22
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kalimat Efektif(Turunan)” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Faiz Akhadiyah Trisnawati,. SI.Kom dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma 2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan 3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikan Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Makalah ini membahas tentang kalimat efektif(turunan). Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Bekasi , Maret 2015

Kelompok 6 Reva

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: Kelompok 6 Reva

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kalimat Efektif(Turunan)” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Faiz Akhadiyah Trisnawati,. SI.Kom dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma

2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan

3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikan

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Makalah ini membahas tentang kalimat efektif(turunan).

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Bekasi , Maret 2015

Penyusun

Page 2: Kelompok 6 Reva

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan pembahasan

D. Sistematika Penulisan

E. Manfaat pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimat efektif

B. Ciri-ciri kalimat efektif

C. Syarat kalimat efektif

D. Struktur kalimat efektif

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Page 3: Kelompok 6 Reva

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Sedangkan kalimat turunan adalah kata dasar yang mendapat imbuhan, baik berupa awalan, sisipan atau akhiran, maupun gabungan kata. Kata turunan termasuk salah satu unsur pembentuk kalimat selain kata dasar dalam setiap penulisan artikel.

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

Page 4: Kelompok 6 Reva

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dan ciri kalimat efektif(turunan)?

2. Membuat garis besar kalimat-kalimat yang relevan dalam sebuah karangan ilmiah

3. konsep Kesepadanan, keparalelan, ketegasan dan keutamaan kehematan, vriasi, dan kelogisan dalam kalimat efektif (turunan)?

C. Tujuan Pembahasan

1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar

2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa

3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia

D. Sistematika Penulisan

Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar isi.

Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :

Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari :

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penulisan

4. Sistematika Penulisan

5. Manfaat Pembahasan

Page 5: Kelompok 6 Reva

Bab kedua berisi uraian, yang terdiri dari : Pengertian kalimat efektif, Ciri-ciri kalimat efektif, membuat garis besar kalimat – kalimat yang relevan dalam membuat karangan ilmiah, konsep dalam kalimat efektif

Bab ketiga merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini dan penutup dari penulis.

E. Manfaat Pembahasan

1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.

2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 6: Kelompok 6 Reva

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :

1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)

5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:

1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

Page 7: Kelompok 6 Reva

2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

2.2. Ciri-ciri Kalimat Efektif

2.2.1. Kesejajaran

Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

2.2.3. Kehematan

Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.

2.2.2. Penekanan

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.

2.2.5. Kelogisan

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

2.2.6. Kesepadanan

Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

2.2.7. Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.

2.2.8. Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

Page 8: Kelompok 6 Reva

2.2.9. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.

Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.

2.2.10 Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

2.3. Garis besar kalimat yang relevan dalam sebuah karya ilmiah

Kalimat dikatakan relevan dalam sebuah karya ilmiah apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Menurut Gorys keraf adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut :

a. secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.

b. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan

2.4. Persyaratan kalimat efektif

2.4.1. Konsep KesepadananYang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran

(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Kalimat itu memiliki S dan P yang jelas. Kejelasan S dan P suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:Bagi semua mahasiswa Universitas Merah Putih harus melunasi SPP. (salah)Semua mahasiswa Universitas Merah Putih harus melunasi SPP. (benar)

b. Tidak memiliki S yang ganda.Contoh:Soal itu saya kurang jelas. (salah)Soal itu bagi saya kurang jelas. (benar)

Page 9: Kelompok 6 Reva

c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.Contoh:Setiap keluarga mempunyai cara masing-masing untuk saling berkomunikasi. Sehingga antaranggota keluarga dapat leluasa berkomunikasi. (salah)Setiap keluarga mempunyai cara masing-masing untuk saling berkomunikasi sehingga antar anggota keluarga dapat leluasa berkomunikasi. (benar)

d. Predikat kalimat tidak didahulu kata yang.Contoh:Jakarta yang merupakan kota metropolitan. (salah)Jakarta merupakan kota metropolitan. (benar)

2.4.2. KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang

digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat itu memiliki bentuk perincian, tiap-tiap bagian dalam rincian itu harus memiliki kesamaan bentuk kata.

Contoh:Perangkat lunak pengolah angka sangat berguna membantu pekerjaan manusia

yang berhubungan dengan angka, misalnya penghitungan keuangan di perusahaan-perusahaan, mengolah data-data statistik, atau menghitung hasil-hasil penelitian. (salah)

Perangkat lunak pengolah angka sangat berguna membantu pekerjaan manusia yang berhubungan dengan angka, misalnya menghitung keuangan di perusahaan-perusahaan, mengolah data-data statistik, atau menghitung hasil-hasil penelitian. (benar)

2.4.3.KetegasanAda beberapa cara untuk membentuk ketegasan dalam kalimat.1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.

Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada diri masing -masing. (Penekanannya ialah Presiden mengharapkan)

Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (Penekanannya ialah Harapan Presiden)

2. Membuat urutan kata yang bertahap.Contoh:

Page 10: Kelompok 6 Reva

Bukan seribu, seratus, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak telantar.

Seharusnya:Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak telantar.

