siswa. Peneliti juga akan membagikan soal tes tertulis pada pertemuan ketiga.
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Peneliti membagikan lembar kegiatan siswa dikarenakan siswa dapat mengaplikasikan
nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear serta untuk mengukur kemampuan
metakognisi siswa dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah tersebut.
Peneliti membagikan LKS dengan setiap pertemuan masing-masing 1 LKS yaitu
pertemuan 1 membagikan LKS 1 dan pertemuan 2 membagikan LKS 2 pada tiap-tiap
siswa.
4. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan tahap pertama, dipilih tiga
kelompok subjek wawancara yaitu dengan mendapatkan nilai matematika tinggi, nilai
matematika sedang dan nilai matematika rendah. Pengelompokkan subjek wawancara ini
didasarkan pada hasil nilai lembar kerja siswa pertemuan pertama, lembar kerja siswa
pertemuan kedua, dan lembar tes tertulis.
Peneliti memiliki tujuan selama proses wawancara yaitu untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan metakognisi dilihat dari
hasil lembar kegiatan siswa dan lembar tes tertulis.
Pada tahap wawancara, peneliti mengkategorikan 3 kelompok berdasarkan jenis
kelamin dan prestasi belajar sehingga diperoleh 6 subjek wawancara yaitu siswa laki-laki
dan siswi perempuan yang mendapatkan nilai matematika tinggi; siswa laki-laki dan
siswi perempuan yang mendapatkan nilai matematika sedang; dan siswa laki-laki dan
siswi perempuan yang mendapatkan nilai matematika rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Peneliti mengelompokkan nilai tinggi, nilai sedang dan nilai rendah sebagai berikut:
Tabel 7. Kategori Nilai Matematika
Peneliti mengelompokkan skor gabungan (LKS 1, LKS 2, Tes tertulis) berdasarkan
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan masing-masing bobot 1: 1: 2 sebagai
berikut:
F. Proses Validasi
Peneliti sebelum meminta dosen untuk memvalidasi soal LKS, soal tes tertulis dan
pedoman wawancara yaitu hal di lakukan pertama oleh peneliti yaitu mencari soal lks dan
soal tes yang menyangkut nilai persamaan pertidaksamaan linear, membuat kunci
jawaban, dan membuat indikator untuk mengukur kemampuan metakognisi serta
mengukur kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh peserta didik.
Peneliti menyerahkan lembar soal LKS dan lembar soal tes kepada validator. Peneliti
meminta tolong kepada satu dosen untuk menvalidasi, dan satu guru matematika di SMA
Bopkri 2 untuk memvalidasi. Ketika peneliti menyerahkan semuanya, peneliti
menjelaskan tujuan dari soal yang akan divalidasi. Dosen validasi dan guru matematika
meminta waktu untuk membaca.
Berikut saran dari validator terkait soal untuk LKS, soal tes tertulis dan pedoman
wawancara sebagai berikut:
Kategori Nilai Matematika
Tinggi Sedang Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Komponen-komponen Saran Validator
Penggunaan bahasa dalam soal Sebaiknya dalam soal yang akan diberi ke
siswa menggunakan bahasa yang sesederhana
sehingga nantinya siswa tidak kesulitan dalam
memahami soal
Pemahaman dan Penalaran Pilihlah soal yang tidak ambigu dalam
pengerjaan sehingga nanti dapat diselesaikan
soal-soal yang disajikan
Pedoman wawancara Sebaiknya pedoman wawancara disesuaikan
dengan apa yang akan ditanyakan dalam soal
dikarenakan peneliti nantinya dapat menggali
kemampuan siswa melalui pemecahan
masalah, pengetahuan yang dimiliki siswa
dan metakognisi siswa
Dari beberapa saran yang telah dikupas melalui validator, peneliti telah
memaparkan hasil validasi soal LKS, tes tertulis dan pedoman wawancara. Ketika
proses wawancara di lapangan berlangsung, ada beberapa poin yang peneliti
tambahkan diantaranya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Indikator Metakognisi Kalimat Wawancara
Menyusun strategi/ rencana tindakan Mengapa anda menggunakan permisalan
untuk menyelesaikan soal tersebut?
Mengevaluasi tindakan Apakah anda sudah dapat melakukan dengan
cara yang berbeda untuk menyelesaikan soal-
soal tersebut?
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Lembar Kerja Siswa
Peneliti memaparkan hasil validasi instrumen pengumpulan data yaitu lembar kerja
siswa, lembar tes tertulis, lembar pedoman wawancara untuk melihat kemampuan
metakognisi dan kemampuan pemecahan masalah.
Peneliti mendapatkan komentar dari validator yaitu dalam pembuatan soal LKS, tes
tertulis tetap dicek kembali penggunaan bahasa dan cara penyelesaiannya. Serta dilihat
kembali hasil penyelesaian ke bentuk soal matematika.
Peneliti memaparkan hasil validasi lembar kerja siswa dengan materi aplikasi nilai
mutlak pada persamaan linear dan pertidaksamaan linear sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 3.1 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-1
Petunjuk:
Bacalah soal dengan teliti
Kerjakanlah soal dengan baik dan benar
Soal Lembar Kerja Siswa Pertemuan ke-1
1. Pergerakan suatu titik dalam koordinat kartesius ditentukan oleh nilai absis dan
memenuhi pertidaksamaan |x – 1|2 + 2|x – 1| < 15. Tentukan nilai x yang
memenuhi pertidaksamaan tersebut!
2. Jumlah dua bilangan tidak lebih dari 120. Jika bilangan kedua adalah 10 lebihnya
dari bilangan pertama, maka tentukan batas nilai untuk bilangan pertama!
3. Jarak terpendek yang diperlukan untuk menghentikan suatu mobil sejak
pengereman dilakukan disebut jarak henti. Jarak henti ini merupakan faktor
penting yang perlu diuji sebelum peluncuran produk mobil baru. Data mengenai
jarak henti dapat digunakan untuk menghitung waktu reaksi pengemudi (selang
waktu mulai pengemudi melihat kejadian sampai dia bereaksi menginjak pada
rem) berdasarkan tingkat kelajuan mobil (dalam meter/jam).Suatu penelitian
menyatakan bahwa jarak henti dapat dinyatakan dengan formula : d = |0,44v2 +
1,1v|, dimana v adalah kelajuan dan d dalam meter.Pada batas kelajuan Berapakah
jarak henti mobil lebih dari 100 meter?
4. Selisih antara panjang dan lebar suatu persegi panjang kurang dari 6 cm. Jika
keliling persegi panjang adalah 32 cm, maka tentukan batas nilai lebar persegi
panjang tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-2
Petunjuk:
Bacalah soal dengan teliti
Kerjakanlah soal dengan cermat dan benar
Soal Lembar Kerja Siswa Pertemuan ke-2
1. Jumlah dua bilangan kurang dari 80. Bilangan kedua sama dengan tiga kali bilangan
pertama. Tentukan batas – batas kedua bilangan itu!
2. Pada mobil-mobil baru, angka kilometer per liternya tergantung pada bagaimana
mobil itu digunakan, apakah sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh ataukah
hanya untuk perjalanan jarak dekat (dalam kota). Untuk suatu merek mobil tertentu,
angka kilometer per liternya berkisar di angka 2,8 kurang atau lebihnya dari 12
km/L. Berapakah jangkauan dari angka km/L dari mobil tersebut?
3. Berdasarkan aturan resmi dari olahraga golf, bisbol, biliar, dan boling diketahui:
a). ukuran bola golf harus tidak lebih dan kurang 0,03mm dari d = 42,7mm
b). ukuran bola bisbol harus tidak lebih dan kurang 1,01mm dari d = 73,78m
c). ukuran bola biliar harus tidak lebih dan kurang 12,05mm dari d = 217,105mm.
ditanya
a. Tulislah masing – masing pernyataan tersebut ke dalam pertidaksamaan nilai
mutlak!
b. Tentukan olahraga mana yang memberikan toleransi t (t = interval
lebar/diameter rata – rata) yang paling kecil
4. Pada suatu hari, rata-rata kepadatan lalu lintas di suatu perempatan adalah 726
mobil per jam (mpj). Selama jam sibuk kepadatan lalu lintasnya lebih tinggi,
sedangkan selama jam longgar kepadatannya lebih rendah. Tentukan jangkauan
dari kepadatan lalu lintas di perempatan tersebut jika kepadatannya tidak pernah
lebih atau kurang 235 mpj dari rata-rata!
5. Untuk semua anggota dari batalion Brawijaya, mereka wajib sit-up rata-rata 125 kali
tiap harinya. Untuk masing-masing anggota, selisih banyaknya sit-up mereka tidak
akan lebih 23 dari rata-rata. Tentukan jangkauan banyaknya sit-up yangharus
dilakukan oleh anggota-anggota dari batalion Brawijaya tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Lembar Tes Tertulis
Peneliti memberikan soal tes tertulis yang telah divalidasi oleh validator yang tujuannya
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan
metakognisi dalam menyelesaikan soal apllikasi nilai mutlak persamaan dan
pertidaksamaan linear.
Tabel 3.3 Soal Tes Tertulis
Petunjuk:
Kerjakan soal dengan teliti dan baik
Soal Tes Akhir
1. Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 100 dan bilangan kedua sama dengan tiga
kali bilangan pertama. Tentukan batas – batas nilai dari kedua bilangan itu?
2. Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm.
Bagian tepi – tepi persegi panjang di potong selebar x cm sehingga diperoleh
persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas!
b. Tentukan batas – batas panjang pemotongan yang dilakukan.
3. Umur Lisa dan Muri masing – masing ( ) ( ). Jika umur Lisa
lebih dari umur Muri, maka tentukanlah batas – batas nilai x ?
4. Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak
lebih dari 500 kg. Berat Pak Irvan adalah 60 kg dan dia akan mengangkut kotak
barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut oleh Pak Irvan dalam
satu kali pengangkutan!
b. Jika Pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling sedikit berapa kali kotak itu
akan terangkut semua?
5. Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 400. Jika bilangan pertama sama dengan
empat kali bilangan kedua, maka tentukanlah batas – batas nilai dari kedua
bilangan tersebut!
3. Pedoman Wawancara
Peneliti membuat pedoman wawancara untuk mengetahui kemampuan metakognisi
dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah untuk menyelesaikan soal
aplikasi nilai mutlak persamaan linear dan pertidaksamaan linear.
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Kemampuan Metakognisi Berdasarkan Tahapan-tahapan
Metakognisi menurut Sukmadinata (2004: 7-9)
Indikator Metakognisi Kalimat Wawancara
Menyusun Strategi / Rencana Tindakan a. Pengetahuan awal apakah yang anda
peroleh dalam menyelesaikan masalah
tersebut?
b. Apa yang pertama kali anda lakukan
untuk menyelesaikan soal tersebut?
c. Mengapa anda menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
permisalan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
d. kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
Memonitor / Mengontrol Tindakan a. Bagaimana anda dapat menyelesaikan
soal ini?
b. Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
c. Akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
d. Apa yang perlu anda lakukan jika anda
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
e. Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
Mengevaluasi Tindakan a. Apakah wacana atau argument berpikir
khusus ini akan menghasilkan hasil
yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
b. Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menyelesaikan soal tersebut?
c. Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
d. Apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi
atau meyakinkan hasil jawabanmu?
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Proses Pemecahan Masalah Siswa (dalam Zahra, 2016:
102-104)
Proses Pemecahan Masalah Proses Metakognisi
Memahami Masalah a. Bagaimana cara anda dapat
memahami masalah?
b. Jelaskan mengapa cara tersebut anda
gunakan untuk memahami masalah?
c. Bagaimana cara anda dapat
mengidentifikasi data pada saat
memahami masalah?
d. Jika tidak, mengapa Anda tidak
menggunakan cara lain selain rencana
anda tersebut! jika ya coba jelaskan
cara tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Merencanakan Pemecahan Masalah a. Berikan alasan, mengapa rencana
tersebut anda pilih?
b. Mengapa Anda sangat yakin kalau
rencana tersebut sudah tepat
digunakan?
c. Pengetahuan apa saja yang Anda
perlukan untuk membuat rencana
penyelesaian?
Melaksanakan Pemecahan Masalah a. Mengapa Anda beranggapan
penyelesaian ini sesuai dengan
rencanamu?
b. Bagaimana langkah – langkah
penyelesaian yang Anda buat?
Mengapa demikian?
Memeriksa Kembali a. Bagaimana caranya Anda mengetahui
pekerjaan anda ini sudah benar?
b. Bagaimana rencana Anda untuk
memeriksa kembali? Jika ada coba
jelaskan?
H. Proses Lembar Validasi Soal Tes Akhir
Peneliti akan mendeksripsikan proses lembar validasi untuk soal tes akhir. Proses
validasi soal tes akhir bertujuan untuk menganalisis dan mendeksripsikan kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki siswa. Proses lembar validasi soal tes akhir dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dengan satu orang dosen pendidikan matematika dan satu orang guru matematika yang
menjadi tempat penelitian akan berlangsung. Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti
yaitu mencocokan kompetensi dasar, indikator dan materi yang telah di pelajari pada
LKS 1 serta LKS 2. Untuk lembar validasi soal tes tertulis dapat dilihat pada lampiran.
Peneliti membuat soal tes akhir dengan nomor soal berjumlah 5 yaitu masing-masing
berisi materi aplikasi nilai mutlak pada persamaan linier dan pertidaksamaan linier satu
variabel. Peneliti juga membuat lembar validasi untuk satu orang dosen dan satu orang
guru matematika. Adapun hal yang divalidasi yaitu kecocokan isi, bahasa soal dan
kesimpulan dari isi dan bahasa soal.
Peneliti selesai membuat soal tes tertulis maka peneliti meminta validator untuk
memvalidasi soal tes tertulis. Proses validasi untuk soal tes tertulis yang pertama di
validasi oleh satu orang dosen pendidikan matematika yaitu banyak yang harus diperbaiki
yakni bahasa soal harus sesederhana agar siswa dapat mengerti arti dari soal yang akan
dikerjakan, perhitungan diteliti kembali dan sebaiknya soal untuk tes tertulis sedikit sama
seperti soal-soal yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Sedangkan proses
validasi untuk soal tes tertulis yang pertama divalidasi oleh satu orang guru matematika
yaitu sebaiknya soal-soal yang akan dijadikan soal tes tertulis berupa soal-soal yang telah
dibahas atau yang telah dipelajari dikarenakan siswa nantinya tidak kesulitan
mengerjakan atau dapat menggunakan soal yang telah di pelajari tetapi diberi tingkatan
soal yang sedikit sulit atau bisa juga mengubah soal yang telah dipelajari dengan
angkanya yang sedikit berbeda saja, serta sebaiknya bahasa soal yang digunakan
sesederhana atau yang bisa dimengerti untuk kalangan siswa SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Peneliti melakukan revisi untuk soal tes tertulis yang sesuai komentar validator.
Proses pengerjaan revisi selama satu minggu karena peneliti harus benar-benar teliti
dalam penggunaan bahasa soal yang sesederhana; tingkat setiap soal harus dimulai dari
mudah, sedang dan tinggi; mengecek kembali perhitungan jawaban dalam setiap soal
yang telah dibuat. Disisi lain, peneliti melibatkan kemampuan pemecahan masalah
menurut Polya pada soal tes tertulis yang bertujuan siswa diharapkan dapat memahami
setiap permasalahan yang terdapat pada soal tes tertulis, siswa diharapkan dapat
merencanakan setiap permasalahan yang terdapat pada soal tes tertulis, siswa diharapkan
dapat melaksanakan atau menyelesaikan rencana yang telah dibuat pada setiap
permasalahan soal tes tertulis, dan siswa diharapkan dapat memeriksa kembali hasil
pengerjaan yang telah dikerjakan atau yang telah diselesaikan.
Peneliti menyerahkan revisian soal tes tertulis kepada validator. Proses pengecekkan
yang dilakukan validator membutuhkan waktu lebih kurang satu minggu sehingga
peneliti memutuskan untuk menunggu dan mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat.
Ketika validator telah selesai mengecek maka lembar soal tes tertulis sudah dapat
digunakan untuk proses uji coba dan penelitian di kelas. Peneliti juga membagikan
lembar validasi yang harus diisi pada validator. Lembar validasi yang telah disetujui
validator dapat dilihat pada lampiran.
I. Lembar untuk Proses Validasi Soal Lembar Kerja Siswa (LKS)
Peneliti akan mendeksripsikan lembar untuk proses validasi soal lembar kerja siswa
(LKS). LKS yang akan divalidasi ada 2 yaitu LKS 1 pada pertemuan 1 dan LKS 2 pada
pertemuan 2. Proses validasi soal LKS bertujuan untuk menganalisis dan
mendeksripsikan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
mendeksripsikan kemampuan metakognisi yang dimiliki siswa. Proses lembar validasi
soal LKS dilakukan dengan satu orang dosen pendidikan matematika dan satu orang guru
matematika yang menjadi tempat penelitian akan berlangsung. Untuk lembar validasi
soal LKS dapat dilihat pada lampiran.
Peneliti membuat soal LKS 1 dengan nomor soal berjumlah 4 dan membuat soal
LKS 2 dengan nomor soal berjumlah 5. Untuk masing-masing soal LKS dengan materi
aplikasi nilai mutlak pada pertidaksamaan linier dan persamaan linier satu variabel.
Peneliti juga membuat lembar validasi untuk satu orang dosen dan satu orang guru
matematika. Adapun hal yang divalidasi yaitu kecocokan isi, bahasa soal dan kesimpulan
dari isi dan bahasa soal.
Hal yang pertama peneliti kerjakan untuk membuat soal LKS 1 yaitu mencari
referensi soal tingkatan SMA dengan materi yang sama sehingga peneliti mempunyai
pandangan saat akan membuat soal LKS 1. Proses pembuatan soal LKS 1 ini meliputi
tingkatan soal rendah, dan tingkatan soal tinggi. Soal dengan tingkatan rendah terdiri atas
soal nomor 1, dan soal nomor 2. Sedangkan tingkatan soal tinggi terdiri atas soal nomor 3
dan soal nomor 4. Peneliti membuat tingkatan soal rendah dengan mengambil beberapa
contoh soal yang telah peneliti bahas bersama akan tetapi hanya bahasa soal dan angka
yang di bedakan sedikit, sedangkan peneliti membuat tingkatan soal tinggi dengan
mengkombinasikan dan mengubah bentuk soal dengan tingkatan yang nantinya siswa
dapat melibatkan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa.
Peneliti selesai membuat soal LKS 1 maka peneliti meminta validator untuk
menvalidasi soal LKS 1. Proses validasi untuk soal LKS 1 yang pertama divalidasi oleh
satu orang dosen pendidikan matematika yaitu bahasa soal harus dimengerti dan mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dipahami soal serta mengecek kembali hasil jawaban yang telah dikerjakan. Sedangkan
proses validasi yang dilakukan oleh seorang guru matematika yaitu periksa ulang
jawaban yang telah dikerjakan dan tipe soal ini dapat digunakan saat uji coba dan proses
penelitian berlangsung. Sehingga kedua validator tersebut mengizinkan untuk soal LKS 1
dapat dipergunakan dengan revisi kecil.
Hal yang kedua peneliti kerjakan untuk membuat soal LKS 2 yaitu melihat kembali
tipe soal yang telah dibuat pada LKS 1, melibatkan tingkatan soal yang berbeda yaitu
tingkatan soal mudah, sedang dan tinggi. Tingkatan soal mudah terdiri atas soal nomor 1
dan soal nomor 5; tingkatan soal sedang terletak pada soal nomor 4; dan tingkatan soal
tinggi terdiri atas soal nomor 2 dan soal nomor 3. Peneliti juga melibatkan setiap
indikator dan materi-materi yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab iv peneliti akan memaparkan deksripsi singkat lokasi SMA Bopkri 2 Yogyakarta,
proses pengumpulan data di lapangan diantaranya: observasi, proses uji coba di lapangan, proses
validasi soal dan pedoman wawancara; hasil pengerjaan soal LKS dan soal tes tertulis; hasil
wawancara siswa untuk soal LKS dan tes tertulis dengan melihat kemampuan pemecahan
masalah serta kemampuan metakognisi berdasarkan jenis kelamin.
A. Deksripsi Singkat Lokasi SMA Bopkri 2 Yogyakarta
SMA Bopkri 2 di bawah pengelolaan Yayasan Badan Oesaha Pendidikan Kristen
Repoeblik Indonesia yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No.87. SMA Bopkri 2 didirikan
pada tanggal 1 Agustus 1949. SMA Bopkri 2 menggunakan brand sebagai sekolah
multikultural Indonesia. SMA Bopkri 2 bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara
bagi semua siswa tanpa memandang latar belakangnya sehingga semua siswa dapat
meningkatkan kemampuan secara optimal sesuai ketertarikan, minat, dan bakat yang
dimiliki. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berkeadilan sosial, memberikan
pengalaman belajar sehingga anak dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu kami
mewadahi anak sesuai dengan bakat, keinginan dan minat anak. Hal ini dibuktikan dengan
adanya 3 jurusan yakni IPA, IPS dan Bahasa.
