Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEINSINYURAN,
KEPROFESIONALAN DAN ETIKA
PROFESI
Oleh:
Prof. Dr. Ir. DJOKO SANTOSO, M.Sc., PhD (Hon), IPU, Asean Eng.
No.Registrasi (STRI): 3.05.19.1.2.00000006
GURUBESAR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
21 September 2020
DAFTAR ISI
• Pendahuluan
• Insinyur dan keinsinyuran
• Keprofesionalan
• Pendidikan dan pelatihan Profesi Insinyur di
Indonesia
• Etika Profesi Insinyur Indonesia
• Penutup
PENDAHULUAN
3200
2899
549
3032
911
1587
1079
731
2939
1335
3200: by 1 mio population
(2018)
Apa yang kita cari ???
(2017)
INTERNATIONALETHICS
PERSONALETHICS
PROFESSIONALETHICS
BUSINESSETHICS
NATIONALETHICS
“ETIKA MENJAMIN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
8
MASYARAKAT
Etika profesi insinyur (engineer
personal ethics)
Layanan keinsinyuran
PROFESI INSINYUR MASYARAKATETIKA
Apa?
Mengapa?
Bagaimana?
Perlakukan danhak khusus
LALU? ➔ Pelaksanaan PROGRAM PROFESI INSINYUR
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR
• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU VOKASI
• BAGAIMANA?• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
• INSINYUR YANG PROFESIONAL
Insinyur dan
keinsinuran
INSINYUR
didefinisikan oleh PII:
Adalah seseorang yang dalam melaksanakan profesinya mempergunakan pengetahuanmatematika dan pengetahuan alam,
yang diperoleh dari pendidikan; pengalaman dan pelatihan,
untuk secara ekonomis mengubah dan mengembangkan suatu bahan; energi dan berbagaisumber daya yang berasal dari alam, menjadi produk lain
demi kepentingan kesejahteraan; kenyamanan; kesehatan dan keselamatanumat manusia.
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
Definition of Engineering
The profession in which a knowledge of the mathematical and natural sciencegained by study, experience, and practice is applied with judgment to developways to utilize, economically, the materials and forces of nature for the benefit
of mandkind.
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ)
Message from the Executive Committee for Overseas Business Promotions
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ) since it’s inception 57 years ago, many
experienced engineers visited various countries and helped local people in the areas of transfer of
technology, technical guidance, etc. covering various technological fields such as machinery,
electricity, communication, construction, agriculture, information, management, and so on, and
made contributions to the people, businesses, educational organizations, and so on.
The Executive Committee for Overseas Business Promotions, as an arm of organizations of IPEJ,
makes great efforts to promote and develop overseas business, as well as to provide necessary study
and training so that professional engineers can achieve their goals in foreign countries. Along with
such efforts, we continue to publicize our Institution and engineers to various organizations
concerned in Japan as well as overseas.
To meet diversified demands from all over the world for technical collaboration and support by
professional engineers, we try to satisfy the needs expected of us by sending qualified engineers
recognized under the law of Japan with knowledge, experience, creativity, capability in application
and high ethical standards.
April 7, 2008
Atsushi Sugiyama,
Chairman
Executive Committee for Overseas Business Promotions, IPEJ
Introduction of the Institution of Professional Engineers,
Japan (IPEJ) and it’s overseas business
Professional Engineers - people who will help you open up a bright
future, and make contributions to the world communities!
Basis rujukan standar
keinsinyuran? “ABET”
11 ABET Criteria:• An ability to apply knowledge of mathematics, science, and engineering.• An ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and interpret
data.• An ability to design a system, component, or process to meet desired needs within
realistic constraints such as economi, environmental, social, political, ethical, health and safety, manufacturability, and sustainability.
• An ability to function on multidisciplinary teams.• An ability to identify, formulate, and solve engineering problems.• An understanding of professional and ethical responsibility.• An ability to communicate effectively. • The broad education necessary to understand the impact of engineering solutions in
a global, economic, environmental, and societal context.• A recognition of the need for, and an ability to engage in life-long learning. • A knowledge of contemporary issues.• An ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools necessary for
engineering practice.
