Upload
dobao
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEEFEKTIFAN MODEL PICTURE AND
PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK
SISWA KELAS IV SDN GUGUS PLANGKAWATI
SEMARANG
SKRIPSI
Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Fifin Eka Yuliana
1401412126
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fifin Eka Yuliana
NIM : 1401412126
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
judul skripsi : Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa
Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang.
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan hasil karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126 berjudul
“Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang”
telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian
Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Selasa
tanggal : 2 Agustus 2016
Semarang, Agustus 2016
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126 berjudul
“Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang”
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
pada:
hari : Senin
tanggal : 15 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya meereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas
Alva Edison)
“Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan
kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula” (Peneliti)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk Ibu dan Bapak tercinta (Ibu Kasmiati dan
Bapak Sulastur) beserta keluarga, terimakasih atas kasih sayang, semangat,
dukungan, motivasi, dan doa yang selalu menyertai langkahku.
vi
PRAKATA
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah,dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Keefektifan Model Picture and Picture terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus
Plangkawati Semarang”.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan sumbang saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk studi dan
menyelesaikan skripsi;
2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin melaksanakan penelitian;
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini;
4. Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes. Pembimbing yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan pengalaman hidup yang bermakna;
5. Drs. Jaino, M.Pd. Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan
dan motivasi;
6. Dra. Sri Hartati, M.Pd. Penguji Utama yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan masukan yang bermanfaat selama ujian sampai skripsi ini
dapat terselesaikan;
7. Dra. Mudrikah, M.Si. Kepala SD Negeri Gedawang 01 yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian;
8. Sri Rochani, S.Pd, M.Si. Kepala SD Negeri Gedawang 02 dan Guru Kelas IV
SD Negeri Gedawang 02 yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian dan telah membantu pelaksanaan penelitian ini;
9. Ernayanti, S.Pd. Guru Kelas IV SD Negeri Gedawang 01 yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian ini;
vii
10. Siswa Kelas IV SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02 yang
bersedia bekerjasama dengan peneliti;
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bantuan dan bimbingan
yang diberikan menjadi amal kebaikan dan skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang, 2016
Peneliti
viii
ABSTRAK
Yuliana, Fifin Eka. 2016. Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN
Gugus Plangkawati Semarang. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I
Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes.,II Drs.Jaino, Mpd.
Data awal menunjukkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Gugus
Plangkawati Semarang belum maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah
pembelajaran di kelas sudah menggunakan pembelajaran kooperatif, tetapi belum
terlihat jelas nama model pembelajarannya, bahan ajar yang digunakan LKS dan
menggunakan buku paket, guru pada pembelajaran menggunakan ceramah, tanya
jawab, diskusi, dan penugasan. Selain itu, kesempatan siswa untuk berdiskusi
belum dilakukan secara maksimal. Sehingga siswa cenderung individualis dan
belum bisa berfikir secara kritis dalam menyelesaikan permasalahan. Model
pembelajaran Picture and Picture dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi
permasalahan tersebut sehingga siswa dapat berfikir kritis dengan jalan
memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh
gambar yang disajikan, selain itu juga model ini sangat sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa sekolah dasar, karena model ini membuat siswa
menjadi aktif dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih mengetahui aplikasi
materi yang akan disampaikan melalui gambar.
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model pembelajaran jigsaw
lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas IV
SDN Gugus Dewi Sartika Pati. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
keefektifan model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar IPA materi Sumber
Daya Alam siswa kelas IV SDN Gugus Dewi Sartika Pati.
Bentuk penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan desain
Non equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster sampling dan terpilih SDN Gedawang 01 sebagai
kelompok eksperimen dan SDN Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes, catatan lapangan, dokumentasi dan
wawancara tidak terstruktur. Data hasil belajar dianalisis dengan uji-t dan n-gain.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
lebih besar daripada kelass kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 80,02
, sedangkan kelas kontrol 73,88. Hasil uji t menunjukkan thitung sebesar 9,38318,
sedangkan ttabel sebesar 2,02. Karena thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut.
Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture efektifterhadap hasil belajar IPA materi
Perubahan Lingkungan Fisik siswa kelas IV SDN GugusPlangkawati Semarang.
Kata kunci: IPA; keefektifan; picture and picture;
ix
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 10
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 10
1.5 Definisi Operasional ............................................................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 13
2.1.1 Hakikat Belajar ..................................................................................... 13
2.1.2 Hakikat Pembelajaran .......................................................................... 18
2.1.3 Hasil Belajar ......................................................................................... 20
2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................... 22
2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA di SD ......................................................... 24
2.1.6 Model Pembelajaran ............................................................................. 27
2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 28
x
2.1.8 Model Pembelajaran Picture and Picture ............................................ 30
2.1.9 Belajar Kelompok ................................................................................ 31
2.1.10 Teori Belajar Yang Mendukung ........................................................... 34
2.2 Kajian Empiris ...................................................................................... 39
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 43
2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Eksperimen ............................................................... 45
3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................... 47
3.3 Subjek Penelitian, Lokasi, dan Waktu Penelitian ................................ 49
3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................................. 49
3.3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................. 49
3.3.3 Waktu Penelitian .................................................................................. 49
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 49
3.4.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 49
3.4.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 50
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................... 51
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 52
3.6.1 Dokumentasi ......................................................................................... 52
3.6.2 Wawancara tidak terstruktur ................................................................ 53
3.6.3 Catatan Lapangan ................................................................................. 53
3.6.4 Tes ........................................................................................................ 54
3.7 Uji Coba Instrumen,Validitas, dan Reliabilitas .................................... 54
3.7.1 Uji Coba Instrumen .............................................................................. 54
3.7.2 Validitas ............................................................................................... 55
3.7.3 Reliabilitas ............................................................................................ 56
3.7.4 Daya Pembeda ...................................................................................... 57
3.7.5 Taraf Kesukaran Soal....................................................................... 58
3.8 Analisis Data ........................................................................................ 60
3.8.1 Analisis Data Awal ............................................................................... 60
3.8.2 Analisis Data Akhir .............................................................................. 61
xi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 65
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian ............................................................... 65
4.1.2 Analisis Data Awal ............................................................................... 69
4.1.3 Analisis Data Akhir .............................................................................. 71
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 79
4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................. 79
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 84
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 87
5.2 Saran ..................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89
LAMPIRAN .................................................................................................... 93
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang ...... 50
Tabel 3.2 Kriteria Skor Gain ......................................................................... 64
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Soal ........................................................ 66
Tabel 4.2 Hasil Analisis Daya Beda Soal...................................................... 68
Tabel 4.3 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal ............................................ 69
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Populasi ....................................................... 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi ................................................... 71
Tabel 4.6 Nilai Pretest Kelompok dan Kelompok Kontrol........................... 72
Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Pretest ........................................................... 74
Tabel 4.8 Nilai Posttest Kelompok dan Kelompok Kontrol ......................... 74
Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Posttest .......................................................... 76
Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest ......................................... 78
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Eksperimen ................................................................... 46
Gambar 4.1 Diagram Validitas Soal............................................................. 67
Gambar 4.2 Diagram Hasil Analisis Daya Beda Soal .................................. 68
Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal ......................... 69
Gambar 4.4 Diagram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 72
Gambar 4.5 Diagram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 75
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest...................... 78
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir ............................................................ 43
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................. 94
Lampiran 2 Soal Uji Coba ........................................................................... 97
Lampiran 3 Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Taraf Kesukaran ......... 105
Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................... 110
Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest .......................................................... 113
Lampiran 6 Uji Normalitas dan Homogenitas Populasi .............................. 120
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 .................. 128
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 .................. 143
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pem\belajaran Eksperimen 3................. 161
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4 .................. 178
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ........................ 195
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ........................ 208
Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 3 ........................ 225
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 4 ........................ 240
Lampiran 15 Catatan Lapangan ..................................................................... 255
Lampiran 16 Daftar Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 270
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen ............... 271
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol ...................... 272
Lampiran 19 Uji Kesamaan Dua Varians DataPretest .................................. 273
Lampiran 20 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata DataPretest ............................... 274
Lampiran 21 Daftar Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 275
Lampiran 22 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen .............. 276
Lampiran 23 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol ..................... 277
Lampiran 24 Uji Kesamaan Dua Varians Data Posttest ................................ 278
Lampiran 25 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest ............................ 279
Lampiran 26 Hasil Uji Gain ........................................................................... 280
Lampiran 27 Hasil Pengamatan Ranah Afektif dan Psikomotor ................... 281
Lampiran 28 Hasil Wawancara ...................................................................... 299
xvi
Lampiran 29 Surat-surat Penelitian................................................................ 300
Lampiran 30 Foto-foto Dokumentasi ............................................................. 310
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Setiap warga Negara
berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran yang layak tanpa terkecuali. Guru
sebagai fasilitator harus memahami kebijakan pendidikan, menguasai berbagai
ketrampilan, keahlian agar dapat bekerja secara optimal dalam proses
pembelajaran di sekolah.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 dijelaskan
mengenai tujuan pendidikan, yaitu berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan dari
pendidikan nasional tersebut merupakan suatu rumusan mengenai kualitas
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
2
Demi tercapainya tujuan dari pendidikan itu, maka diperlukan suatu
peraturan yang mengatur tentang standar bagi pendidikan itu sendiri. Hal tersebut
seperti tertulis pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah
menetapkan kurikulum pada jenjang dasar (sekolah dasar). Kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar terdiri
dari beberapa kelompok mata pelajaran. Salah satunya yakni kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA).
IPA adalah rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu
mempelajari fenomena alam faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan
hubungan sebab-akibatnya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh
dan dikembangkan berdasarkan percobaan namun pada perkembangan selanjutnya
IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori. Ada dua hal berkaitan
yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA
yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dan
IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah (Wisudawati, 2014: 22 ). IPA merupakan
mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan
penyajian gagasan-gagasan.
Tujuan pembelajaran IPA SD/MI dalam KTSP yang tercantum dalam
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, bertujuan agar siswa
3
memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan mapersalah dan membuat keputusan; (5)
meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai
alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh
bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses,
mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran
pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberi
ruang yang cukup untuk berkreasi, memunculkan ide gagasan yang selaras dengan
bakat, minat, fisik dan suasana psikologi siswa. Sebagai seorang pendidik yang
profesional, seorang guru dituntut agar mampu mengupayakan hal tersebut.
4
Pada tahun 2012 hasil studi PISA, diketahui bahwa kemampuan sains
siswa Indonesia masih rendah. PISA atau Programme for International Student
Assessment sendiri merupakan sebuah program penilaian internasional yang
dikembangkan dan diikuti oleh negara-negara yang berpartisipasi didalamnya, dan
diselenggarakan terhadap anak-anak usia 15 tahun. Hasil studi ini dapat dijadikan
rujukan mengenai rendahnya kemampuan sains anak-anak Indonesia
dibandingkan dengan negara lain. Dalam laporan hasil PISA 2012 (OECD, 2013)
dituliskan bahwa rata-rata nilai sains siswa Indonesia adalah 382. Indonesia
menempati peringkat 64 dari 65 negara peserta, atau dengan kata lain menempati
peringkat kedua terbawah dari seluruh negara peserta PISA.
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia
masih memiliki kualitas yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara
lainnya, khususnya dalam bidang sains. Seorang guru yang mengajarkan IPA di
sekolah dasar, haruslah memahami konsep-konsep dari pelajaran IPA itu sendiri.
Selain itu guru juga harus membuat proses pembelajaran menjadi semenarik
mungkin. Hal yang tidak boleh dilupakan yaitu guru harus memahami
karakteristik dari siswa di sekolah dasar. Karena itu guru tidaklah mungkin
mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka. Kita akan selalu dituntut untuk
memahami betul karakteristik siswa, arti belajar dan tujuan kegiatan belajar bagi
mereka di sekolah dasar. Cakupan mata pelajaran IPA sebagian berisi
pengetahuan-pengetahuan yang bersifat hafalan yang harus diketahui oleh siswa,
sehingga sering kali siswa dituntut untuk mengingat materi yang banyak tanpa ada
pemahaman dalam diri siswa.
5
Berdasarkan observasi di kelas IV SDN Gugus Plangkawati ditemukan
beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPA. Diantaranya adalah
pembelajaran di kelas sudah menggunakan pembelajaran kooperatif, tetapi belum
terlihat jelas nama model pembelajarannya, bahan ajar yang digunakan guru LKS
dan menggunakan buku paket, guru pada proses pembelajaran menggunakan
ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Selain itu, kesempatan siswa untuk
berdiskusi belum dilakukan secara maksimal. Sehingga, siswa cenderung
individualis dan belum bisa berfikir secara kritis dalam menyelesaikan
permasalahan pembelajaran. Sehingga suasana pembelajaran menjadi kurang
menyenangkan. Pembelajaran yang kurang menyenangkan tentunya tidak dapat
membantu siswa agar aktif bertanya dan berani mengeluarkan pendapat. Hal ini
tentu saja tidak sesuai dengan pendidikan yang dimaksud dalam UU No. 20 tahun
2003 dimana disebutkan bahwa melalui pendidikan siswa dapat mengembangkan
potensinya. Demi terwujudnya pendidikan yang dapat membantu siswa untuk
dapat aktif bertanya dan berani mengungkapkan pendapat, guru harus bisa
mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa
untuk mengembangkan potensinya, dan memberikan kesempatan bagi siswa
untuk berkreasi. Dari hasil observasi tersebut juga diketahui bahwa sebagian besar
siswa belum mencapai KKM yang sudah ditentukan. Sehingga guru perlu
menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Gugus
Plangkawati menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA materi perubahan
lingkungan fisik pada siswa kelas IV SD Gedawang 01 Semarang didapat rata-
6
rata hasil belajar dari 43 siswa ada 20 siswa (46,51%) yang tidak tuntas, SD
Gedawang 02 Semarang dari 41 siswa ada 8 siswa (19,51%) yang tidak tuntas,
dari SD Banyumanik 01 Semarang dari 41 siswa ada 9 siswa (23,68%) tidak
tuntas, dari SD Pudakpayung 01 dari 40 siswa ada 4 siswa (10%) yang tidak
tuntas, dari SD Pudakpayung 02 dari 46 siswa ada 6 siswa (13,04%) yang tidak
tuntas, dan dari SD Pudakpayung 03 dari 44 siswa ada 12 siswa (27,27%) yang
tidak tuntas. Dari data yang diperoleh maka perlu dilaksanakan penelitian
eksperimen untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang inovatif guna
meningkatkan hasil belajar IPA.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, maka
pembelajaran cooperative learning dalam hal ini picture and picture adalah salah
satu model pembelajaran yang dirasa dapat mewujudkan suasana belajar yang
menyenangkan dan meningkatkan aktivitas siswa. Menurut Silberman (2011: 30),
dengan belajar secara berkelompok siswa SD memperoleh rasa aman. Dia
berpendapat “perasaan saling memiliki memungkinkan siswa untuk menghadapi
tantangan. Ketika siswa belajar bersama teman, mereka mendapat dukungan
emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka melampaui ambang
pengetahuan mereka.” Silberman (2011: 30) juga berpendapat bahwa
mengelompokkan siswa dan memberi mereka tugas untuk dikerjakan bersama
merupakan cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka. Siswa
menjadi cenderung lebih terlibat dalam aktivitas belajar karena mereka
mengerjakan secara bersama-sama.
7
Model picture and picture adalah model yang menggunakan media
gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong
siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-
permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Penerapan model picture and picture dalam pembelajaran membuat pengetahuan
siswa lebih berkesan namun tetap memiliki kelemahan diantaranya adalah
memakan banyak waktu dan adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak
senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain, (Miftahul Huda, 2014: 239).
Menurut Aris Shoimin (2014: 125) model picture and picture memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya:
1) Memudahkan siswa untuk mkelekeemahami apa yang dimaksudkan oleh guru
ketika menyampaikan materi pembelajaran.
2) Siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi dengan
gambar-gambar.
3) Siswa dapat membaca satu per satu sesuai dengan petunjuk yang ada pada
gambar-gambar yang diberikan.
4) Siswa lebih berkonsentrasi dan merasa asik karena tugas yang diberikan oleh
guru berkaitan dengan permainan mereka sehari-hari, yakni bermain gambar.
5) Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada
gambar.
6) Manarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambar-
gambar.
8
Dari kelebihan model yang dipaparkan di atas, model pembelajaran
picture and picture dirasa sangat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa
sekolah dasar. Karena model ini membuat siswa menjadi aktif dalam
pembelajaran dan membuat siswa lebih mengetahui aplikasi dari materi yang akan
disampaikan melalui gambar. Selain itu juga pembelajaran ini akan lebih
bermakna bagi siswa karena siswa terlibat dalam proses penemuan bagi
pengetahuan mereka. Sehingga diharapkan dapat lebih efektif dalam pembelajaran
IPA di SD.
Penelitian yang mendukung dalam pemecahan masalah ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh I Kd. Putra Jaya, dkk (2014) yang berjudul “Model
Pembelajaran Picture and Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo”. Hasil
penelitiannya adalah didapatkan nilai rata - rata kelompok eksperimen lebih tinggi
dari kelompok kontrol (79,29>74,06) dan hasil analisis uji-t diketahui =
2,02 > (α = 0.05, 61) = 2.00. Dengan demikian disimpulkan bahwa model
pembelajaran picture and picture berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SD Gugus Budi Utomo
Denpasar Timur Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Ni Md Kurniati, dkk
(2014) yang berjudul “Pengaruh Metode Picture and Picture Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus Kecamatan Buleleng”.
Adapun hasil penelitiannya yaitu berdasarkan hasil analisis data, diperoleh
=5,194 dan , (pada taraf signifikansi 5%) = 2,021. Hal ini berarti bahwa
9
> , sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang belajar menggunakan
metode Picture and Picture dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan
metode pembelajaran konvensional.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Endah Purwaningsih pada tahun 2012,
yang berjudul “Improving Students Writing Skill Through Picture and Picture at
The Eight Grad Students of SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo in Academic Year
2012/2013”. Berdasarkan hasil penelitian ini, pelaksanaan picture and picture
dapat meningkatkan siswa kompetensi dalam menulis teks deskriptif pada siswa
kelas SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo, terlihat dari peningkatan rata-rata siswa
skor dari 58 meningkat menjadi 76,25. Akhirnya, peneliti memberikan saran
bahwa guru bahasa inggris dapat menggunakan gambar dalam pembelajaran yang
dapat mengundang siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin meneliti
keefektifan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran IPA yang
diyakini dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Gugus Plangkawati
Semarang. Antara lain dapat meningkatkan keefektifan siswa, membangun daya
ingat siswa, mendorong guru lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar,
siswa menjadi aktif dan termotivasi, serta siswa lebih kritis dan teliti dalam
mengamati persoalan belajar.
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian eksperimen dengan judul “Keefektifan Model Picture and Picture
10
terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa
Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah penerapan model picture and picture lebih efektif terhadap hasil
belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus
Plangkawati Semarang?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui keefektifan model picture and picture terhadap hasil
belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus
Plangkawati Semarang.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat
teoritis dan praktis. Secara teoritis, model picture and picture mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk
kegiatan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemecahan masalah guru
dalam membelajarkan materi IPA.
11
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Siswa
Siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bermakna melalui
penerapan model picture and picture sehingga dapat menumbuhkan minat belajar
siswa pada pembelajaran IPA dan meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
1.4.2.2 Bagi Guru
Pembelajaran melalui model picture and picture diharapkan dapat
membantu guru untuk lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran dan
memungkinkan guru secara aktif membimbing diskusi kelompok kecil dan per
orangan, serta mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya.
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah, meningkatkan mutu lulusan sekolah, serta dapat mendorong sekolah
untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.
1.4.2.4 Bagi Peneliti
Bagi peneliti, hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan
model picture and picture pada pembelajaran IPA. Hasil penelitian ini juga
digunakan sebagai alternatif model pembelajaran di kelas apabila peneliti sudah
terjun di dunia pendidikan sebagai guru.
12
1.5 Definisi Operasional
1) Pengertian keefektifan menurut Hamdani (2010:194) merupakan suatu konsep
yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai
keberhasilan individu dalam mencapai sasaran atau tingkat pencapaian tujuan-
tujuan.
2) Model Pembelajaran Picture and Picture merupakan model belajar aktif
dengan media gambar. Penggunaan gambar sebagai media penyampaian
materi dapat menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
3) Hasil belajar siswa adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang
yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2015: 30).
4) Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang
dihadapinya (Abu Ahmadi, 2013: 111).
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
Seriap manusia akan mengalami proses untuk mendapatkan pengetahuan
yang disebut belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap
individu. Melalui kegiatan belajar, individu memperoleh informasi dan
pengetahuan baru. Ada beberapa pandangan tentang definisi belajar. Menurut
Slameto (2010: 2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, tetapi
aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku. Menurut
Siregar, dkk (2014: 3) belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi
(bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat.
Kegiatan belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau
melakukannya sendiri. Kosasih (2014: 2) berpendapat bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku, yakni ditandai oleh adanya sesuatu yang baru pada diri
seseorang, entah itu bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, ataupun
kecakapan. Belajar merupakan hasil dari suatu pengalaman, yakni berupa interaksi
dengan sumber belajar yang berupa lingkungan, buku (bacaan), ataupun orang.
14
Pendapat lain dari Hamalik (2011: 27), menyebutkan bahwa belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is difined
as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut
pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu,
yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil pelatihan melainkan
pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama
tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan,
bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan
seterusnya.
Dari beberapa definisi mengenai pengertian belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Dalam belajar, belajar memiliki prinsip-prinsip dalam pelaksanaannya.
Prinsip belajar merupakan ketentuan yang dijadikan pegangan pelaksanaan
kegiatan belajar. Menurut Suprijono (2014: 4), menyebutkan bahwa ada 3 prinsip
belajar. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.
2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
15
4. Positif atau berakumulasi.
5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai any
relatively permanent change in an organism’s behavioral reperoire that occurs
an result of experience.
7. Bertujuan dan berarah.
8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang
dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya.
Sedangkan menurut Slameto (2010: 27-28), prinsip-prinsip belajar sebagai
berikut:
1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
Dalam belajar setiap siswa harus berpartisipasi aktif, menimbulkan
motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional, dan perlu ada
interaksi siswa dengan lingkungan.
2) Sesuai hakekat belajar
Belajar adalah proses kontinu, maka harus tahap demi tahap sesuai
perkembangannya.
3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
16
Belajar bersifat keseluruhan dengan penyajian sederhana, sehingga siswa
mudah mengerti.
4) Syarat keberhasilan belajar
Belajar memerlukan sarana yang cukup agar siswa belajar dengan tenang.
Perlu ulangan berkali-kali agar materi mendalam pada siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan atau tindakan seseorang untuk melakukan perubahan
pada diri sendiri. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku dari diri seseorang yang dihasilkan dari pengalaman yang dialami.
Perubahan yang diharapkan merupakan berubahan yang bersifat positif yaitu dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang buruk menjadi lebih baik.
Dalam belajar kita tidak akan terlepas dari tujuan belajar. Tujuan belajar
dapat diartikan sebagai suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Menurut Sardiman
(2011: 26) menyebutkan bahwa tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu:
(1) Untuk mendapatkan pengetahuan.
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak
dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
(2) Penanaman konsep dan ketrampilan.
Penenaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani.
17
Ketrampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat,
diamati, sehingga akan menitik beratkan pada ketrampilan gerak/ penampilan dari
anggota tubuh seseorang yang sedang belajar
(3) Penanaman sikap.
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
Selain memiliki tujuan, juga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
belajar, menurut Hamalik (2014: 32), menyatakan bahwa belajar yang efektif
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagi berikut:
(1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan
banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar,
merasakan, berpikir, kegiatan motoris dan sebagainya maupun kegiatan-
kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan.
(2) Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling, dan
reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali.
(3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa
berhasil dan mendapat kepuasannya.
(4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam
belajarnya.
18
(5) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman
belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan
sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.
(6) Pengalaman masa lampau dan pengertian yang telah dimiliki oleh siswa.
(7) Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan
kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil.
(8) Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar
lebih baik daripada belajar tanpa minat.
(9) Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar
(10) Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan
belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan, dari sanalah
lingkup terkecil sacara formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik
atau tidak. Menurut Winata Putra (2008: 1.18), menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena
itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran
berkaitan erat dengan jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi
19
karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial-
kultural dalam lingkungan masyarakat.
Pembelajaran bukan hanya proses menyampaikan materi pembelajaran
kepada peserta didik, melainkan proses memfasilitasi peserta didik untuk belajar.
Menurut Komalasari (2011: 3), berpendapat bahwa pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/
pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakanm dan dievaluasi secara
sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dapat dipandang dari dua
sudut, yaitu:
1. Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem
Pembelajarn terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi. Komponen
tersebut antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/ alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remidial dan pengayaan).
2. Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses
Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau
kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses belajar meliputi:
1. Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan,
semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut
penyiapan alat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat
evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk
membaca buku atau media cetak lainnya yang akan disajikan kepada siswa.
20
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran
ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak.
3. dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran
yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan
komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa.
Menindak lanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk pengayaan, dapat pula berupa pemberian
layanan pengajaran tambahan (remidial teaching) bagi siswa yang berkesulitan
belajar.
Selain itu, pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi dua arah dari
seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang tela ditetapkan
sebelumnya (Trianto, 2014:19).
Dari uraian tentang pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3
rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, yaitu
meliputi persiapan, pelakssanaan pembelajaran dengan mengaju pada persiapan
pembelajaran, dan pengaruh pendekatan dan metode-metode pembelajaran yang
digunakan.
2.1.3 Hasil Belajar
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar
manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan
bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata
21
yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Menurut Oemar Hamalik (2015: 30)
mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada
seseorang yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti.
Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari
selama proses belajar itu sendiri. Menurut Susanto (2014: 5), menyebutkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajarn atau
kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau tujuan instruksional.
Pendapat lain diungkapkan Dimyati dan Mudjiono (2009: 250-251) hasil
belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan
sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi
guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
Menurut Suprihatiningrum (2016: 38) hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif
adalah kemampuan berhubungan dengan berpikiran, mengetahui, dan
memecahkan masalah seperti pengetahuan komprehensifik, aplikatif, sintesis,
analisis dan pengetahuan evaluatif. Aspek afektif adalah kemampuan yang
22
berhubungan dengan sifat, nilai, minat, dan apresiasi. Sedangkan aspek
psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan
syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kawasan psikomotor mencakup,
tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) yang bersifat manual atau
motorik.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang didapat oleh
individu dan merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa
kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar
dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini
difokuskan pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada ranah
kognitif. Sehingga, peneliti akan mengolah data dari tes yang diberikan kepada
siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa.
2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA
Dalam kurikulum KTSP, IPA adalah salah satu mata pelajaran yang wajib
di sekolah. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu
mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab-akibatnya. Sebagai alat
pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, IPA sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang alam, sudah seyogyanya harus dikuasai
oleh siswa.
Menurut Carin dan Sund (1989) dalam Samatowa (2010: 20) menyebutkan
bahwa unsur IPA terdiri dari tiga macam yaitu proses produk dan sikap.
23
1) Proses artinya, proses pemecahan masalah pada IPA menungkinkan adanya
prosedur yang sistemastis melalui metode ilmiah.
2) Produk artinya, IPA menghasilkan sebuah fakta, prinsip, teori dan hukum.
Produk IPA tersebut membantu siswa untuk memahami tentang alam dan
menerapkannya dalam kehidupan.
3) Sikap artinya, IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang fenomena alam serta
hubungan sebab akibat. Oleh karena itu IPA sebagai sikap menuntut siswa agar
mampu menanggapi fenomena alam secara bijaksana.
Asih Widi Wisudawati (2014: 24) menambahkan satu unsur untuk IPA
yaitu aplikasi. Aplikasi artinya, metode ilmiah dan konsep IPA diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan berbagai kreativitas, sehingga pemahaman IPA di
SD sebagai bekal dasar pengenalan konsep IPA.
Merujuk pada pengertian IPA, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA
meliputi empat unsur utama yaitu: pertama, proses: prosedur pemecahan masalah
melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan; kedua, produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; ketiga, sikap:
rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar, IPA bersifat open ended; keempat, aplikasi: penerapan
metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2007: 100).
Sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum, bahwa pembelajaran IPA
sesuai dengan teori taksonomi Bloom yang menyebutkan bahwa tujuan utama dari
24
pembelajaran adalah dapat memberikan pengetahuan (kognitif). Selain
memberikan pengetahuan (kognitif), pembelajaran IPA juga diharapkan dapat
memberikan ketrampilan (psikomotorik), dan kemampuan sikap (afektif).
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan
fakta yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam yang tersusun secara sistematis
dan lebih menekankan pada pendekatan ketrampilan proses, sehingga siswa dapat
menemukan sendiri fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip ilmiah yang
berpengaruh positif dan dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA di SD
IPA sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD atau MI diharapkan ada
penekanan pembelajaran yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah.
Menurut Usman Samatowa (2010:4) ada berbagai alasan yang
menyebabkan IPA perlu dimasukkan dalam mata pelajaran di Sekolah Dasar,
yakni: (a) IPA berfaedah bagi suatu bangsa. IPA merupakan dasar teknologi dan
sering disebut sebagi tulang punggung pembangunan, (b) bila diajarkan dengan
cara yang tepat, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan
kesempatan siswa untuk berpikir kritis, (c) bila IPA diajarkan melalui percobaan-
percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa , maka IPA tidaklah merupakan mata
pelajaran hapalan semata melainkan mata pelajaran yang bermakna dan berkesan
25
bagi siswa, (d) IPA merupakan mata pelajaran yang memiliki potensi yang dapat
membentuk kepribadian siswa secara keseluruhan.
Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah siswa dapat menyadari
keterbatasan kemampuannya, sehingga memiliki rasa ingin tahu untuk menggali
pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan mereka.
Hal ini tentu saja harus ditunjang dengan perkembangan dan meningkatkannya
rasa ingin tahu siswa, cara siswa mengkaji informasi dan mencari berbagai bentuk
aplikasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila perkembangan
IPA diarahkan dengan tujuan yang demikian, diharapkan pembelajaran IPA
disekolah dasar dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam memberdayakan
siswa untuk bekal dimasa depan.
Berhubungan dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Dale dalam
Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan hasil belajar
seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada
dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada
lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media
penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari
pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan
mempertimbangkan situasi belajar”. Pengalaman langsung akan memberikan
informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia
melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.
(Radyan, 2014)
26
Berikut merupakan kerucut pengalaman Edgar Dale mulai dari
pengalaman langsung (konkret) sampai lambang kata (abstrak):
Gambar 2.1
Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan,
melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama
penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memberikan
kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang
terkandung dalam pengalaman itu.
Dengan demikian, pembelajaran IPA penting diterapkan di sekolah dasar
agar siswa dapat mempelajari gejala-gejala alam disekitarnya secara dini sehingga
siswa dapat menggali informasi untuk mendapatkan suatu persepsi baru tentang
lingkungan disekitarnya. Pembelajaran IPA harus memperbanyak menggunakan
pengalaman langsung agar daya ingat siswa terhadap hal yang baru dipelajari
dapat bertahan lebih lama dalam memori otak.