Sekolah multikultural menanamkan nilai – nilai empati, cinta tanah air, menghargai
budaya lain, membangkitkan semangat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai – nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
tersebut disinergikan dengan nilai kebopkrian yakni integritas, pelayanan yang tulus dan
kasih. Nilai – nilai yang membentuk anak menjadi warga negara yang memiliki integritas dan
melayani dengan penuh empati tanpa membedakan latar belakang orang lain namun dalam
kesatuan bangsa serta memiliki rasa cinta kasih terhadap sesamanya.
Tantangan yang harus dihadapi dengan optimis dan berbasis pada pengajaran karakter
yang disinergikan dengan mandat Yayasan Bopkri yang mengamatkan bahwa lulusan
sekolah Bopkri memiliki karakteristik yang berintegritas, kasih dan pelayanan yang tulus.
Sinergitas nilai – nilai kebopkrian tersebut diintegrasikan dengan brand sekolah
multikultural Indonesia yang memaknai bahwa dalam keragaman terdapat cinta kasih dan
saling melayani dengan ketulusan. Lulusan SMA Bopkri 2 Yogyakarta merupakan lulusan
yang memiliki karakteristik dengan nilai – nilai berintegrasi, pelayanan dan kasih yang
terintegrasi dengan nilai peduli sesama, empati, dan cinta bangsa negara.
B. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis yang bersifat
kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika
(misalnya, fungsi multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan
dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diintrespretasikan dalam suatu
uraian. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain data meliputi.
Peneliti akan menganalisis data kuantitatif yang telah diperoleh dari lapangan penelitian
yaitu hasil skor hasil pengerjaan siswa yang terdiri atas LKS 1, LKS 2 dan tes tertulis serta
skor gabungan pengerjaan siswa. Peneliti menganalisis dari masing-masing skor gabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
hasil pengerjaan siswa bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa
selama mengerjakan soal-soal yang telah diberikan.
C. Pembahasan Data Kuantitatif
Peneliti akan membahas atau menyajikan hasil yang telah diperoleh data lapangan sebagai
berikut:
1. Hasil Skor Pengerjaan LKS dan Pengerjaan Tes Tertulis
Peneliti memaparkan hasil skor pengerjaan LKS dan pengerjaan tes tertulis yang
diperoleh berdasarkan nilai matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai
matematika rendah. Hasil skor LKS dan tes tertulis terdiri atas hasil skor LKS 1, hasil
skor LKS 2 dan hasil skor tes tertulis yang terdapat pada 6 siswa. Sehingga diperoleh 6
siswa yaitu berdasarkan jenis kelamin yang berbeda dengan masing-masing 2 siswa (laki-
laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika tinggi, 2 siswa (laki-laki dan
perempuan) memperoleh nilai matematika sedang dan 2 siswa (laki-laki dan perempuan)
memperoleh nilai matematika rendah. Berikut hasil skor pengerjaan LKS (LKS 1, LKS 2)
dan tes tertulis untuk ke-6 siswa sebagai berikut:
Nama Siswa Skor LKS 1 Skor LKS 2 Skor Tes Tertulis
S1 (perempuan) 49 80 91
S2 (laki-laki) 69 53 85
S3 (perempuan) 74 57 75
S4 (laki-laki) 60 48 84
S5 (perempuan) 40 50 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
S6 (laki-laki) 45 55 50
2. Skor Gabungan Pengerjaan Siswa
Peneliti memperoleh skor gabungan (LKS 1, LKS 2, Tes tertulis) yang terdapat pada ke-6
siswa berdasarkan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga masing-masing
bobot 1: 1: 2 yaitu
Berikut hasil skor gabungan pengerjaan siswa untuk mengukur kemampuan pemecahan
masalah siswa sebagai berikut:
Nama Siswa Hasil Skor Gabungan
S1 (perempuan) 77,8
S2 (laki-laki) 75
S3 (perempuan) 70,3
S4 (laki-laki) 69
S5 (perempuan) 59
S6 (laki-laki) 50
D. Kesimpulan Data Kuantitatif
Berdasarkan analisis data kuantitatif yang telah peneliti bahas pada bagian pembahasan
data kuantitatif maka dapat disimpulkan yaitu melihat skor gabungan yang telah dipaparkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
atau disajikan dan dengan mengkaitkan kategori nilai matematika yang telah dipaparkan
pada bab 3 sehingga diperoleh nilai matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai
matematika rendah sebagai berikut:
Nama siswa Hasil Skor Gabungan Kategori Nilai Matematika
S1 (perempuan) 77,8 Nilai Tinggi
S2 (laki-laki) 75 Nilai Tinggi
S3 (perempuan) 70,3 Nilai Sedang
S4 (laki-laki) 69 Nilai Sedang
S5 (perempuan) 59 Nilai Rendah
S6 (laki-laki) 50 Nilai Rendah
E. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah suatu proses induktif dalam mengorganisir data menjadi
beberapa kategori dan mengindentifikasi pola-pola (hubungan) diantara banyaknya kategori
(Mc.Milla&Schumacher, 2001). Analisis data kualitatif adalah proses secara sistematis
mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan
dan kajian dokumen (pustaka) untuk menghasilkan suatu laporan temuan penelitian.
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan dan setelahnya. Dalam hal ini Nasution (dalam Sugiyono: 2012)
menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Peneliti akan menganalisis data kualitatif yang telah diperoleh dari lapangan penelitian
yaitu proses pengumpulan data di lapangan sebagai berikut proses keterlaksanaan observasi,
proses keterlaksanaan uji coba di lapangan, proses validasi; hasil jawaban siswa berupa LKS
1, LKS 2, dan tes akhir; proses wawancara siswa dari masing-masing hasil pengerjaan tes
tertulis.
F. Pembahasan Analisis Data Kualitatif
Peneliti akan membahas atau menyajikan hasil yang telah diperoleh data lapangan sebagai
berikut:
1. Proses Pengumpulan Data di Lapangan
Hal yang pertama kali peneliti lakukan sebelum pengambilan data di lapangan
yaitu dengan membuat surat izin penelitian yang diserahkan kepada kepala pimpinan tata
usaha, menyerahkan proposal penelitian. Peneliti mendapatkan jawaban kepada pihak
sekolah untuk bertemu dengan guru matematika kelas X. Guru matematika yaitu ibu Esti.
Beliau merekomendasikan peneliti untuk melakukan observasi sekaligus pengambilan
data di kelas X IPA 1, dan untuk melaksanakan uji coba di kelas X IPS 1.
Pada pertemuan selanjutnya, Peneliti berkonsultasi dengan ibu Esti untuk materi
yang akan peneliti sampaikan, dan keperluan selama melaksanakan penelitian. Dari
diskusi tersebut ibu Esti setuju untuk peneliti mengambil data yang berkaitan dengan
materi yang telah ditentukan. Berikut proses pengumpulan data di lapangan yang peneliti
lakukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
a. Proses Keterlaksanaan Observasi
Peneliti melakukan observasi di kelas X IPA 1 pada tanggal 26 Juli 2018. Banyak
keseluruhan siswa di kelas tersebut berjumlah 21, dimana jumlah siswa laki – laki
13 dan jumlah siswa perempuan 8. Ketika melakukan penelitian, peneliti mengamati
situasi kelas, cara mengajar guru dengan menggunakan metode pembelajaran,
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Materi pembelajaran yang diajarkan
yaitu nilai mutlak.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengecek kerapian pakaian yang kebetulan
pada saat peneliti melakukan observasi tersebut pakaian yang digunakan warga
sekolah yaitu berpakaian adat Yogyakarta atau bisa dikatakan Kamis Pahing maka
seluruh wanita menggunakan pakaian kebayak sedangkan seluruh laki-laki
menggunakan pakaian blangkon (adat jogja). Setengah dari jumlah siswa di kelas
tersebut tidak menggunakan pakaian yang lengkap sehingga guru memberi hukuman
ringan yaitu meminta mereka untuk hormat bendera yang berada di dalam kelas,
sedangkan siswa yang tidak kena hukuman dipersilahkan duduk. Selanjutnya guru
meminta salah satu siswa untuk membacakan renungan pagi.
Ketika pembelajaran dimulai, guru bertanya ke siswa mengenai nilai mutlak dari
| | , | | jika x bilangan real didefinisikan | | . Untuk
| | jika dan | | jika . Guru memberikan latihan yang
berjumlah 3 soal yaitu | | | | | | | | | |dan carilah nilai dari
| | | |. Siswa menjawab latihan soal dan mempresentasikannya. Guru
melanjutkan materi persamaan nilai mutlak. Guru memberikan contoh soal
sedangkan siswa mendengarkan dan bertanya jika ada soal yang dianggap sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Ketika guru mengerjakan contoh soal, siswa laki-laki pada mengobrol dengan
temannya, main hp sedangkan siswa perempuan ada juga yang main hp dan ada yang
dandan di kelas.
Melihat kondisi kelas observasi, peneliti memberikan beberapa catatan penting
yang harus dibenahi oleh guru yaitu guru sebaiknya dapat mengkondisikan kelas,
guru sebaiknya memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai nilai
mutlak, ketika mengajar sebaiknya barang elektronik yang siswa punya di taruh di
loker, guru seharusnya memberikan latihan soal nilai mutlak yang mengandung
jawaban dalam bentuk pecahan, guru seharusnya meminta siswa lain untuk
memperhatikan penjelasan siswa yang sedang mempresentasikan hasil jawabannya
dan guru seharusnya memberikan latihan soal persamaan nilai mutlak berupa soal
yang mengandung penyelesaian masalah sehari-hari.
b. Proses Keterlaksanaan Uji Coba di Lapangan
Peneliti melakukan uji coba soal yang telah divalidasi oleh validator yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakkan soal LKS, soal tes tertulis dan
pedoman wawancara untuk mengetahui kemampuan metakognisi serta mengetahui
kemampuan pemecahan masalah. Uji coba di Lapangan dilaksanakan untuk kelas X
IPS 1 dengan total pertemuan sebanyak 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama diisi
dengan peneliti mengajar konsep nilai mutlak pertidaksamaan serta persamaan linear
yang dimana peneliti memberikan latihan soal untuk dikerjakan dengan terbimbing,
pertemuan kedua diisi dengan peserta didik mengerjakan latihan soal – soal dan
pertemuan ketiga diisi dengan peserta didik mengerjakan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Peneliti melakukan uji coba di kelas X IPS 1. Pada pertemuan pertama, peneliti
mengajar materi nilai mutlak persamaan dan pertidaksamaan linear. Jumlah seluruh
kelas X IPS 1 yaitu berjumlah 20 siswa. Peneliti mengecek materi yang sudah
mereka dapatkan. Peneliti membagikan lembar soal yang akan di bahas secara
bersama – sama. Ketika membahas soal secara bersama – sama, peneliti mengamati
proses pembelajarannya yaitu peserta didik masih dibimbing untuk menyelesaikan
permasalahan matematika yang terdapat pada setiap soal, peneliti harus memberikan
semangat selama proses pembelajaran, peneliti harus setiap saat mengecek pekerjaan
mereka, dan peneliti harus sabar menghadapi situasi peserta didik. Ketika peneliti
membagikan soal LKS ke peserta didik serta peneliti meminta mereka untuk
mengerjakan sendiri. Banyak peserta didik yang bertanya kepada peneliti, hal ini
yang membuat peneliti sedikit memberi umpan balik ke peserta didik dikarenakan
peneliti ingin melihat proses kemampuan metakognisi dalam menyelesaikan
permasalahan disetiap pertanyaan soal LKS. Pertemuan pertama selesai, guru
pembimbing memberikan masukan kepada peneliti yaitu peneliti tetap sabar selama
menghadapi peserta didik di kelas tersebut, peneliti tetap dipertahankan ketegasan
selama proses pembelajaran serta untuk soal yang digunakan sudah layak digunakan
hanya cara penyampaian yang berbeda nanti di kelas X IPA 1
Pertemuan kedua, peneliti membagikan soal LKS kepada peserta didik. Peneliti
menjelaskan aturan selama mengerjakan soal LKS tersebut serta peneliti memberikan
waktu selama mengerjakan. Kondisi kelas saat 15 menit kondusif akan tetapi setelah
lewat dari 15 menit maka kondisi kelas semakin ribut dikarenakan mereka tidak
mengerti cara penyelesaiannya. Peneliti melihat ada 4 peserta didik yang lumayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
untuk diteliti metakognisinya dan kemampuan pemecahan masalah. Untuk peserta
didik lainnya kebanyakan melihat hasil jawaban teman-temannya. Peneliti
berkeliling ke setiap meja peserta didik. Jam pertemuan kedua telah usai, peserta
didik mengumpulkan hasil pekerjaannya dan mereka melanjutkan pembelajaran.
Guru pembimbing meminta maaf kepada peneliti dikarenakan karakter peserta
didiknya ribut dan bermain di kelas serta cara peneliti untuk menyampaikan soal
LKS pertemuan kedua sudah baik dan untuk soal yang akan diberikan ke peserta
didik sudah terstruktur. Hal ini dilihat dari cara mereka berdiskusi untuk soal LKS
tersebut, mereka sangat antusias mengerjakan serta dalam berdinamika disetiap
kelompok diskusi terlibat Tanya jawab antar peserta diskusi dan setiap individu
mencoba menyampaikan hasil jawaban serta menjelaskan cara penyelesaiannya.
Pertemuan ketiga, peneliti membagikan soal tes akhir kepada peserta didik.
Peneliti menjelaskan aturan selama mengerjakan soal tes akhir dan peneliti mengatur
tempat duduk peserta didik secara acak. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadinya
proses kerja sama dalam mengerjakan soal tes akhir. Proses pengerjaan tes akhir
sangat terkondusif dengan tenang.
Peneliti mengkoreksi semua hasil pekerjaan peserta didik dari pertemuan satu,
pertemuan dua dan pertemuan tiga maka di peroleh hasilnya sebanyak 4 orang yang
memperoleh hasil yang cukup baik. Peneliti menyampaikan hasil pekerjaan mereka
kepada guru pembimbing dan guru pembimbing memberi masukan/pendapat yaitu
peserta didiknya sangat tidak menyukai pembelajaran matematika.
Dari ketiga lembar soal tersebut diperoleh bahwa sebanyak 80% sudah memenuhi
serta dapat dikerjakan. Selama proses uji coba berlangsung, peneliti mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
proses metakognisi serta proses pemecahan masalah dan dapat disimpulkan bahwa
proses metakognisi dan pemecahan masalah belum dapat dikatakan bagus, hal ini
dilihat dari proses pemahaman, proses penalaran, proses pemecahan masalah dalam
soal tersebut masih terkadang dibimbing.
2. Hasil Pengerjaan Siswa
Peneliti memaparkan atau menyajikan hasil pengerjaan siswa sebagai berikut: hasil
pengerjaan LKS 1, hasil pengerjaan LKS 2 dan hasil pengerjaan tes tertulis.
a. Hasil Pengerjaan LKS 1
Peneliti memaparkan hasil pengerjaan LKS 1 yang diperoleh berdasarkan nilai
matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai matematika rendah. Sehingga
diperoleh 6 siswa yaitu berdasarkan jenis kelamin yang berbeda dengan masing-
masing 2 siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika tinggi, 2
siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika sedang dan 2 siswa
(laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika rendah. Peneliti menyingkat
masing-masing siswa 1 sampai siswa 6 dengan penyebutan S1 sampai S6. Pengerjaan
soal LKS 1 yang dilakukan oleh ke 6 siswa (S1 sampai S6) secara lengkap
ditampilkan pada lampiran no...
b. Hasil Pengerjaan Siswa untuk Soal LKS ke-2
Peneliti memaparkan hasil pengerjaan LKS 2 yang diperoleh berdasarkan nilai
matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai matematika rendah. Sehingga
diperoleh 6 siswa yaitu berdasarkan jenis kelamin yang berbeda dengan masing-
masing 2 siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika tinggi, 2
siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika sedang dan 2 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
(laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika rendah. Peneliti menyingkat
masing-masing siswa 1 sampai siswa 6 dengan penyebutan S1 sampai S6. Pengerjaan
soal LKS 2 yang dilakukan oleh ke 6 siswa (S1 sampai S6) secara lengkap
ditampilkan pada lampiran no...
c. Hasil Pengerjaan Tes Tertulis
Peneliti memaparkan hasil pengerjaan tes tertulis yang diperoleh berdasarkan nilai
matematika tinggi, nilai matematika sedang dan nilai matematika rendah. Sehingga
diperoleh 6 siswa yaitu berdasarkan jenis kelamin yang berbeda dengan masing-
masing 2 siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika tinggi, 2
siswa (laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika sedang dan 2 siswa
(laki-laki dan perempuan) memperoleh nilai matematika rendah. Peneliti juga
menyingkat masing-masing siswa 1 sampai siswa 6 dengan penyebutan S1 sampai
S6. Berikut hasil pengerjaan tes tertulis :
Siswa 1 (S1)
Nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nomor 2a
Nomor 2b
Nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Nomor 4a
Nomor 4b
Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Siswa 2 (S2)
Nomor 1
Nomor 2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Nomor 2b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Nomor 3
Nomor 4a
Nomor 4b
115 x 20kg = 2300kg
2300 : 440 = 5,227 ( dibulatkan menjadi = 6)
Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Siswa 3 (S3)
Nomor 1
Nomor 2a
Nomor 2b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Nomor 3
Nomor 4a dan 4b
Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Siswa 4 (S4)
Nomor 1
Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Nomor 3
Nomor 4a
Nomor 4b
Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Siswa 5 (S5)
Nomor 1
Nomor 2a
Nomor 2b
Nomor 3, nomor 4b dan nomor 5: tidak dikerjakan
Nomor 4a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Siswa 6 (S6)
Nomor 1
Nomor 2a dan 2b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Nomor 3
Nomor 4a
Nomor 4b: Tidak dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Soal Tes Tertulis Dengan Menggunakan
Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Metakognisi Berdasarkan
Jenis Kelamin
a. Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau
Dari Soal Tes Tertulis
Peneliti melakukan wawancara kepada 6 siswa yang dilihat dari nilai tinggi, nilai
sedang, nilai rendah sehingga ada 2 siswa (perempuan dan laki-laki) yang
mendapatkan nilai tinggi, 2 siswa (perempuan dan laki-laki) yang mendapatkan nilai
sedang dan 2 siswa (perempuan dan laki-laki) yang mendapatkan nilai rendah.
Peneliti memisalkan siswa 1 dengan “S1” begitu seterusnya sampai siswa 6 dengan
“S6” dan memisalkan peneliti dengan “P”. Peneliti akan memaparkan beberapa hasil
wawancara keenam siswa (S1 sampai S6) yang terdapat pada soal tes akhir untuk
nomor 2a, 2b, 4a, dan 4b sedangkan untuk hasil wawancara yang terdapat pada soal
tes tertulis nomor 1. 3,dan 5 akan ditampilkan pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S1
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2a Wawancara P Dengan S1
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S1: mengerti bu. Jadi dalam
soal itu ada panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing – masing 30 cm dan
20 cm. Lalu bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di
peroleh persegi panjang
PQRS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S1: tidak. Di soal itu diminta
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut?
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S1: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
persegi panjang memuliki
ukuran yang sama?
S1: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S1. Belum bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S1: strategi yang aku
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang ya meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
dengan benar
ukurannya tidak sesuai
dengan yang diinginkan pada
soal.
P: kenapa ada sebuah persegi
panjang yang berada didalam
persegi panjang satunya?
S1: karena pada soal kan
pada bagian tepi-tepi dari
persegi panjang ABCD di
potong selebar x cm nah
makanya terbentuk persegi
panjang PQRS
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda dapat
memperoleh gambar sketsa
yang anda buat?
S1: ya aku sih hanya coba –
coba menggambar
berdasarkan informasi soal
yang ibu berikan.
P: apakah ukuran dalam
persegi panjang ABCD itu
sama dengan ukuran persegi
panjang PQRS?
S1: kalau aku sih ukurannya
beda bu meskipun belum aku
tau nilai ukuran pada
masing-masing persegi
panjang. Tapi kalau
berdasarkan yang aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
gambar tuh jelas ukurannya
beda
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dari mana anda
memperoleh panjang =
dan lebar = ?
S1: karena kalau x itu
diperoleh dari bagian tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm.
Kalau panjang = itu
aku peroleh panjang dari
persegi panjang ABCD 30
cm nah berhubung ada dua
persegi panjang maka aku
bagi dua jadi panjangnya 15
cm dan –x itu aku peroleh
dari sisa dari bagian tepi
yang dipotong selesar x
Kalau lebar = itu aku
peroleh dari kan lebar
persegi panjang ABCD 20
cm maka aku bagi dua jadi
lebarnya 10 cm dan –x itu
aku peroleh dari bagian tepi
persegi panjang yang di
potong selebar x cm
P: apakah itu sudah benar?
S1: kalau nurut aku sih udah
benar bu.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: apakah tahapan-tahapan
perhitungan yang anda tulis
sudah benar?
S1: udah bu.
P: bagaimana anda sangat
yakin jika tahapan yang anda
tulis tersebut sudah benar?
S1: ya karena sebelum aku
tulis jawaban tuh. Aku baca
soal berulang-ulang jadinya
aku yakin deh bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: bagaimana anda
menuliskan hasil akhir dari
menggambar sketsa yang
terdapat pada soal?
S1: panjang persegi panjang=
dan lebar =
P: panjang dan lebar dari
persegi panjang apa?