Jika dikuasai mampu menghasilkan
karya keinsinyuran yang unggul
SAINS vs. KEINSINYURAN
SAINS
• Analisis: mengajukan pertanyaan, mencari pola, mengembangkanpengetahuan
• Menghasilkan pengetahuan
• Kegiatan khas: Riset
• Mempelajari: What is
KEINSINYURAN
• Sintesis: integrasi pengetahuanuntuk membuat sesuatu yang baru
• Menghasilkan: proses dan benda(part of technology)
• Kegiatan khas: Riset + Desain kreatif
• Mempelajari: What never was
Engineering: How is it related to Science ,Technology, Math, and Society?Dr. Alexander Flueck,. Illinois Institute of Technology
Scientists discover the world that
exists;
Engineers create the world that
never was."
Theodore Von Karman aerospace engineering
INSINYUR DALAM UU KEINSINYURAN
a b c d e f g
Dosen,Pendidikan
Penelitian, Pengem-bangan, Komersiali-sasi
Konstruksi,
Manajemen industri,Manufaktur,
Pertam-bangan dan Migas
Pertanian Perkebunan Kehutanan
Pemerintah, Pemda,DPR
1 kebumian dan energi;
2 rekayasa sipil dan lingkungan terbangun;
3 industri;
4 konservasi dan pengelolaan sumber daya alam;
5 pertanian dan hasil pertanian;
6 teknologi kelautan dan perkapalan;
7 aeronotika dan astronotika
berbasis karir sektor kerjaCakupan bidangKeinsinyuran (ps.5 UU11/2014) (KARIR):
disiplinteknik(ps.5, UU11/2014)(rumpun) keilmuan
KEILMUAN
Termasuk Jasa Ikutan, Jaringan Kerja
KEPROFESIONALAN
19
Keprofesionalan (Professionalism)
APAKAH PROFESIONAL ITU?
Asal kata: to profess artinya mengakui.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah
kata dalam bahasa Inggris ”to Profess",
yang bermakna: "Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen".
20
LALU?
Awalnya, dimaknai untuk orang yang mengaku patuh pada sumpah tatanan agama;
➢Tindakan komitmen bebas terhadap cara hidup tertentu
➢kesetiaan pada standar moral yang tinggi
➢keterampilan, pengetahuan, praktik “seni”
Saat ini, dapat diartikan sebagai orang yang "memenuhi syarat tertentu" dalam bidangtertentu;
➢ Pengetahuan tentang “teori khusus” atau pendidikan yang tepat/sesuai
➢ Pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk kesejahteraan masyarakat
➢ Terdapat organisasi/institusi profesional dan kode etik
➢ Ada sanksi sosial khusus
Keprofesionalan INSINYUR;
perilaku _ profesi _ professional_
profesionalisme
Perilaku profesional
• Tanpa pamrih (Altruism)
• Kepemimpinan (Leadership),
• Rasa hormat (Respect),
• Kehormatan dan integritas (honor and integrity),
• Tanggung jawab dan akuntabilitas,
• Keunggulan dan kesarjanaan (excellence and scholarship),
• Kepedulian
Profesi
• Memiliki “body of knowledge/practice” (ilmu pengetahuan, keterampilandan perilaku yang diperlukan untuk praktik keinsinyuran)
• Mempunyai kewenangan berpraktik
• Mematuhi dan setia kepada kode etik
• Memiliki jiwa kuat dengan mengutamakan layanan kepada masyarakat
• Memiliki keterampilan dalam melaksanakan layanan jasa;
• Memperoleh kompensasi atas jasa yang diberikan;
• Memiliki otoritas dan tanggung jawab mutlak;
• Memperoleh pengakuan dan penghargaan;
• Merupakan bagian dari suatu kelompok profesi.
