Upload
j-baptista
View
20
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Enjoy
Citation preview
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Akuntansi dalam kehidupan sehari-hari dipahami oleh masyarakat awam sebagai
ilmu yang mencatat pemasukan, pengeluaran dan laporan keuangan sebuah
lembaga dan badan usaha. Menurut American Accounting Association (AAA)
pada tahun 1966, akuntansi adalah proses mengidentifikasi atau mengenali,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai
informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat
posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.
Kemudian, skandal keuangan menimpa perusahaan-perusahaan besar seperti
Enron, Worldcom dan Waste Management Inc. menimbulkan tren baru bernama
accounting fraud atau kejahatan akuntansi. Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE) mendefinisikan kejahatan akuntansi sebagai financial
statement fraud yaitu salah saji atau pengabaian atas fakta-fakta yang material
yang disengaja, atau data akuntansi yang menyesatkan, dan ketika
mempertimbangkan dengan semua informasi yang tersedia, akan menyebabkan
pembaca laporan mengganti atau mengubah penilaian atau keputusannya. Dapat
disimpulkan bahwa kejahatan akuntansi adalah kejahatan di bidang keuangan dan
akuntansi yang memanipulasi informasi agar menguntungkan pihak tertentu.
Berbagai bentuk kejahatan akuntansi antara lain:
1. Manajemen laba yang tidak sah (illegal earnings management)
Suatu intervensi atas tujuan dalam proses pelaporan keuangan eksternal yang
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan pribadi (Schipper, 1989).
2. Pendapat auditor eksternal yang tidak benar
3. Kejahatan perbankan
4. Kejahatan akuntansi di pasar modal
5. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Donald R. Cressey mencetuskan konsep segitiga fraud yang menjadi penyebab
terjadinya kejahatan akuntansi, yaitu: motif, rasionalisasi dan kesempatan.
1
Kejahatan akuntansi yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar di Amerika
menimbulkan guncangan bagi perekonomian Amerika. Bursa saham, termasuk
Wall Street, menjadi lesu karena hilangnya kepercayaan kepada perusahaan-
perusahaan yang menjual sahamnya di bursa saham. Peristiwa ini menimbulkan
pertanyaan terhadap kredibilitas pimpinan perusahaan dan akuntan publik
Amerika. Demi kepentingan perekonomian, Kongres Amerika Serikat merancang
undang-undang mengenai reformasi keuangan perusahaan dan profesi akuntan
dengan nama Sarbanes-Oxley Act 2002 yang diberlakukan akhir Juli 2002.
Undang-undang ini memperkecil kemungkinan kecurangan keuangan perusahaan
yang melibatkan pihak akuntan publik.
Pada makalah Kejahatan Akuntansi ini, penulis akan menjelaskan salah satu dari
berbagai contoh kasus kejahatan akuntansi yang terjadi di Amerika, yaitu skandal
akuntansi yang menimpa Waste Management Inc.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kronologi skandal kejahatan akuntansi yang menimpa Waste
Management Inc.?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Mengetahui kronologi skandal kejahatan akuntansi yang menimpa Waste
Management Inc.
D. Metodologi Penelitian
Kualitatif non-interaktif: studi kasus
II. Pembahasan
Waste Management Inc (WMI) didirikan oleh dua orang bernama Dean Buntrock
dan Wayne Huizenga pada tahun 1968. Namun, Wayne Huizenga meninggalkan
WMI pada tahun 1984 untuk mendirikan kerajaan blockbuster. WMI bermula
pada tahun 1956 ketika Dean Buntrock mengambil alih Ace Scavenger,
pengumpul sampah yang dimiliki oleh bapak mertuanya yang baru saja
meninggal. WMI berlokasi di City Tower Pertama di Houston, Texas. Perusahaan
ini bergerak di bidang industri manajemen dan pengolahan limbah dan menjadi
perusahaan terbesar dalam industri sejenis. Inti dari kegiatan perusahaan ini
adalah mengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) & membuang
(disposal). Ketika Dean Buntrock menjadi CEO, WMI go public pada tahun 1971.
2
Kemudian, perusahaan ini berkembang dengan mengakuisisi perusahaan angkutan
sampah lokal dan pengelola landfill selama tahun 1970-1990. Karena
perkembangan yang pesat, WMI mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba
bersih hingga 36%.
