Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    1/8

    Disusun oleh:Taufiq Rochim

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F0TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    2/8

    Definisi Istilah

    1 Kecermatan (Resolution): kemampuan untuk membedakan.

    1.1 Kecermatan Bilangan/Harga (Resolution of a Number); bagian terkecil suatu harga (hasil

    pengukuran); bila dinyatakan dengan desim al, berarti angka ke berapa di sebelah kanan

    tanda desimal (titik atau koma; namun harus konsisten pemakaiannya).

    Contoh;5 mm (kecermatan tanpa desimal; sama dengan satuan pengukuran 1 mm ),5.27 mm (kecermatan 2 desimal; sama dengan 1/100 satuan mm).

    1.2 Kecermatan Alat Ukur (Measuring Equipment Resolution); kemampuan alat ukur untuk

    membedakan harga besaranterkecilyang bisa diukur dengannya.

    Contoh;1 mm (kecermatan penggaris),

    0.01 mm (kecermatan mikrometer),

    0.001 mm (kecermatan komparator).

    Catatan: biasanya harga kecermatan alat ukur ini tertera (tertuliskan) pada a lat ukur.

    1.3 Kecermatan Skala (Scale Resolution); makna jarak antara dua garis skala (skala utama,

    atau skala nonius/vernier) yang menentukan kecermatan alat ukuryang memakai skala

    pada bagian penunjuknya.

    Contoh;1 mm (kecermatan skala penggaris),0.05 mm (kecermatan skala-nonius mistar ingsut),

    0.5 mm (kecermatan skala-tetap mikrometer; skala-putar lebih cermat),

    0.01 mm (kecermatan skala-putar mikrometer; lihat kecermatan alat ukur).

    1.3.1 Skala (Scale); jajaran garis-garis yang beraturan yang dibuat (digambarkan,

    digoreskan) pada bidang-skala berupa bidang-rata (dengan garis-garis berjajar

    lurus atau melingkar) atau bidang-silinder.

    1.3.2 Pits Skala (Scale Pitch); jarak fisik antara garis-garis skala yang mempunyai

    makna tertentu (lihat definisi kecermatan skala).

    Keterangan;

    - jarak antar garis secara fisik ditentukan sesuai dengan cara mem baca (dengan

    mata telanjang atau melalui sistem optik) dengan memperhatikankaidah keterbacaan (kecermatan mata manusia atau kecermatan

    sensor; sistem pendeteksi sinyal),

    1.3.3 Pem bacaan skala; dilakukan melalui bantuan (1.3.3.1) garis indeks atau (1.3.3.2)

    jarum penunjuk dengan m elihatnya secara langsung atau m elalui sistem optik

    (kaca pembesar, lensa proyektor, atau cermin untuk membantu mengeliminir

    kesalahan pembacaan posisi jarum penunjuk karena efek paralaks),

    Penentuan hasil pengukuran dilakukan dengan cara pertama, kedua, atau ketiga

    berikut (harus dipilih kemudian ditaati; konsisten),

    1.3.3.3 Memenggal (truncating); hanya dilihat harga yang di sebelahkiri (kanan) garis-indeks/jarum penunjuk bila skala membesarke kanan (kiri),

    Contoh: 41.6 (garis-indeks belum atau sudah melewati harga 41.65)

    1.3.3.4 M embulatkan (rounding); dengan memperhatikan posisi garis-indeks,

    Contoh: 41.6 (garis indeks belum melewati 41.65)41.7 (garis indeks sudah melewati 41.65)

    1.3.3.5 Menginterpolasikan (interpolating); memperkirakan posisigaris-indeks/jarum-penunjuk di antara ke dua garis skala.Umumnya interpolasi dilakukan sampai dengan 1/4, 1/5 atau1/10 pits, dan angka hasil interpolasi harus dituliskan dalamtanda kurung.

    Contoh: 41.6(2), 41.6(8) atau 41.6(75)

    1.3.4 Skala Nonius (Nonius/Vernier Scale); skala pengganti (1.3.3.1) garis indeks guna

    menentukan interpolasi posisi (1.3.4.1) garis nol nonius (yang semula disebut

    garis indeks) secara lebih pasti relatif terhadap skala-utama.

