23
KEJANG DEMAM SEDERHANA Nurpadhilah, S.Ked Pembimbing : dr. H. Irawan Anasta Putra, SpA BST

KEJANG DEMAM SEDERHANA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KDS

Citation preview

KEJANG DEMAM SEDERHANA

KEJANG DEMAM SEDERHANANurpadhilah, S.Ked

Pembimbing : dr. H. Irawan Anasta Putra, SpABSTLAPORAN KASUSIDENTIFIKASINama: An. PUmur: 3 tahun 6 bulanJenis kelamin: PerempuanBerat badan: 13 kgTinggi Badan: 95 cm Bangsa : IndonesiaAgama: kristen Alamat: Perum BeliungMRS tanggal: 27 Mei 2011

ANAMNESISKU : Kejang 1xKT : Demam tinggi dan munthah

Demam tinggi Muntah berulang > 3x kejang 1x 10 menitIGD RS Abdul ManafRiwayat Kehamilan dan KelahiranMasa kehamilan: AtermPartus: Pervaginam Tempat: KlinikDitolong oleh: Bidan Tanggal: 27 Mei 2011BBL: 3300 gramPB: 47 centimeter

Riwayat makananASI: -Susu Botol/kaleng: + ( 0 - sekarang )Bubur Nasi: + ( mulai dari usia 8 bulan )Nasi TIM/lembek: + ( mulai dari usia 10 bulan )Nasi Biasa: + ( mulai dari usia 12 bulan )Daging, Ikan dan telur: + ( mulai dari usia 12 bulan )Tempe dan Tahu: + ( mulai dari usia 12 bulan )Sayur: + ( mulai dari usia 12 bulan )Buah: + ( mulai dari usia 12 bulan ).Riwayat imunisasiBCG : + (usia 3 bulan )Polio : + (usia 0 bulan )DPT : + Campak : + Hepatitis : + (usia 0 bulan )Kesan: Imunisasi dasar lengkapRiwayat Perkembangan FisikGigi Pertama: + ( usia 5 bulan ) Berbalik: + ( ibu lupa umurnya)Tengkurap: + (ibu lupa umurnya)Merangkak: + ( ibu lupa umurnya)Duduk: + ( umur 6 bulan)Berdiri: + (umur 6 bulan)Berjalan: + (umur 15 bulan)Berbicara: + (umur 9 bulan)Kesan: perkembangan sesuai

Status gizi BB/U (13kg / 3 tahun): gizi baik (-2 sd - +2 sd )TB/U (95 cm/ 3 tahun): tinggi (-2 sd - +2 sd)BB/TB(13 kg / 95 cm ): normal (-2 sd - +2 sd)

PEMERIKSAAN UMUM (9 Desember 2014 )Keadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisPosisi: berbaringBB: 13 kgPB: 95 cmGizi: baikSuhu: 38,4 CRespirasi: 28 x/ menitTipe pernapasan: thorakoabdominalTurgor: baikTekanan darah: -Nadi: 120x/i

Pemeriksaan khususKepala : normocephalMata : CA -/-, SI-/-, pupil isokor, RC +/+, Telinga : dbnHidung : dbnTenggorokan : dbnThorax :paru: simetris +/+, stem fremitus normal +/+ ,sonor +/+, vesikuler +/+ , normal.Jantung: BJ I/II (+) reguler, murmur (-), gallop (-)

THORAX DEPAN DAN PARU

INSPEKSI STATISBentuk: normalSimetris: +Vousure cardiac: -Clavicula: dbnSternum: dbnBendungan vena: -Tumor: -Sela iga: dbn

PALPASINyeri tekan: -Tumor: -Fraktur iga: - Stemfremitus: ka/ki sama Krepitasi: -

PERKUSIBunyi ketuk: sonorNyeri ketuk: -Batas paru- hati: dbnPeranjakan: -

AUSKULTASI THORAKBunyi napas pokok: vesikuler normal

Bunyi napas tambahan: -

Abdomen : soepel, nyeri tekan (-), tympani (+) normal, BU (+) normal, asites (-), hepar dan lien dbn.

