10
KEHIDUPAN INA-INA DI KAMPUS UNIVERSITAS TADULAKO

Kehidupan ina ina di universitas tadulako

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

KEHIDUPAN INA-INA DI KAMPUS UNIVERSITAS TADULAKO

Page 2: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang modern seperti sekarang ini, kita sebagai manusia pasti

membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kenyataannya,

uang telah menjadi salah satu kebutuhan primer yang harus kita penuhi.

Karena tanpa uang, tentunya kita akan sulit berkembang, beraktifitas dan

bertahan hidup. Oleh karena itu, kita diwajib-kan bekerja mencari nafkah

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Banyak dari mereka yang masih di bawah umur dan yang sudah lanjut

usia bekerja membanting tulang demi kesejahteraan keluarganya. Ada yang

menjadi pengemis, pemulung dan pengamen di jalanan. Padahal, semestinya

anak-anak harus menuntut ilmu di bangku sekolah. Ina-ina yang sudah

berusia lanjut seharusnya mereka berada dirumah untuk istrahat sebari

menikmatai masa tua yang tak lama lagi. Namun, kenyataannya Ina-ina

bekerja keras siang malam mengais rejeki yang terbuang sia-sia di areal

kampus Tadulako.

Oleh karena itu, kami mengangkat judul “Kehidupan Ina-Ina Di

Universitas Tadulako” untuk mengetahui kehidupan para Ina-ina di Kota Palu

khususnya di Universitas Tadulako yang merupakan salah satu perguruan

tinggi negeri di Propinsi Sulawesi Tengah.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Dalam penyusunan Karya Ilmiah yang berjudul “Kehidupan Ina-Ina Di

Universitas Tadulako” ini, penulis merumuskan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana kehidupan sehari-hari Ina-ina yang mengais rezki di kampus

Tadulako?

b. Mengapa Ina-ina Hanya mengais rezki di Universitas Tadulako?

c. Berapa pendapatan dari hasil kerja yang Ina-ina dapatkan?

Page 3: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

d. Apa suka dan duka yang Ina-ina rasakan dalam melakoni profesi tersebut?

e. Apa sisi positif dan negatif bagi Universitas Tadulako dengan adanya

aktivitas Ina-ina?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan yaitu untuk mengetahui :

a. Kehidupan sehari-hari Ina-ina yang mengais rezki di kampus Tadulako.

b. Pendapatan dari hasil kerja yang Ina-ina lakukan.

c. suka dan duka yang Ina-ina rasakan dalam melakoni profesinya.

d. sisi positif dan negatif bagi Universitas Tadulako dengan adanya aktivitas

Ina-ina.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 4: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ina-ina (dalam bahasa kaili) merupakan nenek (ibu-ibu) yang sudah berusia

tua, berumur sekitar 50 tahun atas. Ina-ina dalam sebutannya di kampus

merupakan panggilan yang biasa di gunakan oleh seluruh masyarakat Universitas

Tadulako baik mahasiswa, pegawai maupun para dosen. Panggilan tersebut

ditunjukan kepada seseorang wanita tua yang mempunyai aktivitas kehidupan

sebagai pengais.

Pengais adalah sebutan yang halus untuk menggantikan sebutan pemulung

yang sangat kasar. Pengais adalah seseorang yang mengambil rezki yang terbuang

sia-sia di lingkungan Universitas Tadulako. Rezki tersebut adalah barang-barang

bekas yang di buang oleh masyarakat kampus. Barang bekas tersebut berupa

kertas, botol plastik, kardus dan semua barang-barang bekas yang berasal dari

plastik.

Universitas Tadulako (UNTAD) merupakan perguruan tinggi negeri yang

ada di provinsi Sulawesi Tengah. Kampus ini berlokasi di kelurahan Tondo

kecamatan Palu Timur. Suasana kehidupan di kampus sangat ramai dari hari senin

sampai hari Jumat, namun hari Sabtu dan Minggu tetap ada aktifitas di dalamnya.

Di dalam kampus ada pemandangan yang bukan hal baru lagi bagi

masyarakat kampus. Pemandangan tersebut adalah banyak sampah organik berupa

botol plasti, pembungkus plastik, dan kertas-kertas bekas (kardus). Bagi

masyarakat kampus sampah tersebut adalah barang yang tidak berguna lagi.