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F1TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    3/8

    Catatan;

    - bila hanya digunakan garis indeks digunakan istilah skala alat ukur,

    dalam hal ini perlu digunakan istilah skala-utama, untuk

    membedakan dengan skala nonius/vernier,

    - dalam hal ini interpolasi, yaitu mengira-ira posisi garis indeks (1.3.4.1

    garis nol nonius) relatif terhadap skala-utama tidak dimaksud-

    kan untuk mencatat hasil pengukuran, melainkan untuk

    membantu/mempercepat penentuan garis nonius yang manayang berimpit/segaris dengan garis skala utama,

    - hasil interpolasi dengan skala nonius tak dituliskan dalam tanda

    kurung karena skala nonius berfungsi untuk menaikkan kecer-

    matan alat ukur(kecermatan skala nonius).

    1.4 Kecermatan Pembacaan (Reading Resolution); penentuan kecermatan harga (penulisan

    hasil pengukuran) yang dianggap paling cocok/baik yang mewakili hasil pengukuran.

    Keterangan: hal ini bisa terjadi bila alat ukur dipakai pada proses pengukuran yang

    dipengaruhi oleh lingkungan yang menyebabkan terjadinya pengambangan

    (floating) sehingga harga hasil pengukuran tak bisa dinyatakan secermat

    kecermatan alat ukur.

    Contoh; 56.34 mm (m isalnya dituliskan hanya sampai 2 angka desimal saja, sementara

    kecermatan alat ukurnya bisa saja sampai 3 angka desima l namun tak dituliskankarena angka desimal terakhir penunjuk digitalnya selalu berubah).

    1.4.1 Keterbacaan (Readability); kemudahan manusia untuk mem baca (hasil pengukur-

    an pada bagian penunjuk alat ukur).

    Catatan: keterbacaan penunjuk digital lebih bagus daripada penunjuk berskala,

    namun belum tentu alat ukur digital lebih cermat daripada alat ukur

    berskala.

    1.5 Kecermatan Target (Target Resolution); ukuran (besar-kecilnya) sasaran yang dibatasi oleh

    pembatas; bila dikaitkan dengan objek ukur, berarti besar-kecilnya daerah toleransi

    objek ukur.

    Catatan; berdasarkan kecermatan target inilah dipilih jenis alat ukur yang memiliki

    kecermatan yang sesuai yakni sekitar 1/10 toleransi objek ukur.

    1.5.1 Toleransi (Tolerance); ukuran (besar-kecilnya) suatu daerah (area) yang dibatasi

    oleh batas-batas relatif terhadap acuan yakni ukuran dasar, pada mana ukuran

    objek ukurharus terletak.

    1.5.2 Ukuran dasar (Basic Size); harga yang dinyatakan pada spesifikasi yang

    menyatakan ukuran yang dikehendaki (objek target/sasaran) dalam proses

    pembuatan produk, atau objek ukurdalam proses pengukuran).

    1.5.3 Spesifikasi (Specification); pernyataan karakteristik sasaran (produk, jasa) dengan

    format (aturan, tata-cara, tata-bahasa) sesuai dengan kebiasaan dan/atau

    standar yang sering/wajib dipakai.

    Catatan; karakteristik geometrik suatu produk biasanya dinyatakan dalam

    format gambar teknik mesin, pada mana tercantum spesifikasi

    geometrik bagi produk ybs. Cara menggambar elemen gambar dan

    simbol geometrik ini harus sesuai dengan kebiasaan yang pada

    umumnya m engikuti aturan dalam standar ISO.

    1.6 Kecermatan Proses Pengukuran (Measuring Process Resolution); kemampuan proses

    pengukuran untuk memberikan harga hasil pengukuran yang bermakna (sesuai dengan

    kecermatan alat ukur) dan bisa dipertanggungjawabkan (sesuai dengan usaha untuk

    menyempurnakan proses pengukuran dengan ketepatan dan ketelitian yang

    memadai).