Lambang Kata
Lambang Visual
Gambar Diam, Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan/Pengamatan
Pengalaman Langsung
27
2.1.6 Model Pembelajaran
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang
tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru
harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-
sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan
secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa.
Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian model pembelajaran,
diantaranya Agus Suprijono (2012: 45) menyatakan bahwa model pembelajaran
merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi
pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap
implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan harus
mempertimbangkan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta
tingkat kemampuan peserta didik (Trianto, 2014:24).
Menurut Priansa (2015: 150), berpendapat bahwa model merupakan
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan. Model dapat dipahami juga sebagai gambaran tentang keadaan
sesungguhnya. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka model pembelajaran
dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
28
sistematis dan terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta
didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Model
pembelajaran juga dapat dipahami sebagai blueorint guru dalam mempersiapkan
dan melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang kurikulum maupun guru dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Dari beberapa pemikiran tentang model pembelajaran seperti yang
dikemukakan di atas, dapat kita ambil kesimpulan tentang model pembelajaran.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Selain itu, model pembelajaran juga bertujuan untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para guru untuk merencanakan dan melaksanankan aktivitas pembelajaran. Model
pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat
dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing
aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanankan
aktivitas-aktivitas pembelajaran.
2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif
Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan mampu
mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang mereka miliki.
Di samping itu, siswa secara penuh dan sadar dapat menggunakan potensi sumber
belajar yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Menurut (Trianto, 2007: 27),
model pembelajaran cooperative learning bernaung pada teori kontruktivisme,
29
yang pengajarannya menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, bahwa
siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila
mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya.
Sedangkan menurut Agus Suprijono (2012: 54) menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termsuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru. Pendapat lain bahwa pembelajaran kooperatif diyakini sebagai praktik
pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi,
perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar
belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda Miftahul
Huda (2015: 27).
Menurut Rusman (2014: 207) pembelajaran kooperatif memiliki
karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
1) Pembelajaran secara tim
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif
3) Kemauan untuk bekerja sama
4) Keterampilan bekerja sama
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada kerja sama dan interaksi antar
siswa yang heterogen untuk memperdalam tingkat pemahaman mereka mengenai
suatu pembelajaran.
30
2.1.8 Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif, dimana guru menggunakan alat bantu atau media
gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif
belajar. Menurut Shoimin (2014: 122), menyatakan model picture and picture
adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang
menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sebelumnya guru
sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan, baik dalam bentuk kartu atau
carta ukuran besar.
Gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas pengertian. Melalui
gambar, siswa mengetahui hal-hal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat
membantu guru mencapai tujuan instruksional karena selain merupakan media
yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Menurut Huda (2014: 239), menyatakan keuntungan model pembelajaran picture
and picture anatara lain: 1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing
siswa; 2) siswa dilatih berpikir logis dan sistematis; 3) siswa dibantu belajar
berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan
kebebasan siswa dalam praktik berpikir; 4) motivasi siswa untuk belajar semakin
dikembangkan; dan 5) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Sedangkan menurut Hamdani (2011: 89), menyebutkan kekurangan model ini
adalah memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif.
31
Langkah-langkah pembelajaran model picture and picture menurut
Suprijono (2012: 125) yaitu:
(1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
(2) Menyajikan materi sebagai pengantar
(3) Guru menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
(4) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara bergantian
(5) Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut
(6) Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
(7) Kesimpulan/ rangkuman
Berdasarkan uraian di atas, menurut saya model pembelajaran picture and
picture memiliki keistimewaan diantaranya adalah memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi dalam bentuk gambar. Penyajian
materi dalam bentuk gambar dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan
keaktifan siswa, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Indikator model pembelajaran picture and picture adalah terciptanya
suasana belajar menyenangkan yang memungkinkan siswa untuk aktif bertanya
dan berani mengeluarkan pendapat sehingga hubungan antara guru dan siswa
berjalan secara seimbang.
2.1.9 Belajar Kelompok
Agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar, maka siswa perlu dilatih
mengembangkan ketrampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara
32
mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya
secara sistematis agar tidak terkesan monoton. Dalam setiap model pembelajaran
apapun yang digunakan dalam pembelajaran, ceramah tidak akan terlepas dari
model yang digunakan, termasuk juga dalam belajar kelompok.
Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang
dihadapinya (Abu Ahmadi, 2004: 111). Sedangkan menurut Nana S. Sukmadinata
(dalam M. Jumarin, 2000 : 50) mengemukakan pengertian bimbingan kelompok
yaitu “usaha penyuluh pendidikan atau guru untuk membantu anak atau siswa
yang berlangsung dalam situasi kelompok.
Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa belajar kelompok
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan kedewasaan dan
meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai materi apapun yang mereka
kehendaki secara belajar bersama-sama. Dengan melalukan kerja kelompok siswa
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengeksplor bakat yang mereka
miliki,serta memilih teman yang mereka anggap baik dan tepat untuk belajar
bersama-sama, sehingga mereka dapat dengan mudah menguasai semua
pengetahuan yang mereka harapkan.
Samsudin (dalam Jumarin, 2000 : 63) mengemukakan bahwa bimbingan
kelompok belajar mempunyai tujuan:
1) Dapat menguasai ilmu pengetahuan dan kecakapan secara bersama-sama.
2) Dapat mengatasi kesulitan-kesulitan, terutama dalam belajar bersama-sama.
33
3) Dapat belajar bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan khususnya dalam
belajar dari anggota kelompok yang lain.
4) Membiasakan menghargai pendapat dan usulan orang lain.
5) Berlatih belajar mengeluarkan ;pendapat dan usul kepada orang lain.
6) Dapat memupuk gotong royong bagi anggota kelompoknya.
Manfaat bimbingan belajar kelompok antara lain:
1) Belajar dalam kelompok belajar dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih
menyenangkan dan dinamis karena ditemani oleh teman dan berada di rumah
sendiri sehingga dapat lebih santai. Agar efektif dan tidak berubah menjadi
bermain diperlukan pembimbing
2) Tersedianya kondisi belajar yang nyaman,
3) Mudah saling memberi informasi,
4) Dapat menghemat biaya untuk sarana belajar karena siswa dapat saling
berbagi pakai fasilitas atau sarana belajar,
5) Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa,
6) Siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar,
7) Siswa dapat berperan aktif dalam mengelola pengetahuan yang telah dimiliki
untuk memecahkan suatu masalah. Kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah melalui belajar secara kelompok dapat membantu siswa tersebut
meningkatkan prestasi belajarnya,
8) Dengan belajar kelompok, dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap siswa. Siswa dibina untuk mengendalikan rasa egois
yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina kesetiakawanan
34
sosial antara siswa dengan siswa. (Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain
2002:63),
9) Dapat membantu siswa dalam rangka bertukar pikiran mengenai soal-soal
yang akan dibahas tersebut, kebiasaan tukar pikiran antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain akan memacu cara belajar untuk lebih mengetahui
banyak tentang objek atau bahan yang sedang dipelajari.
2.1.10 Teori Belajar yang Mendukung
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam
kandungan) hingga liang lahat. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan
tiap individu untuk meperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Menurut Siregar dan Nara (2011: 25-42) teori belajar dibagi menjadi 4 yaitu:
2.1.10.1 Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik atau aliran tingkah laku, belajar
diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respons. Belajar menurut psikogi behavioristik adalah suatu
kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya (Thobroni, 2011: 64).
Sejalan dengan Rifa’I dan Anni (2012: 89) belajar adalah perubahan perilaku.
Perubahan perilaku dapat berwujud perilaku tampak (overt behavior) atau
35
perilaku yang tidak tampak (innert behavior). Perilaku yang tampak misalnya:
menulis, memukul, menendang. Sedangkan perilaku yang tidak tampak misalnya:
berfikir, menalar, dan berkhayal. Perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil
belajar bersifat permanen.
Teori belajar Behaviorisme adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran ini menekankan pada terbentuknya
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori ini menggunakan model
hubungan stimulus respon dan menempatkan peserta didik sebagai individu yang
pasif.
2.1.10.2 Teori Belajar Kognitivisme
Teori ini lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Bagi
penganut aliran Kognitivisme belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks. Menurut teori kognitivistik, ilmu berkesinambungan
dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-pisah, tapi
melalui proses yang mengalir bersambung-sambung menyeluruh.Menurut
psikologi kognitif, belajar dipandang sebagai suatu usaha utuk mengerti sesuatu.
Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari
pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan,
mempraktikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Piaget (dalam Rifa’i, 2012: 32-35) menggambarkan tahap perkembangan
kognitif seseorang mencakup empat tahap, yaitu:
36
a) Tahap Sensorimotori (0 – 2 Tahun) Pada tahap ini pengetahuan masih terbatas
pada persepsi yang diperoleh dari penginderaan dan kegiatan motorik.
Perilaku yang dimiliki masih terbatas pada respons, motorik sederhana yang
disebabkan oleh rangsangan penginderaan.
b) Tahap Praoperasional (2 – 7 Tahun) Pada tahap ini pemikiran lebih bersifat
simbolis, egosentries dan intuitif sehingga tidak melibatkan pemikiran
operasional. Pada tahap simbolis (2 – 4 tahun) anak sudah mampu
mempresentasikan objek yang tidak nampak dan penggunaan bahasa mulai
berkembang yang ditunjukan dengan sikap bermain sehingga muncul egoisme
dan animisme.
c) Tahap Operasional Konkret (7 – 11 Tahun) Pada tahap ini siswa mampu
mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda
konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada
situasi konkret dan kemampuan untuk menggolonggolongkan sudah ada.
Operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan pada yang konkret atau
nyata, dapat dilihat, diraba atau dirasa dari suatu benda atau kejadian.
d) Tahap Operasional Formal (11 – 15 Tahun) Pada tahap ini siswa sudah bisa
berpikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak lebih
jelas dalam pemecahan problem verbal. Siswa juga mampu berpikir spekulatif
tentang kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan diri orang
lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan teori kognitif menekankan
belajar merupakan peristiwa mental seseorang dari adaptasi intelektual. Jadi,
37
dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran dapat lebih
efektif dan bermakna sehingga akan lebih memudahkan dalam pencapaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran
Picture and Picture terdapat beberapa harapan diantaranya kemampuan untuk
menggolonggolongkan, operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan pada
yang nyata, dapat dilihat atau dirasa dari suatu kejadian, mencarian informasi
baru, menganalisis berbagai masalah, menarik simpulan dan sebagainya. Hal
tersebut sangat didukung oleh teori belajar kognitif
2.1.10.3 Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia. Dari teori-teori belajar, seperti behavioristik, kognitif, dan
konstruktivistik, teori inilah yang paling abstrak, yang paling mendekati dunia
filsafat daripada dunia pendidikan. Pada kenyataanya teori ini lebih banyak
berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling
ideal. Dengan kata lain teori ini lenih tertarik pada gagasan tentang belajar dalam
bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa yang diamati dalam
dunia keseharian.
Thobroni dan Mustofa (2011: 157) menjelaskan bahwa bagi para penganut
teori humanistik, proses belajar harus bermuara pada manusia. Pendapat tersebut
didukung oleh Rifa’i dan Anni, bahwa teori humanistik menganggap bahwa
pembelajaran merupakan wahana bagi siswa untuk melakukan aktualisasi diri,
sehingga pendidik harus membangun kecenderungan dan mengorganisir kelas
agar siswa melakukan kotak dengan peristiwa-peristiwa yang bermakna. Fokus
38
utama teori ini adalah hasil pendidikan yang bersifat afektif, belajar tentang cara-
cara belajar (learning how to lear) dan meningkatkan kreativitas dan semua
potensi siswa.
2.1.10.4 Teori Belajar Konstruktivisme
Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi
siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka
harus bekerja memacahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Trianto, 2014: 29).
Konstruktivisme menekankan pada belajar sebagai proses operatif dan
autentik. Belajar operatif adalah belajar memperoleh dan menemukan struktur
pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam
situasi. Sedangkan belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan objek
yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan hanya sekadar mempelajari teks-teks,
terpenting adalah bagaimana menghubungkan teks itu dengan kondisi nyata (Agus
Suprijono, 2012: 39).
Berdasarkan uraian tersebut maka teori belajar yang mendasari penelitian ini
adalah adalah teori belajar kognitivisme dan konstruksivisme. Berdasarkan teori
kognitif piaget, peserta didik usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional
konkrit (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran hendaklah
menggunakan benda-benda konkrit dan sesuai dengan situasi nyata sehingga
siswa mudah memahami materi yang diberikan guru. Teori konstruktivisme
39
digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan pengalaman siswa dalam
menerima pengetahuan, karena pada pembelajaran siswa dituntut untuk
memikirkan, menanggapi, dan memecahkan permasalahan yang diberikan guru
secara mandiri dengan mengontruksi berbagai pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya
adalah:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ulil Aidi (2014), yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Sikap
Toleran terhadap Keberagaman Siswa”. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan
Pembelajaran dengan Model Picture and Picture menunjukkan hasil yaitu pada
siklus I secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar
47,37%, sedangkan hasil observasi pelaksanaan PTK pada siklus II secara
keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 78,95%.
Peningkatan kegiatan layanan setiap siklus dari siklus I ke siklus II sebesar
78,95% - 47,37%, = 31,58%. Simpulan dari penelitian ini adalah: dari hasil
observasi yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan 47,37% siswa memahami
akan arti rasa toleransi pada Pembelajaran dengan Model Picture and Picture, di
siklus II siswa mengalami peningkatan dalam pemahamannya tentang arti rasa
toleransi Pembelajaran dengan Model Picture and Picture sebasar 78,95%, mereka
40
lebih banyak bersosial dan berani mngungkapkan pendapatnya pada saat diskusi
maupun saat pembelajaran..
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Bambang Riyono volume 2 tahun
2015, yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Picture and Picture dengan
Strategi Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hasil belajar afektif menunjukkan peningkatan 4 sikap yang
berada pada kriteria baik dan sangat baik. Hasil belajar psikomotorik
menunjukkan 3 aspek yang dinilai pada kriteria baik dan sangat baik. Hasil belajar
kognitif menunjukkan bahwa 77,8% siswa tuntas KKM. Dalam hal ini, nilai LDS
lebih dominan menentukan nilai akhir dibandingkan nilai posttest. Hasil analisis
tanggapan model picture and picture dengan strategi inkuiri terbukti efektif
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi protista.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi, dkk (2013) yang
berjudul “pengaruh Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Kelas III SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui
analisis data diperoleh rata-rata post-test pada kelas eksperimen diperoleh sebesar
77,85 sedangkan kelas kontrol sebesar 74,17. Hasil perhitungan effect size data
hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,3
diklasifikasikan dalam kategori sedang, yang berarti bahwa penerapan model
picture and picture memberikan pengaruh yang sedang terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas III Sekolah Dasar Negeri
03 Pontianak Selatan.
41
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh I Komang Gunadi (2013), yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan teknik
Tutor Sebaya Berbantuan Picture and Picture terhadap Hasil Belajar TIK Siswa
Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Sukasada tahun Ajaran 2011/2012”.
Dari pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 5% dan dk 79 diperoleh
sebesar 5,493 dengan sebesar 1,990, karena , maka Ho
ditolak, ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan penerapan model
pembelajaran dengan teknik tutor sebaya berbantuan picture and picture dengan
model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri
1 Sukasada tahun pelajaran 2011/2012.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Subbarono Pri Hartoyo, dkk
volume 3 tahun 2013, yang berjudul “Implementasi Metode Picture and Picture
untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas VI SLB
Negeri Klungkung”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi
metode picture and picture dapat meningkatkan ketrampilan dalam menulis cerita
pada pelajaran Bahasa Indonesia, dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai t-
score : -8,613 < = -2,060 peningkatan dari hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas
kontrol.
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Maryam Lalilehvand volume 8
nomor 3 tahun 2012, yang berjudul “The Effects of Text Length and Picture on
Reading Comprehension of Iranian EFL Students”. hasil penelitian ini
42
menunjukkan panjang teks bacaan tidak mempengaruhi pemahaman bacaan
pembaca, nemun menunjukkan bahwa gambar memiliki pengaruh yang sangat
signifikan terhadap kemampuan belajar peserta didik.
Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Varibia Zulkarnaen, dkk volume
2 nomor 3 tahun 2013, yang berjudul “The Effect of Using Composite Pictures On
reading Comprehension Achievement of The Seventh Grade Students at SMP N 2
Tenggarang Bondowoso”. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata
(M) dari kelompok eksperimen adalah 75,91 dan kelompok kontrol adalah 59,52
dan nilai t-test adalah 3,016 dan t-tabel 5% dan derajat kebebasan 70 adalah 2,00.
Hasil nilai rata-rata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol dan juga nilai t-test adalah lebih tinggi dari t-tabel. Ini berarti
bahwa penggunaan gambar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
pemahaman membaca ketujuh siswa kelas di SMPN 2 Tenggarang Bandowoso.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan model Picture
and Picture efektif meningkatkan hasil dan aktivitas belajar, serta pemahaman
siswa. Penelitian yang dilakukan sebelumnya relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu penggunaan model Picture and Picture. Namun, terdapat
beberapa perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Perbedaan tersebut yakni terletak pada mata pelajaran, materi
pelajaran, permasalahan yang dialami, subjek, tempat penelitian, dan penggunaan
media pembelajaran. Peneliti akan melakukan penelitian eksperimen
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture mata pelajaran IPA materi
perubahan lingkungan fisik di kelas IV SD Gugus Plangkawati Semarang.
43
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian teori di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian
ini meliputi variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran
picture and picture, sedangkan variabel terikat penelitian adalah hasil belajar IPA.
Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kontrol dengan perlakuan yang berbeda. Sebelum pelaksanaan pembelajaran,
kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa. Setelah
itu kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X) dengan model pembelajaran
picture and picture dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Kemudian
kedua kelompok diberikan posttest yang hasilnya dibandingkan.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan pada bagan di bawah ini:
Bagan 2.1
Keefektifan Model Pembelajaran Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA
Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap
Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan
Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati
Semarang
Kelas Eksperimen
Pretest
Model Pembelajaran
Picture and Picture
Posttest
Kelas Kontrol
Pretest
Belajar Kelompok
Posttest
Hasil
44
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penlitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melaui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (Sugiyono, 2012:
96). Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
(1) Hipotesis Nol (Ho)
Model picture and picture tidak lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi
Perubahan Lingkungan Fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati
Semarang.
Ho: μ1 = μ2 (tidak beda).
(2) Hipotesis Akhir (Ha)
Model picture and picture lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi
Perubahan Lingkungan Fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati
Semarang
Ho: μ1 ≠ μ2 (berbeda).
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN EKSPERIMEN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian
eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh treatment tertentu (Sugiyono, 2012: 11). Metode eksperimen selalu
dilakukan dengan maskud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode ini
merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri
yaitu adanya kelompok kontrolnya. Dengan menggunakan metode penelitian
eksperimen, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu keadaan, kemudian
diteliti akibatnya, dengan kata lain penelitian eksperimen dilakukan untuk mencari
hubungan sebab akibat, antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengurangi faktor-faktor lain yang mengganggu.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
penelitian yaitu Pre-Eksperimen Design, True Eksperimental Design, Faktorial
Design, dan Quasi Eksperimental Design (Sugiyono, 2012: 108). Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Quasi
eksperimental biasa disebut dengan eksperimen semu, karena dalam penelitian ini,
peneliti hanya menggunakan kelas sampel yang sudah ada, tanpa harus
membentuk kelas eksperimen baru. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok
penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen diberikan perlakuan khusus dalam pembelajaran yaitu menggunakan
46
model pembelajaran Picture and Picture sedangkan kelompok kontrol tidak
(menggunakan ceramah bervariasi).
Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Grup
Design. Pada design ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing tidak dipilih
secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jenis ini dipakai
dua kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Pada kelompok yang satu
dikenakan perlakuan sedangkan kelompok yang lainnya tidak dikenakan. Pada
akhir eksperimen dilakukan uji beda 2 kelompok tersebut dengan posttest.
Adapun desain eksperimen adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013: 116)
Gambar 3.1
Desain Eksperimen
Keterangan :
O1
O2
X
O3
O4
:
:
:
:
:
Pretest kelompok eksperimen sebelum diberi
perlakuan
Postest kelompok eksperimen yang diberi perlakuan
model pembelajaran picture and picture
Perlakuan yang diberikan
Pretest kelompok kontrol yang tidak diberikan
perlakuan
Kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan
O 1 X O2
...........................
O3 O4
47
3.2 PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini
meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pembuatan laporan
penelitian.
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Melakukan observasi untuk mengetahui kondisi sekolah dan proses
pembelajaran IPA kelas IV
b. Penentuan populasi dan sampel penelitian dari subyek penelitian. Teknik
pengambilan sampel menggunakan menggunakan teknik cluster random
sampling untuk mengambil sampel dua kelompok yang memiliki karakteristik
sama secara acak.
c. Pembuatan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LKS yang
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture serta perangkat
pembelajaran dengan menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi
dan penugasan).
d. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu: instrumen
pembelajaran (silabus dan RPP) dan instrumen evaluasi (kisi-kisi dan soal
tes). Tes berupa soal kemampuan berpikir kritis untuk evaluasi yang diuji
cobakan pada kelas diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu
kelas IV selain yang dijadikan sebagai objek penelitian.
e. Melakukan analisis instrumen uji coba butir soal kemampuan berpikir kritis.
Menganalisis hasil uji coba soal sehingga diketahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya pembeda.
48
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Gugus Plangkawati Semarang, pada kelas IV
SDN Gedawang 01 Semarang dijadikan sebagai kelas eksperimen, kelas IV SDN
Gedawang 02 Semarang dijadikan sebagai kelas kontrol, dan SDN Banyumanik
01 dijadikan sebagai kelas uji coba soal. Penelitian dilaksanakan dalam 4 kali
pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x 45 menit. Tahap
pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Secara
garis besar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Penelitian kelas Eksperimen
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan model pembelajaran
Picture and Picture pada materi Perubahan Lingkungan Fisik, kegiatan ini
berlangsung 4 kali pertemuan.
2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa pada setiap akhir pertemuan
untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran.
b. Pelaksanaan Penelitian kelas Kontrol
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP menggunakan ceramah
bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan) pada materi Perubahan
Lingkungan Fisik, kegiatan ini berlangsung 4 kali pertemuan.
2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa pada setiap akhir pertemuan
untuk mengetahui kemapuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran.
3. Tahap Analisis Data
49
a. Setelah pembelajaran selesai pada masing-masing kelompok, kedua kelompok
diberikan posttest dengan tes yang sama dengan pretest.
b. Hasil posttest kedua kelompok dibandingkan dan dilakukan analisis data akhir
menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan pengujian
hipotesis..
3.3 SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
3.3.1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati.
Penelitian ini difokuskan pada dua sekolah yang sudah terpilih secara random
yaitu SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02.
3.3.2 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Gugus Plangkawati
Semarang.
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012: 117). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN di Gugus Plangkawati,
yang terdiri dari SDN Pudakpayung 01, SDN Pudakpayung 02, SDN
50
Pudakpayung 03, SDN Gedawang 01, SDN Gedawang 02, SDN Banyumanik 01,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang
Nama Sekolah Jumlah Siswa
Laki-Laki
Jumlah Siswa
Perempuan Jumlah Siswa
SDN Gedawang 01 27 16 43
SDN Gedawang 02 30 11 41
SDN Banyumanik 01 16 22 41
SDN Pudakpayung 01 18 22 40
SDN Pudakpayung 02 24 22 46
SDN Pudakpayung 03 26 18 44
Jumlah 141 111 255
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini diambil
secara acak menggunakan teknik cluster random sampling untuk mengambil
sampel dua kelompok yang memiliki karakteristik sama secara acak. Penentuan
sampel dalam penelitian ini didasarkan atas beberapa faktor diantaranya adalah
letak geografis sekolah, kualifikasi guru yang sama yakni lulusan S1 dengan
status PNS atau pengalaman mengajar guru yang sudah lama, saran dan prasarana
sekolah yang dapat digunakan kelompok eksperimen dan kontrol, serta
kemampuan awal siswa yang relatif sama.
51
Maka pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan
teknik cluster random sampling mendapatkan hasil sebagai berikut:
1) SDN Gedawang 01 untuk kelas eksperimen
Jumlah siswa pada kelas IV adalah 43 siswa. Pada kelas ini akan diberikan
suatu treatment atau perlakuan model pembelajaran picture and picture.
2) SDN Gedawang 02 untuk kelas kontrol
Jumlah siswa pada kelas IV adalah 41. Pada kelas ini tidak diberikan suatu
treatment atau perlakuan. Kelas ini dijadikan sebagai kelas kontrol dan
menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan).
3) SDN Banyumanik 01 untuk kelas uji coba
Jumlah siswa pada kelas IV adalah 41. Pada kelas ini hanya digunakan untuk
uji coba soal.
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Pada penelitian ini,
variabel-variabel yang akan diteliti adalah model pembelajaran picture and
picture, hasil belajar, dan materi ajar.
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau disebut variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
52
terikat (Sugiyono, 2012: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model
pembelajaran picture and picture.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat atau disebut variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2012: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar
IPA siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati.
3.5.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas terhadap terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2012:64). Penelitian ini, variabel yang dikontrol
yaitu materi yang diajarkan.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ada 3 teknik, yaitu
dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, dan tes. Berikut penjelasan mengenai
teknik pengumpulan data yaitu:
3.6.1 Dokumentasi
Dokumen yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya, (Arikunto, 2010: 274). Jadi pengumpulan data dilakukan
dengan cara menghimpun tulisan, gambar, atau karya-karya monumental atau
memanfaatkan dokumen yang sudah ada. Dalam penelitian ini, dokumentasi
53
digunakan untuk mencari data jumlah siswa kelas IV SD Gugus Plangkawati
Semarang. Data jumlah siswa kelas IV di SD Gugus Plangkawati Semarang
meliputi data jumlah siswa kelas IV di SD Negeri Gedawang 01, dan data jumlah
siswa kelas IV SD Negeri Gedawang 02 Semarang. Jumlah dan daftar nama siswa
kelas IV SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02 selengkapnya
ada pada lampiran.
3.6.2 Wawancara tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono 2011: 191).
Wawancara tidak terstruktur ini digunakan peneliti untuk memperoleh data awal
dari penelitian yaitu berupa model pembelajaran apakah yang digunakan guru
selama ini. Selain itu, wawancara juga peneliti gunakan untuk mengklarifikasi dan
melengkapi data jika ada perbedaan antara data yang tertulis dan data yang
sebenarnya.
3.6.3 Catatan Lapangan
Segala tulisan yang ditulis pada saat pembelajaran berlangsung, mencatat
tentang kejadian baik dari siswa maupun guru. Catatan lapangan berguna untuk
memperkuat data (Endang Poerwanti, 2008:2-46). Dalam penelitian ini catatan
lapangan dibuat setiap pembelajaran IPA pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Hal ini bertujuan agar kejadian yang terjadi selama
pembelajaran tidak ada yang terlewatkan.
54
3.6.4 Tes
Menurut Sudjana (1999: 35), tes pada umumnya digunakan untuk menilai
dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidian dan
pengajaran. Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Banyumanik 01 dan SD Negeri Gedawang 01 Semarang
dengan materi perubahan lingkungan fisik dari kedua kelompok setelah masing-
masing memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu tes pilihan ganda dengan jumlah 50 soal dengan empat jawaban alternatif.
3.7 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS
3.7.1 Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2011: 148). Di dalam
sebuah penelitian pasti membutuhkan instrumen penelitian guna menjadi alat ukur
untuk memperoleh data penelitian. Beberapa instrumen penelitian yang
dibutuhkan dalam penelitian yaitu kisi-kisi soal, soal-soal tes, lembar jawab tes,
kunci jawaban tes, pedoman penilaian, dan lembar pengamatan.
Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa,
terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan kepada siswa diluar sampel yaitu siswa
kelas IV SDN Banyumanik 01 dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut telah
mendapatkan materi tentang Perubahan Lingkungan Fisik. Jumlah soal yang
digunakan dalam uji coba sebanyak 50 soal berbentuk objektif atau pilihan ganda.
55
3.7.2 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Instrument dikatakan valid atau memiliki validitas bila
instrument tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang diukur. Instrumen
yang berupa harus memiliki validitas konstruk dan validitas isi. Validitas isi
berkenaan dengan isi dan format dari instrumen. Apakah instrumen tepat
mengukur hal yang ingin diukur, apakah butir-butir pertanyaan telah mewakili
aspek-aspek yang akan diukur.
Sedangkan menurut Sugiyono (2015: 177) Pengujian validitas konstruk
dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Validitas ini digunakan
dengan menilai butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat
sebelumnya. Endang Poerwanti (2008:4-37) menyatakan bahwa validitas isi
hanya digunakan untuk mengukur variabel dengan cakupan materi yang jelas,
misalnya saja dalam tes hasil belajar, alat ukur digunakan untuk dapat mengukur
penguasaan siswa terhadap kompetensi bidang studi yang dipersyaratkan.
Pengujian validitas yang dilakukan peneliti menggunakan microsoft excel dengan
rumus sebagai berikut:
√
Keterangan :
: koefisien korelasi biserial
: rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari
validitasnya
56
: rata-rata skor total
: standar deviasi dari skor total
: proporsi siswa yang menjawab benar
: proporsi siswa yang menjawab salah
(Suharsimi Arikunto, 2013:87-93)
3.7.3 Reliabilitas
Reliabel adalah kemantapan alat ukur dalam pengertian bahwa alat ukur
tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajekan hasil. Keajegan dapat diartikan
sebagai konsistensi skor yang diperoleh dari orang yang sama dan gejala yang
sama. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan. Sugiyono (2010:173), Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
Rumus yang digunakan peneliti untuk menguji reliabilitas pada soal pilihan
ganda adalah rumus K-R.20 menggunakan microsoft excel . Dimana rumus K-
R.20 adalah sebagai berikut:
(
) (
∑
)
Keterangan
: reliabilitas instrument
: banyak butir soal
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
57
S : standar deviasi dari tes
∑ : jumlah hasil perkalian antara p dan q
(Suharsimi Arikunto, 2013: 115)
Selanjutnya koefisien reliabilitas ini dikonsultasikan dengan kriteria derajat
relilabilitas yang telah dimodifikasi berdasarkan klasifikasi guilfrod sebagai
berikut:
= reliabilitas sangat rendah
= reliabilitas rendah
= reliabilitas sedang
= reliabilitas tinggi
= reliabilitas sangat tinggi
Teknik dengan kriteria di atas, maka peneliti menetapkan derajat reliabilitas yang
tinggi
3.7.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Pada daya beda, seluruh pengikut tes dikelompokkan
menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah (Arikunto,
2012: 226). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D (Suharsimi Arikunto, 2013: 226).
Untuk menghitung daya beda menggunakan microsoft excel dapat digunakan
rumus:
58
Keterangan:
D : daya beda
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya beda:
D : 0,00 sampai 0,20 : jelek (poor)
D : 0,21 sampai 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,41 sampai 0,70 : baik (good)
D : 0,71 sampai 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai
D negatif sebaiknya dibuang saja.