S1:persegi panjang PQRS
P: mengapa anda tidak
menulis hasil akhir di lembar
jawabanmu?
S1: dak sempat dan kejar
waktu nih bu
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S1: tidak bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S1
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S1
secara sistematis P: Mengapa anda tidak
memeriksa kembali
jawabanmu?
S1: buru-buru dan takut
waktunya gak cukup untuk
aku kerjakan soal yang lain.
P: seandainya anda diminta
untuk memeriksa kembali
jawabanmu, apakah anda
mau memeriksa kembali?
S1: mau bu.
P: coba anda periksa kembali
jawabanmu?
S1: (mengecek kembali
jawaban) oh iya bu.
Jawabanku kurang tepat.
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S1: mengerti bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S1: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P; apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S1: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S1: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita.
a. Mampu P: dari soal tersebut, ide atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Membuat rencana
pemecahan masalah
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S1: aku pakai ide itu
memisalkan p untuk panjang
dan l untuk lebar lalu aku
cari dulu nilai x untuk
menyatakan batas-batas dari
panjang pemotongan.
P: mengapa anda memilih
ide dengan menggunakan
permisalan?
S1: karena agar lebih mudah
untuk memasukkan dalam
perhitungan
P: anda tadi mengatakan
lebih dahulu mencari nilai x
untuk mengetahui batas-
batas dari panjang
pemotongan. Bagaimana
anda mencari nilai x
tersebut?
S1: dengan rumus keliling
persegi panjang. Maka nanti
akan tahu nilai x nya
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
S1: ada persegi panjang
ABCD dengan panjang 30
cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang
dipotong selebar x cm maka
kan terbentuk persegi
panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas
tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S1: ada persegi panjang
ABCD dengan lebar 20 cm
maka setiap bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm dan terbentuk
persegi panjang PQRS
sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan
persegi panjang yaitu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: anda mengatakan untuk
mencari nilai x dengan
menggunakan rumus keliling
persegi panjang. Apa rumus
dari keliling persegi panjang?
S1:
P: bagaimana untuk nilai p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
dan l ?
S1: dari permisalan sudah
aku tulis maka
tinggal disubsitusikan saja.
P: dari mana anda
memperoleh nilai
?
S1: dari keliling persegi
panjang tidak lebih dari 52
maka aku tulis ( )
sehingga aku peroleh
P: apakah anda menuliskan
di lembar jawaban
( ) seperti ini?
S1: tidak bu.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S1: dapat
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S1: ada bu. Aku sedikit
bingung pemindahan ruas
dalam sebuah operasi
matematika.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S1: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S1: langkah 1 yaitu
menuliskan permisalan untuk
dan
. Langkah kedua yaitu
menuliskan rumus keliling
persegi panjang. Langkah
ketiga yaitu mengubah
bentuk persamaan ke
pertidaksamaan untuk
keliling persegi panjang.
Langkah keempat yaitu
mendapatkan nilai x dari
rumus keliling persegi
panjang
P: apakah tahapan yang anda
tulis sudah benar?
S1: sudah bu.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda dapat
menuliskan hasil akhir dari
jawaban yang diperoleh?
S1: dapat yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
P: dapatkah anda
menterjemahkan maksud dari
?
S1: batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang
yaitu tidak lebih dari 6 cm
P: bentuk pertidaksamaan
dari . Apakah 6 cm
juga ikut termasuk batas tepi-
tepi pemotongan persegi
panjang?
S1: iya
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S1: tidak
P: Mengapa anda tidak
sempat memeriksa kembali
jawaban yang telah anda
peroleh?
S1: tidak sempat bu.
P: seandainya ibu memberi
kesempatan untuk
memeriksa kembali jawaban.
Dapatkah kamu memeriksa
dan menjelaskan hasil
jawaban yang telah
diperoleh.
S1: (membaca soal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
memeriksa kembali). Saya
bingung untuk memeriksa
kembali karena saya sudah
mendapatkan nilai x yaitu 6.
Selanjutnya saya tidak
mengerti cara untuk
memeriksa kembali
jawabanku.
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: coba anda perhatikan
lembar pekerjaanmu. Dalam
lembar pekerjaanmu, ada
tidak sebuah kalimat yang
menunjukkan bahwa hasil
kesimpulan dari jawaban
untuk nomor 2b?
S1: tidak bu. Hanya yang ada
yaitu
P: mengapa anda tidak
menuliskan kesimpulan
untuk jawaban nomor 2b?
S1: tidak kepikiran bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S1
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S1
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S1: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S1: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S1: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S1: gak tau bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S1: ide yang aku gunakan
yaitu hanya menerka-nerka
saja.
P: seandainya saya memberi
waktu ke anda untuk
menentukan strategi atau
rumus yang akan digunakan
dalam menyelesaikan soal
ini?
S1: Misalkan adalah
banyak kotak yang diangkut
oleh mobil untuk sekali
jalan.
P: apakah bentuk ide yang
anda gunakan hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
menggunakan misalkan ?
S1: (membaca soal kembali)
startegi atau ide yang aku
gunakan yaitu Setiap kotak
beratnya 20kg sehingga
beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan
adalah berat kotak ditambah
berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak
lebih dari 500kg
Sehingga
P: mengapa anda tidak
menuliskan startegi tersebut
ke dalam lembar jawaban?
S1: lupa bu.
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S1: ya dengan mencari nilai
x yang menyatakan banyak
maksimum kotak yang
diangkut sama pak Irvan.
P mengapa anda tidak
menuliskan dalam lembar
jawaban?
S1: lupa bu. Nah yang aku
jelaskan itu merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
strategi yang sebenarnya aku
akan tulis dilembar jawaban.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S1: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S1: tidak bu. Hanya aku
tidak menuliskannya saja
dilembar jawaban ku.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P:dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S1: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S1: Setiap kotak beratnya
20kg sehingga beratnya
20 kg
Total berat sekali jalan
adalah berat kotak ditambah
berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
lebih dari 500kg
Sehingga
Lalu ambil sebarang titik x =
21, 20 dan seterusnya.
P: apakah anda menuliskan
tahapan-tahapan didalam
lembar kerjamu?
S1: tidak bu. Karena saya
mengerjakannya dalam
coretan dan juga belum
selesai.
P: Mengapa coretan yang
anda kerjakan tidak
dikumpulkan?
S1: saya tidak mendengarkan
instruksi yang ibu bacakan.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S1: tidak bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasil nilai x ?
S1: hasil nilai x yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Jadi x yang aku misalkan
yaitu banyak kotak yang
diangkut oleh mobil untuk
sekali jalan. Sehingga
banyak kotak yang diangkut
bisa saja 21, 20, dan
seterusnya
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S1: tidak
P: Mengapa anda tidak
sempat memeriksa kembali
jawaban yang telah anda
peroleh?
S1: tidak ada kepikiran bu.
P: seandainya ibu
memberikan waktu
kesempatan untuk kamu
periksa kembali perhitungan.
Apakah perhitungan yang
anda tuliskan sudah benar?
S1: (mengecek kembali)
sudah bu.
b. Mampu P: dapatkah anda menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
kesimpulan jawaban dengan
benar?
S1: dapat yaitu 1x angkut
kotak yaitu mengangkut 22
kotak
P: apakah sudah benar
kesimpulan yang anda buat
dengan yang barusan anda
cek perhitungan?
S1: salah bu. Seharusnya 1x
pengangkutan itu
mengangkut sebanyak 21,
20, 19 dan seterusnya kotak.
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S1
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4b Wawancara P Dengan S1
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S1: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S1: Diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Jika pak Irvan akan
mengangkut 115 kotak.
Ditanya:paling sedikit berapa
kali kotak itu akan terangkut
semua
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S1: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S1: tidak juga bu.
a. Mampu P: dari soal tersebut, ide atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Membuat rencana
pemecahan masalah
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S1: ide yang aku gunakan
yaitu 115 kotak dikurangin
dengan 5 kali perjalanan
maka ia nanti akan
mengangkut 110 kotak.
P: apakah strategi atau rumus
yang anda gunakan itu
efektif dan benar?
S1: ya lah bu. Kan itu
berdasarkan logika ku.
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S1: aku mengaplikasikan dan
mengkaitkan pada strategi
yang telah ku jelaskan yaitu
Selanjutnya 115 kotak – 110
kotak maka nanti akan dapat
sisa kotak yang akan
diangkut oleh pak Irvan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
P: mengapa anda bisa
memikirkan pengurangan
untuk 5 kali perjalanan?
Apakah dalam soal tertera
untuk 5 kali perjalanan?
S1: tidak ada bu.
P: bagaimana anda dapat
memasukkan 5 perjalanan
kedalam sebuah
perhitungan?
S1: ya sembarangan saja bu.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S1: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S1: sebenarnya tidak ada bu.
Tapi setelah diwawancarai
sama Ibu jadi aku merasa
banyak kendala dalam
menyelesaikan jawabanku.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S1: dapat bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dengan benar P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan perhitungan dengan
benar tersebut?
S1:
Selanjutnya 115 kotak – 110
kotak maka nanti akan dapat
sisa kotak yang akan
diangkut oleh pak Irvan.
Untuk mendapatkan sisa
pengangkutan kotak dari
kotak
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S1: tulis hasil akhir dari
jawabanku yaitu total
perjalanan pengangkutan
kotak adalah 6 kali
P: coba anda baca kembali
apa yang akan diinginkan
pada soal?
S1: (membaca soal) oh iya
ding bu. Yang diminta yaitu
paling sedikit berapa kali
kotak itu akan terangkut
semua. Jadi jawaban ku salah
P: seandainya ibu memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
kesempatan untuk anda
menuliskan hasil akhir. Apa
yang akan anda tuliskan?
S1: jadi paling sedikit kotak
yang akan diangkut yaitu 5
kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S1: sudah bu
P: dari wawancara yang kita
lakukan maka apakah sudah
sesuai dengan yang kamu
tulis pada lembar jawaban?
S1: yang aku tulis pada
lembar jawaban itu salah bu
karena aku tidak memeriksa
jawaban kembali,
P: mengapa anda tidak
memeriksa kembali
jawabanmu?
S1: tidak kepikiran untuk
mengecek lagi bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apa yang dapat anda
tuliskan pada kesimpulan
jawaban yang anda peroleh?
S1: total perjalanan
pengangkutan kotak adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
6 kali
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1 sampai nomor 5 untuk S1 yaitu secara keseluruhan sudah
memahami masalah karena kemampuan S1 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang diberikan
misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S1 sudah menunjukkan kesadaran dalam
pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S1 secara keseluruhan sudah mampu
membuat strategi pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S1 sudah menentukan ide atau strategi dalam setiap pemecahan
masalah yang ada pada setiap soal misalnya menuliskan pemisalan atau membuat gambar untuk mempermudahkan dalam menemukan
ide atau strategi, dan mampu mengaplikasikan soal kedalam bentuk matematika untuk menyelesaikan permasalahan; S1 secara
keseluruhan sudah mampu melaksanakan rencana. Hal ini dapat dianalisis dari S1 sudah dapat menyelesaikan masalah sesuai strategi
yang telah ditentukan, mampu menjalankan strategi yang telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar, dan masih
belum menuliskan hasil akhir yang diperoleh. S1 secara keseluruhan belum memeriksa kembali jawaban karena kelupaan dan tidak
adanya waktu. Akan tetapi saat diberikan kesempatan untuk S1 memeriksa kembali jawabannya maka S1 akan memeriksa dan akan
dapat mengatakan bahwa hasil perhitungan telah benar dan dapat mengatakan kesimpulan jawaban yang benar.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S2
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S2: mengerti bu. Jadi dalam
soal itu ada panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing – masing 30 cm dan
20 cm. Lalu bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di
peroleh persegi panjang
PQRS
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S2: tidak. Di soal itu diminta
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut?
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S2: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
persegi panjang memuliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
ukuran yang sama?
S2: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S2. Belum bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S2: strategi yang aku
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi
panjang yang berada didalam
persegi panjang satunya?
S2: karena pada soal kan
pada bagian tepi-tepi dari
persegi panjang ABCD di
potong selebar x cm nah
makanya terbentuk persegi
panjang PQRS
b. Mampu
mengaplikasikan
P: bagaimana anda dapat
memperoleh gambar sketsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
yang anda buat?
S2:menggambar berdasarkan
informasi soal yang ibu
berikan.
P: apakah ukuran dalam
persegi panjang ABCD itu
sama dengan ukuran persegi
panjang PQRS?
S2: kalau aku sih ukurannya
beda bu
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dari mana anda
memperoleh panjang =
dan lebar = ?
S2: soal bu. Oh iya aku lupa
tulis digambar tuh
seharusnya
Kalau panjang = itu
aku peroleh panjang dari
persegi panjang ABCD 30
cm nah berhubung ada dua
persegi panjang maka aku
bagi dua jadi panjangnya 30
cm dan –2x itu aku peroleh
dari sisa dari bagian tepi
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
yang dipotong selesar x
Kalau lebar = itu
aku peroleh dari kan lebar
persegi panjang ABCD 20
cm maka aku bagi dua jadi
lebarnya 20 cm dan –2x itu
aku peroleh dari bagian tepi
persegi panjang yang di
potong selebar x cm
P: apakah itu sudah benar?
S2: kalau nurut aku sih udah
benar bu.
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: apakah tahapan-tahapan
perhitungan yang anda tulis
sudah benar?
S2: udah bu.
P: bagaimana anda sangat
yakin jika tahapan yang anda
tulis tersebut sudah benar?
S2: ya karena sebelum aku
tulis jawaban tuh. Aku baca
soal berulang-ulang jadinya
aku yakin deh bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: bagaimana anda
menuliskan hasil akhir dari
menggambar sketsa yang
terdapat pada soal?
S2: panjang persegi panjang=
dan lebar =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
P: panjang dan lebar dari
persegi panjang apa?
S2:persegi panjang PQRS
P: mengapa anda tidak
menulis hasil akhir di lembar
jawabanmu?
S2: tidak tau bu. Aku pikir
menuliskannya nanti diakhir
setelah nomor 2b
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S2: tidak bu.
P: Mengapa anda tidak
memeriksa kembali
jawabanmu?
S2: takut waktunya gak
cukup untuk aku kerjakan
soal yang lain.
P: seandainya anda diminta
untuk memeriksa kembali
jawabanmu, apakah anda
mau memeriksa kembali?
S2: mau bu.
P: coba anda periksa kembali
jawabanmu?
S2: (mengecek kembali
jawaban) oh iya bu.
Jawabanku kurang tepat
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S2
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S2
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S2: paham kok bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S2: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
batas-batas panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
pemotongan yang dilakukan.
P; apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S2: hanya itu saja
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S2: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S2: aku pakai ide itu
memisalkan p untuk panjang
dan l untuk lebar lalu aku
cari dulu nilai x untuk
menyatakan batas-batas dari
panjang pemotongan.
P: mengapa anda memilih
ide dengan menggunakan
permisalan?
S2: karena agar lebih mudah
untuk memasukkan dalam
perhitungan
P: anda tadi mengatakan
lebih dahulu mencari nilai x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
untuk mengetahui batas-
batas dari panjang
pemotongan. Bagaimana
anda mencari nilai x
tersebut?
S2: dengan rumus keliling
persegi panjang. Maka nanti
akan tahu nilai x nya
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang
ABCD dengan panjang 30
cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang
dipotong selebar x cm maka
kan terbentuk persegi
panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas
tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang
ABCD dengan lebar 20 cm
maka setiap bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm dan terbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
persegi panjang PQRS
sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan
persegi panjang yaitu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: anda mengatakan untuk
mencari nilai x dengan
menggunakan rumus keliling
persegi panjang. Apa rumus
dari keliling persegi panjang?
S2:
P: bagaimana untuk nilai p
dan l ?
S2: dari permisalan sudah
aku tulis maka
tinggal disubsitusikan saja.
P: dari mana anda
memperoleh nilai
?
S2: dari keliling persegi
panjang tidak lebih dari 52
maka aku tulis ( )
sehingga aku peroleh
P: apakah anda menuliskan
di lembar jawaban
( ) seperti ini?
S2: tidak bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S2: dapat
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S2: ada bu. Aku sedikit
bingung pemindahan ruas
dalam sebuah operasi
matematika.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S2: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S2: langkah 1 yaitu
menuliskan permisalan untuk
dan
. Langkah kedua yaitu
menuliskan rumus keliling
persegi panjang. Langkah
ketiga yaitu mengubah
bentuk persamaan ke
pertidaksamaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
keliling persegi panjang.
Langkah keempat yaitu
mendapatkan nilai x dari
rumus keliling persegi
panjang
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda dapat
menuliskan hasil akhir dari
jawaban yang diperoleh?
S2: dapat yaitu
P: dapatkah anda
menterjemahkan maksud dari
?
S2: batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang
yaitu tidak kurang dari 6 cm
P: bentuk pertidaksamaan
dari . Apakah 6 cm
juga ikut termasuk batas tepi-
tepi pemotongan persegi
panjang?
S2: iya
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S2: ada periksa kok bu
P: tolong anda jelaskan sama
ibu. Bagaimana anda
memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
S2: dengan dan
untuk aku peroleh dari
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: coba anda perhatikan
lembar pekerjaanmu. Dalam
lembar pekerjaanmu, ada
tidak sebuah kalimat yang
menunjukkan bahwa hasil
kesimpulan dari jawaban
untuk nomor 2b?
S2: ada bu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Hasil Wawancara S2
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S2
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S2: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S2: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S2: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
ditanya pada soal cerita?
S2: gak tau bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S2: ide yang aku gunakan
yaitu aku pakai ide yaitu x
itu daya angkut tidak lebih
dari 500 kg. Sedangkan y
menyatakan berat pak Irvan
adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan
berat beban barang.
P: lalu bagaimana anda
memperoleh 22 kotak?
S2: dengan membagi berat
beban barang dengan berat
setiap kotak yang akan
diangkut b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S2: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S2: tidak bu. Hanya aku
tidak menuliskannya saja
dilembar jawaban ku.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: Tolong anda tuliskan
tahap-tahapan dalam setiap
perhitungan yang anda
kerjakan?
S2: x itu daya angkut tidak
lebih dari 500 kg. Sedangkan
y menyatakan berat pak
Irvan adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan
berat beban barang
selanjutnya dari hasil berat
beban barang akan dibagi
sama setiap berat beban
pengangkutan dan ketemulah
minimum kotak yang akan
dibawa dalam setiap
pengangkutan
P: apakah anda sudah
melakukan tahapan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
benar?
S2: sudah bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S2: tidak bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasil nilai x ?
S2: hasil nilai x yaitu
kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S2: sudah bu. Malah saya
cek beberapa kali
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apakah anda sudah
menuliskan hasil kesimpulan
jawaban dalam lembar
jawabmu?
S2: belum bu. Jika
seandainya ibu meminta saya
untuk membacakan hasil
kesimpulan yaitu minimum
22 kotak dalam setiap
pengangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S2
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4b Wawancara P Dengan S2
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S2: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S2: Diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Jika pak Irvan akan
mengangkut 115 kotak.
Ditanya:paling sedikit berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
kali kotak itu akan terangkut
semua
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S2: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S2: tidak juga bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S2: ide pertama yang aku
gunakan yaitu untuk
menentukan nilai berat
barang ditentukan dengan
115 kotak dikali dengan
kotak barangnya yang setiap
kotak beratnya 20 kg. Ide
kedua yaitu daya angkut
yang tidak lebih dari 500
dikurang dengan berat pak
Irvan maka diperoleh 440.
Ide ketiga yaitu nilai berat
barang dibagi dengan 440
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
maka diperoleh paling sedikit
kotak yang diangkut
P: apakah strategi atau rumus
yang anda gunakan itu
efektif dan benar?
S2: ya lah bu. Kan itu
berdasarkan logika ku.
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S2: aku mengaplikasikan dan
mengkaitkan pada strategi
yang telah ku jelaskan yaitu
P: mengapa anda bisa
memikirkan perkalian dari
?
S2: ya kan hanya menebak-
nebak saja bu
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S2: dapat bu
P: adakah kendala dalam b. Mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S2: sebenarnya tidak ada bu.
Tapi setelah diwawancarai
sama Ibu jadi aku merasa
banyak kendala dalam
menyelesaikan jawabanku
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S2: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan perhitungan dengan
benar tersebut?
S2:
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S2: tulis hasil akhir dari
jawabanku yaitu total
perjalanan pengangkutan
kotak adalah 6 kali
P: coba anda baca kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
apa yang akan diinginkan
pada soal?
S2: (membaca soal) oh iya
ding bu. Yang diminta yaitu
paling sedikit berapa kali
kotak itu akan terangkut
semua. Jadi jawaban ku salah
P: seandainya ibu memberi
kesempatan untuk anda
menuliskan hasil akhir. Apa
yang akan anda tuliskan?
S2: jadi paling sedikit kotak
yang akan diangkut yaitu 5
kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S2: sudah bu
P: dari wawancara yang kita
lakukan maka apakah sudah
sesuai dengan yang kamu
tulis pada lembar jawaban?
S2: yang aku tulis pada
lembar jawaban itu salah bu
karena aku tidak memeriksa
jawaban kembali,
P: mengapa anda tidak
memeriksa kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
jawabanmu?
S2: tidak kepikiran untuk
mengecek lagi bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apa yang dapat anda
tuliskan pada kesimpulan
jawaban yang anda peroleh?