Profesional;Merupakan ciri penggunaan standar teknis dan penerapan etika profesi
• Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai;
• Melakukan inovasi untuk perbaharuan/pengembangan kemajuanpengetahuan;
• Mengutamakan layanan kepada masyarakat;
• Memiliki integritas dan tanggungjawab;
• Memiliki kepercayaan diri tinggi;
• Memiliki kemampuan mengambil keputusan/diskresi;
• Memiliki lisensi dengan standar memadai;
• Memiliki dedikasi tinggi untuk layanan profesi di atas kepentingan pribadi, kelompok maupun materi.
ProfesionalismeMerupakan ciri dari insinyur yang profesional• Perilaku insinyur dalam berpraktik dan bersikap sebagai bagian
dari masyarakat;
• Perolehan penghargaan/pengakuan dari klien/pengguna jasakeinsinyuran;
• Pengakuan masyarakat luas atas karya keinsinyuran yang dimanfaatkan masyarakat luas;
• Pekerjaan yang diselesaikan dengan baik;
• Pengembangan keberpihakan terhadap hak dan kewajibankeinsinyuran;
• Pengembangan prinsip profesionalisme secara berkelanjutan;
Insinyur ProfesionalAdalah insinyur yang berpraktik berpedomankepada kode etik keinsinyuran• Memiliki lisensi;
• Menjaga dan meningkatkan kompetensi yaitu ilmu pengetahuan, keterampilan dan perilaku;
• Mengutamakan keamanan dan keselamatan umum;
• Menerapkan praktik tata kelola keinsinyuran yang terbaik (jujurkepada pengguna jasa, penyelesaian masalah secara internal, melakukan konsultasi kepada fihak yang kompeten);
• Mendorong rekan sesama insinyur untuk keprofesionalan;
• Membangun kesetiakawanan dalam keinsinyuran.
Hubungan antara keinsinyuran dan masyarakat
• “Keinsinyuran adalah profesi yang hebat. Adalah sangat menarikuntuk menyaksikan bahwa dari suatu imajinasi yang muncul atasbantuan sains, hingga menjadi suatu desain di atas kertas. Kemudian, mengarah kepada suatu realisasi dalam bentuk produk-produk“bangunan”, “logam” atau “energi”. Selanjutnya, hal tersebutmemberikan pekerjaan bagi seseorang. Lalu, meningkatkan standarhidup dan menambah kenyamanan hidup. Hal tersebut merupakanhak istimewa para insinyur .... Pekerjaan para insinyur merupakankerangka sains dalam kehidupan, kenyamanan, dan harapan ... "
-- Herbert Hoover
(US mining engineer & 31st President of the US) (1874 - 1964)
“Mendefinisikan Insinyur”
• "Ilmuwan menemukan apa yang telah ada. Seorang insinyurmenciptakan apa yang tidak pernah ada ”
Theodore von Karman (1881-1963)
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PROFESI
INSINYUR DI INDONESIA
LALU?Dimulai dengan dikti teknik dilanjutkan dengan
Program Profesi Insinyur. Bagaimanakah itu? Pola pikir:
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI YANG INSINYUR MENGANGGUR
• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU VOKASI
• BAGAIMANA?• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
Landasan Hukum dalam MenjalankanPendidikan Tinggi Profesi Insinyur
UU Sisdiknas
20/2003
UU Keperawatan
38/2014
UU Nakes
36/2014
UU PraktekKedokteran
29/2004
UU Guru dan
Dosen
14/2005
UU Keinsinyuran
11/2014
UU Dikti
12/2012
UU Dikdok
13/2013
PP4/2014Peny. Dikti &
Pengl. PT
Permendikbud3/2020SNDikti
PP 25/2019PelaksanaanUU 11/2013
ERAT TERKAIT
PembukaanPT/Prodi
Permendikbud7/2020SNDikti
PERGURUAN TINGGI DAN KEWAJIBANNYA
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi
(UU12/2012, ps 1, angka 6).