(Suharsimi Arikunto, 2013:232)
3.7.5 Taraf Kesukaran Soal
Analisis taraf kesukaran soal/instrumen digunakan untuk mengetahui
tingkat kesukaran dari tiap butir soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
59
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi Arikunto 2009:207).
Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficult index). Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi
simbol P yang berarti “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan P = 0,70
lebih mudah jika dibandingkan dengan P = 0,20. Sebaliknya soal dengan P = 0,30
lebih sukar jika dibandingkan dengan P = 0,80. Cara melakukan analisis untuk
menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan microsoft excel
dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Suharsimi Arikunto 2013:223)
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut.
(1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal kategori sukar,
(2) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal kategori sedang,
(3) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal kategori mudah.
(Suharsimi Arikunto, 2013:225).
60
3.8 ANALISIS DATA
3.8.1 Analisis Data Awal
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data untuk
mengetahui apakah data dari sampel yang digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena data yang
berdistribusi normal akan lebih mudah dihubungkan dan dibandingkan. Uji
normalitas data menggunakan Uji Liliefors. Langkah-langkah uji normalitas data
menggunakan uji liliefors berbantuan microsoft excel sebagai berikut:
a) Hipotesis uji:
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
b) Pilih nilai signifikan alpha 5% (0,05)
c) Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar
d) Cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data.
e) Tentukan nilai Z (angka baku)
f) Tentukan peluang dari F(Zi) = P (Zi)
g) Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan Zi yaitu S(Zi)
h) Hitung selisih mutlak dari nomor 5 dan 6 yaitu |F(Zi) – S(Zi)|
i) Statistik ujinya adalah nilai terbesar dari |F(Zi) – S(Zi)|
j) Berdasarkan nilai alpha 5% yang dipilih, tentukan titik kritis L
Keputusan: Ho diterima jika < dan dalam hal lainnya tolak Ho
61
3.8.1.2 Uji Homogenitas Dua Varians
Sebelum dilakukan penelitian populasi harus dalam keadaan homogen agar
dalam pengambilan sampel dapat dilakukan teknik random sampling. Penelitian
sampel boleh dilaksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar
homogen. Uji homogenitas varians populasi ini digunakan untuk menentukan
apakah varians populasi homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing sampel mempunyai varians yang
sama atau berbeda. Jika kedua kelompok tersebut memiliki varians yang sama
maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Untuk mengetahui homogenitas
populasi yang berdistribusi normal dilakukan menggunakan microsoft excel
dengan uji Barlett yaitu dengan menggunakan rumus:
{ ∑ }
Dengan B = (log s2) Σ(n1-1) dan s
2=
∑
∑
keterangan:
s2 : varians gabungan dari semua sampel
ni : banyaknya siswa pada kelompok I
B : harga satuan Bartlett
Suatu populasi dikatakan homogen jika hitung<
tabel (Sudjana, 2002:263).
3.8.2 Analisis Data Akhir
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil
belajar peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data
62
menggunakan uji Lilliefors berbantuan microsoft excel dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Hipotesis uji:
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
b) Pilih nilai signifikansi alpha biasanya 5% (0,05)
c) Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
d) Cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data.
e) Tentukan nilai Z (angka baku)
f) Tentukan peluang dari F(Zi) = P(Zi)
g) Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan Zi yaitu S(Zi)
h) Hitung selisih mutlak dari nomor 5 dan 6 yaitu |F(Zi) - S(Zi)|
i) Statistik ujinya adalah nilai terbesar dari |F(Zi) - S(Zi)|
j) Berdasarkan nilai alpha 5% yang dipilih, tentukan titik kritis L
Keputusan: Ho diterima jika Lo< Ltabel dan dalam hal lainnya tolak Ho
3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai
varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Uji homogenitas
yang dilakukan peneliti menggunakan microsoft excel.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
: =
63
:
Keterangan :
= varians nilai hasil belajar kelas eksperimen
= varians nilai hasil belajar kelas kontrol
Rumus yang digunakan :
F =
Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika (Sudjana, 2005:249).
3.8.2.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Hipotesis yang akan diujikan adalah:
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji pihak kanan
berbantuan microsoft excel menggunakan rumus Polled Varian karena .
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
=
√
(
)
Keterangan :
: rata-rata nilai data akhir kelas eksperimen
: rata-rata nilai data akhir kelas kontrol
S : simpangan baku total
: simpangan baku kelas eksperimen
: simpangan baku kelas kontrol
64
: banyaknya anggota kelas eksperimen
: simpangan baku kelas kontrol
dk = n1+n2-2
(Sugiyono, 2012:138)
Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika thitung> ttabel
3.8.2.4 Uji Gain
Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik
terhadap hasil data pretest, posttest, dan N-Gain untuk mengetahui seberapa besar
keefektifan model pembelajaran picture and picture yang dilihat dari hasil pretest
dan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus gain
ternormalisasi menurut Sundayana (2014: 151) sebagai berikut:
Keterangan:
g = Gain ternomalisasi
Spost = Skor posttest
Spre = Skor pretest
Smaks = Skor maksimum
Kriteria skor gain disajikan pada tabel berikut
Tabel 3.2
Kriteria Skor Gain
Besar Persentase Interpretasi
0,00 < g < 0,30 Rendah
0,30 ≤ g < 0,70 Sedang
0,70 ≤ g ≤ 1,00 Tinggi
65
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang berjudul Keefektifan Model Picture and Picture terhadap
Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN
Gugus Plangkawati Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Februari hingga
Mei 2016. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Gugus Planhgkawati
Semarang yang difokuskan pada dua SD yaitu SD Negeri Gedawang 01 sebagai
kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan
SD Negeri Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol menggunakan ceramah
bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan). Variabel yang dipengaruhi
adalah hasil belajar IPA dan variabel yang dikontrol adalah materi Perubahan
Lingkungan Fisik.
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan sebelum pengambilan data hasil belajar
siswa. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran soal. Instrumen dalam penelitian ini
adalah tes. Tes tersebut berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir yang diuji
cobakan di SD lain yang tidak digunakan sebagai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, tetapi masih dalam satu gugus yang sama yaitu Gugus
Plangkawati Semarang. Uji coba soal dilakukan dalam satu gugus karena
kondisinya relatif sama, tetapi SD yang digunakan sebagai tempat uji coba soal
66
letaknya jauh dari SD yang digunakan sebagai tempat penelitian, sehingga
kerahasiaan soal terjamin.
4.1.1.1 Validitas Soal
Butir soal yang diujikan berjumlah 50 soal pilihan ganda dengan materi
perubahan lingkungan fisik. Uji validitas butir soal dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi biserial ( ). Hasil perhitungan dikonsultasikan
pada ( ) dengan taraf signifikan 5%. Harga ( ) jika N = 41 dan taraf
signifikannya 5% adalah 0,308. Jika > maka butir soal dinyatakan
valid. Hasil analisis menyebutkan bahwa dari 50 soal terdapat 40 soal yang valid
dan terdapat 10 soal yang tidak valid. Rekapitulasi hasil analisis validitas soal
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Soal
Kriteria Butir Soal
Valid 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,
16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 39, 40, 41, 42, 44, 46, 47,
48, 50.
Tidak Valid 3, 5, 13, 15, 17, 23, 38, 43, 45,
49.
Untuk menjelaskan perbandingan jumlah soal yang valid dan tidak valid
dapat dilihat pada gambar 4.1
67
Gambar 4.1
Diadram Validitas Soal
4.1.1.2 Reliabilitas Soal
Reliabel adalah kemantapan alat ukur dalam pengertian bahwa alat ukur
tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajekan hasil. Perhitungan reliabilitas
dilakukan untuk menguji keajegan instrumen sesuai dengan pendapat Sugiyono
(2010:173), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
Reliabilitas soal dihitung menggunakan rumus korelasi K-R 20.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh sebesar 0,918. Harga
lebih besar dari dengan klasifikasi sehingga soal reliabel
dengan kriteria sangat tinggi.
4.1.1.3 Daya Beda Soal
Daya beda soal diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu jelek (soal
tidak dipakai), cukup (soal diterima namun diperbaiki) dan baik (soal diterima
dengan baik). Daya beda soal dapat dilihat dari besarnya angka pada indeks
deskriminasi. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada 50 butir soal
terdapat 8 butir soal kategori jelek, 22 butir soal kategori cukup, dan 20 butir soal
80%
20%
Diagram Validitas Soal
Valid
Tidak Valid
68
kategori baik. Rekapitulasi hasil analisis daya beda soal dapat dilihat pada tabel
4.2 sebagai berikut
Tabel 4.2
Hasil Uji Daya Beda Soal
Kriteria Butir Soal
Baik 1, 2, 6, 9, 11, 22, 26, 28, 29, 30,
32, 33, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42,
48
Cukup 4, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 19,
20, 21, 24, 25, 27, 31, 34, 39, 44,
46, 47, 50
Jelek 3, 13, 15, 17, 23, 43, 45, 49
Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut
Gambar 4.2
Diagram Hasil Uji Daya Beda Soal
4.1.1.4 Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal digunakan untuk mengukur mudah sukarnya soal.
Indeks kesukaran soal dibagi menjadi tiga kriteria yaitu mudah, sedang dan sukar.
Dari perhitungan taraf kesukaran dengan berbantuan Microsoft Excel 2007,
0
10
20
30
Baik Cukup Jelek
20 22
8
Diagram Hasil Analisi Daya Beda Soal
Jelek
Cukup
Baik
69
terdapat 12 butir soal kategori mudah, 25 butir soal kategori sedang, dan 13 butir
soal kategori sukar. Rekapitulasi hasil analisis taraf kesukaran soal dapat dilihat
pada tabel 4.3 sebagai berikut
Tabel 4.3
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal
Kriteria Butir Soal
Mudah 3, 7, 8, 15, 17, 18, 20, 23, 24, 30,
38, 43
Sedang 1, 2, 4, 6, 9, 11, 14, 16, 22, 26,
27, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39,
40, 42, 44, 45, 48, 49
Sukar 5, 10, 12, 13, 19, 21, 25, 28, 31,
41, 46, 47, 50
Berikut perbandingan hasil analisis tafar kesukaran soal apabila dilihat
dalam diagram di bawah ini
Gambar 4.3 Diagram Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal
4.1.2 Analisis Data Awal
Analisisi data awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal
populasi sebelum dilakukan pengambilan sampel. Analisis terdiri dari uji
0
5
10
15
20
25
Mudah Sedang Sukar
12
25
13
Diagram Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal
Sukar
Sedang
Mudah
70
normalitas dan homogenitas pada nilai mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN
Gugus Plangkawati Semarang. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas data
satu gugus dapat dijelakan sebagai berikut:
4.1.2.1 Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas data satu gugus menggunakan uji Liliefors berbantuan
microsoft excel. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam Tabel 4.4
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Populasi
Data Jumlah
Siswa Lo
Lt
(5%) Keterangan
SDN Gedawang 01 43 0,1306 0,135 Ho diterima, data
berdistribusi normal
SDN Gedawang 02 41 0,1244 0,138 Ho diterima, data
berdistribusi normal
SDN Banyumanik 01 38 0,1272 0,144 Ho diterima, data
berdistribusi normal
SDN Pudakpayung 01 40 0,0912 0,140 Ho diterima, data
berdistribusi normal
SDN Pudakpayung 02 46 0,0945 0,131 Ho diterima, data
berdistribusi normal
SDN Pudakpayung 03 44 0,125 0,134 Ho diterima, data
berdistribusi normal
Dari perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Liliefors
berbantuan Microsoft Excel 2007 pada data populasi di SDN Gugus Plangkawati
Semarang menunjukkan bahwa Lt Lo dengan taraf signifikan 5% sehingga
disimpulkan bahwa data populasi SDN Gugus Plangkawati Semarang
berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
71
Uji homogenitas varians populasi digunakan untuk menentukan apakah
varians populasi homogen atau tidak. Sebelum menentukan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol secara cluster random sampling, terlebih dahulu populasi
harus homogen. Uji homogenitas populasi dalam penelitian ini menggunakan
rumus pengujian Homogenitas Barlett berbantuan Microsoft Excel 2007. Berikut
hasil perhitungan uji Homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Populasi
Kelompok Jumlah
Siswa X
2hitung
X2
tabel
(5%) Keterangan
SDN Gedawang 01 43 7,667 14,07 Ho diterima, data
mempunyai
varians yang sama
(homogen)
SDN Gedawang 02 41
SDN Banyumanik 01 38
SDN Pudakpayung 01 40
SDN Pudakpayung 02 46
SDN Pudakpayung 03 44
Berdasarkan data di atas dapat diketahui x2hitung sebesar 7,667. Untuk
signifikansi 5% diperoleh x2
tabel sebesar 14,07. Karena x2hitung< x
2tabel maka data
satu gugus mempunyai varians yang sama atau bisa disebut homogen.
4.1.3 Analisis Data Akhir
4.1.3.1 Analisis Data Pretest
Sekolah yang digunakan sebagai penelitian, yaitu SDN Gedawang 01
sebagai kelompok eksperimen dan SDN Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol,
sebelum diberikan perlakuan kedua SD tersebut harus memiliki kondisi awal yang
sama terlebih dahulu. Sehingga perlu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas,
72
uji kesamaan rata-rata dari nilai pretest tentang materi Perubahan Lingkungan
Fisik. Data pretest memberikan gambaran kemampuan awal siswa sebelum
diberikan perlakuan. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6
Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol
Data Kelompok Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah Rata-rata
Pretest Eksperimen 43 82,50 27,50 64,6
Kontrol 41 80 27,50 63,23
Berdasarkan tabel 4.6 nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat diperjelas pada diagram di bawah ini
Gambar 4.4
Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
4.1.3.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung menggunakan uji Liliefors berbantuan program
microsoft excel. Dengan hasil perhitungan pada nilai pretest kelompok
80 82.5
27.5 27.5
63.23 64.6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kelompok Kontrol KelompokEksperimen
Diagram nilai pretest kelompok kontrol dan
eksperimen
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
73
eksperimen diperoleh Lo = 0,0924. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 43 adalah
0,135. Karena Lo < Lkritik yaitu 0,0924 < 0,135 maka Ho diterima, sehingga data
kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol
diperoleh Lo = 0,1117. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 41 adalah 0,138.
Karena Lo < Lkritik yaitu 0,1117 < 0,138 maka Ho diterima, sehingga data
kelompok kontrol juga berdistribusi normal.
4.1.3.1.2 Uji Homogenitas Dua Varians
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai
varians yang sama atau berbeda. Perhitungan uji homogenitas antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dihitung menggunakan rumus F dengan
berbantuan microsoft excel. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 1,0778
sedangkan nilai Ftabel sebesar 1,87. Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan
data bersifat homogen.
4.1.3.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dapat disimpulkan
bahwa data pretest berdistribusi normal dan mempunyai varians yang tidak
berbeda. Uji kesamaan rata-rata nilai pretest menggunakan rumus Polled Varian
berbantuan program microsoft excel menghasilkan thitung sebesar 1,85011, dan
nilai ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung <
ttabel yaitu 1,85011 < 2,02, maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan antara
kedua kelompok. Ketiga uji yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kondisi awal yang sama. Rekapitulasi
74
hasil uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel
4.7
Tabel 4.7
Hasil Analisis Data Pretest
Uji Kelompok Nilai Keterangan
Normalitas Eksperimen Lo = 0,0924 Terima Ho, data berdistribusi
normal
Kontrol Lo = 0,1117 Terima Ho, data berdistribusi
normal
Homogenitas Eksperimen
dan Kontrol
Fhitung= 1,0778 Terima Ho, kedua kelompok
mempunyai varians yang
tidak berbeda.
Kesamaan
rata-rata
Eksperimen
dan Kontrol
thitung = 1,85011 Terima Ho, tidak ada
perbedaan antara kedua
kelompok
4.1.3.2 Analisis Data Posttest
Analisis akhir digunakan peneliti untuk menganalisis nilai posttest antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan akhir
yang diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan. Berikut nilai posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Kelompok Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata-
rata
Posttest Eksperimen 43 98 63 80,02
Kontrol 41 88 50 73,88
Berdasarkan tabel 4.8 nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat diperjelas pada diagram dibawah ini
75
Gambar 4.5
Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kemudian nilai posttest kedua kelompok tersebut diuji normalitas,
homogenitas dua varians, uji t dan uji gain.
4.1.3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung menggunakan Liliefors dengan berbantuan
microsoft excel. Pada perhitungan nilai posttest kelompok eksperimen diperoleh
Lo = 0,1056. Lkritik 5% dari banyaknya data sebanyak 43 adalah 0,135. Karena Lo
< Lkritik yaitu 0,1056 < 0,135 maka Ho diterima, sehingga data kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pada perhitungan kelompok kontrol
diperoleh Lo = 0,0775. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 41 adalah 0,138.
Karena Lo < Lkritik yaitu 0,0775 < 0,138 maka Ho diterima, sehingga data
kelompok kontrol juga berdistribusi normal.
4.1.3.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan varians untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai
varians yang sama atau berbeda. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diuji homogenitasnya menggunakan rumus F dengan berbantuan microsoft excel
88 98
50 50
73.88 80.02
0
20
40
60
80
100
120
Kelompok Kontrol KelompokEksperimen
diagram nilai posttest kelompok kontrol dan
eksperimen
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
76
dan diperoleh Fhitung sebesar 1,1934 sedangkan nilai Ftabel sebesar 1,87. Karena
Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan data bersifat homogen.
4.1.3.2.3 Uji (T) Posttest
Uji t-test digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata hasil Post
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hassil perhitungan data
posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat diketahui dari hasil
perhitungan menggunakan rumus Polled Varian dengan berbantuan program
microsoft excel diperoleh hasil thitung sebesar 9,383, sedangkan ttabel sebesar 2,02
pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung > ttabel yaitu 9,383 >
2,02, maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan di antara kedua kelompok tersebut. Rekapitulasi hasil uji kondisi akhir
dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tebel 4.9
Hasil Analisis Data Posttest
Uji Kelompok Nilai Keterangan
Normalitas Eksperimen Lo = 0,1056 Terima Ho, data
berdistribusi
normal
Kontrol Lo = 0,0775 Terima Ho, data
berdistribusi
normal
Homogenitas
dua varians
Eksperimen dan
Kontrol
Fhitung = 1,87 Terima Ho,
kedua kelompok
mempunyai
varians yang
tidak berbeda.
Perbedaan rata-
rata
Eksperimen dan
Kontrol
thitung = 9,38318 Tolak Ho, ada
perbedaan yang
signifikan antara
kedua kelompok
77
Hasil analisis uji t nilai posttest kedua kelompok tersebut menyatakan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Berdasarkan hipotesis uji pihak kanan, maka rata-rata kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Keputusan uji diperoleh Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti “model pembelajaran Picture and Picture
lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik, maka
ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah diberikan perrlakuan. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya keefektifan
penggunaan model pembelajaran Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA
pada siswa kelas IV materi perubahan lingkungan fisik.”
4.1.3.2.4 Analisis Uji Gain
Analisis data selanjutnya yaitu dilakukan perhitungan peningkatan (gain) skor
rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain ternormalisasi
digunakan untuk menganalisis hasil pretest dan posttest dan untuk menunjukkan
tingkat keefektifan perlakuan dari perolehan posttest. Dari perhitungan uji gain
kelompok eksperimen diperoleh sebesar 0,44. Karena nilai gain yang diperoleh
kurang dari 0,7 maka peningkatan belajar termasuk dalam kategori sedang.
Sedangkan pada kelompok kontrol nilai gain yang diperoleh sebesar 0,29,
karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,3 maka peningkatan belajar
termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA
yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture lebih efektif
daripada yang menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, penugasan dan
78
diskusi). Peningkatan nilai pretest dan posttest dapat dilihat dalam Tabel 4.10 di
bawah ini
Tabel 4.10
Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 43 41
Skor Pretest 64,55 63,23
Skor Posttest 80,02 73,88
Rata-rata Gain (x) 0,44 0,29
Kategori Sedang Rendah
Untuk memperjelas tabel 4.10 dapat dilihat dari diagram peningkatan nilai
pretest dan posttest sebagai berikut
Gambar 4.6
Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemaknaan Temuan
Keberhasilan belajar dapat diukur dari pemerolehan hasil belajar. Hasil
belajar diperoleh dari kagiatan belajar yang berlangsung karena interaksi pendidik
dan peserta didik secara sadar sehingga memperoleh suatu pengalaman belajar.
63.23 64.55 73.88 80.02
0
100
Kontrol Eksperimen
Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
79
Pengalaman belajar tersebut dapat berupa sikap, ketrampilan, pengetahuan, nilai,
dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2014: 5) yang menyatakan
bahwa hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Pada penelitian ini lebih ditekankan pada ranah kognitif namun
juga tidak mengesampingkan ranah afektif dan psikomotor. Hal ini dikarenakan
ketiganya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penilaian
hasil belajar ranah afektif dan psikomotor didapatkan dari pengamatan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Penelitian hasil belajar tersebut
dinilai secara holistik, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses)
maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).
Pemaknaan temuan penelitian ini didasarkan pada hasil catatan lapangan
dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang pada mata
pelajaran IPA. Penelitian ini dirancang untuk empat kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit tiap pertemuan, sehingga jumlah keseluruhan alokasi
waktu 8 x 35 menit. Penelitian pada kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan
pada waktu yang berbeda namun diberikan materi bahasan yang sama yaitu materi
perubahan lingkungan fisik. Penelitian pada kelas eksperimen dilaksanakan pada
tanggal 3 Mei, 4 Mei, 10 Mei dan 11 Mei. Sedangkan untuk kelas kontrol
dilaksanakan pada tanggal 3 Mei, 6 Mei, 10 Mei dan 13 Mei. Adapaun pada
tanggal 3 Mei penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran yang berbeda.
Pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture dapat membantu siswa untuk aktif bertanya dan
80
berani mengeluarkan pendapat sehingga memungkinkan siswa untuk
mengembangkan potensinya, dan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan melalui contoh-contoh gambar yang disajikan. Hal ini dapat
dilihat selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah utama ketika
menggunakan model Picture and Picture yaitu guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai. Kemudian guru menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar adalah sesuatu yang penting. Hal ini sesuai
dengan pendapat Aris Shoimin (2014: 123) bahwa kesuksesan dalam proses
pembelajaran dapat dimulai dari penyajian materi sebagai pengantar. Hal ini
karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan
menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang diperlajari.
Langkah selanjutnya dalam model pembelajaran ini adalah guru menunjuk
atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Miftahul
Huda (2014: 236) menyebutkan bahwa gambar-gambar dalam pembelajaran
menjadi perangkat utama selama proses pembelajaran. Untuk itulah sebelum
proses pembelajaran berlangsung, guru harus sudah menyiapkan gambar yang
akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta berukuran
besar. Gambar-gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan Power
Point.
Kemudian guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian
memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan
menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan
81
urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai. Penanaman konsep melalui gambar sesuai
dengan pendapat Aris Shoimin (2014: 123) bahwa gambar sangat penting
digunakan untuk memperjelas pengertian. Melalui gambar, siswa mengetahui hal-
hal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai tujuan
instruksional. Karena selain media yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat
meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman siswa
menjadi lebih luas, jelas dan tidak mudah dilupakan.
Sebelum menerapkan model pembelajaran Picture and Picture terlebih
dahulu memberikan soal pretest sebanyak 40 butir soal pilihan ganda tentang
materi perubahan lingkungan fisik. Dari hasil pretest rata-rata siswa mendapatkan
nilai sebesar 64,56. Kemudian diberi perlakuan dengan menerapkan model
pembelajaran Picture and Picture, dan pada akhir pembelajaran siswa diberikan
soal evaluasi berupa soal posttest sebanyak 40 butir soal pilihan ganda sama
seperti saat pretest. Setelah data diolah, hasil posttest menunjukkan rata-rata nilai
sebesar 80,02. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah menerapkan
model pembelajaran Picture and Picture meningkat, sesuai dengan pendapat
Oemar Hamalik (2015: 30) bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan
tingkah laku pada seseorang yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dan dapat dilihat dari indikator
ketuntasan hasil belajar siswa >75% secara individu dan >85% secara keseluruhan
(Hamdani, 2011: 60) maka pembelajaran dikatakan berhasil.
82
Dari hasil perhitungan uji t nilai pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menunjukkan bahwa thitung sebesar 1,85011. Sedangkan ttabel
sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung< ttabel yaitu
1,85011< 2,02, maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan antara kedua
kelompok. Dan setelah diberikan perlakuan, hasil uji t menunjukkan bahwa thitung
sebesar 9,383, sedangkan ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk
sebesar 82. Karena thitung> ttabel yaitu 9,383> 2,02, maka Ho ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan.
Adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
juga dapat dilihat dari uji gain pada kelompok eksperimen sebesar 0,44. Karena
nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,7, maka peningkatan belajar termasuk
dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai gain yang
diperoleh sebesar 0,29, karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,3 maka
peningkatan belajar termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran picture and picture
lebih efektif.
Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ni Md
Kurniati, Sudana dan Garminah pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Metode
Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Semester
Genap di Gugus I Kecamatan Buleleng” yang menunjukkan bahwa dari hasil uji
hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa thitung
83
sebesar 5,194. Sedangkan ttabel dengan dk = 49 pada taraf signifikan 5% adalah
2,021. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel
(5,194 > 2,021) sehingga h0 ditolak dan h1 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara
kelompok siswa yang belajar menggunakan metode Picture and Picture dengan
kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada
siswa kelas IV SD Semester Genap di Gugus I kecamatan Buleleng Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Selain itu, juga didukung penelitian yang dilakukan oleh I Kd Putra Jaya,
Adnyana Putra, I Wayan Darsana pada tahun 2014 yang berjudul “Model
Pembelajaran Picture and Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo” dengan
hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa
mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari
hasil uji t yang menunjukkan thitung = 2.02 untuk dk = 61 dengan taraf
signifikan5%. Berdasarkan kriteria pengujian, thitung> ttabel (2.02 > 2.00) maka h0
ditolak dan h1 diterima.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh
Ahmad Fauzi, Sugiyono dan Suryani pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh
Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
III SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara siswa yang mengikuti pelajaran dengan menerapkan model
84
picture and picture (kelas eksperimen) dan pembelajaran tanpa menerapkan
model picture and picture (kelas kontrol). Hal ini terbukti dari hasil uji t yang
menunjukkan thitung sebesar 1,7740 untuk dk = 66 dengan taraf signifikan 5% dan
ttabel sebesar 1,6697. Karena thitung (1,7740) > ttabel 1,6697) dengan demikian Ha
diterima dan terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi adanya perbedaan yang
signifikan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and
picture lebih berpengaruh positif dalam pembelajaran dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian adalah keterlibatan hasil penelitian dengan
manfaat yang diharapkan. Implikasi hasil penelitian meliputi implikasi secara
teoritis, praktis, dan pedagogis.
4.2.2.1 Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian
dengan teori yang dikaji di dalam kajian teori serta keterlibatan hasil penelitian
dengan manfaat teoritis yang diharapkan. Implikasi teoritis menunjukkan adanya
temuan-temuan yang positif dalam perbaikan terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan modle pembelajaran picture and picture hasil belajar siswa
dapat meningkat. Penelitian ini juga menambah wawasan pendidik akan model
pembelajaran inovatif terutama model pembelajaran picture and picture.
4.2.2.2 Implikasi Praktis
85
Implikasi praktis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian
terhadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya serta keterlibatan hasil penelitian
dengan manfaat praktis yang diharapkan. Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan guru atau peneliti tentang penerapan model pembelajaran picture and
picture yang dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif pilihan bagi guru yang ingin menggunakan pembelajaran picture and
picture dalam melaksanakan pembelajaran IPA maupun mata pelajaran lain.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis
Implikasi pedagogis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian
dengan gambaran umum keefektifan model pembelajaran picture and picture pada
pembelajaran IPA. Walaupun pada pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan
pengontrolan variabel, namun keefektifan model pembelajaran picture and picture
pada pembelajaran IPA tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor baik intern
maupun ekstern. Slameto (2010: 54), menyatakan bahwa faktor intern meliputi
faktor kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, bakat, minat, motif,
kematangan, dan kesiapan. Secara umum siswa kelas IV SDN Gedawang 01
memiliki kesehatan yang baik, tidak cacat tubuh, memiliki tingkat intelegensi
yang tidak terpaut jauh, dan siap menerima pembelajaran. Perbedaan perhatian,
bakat, minat, motif dan kematangan sedikit mempengaruhi hasil ketrampilan
menulis siswa. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan
masyarakat (Slameto, 2010: 60). Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan
kontrol hanya dibedakan pada penerapan model pembelajarannya saja, sementara
86
materi, kemampuan guru dan jumlah pertemuan disamakan. Hasil penelitian
memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan hasil belajar IPA
menggunakan model pembelajaran picture and picture. Peningkatan hasil belajar
ditunjukkan dari peningkatan hasil pretest dan posttest.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran picture and picture lebih efektif pada pembelajaran IPA materi
perubahan lingkungan fisik, karena terbukti mampu meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga
pembelajaran menjadi lebih baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
87
BAB V
PENUTUP
1.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul keefektifan model pembelajaran
Picture and Picture terhadap hasil belajar pada siswa kelas IV SDN Gugus
Plangkawari Semarang dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
Picture and Picture efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi
perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati
Semarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t nilai posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, didapat 9,38318 2,02 sehingga thitung ttabel.
Berdasarkan analisis tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat
diartikan bahwa adanya keefektifan penggunaan model pembelajaran Picture and
Picture terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV materi perubahan
lingkungan fisik.
Dengan ini hipotesis yang berbunyi “ Model pembelajaran Picture and
Picture lebih efektif daripada ceramah dengan variasi (diskusi, tanya jawab dan
penugasan) pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang” dapat
diterima.
1.2 SARAN
Saran yang diberikan oleh peneliti dalam menerapkan model pembelajaran
picture and picture ditujukan untuk beberapa pihak. Saran yang diberikan
88
ditujukan bagi peserta didik, bagi guru, dan bagi kepala sekolah. Bagi siswa,
dalam mengikuti proses diskusi hendaknya siswa menghargai siswa lain yang
sedang tampil membacakan hasil diskusi kelompok mereka. Hal ini diharapkan
dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang sedang mereka
pelajari.
Saran yang peneliti berikan untuk guru yaitu sebaiknya guru menggunakan
model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran IPA khususnya pada
materi perubahan lingkungan fisik supaya siswa tidak meraasa bosean dan tidak
merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut, sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat lebih maksimal. Sedangkan bagi kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, hendaknya kapala sekolah memberi
kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran picture and picture pada materi perubahan lingkungan fisik,
memberikan dukungan, dan partisipasinya, sehingga pembelajaran di sekolah
dapat berjalan secara optimal.
89
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fauzi, dkk. 2013. “Pengaruh Model Picture and Picture terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD”. Jurnal Pendidikan
Aidi, Ulil. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk
Meningkatkan Sikap Toleran terhadap Keberagaman Siswa. Jurnal
Ilmiah, Volume 2 Nomor 1.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran
IPA. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunadi, Komang. 2012. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
dengan Teknik Tutor Sebaya Berbantuan Picture and Picture terhadap
Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1
Sukasada Tahun Ajaran 2011/2012. Kumpulan Artikel Mahasiswa
pendidikan Teknik Informatikan, Volume 1, Nomor 3, ISSN 2252-9063.”