S2: total perjalanan
pengangkutan kotak adalah
6 kali
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1 sampai nomor 5 untuk S2 yaitu secara keseluruhan sudah
memahami masalah karena kemampuan S2 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang diberikan
misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S2 sudah menunjukkan kesadaran dalam
pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S2 secara keseluruhan sudah mampu
membuat rencana pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S2 sudah menentukan ide atau strategi dalam setiap pemecahan
masalah yang ada pada setiap soal misalnya menuliskan pemisalan atau membuat gambar untuk mempermudahkan dalam menemukan
ide atau strategi, dan mampu mengaplikasikan soal kedalam bentuk matematika untuk menyelesaikan permasalahan; S2 secara
keseluruhan sudah mampu melaksanakan strategi memecahkan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S2 sudah dapat menyelesaikan
masalah sesuai strategi yang telah ditentukan, mampu menjalankan rencana yang telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian
dengan benar, dan masih belum menuliskan hasil akhir yang diperoleh pada tes tertulis. S2 secara keseluruhan sudah dapat melakukan
memeriksa kembali jawaban yang diperoleh misalnya dalam setiap pengerjaannya selalu melibatkan kesimpulan dan memeriksa
kembali jawaban yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S3
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2a Wawancara P Dengan S3
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S3: mengerti bu. Jadi dalam
soal itu ada panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing – masing 30 cm dan
20 cm. Lalu bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di
peroleh persegi panjang
PQRS
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S3: tidak. Di soal itu diminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut?
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S3: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
persegi panjang memuliki
ukuran yang sama?
S3: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S3: Belum bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S3: strategi yang aku
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi
panjang yang berada didalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
persegi panjang satunya?
S3: gak tau bu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
b. Mampu
menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
Berdasarkan wawancara S3 untuk soal nomor 2a, S3 tidak ingin diwawancara untuk soal tersebut karena S3 merasa tidak mengerti dan
tidak paham harus menyelesaikan permasalahan untuk nomor tersebut sehingga peneliti kesulitan untuk mewaawancarain bagian soal
nomor 2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S3
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S3
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S3: paham kok bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S3: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P; apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
S3: hanya itu saja
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S3: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S3: aku pakai ide itu panjang
dan lebar lalu aku cari dulu
nilai x untuk menyatakan
batas-batas dari panjang
pemotongan.
P: anda tadi mengatakan
lebih dahulu mencari nilai x
untuk mengetahui batas-
batas dari panjang
pemotongan. Bagaimana
anda mencari nilai x
tersebut?
S3: dengan rumus keliling
persegi panjang. Maka nanti
akan tahu nilai x nya
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
S3: ada persegi panjang
ABCD dengan panjang 30
cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang
dipotong selebar x cm maka
kan terbentuk persegi
panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas
tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang
ABCD dengan lebar 20 cm
maka setiap bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm dan terbentuk
persegi panjang PQRS
sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan
persegi panjang yaitu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
P: anda mengatakan untuk
mencari nilai x dengan
menggunakan rumus keliling
persegi panjang. Apa rumus
dari keliling persegi panjang?
S3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
masalah
P: bagaimana untuk nilai p
dan l ?
S3: dari permisalan sudah
aku tulis maka
tinggal disubsitusikan saja.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S3: dapat
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S3: ada bu.
P: bagian mana yang
membuat kamu bingung?
S3: keliling persegi panjang
PQRS tidak lebih dari 52 cm.
Maksudnya tidak lebih dari
itu seperti apa
P: ibu beri contoh umur Dita
tidak lebih dari umur Niko.
Berarti umur Dita dan umur
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Niko bagaimana?
S3: berarti umur Dita itu
kurang dari umur Niko.
P: oke sekarang kembali ke
kalimat “keliling persegi
panjang PQRS tidak lebih
dari 52 cm”
S3: berarti keliling persegi
panjang PQRS itu kurang
dari 52 cm
P: iya.
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S3: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S3: tahapan pertama yaitu
menuliskan rumus keliling
persegi panjang. Tahap
kedua yaitu mensubsitusikan
nilai dari panjang dan nilai
dari lebar kedalam keliling
persegi panjang
P: apakah hanya itu saja
tahap-tahapan dalam
menyelesaikan soal?
S3: aku hanya mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
sampai segitu bu.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda dapat
menuliskan hasil akhir dari
jawaban yang diperoleh?
S3: tidak bu
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S3: tidak bu
P: apakah anda menuliskan
kesimpulan pada lembar
jawabanmu?
S3: tidak bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S3
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S3
Memahami Masalah Mampu menuliskan P: Dari soal yang telah ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S3: ngerti bu
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S3: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S3: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S3: sepertinya tidak selalu
menggunakan diketahui dan
ditanya.
a. Mampu P: dari soal tersebut, ide atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Membuat rencana
pemecahan masalah
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S3: ide yang aku gunakan
adalah mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 500 lalu
dibagi dengan setiap kotak
beratnya 20 kg setelah
ketemu hasilnya maka aku
kurangkan dengan 3
P: mengapa anda
mengurangkan dengan 3?
S3: gak tau bu,
P: coba anda baca ulang
kembali, apakah dalam soal
dituliskan angka 3?
S3: gak ada sih bu.
P: kenapa anda berpikiran
menjawab dengan hasil 22?
S3: karena aku lirik jawaban
teman sebelahku
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S3: dapat bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S3: ketika aku diwawancarai
sama ibu maka aku punya
kendala yakni aku tidak tau
mengapa aku
mengkurangkan hasil
tersebut dengan 3. Itu aja sih
kendala ku.
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: Tolong anda tuliskan
tahap-tahapan dalam setiap
perhitungan yang anda
kerjakan?
S3: langkah pertama yang
aku kerjakan yaitu membaca
soal sampai benar-benar
paham. Langkah kedua yaitu
mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 500 lalu
dibagi dengan setiap kotak
beratnya 20 kg setelah
ketemu hasilnya maka aku
kurangkan dengan 3.
P: apakah anda sudah
melakukan tahapan sudah
benar?
S3: sebenarnya sudah bu.
Tapi setelah wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
jadinya aku gak yakin proses
jawabanku benar
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S3: tidak bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasilnya ?
S3: hasil yaitu kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S3: belum bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apakah anda sudah
menuliskan hasil kesimpulan
jawaban dalam lembar
jawabmu?
S3: belum bu.
P: seandainya ibu meminta
anda untuk menuliskan
kesimpulan dari jawabanmu.
Bagaimana anda menuliskan
kesimpulan jawabanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
S3: banyak kotak maksimum
dalam pengangkutan 22
kotak
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S3
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4b Wawancara P Dengan S3
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S3: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S3: Diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Jika pak Irvan akan
mengangkut 115 kotak.
Ditanya:paling sedikit berapa
kali kotak itu akan terangkut
semua
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S3: iya
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S3: setau ku hanya
menuliskan diketahui dan
ditanya doang
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S3: aku dak tau bu.
P: seandainya ibu meminta
anda untuk memikirkan ide
atau strategi menyelesaikan
soal ini. Apa strategi atau ide
yang akan anda gunakan?
S3: untuk menentukan nilai
berat barang ditentukan
dengan 115 kotak dikali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
dengan kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Selanjutnya daya
angkut yang tidak lebih dari
500 dikurang dengan berat
pak Irvan maka diperoleh
440. Ide ketiga yaitu nilai
berat barang dibagi dengan
440 maka diperoleh paling
sedikit kotak yang diangkut
P: apakah strategi atau rumus
yang anda gunakan itu
efektif dan benar?
S3: iya bu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S3: gak tau bu. Karena aku
mencontek teman sebelahku
P: seandainya ibu
memberikan waktu anda
untuk mengaplikasikan ide
yang telah anda jelaskan.
S3:
P: hasil 2300 untuk
menentukan suatu nilai apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Hasil 60 untuk menentukan
suatu nilai apa?
Hasil 5,22 untuk menentukan
suatu nilai apa?
S3: 2300 itu untuk
menentukan nilai berat
barang, sedangkan 5,22
untuk menentukan nilai
berapa kali kotak akan
terangkut
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S3: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S3: sebenarnya tidak ada bu.
Tapi setelah diwawancarai
sama Ibu jadi aku merasa
banyak kendala dalam
menyelesaikan jawabanku
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: Seandainya ibu memberi
waktu, dapatkah anda
menuliskan tahapan-tahapan
perhitungan yang telah kamu
rencanakan?
S3: dapat bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan perhitungan dengan
benar tersebut?
S3:
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S3: tulis hasil akhir dari
jawabanku yaitu total
perjalanan pengangkutan
kotak adalah 5 kali
Kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S3: hanya menuliskan min 5
kali
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apa yang dapat anda
tuliskan pada kesimpulan
jawaban yang anda peroleh?
S3: total perjalanan
pengangkutan kotak adalah
5 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1 sampai nomor 5 untuk S3 yaitu secara keseluruhan sudah
memahami masalah karena kemampuan S3 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang diberikan
misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S3 sudah menunjukkan kesadaran dalam
pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S3 secara keseluruhan belum tepat
membuat rencana pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S3 belum tepat dan masih beberapa kesulitan dalam menentukan
ide atau strategi dalam setiap pemecahan masalah yang ada pada setiap soal misalnya belum tepat membuat gambar untuk
mempermudahkan dalam menemukan ide atau strategi, dan belum tepat mengaplikasikan soal kedalam bentuk matematika untuk
menyelesaikan permasalahan; S3 secara keseluruhan sudah mampu melaksanakan rencana. Hal ini dapat dianalisis dari S3 belum tepat
untuk menyelesaikan masalah sesuai strategi yang telah ditentukan, beberapa mampu menjalankan strategi memecahkan masalah yang
telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar, dan masih belum menuliskan hasil akhir yang diperoleh. S3 secara
keseluruhan sudah dapat melakukan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh misalnya dalam setiap pengerjaannya selalu
melibatkan kesimpulan dan memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh pada tes tertulis.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S4
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2a Wawancara P Dengan S4
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
diketahui dan yang
ditanya pada soal
tersebut?
S4: gak paham bu
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S4: tidak. Di soal itu diminta
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut.
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S4: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
persegi panjang memuliki
ukuran yang sama?
S4: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S4. Belum bu.
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S4: strategi yang aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Membuat rencana
pemecahan masalah
alternatif
penyelesaian
dengan benar
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi
panjang yang berada didalam
persegi panjang satunya?
S4: gak tau bu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Berdasarkan wawancara S4 untuk soal nomor 2a, S4 tidak ingin diwawancara untuk soal tersebut karena S4 merasa tidak mengerti dan
tidak paham harus menyelesaikan permasalahan untuk nomor tersebut sehingga peneliti kesulitan untuk mewaawancarain bagian soal
nomor 2a
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S4
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S4
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S4: paham kok bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S4: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S4: hanya itu saja
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S4: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S4: ide yang aku gunakan
yaitu panjang sebagai PQ =
( ) dan lebar sebagai
QP = ( ). Aku
gunakan rumus keliling
persegi panjang karena
panjang dan lebar sudah
diketahui.
P: anda tadi mengatakan
lebih dahulu mencari nilai x
untuk mengetahui batas-
batas dari panjang
pemotongan. Bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
anda mencari nilai x
tersebut?
S4: dengan rumus keliling
persegi panjang. Maka nanti
akan tahu nilai x nya
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang
ABCD dengan panjang 30
cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang
dipotong selebar x cm maka
kan terbentuk persegi
panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas
tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S4: ada persegi panjang
ABCD dengan lebar 20 cm
maka setiap bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm dan terbentuk
persegi panjang PQRS
sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
persegi panjang yaitu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: anda mengatakan untuk
mencari nilai x dengan
menggunakan rumus keliling
persegi panjang. Apa rumus
dari keliling persegi panjang?
S4:
P: bagaimana untuk nilai p
dan l ?
S4: dari permisalan sudah
aku tulis maka
tinggal disubsitusikan saja.
P: dari mana anda
memperoleh nilai
?
S4: dari keliling persegi
panjang tidak lebih dari 52
maka aku tulis ( )
sehingga aku peroleh
P: apakah anda menuliskan
di lembar jawaban
( ) seperti ini?
S4: tidak bu.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
telah anda dipilih?
S4: dapat
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S4: tidak ada bu
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S4: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S4: langkah 1 yaitu
menuliskan permisalan untuk
dan
. Langkah kedua yaitu
menuliskan rumus keliling
persegi panjang. Langkah
ketiga yaitu mengubah
bentuk persamaan ke
pertidaksamaan untuk
keliling persegi panjang.
Langkah keempat yaitu
mendapatkan nilai x dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
rumus keliling persegi
panjang
P: apakah tahapan yang anda
tulis sudah benar?
S4: sudah bu.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda dapat
menuliskan hasil akhir dari
jawaban yang diperoleh?
S4: dapat yaitu
P: dapatkah anda
menterjemahkan maksud dari
?
S4: batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang
yaitu tidak kurang dari 6 cm
P: bentuk pertidaksamaan
dari . Apakah 6 cm
juga ikut termasuk batas tepi-
tepi pemotongan persegi
panjang?
S4: iya
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S4: ada periksa kok bu
P: tolong anda jelaskan sama
ibu. Bagaimana anda
memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
S4:
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: coba anda perhatikan
lembar pekerjaanmu. Dalam
lembar pekerjaanmu, ada
tidak sebuah kalimat yang
menunjukkan bahwa hasil
kesimpulan dari jawaban
untuk nomor 2b?
S4: ada bu yaitu
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S4
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S4
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S4: paham maksud soal ini
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S4: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S4: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S4: sepertinya tidak selalu
menggunakan diketahui dan
ditanya.
a. Mampu
menentukan
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Membuat rencana
pemecahan masalah
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S4: ide yang aku gunakan
adalah mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 500 lalu
dibagi dengan setiap kotak
beratnya 20 kg
P: bagaimana anda
mendapatkan hasil 22 kotak?
S4: gak tau bu,
P: coba anda baca ulang
kembali. Bagaimana anda
memperoleh hasil 22?
S4: mencontek teman
sebelah bu
P: jadi anda tidak tau
bagaimana memperoleh hasil
22?
S4: gak bu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S4: dapat bu, hanya aku tau
mendapatkan hasil 25. Nah
yang hasil 22 kotak tuh aku
gak tau.
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S4: ketika aku diwawancarai
sama ibu maka aku punya
kendala yakni aku tidak tau
memperoleh hasil 22 kotak
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: Tolong anda tuliskan
tahap-tahapan dalam setiap
perhitungan yang anda
kerjakan?
S4: langkah pertama yang
aku kerjakan yaitu membaca
soal sampai benar-benar
paham. Langkah kedua yaitu
mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 500 lalu
dibagi dengan setiap kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
beratnya 20 kg
P: apakah anda sudah
melakukan tahapan sudah
benar?
S4: belum bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S4: belum bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasilnya ?
S4: hasil yaitu kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S4: belum bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apakah anda sudah
menuliskan hasil kesimpulan
jawaban dalam lembar
jawabmu?
S4: belum bu.
P: seandainya ibu meminta
anda untuk menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
kesimpulan dari jawabanmu.
Bagaimana anda menuliskan
kesimpulan jawabanmu?
S4: banyak kotak maksimum
dalam pengangkutan 22
kotak
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S4
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4b Wawancara P Dengan S4
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S4: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S4: Diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Jika pak Irvan akan
mengangkut 115 kotak.
Ditanya:paling sedikit berapa
kali kotak itu akan terangkut
semua
P: mengapa anda tidak
menuliskan dalam lembar
jawabanmu?
S4: aku pikir tidak diminta
menuliskannya bu
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S4: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S4: tidak juga bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S4: aku dak tau bu.
P: seandainya ibu meminta
anda untuk memikirkan ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
dengan benar
atau strategi menyelesaikan
soal ini. Apa strategi atau ide
yang akan anda gunakan?
S4: untuk menentukan nilai
berat barang ditentukan
dengan 115 kotak dikali
dengan kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Selanjutnya daya
angkut yang tidak lebih dari
500 dikurang dengan berat
pak Irvan maka diperoleh
440. Ide ketiga yaitu nilai
berat barang dibagi dengan
440 maka diperoleh paling
sedikit kotak yang diangkut
P: apakah strategi atau rumus
yang anda gunakan itu
efektif dan benar?
S4: iya bu
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S4: gak tau bu.
P: seandainya ibu
memberikan waktu anda
untuk mengaplikasikan ide
yang telah anda jelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
S4:
P: hasil 2300 untuk
menentukan suatu nilai apa?
Hasil 60 untuk menentukan
suatu nilai apa?
Hasil 5,22 untuk menentukan
suatu nilai apa?
S4: 2300 itu untuk
menentukan nilai berat
barang, sedangkan 5,22
untuk menentukan nilai
berapa kali kotak akan
terangkut
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S4: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S4: sebenarnya tidak ada bu.
Tapi setelah diwawancarai
sama Ibu jadi aku merasa
banyak kendala dalam
menyelesaikan jawabanku
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu P: Seandainya ibu memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
waktu, dapatkah anda
menuliskan tahapan-tahapan
perhitungan yang telah kamu
rencanakan?
S4: dapat bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S4: tulis hasil akhir dari
jawabanku yaitu total
perjalanan pengangkutan
kotak adalah 5 kali
Kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S4: hanya menuliskan min 5
kali
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apa yang dapat anda
tuliskan pada kesimpulan
jawaban yang anda peroleh?
S4: total perjalanan
pengangkutan kotak adalah
5 kali
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1 sampai nomor 5 untuk S4 yaitu secara keseluruhan sudah
mampu memahami masalah karena kemampuan S4 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang
diberikan misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S4 sudah menunjukkan kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
dalam pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S4 secara keseluruhan belum tepat
membuat rencana pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S4 belum tepat dan masih beberapa kesulitan dalam menentukan
ide atau strategi dalam setiap pemecahan masalah yang ada pada setiap soal misalnya belum tepat membuat gambar untuk
mempermudahkan dalam menemukan ide atau strategi, dan belum tepat mengaplikasikan soal kedalam bentuk matematika untuk
menyelesaikan permasalahan; S4 secara keseluruhan sudah mampu melaksanakan strategi memecahkan masalah. Hal ini dapat
dianalisis dari S4 belum tepat untuk menyelesaikan masalah sesuai strategi yang telah ditentukan, beberapa mampu menjalankan
rencana yang telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar, dan masih belum menuliskan hasil akhir yang
diperoleh. S4 secara keseluruhan sudah dapat melakukan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh misalnya dalam setiap
pengerjaannya selalu melibatkan kesimpulan dan memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh pada tes tertulis.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S5
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2a Wawancara P Dengan S5
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S5: mengerti bu. Jadi dalam
soal itu ada panjang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
lebar persegi panjang ABCD
masing – masing 30 cm dan
20 cm. Lalu bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di
peroleh persegi panjang
PQRS
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S5: tidak. Di soal itu diminta
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut?
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S5: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
persegi panjang memuliki
ukuran yang sama?
S5: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S5. Belum bu.
a. Mampu P: dari soal tersebut, ide atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Membuat rencana
pemecahan masalah
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan
untuk
membuat
solusi alternatif
penyelesaian
dengan benar
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S5: strategi yang aku
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi
panjang yang berada didalam
persegi panjang satunya?
S5: karena pada soal kan
pada bagian tepi-tepi dari
persegi panjang ABCD di
potong selebar x cm nah
makanya terbentuk persegi
panjang PQRS
b. Mampu
mengaplikasik
an soal
kedalam
bentuk
matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda dapat
memperoleh gambar sketsa
yang anda buat?
S5:menggambar berdasarkan
informasi soal yang ibu
berikan.
P: apakah ukuran dalam
persegi panjang ABCD itu
sama dengan ukuran persegi
panjang PQRS?
S5: kalau aku sih ukurannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
beda bu
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi
dan rumus
yang dipilih
P: dari mana anda
memperoleh panjang =
dan lebar = ?
S5: soal bu. Oh iya aku lupa
tulis digambar tuh
seharusnya
Kalau panjang = itu
aku peroleh panjang dari
persegi panjang ABCD 30
cm nah berhubung ada dua
persegi panjang maka aku
bagi dua jadi panjangnya 30
cm dan –2x itu aku peroleh
dari sisa dari bagian tepi
yang dipotong selesar x
Kalau lebar = itu
aku peroleh dari kan lebar
persegi panjang ABCD 20
cm maka aku bagi dua jadi
lebarnya 20 cm dan –2x itu
aku peroleh dari bagian tepi
b. Mampu
menjalankan
rencana yang
telah dibuat
sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
persegi panjang yang di
potong selebar x cm
P: apakah itu sudah benar?
S5: kalau nurut aku sih udah
benar bu.
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: apakah tahapan-tahapan
perhitungan yang anda tulis
sudah benar?
S5: udah bu.
P: bagaimana anda sangat
yakin jika tahapan yang anda
tulis tersebut sudah benar?
S5: ya karena sebelum aku
tulis jawaban tuh. Aku baca
soal berulang-ulang jadinya
aku yakin deh bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: bagaimana anda
menuliskan hasil akhir dari
menggambar sketsa yang
terdapat pada soal?
S5: panjang persegi panjang=
dan lebar =
P: panjang dan lebar dari
persegi panjang apa?
