2
Materi 4 Penggunaan Gaya Bahasa (Majas) Dalam Puisi Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. a. Metafora. Metafora seperti majas perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata pembanding. Contoh: Raja siang mengiringi pengajian itu Aku ini binatang jalang b. Personifikasi Majas yang menyamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat dapat berperilaku, berpikir, dan sebagainya seperti manusia. Contoh : Angin berbisik-bisik di kegelapan malam c. Sinekdok Majas yang menyebutkan suatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal itu sendiri. Majas sinekdok ada 2 Pars Proto (sebagian objek untuk menunjukkan keseluruhan) Contoh: Sudah lama tidak kelihatan batang hidungnya Totem Proto (keseluruhan untuk menunjukkan sebagian) Contoh: Dalam kesebelasan itu Indonesia unggul 3 0 melawan Thailand d. Hiperbola Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Contoh: Rintihannya tersebar selebar 7 desa Bunglon adalah orang yang tidak punya pendirian

Kelas7Materi4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelas7Materi4

Materi 4

Penggunaan Gaya Bahasa (Majas) Dalam Puisi

Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan

bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam

jiwanya.

a. Metafora.

Metafora seperti majas perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata

pembanding.

Contoh:

Raja siang mengiringi pengajian itu

Aku ini binatang jalang

b. Personifikasi

Majas yang menyamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat

dapat berperilaku, berpikir, dan sebagainya seperti manusia.

Contoh :

Angin berbisik-bisik di kegelapan malam

c. Sinekdok

Majas yang menyebutkan suatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk

benda atau hal itu sendiri. Majas sinekdok ada 2

Pars Proto (sebagian objek untuk menunjukkan keseluruhan)

Contoh:

Sudah lama tidak kelihatan batang hidungnya

Totem Proto (keseluruhan untuk menunjukkan sebagian)

Contoh:

Dalam kesebelasan itu Indonesia unggul 3 – 0 melawan Thailand

d. Hiperbola

Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa

atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya

untuk menyangatkan arti.

Contoh:

Rintihannya tersebar selebar 7 desa

Bunglon adalah orang yang tidak punya pendirian

Page 2: Kelas7Materi4

e. Ironi

Majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa

yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.

Contoh:

Kota itu sangatlah indah dengan sampah-sampahnya

f. Repetisi

Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau

beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato.

Contoh:

Pengangguran itu setiap hari hanya mabuk, mabuk dan mabuk.

g. Klimaks

Majas pertentangan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan

menggunakan urutan kata – kata yang makin lama makin memuncak

pengertiannya.

Contoh:

Kesengsaraan membuahkan kesabaran, pengalaman, dan kesuksesan.

h. Anti klimaks

Majas pertentangan dengan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan

uturan kata-kata yang makin lama makin melemah pengertiannya.

Contoh: Toko itu menyediakan kebutuhan orang tua, remaja, anak-anak, dan

balita.