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
90
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Jelilehvand, Maryam. 2012. The Effects of Text Length and Picture on Reading
Comprehension of Iranian EFL Students, Volume 8, Nomor 3.
Komalasari, Koko. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama
Kurniati, Ni Md. 2014. Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Hasil
Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus 1 Kecamatan
Buleleng.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan
menengah.
Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Priansa. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta
Pri, Hartoyo dkk. 2013. “Implementasi Metode Picture and Picture untuk
Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita bagi Siswa Kelas VI SLB
Negeri Klungkung. E-journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Volume 3.”
Purwaningsih, Endah. 2012. Improving Students Writing Skill Trough Picture and
Picture at The Eight Grade Students of SMP Muhammadiyah 2
Ponorogo.
Putra Jaya, Adnyana dan Darsana. 2014. “Model Pembelajaran Picture and
Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
91
dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo. Jurnal
Pendidikan, Volume 2, Nomor 1”
RC, Achmad Rifa’i dan C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
Riyono, Bambang dan Amin Retnoningsih. 2015. “Efektifitas Model
Pembelajaran Picture and Picture dengan Strategi Inkuiri terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal if Biology Education,
Volume 4 Nomor 2, ISSN 166-172”
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Siregar, Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, Nana. 2002. Methode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixes Methods). Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
92
Sulistiyorini, Sri. 2007. Hakekat Pembelajaran IPA di SD.
http://cumanulissaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-
sd.html. diakses 15/3/2016
Suprihatiningrum. 2016. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
_______. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group
Thobroni Muhammad dan Mustofa Arif. 2011. Belajar dan Pembelajaran
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Pengembangan
Wacan dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Universitas Terbuka
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3.
Varibia Zulkarnaen, dkk. 2013. “The Effect of Using Composite Pictures On
reading Comprehension Achievement of The Seventh Grade Students at
SMP N 2 Tenggarang Bondowoso”. Volume 2 nomor 3.
Widodo, Ari, dkk. 2007. Pendidika Ipa di SD. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Wisudawati, dkk. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara
93
LAMPIRAN
94
KISI-KISI SOAL UJI COBA KOGNITIF
Satuan Pendidikan : SDN Gugus Plangkawati
Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perubahan Lingkungan Fisik Mata pelajaran : IPA
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Standar
kompetensi Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis soal
Ranah
Kognitif Nomor soal
Kunci
Jawaban
10. Memahami peru-
bahan lingkungan
fisik dan pengaruh-
nya terhadap dara-
tan.
10.1 Mendeskripsi-
kan berbagai penye-
bab perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya, matahari,
dan gelombang air
laut)
10.1.1 Menyebutkan beberapa
contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan
lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan
lingkungan fisik
10.1.4 Mengemukakan berba-gai
faktor penyebab
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
C1
C1
C2
C3
1, 34,
7, 16, 23, 27,
29, 35, 36, 38
9, 10, 13, 20,
28, 39, 45, 47
14, 19, 25,
26, 33
B, B
B, C, C,
C, B, C,
D, B
A, D, B,
C, A, A,
B, A
B, B, D,
D, A
Lampiran 1
95
perubahan lingkungan
fisik
10.1.5 Mengidentifikasi penga-
ruh angin terhadap
perubahan lingkungan
fisik
10.1.6 Mengidentifikasi penga-
ruh hujan terhadap
perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh
gelombang laut terhadap
perubahan lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh
matahari terhadap
perubahan lingkungan
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
C1
C1
C4
C5
2, 3, 4, 49, 50
5, 6, 31, 48
8, 32, 40, 44
24, 37
C, A, D,
D, A
A, D, B, B
B, C, C, D
C, C
96
10.1.9 Menyimpulkan cara
mencegah kerusakan
lingkungan
10.1.10 Menghubungkan pe-
ngaruh angin terhadap
daratan
10.1.11 Memperjelas cara
pencegahan kerusakan
lingkungan
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
C6
C6
C5
15, 17, 18, 46
12, 21, 30, 42,
43
11, 22, 41
C, B, D, C
C, A, D,
B, D
A, B, D
97
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10. 1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
10.1.10 Menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan
10.1.11 memperjelas cara pencegahan kerusakan lingkungan
SOAL UJI COBA
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
benar!
1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang ….
a. diam c. dingin
b. bergerak d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah ….
a. merusak tanaman c. menggerakkan kincir angin
b. mengalirkan air sungai d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Untuk menangkap ikan ke tengah laut dengan perahu layar, nelayan
memanfaatkan angin ....
a. laut c. bahorok
Lampiran 2
98
b. kumbang d. gendhing
4. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh ….
a. awan c. hujan
b. angin d. matahari
5. Contoh perubahan lingkungan karena pengaruh hujan adalah ….
a. tanah longsor c. batuan lapuk
b. tanah tandus d. debu beterbangan
6. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan ….
a. mengandung oksigen c. mengakibatkan air bersih
b. membawa banyak oksigen d. membersihkan kotoran di udara
7. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan ….
a. waktu c. kecepatan
b. cuaca d. gerak
8. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
9. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
10. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu
tempat dinamakan ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
11. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara ….
a. akarnya yang kuat menahan tanah
b. daunnya banyak mengandung air
c. menggunakan air untuk fotosintesa
d. batangnya selalu basah oleh air
12. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat ....
a. irigasi c. terasering
b. reboisasi d. penghijauan
13. Erosi dapat mengakibatkan ....
a. kesuburan tanah bertambah c. air tanah bertambah banyak
b. hilangnya kesuburan tanah d. tanah menjadi gembur
99
14. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena ….
a. kekurangan air c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati
15. Erosi dapat dicegah dengan cara berikut, kecuali ....
a. reboisasi c. membuat hujan turun
b. membuat sengkedan d. mencegah penebangan hutan
16. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. badai c. banjir
b. gempa bumi d. gunung meletus
17. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir adalah ….
a. membuat poskamling c. membuat pos bantuan korban
b. membersihkan saluran air d. menggalang dana korban banjir
18. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya
melakukan hal-hal berikut, kecuali ....
a. membersihkan selokan-selokan dari sampah
b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak mampat
c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai
d. membuang sampah ke sungai-sungai
19. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi ….
a. abrasi c. surut
b. pasang d. banjir
20. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena ….
a. banyak nelayan mencari ikan
b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal
c. air tidak cukup untuk berlabuh
d. ukuran kapal terlalu besar
21. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak
terdapat ... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor.
a. sengkedan c. tembok beton
b. hutan bakau d. reboisasi
22. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai ....
a. tempat berteduh c. petunjuk arah
b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut
23. Pengikisan batu karang atau tepian pantai disebabkan oleh ....
100
a. air hujan c. gelombang laut
b. angin d. cahaya matahari
24. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau
batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. Pengerutan d. pemuaian
25. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik
sebagai berikut, kecuali ....
a. hujan c. angin
b. gelombang laut d. rotasi bumi
26. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa-peristiwa berikut, kecuali
....
a. angin topan c. erosi
b. kebakaran hutan d. reboisasi
27. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang
retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena ....
a. hujan c. gempa bumi
b. badai d. puting beliung
28. Reboisasi yaitu program ....
a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul
b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur
c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian
d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna
29. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah,
pembentukannya disebabkan oleh ....
a. erosi c. irigasi
b. abrasi d. reboisasi
30. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah ....
a. pandai c. kelapa
b. beringin d. bakau
31. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan
lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah ....
a. badai c. badai topan
b. banjir bandang d. banjir kiriman
101
32. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan
disebut ....
a. abrasi c. tsunami
b. topan d. tornado
33. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran
sungai disebut ....
a. lava c. air panas
b. lumpur d. awan panas
34. Angin yang tampak pada gambar disebut angin ....
a. sepoi-sepoi c. badai
b. tornado d. puyuh
35. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya ....
a. erosi
b. badai
c. abrasi
d. pasang naik
36. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut ....
a. irigasi
b. erosi
c. reboisasi
d. terasering
37. Jika kamu melihat suatu gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-
pohon untuk menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan
adalah pemerintah harus melakukan ....
a. transmigrasi c. reboisasi
b. irigasi d. urbanisasi
38. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut ialah ....
a. longsor c. badai
b. tsunami d. angin puting beliung
39. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah ....
a. erosi c. tanah amblas
b. banjir d. ombak
40. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
102
b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa
41. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah
miring ialah ....
a. menanami dengan tanaman
b. tidak membuang sampah sembarangan
c. membuat daerah resapan air
d. membuat terasering
42. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut ....
a. erosi c. banjir
b. abrasi d. tsunami
43. Pasang naik dan pasang surut permukaan air laut sangat dipengaruhi oleh ....
a. matahari c. bulan
b. bintang d. angin
44. Gelombang air laut timbul karena adanya ....
a. abrasi c. tsunami
b. erosi d. angin
45. Penanaman pohon di daerah yang tanahnya kosong dan tidak termanfaatkan
disebut ....
a. abrasi c. diversifikasi
b. reboisasi d. terasering
46. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi,
kecuali ....
a. membuat tanggul c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau
47. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
dengan pelapukan ....
a. pelapukan fisika c. pelapukan kimiawi
b. pelapukan biologi d. pelapukan buatan
48. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi
permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan
adalah ....
a. sampah-sampah larut terbawa ke sungai
b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih
c. sungai-sungai dan danau menjadi tidak kering
103
d. dapat dengan mudah terjadi banjir
49. Angin darat dapat terjadi karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di
laut. Angin darat terjadi pada ....
a. pagi hari c. sore hari
b. siang hari d. malam hari
50. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat
dan angin laut ini disebabkan oleh....
a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan
b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan
c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan
d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
104
KUNCI JAWABAN
1. B 11. A 21. A 31. B 41. D
2. C 12. C 22. B 32. C 42. B
3. A 13. B 23. C 33. A 43. D
4. D 14. B 24. C 34. B 44. D
5. A 15. C 25. D 35. C 45. B
6. D 16. C 26. D 36. D 46. C
7. B 17. B 27. C 37. C 47. A
8. B 18. D 28. A 38. B 48. B
9. A 19. B 29. B 39. A 49. D
10. D 20. C 30. D 40. C 50. A
105
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN, DAN
RELIABILITAS SOAL UJI COBA
No Kode o Soal
No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
6 UC-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
7 UC-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 UC-33 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
9 UC-16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
10 UC-15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
11 UC-11 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
12 UC-34 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
13 UC-10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 UC-32 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
15 UC-28 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
16 UC-09 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
17 UC-21 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
18 UC-31 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0
19 UC-01 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
20 UC-37 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
21 UC-18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
22 UC-40 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
23 UC-02 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
24 UC-39 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
25 UC-29 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
26 UC-27 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
27 UC-24 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
28 UC-19 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
29 UC-05 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
30 UC-25 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
31 UC-36 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
32 UC-08 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
33 UC-26 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
34 UC-41 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0
35 UC-06 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0
36 UC-13 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
37 UC-17 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
38 UC-03 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0
39 UC-38 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
40 UC-35 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
41 UC-04 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
Jumlah 16 26 41 28 11 28 32 35 28 11
Valid
itas
Mp 35,38 32,23 27,56 30,00 0,00 30,64 30,16 29,29 30,89 34,73
Mt 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56
P 0,38 0,62 0,98 0,67 0,26 0,67 0,76 0,83 0,67 0,26
Q 0,62 0,38 0,02 0,33 0,74 0,33 0,24 0,17 0,33 0,74
Pq 0,2358 0,2358 0,0232 0,2222 0,1933 0,2222 0,1814 0,1389 0,2222 0,1933
St 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614
rpbis 0,578 0,561 0,000 0,325 -1,547 0,411 0,437 0,363 0,444 0,402
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Daya P
em
be
da
JBA 14 18 21 17 9 19 20 20 20 9
JBB 2 8 20 11 2 9 12 15 8 2
JSA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JSB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,571 0,48 0,05 0,29 0,33 0,48 0,38 0,24 0,57 0,33
Kriteria Baik Baik Jelek Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Tin
gk
at
Kesu
kara
n JBA + JBB 16 26 41 28 11 28 32 35 28 11
JSA+JSB 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
IK 0,381 0,619 0,976 0,667 0,262 0,667 0,762 0,833 0,667 0,262
Kriteria Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar
kriteria Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Reli
ab
ilit
as
P 0,38 0,62 0,98 0,67 0,26 0,67 0,76 0,83 0,67 0,26
Q 0,62 0,38 0,02 0,33 0,74 0,33 0,24 0,17 0,33 0,74
Pq 0,2358 0,236 0,0232 0,222 0,1933 0,2222 0,181 0,1389 0,222 0,1933
pq 9,8118 St 97,3195
r11 0,918
Lampiran 3
106
Keterangan Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
No Kode No Soal
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-12 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
5 UC-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
7 UC-30 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
8 UC-33 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 UC-16 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
10 UC-15 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
11 UC-11 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
12 UC-34 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
13 UC-10 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
14 UC-32 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
15 UC-28 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
16 UC-09 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1
17 UC-21 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
18 UC-31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
19 UC-01 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1
20 UC-37 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
21 UC-18 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
22 UC-40 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
23 UC-02 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
24 UC-39 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
25 UC-29 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
26 UC-27 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
27 UC-24 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
28 UC-19 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
29 UC-05 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
30 UC-25 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
31 UC-36 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
32 UC-08 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1
33 UC-26 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
34 UC-41 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
35 UC-06 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
36 UC-13 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
37 UC-17 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
38 UC-03 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
39 UC-38 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
40 UC-35 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1
41 UC-04 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
Jumlah 26 8 12 20 31 25 40 36 9 36
Va
lid
ita
s
Mp 32,54 38,25 31,42 32,30 29,19 31,12 27,98 29,06 35,89 29,36
Mt 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56
p 0,62 0,19 0,29 0,48 0,74 0,60 0,95 0,86 0,21 0,86
q 0,38 0,81 0,71 0,52 0,26 0,40 0,05 0,14 0,79 0,14
pq 0,2358 0,1542 0,2041 0,2494 0,1933 0,2409 0,0454 0,1224 0,1684 0,1224
St 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614
rpbis 0,598 0,488 0,230 0,426 0,258 0,407 0,174 0,345 0,410 0,415
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Daya P
em
bed
a
JBA 20 7 7 13 17 15 21 21 7 21
JBB 6 1 5 7 14 10 19 15 2 15
JSA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JSB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,67 0,29 0,10 0,29 0,14 0,24 0,10 0,29 0,24 0,29
Kriteria Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n JBA + JBB 26 8 12 20 31 25 40 36 9 36
JSA+JSB 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
IK 0,619 0,190 0,286 0,476 0,738 0,595 0,952 0,857 0,214 0,857
Kriteria Sedang Sukar Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah
kriteria Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
Reli
ab
ilit
as
p 0,62 0,19 0,29 0,48 0,74 0,60 0,95 0,86 0,21 0,86
q 0,38 0,81 0,71 0,52 0,26 0,40 0,05 0,14 0,79 0,14
pq 0,236 0,1542 0,204 0,2494 0,1933 0,241 0,0454 0,122 0,1684 0,122
Spq 7,9433
St 97,3195
r11 0,937
Keterangan Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
107
No Kode No Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
5 UC-07 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC-30 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
8 UC-33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 UC-16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
10 UC-15 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
11 UC-11 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
12 UC-34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
13 UC-10 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
14 UC-32 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
15 UC-28 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
16 UC-09 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
17 UC-21 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18 UC-31 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
19 UC-01 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
20 UC-37 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1
21 UC-18 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
22 UC-40 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
23 UC-02 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
24 UC-39 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
25 UC-29 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
26 UC-27 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
27 UC-24 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
28 UC-19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
29 UC-05 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
30 UC-25 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1
31 UC-36 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
32 UC-08 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
33 UC-26 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
34 UC-41 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
35 UC-06 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
36 UC-13 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0
37 UC-17 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
38 UC-03 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
39 UC-38 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
40 UC-35 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
41 UC-04 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Jumlah 10 22 39 31 7 24 27 12 26 31
Va
lid
ita
s
Mp 37,70 32,82 28,26 29,94 42,57 30,71 30,22 37,25 32,23 30,90
Mt 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56
p 0,24 0,52 0,93 0,74 0,17 0,57 0,64 0,29 0,62 0,74
q 0,76 0,48 0,07 0,26 0,83 0,43 0,36 0,71 0,38 0,26
pq 0,1814 0,2494 0,0663 0,1933 0,1389 0,2449 0,2296 0,2041 0,2358 0,1933
St 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614
rpbis 0,534 0,519 0,236 0,376 0,632 0,342 0,336 0,577 0,561 0,529
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Da
ya
Pem
bed
a
JBA 9 17 21 19 7 17 17 12 19 20
JBB 1 5 18 12 0 7 10 0 7 11
JSA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JSB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,38 0,57 0,14 0,33 0,33 0,48 0,33 0,57 0,57 0,43
Kriteria Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n JBA +JBB 10 22 39 31 7 24 27 12 26 31
JSA+JSB 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
IK 0,238 0,524 0,929 0,738 0,167 0,571 0,643 0,286 0,619 0,738
Kriteria Sukar Sedang Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
kriteria Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Reli
ab
ilit
as
p 0,24 0,52 0,93 0,74 0,17 0,57 0,64 0,29 0,62 0,74
q 0,76 0,48 0,07 0,26 0,83 0,43 0,36 0,71 0,38 0,26
pq 0,1814 0,249 0,0663 0,1933 0,1389 0,245 0,2296 0,204 0,2358 0,1933
Spq 6,2069
St 97,3195
r11 0,955
Keterangan Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
108
No Kode No Soal
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
5 UC-07 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
7 UC-30 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 UC-33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9 UC-16 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
10 UC-15 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
11 UC-11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
12 UC-34 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
13 UC-10 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
14 UC-32 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
15 UC-28 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 UC-09 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
17 UC-21 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
18 UC-31 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
19 UC-01 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
20 UC-37 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
21 UC-18 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
22 UC-40 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
23 UC-02 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
24 UC-39 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
25 UC-29 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0
26 UC-27 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
27 UC-24 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1
28 UC-19 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
29 UC-05 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
30 UC-25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
31 UC-36 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
32 UC-08 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
33 UC-26 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0
34 UC-41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
35 UC-06 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
36 UC-13 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1
37 UC-17 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
38 UC-03 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
39 UC-38 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
40 UC-35 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
41 UC-04 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Jumlah 7 26 27 14 19 18 27 30 25 28
Val
idit
as
Mp 37,71 31,65 30,67 34,00 33,95 35,50 32,11 29,40 30,84 31,36
Mt 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56
p 0,17 0,62 0,64 0,33 0,45 0,43 0,64 0,71 0,60 0,67
q 0,83 0,38 0,36 0,67 0,55 0,57 0,36 0,29 0,40 0,33
pq 0,1389 0,2358 0,2296 0,2222 0,2477 0,2449 0,2296 0,2041 0,2409 0,2222
St 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614
rpbis 0,428 0,492 0,393 0,429 0,547 0,648 0,575 0,274 0,375 0,506
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
Day
a P
emb
eda
JBA 6 18 18 10 15 15 20 20 16 19
JBB 1 8 9 4 4 3 7 10 9 9
JSA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JSB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,24 0,48 0,43 0,29 0,52 0,57 0,62 0,48 0,33 0,48
Kriteria Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
Tin
gkat
Kes
ukar
an JBA +JBB 7 26 27 14 19 18 27 30 25 28
JSA+JSB 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
IK 0,167 0,619 0,643 0,333 0,452 0,429 0,643 0,714 0,595 0,667
Kriteria Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang
kriteria Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai
Rel
iab
ilit
as
p 0,17 0,62 0,64 0,33 0,45 0,43 0,64 0,71 0,60 0,67
q 0,83 0,38 0,36 0,67 0,55 0,57 0,36 0,29 0,40 0,33
pq 0,139 0,2358 0,23 0,2222 0,248 0,2449 0,23 0,2041 0,241 0,2222
Spq 4,2698
St 97,3195
r11 0,976
Keterangan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai
109
No Kode No Soal
Y Y2 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 UC-14 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 46 2116
2 UC-20 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 46 2116
3 UC-23 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 45 2025
4 UC-12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 43 1849
5 UC-07 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 42 1764
6 UC-22 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 39 1521
7 UC-30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 41 1681
8 UC-33 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 39 1521
9 UC-16 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 39 1521
10 UC-15 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 35 1225
11 UC-11 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 34 1156
12 UC-34 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 34 1156
13 UC-10 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 33 1089
14 UC-32 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 32 1024
15 UC-28 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 31 961
16 UC-09 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 29 841
17 UC-21 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 28 784
18 UC-31 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 28 784
19 UC-01 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 27 729
20 UC-37 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 27 729
21 UC-18 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 26 676
22 UC-40 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 26 676
23 UC-02 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 26 676
24 UC-39 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 25 625
25 UC-29 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 25 625
26 UC-27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 25 625
27 UC-24 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 24 576
28 UC-19 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 22 484
29 UC-05 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 21 441
30 UC-25 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 19 361
31 UC-36 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19 361
32 UC-08 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 18 324
33 UC-26 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 18 324
34 UC-41 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 17 289
35 UC-06 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 16 256
36 UC-13 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 16 256
37 UC-17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 16 256
38 UC-03 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 15 225
39 UC-38 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 14 196
40 UC-35 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13 169
41 UC-04 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 11 121
Jumlah 11 21 30 21 28 9 5 24 23 9 1130 35134
Val
idit
as
Mp 36,82 32,81 26,33 31,10 27,39 39,00 44,20 32,33 25,48 34,67
Mt 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56 27,56
p 0,26 0,50 0,71 0,50 0,67 0,21 0,12 0,57 0,55 0,21
q 0,74 0,50 0,29 0,50 0,33 0,79 0,88 0,43 0,45 0,79
pq 0,1933 0,2500 0,2041 0,2500 0,2222 0,1684 0,1049 0,2449 0,2477 0,1684
St 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614 10,614
rpbis 0,520 0,494 -0,183 0,333 -0,022 0,563 0,576 0,519 -0,216 0,350
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
Day
a P
emb
eda JBA 10 15 14 14 14 8 5 17 9 7
JBB 1 6 16 7 14 1 0 7 14 2
JSA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JSB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,43 0,43 -0,10 0,33 0,00 0,33 0,24 0,48 -0,24 0,24
Kriteria Baik Baik Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Baik Jelek Cukup
Tin
gkat
Kes
ukar
an JBA + JBB 11 21 30 21 28 9 5 24 23 9
JSA+JSB 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 k = 50
IK 0,262 0,500 0,714 0,500 0,667 0,214 0,119 0,571 0,548 0,214 Spq = 9,812
Kriteria Sukar Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar s2 = 112,658
kriteria Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai r11 = 0,932
Rel
iabil
itas
P 0,26 0,50 0,71 0,50 0,67 0,21 0,12 0,57 0,55 0,21
Q 0,74 0,50 0,29 0,50 0,33 0,79 0,88 0,43 0,45 0,79
Pq 0,193 0,2500 0,2041 0,25 0,2222 0,168 0,1049 0,245 0,2477 0,168
Spq 2,0539
St 97,3195
r11 0,999
Keterangan Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai
110
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Satuan Pendidikan : SDN Gugus Plangkawati Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perubahan Lingkungan Fisik Mata pelajaran : IPA
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Standar
kompetensi Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis soal
Ranah
Kognitif Nomor soal
Kunci
Jawaban
10. Memahami
perubahan
lingkungan fisik dan
pengaruhnya
terhadap daratan.
10.1
Mendeskripsikan
berbagai penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya, matahari,
dan gelombang air
laut)
10.1.1 Menyebutkan beberapa
contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan
lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan
lingkungan fisik
10.1.4 Mengemukakan berbagai
faktor penyebab
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
C1
C1
C2
C3
1, 34,
7, 16, 27, 29,
35, 36
9, 10, 20,
28, 39, 47
14, 19, 25,
26, 33
B, B
B, C, C,
B, C, D
A, D, C,
A, A, A
B, B, D,
D, A
Lampiran 4
111
perubahan lingkungan
fisik
10.1.5 Mengidentifikasi penga-
ruh angin terhadap
perubahan lingkungan
fisik
10.1.6 Mengidentifikasi penga-
ruh hujan terhadap
perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh
gelombang laut terhadap
perubahan lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh
matahari terhadap
perubahan lingkungan
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
C1
C1
C4
C5
2, 4, 50
6, 31, 48
8, 32, 40, 44
24, 37
C, D, A
D, B, B
B, C, C, D
C, C
112
10.1.9 Menyimpulkan cara
mencegah kerusakan
lingkungan
10.1.10 Menghubungkan
pengaruh angin terhadap
daratan
10.1.11 Memperjelas cara
pencegahan kerusakan
lingkungan
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
C6
C6
C5
18, 46
12, 21, 30, 42,
11, 22, 41
D, C
C, A, D, B
A, B, D
113
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10. 1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
10.1.10 Menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan
10.1.11 memperjelas cara pencegahan kerusakan lingkungan
SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
benar!
1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang ….
a. diam c. dingin
b. bergerak d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah ….
a. merusak tanaman c. menggerakkan kincir angin
b. mengalirkan air sungai d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh ….
a. awan c. hujan
b. angin d. matahari
4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan ….
Lampiran 5
114
a. mengandung oksigen c. mengakibatkan air bersih
b. membawa banyak oksigen d. membersihkan kotoran di udara
5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan ….
a. waktu c. kecepatan
b. cuaca d. gerak
6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu
tempat dinamakan ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara ….
a. akarnya yang kuat menahan tanah c. menggunakan air untuk fotosintesa
b. daunnya banyak mengandung air d. batangnya selalu basah oleh air
10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat ....
a. irigasi c. terasering
b. reboisasi d. penghijauan
11. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena ….
a. kekurangan air c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati
12. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. gunung meletus c. banjir
b. gempa bumi d. badai
13. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya
melakukan hal-hal berikut, kecuali ....
a. membersihkan selokan-selokan dari sampah
b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat
c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai
d. membuang sampah ke sungai-sungai
115
14. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi ….
a. abrasi c. surut
b. pasang d. banjir
15. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena ….
a. banyak nelayan mencari ikan c. air tidak cukup untuk berlabuh
b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal
c. air tidak cukup untuk berlabuh
d. ukuran kapal terlalu besar
16. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak
terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor.
a. sengkedan c. tembok beton
b. hutan bakau d. reboisasi
17. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai ....
a. tempat berteduh c.petunjuk arah
b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut
18. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau
batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. pengerutan d. pemuaian
19. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik
sebagai berikut, kecuali ....
a. hujan c. angin
b. gelombang laut d. rotasi bumi
20. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali ....
a. angin topan c. erosi
b. kebakaran hutan d. reboisasi
21. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang
retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena ....
a. hujan c. gempa bumi
b. badai d. puting beliung
22. Reboisasi yaitu program ....
a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul
b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur
116
c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian
d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna
23. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah,
pembentukannya disebabkan oleh ....
a. erosi c. irigasi
b. abrasi d. reboisasi
24. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah ....
a. pandai c. kelapa
b. beringin d. bakau
25. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan
lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah ....
a. badai c. badai topan
b. banjir bandang d. banjir kiriman
26. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan
disebut ....
a. abrasi c. tsunami
b. topan d. tornado
27. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran
sungai disebut ....
a. lava c. air panas
b. lumpur d. awan panas
28. Angin yang tampak pada gambar disebut angin ....
a. sepoi-sepoi c. badai
b. tornado d. puyuh
29. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya ....
a. erosi
b. badai
c. abrasi
d. pasang naik
30. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut ....
a. irigasi
b. erosi
c. reboisasi
117
d. terasering
31. Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk
menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah
harus melakukan ....
a. transmigrasi c. reboisasi
b. irigasi d. urbanisasi
32. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah ....
a. erosi c. tanah amblas
b. banjir d. ombak besar
33. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa
34. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah
miring ialah ....
a. menanami dengan tanaman c. membuat daerah resapan air
b. tidak membuang sampah sembarangan
c. membuat daerah resapan air
d. membuat terasering
35. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut ....
a. erosi c. banjir
b. abrasi d. tsunami
36. Gelombang air laut timbul karena adanya ....
a. abrasi c. tsunami
b. erosi d. angin
37. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali ....
a. membuat tanggul c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau
38. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
dengan pelapukan ....
a. fisika c. kimiawi
b. biologi d. buatan
118
39. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi
permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan
adalah ....
a. sampah larut terbawa ke sungai
b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih
c. sungai dan danau menjadi tidak kering
d. dapat dengan mudah terjadi banjir
40. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat
dan angin laut ini disebabkan oleh....