S5:persegi panjang PQRS
P: mengapa anda tidak
menulis hasil akhir di lembar
jawabanmu?
S5: tidak tau bu. Aku pikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
menuliskannya nanti diakhir
setelah nomor 2b
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu
memeriksa
jawaban yang
diperoleh
terkait hasil
perhitungan
secara
sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S5: tidak bu.
P: Mengapa anda tidak
memeriksa kembali
jawabanmu?
S5: takut waktunya gak
cukup untuk aku kerjakan
soal yang lain.
P: seandainya anda diminta
untuk memeriksa kembali
jawabanmu, apakah anda
mau memeriksa kembali?
S5: mau bu.
P: coba anda periksa kembali
jawabanmu?
S5: (mengecek kembali
jawaban) oh iya bu.
Jawabanku kurang tepat
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S5
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S5
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S5: paham kok bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S5: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P; apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
S5: hanya itu saja
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S5: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan
untuk
membuat
solusi alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S5: aku pakai ide itu panjang
dan lebar lalu aku cari dulu
nilai x untuk menyatakan
batas-batas dari panjang
pemotongan.
P: anda tadi mengatakan
lebih dahulu mencari nilai x
untuk mengetahui batas-
batas dari panjang
pemotongan. Bagaimana
anda mencari nilai x
tersebut?
S5: dengan rumus keliling
persegi panjang. Maka nanti
akan tahu nilai x nya
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
S5: ada persegi panjang
ABCD dengan panjang 30
cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang
dipotong selebar x cm maka
kan terbentuk persegi
panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas
tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: bagaimana anda
memperoleh nilai
S5: ada persegi panjang
ABCD dengan lebar 20 cm
maka setiap bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong
selebar x cm dan terbentuk
persegi panjang PQRS
sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan
persegi panjang yaitu
b. Mampu
mengaplikasik
an soal
kedalam
bentuk
matematika
P: anda mengatakan untuk
mencari nilai x dengan
menggunakan rumus keliling
persegi panjang. Apa rumus
dari keliling persegi panjang?
S5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana untuk nilai p
dan l ?
S5: dari permisalan sudah
aku tulis maka
tinggal disubsitusikan saja.
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi
dan rumus
yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S5: dapat
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S5: ada bu.
P: bagian mana yang
membuat kamu bingung?
S3: keliling persegi panjang
PQRS tidak lebih dari 52 cm.
Maksudnya tidak lebih dari
itu seperti apa
P: ibu beri contoh umur Dita
b. Mampu
menjalankan
rencana yang
telah dibuat
sebelumnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
tidak lebih dari umur Niko.
Berarti umur Dita dan umur
Niko bagaimana?
S5: berarti umur Dita itu
kurang dari umur Niko.
P: oke sekarang kembali ke
kalimat “keliling persegi
panjang PQRS tidak lebih
dari 52 cm”
S5: berarti keliling persegi
panjang PQRS itu kurang
dari 52 cm
P: iya.
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S5: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S5: tahapan pertama yaitu
menuliskan rumus keliling
persegi panjang. Tahap
kedua yaitu mensubsitusikan
nilai dari panjang dan nilai
dari lebar kedalam keliling
persegi panjang
P: apakah hanya itu saja
tahap-tahapan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
menyelesaikan soal?
S5: aku hanya mengerti
sampai segitu bu.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda dapat
menuliskan hasil akhir dari
jawaban yang diperoleh?
S5: tidak bu
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu
memeriksa
jawaban yang
diperoleh
terkait hasil
perhitungan
secara
sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S5: tidak bu
P: apakah anda menuliskan
kesimpulan pada lembar
jawabanmu?
S5: tidak bu
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S5
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S5
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S5: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S5: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S5: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S5: gak tau bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan
untuk
membuat
solusi alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S5: ide yang aku gunakan
yaitu hanya menerka-nerka
saja.
P: seandainya saya memberi
waktu ke anda untuk
menentukan strategi atau
rumus yang akan digunakan
dalam menyelesaikan soal
ini?
S5: Misalkan adalah
banyak kotak yang diangkut
oleh mobil untuk sekali
jalan.
P: apakah bentuk ide yang
anda gunakan hanya
menggunakan misalkan ?
S5: (membaca soal kembali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
startegi atau ide yang aku
gunakan yaitu Setiap kotak
beratnya 20kg sehingga
beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan
adalah berat kotak ditambah
berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak
lebih dari 500kg
Sehingga
P: mengapa anda tidak
menuliskan startegi tersebut
ke dalam lembar jawaban?
S5: lupa bu.
b. Mampu
mengaplikasik
an soal
kedalam
bentuk
matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: bagaimana anda
mengaplikasikan soal ini
dengan ide yang kamu
gunakan?
S5: ya dengan mencari nilai
x yang menyatakan banyak
maksimum kotak yang
diangkut sama pak Irvan.
P mengapa anda tidak
menuliskan dalam lembar
jawaban?
S5: lupa bu. Nah yang aku
jelaskan itu merupakan
strategi yang sebenarnya aku
akan tulis dilembar jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi
dan rumus
yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S5: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
S5: tidak bu. Hanya aku
tidak menuliskannya saja
dilembar jawaban ku.
b. Mampu
menjalankan
rencana yang
telah dibuat
sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P:dapatkah anda menuliskan
tahapan-tahapan perhitungan
yang telah kamu rencanakan?
S5: dapat bu
P: tolong jelaskan secara
singkat penulisan tahapan-
tahapan tersebut?
S5: Setiap kotak beratnya
20kg sehingga beratnya
20 kg
Total berat sekali jalan
adalah berat kotak ditambah
berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
lebih dari 500kg
Sehingga
Lalu ambil sebarang titik x =
21, 20 dan seterusnya.
P: apakah anda menuliskan
tahapan-tahapan didalam
lembar kerjamu?
S5: tidak bu. Karena saya
mengerjakannya dalam
coretan dan juga belum
selesai.
P: Mengapa coretan yang
anda kerjakan tidak
dikumpulkan?
S5: saya tidak mendengarkan
instruksi yang ibu bacakan.
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
S5: tidak bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasil nilai x ?
S5: hasil nilai x yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Jadi x yang aku misalkan
yaitu banyak kotak yang
diangkut oleh mobil untuk
sekali jalan. Sehingga
banyak kotak yang diangkut
bisa saja 21, 20, dan
seterusnya
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu
memeriksa
jawaban yang
diperoleh
terkait hasil
perhitungan
secara
sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S5: tidak
P: Mengapa anda tidak
sempat memeriksa kembali
jawaban yang telah anda
peroleh?
S5: tidak ada kepikiran bu.
P: seandainya ibu
memberikan waktu
kesempatan untuk kamu
periksa kembali perhitungan.
Apakah perhitungan yang
anda tuliskan sudah benar?
S5: (mengecek kembali)
sudah bu.
b. Mampu P: dapatkah anda menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
kesimpulan jawaban dengan
benar?
S5: dapat yaitu 1x angkut
kotak yaitu mengangkut 22
kotak
P: apakah sudah benar
kesimpulan yang anda buat
dengan yang barusan anda
cek perhitungan?
S5: salah bu. Seharusnya 1x
pengangkutan itu
mengangkut sebanyak 21,
20, 19 dan seterusnya kotak.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1, 2a, 2b dan 4a untuk S5 yaitu secara keseluruhan sudah
memahami masalah karena kemampuan S5 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang diberikan
misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S5 sudah menunjukkan kesadaran dalam
pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S5 secara keseluruhan belum tepat
membuat strategi pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S5 belum tepat dan masih beberapa kesulitan dalam menentukan
ide atau strategi dalam setiap pemecahan masalah yang ada pada setiap soal misalnya belum tepat membuat gambar untuk
mempermudahkan dalam menemukan ide atau strategi memecahkan masalah, dan belum tepat mengaplikasikan soal kedalam bentuk
matematika untuk menyelesaikan permasalahan; S5 secara keseluruhan sudah mampu melaksanakan rencana. Hal ini dapat dianalisis
dari S5 belum tepat untuk menyelesaikan masalah sesuai strategi yang telah ditentukan, beberapa dapat menjalankan rencana yang
telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar, dan masih belum menuliskan hasil akhir yang diperoleh. S5 secara
keseluruhan sudah dapat melakukan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh misalnya dalam setiap pengerjaannya selalu
melibatkan kesimpulan dan memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S6
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2a Wawancara P Dengan S6
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S6: gak paham bu
P: apakah hanya itu
informasi yang terdapat pada
soal?
S6: tidak. Di soal itu diminta
untuk menggambar sketsa
persegi panjang tersebut.
P: apakah bentuk persegi
panjang yang anda buat
ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S6: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
persegi panjang memuliki
ukuran yang sama?
S6: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu
lalu apakah gambar sketsa
yang anda buat sudah benar ?
S6. Belum bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S6: strategi yang aku
gunakan itu yaitu membuat
persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
S6 tidak mau diwawancarai untuk nomor ini karena S6 merasa tidak mengerti ide yang akan digunakan dalam menyelesaikan nomor
2a
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S6
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 2b Wawancara P Dengan S6
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
ditanya pada soal
S6: paham kok bu.
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S6: diketahui panjang dan
lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20
cm. Bagian tepi-tepi persegi
panjang dipotong selebar x
cm nah diperoleh persegi
panjang PQRS. Keliling
persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya
batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S6: hanya itu saja
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S6: tidak juga bu. Tapi lebih
baik menggunakan diketahui
dan ditanya untuk soal cerita
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S6: ide yang aku gunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Membuat rencana
pemecahan masalah
alternatif
penyelesaian
dengan benar
yaitu mencari rumus luas
persegi panjang dan rumus
keliling persegi panjang
P= apakah dalam soal
meminta anda mencari nilai
dari rumus luas persegi
panjang?
S6: tidak bu
P: jika tidak diminta,
mengapa anda menggunakan
rumus luas persegi panjang?
S6= ya karena aku kira
mencari nilai Q juga
membutuhkan rumus luas
persegi panjang
b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
P: darimana anda
mendapatkan nilai Q?
S6: ( )
rumus luas persegi panjang?
P= apakah rumusnya seperti
itu?
S6: bukan bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
dibuat sebelumnya
dengan benar
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
diperoleh
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S6
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1973)
Indikator Dari
Langkah Polya
Jawaban Soal Nomor 4a Wawancara P Dengan S6
Memahami Masalah Mampu menuliskan
petunjuk soal yaitu
menuliskan yang
diketahui dan yang
ditanya pada soal
P: Dari soal yang telah ibu
berikan, apakah kamu
mengerti maksud dari soal
tersebut?
S6: mengerti kok
P: lalu apa saja yang anda
paham dari soal tersebut?
S6: diketahui Pak Irvan
memiliki sebuah mobil box
pengangkut barang dengan
daya angkut tidak lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya
20 kg. Ditanya banyak kotak
maksimum yang dapat
diangkut oleh pak Irvan
dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang
ada pada soal?
S6: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus
menggunakan diketahui dan
ditanya pada soal cerita?
S6: gak tau bu.
Membuat rencana
pemecahan masalah
a. Mampu
menentukan
strategi, rumus,
serta cara yang
digunakan untuk
membuat solusi
alternatif
penyelesaian
dengan benar
P: dari soal tersebut, ide atau
strategi atau rumus apa yang
kamu gunakan untuk
menuliskan jawaban
tersebut?
S6: ide yang aku gunakan
yaitu aku pakai ide yaitu x
itu daya angkut tidak lebih
dari 500 kg. Sedangkan y
menyatakan berat pak Irvan
adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan
berat beban barang.
P: lalu bagaimana anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
memperoleh 22 kotak?
S6: dengan membagi berat
beban barang dengan berat
setiap kotak yang akan
diangkut b. Mampu
mengaplikasikan
soal kedalam
bentuk matematika
untuk
menyelesaikan
masalah
Melaksanakan Rencana a. Mampu
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan strategi dan
rumus yang dipilih
P: dapatkah anda
menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan rumus yang
telah anda dipilih?
S6: dapat bu
P: adakah kendala dalam
menyelesaikan rencana yang
telah anda buat?
b. Mampu
menjalankan
rencana yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
dibuat sebelumnya
dengan benar
S6: sebenarnya tidak ada bu.
Tapi setelah diwawancarai
sama Ibu jadi aku merasa
banyak kendala dalam
menyelesaikan jawabanku
c. Mampu
menuliskan
tahapan – tahapan
perhitungan
dengan benar
P: Tolong anda tuliskan
tahap-tahapan dalam setiap
perhitungan yang anda
kerjakan?
S6: x itu daya angkut tidak
lebih dari 500 kg. Sedangkan
y menyatakan berat pak
Irvan adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan
berat beban barang
selanjutnya dari hasil berat
beban barang akan dibagi
sama setiap berat beban
pengangkutan dan ketemulah
minimum kotak yang akan
dibawa dalam setiap
pengangkutan
P: apakah anda sudah
melakukan tahapan sudah
benar?
S6: sudah bu
d. Mampu
menuliskan hasil
akhir yang
P: apakah anda menuliskan
hasil akhir dalam lembar
jawabanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
diperoleh S6: tidak bu.
P: seandainya ibu
memberikan anda
kesempatan untuk
menuliskan hasil akhir.
Berapa hasil nilai x ?
S6: hasil nilai x yaitu
kotak
Memeriksa kembali
jawaban
a. Mampu memeriksa
jawaban yang
diperoleh terkait
hasil perhitungan
secara sistematis
P: apakah anda memeriksa
kembali jawaban yang anda
peroleh?
S6: sudah bu. Malah saya
cek beberapa kali
b. Mampu
menuliskan
kesimpulan
jawaban yang
diperoleh
P: apakah anda sudah
menuliskan hasil kesimpulan
jawaban dalam lembar
jawabmu?
S6: belum bu. Jika
seandainya ibu meminta saya
untuk membacakan hasil
kesimpulan yaitu minimum
22 kotak dalam setiap
pengangkutan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dianalisis dari soal nomor 1 sampai nomor 5 untuk S6 yaitu secara keseluruhan sudah
memahami masalah karena kemampuan S6 dapat memahami prinsip dari permasalahan yang ada pada setiap soal yang diberikan
misalnya hal apa yang diketahui pada setiap soal, data-data yang terdapat pada soal serta S6 sudah menunjukkan kesadaran dalam
pemikirannya dan persepsinya tentang situasi yang dihadapi pada setiap permasalahan soal; S6 secara keseluruhan belum tepat
membuat rencana pemecahan masalah. Hal ini dapat dianalisis dari S6 belum tepat dan masih beberapa kesulitan dalam menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
ide atau strategi dalam setiap pemecahan masalah yang ada pada setiap soal misalnya belum tepat membuat gambar untuk
mempermudahkan dalam menemukan ide atau strategi memecahkan masalah, dan belum tepat mengaplikasikan soal kedalam bentuk
matematika untuk menyelesaikan permasalahan; S6 secara keseluruhan sudah melaksanakan strategi memecahkan masalah. Hal ini
dapat dianalisis dari S6 belum tepat untuk menyelesaikan masalah sesuai strategi yang telah ditentukan, beberapa mampu menjalankan
rencana yang telah dibuat, menuliskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar, dan masih belum menuliskan hasil akhir yang
diperoleh. S6 secara keseluruhan sudah dapat melakukan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh misalnya dalam setiap
pengerjaannya selalu melibatkan kesimpulan dan memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh pada tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
B Hasil Wawancara Siswa dilihat Dari Kemampuan Metakognisi Ditinjau Dari Soal Tes Tertulis
Peneliti melakukan wawancara kepada 6 siswa yang dilihat dari nilai tinggi, nilai sedang, nilai rendah sehingga ada 2 siswa
(perempuan dan laki-laki) yang mendapatkan nilai tinggi, 2 siswa (perempuan dan laki-laki) yang mendapatkan nilai sedang dan
2 siswa (perempuan dan laki-laki) yang mendapatkan nilai rendah. Peneliti memisalkan siswa 1 dengan “S1” begitu seterusnya
sampai siswa 6 dengan “S6” dan memisalkan peneliti dengan “P”. Peneliti akan memaparkan beberapa hasil wawancara
keenam siswa (S1 sampai S6) yang terdapat pada soal tes akhir untuk nomor 2a, 2b, 4a, dan 4b sedangkan untuk hasil
wawancara yang terdapat pada soal tes tertulis nomor 1. 3,dan 5 akan ditampilkan pada lampiran.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S1 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: startegi apa yang anda gunakan
dalam menyelesaikan soal ini?
S1: menggambar sebuah persegi
panjang ABCD dan bagian tepi-tepi
dari persegi panjang dipotong selebar x
cm nah maka aku peroleh sebuah
persegi panjang PQRS.
P: apakah hanya menggambar persegi
panjang saja? Jika tidak, langkah apa
yang selanjutnya anda lakukan?
S1: panjang persegi panjang yang
sebenarnya diketahui pada soal adalah
30 cm. Akan tetapi dalam gambar yang
aku buat ada 2 persegi panjang maka
aku bagi saja 30 cm tersebut maka
diperoleh 15 cm – x dan untuk lebar
persegi panjang yang sebenarnya ada
pada soal yaitu 20 cm. Akan tetapi
dalam gambar yang aku buat ada 2
persegi panjang maka aku bagi saja 20
cm tersebut maka diperoleh 10- x cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S1: dengan membaca soal berulang-
ulang kali agar saya dapat
menyelesaikan soal ini.
P: apakah gambar yang anda buat sudah
sesuai dengan permintaan pada soal?
S1: belum bu
P: mengapa?
S1: saya menggambar bukan persegi
panjang melainkan persegi
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S1: tidak bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S1: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
menyelesaikan soal tersebut?
S1: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S1: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S1: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S1: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S1: sepertinya saya akan menerapkan
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
meyakinkan hasil jawabanmu?
S1: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
P: apakah anda sudah mengecek
jawabanmu?
S1: sudah bu
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S1
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S1 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2b strategi apa yang
anda akan pikirkan untuk
menyelesaikan soal ini?
S1: menuliskan dan
P: setelah anda menuliskan tersebut,
langkah apa yang anda tulis?
S1: menuliskan rums keliling persegi
panjang yaitu ( ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Selanjutnya disubsitusikan saja panjang
dan lebar kedalam keliling persegi
panjang maka nanti akan ketemu nilai x
P: apakah jawabannya sudah benar
S1: tidak bu. Kan sudah dapat
maka selanjutnya kembalikan kebentuk
pertidaksamaan linier karena keliling
persegi panjang tidak lebih dari 52
sehingga ditulis . Sehingga nanti
diperoleh hasilnya
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S1: gak tau bu, mungkin 7 menit deh.
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S1: dengan menghubungkan soal
tersebut dengan rumus kelilimg persegi
panjang dan mengkaitkan dengan
pertidaksamaan linier
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
alasannya?
S1: tidak ada kesulitan bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S1: tidak bu karena saya yakin dengan
jawaban yang saya tuliskan
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S1: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S1: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S1: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
sama?
S1: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S1: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S1
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S1 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi apa
yang akan anda gunakan dalam
memecahkan soal ini?
S1: lupa bu
P: seandainya saya memberi waktu ke
anda untuk menentukan strategi atau
rumus yang akan digunakan dalam
menyelesaikan soal ini?
S1: Misalkan adalah banyak kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
yang diangkut oleh mobil untuk sekali
jalan.
P: apakah bentuk ide yang anda
gunakan hanya menggunakan misalkan
?
S1: (membaca soal kembali) startegi
atau ide yang aku gunakan yaitu Setiap
kotak beratnya 20kg sehingga
beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan adalah berat
kotak ditambah berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak lebih dari
500kg
Sehingga
P: mengapa anda tidak menuliskan
startegi tersebut ke dalam lembar
jawaban?
S1: lupa bu.
P: Apa yang pertama kali anda lakukan
untuk menyelesaikan soal tersebut?
S1: batas nilai untuk bilangan pertama,
lalu disitu kan ada bilangan pertama tuh
aku misalkan x dan bilangan kedua aku
misalkan y.
P: mengapa anda menggunakan
permisalan untuk menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
tersebut?
S1: karena di soal ada kalimat bilangan
pertama dan bilangan kedua.
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S1: gak tau bu, mungkin 10 menit deh.
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S1: dengan memahami soal dan
membuat diketahui dan ditanya
P: apakah anda sudah membuat
diketahui dan ditanya pada lembar
penyelesainmu?
S1: belum bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S1: tidak bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S1: iya jika ada cara yang lebih cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S1: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S1: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S1: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S1: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S1: ya jika aku ingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S1: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S1
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S1 Nomor 4b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4b. Strategi apa
yang anda gunakan?
S1: menuliskan diketahui dan ditanya
P: selanjutnya apa?
S1: ide yang aku gunakan yaitu 115
kotak dikurangin dengan 5 kali
perjalanan maka ia nanti akan
mengangkut 110 kotak.
P: tolong jelaskan secara singkat
penulisan tahapan-tahapan perhitungan
dengan benar tersebut?
S1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Selanjutnya 115 kotak – 110 kotak
maka nanti akan dapat sisa kotak yang
akan diangkut oleh pak Irvan. Untuk
mendapatkan sisa pengangkutan kotak
dari kotak
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S1: gak tau bu, mungkin 10 menit deh.