Kewajiban Perguruan Tinggi: menyelenggarakan
Tridharma (UU 12/2012, ps 1, angka 9).
HAKEKAT
PERGURUAN
TINGGI
(UU 12/12, ps.4&5)
KELUARAN1. INOVASI
IPTEK dlm SENI2. MODAL INSANI3. BUDAYA TERBARUKAN(4. INDUSTRI BARU)
PENELITIAN YG BERMUTU
(PENGABDIAN BERMUTU
KEPADA MASYARAKAT)
Proses PENDIDIKANyang BERMUTU• Bahan Ajar
(mutakhir, dinamis,kontekstual)
• Peralatan• Peraga Ajar• Pengembangan &
pemantapan sistem• Fasilitas
Pengajaran lain
MASUKAN1. IPTEK (S)2. MAHASISWA
BARU3. BUDAYA
PENINGKATANKUALITAS
PENDANAAN
DANA PEM. DANA MASY.
KARYA UNIVERSITAS?BIAYA BESAR,HASIL LEBIH BESAR
DIPERLUKAN PT SEHAT
S1: SarjanaTeknik
Secondary School
S2: Magister Teknik
S3:
Doktor
Magister (S2) Terapan
Teknik
Doktor(S3) Terapan
Diploma 1 (D1)
Diploma 2 (D2)
Diploma 3 (D3)
Diploma 4 (D4)
RPL System
Entry by matriculation
Shifting type and level of education
ACADEMIC PROFESSION VOCASION
Catatan:(-): sedangdidiskusikan
(IPP)
Pas
casa
rjan
a
ETIKA PROFESI INSINYUR
36
Keinsinyuran dan etika
• Jika kita menerima definisi-definisi keinsinyuran tadi, menjadi pentinguntuk menyadari bahwa etika merupakan hal inti pada suatu kegiatankeinsinyuran.
• Kepedulian terhadap kesejahteraan sosial dan kemanusiaan adalahbagian dari definisi keinsinyuran.
• Dengan asumsi kekakuan intelektual definisi ini, kebutuhan etikadalam keinsinyuran tidak berlebihan, tetapi merupakan esensi dariprofesi insinyur
Keinsinyuran dan nilai sosial
• Kini konsekuensi dari kreativitas manusia dalam bidang keinsinyuran, teknologi, dan sains telah mencapai tahapan dimana beberapa dekade lalu tidakterbayangkan (misalnya, rekayasa genetika, bioteknologi, nanoteknologi, teknologi informasi, kecerdasan buatan). Kapasitas dan pengembangan inimerupakan kekuatan besar yang luar biasa.
• "Pengetahuan adalah kekuatan" (Francis Bacon, 16 ??); Dengan adanya kekuatantimbullah tanggung Jawab. Pengetahuan menyiratkan tanggung jawab -kewajiban insinyur harus sepadan dengan tingkat pengetahuan dan kekuatannya.
• Dengan tanggung Jawab muncul kewajiban dan akuntabilitas
• Fakta kehidupan di dunia yang kompleks, global, dan antarbudaya ditambahdengan kekuatan teknologi yang tidak perlu dipertanyakan lagi yang dimiliki olehpemerintah dan masyarakat, sehingga insinyur perlu memperkuat cakrawalapengetahuan teknis mereka dengan nilai-nilai humanistik dan menyelaraskanpembentukan dan pengembangan khusus mereka dengan pengetahuan tentangnorma-norma, prinsip-prinsip, dan etika yang iseal.
37
38
Etika keinsinyuran• Etika keinsinyuran berasal dari kekuatan yang luar biasa dari teknologi modern.
• Institusionalisasi etika keinsinyuran adalah kebutuhan sosial karena faktanyabahwa tindakan insinyur dapat memiliki dampak yang sangat besar padakehidupan individu, negara, budaya, lingkungan, dan seluruh planet.
• Seorang insinyur adalah seorang profesional yang menggunakan teknologi — dansains yang ia miliki tentang beragam sistem teknik: objek dari segala jenis, dankhususnya, mesin, peralatan, dan sistem — untuk menciptakan sistem teknis lain untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia.