    1.6.1 Ketepatan/Keterulangan (Precision/Repeatability); kewajaran proses pengukur-

    an/kalibrasi/produksi untuk menunjukkan hasil yang sama jika pengukuran/

    kalibrasi/produksi diulang secara sama/ identik

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F2TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    4/8

    Keterangan: sejumlah harga hasil pengulangan ini akan menyebar dengan ukuran

    sebaran yang harus lebih kecil atau sama dengan toleransi objek target (objek

    ukur).

    1.6.1.1 Kesalahan/Penyimpangan Ram bang (Random Error/Deviation); ka-

    dang didefinisikan sebagai besar-kecilnya (ukuran) sebaran harga hasil

    pengukuran yang diulang secara identik.

    Dalam hal perbandingan, penyimpangan rambang merupakan perbeda-

    an antara hasil yang diperoleh (dalam proses pengukuran, kalibrasi,

    atau produksi) dengan sasaran dan harganya tidak melebihi batasan/

    toleransi yang diizinkan.

    1.6.2 Ketelitian (Accuracy); hasil pengusahaan proses pengukuran supaya harga sebe-

    narnya objek ukur bisa diketahui, atau pengusahaan proses kalibrasi supaya

    hasil kalibrasi memenuhi standar yang dipakai sebagai acuan kalibrasi, atau

    pengusahaan proses pembuatan supaya sasaran karakteristik produk (geome-

    trik, fisik, kimiawi) bisa dicapai (dipenuhi).

    1.6.2.1 Kesalahan/Penyimpangan Sistematik (Systematic Error/Deviation);

    dalam hal perbandingan, penyimpangan sistematik merupakan

    perbedaan antara hasil yang diperoleh (dalam proses pengukuran,kalibrasi, atau produksi) dengan sasaran dan harganya melebihi

    batasan/toleransi yang diizinkan.

    Keterangan; istilah ketelitian memerlukan target, sem entara istilah ketepatan tak harus

    ada target. Tiga hal yang perlu diperhatikan adalah,

    1 Proses pembuatan; proses pembuatan dipilih dan diusahakan untuk menge-

    nai sasaran, berarti ukuran objek ukur produk ybs. harus menyebar

    dalam daerah sasaran sesuai dengan kewa jaran proses produksi yang

    dipilih,

    2 Proses pengukuran; proses pengukuran dipilih dan diusahakan untuk

    mengenai sasaran, berarti ukuran objek ukur ybs. harus menyebar

    dalam daerah sasaran sesuai dengan kewajaran proses pengukuran

    yang dipilih,3 Proses kalibrasi; proses kalibrasi dipilih dan diusahakan untuk mengenai

    sasaran, berarti skala/penunjukan alat ukur ybs. harus menyebar dalam

    daerah sasaran sesuai dengan kewajaran proses kalibrasi yang dipilih

    sebagai acuan yang telah dibakukan melalui kesepakatan internal

    (organisasi), Nasional, atau Internasional.

    2 Proses Pengukuran (Measurement Process); proses membandingkan suatu besaran dengan besaran

    acuan, dan hasil pengukuran berupa data kuantitatif dengan satuan tertentu sesuai dengan

    besaran yang diukur.

    Keterangan;

    - dalam proses ini terlibat objek-ukur, alat ukur, dan peralatan lain, termasuk pengukur/operator

    serta lingkungan,

    - besaran acuan terdapa t pada alat ukur yakni skala dengan banyak harga atau satu harga yangdibuat dan dikalibrasi dengan memakai acuan kalibrasi sesuai dengan jenis besaran

    (dasar atau turunan, serta satuannya) dan metoda/prosedur kalibrasi yang distandarkan/

    dibakukan (Nasional, Internasional),

    - proses pengukuran dipilih dengan memperhatikan kondisi objek-ukur, kecermatan target,

    kecermatan proses pengukuran, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan,

    - proses pengukuran harus dilaksanakan sesem purna mungkin , dijaga/dikontrol, dengan mem-

    perhatikan sumber kesalahan untuk menghilangkan atau mengeliminir pengaruhnya

    pada hasil akhir, untuk menjamin keabsahan data hasil pengukuran.