a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan
b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan
c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan
d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
119
KUNCI JAWABAN
1. B 11. B 21. C 31. C
2. C 12. C 22. A 32. A
3. D 13. D 23. B 33. C
4. D 14. B 24. D 34. D
5. B 15. C 25. B 35. B
6. B 16. A 26. C 36. D
7. A 17. B 27. A 37. C
8. D 18. C 28. B 38. A
9. A 19. D 29. C 39. B
10. C 20. D 30. D 40. A
120
UJI NORMALITAS DATA SDN GEDAWANG 01
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 50,00 -2,39 0,4916 0,0084 0,0233 0,0148 2 R-02 58,00 -1,34 0,4103 0,0897 0,0698 0,0199
3 R-03 58,00 -1,34 0,4103 0,0897 0,0698 0,0199
4 R-04 59,00 -1,21 0,3872 0,1128 0,0930 0,0198 5 R-05 60,00 -1,08 0,3601 0,1399 0,1860 0,0462
6 R-06 60,00 -1,08 0,3601 0,1399 0,1860 0,0462
7 R-07 60,00 -1,08 0,3601 0,1399 0,1860 0,0462
8 R-08 60,00 -1,08 0,3601 0,1399 0,1860 0,0462
9 R-09 62,00 -0,82 0,2936 0,2064 0,2326 0,0262
10 R-10 62,00 -0,82 0,2936 0,2064 0,2326 0,0262 11 R-11 63,00 -0,69 0,2543 0,2457 0,2558 0,0101
12 R-12 64,00 -0,56 0,2113 0,2887 0,2791 0,0096
13 R-13 65,00 -0,43 0,1650 0,3350 0,3721 0,0371 14 R-14 65,00 -0,43 0,1650 0,3350 0,3721 0,0371
15 R-15 65,00 -0,43 0,1650 0,3350 0,3721 0,0371
16 R-16 65,00 -0,43 0,1650 0,3350 0,3721 0,0371 17 R-17 66,00 -0,30 0,1161 0,3839 0,3953 0,0115
18 R-18 67,00 -0,16 0,0653 0,4347 0,4651 0,0304
19 R-19 67,00 -0,16 0,0653 0,4347 0,4651 0,0304 20 R-20 67,00 -0,16 0,0653 0,4347 0,4651 0,0304
21 R-21 68,00 -0,03 0,0134 0,4866 0,5581 0,0715
22 R-22 68,00 -0,03 0,0134 0,4866 0,5581 0,0715 23 R-23 68,00 -0,03 0,0134 0,4866 0,5581 0,0715
24 R-24 68,00 -0,03 0,0134 0,4866 0,5581 0,0715
25 R-25 69,00 0,10 0,0388 0,5388 0,6512 0,1124 26 R-26 69,00 0,10 0,0388 0,5388 0,6512 0,1124
27 R-27 69,00 0,10 0,0388 0,5388 0,6512 0,1124
28 R-28 69,00 0,10 0,0388 0,5388 0,6512 0,1124 29 R-29 70,00 0,23 0,0903 0,5903 0,7209 0,1306
30 R-30 70,00 0,23 0,0903 0,5903 0,7209 0,1306
31 R-31 70,00 0,23 0,0903 0,5903 0,7209 0,1306 32 R-32 72,00 0,49 0,1880 0,6880 0,7674 0,0794
33 R-33 72,00 0,49 0,1880 0,6880 0,7674 0,0794
34 R-34 74,00 0,75 0,2740 0,7740 0,7907 0,0167 35 R-35 75,00 0,88 0,3114 0,8114 0,8372 0,0258
36 R-36 75,00 0,88 0,3114 0,8114 0,8372 0,0258
37 R-37 78,00 1,28 0,3990 0,8990 0,9070 0,0080 38 R-38 78,00 1,28 0,3990 0,8990 0,9070 0,0080
39 R-39 78,00 1,28 0,3990 0,8990 0,9070 0,0080
40 R-40 79,00 1,41 0,4202 0,9202 0,9302 0,0100 41 R-41 80,00 1,54 0,4379 0,9379 0,9535 0,0156
42 R-42 85,00 2,19 0,4858 0,9858 0,9767 0,0091 43 R-43 88,00 2,59 0,4951 0,9951 1,0000 0,0049
= 2935 Lo = 0,1306
x = 68,2558 L5% (43) = 0,135
= 58,3378
s = 7,64
Kesimpulan
Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,1306
0,135
Lampiran 6
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
121
UJI NORMALITAS DATA SDN GEDAWANG 02
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 50,00 -2,14 0,4837 0,0163 0,0976 0,0812
2 R-02 50,00 -2,14 0,4837 0,0163 0,0976 0,0812
3 R-03 50,00 -2,14 0,4837 0,0163 0,0976 0,0812
4 R-04 50,00 -2,14 0,4837 0,0163 0,0976 0,0812
5 R-05 52,00 -1,94 0,4740 0,0260 0,1220 0,0960
6 R-06 65,00 -0,69 0,2552 0,2448 0,1951 0,0497
7 R-07 65,00 -0,69 0,2552 0,2448 0,1951 0,0497
8 R-08 65,00 -0,69 0,2552 0,2448 0,1951 0,0497
9 R-09 68,00 -0,40 0,1561 0,3439 0,2195 0,1244
10 R-10 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
11 R-11 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
12 R-12 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
13 R-13 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
14 R-14 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
15 R-15 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
16 R-16 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
17 R-17 70,00 -0,21 0,0828 0,4172 0,4146 0,0025
18 R-18 72,00 -0,02 0,0066 0,4934 0,5366 0,0431
19 R-19 72,00 -0,02 0,0066 0,4934 0,5366 0,0431
20 R-20 72,00 -0,02 0,0066 0,4934 0,5366 0,0431
21 R-21 72,00 -0,02 0,0066 0,4934 0,5366 0,0431
22 R-22 72,00 -0,02 0,0066 0,4934 0,5366 0,0431
23 R-23 74,00 0,18 0,0699 0,5699 0,5854 0,0154
24 R-24 74,00 0,18 0,0699 0,5699 0,5854 0,0154
25 R-25 75,00 0,27 0,1074 0,6074 0,6341 0,0267
26 R-26 75,00 0,27 0,1074 0,6074 0,6341 0,0267
27 R-27 76,00 0,37 0,1439 0,6439 0,7317 0,0878
28 R-28 76,00 0,37 0,1439 0,6439 0,7317 0,0878
29 R-29 76,00 0,37 0,1439 0,6439 0,7317 0,0878
30 R-30 76,00 0,37 0,1439 0,6439 0,7317 0,0878
31 R-31 78,00 0,56 0,2128 0,7128 0,7561 0,0433
32 R-32 80,00 0,75 0,2747 0,7747 0,8049 0,0302
33 R-33 80,00 0,75 0,2747 0,7747 0,8049 0,0302
34 R-34 82,00 0,95 0,3282 0,8282 0,8537 0,0255
35 R-35 82,00 0,95 0,3282 0,8282 0,8537 0,0255
36 R-36 84,00 1,14 0,3728 0,8728 0,8780 0,0053
37 R-37 85,00 1,24 0,3918 0,8918 0,9268 0,0351
38 R-38 85,00 1,24 0,3918 0,8918 0,9268 0,0351
39 R-39 86,00 1,33 0,4086 0,9086 0,9512 0,0426
40 R-40 90,00 1,72 0,4571 0,9571 1,0000 0,0429
41 R-41 90,00 1,72 0,4571 0,9571 1,0000 0,0429
= 2959 Lo = 0,1244
x = 72,1707 L5% (43) = 0,138
= 107,745
s = 10,38
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,1244
0,138
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
122
UJI NORMALITAS DATA SDN BANYUMANIK 01
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 57,00 -1,85 0,4678 0,0322 0,0263 0,0059
2 R-02 59,00 -1,64 0,4491 0,0509 0,0526 0,0017
3 R-03 60,00 -1,53 0,4370 0,0630 0,0789 0,0159
4 R-04 61,00 -1,42 0,4227 0,0773 0,1053 0,0280
5 R-05 66,00 -0,89 0,3139 0,1861 0,1842 0,0019
6 R-06 66,00 -0,89 0,3139 0,1861 0,1842 0,0019
7 R-07 66,00 -0,89 0,3139 0,1861 0,1842 0,0019
8 R-08 67,00 -0,79 0,2841 0,2159 0,2368 0,0209
9 R-09 67,00 -0,79 0,2841 0,2159 0,2368 0,0209
10 R-10 68,00 -0,68 0,2517 0,2483 0,3158 0,0674
11 R-11 68,00 -0,68 0,2517 0,2483 0,3158 0,0674
12 R-12 68,00 -0,68 0,2517 0,2483 0,3158 0,0674
13 R-13 69,00 -0,57 0,2168 0,2832 0,3421 0,0589
14 R-14 70,00 -0,47 0,1798 0,3202 0,4474 0,1272
15 R-15 70,00 -0,47 0,1798 0,3202 0,4474 0,1272
16 R-16 70,00 -0,47 0,1798 0,3202 0,4474 0,1272
17 R-17 70,00 -0,47 0,1798 0,3202 0,4474 0,1272
18 R-18 71,00 -0,36 0,1409 0,3591 0,4737 0,1146
19 R-19 72,00 -0,25 0,1005 0,3995 0,5000 0,1005
20 R-20 73,00 -0,15 0,0589 0,4411 0,5526 0,1116
21 R-21 73,00 -0,15 0,0589 0,4411 0,5526 0,1116
22 R-22 74,00 -0,04 0,0167 0,4833 0,6053 0,1220
23 R-23 74,00 -0,04 0,0167 0,4833 0,6053 0,1220
24 R-24 77,00 0,28 0,1091 0,6091 0,6316 0,0225
25 R-25 80,00 0,60 0,2243 0,7243 0,6842 0,0401
26 R-26 80,00 0,60 0,2243 0,7243 0,6842 0,0401
27 R-27 81,00 0,70 0,2587 0,7587 0,7368 0,0218
28 R-28 81,00 0,70 0,2587 0,7587 0,7368 0,0218
29 R-29 84,00 1,02 0,3464 0,8464 0,8158 0,0306
30 R-30 84,00 1,02 0,3464 0,8464 0,8158 0,0306
31 R-31 84,00 1,02 0,3464 0,8464 0,8158 0,0306
32 R-32 86,00 1,23 0,3913 0,8913 0,8421 0,0492
33 R-33 87,00 1,34 0,4098 0,9098 0,9211 0,0112
34 R-34 87,00 1,34 0,4098 0,9098 0,9211 0,0112
35 R-35 87,00 1,34 0,4098 0,9098 0,9211 0,0112
36 R-36 89,00 1,55 0,4397 0,9397 0,9474 0,0077
37 R-37 90,00 1,66 0,4514 0,9514 0,9737 0,0223
38 R-38 91,00 1,76 0,4612 0,9612 1,0000 0,0388
= 2827 Lo = 0,1272
x = 74,3947 L5% (43) = 0,144
= 88,5156
s = 9,41
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,1272
0,144
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
123
UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 01
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 64,00 -1,71 0,4563 0,0437 0,0250 0,0187
2 R-02 65,00 -1,58 0,4431 0,0569 0,0750 0,0181
3 R-03 65,00 -1,58 0,4431 0,0569 0,0750 0,0181
4 R-04 66,00 -1,45 0,4268 0,0732 0,1000 0,0268
5 R-05 68,00 -1,20 0,3840 0,1160 0,1750 0,0590
6 R-06 68,00 -1,20 0,3840 0,1160 0,1750 0,0590
7 R-07 68,00 -1,20 0,3840 0,1160 0,1750 0,0590
8 R-08 70,00 -0,94 0,3260 0,1740 0,2500 0,0760
9 R-09 70,00 -0,94 0,3260 0,1740 0,2500 0,0760
10 R-10 70,00 -0,94 0,3260 0,1740 0,2500 0,0760
11 R-11 72,00 -0,68 0,2521 0,2479 0,2750 0,0271
12 R-12 73,00 -0,55 0,2098 0,2902 0,3250 0,0348
13 R-13 73,00 -0,55 0,2098 0,2902 0,3250 0,0348
14 R-14 74,00 -0,42 0,1643 0,3357 0,3500 0,0143
15 R-15 75,00 -0,30 0,1162 0,3838 0,4750 0,0912
16 R-16 75,00 -0,30 0,1162 0,3838 0,4750 0,0912
17 R-17 75,00 -0,30 0,1162 0,3838 0,4750 0,0912
18 R-18 75,00 -0,30 0,1162 0,3838 0,4750 0,0912
19 R-19 75,00 -0,30 0,1162 0,3838 0,4750 0,0912
20 R-20 78,00 0,09 0,0358 0,5358 0,6000 0,0642
21 R-21 78,00 0,09 0,0358 0,5358 0,6000 0,0642
22 R-22 78,00 0,09 0,0358 0,5358 0,6000 0,0642
23 R-23 78,00 0,09 0,0358 0,5358 0,6000 0,0642
24 R-24 78,00 0,09 0,0358 0,5358 0,6000 0,0642
25 R-25 80,00 0,35 0,1357 0,6357 0,6500 0,0143
26 R-26 80,00 0,35 0,1357 0,6357 0,6500 0,0143
27 R-27 82,00 0,60 0,2271 0,7271 0,7000 0,0271
28 R-28 82,00 0,60 0,2271 0,7271 0,7000 0,0271
29 R-29 83,00 0,73 0,2681 0,7681 0,8000 0,0319
30 R-30 83,00 0,73 0,2681 0,7681 0,8000 0,0319
31 R-31 83,00 0,73 0,2681 0,7681 0,8000 0,0319
32 R-32 83,00 0,73 0,2681 0,7681 0,8000 0,0319
33 R-33 85,00 0,99 0,3389 0,8389 0,8750 0,0361
34 R-34 85,00 0,99 0,3389 0,8389 0,8750 0,0361
35 R-35 85,00 0,99 0,3389 0,8389 0,8750 0,0361
36 R-36 86,00 1,12 0,3683 0,8683 0,9000 0,0317
37 R-37 88,00 1,38 0,4155 0,9155 0,9500 0,0345
38 R-38 88,00 1,38 0,4155 0,9155 0,9500 0,0345
39 R-39 94,00 2,15 0,4841 0,9841 1,0000 0,0159
40 R-40 94,00 2,15 0,4841 0,9841 1,0000 0,0159
= 3092 Lo = 0,0912
x = 77,3 L5% (43) = 0,140
= 60,5231
s = 7,78
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,0912
0,140
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
124
UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 02
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 63,00 -1,72 0,4572 0,0428 0,0217 0,0211
2 R-02 64,00 -1,61 0,4462 0,0538 0,0652 0,0114 3 R-03 64,00 -1,61 0,4462 0,0538 0,0652 0,0114
4 R-04 65,00 -1,50 0,4331 0,0669 0,1304 0,0635
5 R-05 65,00 -1,50 0,4331 0,0669 0,1304 0,0635 6 R-06 65,00 -1,50 0,4331 0,0669 0,1304 0,0635
7 R-07 68,00 -1,17 0,3789 0,1211 0,1739 0,0528
8 R-08 68,00 -1,17 0,3789 0,1211 0,1739 0,0528 9 R-09 69,00 -1,06 0,3554 0,1446 0,2391 0,0945
10 R-10 69,00 -1,06 0,3554 0,1446 0,2391 0,0945
11 R-11 69,00 -1,06 0,3554 0,1446 0,2391 0,0945 12 R-12 72,00 -0,73 0,2674 0,2326 0,2609 0,0283
13 R-13 73,00 -0,62 0,2326 0,2674 0,3043 0,0369
14 R-14 73,00 -0,62 0,2326 0,2674 0,3043 0,0369 15 R-15 75,00 -0,40 0,1558 0,3442 0,3913 0,0471
16 R-16 75,00 -0,40 0,1558 0,3442 0,3913 0,0471
17 R-17 75,00 -0,40 0,1558 0,3442 0,3913 0,0471 18 R-18 75,00 -0,40 0,1558 0,3442 0,3913 0,0471
19 R-19 76,00 -0,29 0,1146 0,3854 0,4130 0,0276
20 R-20 78,00 -0,07 0,0285 0,4715 0,5000 0,0285 21 R-21 78,00 -0,07 0,0285 0,4715 0,5000 0,0285
22 R-22 78,00 -0,07 0,0285 0,4715 0,5000 0,0285
23 R-23 78,00 -0,07 0,0285 0,4715 0,5000 0,0285 24 R-24 79,00 0,04 0,0152 0,5152 0,5435 0,0282
25 R-25 79,00 0,04 0,0152 0,5152 0,5435 0,0282
26 R-26 80,00 0,15 0,0588 0,5588 0,5652 0,0064 27 R-27 82,00 0,37 0,1434 0,6434 0,6304 0,0130
28 R-28 82,00 0,37 0,1434 0,6434 0,6304 0,0130
29 R-29 82,00 0,37 0,1434 0,6434 0,6304 0,0130 30 R-30 83,00 0,48 0,1835 0,6835 0,6522 0,0313
31 R-31 84,00 0,59 0,2215 0,7215 0,6957 0,0258
32 R-32 84,00 0,59 0,2215 0,7215 0,6957 0,0258 33 R-33 85,00 0,70 0,2571 0,7571 0,7391 0,0180
34 R-34 85,00 0,70 0,2571 0,7571 0,7391 0,0180
35 R-35 86,00 0,81 0,2901 0,7901 0,8043 0,0142 36 R-36 86,00 0,81 0,2901 0,7901 0,8043 0,0142
37 R-37 86,00 0,81 0,2901 0,7901 0,8043 0,0142
38 R-38 87,00 0,92 0,3203 0,8203 0,8261 0,0058 39 R-39 88,00 1,03 0,3477 0,8477 0,8696 0,0219
40 R-40 88,00 1,03 0,3477 0,8477 0,8696 0,0219 41 R-41 90,00 1,25 0,3936 0,8936 0,8913 0,0023
42 R-42 92,00 1,47 0,4286 0,9286 0,9348 0,0062
43 R-43 92,00 1,47 0,4286 0,9286 0,9348 0,0062 44 R-44 94,00 1,69 0,4540 0,9540 0,9783 0,0242
45 R-45 94,00 1,69 0,4540 0,9540 0,9783 0,0242
46 R-43 95,00 1,80 0,4637 0,9637 1,0000 0,0363
= 3618 Lo = 0,0945
x = 78,6522 L5% (43) = 0,131
= 82,9430
s = 9,11
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,0945
0,131
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
125
UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 03
Hipotesis:
Ho : Data Berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria:
Ho diterima apabila Lo < L kritik No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 R-01 62,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,0455 0,0357
2 R-02 62,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,0455 0,0357 3 R-03 63,00 -1,26 0,3966 0,1034 0,1136 0,0102
4 R-04 63,00 -1,26 0,3966 0,1034 0,1136 0,0102
5 R-05 63,00 -1,26 0,3966 0,1034 0,1136 0,0102 6 R-06 64,00 -1,13 0,3702 0,1298 0,1818 0,0520
7 R-07 64,00 -1,13 0,3702 0,1298 0,1818 0,0520
8 R-08 64,00 -1,13 0,3702 0,1298 0,1818 0,0520 9 R-09 65,00 -0,99 0,3396 0,1604 0,2727 0,1123
10 R-10 65,00 -0,99 0,3396 0,1604 0,2727 0,1123
11 R-11 65,00 -0,99 0,3396 0,1604 0,2727 0,1123 12 R-12 65,00 -0,99 0,3396 0,1604 0,2727 0,1123
13 R-13 68,00 -0,59 0,2218 0,2782 0,2955 0,0173
14 R-14 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250 15 R-15 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
16 R-16 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
17 R-17 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250 18 R-18 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
19 R-19 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
20 R-20 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250 21 R-21 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
22 R-22 70,00 -0,32 0,1250 0,3750 0,5000 0,1250
23 R-23 72,00 -0,05 0,0195 0,4805 0,5909 0,1105 24 R-24 72,00 -0,05 0,0195 0,4805 0,5909 0,1105
25 R-25 72,00 -0,05 0,0195 0,4805 0,5909 0,1105
26 R-26 72,00 -0,05 0,0195 0,4805 0,5909 0,1105 27 R-27 74,00 0,22 0,0873 0,5873 0,6364 0,0491
28 R-28 74,00 0,22 0,0873 0,5873 0,6364 0,0491
29 R-29 75,00 0,36 0,1389 0,6389 0,7045 0,0657
30 R-30 75,00 0,36 0,1389 0,6389 0,7045 0,0657
31 R-31 75,00 0,36 0,1389 0,6389 0,7045 0,0657
32 R-32 76,00 0,49 0,1880 0,6880 0,7727 0,0847 33 R-33 76,00 0,49 0,1880 0,6880 0,7727 0,0847
34 R-34 76,00 0,49 0,1880 0,6880 0,7727 0,0847
35 R-35 78,00 0,76 0,2763 0,7763 0,7955 0,0191 36 R-36 80,00 1,03 0,3484 0,8484 0,8636 0,0153
37 R-37 80,00 1,03 0,3484 0,8484 0,8636 0,0153
38 R-38 80,00 1,03 0,3484 0,8484 0,8636 0,0153 39 R-39 82,00 1,30 0,4030 0,9030 0,8864 0,0167
40 R-40 84,00 1,57 0,4416 0,9416 0,9091 0,0325
41 R-41 85,00 1,70 0,4558 0,9558 0,9545 0,0012 42 R-42 85,00 1,70 0,4558 0,9558 0,9545 0,0012
43 R-43 86,00 1,84 0,4670 0,9670 0,9773 0,0103 44 R-44 92,00 2,65 0,4959 0,9959 1,0000 0,0041
= 3184 Lo = 0,1250
x = 72,3636 L5% (43) = 0,134
= 55,0275
s = 7,42
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
0,1250
0,134
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
126
TEBEL PERHITUNGAN HOMOGENITAS
No
Kelas
Gedawang
1
Gedawang
2
Banyumanik
1
Pudak-
payung 1
Pudak-
payung 2
Pudak-
payung 3
1 50 50 57 64 63 62
2 58 50 59 65 64 62
3 58 50 60 65 64 63
4 59 50 61 66 65 63
5 60 52 66 68 65 63
6 60 65 66 68 65 64
7 60 65 66 68 68 64
8 60 65 67 70 68 64
9 62 68 67 70 69 65
10 62 70 68 70 69 65
11 63 70 68 72 69 65
12 64 70 68 73 72 65
13 65 70 69 73 73 68
14 65 70 70 74 73 70
15 65 70 70 75 75 70
16 65 70 70 75 75 70
17 66 70 70 75 75 70
18 67 72 71 75 75 70
19 67 72 72 75 76 70
20 67 72 73 78 78 70
21 68 72 73 78 78 70
22 68 72 74 78 78 70
23 68 74 74 78 78 72
24 68 74 77 78 79 72
25 69 75 80 80 79 72
26 69 75 80 80 80 72
27 69 76 81 82 82 74
28 69 76 81 82 82 74
29 70 76 84 83 82 75
30 70 76 84 83 83 75
31 70 78 84 83 84 75
32 72 80 86 83 84 76
33 72 80 87 85 85 76
34 74 82 87 85 85 76
35 75 82 87 85 86 78
36 75 84 89 86 86 80
37 78 85 90 88 86 80
38 78 85 91 88 87 80
39 78 86 94 88 82
40 79 90 94 88 84
41 80 90 90 85
42 85 92 85
43 88 92 86
44 94 92
45 94
46 95
2935 2959 2827 3092 3618 3184
X 68,26 72,17 74,39 77,30 78,65 72,36
S2 58,34 107,75 88,52 60,52 82,94 55,03
Ni - 1 42 40 37 39 45 43 246,00
(Ni-1) Log
Si 74,17 81,30 72,04 69,49 86,35 74,84 458,19
(Ni-1)Si2 2450,19 4309,80 3275,08 2360,40 3732,43 2366,18 18494,09
127
UJI HOMOGENITAS DATA
Hipotesis
Ho : =
=
....
H :
....
Kriteria:
Ho diterima jika < (1- ) (k-1)
( )(k-1)
Pengujian hipotesis
Sampel ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si
2 (dk) log Si
2
A 43 42 58,34 2450,19 1,7659 74,170
B 41 40 107,75 4309,80 2,0324 81,296
C 38 37 88,52 3275,08 1,9470 72,040
D 40 39 60,52 2360,40 1,7819 69,495
E 46 45 82,94 3732,43 1,9188 86,345
F 44 43 55,03 2366,18 1,7406 74,845
252 246 453,09 18494,09 11,1866 458,190
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah :
S2 =
)1(ni
)1(ni =
= 75,179
Log S2 = 1,8761
Harga satuan B
B = (Log S2) - 1
= 1,8761 x 246
= 461,52
x2 = (Ln 10) {B - ( ) log }
= 2,3026 {}
= 7,667461,52 – 458,1905
= 7,667
Untuk = 5% dengan dk = k – 1= 6-1=5 diperoleh = 14,07
7,6667 14,07
Karena <
maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho Daerah
penerimaan Ho
128
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN I
Nama Sekolah : SDN Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingku-
ngan Fisik
10.1.1 Menyebutkan
beberapa contoh
lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan
perubahan
lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan
perubahan
lingkungan fisik
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai
2. Guru menunjukkan
contoh gambar tentang
lingkungan fisik seperti
bangunan sekolah,
tempat tinggal, dan
lautan. (eksplorasi)
3. Guru menempelkan
gambar tentang contoh-
contoh lingkungan fisik
dipapan tulis
(eksplorasi)
4. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang contoh gambar
lingkungan fisik yang
Power
point
yang
berisi
gambar
tentang
lingkung
-an fisik
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran 7
129
ditunjukkan oleh guru
(eksplorasi)
5. Siswa mengamati
gambar yang berisikan
contoh-contoh
lingkungan fisik
(elaborasi)
6. Guru menjelaskan
tentang materi
perubahan lingkungan
fisik kepada siswa
7. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
8. Siswa dikelompokkan
dengan teman
sebangkunya
(elaborasi)
9. Setelah siswa selesai
mengerjakan, guru
meminta perwakilan
siswa membacakan
hasil diskusinya di
depan kelas
(konfirmasi)
10. Anggota kelompok
diminta untuk
menanggapi hasil
diskusi kelompok
lainnya (konfirmasi)
11. Berdasarkan hasil
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
130
diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan
materi perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi)
12. Guru bersama dengan
siswa menarik
kesimpulan
pembelajaran.
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
131
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan 1
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang pengertian materi lingkungan fisik siswa
dapat menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik dengan benar.
2. Dengan contoh gambar tentang lingkungan fisik yang ditunjukkan oleh
guru, siswa dapat menyebutkan perubahan terhadap lingkungan fisik
dengan tepat.
3. Dengan penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik, siswa dapat
menjelaskan kembali penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik
dengan berani.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
132
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa
2. Appersepsi (guru meminta siswa mengamati
lingkungan sekitar kelas)
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti
(picture and
picture)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai (sintak picture and picture 1)
2. Guru menyajikan materi tentang perubahan
lingkungan fisik sebagai pengantar (sintak
picture and picture 2)
3. Guru menunjukkan contoh gambar tentang
lingkungan fisik seperti bangunan sekolah,
tempat tinggal, dan lautan. (sintak picture and
picture 3)
4. Guru menempelkan gambar tentang contoh-
contoh lingkungan fisik dipapan tulis
(eksplorasi)
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
50
menit
133
tentang contoh gambar lingkungan fisik yang
ditunjukkan oleh guru (eksplorasi)
6. Siswa mengamati gambar yang berisikan
contoh-contoh lingkungan fisik (elaborasi)
7. Dengan gambar yang ditunjukkan kepada
siswa, guru menjelaskan apa itu lingkungan
fisik
8. Guru menjelaskan tentang materi perubahan
lingkungan fisik kepada siswa
9. Siswa memperhatikan penjelasan guru
10. Siswa dikelompokkan dengan teman
sebangkunya (elaborasi)
11. Setiap kelompok diberi lembar kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman
sebangkunya dibantu bimbingan dari guru
(elaborasi)
12. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru
meminta perwakilan siswa membacakan hasil
diskusinya di depan kelas (sintak picture and
picture 4)
13. Anggota kelompok diminta untuk
menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya
(konfirmasi)
14. Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi perubahan lingkungan
fisik (eksplorasi)
15. Kemudian kelompok lain menyimak dan
memberikan tanggapan (sintak picture and
picture 5)
16. Siswa diberikan jawaban yang benar apabila
terjadi kekeliruan dalam menyampaikan
hasil diskusi (sintak picture and picture 6)
134
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami (konfirmasi)
18. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui oleh siswa (konfirmasi)
19. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalah pahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi)
20. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi)
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
- Gambar berbagai jenis lingkungan fisik
2. Sumber Belajar :
- Silabus kelas IV
- Standar isi
- Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
a) Tes awal : ada (dalam apersepsi)
b) Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
c) Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
135
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
136
Materi Pembelajaran
Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan
Lingkungan fisik adalah lingkungan tempat dimana manusia hidup, dalam
hal ini adalah alam semesta. Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan
permukaan bumi kita. Permukaan bumi ada yang tertutup oleh tanah dan ada yang
tertutup oleh air. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan.
Beberapa daerah daratan berada di tempat yang rendah, misalnya lembah. Ada
juga daerah daratan yang berada di tempat tinggi, misalnya perbukitan dan
pegunungan. Daerah pegunungan lebih tinggi dibandingkan daerah perbukitan.
Permukaan bumi yang tertutup oleh air disebut perairan. Daerah perairan antara
lain rawa-rawa, danau, sungai, dan lautan.
Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa
alam, misalnya banjir dan kekeringan. Peristiwa alam dapat terjadi karena
berbagai faktor, salah satunya adanya perubahan cuaca. Kamu pasti pernah
melihat keadaan alam di lingkunganmu yang meliputi mendung, hujan, panas, dan
angin. Keadaan alam seperti itu disebut cuaca. Cuaca dapat berubah dari waktu ke
waktu. Perubahan cuaca ini dapat mempengaruhi keadaan lingkungan.
Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan, yaitu faktor
buatan dan faktor alami. Faktor buatan: menebang hutan sembarangan,
membuang sampah di sungai, limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya.
Sedangkan faktor alami: hujan, angin, gelombang laut, dan sinar matahari.
137
Media
138
Lembar kerja kelompok
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu!
Faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan
1. Faktor buatan
a. ...
b. ...
c. ...
2. Faktor alami
a. ...
b. ...
c. ....
d. ....
e. ....
139
Kisi-Kisi
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ II
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penyebab peru-
bahan lingku-
ngan fisik
(angin, hujan,
cahaya mataha-
ri, dan gelomba-
ng air laut)
10.1.1 Menyebutkan
beberapa con-
toh lingkungan
fisik
10.1.2 Menyebutkan
perubahan
lingkungan
fisik
10.1.3 Menjelaskan
perubahan
lingkungan
fisik
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1
3, 5,
6, 7,
8, 10
2, 4,
9
1
6
3
140
Soal Evaluasi
1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang ….
a. diam c. dingin
b. bergerak d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah ….
a. merusak tanaman
b. mengalirkan air sungai
c. menggerakkan kincir angin
d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh ….
a. awan c. hujan
b. angin d. matahari
4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan ….
a. mengandung oksigen
b. membawa banyak oksigen
c. mengakibatkan air bersih
d. membersihkan kotoran di udara
5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan ….
a. waktu c. kecepatan
b. cuaca d. gerak
6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu
tempat dinamakan ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara ….
a. akarnya yang kuat menahan tanah
b. daunnya banyak mengandung air
c. menggunakan air untuk fotosintesa
d. batangnya selalu basah oleh air
10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat ....
a. irigasi c. terasering
b. reboisasi d. penghijauan
141
Kunci jawaban
1. B 6. B
2. C 7. A
3. D 8. D
4. D 9. A
5. B 10. C
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
142
Sintak model Picture and Picrute
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/ rangkuman
143
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN II
Nama Sekolah : SDN Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingku-
ngan Fisik
10.1.4 mengemukakan
berbagai faktor
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
10.1.5 mengidentifikasi
pengaruh angin
terhadap terhadap
perubahan
lingkungan fisik
10.1.6 mengidentifikasi
pengaruh hujan
terhadap
perubahan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menempelkan
gambar tentang contoh-
contoh faktor penyebab
perubahan lingkungan
di papan tulis
(eksplorasi).
3. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang faktor-faktor
penyebab perubahan
lingkungan berdasarkan
gambar yang ditempel
di papan tulis
(eksplorasi).
4. Siswa mengamati
Power
point
yang
berisi
gambar
tentang
faktor-
faktor
penyeb-
kan peru-
bahan
lingkung
-an fisik
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran 8
144
gambar yang berisikan
contoh gambar
perubahan lingkungan
fisik (elaborasi).
5. Siswa dikelompokkan
dengan teman
sebangku (elaborasi).
6. Setiap kelompok diberi
lembar kerja kelompok
untuk didiskusikan
dengan teman
sebangkunya dibantu
bimbingan dari guru
(elaborasi).
7. Setelah siswa selesai
mengerjakan, guru
meminta perwakilan
siswa membacakan
hasil diskusinya di
depan kelas
(konfirmasi).
8. Anggota kelompok
diminta untuk
menanggapi hasil
diskusi kelompok
lainnya (konfirmasi).
9. Berdasarkan hasil
diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan
materi tentang faktor-
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
145
faktor penyebab
perubahan lingkungan
fisik (eksplorasi).
10. Guru bertanya jawab
tentang hal yang
belum diketahui oleh
siswa (konfirmasi).
11. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa tentang materi
yang belum
dimengerti siswa.
12. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
146
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan II
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang materi lingkungan fisik siswa dapat
mengemukakan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
2. Dengan contoh gambar angin yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat
mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
dengan benar.
