Upload
dewi-dzakiroh
View
67
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
POLI PEDIATRI
OSCA COMPREPlexus venosus 2008
FAKULTAS KEDOKTERANUNISSULA
KEJANG
• Definisi : • Bangkitan yang timbul akibat lepas muatan listrik
(depolarisasi) yang berlebihan dijalarkan dari sel neuron satu ke sel neuron lainnya akhirnya sampai ke neuromuskular junction sehingga timbul kontraksi berlebihan kelompok serabut otot-otot lurik
Lokasi kejang:1. Umum (Kejet2,Mata Melilik Ke Atas,Step)2. Fokal (Hanya Beberapa Bagian Tubuh): jari, tangan, kaki, sisi sebelah
Tipe kejang:• TonikKaku• KlonikKaku&Bergerak• Tonik-klonik• MioklonikKeduten / Kejang Halus• Subtle (neonatus) : berkedip, seperti menghisap,
mengayuh sepeda(Reflek Fisiologis)
kejang
serebral
nonserebral
akut
Kronik berulang
Infeksigg.metab.gg.ElektrolitSOLMalformasiBahan Toksik
Infeksi intrakranial
Infeksi ekstrakranial
Kejang Demam
MeningitisEnsefalitis MeningoensefalitisAbses otak
epilepsi
TetanusRacun botulismtetani
Diagnosis banding/Etiologi kejang
1.Kejang SelebralFokus pada kejang otak, bersifat tak sadar, dan tak dapat merasakan sakit
• Intrakranial : lesi pada otak ( meningitis dll)• Ekstra kranial : infeksi yang menyebabkan demam
(kejang demam)• Epilepsi : kejang tanpa demam,berulang kronis2.Kejang Non SerebralFokus pada Kejang Saraf Perifer,
Bersifat Sadar, Dan Merasakan Sakit• tetanus
Hasil Anamnesa deskriptif demam :a. Usia anak ?
*Kejang demam lazimnya usia 6 bulan-5 tahunUntuk membedakan :KD pada usia <1 bulan tdk termasuk KDKD pada usia <6bln atau >5th pikirkan infeksi SSP, epilepsi.
b. KRONOLOGI = Ada kenaikan suhu atau tidak?*kejang demam, meningitis : ada kenaikan suhuepilepsi : tanpa disertai pencetus kenaikan suhu
c. Saat kejang sadar atau tidak ?*serebral : tidak sadar, tidak merasakan sakitnon serebral : sadar, merasakan sakit
d. Setelah kejang sadar atau tidak ( serebral) ?*kejang demam : sadar meningitis : tidak sadar
e. Kejang berulang atau tidak ?*kejang demam sederhana : tidak berulangkejang demam kompleks : berulang dalam 24 jamepilepsi : berulang kronikmeningitis : berulang dan lama
f. Setiap kejang berapa lama berlangsung ?*Jika < 15 menit KD sederhanaJika > 15 menit KD Kompleks, meningitis
g. Disertai gejala mual muntah sakit kepala?*kejang demam : tidakmeningitis : iya
PENENTUAN STATUS NEUROGIS PADA PASIEN KEJANG
1. Kedaan umum : • Tingkat kesadaran GCS (EMV)/GPCS (Glascow Coma Scale) : sadar, somnolen, sopor, coma (skor GCS : 3-15, GPCS: 7-35)• ada tidaknya kejang • terdapat kelainan posisi : dekortikasi, deserebrasi, frog-position (spastik) (hipotoni)
2. Kepala : • nilai ubun-ubun besar : datar, cembung, sudah menutup, melebar• nilai sutura : melebar atau tidak, • deformitas kepala, wajah dismorfik, • Lingkar kepala : mikrosefali, normal, makrosefali• mata : pupil kanan kiri (isokor/anisokor) Ø 2mm, pupil melebar, reflek cahaya pupil (N/↑/ ↓), reflek kornea (N/↑/ ↓), reflek bulu mata (N/↑/ ↓), dolls eyes)• Saraf kranial : parese kelopak mata, otot muka, deviasi konjugae, strabismus
GCSA. Buka mata : spontan (4) perintah (3) rangsang nyeri (2) tdk ada (1) B. Respon motorik : menurut perintah (6) reaksi setempat (5), menarik (4) fleksi
abnormal (3) ekstensi (2) tidak ada (1)C. Respon verbal : orientasi baik (5) disorientasi (4) kata2 tak bersusun (3) suara
saja (2) tidak ada (1)D. Respon pupil thd cahaya : normal (5) lambat (4), respon tdk sama (3) besar tdk
sama (2) tdk ada (1)E. Reflek saraf otak tertentu : semua ada (5) reaksi bulu mata tdk ada (4) reaksi
kornea tdk ada (3) dolls eye (2) reflek kranial tdk ada (1)F. Kejang : tdk ada (5) kejang fokal (4) kj umum intermiten (3) umum, kontinyu (2)
