36
KEJANG DEMAM DISUSUN OLEH: dr. ARIF WAHYUDI

Kejang Demam PP 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kejang demam

Citation preview

Page 1: Kejang Demam PP 1

KEJANG DEMAM

DISUSUN OLEH:

dr. ARIF WAHYUDI

Page 2: Kejang Demam PP 1

KELAINAN GENETIK DAN FAKTOR KELAHIRAN, DEMAM, INFEKSI OTAK, TOKSIN, TRAUMA, GANGGUAN PEREDARAN DARAH, GANGGUAN

METABOLISME DAN NUTRISI,TUMOR, KELAINAN DEGENERATIF,FAKTOR

PSIKOGENIK DAN PENYEBAB YANG TIDAK DIKETAHUI DENGAN JELAS.

PENDAHULUAN

KEJANGBUKAN PENYAKIT TETAPI MANIFESTASI DARI SUATU

PENYAKIT

BERBAGAI PENYAKIT DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA BANGKITAN KEJANG MISALNYA:

Page 3: Kejang Demam PP 1

DEFINISIKejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).

Page 4: Kejang Demam PP 1

EpidemiologiHal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6

bulan – 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun.

Insidensi puncak usia 18-22 bulanAnak laki-laki > perempuan dengan perbandingan

1,4 : 1,0. Menurut ras maka kulit putih lebih banyak

daripada kulit berwarna.

Page 5: Kejang Demam PP 1

ETIOLOGI

Belum diketahui dengan pastiDemam sering disebabkan oleh : - ISPA - Radang telinga tengah - Infeksi saluran kemih & saluran cernaKejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi terkadang pada suhu tidak

terlalu tinggi

Page 6: Kejang Demam PP 1

FAKTOR RESIKO

DemamUsiaGenetik Riwayat kejang demam pada

orang tua atau saudara sekandungPerkembangan terlambat (Malnutrisi)

Page 7: Kejang Demam PP 1

Resiko Tinggi Berulang

Metabolisme Basal Meningkat

Resiko Tinggi Gangguan Kebutuhan

Nutrisi

O² ke Otak Menurun

Kejang Demam

TIK Meningkat

Kejang Demam Komplek

Kejang Demam sederhana

Peningkatan Suhu Tubuh

Resiko Injuri Resiko Tinggi Gangguan Tumbuh

Kembang

Gangguan Perfusi Jaringan

PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM

Page 8: Kejang Demam PP 1

PATOFISIOLOGI KEJANG

Page 9: Kejang Demam PP 1

PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG

Page 10: Kejang Demam PP 1

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM

Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:

-Kejang berlangsung singkat, < 15 menit-Kejang umum tonik dan atau klonik-Umumnya berhenti sendiri-Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:

-Kejang lama, > 15 menit-Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial-Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Page 11: Kejang Demam PP 1
Page 12: Kejang Demam PP 1

DIAGNOSIS

ANAMNESIS: Kejang:

* Frekuensi dan lama kejang* Kapan terjadinya* Pertama kali atau sudah pernah* Bila sudah pernah, saat umur berapa?* Sifat kejang* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,

kemunduran fungsi kognitif)* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang

Page 13: Kejang Demam PP 1

DIAGNOSIS

Demam:

timbul mendadak dan lamanya, menggigil, mengigau,

Gejala penyakit penyerta:

Mencret, muntah, sesak nafas, dll

Page 14: Kejang Demam PP 1

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Refleks Neurologis

untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP ( meningitis, ensefalitis)Refleks fisiologis

- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)Refleks patologis

- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman ( normal pada bayi < 18 bulan )

Pada kejang demam refleks patologis (-)

Page 15: Kejang Demam PP 1

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium (Darah perifer lengkap,

elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab

Pungsi lumbal menyingkirkan meningitisindikasi berdasarkan umur :* < 12 bulan sangat dianjurkan * 12 – 18 bulan dianjurkan * > 18 bulan tidak rutin

Page 16: Kejang Demam PP 1

Elektroensefalografi

kejang demam yang tidak khas

(anak > 6th , kejang demam fokal) CT-Scan atau MRI

Tidak rutin & atas indikasi:

- kelainan neurologik fokal yang menetap

- parese N.VI

- Papil edema

Page 17: Kejang Demam PP 1

PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM

ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :

1. PENGOBATAN FASE AKUT

2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB

3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP

BERULANGNYA KEJANG DEMAM

PENATALAKSANAAN

Page 18: Kejang Demam PP 1

PENGOBATAN

Anti Piretik* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali

Anti Konvulsan* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbbBB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg

Page 19: Kejang Demam PP 1

Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit

Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb

Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.

Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal

Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.