• Sangatlah penting untuk pengembangan menggunakan konsep etika dantanggung jawab yang ketat dan mendalam yang sepadan dengan kekuatanteknologi yang besar untuk maju ke dunia yang lebih aman dan lebih adil.
39
Definisi Etika keinsinyuran
• “Studi tentang kasus dan keputusan moral yang dihadapi individu danorganisasi di bidang keinsinyuran; serta studi pertanyaan relatifterhadap cita-cita moral, karakter, dan hubungan politik antara orang-orang dan institusi yang terlibat dalam kegiatan teknologi ”(Lenk, 1997)
40
Maksud etika keinsinyuran
• Pokok dalam masalah etika keinsinyuran bukan merupakanserangkaian prosedur atau nilai-nilai konkret yang diterapkan secaramekanistis dalam situasi bermasalah atau meyakinkan ke dalamseperangkat keyakinan tertentu
• Tujuan etika keinsinyuran adalah untuk meningkatkan keterampilanpenilaian moral dan mengembangkan otonomi moral insinyur
• Untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk berpikirkritis tentang aspek etika dan konsekuensi dari desain dan pekerjaankeinsinyuran.
41
Mengapa dengan etika keinsinyuran?
• Menekankan peran etika dalam studi dan praktikkeinsinyuran setidaknya memiliki tiga konsekuensi penting:• Hal ini merangsang pengakuan kompleksitas masalah etika dalam
keinsinyuran.
• Hal ini menghasilkan keterampilan yang lebih baik dalammenanggapi dan memecahkan masalah moral
• Ini menunjukkan bahwa masyarakat menganggap etika sebagai halyang penting untuk pembentukan profesional yang unggul danluar biasa
42
Tujuan etika keinsinyuran
• Untuk menghargai pengetahuan teknis yang diperoleh dari pendidikan keteknikandengan pengembangan nilai-nilai moral dan kapasitas untuk penilaian moral yang sehat
• Untuk menghargai perspektif teknis dengan analisis etis yang mengarah padapengambilan keputusan yang lebih bertanggung jawab
• Mengembangkan pengambilan keputusan etis dalam bidang teknik yang akanmemperhatikan urgensi prinsip-prinsip moral universal dan tidak hanya padakekuatan legislasi, hukum, atau ketakutan akan hukuman
• Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tugas, kewajiban, dan tanggung jawabmoral insinyur dalam praktik kerja profesional mereka
• Untuk mempromosikan pengetahuan dan pengembangan kebajikan profesionaluntuk menghasilkan insinyur yang unggul yang berkomitmen untuk, danberkontribusi pada, kemajuan sosial dan keadilan sosial
Etika Profesi Insinyur
Indonesia
INTERNATIONALETHICS
PERSONALETHICS
PROFESSIONALETHICS
BUSINESSETHICS
NATIONALETHICS
ETIKA MENJAMIN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
44
MASYARAKAT
ETIKA dlm UU -IR
“PROFESI MERUPAKAN PANGGILAN”
YANG HANYA DIHARAPKAN OLEH ORGANISASI
SEKUMPULAN ORANG YANG TERORGANISIR
MEMILIKI KUALIFIKASI SAINTIFIK YANG TINGGI
UNTUK PEKERJAAN KHUSUS DARI LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN YANG CERMAT
BERPENGALAMAN KERJA CUKUP YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
JIKA KUALIFIKASINYA TIDAK LAIK DAN TIDAK LAYAK
DITOLAK SECARA TEGAS”
Anson Marston,Dean Emeritus of Engineering,
Iowa State College, USA
46
STANDAR KEPROFESIONALAN
PANGGILAN NURANI
TERORGANISASIKAN
PENDIDIKAN TINGGI
YANG MEMBERIKAN KECENDEKIAAN
PENGALAMAN LUAS DAN TERSTRUKTUR
SELEKSI KELAYAKAN
DAN KEPATUTAN
DIKEMBANGKAN DALAM ASOSIASI PROFESI PII47
