27
Pencegahan Kecelakaan Kerja Disusun Oleh: Pembimbing : Liem, Claudia I. S. ( 1015003 ) dr. July Ivone, MKK.MPd.Ked. Dixtrysan Partigor P. ( 0915057 ) Afina Hafshah A. ( 0915097 ) Indra Pramana W. ( 0715056 )

Kecelakaan Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kecelakaan kerja

Citation preview

Page 1: Kecelakaan Kerja

Pencegahan Kecelakaan Kerja

Disusun Oleh: Pembimbing :Liem, Claudia I. S. ( 1015003 ) dr. July Ivone, MKK.MPd.Ked.Dixtrysan Partigor P. ( 0915057 )Afina Hafshah A. ( 0915097 )Indra Pramana W. ( 0715056 ) 

Page 2: Kecelakaan Kerja

Pendahuluan

• Kondisi  keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi  tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 3: Kecelakaan Kerja

Pengertian Kecelakaan Kerja

• Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor: 03/Men/1998 suatu kejadian yang tidak dikehendaki  dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan  korban jiwa dan harta benda.

• Menurut Foressman terjadinya suatu kejadian akibat kontak antara energi yang berlebihan (agent) secara acut dengan tubuh yang menyebabkan kerusakan jaringan/organ atau fungsi faali.

• Sedangkan Menurut Word Health Organization (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya, sehingga menghasilkan cidera yang riil.

Page 4: Kecelakaan Kerja

Penyebab Kecelakaan Kerja

Page 5: Kecelakaan Kerja

Penyebab Langsung

Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe action)

yaitu perbuatan berbahaya dari manusia yang dalam beberapa hal dapat dilatar belakangi antara lain:

• Keletihan dan kelesuan (fatigue and boredom)

• Sikap dan tingkah laku yang tidak aman

• Pengetahuan

Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) yaitu keadaan yang akan

menyebababkan kecelakaan, terdiri dari:

• Mesin, peralatan, bahan

• Lingkungan

• Proses pekerjaan

• Sifat pekerjaan

• Cara kerja

Page 6: Kecelakaan Kerja
Page 7: Kecelakaan Kerja

Penyebab Dasar

Faktor manusia/personal (personal factor)

• Kurang kemampuan fisik, mental dan psikologi

• Kurangnya /lemahnya pengetahuan dan skill

• Stress

• Motivasi yang tidak cukup/salah

Faktor kerja/lingkungan kerja (job work environment factor)

• Factor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim dll.

• Factor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst

• Factor biologi yaitu bakteri,virus, parasit, serangga.

• Ergonomi dan psikososial.

Page 8: Kecelakaan Kerja
Page 9: Kecelakaan Kerja

• Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap proses/ aktifitas pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin, kecelakaan/ potensi kecelakaan kerja harus dicegah/ dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya.

Page 10: Kecelakaan Kerja

Pencegahan Kecelakaan Kerja

• Dengan cara :– Disiplin Kerja– Pelatihan Kerja– Penghargaan untuk tenaga kerja

Page 11: Kecelakaan Kerja

Disiplin Kerja

• Tata tertib diri serta keteraturan diri dalam melakukan suatu pekerjaan agar terlatih baik fikiran, tindakan maupun perbuatan yang dilakukan secara kontinyuitas untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu panjang

Page 12: Kecelakaan Kerja

KECELAKAAN KERJA DAPAT

DIHINDARI

KECELAKAAN KERJA DAPAT

DIHINDARI

Page 13: Kecelakaan Kerja

Pelatihan Kerja

• Adalah kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

Page 14: Kecelakaan Kerja

• Contoh-contoh pelatihan kerja– Skill Training– Cross functional training– Team Training– Creative Training

Page 15: Kecelakaan Kerja

• Teknik pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu – On the job training– Off the job training

• On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training, karena program on the job training lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat, sedangkan metode off the job training lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.