Namun, lain halnya bagi para Ina-ina. Sampah-sampah tersebut adalah rezki yang

dapat membantu kebutuhan dalam kehidupannya.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini telah dilaksakan sejak tanggal 1-21 Oktober 2012, yang

bertempat di Universitas Tadulako Palu

3.2 Alat dan Sasaran

Page 5: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis menulis

dan kamera. Sasaran dalam penelitian ini adalah Ina-ina yang beraktifitas di

Universitas Tadulako.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah ini, penulis

menggunakan beberapa metode yang dianggap sesuai sebagai acuan untuk

memperoleh data. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode observasi

Pada kesempaatn ini, penulis mengadakan pengamatan secara

langsung ke lokasi di mana Ina-ina sedang melakukan aktifitasnya untuk

memperoleh gambaran yang jelas dan nyata tentang kehidupan Ina-ina

yang mengais rezki di Universitas Tadulako, Palu.

b. Metode wawancara

Untuk memperoleh data yang akurat langsung dari sumber

utamanya, penulis mengadakan tanya jawab secara lansung ke beberapa

Ina-ina dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut aktifitas

kesehariannya sebagai pengais.

c. Teknik Analisis Data

Dalam penyusunan Karya Ilmiah yang berjudul “Kehidupan Ina-

ina Di Universia Tadulako”, penulis menggunakan teknik analisis data

dengan metode kualitatif. Metode ini mengutamakan cara kerjanya dengan

mendiskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian terhadap

data yang diperoleh. Metode ini sangat diperlukan dalam proses

penyusunan Karya Ilmiah ini, karena data yang diperoleh penulis dari hasil

penelitian tidak dapat diukur dengan angka (nilai).

Page 6: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kehidupan Sehari-Hari Ina-Ina Yang Mengais Rezki Di Kampus

Tadulako

Pada pagi hari, para Ina-ina melakukan tugasnya dengan berjalan kaki

dari tempat tinggal mereka berjalan tanpa lelah menuju ke kampus. Aktifitas

tersebut mereka lakukan mulai sekitar pukul 06.00-18.00. Hal ini dikarenakan

sebagian besar rumah Ina-ina jauh dari kampu, tepatnya didesa Tondo. Oleh

karena itu, untuk menhemat tenaga mereka harus mengais seharian penuh

dikmpus. Setiap melakukan aktifitasnya Ina-ina selalu membawa perbekalan.

Ina-ina bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Walaupun tidak

sepenuhnya membantu kebutuhan hidup, setidaknya sudah membantu

sebagian kebutuhannya. Ina-ina yang mengais dikampus ada yang masih

mempunyai suami dan ada pula yang telah di tinggal suaminya (meninggal

dunia). Kebanyakan Ina-ina yang ada dikampus telah menjanda dan dirumah

tinggal dengan anak-anaknya yang belum berkeluarga serta ada pula yang

hidup sendiri.

Ina-ina seharusnya hidup tanpa bekerja berat seperti itu. Ina-ina harus

berada dirumah untuk istrahat menikmati masa tuanya yang tidak lama lagi.

Anak-anak dan cucu-cucu mereka harus membiayai hidup baik makan dan

kebutuhan yang lain. Sebagai balas budi sang anak harus dapat

membahagiakan orangtuanya.

4.2 Ina-Ina Hanya Mengais Rezki Di Universitas Tadulako

Rezki yang terbuang sia-sia di kampus Tadulako adalah rezki yang

paling berharga di mata hati para Ina-ina. Pagi siang tak menyurutkan

ketekunan dan keinginan untuk mengumpulkan rezki tersebut. Teriknya

mentari yang menyinarkan panasnya ketubuh Ina tak juga mengendurkan

semangat untuk menjalani profesinya.

Kampus adalah sumber rezki yang melimpah dibandingkan di luar

kampus. Rezki tersebut berupa kertas, kardus dan botol plastik bekas. Kertas

bekas merupakan rezki yang terbanyak disia-siakan oleh masyarakat kampus.

Page 7: Kehidupan ina ina di universitas tadulako

Kertas-kertas tersebut adalah bekas dokumen lama yang sudah tidak

diperergunakan lagi di kantor-kantor UNTAD. Lain halnya dari para

mahasiswa kertas tersebut berasal dari laporan yang dicoret-coret oleh

asistenya karena laporan prakteknya masih banyak terdapat kesalahan.

Disaat ada acara atau hari penting misalnya seminar, peringatan hari

penting, wisuda dan acara lainnya. Acara semacam itu banyak sekali

menggunakan minuman mineral berkemasan botol ataupun gelas plastik.

Botol dan gelas plastik beserta kardusnya menjadi rezki yang selalu membuat

karung-karung mereka penuh.

4.3 Pendapatan Dari Hasil Kerja Yang Ina-Ina Dapatkan

4.4 Suka Dan Duka Yang Ina-Ina Rasakan Dalam Melakoni Profesinya

4.5 Sisi Positif Dan Negatif Bagi Universitas Tadulako Dengan Adanya

Aktivitas Ina-Ina