flaksid (1)G. Nafas spontan : pola normal (5) periodik (4) hiperventilasi sentral (3) irreguler
(2) apnu (1)
Leher : simetris, kaku kuduk
Lakukan Pemeriksaan di bawah ini secara urut : a.tanda rangsang meningeal: Brudzinski I, II, Kernigne sign b.reflek fisiologis:Bisep,Trisep,Patela,Achilesc.reflek patologis: Babinski,Hoffman-Tromer d.gerakan : simetris, paresee.tonusf.klonus g.kekuatan otot
• R. Brudzinki IKepala Flexi dagu sampai sentuh sternum,otomatis femur flexi• R. Brudzinki IIKaki kanan femur flexi, patela extensi, maka akan diikuti Kaki kiri flexi
kontralateral• R. Kernigne SignFemur Flexi,ptela extensi normal akan memberikan tahanan dengan sudut
130, tidak normal menekuk dengan sudut 90• R. BabinskiTelapak kaki digeres akan diikuti dorsoflexi ibu jari• R. Hoffman-TromerIbu jari dan jari tengah diflexi&diextensi
R.Fisiologis :
(Reflek triceps Reflek Biceps, Reflek patela, Reflek achiles)
R. Patologis :Reflek Babinski
Fungsi motorik ekstremitas dibandingkan atas- bawah kanan – kiri
AtasKanan / kiri
BawahKanan/kiri
N/↑/↓ N/↑/↓ N/↑/↓N/↑/↓ / /
+/- +/- +/- +/- / /
Tonus : tahanan otot terhadap regangan • Tonus fasik : menguji tahanan anggota gerak untuk bergerak dan aktifitas reflek tendon• Tonus postural ; tahanan terhadap gaya berat (tarikan, suspensi vertikal, suspensi horizontal)
Klonus : respon kontraksi otot berlebihan karena regangan pemendekan otot
Kekuatan otot : anak yg kooperatif & tahu instruksi5 : normal4 : dpt gerakkan sendi dg aktif untuk menahan berat3 : dpt gerakkan anggota gerak menahan berat, tdk dapat bergerak melawan tahanan pemeriksa 2 : dpt gerakkan anggota gerak, tdk dapat menahan berat, tdk dapat melawan tahanan pemeriksa1 : teraba ada kontraksi otot, tdk ada gerakan anggota gerak0 : paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekali
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium rutin gula darah, elektrolit, amonia, laktat, darah rutin
• pemeriksaan pungsi lumbal (cairan LCS): untuk melihat kecurigaan meningitis
• EEG (Elektro Ensefalo Grafi) :untuk mengidentifikasi jenis kejang fokal atau gangguan difusi otak
• Foto kepala atau CT scan : untuk mengidentifikasi lesi di serebral
EDUKASI KEJANG
1. Tetap tenang, tidak panik2. Kendorkan pakaian sekitar leher3. Bila tidak sadar, posisi terlentang, kepala miring, Bersihkan muntahan lendir dari mulut, hidung Jangan memasukkan sesuatu dalam mulut4. Ukur suhu, catat lama dan bentuk kejang5. Tetap bersama pasien selama kejang6. Berikan diazepam perektal, jangan berikan bila kejang sudah berhenti7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit
SKENARIO
Ibu rani membawa anaknya yang berusia 2 tahun ke dokter spesialis anak. Ibu rani menyampaikan 1 jam yang lalu anaknya kejang-kejang. Setelah kejang berakhir anaknya kembali menangis.Lakukan anamnesis secara sistematis dan pemeriksaan fisik juga sebutkan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.
Anamnesis
• anamnesis yang dilakukan?• Apa saja yang harus ditanyakan untuk
mendapat informasi lebih dalam?– RPS: Sacred seven (onset, sejak kapan, kualitas,
kuantitas, kronologis, faktor memperbarat memperingan, gejala penyerta)
– RPD– RPK– Riwayat Sosek
Hasil anamnesis :
• Usia : 2 tahun• kejang : 1 jam yang lalu• hanya 1 kali kejang kira-kira 10 menit• Sebelum kejang suhu tubuh anak naik • Saat kejang tidak sadar,tidak kesakitan• Setelah kejang sadar dan menangis• Tidak ada gejala yang menyertai• Sebelumnya tdk pernah kejang• Keluarga tidak ada yang sakit sama
Apa saja PF yang anda lakukan?Lakukan pemeriksaan fisik yang anda perlukan!