    2.1 Alat Ukur(Measuring Equipment); alat untuk membandingkan (alat-pembanding) besaran

    objek-ukurdengan besaran acuan yang ada pada alat tersebut.

    Keterangan;

    - alat ukur biasanya terdiri atas tiga bagian yakni:

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F3TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    5/8

    2.1.1 Sensor; bagian yang meraba atau yang bersinggungan (sensor kontak) atau

    berinteraksi (sensor non-kontak) dengan objek-ukur,

    2.1.2 Pengubah (Transducer); bagian yang meneruskan dan mengubah isyarat/sinyal

    (signal) yang dihasilkan sensor; isyarat tersebut masih dalam besaran yang

    sama atau diubah menjadi besaran lain yang bisa ditunjukkan, dicatat, atau

    diproses oleh bagian penunjuk alat ukur,

    2.1.3 Penunjuk/Pencatat/Pengolah; bagian yang menunjukkan hasil pengukuran lewat

    skala (dengan garis indeks, skala nonius) atau penunjuk digital, atau pencatat,

    atau pengolah sinyal (komputer) dengan hasil yang ditunjukkan pada layar

    monitor, atau ditransmisikan ke stasiun penerima sinyal data pengukuran.

    - beberapa hal yang penting mengenai alat ukur adalah:

    2.1.4 Kapasitas Ukur(Measuring Capacity); harga besaran maksimum yang bisa diukur

    dengan alat ukur. Umumnya ditentukan sesuai dengan panjang efektif skala

    dan/atau konstruksi alat ukur (jarak gerakan sensor, kekuatan maksimum alat

    ukur, mekanisme bagian pengubah alat uk ur, kapasitas komponen alat ukur,

    dsb.).

    Catatan; alat ukur tak selalu harus dimulai dengan besaran nol, melainkan darisuatu harga tertentu, oleh sebab itu kadang digunakan istilah Daerah

    Kerja/Ukur(Working/Measuring Range), misalnya mikrometer dengan

    kapasitas/daerah ukur 25-50 mm .

    2.1.5 Kepekaan (Sensitivity); kemampuan alat ukur untuk m enunjukkan suatu perubah-

    an besaran, yang dideteksi (dirasakan) oleh sensor alat ukur, yang diperlihatkan

    sebagai perubahan pada bagian penunjuk alat ukur minimum sebesar satu pits

    skala alat ukur atau sesuai dengan kecermatan penunjuk digital (angka desimal

    terakhir).

    Keterangan:

    -kepekaan berka itan dengan intensitas besaran yang ditunjukkan oleh bagian penunjuk

    alat ukur relatif terhadap intensitas besaran yang dideteksi (dirasakan) oleh

    sensor,- oleh sebab itu, kepekaan bisa didefinisikan sebagai rasio antara besaran keluaran

    dan besaran masukan yakni kemiringan (slope) fungsi linear hasil kalibrasi alat

    ukur antara besaran keluaran dan besaran masukan .

    - melalui proses kalibrasi kepekaan bisa distel harganya jika bagian pengubah alat ukur

    dilengkapi dengan penyetel sehingga satu pits skala, yang secara fisik telah

    dibuat dengan jarak tertentu (misalnya 1 mm; supaya keterbacaannya bagus),

    akan memiliki harga/bilangan yang terpilih (misalnya 0.001 mm) sehingga

    kecermatan skala terdefinisikan harganya dengan baik,

    - kadang alat ukur dilengkapi dengan pemilih-kepekaan (sensitivity selector) sehingga

    pengguna bisa melihat pada skala mana yang saat itu diberlakukan (satu di

    antara beberapa baris skala yang tersedia, atau bidang skalanya harus diganti

    terlebih dahulu) sesuai dengan kecermatan skala yang dikehendaki.