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S1: dengan berdasarkan logika yang ku
punya saja bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S1: tidak ada bu. Semuanya lancar-
lancar saja tanpa ada kendala.
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S1: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
menyelesaikan soal tersebut?
S1: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S1: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S1: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S1: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S1: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
meyakinkan hasil jawabanmu?
S1: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil jawaban pada lembar kerja siswa pertemuan pertama dengan S1 (perempuan) untuk melihat
kemampuan metakognisi sebagaian penyelesaian dan wawancara yang ia kemukakan sudah dapat menyelesaikan masalah di setiap
soal – soal tersebut. Peneliti mengaitkan juga ke level metakognisi yaitu S1 memiliki level metakognisi aware use. Dalam hal ini, S1
menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan mengapa ia memilih
penggunaan langkah tersebut.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S2 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S2: strategi yang aku gunakan itu yaitu
membuat persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan persegi
panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi panjang
yang berada didalam persegi panjang
satunya?
S2: karena pada soal kan pada bagian
tepi-tepi dari persegi panjang ABCD di
potong selebar x cm nah makanya
terbentuk
tersebut?
dari mana anda memperoleh panjang =
dan lebar = ?
S2: soal bu. Oh iya aku lupa tulis
digambar tuh seharusnya
Kalau panjang = itu aku peroleh
panjang dari persegi panjang ABCD 30
cm nah berhubung ada dua persegi
panjang maka aku bagi dua jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
panjangnya 30 cm dan –2x itu aku
peroleh dari sisa dari bagian tepi yang
dipotong selesar x
Kalau lebar = itu aku peroleh
dari kan lebar persegi panjang ABCD
20 cm maka aku bagi dua jadi lebarnya
20 cm dan –2x itu aku peroleh dari
bagian tepi persegi panjang yang di
potong selebar x cm
P: apakah itu sudah benar?
S2: kalau nurut aku sudah benar.
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S2: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S2: memahami soal dengan jelas dan
membaca berkali-kali
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S2: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
tersebut?
S2: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S2: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S2: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S2: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S2: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
sama?
S2: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S2: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S2
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S2 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S2: strategi yang aku pakai ide itu
memisalkan p untuk panjang dan l
untuk lebar lalu aku cari dulu nilai x
untuk menyatakan batas-batas dari
panjang pemotongan.
P: mengapa anda memilih ide dengan
menggunakan permisalan?
S2: karena agar lebih mudah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
memasukkan dalam perhitungan
P: anda tadi mengatakan lebih dahulu
mencari nilai x untuk mengetahui batas-
batas dari panjang pemotongan.
Bagaimana anda mencari nilai x
tersebut?
S2: dengan rumus keliling persegi
panjang. Maka nanti akan tahu nilai x
nya
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang ABCD dengan
panjang 30 cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang dipotong
selebar x cm maka kan terbentuk
persegi panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang yaitu
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang ABCD dengan
lebar 20 cm maka setiap bagian tepi-
tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm dan terbentuk persegi panjang
PQRS sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: apakah itu sudah benar?
S2: kalau nurut aku sudah benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S2: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S2: dengan membuat diketahui dan
ditanya
P: apakah dalam lembar penyelesaian,
anda telah membuat diketahui dan
ditanya?
S2: sudah bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S2: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S2: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
S2: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S2: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S2: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S2: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S2: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
S2: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S2
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S2 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S2: ide yang aku gunakan yaitu aku
pakai ide yaitu x itu daya angkut tidak
lebih dari 500 kg. Sedangkan y
menyatakan berat pak Irvan adalah 60
kg. Sehingga yang menyatakan
berat beban barang.
P: lalu bagaimana anda memperoleh 22
kotak?
S2: dengan membagi berat beban
barang dengan berat setiap kotak yang
akan diangkut
Tolong anda tuliskan tahap-tahapan
dalam setiap perhitungan yang anda
kerjakan?
S2: x itu daya angkut tidak lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
500 kg. Sedangkan y menyatakan berat
pak Irvan adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan berat beban
barang selanjutnya dari hasil berat
beban barang akan dibagi sama setiap
berat beban pengangkutan dan
ketemulah minimum kotak yang akan
dibawa dalam setiap pengangkutan.
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 4a?
S2: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S2: dengan membuat diketahui dan
ditanya
P: apakah dalam lembar penyelesaian,
anda telah membuat diketahui dan
ditanya?
S2: tidak bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S2: ada bu
P: apa kesulitannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
S2: takut strategi atau ide yang aku buat
itu salah
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S2: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S2: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S2: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S2: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
S2: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S2: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S2: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4b
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S2
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S2 Nomor 4b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4b. Strategi apa
yang anda gunakan?
S2: ide pertama yang aku gunakan yaitu
untuk menentukan nilai berat barang
ditentukan dengan 115 kotak dikali
dengan kotak barangnya yang setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
kotak beratnya 20 kg. Ide kedua yaitu
daya angkut yang tidak lebih dari 500
dikurang dengan berat pak Irvan maka
diperoleh 440. Ide ketiga yaitu nilai
berat barang dibagi dengan 440 maka
diperoleh paling sedikit kotak yang
diangkut
P: apakah strategi atau rumus yang anda
gunakan itu efektif dan benar?
S2: ya lah bu. Kan itu berdasarkan
logika
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S2: dengan membuat diketahui dan
ditanya
P: apakah dalam lembar penyelesaian,
anda telah membuat diketahui dan
ditanya?
S2: tidak bu
P: tolong tuliskan tahap-tahapan
penyellesaian?
S2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S2: ada bu
P: apa kesulitannya?
S2: takut strategi atau ide yang aku buat
itu salah
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S2: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S2: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S2: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S2: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S2: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S2: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S2: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil jawaban pada lembar kerja siswa pertemuan pertama dengan S2 (laki-laki) untuk melihat
kemampuan metakognisi sebagaian penyelesaian dan wawancara yang ia kemukakan sudah dapat menyelesaikan masalah di setiap
soal – soal tersebut.. Peneliti mengaitkan juga ke level metakognisi yaitu S2 memiliki level metakognisi aware use. Dalam hal ini, S2
menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan mengapa ia memilih
penggunaan langkah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S3
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S3 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S3: strategi yang aku gunakan itu yaitu
membuat persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan persegi
panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi panjang
yang berada didalam persegi panjang
satunya?
S3: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
S3: dengan membuat diketahui dan
ditanya yaitu ada panjang dan lebar
persegi panjang ABCD masing –
masing 30 cm dan 20 cm. Lalu bagian
tepi-tepi persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di peroleh
persegi panjang PQRS
P: apakah hanya itu informasi yang
terdapat pada soal?
S3: tidak. Di soal itu diminta untuk
menggambar sketsa persegi panjang
tersebut?
P: apakah bentuk persegi panjang yang
anda buat ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S3: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah persegi
panjang memuliki ukuran yang sama?
S3: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang dan lebar
yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu lalu apakah
gambar sketsa yang anda buat sudah
benar ?
S3: Belum bu.
P: apakah dalam lembar penyelesaian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
anda telah membuat diketahui dan
ditanya?
S3: tidak bu
P: tolong tuliskan tahap-tahapan
penyellesaian?
S3: saya tidak dapat menuliskan tahap-
tahap penyelesaian
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S3: ada bu
P: apa kesulitannya?
S3: gak paham
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S3: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S3: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S3: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S3: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S3: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S3: ya jika aku ingat
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
Hasil Wawancara S3
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S3 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2b. Strategi apa
yang anda gunakan?
S3: aku pakai ide itu panjang dan lebar
lalu aku cari dulu nilai x untuk
menyatakan batas-batas dari panjang
pemotongan.
P: anda tadi mengatakan lebih dahulu
mencari nilai x untuk mengetahui batas-
batas dari panjang pemotongan.
Bagaimana anda mencari nilai x
tersebut?
S3: dengan rumus keliling persegi
panjang. Maka nanti akan tahu nilai x
nya
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S3: ada persegi panjang ABCD dengan
panjang 30 cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang dipotong
selebar x cm maka kan terbentuk
persegi panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang yaitu
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang ABCD dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
lebar 20 cm maka setiap bagian tepi-
tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm dan terbentuk persegi panjang
PQRS sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S3: dengan membuatdiketahui panjang
dan lebar persegi panjang ABCD
masing-masing 30 cm dan 20 cm.
Bagian tepi-tepi persegi panjang
dipotong selebar x cm nah diperoleh
persegi panjang PQRS. Keliling persegi
panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
Ditanya batas-batas panjang
pemotongan yang dilakukan.
P; apakah hanya itu saja yang ada pada
soal?
S3: hanya itu saja
P: apakah harus menggunakan diketahui
dan ditanya pada soal cerita?
S3: tidak juga bu. Tapi lebih baik
menggunakan diketahui dan ditanya
untuk soal cerita
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
alasannya?
S3: ada bu
P: apa kesulitannya?
S3: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S3: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S3: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S3: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S3: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S3: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S3: ya jika aku ingat
Soal No 4b
kg Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Hasil Wawancara S3
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S3 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S3: ide yang aku gunakan adalah mobil
box pengangkut barang dengan daya
angkut tidak lebih dari 500 lalu dibagi
dengan setiap kotak beratnya 20 kg
setelah ketemu hasilnya maka aku
kurangkan dengan 3
P: mengapa anda mengurangkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
3?
S3: gak tau bu,
P: coba anda baca ulang kembali,
apakah dalam soal dituliskan angka 3?
S3: gak ada sih bu.
P: kenapa anda berpikiran menjawab
dengan hasil 22?
S3: karena aku lirik jawaban teman
sebelahku
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S3: diketahui Pak Irvan memiliki
sebuah mobil box pengangkut barang
dengan daya angkut tidak lebih dari 500
kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg dan
dia akan mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg.
Ditanya banyak kotak maksimum yang
dapat diangkut oleh pak Irvan dalam
pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang ada pada
soal?
S3: iya informasi yang ditulis pada soal
seperti itu.
P: apakah harus menggunakan diketahui
dan ditanya pada soal cerita?
S3: sepertinya tidak selalu
menggunakan diketahui dan ditanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
P: tuliskan tahap-tahap penyelesaian?
S3:
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S3: ada bu
P: apa kesulitannya?
S3: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S3: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S3: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S3: tidak bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S3: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S3: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S3: ya jika aku ingat
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S3
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S3 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana P: Dari soal nomor 4a. Strategi atau ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Tindakan
apa yang anda gunakan?
S3: ide yang aku gunakan adalah mobil
box pengangkut barang dengan daya
angkut tidak lebih dari 500 lalu dibagi
dengan setiap kotak beratnya 20 kg
setelah ketemu hasilnya maka aku
kurangkan dengan 3
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S3: diketahui Pak Irvan memiliki
sebuah mobil box pengangkut barang
dengan daya angkut tidak lebih dari 500
kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg dan
dia akan mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg.
Ditanya banyak kotak maksimum yang
dapat diangkut oleh pak Irvan dalam
pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang ada pada
soal?
S3: iya informasi yang ditulis pada soal
seperti itu.
P: apakah harus menggunakan diketahui
dan ditanya pada soal cerita?
S3: sepertinya tidak selalu
menggunakan diketahui dan ditanya.
P: tuliskan tahap-tahap penyelesaian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
S3:
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S3: ada bu
P: apa kesulitannya?
S3: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S3: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S3: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S3: tidak bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S3: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S3: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S3: ya jika aku ingat
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil jawaban pada lembar kerja siswa pertemuan pertama dengan S3 (perempuan) untuk melihat
kemampuan metakognisi sebagaian penyelesaian dan wawancara yang ia kemukakan sudah dapat menyelesaikan masalah di setiap
soal – soal tersebut. S3 mengalami kesulitan yang terletak pada memonitor dan mengevaluasi tindakan. Peneliti mengaitkan juga ke
level metakognisi yaitu S3 memiliki level metakognisi aware use. Dalam hal ini, S3 menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu
langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan mengapa ia memilih penggunaan langkah tersebut.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Hasil Wawancara S4
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S4 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S4: membuat persegi panjang.
Walaupun gambar yang aku buat bukan
persegi panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi panjang
yang berada didalam persegi panjang
satunya?
S4: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S4: gak tau bu
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S4: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S4: gak tau bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S3: belum karena dak tau cara
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S4
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S4 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S4: ide yang aku gunakan yaitu panjang
sebagai panjang PQ = ( ) dan
lebar sebagai lebar QP = ( ).
Aku gunakan rumus keliling persegi
panjang karena panjang dan lebar sudah
diketahui.
P: anda tadi mengatakan lebih dahulu
mencari nilai x untuk mengetahui batas-
batas dari panjang pemotongan.
Bagaimana anda mencari nilai x
tersebut?
S4: dengan rumus keliling persegi
panjang. Maka nanti akan tahu nilai x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
nya
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S2: ada persegi panjang ABCD dengan
panjang 30 cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang dipotong
selebar x cm maka kan terbentuk
persegi panjang PQRS sehingga
diperoleh panjang dari batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang yaitu
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S4: ada persegi panjang ABCD dengan
lebar 20 cm maka setiap bagian tepi-
tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm dan terbentuk persegi panjang
PQRS sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: apakah itu sudah benar?
S4: kalau nurut aku sudah benar.
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S4: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S4: dengan membuat diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
ditanya. diketahui panjang dan lebar
persegi panjang ABCD masing-masing
30 cm dan 20 cm. Bagian tepi-tepi
persegi panjang dipotong selebar x cm
nah diperoleh persegi panjang PQRS.
Keliling persegi panjang PQRS tidak
lebih dari 52 cm. Ditanya batas-batas
panjang pemotongan yang dilakukan.
P: apakah dalam lembar penyelesaian,
anda telah membuat diketahui dan
ditanya?
S4: sudah bu
P: tolong jelaskan secara singkat
penulisan tahapan-tahapan tersebut?
S4: langkah 1 yaitu menuliskan
permisalan untuk dan
. Langkah kedua yaitu
menuliskan rumus keliling persegi
panjang. Langkah ketiga yaitu
mengubah bentuk persamaan ke
pertidaksamaan untuk keliling persegi
panjang. Langkah keempat yaitu
mendapatkan nilai x dari rumus keliling
persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S4: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S4: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S4: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S4: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S4: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S4: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S4: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S4: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S4
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S4 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi atau ide
apa yang anda gunakan?
S4: ide yang aku gunakan adalah mobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
box pengangkut barang dengan daya
angkut tidak lebih dari 500 lalu dibagi
dengan setiap kotak beratnya 20 kg
P: bagaimana anda mendapatkan hasil
22 kotak?
S4: gak tau bu,
P: coba anda baca ulang kembali.
Bagaimana anda memperoleh hasil 22?
S4: mencontek teman sebelah bu
P: jadi anda tidak tau bagaimana
memperoleh hasil 22?
S4: gak bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S4: diketahui Pak Irvan memiliki
sebuah mobil box pengangkut barang
dengan daya angkut tidak lebih dari 500
kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg dan
dia akan mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg.
Ditanya banyak kotak maksimum yang
dapat diangkut oleh pak Irvan dalam
pengangkutannya
P: Tolong anda tuliskan tahap-tahapan
dalam setiap perhitungan yang anda
kerjakan?
S4: langkah pertama yang aku kerjakan
yaitu membaca soal sampai benar-benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
paham. Langkah kedua yaitu mobil box
pengangkut barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 500 lalu dibagi dengan
setiap kotak beratnya 20 kg
P: apakah anda sudah melakukan
tahapan sudah benar?
S4: belum bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S4: ada bu
P: apa kesulitannya?
S4: binggung
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S4: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S4: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
dengan benar?
S4: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S4: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S4: belum
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S4: ya jika aku ingat soal yang sama
dan jika aku tau cara penyelesaian
Soal No 4b
kg Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling
sedikit berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
Hasil Wawancara S4
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S4 Nomor 4b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4b. Strategi apa
yang anda gunakan?
S4: aku dak tau bu.
P: seandainya ibu meminta anda untuk
memikirkan ide atau strategi
menyelesaikan soal ini. Apa strategi
atau ide yang akan anda gunakan?
S4: untuk menentukan nilai berat
barang ditentukan dengan 115 kotak
dikali dengan kotak barangnya yang
setiap kotak beratnya 20 kg.
Selanjutnya daya angkut yang tidak
lebih dari 500 dikurang dengan berat
pak Irvan maka diperoleh 440. Ide
ketiga yaitu nilai berat barang dibagi
dengan 440 maka diperoleh paling
sedikit kotak yang diangkut
P: apakah strategi atau rumus yang anda
gunakan itu efektif dan benar?
S4: iya bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S4: Diketahui Pak Irvan memiliki
sebuah mobil box pengangkut barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
dengan daya angkut tidak lebih dari 500
kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg dan
dia akan mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg. Jika
pak Irvan akan mengangkut 115 kotak.
Ditanya:paling sedikit berapa kali kotak
itu akan terangkut semua
P: bagaimana anda mengaplikasikan
soal ini dengan ide yang kamu
gunakan?
S4: gak tau bu.
P: seandainya ibu memberikan waktu
anda untuk mengaplikasikan ide yang
telah anda jelaskan.
S4:
P: hasil 2300 untuk menentukan suatu
nilai apa? Hasil 60 untuk menentukan
suatu nilai apa?
Hasil 5,22 untuk menentukan suatu
nilai apa?
S4: 2300 itu untuk menentukan nilai
berat barang, sedangkan 5,22 untuk
menentukan nilai berapa kali kotak
akan terangkut
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
alasannya?
S4: ada bu
P: apa kesulitannya?
S4: ada bu.
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S4: tidak bu karena yang ini saja sudah
sulit
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S4: Tanya guru
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S4: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S4: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S4: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S4: ya jika aku ingat
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil jawaban pada lembar kerja siswa pertemuan pertama dengan S4 (laki-laki) untuk melihat
kemampuan metakognisi sebagaian penyelesaian dan wawancara yang ia kemukakan sudah dapat menyelesaikan masalah di setiap
soal – soal tersebut. S4 mengalami kesulitan yang terletak pada memonitor dan mengevaluasi tindakan. Peneliti mengaitkan juga ke
level metakognisi yaitu S4 memiliki level metakognisi aware use. Dalam hal ini, S4 menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu
langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan mengapa ia memilih penggunaan langkah tersebut.
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S5
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S3 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2a. Strategi apa
yang anda gunakan?
S5: strategi yang aku gunakan itu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
membuat persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan persegi
panjang.
P: kenapa ada sebuah persegi panjang
yang berada didalam persegi panjang
satunya?
S5: karena pada soal kan pada bagian
tepi-tepi dari persegi panjang ABCD di
potong selebar x cm nah makanya
terbentuk persegi panjang PQRS
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S5: Jadi dalam soal itu ada panjang dan
lebar persegi panjang ABCD masing –
masing 30 cm dan 20 cm. Lalu bagian
tepi-tepi persegi panjang dipotong
selebar x cm sehingga di peroleh
persegi panjang PQRS
P: dari mana anda memperoleh panjang
= dan lebar = ?
S5: soal bu. Oh iya aku lupa tulis
digambar tuh seharusnya
Kalau panjang = itu aku peroleh
panjang dari persegi panjang ABCD 30
cm nah berhubung ada dua persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
panjang maka aku bagi dua jadi
panjangnya 30 cm dan –2x itu aku
peroleh dari sisa dari bagian tepi yang
dipotong selesar x
Kalau lebar = itu aku peroleh
dari kan lebar persegi panjang ABCD
20 cm maka aku bagi dua jadi lebarnya
20 cm dan –2x itu aku peroleh dari
bagian tepi persegi panjang yang di
potong selebar x cm
P: apakah itu sudah benar?
S5: kalau nurut aku sih udah benar bu.
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S5: ada bu
P: apa kesulitannya?
S5: gak paham
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S5: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
S5: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S5: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S5: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S5: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S5: ya jika aku ingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S5
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S5 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 2b. Strategi apa
yang anda gunakan?
S5: aku pakai ide itu panjang dan lebar
lalu aku cari dulu nilai x untuk
menyatakan batas-batas dari panjang
pemotongan.
P: anda tadi mengatakan lebih dahulu
mencari nilai x untuk mengetahui batas-
batas dari panjang pemotongan.
Bagaimana anda mencari nilai x
tersebut?
S5: dengan rumus keliling persegi
panjang. Maka nanti akan tahu nilai x
nya
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S5: ada persegi panjang ABCD dengan
panjang 30 cm nah setiap bagian tepi-
tepi dari persegi panjang dipotong
selebar x cm maka kan terbentuk
persegi panjang PQRS sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
diperoleh panjang dari batas tepi-tepi
pemotongan persegi panjang yaitu
P: bagaimana anda memperoleh nilai
S5: ada persegi panjang ABCD dengan
lebar 20 cm maka setiap bagian tepi-
tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm dan terbentuk persegi panjang
PQRS sehingga diperoleh lebar dari
batas tepi-tepi pemotongan persegi
panjang yaitu
P: apakah itu sudah benar?
S5: kalau nurut aku sudah benar.
P: kira-kira berapa lama anda
menyelesaikan soal untuk nomor 1?
S5: gak tau bu
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S5: tolong jelaskan secara singkat
penulisan tahapan-tahapan tersebut?