Pemeriksaan fisikVital sign
Kedaan umum :
Kepala :
nilai ubun-ubun besar
nilai sutura
deformitas kepala
Lingkar kepala
mata : pupil kanan kiri (isokor/anisokor) Ø 2mm, pupil melebar,
reflek cahaya pupil (N/↑/ ↓), reflek kornea (N/↑/ ↓),
reflek bulu mata (N/↑/ ↓), dolls eyes)
Saraf kranial
Leher : simetris, kaku kuduk
Lakukan Pemeriksaan di bawah ini secara urut : a.tanda rangsang meningeal: Brudzinski I, II, Kernigne sign b.reflek fisiologisc.reflek patologisd.gerakane.tonusf.klonus g.kekuatan otot
Hasil pf
• KU: compos mentis. • VS = TD: 95/60 mmHg. RR: 20x/menit. Nadi:
110x/menit. Suhu: 39 C.• Tidak ada kelainan kepala• Gerak reflek normal• Kekuatan otot 5• Gcs 30• Kaku kuduk -
Apakah anda perlu melakukan pemeriksaan penunjang?YAJika perlu apa saja yang akan anda lakukan?
Px Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin pemeriksaan pungsi lumbal (cairan LCS)EEG (Elektro Ensefalo Grafi) Foto kepala atau CT scan Hasil :
Tidak menunjukan kelainan kecuali laboratorium rutin ( leukosit meningkat, LED meningkat)
Diagnosis?
Menghadapi anak demam dengan kejang harus dipikirkan penyebab dari kejang tersebut dari dalam atau dari luar susunan saraf pusat,kelainan didalam otak biasanya karena infeksi, misalnya meningitis.jika dari luar kranial , misalnya kejang demam.
KEJANG DEMAM :
Suatu bangkitan kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang diakibatkan proses ekstrakranium.kejang demam :pada keadaan demam mengakibatkan kenaikan metabolisme basal dan kebutuhan oksigen pada kenaikan suhu tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel dan dalam waktu singkat akan terjadi difusi ion melalui membranlepas muatan meluas karena ada neurotransmiterkejang
Kejang demam sederhana• Berlangsung singkat < 15 menit, umum tipe tonik dan • atau klonik, berhenti sendiri, tidak berulang dalam 24 jam
Kejang demam kompleks, dengan ciri-ciri salah satu :
• kejang lama > 15 menit
• kejang fokal atau parsial satu sisi, kejang umum didahului
• kejang parsial
• berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
Kriteria kejang demam sederhana :• Umur anak antara 6 bulan dan 4 tahun• Berlangsungnya < 15 menit• Kejang bersifat umum• kejang timbul 1 6 jam setelah demam• Pemeriksaan sebelum dan sesudah kejang normal• Px EEG (setelah suhu normal)= tidak menunjukan
kelainan• Frekuensi kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.IKA-FKUI RSCM Jakarta
KEJANG
Diazepam perektal
Masih kejang
Diazepam intravena0.3-0.5mg/kgBB/kali
Kecepatan 0.5-1mg/BB/menit (3’-5’)Efek samping : depresi pernapasan
Masih kejang
Fenitoin bolus IV 10-20mg/kgBB
Masih kejang
Drip diazepam mulai 5mg/BB/hariBisa dinaikkan
Rawat ICU
Kejang (-)12 j pasca dosis awal Fenitoin 4-8mg/BB/hari
BAGAN PEMUTUSAN KEJANG
Pengobatan rumat Asam valproat 15-40mg/BB/hari bagi 2-3 dosisAtau fenobarbital 3-4mg/BB/hari bagi 2 dosis
Terapi Kejang diazepam rektal 0.5-0.75 mg/kgBB perkali(dosis 5 mg untuk < 3 th atau BB < 10 kg, dosis 10 mg untuk > 3 th atau BB > 10 kg )
Rumah
Pelayanan kesehatan
Kejang diazepam i.v 0.3-0.5 mg/kgBB/kali pelan dlmWaktu > 2 menit atau 1-2mg/menit, dosis maks.20mg Dalam 5 menit kejang belum berhenti bisa diulang lagiBila masih kejang berikan fenitoin i.v dosis awal 10-20mg/kgBB/kali pelan, dosis rumat 4-8 mg/kgBB/hari 12 j setelah dosis awal
Suportif :• Pemberian antipiretik : parasetamol 10mg/kgBB/kali
Pengobatan Rumat indikasi : kejang lama > 15 menit kelainan neurologis (+) nyata sebelum atau sesudah kejang (serebral palsi, hemiparesis, retardasi mental, hidrosefalus) kejang fokal dipertimbangkan pada kasus : - kejang berulang 2 x atau lebih dalam 24 jam - KD pada bayi < 12 bln - KD 4 x/tahun
• Pengobatan intermiten (hanya saat demam suhu 38.5 C)• Anti piretik + antikonvulsan