    Catatan;- karena kepekaan berkaitan dengan kecermatan skala, kadang orang merancukannya

    dengan istilah pem ilih-skala (scale selector),

    - jika kepekaan bisa dipilih, karena adanya pem ilih-kepekaan, umum nya kapasitas ukur

    pun berubah m engikuti perubahan kepekaan,

    - bagi jenis alat ukur yang bisa digunakan untuk m engukur beberapa besaran (misalnya

    multi tester; untuk mengukur voltase, tahanan, kapasitor) dilengkapi dengan

    tombol pemilih besaran yang kadang dirancukan orang dengan istilah scale

    selector.

    Contoh;

    Kepekaan LVDT hasil kalibrasi adalah 1m/0.2mV (kalibrasi dilakukan dengan mem akai

    set blok ukur dengan kenaikan ukuran 1m sementara bagian penunjuk berupa

    voltmeter dengan kecermatan skala misalnya sebesar 0.1mV).

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F4TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    6/8

    2.1.6 Pembesaran (Magnification); faktor pengali yang digunakan untuk membesarkan

    besaran/ objek yang ditunjukkan oleh bagian penunjuk alat ukur.

    Keterangan:

    - istilah pembesaran biasanya digunakan pada alat optik dalam hal pemeriksaan/pengo-

    lahan/analisis citra,

    - jika antara masukan dan keluaran memiliki besaran yang sama, misalnya bagi alat ukur

    geometrik dengan pengubah mekanik, dapat digunakan istilah pembesaran

    (gain) untuk menunjukkan kemampuan pengubah alat ukur ybs., misalnya

    pembesaran alat ukur mikrometer adalah 100x bila pits skala putarnya

    dirancang sebesar 1 mm

    - kadang alat ukur dilengkapi dengan pemilih-pembesaran (magnification selector);

    supaya tak keliru, bandingkan dengan definisi pemilih-kepekaan (sensitivity

    selector).

    2.1.7 Kepasifan/ Kelambatan-reaksi (Passivity); kelambatan bagian penunjuk alat ukur

    untuk menunjukkan perubahan sebagai reaksi atas isyarat yang diteruskan oleh

    bagian sensor alat ukur.

    Kepasifan berkaitan dengan waktu yang diperlukan alat ukur untuk menunjukkan

    perubahan mulai dari saat sensor mendeteksi perubahan sampai dengan saat

    bagian penunjuk bisa memperlihatkan harga perubahan tersebut.

    2.1.8 Histerisis (Histerysis); perbedaan/penyimpangan antara hasil pengukuran objek

    ukur yang dilaksanakan secara berkesinambungan (atau berurutan) naik

    kemudian berkesinambungan (atau berurutan) turun.

    2.1.9 Kestabilan Nol (Zero Stability); kemampuan alat ukur atau sistem pengukuran

    untuk memperlihatkan harga (hasil pengukuran) yang tetap ketika dilakukan

    pengulangan pada objek ukur yang sama (acuan).

    Catatan;

    - ketidakstabilan nol bisa dicek pada setiap saat dengan mengembalikan sistem

    pengukuran pada harga acuan (nol, atau harga acuan yang lain).

    - Sistem pengukuran yang menggunakan alat ukur jenis pembanding/komparator

    (comparator) biasanya memerlukan penyetelan nol (zero setting) dengan

    mem akai acuan (alat ukur standar; bagi alat ukur geometri misalnya blok ukur;

    gage block). Pada saat penyetelan nol ini bagian penunjuk komparator

    umumnya bisa diatur sehingga berharga nol, atau harga lain sesuai dengan

    keinginan operator untuk mempermudah pencatatan dan menghindarkankesalahan pembacaan/penulisan harga hasil pengukuran.

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F5TMD-ITB;

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    7/8

  • 7/22/2019 Kecermatan Bernomor - Metrologi Industri

    8/8

    dikatakan lolos/lulus dari ujian kalibrasi dan mendapat sertifikat/tanda/tera yang sah oleh

    organisasi/badan/bagian/laboratorium yang berhak melakukan kalibrasi.

