31
KEGIATAN MENJELANG PANEN MUTASI TBM KE TM MUTASI TBM KE TM PEMELIHARAAN TM PEMELIHARAAN TM PANEN PANEN PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN

KEGIATAN MENJELANG PANEN.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEGIATAN MENJELANG PANENMUTASI TBM KE TMPEMELIHARAAN TMPANENPENGANGKUTAN

  • PENGEMBANGAN SERANGGA PENYERBUK (Elaeidobius camerunicus) PENYERBUKAN BANTUAN (assisted pollination)KASTRASISANITASITITI PANENPEMBUATAN TPHGAWANGAN, JALAN RINTIS, DAN TANGGA-TANGGAHPERALATAN PANENPERSIAPAN TENAGA PEMANEN

  • Masa peralihan TBM ke TM, pada tahap awal produksi diperlukan perencanaan dan persiapan yang baik terhadap sarana dan prasarana yang berhubungan dengan PROSES PANEN. Pada kondisi normal, waktu mulai panen diperkirakan : Tanah kelas I mulai panen pada umur 28 bulan sejak penanaman di lapangan. Tanah kelas II dan seterusnya mulai panen pada umur 30 bulan sejak penanaman di lapangan.MUTASI TBM KE TM

  • Tanaman berumah satu (monoecious)Bunga jantan dan bunga betina muncul dalam siklus tertentuBunga jantan dan bunga betina dari satu individu tidak pernah terlihat anthesis pada waktu bersamaanBunga betina selalu diserbuk oleh bunga jantan dari pokok lain

  • Angin ( 10 %)Serangga Penyerbuk ( 90 %)

    PERANTARA POLLINASIPENYEBAB KEGAGALAN POLLINASIKurangnya Populasi Bunga JantanKurangnya Populasi Serangga Penyerbuk Elaeidobius kamerunikusKurangnya Aktivitas Serangga Penyerbuk Elaeidobius kamerunikus

  • PENGEMBANGAN SERANGGA PENYERBUK (Elaeidobius kamerunicus) Penelitian Dr. Syed di tanah asal kelapa sawit (Kamerun) menunjukan bahwa ada serangga penyerbuk yang lebih efisien yaitu kumbang Elaeidobius kamerunicus. Kumbang ini yang pertama kali dilepas di perkebunan Pamol dan Mamor (Kluang, Johore) pada bulan februari 1981 masing-masing sebanyak 1500 pasang menunjukan adanya kenaikan hasil.

  • *SIKLUS HIDUP E.KAMERUNICUSTELUR : 2 HARILARVA (INSTAR I,II,III) : 10 HARIPUPA : 3 HARIDEWASA : 2 - 6 HARI

  • PENYERBUKAN BANTUAN (assisted pollination)

  • KASTRASIDasar; membuang bunga dan buah yang belum memenuhi syarat untuk dipanen, sehingga pertumbuhan vegetatif optimal.Tujuan; Menghasilkan Tandan Buah yang punya nilai ekonomis pada awal panenMenjaga agar pada masa pertumbuhan vegetatif tidak memproduksi Tandan Buah yang tidak ekonomisMendorong agar pertumbuhan pohon seragam dan juga memproduksi Tandan dengan seragam jugaMenekan kemungkinan gangguan hama dan penyakit. Pada umumnya buah pertama sangat kecil dan keras sehingga dengan alasan ekonomis buah ini tidak di panen. Disamping itu, buah awal ini sering terinfeksi Ulat Tirathaba dan kadang Marasmius

  • 3. Pelaksanaan; Pada rotasi pertama, perlakuan Kastrasi harus menggunakan DODOS dengan lebar bagian tajam 4 cm yang memiliki bentuk kuku kambing dimana bunga dan buah masih kecil.Kastrasi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan pelepah bagian bawahnya. Yang terpenting adalah membuang bunga tanpa tersisa, agar tidak terjadi pengulangan kerja.

  • Semua bunga jantan dan bunga betina harus dibuang pada rotasi pertama. Agar tidak mengganggu perkembangan serangga penyerbuk kelapa sawit, maka bunga jantan tidak dibuang pada dua rotasi terakhir proses KastrasiNorma kerja : 1 orang tenaga kerja akan mampu menyelesaikan 3 ha/ hari Untuk rotasi selanjutnya turun menjadi 2 2,5 ha / hari

  • SANITASIKegiatan sanitasi:a.Membuang tandan Parthenocarpy dan tandan busuk terutama yang diserang Tirathaba. Tandan tersebut harus diletakkan di gawangan mati.b.Membuang semua pelepah kering pada pangkal pohon dan dilarang memotong pelepah segar.c.Membersihkan semua sampah di sekitar pohon untuk memudahkan pengutipan brondol.

  • Larva Tirathaba mundella pada tandan kelapa sawit

  • TITI PANENDasar penentuan jumlah dan ukuran titi panen :a. Pemasangan titi panen pada parit di tengah blok dibuat setiap jalan rintis.b.Pemasangan titi panen di pinggir CR yang ada paritnya diberikan setiap TPH dengan asumsi 3 jalan rintis 1 TPH.c.Panjang titi panen disesuaikan dengan lebar parit dengan menambah 30 cm pada masing-masing tepi parit.Untuk menghindari resiko pecah dan masalah transport, sebaiknya titi panen ukuran 6 m dibuat di lokasi.