S5: tahapan pertama yaitu menuliskan
rumus keliling persegi panjang. Tahap
kedua yaitu mensubsitusikan nilai dari
panjang dan nilai dari lebar kedalam
keliling persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
P: apakah hanya itu saja tahap-tahapan
dalam menyelesaikan soal?
S5: aku hanya mengerti sampai segitu
bu.
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S5: tidak ada bu
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S5: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S5: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S5: iya, yakin benar
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
inginkan?
S5: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S5: belum karena dak tau cara yang
berbeda tuh kayak apaan
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S5: ya jika aku ingat
P: apakah anda perlu kembali ke
pengetahuan awal untuk memenuhi atau
meyakinkan hasil jawabanmu?
S5: perlu kok bu karena untuk
mengecek saja.
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S5
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S4 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana P: Dari soal nomor 4a. Strategi atau ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
Tindakan
apa yang anda gunakan?
S5: ide yang aku gunakan yaitu hanya
menerka-nerka saja.
P: seandainya saya memberi waktu ke
anda untuk menentukan strategi atau
rumus yang akan digunakan dalam
menyelesaikan soal ini?
S5: Misalkan adalah banyak kotak
yang diangkut oleh mobil untuk sekali
jalan.
P: apakah bentuk ide yang anda
gunakan hanya menggunakan misalkan
?
S5: (membaca soal kembali) startegi
atau ide yang aku gunakan yaitu Setiap
kotak beratnya 20kg sehingga
beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan adalah berat
kotak ditambah berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak lebih dari
500kg
Sehingga
P: mengapa anda tidak menuliskan
startegi tersebut ke dalam lembar
jawaban?
S5: lupa bu.
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
S5: diketahui Pak Irvan memiliki
sebuah mobil box pengangkut barang
dengan daya angkut tidak lebih dari 500
kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg dan
dia akan mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg.
Ditanya banyak kotak maksimum yang
dapat diangkut oleh pak Irvan dalam
pengangkutannya
P: Bagaimana tahap-tahap proses
penyelesaian untuk soal ini?
S5: Setiap kotak beratnya 20kg
sehingga beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan adalah berat
kotak ditambah berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak lebih dari
500kg
Sehingga
Lalu ambil sebarang titik x = 21, 20 dan
seterusnya.
P: apakah anda sudah melakukan
tahapan sudah benar?
S5: belum bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S5: ada bu
P: apa kesulitannya?
S5: binggung
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S5: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S5: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S5: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
S5: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S5: belum
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S5: ya jika aku ingat soal yang sama
dan jika aku tau cara penyelesaian
S5 (perempuan) untuk melihat kemampuan metakognisi sebagaian penyelesaian dan wawancara yang ia kemukakan sudah dapat
menyelesaikan masalah di setiap soal – soal tersebut. S5 mengalami kesulitan yang terletak pada memonitor dan mengevaluasi
tindakan. Peneliti mengaitkan juga ke level metakognisi yaitu S5 memiliki level metakognisi aware use. Dalam hal ini, S5 menyadari
bahwa ia harus menggunakan suatu langkah penyelesaian masalah dengan memberikan penjelasan mengapa ia memilih penggunaan
langkah tersebut
Soal No 2a:
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah sketsa dari pernyataan pada soal diatas?
Hasil Wawancara S6
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S6 Nomor 2a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana P: Dari soal nomor 4a. Strategi atau ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
Tindakan
apa yang anda gunakan?
S6: strategi yang aku gunakan itu yaitu
membuat persegi panjang. Walaupun
gambar yang aku buat bukan persegi
panjang.
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S6: Dari soal yang telah ibu berikan,
apakah kamu mengerti maksud dari soal
tersebut?
S6: gak paham bu
P: apakah hanya itu informasi yang
terdapat pada soal?
S6: tidak. Di soal itu diminta untuk
menggambar sketsa persegi panjang
tersebut.
P: apakah bentuk persegi panjang yang
anda buat ukuran dari panjang dan
lebarnya sudah benar?
S6: sudah bu.
P: Apakah dalam sebuah persegi
panjang memuliki ukuran yang sama?
S6: tidak bu. Persegi panjang
mempunyai ukuran panjang dan lebar
yang berbeda
P: berdasarkan jawabanmu lalu apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
gambar sketsa yang anda buat sudah
benar ?
S6. Belum bu.
P: Tolong anda tuliskan tahap-tahapan
dalam setiap perhitungan yang anda
kerjakan?
S6: gak tau bu
P: apakah anda sudah melakukan
tahapan sudah benar?
S6: belum bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S6: ada bu
P: apa kesulitannya?
S6: binggung
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S6: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
S6: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S6: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S6: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S6: belum
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S6: ya jika aku ingat soal yang sama
dan jika aku tau cara penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
Soal No 2b
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan 20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang dipotong selebar x
cm sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tidak lebih dari 52 cm. Tentukan batas – batas panjang
pemotongan yang dilakukan
Hasil Wawancara S6
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S6 Nomor 2b Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi atau ide
apa yang anda gunakan?
S6: ide yang aku gunakan yaitu mencari
rumus luas persegi panjang dan rumus
keliling persegi panjang
P: apakah dalam soal meminta anda
mencari nilai dari rumus luas persegi
panjang?
S6: tidak bu
P: jika tidak diminta, mengapa anda
menggunakan rumus luas persegi
panjang?
S6: ya karena aku kira mencari nilai Q
juga membutuhkan rumus luas persegi
panjang
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S6: P: darimana anda mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
Q?
S6: ( )
rumus luas persegi panjang?
P= apakah rumusnya seperti itu?
S6: bukan bu.
P: Tolong anda tuliskan tahap-tahapan
dalam setiap perhitungan yang anda
kerjakan?
S6: gak tau bu
P: apakah anda sudah melakukan
tahapan sudah benar?
S6: belum bu
P: Apakah anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
alasannya?
S6: ada bu
P: apa kesulitannya?
S6: binggung
P: akankah ada niat untuk mengganti
langkah penyelesaian untuk soal
tersebut?
S6: iya jika ada cara yang lebih cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
S6: Tanya temen atau Tanya sama ibu
lah
P: Apakah anda menyelesaikan soal ini
dengan benar?
S6: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan menghasilkan
hasil yang lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S6: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat melakukan
dengan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan tugas ini?
S6: belum
P: Mungkinkah anda akan menerapkan
cara ini jika ada soal yang hampir
sama?
S6: ya jika aku ingat soal yang sama
dan jika aku tau cara penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
Soal No 4a
Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan adalah 60 kg
dan dia akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut
oleh pak Irvan dalam pengangkutannya?
Hasil Wawancara S6
Indikator Metakognisi Hasil Jawaban S6 Nomor 4a Wawancara
Menyusun Strategi/ Rencana
Tindakan
P: Dari soal nomor 4a. Strategi
atau ide apa yang anda gunakan?
S6: ide yang aku gunakan yaitu
aku pakai ide yaitu x itu daya
angkut tidak lebih dari 500 kg.
Sedangkan y menyatakan berat
pak Irvan adalah 60 kg. Sehingga
yang menyatakan berat
beban barang.
P: lalu bagaimana anda
memperoleh 22 kotak?
S6: dengan membagi berat beban
barang dengan berat setiap kotak
yang akan diangkut
Memonitor / Mengontrol Tindakan P: Bagaimana anda dapat
menyelesaikan tugas ini?
S6: diketahui Pak Irvan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
sebuah mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut tidak
lebih dari 500 kg. Berat pak Irvan
adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barangnya
yang setiap kotak beratnya 20 kg.
Ditanya banyak kotak maksimum
yang dapat diangkut oleh pak
Irvan dalam pengangkutannya
P: apakah hanya itu saja yang ada
pada soal?
S6: iya informasi yang ditulis
pada soal seperti itu.
P: apakah harus menggunakan
diketahui dan ditanya pada soal
cerita?
S6: gak tau bu.
P: Apakah anda mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan
soal tersebut? alasannya?
S6: ada bu
P: apa kesulitannya?
S6: binggung
P: akankah ada niat untuk
mengganti langkah penyelesaian
untuk soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
S6: iya jika ada cara yang lebih
cepat.
P: apa yang perlu anda lakukan
jika anda mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal
tersebut?
S6: Tanya temen atau Tanya
sama ibu lah
P: Apakah anda menyelesaikan
soal ini dengan benar?
S6: tidak bu
Mengevaluasi Tindakan P: Apakah wacana atau argument
berpikir khusus ini akan
menghasilkan hasil yang
lebih/kurang dari yang kamu
inginkan?
S6: ya semoga buk
P: Apakah anda sudah dapat
melakukan dengan cara yang
berbeda untuk menyelesaikan
tugas ini?
S6: belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
P: Mungkinkah anda akan
menerapkan cara ini jika ada soal
yang hampir sama?
S6: ya jika aku ingat soal yang
sama dan jika aku tau cara
penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
G. Keterbatasan Penelitian
Dari penulisan penelitian ini, peneliti mempunyai keterbatasan selama melakukan penelitian
yaitu peneliti tidak menganalisis lebih detail mengenai level-level metakognisi (tacit use,
startegic use, dan reflective use) sehingga hanya berlandaskan pada teori menurut Swartz
and Perkins; ketika melaksanakan penelitian di Lapangan Sekolah, peneliti sedikit
mempunyai waktu yang longgar untuk siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga
hasil pengerjaan siswa tidak sesuai harapan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan siswa
yang dilihat dari soal tes tertulis. Berikut kesimpulan penelitian yang telah dilakukan
analisis dan deksripsi serta kesimpulan penelitian ini menjawab rumusan masalah
penelitian yang ada pada bab 2 sebagai berikut:
1. Peneliti menganalisis kemampuan pemecahan masalah selama mengerjakan soal-soal
aplikasi nilai mutlak persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan jenis
kelamin yaitu S1 (perempuan) dan S2 (laki-laki) dengan nilai matematika tinggi
dinyatakan sudah baik memiliki kemampuan pemecahan masalah menurut teori Polya,
S3 (perempuan), S4 (laki-laki), S5 (perempuan) dan S6 (laki-laki) dengan nilai
matematika sedang dan nilai matematika rendah dinyatakan belum baik mempunyai
kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dapat ditunjukkan S3 sampai S6 belum dapat
melaksanakan langkah-langkah Polya untuk bagian memeriksa kembali. Sehingga
dapat disimpulkan secara keseluruhan dari 6 subjek yaitu siswi perempuan belum
memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik sedangkan siswa laki-laki
belum memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
2. Peneliti menganalisis kemampuan metakognisi selama mengerjakan soal-soal aplikasi
nilai mutlak persamaan linear dan pertidaksamaan linear berdasarkan jenis kelamin
yaitu S1 (perempuan), S2 (laki-laki), S3 (perempuan), S4 (laki-laki), S5 (perempuan)
dan S6 (laki-laki) memiliki level-level metakognisi aware use. Dalam hal ini, siswa
menyadari bahwa ia harus menggunakan suatu penyelesaian dengan memberikan
penjelasan dari penyelesaian tersebut. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan
dari 6 subjek yaitu siswi perempuan dapat melaksanakan tahap-tahap metakognisi
(perencanaan, pemantauan, evaluasi) dengan baik, sedangkan siswa laki-laki belum
dapat melaksanakan tahap-tahap metakognisi (perencanaan, pemantauan, evaluasi). Hal
ini ditunjukkan siswa laki-laki belum dapat melakukan proses pemantauan (monitoring)
dan evaluasi dengan baik. Sehingga adanya perbedaan antara siswa perempuan dan
siswa laki-laki serta menurut Kartini Kartono (1989) mengatakan adanya perbedaan
antara siswa laki-laki dan siswi perempuan.
B. Saran
Peneliti memberikan saran untuk penelitian lain yang akan mengambil tema yang sama
yaitu berkaitan dengan metakognisi agar lebih memfokuskan kembali jika diterapkan
dalam diskusi kelompok yang masing-masing beranggotakan dua orang yaitu setiap
kelompok beranggotakan laki-laki dan perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Refleksi
Selama proses pengambilan tugas akhir kuliah atau biasa disebut tesis. Peneliti melakukan
langkah awal yaitu membaca banyak sumber buku, menghubungkan permasalahan matematika
yang sesuai dengan konflik atau kondisi sehari – hari yang pernah peneliti temukan. Peneliti
mendapatkan judul tugas akhir yang sesuai dengan yang diinginkan serta pembekalan materi
selama perkuliahan S2. Peneliti memutuskan untuk mengambil judul “Kemampuan siswa dalam
memecahkan dan kemampuan metakognisi siswa berdasarkan jenis kelamin untuk materi
persamaan linier dan pertidaksamaan linier satu variabel”. Peneliti memutuskan untuk mencari
sumber-sumber buku, jurnal nasional dan jurnal internasional dan banyak berdiskusi bersama
dosen pembimbing. Selama proses berdiskusi bersama dosen pembimbing dan bersama dosen S1
maka peneliti mempunyai semangat yang menantang untuk segera membuat instrumen
penelitian. Selama proses observasi dan pengambilan data di Lapangan yaitu peneliti akan
mengamati situasi atau kondisi kelas, cara mengajar guru dengan menggunakan metode
pembelajaran, keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Peneliti sebelum terlibat dalam
proses pembelajaran yang akan dimulai maka sebaiknya peneliti dapat menyiapkan beberapa
media pembelajaran yang sangat menarik untuk siswa misalnya peneliti membuat sebuah
permainan yang melibatkan siswa berfikir serta permainan tersebut yang nantinya akan
menuntun atau mengajak siswa terlibat ke dalam pembelajaran matematika yang akan di bahas
bersama-sama. Ketika peneliti memasukin ruangan kelas sebaiknya peneliti memeriksa keadaan
siswa sebagai berikut: kehadiran siswa, kelengkapan berpakaian siswa dan mengatur tempat
duduk yang bertujuan siswa dapat lebih berkomunikasi dengan siswa lain serta siswa dapat
bertukar argumen mengenai pembelajaran matematika. Hal yang menarik untuk peneliti adalah
menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan aturan selama proses pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
bertujuan siswa dapat bertanggung jawab, disiplin , dan menghargai teman yang lain selama
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
Daftar Pustaka
Anderson. D. & Nashon . S. (2006). Predators of Knowledge Construction: Interpreting
Student’s Metacognition in an Amusement Park Physics Program. Wiley Periodicals. Inc.
Science Education DOI 10.1002/sce
Anderson, O.W. & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing
(A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives). New York: Addision Wesley
Longman, Inc.
Atkinson, R., & Shiffrin, R. (1968), “Human Memory: A Proposed Sistem 1 and Its Component
Process”. In K. Spences (Ed). The Psychology of Learning and Motivation: Advances in
Research and Theory Vol 2. New York: Academic Press.
Brown, A.L. (1987). Metacognition, Executive Control, Self – regulation, and Other More
Mysterious Mechanisms. In F. Reiner & Kluwe, R.H (eds). Metacogniton, Motivation and
Understanding. (pp 65- 116). Hilsdale, NJ: Lawrance Erlbaum Associates.
Chairani, Z. (2011). “Strategi Metakognisi Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Pemecahan
Sistem 1 Persamaan Linier dengan Dua Variabel di tinjau dari Level Pemahaman Konsep
Matematika”, Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Jember. 23 Juli 2011, ISBN 978-602-19240-0-6. September 2011.
Chairani, Z. (2013). “Aktivitas Metakognisi Sebagai Salah Satu Alat untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika”. Makalah disajikan pada
Konferensi Nasional Pendidikan Matematika (KNPM) V, Juni 2013. Universitas Malang.
Proceeding. ISBN 978-602-97895-4-4
Chairani, Z. (2013). “Indikator Keterampilan Metakognisi Dalam Pemecahan Masalah
Matematika”. Makalah di sajikan pada Seminar Nasional 18 Mei 2013 di Universitas Negeri
(UNESA) jurusan matematika Surabaya. Proceeding. ISBN 978-602-17146-4-5
Chairani, Z. (2013). “Self-Regulasi dalam Metakognisi Siswa Sebagai Alat Bantu Pendidikan
Karakter pada Matematika Sekolah”, makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Matematika (SENDIKMAT) P4TK Matematika Yogyakarta, 13 – 14 November 2013.
Proceeding, ISBN 978-602-7422-0-9
Edwards. Pickett. Belinda. (1999). The Interplay Among Prospective Secondary Mathematics
Teacher’s Affect, Metacognition and Mathematical Cognition in a Problem Solving Context.
Georgia State University.
Flavell, J.H. (1976). Metacognitive Aspects of Problem Solving. In. L.B. Resnick (Ed). The
nature of Inteligence. Hillddale, NJ: Erlbaum.
Flavell, J.H. (1979). “Metacognition and Cognition Monitoring. A New area of Cognitive-
Developmental Inquiry”. In Nelson, Thomas O. 1992. Metacognition, core Reading, 3-8.: Allyn
and Bacon. Boston
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Gagne. R. M. (1985). The Condition Of Learning And Theory Of Instruction. Fourth Edition,
CVS College Publishing
Gama, Claudia Amado, (2004). “Integrating Metacognition Instruction in Interactive Learning
Environments”. Submitted fot the degree of Doctoral Dissertation, University of Sussex
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.
Hacker, DJ. (1998). Definition and Empirical Foundation. In Hacker, DJ., J. Dunslosky, & AC
Graesser (Eds). The University of Memphis, Metacognition in Educational Theory and Practice
(PP 1-24). Mahwah, NJ: Erlbaum.
I Nyoman Murdiana.(2015). Pembelajaran Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran
Matematika. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4 Nomor. Universitas
Tadulako
Kelly, R.T. (2006). “Teaching Problem Solving”, Journal of Research in Mathematics Education,
NCTM, Reston, VA.
Kirkley, J. (2003). Principles for Teaching Problem Solving. Tecknical Paper #4. Plato Learning,
Inc.
Kluwe, R.H. (1982). “Cognitive Knowledge and Executive Control: Metacognition”. In D.R.
griffin (Ed), Animal mind – human min (PP 201 – 224). New York: Springer- Verlag
Krathwhol. R. David and Lorin W. Anderson. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and
Assesing. A Revision of Bloom’s Taxonomi of Educational Objective. David McKY Company,
Inc., New York, 1956. Copyright @2001 by Addison Wesley Longman,Inc.
Krulik, Stephen dan Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourcebook for Teaching Reasoning and
Problem Solving in Elementary School. Boston : Temple University.
Lidinillah, 2008. Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar, 10, 1-5.
Livingston, J.A. (1997). “Metacognition: An Overview”. On line
http//www.qse.buffalo.edu/fas/schuel/cep564 metacog.html. diakses tanggal 20 oktober 2010
Mayer, R. E (1992). Thinking, Problem Solving, Cognition, 2nd
ed. New York: Freeman
NCTM (The National Council Of Teachers of Mathematics). 1980. Problem Solving in School
Mathematics. INC. 1906 Association Drive, Reston, Virginia 2209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
LAMPIRAN.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Bopkri 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas : X IPA 1 dan X IPS 2
Materi Pokok : Aplikasi Nilai Mutlak Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel
Waktu : 2 x 45 menit ( 1 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan huminora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minat untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah ilmu
B. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
2. Pendekatan : Scientific
3. Metode : Tanya Jawab dan Penugasan
C. Media Pembelajaran
1. LCD/ Laptop
2. Lembar Kerja Siswa
D. Sumber Belajar
Buku matematika wajib kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Internet
E. Langkah – langkah Pembelajaran
Kegiatan Deksriptif Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan
salam kepada siswa
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku
pembelajaran, buku catatan dan alat tulis
4. Sebagai apresiasi siswa diajak untuk mengingat
kembali pengertian nilai mutlak dengan Tanyajawab,
siswa dipancing dengan Tanyajawab menggali ulang
pengetahuan yang telah dimiliki tentang persamaan dan
pertidaksamaan linear yang dibahas pada jenjang SMP
Definisi nilai mutlak:
| | dan
Guru meminta siswa untuk menyampaikan definisi nilai
mutlak menurut siswa dari pembelajaran kemarin!
Persamaan linear
= koefisien
= variabel
= konstanta
Contoh suatu persamaan linear dalam
menyelesaikannya kita dapat menggunakan manipulasi aljabar
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut dengan
mencari nilai x nya?
Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan adalah kalimat matematika terbuka yang
memuat ungkapan “tidak sama dengan”, “lebih dari”, “lebih
dari atau sama dengan”, “kurang dari”, “kurang dari atau sama
dengan”. Contoh:
Guru meminta siswa untuk membuktikan teorema sebagai
berikut Jika | | maka ?
5. Guru memberikan contoh gambaran dan penyelesaian
tentang aplikasi nilai mutlak dalam kehidupan sehari-
hari yang dapat dilihat melalui LCD.
Contoh Masalah 1: Ketika memancing dilaut dalam,
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
kedalaman optimal d dalam menangkap jenis ikan tertentu
memenuhi pertidaksamaan | | (dalam
meter). Tentukan jangkauan kedalaman yang dianjurkan untuk
menangkap jenis ikan tersebut?
Jawab:
Diketahui: pertidaksamaan | | . d adalah
kedalaman (dalam meter).