KUALIFIKASI SAINTIFIK YANG TINGGI
DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN YANG CERMAT
INSINYUR
LULUSAN PERGURUAN TINGGI
YANG TERAKREDITASI
MELAKSANAKAN
“LIFE LONG LEARNING” –
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN -48
BERPENGALAMAN KERJA
CUKUP YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
▪ Berpengalaman Kerja Dalam Jangka Waktu Yang Cukup
▪ Berhasil Dalam Tanggung Jawab Yang Diberikan
▪ Pengalaman Meluas Secara Bertahap
▪ Tidak Dapat Digantikan Dengan Pendidikan
49
MERUPAKAN WAHANA UNTUK MEMPEROLEH
PROFESSIONAL RECOGNITIONAND STANDING
ORGANISASI SEKUMPULAN
ORANG YANG TERORGANISIR
KEANGGOTAAN ASOSIASI PROFESI MENJADI WAJIB
DAN SEYOGIANYA
AKTIF DALAM BERORGANISASI
50
❑ DILAKUKAN MELALUI PENERAPAN :
- SERTIFIKASI BERBASIS KOMPETENSI- KODE ETIK DAN PERILAKU PROFESIONAL
JIKA KUALIFIKASINYA TIDAK
SESUAI DAN TIDAK LAYAK
DITOLAK SECARA TEGAS
❑ TUGAS UTAMA ASOSIASI PROFESI :
MENGESAMPINGKAN YANG
TIDAK LAIK DAN TIDAK LAYAK
51
•Perilaku beretika;
•Kinerja kompetensi;
•Praktik inovatif;
•Keunggulan keinsinyuran;
•Persamaan kesempatan;
•Keadilan sosial; dan
•Pembangunan berkelanjutan.
Landasan Praktik Profesi
Insinyur:
52
53
• Kompeten secara teknis
• Mengerti secara ekonomi
• Faham secara politik
• Sadar lingkungan
• Sensitif terhadap ekologis
(Noreen E. Calderbank, PEng)
Koestenbaum and Gluck
Etika dan perilaku profesionalNilai kemanusiaan
• ethical conscience – hatinurani etik• moral sense – pengertian secara moral
Moral• sets of rules of conducts and standards (kumpulan aturan dan standar perilaku)
Moralitas• conduct and motives (perilaku dan motivasi),• right and wrong (benar dan salah),• good and bad character (sifat baik dan buruk)
Etika• The philosophical study of morality
Keetikaan• to live by the stern demands of reason (kebutuhan akal budi yang ketat)• not governed or swayed by the seduction of emotions (godaan perasaan).• to be just, consistent, and predictable (adil, tetap tidak berubah - istiqomah, dan
terbuka).
Kode etik• codes of moral conduct which are specialized subsets of these rules and standards
(kumpulan aturan dan standar perilaku yang khusus). 55
Kode Etik Insinyur Indonesia
CATUR KARSA - Prinsip Dasar :
1. Mengutamakan keluhuran budi2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas & tanggung-jawabnya4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesi keinsinyuran
“ Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur
Indonesia “
56
SAPTA DHARMA - Tujuh Tuntunan Sikap dan Perilaku
Insinyur Indonesia senantiasa:1. mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat2. bekerja sesuai dengan kompetensinya3. hanya menyatakan pendapat yg dapat dipertanggungjawabkan4. menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung- jawab tugasnya5. membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-
masing6. memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi7. mengembangkan kemampuan profesionalnya
Kode Etik Insinyur Indonesia
57
PENUTUP
• Insinyur harus profesional , sehingga beretika
• Etika akan mengendalikan kegiatan
keinsinyuran
• Etika akan menjamin hubungan antara
insinyur dengan masyarakat dan menjamin
kesejateraan masyarakat
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
SELAMAT BEKERJA & BERKARYA