3. Melalui contoh gambar tentang hujan yang ditunjukkan oleh guru, siswa
dapat mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan
fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
147
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menarik perhatian dan memotivasi siswa
2. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya)
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti
(picture and
picture)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai (sintak picture and picture 1)
2. Guru menyajikan materi tentang penyebab
perubahan lingkungan fisik sebagai pengantar
(sintak picture and picture 2)
3. Guru menempelkan gambar tentang contoh-
contoh faktor penyebab perubahan lingkungan
di papan tulis (eksplorasi) (sintak picture and
picture 3)
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang faktor-faktor penyebab perubahan
lingkungan berdasarkan gambar yang
ditempel di papan tulis (eksplorasi)
5. Siswa mengamati gambar yang berisikan
50
menit
148
contoh gambar perubahan lingkungan fisik
(elaborasi)
6. Siswa dikelompokkan dengan teman sebangku
(elaborasi)
7. Setiap kelompok diberi lembar kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman
sebangkunya dibantu bimbingan dari guru
(elaborasi)
8. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru
meminta perwakilan siswa membacakan hasil
diskusinya di depan kelas (sintak picture and
picture 4)
9. Anggota kelompok diminta untuk menanggapi
hasil diskusi kelompok lainnya (sintak picture
and picture 5)
10. Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan materi tentang faktor-
faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
(sintak picture and picture 6)
11. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui oleh siswa (konfirmasi)
12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
tentang materi yang belum dimengerti siswa
13. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalah pahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi)
14. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi)
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan
10
menit
149
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
- Gambar lingkungan fisik, gambar angin, gambar hujan
2. Sumber Belajar :
- Silabus kelas IV
- Standar isi
- Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
a) Tes awal : ada (dalam apersepsi)
b) Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
c) Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
150
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
151
Materi Pembelajaran
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik
Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yaitu faktor buatan dan
faktor alami. Faktor buatan diantaranya:
a. Menebang hutan sembarangan
b. Membuang sampah di sungai
c. Limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya
Faktor alami diantaranya :
a. Hujan
Di bukit-bukit atau pegunungan, erosi dan longsor akibat air hujan dapat dicegah
dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon di hutan yang
gundul. Untuk pencegahan erosi dapat pula bukit-bukit dibuat bertingkat tingkat
membentuk sengkedan atau terasering. Sengkedan dapat digunakan untuk sawah
dan tanaman lain yang berguna untuk menahan aliran air. Banjir dapat dicegah
oleh masyarakat, yaitu dengan cara:
1. tidak membuang sampah ke sungai;
2. tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai;
3. tidak melakukan penebangan liar.
Pemerintah dapat mencegah banjir dengan cara:
1. melakukan pengerukan sungai-sungai yang dangkal;
2. melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul;
3. memperingatkan bahaya akibat penebangan liar kepada masyarakat.
b. Angin
c. Gelombang air laut
d. Sinar Matahari
Kekeringan pada tanah dapat mengakibatkan tanah menjadi retakretak.
Perubahan yang tampak akibat kekeringan, yaitu di daerah pertanian yang
biasanya hijau oleh pohon-pohon tampak gersang. Kerusakan karena kekeringan,
tanah menjadi kurang subur. Untuk pencegahan kekeringan di daerah pertanian
atau pesawahan dibuat irigasi yaitu aliran sungai dibendung kemudian aliran air
dibagi secara teratur sehingga semua daerah kebagian air.
152
e. Gempa bumi
Gempa bumi ada yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang disebut
gempa vulkanik dan gempa tektonik akibat terjadi patahan lempengan lapisan
bumi di bawah permukaan laut dengan kedalaman mencapai puluhan kilometer.
Apabila terjadi retakan lempengan bumi di dasar laut, gempa yang terjadi dapat
mengakibatkan Tsunami.
f. Gunung meletus
Gunung meletus merupakan kejadian alam, manusia tidak dapat
mencegahnya. Gunung dapat meletus akibat tekanan magma dari dalam bumi
mendorong pasir yang ada di puncak gunung.
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan
Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat
dilihat tetapi dapat dirasakan.
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00
(pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul
09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit.
Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih
cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut
lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat
ke laut yang disebut angin darat.
Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat
naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang
berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar
mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka
memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut.
153
Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan
memanfaatkan angin laut.
b. Pengaruh angin yang merugikan
Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian.
Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai
atau topan. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah:
1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara).
2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo.
4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang).
5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk
sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk
hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan
Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian.
Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain:
1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin.
2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin,
maupun perahu layar.
3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat
menguntungkan dan merugikan kita.
Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Lingkungan Fisik
Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan
bagi permukaan bumi.
Keuntungan terjadinya hujan antara lain:
1. Tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam.
2. Hujan membuat udara menjadi lebih segar.
3. Air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih.
Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain:
a. Banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan bangunan
yang ada.
b. Erosi, sering terjadi di daerah yang miring.
154
Media
hujan terus menerus yang mengakibatkan banjir
Hujan mngakibatkan tanah longsor
perlu dibuat sengkedan untuk mencegah erosi
Angin puting beliung
Badai gurun di padang pasir badai salju
Gelombang air laut
155
Penanaman hutan bakau untuk mencegah abrasi Akibat gempa bumi
Gunung meletus
156
Lembar kerja peserta didik
No. Peristiwa Faktor Alami Faktor
Buatan
1. Gempa bumi yang merusak bangunan
2. Limbah pabrik yang tidak terkontrol
3. Angin badai
4. Gunung meletus
5. Penebangan hutan secara liar
6. Pasang surut gelombang air laut
7. Badai gurun di padang pasir
8. Badai salju
9. Membuang sampah sembarangan
10. Hujan lebat yang mengakibatkan
banjir
157
Kisi-Kisi
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penyebab peru-
bahan lingkung-
an fisik (angin,
hujan, cahaya
matahari, dan
gelombang air
laut)
10.1.4 Mengemukakan
berbagai faktor
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
10.1.5 Mengidentifikasi
pengaruh angin
terhadap peruba-
han lingkungan
fisik
10.1.6 Mengidentifikasi
pengaruh hujan
terhadap peruba-
han lingkungan
fisik
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1, 3,
5, 6,
7, 8,
9,
10
2, 4,
3
4
3
158
Soal Evaluasi
1. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena ….
a. kekurangan air c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati
2. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. gunung Meletus c. banjir
b. gempa bumi d. badai
3. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya
melakukan hal-hal berikut, kecuali ....
a. membersihkan selokan-selokan dari sampah
b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat
c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai
d. membuang sampah ke sungai-sungai
4. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi ….
a. abrasi c. surut
b. pasang d. banjir
5. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena ….
a. banyak nelayan mencari ikan
b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal
c. air tidak cukup untuk berlabuh
d. ukuran kapal terlalu besar
6. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak
terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor.
a. sengkedan c. tembok beton
b. hutan bakau d. reboisasi
7. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai ....
a. tempat berteduh c. petunjuk arah
b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut
8. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau
batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. pengerutan d. pemuaian
9. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik
sebagai berikut, kecuali ....
a. hujan c. angin
b. gelombang laut d. rotasi bumi
10. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali ....
a. angin topan c. erosi
b. kebakaran hutan d. reboisasi
159
Kunci jawaban
1. B 6. A
2. C 7. B
3. D 8. C
4. B 9. D
5. C 10. D
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
160
Sintak model Picture and Picrute
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/ rangkuman
161
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN III
Nama Sekolah : SDN Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingku-
ngan Fisik
10.1.7 Menganalisis
pengaruh gelom-
bang laut terha-
dap perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas
pengaruh
matahari terhadap
perubahan
lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan
cara mencegah
kerusakan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru munujukkan
contoh gambar tentang
gelombang laut,
matahari dan kerusakan
lingkungan kepada
siswa (eksplorasi).
3. Guru menempelkan
contoh gambar
gelombang laut,
matahari, dan
kerusakan lingkungan
di papan tulis
(eksplorasi).
4. Siswa mengamati
gambar yang berisikan
Power
point
yang
berisi
gambar
gelomba-
ng laut,
matahari
dan
kerusa-
kan
lingkung
-an
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran 9
162
contoh gambar
kerusakan lingkungan,
gelombang laut, dan
matahari (elaborasi).
5. Siswa dikelompokkan
dengan teman
sebangkunya
(elaborasi).
6. Setiap kelompok diberi
lembar kerja kelompok
untuk didiskusikan
dengan teman
sebangkunya dibantu
bimbingan dari guru
(elaborasi).
7. Setelah siswa selesai
mengerjakan, guru
meminta perwakilan
siswa membacakan
hasil diskusinya di
depan kelas
(konfirmasi).
8. Anggota kelompok
diminta untuk
menanggapi hasil
diskusi kelompok
lainnya (konfirmasi).
9. Berdasarkan hasil
diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
163
materi pengaruh
gelombang laut,
pengaruh matahari dan
kerusakan lingkungan
(eksplorasi).
10. Guru bertanya jawab
tentang hal yang
belum diketahui oleh
siswa (konfirmasi).
11. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
164
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan III
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.7 Menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui contoh gambar gelombang air laut yang ditunjukkan oleh guru,
siswa dapat menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan fisik dengan benar.
2. Dengan penjelasan guru tentang manfaat cahaya matahari, siswa dapat
memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik
dengan tepat.
3. Dengan penjelasan guru tentang materi kerusakan lingkungan, siswa dapat
menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
165
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
5. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa
6. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya)
7. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti
(picture and
picture)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai. (sintak picture and picture 1)
2. Guru menyajikan materi tentang pengaruh
gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan sebagai pengantar (sintak picture
and picture 2)
3. Guru munujukkan contoh gambar tentang
gelombang laut, matahari dan kerusakan
lingkungan kepada siswa (sintak picture and
picture 3)
4. Guru menempelkan contoh gambar
gelombang laut, matahari, dan kerusakan
lingkungan di papan tulis (eksplorasi).
50
menit
166
5. Siswa mengamati gambar yang berisikan
contoh gambar kerusakan lingkungan,
gelombang laut, dan matahari (elaborasi).
6. Siswa dikelompokkan dengan teman
sebangkunya (elaborasi).
7. Setiap kelompok diberi lembar kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman
sebangkunya dibantu bimbingan dari guru
(elaborasi).
8. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru
meminta perwakilan siswa membacakan hasil
diskusinya di depan kelas (konfirmasi). (sintak
picture and picture 4)
9. Anggota kelompok diminta untuk menanggapi
hasil diskusi kelompok lainnya (sintak picture
and picture 5)
10. Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi pengaruh gelombang
laut, pengaruh matahari dan kerusakan
lingkungan (sintak picture and picture 6)
11. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui oleh siswa (konfirmasi).
12. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalah pahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi).
13. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan tes evaluasi yang
berkaitan dengan materi yang baru saja
diajarkan.
10
menit
167
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu.
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
- Macam-macam gambar gelombang laut, matahari dan kerusakan
lingkungan
2. Sumber Belajar :
- Silabus kelas IV
- Standar isi
- Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
168
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
169
Materi Pembelajaran
Pengaruh Gelombang Laut
Gelombang laut dapat terjadi karena pengaruh angin dan gempa.
Gelombanglaut yang disebabkan oleh angin terjadi akibat adanya gerakan air laut
di permukaansehingga arah gelombang tergantung pada kecepatan angin dan
waktu di mana anginbertiup. Sedangkan gelombang laut yang disebabkan oleh
gempa bumi terjadi akibatadanya tanah longsor atau letusan gunung berapi di
dasar laut.
Pengaruh Matahari
Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar di
bumi yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari membuat keadaan di
permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas
dari matahari, bumi ini akan membeku seperti es.
Pelapukan batuan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
pelapukan fisika. Sedangkan pelapukan lain bisa disebabkan oleh makhluk hidup
(pelapukan biologi) dan pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia (pelapukan
kimiawi). Panas matahari dapat juga menyebabkan kebakaran hutan yang sering
terjadi pada musim kemarau.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku
manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan
tanah longsor.
1. Cara Mencegah Erosi
Erosi dapat terjadi pada setiap permukaan tanah terutama tanah yang gundul
(tidak terlindung oleh tumbuh-tumbuhan). Banyak cara yang dapat dilakukan
manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain:
a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan
reboisasi
170
b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada
tanah yang miring,
c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
2. Cara Mencegah Abrasi
Abrasi disebabkan pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Arah
gelombang air laut ditentukan oleh arah angin yang bergerak di permukaan laut
dan besarnya gelombang air laut bergantung pada kecepatan angin. Upaya yang
dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di antaranya:
a. Membuat tanggul
Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai
yang dapat menyebabkan abrasi.
b. Membuat pemecah gelombang
Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat
beton yang dipasang di perairan pantai.
c. Menanam pohon bakau
Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini
mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak
atau gelombang air laut.
3. Cara Mencegah Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya saluran
air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke aliran atau
saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila terjadi hujan,
maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu,
penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh tumbuhan sehingga
apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk mencegah banjir dapat
dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah dan mencegah
penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan penghijauan dan
reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
171
4. Cara Mencegah Longsor
Beberapa cara mencegah terjadinya tanah longsor:
a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat
mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah.
b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang
banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
172
Media
173
Lampiran 3
Lembar kerja peserta didik
No. Peristiwa Cara Mencegah
1. Erosi 1.
2.
3.
2. Abrasi 1.
2.
3.
3. Banjir 1.
2.
3.
174
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penye-bab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari
dan gelombang
air laut)
10.1.7 Menganalisis
pengaruh ge-
lombang laut
terhadap
perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas
pengaruh ma-
tahari terha-
dap peruba-
han lingku-
ngan
10.1.9 Menyimpul-
kan cara
mencegah
kerusakan
lingkungan
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1,2,6,
7, 9,
5,8
2,4,10
3
4
3
175
Soal Evaluasi
1. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang
retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena ....
a. hujan c. gempa bumi
b. badai d. puting beliung
2. Reboisasi yaitu program ....
a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul
b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur
c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian
d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna
3. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah,
pembentukannya disebabkan oleh ....
a. erosi c. irigasi
b. abrasi d. reboisasi
4. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah ....
a. pandai c. kelapa
b. beringin d. bakau
5. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan
lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah ....
a. badai c. badai topan
b. banjir bandang d. banjir kiriman
6. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan
disebut ....
a. abrasi c. tsunami
b. topan d. tornado
7. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran
sungai disebut ....
a. lava c. air panas
b. lumpur d. awan panas
8. Angin yang tampak pada gambar disebut angin ....
a. sepoi-sepoi c. badai
b. tornado d. puyuh
9. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya ....
a. Erosi c. abrasi
b. Badai d. pasang naik
10. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut ....
a. irigasi c. reboisasi
b. erosi d. terasering
176
Kunci jawaban
1. C 6. C
2. A 7. A
3. B 8. B
4. D 9. C
5. B 10. D
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
177
Sintak model Picture and Picrute
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/ rangkuman
178
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN IV
Nama Sekolah : SDN Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingkun-
gan Fisik
10.1.10 Mengubungkan
pengaruh angin
terhadap daratan
10.1.11 Mendeskripsikan
cara pencegahan
kerusakan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menunjukkan
beberapa contoh gam-
bar pengaruh angin
terhadap daratan dan
gambar cara pencega-
han kerusakan lingku-
ngan.
3. Guru menggali pe-
ngetahuan siswa ten-
tang contoh gambar
yang ditunjukkan oleh
guru dengan bertanya
jawab dengan siswa
(eksplorasi).
4. Guru menjelaskan ma-
Power
point
yang
berisi
gambar
kerusa-
kan dara-
tan oleh
angin
dan
gambar
cara
pencega-
han
kerusa-
kan
lingkung
-an.
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran
179
teri kerusakan ling-
kungan fisik.
5. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
(elaborasi).
6. Guru bertanya jawab
dengan siswa tentang
bagaimana cara men-
cegah kerusakan ling-
kungan (eksplorasi).
7. Guru membagikan lem-
bar kerja kelompok
pada masing-masing
kelompok.
8. Guru memimbing sis-
wa dalam mengerjakan
lembar kerja kelompok.
9. Siswa berdiskusi de-
ngan massing-masing
kelompok.
10. Guru menunjuk salah
seorang siswa yang
berani mengungkap-
kan hasil kerja
kelompok.
11. Kelompok yang lain
menyimak dan me-
nanggapi hasil diskusi
kelompok lain.
(konfirmasi).
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
180
12. Berdasarkan hasil
diskusi siswa guru
menjelaskan
bagaimana cara men-
cegah kerusakan
lingkungan dengan
benar (konfirmasi).
13. Guru bertanya jawab
tentang hal yang
belum diketahui oleh
siswa (konfirmasi).
14. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
pembelajaran.
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
181
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan IV
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.10 Mengubungkan pengaruh angin terhadap daratan
10.1.11 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang pengaruh angin siswa dapat
menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan dengan benar.
2. Dengan menunjukkan contoh-contoh gambar kerusakan lingkungan, siswa
dapat mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan fisik
dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran picture and picture
182
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa
2. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya)
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti
(picture and
picture)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai. (sintak picture and picture 1)
2. Guru menyajikan materi tentang pengaruh
angin terhadap daratan sebagai pengantar
(sintak picture and picture 2)
3. Guru menunjukkan beberapa contoh gambar
lingkungan fisik kepada siswa (sintak picture
and picture 3)
4. Guru menggali pengetahuan siswa tentang
contoh gambar yang ditunjukkan oleh guru
dengan bertanya jawab dengan siswa
(eksplorasi).
5. Guru menjelaskan materi kerusakan
lingkungan fisik
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru
(elaborasi)
7. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
50
menit
183
bagaimana cara mencegah kerusakan
lingkungan (eksplorasi).
8. Guru membagikan lembar kerja kelompok
pada masing-masing kelompok.
9. Guru memimbing siswa dalam mengerjakan
lembar kerja kelompok.
10. Siswa berdiskusi dengan massing-masing
kelompok.
11. Guru menunjuk salah seorang siswa yang
berani mengungkapkan hasil kerja kelompok
(sintak picture and picture 4)
12. Kelompok yang lain menyimak dan
menanggapi hasil diskusi kelompok lain
(sintak picture and picture 5)
13. Berdasarkan hasil diskusi siswa guru
menjelaskan bagaimana cara mencegah
kerusakan lingkungan dengan benar (sintak
picture and picture 6)
14. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui oleh siswa (konfirmasi)
15. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
16. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi)
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
184
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
- Macam-macam gambar kerusakan lingkungan
2. Sumber Belajar :
- Silabus kelas IV
- Standar isi
- Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
185
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
186
Materi Pembelajaran
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan
Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi
dapat dirasakan.
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00
(pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul
09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit.
Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih
cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut
lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat
ke laut yang disebut angin darat.
Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik
daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang
berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar
mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka
memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut.
Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan
memanfaatkan angin laut.
b. Pengaruh angin yang merugikan
Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian.
Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai
atau topan. Angin yang berkekuatan besar dapat menerjang segala yang
dilaluinya. Bangunan yang kokoh pun bisa roboh dan hancur. Pohon-pohon
banyak yang tumbang sehingga menimpa rumah atau kendaraan di bawahnya.
187
Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban
jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah:
1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara).
2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo.
4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang).
5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah
pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup
yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan
Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah
yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh
angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain:
1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin.
2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun
perahu layar.
3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang.
Angin dapat menguntungkan dan merugikan kita.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku
manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan
tanah longsor.
Cara Mencegah Erosi
Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi,
antara lain:
a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan
reboisasi
b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada
tanah yang miring,
c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
188
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
Cara Mencegah Abrasi
Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di
antaranya:
a. Membuat tanggul
Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai
yang dapat menyebabkan abrasi.
b. Membuat pemecah gelombang
Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat
beton yang dipasang di perairan pantai.
c. Menanam pohon bakau
Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini
mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak
atau gelombang air laut.
Cara Mencegah Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya
saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke
aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila
terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan
banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh
tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk
mencegah banjir dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah
dan mencegah penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan
penghijauan dan reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
Cara Mencegah Longsor
Kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara:
a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat
mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah.
b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang
banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah.
189
Media
190
Lembar kerja kelompok
Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Terdapat 3 contoh kerusakan lingkungan, deskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkungan tersebut!
1. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada
gambar disamping !
.....
2. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada
gambar disamping !
.....
3. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada
gambar disamping !
.....
191
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum.
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penyebab pe-
rubahan ling-
kungan fisik
(angin, hujan,
cahaya mata-
hari dan
gelombang air
laut)
10.1.10
menghubungkan
pengaruh angin ter-
hadap daratan
10.1.11
Mendeskripsikan
cara pencegahan ke-
rusakan lingkungan
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
2,3,5
,6,8,
10
1,4,7
,9,
6
4
192
Soal Evaluasi
1. Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk
menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah
harus melakukan ....
a. transmigrasi c. reboisasi
b. irigasi d. urbanisasi
2. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah ....
a. erosi c. tanah amblas
b. banjir d. ombak besar
3. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa
4. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah
miring ialah ....
a. menanami dengan tanaman c. membuat daerah resapan air
b. tidak membuang sampah sembarangan d. membuat terasering
5. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut ....
a. erosi c. banjir
b. abrasi d. tsunami
6. Gelombang air laut timbul karena adanya ....
a. abrasi c. tsunami
b. erosi d. angin
7. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali ....
a. membuat tanggul c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau
8. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
dengan pelapukan ....
a. fisika c. kimiawi
b. biologi d. buatan
9. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi
permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan
adalah ....
a. sampah larut terbawa ke sungai
b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih
c. sungai dan danau menjadi tidak kering
d. dapat dengan mudah terjadi banjir
10. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat
dan angin laut ini disebabkan oleh....
a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan
b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan
c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan
d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
193
Kunci jawaban
1. C 6. D
2. A 7. C
3. C 8. A
4. D 9. B
5. B 10. A
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
194
Sintak model Picture and Picrute
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/ rangkuman
195
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
PERTEMUAN I
Nama Sekolah : SDN Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingkun-
gan Fisik
10.1.1 Menyebutkan
beberapa contoh
lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan
perubahan
lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan
perubahan
lingkungan fisik
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan
pengertian lingkungan
fisik (eksplorasi).
3. Guru menjelaskan
tentang perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
4. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
5. Siswa mendengarkan
penjelasan guru
mengenai pengertian
- 2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran
196
lingkungan fisik serta
perubahan lingkungan
fisik (elaborasi).
6. Siswa bertanya pada
guru jika ada
penjelasan yang kurang
dipahami (elaborasi).
7. Guru menjawab
pertanyaan siswa
mengenai materi yang
belum dipahami siswa
(konfirmasi).
8. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
pembelajaran.
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrume
n
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
197
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
198
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan 1
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik
10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang pengertian materi lingkungan fisik siswa
dapat menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik dengan benar.
2. Dengan contoh gambar tentang lingkungan fisik yang ditunjukkan guru,
siswa dapat menyebutkan perubahan terhadap lingkungan fisik dengan
tepat.
3. Dengan penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik, siswa dapat
menjelaskan kembali penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik
dengan berani.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
199
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa.
2. Appersepsi (guru meminta siswa mengamati
lingkungan sekitar kelas).
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan pengertian lingkungan fisik
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan tentang perubahan
lingkungan fisik (eksplorasi).
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang perubahan lingkungan fisik
(eksplorasi).
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai pengertian lingkungan fisik serta
perubahan lingkungan fisik (elaborasi).
6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
50
menit
200
yang kurang dipahami (elaborasi).
7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang belum dipahami siswa
(konfirmasi).
8. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalahan pemahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi).
9. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu.
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
2. Sumber Belajar :
a. Silabus kelas IV
b. Standar isi
c. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
201
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
202
Materi Pembelajaran
Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan
Lingkungan fisik adalah lingkungan tempat dimana manusia hidup, dalam hal
ini adalah alam semesta. Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan
permukaan bumi kita. Permukaan bumi ada yang tertutup oleh tanah dan ada yang
tertutup oleh air. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan.
Beberapa daerah daratan berada di tempat yang rendah, misalnya lembah. Ada
juga daerah daratan yang berada di tempat tinggi, misalnya perbukitan dan
pegunungan. Daerah pegunungan lebih tinggi dibandingkan daerah perbukitan.
Permukaan bumi yang tertutup oleh air disebut perairan. Daerah perairan antara
lain rawa-rawa, danau, sungai, dan lautan.
Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam,
misalnya banjir dan kekeringan. Peristiwa alam dapat terjadi karena berbagai
faktor, salah satunya adanya perubahan cuaca. Kamu pasti pernah melihat
keadaan alam di lingkunganmu yang meliputi mendung, hujan, panas, dan angin.
Keadaan alam seperti itu disebut cuaca. Cuaca dapat berubah dari waktu ke
waktu. Perubahan cuaca ini dapat mempengaruhi keadaan lingkungan.
Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan, yaitu faktor buatan
dan faktor alami. Faktor buatan: menebang hutan sembarangan, membuang
sampah di sungai, limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya. Sedangkan
faktor alami: hujan, angin, gelombang laut, dan sinar matahari.
203
Media
204
Lembar kerja kelompok
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu!
Faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan
1. Faktor buatan
a. ...
b. ...
c. ...
2. Faktor alami
a. ...
b. ...
c. ....
d. ....
e. ....
205
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ II
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi
kan berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan,
cahaya
matahari, dan
gelombang
air laut)
10.1.1 Menyebut-
kan bebera-
pa contoh
lingkungan
fisik
10.1.2 Menyebut-
kan peruba-
han lingku-
ngan fisik
10.1.3 Menjelas-
kan
perubahan
lingkungan
fisik
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1
3,5,6
,7,8,
10
2,4,9
6
3
206
Soal Evaluasi
Nama :
No. Absen :
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang
benar!
1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang ….
a. diam c. dingin
b. bergerak d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah ….
a. merusak tanaman c. menggerakkan kincir angin
b. mengalirkan air sungai d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh ….
a. awan c. hujan
b. angin d. matahari
4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan ….
a. mengandung oksigen c. mengakibatkan air bersih
b. membawa banyak oksigen d. membersihkan kotoran di udara
5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan ….
a. waktu c. kecepatan
b. cuaca d. gerak
6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu
tempat dinamakan ....
a. erosi c. reboisasi
b. abrasi d. sedimentasi
9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara ….
a. akarnya yang kuat menahan tanah
b. daunnya banyak mengandung air
c. menggunakan air untuk fotosintesa
d. batangnya selalu basah oleh air
10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat ....
a. irigasi c. terasering
b. reboisasi d. penghijauan
207
Kunci jawaban
1. B 6. B
2. C 7. A
3. D 8. D
4. D 9. A
5. B 10. C
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
208
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
PERTEMUAN II
Nama Sekolah : SDN Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingkun-
gan Fisik
10.1.4 mengemukakan
berbagai faktor
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
10.1.5 mengidentifikasi
pengaruh angin
terhadap terhadap
perubahan
lingkungan fisik
10.1.6 mengidentifikasi
pengaruh hujan
terhadap
perubahan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan
materi pengaruh angin
terhadap perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan
materi pengaruh hujan
terhadap perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
4. Guru menjelaskan
berbagai faktor
penyebab perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran
209
5. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang berbagai faktor
penyebab perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
6. Siswa mendengarkan
penjelasan guru
mengenai berbagai
faktor penyebab
perubahan lingkungan
fisik (elaborasi).
7. Siswa bertanya pada
guru jika ada
penjelasan yang kurang
dipahami (elaborasi).
8. Guru menjawab
pertanyaan siswa
mengenai materi yang
belum dipahami siswa
(konfirmasi).
9. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrume
n
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
210
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
211
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan II
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang materi lingkungan fisik siswa dapat
mengemukakan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
2. Dengan contoh gambar angin yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat
mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik
dengan benar.
3. Melalui contoh gambar tentang hujan yang ditunjukkan oleh guru, siswa
dapat mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan
fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
212
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
5. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa
6. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya)
7. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan materi pengaruh angin
terhadap perubahan lingkungan fisik
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan materi pengaruh hujan
terhadap perubahan lingkungan fisik
(eksplorasi).
4. Guru menjelaskan berbagai faktor penyebab
perubahan lingkungan fisik (eksplorasi).
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang berbagai faktor penyebab perubahan
lingkungan fisik (eksplorasi).
50
menit
213
6. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai berbagai faktor penyebab perubahan
lingkungan fisik (elaborasi).
7. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
yang kurang dipahami (elaborasi).
8. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang belum dipahami siswa
(konfirmasi).
9. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
10. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
2. Sumber Belajar :
a. Silabus kelas IV
b. Standar isi
c. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
214
2. Tes dalam proses :ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
215
Materi Pembelajaran
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik
Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yaitu faktor buatan dan
faktor alami. Faktor buatan diantaranya:
a. Menebang hutan sembarangan
b. Membuang sampah di sungai
c. Limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya
Faktor alami diantaranya :
a. Hujan
Di bukit-bukit atau pegunungan, erosi dan longsor akibat air hujan dapat
dicegah dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon di
hutan yang gundul. Untuk pencegahan erosi dapat pula bukit-bukit dibuat
bertingkat tingkat membentuk sengkedan atau terasering. Sengkedan dapat
digunakan untuk sawah dan tanaman lain yang berguna untuk menahan aliran air.
Banjir dapat dicegah oleh masyarakat, yaitu dengan cara:
1. tidak membuang sampah ke sungai;
2. tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai;
3. tidak melakukan penebangan liar.
Pemerintah dapat mencegah banjir dengan cara:
1. melakukan pengerukan sungai-sungai yang dangkal;
2. melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul;
3. memperingatkan bahaya akibat penebangan liar kepada masyarakat.
b. Angin
c. Gelombang air laut
d. Sinar Matahari
Pada musim kemarau, panas matahari menyebabkan air yang ada di
permukaan tanah menguap, tanah menjadi kering tumbuhan banyak yang mati
kalau tidak disiram. Kekeringan pada tanah dapat mengakibatkan tanah menjadi
retakretak. Perubahan yang tampak akibat kekeringan, yaitu di daerah pertanian
yang biasanya hijau oleh pohon-pohon tampak gersang. Kerusakan karena
kekeringan, tanah menjadi kurang subur. Untuk pencegahan kekeringan di daerah
216
pertanian atau pesawahan dibuat irigasi yaitu aliran sungai dibendung kemudian
aliran air dibagi secara teratur sehingga semua daerah kebagian air.
e. Gempa bumi
Gempa bumi ada yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang disebut
gempa vulkanik dan gempa tektonik akibat terjadi patahan lempengan lapisan
bumi di bawah permukaan laut dengan kedalaman mencapai puluhan kilometer.
Apabila terjadi retakan lempengan bumi di dasar laut, gempa yang terjadi dapat
mengakibatkan Tsunami, yaitu terjadinya gelombang air laut yang sangat besar
dan tinggi sehingga air laut terempas menuju daratan sepanjang pantai bahkan
bisa mencapai jarak 5 kilometer yang menghancurkan seluruh yang ada di
daratan.
f. Gunung meletus
Gunung meletus merupakan kejadian alam, manusia tidak dapat
mencegahnya. Pada saat gunung meletus dapat terjadi awan panas yang
menyembur ke udara. Jika tertiup angin akan menyebabkan hujan abu. Cairan
magma atau lava yang panas keluar dan mengalir ke lereng gunung melalui
sungai-sungai. Akibat gunung meletus daratan yang terkena cairan magma akan
rusak karena tertimbun magma. Hujan abu dapat menimpa daerah-daerah sekitar
gunung, seperti pesawahan, pertanian bahkan pemukiman penduduk. Hujan abu
dapat membahayakan jiwa manusia kalau terus-menerus terisap, apalagi awan
panas karena suhunya dapat mencapai lebih dari seratus derajat celsius.