Ditanya: kedalaman yang dianjurkan untuk menangkap jenis
ikan
| |
| | | |
Jadi kedalaman yang dianjurkan untuk menangkap jenis ikan
adalah diantara 96m sampai 204m ( )
6. Sebagai motivasi siswa diberikan suatu bentuk
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak, guru
menerangkan dengan mempelajari persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak maka mereka akan dapat
menyelesaikan masalah tersebut.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu jika siswa mengikuti dan aktif dalam
pembelajaran maka mereka bisa mengembangkan
konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
serta menyelesaikan permasalahan nyata yang
berkaitan dengan materi aplikasi nilai mutlak
persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable
Inti Mengamati
Guru meminta siswa untuk membaca dan mengamati masalah
yang terdapat pada lembar kerja siswa 1 untuk soal nomor 1, 2,
3 dan 4 sebagai berikut:
Soal nomor 1: Pergerakan suatu titik dalam koordinat kartesius
ditentukan oleh nilai absis dan memenuhi pertidaksamaan |x –
1|2 + 2|x – 1| < 15. Tentukan nilai x yang memenuhi
pertidaksamaan tersebut!
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
Soal nomor 2: Jumlah dua bilangan tidak lebih dari 120. Jika
bilangan kedua adalah 10 lebihnya dari bilangan pertama,
maka tentukan batas nilai untuk bilangan pertama!
Soal nomor 3: Jarak terpendek yang diperlukan untuk
menghentikan suatu mobil sejak pengereman dilakukan
disebut jarak henti. Jarak henti ini merupakan faktor penting
yang perlu diuji sebelum peluncuran produk mobil baru. Data
mengenai jarak henti dapat digunakan untuk menghitung
waktu reaksi pengemudi (selang waktu mulai pengemudi
melihat kejadian sampai dia bereaksi menginjak pada rem)
berdasarkan tingkat kelajuan mobil (dalam meter/jam).Suatu
penelitian menyatakan bahwa jarak henti dapat dinyatakan
dengan formula : d = |0,44v2 + 1,1v|, dimana v adalah kelajuan
dan d dalam meter.Pada batas kelajuan Berapakah jarak henti
mobil lebih dari 100 meter?
Soal nomor 4: Selisih antara panjang dan lebar suatu persegi
panjang kurang dari 6 cm. Jika keliling persegi panjang adalah
32 cm, maka tentukan batas nilai lebar persegi panjang
tersebut!
Menanya
Dari hasil mengamati, siswa diharapkan bertanya ataupun
dengan bimbingan guru, siswa bertanya mengenai:
1. Bagaimana menuliskan sistem matematis untuk nomor
2, 3, dan 4?
2. Bagaimana langkah awal untuk mengerjakan soal-soal
tersebut?
3. Bagaimana cara untuk menyelesaikan langkah akhir
dari setiap nomor tersebut?
Siswa dipancing pengetahuannya tentang pertidaksamaan
linear nilai mutlak untuk mencari alternative penyelesaian
yang mungkin mereka dapat menyelesaikan permasalahan
matematika tersebut.
Mengeksplorasikan
1. Dari hasil mengamati dan menanya maka guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
meminta siswa menuliskan langkah awal untuk
mengerjakan soal tersebut.
2. Setelah menuliskan langkah awal, maka guru meminta
siswa untuk mencoba menyelesaikan soal-soal dengan
panduan dari konsep pertidaksamaan.
Mengasosiasikan
Dari hasil mengeksplorasi diharapkan siswa dapat menemukan
bentuk umum dari himpunan penyelesaian pertidaksamaan
nilai mutlak yaitu:
1. Jika ∈ , ∈ dan maka | | jika hanya
jika
2. Jika ∈ , ∈ dan maka | | jika hanya
jika
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan konsep pertidaksamaan secara singkat,
dan menyampaikan hubungan antara pertidaksamaan linear
dengan permasalahan nyata yang telah mereka pelajari
Penutup 1. Siswa melakukan penyimpulan dari materi yang telah
dipelajari meliputi konsep pertidaksamaan dan
persamaan linear serta penerapannya dalam pemecahan
masalah nyata
2. Siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
telah dipelajari
3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu
mengerjakan soal aplikasi
4. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
motivasi kepada siswa
5 menit
Instrumen Penilaian LKS 1
No Soal dan Kunci Jawaban LKS 1 Skor
1 Pergerakan suatu titik dalam koordinat kartesius ditentukan oleh nilai absis
dan memenuhi pertidaksamaan |x – 1|2 + 2|x – 1| < 15. Tentukan nilai x yang
memenuhi pertidaksamaan tersebut
Kunci Jawaban:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
Diketahui : Pertidaksamaan | | | |
Ditanya : nilai yang memenuhi pertidaksamaan tersebut?
Jawab :
Misalkan | | Sehingga,
( )( )
atau
Untuk maka
| | Jika hanya jika
| |
Uji titik | | | |
Untuk
Ambil titik
Sehingga diperoleh | | | |
| | | |
(memenuhi)
Untuk
Ambil titik
Sehingga diperoleh | | | |
| | | |
(memenuhi)
Untuk maka
| | Jika hanya jika
| |
Uji titik | | | |
Untuk
Ambil titik
Sehingga diperoleh | | | |
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
| | | |
(tidak memenuhi)
Untuk
Ambil titik
Sehingga diperoleh | | | |
| | | |
(tidak memenuhi)
Jadi nilai yang memenuhi pertidaksamaan adalah:
2 Jumlah dua bilangan tidak lebih dari 120. Jika bilangan kedua adalah 10
lebihnya dari bilangan pertama, maka tentukan batas nilai untuk bilangan
pertama!
Kunci Jawaban:
Misalkan dua bilangan yaitu
= bilangan pertama
bilangan kedua
Sehingga
……………………………………(1)
……………………………………..(2)
Subsitusi persamaan (2) ke Pertidaksamaan (1) di peroleh
( )
Uji titik ke (1)
Ambil titik
Sehingga diperoleh
( )
(memenuhi)
Jadi batas nilai untuk bilangan pertama adalah
30
3 Jarak terpendek yang diperlukan untuk menghentikan suatu mobil sejak
pengereman dilakukan disebut jarak henti. Jarak henti ini merupakan faktor
penting yang perlu diuji sebelum peluncuran produk mobil baru. Data
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
mengenai jarak henti dapat digunakan untuk menghitung waktu reaksi
pengemudi (selang waktu mulai pengemudi melihat kejadian sampai dia
bereaksi menginjak pada rem) berdasarkan tingkat kelajuan mobil (dalam
meter/jam).Suatu penelitian menyatakan bahwa jarak henti dapat dinyatakan
dengan formula : d = |0,44v2 + 1,1v|, dimana v adalah kelajuan dan d dalam
meter.Pada batas kelajuan Berapakah jarak henti mobil lebih dari 100 meter?
Kunci Jawaban:
Diketahui: | |
= kelajuan dan = jarak henti (meter)
Ditanya: jarak henti mobil lebih dari 100
Jawab:
| |
Menggunakan rumus ABC
√
√ ( )( )
( )
√
√
Jadi batas kelajuan jarak henti mobil lebih dari 100 meter adalah m/jam
4 Selisih antara panjang dan lebar suatu persegi panjang kurang dari 6 cm. Jika
keliling persegi panjang adalah 32 cm, maka tentukan batas nilai lebar
persegi panjang tersebut!
Kunci Jawaban:
Diketahui: selisih antara panjang dan lebar suatu persegi panjang kurang
dari 6 cm. jika keliling persegi panjang adalah 32 cm
Ditanya: batas nilai lebar persegi panjang
Jawab:
Keliling persegi panjang = 32
( )
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
| |
| |
l
| |
| |
Uji batas nilai lebar
Untuk
Ambil
Subsitusi ke Diperoleh
Subsitusi dan ke | |
| | | |
(memenuhi)
Untuk
Ambil
Subsitusi ke Diperoleh
Subsitusi dan ke | |
| | | |
(memenuhi)
Jadi batas nilai lebar persegi panjang adalah
Langkah- langkah Pembelajaran Untuk Pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
Waktu : 2 x 45’ (1 pertemuan)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan
salam kepada siswa
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku
pembelajaran, buku catatan dan alat tulis
4. Guru meminta siswa untuk mengingat kembali materi
sebelumnya dan guru meminta siswa untuk
menjelaskan definisi nilai mutlak, persamaan linear
satu variable dan pertidaksamaan nilai mutlak
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu
mengerjkan soal-soal aplikasi nilai mutlak
10 menit
Isi Mengamati
Guru membagikan LKS , meminta siswa untuk membaca soal
– soal LKS yang telah dibagikan dan meminta siswa untuk
mencoba mengamati setiap permasalahan yang disajikan pada
soal tersebut.
Soal nomor 1: Jumlah dua bilangan kurang dari 80. Bilangan
kedua sama dengan tiga kali bilangan pertama. Tentukan
batas – batas kedua bilangan itu!
Soal nomor 2: Pada mobil-mobil baru, angka kilometer per
liternya tergantung pada bagaimana mobil itu digunakan,
apakah sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh ataukah
hanya untuk perjalanan jarak dekat (dalam kota). Untuk suatu
merek mobil tertentu, angka kilometer per liternya berkisar di
angka 2,8 kurang atau lebihnya dari 12 km/L. Berapakah
jangkauan dari angka km/L dari mobil tersebut?
Soal nomor 3: Berdasarkan aturan resmi dari olahraga golf,
bisbol, biliar, dan boling diketahui:
a). ukuran bola golf harus tidak lebih dan kurang 0,03mm
dari d = 42,7mm
b). ukuran bola bisbol harus tidak lebih dan kurang
1,01mm dari d = 73,78m
c). ukuran bola biliar harus tidak lebih dan kurang
12,05mm dari d = 217,105mm.
ditanya
a. Tulislah masing – masing pernyataan tersebut ke
dalam pertidaksamaan nilai mutlak!
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
b. Tentukan olahraga mana yang memberikan toleransi t
(t = interval lebar/diameter rata – rata) yang paling
kecil
Soal nomor 4: Pada suatu hari, rata-rata kepadatan lalu lintas
di suatu perempatan adalah 726 mobil per jam (mpj). Selama
jam sibuk kepadatan lalu lintasnya lebih tinggi, sedangkan
selama jam longgar kepadatannya lebih rendah. Tentukan
jangkauan dari kepadatan lalu lintas di perempatan tersebut
jika kepadatannya tidak pernah lebih atau kurang 235 mpj
dari rata-rata!
Soal nomor 5: Untuk semua anggota dari batalion Brawijaya,
mereka wajib sit-up rata-rata 125 kali tiap harinya. Untuk
masing-masing anggota, selisih banyaknya sit-up mereka
tidak akan lebih 23 dari rata-rata. Tentukan jangkauan
banyaknya sit-up yangharus dilakukan oleh anggota-anggota
dari batalion Brawijaya tersebut
Menanya
Dari hasil mengamati, siswa diharapkan bertanya ataupun
dengan bimbingan guru, siswa bertanya mengenai:
1. Bagaimana menuliskan sistem matematis untuk nomor
2, 3,4 dan 5?
2. Bagaimana langkah awal untuk mengerjakan soal-soal
tersebut?
3. Bagaimana cara untuk menyelesaikan langkah akhir
dari setiap nomor tersebut?
Siswa dipancing pengetahuannya tentang pertidaksamaan
linear nilai mutlak untuk mencari alternative penyelesaian
yang mungkin mereka dapat menyelesaikan permasalahan
matematika tersebut.
Mengasosiasikan
Dari hasil mengeksplorasi diharapkan siswa dapat
menemukan bentuk umum dari himpunan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak yaitu:
1. Jika ∈ , ∈ dan maka | | jika hanya
jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
2. Jika ∈ , ∈ dan maka | | jika hanya
jika
Sebuah persamaan yang diketahui dapat diubah menjadi
persamaan yang ekivalen dengan persamaan yang diketahui
dengan menggunakan pengerjaan-pengerjaan tertentu pada
kedua ruasnya. Pengerjaan-pengerjaan itu diatur oleh dalil-
dalil atau teorema-teorema atau sifat-sifat berikut :
Teorema 1
Jika ( ) ( ), dan ( ) bentuk-bentuk akar dalam , maka
untuk setiap nilai , yang mana ( ) ( ) dan ( ) real,
kalimat terbuka ( ) ( ) adalah ekivalen dengan tiap-
tiap dari yang berikut :
a. ( ) ( ) ( ) ( )
b. ( ) ( ) ( ) ( ) untuk * ( )
+
c. ( )
( ) ( )
( )
Teorema 2
Untuk setiap bilangan real berlaku
a. | | | |
b. | | | |
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan konsep pertidaksamaan secara singkat,
dan menyampaikan hubungan antara pertidaksamaan dan
persamaan linear dengan permasalahan nyata yang telah
mereka pelajari
Penutup 1. Siswa melakukan penyimpulan dari materi yang telah
dipelajari meliputi konsep pertidaksamaan dan
persamaan linear serta penerapannya dalam
pemecahan masalah nyata
2. Siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
telah dipelajari
3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
mengerjakan soal tes akhir
4. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
motivasi kepada siswa
Instrumen Penilaian LKS 2
No Soal dan Kunci Jawaban LKS 2 Skor
1 Jumlah dua bilangan kurang dari 80. Bilangan kedua sama dengan tiga
kali bilangan pertama. Tentukan batas – batas kedua bilangan itu!
Kunci Jawaban:
Diketahui : jumlah dua bilangan kurang dari 80
Bilangan kedua sama dengan tiga kali bilangan pertama
Ditanya : batas-batas kedua bilangan itu
Jawab:
Misal: = bilangan pertama
= bilangan kedua
……………….(1)
…………………….(2)
Subsitusi ke (1) sehingga diperoleh
Untuk , ambil
Sehingga subsitusi ke (2) diperoleh
( )
Setelah didapat dan maka subsitusi p dan q ke (1)
(memenuhi)
Jadi batas kedua nilai adalah dan
15
2 Pada mobil-mobil baru, angka kilometer per liternya tergantung pada
bagaimana mobil itu digunakan, apakah sering digunakan untuk
perjalanan jarak jauh ataukah hanya untuk perjalanan jarak dekat (dalam
kota). Untuk suatu merek mobil tertentu, angka kilometer per liternya
berkisar di angka 2,8 kurang atau lebihnya dari 12 km/L. Berapakah
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
jangkauan dari angka km/L dari mobil tersebut?
Kunci Jawaban:
Diketahui : untuk suatu merek mobil tertentu, angka kilometer per
liter berkisar diangka 2,8 kurang atau lebihnya dari 12 km/L
Ditanya: jangkauan dari angka Km/L dari mobil itu
Jawab:
Misal t adalah angka Km/L maka
| | Jika hanya jika
| |
Jadi jangkauan dari angka Km/L adalah
3 Berdasarkan aturan resmi dari olahraga golf, bisbol, biliar, dan boling
diketahui:
a). ukuran bola golf harus tidak lebih dan kurang 0,03mm dari d =
42,7mm
b). ukuran bola bisbol harus tidak lebih dan kurang 1,01mm dari d
= 73,78m
c). ukuran bola biliar harus tidak lebih dan kurang 12,05mm dari d
= 217,105mm.
ditanya
c. Tulislah masing – masing pernyataan tersebut ke dalam
pertidaksamaan nilai mutlak!
d. Tentukan olahraga mana yang memberikan toleransi t (t =
interval lebar/diameter rata – rata) yang paling kecil
Kunci jawaban:
a. Ukuran bola golf harus tidak lebih dan kurang 0,03mm dari d=
42,7mm
| | Ukuran bola bisbol harus tidak lebih dan kurang 1,01mm dari d=
73,78mm
| | Ukuran bola biliar harus tidak lebih dan kurang 12,05mm dari
d= 217,105mm
| |
b.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
Jadi olahraga yang memberikan toleransi paling kecil adalag golf
4 Pada suatu hari, rata-rata kepadatan lalu lintas di suatu perempatan
adalah 726 mobil per jam (mpj). Selama jam sibuk kepadatan lalu
lintasnya lebih tinggi, sedangkan selama jam longgar kepadatannya
lebih rendah. Tentukan jangkauan dari kepadatan lalu lintas di
perempatan tersebut jika kepadatannya tidak pernah lebih atau kurang
235 mpj dari rata-rata!
Kunci jawaban:
Diketahui: rata-rata kepadatan lalu lintas di suatu perempatan 726
mobil per jam (mpj). Selama jam sibuk kepadatan lalu lintas lebih
tinggi, sedangkan selama jam longgar kepdatannya lebih rendah. Jika
kepadatannya tidak pernah lebih atau 235 mpj dari rata-rata.
Ditanya: jangkauan dari kepadatan lalu lintas di perempatan tersebut.
Jawab:
Misalkan adalah kepadatan lalu lintas di perempatan
Maka
Selisih v dan 726 kurang dari atau sama dengan 235
Sehingga
| | Jika hanya jika
| |
Jadi jangkauan dari kepdatan lalu lintas di perempatan adalah
20
5 Untuk semua anggota dari batalion Brawijaya, mereka wajib sit-up rata-
rata 125 kali tiap harinya. Untuk masing-masing anggota, selisih
banyaknya sit-up mereka tidak akan lebih 23 dari rata-rata. Tentukan
jangkauan banyaknya sit-up yangharus dilakukan oleh anggota-anggota
dari batalion Brawijaya tersebut
Kunci Jawaban:
Diketahui: semua anggota dari battalion Brawijaya wajib situ up rata-
rata 125 kali tiap harinya. Selisih banyaknya sit-up mereka tidak akan
lebih 23 dari rata-rata
Ditanya:Jangkauan banyak sit-up yang harus dilakukan oleh anggota
dari battalion Brawijaya
Jawab:
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
Misal n adalah banyaknya sit-up yang harus dilakukan oleh anggota.
| | Jika hanya jika
| |
Jadi jangkauan banyak sit-up yang harus dilakukan oleh anggota dari
battalion Brawijaya adalah
Instrumen Penilaian Soal Tes Akhir
No Soal dan Kunci Jawaban Skor
1 Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 100 dan bilangan kedua sama
dengan tiga kali bilangan pertama. Tentukan batas – batas nilai dari
kedua bilangan itu?
Kunci Jawaban:
Diketahui : jumlah dua bilangan tidak kurang dari 100
Bilangan kedua sama dengan tiga kali bilangan pertama
Ditanya : batas-batas kedua bilangan itu
Jawab:
Misal: = bilangan pertama
= bilangan kedua
……………….(1)
…………………….(2)
Subsitusi ke (1) sehingga diperoleh
Untuk , ambil
Sehingga subsitusi ke (2) diperoleh
( )
Setelah didapat dan maka subsitusi p dan q ke (1)
(memenuhi)
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
Jadi batas kedua nilai adalah dan
2 Panjang dan lebar persegi panjang ABCD masing – masing 30 cm dan
20 cm. Bagian tepi – tepi persegi panjang di potong selebar x cm
sehingga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang
PQRS tidak lebih dari 52 cm.
a. Gambarlah dari pernyataan soal diatas!
b. Tentukan batas – batas panjang pemotongan yang dilakukan.
Kunci Jawaban:
a.
b. Perhatikan gambar persegi panjang PQRS diatas.
Panjang PQ ( )
Lebar QR ( )
Keliling persegi panjang PQRS ( ) (( ) ( ))
( )
Berdasarkan ketentuan diatas, keliling persegi panjang PQRS
tidak lebih dari 52cm. sehingga
20
3 Umur Lisa dan Muri masing – masing ( ) ( ). Jika
umur Lisa lebih dari umur Muri, maka tentukanlah batas – batas nilai x
?
Kunci Jawaban:
( ) ( )
Kita selesaikan bentuk pertidaksamaan tersebut
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
Jadi batas-batas nilai adalah
4 Pak Irvan memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya
angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat Pak Irvan adalah 60 kg dan dia
akan mengangkut kotak barangnya yang setiap kotak beratnya 20 kg.
a. Tentukan banyak kotak maksimum yang dapat diangkut oleh
Pak Irvan dalam pengangkutan!
b. Jika Pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling sedikit
berapa kali kotak itu akan terangkut semua?
Kunci Jawaban:
a. Misalkan adalah banyak kotak yang diangkut oleh mobil
untuk sekali jalan.
Setiap kotak beratnya 20kg sehingga beratnya 20 kg
Total berat sekali jalan adalah berat kotak ditambah berat pak Irvan
Daya angkut mobil tidak lebih dari 500kg
Sehingga
Jadi banyak kotak maksimum yang dapat diangkut adalah
b. jika pak Irvan akan mengangkut 115 kotak, paling sedikit kotak
yang akan terangkut semua.
Jawab: ambil
30
5 Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 400. Jika bilangan pertama sama
dengan empat kali bilangan kedua, maka tentukanlah batas – batas nilai
dari kedua bilangan tersebut!
Kunci Jawaban:
Diketahui: jumlah dua bilangan tidak kurang dari 400
Bilangan pertama sama dengan empat kali bilangan kedua
Ditanya : batas-batas kedua bilangan itu
Jawab:
Misal: = bilangan pertama
= bilangan kedua
……………….(1)
…………………….(2)
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
Subsitusi ke (1) sehingga diperoleh
Untuk , ambil
Sehingga subsitusi ke (2) diperoleh
( )
Setelah didapat dan maka subsitusi k dan m ke (1)
(memenuhi)
Jadi batas kedua nilai adalah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
Lembar Validasi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
Lembar Validasi Soal LKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
Lembar Validasi Soal LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
Lembar Validasi Soal Tes Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI