Upload
buidang
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 1
APLIKASI MEDIA KOMPUTER SEBAGAI INOVASI
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS BAGI PESERTA DIKLAT GURU MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS
OLEH
Drs. Syarifuddin, M.Hum
Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan
Abstrak : Pengajaran bahasa dengan menggunakan media elektronik seperti
halnya komputer adalah antara kaedah pengajaran yang dianggap
bersesuaian dengan kebutuhan pendidikan masa kini. Penggunaan komputer
dalam pengajaran bahasa mampu mempengaruhi keberkesanan pengajaran
guru dan penguasaan kemahiran bahasa pelajar. Pembelajaran bahasa
asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang
pelik. Penguasaan bahasa asing, second language, dipengaruhi berbagai
faktor diantaranya; Bahasa ibu, Lingkungan dan diri pribadi si pembelajar.
Media pembelajaran interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna
memenuhi berbagai kebutuhan si pembelajar termasuk mengatasi kedala-
kendala penguasaan bahasa kedua. Salah satu pembuatan media
pembelajaran bahasa yang interaktif adalah menggunakan aplikasi
komputer, yakni sebuah perangkat lunak yang mudah dan sederhana namun
memberikan banyak sekali manfaat bagi pembelajaran bahasa. Meskipun
perangkat lunak ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pembelajaran bahasa namun pada umumnya media ini hanya dikuasai oleh
para pemrogram computer tidak oleh guru bahasa.
Kata Kunci : “Aplikasi Media Komputer, Inovasi Pengemabangan Media
Interaktif”
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 2
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Menyambut abad persaingan seperti sekarang ini, kompetensi merupakan
sesuatu yang tidak bisa ditawar. Hanya orang-orang yang berkompetenlah yang
akan mampu survive serta menaklukkan persaingan. Salah satu kompetensi yang
penting untuk dikuasai adalah kemampuan berkomunikasi, termasuk komunikasi
menggunakan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasional.
Kemampuan berbahasa Inggris merupakan suatu keharusan untuk bertahan
dalam kompetisi global. Kenyataannya, kemampuan berbahasa Inggris siswa
Mulai dari tingkat MI/sederajat sampai MA / sederajat bahkan di tingkat
perguruan tinggi pun belum optimal dan cenderung terjadi penurunan kualitas
yang dimiliki siswa dari tahun ke tahun. Kondisi ini dipertegas oleh Prof. DR.
Veronica Listyani Diptoadi, M.Sc. dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru
Besar Unika Widya Mandala Surabaya dengan judul Teaching English as a
Foreign Language and Reading pada tanggal 26 Januari 2003.
Muatan pendidikan yang menekankan kecakapan atau keterampilan hidup
(life skills) antara lain ditunjukkan dengan kemampuan berbahasa asing di
samping berbahasa Ibu dalam hal ini Indonesia (Undang-Undang No.25 tahun
2000 tentang Propenas 2000-2004). Sebagai alat komunikasi, bahasa Inggris akan
tetap menjadi “the world standard language” sebagaimana proyeksi para pakar di
majalah The Economist. Oleh karena itu bahasa Inggris menjadi salah satu
keterampilan hidup yang harus dikuasai setiap siswa agar mereka memiliki
keunggulan kompetitif baik dalam memasuki dunia kerja maupun ketika hendak
meneruskan ke perguruan tinggi.
Untuk menanamkan kesadaran pentingnya sekaligus pembiasaan bahasa
Inggris, Pemerintah menjadikannya sebagai salah satu mata pelajaran wajib mulai
dari jenjang pendidikan dasar hingga Perguruan Tinggi. Porsi pembelajaran
bahasa Inggris di MTs/ sederajat dan MA/sederajat pada kurikulum-kurikulum
sebelumnya sebenarnya sudah cukup memadai. Di MTs, bahasa Inggris diajarkan
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 3
selama 4 jam pelajaran (@45 menit) per minggu mulai dari kelas VII sampai kelas
IX. Sedangkan di MA, bahasa Inggris diajarkan selama 4 jam per minggu di kelas
X dan XI. Ketika menginjak kelas XII, para siswa mendapat porsi pelajaran
bahasa Inggris selama 5 jam per minggu untuk jurusan Sosial dan IPA; sedangkan
jurusan Bahasa mendapat 11 jam pelajaran per minggu. Dalam satu tahun
akademik yang berjumlah 36 minggu, siswa MTs mendapatkan pelajaran bahasa
Inggris selama 130 jam pelajaran dan 368 jam pelajaran dalam tiga tahun. Apabila
jam pelajaran di MTs dan MA diakumulasikan, para siswa telah mendapatkan 736
jam pelajaran. Hal ini merupakan jumlah waktu yang sangat signifikan untuk bisa
menguasai bahasa asing.
Dengan porsi jam pelajaran bahasa Inggris yang sangat signifikan yang
dituangkan pemerintah pada kurikulum serta pengenalan bahasa Inggris sejak dini
dilanjutkan pembiasaan berbahasa, diharapkan setiap siswa mampu menguasainya
sebagai bekal meningkatkan kualitas kemampuan komunikasinya sehingga
mampu bergaul secara baik. Terlebih bagi siswa-siswi sekolah kejuruan yang
memang disiapkan untuk menjadi generasi yang terampil, siap kerja dan
kompetitif, baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun Internasional,
kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris merupakan menu utama lebih dari
sekedar pelengkap kompetensi.
Tetapi mewujudkan tujuan tersebut tidaklah semudah seperti membalikan
telapak tangan atau menjumlahkan satu ditambah satu sama dengan dua. Saat ini,
masyarakat mengeluhkan tentang rendahnya kemampuan siswa dalam berbahasa
Inggris. Banyak di antara mereka yang diminta menyelesaikan tugas membaca
buku berbahasa Inggris merasa kewalahan bahkan tidak “berbunyi” sama sekali,
meskipun harus diakui ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan bahasa
Inggris bagus.
Di antara sekian faktor penyebab kegagalan penguasaan bahasa Inggris di
sekolah salah satunya adalah karena kehidupan kelas yang membosankan. Secara
umum kondisi kelas yang jauh dari rasa menggairahkan proses pembelajaran
bahkan memenjarakan kecerdasan siswa sebenarnya sudah menjadi objek kritik
pedas dalam kemasan sinisme, satire, dan sarkasme yang menohok kenyataan-
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 4
kenyataan praktek pendidikan di lapangan. Bahkan kritik itu ditulis dalam
berbagai buku misalnya The End of School oleh Everet Reimer dan Pedagogy of
the Opressed dalam pandangan Paulo Freire serta The End of Education menurut
Neil Postman.
Ketika guru dan siswanya sepakat untuk mengobarkan semangat belajar
giat, tetapi fasilitas dan sarana pendukung serta kebijakan just so so, biasa-biasa
saja bahkan belum berpihak kepada mereka. Selanjutnya ketika seorang guru
senantiasa berusaha membakar semangat belajar siswanya, pada sisi lain siswa
sudah terlanjur “istiqomah” dengan kemampuan dan keadaannya yang dibentuk
oleh pengalaman masa lalu, kurangnya dukungan dan pengaruh dari lingkungan,
baik keluarga maupun masyarakat sekitarnya, serta persepsi orientasi masa depan
mereka masing-masing.
Selanjutnya brand image terbentuk pada mindset siswa bahwa pelajaran
bahasa Inggris adalah pelajaran yang difficult (sulit), baik secara teknis maupun
non teknis. Yang dimaksud secara teknis adalah seperti sulitnya menguasai
kosakata beserta spelling atau ejaannya, grammar atau tata bahasanya, dan secara
non teknis lebih cenderung pada faktor psikologis seperti masih seringnya siswa
diliputi rasa takut salah sebelum berbuat.
Untuk mengatasi semua kendala tersebut diatas maka dibutuhkan
semangat yang sangat akbar untuk terus berinovasi mencari solusi terbaik guna
mewujudkan tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa asing
adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang pelik
sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-
beda bagi setiap orang (Ellis, 1994).
Menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable
learning) merupakan sebuah tantangan di mana guru harus mampu melakukan
orkestrasi terhadap segala kemampuan yang ada menjadi sebuah kekuatan
pembelajaran total. Rasa senang dalam pembelajaran karena adanya totalitas
dalam inderawi kita untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam
konteks inilah media pembelajar menemukan arti pentingya. Salah satunya adalah
media komputer. Bila media komputer ini diimplementasikan secara tepat dan
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 5
kreatif, maka ia akan menjadi sarana yang efektif untuk menggugah totalitas
inderawi dalam pembelajaran.
Media pembelajaran melalui komputer memiliki fungsi utama untuk
meningkatkan motivasi siswa, mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu
proses pembelajaran selanjutnya memperkuat pemahaman siswa dalam konteks
yang nyata sangatlah penting untuk dikuasai guru. Melalui sebuah proses
pemahaman yang baik tentang media computer selanjutnya kompetensi guru akan
turut semakin meningkat.
B. Rumusan Masalah
Mengkaji permasalahan di atas, terdapat satu titik perhatian (variabel)
khusus dalam tulisan ini, yaitu: 1) Variabel Komputer sebagai Inovasi
Pengembangan Media Pembelajaran bahasa Inggris.
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulisan ini bertujuan untuk: a)
Mendeskripsikan Inovasi Pengembangan Media dalam Penguasaan Bahasa
Inggris bagi peserta Diklat. b) Mendeskripsikan komputer sebagai inovasi
pengembangan media pembelajaran bahasa Inggris.
Secara teoretis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai teori-teori atau prinsip-prinsi pdasar di dalam pembelajaran bahasa
Inggris khususnya, dan Inovasi Pengembangan Media pembelajaran pada
umumnya. Secara praktis, manfaat tulisan ini adalah menemukan media yang
tepat dan efektif yang dapat digunakan oleh para guru bahasa Inggris di dalam
rangka menggali potensi yang dimiliki oleh para siswa serta meningkatkan daya
nalar siswa sesuai dengan kemampuan berpikirnya masing-masing. Dengan kata
lain, hasil tulisan ini diharapkan dapat memberikan landasan metodologis bagi
para guru guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, dan kualitas hasil
belajar.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 6
Selanjutnya penulisan makalah ini juga merupakan; Pertama, upaya
penulis untuk menyajikan pengalaman mengajar penulis terutama dalam usaha
mengembangkan media pembelajaran yang lebih menarik, dalam arti lebih hidup,
menyenangkan dan efektif bagi siswa. Kedua, sebagai himbauan penulis kepada
para guru umumnya dan khususnya guru bahasa Inggris untuk senantiasa
melakukan inovasi untuk mengembangkan media pembelajaran yang
lebihcocokdalampelaksanaanproses belajar dan mengajar baik bagi siswa yang
bersifat Auditori, Visual maupun Kinestetik
D. Metode Penulisan Makalah
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka
yaitu menggunakan rujukan buku–buku dan hasil penelitian di bidang pengajaran
bahasa, dan yang kedua menggunakan refleksi pengalaman mengajar. Disamping
itu tulisan ini adalah tulisan pengembangan. Menurut Borg & Gall (2003: 772),
penelitian pengembangan adalah penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Hal senada juga
dinyatakan oleh Gay (1981: 10) bahwa penelitian pengembangan bukan untuk
membuat teori atau menguji teori melainkan untuk mengembangkan produk-produk
yang efektif untuk digunakan di sekolah.
Dalam tulisan ini, model yang menjadi acuan adalah model penelitian
pengembangan Borg & Gall (2003: 775), model pengembangan desain pembelajaran
Dick, Carey & Carey (2005: 1), dan pengembangan produk model Luther, 1994
(Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32). Ketiga model pengembangan tersebut diadaptasi
sehingga menghasilkan sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang
dijadikan sebagai landasan dalam tulisan.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 7
BAB. II
Kajia Pustaka
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media.Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan di Amerika misalnya membatasi media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar.Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Agak berbeda dari itu semua adalah batasan yang diberikan oleh National
Education Association (NEA).Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan yang dapat
dikombinasikan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. (Sadiman et al, 2002)
B. Fungsi media
Media dapat digunakan untuk mengatasi rasa kebosanan siswa; jika siswa
tertarik dengan apa yang mereka kerjakan, mereka akan menikmati proses belajar
mengajar dan memahami materi yang diberikan (Ur, 1988).
Hal senada juga diungkapkan oleh DePorter dan Hernacki (2000) dalam
bukunya Quantum Learning, bahwa media visual/alat peraga dapat menciptakan
lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental. Hal yang terpenting
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 8
adalah bahwa media mampu mendorong siswa untuk berbicara, menulis; dan
dengan menggunakan media proses belajar mengajar dan hubungan antara guru-
siswa akan terjalin lebih efektif.
Menurut Sukartiwi (1996), ada beberapa keuntungan yang dapat diraih
dengan menggunakan media yaitu:
a. meningkatkan motivasi siswa
b. mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses belajar mengajar
c. menjadikan proses belajar mengajar berjalan lebih sistematis
d. memudahkan siswa memahami instruksi guru dalam proses belajar mengajar
e. memeperkuat pemahaman siswa pada konteks pelajaran yang diharapkan.
Dalam Sydney Micro Skill, media pembelajaran berfungsi untuk:
a. membangkitkan dan menjaga ketertarikan siswa.
b. merangsang otak siswa untuk berfikir dengan landasan yang konkrit.
c. mendapatkan tingkat pemahaman yang tinggi secara efisien dan tingkat
permanensi dalam pembelajaran siswa.
Namun demikian potensi besar media itu masih kurang dioptimalkan
kegunaannya oleh para guru. Beberapa guru masih memiliki “psychological
rejection” dalam penggunaannya dan kurang terampil dalam implementasinya
disebabkan minimnya pelatihan yang dapat diikuti.
C. Komputer sebagai Inovasi Media Pembelajaran Bahasa
Media Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa
mulai 1960 (Lee, 1996). Dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai
periode kecenderungan yang didasarkan pada teori pembelajaran yang
ada.Periode yang pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan
pendekatan behaviorist. Periode ini ditandai dengan pembelajaran yang
menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktek. Periode yang
berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi terhadap
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 9
behaviorist. Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian bentuk-bentuk
tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan behaviorist.
Periode atau kecenderungan yang terakhir adalah pembelajaran dengan
komputer yang integratif. Pembelajaran integratif memberi penekan pada
pengintegrasian berbagai ketrampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara,
menulis dan membaca dan mengintegrasikan tehnologi secara lebih penuh pada
pembelajaran.
Lee merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer
sebagai media pembelajaran (Lee, 1996) Alasan-alasan itu adalah: pengalaman,
motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih
luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Dengan tersambungnya computer pada jaringan internet maka
pembelajar akan mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajar tidak hanya
menjadi penerima yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi
dirinya sendiri. Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang
lebih tinggi karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan dan
kreativitas. Dengan demikian pembelajaran itu sendiri akan meningkat.
Pembelajaran dengan computer akan memberi kesempatan pada
pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat
berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi
yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Berikut salah satu alternatif solusi teknis untuk menjawab permasalahan
teknis dalam pembelajaran Bahasa Inggris, yakni memanfaatkan software aplikasi
Pengolah Kata, Microsoft Word, dalam kelas writing, khususnya dictation atau
translation serta pembelajaran pengetahuan bahasa tentang tata bahasa, grammar.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Aplikasi Microsoft Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Bahasa
1. Microsoft Powerpoint
Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang
merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office. Keuntungan
terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena
sudah berada di dalam Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program
Microsoft Office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan
mengurangi beban hambatan pengembangan pembelajaran dengan computer
seperti dikemukakan oleh Lee.
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-
ikon. Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon
Microsoft Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer.
Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang
dikenal dan pengoprasian tanpa bahasa program maka hambatan lain dari
pembelajaran dengan komputer dapat dikurangi yaitu hanbatan pengetahuan
tehnis dan teori. Pengajar atau ahli bahasa dapat membuat sebuah program
pembelajaran bahasa tanpa harus belajar bahasa computer terlebih dahulu.
Meskipun program aplikasiini sebenarnya merupakan program untuk
membuat presentasi namun fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat
program pembelajaran bahasa. Program yang dihasilkanpun akan cukup menarik.
Keuntungan lainnya adalah bahwa program ini bisa disambungkan ke jaringan
internet.
2. Memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video
Fasilitas yang pentingdari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk
menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan
berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis,
membaca atau pembelajaran yang lain.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 11
Cara memasukan teks kedalam program aplikasi ini cukuip sederhana.
Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Power point 2000
dan sesudah memilih jenis tampilan layar maka pemakai dapat menekan menu
insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah
insert textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan
presentasi. Langkah berikutnya adalah mengkopi teks yang ingin dimasukkan dan
kemudian menempelkannya (paste) pada kotak yang tersedia. Apabila tidak ingin
mengkopi bisa juga menulis langsung dalam kotakteks yang sudahtersedia.
Untukmemasukangambarlangkahnyapunsama dengan cara memasukkan
teks. Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih menu insert picture. Sesudah
menu ini dipilih akan muncul dua pilihan from file ... dan from clip art... Apabila
pemrogram ingin memasukkan gambar dari file maka tekan pilihan pertama dan
apabila ingin memakai gambar dari clip art yang sudah ada di computer
makatekanpilihan yang kedua.
Suara dan video merupakan dua fasilitas yang disediakan oleh Microsoft
Powerpoint 2000 yang sangat mendukung pemrograman pembelajaran bahasa.
Untuk memasukkan video tekan menu insert dan selanjutnya tekan menu movies
and sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara
(sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula
untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery.
Selanjutnya kita tinggal memilih jenis file yang akan dimasukkan.
3. Membuat tampilan menarik
Tampilan yang manarik akan meningkatkan minat dan motivasi
pembelajar untuk menjalankan program.Ada beberapa fasilitas yang disediakan
untuk membuat tampilan menarik.Fasilitas yang pertama adalah background.
Background akan memperindah tampilan program. Ada beberapa jenis
background yang ditawarkan, yang pertama adalah dengan memberi warna, yang
kedua dengan memberi tekstur dan yang ketiga adalah memasang gambar dari file
sendiri.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 12
Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu format
dan kemudian menekan menu background. Sesudah itu akan muncul pilihan
backgroundfill, more color dan fill effects. Apabila pemrogram ingin memilih
warna yang sudah ada maka tekan apply, apabila ingin memilih warna sendiri
tekan more color, pilih warna dan tekan apply, dan apabila ingin memberi tekstur
atau gambar sendiri maka tekan filleffects, pilih tekstur atau gambar dan tekan
apply.
Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas
animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar
dengan cara tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar
atau objek lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda.
Objek bisa melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga
bisa muncul dari tengah atau dari pinggir. Dengan sedikit kreatifitas fasilitas ini
bisa menghasilkan language games yang menarik.
Pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat
animasi dengan cara mengklik objek itu. Sesudah itu pilih menu Slide Show dan
kemudian memilih menu Custom Animation. Sesudah menekan menu itu akan
muncul berbagai pilihan diantaranya order and timing untuk mengatur urutan dan
waktu tampil ke layar dan juga pilihan effects untuk mengatur efek yang
diinginkan.
4. Membuat Hyperlink
Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembelajaran bahasa
karena dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan
internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan
programer memberikan umpan balik secara langsung terhadap proses
pembelajaran. Hubungan dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang
mendukung pembelajaran dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai
kemungkinan pembelajaran yang lebihluas, pribadidanotentik.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 13
Langkah pembuatan hyperlink adalah dengan memilih objek yang akan
kita link ke program lain atau internet. Sesudah kita memilih objek kita mengklik
menu insert dan kemudian mengklik menu hyperlink maka akan muncul dialog
box dan kemudian kita menuliskan alamat yang dituju misalnya sebuah file atau
sebuah situs web dan kemudian mengklik OK maka objek itu akan tersambung ke
alamat yang ditulis. Cara yang kedua adalah melalui menu slide show dan
kemudian menekan action settings, sesudah itu akan muncul dialog box. Dengan
mengisikan alamat dan mengklik OK maka objek akan tersambung kealamat yang
diinginkan.
Fasilitas-fasilitasdiatasadalahfasilitas utama dalam pengembangan materi
pembelajaran bahasa dengan Microsoft Powerpoint 2000. Fasilitas yang lain
adalah fasilitas tambahan untuk membuat tampilan program lebih menarik dan
mudah digunakan.
5. Membuat Permainan
Fasilitas-fasilitas yang ada diatas juga sangat mendukung pengembangan
bahan pembelajaran yang berupa permainan. Permainan yang ketrampilan yang
menyerupai hangman atau mine sweep dapat dikembangkan dengan program
aplikasi ini demikian pula permainan yang mengandalkan kecepatan.
Tiap-tiap permainan yang dibuat tentu saja harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Permainan penyapu ranjau (mine sweep) misalnya dapat
dipakai untuk memfasilitasi pembelajaran kosa kata, sistem verba bahasa
Indonesia atau pembelajaran kata depan.
B. Inovasi Media Komputer Untuk Pembelajaran Empat Ketrampilan
Berbahasa
Pengembangan materi pembelajaran khususnya mendengarkan dan
membaca dapat dikembangkan secara mudah dengan program ini. Materi
pembelajaran bahasa yang dihasilkan oleh program aplikasi inipun cukup
menarik, khususnya materi pembelajaran yang berupa permainan.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 14
1. Mendengarkan
Kita bisa membuat bahan pembelajaran dengan video ataupun audio.
Seperti halnya pada membaca materi pembelajaran, latihan-latihan dan umpan
balik dapat diberikan di slide-slide yang berbeda. Fasilitas hyperlink yang
memungkinkan program dihubungkan dengan jaringan internet akan memperkaya
penyediaan bahan pembelajaran.
2. Membaca
Fasilitas menampilkan teks dalam program aplikasi ini memungkinkan
pembuatan materi pembelajaran ketrampilan membaca dengan mudah. Pembuat
program bisa memasukan teks dalam slide pertama, kemudian memasukan latihan
dalam slide kedua dan umpan balik latihan dalam slide berikutnya. Untuk
memperindah tampilan teks-teks bacaan juga bisa dilengkapi dengan berbagai
gambar. Apabila kita ingin memberikan materi pembelajaran yang lebih otentik
maka bisa diberikan satu alamat situs web. Pembelajar akan membaca teks di situs
itu kemudian kembali ke program dan mengerjakan latihan yang ada dan
kemudian melihat slide umpan balik.
3. Menulis dan Berbicara
Setelah program Microsoft Word dijalankan, Langkah pertama adalah
check dahulu fungsi autocheck spelling and style-nya dengan klik menu “Tools”
kemudian klik “option”, maka akan keluar kotak dialog “option”, selanjutnya pilih
bar “Spelling and Grammar” dan aktifkan checkspelling termasuk “suggestion”
atau checkgrammar.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 15
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gb. 1. Menu Tools
Gb. 2. Kotak Dialog Options
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 16
Maka, fungsi check spelling and grammar siap digunakan. Beneath, contoh
pemanfaatan fasilitas tersebut,
today are a hottest day in my life.
Secara otomatis, kata “today” bergaris bawah berwarna hijau yang berarti ada
kesalahan tata bahasa. Dimana letak salahnya, klik kanan pada kata tersebut maka
akan muncul alternatif pembenarannya.
Gb. 3. Menu klik kanan, editing spelling and grammar
Dari gambar di atas diketahui alternatif pembenarannya adalah “Today.”
Dengan demikian kesalahan pada pengetikan kata sebelumnya adalah awal
kalimat dimulai dengan huruf kecil yang seharusnya menggunakan huruf besar.
Setelah dibenarkan maka akan menjadi :
Today are a hottest day in my life.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 17
Garis hijau pada kata “Today” hilang dan berganti pada phrase berikutnya yaitu,
“are a hottest day.” Menggunakan langkah yang sama seperti di atas untuk
koreksi tata bahasa, maka di dapat hasil,
Today is a hottest day in my life.
Gb. 4. Menu klik kanan, editing spelling and grammar
Kasus berikutnya, perhatikan kalimat berikut ini,
We must study and work hard in this competitife era
Dari contoh di atas, didapati kata “competitife” bergaris merah yang berarti ada
kesalahan spelling atau ejaan. Dimana letak kesalahannya, bisa dibuktikan dan
dicarikan solusi dengan cara klik kanan pada kata yang dimaksud maka akan
keluar alternatif koreksinya. Untuk lebih jelas, lihat gambar berikut ini,
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 18
Gb. 5. Menu klik kanan, editing spelling and grammar
Sebagaimana contoh sebelumnya, maka silahkan klik kata alternatif
koreksinya yaitu “competitive.” Dengan demikian kasus teratasi, kalimat
tersebut menjadi bebas garis bawah berwarna merah,
We must study and work hard in this competitive era
Demikian contoh praktis dan faktual pemanfaatan program aplikasi
pengolah kata, Microsoft Word, dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada kelas
writing, khususnya dictation yang erat kaitannya dengan spelling dan juga
grammar atau tata bahasa. Dengan metode ini diharapkan siswa tidak mudah
jenuh apalagi malas untuk belajar bahasa Inggris sehingga lebih lanjut hasilnya
diharapkan juga akan maksimal.
Teknis pembelajaran ini bisa individual dengan catatan Guru bahasa
Inggris yang mengajar juga menguasai ketrampilan komputer dan pengelolaan
informasi, paling tidak untuk aplikasi pengolah kata atau juga bisa dengan teknik
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran bahasa Inggris disampaikan bersamaan
pembelajaran TIK.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 19
BAB IV PENUTUP
Pada bab penutup ini akan dipaparkan serba singkat tentang
kesimpulan dan saran-saran.
A. Kesimpulan
Untuk menghadapi perubahan zaman yang semakin menuntut
sumber daya manusia yang lebih berkompetensi dalam segala segi
kehidupan dan khususnya untuk meningkatkan kualitas penguasaan
bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris di negara kita yang sementara
ini masih tergolong kurang memuaskan, guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pembelajarannya perlu merancang dan menerapkan media
pembelajaran yang bervariasi. Dengan media pembelajaran yang
bervariasi ini diharapkan lebih menggairahkan bagi siswa, tidak
membosankan dan dapat mengatasi masalah siswa yang hanya cocok
dengan tipe atau jenis pembelajaran tertentu. Diantara media
pembelajaran yang sudah diterapkan penulis dalam pengajaran bahasa
Inggris dan terbukti cukup menyenangkan bagi siswa dan efektif yaitu
aplikasi Microsoft, baik Microsoft office maupun Microsoft powerpoint.
B. SARAN
Untuk dapat mewujudkan harapan di atas, hendaknya ditetapkan
sebagai keharusan bagi guru bahasa Inggris untuk benar-benar memiliki
kompetensi yang cukup dalam hal paedagogik dan menguasai ilmu
tekhnologi koputer. Tidak mungkin seorang guru yang tidak bisa “pencak
silat” dapat berhasil mengajar para siswa untuk memiliki ketrampilan
pencak silat. Demikian pula dengan guru bahasa Inggris, yang di samping
harus memiliki ketrampilan menggunakan bahasa tersebut untuk
berkomunikasi juga dituntut untuk dapat memilih dan menetapkan media
atau pola pembelajaran, merancang kegiatan, dan tugas yang akan
dilakukan oleh para siswa.
http://sumut.kemenag.go.id/
12/05/2014
Drs. Syarifuddin, M.Hum Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan e-mail: [email protected] 20
Pada bagian akhir dari karya tulis ini penulis ingin menyampaikan
beberapa saran yang terutama ditujukan kepada guru terutama guru
bahasa Inggris, yaitu: Pertama, sebagai pelaksana terdepan dalam
kegiatan pendidikan, guru hendaknya berupaya merancang teknik -teknik
pembelajaran dan menguji - cobakan di kelas, dan lebih baik lagi kalau
dirancang dalam bentuk penelitian, baik penelitian tindakan kelas
(classroom action research) atau experimental research. Dengan teknik-
teknik yang diuji cobakan, diharapkan akan ditemukan model
pembelajaran yang menyenangkan siswa dan efektif. Kedua, hendaknya
guru mempublikasikan hasil temuannya dalam bentuk karya tulis atau
artikel sehingga dapat di”nikmati” oleh rekan guru yang lain.
References
Bovee, Courland. 1997. Business Communication Today, Prentice Hall: New
York.
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching,
Prentice Hall Regents: New Jersey.
Davis, Ben. 1991. Teaching with Media, a paper presented at Technology and
Education Conference in Athens, Greece.
Elliot, Stephen N et al,. 1996. Educational Psychology, Brown and Benchmark:
Dubuque, Iowa.
Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TEFL, Oxford University Press:
Oxford.
Hunter, Lawrence. 1996. CALL: Its Scope and Limits, The Internet TESL Journal,
Vol. II, No.6, June 1996, http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/
Idris, Nuny S. 1999. Ragam Media Dalam Pembelajaran BIPA. A Paper
presented at KIPBIPA III, Bandung.
Jonassen, David H. 1996. Computer as a Mindtools for Schools. Prentice Hall.
New Jersey.
Kemp, Ferrod E. 1980. Planning and Producing Audiovisual Materials. Harper
and Row: New York.
Lee, Kwuang-wu. 2000. English Teachers’ Barriers to the Use of Computer-
assisted Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12,
December 2000. http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/
Schocolnik, Miriam. 1999. Using Presentation Software to Enhance Language
Learning. The Internet TESL Journal, Vol. V, No.3, March 1999,
http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/