  • Untuk menunjang aktivitas panen diperlukan persiapan pengadaan titi panen beton dengan jadwal sbb:Spesifikasi titi panen beton;4,00x0,15x0,18 M5,00x0,15x0,20 M6,00x0,15x0,23 M7,00x0,15x0,25 M8,00x0,15x0,28 M

    Umur Tanaman (Bulan)% Titi Panen25 3637 4849 6061 7225 %25 %25 %25 %Total100 %

  • PEMBUATAN TPHStandar TPH:a.TPH dibuat setiap 3 jalan rintis untuk areal datar, sedangkan areal bergelombang sampai berbukit disesuaikan dengan kondisi.b.Ukuran TPH:TM I dan II ukuran 2 x 3 m.TM III dan seterusnya ukuran 3 x 4 m.c. Permukaan tanah TPH harus rata sehingga memudahkan menempatkan TBS.d. Pemberian nomor TPH harus sesuai ketentuan SAP.

  • TM-1 S/D TM- 2: 2 M X 3 M (P X L)> TM-3: 3 M X 4 M (P X L)LETAK TPH: DI TEPI JALAN KOLEKSIJUMLAH PER HA: 1,3 UNIT (42 UNIT PER BLOK = 30 HA)PENOMORAN: DIMULAI DARI BARAT - SELATANBENTUK NOMOR:

  • GAWANGAN, JALAN RINTIS, DAN TANGGA-TANGGAH

  • PERALATAN PANEN

    JENIS ALATPEMAKAIKEGUNAANGancoKepala AfdelingMemeriksa mutu buahGanco berstempelKerani PanenMenandai buah yangg sudah dihitungPensil lilin merahKerani PanenMenandai buah mentahBuku pemeriksaan mutu buahKepala Kebun, Askep dan Kepala AfdelingMencatat buah mentahBuku penerimaan buahKerani panenMencatat jumlah buah setiap pemanenNotes karyawan panenKerani panenMencatat premi setiap pemanen

  • DODOS ( OIL PALM CHISEL )DODOS 3inc, 4inc, 5inc Dodos adalah alat pemanen sawit untuk pohon yang masih rendah atau masih muda ( maksimal ketinggian 2 meter ), Dodos ini terbuat dari baja karbon dengan kualitas tinggi, sangat tajam sehingga tidak perlu sering di asah.

  • EGREK (OIL PALM SICKLE)Egrek sawit adalah alat pemanen sawit untuk pohon yang sudah tinggi minimal 3 meter, fungsi egrek sendiri selain untuk memanen buah sawit tetapi juga untuk memudahkan para petani untuk memotong pelepah - pelepah daun sawit yang sudah tua. Egrek ini terbuat dari baja karbon yang berkualitas tinggi, sangat tajam dan tidak mudah tumpul, terdapat dua pilihan warna yakni putih (stanlees stell), dan hitam.

  • PARANG TEBASParang tebas khususParang tebas khusus (muller machete) parang ini di desain panjang dan agak lentur agar memudahkan para penggunanya untuk lebih efektif dalam bekerja di ladang seperti memotong dahan atau menebas semak dan belukar. Parang ini terbuat dari baja pilihan berwarna putih (stanless stell) sehingga tidak mudah berkarat.

  • CEKAK EGREK (POLE CLAMP)

  • GANCU (HOOK)KAPAK BUAH (OIL PALM AXE )TONJOK (OIL PALM LITTER)

  • NET SAWIT

  • 1. Tujuan : Menyiapkan pemanen sejak dini sehingga begitu masuk masa panen tenaga panen sudah siap baik dari segi fisik maupun keterampilannya.2. Dasar :Pemanen merupakan ujung tombak dalam mengeluarkan hasil sehingga diharapkan tenaga tenaga yang terampil dapat diperoleh.3. Pelaksanaan :Pemilihan tenaga pemanen sudah dimulai sejak adanya kegiatan kastrasi maupun sanitasi, sehingga diharapkan tenaga tersebut sudah terseleksi sejak awal dan secara fisik dilapangan lebih menguasai areal. Untuk tahap awal tenaga yang disiapan lebih mengacu ke luasan areal, yaitu 4 5 ha/pemanenPERSIAPAN TENAGA PEMANEN

  • JALAN PANEN ATAU TANGGA PANENJALAN PANEN UKURAN: LEBAR 1,5 2,0 M KONDISI: BEBAS DARI KAYU, BERSIH, LURUSTANGGA PANEN UKURAN: LEBAR 1,0 1,2 M; TINGGI ANAK TANGGA 20-25 CM; LEBAR ANAK TANGGA 40 CM KONDISI: ANAK TANGGA DIBERI TURAP KAYUTITI PANEN UKURAN: 20 X (5-10) CM (L X T) BAHAN: KAYU KERAS ATAU BETON