Page 16: Kecelakaan Kerja

Penghargaan untuk tenaga kerja

• Perusahaan dapat memberikan penghargaan kepada para tenaga kerjanya, baik dalam bentuk bonus gaji ataupun dalam bentuk sertifikat penghargaan, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.01/MEN/I/2007 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Agar para tenaga kerja dapat mengembangkan soft skill atau kemampuan lain yang dimilikinya dengan semaksimal mungkin.

Page 17: Kecelakaan Kerja

Usaha Pencegahan Kecelakaan Kerja

A. Pendekatan Energi

1. Pendekatan pada sumber bahaya

memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya.

2. Pendekatan di sepanjang aliran energy

Mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding kedap suara atau memindahkan area kerja

3. Pendekatan pada penerima

untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat penutup telinga

Page 18: Kecelakaan Kerja

B. Pendekatan manusia

Dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan :Pembinaan dan pelatihanPromosi K3 dan kampanye K3Pengawasan dan inspeksi K3Audit K3Komunikasi K3Pembinaan perilaku amanPengembangan prosedur kerja aman

Page 19: Kecelakaan Kerja

C. Pendekatan Teknis

Menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan, misalnya :Pembuatan rancang bangun yang sesuai dengan standard dan ketentuan yang berlaku. Memasang system pengamanan pada alat kerja atau instalasi untuk mencegah kecelakaan dalam pengoprasian alat. Misalnya tutup pengamanan mesin, sytem inter lock, system alarm, dan sebagainya

Page 20: Kecelakaan Kerja

D. Pendekatan administratif

1.Penyediaan alat keselamatan kerja

2.Mengatur pola kerja

3.Membuat Standart Operating Procedure pengoprasian mesin

4.Pengaturan waktu dan jam kerja untuk menghindari kelelahan pekerjaan

Page 21: Kecelakaan Kerja

E. Pendekatan Manajemen

1.Menerapkan sistem menajemen keselamatan dan kesehatan kerja

2.Mengembangkan sistem K3

3.Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan k3, khususnya untuk manajemen tingkat atas

Page 22: Kecelakaan Kerja

pendekatan yang lebih spesifik

1. Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia

a. Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya

b. Pembinaan pengetahuan dan keterlampilan melalui training yang relevan dengan pekerjaannya

c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertindak sesuai dengan keperluan perusahaan

d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap yang jelas.

e. Pengawasan dan disiplin yang wajar

Page 23: Kecelakaan Kerja

2. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras

a.Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.

b.Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan standard keselamatan kerja yang berlaku.

c.Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.

d.Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian lingkungan.

e.Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.

Page 24: Kecelakaan Kerja

3. Pendektan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen

a. Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.

b. Penentusn struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung jawab.

c. Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi sistem / prosedur kerja yang benar.

d. Pembuatan sistem pengendalian bahaya.e. Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan, dan

pembinaan pekerja yang terpadu. f. Penggunaan standard / code yang dapat diandalkan.g. Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui

ketimpangan yang ada.

Page 25: Kecelakaan Kerja

Pencegahan Alternatif

• Kaji resiko dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat JSA ( Job Safety Analysis ) atau analisa keselamatan kerja.

• Stop pekerjaan yang berbahaya. • Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi, kejadian hampir celaka

sekecil apapun kepada orang yang berwenang ( misal : safety officer, supervisor ).

• Harus ada management system.• Harus ada pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel terhadap

keselamatan kerja.• Harus ada budaya yang percaya bahwa insiden bisa dicegah.• Harus ada standard prosedur yang memastikan susunan dengan

rancangan bisnis.

Page 26: Kecelakaan Kerja

Kesimpulan

• Melakukan pencegahan kecelakaan kerja perlu diperhatikan unsur-unsur yang terlibat dalam pekerjaan tersebut, baik manusia, perangkat keras maupun perangkat lunak merupakan suatu kesatuan yang saling terkait dalam pencegahan kecelakaan kerja,

• Dengan kata lain

“PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA”

Page 27: Kecelakaan Kerja