Pada awal 1990 krisis terjadi, namun WMI menargetkan pertumbuhan pendapatan
dan laba bersih yang agresif demi menjaga nama profesionalitas dan eksistensi
WMI, dengan target 26,1% pertumbuhan pendapatan dan 16,5% laba bersih untuk
tahu 1991. Karena target yang tidak masuk akal, WMI melakukan manipulasi
pada laporan keuangannya. Pada tahun 1992, auditor Andersen menemukan
kesalahan penyajian pajak, asuransi, dan biaya yang ditangguhkan sebesar $93.5
juta dan WMI menolak untuk memperbaikinya. Pada tahun 1993, Andersen
menemukan kesalahan penyajian sebesar $128 juta yang akan mengurangi
pendapatan dari operasi yang dilanjutkan sebesar 12 persen, namun Andersen
menganggap hal ini tidak cukup krusial untuk diperbaiki.
Kemudian pada tahun 1996, Dean Buntrock pension menjadi CEO dan CEO baru,
Ronald T. Lemay berhenti setelah tiga bulan. Hal ini terjadi karena Lemay diduga
mengetahui ada kesalahan manipulasi akuntansi yang dilakukan WMI dan
menjadi titik awal SEC dalam melakukan penyelidikan kembali laporan keuangan
selama periode 1992-1997. Setelah penyajian kembali, WMI mengakui telah
melakukan penggelembungan laba sebelum pajak sebesar $1.7 milyar dan
mengecilkan elemen tertentu dari beban pajaknya sebesar $190juta. WMI
mengakui bahwa secara keseluruhan perusahaan telah menggelembungkan laba
bersih setelah pajak sebesar lebih dari $1 miliar. Setelah pengumuman tersebut,
saham WMI jatuh lebih dari 30% dan pemegang saham rugi hingga $6 milliar.
Atas kejahatan akuntansi ini, SEC menuntut Dean Buntrock selaku CEO selama
periode berlangsung dan Andersen selaku auditor. Dean Buntrock dan jajaran
eksekutif perusahaan dituntut karena diduga sengaja mengubah berbagai macam
biaya untuk mendapatkan laba yang lebih besar, dan Andersen dituntut karena
dengan sengaja mengeluarkan laporan audit yang salah. Dalam informasi yang di
rilis SEC pada tanggal 28 maret 2002, SEC membuat tuduhan sebagai berikut :
Terdakwa secara curang memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk
memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan secara tidak tepat
3
menghilangkan dan menunda beban periode berjalan untuk melakukan banyak
praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan ini. Diantaranya :
1. Menghindari beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan
nilai sisa yang tidak mendukung dan meningkat sisanya serta memeperpanjang
masa manfaat.
2. Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada aset lain yang
sebelumnya tidak memiliki nilai sisa.
3. Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembungan
sampah karena mereka telah dipenuhi dengan sampah.
4. Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya
akibat ketidaksuksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat pembungan
sampahnya.
5. Membentuk cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan
akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari
pencatatan beban usaha yang tidak terkait.
6. Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar
7. Gagal untuk membentuk cadangan yang cukup untuk membayar pajak
penghasilan dan biaya-biaya lainnya.
Andersen menyelesaikan masalahnya dengan membayar denda sebesar $7 juta
dan mitra-mitranya dilarang berpraktik oleh SEC. WMI membayar denda WMI
sebesar $677 juta, dengan kontribusi dari Arthur Anderson sebesar $95 juta.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Penyebab skandal kejahatan akuntansi oleh Waste Management Inc adalah
keinginan mempertahankan eksistensi WMI dengan laporan laba palsu dan
keserakahan pihak top-management serta auditor untuk mendapat uang dalam
jumlah besar. Akibatnya, kedua belah pihak mendapatkan denda dalam jumlah
besar dan nilai saham serta kepercayaan yang menurun drastis.
B. Saran
Untuk perusahaan:
1. Perusahaan menyesuaikan diri antara target dengan keadaan eksternal
perusahaan dan membuat keputusan yang masuk akal.
4
2. Melakukan efisiensi dan efektivitas produksi untuk mencapai target laba.
3. Menggunakan auditor terpercaya demi laporan keuangan yang relevan
untuk proses pengambilan keputusan.
Untuk pemerintah dan ikatan profesi akuntan:
Menggiatkan implementasi undang-undang/aturan mengenai mekanisme laporan
keuangan yang baik dan benar serta aturan etik profesi akuntan.
Untuk akuntan dan auditor:
Menaati mekanisme laporan keuangan dan aturan etik
5