    - metoda kalibrasi dan acuan kalibrasi umumnya telah dibakukan (Nasional, Internasional),

    - alat yang digunakan untuk melakukan proses kalibrasi (alat ukur pengkalibrasi), maupun

    acuan besaran kalibrasi ini pun juga harus telah disahkan untuk bisa dimanfaatkan

    dalam proses kalibrasi yang dimaksud. Proses pengesahannya pun melalui proses

    kalibrasi yang bisa melibatkan alat dan acuan yang tentunya memiliki tingkat kebenaran

    yang lebih tinggi lagi (demikian seterusnya sampai dengan acuan besaran yang tertinggi

    tingkat kebenarannya yakni satuan standar besaran Internasional).

    4.1 Rantai Kalibrasi (Calibration Chain); proses kalibrasi alat ukur yang dilaksanakan secara

    bertingkat guna memungkinkan kalibrasi alat ukur kerja (yang dimanfaatkan langsung

    untuk berproduksi) untuk dicek kebenaran skalanya atau besarannya sampai ke tingkat

    satuan standar besaran Internasional.

    Keterangan;

    - sesuai dengan jenis besaran, wujud/bentuk fisik, dan/atau prinsip kerja, dan/atau

    kecermatannya, suatu alat ukur tidak selalu mungkin untuk dikalibrasi (diban-

    dingkan) langsung dengan besaran dengan satuan standar Internasional yang

    diberlakukan pada saat ini. Dengan dem ikian diperlukan alat pengkalibrasi. Dan

    alat pengkalibrasi ini pun mungk in bisa atau tak bisa dibandingkan langsung

    dengan satuan standar besaran Internasional.- dengan teknik kalibrasi bertingkat memungkinkan semua jenis alat ukur dapat disahkan

    kebenarannya sampai dengan tingkat kebenaran tertentu.

    4.1.1 Keterlacakan (Traceability); keabsahan suatu alat ukur dalam hal proses

    kalibrasi yang pernah dilaksanakan padanya dan pada keabsahan alat ukur

    pengkalibrasi serta acuan besaran kalibrasi yang digunakan dalam proses

    kalibrasi alat ukur ybs. Keabsahan ini bisa dimulai dari tingkat kebenaran

    tertentu (jenis alat ukur bersangkutan) sampai dengan tingkat kebenaran

    berikutnya yang lebih tinggi dan seterusnya sampai dengan tingkat kebenaran

    tertinggi (satuan besaran standar Internasional yang diberlakukan).

    Catatan:

    - meski telah memiliki sertifikat keterlacakan belum tentu hasil pengukuran

    yang dilakukan dengan memakai alat ukur ybs. dianggap sah,bergantung pada sam pai sejauh mana usaha menyempurnakan proses

    pengukuran yang memakai alat ukurtersebut dilaksanakan.

    - keterlacakan sering disyaratkan dalam hal kerjasama antara organisasi

    (industri) untuk pembuatan komponen yang di-subcontract-kan.

    4.2 Organisas i/Badan/Laboratorium Terakreditasi (Accredited Organization ); organisasi yang

    disahkan oleh pemerintah (negara ybs.) untuk melakukan jasa kalibrasi supaya alat ukur

    yang dikalibrasi olehnya dapat d iberi sertifikat keterlacakan .

    4.3 Badan Pengakreditasi (Accreditation Board); badan yang dibentuk pemerintah untuk

    melaksanakan penilaian/pengujian apakah suatu organisasi bisa dan mampu menjaga

    kebisaannya untuk m enjual jasa kalibrasi alat ukur.

    Keterangan;- Badan Pengakreditasi ini dibentuk untuk satu (atau beberapa) besaran sesuai dengan

    jenis standar satuan acuan besaran ka librasi yang bisa d iakses olehnya dalam

    rangka menilai kemampuan organisasi yang meminta pengesahan untuk

    menjual jasa kalibrasi.

    Industrial Metrology Laboratory; Mechanical & Production EngineePriangge;: F7TMD-ITB;