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:Mereka tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

5. Mempergunakan partikel penekanan.Contoh:Andalah yang harus menjawab masalah itu.

2.4.4. KEHEMATAN KALIMAT ATAU EKONOMI BAHASAKEHEMATAN arau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang langsung

menyampaikan gagasan ataupesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis. Kalimat yang hemat dalam penulisan menghindari dan memperhatikan hal-hal berikut .(1) Penulis menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas danpenenpatan

afiksasi yang benar.(2) Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.(3) Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang tidak perlu.(4) Penulis menghindari penggunaan kata depan (preposisi) di depan kalimat dan di

depan subjek.(5) Penulis menghindari penggunaan kata penghubung (konjungsi) di depan subjek

dan di belakang predikat yang berkata kerja transitif.(6) Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu di depan

kata benda.(7) Penulis menghindarifungsi tanda baca dan pengulangan kata dalam rincian.(8) Penulis menghindariketerangan yang berbelit-belit dan panjang yang seharusnya

ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).(9) Penulis menghindari pemborosan kata dan afiksasi yang tidak jelas fungsinya.

Perhatikanlah contoh berikut,yaitu kalimat kurang memperhatikan ekonomi bahasa.(a) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan barang-barang, antara lain seperti meja,

kursi, buku, lampu, dan lain-lain.

Page 11: Kelompok 6 Reva

(b) Karena modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.

(c) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.

Perbaikan kalimat yang memperhatikan ekonomi bahasa berikut.(a1) Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.(a2) Modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh

kredit.(b1) Pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr.

Tadjudin.(b2) Apabila pada hariitu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr.

Tadjudin.

2.4.5 KEVARIASIAN DALAM KALIMAT EFEKTIFKevariasian dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan

berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah. Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca. Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah. Agarkevariasi dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.(1) Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat

dimulai dengan predikat dan keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.

(2) Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.(3) Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan

kalimat seruan.(4) Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.(5) Kalimat tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.(6) Kalimat taklangsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.(7) Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan

gambar,bagan,grafik, kurva, marik, dan lain-lain.(8) Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai

mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan.

Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.

Page 12: Kelompok 6 Reva

(a) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan.

(b) Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian.Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasulitas pengangkutanlaut dan udara sudahbanyak dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-).

2.4.6. PENALARAN DALAM KALIMAT EFEKTIFPENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau prinsip (KBBI,2005:772). Hal yang diutamakan dalam penalaran adalah proses berpikr logis dan bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman. Penalaran tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh kesatuan dan kepaduan kalimat. Dalam penalaran alur berpikirlah ang ditonjolkan agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dengan benar dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah kaprah. Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi kalimat. Hubungan logis dalam kalimat dapat dilihat melalui kaitan antarunsur dan kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis dalam kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut.(1) Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagian bagian kalimat

dalam kalimat majemuk setara. Hubungan logis koordinatif ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, padahal.Contoh: Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar.

(2) Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut.Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga……..Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi….., bukan……., melainkanHubungan pemilihan : apakah…., atau….., entah….entah……Hubungan akibat : demikian…..sehingga, sedemikian rupa……sehinggaHubungan penegasan : jangankan…..,…..pun…..

(3) Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat.Contoh: Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran.Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara (bertingkat)cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat yangditandai dengan konjungsi-konjungsi berikut.

Page 13: Kelompok 6 Reva

(a) Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum,(b) Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau,(c) Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata,(d) Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya,(e) Hubungan perlawanan: meskipun,walaupun, kendatipun,(f) Hubungan pembandiungan : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih,(g) Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran,(h) Hubunganhasil/akibat : sehingga, maka, sampai (sampai)(i) Hubungan alat : dengan, tanpa(j) Hubungan cara : dengan, tanpa,(k) Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah,(l) Hubungan keterangan : yang,(m) Hubungan perbandingan : sama….dengan, lebih….daripada,berbeda…..dari

Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah nalar)(1) Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT

dalam pendidikan (SALAH).Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKTdalam pendidikan (BENAR)

(2) Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat daritingkah lakunya sehari-hari. (SALAH)Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari.(BENAR)

(3) PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar devisa negaratahun 2010. (SALAH)PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun2010. (BENAR).

(4) Meskipun dia datang terlambat, namun dia dapat menyelesaikanmasalah itu. (SALAH)Meskipun datangterlambat, dia dapat menyelesaikan masalah itu.(BENAR)Dia datang terlamat, namun dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)

(5) Dia membantah bahwa bukan dia yang korupsi tetapi staf keunganperusahaan. (SALAH)Dia menyatakan bahwa bukan dia yang korupsi melainkan stafkeuangan perusahaan. (BENAR).

Page 14: Kelompok 6 Reva

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.

Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).

Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.

3.2.Saran

Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.

Page 15: Kelompok 6 Reva

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.

Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Nurhidayah,%20M.Hum./Buku-Modul-Kuliah-Bahasa-Indonesia1.pdf

Page 16: Kelompok 6 Reva

BAHASA INDONESIA

KALIMAT EFEKTIF(TURUNAN)

KELAS : 4KA52

KELOMPOK : 6

NAMA : 1. MIRZA FIRDAUS (1B114221)

2. SYESAREALITA (1B114156)

3. SAFI ANGGIANTO

4. YUSUF HUDA PRAKOSO (1B114271)

UNIVERSITAS GUNADARMA