Ekstremitas : Akral hangat, kekuatan 5, edema (-)

Pemeriksaan neurologis : Tonus: dbnKekuatan: dbnRefleks fisiologis: dbnRefleks tendon biceps: dbnRefleks tendon triceps : dbnRefleks tendon patella : dbnRefleks tendon Achilles : dbnRefleks patologis: -

Pemeriksaan darah rutinWBC: 11,7 103/mm3(3,5-10,0 103/mm3)RBC: 4,26 106/mm3(3,80-5,80 106/mm3)HGB: 10,6 g/dl(11,0-16,5 g/dl)HCT: 33,6 %(35,0-50%)PLT : 276 103/mm3(150-390 103/mm3)PCT : 0.201%(0,100-0,500 %)MCV : 79 m3 (80-97 m3)MCH : 24,8 pg(26,5-33,5 pg)MCHC : 31,5 g/dl(31,5-35,0 g/dl)RDW : 15,2 %(10,0-15,0 %)MPV : 7,3 m3 (6,5-11,0 m3)PDW : 15,3%(10,0-18,0 %)Diff:% LYM : 52,0 %(17,0-48,0 %)% MON : 12,3 %(4,0-10,0 %)% GRA : 35,7 %(43,0-76,0 %)# LYM : 6,0 103/mm3 (1,2-3,2 103/mm3)# MON : 1,4 103/mm3 (0,3-0,8 103/mm3)# GRA : 4,3 103/mm3 (1,2-6,8 103/mm3)

PEMERIKSAAN ANJURANElektrolit DIAGNOSIS BANDINGKejang demam simpleks ec ISPAGangguan elekrolitDIAGNOSIS KERJAKejang demam simpleks ec ISPA

PENATALAKSANAANSuportifBebaskan jalan nafas Berikan oksigen Tirah baringMedikamentosa IVFD Dex 5% NS 15 tts/iInj. Ampicilin 2x 625 mg Diazepam rektal 10 mgParasetamol syrup 3x150 Analisa kasusGejala yang ditemukan : demam tinggi muntah kejang lebih dari 10 menit dibawa oleh orang tua anak ke rumah sakit. Ketika di IGD suhu : 39,0oC, setelah kejang anak terlihat lemah kesadaran anak menurun. Dari anamnesis menunjukan gejala dari kejang demam simpleks :Lama kejang kurang dari 15 menit,berlangsung satu kali atau tidak berulang dalam 24 jam dan kejang tanpa gerakan fokal.

Pada pemeriksaan fisik yang mencolok adalah demam disertai batuk. Untuk pemeriksaan penunjang menunjukan adanya peningkatan leukosit yaitu 11.000 yang menunjukan adanya infeksi pada anak dan dicurigai penyakit infeksi yang lain agar dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Misalnya urin rutin dan kultur urin

Adapun hal yang dapat menjadi diagnosa banding pada pasien ini adalah :Gangguan elektrolitInfeksi saluran kemih

Pengobatan Kejang demam bersifat suportif. Pasien disarankan untuk melakukan tirah baring, untuk mengobservasi demam dan kejangnya. Kemudian dapat diberikan edukasi kepada orang tua anak agar ketika badannya panas segara diberikan penurun panas agar dapat menghindari kejang. Atau jika telah terjadi kejang perlu diberikan obat pemutus kejang secepat mungkin atau dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Pada anak ini pengobatan yang diberikan sesuai dengan gejala dan klinis yang ada diberikan paracetamol untuk penurun panas (anti piretik) dengan dosis 10-15 mg/kg BB/x. BB anak 13 kg, butuh 10 x 7,5 = 130 mg, bulatkan menjadi 150 mg karena range dosis sampai 15 mg. kemudian diberikan antibiotik ampisilin 2x 625 mg perhari dikarenakan adanya infeksi dengan dosis 5mg/kg BB intravena. BB anak 13 kg, butuh 5 x 13 = 65 mg. diberikan satu kali satu hari. Diberikan diazepam rektal dengan , diazepam dapat diberikan per rektal dengan dosis 5 mg bila berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg pada berat badan lebih dari 10 kg bila terjadi kejang untuk memutus kejang.

KESIMPULAN

Telah dilaporkan kasus seorang anak perempuan, 3 tahun 6 bulan, yang didiagnosis dengan kejang demam simpleks. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis terdapat kejang 1 kali kurang dari 15 menit. Pemeriksaan fisik didapatkan penderita demam dan dengan pemeriksaan penunjang laboratorium leukositosis. Namun, pada pasien ini belum dilakukan pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan kultur urin.