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan
Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat
dilihat tetapi dapat dirasakan.
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00
(pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul
09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit.
Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.
217
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih
cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut
lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat
ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari
suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara
di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu,
terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar
mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka
memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut.
Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan
memanfaatkan angin laut.
b. Pengaruh angin yang merugikan
Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian.
Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban
jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah:
1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara).
2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo.
4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang).
5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah
pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup
yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan
Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian.
Wilayah yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut.
Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain:
1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin.
2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun
perahu layar.
3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat menguntungkan
dan merugikan kita.
218
Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Lingkungan Fisik
Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan
bagi permukaan bumi. Keuntungan terjadinya hujan antara lain:
1. Tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam.
2. Hujan membuat udara menjadi lebih segar.
3. Air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih.
Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain:
a. Banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan bangunan
yang ada.
b. Erosi, sering terjadi di daerah yang miring.
219
Media
hujan terus menerus yang mengakibatkan banjir Badai gurun di padang pasir
badai salju
Hujan mngakibatkan tanah longsor
Gelombang air laut
perlu dibuat sengkedan untuk mencegah erosi
Angin puting beliung
220
Penanaman hutan bakau untuk mencegah abrasi
Akibat gempa bumi
Gunung meletus
221
Lembar kerja peserta didik
No. Peristiwa Faktor Alami Faktor
Buatan
1. Gempa bumi yang merusak bangunan
2. Limbah pabrik yang tidak terkontrol
3. Angin badai
4. Gunung meletus
5. Penebangan hutan secara liar
6. Pasang surut gelombang air laut
7. Badai gurun di padang pasir
8. Badai salju
9. Membuang sampah sembarangan
10. Hujan lebat yang mengakibatkan
banjir
222
Kisi-Kisi
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penyebab pe-
rubahan ling-
kungan fisik
(angin, hujan,
cahaya mata-
hari,dan
gelombang air
laut)
10.1.7
Mengemukakan
berbagai faktor
penyebab peruba-
han lingkungan fisik
10.1.8
Mengidentifikasi
pengaruh angin
terhadap peruba-han
lingkungan fisik
10.1.9
Mengidentifikasi
pengaruh hujan
terhadap peruba-han
lingkungan fisik
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1-3
4-7
8-
10
3
4
3
223
Soal Evaluasi
1. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena ….
a. kekurangan air c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati
2. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. gunung meletus c. banjir
b. gempa bumi d. badai
3. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya
melakukan hal-hal berikut, kecuali ....
a. membersihkan selokan-selokan dari sampah
b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat
c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai
d. membuang sampah ke sungai-sungai
4. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi ….
a. abrasi c. surut
b. pasang d. banjir
5. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena ….
a. banyak nelayan mencari ikan
b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal
c. air tidak cukup untuk berlabuh
d. ukuran kapal terlalu besar
6. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak
terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor.
a. sengkedan c. tembok beton
b. hutan bakau d. reboisasi
7. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai ....
a. tempat berteduh c. petunjuk arah
b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut
8. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau
batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. pengerutan d. pemuaian
9. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik
sebagai berikut, kecuali ....
a. hujan c. angin
b. gelombang laut d. rotasi bumi
10. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali ....
a. angin topan c. erosi
b. kebakaran hutan d. reboisasi
224
Kunci jawaban
1. B 6. A
2. C 7. B
3. D 8. C
4. B 9. D
5. C 10. D
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
225
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
PERTEMUAN III
Nama Sekolah : SDN Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingkun-
gan Fisik
10.1.7 Menganalisis
pengaruh
gelombang laut
terhadap
perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas
pengaruh matahari
terhadap
perubahan
lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan
cara mencegah
kerusakan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Guru menjelaskan
pengaruh gelombang
laut terhadap
perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan
pengaruh matahari
terhadap perubahan
lingkungan fisik
(eksplorasi).
4. Guru menjelaskan
cara mencegah
kerusakan lingkungan
(eksplorasi).
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran
226
5. Guru melakukan
tanya jawab dengan
siswa tentang cara
pencegahan
kerusakan alam
(eksplorasi).
6. Siswa bertanya pada
guru jika ada
penjelasan guru yang
kurang dipahami
(elaborasi).
7. Guru menjawab
pertanyaan siswa
mengenai materi
yang belum dipahami
siswa (konfirmasi).
8. Guru bersama dengan
siswa meluruskan
kesalahan
pemahaman dalam
pembelajaran
(konfirmasi).
9. Guru memberikan
penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
227
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
228
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan III
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.7 Menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan
10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui contoh gambar gelombang air laut yang ditunjukkan oleh guru,
siswa dapat menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan
lingkungan fisik dengan benar.
2. Dengan penjelasan guru tentang manfaat cahaya matahari, siswa dapat
memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik
dengan tepat.
3. Dengan penjelasan guru tentang materi kerusakan lingkungan, siswa dapat
menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
F. Metode dan Model Pembelajaran
229
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
9. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa.
10. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya).
11. Guru menyampaikan materi pokok yang
akan dipelajari.
12. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan pengaruh gelombang laut
terhadap perubahan lingkungan fisik
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan pengaruh matahari
terhadap perubahan lingkungan fisik
(eksplorasi).
4. Guru menjelaskan cara mencegah kerusakan
lingkungan (eksplorasi).
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang cara pencegahan kerusakan alam
(eksplorasi).
6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
50
menit
230
guru yang kurang dipahami (elaborasi).
7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang belum dipahami siswa
(konfirmasi).
8. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalahan pemahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi).
9. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu.
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
2. Sumber Belajar :
a. Silabus kelas IV
b. Standar isi
c. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
231
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
232
Materi Pembelajaran
Pengaruh Gelombang Laut
Gelombang laut dapat terjadi karena pengaruh angin dan gempa.
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin terjadi akibat adanya gerakan air laut
di permukaan sehingga arah gelombang tergantung pada kecepatan angin dan
waktu di mana angin bertiup. Sedangkan gelombang laut yang disebabkan oleh
gempa bumi terjadi akibat adanya tanah longsor atau letusan gunung berapi di
dasar laut.
Pengaruh Matahari
Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar di
bumi yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari membuat keadaan di
permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas
dari matahari, bumi ini akan membeku seperti es.
Pelapukan batuan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
pelapukan fisika. Sedangkan pelapukan lain bisa disebabkan oleh makhluk hidup
(pelapukan biologi) dan pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia (pelapukan
kimiawi). Panas matahari dapat juga menyebabkan kebakaran hutan yang sering
terjadi pada musim kemarau.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah
laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir,
dan tanah longsor.
Cara Mencegah Erosi
Erosi dapat terjadi pada setiap permukaan tanah terutama tanah yang
gundul (tidak terlindung oleh tumbuh-tumbuhan). Selain itu erosi dapat
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kemiringan tanah. Tanah yang
terkena erosi akan menjadi keras dan tandus. Banyak cara yang dapat dilakukan
manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain:
233
a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan
reboisasi
b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada
tanah yang miring,
c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
Cara Mencegah Abrasi
Abrasi disebabkan pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Arah
gelombang air laut ditentukan oleh arah angin yang bergerak di permukaan laut
dan besarnya gelombang air laut bergantung pada kecepatan angin. Selain itu, ada
tidaknya pohon pelindung, jenis batuan, dan tanah di pantai juga berpengaruh
terhadap abrasi. Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya
abrasi, di antaranya:
a. Membuat tanggul
Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai
yang dapat menyebabkan abrasi.
b. Membuat pemecah gelombang
Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat
beton yang dipasang di perairan pantai.
c. Menanam pohon bakau
Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini
mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak
atau gelombang air laut.
Cara Mencegah Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya
saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke
aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila
terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan
banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh
tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk
234
mencegah banjir dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah
dan mencegah penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan
penghijauan dan reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
Cara Mencegah Longsor
Curah hujan yang tinggi, tanah berlapis, tanah miring, dan hilangnya
pohon pelindung merupakan faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Dari faktor
penyebab tersebut, kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara:
a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat
mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah.
b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang
banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari, dan
gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
235
Media
236
Lembar kerja peserta didik
No. Peristiwa Cara Mencegah
1. Erosi 1.
2.
3.
2. Abrasi 1.
2.
3.
3. Banjir 1.
2.
3.
237
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum.
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi
-kan berbagai
penyebab pe-
rubahan ling-
kungan fisik
(angin, hu-
jan, cahaya
matahari dan
gelombang
air laut)
10.1.7 Menganalisis
pengaruh ge-
lombang laut
terhadap
perubahan
lingkungan
10.1.8 Memperjelas
pengaruh ma-
tahari terha-dap
peruba-han
lingku-ngan
10.1.9 Menyimpul-kan
cara men-cegah
kerusakan
lingkungan
V
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
1-3
4-7
8-
10
3
4
3
238
Soal Evaluasi
1. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang
retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena ....
a. hujan c. gempa bumi
b. badai d. puting beliung
2. Reboisasi yaitu program ....
a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul
b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur
c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian
d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna
3. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah, pembentukannya
disebabkan oleh ....
a. erosi c. irigasi
b. abrasi d. reboisasi
4. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah ....
a. pandai c. kelapa
b. beringin d. bakau
5. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan lumpur
ke daerah yang lebih rendah adalah ....
a. badai c. badai topan
b. banjir bandang d. banjir kiriman
6. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan
disebut ....
a. abrasi c. tsunami
b. topan d. tornado
7. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran
sungai disebut ....
a. lava c. air panas
b. lumpur d. awan panas
8. Angin yang tampak pada gambar disebut angin ....
a. sepoi-sepoi c. badai
b. tornado d. puyuh
9. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya ....
a. erosi c. abrasi
b. badai d. pasang naik
10. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut ....
a. irigasi c. reboisasi
b. erosi d. terasering
239
Kunci jawaban
1. C 6. C
2. A 7. A
3. B 8. B
4. D 9. C
5. B 10. D
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
240
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
PERTEMUAN IV
Nama Sekolah : SDN Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IV/ II
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Kegiatan Pembelajaran Media
Peraga
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
10.1
Mendeskripsi
-kan berba-
gai penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, caha-
ya matahari
dan gelom-
bang air laut)
Perubahan
Lingkun-
gan Fisik
10.1.10 Mengubungkan
pengaruh angin
terhadap daratan
10.1.11 Mendeskripsikan
cara pencegahan
kerusakan
lingkungan
1. Guru menyampaikan
kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Guru menjelaskan
pengaruh angin
terhadap daratan
(eksplorasi).
3. Guru menjelaskan
cara pencegahan
kerusakan
lingkungan.(eksplora
si).
4. Guru melakukan
tanya jawab dengan
siswa tentang cara
pencegahan
kerusakan lingkungan
(eksplorasi).
2 x 35 1. Standar isi
2. Silabus kelas
IV semester
II
3. Wahono,
Budi. 2008.
Ilmu Penge-
tahuan Alam
4: untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
4. Sulistiyanto,
Prosedur
penilaian
1. Tes awal
(pretest)
2. Tes
proses
(ada
berupa
LKK)
3. Tes
akhir
(posttest
)
Teknik
Penilaian
Tes dan
Non tes
Lampiran
241
5. Siswa bertanya pada
guru jika ada
penjelasan guru yang
kurang dipahami
(elaborasi).
6. Guru menjawab
pertanyaan siswa
mengenai materi
yang belum dipahami
siswa (konfirmasi).
7. Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
Heri. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
5. Devi, Poppy.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
6. Rositawaty,
Aris. 2008.
Ilmu
Pengetahu-
Instrumen
Penilaian
Evaluasi
dan
lembar
observasi
242
an Alam 4:
untuk SD
dan MI
Kelas IV.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
243
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV/ II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pelaksanaan : Pertemuan IV
A. Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator
10.1.10 Mengubungkan pengaruh angin terhadap daratan
10.1.11 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang pengaruh angin siswa dapat
menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan dengan benar.
2. Dengan menunjukkan contoh-contoh gambar kerusakan lingkungan, siswa
dapat mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan fisik
dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan fisik
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan
2. Model pembelajaran konvensional
244
G. Langkah- langkah Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib
3. Presensi dan berdoa
4. Mempersiapkan media dan sumber belajar
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi
siswa
2. Appersepsi (guru mengulang materi
sebelumnya)
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan pengaruh angin terhadap
daratan (eksplorasi).
3. Guru menjelaskan cara pencegahan kerusakan
lingkungan.(eksplorasi).
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang cara pencegahan kerusakan
lingkungan (eksplorasi).
5. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
guru yang kurang dipahami (elaborasi).
6. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang belum dipahami siswa
(konfirmasi).
7. Guru bersama dengan siswa meluruskan
kesalahan pemahaman dalam pembelajaran
(konfirmasi).
50
menit
245
8. Guru memberikan penguatan pada siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Penutup
1. Guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan
dengan materi yang baru saja diajarkan
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu
4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Macam-macam gambar kerusakan lingkungan
2. Sumber Belajar :
a. Silabus kelas IV
b. Standar isi
c. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi
1. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3. Tes Akhir : ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis : pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes
a) Tanya jawab
b) Untuk kerja
c) Essay (uraian)
246
4. Alat tes
a) Lembar tes : terlampir
b) Lembar pengamatan : terlampir
Semarang, 2016
Observer
Fifin Eka Yuliana
NIM: 1401412126
247
Materi Pembelajaran
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan
Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi
dapat dirasakan.
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00
(pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul
09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit.
Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih
cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut
lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat
ke laut yang disebut angin darat.
Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik
daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang
berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar
mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka
memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut.
Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan
memanfaatkan angin laut.
b. Pengaruh angin yang merugikan
Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian.
Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai
atau topan. Angin yang berkekuatan besar dapat menerjang segala yang
dilaluinya. Bangunan yang kokoh pun bisa roboh dan hancur. Pohon-pohon
banyak yang tumbang sehingga menimpa rumah atau kendaraan di bawahnya.
248
Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban
jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah:
1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara).
2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo.
4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang).
5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah
pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup
yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan
Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah
yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh
angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain:
1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin.
2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin,
maupun perahu layar.
3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat
menguntungkan dan merugikan kita.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah
laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir,
dan tanah longsor.
Cara Mencegah Erosi
Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi,
antara lain:
a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan
reboisasi
b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada
tanah yang miring,
c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
249
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
Cara Mencegah Abrasi
Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di
antaranya:
a. Membuat tanggul
Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai
yang dapat menyebabkan abrasi.
b. Membuat pemecah gelombang
Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat
beton yang dipasang di perairan pantai.
c. Menanam pohon bakau
Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini
mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak
atau gelombang air laut.
Cara Mencegah Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya
saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke
aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila
terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan
banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh
tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir.
Cara Mencegah Longsor
Kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara:
a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat
mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah.
b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang
banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
250
Media
251
Lembar kerja kelompok
Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Terdapat 3 contoh kerusakan lingkungan, deskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkungan tersebut!
1. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar
disamping!
.....
2. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar
disamping!
.....
3. Deskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar
disamping!
.....
252
KISI – KISI SOAL
Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kelas / Semester : IV/ 1I
Standart Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Ranah Bentuk
Soal
No.
Soal
Jum.
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
10.1
Mendeskripsi-
kan berbagai
penyebab pe-
rubahan ling-
kungan fisik
(angin, hujan,
cahaya mata-
hari dan
gelombang air
laut)
10.1.10
menghubungkan
pengaruh angin ter-
hadap daratan
10.1.11
Mendeskripsikan
cara pencegahan ke-
rusakan lingkungan
V
V
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
2,3,5
,6,8,
10
1,4,7
,9
6
4
253
Soal Evaluasi
1. Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk
menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah
harus melakukan ....
a. transmigrasi c. reboisasi
b. irigasi d. urbanisasi
2. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah ....
a. erosi c. tanah amblas
b. banjir d. ombak besar
3. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa
4. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah
miring ialah ....
a. menanami dengan tanaman c. membuat daerah reasapan air
b. tidak membuang sampah sembarangan d. membuat terasering
5. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut ....
a. erosi c. banjir
b. abrasi d. tsunami
6. Gelombang air laut timbul karena adanya ....
a. abrasi c. tsunami
b. erosi d. angin
7. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali ....
a. membuat tanggul c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau
8. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut
dengan pelapukan ....
a. fisika c. kimiawi
b. biologi d. buatan
9. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi
permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan
adalah ....
a. sampah larut terbawa ke sungai
b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih
c. sungai dan danau menjadi tidak kering
d. dapat dengan mudah terjadi banjir
10. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat
dan angin laut ini disebabkan oleh....
a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan
b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan
254
c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan
d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
255
Kunci jawaban
1. C 6. D
2. A 7. C
3. C 8. A
4. D 9. B
5. B 10. A
Penilaian
N = jumlah betul x 10
= 10 x 10
= 100
Penilaian Afektif
No Nama Siswa Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 21 Sangat baik
13 Skor < 17 Baik
9 Skor < 13 Cukup
5 Skor < 9 Kurang
Penilaian Psikomotor
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Psikomotor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik
7,5 Skor < 9,75 Baik
5,25 Skor 7,5 Cukup
3 Skor < 5,25 Kurang
256
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Selasa, 03 Mei 2016
Pertemuan ke- : 1
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada siswa kelas IV SD Negeri
Gedawang 01 siswa masuk tepat pukul 07.00 WIB. Saat bel berbunyi siswa
belarian menuju depan kelas masing-masing untuk berbaris sebelum masuk ke
dalam kelas. Siswa bebaris dipimpin oleh ketua kelas. Setalah masuk ke dalam
kelas, siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Hal ini ditunjukkan pada gambar
nomor 1 pada lampiran 30 (halaman 309). Selanjutnya ketua kelas menyiapkan
dan memimpin teman-temannya untuk memberi hortmat pada guru kelas yaitu Ibu
Ernayanti yang biasa dipanggi Bu Erna oleh anak-anak kelas IV.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran
seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu ditunjukkan oleh gambar
nomor 2 pada lampiran 30 (halaman 309). Selanjutnya guru kelas menyampaikan
bahwa akan mengukur pemahaman siswa sebelum pembelajaran materi perubahan
lingkungan fisik dengan memberikan soal pretest beserta tata cara pengerjaannya.
Semua siswa mengerjakan soal pretest dengan tenang, ditunjukkan pada gambar
nomor 3 lampiran 30 (halaman309).
Setelah anak-anak selesai mengerjakan soal pretest guru mempersiapkan
pembelajaran dengan menyiapkan gambar-gambar pembelajaran yang
ditampilkan melalui LCD yang ada di dalam kelas. Selama pembelajaran siswa
sangat antusias ketika guru menyajikan gambar-gambar sesuai dengan indikator
pembelajaran, hal ini ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman
309). Selanjutnya siswa mengamati gambar-gamabr yang disajikan oleh guru.
Guru memancing pengetahuan siswa dari gambar yang disajikan dengan cara
Lampiran
257
tanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa dikelompokkan secara heterogen, dan
guru membagikan lembar kerja kelompok kepada siswa. Siswa mengelompok
sesuai dengan kelompok masing-masing serta mengerjakan lembar kerja
kelompok dengan arahan guru, yang tunjukkan pada gambar nomor 5 lampiran 30
(halaman 309)
Setelah diskusi selesai guru menunjuk salah satu perwakilan dari kelompok
untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, dan anggota siswa yang lain ikut
menanggapi. Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari ini. Yaitu tentang pengertian perubahan lingkungan fisik dan
contoh-contoh perubahan lingkungan fisik. Kemudian, siswa mengerjakan soal
evaluasi yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling
baik kerja kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar
kelompok lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk
kelompok.
Semarang, 03 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
258
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Rabu, 04 Mei 2016
Pertemuan ke- : 2
Tepat pukul 07.00 WIB ber berbunyi tanda siswa harus segera masuk ke
dalam kelas. Sebelum masuk ke dalam kelas, meraka berbaris dengan rapi di
depan kelas mereka dengan dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu siswa masuk ke
dalam kelas bergantian dengan rapi, setelah itu ketua kelas menyiapkan dan
memimpin untuk memberi hormat kepada guru kelasnya, Ibu Erna, hal ini
ditunjukkan pada gambar nomer 1 lampiran 30 (halaman ...).
Seperti biasa sebelum pembelajaran dimulai, guru kelas yaitu Ibu Erna
mengecak kehadiran siswa dengan memanggil satu-satu nama siswa, (gambar
nomer 2 halaman 309). Selanjutnya guru sedikit mengulas pembelajaran
sebelumnya, dengan memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa. Hal ini
bertujuan untuk mengecak sejauh mana daya ingat siswa terhadap materi yang
telah diterima sebelumnya.
Kemudian guru menyiapkan gambar sesuai dengan indikator pembelajaran.
Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran ini, hal ini ditunjukkan pada
gambar nomer 4 lampiran 30 (halaman 309). Melalui gambar yang disajikan guru
bertanya jawab dengan siswa. Setalah penjelasan tentang materi melalui gambar-
gambar tersebut dirasa cukup maka siswa dikelompokkan dan diberi lembar kerja
kelompok. Siswa mengelompok mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan
bimbingan guru, yang ditunjukkan pada gambar nomor 5 pada lampiran 30
(halaman 309). Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk salah satu perwakilan
kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, dan anggota siswa yang
lain ikut menanggapi.
259
Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
pada hari ini. Yaitu tentang pengertian perubahan lingkungan fisik dan contoh-
contoh perubahan lingkungan fisik. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi
yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja
kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok
lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
Semarang, 04 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
260
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Senin, 10 Mei 2016
Pertemuan ke- : 3
Pukul 07.00 WIB seluruh siswa langsung berbaris di depan kelas dengan
rapi. Kemudiam masuk ke dalam kelas dan langsung berdo’a. Setelah itu, ketua
kelas menyiapkan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru kelas.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran
seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu. Selanjutnya guru sedikit
memberikan ulasan kepada siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan pada
pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab. Media pembelajaran berupa gambar
disiapkan guru, melalui gambar pada power point yang sudah dipersiapkan sesuai
dengan materi pembelajaran saat ini, guru mulai menjelaskan kepada siswa. Hal
ini ditunjukkan pada gambar nomor 6 pada lampiran 30 (halaman 310). Melalui
gambar yang disajikan guru bertanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa
dikelompokkan dan diberi lembar kerja kelompok. Siswa mengelompok
mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan bimbingan guru. Guru menunjuk
salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi.
Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
pada hari ini. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan
guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya
mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain
termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
Semarang, 04 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
261
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 01
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Rabu, 11 Mei 2016
Pertemuan ke- : 4
Bel berbunyi tanda masuk kelas pukul 07.00 WIB. Seluruh siswa bergegas
untuk berbaris di depan kelas dengan rapi. Selanjutnya siswa masuk ke dalam
kelas dan langsung berdo’a. Setelah itu, ketua kelas menyiapkan dan memimpin
untuk memberi hormat kepada guru kelas.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran
seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu. Selanjutnya guru sedikit
memberikan ulasan kepada siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan pada
pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab. Selama pembelajaran siswa sangat
antusias mengikuti pembelajaran karena pembelajaran disajikan dengan gambar-
gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga siswa lebih tertarik
dan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, kegiatan ini
ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman 309).
Melalui gambar yang disajikan guru bertanya jawab dengan siswa.
Kemudian siswa dikelompokkan dan diberi lembar kerja kelompok. Siswa
mengelompok mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan bimbingan guru.
Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk
membacakan hasil diskusi.
Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
pada hari ini. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan
guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya
mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain
termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
262
Pada pembelajaran keempat diadakan posttest dengan memberikan soal
pilihan ganda sebanyak 40 butir soal untuk mengetahui pemahaman dan
penguasaan materi perubahan lingkungan fisik setelah pembelajaran sebanyak
empat kali dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Siswa
dengan tenang mengerjakan soal posttest, kegiatan ini dibuktikan pada gambar
nomor 7 lampiran 30 (halaman 310).
Semarang, 11 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
263
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Selasa, 03 Mei 2016
Pertemuan ke- : 1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SD Negeri Gedawang
02 siswa masuk ke kelas setelah istirahat pada pukul 09.30 WIB yang ditandai
dengan tanda bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong
menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi
sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari, kegiatan ini ditunjukkan
pada gambar nomor 1 lampiran 30 (halaman 309).
Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan
siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya memberi salam kepada Ibu
Widji. Selanjutnya guru kelas menyampaikan bahwa akan mengukur pemahaman
siswa sebelum pembelajaran materi perubahan lingkungan fisik dengan
memberikan soal pretest beserta tata cara pengerjaannya. Semua siswa
mengerjakan soal pretest dengan tenang, ditunjukkan pada gambar nomor 2 pada
lampiran 30 (halaman 309).
Setelah selesai mengerjakan soal pretest, pembelajaran dimulai. Semua
siswa antusias ketika guru kelas memberikan motivasi dengan sedikit nyanyian
motivasi. Awalnya para siswa hanya mendengarkan saja karena belum mengerti
lagunya. Namun, akhirnya siswa sangat senang dan termotivasi dengan lagu
tersebut.
Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi
sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan
pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Setelah
264
dijelaskan oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa bersama teman
semeja. Semua siswa merasa senang ketika bekerjasama dengan teman semeja.
Kemudian beberapa pasangan diminta untuk memaparkan hasil diskusi dengan
teman semeja.
Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di
akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang , 03 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
265
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Jumat, 06 Mei 2016
Pertemuan ke- : 2
Setelah istirahat siswa masuk ke kelas pada pukul 09.30 WIB yang ditandai
dengan tanda bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong
menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi
sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari.
Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan
siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk memberi salam kepada
guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan motivasi
dengan sedikit tepuk motivasi, semua siswa antusias menirukan tepuk motivasi
yang dicontohkan gurunya.
Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi
sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan
pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Kegiatan ini
ditunjukkan pada gambar nomor 3 lampiran 30 (halaman 309). Setelah dijelaskan
oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa bersama teman semeja dengan
tenang dan saling bekerjasama. Semua siswa merasa senang ketika bekerjasama
dengan teman semeja karena sudah biasa berkomunikasi. Kemudian beberapa
pasangan diminta untuk memaparkan hasil diskusi dengan teman semeja. Siswa
yang lain mendengarkan pemaparan siswa yang ditunjuk dengan cermat dan
memberikan tepuk tangan ketika pemaparan telah selesai dilakukan. Siswa yang
memaparkan kemudian kembali duduk di tempat duduknya masing-masing.
266
Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di
akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang, 06 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
267
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawng 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Selasa, 10 Mei 2016
Pertemuan ke- : 3
Pukul 09.30 WIB selururh siswa berbondong-bondong menuju kelas dan
langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil menyiapkan
buku pelajaran yang akan dipelajari pada ketiga ini karena pada jam pertama
adalah pelajaran olahraga.
Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan
siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk berdo’a dan memberi
salam guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan
motivasi dengan sedikit lagu motivasi, semua siswa antusias menirukan lagu
motivasi yang dicontohkan gurunya.
Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi
sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan
pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Selain
memjelaskan pada siswa dengan ceramah, sesekali guru juga menuliskan materi
di papan tulis agar siswa lebih mengerti. Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar
nomor 4 lampiran 30 (halaman 309).
Setelah dijelaskan oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
bersama teman semeja dengan tenang dan saling bekerjasama. Semua siswa
merasa senang ketika bekerjasama dengan teman semeja karena sudah biasa
berkomunikasi. Kemudian beberapa pasangan diminta untuk memaparkan hasil
diskusi dengan teman semeja. Siswa yang lain mendengarkan pemaparan siswa
yang ditunjuk dengan cermat dan memberikan tepuk tangan ketika pemaparan
268
telah selesai dilakukan. Siswa yang memaparkan kemudian kembali duduk di
tempat duduknya masing-masing.
Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di
akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang, 10 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
269
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPA
Subjek : Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal : Jumat, 13 Mei 2016
Pertemuan ke- : 4
Siswa masuk ke kelas pada pukul 07.00 WIB yang ditandai dengan tanda
bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong menuju kelas
dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil
menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari pada jam pertama.
Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan
siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk berdo’a dan memberi
salam guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan
motivasi dengan sedikit tepuk motivasi, semua siswa antusias menirukan tepuk
motivasi yang dicontohkan gurunya.
Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi
sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan
pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Pada saat
guru mengecek pemahaman siswa ada beberapa orang yang benar-benar
memperhatikan penjelasan guru dan ada juga beberapa yang tengah asik
mengobrol dengan teman sebangku tanpa memperhatikan penjelasan dari guru.
Sesekali guru mencatat di papan tulis, siswa juga ikut mencatat apa yang
dituliskan guru di papan tulis. Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 4
lampiran 30 (halaman 309).
270
Pada pembelajaran keempat ini diadakan posttest dengan memberikan soal
pilihan ganda sebanyak 40 butir soal untuk mengetahui pemahaman dan
penguasaan materi perubahan lingkungan fisik setelah pembelajaran sebanyak
empat kali.