Page 20: Kejang Demam PP 1

RUMATAN

Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 2-3 dosis

DOC : Asam ValproatPengobatan profilaksis /rumatan diberikan

selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1 – 2 bulan

Page 21: Kejang Demam PP 1

INDIKASI RUMATAN

Kejang > 15 menit Kelainan neurologis Kejang fokal Rumat dipertimbangkan pada keadaan:

- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam - Kejang demam pada bayi < 12 bulan- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun

Page 22: Kejang Demam PP 1

BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANGSEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA ATAU DIAZEPAM REKTAL DIAZEPAM :

DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAUDOSIS <10 KG: 5 MG REKTIOL >10 KG : 10 MG REKTIOL

BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT

KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv) KEJANG (+) FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)

KEJANG (+) KEJANG (-)

RUMATANRAWAT ICU Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari

Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr

Page 23: Kejang Demam PP 1

PROGNOSIS Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:1. Riwayat kejang demam dalam keluarga2. Usia kurang dari 12 bulan3. Tingginya suhu badan sebelum kejang4. Cepatnya kejang setelah demam

- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang 80%.- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 10-15%

Page 24: Kejang Demam PP 1

Faktor resiko lain adalah terjadinya epilepsi dikemudian hari. Faktor resiko terjadinya epilepsi adalah:

1 Kelainan neurologis

2 Kejang demam kompleks

3. Riwayat epilepsi dalam keluarga

Page 25: Kejang Demam PP 1

Ad vitam : Bonam

Ad functionum : Bonam

Ad sanationum : Bonam 

Page 26: Kejang Demam PP 1

Laporan kasusIDENTITAS PASIEN

Nama : An. P AUmur : 4 tahunAgama : IslamSuku/ Bangsa : Minang/ WNIAlamat : Sugai SiriahPekerjaan : -Tgl MRS : 27/10/2015 Pukul 13.00

Page 27: Kejang Demam PP 1

anamnesaKeluhan Utama: kejang Riwayat Penyakit Sekarang:Kejang dialami os ± 5 jam SMRS, kejang pada tangan dan mata membelalak, lama kejang < 15 menit, kejang 1x dalam 1 hari.Setelah kejang anak terlihat lelah dan mengantuk.Demam (+) dialami os 1 hari ini, orang tua os mengaku demam saat diukur di puskesmas 38,0 o C, dan diberikan obat dumin sup, saat ini os tidak kejang.Batuk (-), mua (-), muntah (-)BAK (+) N, BAB (+) NRiwayat Penyakit Dahulu:Pasien pernah kejang saat berumur < 1 tahun (± 10 bulan)Riwayat Penyakit Keluarga:-

Page 28: Kejang Demam PP 1

STATUS GENERALIS Keadaan Umum : sedangKesadaran : Compos MentisVital Sign : Tek. Darah : 110/60 mmHgN : 90 x/mnt (t/v cukup) RR : 30 x/mntT : 36,6 °C

Page 29: Kejang Demam PP 1

Kepala – LeherKepala : bentuk simetris, deformitas (-)Mata : anemis -/-, ikterik -/-Hidung : tidak ada kelainanTelinga : tidak ada kelainanLeher : pembesaran KGB (-), massa (-)ThoraxInspeksi : bentuk simetrisPalpasi : fremitus vokalis (+/+)Perkusi : sonorAuskultasi : Suara pernapasan : vesikulerSuara Tambahan : ronkhi -/-. Wheezing -/-

Page 30: Kejang Demam PP 1

AbdomenInspeksi : dalam batas normal Palpasi : soepel. Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) N

 Ekstremitas deformitas (-), edema (-), pembesaran KGB(-), akral hangat

Page 31: Kejang Demam PP 1

PEMERIKSAAN PENUNJANGHasil Laboratorium:WBC : 17700Hb : 11,7HCT : 34,9Trom : 305000GDS: 124

Page 32: Kejang Demam PP 1

DIAGNOSISKejang demam sederhana

TherapiIVFD KaEN 1 B 16 tts/i makroParacetamol syr 4 x 1 cthDiazepam 3 x 1,5 mgCefixime 2 x ½ cth

Page 33: Kejang Demam PP 1

Follow upTgl S O A P

27/10 Kejang (-)

Demam (-)

Nafsu

makan baik

KU :sedang

Kes: CM

TD : 110/60

N : 90/ menit

RR: 30/menit

T:36,6oC

 

 

Kejang

demam

sederhana

IVFD KaEN 1 B

16 tts/i makro

Paracetamol syr 4

x 1 cth

Diazepam 3 x 1,5

mg

Cefixime 2 x ½

cth

 

Page 34: Kejang Demam PP 1

28/10 Kejang (-)

Demam (-)

Nafsu

makan baik

KU :sedang

Kes: CM

TD : 110/70

N : 98/

menit

RR:

30/menit

T:37,3oC

 

 

Kejang

demam

sederhan

a

IVFD KaEN 1 B

16 tts/i makro

Paracetamol syr

4 x 1 cth

Diazepam 3 x

1,5 mg

Cefixime 2 x ½

cth

 

Page 35: Kejang Demam PP 1

29/1

0

Kejang (-)

Demam

(-)

Nafsu

makan

baik

KU :sedan

g

Kes: CM

TD :

110/70

N : 98/

menit

RR:

30/menit

T:37,3oC

 

 

Kejang

demam

sederha

na

IVFD KaEN 1 B 16 tts/i

makro

Paracetamol syr 4 x 1 cth

Diazepam 3 x 1,5 mg

Cefixime 2 x ½ cth

Pasien bias pulang

 

Page 36: Kejang Demam PP 1

TERIMA KASIH