Semarang, 13 Mei 2016
Observer,
Fifin Eka Yuliana
NIM 1401412126
271
DATA NILAI PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK
KONTROL Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 Eks1 62,50 1 Kk1 70,00
2 Eks2 72,50 2 Kk2 60,00
3 Eks3 70,00 3 Kk3 57,50
4 Eks4 45,00 4 Kk4 40,00
5 Eks5 82,50 5 Kk5 67,50
6 Eks6 60,00 6 Kk6 65,00
7 Eks7 82,50 7 Kk7 77,50
8 Eks8 82,50 8 Kk8 50,00
9 Eks9 65,00 9 Kk9 67,50
10 Eks10 77,50 10 Kk10 67,50
11 Eks11 80,00 11 Kk11 80,00
12 Eks12 70,00 12 Kk12 70,00
13 Eks13 62,50 13 Kk13 72,50
14 Eks14 75,00 14 Kk14 50,00
15 Eks15 75,00 15 Kk15 75,00
16 Eks16 27,50 16 Kk16 70,00
17 Eks17 80,00 17 Kk17 45,00
18 Eks18 60,00 18 Kk18 65,00
19 Eks19 75,00 19 Kk19 65,00
20 Eks20 35,00 20 Kk20 65,00
21 Eks21 62,50 21 Kk21 47,50
22 Eks22 65,00 22 Kk22 75,00
23 Eks23 72,50 23 Kk23 72,50
24 Eks24 62,50 24 Kk24 60,00
25 Eks25 55,00 25 Kk25 50,00
26 Eks26 70,00 26 Kk26 75,00
27 Eks27 42,50 27 Kk27 65,00
28 Eks28 52,50 28 Kk28 72,50
29 Eks29 52,50 29 Kk29 65,00
30 Eks30 78,50 30 Kk30 77,50
31 Eks31 47,50 31 Kk31 65,00
32 Eks32 52,50 32 Kk32 77,50
33 Eks33 60,00 33 Kk33 72,50
34 Eks34 75,00 34 Kk34 77,50
35 Eks35 82,50 35 Kk35 32,50
36 Eks36 72,50 36 Kk36 67,50
37 Eks37 70,00 37 Kk37 75,00
38 Eks38 70,00 38 Kk38 42,50
39 Eks39 75,00 39 Kk39 65,00
40 Eks40 55,00 40 Kk40 50,00
41 Eks41 60,00 41 Kk41 27,50
42 Eks42 60,00
43 Eks43 42,50
= 2776 = 2593
= 43 = 41
x = 60,558 x
= 63,23
= 181,967
= 168,8262
Lampiran
272
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 Eks16 27,50 -2,75 0,4970 0,0030 0,0233 0,0203
2 Eks20 35,00 -2,20 0,4860 0,0140 0,0465 0,0325
3 Eks27 42,50 -1,64 0,4495 0,0505 0,0930 0,0425
4 Eks43 42,50 -1,64 0,4495 0,0505 0,0930 0,0425
5 Eks4 45,00 -1,45 0,4271 0,0729 0,1163 0,0434
6 Eks31 47,50 -1,27 0,3978 0,1022 0,1395 0,0374
7 Eks29 52,50 -0,90 0,3155 0,1845 0,2093 0,0248
8 Eks32 52,50 -0,90 0,3155 0,1845 0,2093 0,0248
9 Eks28 52,50 -0,90 0,3155 0,1845 0,2093 0,0248
10 Eks40 55,00 -0,71 0,2621 0,2379 0,2558 0,0179
11 Eks25 55,00 -0,71 0,2621 0,2379 0,2558 0,0179
12 Eks41 60,00 -0,34 0,1339 0,3661 0,3721 0,0060
13 Eks18 60,00 -0,34 0,1339 0,3661 0,3721 0,0060
14 Eks33 60,00 -0,34 0,1339 0,3661 0,3721 0,0060
15 Eks6 60,00 -0,34 0,1339 0,3661 0,3721 0,0060
16 Eks42 60,00 -0,34 0,1339 0,3661 0,3721 0,0060
17 Eks13 62,50 -0,16 0,0623 0,4377 0,4419 0,0042
18 Eks1 62,50 -0,16 0,0623 0,4377 0,4419 0,0042
19 Eks21 62,50 -0,16 0,0623 0,4377 0,4419 0,0042
20 Eks24 65,00 0,03 0,0113 0,5113 0,5116 0,0003
21 Eks9 65,00 0,03 0,0113 0,5113 0,5116 0,0003
22 Eks22 65,00 0,03 0,0113 0,5113 0,5116 0,0003
23 Eks26 70,00 0,40 0,1551 0,6551 0,6279 0,0272
24 Eks3 70,00 0,40 0,1551 0,6551 0,6279 0,0272
25 Eks38 70,00 0,40 0,1551 0,6551 0,6279 0,0272
26 Eks36 70,00 0,40 0,1551 0,6551 0,6279 0,0272
27 Eks12 70,00 0,40 0,1551 0,6551 0,6279 0,0272
28 Eks2 72,50 0,58 0,2206 0,7206 0,6977 0,0229
29 Eks37 72,50 0,58 0,2206 0,7206 0,6977 0,0229
30 Eks23 72,50 0,58 0,2206 0,7206 0,6977 0,0229
31 Eks10 75,00 0,77 0,2793 0,7793 0,8140 0,0346
32 Eks19 75,00 0,77 0,2793 0,7793 0,8140 0,0346
33 Eks11 75,00 0,77 0,2793 0,7793 0,8140 0,0346
34 Eks14 75,00 0,77 0,2793 0,7793 0,8140 0,0346
35 Eks30 75,00 0,77 0,2793 0,7793 0,8140 0,0346
36 Eks8 77,50 0,96 0,3303 0,8303 0,8372 0,0069
37 Eks7 78,50 1,03 0,3484 0,8484 0,8605 0,0121
38 Eks15 80,00 1,14 0,3730 0,8730 0,9070 0,0340
39 Eks34 80,00 1,14 0,3730 0,8730 0,9070 0,0340
40 Eks39 82,50 1,33 0,4076 0,9076 1,0000 0,0924
41 Eks17 82,50 1,33 0,4076 0,9076 1,0000 0,0924
42 Eks5 82,50 1,33 0,4076 0,9076 1,0000 0,0924
43 Eks35 82,50 1,33 0,4076 0,9076 1,0000 0,0924
= 2778,5 Lo = 0,0924
x = 64,6163 L5% (43) = 0,135
= 181,87
s = 13,49
Kesimpulan
Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
Lampiran
273
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELOMPOK KONTROL
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 Kk41 27,50 -2,75 0,4970 0,0030 0,0244 0,0214
2 Kk35 32,50 -2,37 0,4910 0,0090 0,0488 0,0398
3 Kk4 40,00 -1,79 0,4631 0,0369 0,0732 0,0363
4 Kk38 42,50 -1,60 0,4447 0,0553 0,0976 0,0423
5 Kk21 45,00 -1,40 0,4197 0,0803 0,1220 0,0417
6 Kk14 47,50 -1,21 0,3870 0,1130 0,1463 0,0333
7 Kk17 50,00 -1,02 0,3457 0,1543 0,2439 0,0896
8 Kk8 50,00 -1,02 0,3457 0,1543 0,2439 0,0896
9 Kk40 50,00 -1,02 0,3457 0,1543 0,2439 0,0896
10 Kk25 50,00 -1,02 0,3457 0,1543 0,2439 0,0896
11 Kk3 57,50 -0,44 0,1704 0,3296 0,2683 0,0613
12 Kk24 60,00 -0,25 0,0982 0,4018 0,3171 0,0847
13 Kk31 60,00 -0,25 0,0982 0,4018 0,3171 0,0847
14 Kk6 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
15 Kk2 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
16 Kk29 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
17 Kk36 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
18 Kk9 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
19 Kk19 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
20 Kk27 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
21 Kk10 65,00 0,14 0,0541 0,5541 0,5122 0,0419
22 Kk20 67,50 0,33 0,1287 0,6287 0,6098 0,0190
23 Kk39 67,50 0,33 0,1287 0,6287 0,6098 0,0190
24 Kk13 67,50 0,33 0,1287 0,6287 0,6098 0,0190
25 Kk16 67,50 0,33 0,1287 0,6287 0,6098 0,0190
26 Kk5 70,00 0,52 0,1988 0,6988 0,6829 0,0159
27 Kk18 70,00 0,52 0,1988 0,6988 0,6829 0,0159
28 Kk33 70,00 0,52 0,1988 0,6988 0,6829 0,0159
29 Kk12 72,50 0,71 0,2622 0,7622 0,7805 0,0183
30 Kk23 72,50 0,71 0,2622 0,7622 0,7805 0,0183
31 Kk1 72,50 0,71 0,2622 0,7622 0,7805 0,0183
32 Kk28 72,50 0,71 0,2622 0,7622 0,7805 0,0183
33 Kk37 75,00 0,91 0,3175 0,8175 0,8780 0,0606
34 Kk26 75,00 0,91 0,3175 0,8175 0,8780 0,0606
35 Kk22 75,00 0,91 0,3175 0,8175 0,8780 0,0606
36 Kk7 75,00 0,91 0,3175 0,8175 0,8780 0,0606
37 Kk11 77,50 1,10 0,3639 0,8639 0,9756 0,1117
38 Kk32 77,50 1,10 0,3639 0,8639 0,9756 0,1117
39 Kk30 77,50 1,10 0,3639 0,8639 0,9756 0,1117
40 Kk15 77,50 1,10 0,3639 0,8639 0,9756 0,1117
41 Kk34 80,00 1,29 0,4016 0,9016 1,0000 0,0984
= 2592,5 Lo = 0,1117
x = 63,2317 L5% (43) = 0,138
= 168,83
s = 12,99
Kesimpulan
Karena Lo < Lkritik maka data berdistribusi normal
Lampiran
274
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENELITIAN (PRETEST)
Hipotesis
Ho =
=
Ha =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F =
Ho diterima apabila F
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2776 2593
N 43 41
x 64,56 63,23
Varians ( ) 181,9668 168,83
Standart deviasi (s) 13,49 7,95
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
= 1,0778
Pada = 5% dengan:
dk pembilang = nb-1=43-1=42
dk penyebut = nk-1= 41-1=40
= 1,87
1,0778 1,87
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
Lampiran
275
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PENELITIAN
(PRETEST)
Hipotesis
Ho =
Ha = >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
t = x x
√
(
)
Dimana, dari data diperoleh:
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2776 2593
N 43 41
x 64,56 63,23
Varians ( ) 181,9668 63,2317
Standart Deviasi (s) 13,49 7,95
t =
√
(
)
=
√
=
√
=
√
= 1,85011
Pada = 5% dengan dk = 43+41-2=82 diperoleh = 2,02
-2,02 1,850 2,02
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut.
Daerah penerimaan Ho
Lampiran
276
DAFTAR NILAI POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN
KELOMPOK KONTROL
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 Eks1 73 1 Kk1 85
2 Eks2 80 2 Kk2 73
3 Eks3 75 3 Kk3 63
4 Eks4 70 4 Kk4 60
5 Eks5 70 5 Kk5 75
6 Eks6 75 6 Kk6 68
7 Eks7 85 7 Kk7 85
8 Eks8 83 8 Kk8 60
9 Eks9 68 9 Kk9 70
10 Eks10 95 10 Kk10 73
11 Eks11 90 11 Kk11 88
12 Eks12 85 12 Kk12 80
13 Eks13 75 13 Kk13 80
14 Eks14 85 14 Kk14 60
15 Eks15 88 15 Kk15 88
16 Eks16 65 16 Kk16 88
17 Eks17 85 17 Kk17 65
18 Eks18 63 18 Kk18 75
19 Eks19 85 19 Kk19 70
20 Eks20 68 20 Kk20 73
21 Eks21 73 21 Kk21 65
22 Eks22 75 22 Kk22 85
23 Eks23 93 23 Kk23 83
24 Eks24 95 24 Kk24 68
25 Eks25 78 25 Kk25 73
26 Eks26 80 26 Kk26 80
27 Eks27 70 27 Kk27 70
28 Eks28 60 28 Kk28 78
29 Eks29 65 29 Kk29 78
30 Eks30 75 30 Kk30 88
31 Eks31 65 31 Kk31 65
32 Eks32 73 32 Kk32 85
33 Eks33 70 33 Kk33 78
34 Eks34 95 34 Kk34 88
35 Eks35 65 35 Kk35 60
36 Eks36 60 36 Kk36 68
37 Eks37 83 37 Kk37 88
38 Eks38 75 38 Kk38 75
39 Eks39 65 39 Kk39 73
40 Eks40 60 40 Kk40 60
41 Eks41 60 41 Kk41 50
42 Eks42 75
43 Eks43 85
= 3258 = 3029
= 43 = 41
x = 75,767 x
= 73,88
= 105,564
= 98,6348
Lampiran
277
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 Eks29 60,00 -1,53 0,4376 0,0624 0,0930 0,0306
2 Eks40 60,00 -1,53 0,4376 0,0624 0,0930 0,0306
3 Eks41 60,00 -1,53 0,4376 0,0624 0,0930 0,0306
4 Eks36 60,00 -1,53 0,4376 0,0624 0,0930 0,0306
5 Eks18 63,00 -1,24 0,3930 0,1070 0,1163 0,0093
6 Eks16 65,00 -1,05 0,3527 0,1473 0,2326 0,0852
7 Eks31 65,00 -1,05 0,3527 0,1473 0,2326 0,0852
8 Eks28 65,00 -1,05 0,3527 0,1473 0,2326 0,0852
9 Eks39 65,00 -1,05 0,3527 0,1473 0,2326 0,0852
10 Eks35 65,00 -1,05 0,3527 0,1473 0,2326 0,0852
11 Eks20 68,00 -0,76 0,2752 0,2248 0,2791 0,0542
12 Eks9 68,00 -0,76 0,2752 0,2248 0,2791 0,0542
13 Eks5 70,00 -0,56 0,2127 0,2873 0,3721 0,0848
14 Eks27 70,00 -0,56 0,2127 0,2873 0,3721 0,0848
15 Eks4 70,00 -0,56 0,2127 0,2873 0,3721 0,0848
16 Eks32 70,00 -0,56 0,2127 0,2873 0,3721 0,0848
17 Eks1 73,00 -0,27 0,1062 0,3938 0,4419 0,0480
18 Eks33 73,00 -0,27 0,1062 0,3938 0,4419 0,0480
19 Eks6 73,00 -0,27 0,1062 0,3938 0,4419 0,0480
20 Eks21 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
21 Eks13 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
22 Eks42 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
23 Eks22 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
24 Eks3 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
25 Eks38 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
26 Eks30 75,00 -0,07 0,0298 0,4702 0,6047 0,1344
27 Eks26 78,00 0,22 0,0860 0,5860 0,6279 0,0419
28 Eks25 80,00 0,41 0,1598 0,6598 0,6744 0,0146
29 Eks2 80,00 0,41 0,1598 0,6598 0,6744 0,0146
30 Eks37 83,00 0,70 0,2593 0,7593 0,7209 0,0383
31 Eks19 83,00 0,70 0,2593 0,7593 0,7209 0,0383
32 Eks7 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
33 Eks43 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
34 Eks17 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
35 Eks12 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
36 Eks11 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
37 Eks14 85,00 0,90 0,3156 0,8156 0,8605 0,0449
38 Eks8 88,00 1,19 0,3831 0,8831 0,8837 0,0006
39 Eks24 90,00 1,39 0,4170 0,9170 0,9070 0,0100
40 Eks10 93,00 1,68 0,4533 0,9533 0,9302 0,0230
41 Eks15 95,00 1,87 0,4694 0,9694 1,0000 0,0306
42 Eks23 95,00 1,87 0,4694 0,9694 1,0000 0,0306
43 Eks34 95,00 1,87 0,4694 0,9694 1,0000 0,0306
= 3258 Lo = 0,1344
x = 75,7674 L5% (43) = 0,135
= 105,56
s = 10,27
Kesimpulan
Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
Lampiran
278
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELOMPOK KONTROL
No Kode Xi Zi Z tabel F (Zi) S (Zi) |F(Zi) -S(Zi)|
1 Kk41 50,00 -2,40 0,4919 0,0081 0,0244 0,0163
2 Kk35 60,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,1463 0,0652
3 Kk4 60,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,1463 0,0652
4 Kk14 60,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,1463 0,0652
5 Kk8 60,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,1463 0,0652
6 Kk40 60,00 -1,40 0,4188 0,0812 0,1463 0,0652
7 Kk3 62,50 -1,15 0,3740 0,1260 0,1707 0,0448
8 Kk21 65,00 -0,89 0,3143 0,1857 0,2439 0,0582
9 Kk17 65,00 -0,89 0,3143 0,1857 0,2439 0,0582
10 Kk31 65,00 -0,89 0,3143 0,1857 0,2439 0,0582
11 Kk24 67,50 -0,64 0,2396 0,2604 0,3171 0,0567
12 Kk6 67,50 -0,64 0,2396 0,2604 0,3171 0,0567
13 Kk36 67,50 -0,64 0,2396 0,2604 0,3171 0,0567
14 Kk9 70,00 -0,39 0,1519 0,3481 0,3902 0,0422
15 Kk19 70,00 -0,39 0,1519 0,3481 0,3902 0,0422
16 Kk27 70,00 -0,39 0,1519 0,3481 0,3902 0,0422
17 Kk25 72,50 -0,14 0,0552 0,4448 0,5122 0,0674
18 Kk2 72,50 -0,14 0,0552 0,4448 0,5122 0,0674
19 Kk10 72,50 -0,14 0,0552 0,4448 0,5122 0,0674
20 Kk20 72,50 -0,14 0,0552 0,4448 0,5122 0,0674
21 Kk39 72,50 -0,14 0,0552 0,4448 0,5122 0,0674
22 Kk38 75,00 0,11 0,0450 0,5450 0,5854 0,0404
23 Kk5 75,00 0,11 0,0450 0,5450 0,5854 0,0404
24 Kk18 75,00 0,11 0,0450 0,5450 0,5854 0,0404
25 Kk33 77,50 0,36 0,1423 0,6423 0,6341 0,0082
26 Kk28 77,50 0,36 0,1423 0,6423 0,6341 0,0082
27 Kk29 78,00 0,42 0,1609 0,6609 0,6585 0,0024
28 Kk13 80,00 0,62 0,2312 0,7312 0,7317 0,0005
29 Kk12 80,00 0,62 0,2312 0,7312 0,7317 0,0005
30 Kk26 80,00 0,62 0,2312 0,7312 0,7317 0,0005
31 Kk23 82,50 0,87 0,3073 0,8073 0,7561 0,0512
32 Kk1 85,00 1,12 0,3686 0,8686 0,8537 0,0150
33 Kk22 85,00 1,12 0,3686 0,8686 0,8537 0,0150
34 Kk37 85,00 1,12 0,3686 0,8686 0,8537 0,0150
35 Kk11 85,00 1,12 0,3686 0,8686 0,8537 0,0150
36 Kk15 87,50 1,37 0,4149 0,9149 0,9512 0,0363
37 Kk34 87,50 1,37 0,4149 0,9149 0,9512 0,0363
38 Kk7 87,50 1,37 0,4149 0,9149 0,9512 0,0363
39 Kk32 87,50 1,37 0,4149 0,9149 0,9512 0,0363
40 Kk16 88,00 1,42 0,4225 0,9225 1,0000 0,0775
41 Kk30 88,00 1,42 0,4225 0,9225 1,0000 0,0775
= 3029 Lo = 0,0775
x = 73,878 L5% (43) = 0,138
= 98,63
s = 9,93
Kesimpulan
Karena Lo < L kritik maka data berdistribusi normal
Lampiran
279
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENELITIAN (POSTTEST)
Hipotesis
Ho =
=
Ha =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F =
Ho diterima apabila F
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 3441 3029
N 43 41
x 80,02 73,88
Varians ( ) 88,1661 73,8780
Standart deviasi (s) 9,39 8,60
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
= 1,1934
Pada = 5% dengan:
dk pembilang = nb-1=43-1=42
dk penyebut = nk-1= 41-1=40
= 1,87
1,1934 1,87
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
Lampiran
280
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA POSTTEST KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho =
Ha = >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
t = x x
√
(
)
Dimana, dari data diperoleh:
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 3441 3029
N 43 41
x 80,02 73,88
Varians ( ) 88,1661 73,8780
Standart Deviasi (s) 9,39 8,60
t =
√
(
)
=
√
=
√
=
√
= 9,38318
Pada = 5% dengan dk = 43+41-2=82 diperoleh = 2,02
-2,02 2,02 9,383
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut.
Daerah penerimaan Ho
Lampiran
281
PERHITUNGAN PENINGKATAN SKOR RATA-RATA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
A. Kelompok Eksperimen
Peningkatan Relatif =
=
= 0,44
Kriteria Pengujian
g 0,7 = Tinggi
0,3 < g < 0,7 = Sedang
g 0,3 = Rendah
Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.7, maka peningkatan hasil
belajar termasuk dalam kategori sedang
B. Kelompok Kontrol
Peningkatan Relatif =
=
= 0,290
Kriteria Pengujian
g 0,7 = Tinggi
0,3 < g < 0,7 = Sedang
g 0,3 = Rendah
Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.3, maka peningkatan hasil
belajar termasuk dalam kategori rendah
Lampiran
282
HASIL PENGAMATAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR
PENILAIAN ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS IV
No. Sikap yang
Diamati
Indikator Tampak Skor
1. Mengikuti a. siswa datang tepat waktu dan duduk
dengan rapi
b. siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
c. siswa bersemangat saat kegiatan
apersepsi
d. siswa menyiapkan alat yang digunakan
untuk belajar
2. Menjawab a. siswa mengangkat tangan terlebih
dahulu dalam menjawab pertanyaan
b. siswa mengamati guru dalam
menyajikan gambar
c. menjawab pertanyaan dari guru dengan
benar
d. aktif dalam pembelajaran
3. Melengkapi a. memperhatikan contoh gambar yang
ditunjukkan guru
b. aktif bertanya
c. mengurutkan gambar yang disajikan
guru
d. mendiskusikan bersama kelompok
4. Keberanian a. berani bertanya
b. berani mempresentasikan hasil diskusi
c. berani mengungkapkan pendapat
d. berani menjawab pertanyaan
5. Percaya Diri a. berpendapat tanpa ragu-ragu
b. mempu membuat keputusan dengan
percaya diri
c. tidak canggung saat membacakan hasil
diskusi
d. menjawab pertanyaan dengan lantang
Tabel Rentang Nilai Afektif
Skor Kriteria
17 Skor 20 Sangat baik (A)
13 Skor < 17 Baik (B)
9 Skor < 13 Cukup (C)
5 Skor < 9 Kurang (D)
Lampiran
283
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 1 No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ 15 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ √ √ - √ - √ √ √ 14 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 B
4. E-04 √ - √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 15 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 17 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ √ √ - √ √ - √ √ 14 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 17 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ 16 B
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ - √ 15 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - - √ √ √ - √ √ √ 14 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ - √ √ 16 B
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 17 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 17 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 17 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
Jumlah 740
Rata-rata 17,20
284
Kategori Sangat
Baik
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 2
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ - √ - √ √ √ 15 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
4. E-04 √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 16 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 17 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 18 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ √ √ - √ √ - √ √ 14 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 17 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ 16 B
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - - √ √ √ - √ √ √ 15 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ - √ √ 16 B
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 17 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 17 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 17 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
Jumlah 750
Rata-rata 17,44
285
Kategori Sangat
Baik
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 3
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 18 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 16 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 17 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ - √ √ 16 B
16. E-16 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - - √ √ √ - √ √ √ 15 C
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ - √ √ 16 B
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 17 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
32. E-32 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 18 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
Jumlah 764
Rata-rata 17,76
kategori Sangat
286
Baik
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 4
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya diri Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 17 A
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 19 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 19 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
43. E-43 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
Jumlah 791
Rata-rata 18,39
Kategori Sangat
Baik
287
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 1
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 17 A
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 19 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 19 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
Jumlah 753
Rata-rata 18,36
Kategori Sangat
Baik
288
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 2
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - - √ 17 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ - √ √ √ √ 16 B
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ - √ √ - √ √ 16 B
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ 17 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 17 A
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 19 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - 17 B
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 19 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
Jumlah 739
Rata-rata 18,02
Kategori Sangat
Baik
289
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 3
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ 17 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 18 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ - √ √ √ √ 17 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 17 A
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 19 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 19 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 19 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
Jumlah 743
Rata-rata 18,12
Kategori Sangat
Baik
290
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 4
No. Nama
Siswa
Mengikuti Menjawab Melengkapi Keberanian Percaya
diri
Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ 17 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 18 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 18 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 19 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 19 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ 18 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 17 A
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ 16 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 18 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 19 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 18 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 18 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - 17 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 18 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 17 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 18 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 18 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 19 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 18 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 17 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 A
Jumlah 749
Rata-rata 18,26
Kategori Sangat
Baik
291
Indikator Penilaian Ranah Psikomotor
No. Ketrampilan yang
Diamati Deskriptor
1. Persiapan a. Siswa duduk dengan rapi
b. Mengamati saat guru menyajikan gambar-
gambar pembelajaran
c. Aktif dalam pembelajaran
d. Tidak membuat kegaduhan saat diskusi
kelompok
2. Pelaksanaan a. Antusias dalam pembelajaran
b. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
gambar yang disajikan
c. Memaksimalkan waktu diskusi
d. Menghargai pendapat teman saat diskusi
3. Produk a. Menyelesaikan diskusi tepat waktu
b. Mengkomunikasikan hasil diskusi
c. Menanggapi pendapat anggota kelompok
d. Membuat simpulan dari diskusi
Tabel Rentang Nilai Skor
Skor Kriteria
9,75 Skor 12 Sangat baik (A)
7,5 Skor < 9,75 Baik (B)
5,25 Skor < 7,5 Cukup (C)
3 Skor < 5,25 Kurang (D)
292
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 1 No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah Skor Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ 8 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
4. E-04 √ - √ - √ - √ √ √ √ √ √ 9 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - 10 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ 10 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ 10 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ 10 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - 10 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ 8 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - 9 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - 8 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 12 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 442
Rata-rata 10,27
Kategori Sangat Baik
293
Kelompk : Eksperimen
Pertemuan : 2
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ 8 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
4. E-04 √ - √ - √ - √ √ √ √ √ √ 9 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - 10 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ 10 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ 10 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ 10 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - 10 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ 8 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - 9 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - 8 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 441
Rata-rata 10,25
Kategori Sangat
Baik
294
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 3
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ 8 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
4. E-04 √ - √ - √ - √ √ √ √ √ √ 9 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - 10 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ 10 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ 10 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ 10 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - 10 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ 8 A
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - 9 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - 8 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 441
Rata-rata 10,25
Kategori Sangat
Baik
295
Kelompok : Eksperimen
Pertemuan : 4
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ 8 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
4. E-04 √ - √ - √ - √ - √ √ √ √ 8 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - 10 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ 10 A
7. E-07 √ √ √ √ - - √ - √ √ √ √ 9 B
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ 10 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ - 9 B
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ 8 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
16. E-16 √ √ √ - - √ √ - √ √ √ √ 9 B
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - 9 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - 8 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ 10 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ 10 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ 10 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ - 9 B
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ 10 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
42. E-42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
43. E-43 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 428
Rata-rata 9,95
Kategori Sangat
Baik
296
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 1
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ 9 B
2. E-02 √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ 8 B
3. E-03 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
4. E-04 √ - √ - √ - √ √ √ √ √ √ 9 B
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - 10 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ - √ - √ 9 B
7. E-07 √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ 10 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ 10 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - 10 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ - √ - - √ 8 B
14. E-14 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
16. E-16 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ 10 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ - 9 B
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - - √ - √ √ - 8 B
20. E-20 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ 10 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 10 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ - √ - √ 9 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ - √ - √ √ √ √ - - √ 8 B
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
34. E-34 √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ - 8 B
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 9 B
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 10 A
38. E-38 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ 10 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ 10 A
Jumlah 406
Rata-rata 9,90
Kategori Sangat
Baik
297
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 2
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ - √ - √ 9 B
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ 10 A
5. E-05 √ √ √ √ - √ - √ √ - √ √ 9 B
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ - - √ 9 B
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ - 9 B
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ - √ √ - √ √ 9 B
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - 9 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ - 9 B
25. E-25 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ 10 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ 10 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - - 9 B
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ - - √ - √ √ 9 B
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 11 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
38. E-38 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - - √ 9 B
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 432
Rata-rata 10,53
Kategori Sangat
Baik
298
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 3
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ - √ √ - √ 9 B
2. E-02 √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ 10 A
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ 10 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
6. E-06 √ √ √ - - √ √ - √ √ √ √ 9 B
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ √ - - √ 9 B
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - 9 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ - - - √ 8 B
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ 9 B
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 11 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ - - √ √ √ 9 B
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ 10 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ 10 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ - √ - - √ √ 9 B
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 11 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ √ - - √ √ √ 9 B
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
39. E-39 √ √ √ √ √ - - - √ √ √ √ 9 B
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 429
Rata-rata 10,46
Kategori Sangat
Baik
299
Kelompok : Kontrol
Pertemuan : 4
No. Nama
Siswa
Persiapan Pelaksanaan Produk Jumlah
Skor
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. E-01 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
2. E-02 √ √ √ √ √ √ - - - √ √ √ 9 B
3. E-03 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
4. E-04 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11 A
5. E-05 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
6. E-06 √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ 10 A
7. E-07 √ √ √ √ - √ √ - - √ √ √ 9 B
8. E-08 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
9. E-09 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
10. E-10 √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ 10 A
11. E-11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
12. E-12 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
13. E-13 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ 9 B
14. E-14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
15. E-15 √ √ √ √ √ - √ √ - - √ √ 9 B
16. E-16 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
17. E-17 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
18. E-18 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ 9 B
19. E-19 √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ - 9 B
20. E-20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 11 A
21. E-21 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
22. E-22 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
23. E-23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
24. E-24 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
25. E-25 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ 10 A
26. E-26 √ √ - √ √ √ √ - - √ √ √ 9 B
27. E-27 √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 11 A
28. E-28 √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 11 A
29. E-29 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ 10 A
30. E-30 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 A
31. E-31 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
32. E-32 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11 A
33. E-33 √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11 A
34. E-34 √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ 10 A
35. E-35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 11 A
36. E-36 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ 11 A
37. E-37 √ √ √ √ - √ - - √ √ √ √ 9 B
38. E-38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
39. E-39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 A
40. E-40 √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ 10 A
41. E-41 √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 11 A
Jumlah 434
Rata-rata 10,58
Kategori Sangat
Baik
300
HASIL WAWANCARA
No. Pertanyaan Jawaban
Narasumber 1 Narasumber 2
1. Berapa lama pengalaman
ibu mengajar di sekolah
dasar?
Pengalaman belajar
saya sudah 37 tahun.
Pengalaman
mengajar saya sudah
34 tahun.
2. Metode apa yang sering
ibu gunakan dalam
pembelajaran di kelas?
Metode ceramah.
Karena dengan ceramah
siswa akan lebih paham
apa yang disampaikan
guru.
Metode menjelaskan
dengan ceramah.
Karena dengan
ceramah guru
menjadi lebih
mudah menjelaskan
materi ke siswa.
3. Kendala apa yang sering
Ibu jumpai di kelas saat
pembelajaran?
Kendala yang sering
dijumpai biasanya
kurangnya minat belajar
anak, anak sering kali
tidak memperhatikan
guru,
Masalah yang sering
saya temui yaitu
siswa sering kali
gaduh pada saat
guru menjelaskan
materi,
4. Apakah dalam
pembelajaran IPA ibu
selalu menggunakan
model pembelajaran yang
inovatif?
Beberapa kali guru
pernah menggunakan
model pembelajaran
yang inovatif, tetapi ya
menyesuaikan
sikonnya.
Guru pernah
menggunakan model
pembelajaran yang
inovatif seperti
berbantuan gambar
dalam pembelajaran,
tetapi hanya sesekali
dalam pembelajaran.
5. Bagaimana ketertarikan
siswa terhadap
pembelajaran IPA?
Tidak semua siswa suka
pelajaran IPA, ada
beberapa anak yang
tidak suka saat
pelajaran IPA.
Antusias anak
terhadap
pembelajaran IPA
tergantung pada
materinya, sulit atau
mudahnya.
6. Bagaimana hasil belajar
IPA siswa kelas IV?
Apakah
Masih ada beberpa
siswa yang belum
tuntas KKM.
Masih perlu
perbaikan lagi.
7. Apakah siswa berperan
aktif ketika pembelajaran
IPA?
Tergantung kondisi
siswa.
Ada sebagian yang
aktif ada juga yang
tidak.
Lampiran
301
Lampiran
302
303
304
305
306
307
308
309
310
DOKUMENTASI
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
(SDN Gedawang 01) SDN Gedawang 02
Gambar 1 Gambar 1
Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai siswa duduk rapi menyiapkan buku
Gambar 2 Gambar 2
Guru mengecek kehadiran siswa siswa mengerjakan pretest
Gambar 3 Gambar 3
Semua siswa mengerjakan soal pretest Guru menjelaskan materi
Gambar 4 Gambar 4
Siswa sangat antusias dalam pembelajaran Guru mencatat di papan tulis
Gambar 5 Gambar 7
Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja kelompok Mengerjakan posttest
Gambar 6 (Guru menjelaskan dengan media
gambar)
Lampiran